1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Produksi adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung menajemen
perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan kegiatan produksi suatu
perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input,proses dan output.Sistem informasi
manajemen produksi mendukung fungsi produksi /oprasi yang meliputi semua aktivitas yang
berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan barang atau jasa .sistem
ini mendapatkan dan memproses data mengenai semua aktivitas mencakup produksi yang baik
dan pelayanan (service) yang dibutuhkan oleh konsumen.
B. Rumusan Masalah
1. Sistem Informasi Produksi.
2. Komponen Output Produksi.
3. Komponen Model Produksi.
4. Komponen Basis Data Produksi.
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Sistem Informasi Produksi
a. Menurut Bonar dan Hopwood
Sistem informasi produksi adalah sistem informasi manajemen yang menyediakan
informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi.
b. Menurut Guswana
Sistem Informasi produksi adalah pendukung kegiatan oprasional yang tergantung
kepada beberapa aspek meliputi organisasi,teknologi,sumberdaya manuasi,penjualan
produk pesanan pasar.
c. Menurut Mukhammad Huda
Sistem Informasi produksi merupaka sistem yanh digunakan untuk mendukung fungsi
produksi yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Jadi sistem informasi produksi merupakan sistem informasi manajemen ya ng
menyediakan informasi yang mengenai kegiatan terkaiat dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
1.2 Sistem Informasi Produksi
Sistem produksi terdiri dari 2 macam yaitu:
1. Sistem produksi fisik atau sistem pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan
dan metode yang di gunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengolah, mengatur,
mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, tenaga
kerja) kedalam suatu arus aliran tang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang
seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin. Pengendalian produksi yang
di laksanakan pada perusahaan yang satu dengan perusahaan lain akan berbeda-beda
tergantung pada sistem kebijakan perusahaan. Pengendalian produksi dapat di
lakukan dengan:
a. Order Control: Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen
sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tersebut.
b. Follow Control: Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar
sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah
besar.
2. Sistem informasi produksi mendukung fungsi produksi / oprasi yang meliputi semua
aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan
barang atau jasa. Sistem ini mendapatkan dan memproses data mengenai semua
2
3. aktifitas mencakup produksi yang baik dan pelayanan (sevices) yang dibutuhkan oleh
konsumen.
Tujuan dari sistem informasi produksi yaitu :
1. Digunakan dalam merencanakan,monitoring dan mengontrol proses produksi
yang terjadi sehingga lebih efisien.
2. Menghasilkan efisiensi proses produksi,kontrol kualitas yang tetap serta
menghasilkan produk yang lebih bagus.
3. Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai inventarisasi dengan mendapatkan
kontrol material yang baik.
4. Produksi yang dihasilkan tepat
1.3 Kompenen Output Produksi
Informasi yang dihasilakan dari hasil pengelahan data yang dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Sub sistem Produksi adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang
terjadi disetiap devisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam
hal waktu,menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Sub Sistem Persediaan , tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena
menggambarkan investasi yang besar.tingkat persediaan suatu barang dipengaruhi
oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya,dan tingkat persediaan
rata – rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety
stock. Subsistem persediaan memeberikan jumlah stock , biaya holding,safety
stock, dan lain- lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input.
Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan
penyimpanan (inventory).dan fungsi dari subsistem persediaan adalah mengukur
volume aktivitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi
bahan jadi .
c. Subsistem Kualitas adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas ,baik
waktu,biaya,performakerja,maupun pemilihan suplier.fungsi dari subsistem
kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah.banyak hal yang
bukan unsur mutlak kualiatas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti
proses(proces control) , perawatan (maintenance) dan spesifikasi
(spesifikation)baik produk jadi maupun material. Subsistem kualitas mempunyai
pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan
menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan
perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa
yang penting bagi semua pelanggan.TQM menyediakan kerangka kerja bagi
semua aktivitas perusahaan yang berhubungan denga kualitas.dalam kerangka ini
3
4. subsistem kualitas menyediakan bagaimana manajemen informasi yang
mengungkapkan seberapa jauh produk perusahaan mencapai sasaran kualitas.
d. Subsistem Biaya ,kompenen biaya termasuk dalam semua subsistem yang
ada.tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan
dari hasil penjualan prodaknya.oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak
akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi didalamnya. Subsistem biaya
berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi.
Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang dan sistem
untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya di bagi menjadi dua yaitu:
1. Biaya pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya di nyatakan sebagai
presentase biaya tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup fakto-
faktor separti kerusakan, pencurian keusangan, pajak dan asuransi.
2. Biaya pembelian
Biaya pembelian adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat
material di pesan, waktu pembelian, biaya telepon, biaya sekretaris, biaya
formulir pemesanan pembelian dan sebagainya.
1.4 Komponen Model Produksi.
Beberapa model digunakan di sistem informasi produksi:
a. Titik Pemesanan Kembali (Re-Order Point / ROP)
ROP (Re-Order Point) merupakan suatu strategi yang reaktif, maksudnya menunggu
hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan
pembelian.
Beberapa istilah di dalam ROP :
Stock-out : kehabisan persediaan.
Lead time : waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan.
Safety stock : persediaan aman.
b.Pemesanan Kuantitas Ekonomis
EOQ (Economic Order Quantity) di gunakan untuk menentukan kuantitas pesanan
persediaan yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan
persediaan. EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat di peroleh dengan biaya yang
minimal, atau sering di katakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.
c. Material Requirements Planning (MRP)
MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu strategi material proaktif yaitu
mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan.
4
5. MRP memungkinkan perusahaan mengelola materialnya secara baik sehingga dapat
menghindari kehabisan persediaan yang disebabkan oleh pesanan yang tidak tersedia.
MRP memiliki 4 ( empat ) komponen, yakni :
A. Master production schedule system
B. Material requirement planning system
C. Capacity requrement planning system
D. Order release system
1.5 Komponen Basis Data Produksi.
1) Database (tempat penyimpanan data)
Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan
menurut cara tertentu sehinnga mudah dalam hal pengambilan kembali. Beberapa data
yang masuk ke dalam database adalah unik bagi fungsi produksi, tetapi banyak yang
berbagi dengan area fungsional lain. Data yang masuk kedalam database berasl dari sub
sistem input, yaitu:
a. Sumber Internal, terdiri dari SIA, dan Sistem Industrial Engineering (IE).
Data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya
manusia (SDM), Material, mesin dan hal lainnya yang mendukung proses secra
keseluruhan seperti taransportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi
perawatan, dan lain-lain.
b. Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Manufaktur.
Data eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok, kebijakan pemerintah
tentang UMR, listrik , dan lain-lain. Data-data ini biasanya berguna untuk
perhitungan biaya dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.
1.6 Contoh Kasus
PT. Vonita Garment bergerak dibidang garment atau konveksi untuk anak-anak. Setiap
pakaian jadi memiliki tahapan produksi yang berbeda, tergantung dari desain masing-masing
pakaian.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Vonita Garment maka sistem baru yang
dibutuhkan adalah:
• Sistem yang dapat membantu pencatatan pengaturan tahapan proses produksi mulai dari
pembuatan pola pakaian sampai dengan menjadi pakaian jadi yang siap dikirim. Selain
itu juga perusahaan dapat mengetahui pemakaian bahan baku yang dipakai pada bagian
produksi, serta perhitungan biaya overhead pabrik dan biaya produksi lainnya yang
berhubungan langsung dengan produksi tersebut
5
6. • Sistem yang membantu perusahaan dalam mengetahui bahan yang tidak tersedia di
gudang pada saat ada order, untuk dibuatkan jadwal pengadaan bahan.
• Sistem yang membantu melakukan perhitungan dan pembuatan laporan biaya-biaya
produksi aktual.
• Sistem yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan perhitungan harga
pokok produksi tiap model pakaian berdasarkan order, yang akan dipergunakan oleh
pimpinan perusahaan sebagai salah satu faktor untuk menentukan biaya produksi dalam
menentukan laba pada saat tutup buku tahunan.
Desain Sistem
PT. Vonita Garment dalam pengumpulan data biaya produksi dan dalam penentuan harga
pokok produksi menggunakan metode Harga Pokok Proses dan metode FIFO dalam
pengambilan data bahan. Biaya-biaya produksi untuk tenaga kerja dan bahan dihitung
langsung setelah produk selesai dikerjakan. Sedangkan untuk biaya overhead dihitung setiap
satu bulan sekali. Kemudian menentukan harga pokok produksi masing-masing order
pakaian jadi.
Langkah-langkah yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi pada PT. Vonita
Garment adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi Unsur-Unsur Biaya Produksi
Pada PT. Vonita Garment, biaya-biaya yang digolongkan ke dalam biaya produksi adalah
sebagai berikut:
• Biaya bahan baku : kain, benang, kancing, dan lain-lain.
• Biaya tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja dari tiap tahapan produksi. Antara lain:
Penjahit, Pemotong Pakaian, Tukang Sablon, Tukang Bordir, dan lain-lain.
• Biaya overhead pabrik, antara lain: biaya listrik, biaya perawatan mesin, biaya tenaga
kerja tak langsung, dan biaya lain-lain yang berkaitan dengan produksi.
b. Identifikasi Cost Driver
Untuk biaya-biaya dari unsur produksi yang dipakai bersama-sama oleh tiap order
pakaian, maka diperlukan cost driver untuk menentukan berapa besarnya biaya yang
dibebankan pada tiap order pakaian. Dalam proses perhitungan harga pokok produksi,
program ini menggunakan waktu pemakaian mesin dan tenaga kerja untuk tiap order
pakaian yang diproduksi beserta jumlah pakaian yang dipesan/order sebagai cost driver-
nya.
c. Perhitungan HPP Tiap Pesanan/Order
Perhitungan HPP untuk tiap order pakaian dengan langkah sebagai berikut :
• Ambil data harga bahan yang diperlukan dalam proses produksi menggunakan metode
FIFO (First In First Out).
6
7. • Hitung total biaya bahan ketika proses produksi dari sebuah order akan dikerjakan.
• Hitung total biaya tenaga kerja dan mesin setelah proses produksi selesai dikerjakan.
• Cost Driver-nya adalah waktu pemakaian mesin dan tenaga kerja dari awal proses
produksi sampai akhir proses produksi beserta jumlah pakaian yang dipesan/order.
• Perhitungan total biaya dari tiap unsur produksi dengan cost driver dengan ketentuan
sebagai berikut:
o Biaya Bahan dari sebuah proses yang dimiliki produk dikalikan dengan jumlah order
pakaian
o Biaya Gaji Pegawai dan mesin per jam dikalikan dengan waktu pemakaian tenaga kerja
dan mesin.
o Biaya Overhead satu bulan akan di bagi dengan waktu produksi per-order.
• HPP tiap order diperoleh dengan menjumlahkan ketiga hasil dari poin ke lima diatas.
Penjadwalan pengadaan bahan akan dibuat setelah order masuk dan bahan yang diperlukan
untuk proses produksi dari order tersebut tidak terdapat dalam gudang. Langkah-langkah
yang digunakan dalam membuat jadwal pengadaan bahan PT. Vonita Garment adalah
sebagai berikut:
• Identifikasi Tiga Sumber Informasi Utama Dalam Pengadaan Bahan Pengadaan bahan
yang dilakukan membutuhkan tiga sumber informasi utama, yaitu:
- Master Production Schedule (MPS): berupa data produk yang telah dipesan/order
oleh pelanggan. Masing-masing produk memiliki proses produksi yang berbeda.
Produk tersebut dipesan dengan jumlah yang berbeda pula,
tergantung jumlah order dari pelanggan.
- Bill of Material (BOM): berupa daftar dan kuantitas dari semua bahan yang
diperlukan masing-masing proses produksi pakaian anak untuk memproduksi satu
unit pakaian jadi.
- Item Master: berupa informasi status tentang bahan yang diperlukan yang
menunjukkan kuantitas bahan yang ada di gudang.
• Perhitungan Jadwal Pengadaan Bahan
Penjadwalan Pengadaan Bahan untuk tiap bahan yang diperlukan untuk proses produksi
namun tidak terdapat dalam gudang sebagai berikut:
- Melihat proses produksi yang dimiliki produk yang di pesan oleh pelangan.
- Menghitung semua bahan yang diperlukan untuk proses produksi tersebut.
- Melihat jadwal proses produksi tersebut akan dikerjakan.
- Mengecek bahan dalam gudang, jika stock tidak ada atau kurang, maka dibuatkan
jadwal pengadaan.
Implementasi
7
8. a. Implemensi Database
Database diimplementasikan dalam bentuk tabel-tabel. Tabel yang akan dijelaskan
berikut dikhususkan pada tabel yang digunakan dalam proses produksinya saja:
• Tabel Tbpp: untuk menyimpan proses-proses dari produk. Dimana masing-masing
produk memiliki proses yang berbeda dengan urutan yang berbeda pula.
• Tabel Tbtkproses: untuk menyimpan data tenaga kerja yang dipakai dalam sebuah
proses dari produk. Dimanamasing-masing proses memerlukan tenaga kerja yang
berlainan.
• Tabel Tbbahanproses: untuk menyimpan data bahan baku yang dipakai dalam sebuah
proses dari produk. Dimanamasing-masing proses memerlukan bahan baku yang
berlainan.
• Tabel Tbmesinproses: untuk menyimpan data nama mesin yang dipakai dalam sebuah
proses dari produk. Dimanamasing-masing proses memerlukan mesin yang berlainan.
• Tabel Tbjadwalpengadaan: untuk menyimpan data bahan yang habis, ketika ada order
yang memerlukan bahan tersebut.
• Tabel tbjadwalprod: untuk menyimpan proses produksi dengan urutan teratas
berdasarkan jenis produknya, dan yang sudah terpenuhi atribut-atributnya, sehingga
siap untuk di proses.
• Tabel Tbprosesprod: untuk menyimpan data proses produksi yang sudah dijalankan.
• Tabel Tbppselesai: untuk menyimpan data proses produksi yang telah selesai
dijalankan.
• Tabel Tbpemakaiantk: untuk mencatat dan menyimpan data pemakaian tenaga kerja
selama suatu proses produksi berlangsung.
• Tabel Tbpemakaianmesin: untuk mencatat dan menyimpan data pemakaian mesin
selama suatu proses produksi berlangsung.
• Tabel Tbpemakaianbahan: untuk mencatat dan menyimpan data pemakaian bahan
selama suatu proses produksi berlangsung.
• Tabel Tbgudangbahan: untuk menyimpan data bahan yang pernah dimiliki maupun
yang dimiliki oleh perusahaan.
• Tabel Tboverhead: untuk menyimpan biaya-biaya overhead bulanan dari perusahaan.
• Tabel Tbprosesberjalan: untuk mencatat dan menyimpan data proses yang sedang
terjadi untuk suatu order.
• Tabel Tbpemakaianoverhead: untuk menyimpan data pemakaian overhead sebuah
order.
b. Implementasi dan Pengujian Program
8
9. Proses diawali dengan menginputkan data bahan yang digunakan untuk perhitungan HPP
dan penjadwalan pengadaan bahan. Kemudian dilanjutkan dengan data gaji pegawai,
mesin dan overhead bulanan seperti pada Gambar 2 sampai 5.
Gambar 2. Form Data
Bahan
Gambar 3. Form Data Gaji Pegawai
Kemudian dilanjutkan dengan pengisian data produk yang akan dibuat lengkap dengan
bahan, mesin dan tenaga kerja yang diperlukan seperti pada Gambar 6. Apabila terdapat
order dari customer maka akan dilakukan proses pengadaan bahan yang dapat dilihat
pada form pengadaan seperti pada Gambar 7.
9
10. Setelah itu dapat dilihat jadwal produksi yang akan dilakukan apabila bahan yang
diperlukan telah tersedia. Jumlah pemakaian mesin dan tenaga kerja juga dapat diupdate.
Dan hasil proses produksi dapat dilihat pada Gambar 9.
Program aplikasi ini mengimplementasikan hasil perhitungan HPP dalam berbagai
macam laporan-laporan (reports).
Jenis-jenis laporan tersebut antara lain:
· Laporan Proses Produksi Yang Sedang Berjalan dan Laporan Proses Produksi Yang
Telah Selesai.
· Laporan Harga Pokok Produksi Per Order dan Laporan Pemakaian Bahan Per Order.
10
11. · Laporan Jadwal Pengadaan Bahan Per Tanggal Pengadaan.
· Laporan Pemakaian Mesin Per Order dan Laporan Pemakaian Tenaga Kerja Langsung
Per Order
11
12. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan
teknologi ,dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik (dua arah) yang
sangat kuat yang sangat erat dengan teknologi. Kebutuhan produksi untuk beroprasi dengan
biaya yang lebih rendah , meningkatkan kualitas dan produktifitas , dan menciptakan produk
baru menjadikan kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan
dan penemuan baru. produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling
dalam, spesifik serta berbeda dengan bidang fungsional lain seperti keuangan, personalia
dan lain-lain.
Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling
berinteraksi dengan tujuan mentraformasi dari input produksi menjadi output produksi.
Input produsi dapat berupa bahan baku,mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi
,sedangkan output produksi merupak produk yang dihasilkan seperti limbah, informasi dan
lain sebagainya. subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah sebagai berikut
• Perencanaan dan pengendalian produksi
• Pengendalian kualitas.
• Perawatan fasilitas produksi
• Penentuan standart oprasi
• Penentuan fasilitas produksi dan
• Penentuan harga pokok produksi
B. Saran
Dalam sebuah perusahaan diperlukan adanya sistem informasi produksi yang baik.
Dengan adanya sistem informasi yang mengatur tentang produksi maka perusahaan akan
lebih mudah dalam mengontrol proses produksi. Oleh sebab itu dengan pemaparan
pembahasan yang ada dalam bab sebelumnya maka penulis menyarankan kepada perusahaan
atau pembaca untuk menyusun sistem informasi produksi yang baik pada perusahaan yang
sedang dijalankan sekarang atau kelak, sehingga dapat diharapkan akan memberikan
kemudahan perusahaan dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan proses produksi.
12