SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
REALITA PENJUAL KORAN DI LAMPU MERAH FLY OVER 
DAN MALL PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR 
Oleh 
Musdalifah Yusuf 
Gemerlap & ramainya suasana Lampu Merah dijalanan nan berdebu di 
Indonesia, merupakan suatu potret yang sudah menjadi santapan kita sebagai 
pengguna jalan raya setiap harinya. Entah itu pagi, siang, sore atau bahkan 
malam hari tidak ada yang berubah dari waktu ke waktu selalu ramai dengan 
sejuta aktivitas manusia yang tumpah ruah menjadi satu kesatuan yang saling 
membaur seperti udara & polusi yang saling melekat memenuhi paru – paru 
mahluk hidup. 
Dibalik ramai & gemuruhnya suasana Lampu Merah, banyak sekali warna 
warna negative & positif yang tertuang didalamnya. Mulai dari pengemis, anak 
jalanan, pengamen, tukang asongan, pedagang koran dll. Satu hal yang 
membuat mereka bisa akrab kepada sesama walau berbeda suku, adat, agama, 
tua & muda adalah rasa sepenanggungan yang satu rasa dibawah garis 
kemiskininan. 
Dibalik sisi negatif & positif yang ada di kehidupan Lampu Merah, ada satu 
moment yang membuat kita jarang tahu & jarang peduli terhadap suasana di 
Lampu Merah. Moment dimana kehidupan roda perekonomian di Lampu 
Merah nan berputar deras dari hari ke hari. Karena secara langsung maupun 
tidak langsung, disana adalah salah satu pusat perekonomian masyarakat kelas 
menengah kebawah pada umumnya tumbuh & berkembang.
Seakan semua manusia tua & muda berlomba – lomba meraup pundi – pundi 
rupiah sedikit demi sedikit dengan dagangan yang ditawarkan. Ini adalah suatu 
cerita nan sederhana dari kalangan bawah, yang menjadi titik mula harapan & 
mimpi dibangun kedepannya menjadi lebih baik atau lebih buruk mereka jugalah 
yang menentukan akhir cerita hidupnya. 
Walau terkadang mereka selalu dijadikan kambing hitam terhadap setiap 
permasalah yang ada di Lampu Merah, namun mereka tidak putus asa untuk 
terus & terus mengais sesuap rejeki di Lampu Merah nan berdebu. Karena tidak 
ada lagi tempat & solusi pasti yang mau menampung mereka untuk mencari 
nafkah dengan bebas selain di Lampu Merah. 
Alasan saya melakukan penelitian ini hanya untuk mengetahui 
masyarakat menengah kebawah berprofesi sebagai penjual koran di lampu 
merah Ply Over Makassar dan lampu merah mall Panakkukang,
1. Objek 1 
Fenomena Penjual Koran di Lampu merah Flay Over makassar 
Aku menyaksikan seorang anak kecil yang mestinya berada dirumah untuk 
bermain dan memperoleh kasih sayang dari orang tua serta bergaul dengan teman – 
teman sebayanya, namun anak itu turun kejalanan menjual koran supaya bisa 
menyambung hidup. Boleh dikata mereka adalah petarung jalanan. Kehidupan kota 
besar lebih ganas dibanding kehidupan dikampung, logika kehidupan kota; kalau 
seseorang kaya maka akan terus kaya tetapi kalau seseorang miskin akan terus 
miskin. Pemerintah kota Makassar kurang perhatian terhadap derita anak jalanan 
yang menjual koran dilampu merah flay over, kota Makassar termaksud terbaik 
dikawasan timur Indonesia ditinjau dari berdirinya gedung – gedung pencakar langit 
dan pertumbuhan ekonomi yang pesat serta banyaknya investasi berbagai macam 
sektor. 
Mobil – mobil mewah pemerintah Sulawesi Selatan terkhusus pemerintah 
kota Makassar selalu melintasi kawasan Flay over, seolah – olah mereka tidak tidak 
melihat anak – anak penjual koran yang rata-rata berumur 7-12 tahun. Tidak hanya 
itu banyak pengamen dan pengemis yang mangkal dilampu merah Flay over, 
sebagai rakyat biasa dikota Makassar merasa terguncang batin ketika melihat 
petarung jalanan tersebut. 
Seharusnya pemerintah kota Makassar dan wakil rakyat yang prihatin terhadap 
rakyat miskin, jangan hanya ketika ada moment demokrasi berlomba – lomba 
ketempat kumuh warga miskin mencari simpati supaya dipilih. Mengharapkan
politisi melakukan perubahan merupakan harapan kosong, sebab profesi 
politisi syarat kepentingan. Fenomena anak – anak penjual koran di flay over 
merupakan potret hitam pemerintah kota Makassar, kemajuan kota diukur dari 
seberapa kecil tingkat kemiskinan bukan seberapa banyak gedung – gedung 
dibangun. Dan yang paling utama dibangun adalah manusianya, bukan gedungnya. 
Namun dikota Makassar dan kota – kota lain yang diprioritaskan adalah gedung – 
gedung mewahnya, inilah wajah Indonesia. Ditambah tebaran baliho - baliho yang 
mengumbar senyum manis terhadap rakyat terpampang di setiap sudut jaln raya di 
kota Makassar, namun sekali lagi saya ingin katakan; "percuma memasang baliho 
disetiap sudut jalan kota Makassar, kalau ternyata kemiskinan masih merajalela". 
Rambu-rambu lampu merah Flay over adalah pemberian isyarat lalu lintas 
kepada setiap pengendara kendaraan agar lebih tertib saat berkendara. Namun, di 
balik simbol lampu merah yang memberhentikan setiap pengendara itu, terdapat 
sumber rezeki bagi penjual koran seperti Ardi, Riska, Nita, Awa dan seorang Nenek 
yang berusia 65 tahun yang tak lain adalah Nenek dari Riska dan Nita. 
Sengatan matahari pada Minggu(20 mei)seakan tidak terasa oleh Ardi, bocah 
sepuluh tahun yang bekerja sebagai penjual koran. Baginya yang terpenting adalah 
bagaimana dapat menawarkan koran demi koran kepada setiap pengendara yang 
berhenti di lampu merah flay over. Anak yang tidak lagi mengecam pendidikan ini, 
setiap harinya membawa puluhan koran dengan kedua tangannya, tangan sebelah 
kanan penuh dengan tumpukan koran, dan tangan kiri memegang satu koran yang 
disodorkan kepada pengendara. Sudah 3 tahun dia menjual koran di lampu merah 
Flay over. Bersama dengan teman-teman sebayanya, ia menaruh harapan kepada 
setiap pengendara agar kiranya membeli koran yang dibawa. “ Setiap hari ia 
berjualan koran mulai pukul 11.00 sampai pukul 15.00. Ia mampu menghabiskan
lebih dari 20 eksemplar koran. Ardi mendapatkan penghasilan Rp 500 per eksemplar 
koran. Jika ditotalkan perharinya Ardi yang harus bekerja untuk membantu 
orangtuanya itu mendapatkan penghasilan Rp 20.000 dan bahkan lebih dari itu. 
“Pendapatannya tidak tetap, biasa dapat banyak, biasa dapat sedikit,” katanya. 
Pekerjaan ini dilakukan untuk membantu orang tua, menurutnya penghasilan 
orang tuanya belum mencukupi kebutuhan keluarga, Bapaknya bekerja sebagai 
tukang becak dan Ibunya sedang sakit terkena penyakit diabetes. Jadi tiap hari 
Ardi mampu melawan kekejaman hidup hanya untuk satu tujuan yaitu mencari 
uang untuk hidup 1 hari. Walaupun yang didapat sedikit namun mereka tetap 
bersyukur dan tak mengenal kata “putus asa” untuk kembali berjuang pada hari -hari 
selanjutnya. 
Lain cerita dengan Nenek yang berumur 65 tahun, Nenek itu mulai jual koran 
sejak kemematian suaminya sejak tahun 2000, harga koran saat itu Rp 100 per 
eksemplar hingga sekarang tahun 2012 dengan harga Rp 2000,- . keuntungan yang 
didapat yaitu Rp 5000 – Rp 10.000 sehari. Hasil penjual koran digunakan untuk 
membeli beras 1 liter per hari. Nenek itu hidup bersama anak dan cucunya, mereka 
sampai Pukul 22.00 WITA dan ditemani oleh kedua cucunya yaitu Nita dan Riska. 
Riska sekarang sudah berumur 9 tahun dan duduk dibangku kelas 3 sd. 
Riska anak pertama dari 4 bersaudara. Sedangkan Nita anak kedua yang berumur 8 
tahun. Riska dan Nita sekolah di sekolah di salah satu SD negeri di Makassar. DI 
sekolah Riska tergolong anak cerdas karena di kelas 1- kelas 3 Dia mampu 
memperoleh peringkat 1 dikelasnya. Riska dan Nita mendapat keuntungan Rp 8000 
– Rp 10.000 perharinya. Saat pulang sekolah, mereka istrahat dan sekitar jam 16.00 
WITA Dia pun berangkat ke Flay Over bersama Neneknya. Awalnya, Riska dan Nita
dilarang oleh kedua orang tuanya untuk menjual koran dengan alasan pelajaran di 
sekolah terganggu, namun lama-kelamaan orang tua Nita dan Riska setuju untuk 
memperbolekan Riska dan Nita menjual koran di Flay Over saat pulang sekolah tapi 
dengan syarat belajar saat pulang dari menjual koran. Desakan ekonomi pula 
mereka harus menjual koran, sebagaimana dikatakan oleh Riska bahwa Bapaknya 
hanya kerja sebagai tukang cuci motor di sebuah bengkel sedangkan ibunya tinggal 
di rumah mengurus anaknya yang masih kecil. Jadi total pendapatan Riska, Nita dan 
Neneknya setiap harinya adalah Rp 15.000 sampai Rp 25.000 sehari. Kata Riska, 
dia membeli beras 1 liter perhari dan Neneknya pun 1 liter perhari untuk dimakan 
bersama 1 keluarga. 
Penghasilan yang didapat dari penjualan koran tidak semuanya dipakai, 
sebagian dikasih orang tuanya untuk jajan, sebagian lagi ditabung. Menurutnya, 
sejak awal berjualan koran, penghasilan yang didapat di tabung yang nantinya akan 
digunakan sebagai biaya untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk 
membeli buku tulis dan seragam sekolah dia mendapat tambahan dari Bapaknya. 
Kata Nenek Nita, kalau koran banyak tidak laku, mereka tidak makan malam, 
menahan perihnya kelaparan untuk usia lanjut seperti Nenek Nita sangat susah oleh 
karenanya mereka selalu berbekal air dari rumah. Kalau koran banyak yang laku, 
Riska,Nita dan Neneknya membeli nasi harga Rp 3000,- dan tempe Rp 2000,- 
untuk makan malam bersama di Flay Over. Kegiatan itulah Yang dilakukan oleh 
Riska dan Nita sepulang sekolah. Terkadang mereka malu setiap ada teman atau 
gurunya yang lewat di Flay over, namun mereka berusaha untuk tersenyum.
Cerita lain datang dari Awa yang berusia 12 tahun, menurut keterangan 
darinya, dia masih sekolah kelas 5 SD, Awa menjual koran sejak 3 tahun yang lalu. 
Dia memutuskan untuk menjadi seorang loper koran untuk memenuhi kebutuhan 
sekolah dan untuk makan. Pendapatan Awa perharinya tidak menentu, tergantung 
hari dan waktu, biasanya dia mendapatkan Rp 8000 hingga Rp 10.000 perhari. 
Mereka mendapatkan uang lebih banyak pada hari sabtu dan minggu sore. Harga 
koran per eksamplaradalah Rp 2000,- tapi kadang-kadang ada yang memberi uang 
Rp 5000,- dan menolak mengambil kembaliannya. 
Sisa beli beras perharinya, Awa tabung untuk keperluan sekolah yang kadang 
mendadak. Awa memiliki saudara 7 orang. Ayahnya sudah menikah sedangkan 
ibunya lumpuh. Awa sekarang tulang punggung keluarganya bersama kakaknya 
yang juga berprofesi sebagai pengamen. 
Banyak suka duka yang mereka alami selama menjadi loper koran di Flay 
Over. Sukanya karena mereka bisa mencari uang sendiri dan mengurangi beban 
ekonomi keluarga. Sedangkan dukanya, saat tiba rombongan pejabat, mereka harus 
berurusan dengan pihak berwajib, siapa lagi kalau bukan pamong praja yang 
bertugas untuk menertibkan kawasan umum dari anak jalanan termasuk loper koran 
saat rombongan para pejabat kota Makassar akan melintasi kawasan Fly Over. 
Sungguh sangat ironi.
2. Objek 2 
Penjual Koran dilampu Merah Mall Panakkukang 
27 Mei 2012, 
Ketika saya sampai di lampu merah Mall Panakkukang untuk melakukan 
wawancara dengan beberapa penjual koran di daerah tersebut, saya melihat anak-anak 
kira-kira berumur 2-10 tahun,mereka berlari disetiap jendelah mobil dan para 
pengendara sepeda motor saat lampu merah. Ada pengemis, pengamen, penjual 
asongan, dan penjual koran. Bunyi klakson para pengendara tidak dihiraukan, 
mereka berlari dari satu mobil kemobil lain. Ada pula yang terlihat menggendong 
adeknya, kira-kira berumur 2 tahun. Pemandangan seperti ini sudah biasa terlihat di 
lampu merah Mall Panakkukang, kata penjual bakso yang mangkal disekitar lampu 
merah. 
Ippang, anak yang berusia 16 tahun, diantara kelompok penjual surat kabar, 
dia merupakan salah satu yang lebih dewasa. Ippang menjadi seorang anak jalanan 
sejak kecil, dengan alasan karena faktor ekonomi. Kebutuhan sehari-hari yang terus 
menuntut untuk dipenuhi, maka akhirnya ippang terjun kedunia anak jalanan dengan 
menjual koran di lampu merah Mall Panakkukang. Dia tidak sekolah, menjadi anak 
jalanan bukanlah pilihannya, namun keadaan menuntut untuk menjadikan dirinya 
berprofesi sebagai penjual koran. Ippang mulai menjual koran dari jam 10.00 – pukul 
17.00 WITA. Keuntungan yang di peroleh sekitar Rp 10.000- Rp 18.000 seharinya, 
dia mengakui uang hasil penjualan koran digunakan untuk makan juga untuk 
membeli rokok dan masuk warnet ( Warung Internet ) untuk main game atau 
facebook. Ketika ditanya, mengapa tidak memilih jadi pengemis yang rata-rata 
pendapatannya sehari untuk wilayah lampu merah Mall Panakkukang ± Rp 40.000 –
Rp 50.000 sehari, dibanding penjual koran yang penghasilannya hanya Rp 10.000 – 
Rp 18.000 sehari ? katanya kerja sebagai penjual koran lebih mulia dari pada 
mengemis. 
Selain Ippang, ada juga X yang yang berprofesi sebagai penjual koran, ia anak ke-6 
dari 7 bersaudara, sepulang sekolah sekitar jam 13.00 WITA, X langsung bergegas 
menjajahkan korannya di lampu merah Mall Panakkukang bersama seragam 
sekolah yang masih lengkap. X tidak perna merasa minder ataupun malu kepada 
teman-temannya yang jauh lebih beruntung darinya. Terkadang di sekolahnya dia 
sering diejek oleh temannya, dipanggil penjual koran, kotor, bau, dll. Anak yang 
berusia 8 tahun ini, tak perna peduli dengan teriknya matahari yang menyengat 
tubuhnya, dia tidak merasakan sedikitpun rasa sakit dari kakinya yang kemarin di 
injak oleh motor, itu semua dilakukannya untuk membantu beban ekonomi 
keluarganya. X menjual koran hingga jam 10 malam, dia memperoleh keuntungan 
Rp 8000,- sampai Rp 10.000,- perhari. uang tersebut digunakan untuk membeli 
beras 
1 
2 
liter setiap hari. Terkadang X bolos sekolah karena takut tidak mendapatkan 
uang untuk beli makan. Satu hal yang membuat saya bertanya, 
Si X bocah yang baru berusia 8 tahun ini, saat X berpanas – panasan melawan 
teriknya matahari siang untuk mencari uang, orangtuanya hanya duduk - 
duduk sambil memantau X dari kejauhan yang sedang menjual koran.
ANAK-ANAK YANG DIPAKSA DEWASA 
Kehidupan yang keras di jalan, ditambah situasi anak itu sendiri di mana 
mereka harus bertahan hidup, memaksa anak-anak ini menjadi dewasa sebelum 
waktunya. Apabila anak-anak sebaya mereka masih bermain-main dan dirawat oleh 
orang mereka, maka anak-anak penjual koran ini sudah harus menghidupi diri 
sendiri dan mempertahankan hidup. Keadaan ini memaksanya menjadi seorang 
‘anak dewasa’ yang keras, yang ditunjukkan dengan sikapnya yang selalu 
membantah dan liar, kejadian ini terlihat saat saya datang dan membawakan 
mereka sedikit makanan, mereka lalu merampas makanan tersebut dari tangan saya 
dan ada anak yang tidak mendapat bagian lalu membentak saya dan marah-marah. 
Namun di saat-saat tertentu, mereka masih terlihat sifat anak-anaknya, karena 
memang sebenarnya ia masih anak-anak. 
Tidak ada solusi yang ampuh untuk mengatasi masalah sosial ini. Mereka 
hadir di jalanan karena kita memberi peluang kepada mereka untuk meneruskan 
“profesinya”. Seharusnya tugas negaralah untuk mengentaskan mereka dari 
kepapaan hidup, karena di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “anak yatim dan 
orang-orang terlantar dipelihara oleh negara”. Tetapi tampaknya Pemerintah 
membiarkan mereka tetap beraksi dan tidak mempedulikan mereka. 
Anak-anak mestinya dapat menikmati dunianya yang ceria, belum saatnya 
mereka bersentuhan dengan persoalan ekonomi yang seharusnya menjadi 
tanggung jawab orang tua. pemerintah pun mesti responisif dalam mengurai 
masalah ini. karena jelas tersurat dalam UU kalau anak-anak miskin dan telantar 
dipelihara oleh negara. namun, agaknya negeri ini memang sedang dililit banyak 
persoalan sosial.
Jadi dalam penelitian ini saya menyimpulkan bahwa mereka berprofesi 
sebagai loper koran untuk memenuhi kebutuhan seari-hari. 
DOKUMENTASI 
20 mei 2012 
Lampu Merah Fly Over
realita penjual koran dikota makassar

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tugas kelompok character building(1)
Tugas kelompok character building(1)Tugas kelompok character building(1)
Tugas kelompok character building(1)galang piliang
 
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartikaYou Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartikaMakmun Rasyid
 
Teks ulasan buku non akademik
Teks ulasan buku non akademikTeks ulasan buku non akademik
Teks ulasan buku non akademikNaeniSaqiya
 
Mentari dan hujan di kiat bisnis, di cerpen bisnis (9)
Mentari dan hujan di kiat bisnis, di cerpen bisnis (9)Mentari dan hujan di kiat bisnis, di cerpen bisnis (9)
Mentari dan hujan di kiat bisnis, di cerpen bisnis (9)sofianomics
 
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiriKoran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiriJamaluddin Dg Abu
 

Mais procurados (8)

Tugas kelompok character building(1)
Tugas kelompok character building(1)Tugas kelompok character building(1)
Tugas kelompok character building(1)
 
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartikaYou Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
You Are Not My Destiny @Wahyudimanda @memeyartika
 
Teks ulasan buku non akademik
Teks ulasan buku non akademikTeks ulasan buku non akademik
Teks ulasan buku non akademik
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Mentari dan hujan di kiat bisnis, di cerpen bisnis (9)
Mentari dan hujan di kiat bisnis, di cerpen bisnis (9)Mentari dan hujan di kiat bisnis, di cerpen bisnis (9)
Mentari dan hujan di kiat bisnis, di cerpen bisnis (9)
 
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiriKoran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
 
Wahyueeeeeeee
WahyueeeeeeeeWahyueeeeeeee
Wahyueeeeeeee
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
 

Destaque

Familia com 17_filhos
Familia com 17_filhosFamilia com 17_filhos
Familia com 17_filhosNuno Costa
 
Jurnalisme (bukan) ghibah
Jurnalisme (bukan) ghibahJurnalisme (bukan) ghibah
Jurnalisme (bukan) ghibahEnjang Muhaemin
 
Layout media cetak dan digital (Materi Workshop LPMN)
Layout media cetak dan digital (Materi Workshop LPMN)Layout media cetak dan digital (Materi Workshop LPMN)
Layout media cetak dan digital (Materi Workshop LPMN)Happy Prasetiya
 
Mmc8 perencanaan media
Mmc8   perencanaan mediaMmc8   perencanaan media
Mmc8 perencanaan mediaUsman Yatim
 
Mmc2 Trend Media Massa
Mmc2   Trend Media MassaMmc2   Trend Media Massa
Mmc2 Trend Media MassaUsman Yatim
 
Power point media cetak,
Power point media cetak,Power point media cetak,
Power point media cetak,Maya Michiko
 
Pengantar manajemen produksi (pertemuan 1)
Pengantar manajemen produksi (pertemuan 1)Pengantar manajemen produksi (pertemuan 1)
Pengantar manajemen produksi (pertemuan 1)Khoirul Sari
 
makalah manajemen industri
makalah manajemen industrimakalah manajemen industri
makalah manajemen industriwidya94
 
22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-online22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-onlineali rahman
 
Manajemen redaksi media online
Manajemen redaksi media onlineManajemen redaksi media online
Manajemen redaksi media onlineYudha P Sunandar
 
Pengantarmanajemen versi 1
Pengantarmanajemen versi 1Pengantarmanajemen versi 1
Pengantarmanajemen versi 1ahmad nawawi
 
Ekonomi industri dan tren surat kabar
Ekonomi industri dan tren surat kabarEkonomi industri dan tren surat kabar
Ekonomi industri dan tren surat kabarAlfiahSeptianiSiradj
 
Dasar jurnalistik dan teknik menulis berita
Dasar jurnalistik dan teknik menulis beritaDasar jurnalistik dan teknik menulis berita
Dasar jurnalistik dan teknik menulis beritaYudha P Sunandar
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksiFitrani Amin
 

Destaque (20)

Familia com 17_filhos
Familia com 17_filhosFamilia com 17_filhos
Familia com 17_filhos
 
Foto jurnalistik di media cetak
Foto jurnalistik di media cetakFoto jurnalistik di media cetak
Foto jurnalistik di media cetak
 
Manajemen 1
Manajemen 1Manajemen 1
Manajemen 1
 
Jurnalisme (bukan) ghibah
Jurnalisme (bukan) ghibahJurnalisme (bukan) ghibah
Jurnalisme (bukan) ghibah
 
Layout media cetak dan digital (Materi Workshop LPMN)
Layout media cetak dan digital (Materi Workshop LPMN)Layout media cetak dan digital (Materi Workshop LPMN)
Layout media cetak dan digital (Materi Workshop LPMN)
 
Mmc8 perencanaan media
Mmc8   perencanaan mediaMmc8   perencanaan media
Mmc8 perencanaan media
 
Mmc2 Trend Media Massa
Mmc2   Trend Media MassaMmc2   Trend Media Massa
Mmc2 Trend Media Massa
 
Power point media cetak,
Power point media cetak,Power point media cetak,
Power point media cetak,
 
Layout Media cetak
Layout Media cetakLayout Media cetak
Layout Media cetak
 
Teori teori periklanan
Teori teori periklananTeori teori periklanan
Teori teori periklanan
 
Pengantar manajemen produksi (pertemuan 1)
Pengantar manajemen produksi (pertemuan 1)Pengantar manajemen produksi (pertemuan 1)
Pengantar manajemen produksi (pertemuan 1)
 
makalah manajemen industri
makalah manajemen industrimakalah manajemen industri
makalah manajemen industri
 
22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-online22 manajemen-media-online
22 manajemen-media-online
 
Manajemen redaksi media online
Manajemen redaksi media onlineManajemen redaksi media online
Manajemen redaksi media online
 
Manajemen redaksi
Manajemen redaksiManajemen redaksi
Manajemen redaksi
 
Pengantarmanajemen versi 1
Pengantarmanajemen versi 1Pengantarmanajemen versi 1
Pengantarmanajemen versi 1
 
Ekonomi industri dan tren surat kabar
Ekonomi industri dan tren surat kabarEkonomi industri dan tren surat kabar
Ekonomi industri dan tren surat kabar
 
Dasar jurnalistik dan teknik menulis berita
Dasar jurnalistik dan teknik menulis beritaDasar jurnalistik dan teknik menulis berita
Dasar jurnalistik dan teknik menulis berita
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksi
 

Semelhante a realita penjual koran dikota makassar

Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01Thalia Dini Vasa
 
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01Thalia Dini Vasa
 
Hobi Hobi Buruk Orang Kita
Hobi Hobi Buruk Orang KitaHobi Hobi Buruk Orang Kita
Hobi Hobi Buruk Orang KitaAidilRizali
 
Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku-dikonversi.pptx
Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku-dikonversi.pptxTema 8 Daerah Tempat Tinggalku-dikonversi.pptx
Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku-dikonversi.pptxLoraDioraniSitompul
 
Membantu si miskin dengan keikhlasan tiada tara
Membantu si miskin dengan keikhlasan tiada taraMembantu si miskin dengan keikhlasan tiada tara
Membantu si miskin dengan keikhlasan tiada taraIshak Salim
 

Semelhante a realita penjual koran dikota makassar (7)

Testimoni
TestimoniTestimoni
Testimoni
 
Testimoni
TestimoniTestimoni
Testimoni
 
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
 
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01
 
Hobi Hobi Buruk Orang Kita
Hobi Hobi Buruk Orang KitaHobi Hobi Buruk Orang Kita
Hobi Hobi Buruk Orang Kita
 
Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku-dikonversi.pptx
Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku-dikonversi.pptxTema 8 Daerah Tempat Tinggalku-dikonversi.pptx
Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku-dikonversi.pptx
 
Membantu si miskin dengan keikhlasan tiada tara
Membantu si miskin dengan keikhlasan tiada taraMembantu si miskin dengan keikhlasan tiada tara
Membantu si miskin dengan keikhlasan tiada tara
 

Mais de Musdalifah yusuf

Kemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisKemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisMusdalifah yusuf
 
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015Musdalifah yusuf
 
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT   ( STUDENT  TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT   ( STUDENT  TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )Musdalifah yusuf
 
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head togetherFase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head togetherMusdalifah yusuf
 
Format latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
Format  latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAPFormat  latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
Format latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAPMusdalifah yusuf
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...Musdalifah yusuf
 
Rpp Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
Rpp  Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)Rpp  Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
Rpp Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)Musdalifah yusuf
 
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...Musdalifah yusuf
 
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )Musdalifah yusuf
 
Retorika dan publik speaking
Retorika dan publik speakingRetorika dan publik speaking
Retorika dan publik speakingMusdalifah yusuf
 
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerKepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerMusdalifah yusuf
 
Resensi film black jack 21
Resensi film black jack 21Resensi film black jack 21
Resensi film black jack 21Musdalifah yusuf
 
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1Musdalifah yusuf
 
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaAktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaMusdalifah yusuf
 

Mais de Musdalifah yusuf (18)

Kemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematisKemampuan disposisi matematis
Kemampuan disposisi matematis
 
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
 
Laporan ppl 2 (repaired)
Laporan ppl 2 (repaired)Laporan ppl 2 (repaired)
Laporan ppl 2 (repaired)
 
Rpp logaritma
Rpp logaritmaRpp logaritma
Rpp logaritma
 
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT   ( STUDENT  TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT   ( STUDENT  TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
FASE – FASE KOOPERATIF TIPE STAT ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION )
 
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head togetherFase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
Fase pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
 
Format latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
Format  latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAPFormat  latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
Format latihan_menyusun_pra_usulan_ptk LENGKAP
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
 
Rpp Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
Rpp  Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)Rpp  Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
Rpp Menentukan Akar Persamaan Kuadrat (Persamaan dan Fungsi kuadrat)
 
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
Rpp menentukan nilai logaritma menggunakan tabel logaritma ( RPP eksponen dan...
 
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
rpp sifat-sifat logaritma kurikulum 2013 ( RPP eksponen dan logaritma )
 
Retorika dan publik speaking
Retorika dan publik speakingRetorika dan publik speaking
Retorika dan publik speaking
 
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerKepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
 
Resensi film black jack 21
Resensi film black jack 21Resensi film black jack 21
Resensi film black jack 21
 
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
Rpp logaritma dan eksponen kurikulum 2013 1
 
Rpp logaritma 1
Rpp logaritma 1Rpp logaritma 1
Rpp logaritma 1
 
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaAktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa
 
Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1
 

Último

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Último (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

realita penjual koran dikota makassar

  • 1. REALITA PENJUAL KORAN DI LAMPU MERAH FLY OVER DAN MALL PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR Oleh Musdalifah Yusuf Gemerlap & ramainya suasana Lampu Merah dijalanan nan berdebu di Indonesia, merupakan suatu potret yang sudah menjadi santapan kita sebagai pengguna jalan raya setiap harinya. Entah itu pagi, siang, sore atau bahkan malam hari tidak ada yang berubah dari waktu ke waktu selalu ramai dengan sejuta aktivitas manusia yang tumpah ruah menjadi satu kesatuan yang saling membaur seperti udara & polusi yang saling melekat memenuhi paru – paru mahluk hidup. Dibalik ramai & gemuruhnya suasana Lampu Merah, banyak sekali warna warna negative & positif yang tertuang didalamnya. Mulai dari pengemis, anak jalanan, pengamen, tukang asongan, pedagang koran dll. Satu hal yang membuat mereka bisa akrab kepada sesama walau berbeda suku, adat, agama, tua & muda adalah rasa sepenanggungan yang satu rasa dibawah garis kemiskininan. Dibalik sisi negatif & positif yang ada di kehidupan Lampu Merah, ada satu moment yang membuat kita jarang tahu & jarang peduli terhadap suasana di Lampu Merah. Moment dimana kehidupan roda perekonomian di Lampu Merah nan berputar deras dari hari ke hari. Karena secara langsung maupun tidak langsung, disana adalah salah satu pusat perekonomian masyarakat kelas menengah kebawah pada umumnya tumbuh & berkembang.
  • 2. Seakan semua manusia tua & muda berlomba – lomba meraup pundi – pundi rupiah sedikit demi sedikit dengan dagangan yang ditawarkan. Ini adalah suatu cerita nan sederhana dari kalangan bawah, yang menjadi titik mula harapan & mimpi dibangun kedepannya menjadi lebih baik atau lebih buruk mereka jugalah yang menentukan akhir cerita hidupnya. Walau terkadang mereka selalu dijadikan kambing hitam terhadap setiap permasalah yang ada di Lampu Merah, namun mereka tidak putus asa untuk terus & terus mengais sesuap rejeki di Lampu Merah nan berdebu. Karena tidak ada lagi tempat & solusi pasti yang mau menampung mereka untuk mencari nafkah dengan bebas selain di Lampu Merah. Alasan saya melakukan penelitian ini hanya untuk mengetahui masyarakat menengah kebawah berprofesi sebagai penjual koran di lampu merah Ply Over Makassar dan lampu merah mall Panakkukang,
  • 3. 1. Objek 1 Fenomena Penjual Koran di Lampu merah Flay Over makassar Aku menyaksikan seorang anak kecil yang mestinya berada dirumah untuk bermain dan memperoleh kasih sayang dari orang tua serta bergaul dengan teman – teman sebayanya, namun anak itu turun kejalanan menjual koran supaya bisa menyambung hidup. Boleh dikata mereka adalah petarung jalanan. Kehidupan kota besar lebih ganas dibanding kehidupan dikampung, logika kehidupan kota; kalau seseorang kaya maka akan terus kaya tetapi kalau seseorang miskin akan terus miskin. Pemerintah kota Makassar kurang perhatian terhadap derita anak jalanan yang menjual koran dilampu merah flay over, kota Makassar termaksud terbaik dikawasan timur Indonesia ditinjau dari berdirinya gedung – gedung pencakar langit dan pertumbuhan ekonomi yang pesat serta banyaknya investasi berbagai macam sektor. Mobil – mobil mewah pemerintah Sulawesi Selatan terkhusus pemerintah kota Makassar selalu melintasi kawasan Flay over, seolah – olah mereka tidak tidak melihat anak – anak penjual koran yang rata-rata berumur 7-12 tahun. Tidak hanya itu banyak pengamen dan pengemis yang mangkal dilampu merah Flay over, sebagai rakyat biasa dikota Makassar merasa terguncang batin ketika melihat petarung jalanan tersebut. Seharusnya pemerintah kota Makassar dan wakil rakyat yang prihatin terhadap rakyat miskin, jangan hanya ketika ada moment demokrasi berlomba – lomba ketempat kumuh warga miskin mencari simpati supaya dipilih. Mengharapkan
  • 4. politisi melakukan perubahan merupakan harapan kosong, sebab profesi politisi syarat kepentingan. Fenomena anak – anak penjual koran di flay over merupakan potret hitam pemerintah kota Makassar, kemajuan kota diukur dari seberapa kecil tingkat kemiskinan bukan seberapa banyak gedung – gedung dibangun. Dan yang paling utama dibangun adalah manusianya, bukan gedungnya. Namun dikota Makassar dan kota – kota lain yang diprioritaskan adalah gedung – gedung mewahnya, inilah wajah Indonesia. Ditambah tebaran baliho - baliho yang mengumbar senyum manis terhadap rakyat terpampang di setiap sudut jaln raya di kota Makassar, namun sekali lagi saya ingin katakan; "percuma memasang baliho disetiap sudut jalan kota Makassar, kalau ternyata kemiskinan masih merajalela". Rambu-rambu lampu merah Flay over adalah pemberian isyarat lalu lintas kepada setiap pengendara kendaraan agar lebih tertib saat berkendara. Namun, di balik simbol lampu merah yang memberhentikan setiap pengendara itu, terdapat sumber rezeki bagi penjual koran seperti Ardi, Riska, Nita, Awa dan seorang Nenek yang berusia 65 tahun yang tak lain adalah Nenek dari Riska dan Nita. Sengatan matahari pada Minggu(20 mei)seakan tidak terasa oleh Ardi, bocah sepuluh tahun yang bekerja sebagai penjual koran. Baginya yang terpenting adalah bagaimana dapat menawarkan koran demi koran kepada setiap pengendara yang berhenti di lampu merah flay over. Anak yang tidak lagi mengecam pendidikan ini, setiap harinya membawa puluhan koran dengan kedua tangannya, tangan sebelah kanan penuh dengan tumpukan koran, dan tangan kiri memegang satu koran yang disodorkan kepada pengendara. Sudah 3 tahun dia menjual koran di lampu merah Flay over. Bersama dengan teman-teman sebayanya, ia menaruh harapan kepada setiap pengendara agar kiranya membeli koran yang dibawa. “ Setiap hari ia berjualan koran mulai pukul 11.00 sampai pukul 15.00. Ia mampu menghabiskan
  • 5. lebih dari 20 eksemplar koran. Ardi mendapatkan penghasilan Rp 500 per eksemplar koran. Jika ditotalkan perharinya Ardi yang harus bekerja untuk membantu orangtuanya itu mendapatkan penghasilan Rp 20.000 dan bahkan lebih dari itu. “Pendapatannya tidak tetap, biasa dapat banyak, biasa dapat sedikit,” katanya. Pekerjaan ini dilakukan untuk membantu orang tua, menurutnya penghasilan orang tuanya belum mencukupi kebutuhan keluarga, Bapaknya bekerja sebagai tukang becak dan Ibunya sedang sakit terkena penyakit diabetes. Jadi tiap hari Ardi mampu melawan kekejaman hidup hanya untuk satu tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1 hari. Walaupun yang didapat sedikit namun mereka tetap bersyukur dan tak mengenal kata “putus asa” untuk kembali berjuang pada hari -hari selanjutnya. Lain cerita dengan Nenek yang berumur 65 tahun, Nenek itu mulai jual koran sejak kemematian suaminya sejak tahun 2000, harga koran saat itu Rp 100 per eksemplar hingga sekarang tahun 2012 dengan harga Rp 2000,- . keuntungan yang didapat yaitu Rp 5000 – Rp 10.000 sehari. Hasil penjual koran digunakan untuk membeli beras 1 liter per hari. Nenek itu hidup bersama anak dan cucunya, mereka sampai Pukul 22.00 WITA dan ditemani oleh kedua cucunya yaitu Nita dan Riska. Riska sekarang sudah berumur 9 tahun dan duduk dibangku kelas 3 sd. Riska anak pertama dari 4 bersaudara. Sedangkan Nita anak kedua yang berumur 8 tahun. Riska dan Nita sekolah di sekolah di salah satu SD negeri di Makassar. DI sekolah Riska tergolong anak cerdas karena di kelas 1- kelas 3 Dia mampu memperoleh peringkat 1 dikelasnya. Riska dan Nita mendapat keuntungan Rp 8000 – Rp 10.000 perharinya. Saat pulang sekolah, mereka istrahat dan sekitar jam 16.00 WITA Dia pun berangkat ke Flay Over bersama Neneknya. Awalnya, Riska dan Nita
  • 6. dilarang oleh kedua orang tuanya untuk menjual koran dengan alasan pelajaran di sekolah terganggu, namun lama-kelamaan orang tua Nita dan Riska setuju untuk memperbolekan Riska dan Nita menjual koran di Flay Over saat pulang sekolah tapi dengan syarat belajar saat pulang dari menjual koran. Desakan ekonomi pula mereka harus menjual koran, sebagaimana dikatakan oleh Riska bahwa Bapaknya hanya kerja sebagai tukang cuci motor di sebuah bengkel sedangkan ibunya tinggal di rumah mengurus anaknya yang masih kecil. Jadi total pendapatan Riska, Nita dan Neneknya setiap harinya adalah Rp 15.000 sampai Rp 25.000 sehari. Kata Riska, dia membeli beras 1 liter perhari dan Neneknya pun 1 liter perhari untuk dimakan bersama 1 keluarga. Penghasilan yang didapat dari penjualan koran tidak semuanya dipakai, sebagian dikasih orang tuanya untuk jajan, sebagian lagi ditabung. Menurutnya, sejak awal berjualan koran, penghasilan yang didapat di tabung yang nantinya akan digunakan sebagai biaya untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk membeli buku tulis dan seragam sekolah dia mendapat tambahan dari Bapaknya. Kata Nenek Nita, kalau koran banyak tidak laku, mereka tidak makan malam, menahan perihnya kelaparan untuk usia lanjut seperti Nenek Nita sangat susah oleh karenanya mereka selalu berbekal air dari rumah. Kalau koran banyak yang laku, Riska,Nita dan Neneknya membeli nasi harga Rp 3000,- dan tempe Rp 2000,- untuk makan malam bersama di Flay Over. Kegiatan itulah Yang dilakukan oleh Riska dan Nita sepulang sekolah. Terkadang mereka malu setiap ada teman atau gurunya yang lewat di Flay over, namun mereka berusaha untuk tersenyum.
  • 7. Cerita lain datang dari Awa yang berusia 12 tahun, menurut keterangan darinya, dia masih sekolah kelas 5 SD, Awa menjual koran sejak 3 tahun yang lalu. Dia memutuskan untuk menjadi seorang loper koran untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan untuk makan. Pendapatan Awa perharinya tidak menentu, tergantung hari dan waktu, biasanya dia mendapatkan Rp 8000 hingga Rp 10.000 perhari. Mereka mendapatkan uang lebih banyak pada hari sabtu dan minggu sore. Harga koran per eksamplaradalah Rp 2000,- tapi kadang-kadang ada yang memberi uang Rp 5000,- dan menolak mengambil kembaliannya. Sisa beli beras perharinya, Awa tabung untuk keperluan sekolah yang kadang mendadak. Awa memiliki saudara 7 orang. Ayahnya sudah menikah sedangkan ibunya lumpuh. Awa sekarang tulang punggung keluarganya bersama kakaknya yang juga berprofesi sebagai pengamen. Banyak suka duka yang mereka alami selama menjadi loper koran di Flay Over. Sukanya karena mereka bisa mencari uang sendiri dan mengurangi beban ekonomi keluarga. Sedangkan dukanya, saat tiba rombongan pejabat, mereka harus berurusan dengan pihak berwajib, siapa lagi kalau bukan pamong praja yang bertugas untuk menertibkan kawasan umum dari anak jalanan termasuk loper koran saat rombongan para pejabat kota Makassar akan melintasi kawasan Fly Over. Sungguh sangat ironi.
  • 8. 2. Objek 2 Penjual Koran dilampu Merah Mall Panakkukang 27 Mei 2012, Ketika saya sampai di lampu merah Mall Panakkukang untuk melakukan wawancara dengan beberapa penjual koran di daerah tersebut, saya melihat anak-anak kira-kira berumur 2-10 tahun,mereka berlari disetiap jendelah mobil dan para pengendara sepeda motor saat lampu merah. Ada pengemis, pengamen, penjual asongan, dan penjual koran. Bunyi klakson para pengendara tidak dihiraukan, mereka berlari dari satu mobil kemobil lain. Ada pula yang terlihat menggendong adeknya, kira-kira berumur 2 tahun. Pemandangan seperti ini sudah biasa terlihat di lampu merah Mall Panakkukang, kata penjual bakso yang mangkal disekitar lampu merah. Ippang, anak yang berusia 16 tahun, diantara kelompok penjual surat kabar, dia merupakan salah satu yang lebih dewasa. Ippang menjadi seorang anak jalanan sejak kecil, dengan alasan karena faktor ekonomi. Kebutuhan sehari-hari yang terus menuntut untuk dipenuhi, maka akhirnya ippang terjun kedunia anak jalanan dengan menjual koran di lampu merah Mall Panakkukang. Dia tidak sekolah, menjadi anak jalanan bukanlah pilihannya, namun keadaan menuntut untuk menjadikan dirinya berprofesi sebagai penjual koran. Ippang mulai menjual koran dari jam 10.00 – pukul 17.00 WITA. Keuntungan yang di peroleh sekitar Rp 10.000- Rp 18.000 seharinya, dia mengakui uang hasil penjualan koran digunakan untuk makan juga untuk membeli rokok dan masuk warnet ( Warung Internet ) untuk main game atau facebook. Ketika ditanya, mengapa tidak memilih jadi pengemis yang rata-rata pendapatannya sehari untuk wilayah lampu merah Mall Panakkukang ± Rp 40.000 –
  • 9. Rp 50.000 sehari, dibanding penjual koran yang penghasilannya hanya Rp 10.000 – Rp 18.000 sehari ? katanya kerja sebagai penjual koran lebih mulia dari pada mengemis. Selain Ippang, ada juga X yang yang berprofesi sebagai penjual koran, ia anak ke-6 dari 7 bersaudara, sepulang sekolah sekitar jam 13.00 WITA, X langsung bergegas menjajahkan korannya di lampu merah Mall Panakkukang bersama seragam sekolah yang masih lengkap. X tidak perna merasa minder ataupun malu kepada teman-temannya yang jauh lebih beruntung darinya. Terkadang di sekolahnya dia sering diejek oleh temannya, dipanggil penjual koran, kotor, bau, dll. Anak yang berusia 8 tahun ini, tak perna peduli dengan teriknya matahari yang menyengat tubuhnya, dia tidak merasakan sedikitpun rasa sakit dari kakinya yang kemarin di injak oleh motor, itu semua dilakukannya untuk membantu beban ekonomi keluarganya. X menjual koran hingga jam 10 malam, dia memperoleh keuntungan Rp 8000,- sampai Rp 10.000,- perhari. uang tersebut digunakan untuk membeli beras 1 2 liter setiap hari. Terkadang X bolos sekolah karena takut tidak mendapatkan uang untuk beli makan. Satu hal yang membuat saya bertanya, Si X bocah yang baru berusia 8 tahun ini, saat X berpanas – panasan melawan teriknya matahari siang untuk mencari uang, orangtuanya hanya duduk - duduk sambil memantau X dari kejauhan yang sedang menjual koran.
  • 10. ANAK-ANAK YANG DIPAKSA DEWASA Kehidupan yang keras di jalan, ditambah situasi anak itu sendiri di mana mereka harus bertahan hidup, memaksa anak-anak ini menjadi dewasa sebelum waktunya. Apabila anak-anak sebaya mereka masih bermain-main dan dirawat oleh orang mereka, maka anak-anak penjual koran ini sudah harus menghidupi diri sendiri dan mempertahankan hidup. Keadaan ini memaksanya menjadi seorang ‘anak dewasa’ yang keras, yang ditunjukkan dengan sikapnya yang selalu membantah dan liar, kejadian ini terlihat saat saya datang dan membawakan mereka sedikit makanan, mereka lalu merampas makanan tersebut dari tangan saya dan ada anak yang tidak mendapat bagian lalu membentak saya dan marah-marah. Namun di saat-saat tertentu, mereka masih terlihat sifat anak-anaknya, karena memang sebenarnya ia masih anak-anak. Tidak ada solusi yang ampuh untuk mengatasi masalah sosial ini. Mereka hadir di jalanan karena kita memberi peluang kepada mereka untuk meneruskan “profesinya”. Seharusnya tugas negaralah untuk mengentaskan mereka dari kepapaan hidup, karena di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “anak yatim dan orang-orang terlantar dipelihara oleh negara”. Tetapi tampaknya Pemerintah membiarkan mereka tetap beraksi dan tidak mempedulikan mereka. Anak-anak mestinya dapat menikmati dunianya yang ceria, belum saatnya mereka bersentuhan dengan persoalan ekonomi yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua. pemerintah pun mesti responisif dalam mengurai masalah ini. karena jelas tersurat dalam UU kalau anak-anak miskin dan telantar dipelihara oleh negara. namun, agaknya negeri ini memang sedang dililit banyak persoalan sosial.
  • 11. Jadi dalam penelitian ini saya menyimpulkan bahwa mereka berprofesi sebagai loper koran untuk memenuhi kebutuhan seari-hari. DOKUMENTASI 20 mei 2012 Lampu Merah Fly Over