SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
KEPERAWATAN JIWA I
Disusun Oleh:
Kelompok II
• Desak putu Ratih kumala Dewi
• Nurul Fath fikriyah
• Agil Saputra
• Okki Riawati
• Mistika Pembe
• Ulfa Mulflikha
Stress Berhubungan
Dengan Dampak
Hospitalisasi
PENGERTIAN STRESS
Suatu keadaan yang bersifat internal yang
disebabkan oleh tuntutan fisik, lingkungan dan
situasi sosial yang merusak dan tidak terkontrol.
Sangat bersifat individu yang bersifat merusak bila
tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental
individu orang itu terhadap beban yang
dirasakannya.
Faktor kunci dari stress adalah persepsi seseorang
dan penilaian terhadap situasi dan kemampuan
untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari
situasi yang dianggap membebaninya.
Faktor Penyebab Stress
1.Faktor Eksternal
Faktor stress yang berasal dari luar : Kerjaan
menumpuk ,stress karena jalanan macet
2. Faktor Internal
Berhubungan dengan keadaan diri sendiri:
harapan yang terlalu tinggi, ketakutan akan
sesuatu hal, trauma.
KONSEP DASAR
HOSPITALISASI
pengertian hospitalisasi
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang
karena suatu alasan yang berencana atau
darurat, mengharuskan klien untuk tinggal dirumah
sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai
pemulangannya kembali kerumah. Selama proses
tersebut anak dan orang tua dapat mengalami
berbagai kejadian yang menurut beberapa
penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang
sangat traumatic dan penuh dengan stress, (
Supartini, 2004 hal : 188 ).
Berbagai perasaan yang sering muncul
pada anak, yaitu : cemas, marah, sedih, takut,
dan rasa bersalah ( Wong, 2000, dalam
Supartini, 2004, hal : 188 ). Perasaan tersebut
dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang
baru dan belum pernah dialami sebelumnya,
rasa tidak aman dan tidak nyaman, perasaan
kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya dan
sesuatu yang dirasakan menyakitkan. Tidak
hanya anak, orang tua juga mengalami hal yang
sama. (Supartini, 2004 hal : 188 ).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua
mengalami kecemasan yang tinggi saat perawatan anaknya
dirumah sakit walaupun beberapa orang tua juga dilaporkan
tidak mengalami karena perawatan anak dirasakan dapat
mengatasi permasalahannya (Hallstrom dan Ellander, 1997.
Brewis, E. 1995, dalam Supartini 2004: 188 ).
Apabila anak stress selama dalam perawatan, orang
tua menjadi stress pula, dan stress orang tua akan membuat
tingkat stress anak semakin meningkat ( Supartini, 2004 hal :
188 ).
Anak adalah bagian dari kehidupan orang tuanya
sehingga apabila ada pengalaman yang mengganggu
kehidupannya maka orang tua pun merasa sangat stress (
Brewis ,1995, dalam Supartini hal : 188 ).
Macam-Macam Hospitalisasi
a. Hospitalisasi Informal
b. Hospitalisasi Volunter
c. Hospitalisasi Involunter
d. Hospitalisasi Gawat Darurat
Rentang Respon Hospitalisasi
Menurut Supartini ( 2004, hal : 189
), berbagai macam perilaku yang dapat
ditunjukkan klien dan keluarga sebagai respon
terhadap perawatannya dirumah sakit, sebagai
berikut :
a. Reaksi anak terhadap hospitalisasi
b. Reaksi keluarga terhadap hospitalisasi
Manfaat Hospitalisasi
Menurut Supartini (2004, hal : 198) manfaat
hospitalisasi, sebagai berikut:
a. Membantu perkembangan keluarga dan pasien
dengan cara memberi kesempatan keluarga
mempelajari reaksi pasien terhadap stresor yang
dihadapi selama perawatan di Rumah sakit
b. Hospitalisasi dapat dijadikan media untuk belajar.
Untuk itu perawatan dapat memberi kesempatan
pada keluarga untuk belajar tentang penyakit,
prosedur, penyembuhan, terapi, dan perawatan
pasien.
c. Untuk meningkatkan kemampuan kontrol diri dapat .
akan kemampuan kontrol diri dapat dilakukan dengan
memberi kesempatan pada pasien mengambil
keputusan, tidak terlalu bergantung pada orang lain
dan percaya diri.
d. Fasilitasi klien untuk tetap menjaga sosialisasinya
dengan sesama klien yang ada, teman sebaya atau
teman sekolah. Berikan kesempatan padanya untuk
saling kenal dan membagi pengalamannya. Demikian
juga interaksi dengan petugas kesehatan dan keluarga
harus difasilitasi oleh perawat karena selama dirumah
sakit klien dan keluarga mempunyai kelompok yang
baru.
Dampak Hospitalisasi
Menurut Asmadi (2008, hal : 36) secara
umum hospitaisasi menimbulkan dampak pada
lima aspek,yaitu privasi,gaya hidup,otonomi
diri,peran,dan ekonomi.
a. Privasi
b. Gaya Hidup
c. Otonomi
d. Peran
hospitalisasi pada
anak
Hospitalisasi adalah suatu keadaan
krisis pada anak, saat anak sakit dan
dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi
karena anak berusaha untuk beradaptasi
dengan lingkungan asing dan baru yaitu
rumah sakit, sehingga kondisi tersebut
menjadi faktor stressor bagi anak baik
terhadap anak maupun orang tua dan
keluarga (Wong, 2000).
Hospitalisasi merupakan suatu proses karena
alasan berencana atau darurat yang
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah
sakit untuk menjalani terapi dan perawatan.
Meskipun demikian dirawat di rumah sakit
tetap merupakan masalah besar dan
menimbulkan ketakutan, cemas, bagi anak
(Supartini, 2004). Hospitalisasi juga dapat
diartikan adanya beberapa perubahan psikis
yang dapat menjadi sebab anak dirawat di
rumah sakit (Stevens, 1999).
Stressor pada Anak yang Dirawat di
Rumah Sakit
A. STRESSOR PADA INFANT
a. pengertian
Pada usia 6 bulan akan memperlihatkan Separation
Anxiety dimana bayi menenagis keras jika ditinggal ibunya.
Perlukaan dan rasa sakit : ekspresi wajah tidak
menyenangkan, pergerakan tubuh yg berlebihan dan menangis
kuat.
b. Separation anxiety ( cemas karena perpisahan )
-Pengertian terhadap realita terbatas hubungan dengan ibu
sangat dekat
-Kemampuan bahasa terbatas
c. Respon Infant akibat perpisahan dibagi tiga tahap
• Tahap Protes ( Fase Of Protes )
• Tahap Putus Asa ( Phase Of Despair )
• Tahap Menolak ( Phase Detachment / Denial )
d. Kehilangan Fungsi dan Kontrol
Hal ini terjadi karena ada persepsi yang salah tentang
prosedur dan pengobatan serta aktivitas di rumah
sakit, misalnya karena diikat/restrain tangan, kaki yang
membuat anak kehilangan mobilitas dan menimbulkan
stress pada anak
e. Gangguan Body Image dan Nyeri
• Infant masih ragu tentang persepsi body image
• Tetapi dengan berkembangnya kemampuan motorik
infant dapat memahami arti dari organ tubuhnya, missal
: sedih/cemas jika ada trauma atau luka.
• Warna seragam perawat / dokter ( putih ) diidentikan
dengan prosedur tindakan yang menyakitkan sehingga
meningkatkan kecemasan bagi infant.
B. STRESSOR PADA ANAK USIA AWAL ( TODDLER & PRA
SEKOLAH
Reaksi emosional ditunjukan dengan menangis,
marah dan berduka sebagai bentuk yang sehat dalam
mengatasi stress karena hospitalisasi. Pada usia 6 bulan
akan memperlihatkan Separation Anxiety dimana bayi
menangis keras jika ditinggal ibunya.
Perlukaan dan rasa sakit : ekspresi wajah tidak
menyenangkan, pergerakan tubuh yg berlebihan dan
menangis kuat.
Respon prilaku yang anak sesuai dengan tahapannya
yaitu :
1. Tahap protes
2. Tahap putus asa
3. Tahap denial
A. Pengertian Anak Tentang Sakit:
1. Anak mempersepsikan sakit sebagai suatu hukuman
untuk perilaku buruk, hal ini terjadi karena anak
masih mempunyai keterbatasan tentang dunia di
sekitar mereka.
2. Anak mempuyai kesulitan dalam pemahaman
mengapa mereka sakit, tidak bias bermain dengan
temannya, mengapa mereka terluka dan nyeri
sehingga membuat mereka harus pergi ke rumah sakit
dan harus mengalami hospitalisasi.
3. Reaksi anak tentang hukuman yang diterimanya dapat
bersifat passive, cooperative, membantu atau anak
mencoba menghindar dari orang tua, anak menjadi
marah.
B. Separation /perpisahan
1. Anak takut dan cemas berpisah dengan orang
tua
2. Anak sering mimpi buruk
C. Kehilangan Fungsi Dan Kontrol
Dengan adanya kehilangan fungsi sehubungan
dengan terganggunya fungsi motorik biasanya
mengakibatkan berkurangnya percaya diri pada
anak sehingga tugas perkembangan yang sudah
dicapai dapat terhambat. Hal ini membuat anak
menjadi regresi; ngompol lagi, suka menghisap
jari dan menolak untuk makan.Restrain /
Pengekangan dapat menimbulkan anak menjadi
cemas
D. Gangguan Body Image Dan Nyeri
1. Merasa tidak nyaman akan perubahan yang
terjadi
2. Ketakutan terhadap prosedur yang
menyakitkan
D. STRESSOR PADA USIA PERTENGAHAN
Restrain atau immobilisasi dapat menimbulkan kecemasan
a.Pengertian tentang sakit
- anak usia 5 – 7 tahun mendefinisikan bahwa mereka
sakit sehingga membuat mereka harus istirahat di tempat
tidur
- Pengalaman anak yang terdahulu selalu mempengaruhi
pengertian anak tentang penyakit yang di alaminya.
b.Separation /Perpisahan
- Dengan semakin meningkatnya usia anak, anak mulai
memahami mengapa perpisahan terjadi.
- Anak mulai mentolerir perpisahan dengan orang tua
yang berlangsunng lama.
- Perpisahan dengan teman sekolah dan guru merupakan
hal yang berarti bagi anak sehingga dapat mengakibatkan
anak menjadi cemas.
c.Kehilangan Fungsi Dan Kontrol
- Bagi anak usia pertengahan ancaman akan
harga diri mereka sehingga sering membuat
anak frustasi, marah dan depresi.
- Dengan adanya kehilangan fungsi dan control
anak merasa bahwa inisiatif mereka terhambat.
d.Gangguan body image dan nyeri
- anak mulai menyadari tentang nyeri
- Anak tidak mau melihat bagian tubuhnya yang
sakit atau adanya luka insisi.
D. STRESSOR PADA ANAK USIA AKHIR
a.pengertian:
Anak mulai mulai memahami konsep sakit yang bias
disebbkan oleh factor eksternal atau bakteri, virus dan lain-
lain. Mereka percaya bahwa penyakit itu bisa dicegah
b.Separation / Perpisahan
- Perpisahan dengan orang tua buakan merupakan suatu
masalah
- Perpisahan dengan teman sebaya / peer group dapat
mengakibatkan stress
- Anak takut kehilangan status hubungan dengan teman
c.Kehilangan fungsi control
Anak takut kehilangan control diri karena penyakit dan rasa
nyeri yang dialaminya.
d.Gangguan body Image
- Anak takut mengalami kecacatan dan kematian
- Anak takut sesuatu yang terjadi atau berpengaruh terhadap
alat genitalianya
E. STRESSOR PADA ADOLESCENT/REMAJA
a.Pengertian tentang sakit
- Anak mulai memahami konsep yang abstrak dan penyebab sakit yang
bersifat kompleks
- Anak mulai memahami bahwa hal-hal yang bias mempengaruhi sakit.
b.Separation / Perpisahan
- Anak remaja sangat dipengaruhi oleh peer groupnya, jika mereka sakit akan
menimbulkan stress akan perpisahan dengan teman sebayanya.
- Anak juga kadang menghinda dan mencoba membatasi kontak dengan peer
groupnya jika mereka mengalami kecacatan.
c.Kehilangan fungsi control
- bagi remaja sakit dapat mempengaruhi fungsi kemandirian mereka.
- Penyakit kronis dapat menimbulkan kehilangan dan mengncam konsep diri
remaja.
- Reaksi anak biasanya marah frustasi atau menarik diri
d.Gangguan body image
- sakit pada remaja mengakibatkan mereka merasa berbeda dengan peer
groupnya dan sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam menangani
stress karena adanya perubahan body image. Remaja khawatir diejek oleh
teman / peer groupnya.
- Mengalami stress apabila dilakukan pemeriksaan fisik yang berhubungan
dengan organ seksual.
F. STRESSOR DAN REAKSI KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN HOSPITALISASI
ANAK
Bagian integral dari keluargaàAnak Jika anak harus menjalani
hospitalisasi akan memberikan pengaruh terhadap angggota keluarga dan
fungsi keluarga ( Wong & Whaley, 1999)
A. Reaksi orang tua dipengaruhi oleh :
1.Tingkat keseriusan penyakit anak
2.Pengalaman sebelumnya terhadap sakit dan hospitalisasi
3.Prosedur pengobatan
4.Kekuatan ego individu
5.Kemampuan koping
6.Kebudayaan dan kepercayaan
7 Komunikasi dalam keluarga
Pada umumnya reaksi orang tua:
1.Denial / disbelief
2.Marah / merasa bersalah
3.Ketakutan, cemas dan frustasi
4.Depresi
G. Reaksi sibling
a.Pada umumnya reaksi sibling
-merasa kesepian
-Ketakutan
-Khawatir
-Marah
-Cemburu
-Rasa benci
-Rasa bersalah
b.Pengaruh pada fungsi keluarga
-Pola Komunikasi
-Komunikasi antar anggota keluarga terganggu
-Respon emosional tidak dapat terkontrol dengan baik
c. Penurunan peran anggota keluarga
Pola komunikasi
-Kehilangan peran orang tua
-Perhatian orang tua tertuju pada anak yang sakit dan di rawat
-Kadang orang tua menyalahkan sibling sebagai perilaku antisocial.
d. Cara mengatasi masalah yang mungkin timbul sehubungan dengan hospitalisasi anak
• Libatkan orang tua dalam mengatasi stress anak dan pelaksanaan asuhan keperawatan
• Bina hubungan saling percaya antara perawat dengan anak dan keluarga.
• Kurangi batasan-batasan yang diberikan pada anak
• Beri dukungan pada anak dan keluarga
• Beri informasi yang adekuat.
H. REAKSI ORTU DAN SAUDARA KANDUNG TERHADAP ANAK YANG
DIHOSPITAL
1. Reaksi ortu :
• Perasaan cemas dan takut : perasaan tersebut muncul pada saat ortu
melihat anak mendapat prosedur menyakitkan ( Perawat harus bijaksana dan
bersikap pada anak dan ortu).
• Cemas yang paling tinggi dirasakan ortu pada saat menunggu informasi
ttg diagnosis penyakit anaknya.
• Rasa takut muncul pada ortu terutama akibat takut kehilangan anak
pada kondisi sakit terminal.
• prilaku yang sering ditunjukkan ortu : sering bertanya ttg hal yang sama
secara berulang pada org berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang, dan
bahkan marah.
2. Perasaan Sedih : Muncul pada saat anak dalam kondisi terminal dan ortu
mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan anaknya untuk sembuh.
3. Perasaan frustasi : Muncul pada kondisi anak yang telah dirawat cukup
lama dan dirasakan tidak mengalami perubahan serta tidak adekuatnya
dukungan psikologis.
Reaksi saudara kandung
• Marah
• Cemburu
• Benci dan bersalah
Kesimpulan
Stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal yang
disebabkan oleh tuntutan fisik , lingkungan dan situasi sosial
yang merusak dan tidak terkontrol. Stress sangat bersifat
individu yang bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan
antara daya tahan mental individu orang ituterhadap beban
yang dirasakannya. faktor kunci dari stress adalah persepsi
seseorang dan penilain terhadap situasi dan kemampuan
untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang
dianggap membebaninya. Faktor penyebab stress adalah
faktor internal dan faktor internal.
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena
suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan
klien untuk tinggal dirumah sakit, menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah. Selama
proses tersebut anak dan orang tua dapat mengalami
berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian
ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatic dan
penuh dengan stress, ( Supartini, 2004 hal : 188 ).
TERIMA KASIH !

More Related Content

What's hot (20)

Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Askep fraktur perbaikan
Askep fraktur perbaikanAskep fraktur perbaikan
Askep fraktur perbaikan
 
Lk
LkLk
Lk
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Askep lupus
Askep lupusAskep lupus
Askep lupus
 
Askep herpes zoster
Askep herpes zosterAskep herpes zoster
Askep herpes zoster
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 
OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
Sop ekg
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Analisa data batu saluran kemih ella
Analisa data batu saluran kemih ellaAnalisa data batu saluran kemih ella
Analisa data batu saluran kemih ella
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Prematur
PrematurPrematur
Prematur
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 

Viewers also liked

Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakpjj_kemenkes
 
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dllKarakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dllwan agus Simalango
 
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02Cut Agam
 
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)opimus
 
Bayi berat lahir rendah
Bayi  berat  lahir  rendahBayi  berat  lahir  rendah
Bayi berat lahir rendahF.x. Alexander
 
Plasma protiens and their clinical significance
Plasma protiens and their clinical significancePlasma protiens and their clinical significance
Plasma protiens and their clinical significanceHussan Sheikh
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)Nenggar Sesanti
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem PencernaanHetty Astri
 
Masa subur dan masa hamil
Masa subur dan masa hamilMasa subur dan masa hamil
Masa subur dan masa hamilHetty Astri
 
Persalinan dan nifas
Persalinan dan nifasPersalinan dan nifas
Persalinan dan nifasHetty Astri
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indrashafhandustur
 

Viewers also liked (20)

Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anak
 
Tinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori AsfiksiaTinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori Asfiksia
 
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dllKarakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
Karakteristik kelompok,tahapan pembentukan kelompok,team dll
 
Hospitalisasi
HospitalisasiHospitalisasi
Hospitalisasi
 
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
Pemeriksaanfisikbayibarulahir 130902102431-phpapp02
 
Sap perawatan payudara
Sap perawatan payudaraSap perawatan payudara
Sap perawatan payudara
 
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
 
Anatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensoriAnatomi fisiologi sistem sensori
Anatomi fisiologi sistem sensori
 
Bayi berat lahir rendah
Bayi  berat  lahir  rendahBayi  berat  lahir  rendah
Bayi berat lahir rendah
 
Bblr 2
Bblr 2Bblr 2
Bblr 2
 
Nutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLRNutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLR
 
Leaflet perawatan perineum
Leaflet perawatan perineumLeaflet perawatan perineum
Leaflet perawatan perineum
 
Plasma protiens and their clinical significance
Plasma protiens and their clinical significancePlasma protiens and their clinical significance
Plasma protiens and their clinical significance
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Masa subur dan masa hamil
Masa subur dan masa hamilMasa subur dan masa hamil
Masa subur dan masa hamil
 
Persalinan dan nifas
Persalinan dan nifasPersalinan dan nifas
Persalinan dan nifas
 
Teknik Evakuasi
Teknik EvakuasiTeknik Evakuasi
Teknik Evakuasi
 
Managemen laktasi
Managemen laktasiManagemen laktasi
Managemen laktasi
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 

Similar to KEPERAWATAN JIWA I

29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitianAbar Meutuah
 
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakModul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakpjj_kemenkes
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakWarnet Raha
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahWarnet Raha
 
Dampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasiDampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasiCahya
 
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptPERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptApriSetiawan7
 
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobiaPENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobiaSusi424611
 
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptdampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptafridarmiyeni
 
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docxLAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docxSiskasamlan
 
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
 
Adaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasAdaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasganesa2
 
Tingkah Laku Sakit
Tingkah Laku SakitTingkah Laku Sakit
Tingkah Laku Sakitpjj_kemenkes
 
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).pptKONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).pptDusadu
 
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptxPPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptxIndra875145
 
Konsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak okKonsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak oksasha ariani
 
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.pptadaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.pptlailatulhusni1
 

Similar to KEPERAWATAN JIWA I (20)

29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian
 
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakModul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Dampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasiDampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasi
 
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptPERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
 
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobiaPENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
 
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptdampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
 
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docxLAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
 
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
 
Adaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasAdaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifas
 
Sari
SariSari
Sari
 
Tingkah Laku Sakit
Tingkah Laku SakitTingkah Laku Sakit
Tingkah Laku Sakit
 
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).pptKONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
 
Askeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumilAskeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumil
 
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptxPPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
 
Konsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak okKonsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak ok
 
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.pptadaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 

Recently uploaded (20)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 

KEPERAWATAN JIWA I

  • 1. KEPERAWATAN JIWA I Disusun Oleh: Kelompok II • Desak putu Ratih kumala Dewi • Nurul Fath fikriyah • Agil Saputra • Okki Riawati • Mistika Pembe • Ulfa Mulflikha
  • 3. PENGERTIAN STRESS Suatu keadaan yang bersifat internal yang disebabkan oleh tuntutan fisik, lingkungan dan situasi sosial yang merusak dan tidak terkontrol. Sangat bersifat individu yang bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individu orang itu terhadap beban yang dirasakannya. Faktor kunci dari stress adalah persepsi seseorang dan penilaian terhadap situasi dan kemampuan untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang dianggap membebaninya.
  • 4. Faktor Penyebab Stress 1.Faktor Eksternal Faktor stress yang berasal dari luar : Kerjaan menumpuk ,stress karena jalanan macet 2. Faktor Internal Berhubungan dengan keadaan diri sendiri: harapan yang terlalu tinggi, ketakutan akan sesuatu hal, trauma.
  • 6. pengertian hospitalisasi Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan klien untuk tinggal dirumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah. Selama proses tersebut anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatic dan penuh dengan stress, ( Supartini, 2004 hal : 188 ).
  • 7. Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak, yaitu : cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah ( Wong, 2000, dalam Supartini, 2004, hal : 188 ). Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan tidak nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya dan sesuatu yang dirasakan menyakitkan. Tidak hanya anak, orang tua juga mengalami hal yang sama. (Supartini, 2004 hal : 188 ).
  • 8. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua mengalami kecemasan yang tinggi saat perawatan anaknya dirumah sakit walaupun beberapa orang tua juga dilaporkan tidak mengalami karena perawatan anak dirasakan dapat mengatasi permasalahannya (Hallstrom dan Ellander, 1997. Brewis, E. 1995, dalam Supartini 2004: 188 ). Apabila anak stress selama dalam perawatan, orang tua menjadi stress pula, dan stress orang tua akan membuat tingkat stress anak semakin meningkat ( Supartini, 2004 hal : 188 ). Anak adalah bagian dari kehidupan orang tuanya sehingga apabila ada pengalaman yang mengganggu kehidupannya maka orang tua pun merasa sangat stress ( Brewis ,1995, dalam Supartini hal : 188 ).
  • 9. Macam-Macam Hospitalisasi a. Hospitalisasi Informal b. Hospitalisasi Volunter c. Hospitalisasi Involunter d. Hospitalisasi Gawat Darurat
  • 10. Rentang Respon Hospitalisasi Menurut Supartini ( 2004, hal : 189 ), berbagai macam perilaku yang dapat ditunjukkan klien dan keluarga sebagai respon terhadap perawatannya dirumah sakit, sebagai berikut : a. Reaksi anak terhadap hospitalisasi b. Reaksi keluarga terhadap hospitalisasi
  • 11. Manfaat Hospitalisasi Menurut Supartini (2004, hal : 198) manfaat hospitalisasi, sebagai berikut: a. Membantu perkembangan keluarga dan pasien dengan cara memberi kesempatan keluarga mempelajari reaksi pasien terhadap stresor yang dihadapi selama perawatan di Rumah sakit b. Hospitalisasi dapat dijadikan media untuk belajar. Untuk itu perawatan dapat memberi kesempatan pada keluarga untuk belajar tentang penyakit, prosedur, penyembuhan, terapi, dan perawatan pasien.
  • 12. c. Untuk meningkatkan kemampuan kontrol diri dapat . akan kemampuan kontrol diri dapat dilakukan dengan memberi kesempatan pada pasien mengambil keputusan, tidak terlalu bergantung pada orang lain dan percaya diri. d. Fasilitasi klien untuk tetap menjaga sosialisasinya dengan sesama klien yang ada, teman sebaya atau teman sekolah. Berikan kesempatan padanya untuk saling kenal dan membagi pengalamannya. Demikian juga interaksi dengan petugas kesehatan dan keluarga harus difasilitasi oleh perawat karena selama dirumah sakit klien dan keluarga mempunyai kelompok yang baru.
  • 13. Dampak Hospitalisasi Menurut Asmadi (2008, hal : 36) secara umum hospitaisasi menimbulkan dampak pada lima aspek,yaitu privasi,gaya hidup,otonomi diri,peran,dan ekonomi. a. Privasi b. Gaya Hidup c. Otonomi d. Peran
  • 15. Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua dan keluarga (Wong, 2000).
  • 16. Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan. Meskipun demikian dirawat di rumah sakit tetap merupakan masalah besar dan menimbulkan ketakutan, cemas, bagi anak (Supartini, 2004). Hospitalisasi juga dapat diartikan adanya beberapa perubahan psikis yang dapat menjadi sebab anak dirawat di rumah sakit (Stevens, 1999).
  • 17. Stressor pada Anak yang Dirawat di Rumah Sakit A. STRESSOR PADA INFANT a. pengertian Pada usia 6 bulan akan memperlihatkan Separation Anxiety dimana bayi menenagis keras jika ditinggal ibunya. Perlukaan dan rasa sakit : ekspresi wajah tidak menyenangkan, pergerakan tubuh yg berlebihan dan menangis kuat. b. Separation anxiety ( cemas karena perpisahan ) -Pengertian terhadap realita terbatas hubungan dengan ibu sangat dekat -Kemampuan bahasa terbatas c. Respon Infant akibat perpisahan dibagi tiga tahap • Tahap Protes ( Fase Of Protes ) • Tahap Putus Asa ( Phase Of Despair ) • Tahap Menolak ( Phase Detachment / Denial ) d. Kehilangan Fungsi dan Kontrol
  • 18. Hal ini terjadi karena ada persepsi yang salah tentang prosedur dan pengobatan serta aktivitas di rumah sakit, misalnya karena diikat/restrain tangan, kaki yang membuat anak kehilangan mobilitas dan menimbulkan stress pada anak e. Gangguan Body Image dan Nyeri • Infant masih ragu tentang persepsi body image • Tetapi dengan berkembangnya kemampuan motorik infant dapat memahami arti dari organ tubuhnya, missal : sedih/cemas jika ada trauma atau luka. • Warna seragam perawat / dokter ( putih ) diidentikan dengan prosedur tindakan yang menyakitkan sehingga meningkatkan kecemasan bagi infant.
  • 19. B. STRESSOR PADA ANAK USIA AWAL ( TODDLER & PRA SEKOLAH Reaksi emosional ditunjukan dengan menangis, marah dan berduka sebagai bentuk yang sehat dalam mengatasi stress karena hospitalisasi. Pada usia 6 bulan akan memperlihatkan Separation Anxiety dimana bayi menangis keras jika ditinggal ibunya. Perlukaan dan rasa sakit : ekspresi wajah tidak menyenangkan, pergerakan tubuh yg berlebihan dan menangis kuat. Respon prilaku yang anak sesuai dengan tahapannya yaitu : 1. Tahap protes 2. Tahap putus asa 3. Tahap denial
  • 20. A. Pengertian Anak Tentang Sakit: 1. Anak mempersepsikan sakit sebagai suatu hukuman untuk perilaku buruk, hal ini terjadi karena anak masih mempunyai keterbatasan tentang dunia di sekitar mereka. 2. Anak mempuyai kesulitan dalam pemahaman mengapa mereka sakit, tidak bias bermain dengan temannya, mengapa mereka terluka dan nyeri sehingga membuat mereka harus pergi ke rumah sakit dan harus mengalami hospitalisasi. 3. Reaksi anak tentang hukuman yang diterimanya dapat bersifat passive, cooperative, membantu atau anak mencoba menghindar dari orang tua, anak menjadi marah.
  • 21. B. Separation /perpisahan 1. Anak takut dan cemas berpisah dengan orang tua 2. Anak sering mimpi buruk
  • 22. C. Kehilangan Fungsi Dan Kontrol Dengan adanya kehilangan fungsi sehubungan dengan terganggunya fungsi motorik biasanya mengakibatkan berkurangnya percaya diri pada anak sehingga tugas perkembangan yang sudah dicapai dapat terhambat. Hal ini membuat anak menjadi regresi; ngompol lagi, suka menghisap jari dan menolak untuk makan.Restrain / Pengekangan dapat menimbulkan anak menjadi cemas
  • 23. D. Gangguan Body Image Dan Nyeri 1. Merasa tidak nyaman akan perubahan yang terjadi 2. Ketakutan terhadap prosedur yang menyakitkan
  • 24. D. STRESSOR PADA USIA PERTENGAHAN Restrain atau immobilisasi dapat menimbulkan kecemasan a.Pengertian tentang sakit - anak usia 5 – 7 tahun mendefinisikan bahwa mereka sakit sehingga membuat mereka harus istirahat di tempat tidur - Pengalaman anak yang terdahulu selalu mempengaruhi pengertian anak tentang penyakit yang di alaminya. b.Separation /Perpisahan - Dengan semakin meningkatnya usia anak, anak mulai memahami mengapa perpisahan terjadi. - Anak mulai mentolerir perpisahan dengan orang tua yang berlangsunng lama. - Perpisahan dengan teman sekolah dan guru merupakan hal yang berarti bagi anak sehingga dapat mengakibatkan anak menjadi cemas.
  • 25. c.Kehilangan Fungsi Dan Kontrol - Bagi anak usia pertengahan ancaman akan harga diri mereka sehingga sering membuat anak frustasi, marah dan depresi. - Dengan adanya kehilangan fungsi dan control anak merasa bahwa inisiatif mereka terhambat. d.Gangguan body image dan nyeri - anak mulai menyadari tentang nyeri - Anak tidak mau melihat bagian tubuhnya yang sakit atau adanya luka insisi.
  • 26. D. STRESSOR PADA ANAK USIA AKHIR a.pengertian: Anak mulai mulai memahami konsep sakit yang bias disebbkan oleh factor eksternal atau bakteri, virus dan lain- lain. Mereka percaya bahwa penyakit itu bisa dicegah b.Separation / Perpisahan - Perpisahan dengan orang tua buakan merupakan suatu masalah - Perpisahan dengan teman sebaya / peer group dapat mengakibatkan stress - Anak takut kehilangan status hubungan dengan teman c.Kehilangan fungsi control Anak takut kehilangan control diri karena penyakit dan rasa nyeri yang dialaminya. d.Gangguan body Image - Anak takut mengalami kecacatan dan kematian - Anak takut sesuatu yang terjadi atau berpengaruh terhadap alat genitalianya
  • 27. E. STRESSOR PADA ADOLESCENT/REMAJA a.Pengertian tentang sakit - Anak mulai memahami konsep yang abstrak dan penyebab sakit yang bersifat kompleks - Anak mulai memahami bahwa hal-hal yang bias mempengaruhi sakit. b.Separation / Perpisahan - Anak remaja sangat dipengaruhi oleh peer groupnya, jika mereka sakit akan menimbulkan stress akan perpisahan dengan teman sebayanya. - Anak juga kadang menghinda dan mencoba membatasi kontak dengan peer groupnya jika mereka mengalami kecacatan. c.Kehilangan fungsi control - bagi remaja sakit dapat mempengaruhi fungsi kemandirian mereka. - Penyakit kronis dapat menimbulkan kehilangan dan mengncam konsep diri remaja. - Reaksi anak biasanya marah frustasi atau menarik diri d.Gangguan body image - sakit pada remaja mengakibatkan mereka merasa berbeda dengan peer groupnya dan sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam menangani stress karena adanya perubahan body image. Remaja khawatir diejek oleh teman / peer groupnya. - Mengalami stress apabila dilakukan pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan organ seksual.
  • 28. F. STRESSOR DAN REAKSI KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN HOSPITALISASI ANAK Bagian integral dari keluargaàAnak Jika anak harus menjalani hospitalisasi akan memberikan pengaruh terhadap angggota keluarga dan fungsi keluarga ( Wong & Whaley, 1999) A. Reaksi orang tua dipengaruhi oleh : 1.Tingkat keseriusan penyakit anak 2.Pengalaman sebelumnya terhadap sakit dan hospitalisasi 3.Prosedur pengobatan 4.Kekuatan ego individu 5.Kemampuan koping 6.Kebudayaan dan kepercayaan 7 Komunikasi dalam keluarga Pada umumnya reaksi orang tua: 1.Denial / disbelief 2.Marah / merasa bersalah 3.Ketakutan, cemas dan frustasi 4.Depresi
  • 29. G. Reaksi sibling a.Pada umumnya reaksi sibling -merasa kesepian -Ketakutan -Khawatir -Marah -Cemburu -Rasa benci -Rasa bersalah b.Pengaruh pada fungsi keluarga -Pola Komunikasi -Komunikasi antar anggota keluarga terganggu -Respon emosional tidak dapat terkontrol dengan baik c. Penurunan peran anggota keluarga Pola komunikasi -Kehilangan peran orang tua -Perhatian orang tua tertuju pada anak yang sakit dan di rawat -Kadang orang tua menyalahkan sibling sebagai perilaku antisocial. d. Cara mengatasi masalah yang mungkin timbul sehubungan dengan hospitalisasi anak • Libatkan orang tua dalam mengatasi stress anak dan pelaksanaan asuhan keperawatan • Bina hubungan saling percaya antara perawat dengan anak dan keluarga. • Kurangi batasan-batasan yang diberikan pada anak • Beri dukungan pada anak dan keluarga • Beri informasi yang adekuat.
  • 30. H. REAKSI ORTU DAN SAUDARA KANDUNG TERHADAP ANAK YANG DIHOSPITAL 1. Reaksi ortu : • Perasaan cemas dan takut : perasaan tersebut muncul pada saat ortu melihat anak mendapat prosedur menyakitkan ( Perawat harus bijaksana dan bersikap pada anak dan ortu). • Cemas yang paling tinggi dirasakan ortu pada saat menunggu informasi ttg diagnosis penyakit anaknya. • Rasa takut muncul pada ortu terutama akibat takut kehilangan anak pada kondisi sakit terminal. • prilaku yang sering ditunjukkan ortu : sering bertanya ttg hal yang sama secara berulang pada org berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang, dan bahkan marah. 2. Perasaan Sedih : Muncul pada saat anak dalam kondisi terminal dan ortu mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan anaknya untuk sembuh. 3. Perasaan frustasi : Muncul pada kondisi anak yang telah dirawat cukup lama dan dirasakan tidak mengalami perubahan serta tidak adekuatnya dukungan psikologis. Reaksi saudara kandung • Marah • Cemburu • Benci dan bersalah
  • 31. Kesimpulan Stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal yang disebabkan oleh tuntutan fisik , lingkungan dan situasi sosial yang merusak dan tidak terkontrol. Stress sangat bersifat individu yang bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individu orang ituterhadap beban yang dirasakannya. faktor kunci dari stress adalah persepsi seseorang dan penilain terhadap situasi dan kemampuan untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang dianggap membebaninya. Faktor penyebab stress adalah faktor internal dan faktor internal. Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan klien untuk tinggal dirumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah. Selama proses tersebut anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatic dan penuh dengan stress, ( Supartini, 2004 hal : 188 ).