SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu
kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen (faktor
resiko) dengan variabel dependen (efek).
Kalau ditanyakan tentang dimana titik potongnya? Bayangkanlah penelitian itu
seperti lontong, dimanapun kamu memotong lontong itu, di tengah, dari ujungnya, di
sisi manapun itu, lontong itu tetapmemiliki isi yang sama, besar yang sama, dan rasa
yang sama.
Sebagai contoh, dalam salah satu bedah jurnal penelitian di IKGM hari kamis lalu,
tentang salah satupenelitian tentang fluorosis yang dilakukan pada anak usia 10-12
tahun di Brazil yang tinggal di daerahyang belum memperoleh fluoridasi air minum.
Sebenarnya penelitian itu adalah penelitian lanjutan, danpenelitian dilakukan sebelum
program fluoridasi air minum buatan dilaksanakan, mereka berusahamenyelidiki apa
penyebab kecenderungan fluorosis tersebut, suspect utamanya adalah
penggunaanpasta gigi berfluorida. Para peneliti melakukan pemeriksaan klinis rongga
mulut dan aplikasi kuesioner.seperti itulah garis besarnya
Dalam penelitian cross-sectional tersebut, titik potongnya terletak pada “anak-anak
usia 10-12 tahun penderita fluorosis di daerah yang air minumnya belum
terfluoridasi”.
Jadi, dalam penelitian cross-sectional, karakteristik sampel yang sama saat penelitian
dilakukan adalahtitik potongnya.
Rancangan Penelitian Cross Sectional
Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan
pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu). Rancangan
penelitian ini juga biasa disebut rancangan potong silang atau lintas bagian.
Cross sectional adalah studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi,
maupun hubungan penyakit dengan paparan (factor penelitian) dengan cara
mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristik terkait kesehatan lainnya,
secara serentak pada individu-individu dri suatu populasi pada satusaat.
Desain cross sectional merupakan suatu penelitian dimana variabel-variabel yang
termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus
pada waktu yangsama. Studi cross sectional disebut sebagai studi prevalensi atau
survey, merupakan studi yangsederhana yang sering dilakukan.
Dalam sebuah desain cross-sectional , adalah sulit untuk menemukan apakah variabel
paparan potensial mendahului keluaran (contohnya, perbedaan postur kerja
berkonstribusi pada pengembangan sakit tulang belakang) atau apakah variabel
paparan potensial eksis sebagaisebuah hasil dari keluaran (contohnya, pekerja yang
berbeda dalam postur sebagai adaptasi darisakit tulang belakang yang diderita). Oleh
karena itu, studi cross-sectional sangat berguna untuk mengidentifikasi hubungan
paparan-penyakit yang potensial namun tidak untuk menentukankausalitas.Penelitian
lintas-bagian (cross sectional) relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakanoleh
peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada
karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari penelitian ini
bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang pelayanan kesehatan dan
populasi tersebut. instrumen yang seringdigunakan untuk memperoleh data dilakukan
melalui: survei, wawancara, dan isian kuesioner.
Contoh judul penelitian cross sectional adalah
“Kualitas menyusui terhadap kelancaran pengeluaran air susu ibu”
Peneliti melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap kualitasmenyusui,
ketiganya diukur secara bersamaan dengan kelancaran pengeluaran ASI setelah
melihat variabel yang termasuk dalam kualitas menyusui tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam rancangan penelitian
crosssectional:
Penelitian: “Hubungan Kualitas Menyusui dengan Kelancaran Pengeluaran ASI”
1. Mengidentifikasi variabel penelitianBerdasarkan judul tersebut, maka variabel
yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
Variabel Independen : kualitas menyusui
Variabel dependen : kelancaran pengeluaran ASI
Variabel kendali : usia, paritas
Kemudian ditentukan batasan parameter yang jelas tentang kualitas menyusui dan
kelancaran pengeluaran ASI.
2. Mengidentifikasi subjek penelitian
Contoh: Subjek penelitian adalah populasi ibu menyusui dengan jumlah sampel yang
telah ditentukansesuai dengan teknik sampling.
3. Mengobservasi variabel
Contoh: Mengukur kualitas menyusui dengan parameter yang digunakan adalah cara
dan frekuensinyatermasuk dalam kualitas baik atau kurang. Pengukuran kelancaran
pengeluaran ASI dilakukandengan mengamati tingkat kelancaran pengeluaran ASI-
nya termasuk baik atau tidak, lalukeduanya diamati dan diukur.
4. Melakukan analisis data
Contoh: Melakukan pengujian apakah kualitas menyusui termasuk kategori baik atau
kurang. Hal ini dapat memengaruhi kelancaran pengeluaran ASI termasuk kategori
lancar atau tidak.
Contoh lain penelitian cross sectional:
“Hubungan Jajan Sembarangan dan Tidak Mencuci Tangan Sebelum makan dengan
KejadianThypoid.”
Pada kasus thypoid, dalam studi ini populasi dikelompokan lagi dengan cara
random,kemudian dibagi lagi menjadi empat kelompok yaitu jajan sembarangan &
tidak cuci tangan(E+D+), jajan sembarangan & cuci tangan sebelum makan (E+D-),
tidak jajan sembarangan &tidak cuci tangan (E-D+), dan tidak jajan sembarangan &
cuci tangan sebelum makan (E-D-).Maka dapat diketahui bahwa sakit thypoid
ditunjukan dengan E+D+ dan E-D+. Untuk yang tidak sakit thypoid ditunjukan
dengan E+D- dan E-D-.
prevalence kelompok terpapar (Po) dapat dicari dari = (E+D+) / (E+D+) + (E+D-)
Prevalence kelompok tidak terpapar (P1) dapat dicari dari = (E-D+) / (E-D+) + (E-D-
)
Rasio Prevalence = Po / P1
Desain studi cross sectional pada kasus di atas :
Kelebihan rancangan desain penelitian cross sectional (lintas-bagian atau potong
lintang) adalah :
1. Mudah untuk dilakukan.
2. Murah.
3. Tidak memaksa subyek untuk mengalami faktor yang diperkirakan bersifat
merugikan kesehatan(faktor resiko) dan tidak ada subyek yang kehilangan
kesempatan untuk memperoleh terapi yangdiperkirakan bermanfaat.
Kelemahan rancangan desain penelitian cross sectional (lintas-bagian atau
potonglintang) adalah:
1. Memiliki validitas inferensi yang lemah dan kurang mewakili sejumlah populasi
yang akurat,oleh karena itu penelitian ini tidak tepat bila digunakan untuk
menganalisis hubungan kausal paparan dan penyakit.
2. Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data risiko dan
efek dilakukan pada saat yang bersamaan.
3. Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak, terutama bila variable yang
dipelajari banyak.
4. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang, misalnya kanker
lambung, karena pada populasi usia 45-49 tahun diperlukan paling tidak 10.000
subyek untuk mendapatkan suatu kasus
STUDY CROSS SECTIONAL
Adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor
resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (poin time approach).Artinya, tiap subjek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau
variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti semua subjek penelitian
diamati pada waktu yang sama. Tujuan penelitian ini untuk mengamati hubungan
antara faktor resiko dengan akibat yg terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan
tertentu dalam waktu yang bersamaan, ditanya masalahnya (akibat) sekaligus
penyebabnya (faktor resikonya).
Kelebihan penelitian Cross Sectional :
Mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal waktu, dan hasil dapat
diperoleh dengan cepat dan dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan variabel
yang banyak, baik variabel resiko maupun variabel efek.
Kekurangan penelitian Cross Sectional :
Diperlukan subjek penelitian yang besar
Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat
Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan
Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan faktor efek paling lemah bila dibandingkan
dengan dua rancangan epidemiologi yang lain.
Contoh sederhana : Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil
dengan Berat Badan Bayi Lahir (BBL), dengan menggunakan rancangan atau
pendekatan cross sectional.
Tahap pertama : Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti dan
kedudukanya masing-masing.
– Variabel dependen (efek ) : BBL
– Variebel independen (risiko ) : anemia besi.
– Variabel independent (risiko) yang dikendalikan : paritas, umur ibu,
perawatan kehamilan, dan sebagainya.
Tahap kedua : menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampelnya.
Subjek penelitian : ibu-ibu yang baru melahirkan, namun perlu dibatasi daerah mana
ereka akan diambil contohnya lingkup rumah sakit atau rumah bersalin. Demikian
pula batas waktu dan cara pengambilan sampel, apakah berdasarkan tekhnik random
atau non-random.
Tahap ketiga : Melakukan pengumpulan data, observasi atau pengukuran terhadap
variabel dependen-independen dan variabel-variabel yang dikendalikan secara
bersamaan (dalam waktu yang sama) Caranya mengukur berat badan bayi yang
sedang lahir, memeriksa Hb ibu, menanyakan umur, paritas dan variabel-variabel
kendali yang lain.
Tahap keempat : Mengolah dan menganalisis data dengan cara membandingkan.
Bandingkan BBL dengan Hb darah ibu. Dari analisis ini akan diperoleh bukti adanya
atau tidak adanya hubungan antara anemia dengan BBL.
Survey cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap
subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap
status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti
bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama.
Penelitian cross sectional ini sering juga disebut penelitian transversal, dan sering
digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi. Dibandingkan dengan
penelitian-penelitian yang lain, metode penelitian ini merupakan yang paling lemah
karena penelitian ini paling mudah dilakukan dan sangat sederhana. Pengertian-
pengertian yang perlu dipahami dalam penelitian cross sectional, dan juga untuk jenis
penelitian analitik yang lain, di antaranya adalah :
· Penyakit, atau efek
· Faktor risiko untuk terjadinya penyakit tersebut
· Agen penyakit (penyebab penyakit)
Langkah-langkah penelitian cross sectional adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor risiko
dan faktor efek
2. Menetapkan subjek penelitian
3. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor
risiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu
(pengumpulan data)
4. Melakukan analisis korelasi dengan caara membandingkan proporsi antar
kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran).
Guna:
» Mengetahui prevalens atau rasio prevalens
» Mengetahui hubungan antara risiko dan penyakit
Contoh:
» Untuk mengetahui prevalens infeksi klamidia pada wanita di Poliklinik STD di
RSCM
» Untuk mengetahui adanya hubungan antara penggunaan pil KB (faktor risiko)
dengan infeksi klamidia (faktor efek)
Kelebihan-kelebihan studi cross sectional :
· Memungkinkan menggunakan populasi dari masyarakat, sehingga generalisasi lebih
baik
· Relatif mudah, murah dengan hasil yg cepat
· Dpt utk meneliti banyak variabel sekaligus
· Jarang terancam drop out
· Dapat digunakan untuk tahap awal penelitian kohort/eksperimen
· Dpt digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya
Kekurangan-kekurangan studi cross sectional :
· Diperlukan subjek penelitian yng besar
· Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat
· Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan.
· Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan faktor efek paling lemah bila
dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain
Rancangan Penelitian Case Control

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Menghitung besar-sampel-penelitian
Menghitung besar-sampel-penelitianMenghitung besar-sampel-penelitian
Menghitung besar-sampel-penelitian
Ahmad Tobroni
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Aulia Nofrianti
 
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
FerindaPutri
 

Mais procurados (20)

Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohort
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
Konsep dasar epidemiologi penyakit
Konsep dasar epidemiologi penyakitKonsep dasar epidemiologi penyakit
Konsep dasar epidemiologi penyakit
 
Menghitung besar-sampel-penelitian
Menghitung besar-sampel-penelitianMenghitung besar-sampel-penelitian
Menghitung besar-sampel-penelitian
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Bias Penelitian
Bias PenelitianBias Penelitian
Bias Penelitian
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
Case control ppt
Case control pptCase control ppt
Case control ppt
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
 

Destaque

John Cage y Marcel Duchamp
 John Cage y Marcel Duchamp John Cage y Marcel Duchamp
John Cage y Marcel Duchamp
guacho22
 
ร่างระเบียบชมรม น4
ร่างระเบียบชมรม น4ร่างระเบียบชมรม น4
ร่างระเบียบชมรม น4
gtoom
 
Wordy presentation eur
Wordy presentation eurWordy presentation eur
Wordy presentation eur
Zsolt Ménesi
 
Diapositivas reflejos en los niños de 0 3
Diapositivas reflejos en los niños de 0  3Diapositivas reflejos en los niños de 0  3
Diapositivas reflejos en los niños de 0 3
Josefina Palomino
 

Destaque (7)

John Cage y Marcel Duchamp
 John Cage y Marcel Duchamp John Cage y Marcel Duchamp
John Cage y Marcel Duchamp
 
ร่างระเบียบชมรม น4
ร่างระเบียบชมรม น4ร่างระเบียบชมรม น4
ร่างระเบียบชมรม น4
 
Roma
RomaRoma
Roma
 
Wordy presentation eur
Wordy presentation eurWordy presentation eur
Wordy presentation eur
 
Emberyeth hmtl
Emberyeth hmtlEmberyeth hmtl
Emberyeth hmtl
 
A New Theory of the Structure of Matter
A New Theory of the Structure of MatterA New Theory of the Structure of Matter
A New Theory of the Structure of Matter
 
Diapositivas reflejos en los niños de 0 3
Diapositivas reflejos en los niños de 0  3Diapositivas reflejos en los niños de 0  3
Diapositivas reflejos en los niños de 0 3
 

Semelhante a Penelitian cross

Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
resi marta
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptx
adella22
 
2007-2016.semua pptt.ppt
2007-2016.semua pptt.ppt2007-2016.semua pptt.ppt
2007-2016.semua pptt.ppt
asba8
 
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaRingkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Griya Nugroho
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya Rozsa
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
Ira Masykura
 
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Fachri Latif
 

Semelhante a Penelitian cross (20)

Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitian
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case control
 
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magisEpidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
 
9. Desain Penelitian.pptx
9. Desain Penelitian.pptx9. Desain Penelitian.pptx
9. Desain Penelitian.pptx
 
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
 
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel
Metodologi Penelitian#Pertemuan 5@Desain, Populasi dan Sampel
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptx
 
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi Penelitian
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi PenelitianRancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi Penelitian
Rancangan Penelitian Farmasi dalam Metodologi Penelitian
 
2007-2016.semua pptt.ppt
2007-2016.semua pptt.ppt2007-2016.semua pptt.ppt
2007-2016.semua pptt.ppt
 
88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control
 
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaRingkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
 
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdfPopulasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
 
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
 
Menentukan Rancangan dan Sampling Penelitian
Menentukan Rancangan dan Sampling PenelitianMenentukan Rancangan dan Sampling Penelitian
Menentukan Rancangan dan Sampling Penelitian
 
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptxEvidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Último (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Penelitian cross

  • 1. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen (faktor resiko) dengan variabel dependen (efek). Kalau ditanyakan tentang dimana titik potongnya? Bayangkanlah penelitian itu seperti lontong, dimanapun kamu memotong lontong itu, di tengah, dari ujungnya, di sisi manapun itu, lontong itu tetapmemiliki isi yang sama, besar yang sama, dan rasa yang sama. Sebagai contoh, dalam salah satu bedah jurnal penelitian di IKGM hari kamis lalu, tentang salah satupenelitian tentang fluorosis yang dilakukan pada anak usia 10-12 tahun di Brazil yang tinggal di daerahyang belum memperoleh fluoridasi air minum. Sebenarnya penelitian itu adalah penelitian lanjutan, danpenelitian dilakukan sebelum program fluoridasi air minum buatan dilaksanakan, mereka berusahamenyelidiki apa penyebab kecenderungan fluorosis tersebut, suspect utamanya adalah penggunaanpasta gigi berfluorida. Para peneliti melakukan pemeriksaan klinis rongga mulut dan aplikasi kuesioner.seperti itulah garis besarnya Dalam penelitian cross-sectional tersebut, titik potongnya terletak pada “anak-anak usia 10-12 tahun penderita fluorosis di daerah yang air minumnya belum terfluoridasi”. Jadi, dalam penelitian cross-sectional, karakteristik sampel yang sama saat penelitian dilakukan adalahtitik potongnya. Rancangan Penelitian Cross Sectional
  • 2. Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu). Rancangan penelitian ini juga biasa disebut rancangan potong silang atau lintas bagian. Cross sectional adalah studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dengan paparan (factor penelitian) dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristik terkait kesehatan lainnya, secara serentak pada individu-individu dri suatu populasi pada satusaat. Desain cross sectional merupakan suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yangsama. Studi cross sectional disebut sebagai studi prevalensi atau survey, merupakan studi yangsederhana yang sering dilakukan. Dalam sebuah desain cross-sectional , adalah sulit untuk menemukan apakah variabel paparan potensial mendahului keluaran (contohnya, perbedaan postur kerja berkonstribusi pada pengembangan sakit tulang belakang) atau apakah variabel paparan potensial eksis sebagaisebuah hasil dari keluaran (contohnya, pekerja yang berbeda dalam postur sebagai adaptasi darisakit tulang belakang yang diderita). Oleh karena itu, studi cross-sectional sangat berguna untuk mengidentifikasi hubungan paparan-penyakit yang potensial namun tidak untuk menentukankausalitas.Penelitian lintas-bagian (cross sectional) relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakanoleh peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari penelitian ini bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang pelayanan kesehatan dan populasi tersebut. instrumen yang seringdigunakan untuk memperoleh data dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian kuesioner. Contoh judul penelitian cross sectional adalah “Kualitas menyusui terhadap kelancaran pengeluaran air susu ibu”
  • 3. Peneliti melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap kualitasmenyusui, ketiganya diukur secara bersamaan dengan kelancaran pengeluaran ASI setelah melihat variabel yang termasuk dalam kualitas menyusui tersebut. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam rancangan penelitian crosssectional: Penelitian: “Hubungan Kualitas Menyusui dengan Kelancaran Pengeluaran ASI” 1. Mengidentifikasi variabel penelitianBerdasarkan judul tersebut, maka variabel yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: Variabel Independen : kualitas menyusui Variabel dependen : kelancaran pengeluaran ASI Variabel kendali : usia, paritas Kemudian ditentukan batasan parameter yang jelas tentang kualitas menyusui dan kelancaran pengeluaran ASI. 2. Mengidentifikasi subjek penelitian Contoh: Subjek penelitian adalah populasi ibu menyusui dengan jumlah sampel yang telah ditentukansesuai dengan teknik sampling. 3. Mengobservasi variabel Contoh: Mengukur kualitas menyusui dengan parameter yang digunakan adalah cara dan frekuensinyatermasuk dalam kualitas baik atau kurang. Pengukuran kelancaran pengeluaran ASI dilakukandengan mengamati tingkat kelancaran pengeluaran ASI- nya termasuk baik atau tidak, lalukeduanya diamati dan diukur. 4. Melakukan analisis data
  • 4. Contoh: Melakukan pengujian apakah kualitas menyusui termasuk kategori baik atau kurang. Hal ini dapat memengaruhi kelancaran pengeluaran ASI termasuk kategori lancar atau tidak. Contoh lain penelitian cross sectional: “Hubungan Jajan Sembarangan dan Tidak Mencuci Tangan Sebelum makan dengan KejadianThypoid.” Pada kasus thypoid, dalam studi ini populasi dikelompokan lagi dengan cara random,kemudian dibagi lagi menjadi empat kelompok yaitu jajan sembarangan & tidak cuci tangan(E+D+), jajan sembarangan & cuci tangan sebelum makan (E+D-), tidak jajan sembarangan &tidak cuci tangan (E-D+), dan tidak jajan sembarangan & cuci tangan sebelum makan (E-D-).Maka dapat diketahui bahwa sakit thypoid ditunjukan dengan E+D+ dan E-D+. Untuk yang tidak sakit thypoid ditunjukan dengan E+D- dan E-D-. prevalence kelompok terpapar (Po) dapat dicari dari = (E+D+) / (E+D+) + (E+D-) Prevalence kelompok tidak terpapar (P1) dapat dicari dari = (E-D+) / (E-D+) + (E-D- ) Rasio Prevalence = Po / P1 Desain studi cross sectional pada kasus di atas : Kelebihan rancangan desain penelitian cross sectional (lintas-bagian atau potong lintang) adalah : 1. Mudah untuk dilakukan.
  • 5. 2. Murah. 3. Tidak memaksa subyek untuk mengalami faktor yang diperkirakan bersifat merugikan kesehatan(faktor resiko) dan tidak ada subyek yang kehilangan kesempatan untuk memperoleh terapi yangdiperkirakan bermanfaat. Kelemahan rancangan desain penelitian cross sectional (lintas-bagian atau potonglintang) adalah: 1. Memiliki validitas inferensi yang lemah dan kurang mewakili sejumlah populasi yang akurat,oleh karena itu penelitian ini tidak tepat bila digunakan untuk menganalisis hubungan kausal paparan dan penyakit. 2. Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan. 3. Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak, terutama bila variable yang dipelajari banyak. 4. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang, misalnya kanker lambung, karena pada populasi usia 45-49 tahun diperlukan paling tidak 10.000 subyek untuk mendapatkan suatu kasus STUDY CROSS SECTIONAL Adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin time approach).Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti semua subjek penelitian
  • 6. diamati pada waktu yang sama. Tujuan penelitian ini untuk mengamati hubungan antara faktor resiko dengan akibat yg terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan tertentu dalam waktu yang bersamaan, ditanya masalahnya (akibat) sekaligus penyebabnya (faktor resikonya). Kelebihan penelitian Cross Sectional : Mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal waktu, dan hasil dapat diperoleh dengan cepat dan dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan variabel yang banyak, baik variabel resiko maupun variabel efek. Kekurangan penelitian Cross Sectional : Diperlukan subjek penelitian yang besar Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan faktor efek paling lemah bila dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain. Contoh sederhana : Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir (BBL), dengan menggunakan rancangan atau pendekatan cross sectional.
  • 7. Tahap pertama : Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti dan kedudukanya masing-masing. – Variabel dependen (efek ) : BBL – Variebel independen (risiko ) : anemia besi. – Variabel independent (risiko) yang dikendalikan : paritas, umur ibu, perawatan kehamilan, dan sebagainya. Tahap kedua : menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampelnya. Subjek penelitian : ibu-ibu yang baru melahirkan, namun perlu dibatasi daerah mana ereka akan diambil contohnya lingkup rumah sakit atau rumah bersalin. Demikian pula batas waktu dan cara pengambilan sampel, apakah berdasarkan tekhnik random atau non-random. Tahap ketiga : Melakukan pengumpulan data, observasi atau pengukuran terhadap variabel dependen-independen dan variabel-variabel yang dikendalikan secara bersamaan (dalam waktu yang sama) Caranya mengukur berat badan bayi yang sedang lahir, memeriksa Hb ibu, menanyakan umur, paritas dan variabel-variabel kendali yang lain.
  • 8. Tahap keempat : Mengolah dan menganalisis data dengan cara membandingkan. Bandingkan BBL dengan Hb darah ibu. Dari analisis ini akan diperoleh bukti adanya atau tidak adanya hubungan antara anemia dengan BBL. Survey cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Penelitian cross sectional ini sering juga disebut penelitian transversal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, metode penelitian ini merupakan yang paling lemah karena penelitian ini paling mudah dilakukan dan sangat sederhana. Pengertian- pengertian yang perlu dipahami dalam penelitian cross sectional, dan juga untuk jenis penelitian analitik yang lain, di antaranya adalah : · Penyakit, atau efek · Faktor risiko untuk terjadinya penyakit tersebut · Agen penyakit (penyebab penyakit)
  • 9. Langkah-langkah penelitian cross sectional adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor risiko dan faktor efek 2. Menetapkan subjek penelitian 3. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor risiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan data) 4. Melakukan analisis korelasi dengan caara membandingkan proporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran). Guna: » Mengetahui prevalens atau rasio prevalens » Mengetahui hubungan antara risiko dan penyakit
  • 10. Contoh: » Untuk mengetahui prevalens infeksi klamidia pada wanita di Poliklinik STD di RSCM » Untuk mengetahui adanya hubungan antara penggunaan pil KB (faktor risiko) dengan infeksi klamidia (faktor efek) Kelebihan-kelebihan studi cross sectional : · Memungkinkan menggunakan populasi dari masyarakat, sehingga generalisasi lebih baik · Relatif mudah, murah dengan hasil yg cepat · Dpt utk meneliti banyak variabel sekaligus · Jarang terancam drop out · Dapat digunakan untuk tahap awal penelitian kohort/eksperimen
  • 11. · Dpt digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya Kekurangan-kekurangan studi cross sectional : · Diperlukan subjek penelitian yng besar · Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat · Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan. · Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan faktor efek paling lemah bila dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain Rancangan Penelitian Case Control