SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Kelompok 8
ASDL kelas C

 Ryski Dwi P.
                  Cities and Climate Change:
 Mayang W.      Introduction to Climate Change
 Zenia F. S.           and Vulnerability
 Irsyadul M.
Definisi Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi
 fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan
 distribusi curah hujan yang membawa
 dampak luas terhadap berbagai sektor
 kehidupan manusia (Kementerian
 Lingkungan Hidup, 2001).
Perubahan iklim dapat diidentifikasi
               dari:
                         perubahan pola
    kenaikan suhu
                           curah hujan
      (increasing
                            (change of
     temperature)
                         rainfall pattern)

                           peningkatan
    kenaikan muka
                         kejadian ekstrim
   air laut (sea level
                          (increasing of
          rise)
                         extreme event).
Konsep Dasar
      sumber: Dr. Armi Susandi, MT. (ITB)



                                               CLIMATE CHANGE
 Human Interference
                                               Including Variability


                                                   Exposure

                                                 Initial Impacts




                                                                       VULNERABILITIES
     MITIGATION
                                                   Of Effects
 Of Climate Change via
                                     IMPACTS
GHG Sources and Sinks
                                                  Autonomous
                                                                                             Planned
                                                  Adaptations
                                                                                           ADAPTATION

                                                  Residual or                            To the Impacts and
                                                                                             Vulnerability
                                                  Net Impacts


                                                 Policy Responses
                                                                                             (IPCC, 2001)
Kerentanan (Vulnerability)
       Menurut IPCC TAR (2001, kerentanan didefinisikan
          sebagai ukuran dimana suatu sistem peka, atau ketidak
          mampuan untuk mengatasi, pengaruh perubahan iklim
                               V = f(E,S,AC)
          yang merugikan, termasuk variabel iklim dan kejadian
          ekstrim yang mudah berubah. Kerentanan merupakan
          fungsi dari karakter, besaran (magnitude), laju (rate)
          variasi iklim terhadap suatu sistem tanpa perlindungan
          yaitu sensitivitas dan kapasitas adaptasi. (AC) menurut IPCC
Kerentanan (V) adalah fungsi
                                        Kapasitas adaptasi
                                        TAR adalah kemampuan suatu sistem
dari                                           melakukan penyesuaian terhadap
eksposure, sensitivitas, dan                   perubahan iklim
kapasitas adaptasi.
                                         Sensitivitas (S) (IPCC
      Eksposur (E) menurut IPCC          TAR, 2001) adalah ukuran
      TAR adalah sifat alam dan          dimana suatu sistem
      ukuran suatu sistem yang tidak     dipengaruhi, juga berlawanan
      terlindungi terhadap jenis iklim   atau saling
      penting.                           menguntungkan, oleh pengaruh
                                         yang terkait dengan iklim.
Klasifikasi Kerentanan
           Messner (2005) mengelompokkan kajian
            kerentanan berdasarkan skala daerah yang
            diteliti, yaitu skala makro, meso dan mikro.

                             Tabel 1. Perbedaan Level pada Kajian Kerentanan
Tingkat Skala   Kebutuhan      Ukuran         Tingkat        Ketelitian      Pengekuaran
                Data/Analisis Wilayah Studi Perencanaan                      per Wilayah


Makro           Kualitatif       Nasional    Adaptasi       rendah         rendah
                                             kebijakan

Meso            Kombinasi        Regional    Adaptasi       sedang         sedang
                antara                       strategi
                kualitatif dan
                kuantitatif

Mikro           Kuantitatif      Lokal       Adaptasi       tinggi         tinggi
                                             tindakan
Indeks Kerentanan
Tujuanlangkah-langkah menciptakan indeks kerentanan
        penting dari kajian kerentanan
 adalah menciptakan indeks kerentanan
 dari deretan indikator kerentanan.
Kerentanan perubahan iklim di Indonesia
Kerentanan Pesisir Cirebon Terhadap Perubahan Iklim
(Ricky Rositasari, Suyarso, Suratno, dan Bayu Prayuda – Pusat Penelitian
                            Oseanografi LIPI)



Wilayah pesisir merupakan wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim. Banjir Pasang
atau banjir rob sebagai akibat dari meningkatnya permukaan air laut adalah dampak
perubahan iklim bagi wilayah pesisir. Salah satu penyebabnya adalah konversi lahan dari
lahan bervegetasi menjadi daerah terbangun sebagai hasil aktivitas manusia.

Di wilayah Cirebon, dalam kurun waktu 8 tahun (1991 – 1999) menunjukkan peningkatan
signifikan terhadap konversi lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun. Perubahan tata
guna lahan ini menjadi salah satu penyumbang emisi bagi perubahan iklim, sebab lahan
yang berpotensi sebagai penyerap CO2 dan sebagai tutupan lahan menjadi hilang. Selain
itu konversi lahan menjadi lahan terbangun menghasilkan suatu aktivitas domestik
manusia seperti penerangan, berbagai peralatan listrik yang dapat menambah gas
karbon bagi penumpukan emisi di udara.
Keasaman air laut di wilayah pesisir Cirebon juga meningkat akibat jumlah konsentrasi
CO2 berlebih di udara terserap oleh laut melalui proses pertukaran gas. Hal ini menjadi
ancaman bagi kehidupan perairan di pesisir Cirebon. Perubahan tata guna lahan dan
peningkatan aliran antropogenik dari darat menambah berat beban ekosistem ini untuk
menjaga ketahanan ekologisnya dari kenaikan muka laut dan pengasaman yang
merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Pesisir Cirebon yang akan
tergenang bila kenaikan muka laut mencapai 1 meter yang terdiri dari berbagai tata guna
seperti sawah, tambak garam, tambak ikan, lahan campuran dan pemukiman.


Diperlukan adanya tanggapan serius dari pemerintah Cirebon dalam mengantisipasi
kerentanan wilayah pesisirnya terhadap perubahan iklim. Semisal dengan membuat
peraturan tentang penggunaan lahan di wilayah pesisir harus diatur dengan tegas dan
sanksi yang sesuai. Kemudian membuat pengawasan terhadap wilayah – wilayah pesisir
yang belum ter-konversi agar wilayah yang berfungsi sebagai tutupan lahan tidak hilang.
Thank you

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tugas adaptasi perubahan terhadap iklim
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklimTugas adaptasi perubahan terhadap iklim
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklimdeyanakanos
 
Bab 1. pendahuluan agroklimatologi
Bab 1. pendahuluan agroklimatologiBab 1. pendahuluan agroklimatologi
Bab 1. pendahuluan agroklimatologiPurwandaru Widyasunu
 
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kacamanfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kacaJoel mabes
 
Budiastuti ho konsep cekaman
Budiastuti ho konsep cekamanBudiastuti ho konsep cekaman
Budiastuti ho konsep cekamanAndrew Hutabarat
 
Bahan ajar klimatologi
Bahan ajar klimatologiBahan ajar klimatologi
Bahan ajar klimatologiadenovia
 

Mais procurados (10)

Tugas adaptasi perubahan terhadap iklim
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklimTugas adaptasi perubahan terhadap iklim
Tugas adaptasi perubahan terhadap iklim
 
Lingkungan
LingkunganLingkungan
Lingkungan
 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
 
Bab 1. pendahuluan agroklimatologi
Bab 1. pendahuluan agroklimatologiBab 1. pendahuluan agroklimatologi
Bab 1. pendahuluan agroklimatologi
 
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kacamanfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
 
Agroklimatologi
AgroklimatologiAgroklimatologi
Agroklimatologi
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Metanalisis
MetanalisisMetanalisis
Metanalisis
 
Budiastuti ho konsep cekaman
Budiastuti ho konsep cekamanBudiastuti ho konsep cekaman
Budiastuti ho konsep cekaman
 
Bahan ajar klimatologi
Bahan ajar klimatologiBahan ajar klimatologi
Bahan ajar klimatologi
 

Destaque

Vydelek pro webmastery
Vydelek pro webmasteryVydelek pro webmastery
Vydelek pro webmasteryjakvydelat
 
Моделирование динамики транспортных сетей в условиях крупного мегаполиса
Моделирование динамики транспортных сетей в условиях крупного мегаполисаМоделирование динамики транспортных сетей в условиях крупного мегаполиса
Моделирование динамики транспортных сетей в условиях крупного мегаполисаundprussia
 
IAStructE, Gujarat : Brief details of recent activities
IAStructE, Gujarat : Brief details of recent activities IAStructE, Gujarat : Brief details of recent activities
IAStructE, Gujarat : Brief details of recent activities iaseguj
 
Using Makerspaces to Build Interdisciplinary Networks in Academic Libraries
Using Makerspaces to Build Interdisciplinary Networks in Academic LibrariesUsing Makerspaces to Build Interdisciplinary Networks in Academic Libraries
Using Makerspaces to Build Interdisciplinary Networks in Academic LibrariesCody Behles
 
Sayang mak saya
Sayang mak sayaSayang mak saya
Sayang mak sayaNurul Amin
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Ridho Vargash Lexie
 
Diensten sinvent 240912
Diensten sinvent   240912Diensten sinvent   240912
Diensten sinvent 240912SinventNL
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Ridho Vargash Lexie
 
Rangkuman tik klz9
Rangkuman tik klz9 Rangkuman tik klz9
Rangkuman tik klz9 Haruno Yanda
 

Destaque (20)

Vydelek pro webmastery
Vydelek pro webmasteryVydelek pro webmastery
Vydelek pro webmastery
 
Daniel
DanielDaniel
Daniel
 
Моделирование динамики транспортных сетей в условиях крупного мегаполиса
Моделирование динамики транспортных сетей в условиях крупного мегаполисаМоделирование динамики транспортных сетей в условиях крупного мегаполиса
Моделирование динамики транспортных сетей в условиях крупного мегаполиса
 
Sts
StsSts
Sts
 
3. kerusakan alam
3. kerusakan alam3. kerusakan alam
3. kerusakan alam
 
IAStructE, Gujarat : Brief details of recent activities
IAStructE, Gujarat : Brief details of recent activities IAStructE, Gujarat : Brief details of recent activities
IAStructE, Gujarat : Brief details of recent activities
 
Using Makerspaces to Build Interdisciplinary Networks in Academic Libraries
Using Makerspaces to Build Interdisciplinary Networks in Academic LibrariesUsing Makerspaces to Build Interdisciplinary Networks in Academic Libraries
Using Makerspaces to Build Interdisciplinary Networks in Academic Libraries
 
Sayang mak saya
Sayang mak sayaSayang mak saya
Sayang mak saya
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Bhoomika
BhoomikaBhoomika
Bhoomika
 
Diensten sinvent 240912
Diensten sinvent   240912Diensten sinvent   240912
Diensten sinvent 240912
 
Softskill m6
Softskill m6Softskill m6
Softskill m6
 
Softskill m6
Softskill m6Softskill m6
Softskill m6
 
1730
17301730
1730
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Mukesh
MukeshMukesh
Mukesh
 
Rangkuman tik klz9
Rangkuman tik klz9 Rangkuman tik klz9
Rangkuman tik klz9
 
Zerry
ZerryZerry
Zerry
 
Boscani e costa inglese
Boscani e costa ingleseBoscani e costa inglese
Boscani e costa inglese
 

Kerentanan Pesisir Cirebon

  • 1. Kelompok 8 ASDL kelas C Ryski Dwi P. Cities and Climate Change: Mayang W. Introduction to Climate Change Zenia F. S. and Vulnerability Irsyadul M.
  • 2. Definisi Perubahan Iklim Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001).
  • 3. Perubahan iklim dapat diidentifikasi dari: perubahan pola kenaikan suhu curah hujan (increasing (change of temperature) rainfall pattern) peningkatan kenaikan muka kejadian ekstrim air laut (sea level (increasing of rise) extreme event).
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Konsep Dasar sumber: Dr. Armi Susandi, MT. (ITB) CLIMATE CHANGE Human Interference Including Variability Exposure Initial Impacts VULNERABILITIES MITIGATION Of Effects Of Climate Change via IMPACTS GHG Sources and Sinks Autonomous Planned Adaptations ADAPTATION Residual or To the Impacts and Vulnerability Net Impacts Policy Responses (IPCC, 2001)
  • 8. Kerentanan (Vulnerability) Menurut IPCC TAR (2001, kerentanan didefinisikan sebagai ukuran dimana suatu sistem peka, atau ketidak mampuan untuk mengatasi, pengaruh perubahan iklim V = f(E,S,AC) yang merugikan, termasuk variabel iklim dan kejadian ekstrim yang mudah berubah. Kerentanan merupakan fungsi dari karakter, besaran (magnitude), laju (rate) variasi iklim terhadap suatu sistem tanpa perlindungan yaitu sensitivitas dan kapasitas adaptasi. (AC) menurut IPCC Kerentanan (V) adalah fungsi Kapasitas adaptasi TAR adalah kemampuan suatu sistem dari melakukan penyesuaian terhadap eksposure, sensitivitas, dan perubahan iklim kapasitas adaptasi. Sensitivitas (S) (IPCC Eksposur (E) menurut IPCC TAR, 2001) adalah ukuran TAR adalah sifat alam dan dimana suatu sistem ukuran suatu sistem yang tidak dipengaruhi, juga berlawanan terlindungi terhadap jenis iklim atau saling penting. menguntungkan, oleh pengaruh yang terkait dengan iklim.
  • 9. Klasifikasi Kerentanan Messner (2005) mengelompokkan kajian kerentanan berdasarkan skala daerah yang diteliti, yaitu skala makro, meso dan mikro. Tabel 1. Perbedaan Level pada Kajian Kerentanan Tingkat Skala Kebutuhan Ukuran Tingkat Ketelitian Pengekuaran Data/Analisis Wilayah Studi Perencanaan per Wilayah Makro Kualitatif Nasional Adaptasi rendah rendah kebijakan Meso Kombinasi Regional Adaptasi sedang sedang antara strategi kualitatif dan kuantitatif Mikro Kuantitatif Lokal Adaptasi tinggi tinggi tindakan
  • 10. Indeks Kerentanan Tujuanlangkah-langkah menciptakan indeks kerentanan penting dari kajian kerentanan adalah menciptakan indeks kerentanan dari deretan indikator kerentanan.
  • 12. Kerentanan Pesisir Cirebon Terhadap Perubahan Iklim (Ricky Rositasari, Suyarso, Suratno, dan Bayu Prayuda – Pusat Penelitian Oseanografi LIPI) Wilayah pesisir merupakan wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim. Banjir Pasang atau banjir rob sebagai akibat dari meningkatnya permukaan air laut adalah dampak perubahan iklim bagi wilayah pesisir. Salah satu penyebabnya adalah konversi lahan dari lahan bervegetasi menjadi daerah terbangun sebagai hasil aktivitas manusia. Di wilayah Cirebon, dalam kurun waktu 8 tahun (1991 – 1999) menunjukkan peningkatan signifikan terhadap konversi lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun. Perubahan tata guna lahan ini menjadi salah satu penyumbang emisi bagi perubahan iklim, sebab lahan yang berpotensi sebagai penyerap CO2 dan sebagai tutupan lahan menjadi hilang. Selain itu konversi lahan menjadi lahan terbangun menghasilkan suatu aktivitas domestik manusia seperti penerangan, berbagai peralatan listrik yang dapat menambah gas karbon bagi penumpukan emisi di udara.
  • 13. Keasaman air laut di wilayah pesisir Cirebon juga meningkat akibat jumlah konsentrasi CO2 berlebih di udara terserap oleh laut melalui proses pertukaran gas. Hal ini menjadi ancaman bagi kehidupan perairan di pesisir Cirebon. Perubahan tata guna lahan dan peningkatan aliran antropogenik dari darat menambah berat beban ekosistem ini untuk menjaga ketahanan ekologisnya dari kenaikan muka laut dan pengasaman yang merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Pesisir Cirebon yang akan tergenang bila kenaikan muka laut mencapai 1 meter yang terdiri dari berbagai tata guna seperti sawah, tambak garam, tambak ikan, lahan campuran dan pemukiman. Diperlukan adanya tanggapan serius dari pemerintah Cirebon dalam mengantisipasi kerentanan wilayah pesisirnya terhadap perubahan iklim. Semisal dengan membuat peraturan tentang penggunaan lahan di wilayah pesisir harus diatur dengan tegas dan sanksi yang sesuai. Kemudian membuat pengawasan terhadap wilayah – wilayah pesisir yang belum ter-konversi agar wilayah yang berfungsi sebagai tutupan lahan tidak hilang.