SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Musni Umar. Ph.D
Musni Umar:
Jika tak dihentikan, salon
plus-plus bisa merusak
generasi muda
Reporter : Eko Prasetya | Minggu, 3 November
2013 12:08
Merdeka.com - Tempat pelayanan hiburan untuk
memuaskan syahwat pria hidung belang seakan
tidak pernah mati. Setelah menjamurnya pelayanan
'pijat plus-plus' dan tempat karaoke yang
menyediakan gadis-gadis cantik, kini para
pengusaha mulai merambah ke bisnis 'salon plusplus'. Dengan berkedok salon kecantikan pada
umunya, dimana mereka menyediakan gunting, hair
dryer, dan alat-alat lainya, salon plus-plus ini juga
menyediakan wanita-wanita penghibur untuk
memuaskan nafsu para lelaki yang berkunjung
dengan dalih memotong rambut
• Menanggapi hal ini, Sosiolog Musni Umar, mengaku
khawatir akan perkembangan bisnis haram tersebut ke
berbagai tempat di wilayah Jakarta. Musni mengatakan
jika permasalahan ini tidak segera dihentikan maka ke
depannya masalah sosial akan berdampak buruk bagi
generasi muda.
"Saya pernah mendengar yang seperti itu (salon plusplus), salon itu berfungsi ganda sebagai tempat
pelacuran dimana menyediakan tempat khusus untuk
bercumbu. Menurut saya mesti ada pembelajaran dan
pencerdasan dari tokoh-tokoh masyarakat, dan yang
paling penting adalah orang tua selalu mengawasi
kepada anaknya dan selalu peka akan kecenderungan
perubahan sikap anak. Kalau bisa orang tua jangan
memberikan uang jajan yang berlebih," Kata Musni,
saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (2/11) malam.
Musni menjelaskan, menjamurnya tempat-tempat
prostitusi seperti ini dikarenakan kencenderungan lakilaki hidung belang yang ingin mencoba sesuatu yang
baru dalam mencari kepuasan seks. Apalagi dengan
adanya tarif murah yang ditawarkan oleh para Pekerja
Seks Komersil (PSK), maka fenomena seperti ini akan
bertambah dengan berkedok usaha lainya.
"Ini kan penyakit masyarakat Jakarta, itu semua masih
ada karena si peminatnya masih ada dan cenderung
bertambah. Karena penikmat syahwat dari kalangan
masyarakat bawah ya sanggupnya di situ. Sebenarnya
ini bisa selesai jika ada perhatian khusus dari
pemerintah." jelasnya.
Musni mengimbau agar pihak pemerintah, lebih
peka lagi dalam menangani persoalan seperti ini.
Dikatakan Musni, para PSK yang bekerja sebagai
Kapster tidak bisa disalahkan atas apa yang
diperbuatanya. Hal itu disebabkan karena minimnya
lapangan pekerjaan yang diberikan pemerintah
terhadap warganya.

"Tak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini. Karena
setiap orang berhak memperjuangkan
kelangsungan hidupnya. Itu karena kemiskinan yang
buat mereka serba salah. Pingin kerja di formal
pendidikan rendah, kerja di informal, nggak ada
tempat nggak ada modal, jadi melakukan prostitusi
lah yang dianggap tepat," tandasnya.

More Related Content

More from musniumar

Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsamusniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuanmusniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktikmusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnyamusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesiamusniumar
 
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di IndonesiaMusni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesiamusniumar
 
Pembangunan kampung deret vertikal
Pembangunan kampung   deret vertikalPembangunan kampung   deret vertikal
Pembangunan kampung deret vertikalmusniumar
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...musniumar
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...musniumar
 
Utang Pemerintahan Presiden SBY Selama 9 Tahun Rp 1.496,12 Triliun, Mengapa K...
Utang Pemerintahan Presiden SBY Selama 9 Tahun Rp 1.496,12 Triliun, Mengapa K...Utang Pemerintahan Presiden SBY Selama 9 Tahun Rp 1.496,12 Triliun, Mengapa K...
Utang Pemerintahan Presiden SBY Selama 9 Tahun Rp 1.496,12 Triliun, Mengapa K...musniumar
 

More from musniumar (20)

Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
 
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di IndonesiaMusni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
Musni Umar Tugas Pemimpin dan Pentingan Membangun Masyarakat Madani di Indonesia
 
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di IndonesiaMusni Umar:  Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Musni Umar: Pemilu Sarana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
 
Pembangunan kampung deret vertikal
Pembangunan kampung   deret vertikalPembangunan kampung   deret vertikal
Pembangunan kampung deret vertikal
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
 
Utang Pemerintahan Presiden SBY Selama 9 Tahun Rp 1.496,12 Triliun, Mengapa K...
Utang Pemerintahan Presiden SBY Selama 9 Tahun Rp 1.496,12 Triliun, Mengapa K...Utang Pemerintahan Presiden SBY Selama 9 Tahun Rp 1.496,12 Triliun, Mengapa K...
Utang Pemerintahan Presiden SBY Selama 9 Tahun Rp 1.496,12 Triliun, Mengapa K...
 

Musni Umar: Jika Tidak Dihentikan Salon Plus-plus Bisa Merusak Generasi Muda

  • 2. Musni Umar: Jika tak dihentikan, salon plus-plus bisa merusak generasi muda Reporter : Eko Prasetya | Minggu, 3 November 2013 12:08
  • 3. Merdeka.com - Tempat pelayanan hiburan untuk memuaskan syahwat pria hidung belang seakan tidak pernah mati. Setelah menjamurnya pelayanan 'pijat plus-plus' dan tempat karaoke yang menyediakan gadis-gadis cantik, kini para pengusaha mulai merambah ke bisnis 'salon plusplus'. Dengan berkedok salon kecantikan pada umunya, dimana mereka menyediakan gunting, hair dryer, dan alat-alat lainya, salon plus-plus ini juga menyediakan wanita-wanita penghibur untuk memuaskan nafsu para lelaki yang berkunjung dengan dalih memotong rambut
  • 4. • Menanggapi hal ini, Sosiolog Musni Umar, mengaku khawatir akan perkembangan bisnis haram tersebut ke berbagai tempat di wilayah Jakarta. Musni mengatakan jika permasalahan ini tidak segera dihentikan maka ke depannya masalah sosial akan berdampak buruk bagi generasi muda. "Saya pernah mendengar yang seperti itu (salon plusplus), salon itu berfungsi ganda sebagai tempat pelacuran dimana menyediakan tempat khusus untuk bercumbu. Menurut saya mesti ada pembelajaran dan pencerdasan dari tokoh-tokoh masyarakat, dan yang paling penting adalah orang tua selalu mengawasi kepada anaknya dan selalu peka akan kecenderungan perubahan sikap anak. Kalau bisa orang tua jangan memberikan uang jajan yang berlebih," Kata Musni, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (2/11) malam.
  • 5. Musni menjelaskan, menjamurnya tempat-tempat prostitusi seperti ini dikarenakan kencenderungan lakilaki hidung belang yang ingin mencoba sesuatu yang baru dalam mencari kepuasan seks. Apalagi dengan adanya tarif murah yang ditawarkan oleh para Pekerja Seks Komersil (PSK), maka fenomena seperti ini akan bertambah dengan berkedok usaha lainya. "Ini kan penyakit masyarakat Jakarta, itu semua masih ada karena si peminatnya masih ada dan cenderung bertambah. Karena penikmat syahwat dari kalangan masyarakat bawah ya sanggupnya di situ. Sebenarnya ini bisa selesai jika ada perhatian khusus dari pemerintah." jelasnya.
  • 6. Musni mengimbau agar pihak pemerintah, lebih peka lagi dalam menangani persoalan seperti ini. Dikatakan Musni, para PSK yang bekerja sebagai Kapster tidak bisa disalahkan atas apa yang diperbuatanya. Hal itu disebabkan karena minimnya lapangan pekerjaan yang diberikan pemerintah terhadap warganya. "Tak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini. Karena setiap orang berhak memperjuangkan kelangsungan hidupnya. Itu karena kemiskinan yang buat mereka serba salah. Pingin kerja di formal pendidikan rendah, kerja di informal, nggak ada tempat nggak ada modal, jadi melakukan prostitusi lah yang dianggap tepat," tandasnya.