1. Dokumen tersebut membahas tentang peranan bahasa Indonesia dalam pengembangan dan pelestarian budaya daerah di Indonesia.
2. Bahasa Indonesia berperan sebagai penghubung antar budaya daerah dan memfasilitasi pertukaran budaya melalui media massa.
3. Perkembangan teknologi dan media massa mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia serta penyebaran budaya daerah.
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
1. 1 | B a h a s a I n d o n e s i a
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa
pemersatu bangsa Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan etnis dengan latar belakang
bahasa berbeda. Bahasa Indonesia juga berperan menjembatani ketidaktahuan atau kekurang-pahaman
masyarakat Indonesia akan bahasa asing dalam media massa di Indonesia. Apa
jadinya kalau kalau semua berita, film, atau siaran dari mancanegara disajikan atau
ditayangkan begitu saja tanpa pengantar bahasa indonesia oleh media massa kepada
masyarakat Indonesia.
Sedangkan Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan suatu wilayah atau daerah tertentu yang
diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada
ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah muncul saat penduduk suatu daerah telah
memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga menjadi kebiasaan yang
membedakan mereka dengan yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di
Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu. Dapat dilihat dari cara hidup dan
interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda
satu sama lain.
Dan Salah satu pernanan penting bahasa Indonesia adalah pada aspek budaya daerah.
Ternyata bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam aspek budaya daerah di
Indonesia.bahasa Indonesia mempelopori tumbuhnya budaya daerah dalam bangsa. Karena
dengan mengikuti perkembangan jaman budaya daerah itu bisa maju dan upaya
mengusahakan bahwa bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa persatuan bangsa yang mudah di
pahami dan di mengerti oleh seluruh rakyat Indonesia karena bangsa Indonesia berbahasa
Indonesia,maksudnya walaupun berbeda budaya tapi bahasa tetap sama satu bahasa yaitu
bahasa Indonesia.
B. TUJUAN PENULISAN
Menjelaskan peranan bahasa Indonesia dalam perkembangan budaya daerah karena bahasa
Indonesia sudah menjadi bahasa dalam budaya daerah, dan bahasa Indonesia berfungsi
sebagai Jalur penerus kebudayaan Di antara sekian banyak peninggalan sejarah masa lampau,
rasanya tidak ada yang nilainya setinggi bahasa sebagai alat penerus kebudayaan dan gerak
langkah bahasa kita. Dapat kita bayangkan betapa terhambatnya perkembangan perabadan
manusia, seandainya tidak ada buku-buku sejarah, tidak ada buku-buku agama, tidak ada
catatan-catatan penemuan berbagai ilmu pengetahuan, tidak ada buku-buku sastera dan
budaya, tidak ada alat-alat komunikasi modern yang semuanya mengandalkan bahasa sebagai
sarananya.
2. 2 | B a h a s a I n d o n e s i a
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam abad ini kita telah menyaksikan serangkaian revolusi dalam bidang ilmu bahasa,
sebagian akibat perkembangan politik seperti halnya di Indonesia yang memproklamasikan
bahasa Indonesia puluhan tahun yang lalu dan sebagian lagi mungkin sebagai akibat peledakan
penduduk, urbanisasi atau kemajuan teknologi. Seperti terungkap tadi, sebuah dialek yang
dalam skala nasional dianggap tidak menonjol, tetapi karena dipakai oleh masyarakat di pusat
kegiatan politik/ekonomi/budaya, kemudian menjadi dialek yang penting karena
penyebarannya meluas dan didukung oleh teknologi media massa yang maju.
Pemaparan di atas membuktikan kait mengaitnya bahasa, media massa dan pengembangan
kebudayaan daerah. Kemajuan kebudayaan daerah yang mengarah pada globalisasi, yang
dipercepat oleh kemajuan teknologi komunikasi massa, akan selalu mengandalkan bahasa
sebagai wahananya.
A. Jalur penerus kebudayaan
Di antara sekian banyak peninggalan sejarah masa lampau, rasanya tidak ada yang nilainya
setinggi bahasa sebagai alat penerus kebudayaan. Dapat kita bayangkan betapa terhambatnya
perkembangan perabadan manusia, seandainya tidak ada buku-buku sejarah, tidak ada buku-buku
agama, tidak ada catatan-catatan penemuan berbagai ilmu pengetahuan, tidak ada
buku-buku sastera dan budaya, tidak ada alat-alat komunikasi modern yang semuanya
mengandalkan bahasa sebagai sarananya.
Mengenai perannya dalam media massa, sebagai penerus kebudayaan, peran bahasa itu tidak
akan sehebat sekarang tanpa dukungan teknologi maju media massa. Berbicara tentang
teknologi maju media massa, TV dunia telah menjadi bisnis besar dan akan semakin besar.
Contohnya : CNN, HBO, STAR TV... itu hanya menyebut beberapa. Kita melihat film-film
maupun video asing -Amerika, Australia, Hongkong, India, dan beberapa lainny - diputar di
Indonesia.
Dari sisi positifnya, kita melihat bahwa penerusan atau penyebaran budaya lewat film-film
tersebut membangun semacam penyesuaian nilai-nilai universal antarbangsa yang akan
banyak pengaruhnya terhadap usaha menggalang saling pengertian dan, pada gilirannya, juga
menggalang perdamaian dunia. Semakin kita mengenal pandangan, perilaku dan nilai-nilai
seseorang, suatu masyarakat atau suatu bangsa, semakin besar pula toleransi kita dalam
menghadapi mereka.
Selain itu tayangan-tayangan tentang kehidupan yang asing bagi pemirsa mau tidak mau akan
ikut akan ikut merombak pengetahuan dan jalan pikiran pemirsa sebab pemirsa kemudian
3. akan tahu bahwa di luar lingkup kecil kehidupan yang dikenalnya, ada dunia yang lebih maju,
atau sebaliknya, yang lebih sengsara. Ini akan memperkaya pengalaman batinnya.
Berapa besar pengaruhnya terhadap budaya kita? Untuk itu kita bisa menulis makalah sendiri.
Tetapi yang jelas, pengaruhnya cukup besar terhadap pemakaian bahasa Indonesia. Amati
bagaimana cara penyiar kita membawakan acara-acara di TV kita. Bukan hanya
penampilannya yang bercirikan global; bahkan cara membawakan bahasanya pun cenderung
bermuatan asing yang sering melanggar aturan-aturan bahasa kita, termasuk intonasinya,
fonologinya, morfologinya atau mungkin juga sintaksisnya, jika kita cermat menelitinya.
Dampak positifnya, bahasa Indonesia diperkaya dengan berbagai konsep baru dari luar yang
kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia, atau jika menemui kesulitan, atau jika menemui
kesulitan, kata-kata asing yang mengandung konsep baru itu kita ambil alih dan kita sesuaikan
dengan bahasa kita.
Jelas, siaran-siaran TV memperluas cakrawala masyarakat, termasuk cakrawalanya di bidang
budaya, politik maupun ekonomi. Peran itulah yang dilakukannya sebagai sarana penerus
kebudayaan, dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Peningkatan
pendidikan, pengetahuan dan komunikasi membangkitkan kesadaran yang lebih besar tentang
apa yang sedang terjadi di dunia umumnya, dan di negeri sendiri khususnya. Jumlah orang
yang semakai peduli menjadi bertambah besar, sesuai dengan kemajuan tingkat pendidikan
dan pengetahuannya. Pada gilirannya, keinginan untuk berpatisipasi mengatur keadaan yang
berpengaruh terhadap kehidupan dan nasibnya juga membengkak.
Proses tersebut tidak selalu nyaman. Benturan-benturan sosial bisa terjadi, dari yang
berkadar kecil sampai pada yang bisa membahayakan stabilitas nasional. Muncul gagasan-gagasan
utopis yang kedengarannya enak tetapi muskil sulit dilaksanakan. Masalahnya, dalam
rangka modernisasi, kita umumnya menghendaki semua bergerak serempak yang tidak
mungkin dilaksanakan, baik karena alasan dana maupun tenaga. Maka semakin ramai orang
melontarkan gagasan semakin kelihatan betapa kompleks permasalahannya. Dalam rangka
proses modernisasi, beban tugas pemerintahan negara-negara berkembang jelas lebih berat
dan lebih rumit dari negara-negara maju yang struktur politik-ekonominya sudah lebih mapan.
Debat tentang proses modernisasi tidak akan kunjung henti. Di sinilah letak pentingnya sistem
komunikasi politik yang bisa menjamin interaksi positif antara berbagai kelompok politik.
Maka dalam percaturan politik, menjadi keharusan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk
menguasai apa yang disebut bahasa politik agar tidak terjadi kesimpangsiuran pengertian.
Bahasa politik mengandalkan kecanggihan penggunaan bahasa yang dipakai sebagai alat
komunikasinya. Dari tesis ini, kita bisa melihat betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai jalur
penerus kebudayaan-kebudayaan.
3 | B a h a s a I n d o n e s i a
4. B. Gerak langkah bahasa kita
Bagaimana peta situasi bahasa Indonesia pada waktu ini? Secara ringkas dapat diJawab :
berkembang sangat pesat dengan proses yang tidak rapi. Mengapa demikian? Dinamika
perkembangannya demikian pesat sehingga peraturan-peraturannya tertinggal artinya, baru
dibuat sebagai tanggapan atas perubahan yang sudah terjadi. Itu antara lain yang
menjelaskan mengapa dalam proses perkembangannya terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Penyimpangan telah terjadi dalam strukturnya sintaks, morfologi, fonologi maupun dalam
ragam bahasa, kosa kata dan maknanya.
Pengertian tidak rapi tidak harus berkonotasi negatif sebab perkembangan bahasa bukanlah
hasil peraturan atau pengaturan, tetapi hasil musyawarah para penuturnya. Sebagai contoh :
kalau para penuturnya ingin mengadopsi sebuah kata asing, misalnya kata OKE, masuklah kata
itu dalam kosa kata yang dipakai dalam percakapan sehari-hari, walaupun mungkin belum
diterima oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Sebaliknya, banyak kata baru yang
ditetapkan oleh lembaga bahasa tersebut sampai sekarang tidak populer karena para penutur
belum menerimanya.
Proses seperti itu terjadi terus menerus, selama berabad-abad, dan akan terus berlangsung
dalam abad-abad mendatang. Bahasa merupakan sistem yang amat kompleks dan
menjalankan berbagai fungsi yang amat rumit pula. Selain menjalankan fungsi-fungsi umum
seperti yang saya paparkan tadi, bahasa juga harus mampu menyampaikan pesan sebagai hasil
pengamatan, hasil pemikiran dan hasil perkembangan perasaan penutur. Bahasa
mencerminkan kepribadian, emosi yang sedang berkecamuk, juga latar belakang kehidupan
penutur. Bahasa dipakai sebagai alat komunikasi penutur yang masing-masing mempunyai
bawaan sendiri-sendiri.
Yang kita alami, bahasa terus menerus berubah sesuai dengan tuntutan baru tuntutan penutur
maupun masyarakat dan jamannya. Tidak ada bahasa yang berjalan di tempat. Kosa kata dan
maknanya maupun pola-pola pemakaiannya terus bergulir. Bahasa mau tidak mau harus
membuka diri terhadap kata-kata baru maupun struktur baru, dengan demikian harus terus
menerus membaharui diri karena begitulah keadaan penutur-penuturnya.
Namun tidak berarti bahasa boleh berkembang secara liar. Masyarakat yang beradab dan
berbudaya menghendaki keteraturan dalam segala hal, termasuk dalam bahasanya. Bahasa
diusahakan ditata dengan aturan-aturan sehingga tidak mengurangi kejelasan arti dan tingkat
estetikanya yang pada gilirannya bisa mengganggu perannya sebagai alat komunikasi. Itu
sebabnya kita selalu dianjurkan untuk memakai bahasa yang baik dan benar "baik" dalam
pemilihan kata-kata, dan "benar" dalam penataan kata-kata dan ucapannya. Disitulah letak
dilemanya: di satu pihak, bahasa berubah dan berkembang dengan dinamikanya sendiri; di
lain pihak, selalu ada usaha agar perubahan dan perkembangan itu terkendali. Inilah yang
dimaksiudkan bahwa, dalam perkembangan kebudayaan selalu ada daya pendorong perubahan
dan daya penolak perubahan.
Idealnya, masyarakat penutur mencegah terjadinya perkembangan yang liar. Sedangkan yang
bertanggung Jawab mengenai pengaturan dan pengajarannya adalah kebijaksanaan nasional
4 | B a h a s a I n d o n e s i a
5. mengenai kebahasaan. Kenyataan yang ada sekarang: masyarakat penutur pada waktu ini
kurang mencermati bahasa yang dipakainya. Tidak ada sikap bahasa yang kuat. Di lain pihak,
kebijaksanaan nasional mengenai hal ini dan hal-hal lain yang berkaitan, agaknya tidak
berjalan sejajar dengan kebijaksanaan pembangunan nasional kita pada umumnya. Keadaan
ini berbeda dengan sewaktu Indonesia baru merdeka, ketika fokus perhatian kita terutama
tertuju pada usaha membangun rasa kebangsaan. Maka bisa dimengerti bahwa pada waktu ini
masalah-masalah bahasa dan sastera menjadi kurang diminati.
Kalau kita berbicara tentang masyarakat penutur bahasa Indonesia, kita bukannya berbicara
tentang penduduk yang jumlahnya sekitar 200 juta. Menurut sinyalemen Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, dewasa ini yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu
jumlahnya hanya sekitar 30% dari seluruh penduduk Indonesia. Jumlah itu kira-kira sama
dengan jumlah penduduk yang diperkirakan tinggal di daerah-daerah perkotaan sekarang ini.
Ini antara lain menjelaskan mengapa taraf pendidikan anak-anak di sekolah-sekolah di daerah
pedesaan lebih rendah dari anak-anak di sekolah-sekolah di daerah perkotaan. Anak-anak di
daerah-daerah pedesaan atau daerah-daerah terpencil lebih sulit menyerap isi buku-buku
pelajaran, atau bahan-bahan bacaan lain, yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Dari segi
pendidikan formal, lewat sekolah, memang perlu dicari strategi agar bahasa nasional ini dapat
dikuasai oleh seluruh masyarakat Indonesia, sekalipun sebagian besar toh tidak akan
memakainya sebagai bahasa ibu.
Bagaimana dengan pemanfaatan media massa untuk pembinaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar? Memang, melihat sejarah pertumbuhan media massa di Indonesia, kita sudah
cukup lama mengenal media massa. Melihat pemanfaatannya, karena media massa adalah
budaya yang kita ambil dari luar, budaya asing, sementara ini kita mungkin belum mampu
memanfaatkan sepenuhnya sesuai yang kita harapkan. Kita barangkali baru dalam proses
memikirkan dan mencari-cari: bagaimana memanfaatkan media massa demi kemajuan kita di
segala bidang.
Untuk pemanfaatan media massa kita, khususnya media elektronik, jelas kita memerlukan
berbagai keahlian, yang barangkali memang masih langka. Keahlian yang diperlukan termasuk
di antaranya: keahlian untuk memanfaatkannya bagi tumbuh-kembangnya bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Di media elektronik, misalnya, sebenarnya kita antara lain dapat
menyelenggarakan acara-acara pengembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk
anak-anak; juga acara-acara yang dimaksudkan menyimak perkembangan kosa kata bahasa
Indonesia ditinjau dari ragam bahasa - apakah baku, daerah, sosial, atau fungsional. Selain itu
mungkin juga perlu dilakukan pembenahan pemakaian bahasa Indonesia oleh para penutur
bahasa lewat media elektronik.
Sejalan dengan itu, hal serupa dapat dilakukan di media cetak dengan penyelenggaraan
ruang-ruang pembinaan bahasa dan peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik
dan benar di kalangan pengelola media cetak.
Masalah kebahasaan, seperti halnya masalah politik, ekonomi atau masalah kebudayaan
adalah masalah bersama. Karena bahasa mencerminkan sikap, perilaku, dan kemajuan suatu
5 | B a h a s a I n d o n e s i a
6. bangsa, maka jika kita mencermati perkembangan bahasa -seyogianya bisa mengerti kalau
perkembangan bahasa Indonesia belum sesuai dengan yang kita harapkan. Yang penting
adalah: bagaimana komitmen kita untuk selalu memberikan perhatian agar perkembangan
positif bahasa kita tidak tertinggal dari perkembangan positif unsur-unsur lain dalam
kebudayaan kita.
6 | B a h a s a I n d o n e s i a
7. 7 | B a h a s a I n d o n e s i a
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dan dapat di simpulkan kalau peran bahasa Indonesia memang penting untuk perkembangan
budaya daerah maupun budaya-budaya lain nya untuk kemajuan budaya tersebut dan untuk
bisa mengikuti perkembangan jaman karena Di negara Indonesia yang terdapat bermacam-macam
budaya dan bahasa,sehingga peranan bahasa Indonesia menjadi sangat penting
karena diperlukannya satu bahasa yang dapat menjadi titik temu dari berbagai ragam bahasa
yang ada di Indonesia agar dapat tercipta satu media komunikasi yang dapat melancarkan
komunikasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.dan Pemaparan di atas
membuktikan kait mengaitnya bahasa indonesia, media massa dan pengembangan kebudayaan
daerah. Kemajuan kebudayaan daerah yang mengarah pada globalisasi, yang dipercepat oleh
kemajuan teknologi komunikasi massa, akan selalu mengandalkan bahasa sebagai wahananya
dan salah satu nya yaitu bahasa Indonesia yang lebih di pahami oleh rakyat Indonesia
walaupun tidak semua rakyat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu.
B. KRITIK DAN SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
8. 8 | B a h a s a I n d o n e s i a
DAFTAR PUSTAKA
1. http;//hilailiyah.wordpress.com
2. http;//caesarrasyid.webbly.com
3. www.pemkomedan.go.id
4. Hhtp;// rayhippo.blogspot.com