SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Baixar para ler offline
APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN




                 NAZARUDDIN MUSA, S.Ag.SIP., MLIS




DIPRESENTASIKAN PADA KEGIATAN DIKLAT DITEMPAT KERJA (DDTK) BIDANG
                         PERPUSTAKAAN
KERJASAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MEDAN DENGAN UPT.PERPUSTAKAAN
                         IAIN AR-RANIRY
   RUANG SERBAGUNA UPT.PERPUSTAKAAN IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH
                   TANGGAL 26 S/D 29 MARET 2012
PENDAHULUAN
        Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering juga disebut

ICT (Information Communication and Technology) telah memberi dampak yang signifikan

dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dampak tersebut sangat jelas terlihat, khususnya

pada badan atau instansi penyedia jasa layanan, seperti layanan perbankkan, kesehatan,

transportasi, pendidikan, dan juga Perpustakaan. Khusunya dalam hal aktifitas layanan,

Chauhan (2004) mengatakan bahwa secara garis besar ada empat manfaat penggunaan TIK,

atau sering singkat dengan manfaat 4 E; yaitu “Economy (Murah), Easy (mudah), Extension

(Luas) (or expansion) and Efficiency” (efisien)

        Namun dibalik manfaat tersebut, jika kita jeli dalam membaca tlisan-tulisan terkait

informasi, kita juga menemukan berbagai istilah untuk menggambarakan kedahsytan

perkembangan informasi dewasa ini. Diantara istilah-istilah tersebut misalanya orang sering

mengatakan “ledakan informasi” (Explode of Information), di bombardir oleh informasi

(Bombardired by information),” Membanjirnya informasi (Flood of Information), membludaknya

informasi (Information overload), dan lain-lain. Sayangnya, Kesemua istilah tersebut

berkonotasi negative. Dengan kata lain, kesemuanya bermakan bencana (catastrophe)

Meskipun dipahami bahwa yang dimaksudkan oleh istilah-istilah tersebut hanyalah untuk

menggambarkan banyaknya informasi yang tersedia saat ini, tapi pada kenyataannnya

memang keadaan tersebut dapat menimbulkan keresahan dan kesukaran bagi para pencari

informasi. Hal ini karena akibat terlalu banyaknya informasi yang tersedia dalam berbagai

format dan media, akan menyulitkan pencarian informasi yang relevan dan terpercaya

(reliable ) jika informasi tersebut tidak dikelola dengan baik. Oleh karena disadari bahwa

perkembangan TIK lah yang telah membuat dahsyatnya perkembangan informasi, maka

diharapkan TIK pulalah yang bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut di atas.

Disini pulalah menjadi poin penting mengapa penerapan TIK dalam dunia informasi menjadi

sangat signifikan diimplementasikan di Perpustakaan.

        Mengapa demikian? Alasanya adalah perpustakaan merupakan salah satu dari

sumber informasi yang telah memiliki kapabilitas dan kompetensi tentang arti dari informasi itu

2   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
sendiri. Perpustakaan memiliki hak untuk mendapatkan, mengolah, memproses serta

menyebarkan informasi yang terseleksi dan aktual kepada pengguna perpustakaan ataupun

masyarakat luas. Jadi informasi yang dihasilkan oleh perpustakaan adalah informasi yang

betul-betul berguna untuk masyarakat. Artinya informasi yang disajikan bukan semata-mata

informasi yang biasa-biasa saja tetapi telah melalui tahapan pemrosesan oleh pustakawan

yang memiliki kompetensi dalam menyajikan informasi tersebut.


CAKUPAN PEMBAHASAN
Makalah ini akan membahas secara komperehensif berbagai aspek penerapan Teknologi

Informasi Komunikasi (TIK) di Perpustakaan. Pada bagian awal akan menjelaskan secara

singkat perkembangan Perpustakaan dan signifikasi penerapan TI serta dampaknya terhadap

layanan Perpustakaan di era global. Pada bagian kedua, makalah ini akan mempresentasikan

secara aplikatif alngkah-langkah bagaimana langkah penerpan TI dalam berbagai bidang

layanan Perpustakaan.


KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
þ Peserta diklat memahami secara filosofis terhadap latar belakang penerapan TIK dalam

    dunia Perpustakaan.


þ Peserta diklat mamiliki pengetahuan secara umum tentang kebutuhan akan perangkat

    keras (hardware) dan perangkat lunak (software) TIK yang diperlukan di Perpustakaan.

þ Peserta diklat memahami tahapan-tahapan kegiatan yang diperlukan dalam proses

    penerapan sistem TIK di perpustkaaan.

þ Peserta diklat akan memimiliki kompetensi untuk mengoperasikan sistem TIK secara

    umum dalam berbagai aspek layanan perpustakaan

þ Peserta akan lebih percaya diri dalam mengoperasionalkan berbagai sistem informasi

    manjemen Perpustakaan (SIMPUS).




3   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
þ Peserta diklat akan lebih kreatif dalam mengembangkan layanan-layanan perpustakan

    yang inovatif sesuai perkembangan dunia TIK dan perubahan perilaku pencari informasi (

    Information Seekers Behavaiour).


PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)


        Banyak pengertian kita temukan tentang pengertian teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK). Untuk lebih jelasnya kita perlumelihat secara terminologi kesemua

gabungan kata itu satu persatu. Istilah Teknologi Informasi merupakan kombinasi dua istilah

dasar yaitu teknologi,informasi dan Komunikasi. Teknologi dapat diartikan sebagai

pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan. Sedangkan pengertian informasi adalah

sesuatu yang dapat diketahui. Namun, ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer

pengetahuan. Perbedaan definisi informasi ini dikarenakan, pada hakekatnya, informasi tidak

dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu bisa dijumpai dalam kegiatan sehari-hari,

yang diperoleh dari data dan dari observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan

melalui komunikasi.        Sementara Komunikasi yang dimaksudakan dalam hal ini adalah

komunikasi data yang memungkinkan komputer yang berdiri sendiri terintegrasi pada jaringan

komputer baik pada tataran lokal maupun global dengan menggunakan software dan

hardware jaringan.

        Secara sederhana, teknologi informasi dapat diartikan sebagai teknologi yang

digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarkan informasi.

Definisi tersebut menganggap bahwa teknologi informasi tergantung pada kombinasi

komputasi dan teknologi telekomunikasi berbasis mikroelektronik (Ma’in: 2005). Revolusi

informasi dengan kemampuan kolaborasi yang luar biasa dengan perangkat ICT tengah

melanda lapisan masyarakat saat ini.

               Di dalam kamus the Dictionary of Computers, Information Processing and

Telecommunications Teknologi informasi: “Teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan,

dan    penyebaran       berbagai     jenis    informasi     dengan       memanfaatkan           komputer        dan




4   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
telekomunikasi yang lahir karena “... adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan

teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi.

           Pengertian yang hamper senada juga kita dapat lihat di Website TUTOR2U. Disini

TIK         atau       ICT       sebagaii          berikut:         “ICT           is       concerned            with

the storage, retrieval, manipulation, transmission or receipt of digital data. Importantly, it

is also concerned with the way these different uses can work with each other”

          Lebih jauh Joner (2000) mengartikan bahwa teknologi informasi sebagai perpaduan

antara:

      1. komputer, yang mencakup komponen perangkat keras dan perangkat lunak,

      2. komunikasi data yang memungkinkan komputer yang berdiri sendiri terintegrasi pada

          jaringan komputer baik lokal maupun internasional,

      3. media penyimpanan dan metode yang merepresentasikan data dengan tujuan untuk

          memperoleh, mengolah, menyimpan, serta menyampaikan informasi.



             Chauhan (2004) kemudian menyimpulkan bahwa “ ICTs is a generic term referring

    to technologies that are used for collecting, storing, editing and passing on

    (communicating) information in various forms ’, dengan menggunakan perangkat perangkat

    berikut ini

    1)    Computer

    2)    Internet

    3)    Digital camera

    4)    Webcam

    5)    Smart Card

    6)    Scanner

    7)    E-Book

    8)    Printer

    9)    Electronic Journals

    10) WEB-OPAC

5   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN    |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS    | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
11) Animation

    12) E-Mail

    13) CDROM.

    14) DVD

    15) RFID Technologies


APLIKASI TIK DI PERPUSTAKAAN

          Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan sekarang ini ternyata

tidak hanya merubah paradigma Perpustakaan sebagai gudang buku dan juga tidak terbatas

sebagai tempat penyediaa jasa informasi, tetapi juga also Perpustakaan telah dipandang

sebagai social software (Perangkat lunak social) yang setara dengan mesin Google, Yahoo,

MSN, Amazon, Microsoft dan lain-lain yang bertujuan untuk melayani informasi masyarakat

global.




          Jadi, kalau sudah dianggap demikian, lalu apa perpbedaan perpustakaan dengan

software sosial lainnya? Apakah secara subtansi mereka sama? Jawabannya mereka beda.

6   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
Mengapa demikian? Alasanya adalah perpustakaan merupakan salah satu dari sumber

informasi yang telah memiliki kapabilitas dan kompetensi tentang arti dari informasi itu sendiri.

Perpustakaan memiliki hak untuk mendapatkan, mengolah, memproses serta menyebarkan

informasi yang terseleksi dan aktual kepada pengguna perpustakaan ataupun masyarakat

luas. Jadi informasi yang dihasilkan oleh perpustakaan adalah informasi yang secara

seubtansi betul-betul sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Artinya informasi yang

disajikan bukan informasi asalan, tetapi informasi yang tetapi telah melalui tahapan

pemrosesan mulai dari proses seleksi, organisasi, sampai dengan distribusi kepada pemakai,

yang dilakukan oleh pustakawan yang memiliki kompetensi dalam bidang perpustakaan dan

informasi.

        Jika sudah demikian jelas bahwa orientasi hasil dari pengolahan dan pengelolaan

informasi tersebut adalah untuk kepentingan pengguna (user oriented). Pengguna adalah

target utama dari perpustakaan. Ini dilakukan adalah untuk memberikan layanan yang lebih

berkualitas dan lebih baik. Menjadi hal yang penting dilakukan karena kemudahan akses

informasi tidak semata-mata dimonopoli oleh perpustakaan, tetapi kondisinya justru

sebaliknya. Perpustakaan terkadang kurang memperhatikan pekembangan perilaku dari

pencari informasi yang selalu menginginkan layanan yang fleksibel, mudah, cepat seiring

dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


ALASAN APLIKASI TIK DI PERPUSTAKAAN



Dengan semakin berkembanganya pemanfaata perangkat teknologi informasi diperpustakaan

telah memberi dampak pada perkembangan Perpustakaan. Perpustakaan terlihat semakin

modernis dan dinamis menyesuaikan dengan tren teknologi terkini. Barangkali inilah yang

dimaksudkan oleh “Bapak Perpustakaan” Ranganathan bahwa perpustakan sebagai “ living

organism” yaitu sesuatu yang hidup dan berkembang sesuai zaman. Secara kast mata, kita

bisa melihat bahwa perpaduan antara ilmu perpustakaan dan perangkat TIK saat ini telah bisa




7   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
menghasilkan beragam produk layanan informasi kepada masyarakat yang lebih variatif dan

interaktif.

        Namun satu hal yang perlu diingat oleh kita semua adalah bahwa “meskipun

penerapan       TIK    di   Perpustakaan           secara     langsung        dapat     merubah         perpforma

(penampilan) Perpustakaan, tetap tidak serta mengangkat citra pustakawan, jika tidak

disinergikan dengan kompetensi TIK petugas Perpustakaan”. Jika ini kompetensi ini

diabaikan, penerpan TIK bahkan dapat lebih memperburuk citra pustakawan. Hal ini karena

penerpan TIK dianggap hanya semata sebagai pajangan untuk memperindah penampilan

Perpustakaan.Disinilah pula terlihat jelas bahwa ternyata peran “brainware” atau manusia

sangat krusial dalam proses penarapan hardware dan software TIK di Perpustakaan. Lalu apa

saja peran brainware?. Diantara peran penting penting tersebut adalah

Menganalisa kebutuhan akan penerapan TIK, menentukan tujuan, merencanakan tahapan

pelaksanaan, menentukan siapa pelaksana dan yang mengoperasional, memikirkan

anggaran operational dan anggaran untuk pengembanagannya. Intinya, brainware menjadi

kunci keberhasilan penerpan TIK di Perpustakaan.

        Berdasarkan paparan diatas, terlihat jelas bahwa alasan utama penerapan TIK di

perpustakaan bukanlah sebuah trend kemajuan, tetapi lebih kepada tuntutan pengguna,

khususnya generasi ”netizen ” yang sudah terbiasa menemukan informasi di ujung jari atau

serba clik (clicable). Fenomena perubahan perilaku pencari informasi (information seekers

changed behaviour) sangat penting direspon oleh perpustakaan. Karena jika tidak

perpustakaan akan menjadi alternatif terkhir dikunjungi oleh pemustaka. Dapat dimaklumi

karena karena mereka telah ”dimanjakan” dengan layanan internet on line yang memberi

jutaan informasi dengan sekali “klik”meskipun tingkat kerelevansian dan keterpercayaannya

belum terjamin.


FAKTOR PENDORONG PENERAPAN TIK DI PERPUSTAKAAN




8   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN     |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
Terkait dengan faktor penggerak (generating factor) penerapan TIK di perpustakaan,

Sulistyo Basuki (1993) ini menyebutkan bahwa faktor penerapan TIK di Perpustakaan adalah:

     þ Kemudahan mendapatkan produk TI

     þ Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk TI

     þ Kemampuan dari teknologi informasi

     þ Tuntutan layanan masyarakat yang serba “klick”, terutama “netizen”

     Sementara itu, alasan penerapan TIK di Perpustakaan dapat di kategorikan sebagai

     berikut, yaitu:

     þ Mengefektifkan dan mengefisiensikan pekerjaan pustakawan.

     þ Meningkatkan mutu layanan kepada pengguna perpustakaan

     þ Meningkatkan penampilan perpustakaan dan citra pustakawan

     þ Memperluas networking, baik nasional, regional dan global.


TINGKATAN PENERAPAN TIK DI PERPUSTAKAAN


         Karena beragamnya pemahaman tentang isltilah terkait model penerapan TIK di

    perpustakaan, maka menjadi penting untuk kita memahami terlebih dahulu apa perbedaan

    dan persamaan diantara isltilah-istilah tersebut. Istilah yang sering kita dengan terkait

    dengan penerapan TIK di perpustakan adalah Perpustakaan terautomasi (Automated

    Library),Perpustakaan      Digital    (Digital   Library),Perpustakaan           Maya      (Virtual     Library),

    Perpustakaan 2.0 (Library 2.0) dan pengembangan terbaru dalam bidang TIK saat ini

    adalah Cloud Computing. Oleh karena itu saya memprediksikan bahwa kedepan akan

    muncul model Perpustakaan baru, saya menyebutnya Perpustakaan Awan (Cloud Library).

         Berbicara tentang perkembangan TIK sepertinya tidak akan pernah berakhir. Salah

satu sebabnya karena TIK merupakan ilmu terapan, yang selalu berkembang dan terus

berkembang. Karena menyadari keadaan perpustaak kita, khususnya di Aceh yang umumnya

konvensional,maka penulis selalu mengajak mahasiswa “menghayal” ketika kuliah yang

berkenaan dengan bidang Aplikasi Teknologi Informasi..Karena kalau tidak, saya khawatir


9    APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN    |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
mahasiswa akan mengira itu hanya bicara impian, atau Cet Langet. Tetapi dengan berhayal

 terkadang dapan menumbuhkan motivasi untuk berjuang di bidang profesi pustakawan, yang

 belum begitu popular di Negara kita.

          Aplikasi TIK di perpustakaan memiliki tahapan-tahapan yang berbeda-beda antara

 satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya. Hal ini karena setiapperpustakaan memiliki

 kemampuan financial dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta kebutuhan pengguna yang

 berbeda-bedada pula. Secara umum tingkatan aplikasi TIK di Perpustakaan ini dapat

 diurutkan kedalam tingkatan atau tahapan sebagai berikut ini,

 1.    Perpustakaan Terautomasi (Automated Library)

     Bahasan berikut akan menjelaskan: Apa itu Automasi Perpustakaan?, Apa bedanya dengan

     Digital Library, Bidang apa saja yg Automasikan?, dan apa saja faktor penggerak Automasi?

          Secara singkat automasi Perpustakaan sering artikan sebagai Penerapan komputer

     sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan (SIMPUS). Yang dimasudkan dengan

     Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan (SIMPUS) adalah penerpan computer dalam

     segala bidang pekerjaan perpustakaan, yaitu:

        þ Administrasi

        þ Akuisisi

        þ Inventarisasi

        þ Katalogisasi

        þ Sirkulasi, dll.

 1. Perpustakaan Digital ( Digital Library)

       Tahap awal adanya perpustakaan digital adalah berubahnya sistem kerumahtanggaan

       kegiatan perpustakaan dari tercetak menjadi elektronis. Perangkat ICT pada mulanya

       hanya digunakan sebagai pengganti mesin ketik, tetapi perkembangan berikutnya adalah

       berkembangnya dan terdapat pangkalan data bibliografi koleksi yang merupakan satu

       kesatuan database koleksi perpustakaan. Pangkalan data bibliografi dapat ditelusur untuk

       mempercepat proses pencarian koleksi perpustakaan. Tahap selanjutnya adalah

       berkembangnya sistem otomasi perpustakaan yang lebih menekankan pada proses
10    APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan. Dalam tahap ini dapat dikatakan

      sebagai satu kesatuan manajemen sistem informasi perpustakaan. Semua kegiatan

      perpustakaan dapat diketahui lewat sistem informasi perpustakaan tersebut. Transaksi

      sirkulasi, input data, input anggota, bebas pustaka, statistik semua kegiatan

      perpustakaan, proses pencarian koleksi terdapat dalam sistem informasi perpustakaan

      tersebut. Semua kegiatan kerumahtanggaan perpustakaan dapat diketahui melalui sistem

      informasi    perpustakaan       tersebut.     Kemudian       tahap     terakhir     dari    perkembangan

      perpustakaan sekarang ini adalah perpustakaan digital. Pada hakikatnya perpustakaan

      digital adalah bentuk metamorfosa dari perpustakaan konvensional yang mulanya

      menyajikan informasi dalam bentuk tercetak menjadi informasi digital. Ini artinya bahwa

      perpustakaan dapat melakukan kegiatan alih bentuk informasi tercetak menjadi informasi

      digital dengan berbentuk format fullteks ataupun informasi bibliografi. Format fullteks yang

      dimaksud disini adalah semua data koleksi informasi dalam bentuk digital, tidak lagi

      dalam bentuk tercetak.

      Lalu bagimana dengan fenomena perpustakaan yang terus berlomba mendigitalkan

      beberapa koleksi tercetak yang dimiliki agar dapat segera mengakomodasi kepentingan

      pengguna yang mulai bergeser dari pencarian informasi melalui informasi tercetak

      menuju      sumber-sumber        informasi     digital   melalui      teknologi      internet?      Berbagai

      perpustakaan dengan koleksi digitalnya mulai menampilkan kelebihan perpustakaan

      melalui teknologi world wide web (www) untuk akses informasi di internet. Beberapa

      perpustakaan mulai memberanikan diri dengan menyebut dirinya sebagai perpustakaan

      digital, meskipun yang dapat dicapai baru sebatas pada perpustakaan hibrida. Artinya

      perpustakaan tersebut menyajikan layanan informasi dalam bentuk cetak dan dalam

      betuk digital. Ini yang kemudian disebut sebagai langkah transisi menuju perpustakaan

      digital yang sebenarnya. Perpustakaan hibrida merupakan jawaban yang tepat bagi

      perpustakaan yang memberikan layanan informasi tercetak dan layanan informasi digital.

      Apabila perpustakaan tersebut menyajikan informasi dalam dua kategori yakni informasi

      tercetak dan informasi digital maka disebut sebagai perpustakaan hibrida, sebaliknya

11   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
yang disebut sebagai perpustakaan digital adalah perpustakaan yang memiliki koleksi

      informasi semuannya dalam bentuk digital, bukan lagi tercetak.

      Salah satu ciri utama dari perpustakaan digital adalah bagaimana suatu informasi

      didapatkan dengan mudah didapatkan tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Proses

      mendapatkan informasi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Secara umum

      dampak      dari     perpustakaan          digital       bagi    kegiatan       rutin    perpustakaan          adalah

      tersedianya database perpustakaan tentang berbagai macam informasi yang ada dalam

      perpustakaan         digital.    Konsekuensi              ini     tentunya          memerlukan           pengelolaan

      manajemen database perpustakaan digital yang lebih kompleks dan handal. Bagi

      perpustakaan sendiri database informasi digital tersebut dikelola sedemikian rupa dan

      merupakan aset informasi dari perpustakaan, sehingga dalam proses temu kembali

      informasi para pencari informasi dapat dengan mudah mendapatkan informasi tersebut.

 2. Dalam proses temu kembali informasi pun perpustakaan digital tidak terbatas pada satu

      kesatuan database saja,           tatapi      perpustakaan              dapat       mencari     informasi        diluar

      perpustakaan         itu     sendiri(out       source), tentunya             terdapat         jaringan      informasi

      global (network) yang menghubungkan perpustakaan digital satu dengan perpustakaan

      digital lainnya atau dengan sumber-sumber informasi yang lain. Perpustakaan digital

      menjalin kerjasama dengan perpustakaan digital lain dalam memberikan layanan yang

      transparan kepada penggunanya. Akses global perpustakaan digital dan pelayanan

      informasi menjadi tujuan utama. Yang terjadi selama ini yang telah menyebutnya dengan

      perpustakaan       digital      adalah catalog           on     line,     meskipun         telah     menggunakan

      teknologi www (internet) tetapi hanya tampilan data bibliografi pustaka semata,

      tidak fullteksnya.

           Pengembangan perpustakaan digital memerlukan kajian komprehensif dari semua

 aspek kegiatan perpustakaan, meskipun tujuan utamanya adalah memberikan layanan

 informasi yang tepat dan cepat. Kualitas layanan perpustakaan dari semua kegiatan

 kerumahtanggan perpustakaan dapat segera diketahui baik oleh lembaga perpustakaan itu

 sendiri    ataupun      oleh      masyarakat.        Sistem          informasi       perpustakaan         digital    selalu

12   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN          |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS    | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
menggambarkan, merancang dan mengimplementasikan dengan mengunakan proses

 perkembangan sistematis oleh pengguna terakhir dan informasi tertentu merancang sistem

 informasi berdasarkan pada analisa kebutuhan informasi dalam organisasi perpustakaan.

 Jadi, bagian utama dari proses ini adalah mengetahui rancangan dan analisa sistem. Seluruh

 aktivitas utama dilibatkan dalam siklus perkembangan yang lengkap.

          Supriyanto (2008: 85) menjelaskan dalam perancangan sistem perpustakaan digital

 setidaknya harus berpedoman pada 7 langkah perancangan yang harus diaplikasikan oleh

 perpustakaan. Pertama adalah harus diketahui terlebih dahulu tentang siklus pengembangan

 sistem. Pendekatan siklus ini adalah untuk mengetahui perkembangan dari pemecahan

 sistem informasi, nantinya terdapat banyak proses dan siklus yang timbul. Misalkan siklus

 pemeriksaan,         analisa,      rancangan,          mengimplementasikan                dan        pemeliharaan

 sistem. Kedua adalah pemeriksaan sistem. Pemeriksaan sistem ini meliputi perancangan

 sistem informasi, studi kelayakan, dan kelayakan suatu sistem. Kelayakan suatu sistem itu

 sendiri mencakup kelayakan organisasi, kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan kelayakan

 operasi. Ketiga adalah        analisa    sistem.       Digunakan       oleh        pengguna       akhir     sebelum

 perancangan sistem informasi baru dapat diselesaikan. Produk akhir dari analisa sistem

 adalah seluruh kebutuhan sistem untuk usulan sistem informasi (ini juga disebut spesifikasi

 fungsional atau kebutuhan fungsional). Keempat adalah rancangan sistem. Rancangan

 sistem terdiri dari rancangan pengguna antar muka, rancangan data, rancangan proses,

 rancangan sistem logika, perancangan sistem fisik. Rancangan sistem ini lebih menekankan

 pada        konsep        pengembangan             struktur database perpustakaan                   yang        akan

 dibuat. Kelima adalah keterlibatan unsur pengembang sistem. Unsur pengembang yang

 dimaksud disini adalah kondisi intern dari organisasi perpustakaan itu sendiri, diantaranya

 ukuran organiasi, deskripsi tugasnya, relevansi pengalaman, latar belakang pendidikan

 dalam konsep-konsep proses informasi, peralatan dan teknik. Keenam adalah langkah

 pengembangan sistem informasi perpustakaan. Dalam langkah ini yang dilakukan adalah

 pembuatan dan pengembangan software yang akan digunakan dalam perpuatakaan digital.

 Diperlukan studi banding pada perpustakaan yang telah menggunakan software serupa yang

13   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |    Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS    | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
kemudian akan di setupdalam perpuatakaan kita. Pada tahap ini juga harus diperhatikan

 faktor lain yang tidak kalah penting yakni tentang gambaran umum tentang sistem yang akan

 digunakan, kelebihan dan kelemahan sistem yang akan digunakan, alternatif solusi yang

 dapat diterapkan, layanan digital berfungsi menyediakan fasilitas dan bimbingan, dan alokasi

 biaya. Ketujuh adalah perencanaan pengembangan. Rencana pengembangan perpustakaan

 digital harus dinyatakan secara jelas dan detail. Rencana pengembangan harus disesuaikan

 dengan        visi     dan       misi      dari        perpustakaan,         serta       adanya          dukungan

 dari stakeholder perpustakaan.


 TIK DAN TANTANGAN BAGI PUSTAKAWAN


         Kehadiran perpustakaan digital sebagai sumber informasi dan pengetahuan sudah

 sewajarnya menjadi tantangan dan harus diakomodasi oleh pustakawan. Tantangan yang

 nyata adalah bagaimana sikap pustakawan dalam memberikan layanan informasi sebaik

 mungkin kepada penguna perpustakaan. Pustakawan merupakan penyaji informasi yang

 memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam bidangnya. Tetapi yang harus diperhatikan adalah

 bagaimana pustakawan harus memberikan informasi secara benar dan tepat kepada

 masyarakat. Pustakawan harus menseleksi informasi untuk memberikan akses layanan

 informasi yang betul-betul diperlukan oleh masyarakat. Jika kebijakan yang diambil dalam

 proses seleksi informasi tersebut mengedepankan pada kepentingan akses untuk pengguna

 maka proses yang dilakukan oleh pustakawan adalah memberikan pertimbangan masalah

 nilai ekonomi dari informasi. Setidaknya pustakawan harus memiliki kemampuan tantangan

 dalam tiga hal yakni: kemampuan mengembangkan layanan perpustakaan digital,

 kemampuan peka terhadap perkembangan teknologi informasi dan kemampuan menjalin

 kerja sama dengan stakeholder diluar perpustakaan.

         Pustakawan sudah sewajarnya mengembangan layanan perpustakaan digital, yakni

 dengan jalan selalu meng up grade tren teknologi perpustakaan terkini yang selalu

 berkembang dinamis. Kemampun pengembangan perpustakaan digital misalnya dengan

 mengikuti pelatihan-pelatihan aplikasi dari teknologi informasi dan internet. Sedangkan

14   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |    Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
kemampuan          kerja     sama       dengan      pihak-pihak         diluar      perpustakaan          memberi

 peluang sharing informasi yang menunjang pengembangan perpustakaan digital


 MANFAAT YANG DIHARAPKAN DARI DIKLAT INI


 Secara umum hasil yang dicapai melalui workshop ini dapat dikategorikan ke dalam empat
 manfaat (Four benefits) berikut:
       þ Intelectual Benefits : yaitu bertambahnya pengetahuan dan wawasan staf dalam
          bidang teknologi Informasi sehingga mampu berpikir kritis dalam penerapan IT di UPT
          Perpustakaan IAIN Ar-Raniry.
       þ Practical Benefits: yaitu meningkatnya keahlian dan kreatifitas staf dalam
          pengembangan program dan layanan perpustkaan berbasis IT, terutama terkait
          dengan bidang kejanya masing-masing.

       þ Emotional Benefits: yaitu meningkatkan motivasi staf dalam mengikuti workshop
          dalam bidang IT, serta terlihat proaktif dalam kerja kelompok untuk memecahkan
          persoalan penerapan IT di perpustkaan.

       þ Spiritual Benefits: yaitu meningkatnya ketekunan dan kesabarabaran staf dalam
          memikirkan dan memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan.




 TIK DAN JARINGAN KERJASAMA (NETWORKING)


          Pengintegrasian       aplikasi    teknologi    informasi       dalam      berbagi     aspek       kegiatan
 perpustakaan saat ini sudah memungkinkan Perpustakaan melakukan kerjasama dalam
 berbagai jenis layanan tanpa terbatas waktu dan jarak. Adapun jenis kerjasama yang sangat
 memungkinkan dilakukan dalam konteks kerjasama nasional saat ini adalah:
     þ Kerjasama Akses Elektronik Jurnal (E-Jurnal)
       E-Jurnal adalah salah satu solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan informasi dan
       sekaligus mengantisipasi perubahan perilaku pencari informasi abad ini. Namun
       mengingat bervariasinya subyek, mahalnya harga langganan dan terbatasnya pemanfaat
       e-jurnal dikarenakan kendala bahasa inggris bagi kebanyakan pengguna perpustakaan di
       Indonesia, maka Kerjasama Access E-Jurnal (KAE) bisa menjadi alternatif yang tepat.
       Kerjasama ini bisa dilakukan dengan konsep ”`perpustakaan mana langgan apa”. Dengan
       kata lain setiap perpustakaan dalam jaringan kerjasama berkewajiban untuk melanggan
       satu e-jurnal dan memberi hak akses ke seluruh anggota jaringan.

15    APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
UIN JKT
                                                                             UIN
                                    RADEN            EBSCO                  JOGJA
                                    FATAH                                  EMERALD
                                      ?

                                                                                       SUNAN
                        GUNUNG
                          JATI
                                                                                       AMPEL
                        ISLAMICU                                                         ?
                        S
                                                     KERJASAM
                                                      A AKSES
                                                         E-
                          WALI                        JOURNAL
                                                                                        AR-RANIRY
                         SONGO                                                               ?
                             ?


                                     ANTASAR                                MEDA
                                     I                                      N
                                         ?
                                                         LAIN-                ?
                                                         LA IN

     þ   Kerjasama Akses Koleksi Digital Skema Kerjasama Akses E-Jurnal
                             Gambar 1:
         Sama halnya dengan kerjasama akses e-jurnal, namun Kerjasama Akses Koleksi Digital
         ditujukan kepada koleksi digital yang dimiliki masing-masing perpustakaan, misalnya
         abstrak karya ilmiah,kliping koran,manuskrip dan lain-lain.
     þ Kerjasama Pertukaran Metadata (copy Cataloging)
         Kerjasama ini kemungkinan besar bisa dilakukan. Hal ini karena pada umumnya
         perpustakaan dibawah Kementrian Agama RI menggunakan sistem pengolahan koleksi
         yang sama, terutama pada kegiatan katalogisasi, yang meliputi kegiatan klasifikasi dan
         penentuan tajuk subyek. Alasan lain kerjasama ini bisa dilakukan karena umumnya
         perpustakaan IAIN/UIN di Indonesia sudah memiliki database elektonik online. Jika
         kerjasama ini dapat terlaksana maka akan menghemat waktu pengolahan koleksi,
         sekaligus juga bisa menigkatkan keseragaman metadata pada perpustkaan yang
         bernaung dibawah Kementrian Agama RI.


      1. Rencana Jaringan Kerjasama Global

16    APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
Dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini, kerjasama tidak terbatas
 pada tingkat nasional, tetapi juga memungkinkan dilakukan pada tingkat global. Seperti
 halnya pada kerjasama Nasional, kerjasama pertukaran metadata atau copy cataloging juga
 sangat mungkin dilakukan pada tingkat global. Namun karena ada perbedaan dalam
 beberapa prosesi pengolahan koleksi, terutama terkait pedoman yang digunakan, maka untuk
 kerjasama inernasional diperlukan penyeragaman pedoman dan sistem, terutama dalam hal
 stardarisasi metadata, yaitu menggunakan MARC21. Jika ini sudah standard maka kerjasama
 seperti dengan OCLC melalui layanan WorldCat akan sangat mungkin dilakukan.
           Kerjasama global ini menjadi penting untuk dipikirkan karena menawarkan banyak
 manfaat. Salah satunya adalah memungkinkan pertukaran data bibilogrfis perpustakaan
 melalui penggandaan catalog (copy cataloging), khususnya untuk koleksi-koleksi berbahasa
 asing.


 Manfaat dari kerjasama copy cataloging diantaranya adalah:
         Mengurangi beban kerja staf bagian katalogisasi                   pada khususnya dan               bagian
          pengolahan koleksi pada umumnya

         Memungkinkan kegiatan katalogisasi dilakukan secra lebih cepat, hemat dan akurat.

         memungkinkan pelaksanaan kerjasama global secara setara dan berimbang, baik
          dalam konteks pertukaran data bibliografis maupun peminjaman antar perpustakaan
          (Inter Library Loan).

           dapat memenuhi kebutuhan pemakai, meningkatkan performa perpustakaan
          sekaligus citra pustakawan


 KENDALA PENERAPAN TIK DI PERPUSTAKAA


 Ada beberapa kendala inernal yang dihadapi perpustakaan Ar-Raniry saat ini, diantaranya:

         Pemanfaatan layanan perpustakaan oleh pengguna belum maksimal.

         Koordinasi internal antara pihak pustakawan, rektorat dan civitas akademika IAIN Ar-
          Raniry belum berjalan optimal, khususnya dalam hal pengembangan koleksi dan
          pengembangan layanan Perpustakaan lainnya.
         Koordinasi eksternal, baik pada tingkat regional maupun nasional dengan pihak-pihak
          penyedia jasa informasi masih belum terjalin secara inten.

         Dana operational perpustakaan masih belum memadai sehingga menyebabkan
          fasilitas tidak cukup, kondisi perpustakaan belum menarik,baik dari segi kebersihan,

17   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
kenyamanan dan lain sebagainya.

        Kompetensi staff, khususnya dalam bidang ICT masih lemah

        Jaringan dan Quota Internet yang diberikan masih belum memadai.

        Kesadaran dan kemampuan pengguna dalam penelusuran informasi masih kurang

        Dalam konteks kerjasama jaringan, salah satu kendala yang mungkin dihadapi
         adalah masih adanya ketidakseragaman, terutama dalam proses pengolahan koleksi.


 SOLUSI PENERAPAN TIK


         Perkembangan sistem pendidikan dan perkembangan teknologi informasi yang
 mengharuskan mahasiswa melakukan studi mandiri, serta tuntutan akademisi untuk menulis
 karya ilmiah, maka perpustakaan tidak boleh pasrah pada keadaan yang ada. Keaktifan dan
 keseriusan pustakawan dalam mencari terobasan dan solusi sangat diperlukan. Salah satu
 solusi efektif adalah melakukan kerjasama jaringan dengan berbagai pihak, baik pada tingkat
 internal,regional,nasional      maupun      global.       Adapun        solusi       yang    direkomendasi         oleh
 Perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam menghadapi kendala di atas adalah sebagai berikut:
    Perlu    meningkatkan        koordinasi        baik     secara       internal,regional,nasional           maupun
     internasional
  Perlu pengembangan staf melalui magang, studi banding ke perpustakaan-perpustakaan,
     baik dalam maupun ke luar negeri,
    Perlu meredefinisi visi, misi dan fungsi perpustakaan agar semakin jelas arah
     pencapainnya.
  Perlu melakukan evaluasi terhadap sistem automasi perpustakaan, hal ini bertujuan untuk
     mencapai azas keseragaman dan standarisasi.
  Perlu membicarakan konsep dan manfaat kerjasama jaringan secara jelas kepada
     stokholder masing-masing agar mendapat perhatian dan dukungan baik moril maupun
     modal.
    Perlu membentuk satgas jaringan kerjasama perpustakaan untuk mengidentifikasi,
     mengevaluasi serta mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi jaringan.
    Perlu menyiapkan staf khusus pada tiap-tiap perpustakaan untuk menangani jaringan
     kerjasama perpustakaan
  Perlu pelatihan staff baik untuk tenaga operational jaringan, maupun staf bidang lainnya
     seperti pengolahan, pelayanan, dan lain-lain.
  Perlu memaksimalkan program yang sedang berjalan, khususnya program-program yang
     terkait dengan kerjasama jaringan.


18   APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN     |    Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS    | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
    Perlu mengidentifikasi, menyeleksi, mengadakan, mengolah dan mendistribusikan koleksi
      dengan mengutamakan faktor kerelevansian, ketersediaan dan kemutakhiran .




 I.   PENUTUP DAN SARAN
          Perkembangan Teknologi Informasi yang begitu pesat menuntut para penyedia jasa
 informasi untuk berbenah diri, kreatif, proaktif dan professional dalam memberikan layanan.
 Penguasaan Teknologi Informasi baik secara teoritis maupun praktis menjadi sangat penting
 bagi staf perpustakaan. Hal ini karena disamping untuk menunjang tugas-tugas operasional
 kepustakawanan, juga untuk memenuhi kebutuhan informasi, khususnya para ”netizen” yang
 cendrung mencari informasi serba click (Clickable). Dalam konteks Perpustakaan IAIN Ar-
 Raniry, pembekalan IT ini bahkan menjadi ”wajib” hukumnya . Hal ini dikarenakan minimnya
 pengetahuan dan keahlian staf perpustakaan dalam bidang aplikasi teknologi Informasi.
          Pemenuhan kebutuhan informasi secara cepat dan akurat menjadi tantangan
 tersendiri bagi perpustakaan di era ICT ini. Penigkatan kompetensi staff dan malakukan
 kerjasama jaringan perpustkaan dengan berbagai pihak, dan pada berbagai tingkatan adalah
 solusi tepat yang tidak bisa ditawar.
          Dengan mengucap syukur kepada Allah S.W.T penulis berharap jika pertemuan
 koordinasi jaringan perpustkaan di lingkup Kemeterian Agama RI ini dapat menjadi satu
 motivasi dan kekuatan baru bagi kita semua, dan bagi pustakawan Indonesia pada umumnya
 dalam rangka menjalan misi Iqra’ kita.
          Akhirnya, mudah-mudahan kebersamaan kita selama empat hari di Bogor,
 mendiskusikan berbagai solusi terkait bentuk koordinasi kerjasama perpustakaan ini dapat
 memberi manfaat maksimal, baik manfaat intelektual, praktikal, emosional dan juga manfaat
 spiritual.Amin!




19    APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
DAFTAR BACAAN
 1.         Chauhan,Buddhi Prakash ( 2004). ICT Enabled Library and Information Services,
            Institute of Engineering. Diakses tanggala 20 Maret 2012 dari
                  http://www.google.com/url?
                  sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CCQQFjAA&url=http
                  %3A%2F%2Fdspace.thapar.edu%3A8080%2Fdspace%2Fbitstream
                  %2F123456789%2F51%2F1%2FICT%2BEnabled%2BLibrary
                  %2BServices.doc&ei=Kc9rT8SLHKnJmAX_ppDGBg&usg=AFQjCNENuvRdgjeS
                  86-8YcwsI1E-h3zP0w&sig2=qxkjvcbPjntYFN1a-cd1Mw
  2.                         Tutor2u (2012). Ahttp://tutor2u.net/business/ict/intro_what_is_ict.html
  3.                           The Dictionary of Computers, Information Processing and
                               Telecommunications
  4.        Hasugian, Joner. 2000. Penerapan Teknologi Informasi Pada
            Sistem Kerumahtanggan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Marsela. Vol. 2. No 2-3
            Agustus
  5.        Setiarso, Bambang. 1997. Penerapan Teknologi Informasi dalam
            Sistem Dokumentasi dan Perpustakaan. Jakarta: Grasindo.
  6.        Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan;
            Strategi Perencanan Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius




20     APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN   |   Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS   | e-mail :nazarmusmar@gmail.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganDampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganRiana Sari
 
2. (software2 system otomasi dan perpustakaan digital)..
2. (software2 system otomasi dan perpustakaan digital)..2. (software2 system otomasi dan perpustakaan digital)..
2. (software2 system otomasi dan perpustakaan digital)..Tekka Banchin
 
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiDampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiMochamad Ilham Yahya
 
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020Ismail Fizh
 
Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
Nilai, Kegunaan dan Fungsi SejarahNilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
Nilai, Kegunaan dan Fungsi SejarahLinda Falasifah
 
Konflik israel palestina
Konflik israel palestinaKonflik israel palestina
Konflik israel palestinaRochimudin
 
Makalah Sejarah Perkembangan Internet
Makalah Sejarah Perkembangan InternetMakalah Sejarah Perkembangan Internet
Makalah Sejarah Perkembangan InternetIkhsan Ajha
 
MATERI PERKULIAHAN DESAIN GRAFIS DAN PENERBITAN ELEKTRONIK
MATERI PERKULIAHAN DESAIN GRAFIS DAN PENERBITAN ELEKTRONIKMATERI PERKULIAHAN DESAIN GRAFIS DAN PENERBITAN ELEKTRONIK
MATERI PERKULIAHAN DESAIN GRAFIS DAN PENERBITAN ELEKTRONIKYustus Rama
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasirisyashilah
 
Pengaruh aplikasi komputer dalam masyarakat
Pengaruh aplikasi komputer dalam masyarakatPengaruh aplikasi komputer dalam masyarakat
Pengaruh aplikasi komputer dalam masyarakat03111995
 
materi-pengenalan-komputer-untuk-sekolah-dasar-sd.pptx
materi-pengenalan-komputer-untuk-sekolah-dasar-sd.pptxmateri-pengenalan-komputer-untuk-sekolah-dasar-sd.pptx
materi-pengenalan-komputer-untuk-sekolah-dasar-sd.pptxAri Pratama
 
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasiArtikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasiAlexs Ys
 

Mais procurados (20)

BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Makalah printer
Makalah printerMakalah printer
Makalah printer
 
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganDampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
 
Unsur budaya sistem mata pencaharian 1
Unsur budaya sistem mata pencaharian 1Unsur budaya sistem mata pencaharian 1
Unsur budaya sistem mata pencaharian 1
 
2. (software2 system otomasi dan perpustakaan digital)..
2. (software2 system otomasi dan perpustakaan digital)..2. (software2 system otomasi dan perpustakaan digital)..
2. (software2 system otomasi dan perpustakaan digital)..
 
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiDampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
 
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
 
Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
Nilai, Kegunaan dan Fungsi SejarahNilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah
 
Presentasi Smart City
Presentasi Smart CityPresentasi Smart City
Presentasi Smart City
 
Konflik israel palestina
Konflik israel palestinaKonflik israel palestina
Konflik israel palestina
 
Andre Smart City.pptx
Andre Smart City.pptxAndre Smart City.pptx
Andre Smart City.pptx
 
Makalah Sejarah Perkembangan Internet
Makalah Sejarah Perkembangan InternetMakalah Sejarah Perkembangan Internet
Makalah Sejarah Perkembangan Internet
 
MATERI PERKULIAHAN DESAIN GRAFIS DAN PENERBITAN ELEKTRONIK
MATERI PERKULIAHAN DESAIN GRAFIS DAN PENERBITAN ELEKTRONIKMATERI PERKULIAHAN DESAIN GRAFIS DAN PENERBITAN ELEKTRONIK
MATERI PERKULIAHAN DESAIN GRAFIS DAN PENERBITAN ELEKTRONIK
 
Internet of things (iot)
Internet of things (iot)Internet of things (iot)
Internet of things (iot)
 
Bab 2 Mahluk manusia
Bab 2 Mahluk manusiaBab 2 Mahluk manusia
Bab 2 Mahluk manusia
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Pengaruh aplikasi komputer dalam masyarakat
Pengaruh aplikasi komputer dalam masyarakatPengaruh aplikasi komputer dalam masyarakat
Pengaruh aplikasi komputer dalam masyarakat
 
materi-pengenalan-komputer-untuk-sekolah-dasar-sd.pptx
materi-pengenalan-komputer-untuk-sekolah-dasar-sd.pptxmateri-pengenalan-komputer-untuk-sekolah-dasar-sd.pptx
materi-pengenalan-komputer-untuk-sekolah-dasar-sd.pptx
 
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasiArtikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
 

Semelhante a Aplikasi teknologi informasi perpustakaan

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIMerrahdelima
 
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIMerrahdelima
 
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIMerrahdelima
 
Makalah kel.2 dasar dasar teknologi informasi
Makalah kel.2 dasar dasar teknologi informasiMakalah kel.2 dasar dasar teknologi informasi
Makalah kel.2 dasar dasar teknologi informasiSeptiBarokahSaputri0013
 
tugas kelompok siskom
tugas kelompok siskomtugas kelompok siskom
tugas kelompok siskomguest7ae38d2
 
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan KhamdiyahMakalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyahkhamdiyah
 
Modul bahanbelajar informatika_2021_pembelajaran 1
Modul bahanbelajar informatika_2021_pembelajaran 1Modul bahanbelajar informatika_2021_pembelajaran 1
Modul bahanbelajar informatika_2021_pembelajaran 1MuhammadShofwanAbdul
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasimaulidanabilar
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiQueenaAlzena
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiNadhiefak
 
Teknologi informasi dan komunikasi (3)
Teknologi informasi dan komunikasi (3)Teknologi informasi dan komunikasi (3)
Teknologi informasi dan komunikasi (3)raihanacamilia
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasirifqinh
 
Teknologi informasi dan komunikasi riscka amalia
Teknologi informasi dan komunikasi riscka amaliaTeknologi informasi dan komunikasi riscka amalia
Teknologi informasi dan komunikasi riscka amaliarisckamalia
 
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIDarmiKusmiati
 

Semelhante a Aplikasi teknologi informasi perpustakaan (20)

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
 
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
 
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
 
Konsep dasar tik
Konsep dasar tikKonsep dasar tik
Konsep dasar tik
 
Makalah kel.2 dasar dasar teknologi informasi
Makalah kel.2 dasar dasar teknologi informasiMakalah kel.2 dasar dasar teknologi informasi
Makalah kel.2 dasar dasar teknologi informasi
 
Punya indah
Punya indahPunya indah
Punya indah
 
UTS TIK
UTS TIKUTS TIK
UTS TIK
 
4. BAB II.pdf
4. BAB II.pdf4. BAB II.pdf
4. BAB II.pdf
 
tugas kelompok siskom
tugas kelompok siskomtugas kelompok siskom
tugas kelompok siskom
 
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan KhamdiyahMakalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
 
Modul bahanbelajar informatika_2021_pembelajaran 1
Modul bahanbelajar informatika_2021_pembelajaran 1Modul bahanbelajar informatika_2021_pembelajaran 1
Modul bahanbelajar informatika_2021_pembelajaran 1
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
 
Teknologi informasi dan komunikasi (3)
Teknologi informasi dan komunikasi (3)Teknologi informasi dan komunikasi (3)
Teknologi informasi dan komunikasi (3)
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Uts david
Uts davidUts david
Uts david
 
Uts david
Uts davidUts david
Uts david
 
Teknologi informasi dan komunikasi riscka amalia
Teknologi informasi dan komunikasi riscka amaliaTeknologi informasi dan komunikasi riscka amalia
Teknologi informasi dan komunikasi riscka amalia
 
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASITEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
 

Mais de Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry-Banda Aceh, Indonesia (6)

Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitasKonsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
 
Aplikasi ICT di Perpustakaan IAIN Ar-Raniry
Aplikasi ICT di Perpustakaan IAIN Ar-RaniryAplikasi ICT di Perpustakaan IAIN Ar-Raniry
Aplikasi ICT di Perpustakaan IAIN Ar-Raniry
 
DUPAK Pustakawan: Diseminasi Hasil Workso
DUPAK Pustakawan: Diseminasi Hasil WorksoDUPAK Pustakawan: Diseminasi Hasil Workso
DUPAK Pustakawan: Diseminasi Hasil Workso
 
Prototype pengajaran information literacy (il)
Prototype pengajaran information literacy (il)Prototype pengajaran information literacy (il)
Prototype pengajaran information literacy (il)
 
Konsep layanan referensi website
Konsep layanan referensi websiteKonsep layanan referensi website
Konsep layanan referensi website
 
Konsep layanan referensi website
Konsep layanan referensi websiteKonsep layanan referensi website
Konsep layanan referensi website
 

Aplikasi teknologi informasi perpustakaan

  • 1. APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN NAZARUDDIN MUSA, S.Ag.SIP., MLIS DIPRESENTASIKAN PADA KEGIATAN DIKLAT DITEMPAT KERJA (DDTK) BIDANG PERPUSTAKAAN KERJASAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MEDAN DENGAN UPT.PERPUSTAKAAN IAIN AR-RANIRY RUANG SERBAGUNA UPT.PERPUSTAKAAN IAIN AR-RANIRY BANDA ACEH TANGGAL 26 S/D 29 MARET 2012
  • 2. PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering juga disebut ICT (Information Communication and Technology) telah memberi dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dampak tersebut sangat jelas terlihat, khususnya pada badan atau instansi penyedia jasa layanan, seperti layanan perbankkan, kesehatan, transportasi, pendidikan, dan juga Perpustakaan. Khusunya dalam hal aktifitas layanan, Chauhan (2004) mengatakan bahwa secara garis besar ada empat manfaat penggunaan TIK, atau sering singkat dengan manfaat 4 E; yaitu “Economy (Murah), Easy (mudah), Extension (Luas) (or expansion) and Efficiency” (efisien) Namun dibalik manfaat tersebut, jika kita jeli dalam membaca tlisan-tulisan terkait informasi, kita juga menemukan berbagai istilah untuk menggambarakan kedahsytan perkembangan informasi dewasa ini. Diantara istilah-istilah tersebut misalanya orang sering mengatakan “ledakan informasi” (Explode of Information), di bombardir oleh informasi (Bombardired by information),” Membanjirnya informasi (Flood of Information), membludaknya informasi (Information overload), dan lain-lain. Sayangnya, Kesemua istilah tersebut berkonotasi negative. Dengan kata lain, kesemuanya bermakan bencana (catastrophe) Meskipun dipahami bahwa yang dimaksudkan oleh istilah-istilah tersebut hanyalah untuk menggambarkan banyaknya informasi yang tersedia saat ini, tapi pada kenyataannnya memang keadaan tersebut dapat menimbulkan keresahan dan kesukaran bagi para pencari informasi. Hal ini karena akibat terlalu banyaknya informasi yang tersedia dalam berbagai format dan media, akan menyulitkan pencarian informasi yang relevan dan terpercaya (reliable ) jika informasi tersebut tidak dikelola dengan baik. Oleh karena disadari bahwa perkembangan TIK lah yang telah membuat dahsyatnya perkembangan informasi, maka diharapkan TIK pulalah yang bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut di atas. Disini pulalah menjadi poin penting mengapa penerapan TIK dalam dunia informasi menjadi sangat signifikan diimplementasikan di Perpustakaan. Mengapa demikian? Alasanya adalah perpustakaan merupakan salah satu dari sumber informasi yang telah memiliki kapabilitas dan kompetensi tentang arti dari informasi itu 2 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 3. sendiri. Perpustakaan memiliki hak untuk mendapatkan, mengolah, memproses serta menyebarkan informasi yang terseleksi dan aktual kepada pengguna perpustakaan ataupun masyarakat luas. Jadi informasi yang dihasilkan oleh perpustakaan adalah informasi yang betul-betul berguna untuk masyarakat. Artinya informasi yang disajikan bukan semata-mata informasi yang biasa-biasa saja tetapi telah melalui tahapan pemrosesan oleh pustakawan yang memiliki kompetensi dalam menyajikan informasi tersebut. CAKUPAN PEMBAHASAN Makalah ini akan membahas secara komperehensif berbagai aspek penerapan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di Perpustakaan. Pada bagian awal akan menjelaskan secara singkat perkembangan Perpustakaan dan signifikasi penerapan TI serta dampaknya terhadap layanan Perpustakaan di era global. Pada bagian kedua, makalah ini akan mempresentasikan secara aplikatif alngkah-langkah bagaimana langkah penerpan TI dalam berbagai bidang layanan Perpustakaan. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN þ Peserta diklat memahami secara filosofis terhadap latar belakang penerapan TIK dalam dunia Perpustakaan. þ Peserta diklat mamiliki pengetahuan secara umum tentang kebutuhan akan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) TIK yang diperlukan di Perpustakaan. þ Peserta diklat memahami tahapan-tahapan kegiatan yang diperlukan dalam proses penerapan sistem TIK di perpustkaaan. þ Peserta diklat akan memimiliki kompetensi untuk mengoperasikan sistem TIK secara umum dalam berbagai aspek layanan perpustakaan þ Peserta akan lebih percaya diri dalam mengoperasionalkan berbagai sistem informasi manjemen Perpustakaan (SIMPUS). 3 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 4. þ Peserta diklat akan lebih kreatif dalam mengembangkan layanan-layanan perpustakan yang inovatif sesuai perkembangan dunia TIK dan perubahan perilaku pencari informasi ( Information Seekers Behavaiour). PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Banyak pengertian kita temukan tentang pengertian teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Untuk lebih jelasnya kita perlumelihat secara terminologi kesemua gabungan kata itu satu persatu. Istilah Teknologi Informasi merupakan kombinasi dua istilah dasar yaitu teknologi,informasi dan Komunikasi. Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan. Sedangkan pengertian informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun, ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Perbedaan definisi informasi ini dikarenakan, pada hakekatnya, informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu bisa dijumpai dalam kegiatan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan dari observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi. Sementara Komunikasi yang dimaksudakan dalam hal ini adalah komunikasi data yang memungkinkan komputer yang berdiri sendiri terintegrasi pada jaringan komputer baik pada tataran lokal maupun global dengan menggunakan software dan hardware jaringan. Secara sederhana, teknologi informasi dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarkan informasi. Definisi tersebut menganggap bahwa teknologi informasi tergantung pada kombinasi komputasi dan teknologi telekomunikasi berbasis mikroelektronik (Ma’in: 2005). Revolusi informasi dengan kemampuan kolaborasi yang luar biasa dengan perangkat ICT tengah melanda lapisan masyarakat saat ini. Di dalam kamus the Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications Teknologi informasi: “Teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan 4 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 5. telekomunikasi yang lahir karena “... adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi. Pengertian yang hamper senada juga kita dapat lihat di Website TUTOR2U. Disini TIK atau ICT sebagaii berikut: “ICT is concerned with the storage, retrieval, manipulation, transmission or receipt of digital data. Importantly, it is also concerned with the way these different uses can work with each other” Lebih jauh Joner (2000) mengartikan bahwa teknologi informasi sebagai perpaduan antara: 1. komputer, yang mencakup komponen perangkat keras dan perangkat lunak, 2. komunikasi data yang memungkinkan komputer yang berdiri sendiri terintegrasi pada jaringan komputer baik lokal maupun internasional, 3. media penyimpanan dan metode yang merepresentasikan data dengan tujuan untuk memperoleh, mengolah, menyimpan, serta menyampaikan informasi. Chauhan (2004) kemudian menyimpulkan bahwa “ ICTs is a generic term referring to technologies that are used for collecting, storing, editing and passing on (communicating) information in various forms ’, dengan menggunakan perangkat perangkat berikut ini 1) Computer 2) Internet 3) Digital camera 4) Webcam 5) Smart Card 6) Scanner 7) E-Book 8) Printer 9) Electronic Journals 10) WEB-OPAC 5 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 6. 11) Animation 12) E-Mail 13) CDROM. 14) DVD 15) RFID Technologies APLIKASI TIK DI PERPUSTAKAAN Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan sekarang ini ternyata tidak hanya merubah paradigma Perpustakaan sebagai gudang buku dan juga tidak terbatas sebagai tempat penyediaa jasa informasi, tetapi juga also Perpustakaan telah dipandang sebagai social software (Perangkat lunak social) yang setara dengan mesin Google, Yahoo, MSN, Amazon, Microsoft dan lain-lain yang bertujuan untuk melayani informasi masyarakat global. Jadi, kalau sudah dianggap demikian, lalu apa perpbedaan perpustakaan dengan software sosial lainnya? Apakah secara subtansi mereka sama? Jawabannya mereka beda. 6 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 7. Mengapa demikian? Alasanya adalah perpustakaan merupakan salah satu dari sumber informasi yang telah memiliki kapabilitas dan kompetensi tentang arti dari informasi itu sendiri. Perpustakaan memiliki hak untuk mendapatkan, mengolah, memproses serta menyebarkan informasi yang terseleksi dan aktual kepada pengguna perpustakaan ataupun masyarakat luas. Jadi informasi yang dihasilkan oleh perpustakaan adalah informasi yang secara seubtansi betul-betul sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Artinya informasi yang disajikan bukan informasi asalan, tetapi informasi yang tetapi telah melalui tahapan pemrosesan mulai dari proses seleksi, organisasi, sampai dengan distribusi kepada pemakai, yang dilakukan oleh pustakawan yang memiliki kompetensi dalam bidang perpustakaan dan informasi. Jika sudah demikian jelas bahwa orientasi hasil dari pengolahan dan pengelolaan informasi tersebut adalah untuk kepentingan pengguna (user oriented). Pengguna adalah target utama dari perpustakaan. Ini dilakukan adalah untuk memberikan layanan yang lebih berkualitas dan lebih baik. Menjadi hal yang penting dilakukan karena kemudahan akses informasi tidak semata-mata dimonopoli oleh perpustakaan, tetapi kondisinya justru sebaliknya. Perpustakaan terkadang kurang memperhatikan pekembangan perilaku dari pencari informasi yang selalu menginginkan layanan yang fleksibel, mudah, cepat seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. ALASAN APLIKASI TIK DI PERPUSTAKAAN Dengan semakin berkembanganya pemanfaata perangkat teknologi informasi diperpustakaan telah memberi dampak pada perkembangan Perpustakaan. Perpustakaan terlihat semakin modernis dan dinamis menyesuaikan dengan tren teknologi terkini. Barangkali inilah yang dimaksudkan oleh “Bapak Perpustakaan” Ranganathan bahwa perpustakan sebagai “ living organism” yaitu sesuatu yang hidup dan berkembang sesuai zaman. Secara kast mata, kita bisa melihat bahwa perpaduan antara ilmu perpustakaan dan perangkat TIK saat ini telah bisa 7 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 8. menghasilkan beragam produk layanan informasi kepada masyarakat yang lebih variatif dan interaktif. Namun satu hal yang perlu diingat oleh kita semua adalah bahwa “meskipun penerapan TIK di Perpustakaan secara langsung dapat merubah perpforma (penampilan) Perpustakaan, tetap tidak serta mengangkat citra pustakawan, jika tidak disinergikan dengan kompetensi TIK petugas Perpustakaan”. Jika ini kompetensi ini diabaikan, penerpan TIK bahkan dapat lebih memperburuk citra pustakawan. Hal ini karena penerpan TIK dianggap hanya semata sebagai pajangan untuk memperindah penampilan Perpustakaan.Disinilah pula terlihat jelas bahwa ternyata peran “brainware” atau manusia sangat krusial dalam proses penarapan hardware dan software TIK di Perpustakaan. Lalu apa saja peran brainware?. Diantara peran penting penting tersebut adalah Menganalisa kebutuhan akan penerapan TIK, menentukan tujuan, merencanakan tahapan pelaksanaan, menentukan siapa pelaksana dan yang mengoperasional, memikirkan anggaran operational dan anggaran untuk pengembanagannya. Intinya, brainware menjadi kunci keberhasilan penerpan TIK di Perpustakaan. Berdasarkan paparan diatas, terlihat jelas bahwa alasan utama penerapan TIK di perpustakaan bukanlah sebuah trend kemajuan, tetapi lebih kepada tuntutan pengguna, khususnya generasi ”netizen ” yang sudah terbiasa menemukan informasi di ujung jari atau serba clik (clicable). Fenomena perubahan perilaku pencari informasi (information seekers changed behaviour) sangat penting direspon oleh perpustakaan. Karena jika tidak perpustakaan akan menjadi alternatif terkhir dikunjungi oleh pemustaka. Dapat dimaklumi karena karena mereka telah ”dimanjakan” dengan layanan internet on line yang memberi jutaan informasi dengan sekali “klik”meskipun tingkat kerelevansian dan keterpercayaannya belum terjamin. FAKTOR PENDORONG PENERAPAN TIK DI PERPUSTAKAAN 8 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 9. Terkait dengan faktor penggerak (generating factor) penerapan TIK di perpustakaan, Sulistyo Basuki (1993) ini menyebutkan bahwa faktor penerapan TIK di Perpustakaan adalah: þ Kemudahan mendapatkan produk TI þ Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk TI þ Kemampuan dari teknologi informasi þ Tuntutan layanan masyarakat yang serba “klick”, terutama “netizen” Sementara itu, alasan penerapan TIK di Perpustakaan dapat di kategorikan sebagai berikut, yaitu: þ Mengefektifkan dan mengefisiensikan pekerjaan pustakawan. þ Meningkatkan mutu layanan kepada pengguna perpustakaan þ Meningkatkan penampilan perpustakaan dan citra pustakawan þ Memperluas networking, baik nasional, regional dan global. TINGKATAN PENERAPAN TIK DI PERPUSTAKAAN Karena beragamnya pemahaman tentang isltilah terkait model penerapan TIK di perpustakaan, maka menjadi penting untuk kita memahami terlebih dahulu apa perbedaan dan persamaan diantara isltilah-istilah tersebut. Istilah yang sering kita dengan terkait dengan penerapan TIK di perpustakan adalah Perpustakaan terautomasi (Automated Library),Perpustakaan Digital (Digital Library),Perpustakaan Maya (Virtual Library), Perpustakaan 2.0 (Library 2.0) dan pengembangan terbaru dalam bidang TIK saat ini adalah Cloud Computing. Oleh karena itu saya memprediksikan bahwa kedepan akan muncul model Perpustakaan baru, saya menyebutnya Perpustakaan Awan (Cloud Library). Berbicara tentang perkembangan TIK sepertinya tidak akan pernah berakhir. Salah satu sebabnya karena TIK merupakan ilmu terapan, yang selalu berkembang dan terus berkembang. Karena menyadari keadaan perpustaak kita, khususnya di Aceh yang umumnya konvensional,maka penulis selalu mengajak mahasiswa “menghayal” ketika kuliah yang berkenaan dengan bidang Aplikasi Teknologi Informasi..Karena kalau tidak, saya khawatir 9 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 10. mahasiswa akan mengira itu hanya bicara impian, atau Cet Langet. Tetapi dengan berhayal terkadang dapan menumbuhkan motivasi untuk berjuang di bidang profesi pustakawan, yang belum begitu popular di Negara kita. Aplikasi TIK di perpustakaan memiliki tahapan-tahapan yang berbeda-beda antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya. Hal ini karena setiapperpustakaan memiliki kemampuan financial dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta kebutuhan pengguna yang berbeda-bedada pula. Secara umum tingkatan aplikasi TIK di Perpustakaan ini dapat diurutkan kedalam tingkatan atau tahapan sebagai berikut ini, 1. Perpustakaan Terautomasi (Automated Library) Bahasan berikut akan menjelaskan: Apa itu Automasi Perpustakaan?, Apa bedanya dengan Digital Library, Bidang apa saja yg Automasikan?, dan apa saja faktor penggerak Automasi? Secara singkat automasi Perpustakaan sering artikan sebagai Penerapan komputer sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan (SIMPUS). Yang dimasudkan dengan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan (SIMPUS) adalah penerpan computer dalam segala bidang pekerjaan perpustakaan, yaitu: þ Administrasi þ Akuisisi þ Inventarisasi þ Katalogisasi þ Sirkulasi, dll. 1. Perpustakaan Digital ( Digital Library) Tahap awal adanya perpustakaan digital adalah berubahnya sistem kerumahtanggaan kegiatan perpustakaan dari tercetak menjadi elektronis. Perangkat ICT pada mulanya hanya digunakan sebagai pengganti mesin ketik, tetapi perkembangan berikutnya adalah berkembangnya dan terdapat pangkalan data bibliografi koleksi yang merupakan satu kesatuan database koleksi perpustakaan. Pangkalan data bibliografi dapat ditelusur untuk mempercepat proses pencarian koleksi perpustakaan. Tahap selanjutnya adalah berkembangnya sistem otomasi perpustakaan yang lebih menekankan pada proses 10 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 11. peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan. Dalam tahap ini dapat dikatakan sebagai satu kesatuan manajemen sistem informasi perpustakaan. Semua kegiatan perpustakaan dapat diketahui lewat sistem informasi perpustakaan tersebut. Transaksi sirkulasi, input data, input anggota, bebas pustaka, statistik semua kegiatan perpustakaan, proses pencarian koleksi terdapat dalam sistem informasi perpustakaan tersebut. Semua kegiatan kerumahtanggaan perpustakaan dapat diketahui melalui sistem informasi perpustakaan tersebut. Kemudian tahap terakhir dari perkembangan perpustakaan sekarang ini adalah perpustakaan digital. Pada hakikatnya perpustakaan digital adalah bentuk metamorfosa dari perpustakaan konvensional yang mulanya menyajikan informasi dalam bentuk tercetak menjadi informasi digital. Ini artinya bahwa perpustakaan dapat melakukan kegiatan alih bentuk informasi tercetak menjadi informasi digital dengan berbentuk format fullteks ataupun informasi bibliografi. Format fullteks yang dimaksud disini adalah semua data koleksi informasi dalam bentuk digital, tidak lagi dalam bentuk tercetak. Lalu bagimana dengan fenomena perpustakaan yang terus berlomba mendigitalkan beberapa koleksi tercetak yang dimiliki agar dapat segera mengakomodasi kepentingan pengguna yang mulai bergeser dari pencarian informasi melalui informasi tercetak menuju sumber-sumber informasi digital melalui teknologi internet? Berbagai perpustakaan dengan koleksi digitalnya mulai menampilkan kelebihan perpustakaan melalui teknologi world wide web (www) untuk akses informasi di internet. Beberapa perpustakaan mulai memberanikan diri dengan menyebut dirinya sebagai perpustakaan digital, meskipun yang dapat dicapai baru sebatas pada perpustakaan hibrida. Artinya perpustakaan tersebut menyajikan layanan informasi dalam bentuk cetak dan dalam betuk digital. Ini yang kemudian disebut sebagai langkah transisi menuju perpustakaan digital yang sebenarnya. Perpustakaan hibrida merupakan jawaban yang tepat bagi perpustakaan yang memberikan layanan informasi tercetak dan layanan informasi digital. Apabila perpustakaan tersebut menyajikan informasi dalam dua kategori yakni informasi tercetak dan informasi digital maka disebut sebagai perpustakaan hibrida, sebaliknya 11 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 12. yang disebut sebagai perpustakaan digital adalah perpustakaan yang memiliki koleksi informasi semuannya dalam bentuk digital, bukan lagi tercetak. Salah satu ciri utama dari perpustakaan digital adalah bagaimana suatu informasi didapatkan dengan mudah didapatkan tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Proses mendapatkan informasi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Secara umum dampak dari perpustakaan digital bagi kegiatan rutin perpustakaan adalah tersedianya database perpustakaan tentang berbagai macam informasi yang ada dalam perpustakaan digital. Konsekuensi ini tentunya memerlukan pengelolaan manajemen database perpustakaan digital yang lebih kompleks dan handal. Bagi perpustakaan sendiri database informasi digital tersebut dikelola sedemikian rupa dan merupakan aset informasi dari perpustakaan, sehingga dalam proses temu kembali informasi para pencari informasi dapat dengan mudah mendapatkan informasi tersebut. 2. Dalam proses temu kembali informasi pun perpustakaan digital tidak terbatas pada satu kesatuan database saja, tatapi perpustakaan dapat mencari informasi diluar perpustakaan itu sendiri(out source), tentunya terdapat jaringan informasi global (network) yang menghubungkan perpustakaan digital satu dengan perpustakaan digital lainnya atau dengan sumber-sumber informasi yang lain. Perpustakaan digital menjalin kerjasama dengan perpustakaan digital lain dalam memberikan layanan yang transparan kepada penggunanya. Akses global perpustakaan digital dan pelayanan informasi menjadi tujuan utama. Yang terjadi selama ini yang telah menyebutnya dengan perpustakaan digital adalah catalog on line, meskipun telah menggunakan teknologi www (internet) tetapi hanya tampilan data bibliografi pustaka semata, tidak fullteksnya. Pengembangan perpustakaan digital memerlukan kajian komprehensif dari semua aspek kegiatan perpustakaan, meskipun tujuan utamanya adalah memberikan layanan informasi yang tepat dan cepat. Kualitas layanan perpustakaan dari semua kegiatan kerumahtanggan perpustakaan dapat segera diketahui baik oleh lembaga perpustakaan itu sendiri ataupun oleh masyarakat. Sistem informasi perpustakaan digital selalu 12 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 13. menggambarkan, merancang dan mengimplementasikan dengan mengunakan proses perkembangan sistematis oleh pengguna terakhir dan informasi tertentu merancang sistem informasi berdasarkan pada analisa kebutuhan informasi dalam organisasi perpustakaan. Jadi, bagian utama dari proses ini adalah mengetahui rancangan dan analisa sistem. Seluruh aktivitas utama dilibatkan dalam siklus perkembangan yang lengkap. Supriyanto (2008: 85) menjelaskan dalam perancangan sistem perpustakaan digital setidaknya harus berpedoman pada 7 langkah perancangan yang harus diaplikasikan oleh perpustakaan. Pertama adalah harus diketahui terlebih dahulu tentang siklus pengembangan sistem. Pendekatan siklus ini adalah untuk mengetahui perkembangan dari pemecahan sistem informasi, nantinya terdapat banyak proses dan siklus yang timbul. Misalkan siklus pemeriksaan, analisa, rancangan, mengimplementasikan dan pemeliharaan sistem. Kedua adalah pemeriksaan sistem. Pemeriksaan sistem ini meliputi perancangan sistem informasi, studi kelayakan, dan kelayakan suatu sistem. Kelayakan suatu sistem itu sendiri mencakup kelayakan organisasi, kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan kelayakan operasi. Ketiga adalah analisa sistem. Digunakan oleh pengguna akhir sebelum perancangan sistem informasi baru dapat diselesaikan. Produk akhir dari analisa sistem adalah seluruh kebutuhan sistem untuk usulan sistem informasi (ini juga disebut spesifikasi fungsional atau kebutuhan fungsional). Keempat adalah rancangan sistem. Rancangan sistem terdiri dari rancangan pengguna antar muka, rancangan data, rancangan proses, rancangan sistem logika, perancangan sistem fisik. Rancangan sistem ini lebih menekankan pada konsep pengembangan struktur database perpustakaan yang akan dibuat. Kelima adalah keterlibatan unsur pengembang sistem. Unsur pengembang yang dimaksud disini adalah kondisi intern dari organisasi perpustakaan itu sendiri, diantaranya ukuran organiasi, deskripsi tugasnya, relevansi pengalaman, latar belakang pendidikan dalam konsep-konsep proses informasi, peralatan dan teknik. Keenam adalah langkah pengembangan sistem informasi perpustakaan. Dalam langkah ini yang dilakukan adalah pembuatan dan pengembangan software yang akan digunakan dalam perpuatakaan digital. Diperlukan studi banding pada perpustakaan yang telah menggunakan software serupa yang 13 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 14. kemudian akan di setupdalam perpuatakaan kita. Pada tahap ini juga harus diperhatikan faktor lain yang tidak kalah penting yakni tentang gambaran umum tentang sistem yang akan digunakan, kelebihan dan kelemahan sistem yang akan digunakan, alternatif solusi yang dapat diterapkan, layanan digital berfungsi menyediakan fasilitas dan bimbingan, dan alokasi biaya. Ketujuh adalah perencanaan pengembangan. Rencana pengembangan perpustakaan digital harus dinyatakan secara jelas dan detail. Rencana pengembangan harus disesuaikan dengan visi dan misi dari perpustakaan, serta adanya dukungan dari stakeholder perpustakaan. TIK DAN TANTANGAN BAGI PUSTAKAWAN Kehadiran perpustakaan digital sebagai sumber informasi dan pengetahuan sudah sewajarnya menjadi tantangan dan harus diakomodasi oleh pustakawan. Tantangan yang nyata adalah bagaimana sikap pustakawan dalam memberikan layanan informasi sebaik mungkin kepada penguna perpustakaan. Pustakawan merupakan penyaji informasi yang memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam bidangnya. Tetapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana pustakawan harus memberikan informasi secara benar dan tepat kepada masyarakat. Pustakawan harus menseleksi informasi untuk memberikan akses layanan informasi yang betul-betul diperlukan oleh masyarakat. Jika kebijakan yang diambil dalam proses seleksi informasi tersebut mengedepankan pada kepentingan akses untuk pengguna maka proses yang dilakukan oleh pustakawan adalah memberikan pertimbangan masalah nilai ekonomi dari informasi. Setidaknya pustakawan harus memiliki kemampuan tantangan dalam tiga hal yakni: kemampuan mengembangkan layanan perpustakaan digital, kemampuan peka terhadap perkembangan teknologi informasi dan kemampuan menjalin kerja sama dengan stakeholder diluar perpustakaan. Pustakawan sudah sewajarnya mengembangan layanan perpustakaan digital, yakni dengan jalan selalu meng up grade tren teknologi perpustakaan terkini yang selalu berkembang dinamis. Kemampun pengembangan perpustakaan digital misalnya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan aplikasi dari teknologi informasi dan internet. Sedangkan 14 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 15. kemampuan kerja sama dengan pihak-pihak diluar perpustakaan memberi peluang sharing informasi yang menunjang pengembangan perpustakaan digital MANFAAT YANG DIHARAPKAN DARI DIKLAT INI Secara umum hasil yang dicapai melalui workshop ini dapat dikategorikan ke dalam empat manfaat (Four benefits) berikut: þ Intelectual Benefits : yaitu bertambahnya pengetahuan dan wawasan staf dalam bidang teknologi Informasi sehingga mampu berpikir kritis dalam penerapan IT di UPT Perpustakaan IAIN Ar-Raniry. þ Practical Benefits: yaitu meningkatnya keahlian dan kreatifitas staf dalam pengembangan program dan layanan perpustkaan berbasis IT, terutama terkait dengan bidang kejanya masing-masing. þ Emotional Benefits: yaitu meningkatkan motivasi staf dalam mengikuti workshop dalam bidang IT, serta terlihat proaktif dalam kerja kelompok untuk memecahkan persoalan penerapan IT di perpustkaan. þ Spiritual Benefits: yaitu meningkatnya ketekunan dan kesabarabaran staf dalam memikirkan dan memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan. TIK DAN JARINGAN KERJASAMA (NETWORKING) Pengintegrasian aplikasi teknologi informasi dalam berbagi aspek kegiatan perpustakaan saat ini sudah memungkinkan Perpustakaan melakukan kerjasama dalam berbagai jenis layanan tanpa terbatas waktu dan jarak. Adapun jenis kerjasama yang sangat memungkinkan dilakukan dalam konteks kerjasama nasional saat ini adalah: þ Kerjasama Akses Elektronik Jurnal (E-Jurnal) E-Jurnal adalah salah satu solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan informasi dan sekaligus mengantisipasi perubahan perilaku pencari informasi abad ini. Namun mengingat bervariasinya subyek, mahalnya harga langganan dan terbatasnya pemanfaat e-jurnal dikarenakan kendala bahasa inggris bagi kebanyakan pengguna perpustakaan di Indonesia, maka Kerjasama Access E-Jurnal (KAE) bisa menjadi alternatif yang tepat. Kerjasama ini bisa dilakukan dengan konsep ”`perpustakaan mana langgan apa”. Dengan kata lain setiap perpustakaan dalam jaringan kerjasama berkewajiban untuk melanggan satu e-jurnal dan memberi hak akses ke seluruh anggota jaringan. 15 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 16. UIN JKT UIN RADEN EBSCO JOGJA FATAH EMERALD ? SUNAN GUNUNG JATI AMPEL ISLAMICU ? S KERJASAM A AKSES E- WALI JOURNAL AR-RANIRY SONGO ? ? ANTASAR MEDA I N ? LAIN- ? LA IN þ Kerjasama Akses Koleksi Digital Skema Kerjasama Akses E-Jurnal Gambar 1: Sama halnya dengan kerjasama akses e-jurnal, namun Kerjasama Akses Koleksi Digital ditujukan kepada koleksi digital yang dimiliki masing-masing perpustakaan, misalnya abstrak karya ilmiah,kliping koran,manuskrip dan lain-lain. þ Kerjasama Pertukaran Metadata (copy Cataloging) Kerjasama ini kemungkinan besar bisa dilakukan. Hal ini karena pada umumnya perpustakaan dibawah Kementrian Agama RI menggunakan sistem pengolahan koleksi yang sama, terutama pada kegiatan katalogisasi, yang meliputi kegiatan klasifikasi dan penentuan tajuk subyek. Alasan lain kerjasama ini bisa dilakukan karena umumnya perpustakaan IAIN/UIN di Indonesia sudah memiliki database elektonik online. Jika kerjasama ini dapat terlaksana maka akan menghemat waktu pengolahan koleksi, sekaligus juga bisa menigkatkan keseragaman metadata pada perpustkaan yang bernaung dibawah Kementrian Agama RI. 1. Rencana Jaringan Kerjasama Global 16 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 17. Dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini, kerjasama tidak terbatas pada tingkat nasional, tetapi juga memungkinkan dilakukan pada tingkat global. Seperti halnya pada kerjasama Nasional, kerjasama pertukaran metadata atau copy cataloging juga sangat mungkin dilakukan pada tingkat global. Namun karena ada perbedaan dalam beberapa prosesi pengolahan koleksi, terutama terkait pedoman yang digunakan, maka untuk kerjasama inernasional diperlukan penyeragaman pedoman dan sistem, terutama dalam hal stardarisasi metadata, yaitu menggunakan MARC21. Jika ini sudah standard maka kerjasama seperti dengan OCLC melalui layanan WorldCat akan sangat mungkin dilakukan. Kerjasama global ini menjadi penting untuk dipikirkan karena menawarkan banyak manfaat. Salah satunya adalah memungkinkan pertukaran data bibilogrfis perpustakaan melalui penggandaan catalog (copy cataloging), khususnya untuk koleksi-koleksi berbahasa asing. Manfaat dari kerjasama copy cataloging diantaranya adalah:  Mengurangi beban kerja staf bagian katalogisasi pada khususnya dan bagian pengolahan koleksi pada umumnya  Memungkinkan kegiatan katalogisasi dilakukan secra lebih cepat, hemat dan akurat.  memungkinkan pelaksanaan kerjasama global secara setara dan berimbang, baik dalam konteks pertukaran data bibliografis maupun peminjaman antar perpustakaan (Inter Library Loan).  dapat memenuhi kebutuhan pemakai, meningkatkan performa perpustakaan sekaligus citra pustakawan KENDALA PENERAPAN TIK DI PERPUSTAKAA Ada beberapa kendala inernal yang dihadapi perpustakaan Ar-Raniry saat ini, diantaranya:  Pemanfaatan layanan perpustakaan oleh pengguna belum maksimal.  Koordinasi internal antara pihak pustakawan, rektorat dan civitas akademika IAIN Ar- Raniry belum berjalan optimal, khususnya dalam hal pengembangan koleksi dan pengembangan layanan Perpustakaan lainnya.  Koordinasi eksternal, baik pada tingkat regional maupun nasional dengan pihak-pihak penyedia jasa informasi masih belum terjalin secara inten.  Dana operational perpustakaan masih belum memadai sehingga menyebabkan fasilitas tidak cukup, kondisi perpustakaan belum menarik,baik dari segi kebersihan, 17 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 18. kenyamanan dan lain sebagainya.  Kompetensi staff, khususnya dalam bidang ICT masih lemah  Jaringan dan Quota Internet yang diberikan masih belum memadai.  Kesadaran dan kemampuan pengguna dalam penelusuran informasi masih kurang  Dalam konteks kerjasama jaringan, salah satu kendala yang mungkin dihadapi adalah masih adanya ketidakseragaman, terutama dalam proses pengolahan koleksi. SOLUSI PENERAPAN TIK Perkembangan sistem pendidikan dan perkembangan teknologi informasi yang mengharuskan mahasiswa melakukan studi mandiri, serta tuntutan akademisi untuk menulis karya ilmiah, maka perpustakaan tidak boleh pasrah pada keadaan yang ada. Keaktifan dan keseriusan pustakawan dalam mencari terobasan dan solusi sangat diperlukan. Salah satu solusi efektif adalah melakukan kerjasama jaringan dengan berbagai pihak, baik pada tingkat internal,regional,nasional maupun global. Adapun solusi yang direkomendasi oleh Perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam menghadapi kendala di atas adalah sebagai berikut:  Perlu meningkatkan koordinasi baik secara internal,regional,nasional maupun internasional  Perlu pengembangan staf melalui magang, studi banding ke perpustakaan-perpustakaan, baik dalam maupun ke luar negeri,  Perlu meredefinisi visi, misi dan fungsi perpustakaan agar semakin jelas arah pencapainnya.  Perlu melakukan evaluasi terhadap sistem automasi perpustakaan, hal ini bertujuan untuk mencapai azas keseragaman dan standarisasi.  Perlu membicarakan konsep dan manfaat kerjasama jaringan secara jelas kepada stokholder masing-masing agar mendapat perhatian dan dukungan baik moril maupun modal.  Perlu membentuk satgas jaringan kerjasama perpustakaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi serta mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi jaringan.  Perlu menyiapkan staf khusus pada tiap-tiap perpustakaan untuk menangani jaringan kerjasama perpustakaan  Perlu pelatihan staff baik untuk tenaga operational jaringan, maupun staf bidang lainnya seperti pengolahan, pelayanan, dan lain-lain.  Perlu memaksimalkan program yang sedang berjalan, khususnya program-program yang terkait dengan kerjasama jaringan. 18 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 19. Perlu mengidentifikasi, menyeleksi, mengadakan, mengolah dan mendistribusikan koleksi dengan mengutamakan faktor kerelevansian, ketersediaan dan kemutakhiran . I. PENUTUP DAN SARAN Perkembangan Teknologi Informasi yang begitu pesat menuntut para penyedia jasa informasi untuk berbenah diri, kreatif, proaktif dan professional dalam memberikan layanan. Penguasaan Teknologi Informasi baik secara teoritis maupun praktis menjadi sangat penting bagi staf perpustakaan. Hal ini karena disamping untuk menunjang tugas-tugas operasional kepustakawanan, juga untuk memenuhi kebutuhan informasi, khususnya para ”netizen” yang cendrung mencari informasi serba click (Clickable). Dalam konteks Perpustakaan IAIN Ar- Raniry, pembekalan IT ini bahkan menjadi ”wajib” hukumnya . Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan dan keahlian staf perpustakaan dalam bidang aplikasi teknologi Informasi. Pemenuhan kebutuhan informasi secara cepat dan akurat menjadi tantangan tersendiri bagi perpustakaan di era ICT ini. Penigkatan kompetensi staff dan malakukan kerjasama jaringan perpustkaan dengan berbagai pihak, dan pada berbagai tingkatan adalah solusi tepat yang tidak bisa ditawar. Dengan mengucap syukur kepada Allah S.W.T penulis berharap jika pertemuan koordinasi jaringan perpustkaan di lingkup Kemeterian Agama RI ini dapat menjadi satu motivasi dan kekuatan baru bagi kita semua, dan bagi pustakawan Indonesia pada umumnya dalam rangka menjalan misi Iqra’ kita. Akhirnya, mudah-mudahan kebersamaan kita selama empat hari di Bogor, mendiskusikan berbagai solusi terkait bentuk koordinasi kerjasama perpustakaan ini dapat memberi manfaat maksimal, baik manfaat intelektual, praktikal, emosional dan juga manfaat spiritual.Amin! 19 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
  • 20. DAFTAR BACAAN 1. Chauhan,Buddhi Prakash ( 2004). ICT Enabled Library and Information Services, Institute of Engineering. Diakses tanggala 20 Maret 2012 dari http://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CCQQFjAA&url=http %3A%2F%2Fdspace.thapar.edu%3A8080%2Fdspace%2Fbitstream %2F123456789%2F51%2F1%2FICT%2BEnabled%2BLibrary %2BServices.doc&ei=Kc9rT8SLHKnJmAX_ppDGBg&usg=AFQjCNENuvRdgjeS 86-8YcwsI1E-h3zP0w&sig2=qxkjvcbPjntYFN1a-cd1Mw 2. Tutor2u (2012). Ahttp://tutor2u.net/business/ict/intro_what_is_ict.html 3. The Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications 4. Hasugian, Joner. 2000. Penerapan Teknologi Informasi Pada Sistem Kerumahtanggan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Marsela. Vol. 2. No 2-3 Agustus 5. Setiarso, Bambang. 1997. Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Dokumentasi dan Perpustakaan. Jakarta: Grasindo. 6. Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan; Strategi Perencanan Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius 20 APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com