SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
RANGKUMAN
Mata Kuliah

GEOMETRI TRANSFORMASI

DI SUSUN OLEH :

Nama : Indah
Wijayanti
NPM :
200813500172
Dosen : Huri Suhendri S.Pd
KELAS : O. MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat (TB Simatupang)
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Februari 2010

DAFTAR ISI
Geometri Transformasi

LEMBAR JUDUL

DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB PEMBAHASAN
2.1 REFLEKSI..........................................................................................
2.2 TRANSLASI.......................................................................................
2.3 ROTASI..............................................................................................
2.4 DILATASI...........................................................................................
2.5 KOMPOSISI TRANSFORMASI........................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

1 REFLEKSI
Matematika

2
Geometri Transformasi
a. Pengertian Refleksi
Pada gambar 7.5, tampak bahwa
ABC

dicerminkan

sehingga

menjadi

terhadap

garis

g

A’B’C’.

Garis

g

dinamakan sumbu simetri atau garis
invarian (tetap).
Perhatikan gambar 7.5. Titiktitik A, B, dan C pada Δ ABC dicerminkan
menjadi titik-titik A’, B’, dan C’ dengan
arah tegak lurus terhadap garis g, dengan AF = FA’, BE = EB’ dan CD = DC’, sehingga
diperoleh bayangannya Δ A’B’C’ yang kongruen (sama bentuk dan ukuran) dengan ABC.
Pencerminan seperti ini, yang memindahkan semua titik pada sebuah bangun geometri
terhadap suatu garis tertentu, serta bayangannya kongruen dengan bangun semula
dinamakan refleksi.

Refleksi terhadap Sumbu X
Pada gambar 7.6 terlihat 4 buah titik
yang diketahui pasangan koordinatnya yaitu
titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2), dan D (2,4).
Kemudian kita tentukan bayangan dari
titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2) dan D (2,-4)
pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu X,
sehingga

diperoleh

hasil

sebagai

berikut.

Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik
A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2) dan D (2,-4) pada
refleksi

(pencerminan) terhadap

sumbu

X,

sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.

Matematika

3
Geometri Transformasi
Bayangan dari titik-titik A (4,2),
B (-2,4), C (-4,-2), dan D (2,-4) pada
refleksi (pencerminan) terhadap sumbu
X adalah A’(4,-2), B’(-2,-4), C’(-4,2),
dan

D’(2,4).

Dari

hasil

tersebut

diperoleh bahwa koordinat x dari titik
yang dicerminkan terhadap sumbu X
sama

dengan

koordinat

x

dari

bayangannya, sedangkan koordinat y
dari titik yang dicerminkan terhadap
sumbu X sama dengan negatif dari
koordinat y dari bayangannnya.

Kesimpulan :

Titik P (a,b) di refleksikan maka P’ (a,-b)
Refleksi kurva terhadap

y = - f (x)

Contoh
1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan
terhadap sumbu X.
Penyelesaian:
•

Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah P’(-2,-3).

•

Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah Q’(3,-3).

•

Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah R’(3,-6).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap
sumbu X adalah titik-titik P’(-2,-3), Q’(3,-3), dan R’(3,-6).
2. Tentukan bayangan garis 3x + y = 7 yang di cerminkan terhadap sumbu x!
Penyelesaian: Ingat : y’ = -f(x) ^ y = 7 – 3x
^ y’ = - (7-3x)
^ y’ = -7 + 3x
^ y’ = 3x - 7
sbjj
x
Jadi, bayangan garis 3x + y = 7 jjj yaitu y = 3x - 7
jj
jj
jj
jj
jk
jj
j

Matematika

4
Geometri Transformasi
Refleksi terhadap Sumbu Y
Pada gambar 7.8 terlihat 4 buah titik yang
diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik
A (2,4), B (-4,2), C (-2,-4), dan D (4,-2).
Kemudian kita tentukan bayangan dari
titik-titik A (2,4), B (-4,2), C (-2,-4) dan D (4,-2)
pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu Y,
sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.
Bayangan dari titik-titik A (2,4), B (-4,2),
C

(-2,-4),

dan

D

(4,-2)

pada

refleksi

(pencerminan) terhadap sumbu Y adalah A’(2,4), B’(-4,2), C’(-2,-4), dan D’(-4,-2). Dari hasil
tersebut diperoleh bahwa koordinat y dari titik
yang dicerminkan terhadap sumbu Y sama
dengan
sedangkan

koordinat
koordinat

y

dari
x

dari

bayangannnya,
titik

yang

dicerminkan terhadap sumbu Y sama dengan
negatif dari koordinat x dari bayangannnya.
Kesimpulan :

Titik P (a,b) di refleksikan maka P’ (-a,b)
Refleksi kurva terhadap y = f (-x)

Contoh
3. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan
terhadap sumbu Y.
Penyelesaian:
•

Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah P’(2,3).

•

Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah Q’(-3,3).

•

Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah R’(-3,6).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap
sumbu Y adalah titik-titik P’(2, 3), Q’(-3,3), dan R’(-3,6).
4.

Tentukan bayangan garis y =2x + 8 yang di cerminkan terhadap sumbu y!

Matematika

5
Geometri Transformasi
Penyelesaian: Ingat : y’ = f(- x) ^ y = 2x + 8
^ y’ = 2(-x) + 8
^ y’ = - 2x + 8
sb
Jadi, bayangan garis y = 2x + 8 jjy yaitu y = -2x + 8
jj
jj
jj
jj
jk
jj
jj
j
j

Refleksi terhadap Garis y=x
Pada gambar 7.10 terlihat 4 buah titik yang
diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titiktitik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5), dan D (4,-2).
Kemudian kita tentukan bayangan dari titiktitik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5) dan D (4,-2)
pada refleksi (pencerminan) terhadap garis y =
x, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.

Bayangan dari titik-titik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5),
dan D (4,-2) pada refleksi (pencerminan) terhadap
terhadap garis y = x adalah A’(5,2), B’(2,-4), C’(-2,
—5), dan D’(-2,4). Dari hasil tersebut diperoleh
bahwa

koordinat

dicerminkan

x

menjadi

pada

suatu

koordinat

titik

yang

y

pada

bayangannya, sedangkan koordinat y pada suatu
titik yang dicerminkan menjadi koordinat x pada
bayangannya.

Kesimpulan :

Titik P (a,b) di refleksikan thdp sumbu maka P’ (b,a)
Refleksi kurva terhadap garis x = f (y)

Contoh

Matematika

6
Geometri Transformasi
5. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan
terhadap garis y = x.
Penyelesaian:
•

Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah P’(3,-2).

•

Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah Q’(3,3).

•

Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah R’(6,3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis
y = x adalah titik-titik P’(3, -2), Q’(3,3), dan R’(6,3).
6. Tentukan bayangan garis y =2x + 8 yang di cerminkan terhadap sumbu y=x!
Penyelesaian: Ingat : x’ = f(y) ^ y = 2x + 8
^ x’ = 2(y) + 8
^ x’ = 2y + 8
y=x
Jadi, bayangan garis y = 2x + 8 garis jjjjyaitu x = 2y + 8
jjj
jjj
jjj
jjj
jjj
jjj
jj
k

Refleksi terhadap Garis y = -x
Pada gambar 7.12 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titiktitik A (-1,4), B (-4,3), C (1,-4), dan D (4,3).
Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A
(-1,4), B (-4,3), C (1,-4) dan D (4,3) pada refleksi
(pencerminan) terhadap garis y = -x, sehingga
diperoleh hasil sebagai berikut.
Bayangan dari titik-titik A (-1,4), B (-4,3), C (1,-4),
dan D (4,3) pada refleksi (pencerminan) terhadap
terhadap garis y = x adalah A’(-4,1), B’(3,4), C’(4,1), dan D’(-3,-4).

Dari

hasil

koordinat

tersebut
x

pada

diperoleh
suatu

titik

bahwa
yang

dicerminkan menjadi negatif dari koordinat

Matematika

y
7
Geometri Transformasi
pada bayangannya, sedangkan koordinat y pada suatu titik yang dicerminkan menjadi
negatif dari koordinat x pada bayangannya.

Kesimpulan :

Titik P (a,b) di refleksikan thdp sumbu maka P’ (-b,-a)
Refleksi kurva terhadapa garis x = - f (-y)

Contoh
7. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan
terhadap garis y = -x.
Penyelesaian:
•

Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap garis y = -x adalah P’(-3,2).

•

Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah Q’(-3,-3).

•

Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah R’(-6,-3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis
y = x adalah titik-titik P’(-3,2), Q’(-3,-3), dan R’(-6,-3).
8. Tentukan bayangan garis y =6x + 5 yang di cerminkan terhadap sumbu y=x!
Penyelesaian: Ingat : x’ = - f(-y) ^ y = 6x + 5
^ x’ = -(6(-y) + 5)
^ x’ = 6y - 5

Jadi, bayangan garis y = 6x + 5
y=x
garis jjjjyaitu x = 6y -5
jjj
jjj
jjj
jjj
jjj
jjj
jj
k

Refleksi terhadap Garis x = k

Matematika

8
Geometri Transformasi
Pada gambar 7.14 tampak sebuah titik P(a,b) yang direfleksikan (dicerminkan) terhadap
garis x = k sehingga bayangannya adalah P’(a’,b’).
Kemudian kita cari hubungan antara a, b, a’, b’, dan k, hasilnya adalah sebagai
berikut.
a’ = a + PP’

^ a’ = a + PP’
^ a’ = a + 2PQ

^ a’ = a + 2(k – a)
^ a’ = a + 2k – 2a
^ a’ = 2k – a
Selanjutnya, dari gambar 7.14 tampak jelas bahwa b’ = b, sehingga titik P(a,b) berturutturut diganti oleh 2k–a dan b. Maka, koordinat titik P’(a’,b’) menjadi P’(2k–a,b).
Kesimpulan :

Titik P (a,b) di refleksikan thdp sumbu maka P’ (2k-a, b)
Refleksi kurva terhadap garis y = f (2k – x)

Contoh
9. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan
terhadap garis x = 5.
Penyelesaian:
•

Bayangan dari P (-2,3) - garis x = 5 maka P’(2(5)-(-2),3) = P’(12,3).

•

Bayangan dari Q (3,3) - garis x = 5 maka Q’(2(5)-3,3) = Q’(7,3).

•

Bayangan dari R (3,6) - garis x = 5 maka R’(2(5)-3,6) = R’(7,6).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis
x = 5 adalah titik-titik P’(12,3), Q’(7,3), dan R’(7,6).

Refleksi terhadap Garis y = k

Matematika

9
Geometri Transformasi
Pada gambar 7.15 terlihat sebuah titik P(a,b)
yang

direfleksikan

(dicerminkan)

terhadap

garis y = k sehingga bayangannya adalah
P’(a’,b’).
Kemudian kita cari hubungan antara a, b, a’,
b’, dan k, hasilnya adalah sebagai berikut.
^ b’ = b + PP’
b’ = b + PP’
^ b’ = b + 2PQ
^ b’ = b + 2(k – b)
^

= b + 2k – 2b

b’

^

b’

= 2k – b
Selanjutnya, dari gambar 7.15 tampak jelas bahwa a’ = a, sehingga titik P(a,b) berturutturut diganti oleh a dan 2k-b.Oleh karena itu,koordinat titik P’(a’,b’) menjadi P’(a,2k-b).
Kesimpulan :

Titik P (a,b) di refleksikan thdp sumbu maka P’ (a, 2k-b)
Refleksi kurva terhadap garis y = 2k – f(x)

Contoh
10. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan
terhadap garis y = 3.
Penyelesaian:
•

Bayangan dari P (-2,3) -- garis y = 4 adalah P’ (-2,2(4)-3) = P’ (-2,5).

•

Bayangan dari Q (3,3) -- garis y = 4 adalah Q’ (3,2(4)-3) = Q’(3,5).

•

Bayangan dari R(3,6) -- garis y = 4 adalah R’(3,2(4)-6) = R’(3,2).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis
y = 4 adalah titik-titik P’(-2,5), Q’(3,5), dan R’(3,2).

Matematika

10
Geometri Transformasi
No

Jenis Transformasi

Matriks
d

Refleksi
1

1 0
0 @1

My=0

Terhadap sumbu x

Bayangan titik
e

d

2

@1 0
0 1

Mx=0

Terhadap sumbu y

d

3

Terhadap garis y=x

0 1
1 0

My=x

Terhadap garis y=-x

e

A(x,y) ^ A’ (- x,y)

e

d

4

A(x,y) ^ A’ (x,-y)

0 @1
@1 0

My=-x

e

A(x,y) ^ A’ (y,x)
A(x,y) ^ A’ (-y,- x)

Contoh
11. Tentukan bayangan titik (3,-5), jika di cerminkan terhadap garis y=-x!
f

Penyelesaian :

x.
y.

d

g

0 @1
@1 0

= My=-x
g d

f

x.
y.

0 @1
=
@1 0

ed e

ed

3
@5

x
y

e

d

=

5
@3

e

12. Tentukan bayangan kurva y=x2,jika di cerminkan terhadap garis y=x!
f

d

g

x.
0 1
Penyelesaian : y. = My=x
1 0
d

0 1
=
1 0
f

x.
y.

ed e

x
y

ed e

x
y

d e

g

y
x

=

sehingga di dapat, x = y’ dan y = x’. Substitusikan ke persamaan kurva y=x 2 ,
maka diperoleh ^ y = x2

^ x’ = y’2
ww
ww
ww
w
w
w
w
w
w
w
w
w
w
w
w
w
w
^ y’ = ± px . Jadi, bayangan kurva tersebut adalah y = ± p x

13. Persamaan garis 3x + y – 2 = 0 dicerminkan terhadap garis y=-x. tentukan persamaan
bayangannya!
d

Penyelesaian : My=-x

e

0 @1
, maka T-1 =
@1 0

d

1
d

det 0 @1
@1 0

e
1
0 1
=- 1
e1 0

d

e d

0 1
0 @1
=
1 0
@1 0

e

Misalkan titik (x,y) terketak pada garis 3x + y – 2=0, maka bayangan titik (x’,y’) adalah:

Matematika

11
Geometri Transformasi
f

x.
y.

g

d e

y
= T x , kemudian masing-masing di kali dengan T-1
Subsitusikan x = -y’ dan y = -x’ ke pesamaan :
d e
f g
y
x.
-1
^ 3x + y – 2=0
^ T-1
y. = T T x
^ 3(-y’) + (-x’) – 2=0
d
ef g d e
y
x.
^ - 3y’ – x’ -2 = 0
^ 0 @1
y. = x
@1 0
^ x’ + 3y’ + 2 = 0
d e
f
g
y
@y.
^
= x ^ x = -y’ dan y = -x’ Sehingga, persamaan bayangan kurvanya
@x .
menjadi:
x + 3y + 2 = 0

14. Tentukan persamaan bayangan dari lingkaran x 2+ y2 + 4x – 6y – 3 = 0 oleh transformasi
d

e

0 1
yang bersesuaian dengan matrix
!
@1 0
Penyelesaian:

d

e

0 1
Cara I : Diketahui matrik T
,
@1 0
d

invers matrix T

-1

=

d

1

det 0 1
@1 0

e

d

e d

1f 0 @1
0 @1
f
=
=
0
1 1 0
e1

0 @1
1 0

e

Misalkan titik (x,y) terketak pada garis x2+ y2+4x–6y–3= 0,maka bayangan titik (x’,y’)
f

x.
y.

g

d e

y
= T x , kemudian masing-masing di kali dengan T-1
Subsitusikan x = -y’ dan y = x’ ke pesamaan :
d e
f g
y
x.
^ x2+ y2+4x–6y–3= 0
^ T-1
= T-1 T x
y.
^ (-y’)2+ (x’)2+4(-y’)–6(x’)–3= 0
d
ef g d e
y
x.
^ y’2 + x’2 - 4y’ – 6x’–3= 0
^ 0 @1
= x
y.
1 0
^ x’2 + y’2 - 6x’- 4y’- 3 = 0
d e
f
g
y
@y.
^
= x ^ x = -y’ dan y = x’ Sehingga, persamaan bayangan kurvanya
x.
menjadi: x2 + y2 - 6x- 4y- 3 = 0

adalah:

Matematika

12
Geometri Transformasi

2 TRANSLASI
a.

Pengertian Translasi

Pada gambar 7.1, tampak bahwa Δ ABC digeser sepanjang garis lurus dengan arah
dan jarak tertentu sedemikian hingga menjadi Δ A’B’C’. Pada pergeseran tersebut, Δ
A’B’C’ merupakan bayangan dari Δ ABC. Pergeseran yang memindahkan Δ ABC menjadi
jjj
jj
jj
jj
jj
jk
jj
jj
j
jj
jj
jj
jk
jj
jj
jj
j
j
jjj
jj
jj
jj
jj
jk
jj
jj
j
Δ A’B’C’ dapat diwakili oleh ruas garis-ruas garis berarah AA. atau BB. atau CC. .
Perhatikan gambar 7.1, tampak bahwa AA’
= BB’ = CC’ sehingga Δ A’B’C’ kongruen (sama
bentuk dan ukuran) dengan Δ ABC. Pergeseran
seperti ini, yang memindahkan semua titik pada
sebuah bangun geometri sepanjang garis lurus
dengan

arah

dan

jarak

tertentu,

serta

bayangannya kongruen dengan bangun semula
dinamakan translasi.

b.

Notasi dengan Pasangan Bilangan

DE

Suatu translasi dapat dinyatakan dengan menggunakan suatu pasangan bilangan

a
dengan a mewakili pergeseran arah horisontal dan b mewakilipergeseran arah
b
vertikal.
jjj
jj
jj
jj
jj
jk
jj
jj
j

Pada gambar 7.2, tampak bahwa ruas garis berarah AA. memperlihatkan sebuah
translasi yang memindahkan titik A ke titik A’.
Pergeseran titik A ke titik A’ dilakukan dengan
cara menggeser 5 satuan ke kanan dilanjutkan 3
satuan

ke

atas.

Translasi

dinyatakan dalam bentuk
jjj
jj
jj
jj
jj
jk
jj
jj
j

ditulis: AA.

DE

DE

jjj
jj
jj
jj
jj
jk
jj
jj
j

AA.

tersebut

5
atau secara singkat
3

5
.
3

Translasi berarti :
menggeser “a” satuan ke kanan (jika a > 0) atau a satuan ke kiri (jika a < 0)
menggeser “b” satuan ke atas (jika b > 0) atau b satuan ke bawah (jika b< 0).
Komponen a disebut komponen mendatar (absis) dan b disebut komponen

Matematika

vertical(ordinat)

13
Geometri Transformasi

c.

Menentukan Bayangan Titik oleh Translasi Tertentu
Pada gambar 7.3 tampak sebuah titik

DE

P(x,y) yang ditranslasikan oleh T =

a
b

sehingga bayangannya adalah P’(x’,y’).

Kemudian kita cari hubungan antara x,
y, x’, y’, a, dan b, hasilnya adalah sebagai berikut : ^ x’ = x + a
^ y’ = y + b
Sehingga titik P(x,y) berturut-turut diganti oleh x + a dan y + b. Oleh karena itu,
koordinat titik P’(x’,y’) menjadi P’(x + a,y + b).
Kesimpulan :
Pada tranlasi T = , bayangan titik P(x,y) adalah P’(x + a,y + b).

TRANSLASI KURVA
Jika kurva y = f (x) di tranlasi oleh T = , maka
bayangan kurva tersebut y – b = f (x – a)

Contoh

Matematika

14
Geometri Transformasi
D

@2
3

1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3) dan R(3,6) oleh translasi T
Penyelesaian:

•

E

D

•

E

D

•

D

E

@2
adalah P(-2+(-2),3+3) = P’(-4,6).
3

Bayangan P(-2,3) oleh translasi T =
Bayangan Q(3,3) oleh translasi T =
Bayangan R(3,6) oleh translasi T =

E

@2
adalah P(3+(-2),3+3) = Q’(1,6).
3

@2
adalah P(3+(-2),6+3) = R’(1,9).
3
D

E

@2
Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) oleh translasi T =
adalah titik-titik
3
P’(-4,6), Q’(1,6), dan R’(1,9).
d e

a
b

2. Koordinat bayangan titik A (7,4) oleh Translasi T =
translasi T.

adalah A’ (1,9). Tentukan

d e

a
Penyelesaian : T = b ; A (7,4) Q A’ (7+a, 4+b) = A’ (1,9)
Sehingga, 7 + a = 1 ^ a = -6
4+b=9 ^b=5
d e d
e
a
@6
Jadi, translasi T = b =
5
d e

3. Koordinat bayangan titik M (-5,-4) oleh translasi T =

a
b adalah M’ (-4,-6). Tentukan

koordinat bayangan titik N (2,-7) oleh translasi T!
d e

a
Penyelesaian : T = b : M (-5,- 4) Q M’ (-5+a, - 4+b) = M’ (-4,-6)
Sehingga, -5 + a = -4 ^ a = 1
- 4 + b = -6 ^ b = -2
d e
d
e
a
1
Jadi, translasi T = b =
@2
d

4. Tentukanlah bayangan dari kurva 3x ― 5y + 7 = 0 jika di translasi oleh T =

@2
@5

e

Penyelesaian : Ingat : bayangan dari translasi kurva Q y – b = f (x – a)
Maka, 3 (x-(-2)) – 5 (y-(-5)) +7 = 0 ^ 3x + 6 ― 5y ― 25 +7 = 0
^ 3x ― 5y ― 12 = 0
2

5. Tentukan persamaan bayangan kurva y=2x oleh translasi T =

Matematika

d e

3
2

15
Geometri Transformasi
f

Penyelesaian:

x.
y.

d e

g

d e

x
y

=
f

x.
= y.

d e

x
y

d e

x
a
y + b

g d e

-

f

=

x . @3
y. @2

3
2

dari tranlasi di samping diperoleh
^
^

g

x = x’ – 3 …………1
y = y’ – 2 …………2

Substitusikan persamaan 1 dan 2 ke y = 2x2 maka :
^ y = 2x2
^ y’-2 = 2 (x’ – 3)2
^ y’ = 2 (x’2- 6x’ + 9) + 2
^ y’ = 2x’2 – 12x’ + 20
2

Jadi, bayangan kurva y = 2x oleh translasi T =

d e

3
adalah y = 2x2 – 12x + 20
2
d

6. Tentukan bayangan garis y = 2x + 4 oleh translasi T =

@1
2

e

Penyelesaian : Ingat : bayangan dari translasi kurva Q y – b = f (x – a)
Maka, y – 2 = 2 (x–(-1)) + 4 ^ y – 2 = 2x+2+4
^ y = 2x+8

3
a.

ROTASI
Pengertian Rotasi

Matematika

16
Geometri Transformasi
Pada gambar 7.16, tampak bahwa Δ ABC diputar menjadi Δ A’B’C’. Setiap titik
pada Δ ABC diputar dalam arah yang sama,
dengan besar sudut rotasi q pada suatu titik O
yang

meyebabkan

kedudukan

segitiga

berubah.
Ukuran-ukuran sisi serta sudut segitiga
tetap, sehingga Δ A’B’C’ kongruen (sama
bentuk

dan

ukuran)

dengan

Δ

ABC.

Perputaran seperti ini, yang memindahkan
semua titik pada bangun geometri yang
masing-masing
lingkaran

yang

bergerak

sepanjang

pusatnya

adalah

busur
pusat

perputaran sebesar suatu sudut tertentu dinamakan rotasi.
Rotasi ditentukan oleh tiga hal, yaitu titik pusat, besar sudut, dan arah sudut rotasi.
Suatu rotasi dikatakan memiliki arah positif, jika rotasi itu berlawanan arah dengan arah
putaran jarum jam. Sedangkan rotasi dikatakan memiliki arah negatif, jika rotasi itu searah
dengan arah putaran jarum jam.

Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar 90º
Pada gambar 7.17 terlihat 2 buah titik yang
diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik
A (2,3) dan B (-2,-4).
Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa
bayangan dari titik A(2,3) dan B(-2,-4) pada rotasi
sebesar 90º searah jarum jam masing-masing
adalah A’(3,2) dan B’(-4,-2).
Kesimpulan :
Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi

adalah P’ (b,-a)

Contoh
1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap
titik pusat O(0,0) sebesar 90º searah jarum jam?
Penyelesaian:

Matematika

17
Geometri Transformasi
B

C

Ingat : P (a,b) 0,90 ° maka P’ (b,-a)
jjjk
jjjj
jjjj
jjjj
jjj
jjj
jjj
jjj
j

•

Bayangan titik P (2,3) adalah P’(3,2).

•

Bayangan titik Q (3,3) adalah Q’(3,-3).

•

Bayangan titik R (3,6) adalah R’(6,-3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap titik pusat
O(0,0) sebesar 90º searah jarum jam adalah titik-titik P’(3,-2), Q’(3,-3), dan R’(6,-3).

Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar -90º
Pada gambar 7.18 terlihat 2 buah titik yang diketahui
pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik A (2,-4) dan B (3, 4).

Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa
bayangan dari titik A(2,-4) dan B(-3,4) pada rotasi
sebesar 90º berlawanan dengan arah jarum jam [0,90º masing-masing adalah A’(4,2) dan B’(-4,-3).

Kesimpulan :
Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi adalah P’ (-b,a)

Contoh
1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap
titik pusat O(0,0) sebesar 90º berlawanan arah jarum jam?
Penyelesaian:

B

C

Ingat : P (a,b) 0, @90 ° maka P’ (-b,a)
jjjjj
jjjjj
jjjjj
jjjjj
jjjjk
jjjjj
jjjjj
jjjjj
j

•

Bayangan titik P (-2,3) adalah P’(-3,-2).

•

Bayangan titik Q (3,3) adalah Q’(-3,3).

•

Bayangan titik R (3,6) adalah R’(-6,3).
B

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi

C

0, @90 ° adalah

jjjjj
jjjjj
jjjjj
jjjjj
jjjjk
jjjjj
jjjjj
jjjjj
j

titik-titik P’(-3,-2), Q’(-3,3), dan R’(-6,3).

Matematika

18
Geometri Transformasi

Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar 180º dan -180º
Pada gambar 7.19 terlihat sebuah titik yang
diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titiktitik A (4,-2).
Dari gambar yang tampak di atas diperoleh
bahwa bayangan dari titik A(4,-2) pada rotasi
sebesar 180º searah atau berlawanan dengan
arah jarum jam adalah A’(-4,2).

Kesimpulan :
Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi dan adalah P’ (-a,-b)

Contoh
B

1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi 0,180 °

Penyelesaian:

C

jjjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjk
jjjj
jjjj
j

B

C

Ingat : bahwa titik P (a,b) di Rotasi 0,180 ° maka P’ (-a,-b)
jjjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjk
jjjj
jjjj
j

•

Bayangan titik P (-2,3) adalah P’(2,-3).

•

Bayangan titik Q (3,3) adalah Q’(-3,-3).

•

Bayangan titik R (3,6) adalah R’(-3,-6).

B

C

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3) dan R(3,6) pada rotasi 0,180 ° P’(2,-3), Q’(3,-3), dan R’(-3,-6).

jjjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjk
jjjj
jjjj
j

Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar 270º

Pada gambar 7.20 terlihat sebuah titik yang
diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik A
(4,-2).

Matematika

19
Geometri Transformasi

Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(3,5) pada rotasi
sebesar 270º adalah A’(-5,3).

Kesimpulan :
Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi adalah P’ (-b,a)

Contoh
1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap
titik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah arah jarum jam.
Penyelesaian:

B

C

Ingat : Titik P (a,b) di Rotasi 0,270 ° maka P’ (jjjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjk
jjjj
jjjj
j

b,a)
•

Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(-3, 2).

•

Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(-3,3).

•

Bayangan titik R(3,6) adalah R’(-6,3).

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan
B

C

R(3,6) pada rotasi 0,270 ° adalah titik-titik P’(jjjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjk
jjjj
jjjj
j

3,2), Q’(-3,3) dan R’(-6,3).

Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar - 270º
Pada gambar 7.21 terlihat sebuah titik yang diketahui pasangan koordinatnya,
yaitu titik-titik A (4,3).
Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(4,3) pada
rotasi sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarum jam adalah A’(3,-4).
Kesimpulan :
Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi adalah P’ (b,-a)

Matematika

20
Geometri Transformasi

MATRIX TRANSFORMASI ROTASI
1. R90º =
3. R270º =

2. R180º =
4. R-90º =

Rotasi yang berpusat di titik O(0,0) dengan sudut pusat sebesar θ
Perhatikan gambar di samping, koordinat titik P(x,y) dapat
dinyatakan oleh :
x = r cos α dan y = r sin α

Y

Karena rotasi tersebut, bayangan titik P adalah titik P’
(x’,y’) yang dapat di nyatakan sebagai berikut:
x’ = r cos (α+ θ) dan y’ = r sin (α+ θ)

P’ (x’,y’)

r

P (x,y)

θ

Gunakan rumus trigonometri untuk jumlah dua sudut,
x’ = r cos (α+ θ)
= r cos α cos θ – r sin α sin θ
= x cos θ – y sin θ
x’= x cos θ – y sin θ

r
α
x

O

y’ = r sin (α+ θ)
= r sin α cos θ – r cos α sin θ
= y cos θ – x sin θ

y’= y cos θ – x sin θ

Dalam persamaan matrix maka dapat di simpulkan bahwa bayangan titik P(x,y) oleh
rotasi titik asal O(0,0) dan sudut rotasi sebesar θ dapat di nyatakan:
=
Untuk Rθ titik A(x,y) dengan pusat P (a,b)
=

+

Contoh
1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap
titik pusat O(0,0) sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarum jam.
Penyelesaian:

B

C

Ingat : Titik P (a,b) di Rotasi 0, @270 ° maka P’ (b,-a)
jjjjjj
jjjjjk
jjjjjj
jjjjjj
jjjjjj
jjjjj
jjjjj
jjjjj
j

•

Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(3, 2).

•

Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(3,-3).

Matematika

21
Geometri Transformasi
•

Bayangan titik R(3,6) adalah R’(6,-3).

B

C

Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi 0, @270 ° adalah
jjjjjj
jjjjjk
jjjjjj
jjjjjj
jjjjjj
jjjjj
jjjjj
jjjjj
j

titik-titik P’(3,2), Q’(3,-3), dan R’(6,-3).
2. Tentukan bayangan titik A(4,-5) oleh rotasi terhadap titik asal O(0,0) sebesar 90º!
f g
d e
x
x.
Penyelesaian :
= R90º y

y.

d

0 @1
=
1
0

ed

e

d e

4
=
@5

5
4

3. Tentukan bayangan titik A(2,-2) oleh rotasi titik asal O(0,0) sebesar 45º!
f g
d e
x
x.
Penyelesaian :
= R45º y

y.

d

cos 45 ° @sin 45 °
=
sin 45 °
cos 45 °
h

e d

2
@2

i

w
w
w
w
1fw
1fw
fw
fw
fw
fw
l p2 @ p2 m
l2
m
2
m
=l w
l w
w
w
j1f w
1fw m
fw
fw
fw k
fw
p2
p2
2
2

d

2
@2

e

e

=

w
w
w
w
w
f wg
2 p2

0
w
w
w
w
w
w

Jadi, rotasi bayangan titik A(2,-2) adalah A’ (2 p2 , 0)
4. Tentukan bayangan garis x + 2y = 4, jika di rotasikan dengan pusat O(0,0) dan R -90º
f g
d e
x
x.
Penyelesaian :
= R-90º y

y.

f

x.
y.

d

g

0 1
=
@1 0
d

=

y
@x

e

ed e

x
y

, maka x’ = y ^ y = x’
y’ = -x ^ x = -y

Subsitusikan nilai tersebut ke persamaan garis x + 2y = 4, di peroleh
- y’ + 2x’ = 4
2x’ – y’ = 4
Jadi, bayangan garis x + 2y = 4 oleh R-90º adalah 2x – y = 4
5. Tentukan bayangan titik A(4,6) oleh R90º dengan pusat titik P (3,-2)!
Penyelesaian :

Matematika

22
Geometri Transformasi
d

Pusat rotasi di translasikan sehingga berpindah ke titik asal dengan T=

e

@3
, akibatnya
2

titik A(4,6) juga ikut bergeser menjadi A’(1,8).Titik inilah yang selanjutnya R 90º di titik
f

(0,0), maka :

x.
y.

f

g

= R90º
d

x.
y.

0 @1
=
1
0

g

ed e

1
=
8

d

@8
1

e

Jadi, titik A’(1,8) berpindah menjadi titik A”(-8,1). Selanjutnya titik A”(-8,1) di
d

translasikan lagi dengan lawan translasi menjadi T1 yaitu T2 =

@3
2

e

yang menghasilkan

titik A’”(-5,1). Maka bayangan titik A(4,6) oleh R90º adalah titik A’”(-5,-1)
1f
f
f
π rad searah jarum jam
3

6. Tentukan matrik yang bersesuaian dengan rotasi sebesar
terhadap O !
Penyelesaian : rotasi sebesar

1f
1f
f
f
f
π searah jarum jam, artinya θ = — f , maka
π
3
3
h

i

h

1f
πf
πf
f
f
f
f
f
f
f
f
d
e lcos @ f @sin @ f m l
l 2
l
3
3 m l
cos θ @sin θ
m
=l
j
πf
πf = l 1fw
w
w
w
f
f
f
f
fk j f w
f
f
f
sin θ
cos θ
p
sin @
cos @
@ f3
3
3
2
h

1f
f
f
l
l 2
1f
f
f
Jadi, matrik rotasi π searah jarum jam yaitul
l
w
w
w
j 1fw
3
fw
p
@f 3
2

i

i

w
w
1fw
fw
fw
p3 m
2 m
m
1f m
f k
f
2

w
w
1fw
fw
fw
p3 m
2 m
m
1f m
f k
f
2

4 DILATASI
1.

Pengertian Dilatasi
Pada gambar 7.22, tampak bahwa

Δ

ABC dari titik O diperkecil menjadi Δ

Matematika

23
Geometri Transformasi
A’B’C’, dengan panjang sisi dan luas ABC diperkecil, sedangkan ukuran-ukuran sudut dan
bentuk Δ ABC tidak berubah. Sehingga diperoleh Δ A’B’C’ dan Δ A’’B’’C’’ masing-masing
sebangun (sama bentuk dan ukuran sudut) dengan Δ ABC.

Dilatasi merupakan transformasi yang megubah ukuran objek (memperbesar atau
memperkecil),akan tetapi tidak mengubah bentuknya. Dalam suatu dilatasi harus di
tetapkan pusat dilatasi dan faktor dilatasi atau faktor skala. Dilatasi yang berpuast di
titik asal O (0,0) dan titik sembarang P (x,y) masing-masing memiliki faktor skala k yang
di notasikan berturut-turut dengan [O, k] dan [P, k].
Secara umum, bayangan objek dengan dilatasi [O,k] dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Jika k > 1 bayangan di perbesar dan letaknya searah terhadap pusat dilatasi O
dan objek
Jika 0 <

k < 1 bayangan di perkecil dan letaknya searah terhadap pusat

dilatasi O dan objek
Jika k < -1 bayangan di perbesar dan letaknya berlawanan arah terhadap
pusat dilatasi O dan objek
Jika -1 < k < 0 bayangan di perkecil dan letaknya berlawanan arah terhadap
pusat dilatasi O dan objek.

2. Dilatasi terhadap titik Pusat O (0,0)

Koordinat bayangan titik A (3,1)

oleh dilatasi [O,2] adalah titik A’ (6,2).

Perhatikan gambar

K

y

Adapaun koordinat bayangan titik B (4,2)
F
G
1f
f
f
oleh dilatasi O, @ adalah titik B’ (-2,2

1). Secara umum, koordinat bayangan
B (4,2)

A’ (6,2)

hasil dilatasi dinyatakan sebagai berikut :

A (3,1)
0
B’(-2,-1)

Matematika

x

Titik P (x,y) maka P’ ( kx, ky)
x’ = k x
y’ = k y

24
Geometri Transformasi

Gambar 7.23. Bayangan titik A (3,1) oleh dilatasi [O,2] dan
F

G
1f
f
f
2

bayangan titik B (4,2) oleh dilatasi O, @

3. Dilatasi terhadap titik Pusat P (a,b)
x’ = a + k (x – a)
y’ = b + k (y – b)

Jika titik A (x,y) di dilatasi terhadap titik pusat P (a,b)
dengan faktor skala k maka di dapat bayangan titik A’ (x’,y’)
yaitu :

4. Dilatasi pada kurva dengan [O,k]

y = f(x) y’ = k f

5. Matriks Transformasi Dilatasi
Bahwa bayangan Dilatasi terhadap O dengan faktor skala k, yang di tulis [O,k] adalah:
x’ = k x Q x’ = kx + 0.y
y’ = k y Q y’ = 0.y + ky
f

x.
Persamaan linier di atas dapat di tulis dengan persamaan matriks ^ y.
d

k
Jadi, matriks transformasi dilatasi [O,k] yaitu :
0

0
k

g d

e

k
=
0

0
k

ed e

x
y

Contoh
1. Titik sudut suatu persegi adalah A(1,3) B(4,3) C(4,6) dan D(1,6). Tentukanlah bayangan
dari titik-titik sudut tersebut oleh dilatasi [O,2] dan Gambarlah!
Penyelesaian :
D’
y
12

A (1,3) O,2 A’ ( 2x1, 2x3) = A’(2,6)
jjj
jjj
jjC
jj
jj
jj
jj
j
Bjk

A’

6
4
Matematika
2

Secara singkar dilatasi [O,k], di tulis :
B C
(x,y) O,k (kx,ky) sehingga
jjj C
jBj
jj
jj
jj
jj
jj
jj
j
k

D

10
8

C’

B (4,3) O,2 B’ (8,6)
jjj
jjj
jjC
jj
jj
jj
jk
j
Bjj

C (4,6) O,2 C’ (8,12)
jjj
jjj
jjC
jj
jj
jj
jk
j
Bjj

D (1,6) O,2 D’ (2,12)
jjj
jjj
jj
jj
jj
jj
jk
jj
j

25
Geometri Transformasi

C

A

B’

B
2

4

6

x

8

2. Titik P’ (6,-3) adalah bayangan titik P oleh dilatasi [O,

1f
f
f
]. Tentukan titik P!
3

Penyelesaian : Misal P (a,b) maka,
F 1f
G
f
f
f f
f
O, f P’ ( 1f 1f = P’ ( 6,-3)
P (a,b)
a, b)
3
3
3
jjj
jjj
jjj
jjj
jjj
jjj
jj
jj
k
1f
f
f

1f
f
f
a = 6 ^ a = 18 dan b = -3 ^ b = -9
3
3
Jadi, koordinat P adalah (18,-9)
Sehingga,

3. Carilah bayangan Titik A (2,-4) oleh dilatasi [O,3] !
d
e d
e
k 0
3 0
Penyelesaian : matrix dilatasi [O,k] =
=
maka,
0 k
0 3
f

g d

f

g

x.
y.
x.
y.

3
=
0

0
3

ed

d

6
@12

=

2
@4

e

e

Jadi, bayangan titik A’ yaitu (6,-12)

4. Tentukan koordinat bayangan titik A (5,7) dan B(3,6) oleh dilatasi terhadap titik
P (8,5) dengan factor skala = 4!
Penyelesaian : Ingat : x’ = a + k (x – a) dan y’ = b + k (y – b)
D c E
b

Maka, A (5,7)

8,5 ,4 A’ [8 + 4(5-8), 5 + 4(7-5)] ^ A’ (-4,13)

jjjjj
jjjjj
jjjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjk
j
D c E
b

B (3,6)

8,5 ,4 B’ [8 + 4(3-8), 5 + 4(6-5)] ^ B’ (-12,9)

jjjjj
jjjjj
jjjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjj
jjjk
j

Jadi, bayangan titik A’ (-4,13) dan B’ (-12,9)
5. Tentukan bayangan titik A (-2,5) oleh dilatasi pusat (1,-1) dan faktor skala=2
f

x.
Penyelesaian: y.

Matematika

g

d

k
=
0

0
k

ed

e

x @a
y @b +

d e

a
b

26
Geometri Transformasi
f

g

f

g

f

g

x.
y.
x.
y.
x.
y.

f

x.
y.

d

2
=
0

0
2

2
=
0

0
2

d

d

ef

g

@2`@1 a
5 @ @1 +

ed

e d

@3
1
+
6
@1

e d

@6
1
+
12
@1

=

d

g

@5
11

=

d
e

1
@1

e

e

e

6. Tentukan bayangan kurva y=x2 oleh dilatasi [O,-2]!
f

g d

f

g

x.
Penyelesaian : y.
x.
y.

@2 0
=
0 @2
f

=

@2x
@2y

ed e

x
y

g

Sehingga di peroleh ,
1f
f
f
x’ = -2x ^ x = @ x’
2
1f
f
f
y’ = -2y ^ y = @ y’
2

Substitusikan nilai tersebut pada y= x2 dan diperoleh :
^
y = x2
1f
f
^ @ fy’ =
2
1f
f
^ @ fy’ =
2
^ y’ =

2

F 1f G
f
f

@ x.
2

1f 2
f
f
f
x.
4

Jadi, bayangan kurva y= x2 berubah menjadi y’ =

1f 2
f
@f
x.
2

1f 2
f
@f
x.
2

7. Tentukan peta darikurva y= x2 +2 jika dilatasi oleh [O,2]
B C
f g
f
f
f
O,k y’ = k f 1f sehingga
x
Penyelesaian : Ingat : y = f(x)
k
jjj
jjj
jj
jj
jj
jj
jj
jj
k
B

C

^ y= x2 +2 O,2 ^ y =
jjj
jjj
jj
jj
jj
jj
jk
jj
j

5

H
I
2
f g
f
f
L 1f
M
2 J x + 2K ^

2

y=

1f 2
f
f
x +4
2

KOMPOSISI
TRANSFORMASI

Komposisi Transformasi adalah transformasi yang di gunakan secara
berurutan. Suatu transformasi di lanjutkan T 1 yang dilanjutkan dengan
transformasi T2 di tulis dengan T2 ◦ T1. Karena transformasi juga merupakan
suatu pemetaan, maka komposisi transformasi T 2 ◦ T1 dapat di tunjukkan
sebagai berikut.

(x,y)
A

Matematika

T1

(x’,y’)
B

T2

(x”,y”
C

27
Geometri Transformasi

T2 ◦ T1

1. Komposisi Dua Translasi Berurutan
jj
jk
jj
jj
jj
j
j
j
j

Komposisi T2 ◦ T1 dapat di nyatakan dengan AC yaitu
translasi yang berpangkal di T1 , yaitu A, dan berujung
di translasi T2 yaitu C.
d e

a
Misalkan T1 = b dan T2 =
T2 ◦ T1 = T1 + T2
d e d e
a
c
= b + d
d
e
a+c
=
b+d

d e

y

C” (x”,y”)

T2 ◦ T1

T2

c
d sehingga,
B’ (x’,y’)
T1
A (x,y)
x

Jadi, jika P (x,y) ditranslasi T2 ◦ T1 , maka :
P (x,y) P’ (x+a, y+b) P”(x+a+c, y+b+d), atau
P (x,y) P” (x+(a+c), y+(b+d))

Contoh
d e

2
dan T2
1

1. Diketahui translasi T1 =

d e

3
. Carilah koordinat peta titik A(1,2) B(3,-2)
2

C(-1,4) oleh translasi T1 yang dilanjutkan dengan T2!
Penyelesaian:

T2 ◦ T1 =
=

T1 + T 2
d e d e
2
3
5
+
=
1
2
3

d e

T
2 N 1
Maka, A(1,2) Tjjjj A” (6,5
jjjj
jjjj
jjjk
jjjj
jjjj
jjj
jjj
j
T 2 N 1 B”(8,1)
T
B(3,-2) jjjj
jjjj
jjjk
jjjj
jjjj
jjjj
jjj
jjj
j
T 2 N 1 C”(4,7)
T
C(-1,4)
jjjj
jjjj
jjjk
jjjj
jjjj
jjjj
jjj
jjj
j

Matematika

28
Geometri Transformasi

2. Komposisi Dua Refleksi Berurutan
a. Komposisi dua refleksi berurutan untuk suatu titik terhadap sumbu sejajar
Refleksi terhadap garis x=a dinyatakan oleh transformasi M 1x dan refleksi terhadap
x=b dinyatakan oleh transformasi M2x . Dengan demikian, pemetaan A(x,y) ke
A’(x’,y’)dapat dinyatakan sebagai berikut :
A(x,y)

M1x (refleksi x=a) A’ = (2a-x, y), adapun pemetaan A’ (x’,y’) ke A”(x”,y”) yaitu

A’(x’,y’) M2x (refleksi x=b) A” (2b–x’, y’) = A” (2b – (2a – x’),y)
= A” [2(b-a)+x, y]

Contoh
Refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar dengan sumbu y
2. Bayangan dari (5,1) oleh refleksi berurutan terhadap x=4 kemudian x=h adalah (1,1).
Tentukan h!
Penyelesaian : Misal refleksi x=4 disebut M1x dan refleksi terhadap x=h disebut M2x.
Kemudian refleksi x=4 terhadap x=h di notasikan M2x ◦ M1x
(x,y) M2x ◦ M1x

[2(b-a)+x, y]

a = 4 dan b = h

(5,1) M2x ◦ M1x

[2(h-4)+5, 1] = (1,1)
Jadi, 2(h-4)+5 = 1 ^ 2(h-4) = -4
^ h-4=-2
^

h =2

Refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar dengan sumbu x
3. Tentukanlah bayangan dari (-3,2) oleh refleksi berurutan terhadap y=5 kemudian
terhadap y= -1!
Penyelesaian : Refleksi tersebut dapat di tulis M1y ◦ M2y
(x,y) M2y ◦ M1y

[x, 2(p-q)+y]

(-3,2) M2y ◦ M1y

p = -1 dan q = 5

[-3, 2(-1-5)+2] = (-3,-10)

b. Refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus
Refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus :
•

Ekivalen dengan rotasi π radian terhadap titik perpotongan kedua sumbu.

•

Bersifat komutatif

Matematika

29
Geometri Transformasi
Sehingga refleksi berurutan terhadap sumbu-sumbu koordinat x dan y di peroleh hasil
sebagai berikut : My=b o Mx=a = Mx=a o My=b = R [(a,b), π], dengan My=b adalah refleksi
terhadap y=b, Mx=a refleksi terhadap x=a dan R [(a,b), π] adalah rotasi π radian terhadap
pusat (a,b).

Contoh
Refleksi berurutan terhadap x=a di lanjtkan dengan y=b
4. Tentukan bayangan titik A (3,5) oleh refleksi berurutan terhadap x=1 kemudian
terhadap y=4!
Penyelesaian : (3,5) Mx=1

[(2x1)-3, 5] = (-1,5)

(2a-x, y)

[-1, (2x4)-5] = (-1,3)

(-1,5) My=4

(x,y) Mx=a
(x,y) My=b

(x, 2b-y)

Jadi, bayangan titik (3,5) adalah (-1,3)
f

x.
Cara 2 : y.
f

x.
y.

d

g

=

cos π @sin π
sin π cosππ

ed

e

x @a
y @b +

d

=
=

ed

e d e

d

g

ed

d e

a
b

e d e

@1 0
0 @1

@1 0
0 @1

d

e

@2
=
+
@1
d
e
@1
=
3

x @a
a
y @b + b

3 @1
1
+ 4
5 @4

d e

1
4

3. Komposisi Dua Rotasi Berurutan untuk suatu titik sepusat.
5. Tentukan bayangan titik (2,6) oleh rotasi sejauh 20º berlawanan arah jarum jam, di
lanjutkan dengan rotasi sejauh 40º terhadap titik pusat O!
Penyelesaian : Pada rotasi pertama θ1 = 20º dan θ2 = 40º, maka θ1+ θ2 = 20º+40º =60º
h
i
w
w
w
1f
1fw
f
f
fw
fw
d
e l
@ p3 m
l2
m
cos 60 ° @sin 60 °
2
l
m
R [O, θ1+ θ2] = R [O, 60º] =
= l w
w
w
j1fw
1f m
fw
fw
f k
f
sin 60 ° cos 60 °
p3
2
2
h

i

w
w
w
w
1f
1fw
h
f
fw
wi
w
w
w
w
w
p
d e lf
f g
@ f 3 md e
l2
m 2
1 @3 p3 k
x.
2
2
l
m
jw
w
w
w
w
= pw
w
w
w
y. = R [O, 60º] 6 = l1fw
j fw
1f m 6
fw
f k
f
3 +3
p3
2
2
w
w
w
w
w
w

w
w
w
w
w
w

Jadi, bayangan titik (2,6) adalah ( 1 @3 p3 , 3 + p3 )

Matematika

30
Geometri Transformasi

4. Komposisi Transformasi dengan memakai Matrix
Jenis Transformasi

Matriks

Refleksi

d

e

d

Terhadap sumbu x

e

1 0
0 @1

@1 0
0 1

Terhadap sumbu y

d

Terhadap garis y=x

d

0 1
1 0

e
e

0 @1
@1 0 e
d
k 0
D=
0 k
d
e

Terhadap garis y=-x
Dilatasi terhadap O dengan faktor skala k

cosθ @sin θ
sin θ cosθ

Rotasi sejauh θ terhadap titik pusat O

Contoh
d

e

@1 0
6. Diketahui transformasi T1 bersesuaian dengan M1 =
dan T2 bersesuaian dengan
1 2
d

M2

e

2 1
. Tentukan bayang titik (-2,3) oleh transformasi T1 di lanjutkan T2!
@3 5

Penyelesaian : Untuk transformasi T1 di lanjutkan T2, berlaku
T1 o T2 = M2 o M1
d
ed
e d
e
2 1
@1 0
@1 2
=
=
@3 5
1 2
8 10
Bayangan (-2,3) di tentukan sebagai berikut :
d

e d

ed

e

d

e

@2
@1 2
@2
8
T1 o T2
=
=
3
8 10
3
14
Jadi, bayangan (-2,3) oleh T1 o T2 adalah (8,14)

Matematika

31
Geometri Transformasi

Matematika

32

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanNia Matus
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanNia Matus
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiNia Matus
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 

Mais procurados (20)

Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Ring
RingRing
Ring
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 

Semelhante a Rangkuman Geometri Transformasi

Pencerminann
PencerminannPencerminann
Pencerminannfici_yuri
 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Mathbycarl
 
Ringkasan pencerminan1
Ringkasan pencerminan1Ringkasan pencerminan1
Ringkasan pencerminan1taofikzikri
 
Ringkasan pencerminan1
Ringkasan pencerminan1Ringkasan pencerminan1
Ringkasan pencerminan1taofikzikri
 
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)guest6ea51d
 
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)guest6ea51d
 
Pencerminan kelompok 1
Pencerminan kelompok 1Pencerminan kelompok 1
Pencerminan kelompok 1Atik29121991
 
scribfree.com_rotasi-kelas-ix-9.pdf
scribfree.com_rotasi-kelas-ix-9.pdfscribfree.com_rotasi-kelas-ix-9.pdf
scribfree.com_rotasi-kelas-ix-9.pdfdwiari19
 
Hendra Bestari Pbit 2
Hendra Bestari Pbit 2Hendra Bestari Pbit 2
Hendra Bestari Pbit 2guestcc3970
 
Transformasi Pencerminan
Transformasi PencerminanTransformasi Pencerminan
Transformasi Pencerminanguest6ea51d
 
Pencerminan
PencerminanPencerminan
PencerminanVen Dot
 
Refleksi transformasi geometri
Refleksi transformasi geometri Refleksi transformasi geometri
Refleksi transformasi geometri Dadang Arifin
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 

Semelhante a Rangkuman Geometri Transformasi (20)

Pencerminann
PencerminannPencerminann
Pencerminann
 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)
 
Ringkasan pencerminan1
Ringkasan pencerminan1Ringkasan pencerminan1
Ringkasan pencerminan1
 
Ringkasan pencerminan1
Ringkasan pencerminan1Ringkasan pencerminan1
Ringkasan pencerminan1
 
Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
 
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
 
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
 
Pencerminan
Pencerminan Pencerminan
Pencerminan
 
Pencerminan kelompok 1
Pencerminan kelompok 1Pencerminan kelompok 1
Pencerminan kelompok 1
 
scribfree.com_rotasi-kelas-ix-9.pdf
scribfree.com_rotasi-kelas-ix-9.pdfscribfree.com_rotasi-kelas-ix-9.pdf
scribfree.com_rotasi-kelas-ix-9.pdf
 
Hendra Bestari Pbit 2
Hendra Bestari Pbit 2Hendra Bestari Pbit 2
Hendra Bestari Pbit 2
 
Transformasi Pencerminan
Transformasi PencerminanTransformasi Pencerminan
Transformasi Pencerminan
 
5. transformasi geometri
5. transformasi geometri5. transformasi geometri
5. transformasi geometri
 
R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1
 
Pencerminan
PencerminanPencerminan
Pencerminan
 
2.pencerminan
2.pencerminan2.pencerminan
2.pencerminan
 
Refleksi transformasi geometri
Refleksi transformasi geometri Refleksi transformasi geometri
Refleksi transformasi geometri
 
Transformasi geometri
Transformasi geometriTransformasi geometri
Transformasi geometri
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 

Mais de Indah Wijayanti

TIK XI - kisi kisi uts Genap
TIK XI - kisi kisi uts GenapTIK XI - kisi kisi uts Genap
TIK XI - kisi kisi uts GenapIndah Wijayanti
 
Soal uas tik kelas XI-S.Ganjil
Soal uas tik kelas XI-S.GanjilSoal uas tik kelas XI-S.Ganjil
Soal uas tik kelas XI-S.GanjilIndah Wijayanti
 
Xi kisi kisi uas tik '13-14
Xi kisi kisi uas tik '13-14Xi kisi kisi uas tik '13-14
Xi kisi kisi uas tik '13-14Indah Wijayanti
 
Kisi-kisi UTS TIK-Ganjil-
Kisi-kisi UTS TIK-Ganjil-Kisi-kisi UTS TIK-Ganjil-
Kisi-kisi UTS TIK-Ganjil-Indah Wijayanti
 
Email - - Materi Ajar - -
Email - - Materi Ajar - - Email - - Materi Ajar - -
Email - - Materi Ajar - - Indah Wijayanti
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritIndah Wijayanti
 
Makalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialMakalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialIndah Wijayanti
 

Mais de Indah Wijayanti (9)

Soal uts tik xi genap
Soal uts tik xi genapSoal uts tik xi genap
Soal uts tik xi genap
 
TIK XI - kisi kisi uts Genap
TIK XI - kisi kisi uts GenapTIK XI - kisi kisi uts Genap
TIK XI - kisi kisi uts Genap
 
Soal uas tik kelas XI-S.Ganjil
Soal uas tik kelas XI-S.GanjilSoal uas tik kelas XI-S.Ganjil
Soal uas tik kelas XI-S.Ganjil
 
Xi kisi kisi uas tik '13-14
Xi kisi kisi uas tik '13-14Xi kisi kisi uas tik '13-14
Xi kisi kisi uas tik '13-14
 
Kependudukan_PLH
Kependudukan_PLHKependudukan_PLH
Kependudukan_PLH
 
Kisi-kisi UTS TIK-Ganjil-
Kisi-kisi UTS TIK-Ganjil-Kisi-kisi UTS TIK-Ganjil-
Kisi-kisi UTS TIK-Ganjil-
 
Email - - Materi Ajar - -
Email - - Materi Ajar - - Email - - Materi Ajar - -
Email - - Materi Ajar - -
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Makalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialMakalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan Diferensial
 

Último

RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 

Último (20)

RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 

Rangkuman Geometri Transformasi

  • 1. RANGKUMAN Mata Kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI DI SUSUN OLEH : Nama : Indah Wijayanti NPM : 200813500172 Dosen : Huri Suhendri S.Pd KELAS : O. MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat (TB Simatupang) Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Februari 2010 DAFTAR ISI
  • 2. Geometri Transformasi LEMBAR JUDUL DAFTAR ISI....................................................................................................... BAB PEMBAHASAN 2.1 REFLEKSI.......................................................................................... 2.2 TRANSLASI....................................................................................... 2.3 ROTASI.............................................................................................. 2.4 DILATASI........................................................................................... 2.5 KOMPOSISI TRANSFORMASI........................................................ DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 1 REFLEKSI Matematika 2
  • 3. Geometri Transformasi a. Pengertian Refleksi Pada gambar 7.5, tampak bahwa ABC dicerminkan sehingga menjadi terhadap garis g A’B’C’. Garis g dinamakan sumbu simetri atau garis invarian (tetap). Perhatikan gambar 7.5. Titiktitik A, B, dan C pada Δ ABC dicerminkan menjadi titik-titik A’, B’, dan C’ dengan arah tegak lurus terhadap garis g, dengan AF = FA’, BE = EB’ dan CD = DC’, sehingga diperoleh bayangannya Δ A’B’C’ yang kongruen (sama bentuk dan ukuran) dengan ABC. Pencerminan seperti ini, yang memindahkan semua titik pada sebuah bangun geometri terhadap suatu garis tertentu, serta bayangannya kongruen dengan bangun semula dinamakan refleksi. Refleksi terhadap Sumbu X Pada gambar 7.6 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya yaitu titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2), dan D (2,4). Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2) dan D (2,-4) pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu X, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2) dan D (2,-4) pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu X, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. Matematika 3
  • 4. Geometri Transformasi Bayangan dari titik-titik A (4,2), B (-2,4), C (-4,-2), dan D (2,-4) pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu X adalah A’(4,-2), B’(-2,-4), C’(-4,2), dan D’(2,4). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa koordinat x dari titik yang dicerminkan terhadap sumbu X sama dengan koordinat x dari bayangannya, sedangkan koordinat y dari titik yang dicerminkan terhadap sumbu X sama dengan negatif dari koordinat y dari bayangannnya. Kesimpulan : Titik P (a,b) di refleksikan maka P’ (a,-b) Refleksi kurva terhadap y = - f (x) Contoh 1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap sumbu X. Penyelesaian: • Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah P’(-2,-3). • Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah Q’(3,-3). • Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah R’(3,-6). Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah titik-titik P’(-2,-3), Q’(3,-3), dan R’(3,-6). 2. Tentukan bayangan garis 3x + y = 7 yang di cerminkan terhadap sumbu x! Penyelesaian: Ingat : y’ = -f(x) ^ y = 7 – 3x ^ y’ = - (7-3x) ^ y’ = -7 + 3x ^ y’ = 3x - 7 sbjj x Jadi, bayangan garis 3x + y = 7 jjj yaitu y = 3x - 7 jj jj jj jj jk jj j Matematika 4
  • 5. Geometri Transformasi Refleksi terhadap Sumbu Y Pada gambar 7.8 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik A (2,4), B (-4,2), C (-2,-4), dan D (4,-2). Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A (2,4), B (-4,2), C (-2,-4) dan D (4,-2) pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu Y, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. Bayangan dari titik-titik A (2,4), B (-4,2), C (-2,-4), dan D (4,-2) pada refleksi (pencerminan) terhadap sumbu Y adalah A’(2,4), B’(-4,2), C’(-2,-4), dan D’(-4,-2). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa koordinat y dari titik yang dicerminkan terhadap sumbu Y sama dengan sedangkan koordinat koordinat y dari x dari bayangannnya, titik yang dicerminkan terhadap sumbu Y sama dengan negatif dari koordinat x dari bayangannnya. Kesimpulan : Titik P (a,b) di refleksikan maka P’ (-a,b) Refleksi kurva terhadap y = f (-x) Contoh 3. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap sumbu Y. Penyelesaian: • Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah P’(2,3). • Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah Q’(-3,3). • Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah R’(-3,6). Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah titik-titik P’(2, 3), Q’(-3,3), dan R’(-3,6). 4. Tentukan bayangan garis y =2x + 8 yang di cerminkan terhadap sumbu y! Matematika 5
  • 6. Geometri Transformasi Penyelesaian: Ingat : y’ = f(- x) ^ y = 2x + 8 ^ y’ = 2(-x) + 8 ^ y’ = - 2x + 8 sb Jadi, bayangan garis y = 2x + 8 jjy yaitu y = -2x + 8 jj jj jj jj jk jj jj j j Refleksi terhadap Garis y=x Pada gambar 7.10 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titiktitik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5), dan D (4,-2). Kemudian kita tentukan bayangan dari titiktitik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5) dan D (4,-2) pada refleksi (pencerminan) terhadap garis y = x, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. Bayangan dari titik-titik A (2,5), B (-4,2), C (-2,-5), dan D (4,-2) pada refleksi (pencerminan) terhadap terhadap garis y = x adalah A’(5,2), B’(2,-4), C’(-2, —5), dan D’(-2,4). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa koordinat dicerminkan x menjadi pada suatu koordinat titik yang y pada bayangannya, sedangkan koordinat y pada suatu titik yang dicerminkan menjadi koordinat x pada bayangannya. Kesimpulan : Titik P (a,b) di refleksikan thdp sumbu maka P’ (b,a) Refleksi kurva terhadap garis x = f (y) Contoh Matematika 6
  • 7. Geometri Transformasi 5. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis y = x. Penyelesaian: • Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah P’(3,-2). • Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah Q’(3,3). • Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah R’(6,3). Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah titik-titik P’(3, -2), Q’(3,3), dan R’(6,3). 6. Tentukan bayangan garis y =2x + 8 yang di cerminkan terhadap sumbu y=x! Penyelesaian: Ingat : x’ = f(y) ^ y = 2x + 8 ^ x’ = 2(y) + 8 ^ x’ = 2y + 8 y=x Jadi, bayangan garis y = 2x + 8 garis jjjjyaitu x = 2y + 8 jjj jjj jjj jjj jjj jjj jj k Refleksi terhadap Garis y = -x Pada gambar 7.12 terlihat 4 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titiktitik A (-1,4), B (-4,3), C (1,-4), dan D (4,3). Kemudian kita tentukan bayangan dari titik-titik A (-1,4), B (-4,3), C (1,-4) dan D (4,3) pada refleksi (pencerminan) terhadap garis y = -x, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. Bayangan dari titik-titik A (-1,4), B (-4,3), C (1,-4), dan D (4,3) pada refleksi (pencerminan) terhadap terhadap garis y = x adalah A’(-4,1), B’(3,4), C’(4,1), dan D’(-3,-4). Dari hasil koordinat tersebut x pada diperoleh suatu titik bahwa yang dicerminkan menjadi negatif dari koordinat Matematika y 7
  • 8. Geometri Transformasi pada bayangannya, sedangkan koordinat y pada suatu titik yang dicerminkan menjadi negatif dari koordinat x pada bayangannya. Kesimpulan : Titik P (a,b) di refleksikan thdp sumbu maka P’ (-b,-a) Refleksi kurva terhadapa garis x = - f (-y) Contoh 7. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis y = -x. Penyelesaian: • Bayangan dari P(-2,3) jika dicerminkan terhadap garis y = -x adalah P’(-3,2). • Bayangan dari Q(3,3) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah Q’(-3,-3). • Bayangan dari R(3,6) jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah R’(-6,-3). Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah titik-titik P’(-3,2), Q’(-3,-3), dan R’(-6,-3). 8. Tentukan bayangan garis y =6x + 5 yang di cerminkan terhadap sumbu y=x! Penyelesaian: Ingat : x’ = - f(-y) ^ y = 6x + 5 ^ x’ = -(6(-y) + 5) ^ x’ = 6y - 5 Jadi, bayangan garis y = 6x + 5 y=x garis jjjjyaitu x = 6y -5 jjj jjj jjj jjj jjj jjj jj k Refleksi terhadap Garis x = k Matematika 8
  • 9. Geometri Transformasi Pada gambar 7.14 tampak sebuah titik P(a,b) yang direfleksikan (dicerminkan) terhadap garis x = k sehingga bayangannya adalah P’(a’,b’). Kemudian kita cari hubungan antara a, b, a’, b’, dan k, hasilnya adalah sebagai berikut. a’ = a + PP’ ^ a’ = a + PP’ ^ a’ = a + 2PQ ^ a’ = a + 2(k – a) ^ a’ = a + 2k – 2a ^ a’ = 2k – a Selanjutnya, dari gambar 7.14 tampak jelas bahwa b’ = b, sehingga titik P(a,b) berturutturut diganti oleh 2k–a dan b. Maka, koordinat titik P’(a’,b’) menjadi P’(2k–a,b). Kesimpulan : Titik P (a,b) di refleksikan thdp sumbu maka P’ (2k-a, b) Refleksi kurva terhadap garis y = f (2k – x) Contoh 9. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis x = 5. Penyelesaian: • Bayangan dari P (-2,3) - garis x = 5 maka P’(2(5)-(-2),3) = P’(12,3). • Bayangan dari Q (3,3) - garis x = 5 maka Q’(2(5)-3,3) = Q’(7,3). • Bayangan dari R (3,6) - garis x = 5 maka R’(2(5)-3,6) = R’(7,6). Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis x = 5 adalah titik-titik P’(12,3), Q’(7,3), dan R’(7,6). Refleksi terhadap Garis y = k Matematika 9
  • 10. Geometri Transformasi Pada gambar 7.15 terlihat sebuah titik P(a,b) yang direfleksikan (dicerminkan) terhadap garis y = k sehingga bayangannya adalah P’(a’,b’). Kemudian kita cari hubungan antara a, b, a’, b’, dan k, hasilnya adalah sebagai berikut. ^ b’ = b + PP’ b’ = b + PP’ ^ b’ = b + 2PQ ^ b’ = b + 2(k – b) ^ = b + 2k – 2b b’ ^ b’ = 2k – b Selanjutnya, dari gambar 7.15 tampak jelas bahwa a’ = a, sehingga titik P(a,b) berturutturut diganti oleh a dan 2k-b.Oleh karena itu,koordinat titik P’(a’,b’) menjadi P’(a,2k-b). Kesimpulan : Titik P (a,b) di refleksikan thdp sumbu maka P’ (a, 2k-b) Refleksi kurva terhadap garis y = 2k – f(x) Contoh 10. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis y = 3. Penyelesaian: • Bayangan dari P (-2,3) -- garis y = 4 adalah P’ (-2,2(4)-3) = P’ (-2,5). • Bayangan dari Q (3,3) -- garis y = 4 adalah Q’ (3,2(4)-3) = Q’(3,5). • Bayangan dari R(3,6) -- garis y = 4 adalah R’(3,2(4)-6) = R’(3,2). Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6), jika dicerminkan terhadap garis y = 4 adalah titik-titik P’(-2,5), Q’(3,5), dan R’(3,2). Matematika 10
  • 11. Geometri Transformasi No Jenis Transformasi Matriks d Refleksi 1 1 0 0 @1 My=0 Terhadap sumbu x Bayangan titik e d 2 @1 0 0 1 Mx=0 Terhadap sumbu y d 3 Terhadap garis y=x 0 1 1 0 My=x Terhadap garis y=-x e A(x,y) ^ A’ (- x,y) e d 4 A(x,y) ^ A’ (x,-y) 0 @1 @1 0 My=-x e A(x,y) ^ A’ (y,x) A(x,y) ^ A’ (-y,- x) Contoh 11. Tentukan bayangan titik (3,-5), jika di cerminkan terhadap garis y=-x! f Penyelesaian : x. y. d g 0 @1 @1 0 = My=-x g d f x. y. 0 @1 = @1 0 ed e ed 3 @5 x y e d = 5 @3 e 12. Tentukan bayangan kurva y=x2,jika di cerminkan terhadap garis y=x! f d g x. 0 1 Penyelesaian : y. = My=x 1 0 d 0 1 = 1 0 f x. y. ed e x y ed e x y d e g y x = sehingga di dapat, x = y’ dan y = x’. Substitusikan ke persamaan kurva y=x 2 , maka diperoleh ^ y = x2 ^ x’ = y’2 ww ww ww w w w w w w w w w w w w w w ^ y’ = ± px . Jadi, bayangan kurva tersebut adalah y = ± p x 13. Persamaan garis 3x + y – 2 = 0 dicerminkan terhadap garis y=-x. tentukan persamaan bayangannya! d Penyelesaian : My=-x e 0 @1 , maka T-1 = @1 0 d 1 d det 0 @1 @1 0 e 1 0 1 =- 1 e1 0 d e d 0 1 0 @1 = 1 0 @1 0 e Misalkan titik (x,y) terketak pada garis 3x + y – 2=0, maka bayangan titik (x’,y’) adalah: Matematika 11
  • 12. Geometri Transformasi f x. y. g d e y = T x , kemudian masing-masing di kali dengan T-1 Subsitusikan x = -y’ dan y = -x’ ke pesamaan : d e f g y x. -1 ^ 3x + y – 2=0 ^ T-1 y. = T T x ^ 3(-y’) + (-x’) – 2=0 d ef g d e y x. ^ - 3y’ – x’ -2 = 0 ^ 0 @1 y. = x @1 0 ^ x’ + 3y’ + 2 = 0 d e f g y @y. ^ = x ^ x = -y’ dan y = -x’ Sehingga, persamaan bayangan kurvanya @x . menjadi: x + 3y + 2 = 0 14. Tentukan persamaan bayangan dari lingkaran x 2+ y2 + 4x – 6y – 3 = 0 oleh transformasi d e 0 1 yang bersesuaian dengan matrix ! @1 0 Penyelesaian: d e 0 1 Cara I : Diketahui matrik T , @1 0 d invers matrix T -1 = d 1 det 0 1 @1 0 e d e d 1f 0 @1 0 @1 f = = 0 1 1 0 e1 0 @1 1 0 e Misalkan titik (x,y) terketak pada garis x2+ y2+4x–6y–3= 0,maka bayangan titik (x’,y’) f x. y. g d e y = T x , kemudian masing-masing di kali dengan T-1 Subsitusikan x = -y’ dan y = x’ ke pesamaan : d e f g y x. ^ x2+ y2+4x–6y–3= 0 ^ T-1 = T-1 T x y. ^ (-y’)2+ (x’)2+4(-y’)–6(x’)–3= 0 d ef g d e y x. ^ y’2 + x’2 - 4y’ – 6x’–3= 0 ^ 0 @1 = x y. 1 0 ^ x’2 + y’2 - 6x’- 4y’- 3 = 0 d e f g y @y. ^ = x ^ x = -y’ dan y = x’ Sehingga, persamaan bayangan kurvanya x. menjadi: x2 + y2 - 6x- 4y- 3 = 0 adalah: Matematika 12
  • 13. Geometri Transformasi 2 TRANSLASI a. Pengertian Translasi Pada gambar 7.1, tampak bahwa Δ ABC digeser sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak tertentu sedemikian hingga menjadi Δ A’B’C’. Pada pergeseran tersebut, Δ A’B’C’ merupakan bayangan dari Δ ABC. Pergeseran yang memindahkan Δ ABC menjadi jjj jj jj jj jj jk jj jj j jj jj jj jk jj jj jj j j jjj jj jj jj jj jk jj jj j Δ A’B’C’ dapat diwakili oleh ruas garis-ruas garis berarah AA. atau BB. atau CC. . Perhatikan gambar 7.1, tampak bahwa AA’ = BB’ = CC’ sehingga Δ A’B’C’ kongruen (sama bentuk dan ukuran) dengan Δ ABC. Pergeseran seperti ini, yang memindahkan semua titik pada sebuah bangun geometri sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak tertentu, serta bayangannya kongruen dengan bangun semula dinamakan translasi. b. Notasi dengan Pasangan Bilangan DE Suatu translasi dapat dinyatakan dengan menggunakan suatu pasangan bilangan a dengan a mewakili pergeseran arah horisontal dan b mewakilipergeseran arah b vertikal. jjj jj jj jj jj jk jj jj j Pada gambar 7.2, tampak bahwa ruas garis berarah AA. memperlihatkan sebuah translasi yang memindahkan titik A ke titik A’. Pergeseran titik A ke titik A’ dilakukan dengan cara menggeser 5 satuan ke kanan dilanjutkan 3 satuan ke atas. Translasi dinyatakan dalam bentuk jjj jj jj jj jj jk jj jj j ditulis: AA. DE DE jjj jj jj jj jj jk jj jj j AA. tersebut 5 atau secara singkat 3 5 . 3 Translasi berarti : menggeser “a” satuan ke kanan (jika a > 0) atau a satuan ke kiri (jika a < 0) menggeser “b” satuan ke atas (jika b > 0) atau b satuan ke bawah (jika b< 0). Komponen a disebut komponen mendatar (absis) dan b disebut komponen Matematika vertical(ordinat) 13
  • 14. Geometri Transformasi c. Menentukan Bayangan Titik oleh Translasi Tertentu Pada gambar 7.3 tampak sebuah titik DE P(x,y) yang ditranslasikan oleh T = a b sehingga bayangannya adalah P’(x’,y’). Kemudian kita cari hubungan antara x, y, x’, y’, a, dan b, hasilnya adalah sebagai berikut : ^ x’ = x + a ^ y’ = y + b Sehingga titik P(x,y) berturut-turut diganti oleh x + a dan y + b. Oleh karena itu, koordinat titik P’(x’,y’) menjadi P’(x + a,y + b). Kesimpulan : Pada tranlasi T = , bayangan titik P(x,y) adalah P’(x + a,y + b). TRANSLASI KURVA Jika kurva y = f (x) di tranlasi oleh T = , maka bayangan kurva tersebut y – b = f (x – a) Contoh Matematika 14
  • 15. Geometri Transformasi D @2 3 1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3) dan R(3,6) oleh translasi T Penyelesaian: • E D • E D • D E @2 adalah P(-2+(-2),3+3) = P’(-4,6). 3 Bayangan P(-2,3) oleh translasi T = Bayangan Q(3,3) oleh translasi T = Bayangan R(3,6) oleh translasi T = E @2 adalah P(3+(-2),3+3) = Q’(1,6). 3 @2 adalah P(3+(-2),6+3) = R’(1,9). 3 D E @2 Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) oleh translasi T = adalah titik-titik 3 P’(-4,6), Q’(1,6), dan R’(1,9). d e a b 2. Koordinat bayangan titik A (7,4) oleh Translasi T = translasi T. adalah A’ (1,9). Tentukan d e a Penyelesaian : T = b ; A (7,4) Q A’ (7+a, 4+b) = A’ (1,9) Sehingga, 7 + a = 1 ^ a = -6 4+b=9 ^b=5 d e d e a @6 Jadi, translasi T = b = 5 d e 3. Koordinat bayangan titik M (-5,-4) oleh translasi T = a b adalah M’ (-4,-6). Tentukan koordinat bayangan titik N (2,-7) oleh translasi T! d e a Penyelesaian : T = b : M (-5,- 4) Q M’ (-5+a, - 4+b) = M’ (-4,-6) Sehingga, -5 + a = -4 ^ a = 1 - 4 + b = -6 ^ b = -2 d e d e a 1 Jadi, translasi T = b = @2 d 4. Tentukanlah bayangan dari kurva 3x ― 5y + 7 = 0 jika di translasi oleh T = @2 @5 e Penyelesaian : Ingat : bayangan dari translasi kurva Q y – b = f (x – a) Maka, 3 (x-(-2)) – 5 (y-(-5)) +7 = 0 ^ 3x + 6 ― 5y ― 25 +7 = 0 ^ 3x ― 5y ― 12 = 0 2 5. Tentukan persamaan bayangan kurva y=2x oleh translasi T = Matematika d e 3 2 15
  • 16. Geometri Transformasi f Penyelesaian: x. y. d e g d e x y = f x. = y. d e x y d e x a y + b g d e - f = x . @3 y. @2 3 2 dari tranlasi di samping diperoleh ^ ^ g x = x’ – 3 …………1 y = y’ – 2 …………2 Substitusikan persamaan 1 dan 2 ke y = 2x2 maka : ^ y = 2x2 ^ y’-2 = 2 (x’ – 3)2 ^ y’ = 2 (x’2- 6x’ + 9) + 2 ^ y’ = 2x’2 – 12x’ + 20 2 Jadi, bayangan kurva y = 2x oleh translasi T = d e 3 adalah y = 2x2 – 12x + 20 2 d 6. Tentukan bayangan garis y = 2x + 4 oleh translasi T = @1 2 e Penyelesaian : Ingat : bayangan dari translasi kurva Q y – b = f (x – a) Maka, y – 2 = 2 (x–(-1)) + 4 ^ y – 2 = 2x+2+4 ^ y = 2x+8 3 a. ROTASI Pengertian Rotasi Matematika 16
  • 17. Geometri Transformasi Pada gambar 7.16, tampak bahwa Δ ABC diputar menjadi Δ A’B’C’. Setiap titik pada Δ ABC diputar dalam arah yang sama, dengan besar sudut rotasi q pada suatu titik O yang meyebabkan kedudukan segitiga berubah. Ukuran-ukuran sisi serta sudut segitiga tetap, sehingga Δ A’B’C’ kongruen (sama bentuk dan ukuran) dengan Δ ABC. Perputaran seperti ini, yang memindahkan semua titik pada bangun geometri yang masing-masing lingkaran yang bergerak sepanjang pusatnya adalah busur pusat perputaran sebesar suatu sudut tertentu dinamakan rotasi. Rotasi ditentukan oleh tiga hal, yaitu titik pusat, besar sudut, dan arah sudut rotasi. Suatu rotasi dikatakan memiliki arah positif, jika rotasi itu berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam. Sedangkan rotasi dikatakan memiliki arah negatif, jika rotasi itu searah dengan arah putaran jarum jam. Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar 90º Pada gambar 7.17 terlihat 2 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik A (2,3) dan B (-2,-4). Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(2,3) dan B(-2,-4) pada rotasi sebesar 90º searah jarum jam masing-masing adalah A’(3,2) dan B’(-4,-2). Kesimpulan : Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi adalah P’ (b,-a) Contoh 1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 90º searah jarum jam? Penyelesaian: Matematika 17
  • 18. Geometri Transformasi B C Ingat : P (a,b) 0,90 ° maka P’ (b,-a) jjjk jjjj jjjj jjjj jjj jjj jjj jjj j • Bayangan titik P (2,3) adalah P’(3,2). • Bayangan titik Q (3,3) adalah Q’(3,-3). • Bayangan titik R (3,6) adalah R’(6,-3). Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 90º searah jarum jam adalah titik-titik P’(3,-2), Q’(3,-3), dan R’(6,-3). Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar -90º Pada gambar 7.18 terlihat 2 buah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik A (2,-4) dan B (3, 4). Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(2,-4) dan B(-3,4) pada rotasi sebesar 90º berlawanan dengan arah jarum jam [0,90º masing-masing adalah A’(4,2) dan B’(-4,-3). Kesimpulan : Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi adalah P’ (-b,a) Contoh 1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 90º berlawanan arah jarum jam? Penyelesaian: B C Ingat : P (a,b) 0, @90 ° maka P’ (-b,a) jjjjj jjjjj jjjjj jjjjj jjjjk jjjjj jjjjj jjjjj j • Bayangan titik P (-2,3) adalah P’(-3,-2). • Bayangan titik Q (3,3) adalah Q’(-3,3). • Bayangan titik R (3,6) adalah R’(-6,3). B Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi C 0, @90 ° adalah jjjjj jjjjj jjjjj jjjjj jjjjk jjjjj jjjjj jjjjj j titik-titik P’(-3,-2), Q’(-3,3), dan R’(-6,3). Matematika 18
  • 19. Geometri Transformasi Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar 180º dan -180º Pada gambar 7.19 terlihat sebuah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titiktitik A (4,-2). Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(4,-2) pada rotasi sebesar 180º searah atau berlawanan dengan arah jarum jam adalah A’(-4,2). Kesimpulan : Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi dan adalah P’ (-a,-b) Contoh B 1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi 0,180 ° Penyelesaian: C jjjjj jjjj jjjj jjjj jjjj jjjk jjjj jjjj j B C Ingat : bahwa titik P (a,b) di Rotasi 0,180 ° maka P’ (-a,-b) jjjjj jjjj jjjj jjjj jjjj jjjk jjjj jjjj j • Bayangan titik P (-2,3) adalah P’(2,-3). • Bayangan titik Q (3,3) adalah Q’(-3,-3). • Bayangan titik R (3,6) adalah R’(-3,-6). B C Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3) dan R(3,6) pada rotasi 0,180 ° P’(2,-3), Q’(3,-3), dan R’(-3,-6). jjjjj jjjj jjjj jjjj jjjj jjjk jjjj jjjj j Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar 270º Pada gambar 7.20 terlihat sebuah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik A (4,-2). Matematika 19
  • 20. Geometri Transformasi Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(3,5) pada rotasi sebesar 270º adalah A’(-5,3). Kesimpulan : Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi adalah P’ (-b,a) Contoh 1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 searah arah jarum jam. Penyelesaian: B C Ingat : Titik P (a,b) di Rotasi 0,270 ° maka P’ (jjjjj jjjj jjjj jjjj jjjj jjjk jjjj jjjj j b,a) • Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(-3, 2). • Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(-3,3). • Bayangan titik R(3,6) adalah R’(-6,3). Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan B C R(3,6) pada rotasi 0,270 ° adalah titik-titik P’(jjjjj jjjj jjjj jjjj jjjj jjjk jjjj jjjj j 3,2), Q’(-3,3) dan R’(-6,3). Rotasi Titik Pusat O (0,0) Sebesar - 270º Pada gambar 7.21 terlihat sebuah titik yang diketahui pasangan koordinatnya, yaitu titik-titik A (4,3). Dari gambar yang tampak di atas diperoleh bahwa bayangan dari titik A(4,3) pada rotasi sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarum jam adalah A’(3,-4). Kesimpulan : Bayangan titik P (a,b) pada Rotasi adalah P’ (b,-a) Matematika 20
  • 21. Geometri Transformasi MATRIX TRANSFORMASI ROTASI 1. R90º = 3. R270º = 2. R180º = 4. R-90º = Rotasi yang berpusat di titik O(0,0) dengan sudut pusat sebesar θ Perhatikan gambar di samping, koordinat titik P(x,y) dapat dinyatakan oleh : x = r cos α dan y = r sin α Y Karena rotasi tersebut, bayangan titik P adalah titik P’ (x’,y’) yang dapat di nyatakan sebagai berikut: x’ = r cos (α+ θ) dan y’ = r sin (α+ θ) P’ (x’,y’) r P (x,y) θ Gunakan rumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, x’ = r cos (α+ θ) = r cos α cos θ – r sin α sin θ = x cos θ – y sin θ x’= x cos θ – y sin θ r α x O y’ = r sin (α+ θ) = r sin α cos θ – r cos α sin θ = y cos θ – x sin θ y’= y cos θ – x sin θ Dalam persamaan matrix maka dapat di simpulkan bahwa bayangan titik P(x,y) oleh rotasi titik asal O(0,0) dan sudut rotasi sebesar θ dapat di nyatakan: = Untuk Rθ titik A(x,y) dengan pusat P (a,b) = + Contoh 1. Tentukanlah bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 2700 berlawanan dengan arah jarum jam. Penyelesaian: B C Ingat : Titik P (a,b) di Rotasi 0, @270 ° maka P’ (b,-a) jjjjjj jjjjjk jjjjjj jjjjjj jjjjjj jjjjj jjjjj jjjjj j • Bayangan titik P(-2,3) adalah P’(3, 2). • Bayangan titik Q(3,3) adalah Q’(3,-3). Matematika 21
  • 22. Geometri Transformasi • Bayangan titik R(3,6) adalah R’(6,-3). B C Jadi, bayangan dari titik-titik P(-2,3), Q(3,3), dan R(3,6) pada rotasi 0, @270 ° adalah jjjjjj jjjjjk jjjjjj jjjjjj jjjjjj jjjjj jjjjj jjjjj j titik-titik P’(3,2), Q’(3,-3), dan R’(6,-3). 2. Tentukan bayangan titik A(4,-5) oleh rotasi terhadap titik asal O(0,0) sebesar 90º! f g d e x x. Penyelesaian : = R90º y y. d 0 @1 = 1 0 ed e d e 4 = @5 5 4 3. Tentukan bayangan titik A(2,-2) oleh rotasi titik asal O(0,0) sebesar 45º! f g d e x x. Penyelesaian : = R45º y y. d cos 45 ° @sin 45 ° = sin 45 ° cos 45 ° h e d 2 @2 i w w w w 1fw 1fw fw fw fw fw l p2 @ p2 m l2 m 2 m =l w l w w w j1f w 1fw m fw fw fw k fw p2 p2 2 2 d 2 @2 e e = w w w w w f wg 2 p2 0 w w w w w w Jadi, rotasi bayangan titik A(2,-2) adalah A’ (2 p2 , 0) 4. Tentukan bayangan garis x + 2y = 4, jika di rotasikan dengan pusat O(0,0) dan R -90º f g d e x x. Penyelesaian : = R-90º y y. f x. y. d g 0 1 = @1 0 d = y @x e ed e x y , maka x’ = y ^ y = x’ y’ = -x ^ x = -y Subsitusikan nilai tersebut ke persamaan garis x + 2y = 4, di peroleh - y’ + 2x’ = 4 2x’ – y’ = 4 Jadi, bayangan garis x + 2y = 4 oleh R-90º adalah 2x – y = 4 5. Tentukan bayangan titik A(4,6) oleh R90º dengan pusat titik P (3,-2)! Penyelesaian : Matematika 22
  • 23. Geometri Transformasi d Pusat rotasi di translasikan sehingga berpindah ke titik asal dengan T= e @3 , akibatnya 2 titik A(4,6) juga ikut bergeser menjadi A’(1,8).Titik inilah yang selanjutnya R 90º di titik f (0,0), maka : x. y. f g = R90º d x. y. 0 @1 = 1 0 g ed e 1 = 8 d @8 1 e Jadi, titik A’(1,8) berpindah menjadi titik A”(-8,1). Selanjutnya titik A”(-8,1) di d translasikan lagi dengan lawan translasi menjadi T1 yaitu T2 = @3 2 e yang menghasilkan titik A’”(-5,1). Maka bayangan titik A(4,6) oleh R90º adalah titik A’”(-5,-1) 1f f f π rad searah jarum jam 3 6. Tentukan matrik yang bersesuaian dengan rotasi sebesar terhadap O ! Penyelesaian : rotasi sebesar 1f 1f f f f π searah jarum jam, artinya θ = — f , maka π 3 3 h i h 1f πf πf f f f f f f f f d e lcos @ f @sin @ f m l l 2 l 3 3 m l cos θ @sin θ m =l j πf πf = l 1fw w w w f f f f fk j f w f f f sin θ cos θ p sin @ cos @ @ f3 3 3 2 h 1f f f l l 2 1f f f Jadi, matrik rotasi π searah jarum jam yaitul l w w w j 1fw 3 fw p @f 3 2 i i w w 1fw fw fw p3 m 2 m m 1f m f k f 2 w w 1fw fw fw p3 m 2 m m 1f m f k f 2 4 DILATASI 1. Pengertian Dilatasi Pada gambar 7.22, tampak bahwa Δ ABC dari titik O diperkecil menjadi Δ Matematika 23
  • 24. Geometri Transformasi A’B’C’, dengan panjang sisi dan luas ABC diperkecil, sedangkan ukuran-ukuran sudut dan bentuk Δ ABC tidak berubah. Sehingga diperoleh Δ A’B’C’ dan Δ A’’B’’C’’ masing-masing sebangun (sama bentuk dan ukuran sudut) dengan Δ ABC. Dilatasi merupakan transformasi yang megubah ukuran objek (memperbesar atau memperkecil),akan tetapi tidak mengubah bentuknya. Dalam suatu dilatasi harus di tetapkan pusat dilatasi dan faktor dilatasi atau faktor skala. Dilatasi yang berpuast di titik asal O (0,0) dan titik sembarang P (x,y) masing-masing memiliki faktor skala k yang di notasikan berturut-turut dengan [O, k] dan [P, k]. Secara umum, bayangan objek dengan dilatasi [O,k] dapat dinyatakan sebagai berikut : Jika k > 1 bayangan di perbesar dan letaknya searah terhadap pusat dilatasi O dan objek Jika 0 < k < 1 bayangan di perkecil dan letaknya searah terhadap pusat dilatasi O dan objek Jika k < -1 bayangan di perbesar dan letaknya berlawanan arah terhadap pusat dilatasi O dan objek Jika -1 < k < 0 bayangan di perkecil dan letaknya berlawanan arah terhadap pusat dilatasi O dan objek. 2. Dilatasi terhadap titik Pusat O (0,0) Koordinat bayangan titik A (3,1) oleh dilatasi [O,2] adalah titik A’ (6,2). Perhatikan gambar K y Adapaun koordinat bayangan titik B (4,2) F G 1f f f oleh dilatasi O, @ adalah titik B’ (-2,2 1). Secara umum, koordinat bayangan B (4,2) A’ (6,2) hasil dilatasi dinyatakan sebagai berikut : A (3,1) 0 B’(-2,-1) Matematika x Titik P (x,y) maka P’ ( kx, ky) x’ = k x y’ = k y 24
  • 25. Geometri Transformasi Gambar 7.23. Bayangan titik A (3,1) oleh dilatasi [O,2] dan F G 1f f f 2 bayangan titik B (4,2) oleh dilatasi O, @ 3. Dilatasi terhadap titik Pusat P (a,b) x’ = a + k (x – a) y’ = b + k (y – b) Jika titik A (x,y) di dilatasi terhadap titik pusat P (a,b) dengan faktor skala k maka di dapat bayangan titik A’ (x’,y’) yaitu : 4. Dilatasi pada kurva dengan [O,k] y = f(x) y’ = k f 5. Matriks Transformasi Dilatasi Bahwa bayangan Dilatasi terhadap O dengan faktor skala k, yang di tulis [O,k] adalah: x’ = k x Q x’ = kx + 0.y y’ = k y Q y’ = 0.y + ky f x. Persamaan linier di atas dapat di tulis dengan persamaan matriks ^ y. d k Jadi, matriks transformasi dilatasi [O,k] yaitu : 0 0 k g d e k = 0 0 k ed e x y Contoh 1. Titik sudut suatu persegi adalah A(1,3) B(4,3) C(4,6) dan D(1,6). Tentukanlah bayangan dari titik-titik sudut tersebut oleh dilatasi [O,2] dan Gambarlah! Penyelesaian : D’ y 12 A (1,3) O,2 A’ ( 2x1, 2x3) = A’(2,6) jjj jjj jjC jj jj jj jj j Bjk A’ 6 4 Matematika 2 Secara singkar dilatasi [O,k], di tulis : B C (x,y) O,k (kx,ky) sehingga jjj C jBj jj jj jj jj jj jj j k D 10 8 C’ B (4,3) O,2 B’ (8,6) jjj jjj jjC jj jj jj jk j Bjj C (4,6) O,2 C’ (8,12) jjj jjj jjC jj jj jj jk j Bjj D (1,6) O,2 D’ (2,12) jjj jjj jj jj jj jj jk jj j 25
  • 26. Geometri Transformasi C A B’ B 2 4 6 x 8 2. Titik P’ (6,-3) adalah bayangan titik P oleh dilatasi [O, 1f f f ]. Tentukan titik P! 3 Penyelesaian : Misal P (a,b) maka, F 1f G f f f f f O, f P’ ( 1f 1f = P’ ( 6,-3) P (a,b) a, b) 3 3 3 jjj jjj jjj jjj jjj jjj jj jj k 1f f f 1f f f a = 6 ^ a = 18 dan b = -3 ^ b = -9 3 3 Jadi, koordinat P adalah (18,-9) Sehingga, 3. Carilah bayangan Titik A (2,-4) oleh dilatasi [O,3] ! d e d e k 0 3 0 Penyelesaian : matrix dilatasi [O,k] = = maka, 0 k 0 3 f g d f g x. y. x. y. 3 = 0 0 3 ed d 6 @12 = 2 @4 e e Jadi, bayangan titik A’ yaitu (6,-12) 4. Tentukan koordinat bayangan titik A (5,7) dan B(3,6) oleh dilatasi terhadap titik P (8,5) dengan factor skala = 4! Penyelesaian : Ingat : x’ = a + k (x – a) dan y’ = b + k (y – b) D c E b Maka, A (5,7) 8,5 ,4 A’ [8 + 4(5-8), 5 + 4(7-5)] ^ A’ (-4,13) jjjjj jjjjj jjjjj jjjj jjjj jjjj jjjj jjjk j D c E b B (3,6) 8,5 ,4 B’ [8 + 4(3-8), 5 + 4(6-5)] ^ B’ (-12,9) jjjjj jjjjj jjjjj jjjj jjjj jjjj jjjj jjjk j Jadi, bayangan titik A’ (-4,13) dan B’ (-12,9) 5. Tentukan bayangan titik A (-2,5) oleh dilatasi pusat (1,-1) dan faktor skala=2 f x. Penyelesaian: y. Matematika g d k = 0 0 k ed e x @a y @b + d e a b 26
  • 27. Geometri Transformasi f g f g f g x. y. x. y. x. y. f x. y. d 2 = 0 0 2 2 = 0 0 2 d d ef g @2`@1 a 5 @ @1 + ed e d @3 1 + 6 @1 e d @6 1 + 12 @1 = d g @5 11 = d e 1 @1 e e e 6. Tentukan bayangan kurva y=x2 oleh dilatasi [O,-2]! f g d f g x. Penyelesaian : y. x. y. @2 0 = 0 @2 f = @2x @2y ed e x y g Sehingga di peroleh , 1f f f x’ = -2x ^ x = @ x’ 2 1f f f y’ = -2y ^ y = @ y’ 2 Substitusikan nilai tersebut pada y= x2 dan diperoleh : ^ y = x2 1f f ^ @ fy’ = 2 1f f ^ @ fy’ = 2 ^ y’ = 2 F 1f G f f @ x. 2 1f 2 f f f x. 4 Jadi, bayangan kurva y= x2 berubah menjadi y’ = 1f 2 f @f x. 2 1f 2 f @f x. 2 7. Tentukan peta darikurva y= x2 +2 jika dilatasi oleh [O,2] B C f g f f f O,k y’ = k f 1f sehingga x Penyelesaian : Ingat : y = f(x) k jjj jjj jj jj jj jj jj jj k B C ^ y= x2 +2 O,2 ^ y = jjj jjj jj jj jj jj jk jj j 5 H I 2 f g f f L 1f M 2 J x + 2K ^ 2 y= 1f 2 f f x +4 2 KOMPOSISI TRANSFORMASI Komposisi Transformasi adalah transformasi yang di gunakan secara berurutan. Suatu transformasi di lanjutkan T 1 yang dilanjutkan dengan transformasi T2 di tulis dengan T2 ◦ T1. Karena transformasi juga merupakan suatu pemetaan, maka komposisi transformasi T 2 ◦ T1 dapat di tunjukkan sebagai berikut. (x,y) A Matematika T1 (x’,y’) B T2 (x”,y” C 27
  • 28. Geometri Transformasi T2 ◦ T1 1. Komposisi Dua Translasi Berurutan jj jk jj jj jj j j j j Komposisi T2 ◦ T1 dapat di nyatakan dengan AC yaitu translasi yang berpangkal di T1 , yaitu A, dan berujung di translasi T2 yaitu C. d e a Misalkan T1 = b dan T2 = T2 ◦ T1 = T1 + T2 d e d e a c = b + d d e a+c = b+d d e y C” (x”,y”) T2 ◦ T1 T2 c d sehingga, B’ (x’,y’) T1 A (x,y) x Jadi, jika P (x,y) ditranslasi T2 ◦ T1 , maka : P (x,y) P’ (x+a, y+b) P”(x+a+c, y+b+d), atau P (x,y) P” (x+(a+c), y+(b+d)) Contoh d e 2 dan T2 1 1. Diketahui translasi T1 = d e 3 . Carilah koordinat peta titik A(1,2) B(3,-2) 2 C(-1,4) oleh translasi T1 yang dilanjutkan dengan T2! Penyelesaian: T2 ◦ T1 = = T1 + T 2 d e d e 2 3 5 + = 1 2 3 d e T 2 N 1 Maka, A(1,2) Tjjjj A” (6,5 jjjj jjjj jjjk jjjj jjjj jjj jjj j T 2 N 1 B”(8,1) T B(3,-2) jjjj jjjj jjjk jjjj jjjj jjjj jjj jjj j T 2 N 1 C”(4,7) T C(-1,4) jjjj jjjj jjjk jjjj jjjj jjjj jjj jjj j Matematika 28
  • 29. Geometri Transformasi 2. Komposisi Dua Refleksi Berurutan a. Komposisi dua refleksi berurutan untuk suatu titik terhadap sumbu sejajar Refleksi terhadap garis x=a dinyatakan oleh transformasi M 1x dan refleksi terhadap x=b dinyatakan oleh transformasi M2x . Dengan demikian, pemetaan A(x,y) ke A’(x’,y’)dapat dinyatakan sebagai berikut : A(x,y) M1x (refleksi x=a) A’ = (2a-x, y), adapun pemetaan A’ (x’,y’) ke A”(x”,y”) yaitu A’(x’,y’) M2x (refleksi x=b) A” (2b–x’, y’) = A” (2b – (2a – x’),y) = A” [2(b-a)+x, y] Contoh Refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar dengan sumbu y 2. Bayangan dari (5,1) oleh refleksi berurutan terhadap x=4 kemudian x=h adalah (1,1). Tentukan h! Penyelesaian : Misal refleksi x=4 disebut M1x dan refleksi terhadap x=h disebut M2x. Kemudian refleksi x=4 terhadap x=h di notasikan M2x ◦ M1x (x,y) M2x ◦ M1x [2(b-a)+x, y] a = 4 dan b = h (5,1) M2x ◦ M1x [2(h-4)+5, 1] = (1,1) Jadi, 2(h-4)+5 = 1 ^ 2(h-4) = -4 ^ h-4=-2 ^ h =2 Refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar dengan sumbu x 3. Tentukanlah bayangan dari (-3,2) oleh refleksi berurutan terhadap y=5 kemudian terhadap y= -1! Penyelesaian : Refleksi tersebut dapat di tulis M1y ◦ M2y (x,y) M2y ◦ M1y [x, 2(p-q)+y] (-3,2) M2y ◦ M1y p = -1 dan q = 5 [-3, 2(-1-5)+2] = (-3,-10) b. Refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus Refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus : • Ekivalen dengan rotasi π radian terhadap titik perpotongan kedua sumbu. • Bersifat komutatif Matematika 29
  • 30. Geometri Transformasi Sehingga refleksi berurutan terhadap sumbu-sumbu koordinat x dan y di peroleh hasil sebagai berikut : My=b o Mx=a = Mx=a o My=b = R [(a,b), π], dengan My=b adalah refleksi terhadap y=b, Mx=a refleksi terhadap x=a dan R [(a,b), π] adalah rotasi π radian terhadap pusat (a,b). Contoh Refleksi berurutan terhadap x=a di lanjtkan dengan y=b 4. Tentukan bayangan titik A (3,5) oleh refleksi berurutan terhadap x=1 kemudian terhadap y=4! Penyelesaian : (3,5) Mx=1 [(2x1)-3, 5] = (-1,5) (2a-x, y) [-1, (2x4)-5] = (-1,3) (-1,5) My=4 (x,y) Mx=a (x,y) My=b (x, 2b-y) Jadi, bayangan titik (3,5) adalah (-1,3) f x. Cara 2 : y. f x. y. d g = cos π @sin π sin π cosππ ed e x @a y @b + d = = ed e d e d g ed d e a b e d e @1 0 0 @1 @1 0 0 @1 d e @2 = + @1 d e @1 = 3 x @a a y @b + b 3 @1 1 + 4 5 @4 d e 1 4 3. Komposisi Dua Rotasi Berurutan untuk suatu titik sepusat. 5. Tentukan bayangan titik (2,6) oleh rotasi sejauh 20º berlawanan arah jarum jam, di lanjutkan dengan rotasi sejauh 40º terhadap titik pusat O! Penyelesaian : Pada rotasi pertama θ1 = 20º dan θ2 = 40º, maka θ1+ θ2 = 20º+40º =60º h i w w w 1f 1fw f f fw fw d e l @ p3 m l2 m cos 60 ° @sin 60 ° 2 l m R [O, θ1+ θ2] = R [O, 60º] = = l w w w j1fw 1f m fw fw f k f sin 60 ° cos 60 ° p3 2 2 h i w w w w 1f 1fw h f fw wi w w w w w p d e lf f g @ f 3 md e l2 m 2 1 @3 p3 k x. 2 2 l m jw w w w w = pw w w w y. = R [O, 60º] 6 = l1fw j fw 1f m 6 fw f k f 3 +3 p3 2 2 w w w w w w w w w w w w Jadi, bayangan titik (2,6) adalah ( 1 @3 p3 , 3 + p3 ) Matematika 30
  • 31. Geometri Transformasi 4. Komposisi Transformasi dengan memakai Matrix Jenis Transformasi Matriks Refleksi d e d Terhadap sumbu x e 1 0 0 @1 @1 0 0 1 Terhadap sumbu y d Terhadap garis y=x d 0 1 1 0 e e 0 @1 @1 0 e d k 0 D= 0 k d e Terhadap garis y=-x Dilatasi terhadap O dengan faktor skala k cosθ @sin θ sin θ cosθ Rotasi sejauh θ terhadap titik pusat O Contoh d e @1 0 6. Diketahui transformasi T1 bersesuaian dengan M1 = dan T2 bersesuaian dengan 1 2 d M2 e 2 1 . Tentukan bayang titik (-2,3) oleh transformasi T1 di lanjutkan T2! @3 5 Penyelesaian : Untuk transformasi T1 di lanjutkan T2, berlaku T1 o T2 = M2 o M1 d ed e d e 2 1 @1 0 @1 2 = = @3 5 1 2 8 10 Bayangan (-2,3) di tentukan sebagai berikut : d e d ed e d e @2 @1 2 @2 8 T1 o T2 = = 3 8 10 3 14 Jadi, bayangan (-2,3) oleh T1 o T2 adalah (8,14) Matematika 31