3. “Bila seorang itu meninggal dunia, maka putuslah
amalnya kecuali tiga perkara:
1) Sedekah jariah,
2) Ilmu yang bermanfaat,
3) Anak yang saleh yang mendoakannya.”
(H.R. Jamaah, kecuali Bukhari dan Ibnu Majah)
4. Wakaf ialah menyerahkan suatu benda yang
kekal zatnya untuk diambil manfaatnya, baik
secara umum (masyarakat) ataupun oleh
perorangan.
Termasuk ke dalam sedekah jariah, sedekah
yang pahalanya terus mengalir kepada yang
bersedekah selama yang disedekahkan masih
bermanfaat.
Sangat dianjurkan oleh Allah Swt. “Berbuatlah
kebaikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”
(QS. Al-Hajj:77)
5. Wakif (yang berwakaf) harus kehendak
sendiri, tidak dipaksa.
Mauquf (barang yang diwakafkan)
Mauquf ‘alaihi (tempat berwakaf) –jika diserahkan
kepada perorangan, syarat penerima ialah berhak
memiliki; namun dianjurkan mengutamakan
berwakaf kepada umum (masyarakat)
Lafal (ucapan wakaf) –lafal wakaf tidak boleh
menggunakan syarat
6. Kekal zatnya walaupun manfaatnya diambil
Kepunyaan yang berwakaf dan hak miliknya
dapat berpindah-pindah
Mauquf tersebut terlepas dari milik wakif
Tidak boleh dijual, diberikan, maupun
diwariskan
Hendaknya wakif menunjuk orang untuk
mengawasi mauquf-nya
Pemanfaatan mauquf seharusnya sesuai
dengan keinginan dan petunjuk dari wakif
7. Menghilangkan kebodohan
Menghilangkan (mengurangi) kemiskinan
Menghilangkan (mengurangi) kesenjagan
sosial
Memajukan serta menyejahterakan umat
8.
9. 1. Keluarga bermusyawarah terlebih dahulu untuk
mewakafkan tanah miliknya.
2. Kepala Keluarga (selaku Wakif), bersama Nadzir
(Pengurus Wakaf) dan para Saksi datang ke KUA
menghadap Kepala KUA selaku Pejabat Pembuat
Akta Ikrar Wakaf (PPAIW).
3. PPAIW memeriksa persyaratan Wakaf dan
selanjutnya mengesahkan Nadzir.
4. Wakif mengucapkan Ikrar Wakaf dihadapan saksi-
saksi dan PPAIW, selanjutnya membuat Akta Ikrar
Wakaf (AIW) dan Salinannya.
10.
11. 5. Wakif, Nadzir dan para saksi pulang dengan
membawa AIW (formulir W.2a).
6. PPAIW atas nama Nadzir menuju ke Kantor
Pertanahan Kabupaten dengan membawa berkas
permohonan pendaftaran Tanah Wakaf dengan
pengantar formulir W.7
7. Kantor Pertanahan memproses Sertifikat Tanah
Wakaf.
8. Kepala Kantor Pertanahan menyerahkan Sertifikat
Tanah Wakaf kepada Nadzir, selanjutnya ditunjukan
kepada PPAIW untuk dicatat pada daftar Akta Ikrar
Wakaf formulir W.4