SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
PERTEMUAN KE-4
                         MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA




       MORFOLOGI
(ILMU PEMBENTUKAN KATA)
            Oleh:
       Muchamad Fauzan
Menu
A.   SK dan KD
B.   Morfologi
C.   Afiksasi
D.   Reduplikasi
E.   Kombinasi
F.   Derivasi
G.   Abreviasi
SK dan KD
Standar Kompetensi:
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ilmu
    pembentukan kata

Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi morfologi dan afiksasi
2. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan gabungan
   kata;
3. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan kata
   penghubung intrakalimat;
4. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan kata
   penghubung antarkalimta;
5. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengevaluasi penulisan
   gabungan kata, penulisan kata penghubung intra kalimat dan
   antarkalimat dalam keperluan belajar.
                                                            Back
                                                               3
MORFOLOGI
• Morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
   fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik
   maupun fungsi semantik.
• Proses morfologis:
1. Pengimbuhan (afiksasi), proses atau hasil penambahan afiks (prefiks,
    infiks, sufiks, dan konfiks) pada kata dasar. Contoh: menggambar,
    mengampus, tercantik, tertidur, penulis, penyayang, dll.
2. Pengulangan (reduplikasi), proses atau hasil pengulangan kata atau unsur
    kata. Contoh: rumah-rumah, lelaki, bolak-balik, dll.
3. Pemajemukan (Kombinasi), penggabungan beberapa kata. Contoh:
    terima kasih, segitiga, perilaku, Idulfitri, dll.
4. Derivasi, proses atau hasil penambahan afiks pada kata dasar atau akar
    untuk membatasi makna gramatikalnya. Contoh: pengajar dan mengajar,
    dll.
5. Pemendekan (Abreviasi), pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk
    yang lengkap. Contoh: PAI, pak, STAIN, berdikari, g, dll.           Back
PENGIMBUHAN (AFIKSASI)
• Pengimbuhan (afiksasi), proses atau hasil penambahan
  afiks (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) pada kata dasar.
• Kata dasar adalah: kata-kata yang menjadi dasar bentukan
  kata yang lebih besar
• Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami
  pengimbuhan (afiksasi).
• Peluluhan bunyi berkaitan dengan proses afiksasi, yaitu
  proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks
  (Kridalaksana, 1989:28)
• Afiks (Morfem Terikat) adalah bentuk bahasa yang terkecil
  yang tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih
  kecil.                                                        Back
Jenis Morfem
                  • morfem yang dapat berdiri sendiri
                  dan mempunyai makna/maksud sendiri.
Morfem bebas,     •Contoh :
                  minum, cuti, sekolah,periksa,dll.




                  • bentuk imbuhan, tidak mempunyai
     Morfem         makna tetapi mempunyai fungsi tata
                    bahasa dan dapat mengubah makna
terikat/imbuhan     sesuatu kata.
     (Afiks)      • Contoh : mem, per, kan, ber, dll.


                                                         Back
Jenis-Jenis Imbuhan
           Berdasarkan Letaknya
                     • ditambah pada bagian depan kata dasar.
Awalan (Prefiks)     • Contoh :me-, ber-, di-, dll.
                     • mambaca, menghafal, dll.

                     • ditambah diantara unsur-unsur kata dasar.
Sisipan (Infiks)     • Contoh : -el, -em,-er,
                     • Telapak (tapak). Jemari (jari), gerigi (gigi), dll.

                     • ditambah pada bagian belakang kata dasar.
Akhiran (Sufiks)     • Contoh : -kan, -an, -i, dll.
                     • Padamkan, makanan, dll.
                     • ditambahkan serentak pada awalan dan akhiran
                     kata dasar.
Apitan (Konfiks)
                     • Contoh : ke-an, per-an,dll.
                     • imbuhan per…an dalam kata permainan.
                                                                             Back
Berdasarkan Asalnya
         Afiks             Contoh   Contoh Penggunaan
afiks asli           prefiks,       menari,
                     infiks,        geletar,
                     sufiks, dan    minuman,
                     Konfiks        ketuaan
afiks serapan        a-,            amoral,
                     pra-,          prasejarah,
                     adi-,          adidaya
                     dll.



                                                  Back
Berdasarkan Fungsinya
     Fungsi                 Afiks                 Contoh
Membentuk Kata   pe (n)-, pe-, per-, ke-    penyapu, pelaut,
Benda            , -isme, -sasi, -tas,      pertapa, ketua
                 dll
Membentuk Kata   me(n)-, ber-, per-,        melaut, berlayar,
Kerja            ter-, di-, -kan, -i, dll   perbudak, terlihat
Membentuk Kata   -i, -wi, -lah, -if, is.    manusiawi, duniawi,
Sifat                                       ilmiah, produktif,
Membentuk Kata   -nya, -an, se-nya          agaknya, habis-
keterangan                                  habisan
Membentuk Kata   se-, ke-                   sepuluh, kedua
Bilangan
                                                               Back
Berdasarkan Maknanya
       Makna               Jenis Imbuhan        Contoh Kata

Bermakna pelaku,     Pe-,                  Pembaca
bidang pekerjaan     -or, dll              Orator
Bermakna alat        Pe-,                  Pemotong,
                     -an, dll              Timbangan
Bermakna tempat      -an,                  Pangkalan,
                     Pe (N)-, dll          Penampungan
Bermakna perbuatan   Me (N)-,              Membaca,
                     Ber-, dll             bersepeda
Bermakna keadaan,    Me(N)-,               Menurun,
menyerupai           Ber-,dll              berbahagia
Bermakna mempunyai   Pe-,                  Pemalu,
sifat                -an,dll               asinan
Bermakna jumlah      Se-,                  Selembar,
                     -ke, dll              kedua              Back
Alomorf
• Alomorf adalah anggota morfem yang sama.
  Contoh: Alomorf {me-} memiliki variasi bentuk, yakni: me-,
  mem-, men-, meng, meny-, menge-.
            membisu                        meminta
          mem-    bisu                  me       minta

           me-                                     pinta
            mendarat                        menusuk
          men-    darat                  me       nusuk

          me-                                      tusuk
           menggambar                       menguat
         meng-   gambar                  me      nguat

           me-                                     kuat
            mengecat                        menyapu
           menge-  cat                   me       nyapu

           me-                                    sapu         Back
PENGGUNAAN
IMBUHAN YANG
BAKU DAN IMBUHAN
YANG AMBIGU                   Kata Dasar Penggunaan Penggunaan
                                          Imbuhan     Imbuhan
•   Kaidah peluluhan tidak
                                            Baku     Tidak Baku
    berlaku kata-kata
    serapan yang bunyi        Rajin      Perajin    Pengrajin
    awal katanya berupa
    gugus konsonan spt
    /tr/, /kl/, /sy/, /kr/,   Transfer   Mentransfer Menransfer
    /pr/, /st/.
•   Contoh: mentransfer
    bukan menransfer,
                              Kait       Mengait    Mengkait
    Mengklarifikasi bukan
    menglarifikasi, dll


                                                            Back
Proses Morfofonemik dan Afiks
            Homofon
• Proses morfofonemik adalah proses perubahan bentuk yang
  disyaratkan oleh jenis fonem atau morfem yang digabungkan.
  Spt perubahan {me-} menjadi mem- (membawa), men-
  (mendapat), meny- (menyingkir), meng- (mengambil), menge-
  (mengecat), dan me- (melamar).
• Afiks Homofon adalah afiks yang wujud atau bunyinya sama
  tetapi merupakan dua morfem, atau lebih, yang berbeda. Spt
  Setiba (setelah tiba), seratus (satu ratus), sebesar (sama
  besar).




                                                         Back
REDUPLIKASI
• Reduplikasi/proses pengulangan merupakan
  peristiwa pembentukan kata dengan jalan
  mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya
  maupun sebagian, baik bervariasi fonem
  maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks
  maupun tidak, Contoh :sepeda-sepeda,
  memukul-mukul, gerak-gerik, dan buah-
  buahan adalah kata ulang, yaitu kata sebagai
  hasil proses pengulangan.
                                           Back
Macam-macam Reduplikasi
                         • KU yang diperoleh dengan mengulang seluruh bentuk dasar,
     Dwi Lingga          • contoh: ibu-ibu, buku-buku, murid-murid, kunjungan-
                           kunjungan, persoalan-persoalan, dll.

                         • KU yang terjadi karena pengulangan suku pertama dari
                           bentuk dasarnya
     Dwi Purwa           • contoh: reranting, lelaki, leluhur, tetangga, pepohonan,
                           rerumputan, dan tetamanan dll.


                         • KU dwi lingga yang mengalami perubahan bunyi
Dwi Lingga Salin Suara   • sayur-mayur, mondar-mandir, bolak-balik, seluk-beluk dll.



    Kata ulangan         • contoh: berjalan-jalan, guru-gemuru, tulis-menulis, rias-
    berimbuhan             merias dll.


                         • Bentuk KU ini sebenarnya merupakan kata dasar, jadi bukan
 Kata ulangan semu         hasil pengulangan (reduplikasi).
                         • contoh: laba-laba, kupu-kupu, empek-empek dll.      Back
Makna dalam Reduplikasi
                            • contoh: Murid-murid berkumpul di taman sekolah, di
        ‘Jamak’
                              perpustakaan terdapat buku-buku pelajaran.


                            • contoh: anto menggandeng tangan heni erat-
 ‘Intensitas kualitatif’
                              erat, baju yang dijual di toko itu bagus-bagus.

                            • contoh: berjuta-juta penduduk bosnia menderita
‘Intensitas kuantitatif’      akibat perang berkepanjangan, kapal itu mengangkut
                              beratus-ratus peti emas.

                            • contoh: orang itu berjalan mindar-mandir, berkali-kali
‘Intensitas frekuentatif’
                              anak itu dimarahi ibunya.

                            • Contoh: warna bajunya putih kehijau-hijauan, emil
    ‘Melemahkan’              tersenyum kemalu-maluan melihat calon mertuanya
                              datang.

                            • Contoh: pepohonan menghiasi puncak bukit
 ‘bermacam-macam’
                              itu, sayur-mayur dijual di pasar kesesi.
                                                                                Back
Makna dalam Reduplikasi
                             • Contoh: tingkah laku orang itu kekanak-kanakan,
       ‘Menyerupai’
                               adik sedang bermain mobil-mobilan.

                             • Contoh: mereka tolong-menolong menggarap
    ‘Resiprokal’ (saling)
                               ladang

     ‘Dalam keadaan’         • Contoh:dimakannya singkong itu mentah-mentah

                             • Contoh: kecil-kecil, bang ulil berani juga melawan
  ‘Walaupun Meskipun’
                               perampok itu

                             • Contoh: ibu-ibu PKK di kampung menyelenggarakan
          ‘Perihal’
                               kursus masak-memasak dan jahit-menjahit.
                             • Contoh: saya melihat tiga orang remaja duduk-
‘Se enaknya, semaunya atau
                               duduk di bawah pohon kerjanya hanya tidur-tiduran
        tidak serius’
                               saja, adik membaca-baca majalah di kamar.
‘Tindakan untuk bersenang-   • Contoh: mereka makan-makan di lestoran tadi
         senang’               malam
                                                                              Back
KOMBINASI
• Pemajemukan (Kombinasi), penggabungan
  beberapa kata.




                                          Back
Penulisan Gabungan Kata
• Kata yang lazim disebut kata majemuk, unsur-unsurnya ditulis
  terpisah. Contoh: duta besar
                      lima puluh
• Gabungan kata yang sudah dianggap padu, ditulis serangkai.
  Contoh:     barangkali
              bagaimana
• Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan bentuk
  yang tidak berdiri sendiri, ditulis serangkai.
  Contoh:     antarkota
              asusila


                                                           Back
Penulisan Kata Penghubung
            Intrakalimat
Kata penghubung     •……,tetapi….
Intrakalimat yang
 harus didahului    •….,sedangkan
   tanda koma

Kata penghubung     •jika
Intrakalimat yang
 tidak didahului    •apabila
   tanda koma
                                    Back
Penulisan Kata Penghubung
         Antarkalimat
               • Kata penghubung yang
                 terletak di awal
                 kalimat
    Kata       • Ungkapannya diikuti
penghubung       tanda koma
               • Contoh:
antarkalimat     Namun,….
                 Jadi,….
                 Akan tetapi,….


                                        Back
DERIVASI
• Menurut Verhaar, derivasi adalah proses morfemis yang
  mengubah kata sebagai unsur leksikal tertentu menjadi
  unsur leksikal yang lain.
• Menurut Chaer, derivasi merupakan pembentukan kata
  secara derivatif membentuk kata baru, kata yang identitas
  leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya.
• Menurut Kridalaksana, derivasi adalah proses
  pengimbuhan afiks non-inflektif pada dasar untuk
  membentuk kata.
• Derivasi adalah suatu perubahan proses kelas kata
  (kata kerja) dengan atau tanpa pemindahan kelas
  kata.                                             Back
ABREVIASI
• Abreviasi adalah pemendekan bentuk sebagai bentuk
  yang lengkap, bentuk singkatan tertulis sebagai
  pengganti kata atau frase.
• Abreviasi adalah proses morfologis yang mengubah
  leksem atau gabungan leksem menjadi kependekan.
• Pemendekan kata (abreviasi) merupakan salah satu cara
  proses pembentukan kata, yakni dengan menyingkat kata
  menjadi huruf, bagian kata, atau gabungan sehingga
  membentuk sebuah kata. Pembentukan kata melalui
  abreviasi ini meliputi singkatan, akronim, dan lambang.

                                                      Back
Jenis-Jenis Pemendekan
               • yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari kata atau
Pemenggalan      leksem.
               • Contoh: lab (laboratorium), prof (profesor), pak (bapak), bu (ibu).




               • yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf yang ditulis menjadi
  Akronim        sebuah kata yang dapat dilafalkan.
               • Contoh: ABRI, AMPI, GOR, dsb.




               • yaitu proses pemendekan dengan meringkaskan gabungan leksem dasar atau
 Kontraksi       gabungan fonem. Contoh:
                 mendagri, depdiknas, menlu, depkeu, pemilu, hankam, hansip, polda, dsb.




               • yaitu proses pemendekan yang menghasilkan kata yang berupa gabungan
Penyingkatan     huruf.
               • Contoh: DPR, MPR, KPK, UNY, FBS, dsb.



                                                                                       Back
Beberapa Penulisan Mengenai
   Istilah Satuan Bahasa Indonesia
1. Fonem (bunyi bahasa) dituliskan di antara dua garis miring /.../
2. Alofon (variasi suatu fonem tetapi tidak membedakan arti)
    dituliskan di antara dua kurung siku [...]
3. Grafem (lambang/simbol bahasa) dituliskan di antara dua kurung
    sudut <...>
4. Morfem dituliskan di antara kurung kurawal {...}
• Contoh :
   Fonem /p/ mempunyai dua alofon [p] pada kata pola dan [p>] pada
   kata suap.
   Grafem <e> mewakili fonem /e/ pada kata sore dan fonem /ә/ pada
   kata besar
   Fonem /ƞ/͐ dapat dinyatakan dengan grafem <ng>
                                                               Back
Tugas!!
• Apakah kata memohon merupakan bentukan
  dari kata dasar pohon + {me...}? jelaskan!
• Buatlah kalimat-kalimat yang di dalamnya
  mengandung unsur alomorf, prefiks, infiks,
  sufiks, konfiks, gabungan kata, kata
  penghubung intrakalimat, dan kata
  penghubung antarkalimat, akronim dan
  singkatan!

                                           Back
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....ellda28
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benardila monica
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaRakatajasa
 
HAKIKAT BAHASA MODUL 1.pptx
HAKIKAT BAHASA  MODUL 1.pptxHAKIKAT BAHASA  MODUL 1.pptx
HAKIKAT BAHASA MODUL 1.pptxTutikRahayu16
 
afiksasi bahasa indonesia
afiksasi bahasa indonesiaafiksasi bahasa indonesia
afiksasi bahasa indonesiaRakha Al
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)anggerio
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Hildadp
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 

Mais procurados (20)

Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Fonemik
FonemikFonemik
Fonemik
 
EYD dan PUEBI
EYD dan PUEBIEYD dan PUEBI
EYD dan PUEBI
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
 
Peristilahan
PeristilahanPeristilahan
Peristilahan
 
variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benar
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesia
 
HAKIKAT BAHASA MODUL 1.pptx
HAKIKAT BAHASA  MODUL 1.pptxHAKIKAT BAHASA  MODUL 1.pptx
HAKIKAT BAHASA MODUL 1.pptx
 
afiksasi bahasa indonesia
afiksasi bahasa indonesiaafiksasi bahasa indonesia
afiksasi bahasa indonesia
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
Pengenalan aksara jawa
Pengenalan aksara jawaPengenalan aksara jawa
Pengenalan aksara jawa
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 

Destaque

Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan Kata
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan KataBahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan Kata
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan KataFairuz Alwi
 
Pembentukan kata (slideshare 2)
Pembentukan kata (slideshare 2)Pembentukan kata (slideshare 2)
Pembentukan kata (slideshare 2)alongsyue
 
Morforlogi (pembentukan kata)
Morforlogi (pembentukan kata)Morforlogi (pembentukan kata)
Morforlogi (pembentukan kata)Hazyzyizuan Hassa
 
Pembentukan kata nama
Pembentukan kata namaPembentukan kata nama
Pembentukan kata namafitri norlida
 
Bentuk bentuk bersaing dalam bahasa indonesia akibat unsur serapan
Bentuk bentuk bersaing dalam bahasa indonesia akibat unsur serapanBentuk bentuk bersaing dalam bahasa indonesia akibat unsur serapan
Bentuk bentuk bersaing dalam bahasa indonesia akibat unsur serapanKhuswatun Khasanah
 
Materi 3 proses morfologi
Materi 3 proses morfologiMateri 3 proses morfologi
Materi 3 proses morfologianggerio
 
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraTulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraBogor
 
Terminologi dalam Morfologi Jaku Iban
Terminologi dalam Morfologi Jaku IbanTerminologi dalam Morfologi Jaku Iban
Terminologi dalam Morfologi Jaku IbanJata Salih
 
Morfologi - Proses pembentukan kata
Morfologi - Proses pembentukan kataMorfologi - Proses pembentukan kata
Morfologi - Proses pembentukan katariduan92
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...eli priyatna laidan
 

Destaque (20)

Pembentukan kata
Pembentukan kataPembentukan kata
Pembentukan kata
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan Kata
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan KataBahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan Kata
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan Kata
 
Pembentukan kata (slideshare 2)
Pembentukan kata (slideshare 2)Pembentukan kata (slideshare 2)
Pembentukan kata (slideshare 2)
 
Morforlogi (pembentukan kata)
Morforlogi (pembentukan kata)Morforlogi (pembentukan kata)
Morforlogi (pembentukan kata)
 
Pembentukan kata nama
Pembentukan kata namaPembentukan kata nama
Pembentukan kata nama
 
Powerpoint b.indo
Powerpoint b.indoPowerpoint b.indo
Powerpoint b.indo
 
Bentuk bentuk bersaing dalam bahasa indonesia akibat unsur serapan
Bentuk bentuk bersaing dalam bahasa indonesia akibat unsur serapanBentuk bentuk bersaing dalam bahasa indonesia akibat unsur serapan
Bentuk bentuk bersaing dalam bahasa indonesia akibat unsur serapan
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Metlit tatabahasa
Metlit tatabahasaMetlit tatabahasa
Metlit tatabahasa
 
Materi 3 proses morfologi
Materi 3 proses morfologiMateri 3 proses morfologi
Materi 3 proses morfologi
 
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraTulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
 
Pembentukan kata
Pembentukan kataPembentukan kata
Pembentukan kata
 
Makalah ade
Makalah adeMakalah ade
Makalah ade
 
Pembentukan kata
Pembentukan kataPembentukan kata
Pembentukan kata
 
Terminologi dalam Morfologi Jaku Iban
Terminologi dalam Morfologi Jaku IbanTerminologi dalam Morfologi Jaku Iban
Terminologi dalam Morfologi Jaku Iban
 
Google drive ppt
Google drive pptGoogle drive ppt
Google drive ppt
 
Tugas frasa
Tugas frasaTugas frasa
Tugas frasa
 
Morfologi - Proses pembentukan kata
Morfologi - Proses pembentukan kataMorfologi - Proses pembentukan kata
Morfologi - Proses pembentukan kata
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...
 

Semelhante a Bab tentang pembentukan kata

Semelhante a Bab tentang pembentukan kata (20)

Proses Pembentukan kata.pptx
Proses Pembentukan kata.pptxProses Pembentukan kata.pptx
Proses Pembentukan kata.pptx
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Asep sutarya smk terpadulampang
Asep sutarya smk terpadulampangAsep sutarya smk terpadulampang
Asep sutarya smk terpadulampang
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umum
 
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
 
Reduplikasi
ReduplikasiReduplikasi
Reduplikasi
 
Mofologi BAHASA MELAYU
Mofologi BAHASA MELAYUMofologi BAHASA MELAYU
Mofologi BAHASA MELAYU
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
2 sistem ejaan
2 sistem ejaan2 sistem ejaan
2 sistem ejaan
 
Tatapmuka1 katabaku
Tatapmuka1 katabakuTatapmuka1 katabaku
Tatapmuka1 katabaku
 
Morfologi pembentukan verba referensi
Morfologi pembentukan verba  referensiMorfologi pembentukan verba  referensi
Morfologi pembentukan verba referensi
 
Imbuhan
Imbuhan Imbuhan
Imbuhan
 
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
 
Morfo
MorfoMorfo
Morfo
 
2778229 imbuhan-awalan
2778229 imbuhan-awalan2778229 imbuhan-awalan
2778229 imbuhan-awalan
 
Kata dan Pembentukan
Kata dan Pembentukan Kata dan Pembentukan
Kata dan Pembentukan
 

Mais de Ibnu Khoiry

P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90Ibnu Khoiry
 
P kn kelas h kelompok 1 filsafat pancasila 85
P kn kelas h kelompok 1 filsafat pancasila   85P kn kelas h kelompok 1 filsafat pancasila   85
P kn kelas h kelompok 1 filsafat pancasila 85Ibnu Khoiry
 
P kn kelas f kelompok 2 identitas nasional 85
P kn kelas f kelompok 2 identitas nasional   85P kn kelas f kelompok 2 identitas nasional   85
P kn kelas f kelompok 2 identitas nasional 85Ibnu Khoiry
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganIbnu Khoiry
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganIbnu Khoiry
 
Bab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganBab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganIbnu Khoiry
 
Bab tentang kutipan
Bab tentang kutipanBab tentang kutipan
Bab tentang kutipanIbnu Khoiry
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulIbnu Khoiry
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganIbnu Khoiry
 
Bab tentang paragraf
Bab tentang paragrafBab tentang paragraf
Bab tentang paragrafIbnu Khoiry
 
Bab tentang kalimat
Bab tentang kalimatBab tentang kalimat
Bab tentang kalimatIbnu Khoiry
 

Mais de Ibnu Khoiry (11)

P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
 
P kn kelas h kelompok 1 filsafat pancasila 85
P kn kelas h kelompok 1 filsafat pancasila   85P kn kelas h kelompok 1 filsafat pancasila   85
P kn kelas h kelompok 1 filsafat pancasila 85
 
P kn kelas f kelompok 2 identitas nasional 85
P kn kelas f kelompok 2 identitas nasional   85P kn kelas f kelompok 2 identitas nasional   85
P kn kelas f kelompok 2 identitas nasional 85
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karangan
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karangan
 
Bab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganBab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karangan
 
Bab tentang kutipan
Bab tentang kutipanBab tentang kutipan
Bab tentang kutipan
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judul
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karangan
 
Bab tentang paragraf
Bab tentang paragrafBab tentang paragraf
Bab tentang paragraf
 
Bab tentang kalimat
Bab tentang kalimatBab tentang kalimat
Bab tentang kalimat
 

Bab tentang pembentukan kata

  • 1. PERTEMUAN KE-4 MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA MORFOLOGI (ILMU PEMBENTUKAN KATA) Oleh: Muchamad Fauzan
  • 2. Menu A. SK dan KD B. Morfologi C. Afiksasi D. Reduplikasi E. Kombinasi F. Derivasi G. Abreviasi
  • 3. SK dan KD Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ilmu pembentukan kata Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi morfologi dan afiksasi 2. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan gabungan kata; 3. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan kata penghubung intrakalimat; 4. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan kata penghubung antarkalimta; 5. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengevaluasi penulisan gabungan kata, penulisan kata penghubung intra kalimat dan antarkalimat dalam keperluan belajar. Back 3
  • 4. MORFOLOGI • Morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. • Proses morfologis: 1. Pengimbuhan (afiksasi), proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) pada kata dasar. Contoh: menggambar, mengampus, tercantik, tertidur, penulis, penyayang, dll. 2. Pengulangan (reduplikasi), proses atau hasil pengulangan kata atau unsur kata. Contoh: rumah-rumah, lelaki, bolak-balik, dll. 3. Pemajemukan (Kombinasi), penggabungan beberapa kata. Contoh: terima kasih, segitiga, perilaku, Idulfitri, dll. 4. Derivasi, proses atau hasil penambahan afiks pada kata dasar atau akar untuk membatasi makna gramatikalnya. Contoh: pengajar dan mengajar, dll. 5. Pemendekan (Abreviasi), pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk yang lengkap. Contoh: PAI, pak, STAIN, berdikari, g, dll. Back
  • 5. PENGIMBUHAN (AFIKSASI) • Pengimbuhan (afiksasi), proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) pada kata dasar. • Kata dasar adalah: kata-kata yang menjadi dasar bentukan kata yang lebih besar • Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami pengimbuhan (afiksasi). • Peluluhan bunyi berkaitan dengan proses afiksasi, yaitu proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks (Kridalaksana, 1989:28) • Afiks (Morfem Terikat) adalah bentuk bahasa yang terkecil yang tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Back
  • 6. Jenis Morfem • morfem yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna/maksud sendiri. Morfem bebas, •Contoh : minum, cuti, sekolah,periksa,dll. • bentuk imbuhan, tidak mempunyai Morfem makna tetapi mempunyai fungsi tata bahasa dan dapat mengubah makna terikat/imbuhan sesuatu kata. (Afiks) • Contoh : mem, per, kan, ber, dll. Back
  • 7. Jenis-Jenis Imbuhan Berdasarkan Letaknya • ditambah pada bagian depan kata dasar. Awalan (Prefiks) • Contoh :me-, ber-, di-, dll. • mambaca, menghafal, dll. • ditambah diantara unsur-unsur kata dasar. Sisipan (Infiks) • Contoh : -el, -em,-er, • Telapak (tapak). Jemari (jari), gerigi (gigi), dll. • ditambah pada bagian belakang kata dasar. Akhiran (Sufiks) • Contoh : -kan, -an, -i, dll. • Padamkan, makanan, dll. • ditambahkan serentak pada awalan dan akhiran kata dasar. Apitan (Konfiks) • Contoh : ke-an, per-an,dll. • imbuhan per…an dalam kata permainan. Back
  • 8. Berdasarkan Asalnya Afiks Contoh Contoh Penggunaan afiks asli prefiks, menari, infiks, geletar, sufiks, dan minuman, Konfiks ketuaan afiks serapan a-, amoral, pra-, prasejarah, adi-, adidaya dll. Back
  • 9. Berdasarkan Fungsinya Fungsi Afiks Contoh Membentuk Kata pe (n)-, pe-, per-, ke- penyapu, pelaut, Benda , -isme, -sasi, -tas, pertapa, ketua dll Membentuk Kata me(n)-, ber-, per-, melaut, berlayar, Kerja ter-, di-, -kan, -i, dll perbudak, terlihat Membentuk Kata -i, -wi, -lah, -if, is. manusiawi, duniawi, Sifat ilmiah, produktif, Membentuk Kata -nya, -an, se-nya agaknya, habis- keterangan habisan Membentuk Kata se-, ke- sepuluh, kedua Bilangan Back
  • 10. Berdasarkan Maknanya Makna Jenis Imbuhan Contoh Kata Bermakna pelaku, Pe-, Pembaca bidang pekerjaan -or, dll Orator Bermakna alat Pe-, Pemotong, -an, dll Timbangan Bermakna tempat -an, Pangkalan, Pe (N)-, dll Penampungan Bermakna perbuatan Me (N)-, Membaca, Ber-, dll bersepeda Bermakna keadaan, Me(N)-, Menurun, menyerupai Ber-,dll berbahagia Bermakna mempunyai Pe-, Pemalu, sifat -an,dll asinan Bermakna jumlah Se-, Selembar, -ke, dll kedua Back
  • 11. Alomorf • Alomorf adalah anggota morfem yang sama. Contoh: Alomorf {me-} memiliki variasi bentuk, yakni: me-, mem-, men-, meng, meny-, menge-. membisu meminta mem- bisu me minta me- pinta mendarat menusuk men- darat me nusuk me- tusuk menggambar menguat meng- gambar me nguat me- kuat mengecat menyapu menge- cat me nyapu me- sapu Back
  • 12. PENGGUNAAN IMBUHAN YANG BAKU DAN IMBUHAN YANG AMBIGU Kata Dasar Penggunaan Penggunaan Imbuhan Imbuhan • Kaidah peluluhan tidak Baku Tidak Baku berlaku kata-kata serapan yang bunyi Rajin Perajin Pengrajin awal katanya berupa gugus konsonan spt /tr/, /kl/, /sy/, /kr/, Transfer Mentransfer Menransfer /pr/, /st/. • Contoh: mentransfer bukan menransfer, Kait Mengait Mengkait Mengklarifikasi bukan menglarifikasi, dll Back
  • 13. Proses Morfofonemik dan Afiks Homofon • Proses morfofonemik adalah proses perubahan bentuk yang disyaratkan oleh jenis fonem atau morfem yang digabungkan. Spt perubahan {me-} menjadi mem- (membawa), men- (mendapat), meny- (menyingkir), meng- (mengambil), menge- (mengecat), dan me- (melamar). • Afiks Homofon adalah afiks yang wujud atau bunyinya sama tetapi merupakan dua morfem, atau lebih, yang berbeda. Spt Setiba (setelah tiba), seratus (satu ratus), sebesar (sama besar). Back
  • 14. REDUPLIKASI • Reduplikasi/proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak, Contoh :sepeda-sepeda, memukul-mukul, gerak-gerik, dan buah- buahan adalah kata ulang, yaitu kata sebagai hasil proses pengulangan. Back
  • 15. Macam-macam Reduplikasi • KU yang diperoleh dengan mengulang seluruh bentuk dasar, Dwi Lingga • contoh: ibu-ibu, buku-buku, murid-murid, kunjungan- kunjungan, persoalan-persoalan, dll. • KU yang terjadi karena pengulangan suku pertama dari bentuk dasarnya Dwi Purwa • contoh: reranting, lelaki, leluhur, tetangga, pepohonan, rerumputan, dan tetamanan dll. • KU dwi lingga yang mengalami perubahan bunyi Dwi Lingga Salin Suara • sayur-mayur, mondar-mandir, bolak-balik, seluk-beluk dll. Kata ulangan • contoh: berjalan-jalan, guru-gemuru, tulis-menulis, rias- berimbuhan merias dll. • Bentuk KU ini sebenarnya merupakan kata dasar, jadi bukan Kata ulangan semu hasil pengulangan (reduplikasi). • contoh: laba-laba, kupu-kupu, empek-empek dll. Back
  • 16. Makna dalam Reduplikasi • contoh: Murid-murid berkumpul di taman sekolah, di ‘Jamak’ perpustakaan terdapat buku-buku pelajaran. • contoh: anto menggandeng tangan heni erat- ‘Intensitas kualitatif’ erat, baju yang dijual di toko itu bagus-bagus. • contoh: berjuta-juta penduduk bosnia menderita ‘Intensitas kuantitatif’ akibat perang berkepanjangan, kapal itu mengangkut beratus-ratus peti emas. • contoh: orang itu berjalan mindar-mandir, berkali-kali ‘Intensitas frekuentatif’ anak itu dimarahi ibunya. • Contoh: warna bajunya putih kehijau-hijauan, emil ‘Melemahkan’ tersenyum kemalu-maluan melihat calon mertuanya datang. • Contoh: pepohonan menghiasi puncak bukit ‘bermacam-macam’ itu, sayur-mayur dijual di pasar kesesi. Back
  • 17. Makna dalam Reduplikasi • Contoh: tingkah laku orang itu kekanak-kanakan, ‘Menyerupai’ adik sedang bermain mobil-mobilan. • Contoh: mereka tolong-menolong menggarap ‘Resiprokal’ (saling) ladang ‘Dalam keadaan’ • Contoh:dimakannya singkong itu mentah-mentah • Contoh: kecil-kecil, bang ulil berani juga melawan ‘Walaupun Meskipun’ perampok itu • Contoh: ibu-ibu PKK di kampung menyelenggarakan ‘Perihal’ kursus masak-memasak dan jahit-menjahit. • Contoh: saya melihat tiga orang remaja duduk- ‘Se enaknya, semaunya atau duduk di bawah pohon kerjanya hanya tidur-tiduran tidak serius’ saja, adik membaca-baca majalah di kamar. ‘Tindakan untuk bersenang- • Contoh: mereka makan-makan di lestoran tadi senang’ malam Back
  • 18. KOMBINASI • Pemajemukan (Kombinasi), penggabungan beberapa kata. Back
  • 19. Penulisan Gabungan Kata • Kata yang lazim disebut kata majemuk, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar lima puluh • Gabungan kata yang sudah dianggap padu, ditulis serangkai. Contoh: barangkali bagaimana • Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan bentuk yang tidak berdiri sendiri, ditulis serangkai. Contoh: antarkota asusila Back
  • 20. Penulisan Kata Penghubung Intrakalimat Kata penghubung •……,tetapi…. Intrakalimat yang harus didahului •….,sedangkan tanda koma Kata penghubung •jika Intrakalimat yang tidak didahului •apabila tanda koma Back
  • 21. Penulisan Kata Penghubung Antarkalimat • Kata penghubung yang terletak di awal kalimat Kata • Ungkapannya diikuti penghubung tanda koma • Contoh: antarkalimat Namun,…. Jadi,…. Akan tetapi,…. Back
  • 22. DERIVASI • Menurut Verhaar, derivasi adalah proses morfemis yang mengubah kata sebagai unsur leksikal tertentu menjadi unsur leksikal yang lain. • Menurut Chaer, derivasi merupakan pembentukan kata secara derivatif membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya. • Menurut Kridalaksana, derivasi adalah proses pengimbuhan afiks non-inflektif pada dasar untuk membentuk kata. • Derivasi adalah suatu perubahan proses kelas kata (kata kerja) dengan atau tanpa pemindahan kelas kata. Back
  • 23. ABREVIASI • Abreviasi adalah pemendekan bentuk sebagai bentuk yang lengkap, bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frase. • Abreviasi adalah proses morfologis yang mengubah leksem atau gabungan leksem menjadi kependekan. • Pemendekan kata (abreviasi) merupakan salah satu cara proses pembentukan kata, yakni dengan menyingkat kata menjadi huruf, bagian kata, atau gabungan sehingga membentuk sebuah kata. Pembentukan kata melalui abreviasi ini meliputi singkatan, akronim, dan lambang. Back
  • 24. Jenis-Jenis Pemendekan • yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari kata atau Pemenggalan leksem. • Contoh: lab (laboratorium), prof (profesor), pak (bapak), bu (ibu). • yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf yang ditulis menjadi Akronim sebuah kata yang dapat dilafalkan. • Contoh: ABRI, AMPI, GOR, dsb. • yaitu proses pemendekan dengan meringkaskan gabungan leksem dasar atau Kontraksi gabungan fonem. Contoh: mendagri, depdiknas, menlu, depkeu, pemilu, hankam, hansip, polda, dsb. • yaitu proses pemendekan yang menghasilkan kata yang berupa gabungan Penyingkatan huruf. • Contoh: DPR, MPR, KPK, UNY, FBS, dsb. Back
  • 25. Beberapa Penulisan Mengenai Istilah Satuan Bahasa Indonesia 1. Fonem (bunyi bahasa) dituliskan di antara dua garis miring /.../ 2. Alofon (variasi suatu fonem tetapi tidak membedakan arti) dituliskan di antara dua kurung siku [...] 3. Grafem (lambang/simbol bahasa) dituliskan di antara dua kurung sudut <...> 4. Morfem dituliskan di antara kurung kurawal {...} • Contoh : Fonem /p/ mempunyai dua alofon [p] pada kata pola dan [p>] pada kata suap. Grafem <e> mewakili fonem /e/ pada kata sore dan fonem /ә/ pada kata besar Fonem /ƞ/͐ dapat dinyatakan dengan grafem <ng> Back
  • 26. Tugas!! • Apakah kata memohon merupakan bentukan dari kata dasar pohon + {me...}? jelaskan! • Buatlah kalimat-kalimat yang di dalamnya mengandung unsur alomorf, prefiks, infiks, sufiks, konfiks, gabungan kata, kata penghubung intrakalimat, dan kata penghubung antarkalimat, akronim dan singkatan! Back

Notas do Editor

  1. Studi terhadap akronim amat banyak dan sudah lama, apalagi akronimisasi dalam bahasa-bahasa Nusantara pernah diteliti oleh Renward brandstetter dalam Hal Bunyi dalam bahasa 2 Indonesia (1957). Dicontohkan akronim bahasa Jawa. Misalnya paklik (bapak cilik), bangjo (abang ijo); dalam bahasa Sawu, ora enen “barang sesuatu” diakronimkan menjadi ranen; dalam bahasa bugis, Ponglila “lidah belakang” menjadi polila. (Brandstetter, 1957: 95-96). Segudang akronim dalam bahasa Indonesia bisa dicontohkab disini, tetapi cukuplah beberapa saja, sedekar contoh: pusdiklat (pusat pendidikan dan pelatihan), tongpes (kantong kempes), bimas ( bimbingan masyarakat), menpora (menteri pendidikan dan olahraga) dan sebagainya. Pembentukan akronim tidak mempunyai sistem yang jelas. Apakah yang diambil suku awal, tengah atau akhir kata, tidak dapat dipastikan. Pembentukannya lebih bersifat suka-suka. Dalam pusdiklat misalnya, suka awal sebenarnya buka pus tetapi pu; demikian juga, tak ada suku lat, yang betul la. Dari segi posisi sukunya, ia pun tak beraturan; pus ada di awal, tetapi dik dan lat ada di tengah. Justru, baik dari segi posisi suku yang diambil maupun benarnya pengambilan sebagai suku kata (silabe), tongpes-lah yang benar, tong dan pes sama-sama ada di belakang dan juga sama-sama benar-benar sebagai suku kata.Remaja adalah “biang” lahirnya akronim. Kita dengar, misalnya macan (manis dan cantik), lapendos (laki-laki penuh dosa), sendu (seneng duit), susuki ( sungguh-sungguh laki-laki), caper (cari perhatian).Abrevasiasi adalah apa yang sehari-hari disebut “singkatan” (Sudaryanto, 1983: 230). Yang diambil biasanya huruf terdepan; misalnya ABC (Anggota Bromo Corah), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), ABRI, IKIP, EGP (EmangGuePikirin) dan lain-lain. Pengucapannyaada yang dibacasebagaihurufabjad, misalnyaFKP (ef-ka-pe); ada yang tidak, misalnyaPPP (pe-tiga); danybs. (diucapkan “yang bersangkutan”).Nah, yang disebutselanjutnya, Abreviakronimadalahgabunganantaraakronimdenganabversasi. MisalnyaPolri (PolisiRepublik Indonesia), Pemilu (PemilihanUmum); AMD; Andabertugasmeneruskannya.