5. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
Pengertian, kedudukan, sifat, dan fungsi UUD 1945.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pembukaan Dengan Batang Tubuh UUD 1945
Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 1945
MENU
6. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
BAB 4
Pengertian :
Pengertian Hukum Dasar
Tertulis
Tidak Tertulis
Pengertian UUD 1945
adalah keseluruhan naskah yang terdiri atas:
(1) Pembukaan
(2) batang tubuh
(3) penjelasan
Pengertian, kedudukan, sifat, dan fungsi UUD 1945.
Sumber
7. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
Kedudukan UUD 1945
@ norma hukum yang tertinggi dalam
system ketatanegaraan RI
@ sebagai sumber hukum dasar
nasional
Ketetapan MPR No III/MPR/2000:
Pasal 1
Pasal 2
Pengertian, kedudukan, sifat, dan fungsi UUD 1945.
8. Pasal 1 :
Sumber hukum adalah sumber yang
dijadikan bahan untuk
penyusunan peraturan
perundang-undangan.
Pengertian, kedudukan, sifat, dan fungsi UUD 1945.
9. Pasal 2 :
Tata urutan peraturan perundangundangan yang merupakan
pedoman dalam pembuatan
aturan hukum dibawahnya.
Aturan :
UUD 1945
ketetapan MPR RI
Undang-undang
Peraturan pemerintah pengganti UU
Peraturan pemerintah
Keputusan presiden
Peraturan daerah
Pengertian, kedudukan, sifat, dan fungsi UUD 1945.
10. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
Sifat UUD 1945
bersifat singkat dan supel
Fungsi UUD 1945
@membatasi kekuasaan penguasa
agar tidak bertindak sewenangwenang,
@untuk melindungi hak asasi
manusia, dan
@sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pemerintahan
Pengertian, kedudukan, sifat, dan fungsi UUD 1945.
11. Profil
BAB 1
BAB 2
Materi
BAB 3
Sumber
BAB 4
Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945
Makna Alenia-Alenia Pembukaan UUD
1945.
Alenia kedua
Alenia pertama
Alenia keempat
Alinea ketiga
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
12. Alenia pertama
yaitu bahwa penjajahan
tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan
perikeadilan. Oleh
karena itu, penjajahan
harus ditentang dan
dihapuskan agar
semua bangsa di dunia
ini bisa menjalankan
hak kemerdekaannya
KLIK DISINI
13. Alenia kedua
Perjuangan
pergerakan
kemerdekaan di
Indonesia telah
sampai pada
tingkat yang
menentukan
Kemerdekaan tersebut
bukanlah tujuan akhir
tetapi masih terus diisi
dengan mewujudkan
negara Indonesia yang
merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan
makmur.
KLIK DISINI
14. Alenia ketiga : “atas
berkat Rahmat Allah
Yang Maha Kuasa”
motivasi spiritual yang
luhur dan merupakan
pengukuhan atas
proklamasi
kemerdekaan serta
menunjukkan
ketakwaan bangsa
Indonesia terhadap
Tuhan YME.
KLIK DISINI
15. Kemudian daripada
itu untuk
membentuk suatu
Pemerintah Negara
Indonesia
Alenia keempat :
tujuan dan prinsip
dasar untuk mencapai
tujuan bangsa
Indonesia telah
menyatakan dirinya
merdeka.
KLIK DISINI
16. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
BAB 4
Hubungan Pembukaan Dengan Batang Tubuh UUD 1945
pembukaan UUD 1945 mengandung
pokok-pokok pikiran yang dijabarkan lebih
lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh.
Pembukaan UUD 1945 yang memuat
dasar filsafah Pancasila dengan batang
tubuh UUD 1945
Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas
rangkaian pasal-pasal yang merupakan
pewujudan dari pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam UUD 1945,
MENU
Sumber
17. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
Tujuh Kunci Pokok System Pemerintahan RI
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum
Sistem konstitusional
Kekuasaan tertinggi ditangan MPR
Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah MPR
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR
Kekuasaan negara tidak tak terbatas.
MENU
Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 1945
18. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Kelembagaan Negara
negara Indonesia memiliki
satu lembaga tertinggi yaitu
MPR, dan lima lembaga tinggi
yaitu presiden, DPR (Dewan
Perwakilan Rakyat), DPA
(Dewan Pertimbangan
Agung), BPK (Badan
Pemeriksa Keuangan), dan
MA (Mahkamah Agung).
Materi
BAB 4
Sumber
19. Profil
BAB 1
BAB 2
Materi
BAB 3
Sumber
BAB 4
Struktur Ketatanegaraan
SEBELUM
DPR
Presiden
SESUDAH
BPK
MPR
DPD DPR
Legislatif
MPR
UUD 1945
BPK
DPA
MA
UUD 1945
Presiden
Wapres
Eksekutif
Kekuasaan Kehakiman
MK MA KY
Yudikatif
20. Profil
BAB 1
BAB 2
Materi
BAB 3
Sumber
BAB 4
MPR
UUD 1945
DPR
Presiden
BPK
DPA
MA
merupakan lembaga tertinggi negara dan
sebagai pemegang dan pelaksana
sepenuhnya kedaulatan rakyat. MPR diberi
kekuasaan tak terbatas (Super Power).
yang berwenang menetapkan UUD,
GBHN, mengangkat presiden dan wakil
presiden.
21. Profil
BAB 1
BAB 2
Materi
BAB 3
Sumber
BAB 4
MPR
UUD 1945
DPR
Presiden
BPK
DPA
MA
memberikan persetujuan atas RUU
mengajukan rancangan Undang-Undang
[pasal 21 (1)],
Memberikan persetujuan atas PERPU
[pasal 22 (2)], dan Memberikan persetujuan
atas Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara [pasal 23 (1)].
22. Profil
BAB 1
BAB 2
Materi
BAB 3
Sumber
BAB 4
MPR
UUD 1945
DPR
Presiden
BPK
DPA
MA
Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai
mandataris MPR, meskipun kedudukannya tidak “neben” akan
tetapi “untergeordnet”.
ü Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara
tertinggi
ü Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive
power), juga memegang kekuasaan legislative (legislative
power) dan kekuasaan yudikatif (judicative power).
ü Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.
ü Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat
menjabat sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian
presiden dalam masa jabatannya.
23. Profil
BAB 1
BAB 2
Materi
BAB 3
Sumber
BAB 4
MPR
UUD 1945
DPR
Presiden
BPK
DPA
MA
lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang memiliki
wewenang memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara. Hasil
pemeriksaan itu disampaikan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.
24. Profil
BAB 1
BAB 2
Materi
BAB 3
Sumber
BAB 4
MPR
UUD 1945
DPR
Presiden
BPK
DPA
MA
Di samping itu, UUD 1945 tidak banyak
mengintrodusir lembaga-lembaga negara
lain seperti DPA dan BPK dengan
memberikan kewenangan yang sangat
minim.
25. Profil
BAB 1
BAB 2
Materi
BAB 3
Sumber
BAB 4
MPR
UUD 1945
DPR
Presiden
BPK
DPA
MA
pemegang kekuasaan kehakiman bersamasama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas
dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
Mahkamah Agung membawahi badan peradilan
dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan
agama,
lingkungan
peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.
27. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
MPR
·Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan
lembaga tinggi negara
lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.
·Menghilangkan supremasi kewenangannya.
· Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.
· Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden
· Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
· Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari
anggota Dewan Perwakilan
28. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
DPR
Posisi dan kewenangannya diperkuat.
· Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya
ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya
memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah
berhak mengajukan RUU.
· Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR
dan Pemerintah.
· Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi,
fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai
mekanisme kontrol antar lembaga negara.
29. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
DPD
Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi
bagi keterwakilan kepentingan daerah dalam badan
perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya
utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat
sebagai anggota MPR.
· Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat
kesatuan Negara Republik Indonesia.
· Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah
melalui pemilu.
· Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut
membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang
berkait dengan kepentingan daerah.
30. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
BPK
· Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD.
· Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan
keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD) serta
menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan
DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
· Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki
perwakilan di setiap provinsi.
· Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi
pengawas internal departemen yang bersangkutan ke
dalam BPK.
31. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
PRESIDEN
· Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki
tata cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa
jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan presidensial.
· Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.
· Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode
saja.
· Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus
memperhatikan pertimbangan DPR.
· Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus
memperhatikan pertimbangan DPR.
· Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden
dan wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat melui
pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan presiden dalam masa
jabatannya.
32. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
MA
· Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu
kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan
hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].
· Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan
perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang
lain yang diberikan Undang-undang.
· Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan
Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan
Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
(PTUN).
· Badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan
kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang seperti :
Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.
33. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
MK
· Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian
konstitusi (the guardian of the constitution).
· Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus
sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus
pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan
memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut
UUD.
· Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masingmasing oleh Mahkamah Agung, DPR dan pemerintah dan
ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan
dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan
eksekutif.
34. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
BAB 4
KY
· Tugasnya mencalonkan Hakim
Agung dan melakukan
pengawasan moralitas dank
ode etik para Hakim.
Sumber
35. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
Sumber
BAB 4
• www.google.com
•http://ashfy.wordpress.com/2010/02/10/hubun
gan-pembukaan-dengan-batang-tubuh-uud1945/
•Margono, dkk . 2002. Pendidikan Pancasila
(Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan).
Malang. Universitas Negeri Malang.
36. Profil
BAB 1
BAB 2
BAB 3
Materi
BAB 4
PROFIL
Arsy Ramadhanissa
Friska Atikha Wulandari
Noviana Farida
Yudha Adhi Prasetya
130151614030
130151614030
130151614000
130151614008
Sumber