SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
Pertanian Organik
           Kelompok 5:
    Novi Catur W (H0712139)
  Olga Pramudita M (H0712146)
   Nestri Yuniardi (H0712136)
   Pambudi Aji N (H0712147)
 Muhammad Ma’ruf A (H0712129)
Makna Pertanian Organik
Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu,
yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara
alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup,
berkualitas, dan berkelanjutan. Dalam prakteknya, pertanian organik dilakukan
dengan cara, antara lain:

a. Menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO =
   genetically modified organisms).
b. Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian gulma,
   hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi
   tanaman.
c. Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan
   pupuk kimia sintetis. Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan
   dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan
   batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman.
d. Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam
   makanan ternak.
b. Lingkungan
•   1) Kualitas Tanah
     – Menjaga sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang baik merupakan hal yang penting dalam
        pertanian organik. Untuk itu dalam pertanian organik diutamakan cara pengelolaan tanah
        yang meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah serta mendorong
        kuantitas dan diversitas biologi tanah. Dalam pertanian organik peningkatan kesuburan tanah
        dilakukan tanpa menggunakan pupuk kimia sintetis. Sebagai gantinya digunakan teknik-
        teknik sebagai berikut :


          • Rotasi tanaman secara tepat, mixed cropping dan integrasi tanaman dengan ternak
          • Meningkatkan populasi mikroorganisme tanah melalui penggunaan pupuk organik
          • Meminimalkan pengolahan tanah yang mengganggu aktivitas biota tanah
          • Menjaga tanah selalu tertutup dengan mulsa organik
          • Menghindari pengolahan tanah yang berlebihan pada tanah yang miring untuk
            mencegah erosi
          • Menggunakan tanaman dalam strip dan tumpang sari
          • Menghindari penggembalaan yang berlebihan
          • Tidak menggunakan bahan kimia sintetis yang meracuni mikroorganisme tanah dan
            merusak struktur tanah.
2) Penghematan energi
  Hasil studi menunjukkan bahwa sistem
  produksi organik hanya menggunakan 50–
  80% energi minyak untuk menghasilkan
  setiap unit pangan dibandingkan dengan
  sistem produksi pertanian konvensional.
  Namun demikian, ini tidak berlaku untuk
  semua sistem produksi sayuran dan buah-
  buahan.
Perkembangan Pertanian Organik
         Di Indonesia
 Secara historis, pertanian ramah lingkungan telah
 dipraktekkan semenjak beratus-ratus tahun yang lalu oleh
 nenek moyang kita. Sistem pertanian ini dilakukan tanpa
 menggunakan sarana produksi dari luar lahan dan hanya
 menggantungkan semuanya pada alam dengan cara
 mengembalikan semua sisa-sisa tanaman ke tanah sebagai
 pupuk oganik. Dasar filosofinya adalah bahwa:
 – Semua benda dan mahluk yang ada di alam ini adalah baik dan
   berguna;
 – Sesuatu yang tumbuh dan berkembang di alam ini mengikuti
   hukum alam; dan
 – Segala makhluk yang ada di alam akan tumbuh dan
   berkembang dengan baik jika ada keseimbangan dalam alam
   itu sendiri.
Permasalahan
Budidaya :
• Luas lahan yang menerapkan sistem pertanian
  organik relatif kecil dan terletak di sekitar
  lahan budidaya non organik (konvensional).
• Sumber air yang ada sudah tercemar pupuk,
  pestisida dan bahan kimia lainnya.
• Kawasan lahan budidaya berada jauh dari
  akses transportasi.
Sarana Produksi
• Belum tersedia secara merata pupuk
  kompos/pupuk organik. Pupuk organik
  digunakan pada pertanian organik untuk
  memperkaya hara dalam tanah dan
  menyehatkan tanaman.
• Pupuk organik dapat berupa pupuk padat
  (kompos) atau pupuk cair yang digunakan
  untuk daun atau buah. Sebaran usaha
  pertanian organik yang luas belum ditunjang
  oleh produksi dan distribusi pupuk organik.
• Belum banyak tersedia pestisida organik untuk
  hama/penyakit tanaman
Pengolahan :

• Peralatan masih digunakan bersama untuk mengolah pangan organik
  dan non organik. Hal ini karena petani/peternak tidak memiliki
  kemampuan untuk menyediakan peralatan yang khusus digunakan
  untuk pengolahan pangan organik.
• Belum banyak produk pangan organik olahan. Saat ini dipasaran
  lebih banyak dijumpai pangan organik segar. Masih sedikit pangan
  organik yang telah diolah, sehingga konsumen masih memiliki
  keterbatasan untuk mengkonsumsi/memilih produk pangan olahan
  organik.
• Belum banyak informasi mengenai pengolahan pangan organik.
• Informasi mengenai pengolahan pangan organik belum banyak
  dihasilkan dan disosialisasikan.
Pemasaran Permasalahan yang berkaitan
  dengan pemasaran pangan organik antara
  lain:
  – Minimnya pengetahuan teknis dan jalur-jalur
    pemasaran yang dikuasai oleh pelaku pengusaha
    organik
  – Jalur-jalur pemasaran pangan organik masih sedikit
    dan menganut pemasaran konvensional, sehingga
    berisiko untuk tercampur dengan pangan non organik.
  – Mahalnya biaya transportasi pangan organik.
  – Lokasi yang jauh dan minimnya sarana transportasi
    menyebabkan biaya transportasi/distribusi pangan
    organik dari lahan ke pasar menjadi tinggi.
Sumberdaya Manusia
  Permasalahan yang berkaitan dengan sumber
  daya manusia untuk pengembangan pertanian
  organik antara lain :
• Minimnya jumlah sumber daya manusia yang
  mempunyai kompetensi dalam bidang
  pertanian organik, baik petugas pembina,
  peneliti dan inspektur pertanian organik
  maupun pelaku usaha/petani
Strategi        Pengembangan



• Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas
   akan dilakukan strategi pengembangan sebagai
   berikut:
a. Penyusunan Regulasi, Standar dan Pedoman
b. Peningkatan Pengetahuan dan Kemampuan Sumber
   Daya Manusia
c. Sosialisasi, Pembinaan Teknis dan Pengembangan
   Pemasaran
d. Pengembangan Sistem Pengakuan dan Pengawasan
   Produk Pertanian organik
Terimakasih ^_^

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMINGtani57
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Wahyu Setyawan
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenAndrew Hutabarat
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)nuelsitohang
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanperdos5 cuy
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3DVERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3Dtani57
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)tani57
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBobby Denil Lesmana
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern tani57
 

Mais procurados (20)

URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMING
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Dasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar AgronomiDasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar Agronomi
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
 
Pestisida nabati
Pestisida nabatiPestisida nabati
Pestisida nabati
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
Pembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organikPembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organik
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
biosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptxbiosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptx
 
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3DVERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern
 

Destaque

Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaNenengPadriah
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanamanAlfie Kesturi
 
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...Faisal Ardianto
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaOperator Warnet Vast Raha
 
17. Sidrap Sebagai Lumbung Beras
17. Sidrap Sebagai Lumbung Beras17. Sidrap Sebagai Lumbung Beras
17. Sidrap Sebagai Lumbung BerasPrastika Dedyana
 
Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)
Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)
Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)suyi_visualiteit
 
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...firmanahyuda
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisWarnet Raha
 
Development of Computer Technology and Informatics (Perkembangan teknologi ko...
Development of Computer Technology and Informatics (Perkembangan teknologi ko...Development of Computer Technology and Informatics (Perkembangan teknologi ko...
Development of Computer Technology and Informatics (Perkembangan teknologi ko...Setiawan Hadi
 
Permentan no.82 tahun 2013
Permentan no.82 tahun 2013Permentan no.82 tahun 2013
Permentan no.82 tahun 2013Misbahul-Munir
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 
Proses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposProses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposAlline Arianne
 

Destaque (20)

Power point
Power pointPower point
Power point
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
 
Aeroponik
Aeroponik Aeroponik
Aeroponik
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
 
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
Artikel bahasa inggris beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan pemban...
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
 
Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
 
17. Sidrap Sebagai Lumbung Beras
17. Sidrap Sebagai Lumbung Beras17. Sidrap Sebagai Lumbung Beras
17. Sidrap Sebagai Lumbung Beras
 
Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)
Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)
Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI)
 
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
Ppt UJI PERFORMASI STERILIZER PADA MESIN PENGUPAS BUAH AREN (Arengga Pinnata ...
 
PPT INTEGRAL
PPT INTEGRALPPT INTEGRAL
PPT INTEGRAL
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapis
 
Development of Computer Technology and Informatics (Perkembangan teknologi ko...
Development of Computer Technology and Informatics (Perkembangan teknologi ko...Development of Computer Technology and Informatics (Perkembangan teknologi ko...
Development of Computer Technology and Informatics (Perkembangan teknologi ko...
 
Budidaya Padi Organik
Budidaya Padi OrganikBudidaya Padi Organik
Budidaya Padi Organik
 
pupuk BOKASHI
pupuk BOKASHIpupuk BOKASHI
pupuk BOKASHI
 
Permentan no.82 tahun 2013
Permentan no.82 tahun 2013Permentan no.82 tahun 2013
Permentan no.82 tahun 2013
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 
Proses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposProses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk kompos
 
Strategi pengembangan kelompok tani
Strategi pengembangan kelompok taniStrategi pengembangan kelompok tani
Strategi pengembangan kelompok tani
 

Semelhante a OPTIMASI PERTANIAN ORGANIK

Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaharisnibras
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikD'Richo BlackZkull
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaJean Tambunan
 
Profil Al Barokah.pptx
Profil Al Barokah.pptxProfil Al Barokah.pptx
Profil Al Barokah.pptxalfiah30
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2maemunahmuchtar
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pipdita wahyu
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanAngelLatumahina
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptboyrizajuanda
 
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptxIV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptxOktiHerliana2
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxArmanS12
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutanroni09071995
 
Pentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikPentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikBBPP_Batu
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikulturaUniversity of Brawijaya
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangEka Febriana
 
Minyak Organik
Minyak OrganikMinyak Organik
Minyak Organikalicnono
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutancietera
 

Semelhante a OPTIMASI PERTANIAN ORGANIK (20)

Puhay penyul
Puhay penyulPuhay penyul
Puhay penyul
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organik
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
 
Profil Al Barokah.pptx
Profil Al Barokah.pptxProfil Al Barokah.pptx
Profil Al Barokah.pptx
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
 
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptxIV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
IV. KOMPONEN PERTANIAN ORGANIK NEW.pptx
 
BITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdfBITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdf
 
BITRANET edisi 48
BITRANET edisi 48BITRANET edisi 48
BITRANET edisi 48
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
 
Pentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikPentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk Organik
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten Tangerang
 
Minyak Organik
Minyak OrganikMinyak Organik
Minyak Organik
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 

OPTIMASI PERTANIAN ORGANIK

  • 1. Pertanian Organik Kelompok 5: Novi Catur W (H0712139) Olga Pramudita M (H0712146) Nestri Yuniardi (H0712136) Pambudi Aji N (H0712147) Muhammad Ma’ruf A (H0712129)
  • 2. Makna Pertanian Organik Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Dalam prakteknya, pertanian organik dilakukan dengan cara, antara lain: a. Menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO = genetically modified organisms). b. Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman. c. Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan pupuk kimia sintetis. Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman. d. Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak.
  • 3.
  • 4. b. Lingkungan • 1) Kualitas Tanah – Menjaga sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang baik merupakan hal yang penting dalam pertanian organik. Untuk itu dalam pertanian organik diutamakan cara pengelolaan tanah yang meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah serta mendorong kuantitas dan diversitas biologi tanah. Dalam pertanian organik peningkatan kesuburan tanah dilakukan tanpa menggunakan pupuk kimia sintetis. Sebagai gantinya digunakan teknik- teknik sebagai berikut : • Rotasi tanaman secara tepat, mixed cropping dan integrasi tanaman dengan ternak • Meningkatkan populasi mikroorganisme tanah melalui penggunaan pupuk organik • Meminimalkan pengolahan tanah yang mengganggu aktivitas biota tanah • Menjaga tanah selalu tertutup dengan mulsa organik • Menghindari pengolahan tanah yang berlebihan pada tanah yang miring untuk mencegah erosi • Menggunakan tanaman dalam strip dan tumpang sari • Menghindari penggembalaan yang berlebihan • Tidak menggunakan bahan kimia sintetis yang meracuni mikroorganisme tanah dan merusak struktur tanah.
  • 5. 2) Penghematan energi Hasil studi menunjukkan bahwa sistem produksi organik hanya menggunakan 50– 80% energi minyak untuk menghasilkan setiap unit pangan dibandingkan dengan sistem produksi pertanian konvensional. Namun demikian, ini tidak berlaku untuk semua sistem produksi sayuran dan buah- buahan.
  • 6. Perkembangan Pertanian Organik Di Indonesia Secara historis, pertanian ramah lingkungan telah dipraktekkan semenjak beratus-ratus tahun yang lalu oleh nenek moyang kita. Sistem pertanian ini dilakukan tanpa menggunakan sarana produksi dari luar lahan dan hanya menggantungkan semuanya pada alam dengan cara mengembalikan semua sisa-sisa tanaman ke tanah sebagai pupuk oganik. Dasar filosofinya adalah bahwa: – Semua benda dan mahluk yang ada di alam ini adalah baik dan berguna; – Sesuatu yang tumbuh dan berkembang di alam ini mengikuti hukum alam; dan – Segala makhluk yang ada di alam akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika ada keseimbangan dalam alam itu sendiri.
  • 7. Permasalahan Budidaya : • Luas lahan yang menerapkan sistem pertanian organik relatif kecil dan terletak di sekitar lahan budidaya non organik (konvensional). • Sumber air yang ada sudah tercemar pupuk, pestisida dan bahan kimia lainnya. • Kawasan lahan budidaya berada jauh dari akses transportasi.
  • 8. Sarana Produksi • Belum tersedia secara merata pupuk kompos/pupuk organik. Pupuk organik digunakan pada pertanian organik untuk memperkaya hara dalam tanah dan menyehatkan tanaman. • Pupuk organik dapat berupa pupuk padat (kompos) atau pupuk cair yang digunakan untuk daun atau buah. Sebaran usaha pertanian organik yang luas belum ditunjang oleh produksi dan distribusi pupuk organik. • Belum banyak tersedia pestisida organik untuk hama/penyakit tanaman
  • 9. Pengolahan : • Peralatan masih digunakan bersama untuk mengolah pangan organik dan non organik. Hal ini karena petani/peternak tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan yang khusus digunakan untuk pengolahan pangan organik. • Belum banyak produk pangan organik olahan. Saat ini dipasaran lebih banyak dijumpai pangan organik segar. Masih sedikit pangan organik yang telah diolah, sehingga konsumen masih memiliki keterbatasan untuk mengkonsumsi/memilih produk pangan olahan organik. • Belum banyak informasi mengenai pengolahan pangan organik. • Informasi mengenai pengolahan pangan organik belum banyak dihasilkan dan disosialisasikan.
  • 10. Pemasaran Permasalahan yang berkaitan dengan pemasaran pangan organik antara lain: – Minimnya pengetahuan teknis dan jalur-jalur pemasaran yang dikuasai oleh pelaku pengusaha organik – Jalur-jalur pemasaran pangan organik masih sedikit dan menganut pemasaran konvensional, sehingga berisiko untuk tercampur dengan pangan non organik. – Mahalnya biaya transportasi pangan organik. – Lokasi yang jauh dan minimnya sarana transportasi menyebabkan biaya transportasi/distribusi pangan organik dari lahan ke pasar menjadi tinggi.
  • 11. Sumberdaya Manusia Permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia untuk pengembangan pertanian organik antara lain : • Minimnya jumlah sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dalam bidang pertanian organik, baik petugas pembina, peneliti dan inspektur pertanian organik maupun pelaku usaha/petani
  • 12. Strategi Pengembangan • Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas akan dilakukan strategi pengembangan sebagai berikut: a. Penyusunan Regulasi, Standar dan Pedoman b. Peningkatan Pengetahuan dan Kemampuan Sumber Daya Manusia c. Sosialisasi, Pembinaan Teknis dan Pengembangan Pemasaran d. Pengembangan Sistem Pengakuan dan Pengawasan Produk Pertanian organik