SlideShare a Scribd company logo
1 of 180
KOMPETENSI GURU DAN PERAN KEPALA 
SEKOLAH 
Presentation Subtitle
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL 
• Pemerintah khususnya melalui Depdikbud terus menerus berupaya melakukan 
berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita. 
• Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor 
guru. 
• Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan 
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 
• Undang-undang pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya 
memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia.
“Educational change depends on what 
teachers do and think…” 
• Perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat 
bergantung pada “what teachers do and think “atau dengan kata 
lain bergantung pada penguasaan kompetensi guru.
REALITA KOMPETENSI GURU 
• Salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum 
mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang 
memadai. 
• Kinerja guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat 
penguasaan kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu 
adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan 
kompetensi guru.
HAKEKAT KOMPETENSI 
• Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa 
yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang 
dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang 
seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan.
GURU DAPAT MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN 
• Guru seorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk 
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan 
(skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
PENGERTIAN KOMPETENSI GURU 
• Gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan 
seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa 
kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
TIGA JENIS KOMPETENSI GURU 
(KOMPETENSI PROFESIONAL) 
• Memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang 
diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode 
mengajar di dalam proses belajar mengajar yang 
diselenggarakannya.
KOMPETENSI KEMASYARAKATAN 
• Mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama 
guru, maupun masyarakat luas.
KOMPETENSI PERSONAL 
• Memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. 
• Guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran 
: ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
4 JENIS KOMPETENSI GURU MENURUT PP No. 14 TAHUN 2005 TENTANG 
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 
1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta 
didik. 
2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian. 
3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari 
masyarakat. 
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran 
secara 
luas dan mendalam.
KOMPETENSI PEDAGOGIK TERDIRI DARI 
(a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; 
(b) Pemahaman terhadap peserta didik; 
(c) Pengembangan kurikulum/ silabus; 
(d) Perancangan pembelajaran; 
(e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; 
(f) Evaluasi hasil belajar; 
(g) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan 
berbagai potensi yang 
dimilikinya.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN 
(a) Mantap; 
(b) Stabil; 
(c) Dewasa; 
(d) Arif dan bijaksana; 
(e) Berwibawa; 
(f) Berakhlak mulia; 
(g) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; 
(h) Mengevaluasi kinerja sendiri; 
(i) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
DEFINISI KEPRIBADIAN 
• Kepribadian guru penting karena guru 
merupakan cerminan prilaku bagi siswa-siswanya.
PROFESI GURU 
• Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi 
yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. 
• Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus 
dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk 
ijazah.
UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN No. 14 Tahun 
2005 
a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism. 
b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, 
dan akhlak mulia. 
c) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan 
bidang-bidang tugas. 
d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 
e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 
g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan 
dengan sepanjang hayat. 
h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 
i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang 
berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
KOMPETENSI SOSIAL 
• Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam 
menghadapi orang lain. 
• Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 
Pendidikan.
PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan 
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga 
kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar. 
• Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang 
bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan.
DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk 
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta 
didik, dan masyarakat sekitar. 
• Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan 
makhluk individu. 
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh 
orang lain.
KEMAMPUAN GURU SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL 
1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk 
meningkat kemampuan professional. 
2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga 
kemasyarakatan. 
3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara 
kelompok.
KOMPETENSI SOSIAL TERDIRI DARI 
(a) Berkomunikasi lisan dan tulisan; 
(b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; 
(c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga 
kependidikan, 
orangtua/wali peserta didik; 
(d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
KOMPETENSI PROFESIONAL 
(a) Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren 
dengan materi 
ajar. 
(b) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; 
(c) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; 
(d) Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; 
(e) Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan 
budaya 
nasional.
NATIONAL BOARD FOR PROFESIONAL TEACHING 
SKILL 
• Standar kompetensi bagi guru di Amerika. 
• Dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru. 
• Dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, 
didalamnya terdiri dari lima proposisi utama.
TEACHERS ARE COMMITTED TO STUDENTS AND 
THEIR LEARNING 
(a) Penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa. 
(b) Pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa. 
(c) Perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil. 
(d) Misi guru dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
TEACHER KNOW THE SUBJECTS THEY TEACH AND 
HOW TO TEACH AND HOW TO TEACH THOSES 
SUBJECTS TO STUDENTS 
(a)Apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran 
untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata 
pelajaran lain, 
(b)Kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran 
(c)Mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan 
dengan berbagai cara (multiple path).
TEACHER ARE RESPONSIBLE FOR MANAGING AND 
MONITORING STUDENT LEARNING 
(a) Penggunaan berbagai metode dalam pencapaian tujuan pembelajaran, 
(b) Menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok 
(group setting), 
(c) Kemampuan untuk memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan 
siswa, 
(d) Menilai kemajuan siswa secara teratur. 
(c) Kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
TEACHER THINK SYSTEMATICALLY 
ABOUT THEIR PRACTICE AND LEARN 
FROM EXPERIENCE 
(a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan 
terbaik. 
(b) Guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset 
tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran.
TEACHER ARE MEMBERS OF LEARNING COMMUNITIES 
(a)Guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah 
melalui kolaborasi dengan 
kalangan profesional lainnya, 
(b) Guru bekerja sama dengan tua orang siswa, 
(c) Guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber daya 
masyarakat.
PERBEDAAN NBPTS DENGAN KOMPETENSI 
GURU 
• Letak perbedaannya hanya pada cara pengelompokkannya. 
• Isi rincian kompetensi pedagogik yang disampaikan oleh 
Depdiknas, sudah terangkum dalam kompetensi profesional. 
• NBPTS tidak mengenal adanya pengelompokan jenis 
kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang aspek-aspek 
kemampuan yang seyogyanya dikuasai guru.
TANTANGAN KEHIDUPAN GLOBAL 
• Peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, 
• Guru dituntut untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian 
penguasaan kompetensinya. 
• Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses 
pembelajaran siswa. 
• Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well 
informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan 
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini.
GURU MASA DEPAN 
• Guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. 
• Guru yang tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan 
terpuruk secara profesional. 
• Guru akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat. 
• Guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif dalam menghadapi tantangan profesionalitas. 
• Guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. 
• Guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang 
dilaksanakannya,
PENELITIAN TINDAKAN KELAS 
• Dukungan hasil penelitian guru tidak akan terjebak pada 
praktek pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah 
efektif, namun kenyataannya justru mematikan kreativitas 
para siswanya. 
• Dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan 
guru untuk melakukan pembelajaran yang bervariasi dari 
tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan
PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM 
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU 
• Proses pendidikan harus dapat berjalan efektif dan efisien. 
• Guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun 
isinya. 
• Tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi perlu diselami 
sebagaimana disampaikan oleh para ahli dalam perspektif kebijakan pemerintah. 
• Menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana. 
• Peningkatkan kompetensi guru diperlukan sebagai upaya yang sungguh-sungguh dan 
komprehensif.
OPTIMALISASI PERAN KEPALA SEKOLAH 
• Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja 
personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru. 
• Pada kompetensi profesional, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi 
semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi 
sebagaimana telah dipaparkan di atas.
TUJUH PERAN UTAMA KEPALA SEKOLAH 
(1) Educator (pendidik); 
(2) Manajer; 
(3) Administrator; 
(4) Supervisor (penyelia); 
(5) Leader (pemimpin); 
(6) Pencipta iklim kerja; 
(7) Wirausahawan;
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI EDUCATOR 
• Harus mengetahui kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. 
• Guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. 
• Menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum. 
• Sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru dalam kegiatan belajar mengajar di 
sekolahnya. 
• Senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus 
meningkatkan kompetensinya, 
• Berperan dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan efektif dan efisien.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER 
• Kepala sekolah harus dapat dan mampu mengelola tenaga kependidikan. 
• Tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan 
pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. 
• Memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat 
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan 
dan pelatihan.
PELAKSANAAN KEGIATAN GURU 
• MGMP/MGP tingkat sekolah. 
• In house training, 
• Diskusi profesional dan sebagainya. 
• Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah. 
• Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan 
yang diselenggarakan pihak lain.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR 
• Kepala sekolah mampu mengelola keuangan sekolah. 
• Kepala sekolah harus memperhatikan faktor biaya untuk 
tercapainya peningkatan kompetensi guru. 
• Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran 
peningkatan kompetensi guru tentunya akan 
mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para 
gurunya.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR 
• Dapat mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, 
• Secara berkala perlu melaksanakan kegiatan supervisi, 
• Dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses 
pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode 
pembelajaran. 
• media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
HASIL SUPERVISI KEPALA SEKOLAH 
• Dapat mengetahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, 
• Harus mengetahui tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya 
diupayakan solusi, dan pembinaan. 
• Perlu tindak lanjut, sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus 
mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
• Menghadapi kurikulum yang berisi perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan 
evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari 
kepala sekolah. 
• Kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah. 
• Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia 
sendiri tidak menguasainya dengan baik.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER (PEMIMPIN) 
• Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus 
dapat mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru ? 
• Teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang 
berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. 
• Peningkatan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan 
tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
ETHOS KERJA GURU 
• Guru lebih tinggi kinerja ketika dipimpin oleh kepala 
sekolah dengan gaya kepemimpinan yang 
berorientasi pada manusia.
KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI 
PEMIMPIN 
(1) Jujur; 
(2) Percaya diri; 
(3) Tanggung jawab; 
(4) Berani mengambil resiko dan keputusan; 
(5) Berjiwa besar; 
(6) Emosi yang stabil, 
(7) Teladan .
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENCIPTA IKLIM KERJA 
• Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan 
memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk 
menunjukkan kinerjanya secara unggul, disertai 
usaha untuk meningkatkan kompetensinya.
PRINSIP PENCIPTAAN BUDAYA DAN IKLIM 
KERJA YANG KONDUSIF 
(1) Guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan, 
(2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga 
mereka mengetahui tujuan dia bekerja, 
(3) Guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan bekerja. 
(3) Guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, 
(4) Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan, 
(5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI WIRAUSAHAWAN 
• Menerapkan prinsip kewirausahaan dihubungkan dengan peningkatan 
kompetensi guru, 
• Dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta 
memanfaat-kan berbagai peluang. 
• Sikap kewirausahaan yang kuat akan berani melakukan perubahan yang 
inovatif di sekolahnya, dan termasuk perubahan dalam hal yang 
berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi 
gurunya.
PERAN KEPALA SEKOLAH PADA PENINGKATAN 
KOMPETENSI GURU 
• Secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi 
terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat 
membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
PEKERJAAN SEORANG GURU 
• Merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh 
sembarang orang. 
• Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya 
dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah.
Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan 
dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 
Tahun 2005 sebagai berikut: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism 
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. 
3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang-bidang tugas. 
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. 
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat. 
8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan 
tugas 
keprofesionalan guru.
DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL 
• Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam 
menghadapi orang lain. 
• Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai 
anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
PP RI NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG KOMPETENSI SOSIAL 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk 
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta 
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua 
peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar. 
• Kompetensi sosisal seorang guru merupakan modal dasar 
guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas 
keguruan.
PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL 
1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman 
sejawat untuk 
meningkat kemampuan professional. 
2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga 
kemasyarakatan. 
3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun 
secara kelompok.
MUNGIN EDY WIBOWO(KOMPETENSI SOSIAL) 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk 
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta 
didik, dan masyarakat sekitar. 
• Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan 
makhluk individu. 
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh 
orang lain
4 KOMPETENSI PENDIDIK 
a. Kompetensi paedagogik 
b. Kompetensi kepribadian 
c. Kompetensi profesional 
d. Kompentensi sosial.
PP RI No. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (KEMAMPUAN 
MENGELOLA PEMBELAJARAN) 
• Pemahaman terhadap peserta didik. 
• Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. 
• Evaluasi hasil belajar. 
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang 
dimilikinya.
KOMPETENSI PAEDAGOGIK 
• Kompetensi paedagogik ini berkaitan pada saat guru 
mengadakan proses belajar mengajar di kelas. 
• Mulai dari membuat scenario pembelajaran memilih 
metode, media, juga alat evaluasi bagi anak didiknya. 
• Dalam proses belajar mengajar sebagian besar hasil 
belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru. 
• Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan
FUNGSI UMUM GURU 
(MERENCANAKAN) 
• Pekerjaan seorang guru menyusun dan merencanakan 
tujuan pembelajaran.
MENGORGANISASIKAN 
• Pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan 
menghubungkan sumber belajar sehingga dapat 
mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang paling 
efektif, efisien, dan ekonomis.
GURU DAPAT MEMIMPIN SISWA 
• Pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, dan menstimulasikan 
muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan tujuan belajar. 
• Pekerjaan guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan 
memimpin telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. 
• Tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali 
situasinya dan harus diubah sesuai tujuan.
GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR 
• Kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya. 
• Guru sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik dalam 
rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya institusi 
pendidikan.
GURU BERHADAPAN DENGAN SISWA 
• Guru melaksanakan pembelajaran pada saat proses belajar mengajar 
berlangsung. 
• Guru harus memiliki kinerja yang baik terutama pada saat belajar 
berlangsung. 
• Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup sesuai bidangnya, 
• Guru pandai berkomunikasi dalam mengasuh dan menjadi pendidik yang baik 
bagi siswanya untuk tubuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.
LIMA TUGAS POKOK GURU 
1. Merencanakan pembelajaran. 
2. Pelaksanaan pembelajaran. 
3. Evaluasi pembelajaran. 
4. Menindak lanjuti hasil pembelajaran. 
5. Melakukan bimbingan dan konseling.
MERENCANAKAN KEGIATAN 
PEMBELAJARAN 
1. Guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran. 
2. Fungsi perencanaan pembelajaran ialah untuk 
mempermudah guru dalam melaksanakan tugas 
selanjutnya. 
3. Proses belajar mengajar akan benar-benar terskenario 
dengan baik, efektif dan efisien.
PERSIAPAN PEMBELAJARAN 
1. Analisis materi pelajaran. 
2. Program tahunan/program semester 
3. Silabus/satuan pelajaran 
4. Rencana pembelajaran 
5. Program perbaikan dan pengayaan
MELAKSANAKAN KEGIATAN 
PEMBELAJARAN 
• Guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru selanjutnya adalah 
melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas inti di 
sekolah. 
• Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi para siswanya. 
• Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai 
metodologi, dan seni pengendalian siswa. 
• Guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya 
sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya.
TUGAS GURU 
• Guru dapat mengoptimalkan bakat dan minat serta 
kemampuan para siswa. 
• Guru perlu membuat didaktik pada tiap mata pelajaran. 
• Guru juga pandai menggunakan teknologi pembelajaran 
sehingga menarik bagi para siswa.
MENGEVALUASI KEGIATAN 
PEMBELAJARAN 
• Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di ketahui apakah yang sudah 
direncanakan telah sesuai dengan realisasinya serta tujuan yang ingin dicapai. 
• Siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. 
• Guru juga dapat mengetahui apakah metode ajarannya telah tepat sasaran. 
• Guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 
• Guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang digunakan. 
• Soal-soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa.
KEMAMPUAN GURU UNTUK 
MENGEVALUASI 
1. Melaksanakan tes 
2. Mengelola hasil penilaian. 
3. Melaporkan hasil penelitian. 
4. Melaksanakan program remedial/perbaikan pengajaran.
KETAATAN GURU PADA 
DISIPLIN TUGAS 
• Lembaga pendidikan telah membuat aturan yang harus diindahkan 
para guru maupun tenaga pendidikan lainnya. 
• Aturan tersebut telah dibakukan menjadi aturan kepegawaian. 
• Memudahkan kelancaran jalannya proses belajar mengajar 
maupun citra baik dari masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa 
lembaga tersebut.
DEFINISI KOMPETENSI 
• Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada 
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta 
pendidikan anak usia dini.
KOMPETENSI GURU 
a. Kompetensi paedagogik 
b. Kompetensi kepribadian 
c. Kompetensi profesional 
d. Kompetensi sosial.
KOMPETENSI PAEDAGOGIK 
• Kemampuan guru dalam mengajar, terdapat dalam Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 
2005 
tentang Standar Nasional. 
• Kompetensi paedagogik, pada saat guru mengadakan proses belajar mengajar di kelas. 
• Skenario pembelajaran dimulai dari memilih metode, media, dan alat evaluasi bagi anak 
didiknya. 
• Proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan 
guru.
PENGERTIAN KOMPETENSI 
PAEDAGOGIK 
• Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yakni pesiapan 
mengajar yang mencakup merancang dan melaksanakan skenario 
pembelajaran, memilih metode, media. 
• Alat evaluasi bagi anak didik agar tercapai tujuan pendidikan baik pada 
ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa.
KEMAMPUAN MENGELOLA 
PEMBELAJARAN 
• Pemahaman terhadap peserta didik. 
• Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. 
• Evaluasi hasil belajar. 
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang 
dimilikinya. 
• Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan suasana belajar yang 
efektif dan efisien sehingga pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
GURU DALAM PROSES 
BELAJAR MENGAJAR 
• Kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana 
komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup 
segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari 
sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan 
tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran.
KOMPETENSI 
KEPRIBADIAN 
1). Mengembangkan kepribadian 
2). Berinteraksi dan berkomunikasi 
3). Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan 
4). Melaksanakan administrasi sekolah 
5). Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran. 
6). Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku 
bagi siswa-siswanya.
KEMAMPUAN KEPRIBADIAN 
GURU 
• Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik. 
• Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan 
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. 
• Guru harus mempunyai peran ganda, diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang 
dihadapi. 
• Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru harus bersikap kritis. 
• Guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus melindungi dan melayani 
siswanya tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya berbuat salah.
KOMPETENSI 
1). Memiliki bakat, minat,P pangRgilan Ojiwa, dFan idEealisSm I ONAL 
2). Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. 
3). Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. 
4). Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 
5). Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan 
6). Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 
7). Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan 
sepanjang hayat. 
8). Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 
9). Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur, dengan tugas 
keprofesionalan guru.
KOMPETENSI SOSIAL 
1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat 
kemampuan professional. 
2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 
3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok. 
4). Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. 
5). Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 
6). Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalam menjalankan 
tugas keguruan.
PENGERTIAN KOMPETENSI 
SOSIAL 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk 
berkomunikasi dan bergaul 
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, 
orang tua 
peserta didik, dan masyarakat sekitar. 
• Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu. 
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain.
DEFINISI KESIAPAN GURU 
• Mencapai suatu pekerjaan, dan memiliki kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan 
tugas tersebut, baik kesiapan fisik, kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif. 
• Guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar harus selalu 
membekali diri dengan persiapan sebelum mengajar. 
• Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk menerima atau mempraktekan 
tingkah laku tertentu.
KESIAPAN SEORANG GURU 
• Guru yang mempunyai kompetensi berarti guru tersebut memiliki 
kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu. 
• Seorang calon guru dikatakan mempunyai kesiapan mengajar 
praktik kelistrikan otomotif jika guru tersebut mempunyai cukup 
pengetahuan tentang cara pengukuran dan perawatan komponen 
kelistrikan otomotif.
TIGA HAL POKOK GURU DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI MENGAJAR 
1. Tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), 
2. Menggunakan atau pendekatan mengajar (alat peraga) 
3. Prinsip mengajar (persiapan mental).
PERSIAPAN MENGAJAR 
• Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek 
tersebut akan membuat pengajar siap serta penuh percaya diri 
untuk memasuki ruangan kelas, 
• Pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan 
untuk menjelaskan bahan pelajaran.
DEFINISI KESIAPAN PEMBELAJARAN 
• Potensi dimana dimiliki oleh seorang tenaga pendidik. 
• Persiapan yang baik sangat perlu untuk mendapatkan atau memperoleh 
hasil yang maksimal. 
• Pada tahapan harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. 
• Satu tahap ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat dikatakan proses 
pengajaran.
KONSEP PERSIAPAN DALAM MELAKSANAKAN 
PROSES BELAJAR MENGAJAR 
• Konsep yang sangat baik, namun implementasi dalam 
proses persiapan ini memerlukan waktu yang cukup 
panjang. 
• Perubahan zaman dan teknologi pendidikan dalam 
menuntut perubahan pola pikir, sikap serta nilai dari 
setiap individu yang ikut di dalamnya.
STRATEGI MENGAJAR 
• Tindakan guru dalam melaksanakan rencana pengajaran. 
• Suatu titik kematangan atau keadaan yang diperlukan untuk melakukan 
sesuatu kegiatan dalam mengorganisasi lingkungan dengan baik. 
• Menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar dapat 
belajar dan kegiatan tersebut terikat oleh suatu tujuan tertentu.
EMPAT HAL YANG HARUS DIKUASAI GURU 
a) Kemampuan menguasai bahan pelajaran. 
b) Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa. 
c) Kemampuan melaksanakan proses pengajaran. 
d) Kemampuan mengukur hasil belajar siswa.
KOMPETENSI GURU DIBAGI MENJADI TIGA 
BIDANG (KOMPETENSI BIDANG KOGNITIF) 
• Kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi pelajaran, 
• Pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, 
• Pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan, 
• Pengetahuan tentang administrasi kelas, 
• Pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, 
• Pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya.
KOMPETENSI BIDANG SIKAP 
• Kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang 
berkenaan dengan tugas dan profesinya. 
• Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata 
pelajaran yang dibinanya. 
• Sikap toleransi terhadap sesama teman profesinya. 
• Memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil 
pekerjaannya.
KOMPETENSI PERILAKU/PERFORMANCE 
• Guru dalam berbagai keterampilan/berperilaku, seperti 
keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat 
bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, 
• Keterampilan dapat menumbuhkan semangat belajar para siswa. 
• Keterampilan dalam menyusun persiapan/perencanaan mengajar. 
• Keterampilan siswa dalam melaksanakan administrasi kelas.
DEFINISI KOMPETENSI PERILAKU 
• Berbeda dengan kompetensi kognitif terletak dalam sifatnya. 
• Kompetensi kognitif berkenaan perilaku yang diutamakan adalah praktik/ keterampilan. 
• Penjelasan guru harus mampu memfokuskan perhatian dan membuat tertarik para siswa. 
• Guru mengemukakan tujuan demonstrasi/peragaan, dan menunjukan butir-butir keselamatan kerja. 
• Demonstrasi/peragaan yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah jangan sampai salah dalam memberikan peragaan, 
karena akan menimbulkan pengaruh negatif. 
• Asimilasi, setelah siswa melihat, menerima, mengerti apa yang diperagakan, maka siswa mencoba praktik. 
• Memperoleh kemantapan yang meyakinkan apakan siswa benar-benar praktik dengan pengawasan oleh guru.
TUGAS GURU YANG PERLU DIPERHATIKAN 
1) Selalu mengawasi hasil praktik siswa, 
2) Memuji siswa bila hasilnya baik, 
3) Memberikan konsep yang benar dan yang salah. 
4) Penilaian pada tahap ini siswa perlu diberikan skema penilaian yang jelas agar 
siswa mengetahui kelemahannya dan kemajuannya, 
5) Siswa dapat mengetahui keterampilan mana yang harus lebih ditekuni.
Undang-undang No. 14 tahun 2005 pasal 8 
• Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, 
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani 
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk 
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
KESIAPAN GURU MENGAJAR PRAKTIK 
• Suatu proses belajar mengajar dimana materi praktik yang akan 
diberikan. 
• Guru dapat membimbing siswa dalam mengatasi hambatan 
selama pembelaja-ran praktik berlangsung. 
• Guru telah menguasai materi pelajaran sehingga siswa dapat 
belajar dan kegiatan tersebut terkait oleh suatu tujuan.
MENGUKUR KUALIFIKASI GURU PRAKTIK 
• Kesiapan materi praktik yang akan diberikan, 
• Kesiapan perencanaan dalam pembelajaran praktik 
• Kemampuan menggunakan media/alat praktik yang 
digunakan selama praktik berlangsung.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 
KESIAPAN MENGAJAR GURU 
• Melaksanakan program life skill, dan menyebutkan bahwa faktor yang 
mempengaruhi dalam 
kesiapan kerja dari seorang guru adalah motivasi. 
• Motivasi yang dimaksud adalah motivasi untuk meningkatkan 
pengalaman dari guru tersebut. 
• Pengalaman berupa mengikuti sebuah pelatihan dan penataran yang 
mana semakin banyak diperoleh melalui melalui lamanya mengajar.
PENGALAMAN KERJA GURU 
• Ungkapan yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik. 
• Seorang guru akan banyak belajar dari pengalaman yang telah dialaminya, 
• Sesuatu yang janggal jika guru telah berpengalaman akan mengulangi suatu 
yang telah dilaksanakan kalau itu tidak menguntungkan. 
• Mencapai kualitas yang baik sesuai dengan harapan guru memerlukan 
pengalaman dalam waktu yang sangat panjang.
DEFINISI PENGALAMAN MENGAJAR 
• Lamanya waktu guru mengisinya dengan pengalaman dalam mengajar. 
• Masa kerja dalam setahun. 
• Lamanya guru mengajarkan materi pelajaran. 
• Guru yang banyak pengalaman dalam mengajar akan mudah dalam 
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan akan lebih berkualitas.
MENGAJAR BERKUALITAS 
1) Menjangkau tiga kemampuan hasil belajar, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. 
2) Sesuai dengan tujuan instruksional. 
3)Terjadi proses belajar pada siswa. 
4)Terjadi perubahan tingkah laku yang positif. 
5) Menjangkau kualitas mengajar yang baik diperlukan pengalaman mengajar yang lama. 
6) Pengalaman mengajar menunjukkan pada lamanya guru mengajar pada bidang yang 
diajarkan.
KEUNTUNGAN MENGAJAR 
1) Mampu menyusun persiapan mengajar dengan cepat dan tepat. 
2) Mudah beradaptasi dengan siswa dalam mengajar. 
3) Responsif terhadap masalah pengajaran terutama yang berkaitan 
dengan proses belajar 
mengajar. 
4) Fleksibel dalam menggunakan media pengajaran 
5) Mudah memacu siswa untuk berprestasi.
DEFINISI MASA KERJA GURU 
• Menggambarkan pengalaman mengajar tentunya berkaitan dengan 
kemampuan dalam menguasai teknologi pengajaran. 
• Guru yang dapat menganalisis masalah, 
• Guru dapat mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan 
dengan kegiatan proses belajar mengajar.
PENGALAMAN MENGAJAR DENGAN KESIAPAN MENGAJAR 
• Makin banyak pengalaman mengajar akan semakin siap mengajarnya. 
• Guru yang banyak pengalaman mengajarnya akan mampu mengatasi 
kesulitan-kesulitan yang timbul dalam dunia pengajaran. 
• Guru yang mempunyai pengalaman mengajar cukup lama akan mampu 
meningkatkan mutu pengajaran, sehingga pengajaran akan semakin 
terkontrol dan terkendali. 
• Pengalaman mengajar mempunyai pengaruh terhadap kesiapan mengajar 
seorang guru.
PENINGKATAN MUTU LULUSAN SMK 
• Siswa dapat bekerja di dalam dunia industri diperlukan peran serta dari seorang guru 
mau melakukan persiapan pengajaran. 
• Guru yang siap untuk melakukan proses mengajar adalah guru yang profesional. 
• Guru SMK dituntut untuk memperluas wawasan dan pengalaman sesuai dengan 
kenyataan yang ada dilapangan dengan mengikuti kegiatan baik di sekolah maupun 
industri. 
• Pengalaman kerja yang tinggi akan berdampak bahwa guru SMK semakin siap untuk 
melaksanakan pembelajaran.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU 
• Kesiapan mengajar seorang guru dapat ditunjukan 
oleh penampilan mengajar. 
• Penampilan guru mengajar ini wujud kompetensi 
profesionalisme dalam merencanakan, 
melaksanakan, dan mengevaluasi pengajarannya.
KOMPETENSI PROFESIONALISME 
• Kompetensi profesionalisme seorang guru diperoleh melalui pendidikan. 
• Selain berdasarkan pada bakat guru yang terdapat pada diri seseorang, 
• Terdapat pada unsur pengalaman mengajar. 
• Pendidikan memegang peranan yang sangat penting. 
• Dapat dipelajari atau dipersiapkan oleh seseorang yaitu melalui proses 
pendidikan guru. 
• Pendidikan guru di Indonesia ditangani oleh LPTK. 
• Pada guru dapat ditambahkan penataran dan pelatihan guru
KEBERHASILAN SEORANG GURU 
• Salah satu syarat untuk menjadi guru yang berhasil adalah 
memiliki kesiapan mengajar. 
• Pada proses belajar mengajar terdapat kegagalan sering 
terjadi dikarenakan kurang adanya kemampuan mengajar. 
• Guru dipandang perlu untuk menambah wawasan dan 
pengetahuan pada bidang yang diampunya.
IN-SERVICE EDUCATION 
• Menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang kerjanya, 
• Usaha yang berkesinambungan untuk menjadikan seorang guru lebih 
mampu dalam melaksanakan tugasnya. 
• Pendidikan tambahan yang diharapkan dapat memberikan support.
BENTUK IN-SERVICE EDUCATION 
a) Penataran 
b) Pelatihan 
c) Simposium 
d) Kerja bengkel 
e) Seminar 
f) Mengikuti pendidikan formal untuk jenjang yang lebih tinggi.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU 
• Dapat dilakukan melalui program pelatihan dalam jabatan (in service training). 
• Pelatihan mengandung makna bahwa setelah mengikuti pelatihan guru akan 
terdorong motivasinya untuk memperbaiki kinerja. 
• Guru dapat memperoleh pembelajaran atau penyegaran ilmu dan informasinya.
DEFINISI PELATIHAN GURU 
• Kegiatan untuk memperbaiki penguasaaan berbagai 
keterampilan. 
• Teknik pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang 
sangat singkat.
DEFINISI CENTER FOR DEVELOPMENT 
MANAGEMENT AND PRODUCTIVITY 
• Belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan 
pekerjaan mereka. 
• Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses memberikan bantuan 
bagi para guru atau pekerja untuk memperbaiki kekurangan dalam 
melaksanakan pekerjaan.
TUJUAN PELATIHAN GURU 
• Penambahan pengetahuan, keterampilan, dan perbaikan sikap 
dari peserta pelatihan. 
• Pengembangan penampilan kerja individu. 
• Pengembangan karir seseorang.
TUJUAN PROSES PELATIHAN 
• Perilaku yang efektif dari seseorang yang dalam 
pekerjaan di dalam organisasi dan dalam keadaan 
yang paling sederhana.
DEFINISI PENATARAN 
• Pendidikan yang dilaksanakan untuk peningkatan kecerdasan. 
• Kepandaian pada keterampilan atau kewenangan yang menjadi 
dasar kualifikasi profesi. 
• Perlu dilakukan pendidikan lanjutan dari hasil pelatihan. 
• Pelatihan hanya dilakukan dalam waktu yang singkat sehingga 
perlu diadakan pengingatan.
KEUNTUNGANPELATIHAN 
• Mengikuti pelatihan seorang guru akan memahami dan memperdalam ilmunya 
sehingga akan meningkatkan profesionalisme guru dalam bekerja. 
• Penataran dan pelatihan yang berhubungan dengan teknologi pengajaran. 
• Penataran dan pelatihan dalam bidang studi mempunyai pengaruh terhadap 
kesiapan mengajar seorang guru terutama terhadap kesiapan merencanakan 
pembelajaran praktik.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK 
• Pembelajaran harus direncanakan untuk mempermudah 
proses belajar mengajar agar menjadi lebih bermakna. 
• Perencanaan dimaksudkan agar program pembelajaran 
hendaknya dapat menjadikan guru lebih siap dalam mengajar 
dengan perencanaan lebih matang.
KARAKTERISTIK KESIAPAN GURU 
• Kesiapan sendiri menurut kamus psikologi adalah suatu titik kematangan untuk 
menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu. (Eko Hariyono, 2007) 
• Poerwodarminto (1985:940) menyatakan bahwa siap sebagai sesuatu yang sudah 
disediakan. 
• Kesiapan dapat dipandang sebagai suatu karakteristik tertentu yang diperlukan guru 
melakukan kegiatan tertentu. 
• Guru mata diklat dalam melaksanakan PBM memerlukan sebuah persiapan. 
• Persiapan tersebut berupa rencana pembelajaran.
DEFINISI RENCANA PEMBELAJARAN 
• Mencakup urutan bagaimana waktu yang akan digunakan, 
• Urutan bagaimana materi akan disampaikan, 
• Rangkaian perkembangan proses berfikir dan 
keterampilan yang akan ditumbuhkan pada siswa, 
• Alat peraga dan penilaian.
KOMPONEN PEMBELAJARAN YANG DISIAPKAN 
1) Tujuan 
2) Bahan pelajaran 
3) Kegiatan belajar megajar 
4) Metode, media dan sumber belajar. 
5) Evaluasi.
KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN 
1. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu bentuk tingkah laku apa yang diinginkan dapat dicapai 
atau dapat dimiliki oleh siswa setelah terjadinya PBM. 
2. Bahan belajar yang mengantarkan siswa mencapai tujuan. 
3. PBM yang akan diciptakan oleh guru agar siswa mencapai tujuan secara efektif dan 
efisien. 
4. Menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui dan mengukur apakah tujuan itu 
dapat tercapai atau tidak.
PERSIAPAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN 
• Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan, 
• Memilih dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu mengajar) dan 
sumber belajar. 
• Merancang skenario pembelajaran, merancang pengelolaan kelas, 
merancang prosedur, mempersiapkan alat penilaian dan kesan umum 
rencana pembelajaran.
PERENCANAAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN 
• Kegiatan direncanakan terlebih dahulu. 
• Keberhasilan atau kelancaran menuju tujuan yang akan dicapai dan lebih terarah. 
• Guru harus memiliki kemampuan untuk membuat sebuah perencanaan pembelajaran. 
• Guru hendaknya merencanakan program pembelajaran yang berupa materi maupun 
keterampilan yang akan diberikan setiap pertemuannya. 
• Perencanan itu dapat sebagai alat kontrol dan pegangan saat mengajar bagi guru itu 
sendiri.
PERENCANAAN AWAL TAHUN PELAJARAN BARU 
• Menyusun program yang tertuang dalam program 
tahunan dan program semester dalam perencanaan 
pengelolaan pembelajaran.
TUJUAN PEMBELAJARAN 
• Tujuan dari pembelajaran sebelumnya ditentukan melalui sebuah 
kurikulum. 
• Pada kurikulum terdapat standar kompetensi. 
• Guru di beri kebebasan untuk menjabarkan dalam kompetensi dasar. 
• Memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan mencapai 
tujuan pembelajaran.
MERUMUSKAN PEMBELAJARAN 
• Setiap guru memperhatikan aspek ABCD yaitu audience (siswa), 
behavior (kemampuan Siswa), conditions (keadaan PBM), dan 
degree (ukuran tujuan pembelajaran) (Depdikbud,1999).
METODE MENGAJAR 
• Suatu cara untuk mengatur hubungan interaksi antara siswa dengan guru pada saat berlangsungnya 
proses pembelajaran. 
• Pemilihan metode mengajar diperlukan adanya pemahaman dan adanya kesesuaian dengan bahan 
yang akan diajarkan. 
• Pertimbangan utama dalam metode mengajar adalah kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran 
materi pelajaran, sumber dan fasilitas yang tersedia, kondisi belajar mengajar, kondisi siswa dan 
waktu yang tersedia. 
• Memilih metode mengajar berdasarkan kondisi siswa, bahan yang disampaikan dan fasilitas sekolah.
MACAM METODE PEMBELAJARAN 
(1) Metode pemberian tugas, 
(2) Metode eksperimen, 
(3) Metode diskusi, 
(4) Metode karyawisata, 
(5) Metode bermain peran, 
(6) Metode demonstrasi, 
(7) Metode ceramah, 
(8) Metode Tanya jawab, 
(9) Metode bercerita, 
(10) Metode sosiodrama.
LANGKAH-LANGKAH MENGAJAR 
• Pembelajaran perlu direncanakan agar tujuan pelajaran 
dapat tercapai. 
• Mempermudah pemahaman peserta didik dalam 
memahami materi yang sedang diajarkan. 
• Didasarkan dari yang mudah ke sukar dan dari yang 
bersifat ingatan sampai ke evaluasi atau modifikasi.
MENENTUKAN CARA MEMOTIVASI SISWA 
• Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat belajar 
peserta didik yang tinggi dengan tujuan pembelajaran 
tercapai dengan baik. 
• Cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi siswa antara 
lain dengan bercerita pengalaman, kesuksesan, dan manfaat 
yang di dapat dari materi. 
• Hasil yang akan dicapai jika siswa menguasai suatu
PENGELOLAAN BAHAN PEMBELAJARAN 
• Harus berpedoman pada kurikulum yang ada pada sekolah 
masing-masing sesuai serta standar kompetensi yang ada. 
• Menentukan sumber dan bahan pembelajaran sehingga 
memudahkan peserta didik dalam memahami materi sesuai 
dengan tujuan pembelajaran. 
• Bahan pembelajaran juga harus memperhatikan taraf berfikir 
peserta didik sesuai dengan materinya.
PERENCANAAN PENGELOLAAN KELAS 
• Perencanaan pengelolaan kelas merupakan salah satu indikator 
keberhasilan dalam pembelajaran, 
• Di dalam kelas terdapat peserta didik dengan karakter yang bervariasi. 
• Perbedaan karakter dapat diminimalisir dengan pengelolaan kelas yang 
baik.
PENGELOLAAN KELAS 
(1) Mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi pembelajaran yang 
digunakan. 
(2) Merencanakan alokasi waktu pembelajaran 
(3) Menentukan cara mengkoordinasikan siswa agar terlibat aktif dalam 
kegiatan pembelajaran.
PERENCANAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN 
• Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk 
menyalurkan pikiran, perasaan, perhatian, dan 
kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses 
belajar mengajar.
FUNGSINYA MEDIA PEMBELAJARAN 
• Media dapat digunakan untuk membantu memudahkan pemahaman 
siswa dalam menangkap dan memahami konsep atau materi yang 
disampaikan. 
• Media juga dapat menghantarkan siswa ketingkat pemahaman yang 
lebih tinggi dari pada disampaikan dengan ceramah atau lisan.
PERENCANAAN PENILAIAN PRESTASI SISWA 
• Prestasi digunakan sebagai pedoman apakah kegiatan pembelajaran yang 
telah dilaksanakan itu dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik. 
• Dapat diketahui siapa dan bagaimana dari materi yang belum dikuasai oleh 
peserta didik kita. 
• Tahap perencanaan evaluasi dapat dilakukan dengan cara menentukan 
prosedur penilaian yang akan digunakan dan bagaimana membuat alat 
penilaian hasil belajar siswa.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK 
• Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem 
yang terdiri dari beberapa komponen yang saling 
berinteraksi, berhubungan dan bergantung satu sama 
lain.
PROSES EDUKATIF 
(1) Tujuan yang jelas yang akan dicapai. 
(2) Bahan yang akan menjadi interaksi. 
(3) Siswa yang aktif harus mengalami sesuatu baru. 
(4) Guru yang melaksanakan pelajaran. 
(5) Metode tertentu untuk mencapai tujuan 
(6) Situasi yang memungkinkan proses interaksi berlangsung. 
(7) Evaluasi atau penilaian terhadap interaksi.
GURU SEBAGAI PENGENDALI UTAMA MEMILIKI KOMPETENSI 
(a) Mengelola ruang, waktu dan fasilitas belajar. 
(b) Menggunakan strategi pembelajaran. 
(c) Mengelola interaksi kelas 
(d) Bersifat terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar 
(e) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu 
(f) Melaksanakan proses dan hasil belajar. 
(g) Kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
PROSES BELAJAR MENGAJAR 
• Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang relatif 
mantap berkat latihan dan pengalaman. 
• Konstek belajar yang yang direncanakan adalah suatu 
pembelajaran yang dilakukan secara sengaja dengan struktur. 
• Proses belajar mengajar dan hasil yang dicapai dapat dikontrol 
secara cermat.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
• Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan 
kesempatan belajar kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, 
dilakukan dengan cara tertentu, dan diharapkan memberikan hasil tertentu 
pula kepada siswa. 
• Upaya proses belajar mengajar membawa hasil yang diinginkan, 
• Guru memiliki kompetensi tertentu yang bisa digolongkan dalam kompetensi 
professional.
MULAI MENENTUKAN TUJUAN PEMBELAJARAN 
• Menyampaikan materi dengan metode dan strategi yang tepat. 
• Mengelola interaksi kelas dengan baik, 
• Mengelola waktu dan fasilitas belajar secara jelas. 
• Melakukan penilaian atas proses. 
• Interaksi yang telah dilakukan dengan peserta didik.
ASPEK-ASPEK DALAM PROSES PERENCANAAN 
PEMBELAJARAN (MEMULAI PELAJARAN) 
• Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid 
agar mental dan perhatiannya terpusat pada apa yang dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan 
memberikan efek terhadap kegiatan belajar. 
• Kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan perhatian pada diri siswa. 
• Kegiatan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kesiapan mental siswa dalam menerima pelajaran. 
• Komponen keterampilan yang membuka pelajaran yang dikemukakan sebelumnya yaitu menarik perhatian 
siswa dan menumbuhkan motivasi semangat belajar.
MENARIK PERHATIAN SISWA 
• Dapat dilakukan guru dengan menggunakan cara belajar yang bervariasi, 
menggunakan berbagai media mengajar, dan pola interaksi yang bervariasi . 
• Menumbuhkan motivasi dapat dengan cara kehangatan atau keantusiasan, 
menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan 
memperhatikan minat siswa. 
• Memberi acuan dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan dan 
tugas, memberikan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan 
masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan.
APERSEPSI MATERI PELAJARAN 
• Dapat dilakukan dengan memberikan 
pertanyaan atau memberikan 
kesimpulan pelajaran yang telah 
berlangsung kemarin.
TUJUAN MEMBUKA PELAJARAN 
• Memperoleh pengaruh yang positif terhadap proses belajar mengajar. 
• Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari perhatian dan motivasi 
siswa untuk menghadapi tugas yang akan dikerjakan, 
• Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan yang 
mungkin diambil dalam mempelajari bagian dari mata diklat. 
• Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai 
dengan hal-hal baru.
MENGELOLA KEGIATAN PEMBELAJARAN 
• Ditekankan pada saat dikelas dimana guru berperan sebagai pemimpin untuk peserta 
didiknya, 
• Guru harus mampu menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. 
• Dapat mengendalikan bilamana terjadi gangguan didalam kelas saat terjadi proses 
belajar mengajar. 
• Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa 
dan sarana pembelajaran serta mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan 
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK 
(1) Telaah keterampilan yaitu menganalisis jenis suatu keterampilan berdasar 
aspek konstansi, kontinuitas, koherensi, dan kompleksitas, 
(2) Memberikan demonstrasi siswa untuk membentuk tingkah laku dasar siswa, 
(3) Mengembangkan latihan dalam komponen unit keterampilan atau abilitas 
keterampilan, 
(4) Menentukan dan mempertunjukan keterampilan bagi siswa, 
(5) Menyediakan kontiguitas, latihan dan balikan yang mendasar.
KINERJA GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN 
(1) Menyampaikan materi 
pengantar praktik, 
(2) Memberikan contoh, 
(3) Menggunakan alat media, 
(4) Memberi kesempatan 
siswa untuk aktif, 
(5) Memberikan penguatan, 
(6) Melatih keterampilan 
kooperatif, 
(7) Mengadakan variasi 
(8) Membentuk kelompok belajar, 
(9) Memberikan tugas, 
(10) Melatih kemandirian, 
(11) Menentukan metode mengajar, 
(12) Menunjukan kegairahan, 
(13)Mendorong pengertian siswa, 
(14) Menangani perilaku siswa yang 
tidak diinginkan.
PENGELOLAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 
• Pengelolaan dalam mempersiapkan siswa menjadi 
beberapa kelompok sebelum praktik. 
• Memberikan demonstrasi bagaimana mengasah 
kemampuan dan keterampilan otot. 
• Menjaga keberlangsungan belajar dengan mengatur 
kondisi siswa yang diinginkan.
PENGELOLAAN WAKTU DAN 
PENGORGANISASIAN SISWA 
• Merencanakan suatu pembelajaran yang tercantum dalam rencana 
pelaksanaan pembelajaran (RPP). 
• Guru yang baik harus mencantumkan alokasi waktu untuk mencapai 
kompetensi tertentu. 
• Mengantisipasi adanya materi yang mungkin belum tersampaikan sehingga 
penggunaan waktu harus benar-benar diperhatikan.
PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN WAKTU 
(WAKTU UNTUK KEGIATAN PEMBUKAAN) 
• Pembelajaran siswa perlu diatur untuk membantu 
mempercepat tujuan pembelajaran dan memusatkan 
perhatian siswa. 
• Dilakukan dengan mengatur tempat praktik dengan cara 
membentuk kelompok-kelompok kecil. 
• Mampu memanfaatkan peralatan dan media yang ada 
sesuai dengan metode yang digunakan.
PELAKSANAAN PENILAIAN 
• Menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan suatu penilaian atau 
evaluasi. 
• Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan merupakan studi 
yang mengkombinasikan penampilan dengan sesuatu nilai tertentu. 
• Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang perlu direncanakan 
dan diatur sejalan dengan pengaturan serta perencanaan dalam pelaksanaan kurikulum 
yang berlaku.
TEST ATAU SOAL 
• Alat evaluasi yang digunakan untuk belajar disekolah. 
• Seperangkat alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam 
proses pembelajarannya. 
• Tes yang didesain untuk mengukur tercapainya tujuan pembelajaran yang mempunyai 
peranan penting untuk menilai kemajuan siswa. 
• Memberikan informasi mengenai efektifitas program pembelajaran. 
• Hasil tes ini memberitahukan kepada guru seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan 
pembelajaran yang telah di targetkan.
TES PENGUKURAN KEBERHASILAN DALAM 
PENYUSUNAN METODE PEMBELAJARAN 
• Proses mendapatkan informasi menyeluruh dan 
berkesinambungan tentang suatu proses. 
• Hasil belajar siswa sehingga dapat menjadikan dasar 
penentuan perlakuan yang berkelanjutan.
FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN 
BAGI SISWA 
• Untuk mengetahui hasil 
belajarnya, 
• Memberikan dorongan belajar, 
• Memberikan pengalaman 
belajar. 
BAGI GURU 
• Menyeleksi siswa dan 
meramalkan 
keberhasilannya, 
• Mengetahui sebab 
kesulitan belajar siswa. 
• Memberikan pedoman 
dalam belajar, 
• Mengetahui ketepatan 
metode mengajar.
EVALUASI PEMBELAJARAN 
• Proses pembelajaran merupakan hal yang penting karena evaluasi dapat 
digunakan untuk mengecek, mengukur, menilai dan memperbaiki 
perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang telah dilakukan. 
• Digunakan untuk menilai apakah proses pembelajaran telah dilaksanakan 
secara efektif dan mencapai tujuan dengan optimal. 
• Guru perlu membuat perencanaan tes, melaksanakan tes, mengolah hasil tes 
dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
MENUTUP PELAJARAN 
• Menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru 
untuk mengakhiri pelajaran. 
• Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari kegiatan 
memberikan kesimpulan, penguatan dan memberikan tugas.
MEMBUAT KESIMPULAN 
• Merupakan komponen strategi yang memuat semua bagian isi 
pelajaran yang penting yang berupa pengertian singkat dari 
konsep, prosedur atau prinsip yang baru dipelajari.
PEMBERIAN KESIMPULAN 
• Agar siswa lebih mudah mencerna ide pokok dari isi mata 
pelajaran yang diajarkan. 
• Penguatan yang diberikan untuk memperjelas materi yang 
telah diberikan dan memberikan kesan yang mendalam 
kepada peserta didik.
PEMBERIAN TUGAS 
• Merupakan suatu metode dalam proses belajar 
mengajar sebagai bentuk pengalaman belajar.
METODE TUGAS 
• cara mengajar dengan pemberian tugas kepada siswa 
dalam bentuk pekerjaan rumah, dan membuat tugas 
keterampilan tertentu.
KESIAPAN MENGAJAR DILIHAT DARI RENCANA PEMBELAJARAN 
• Melalui sebuah perencanaan pembelajaran seorang 
guru dapat memperkirakan hal apa yang akan 
dilakukan pada saat melaksanakan pembelajaran.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 
a. Tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai 
b. Penyampian materi akan lebih mudah dan berurutan. 
c. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien 
d. Pengukuran akan hasil pembelajaran akan lebih jelas dan mudah.
KEUNTUNGAN PEMBUATAN PERENCANAAN 
PEMBELAJARAN 
• Pembuatan perencanaan pembelajaran tersebut menunjukan bahwa 
perencanaan menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran 
yang baik. 
• Perencanaan yang dapat mengantarkan ke proses pembelajaran.
TUJUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN 
• Rencana pembelajaran harus memenuhi aspek-aspek tertentu. 
• Guru yang membuat perencanaan dengan benar sesuai dengan kajian teori yang telah 
dikemukakan, maka akan semakin mudah pula guru tersebut untuk pencapai proses 
pembelajaran yang berkualitas. 
• Perencanaan yang dibuat oleh guru maka akan semakin jelas pula untuk mencapai tujuan 
pembelajaran atau guru yang memiliki perencanaan yang baik akan memiliki kesiapan akan 
mengajar yang baik pula.
ASPEK PERENCANAAN PENGELOLAAN 
PEMBELAJARAN 
• Bahan pelajaran, 
• Pengelolaan kelas, 
• Alat/media pembelajaran, 
• Penilaian.
KESUAIAN RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
• Guru yang memiliki perencanaan yang baik akan memiliki pula kesiapan 
yang lebih tinggi. 
• pelaksanaan pembelajaran akan lebih baik pula. 
• Guru dapat melaksanakan proses pembuatan perencanaan sendiri.
PEMBUATAN PERENCANAAN SENDIRI 
• Guru yang tidak menggunakan perencanaan milik guru ataupun 
sekolah lain. 
• Perencanaan yang dibuat khusus akan sesuai dengan 
karakteristik siswa yang akan diampunya.
PEMBUATAN PERENCANAAN GURU 
• Perlu di cocokan antara perencanaan yang digunakan untuk menentukan 
apakah guru tersebut benar membuat perencanaannya sendiri. 
• Guru yang perencanaan dan pelaksanaan sesuai, maka sudah pasti proses 
pembelajaran sesuai tujuan dan dapat di simpulkan bahwa perencanaan 
tersebut di buat oleh guru itu sendiri. 
• Perencanaan yang sudah baik akan membawa hasil belajar yang baik bila 
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan.
PENGALAMAN SEORANG GURU 
• Semakin banyak pengetahuan berarti semakin memiliki kesiapan 
untuk mengajar dari seorang guru. tersebut. 
• Faktor pengalaman adalah hal yang mempengaruhi dalam 
keberhasilan melaksanakan pembelajaran. 
• Pengalaman seorang guru akan mendapatkan apa yang akan 
dilakukan di proses pembelajran selanjutnya di kemudian hari.
PROSES PEMBELAJARAN 
• Proses interaksi antara sistem 
instruksional di mana guru memegang 
peranan yang utama.
ANTISIPASI DALAM MENGAJAR 
• Guru tidak akan mengulangi kegagalan dalam mengajar yang kedua kalinya baik dalam menyusun 
satuan pelajaran, memilih media, memilih bahan ajaran, menggunakan metode dan alat evaluasi yang 
digunakannya. 
• Penataran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu para tenaga pendidik di bidang 
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan. 
• Kepribadian agar lebih mampu dan mantap dalam menjalankan tugas sesuai dengan fungsi dan 
jabatannnya. 
• Penataran juga bertujuan mengembangkan sikap pada para guru agar dapat menyesuaikan sistem 
pengajaran terhadap perkembangan zaman.
KESIMPULAN 
• Perbedaan kesiapan mengajar praktik harus didasarkan pada latar belakang 
pendidikan guru. 
• Latar belakang guru tersebut dapat berupa pengalaman dalam mengajar, 
• Pengalaman dalam mengikuti pelatihan dan pengalaman selama pendidikan.
Slide Master 
• Your Text here 
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipisc ing elit, sed diam 
nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam 
erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci 
tati on ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo 
consequat. 
• Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse 
molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero 
eros et accu msan et iusto odio dignissim qui blandit praese nt lupta 
tum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi
Print Master 
• Your Text here 
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipisc ing elit, 
sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet 
dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad 
minim veniam, quis nostrud exerci tati on ullamcorper 
suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. 
• Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate 
velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat 
nulla facilisis at vero eros et accu msan et iusto odio 
dignissim qui blandit praese nt lupta tum zzril delenit 
augue duis dolore te feugait nulla facilisi
Thank You 
Kingsoft Office 
published by www.Kingsoftstore.com @Kingsoft_Office 
kingsoftstore

More Related Content

What's hot

Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranrizka_pratiwi
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)Rudi Salam Sinulingga
 
Strategi kognitif kel3 pak rohmat
Strategi kognitif kel3 pak rohmatStrategi kognitif kel3 pak rohmat
Strategi kognitif kel3 pak rohmatguasiti
 
PANDUAN PPL PPG DALJAB I edit.pptx
PANDUAN PPL PPG DALJAB I edit.pptxPANDUAN PPL PPG DALJAB I edit.pptx
PANDUAN PPL PPG DALJAB I edit.pptxSaifulRizkyRamadan
 
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan KurikulumSejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan KurikulumTeguh Arie Sandy
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanAdy Setiawan
 
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranPemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranIsmail Fizh
 
Master Deck PMO Level Sekolah 2023-2024 (1).pptx
Master Deck PMO Level Sekolah 2023-2024 (1).pptxMaster Deck PMO Level Sekolah 2023-2024 (1).pptx
Master Deck PMO Level Sekolah 2023-2024 (1).pptxSofiawatiSofiawati2
 
Tutorial 4: Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
Tutorial 4:  Tahapan dan Proses Perencanaan PendidikanTutorial 4:  Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
Tutorial 4: Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikantitaros
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatifeli priyatna laidan
 
01. persiapan pembelajaran
01. persiapan pembelajaran01. persiapan pembelajaran
01. persiapan pembelajaransari swan
 
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranIlham Setiawan
 
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)Hariyatunnisa Ahmad
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1arlanridfan farid
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxCindyCencen
 

What's hot (20)

Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
 
Strategi kognitif kel3 pak rohmat
Strategi kognitif kel3 pak rohmatStrategi kognitif kel3 pak rohmat
Strategi kognitif kel3 pak rohmat
 
PANDUAN PPL PPG DALJAB I edit.pptx
PANDUAN PPL PPG DALJAB I edit.pptxPANDUAN PPL PPG DALJAB I edit.pptx
PANDUAN PPL PPG DALJAB I edit.pptx
 
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan KurikulumSejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
 
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaranPemanfaatan media audio dalam pembelajaran
Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
 
Master Deck PMO Level Sekolah 2023-2024 (1).pptx
Master Deck PMO Level Sekolah 2023-2024 (1).pptxMaster Deck PMO Level Sekolah 2023-2024 (1).pptx
Master Deck PMO Level Sekolah 2023-2024 (1).pptx
 
Tutorial 4: Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
Tutorial 4:  Tahapan dan Proses Perencanaan PendidikanTutorial 4:  Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
Tutorial 4: Tahapan dan Proses Perencanaan Pendidikan
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
 
01. persiapan pembelajaran
01. persiapan pembelajaran01. persiapan pembelajaran
01. persiapan pembelajaran
 
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
 
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
 
KOMPETENSI GURU ABAD 21.pptx
KOMPETENSI GURU ABAD 21.pptxKOMPETENSI GURU ABAD 21.pptx
KOMPETENSI GURU ABAD 21.pptx
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
 

Similar to Kompetensi guru dan peran kepala sekolah

Kompetensi guru dan peran kepala sekolah
Kompetensi guru dan peran kepala sekolahKompetensi guru dan peran kepala sekolah
Kompetensi guru dan peran kepala sekolahSMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Ba' siti
Ba' sitiBa' siti
Ba' sitisujiadi
 
Memahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi GuruMemahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi GuruNini Ibrahim01
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfAryJuan1
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfAryJuan1
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptSahabatEdu
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesionaliqbalmayzun
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikanPerdyKaruru1
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Ciri-ciri Guru Yang Efektif
Ciri-ciri Guru Yang EfektifCiri-ciri Guru Yang Efektif
Ciri-ciri Guru Yang EfektifFauzan Zain
 
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013ISTAFIANI AMBARWATI
 

Similar to Kompetensi guru dan peran kepala sekolah (20)

Kompetensi guru dan peran kepala sekolah
Kompetensi guru dan peran kepala sekolahKompetensi guru dan peran kepala sekolah
Kompetensi guru dan peran kepala sekolah
 
Ba' siti
Ba' sitiBa' siti
Ba' siti
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Memahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi GuruMemahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi Guru
 
KINERJA GURU
KINERJA GURUKINERJA GURU
KINERJA GURU
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
KINERJA
KINERJA KINERJA
KINERJA
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesional
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Ciri-ciri Guru Yang Efektif
Ciri-ciri Guru Yang EfektifCiri-ciri Guru Yang Efektif
Ciri-ciri Guru Yang Efektif
 
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 

Kompetensi guru dan peran kepala sekolah

  • 1. KOMPETENSI GURU DAN PERAN KEPALA SEKOLAH Presentation Subtitle
  • 2. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL • Pemerintah khususnya melalui Depdikbud terus menerus berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita. • Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru. • Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. • Undang-undang pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia.
  • 3. “Educational change depends on what teachers do and think…” • Perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada “what teachers do and think “atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan kompetensi guru.
  • 4. REALITA KOMPETENSI GURU • Salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai. • Kinerja guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi guru.
  • 5. HAKEKAT KOMPETENSI • Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan.
  • 6. GURU DAPAT MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN • Guru seorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
  • 7. PENGERTIAN KOMPETENSI GURU • Gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
  • 8. TIGA JENIS KOMPETENSI GURU (KOMPETENSI PROFESIONAL) • Memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.
  • 9. KOMPETENSI KEMASYARAKATAN • Mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.
  • 10. KOMPETENSI PERSONAL • Memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. • Guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
  • 11. 4 JENIS KOMPETENSI GURU MENURUT PP No. 14 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik. 2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian. 3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat. 4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
  • 12. KOMPETENSI PEDAGOGIK TERDIRI DARI (a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) Pemahaman terhadap peserta didik; (c) Pengembangan kurikulum/ silabus; (d) Perancangan pembelajaran; (e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) Evaluasi hasil belajar; (g) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
  • 13. KOMPETENSI KEPRIBADIAN (a) Mantap; (b) Stabil; (c) Dewasa; (d) Arif dan bijaksana; (e) Berwibawa; (f) Berakhlak mulia; (g) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) Mengevaluasi kinerja sendiri; (i) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
  • 14. DEFINISI KEPRIBADIAN • Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku bagi siswa-siswanya.
  • 15. PROFESI GURU • Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. • Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah.
  • 16. UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN No. 14 Tahun 2005 a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism. b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. c) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang-bidang tugas. d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
  • 17. f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat. h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
  • 18. KOMPETENSI SOSIAL • Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. • Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  • 19. PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar. • Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan.
  • 20. DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar. • Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu. • Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain.
  • 21. KEMAMPUAN GURU SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL 1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional. 2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok.
  • 22. KOMPETENSI SOSIAL TERDIRI DARI (a) Berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; (d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
  • 23. KOMPETENSI PROFESIONAL (a) Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar. (b) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; (e) Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
  • 24. NATIONAL BOARD FOR PROFESIONAL TEACHING SKILL • Standar kompetensi bagi guru di Amerika. • Dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru. • Dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi utama.
  • 25. TEACHERS ARE COMMITTED TO STUDENTS AND THEIR LEARNING (a) Penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa. (b) Pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa. (c) Perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil. (d) Misi guru dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
  • 26. TEACHER KNOW THE SUBJECTS THEY TEACH AND HOW TO TEACH AND HOW TO TEACH THOSES SUBJECTS TO STUDENTS (a)Apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata pelajaran lain, (b)Kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran (c)Mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara (multiple path).
  • 27. TEACHER ARE RESPONSIBLE FOR MANAGING AND MONITORING STUDENT LEARNING (a) Penggunaan berbagai metode dalam pencapaian tujuan pembelajaran, (b) Menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok (group setting), (c) Kemampuan untuk memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (d) Menilai kemajuan siswa secara teratur. (c) Kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
  • 28. TEACHER THINK SYSTEMATICALLY ABOUT THEIR PRACTICE AND LEARN FROM EXPERIENCE (a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan terbaik. (b) Guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran.
  • 29. TEACHER ARE MEMBERS OF LEARNING COMMUNITIES (a)Guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya, (b) Guru bekerja sama dengan tua orang siswa, (c) Guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber daya masyarakat.
  • 30. PERBEDAAN NBPTS DENGAN KOMPETENSI GURU • Letak perbedaannya hanya pada cara pengelompokkannya. • Isi rincian kompetensi pedagogik yang disampaikan oleh Depdiknas, sudah terangkum dalam kompetensi profesional. • NBPTS tidak mengenal adanya pengelompokan jenis kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang aspek-aspek kemampuan yang seyogyanya dikuasai guru.
  • 31. TANTANGAN KEHIDUPAN GLOBAL • Peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, • Guru dituntut untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. • Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. • Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini.
  • 32. GURU MASA DEPAN • Guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. • Guru yang tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. • Guru akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat. • Guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif dalam menghadapi tantangan profesionalitas. • Guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. • Guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya,
  • 33. PENELITIAN TINDAKAN KELAS • Dukungan hasil penelitian guru tidak akan terjebak pada praktek pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namun kenyataannya justru mematikan kreativitas para siswanya. • Dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan
  • 34. PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU • Proses pendidikan harus dapat berjalan efektif dan efisien. • Guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. • Tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi perlu diselami sebagaimana disampaikan oleh para ahli dalam perspektif kebijakan pemerintah. • Menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana. • Peningkatkan kompetensi guru diperlukan sebagai upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
  • 35. OPTIMALISASI PERAN KEPALA SEKOLAH • Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru. • Pada kompetensi profesional, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.
  • 36. TUJUH PERAN UTAMA KEPALA SEKOLAH (1) Educator (pendidik); (2) Manajer; (3) Administrator; (4) Supervisor (penyelia); (5) Leader (pemimpin); (6) Pencipta iklim kerja; (7) Wirausahawan;
  • 37. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI EDUCATOR • Harus mengetahui kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. • Guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. • Menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum. • Sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. • Senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, • Berperan dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan efektif dan efisien.
  • 38. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER • Kepala sekolah harus dapat dan mampu mengelola tenaga kependidikan. • Tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. • Memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan.
  • 39. PELAKSANAAN KEGIATAN GURU • MGMP/MGP tingkat sekolah. • In house training, • Diskusi profesional dan sebagainya. • Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah. • Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
  • 40. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR • Kepala sekolah mampu mengelola keuangan sekolah. • Kepala sekolah harus memperhatikan faktor biaya untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru. • Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya.
  • 41. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR • Dapat mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, • Secara berkala perlu melaksanakan kegiatan supervisi, • Dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran. • media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
  • 42. HASIL SUPERVISI KEPALA SEKOLAH • Dapat mengetahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, • Harus mengetahui tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, dan pembinaan. • Perlu tindak lanjut, sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
  • 43. • Menghadapi kurikulum yang berisi perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah. • Kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah. • Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik.
  • 44. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER (PEMIMPIN) • Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru ? • Teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. • Peningkatan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
  • 45. ETHOS KERJA GURU • Guru lebih tinggi kinerja ketika dipimpin oleh kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia.
  • 46. KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN (1) Jujur; (2) Percaya diri; (3) Tanggung jawab; (4) Berani mengambil resiko dan keputusan; (5) Berjiwa besar; (6) Emosi yang stabil, (7) Teladan .
  • 47. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENCIPTA IKLIM KERJA • Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya.
  • 48. PRINSIP PENCIPTAAN BUDAYA DAN IKLIM KERJA YANG KONDUSIF (1) Guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan, (2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, (3) Guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan bekerja. (3) Guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4) Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan, (5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan.
  • 49. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI WIRAUSAHAWAN • Menerapkan prinsip kewirausahaan dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, • Dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaat-kan berbagai peluang. • Sikap kewirausahaan yang kuat akan berani melakukan perubahan yang inovatif di sekolahnya, dan termasuk perubahan dalam hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.
  • 50. PERAN KEPALA SEKOLAH PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU • Secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
  • 51. PEKERJAAN SEORANG GURU • Merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. • Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah.
  • 52. Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 sebagai berikut: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism 2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. 3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang-bidang tugas. 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. 6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat. 8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
  • 53. DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL • Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. • Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
  • 54. PP RI NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG KOMPETENSI SOSIAL • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar. • Kompetensi sosisal seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan.
  • 55. PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL 1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional. 2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok.
  • 56. MUNGIN EDY WIBOWO(KOMPETENSI SOSIAL) • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar. • Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu. • Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain
  • 57. 4 KOMPETENSI PENDIDIK a. Kompetensi paedagogik b. Kompetensi kepribadian c. Kompetensi profesional d. Kompentensi sosial.
  • 58. PP RI No. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (KEMAMPUAN MENGELOLA PEMBELAJARAN) • Pemahaman terhadap peserta didik. • Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. • Evaluasi hasil belajar. • Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
  • 59. KOMPETENSI PAEDAGOGIK • Kompetensi paedagogik ini berkaitan pada saat guru mengadakan proses belajar mengajar di kelas. • Mulai dari membuat scenario pembelajaran memilih metode, media, juga alat evaluasi bagi anak didiknya. • Dalam proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru. • Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan
  • 60. FUNGSI UMUM GURU (MERENCANAKAN) • Pekerjaan seorang guru menyusun dan merencanakan tujuan pembelajaran.
  • 61. MENGORGANISASIKAN • Pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan menghubungkan sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang paling efektif, efisien, dan ekonomis.
  • 62. GURU DAPAT MEMIMPIN SISWA • Pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, dan menstimulasikan muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan tujuan belajar. • Pekerjaan guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. • Tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali situasinya dan harus diubah sesuai tujuan.
  • 63. GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR • Kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya. • Guru sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya institusi pendidikan.
  • 64. GURU BERHADAPAN DENGAN SISWA • Guru melaksanakan pembelajaran pada saat proses belajar mengajar berlangsung. • Guru harus memiliki kinerja yang baik terutama pada saat belajar berlangsung. • Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup sesuai bidangnya, • Guru pandai berkomunikasi dalam mengasuh dan menjadi pendidik yang baik bagi siswanya untuk tubuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.
  • 65. LIMA TUGAS POKOK GURU 1. Merencanakan pembelajaran. 2. Pelaksanaan pembelajaran. 3. Evaluasi pembelajaran. 4. Menindak lanjuti hasil pembelajaran. 5. Melakukan bimbingan dan konseling.
  • 66. MERENCANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran. 2. Fungsi perencanaan pembelajaran ialah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya. 3. Proses belajar mengajar akan benar-benar terskenario dengan baik, efektif dan efisien.
  • 67. PERSIAPAN PEMBELAJARAN 1. Analisis materi pelajaran. 2. Program tahunan/program semester 3. Silabus/satuan pelajaran 4. Rencana pembelajaran 5. Program perbaikan dan pengayaan
  • 68. MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN • Guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas inti di sekolah. • Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi para siswanya. • Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai metodologi, dan seni pengendalian siswa. • Guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya.
  • 69. TUGAS GURU • Guru dapat mengoptimalkan bakat dan minat serta kemampuan para siswa. • Guru perlu membuat didaktik pada tiap mata pelajaran. • Guru juga pandai menggunakan teknologi pembelajaran sehingga menarik bagi para siswa.
  • 70. MENGEVALUASI KEGIATAN PEMBELAJARAN • Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di ketahui apakah yang sudah direncanakan telah sesuai dengan realisasinya serta tujuan yang ingin dicapai. • Siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. • Guru juga dapat mengetahui apakah metode ajarannya telah tepat sasaran. • Guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. • Guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang digunakan. • Soal-soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa.
  • 71. KEMAMPUAN GURU UNTUK MENGEVALUASI 1. Melaksanakan tes 2. Mengelola hasil penilaian. 3. Melaporkan hasil penelitian. 4. Melaksanakan program remedial/perbaikan pengajaran.
  • 72. KETAATAN GURU PADA DISIPLIN TUGAS • Lembaga pendidikan telah membuat aturan yang harus diindahkan para guru maupun tenaga pendidikan lainnya. • Aturan tersebut telah dibakukan menjadi aturan kepegawaian. • Memudahkan kelancaran jalannya proses belajar mengajar maupun citra baik dari masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa lembaga tersebut.
  • 73. DEFINISI KOMPETENSI • Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini.
  • 74. KOMPETENSI GURU a. Kompetensi paedagogik b. Kompetensi kepribadian c. Kompetensi profesional d. Kompetensi sosial.
  • 75. KOMPETENSI PAEDAGOGIK • Kemampuan guru dalam mengajar, terdapat dalam Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional. • Kompetensi paedagogik, pada saat guru mengadakan proses belajar mengajar di kelas. • Skenario pembelajaran dimulai dari memilih metode, media, dan alat evaluasi bagi anak didiknya. • Proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru.
  • 76. PENGERTIAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK • Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yakni pesiapan mengajar yang mencakup merancang dan melaksanakan skenario pembelajaran, memilih metode, media. • Alat evaluasi bagi anak didik agar tercapai tujuan pendidikan baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa.
  • 77. KEMAMPUAN MENGELOLA PEMBELAJARAN • Pemahaman terhadap peserta didik. • Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. • Evaluasi hasil belajar. • Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. • Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
  • 78. GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR • Kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran.
  • 79. KOMPETENSI KEPRIBADIAN 1). Mengembangkan kepribadian 2). Berinteraksi dan berkomunikasi 3). Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan 4). Melaksanakan administrasi sekolah 5). Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran. 6). Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku bagi siswa-siswanya.
  • 80. KEMAMPUAN KEPRIBADIAN GURU • Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik. • Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. • Guru harus mempunyai peran ganda, diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. • Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru harus bersikap kritis. • Guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus melindungi dan melayani siswanya tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya berbuat salah.
  • 81. KOMPETENSI 1). Memiliki bakat, minat,P pangRgilan Ojiwa, dFan idEealisSm I ONAL 2). Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. 3). Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. 4). Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 5). Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan 6). Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 7). Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat. 8). Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 9). Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur, dengan tugas keprofesionalan guru.
  • 82. KOMPETENSI SOSIAL 1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional. 2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok. 4). Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. 5). Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 6). Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan.
  • 83. PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. • Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu. • Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain.
  • 84. DEFINISI KESIAPAN GURU • Mencapai suatu pekerjaan, dan memiliki kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tersebut, baik kesiapan fisik, kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif. • Guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar harus selalu membekali diri dengan persiapan sebelum mengajar. • Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu.
  • 85. KESIAPAN SEORANG GURU • Guru yang mempunyai kompetensi berarti guru tersebut memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu. • Seorang calon guru dikatakan mempunyai kesiapan mengajar praktik kelistrikan otomotif jika guru tersebut mempunyai cukup pengetahuan tentang cara pengukuran dan perawatan komponen kelistrikan otomotif.
  • 86. TIGA HAL POKOK GURU DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI MENGAJAR 1. Tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), 2. Menggunakan atau pendekatan mengajar (alat peraga) 3. Prinsip mengajar (persiapan mental).
  • 87. PERSIAPAN MENGAJAR • Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek tersebut akan membuat pengajar siap serta penuh percaya diri untuk memasuki ruangan kelas, • Pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan untuk menjelaskan bahan pelajaran.
  • 88. DEFINISI KESIAPAN PEMBELAJARAN • Potensi dimana dimiliki oleh seorang tenaga pendidik. • Persiapan yang baik sangat perlu untuk mendapatkan atau memperoleh hasil yang maksimal. • Pada tahapan harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. • Satu tahap ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat dikatakan proses pengajaran.
  • 89. KONSEP PERSIAPAN DALAM MELAKSANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR • Konsep yang sangat baik, namun implementasi dalam proses persiapan ini memerlukan waktu yang cukup panjang. • Perubahan zaman dan teknologi pendidikan dalam menuntut perubahan pola pikir, sikap serta nilai dari setiap individu yang ikut di dalamnya.
  • 90. STRATEGI MENGAJAR • Tindakan guru dalam melaksanakan rencana pengajaran. • Suatu titik kematangan atau keadaan yang diperlukan untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam mengorganisasi lingkungan dengan baik. • Menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar dapat belajar dan kegiatan tersebut terikat oleh suatu tujuan tertentu.
  • 91. EMPAT HAL YANG HARUS DIKUASAI GURU a) Kemampuan menguasai bahan pelajaran. b) Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa. c) Kemampuan melaksanakan proses pengajaran. d) Kemampuan mengukur hasil belajar siswa.
  • 92. KOMPETENSI GURU DIBAGI MENJADI TIGA BIDANG (KOMPETENSI BIDANG KOGNITIF) • Kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi pelajaran, • Pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, • Pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan, • Pengetahuan tentang administrasi kelas, • Pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, • Pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya.
  • 93. KOMPETENSI BIDANG SIKAP • Kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. • Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya. • Sikap toleransi terhadap sesama teman profesinya. • Memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.
  • 94. KOMPETENSI PERILAKU/PERFORMANCE • Guru dalam berbagai keterampilan/berperilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, • Keterampilan dapat menumbuhkan semangat belajar para siswa. • Keterampilan dalam menyusun persiapan/perencanaan mengajar. • Keterampilan siswa dalam melaksanakan administrasi kelas.
  • 95. DEFINISI KOMPETENSI PERILAKU • Berbeda dengan kompetensi kognitif terletak dalam sifatnya. • Kompetensi kognitif berkenaan perilaku yang diutamakan adalah praktik/ keterampilan. • Penjelasan guru harus mampu memfokuskan perhatian dan membuat tertarik para siswa. • Guru mengemukakan tujuan demonstrasi/peragaan, dan menunjukan butir-butir keselamatan kerja. • Demonstrasi/peragaan yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah jangan sampai salah dalam memberikan peragaan, karena akan menimbulkan pengaruh negatif. • Asimilasi, setelah siswa melihat, menerima, mengerti apa yang diperagakan, maka siswa mencoba praktik. • Memperoleh kemantapan yang meyakinkan apakan siswa benar-benar praktik dengan pengawasan oleh guru.
  • 96. TUGAS GURU YANG PERLU DIPERHATIKAN 1) Selalu mengawasi hasil praktik siswa, 2) Memuji siswa bila hasilnya baik, 3) Memberikan konsep yang benar dan yang salah. 4) Penilaian pada tahap ini siswa perlu diberikan skema penilaian yang jelas agar siswa mengetahui kelemahannya dan kemajuannya, 5) Siswa dapat mengetahui keterampilan mana yang harus lebih ditekuni.
  • 97. Undang-undang No. 14 tahun 2005 pasal 8 • Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
  • 98. KESIAPAN GURU MENGAJAR PRAKTIK • Suatu proses belajar mengajar dimana materi praktik yang akan diberikan. • Guru dapat membimbing siswa dalam mengatasi hambatan selama pembelaja-ran praktik berlangsung. • Guru telah menguasai materi pelajaran sehingga siswa dapat belajar dan kegiatan tersebut terkait oleh suatu tujuan.
  • 99. MENGUKUR KUALIFIKASI GURU PRAKTIK • Kesiapan materi praktik yang akan diberikan, • Kesiapan perencanaan dalam pembelajaran praktik • Kemampuan menggunakan media/alat praktik yang digunakan selama praktik berlangsung.
  • 100. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN MENGAJAR GURU • Melaksanakan program life skill, dan menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi dalam kesiapan kerja dari seorang guru adalah motivasi. • Motivasi yang dimaksud adalah motivasi untuk meningkatkan pengalaman dari guru tersebut. • Pengalaman berupa mengikuti sebuah pelatihan dan penataran yang mana semakin banyak diperoleh melalui melalui lamanya mengajar.
  • 101. PENGALAMAN KERJA GURU • Ungkapan yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik. • Seorang guru akan banyak belajar dari pengalaman yang telah dialaminya, • Sesuatu yang janggal jika guru telah berpengalaman akan mengulangi suatu yang telah dilaksanakan kalau itu tidak menguntungkan. • Mencapai kualitas yang baik sesuai dengan harapan guru memerlukan pengalaman dalam waktu yang sangat panjang.
  • 102. DEFINISI PENGALAMAN MENGAJAR • Lamanya waktu guru mengisinya dengan pengalaman dalam mengajar. • Masa kerja dalam setahun. • Lamanya guru mengajarkan materi pelajaran. • Guru yang banyak pengalaman dalam mengajar akan mudah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan akan lebih berkualitas.
  • 103. MENGAJAR BERKUALITAS 1) Menjangkau tiga kemampuan hasil belajar, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. 2) Sesuai dengan tujuan instruksional. 3)Terjadi proses belajar pada siswa. 4)Terjadi perubahan tingkah laku yang positif. 5) Menjangkau kualitas mengajar yang baik diperlukan pengalaman mengajar yang lama. 6) Pengalaman mengajar menunjukkan pada lamanya guru mengajar pada bidang yang diajarkan.
  • 104. KEUNTUNGAN MENGAJAR 1) Mampu menyusun persiapan mengajar dengan cepat dan tepat. 2) Mudah beradaptasi dengan siswa dalam mengajar. 3) Responsif terhadap masalah pengajaran terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. 4) Fleksibel dalam menggunakan media pengajaran 5) Mudah memacu siswa untuk berprestasi.
  • 105. DEFINISI MASA KERJA GURU • Menggambarkan pengalaman mengajar tentunya berkaitan dengan kemampuan dalam menguasai teknologi pengajaran. • Guru yang dapat menganalisis masalah, • Guru dapat mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar.
  • 106. PENGALAMAN MENGAJAR DENGAN KESIAPAN MENGAJAR • Makin banyak pengalaman mengajar akan semakin siap mengajarnya. • Guru yang banyak pengalaman mengajarnya akan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul dalam dunia pengajaran. • Guru yang mempunyai pengalaman mengajar cukup lama akan mampu meningkatkan mutu pengajaran, sehingga pengajaran akan semakin terkontrol dan terkendali. • Pengalaman mengajar mempunyai pengaruh terhadap kesiapan mengajar seorang guru.
  • 107. PENINGKATAN MUTU LULUSAN SMK • Siswa dapat bekerja di dalam dunia industri diperlukan peran serta dari seorang guru mau melakukan persiapan pengajaran. • Guru yang siap untuk melakukan proses mengajar adalah guru yang profesional. • Guru SMK dituntut untuk memperluas wawasan dan pengalaman sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan dengan mengikuti kegiatan baik di sekolah maupun industri. • Pengalaman kerja yang tinggi akan berdampak bahwa guru SMK semakin siap untuk melaksanakan pembelajaran.
  • 108. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU • Kesiapan mengajar seorang guru dapat ditunjukan oleh penampilan mengajar. • Penampilan guru mengajar ini wujud kompetensi profesionalisme dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pengajarannya.
  • 109. KOMPETENSI PROFESIONALISME • Kompetensi profesionalisme seorang guru diperoleh melalui pendidikan. • Selain berdasarkan pada bakat guru yang terdapat pada diri seseorang, • Terdapat pada unsur pengalaman mengajar. • Pendidikan memegang peranan yang sangat penting. • Dapat dipelajari atau dipersiapkan oleh seseorang yaitu melalui proses pendidikan guru. • Pendidikan guru di Indonesia ditangani oleh LPTK. • Pada guru dapat ditambahkan penataran dan pelatihan guru
  • 110. KEBERHASILAN SEORANG GURU • Salah satu syarat untuk menjadi guru yang berhasil adalah memiliki kesiapan mengajar. • Pada proses belajar mengajar terdapat kegagalan sering terjadi dikarenakan kurang adanya kemampuan mengajar. • Guru dipandang perlu untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang yang diampunya.
  • 111. IN-SERVICE EDUCATION • Menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang kerjanya, • Usaha yang berkesinambungan untuk menjadikan seorang guru lebih mampu dalam melaksanakan tugasnya. • Pendidikan tambahan yang diharapkan dapat memberikan support.
  • 112. BENTUK IN-SERVICE EDUCATION a) Penataran b) Pelatihan c) Simposium d) Kerja bengkel e) Seminar f) Mengikuti pendidikan formal untuk jenjang yang lebih tinggi.
  • 113. PENINGKATAN KOMPETENSI GURU • Dapat dilakukan melalui program pelatihan dalam jabatan (in service training). • Pelatihan mengandung makna bahwa setelah mengikuti pelatihan guru akan terdorong motivasinya untuk memperbaiki kinerja. • Guru dapat memperoleh pembelajaran atau penyegaran ilmu dan informasinya.
  • 114. DEFINISI PELATIHAN GURU • Kegiatan untuk memperbaiki penguasaaan berbagai keterampilan. • Teknik pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang sangat singkat.
  • 115. DEFINISI CENTER FOR DEVELOPMENT MANAGEMENT AND PRODUCTIVITY • Belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan pekerjaan mereka. • Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses memberikan bantuan bagi para guru atau pekerja untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan.
  • 116. TUJUAN PELATIHAN GURU • Penambahan pengetahuan, keterampilan, dan perbaikan sikap dari peserta pelatihan. • Pengembangan penampilan kerja individu. • Pengembangan karir seseorang.
  • 117. TUJUAN PROSES PELATIHAN • Perilaku yang efektif dari seseorang yang dalam pekerjaan di dalam organisasi dan dalam keadaan yang paling sederhana.
  • 118. DEFINISI PENATARAN • Pendidikan yang dilaksanakan untuk peningkatan kecerdasan. • Kepandaian pada keterampilan atau kewenangan yang menjadi dasar kualifikasi profesi. • Perlu dilakukan pendidikan lanjutan dari hasil pelatihan. • Pelatihan hanya dilakukan dalam waktu yang singkat sehingga perlu diadakan pengingatan.
  • 119. KEUNTUNGANPELATIHAN • Mengikuti pelatihan seorang guru akan memahami dan memperdalam ilmunya sehingga akan meningkatkan profesionalisme guru dalam bekerja. • Penataran dan pelatihan yang berhubungan dengan teknologi pengajaran. • Penataran dan pelatihan dalam bidang studi mempunyai pengaruh terhadap kesiapan mengajar seorang guru terutama terhadap kesiapan merencanakan pembelajaran praktik.
  • 120. PERENCANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK • Pembelajaran harus direncanakan untuk mempermudah proses belajar mengajar agar menjadi lebih bermakna. • Perencanaan dimaksudkan agar program pembelajaran hendaknya dapat menjadikan guru lebih siap dalam mengajar dengan perencanaan lebih matang.
  • 121. KARAKTERISTIK KESIAPAN GURU • Kesiapan sendiri menurut kamus psikologi adalah suatu titik kematangan untuk menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu. (Eko Hariyono, 2007) • Poerwodarminto (1985:940) menyatakan bahwa siap sebagai sesuatu yang sudah disediakan. • Kesiapan dapat dipandang sebagai suatu karakteristik tertentu yang diperlukan guru melakukan kegiatan tertentu. • Guru mata diklat dalam melaksanakan PBM memerlukan sebuah persiapan. • Persiapan tersebut berupa rencana pembelajaran.
  • 122. DEFINISI RENCANA PEMBELAJARAN • Mencakup urutan bagaimana waktu yang akan digunakan, • Urutan bagaimana materi akan disampaikan, • Rangkaian perkembangan proses berfikir dan keterampilan yang akan ditumbuhkan pada siswa, • Alat peraga dan penilaian.
  • 123. KOMPONEN PEMBELAJARAN YANG DISIAPKAN 1) Tujuan 2) Bahan pelajaran 3) Kegiatan belajar megajar 4) Metode, media dan sumber belajar. 5) Evaluasi.
  • 124. KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu bentuk tingkah laku apa yang diinginkan dapat dicapai atau dapat dimiliki oleh siswa setelah terjadinya PBM. 2. Bahan belajar yang mengantarkan siswa mencapai tujuan. 3. PBM yang akan diciptakan oleh guru agar siswa mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 4. Menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui dan mengukur apakah tujuan itu dapat tercapai atau tidak.
  • 125. PERSIAPAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN • Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan, • Memilih dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu mengajar) dan sumber belajar. • Merancang skenario pembelajaran, merancang pengelolaan kelas, merancang prosedur, mempersiapkan alat penilaian dan kesan umum rencana pembelajaran.
  • 126. PERENCANAAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN • Kegiatan direncanakan terlebih dahulu. • Keberhasilan atau kelancaran menuju tujuan yang akan dicapai dan lebih terarah. • Guru harus memiliki kemampuan untuk membuat sebuah perencanaan pembelajaran. • Guru hendaknya merencanakan program pembelajaran yang berupa materi maupun keterampilan yang akan diberikan setiap pertemuannya. • Perencanan itu dapat sebagai alat kontrol dan pegangan saat mengajar bagi guru itu sendiri.
  • 127. PERENCANAAN AWAL TAHUN PELAJARAN BARU • Menyusun program yang tertuang dalam program tahunan dan program semester dalam perencanaan pengelolaan pembelajaran.
  • 128. TUJUAN PEMBELAJARAN • Tujuan dari pembelajaran sebelumnya ditentukan melalui sebuah kurikulum. • Pada kurikulum terdapat standar kompetensi. • Guru di beri kebebasan untuk menjabarkan dalam kompetensi dasar. • Memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan mencapai tujuan pembelajaran.
  • 129. MERUMUSKAN PEMBELAJARAN • Setiap guru memperhatikan aspek ABCD yaitu audience (siswa), behavior (kemampuan Siswa), conditions (keadaan PBM), dan degree (ukuran tujuan pembelajaran) (Depdikbud,1999).
  • 130. METODE MENGAJAR • Suatu cara untuk mengatur hubungan interaksi antara siswa dengan guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. • Pemilihan metode mengajar diperlukan adanya pemahaman dan adanya kesesuaian dengan bahan yang akan diajarkan. • Pertimbangan utama dalam metode mengajar adalah kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran materi pelajaran, sumber dan fasilitas yang tersedia, kondisi belajar mengajar, kondisi siswa dan waktu yang tersedia. • Memilih metode mengajar berdasarkan kondisi siswa, bahan yang disampaikan dan fasilitas sekolah.
  • 131. MACAM METODE PEMBELAJARAN (1) Metode pemberian tugas, (2) Metode eksperimen, (3) Metode diskusi, (4) Metode karyawisata, (5) Metode bermain peran, (6) Metode demonstrasi, (7) Metode ceramah, (8) Metode Tanya jawab, (9) Metode bercerita, (10) Metode sosiodrama.
  • 132. LANGKAH-LANGKAH MENGAJAR • Pembelajaran perlu direncanakan agar tujuan pelajaran dapat tercapai. • Mempermudah pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang sedang diajarkan. • Didasarkan dari yang mudah ke sukar dan dari yang bersifat ingatan sampai ke evaluasi atau modifikasi.
  • 133. MENENTUKAN CARA MEMOTIVASI SISWA • Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik yang tinggi dengan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. • Cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi siswa antara lain dengan bercerita pengalaman, kesuksesan, dan manfaat yang di dapat dari materi. • Hasil yang akan dicapai jika siswa menguasai suatu
  • 134. PENGELOLAAN BAHAN PEMBELAJARAN • Harus berpedoman pada kurikulum yang ada pada sekolah masing-masing sesuai serta standar kompetensi yang ada. • Menentukan sumber dan bahan pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. • Bahan pembelajaran juga harus memperhatikan taraf berfikir peserta didik sesuai dengan materinya.
  • 135. PERENCANAAN PENGELOLAAN KELAS • Perencanaan pengelolaan kelas merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran, • Di dalam kelas terdapat peserta didik dengan karakter yang bervariasi. • Perbedaan karakter dapat diminimalisir dengan pengelolaan kelas yang baik.
  • 136. PENGELOLAAN KELAS (1) Mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan. (2) Merencanakan alokasi waktu pembelajaran (3) Menentukan cara mengkoordinasikan siswa agar terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  • 137. PERENCANAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN • Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
  • 138. FUNGSINYA MEDIA PEMBELAJARAN • Media dapat digunakan untuk membantu memudahkan pemahaman siswa dalam menangkap dan memahami konsep atau materi yang disampaikan. • Media juga dapat menghantarkan siswa ketingkat pemahaman yang lebih tinggi dari pada disampaikan dengan ceramah atau lisan.
  • 139. PERENCANAAN PENILAIAN PRESTASI SISWA • Prestasi digunakan sebagai pedoman apakah kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik. • Dapat diketahui siapa dan bagaimana dari materi yang belum dikuasai oleh peserta didik kita. • Tahap perencanaan evaluasi dapat dilakukan dengan cara menentukan prosedur penilaian yang akan digunakan dan bagaimana membuat alat penilaian hasil belajar siswa.
  • 140. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK • Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, berhubungan dan bergantung satu sama lain.
  • 141. PROSES EDUKATIF (1) Tujuan yang jelas yang akan dicapai. (2) Bahan yang akan menjadi interaksi. (3) Siswa yang aktif harus mengalami sesuatu baru. (4) Guru yang melaksanakan pelajaran. (5) Metode tertentu untuk mencapai tujuan (6) Situasi yang memungkinkan proses interaksi berlangsung. (7) Evaluasi atau penilaian terhadap interaksi.
  • 142. GURU SEBAGAI PENGENDALI UTAMA MEMILIKI KOMPETENSI (a) Mengelola ruang, waktu dan fasilitas belajar. (b) Menggunakan strategi pembelajaran. (c) Mengelola interaksi kelas (d) Bersifat terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar (e) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu (f) Melaksanakan proses dan hasil belajar. (g) Kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
  • 143. PROSES BELAJAR MENGAJAR • Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. • Konstek belajar yang yang direncanakan adalah suatu pembelajaran yang dilakukan secara sengaja dengan struktur. • Proses belajar mengajar dan hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat.
  • 144. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN • Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dilakukan dengan cara tertentu, dan diharapkan memberikan hasil tertentu pula kepada siswa. • Upaya proses belajar mengajar membawa hasil yang diinginkan, • Guru memiliki kompetensi tertentu yang bisa digolongkan dalam kompetensi professional.
  • 145. MULAI MENENTUKAN TUJUAN PEMBELAJARAN • Menyampaikan materi dengan metode dan strategi yang tepat. • Mengelola interaksi kelas dengan baik, • Mengelola waktu dan fasilitas belajar secara jelas. • Melakukan penilaian atas proses. • Interaksi yang telah dilakukan dengan peserta didik.
  • 146. ASPEK-ASPEK DALAM PROSES PERENCANAAN PEMBELAJARAN (MEMULAI PELAJARAN) • Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental dan perhatiannya terpusat pada apa yang dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek terhadap kegiatan belajar. • Kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan perhatian pada diri siswa. • Kegiatan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kesiapan mental siswa dalam menerima pelajaran. • Komponen keterampilan yang membuka pelajaran yang dikemukakan sebelumnya yaitu menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi semangat belajar.
  • 147. MENARIK PERHATIAN SISWA • Dapat dilakukan guru dengan menggunakan cara belajar yang bervariasi, menggunakan berbagai media mengajar, dan pola interaksi yang bervariasi . • Menumbuhkan motivasi dapat dengan cara kehangatan atau keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan minat siswa. • Memberi acuan dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan dan tugas, memberikan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan.
  • 148. APERSEPSI MATERI PELAJARAN • Dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau memberikan kesimpulan pelajaran yang telah berlangsung kemarin.
  • 149. TUJUAN MEMBUKA PELAJARAN • Memperoleh pengaruh yang positif terhadap proses belajar mengajar. • Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas yang akan dikerjakan, • Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan yang mungkin diambil dalam mempelajari bagian dari mata diklat. • Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal baru.
  • 150. MENGELOLA KEGIATAN PEMBELAJARAN • Ditekankan pada saat dikelas dimana guru berperan sebagai pemimpin untuk peserta didiknya, • Guru harus mampu menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. • Dapat mengendalikan bilamana terjadi gangguan didalam kelas saat terjadi proses belajar mengajar. • Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • 151. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK (1) Telaah keterampilan yaitu menganalisis jenis suatu keterampilan berdasar aspek konstansi, kontinuitas, koherensi, dan kompleksitas, (2) Memberikan demonstrasi siswa untuk membentuk tingkah laku dasar siswa, (3) Mengembangkan latihan dalam komponen unit keterampilan atau abilitas keterampilan, (4) Menentukan dan mempertunjukan keterampilan bagi siswa, (5) Menyediakan kontiguitas, latihan dan balikan yang mendasar.
  • 152. KINERJA GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (1) Menyampaikan materi pengantar praktik, (2) Memberikan contoh, (3) Menggunakan alat media, (4) Memberi kesempatan siswa untuk aktif, (5) Memberikan penguatan, (6) Melatih keterampilan kooperatif, (7) Mengadakan variasi (8) Membentuk kelompok belajar, (9) Memberikan tugas, (10) Melatih kemandirian, (11) Menentukan metode mengajar, (12) Menunjukan kegairahan, (13)Mendorong pengertian siswa, (14) Menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan.
  • 153. PENGELOLAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN • Pengelolaan dalam mempersiapkan siswa menjadi beberapa kelompok sebelum praktik. • Memberikan demonstrasi bagaimana mengasah kemampuan dan keterampilan otot. • Menjaga keberlangsungan belajar dengan mengatur kondisi siswa yang diinginkan.
  • 154. PENGELOLAAN WAKTU DAN PENGORGANISASIAN SISWA • Merencanakan suatu pembelajaran yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). • Guru yang baik harus mencantumkan alokasi waktu untuk mencapai kompetensi tertentu. • Mengantisipasi adanya materi yang mungkin belum tersampaikan sehingga penggunaan waktu harus benar-benar diperhatikan.
  • 155. PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN WAKTU (WAKTU UNTUK KEGIATAN PEMBUKAAN) • Pembelajaran siswa perlu diatur untuk membantu mempercepat tujuan pembelajaran dan memusatkan perhatian siswa. • Dilakukan dengan mengatur tempat praktik dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil. • Mampu memanfaatkan peralatan dan media yang ada sesuai dengan metode yang digunakan.
  • 156. PELAKSANAAN PENILAIAN • Menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan suatu penilaian atau evaluasi. • Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan merupakan studi yang mengkombinasikan penampilan dengan sesuatu nilai tertentu. • Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang perlu direncanakan dan diatur sejalan dengan pengaturan serta perencanaan dalam pelaksanaan kurikulum yang berlaku.
  • 157. TEST ATAU SOAL • Alat evaluasi yang digunakan untuk belajar disekolah. • Seperangkat alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya. • Tes yang didesain untuk mengukur tercapainya tujuan pembelajaran yang mempunyai peranan penting untuk menilai kemajuan siswa. • Memberikan informasi mengenai efektifitas program pembelajaran. • Hasil tes ini memberitahukan kepada guru seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah di targetkan.
  • 158. TES PENGUKURAN KEBERHASILAN DALAM PENYUSUNAN METODE PEMBELAJARAN • Proses mendapatkan informasi menyeluruh dan berkesinambungan tentang suatu proses. • Hasil belajar siswa sehingga dapat menjadikan dasar penentuan perlakuan yang berkelanjutan.
  • 159. FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA • Untuk mengetahui hasil belajarnya, • Memberikan dorongan belajar, • Memberikan pengalaman belajar. BAGI GURU • Menyeleksi siswa dan meramalkan keberhasilannya, • Mengetahui sebab kesulitan belajar siswa. • Memberikan pedoman dalam belajar, • Mengetahui ketepatan metode mengajar.
  • 160. EVALUASI PEMBELAJARAN • Proses pembelajaran merupakan hal yang penting karena evaluasi dapat digunakan untuk mengecek, mengukur, menilai dan memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang telah dilakukan. • Digunakan untuk menilai apakah proses pembelajaran telah dilaksanakan secara efektif dan mencapai tujuan dengan optimal. • Guru perlu membuat perencanaan tes, melaksanakan tes, mengolah hasil tes dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
  • 161. MENUTUP PELAJARAN • Menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran. • Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari kegiatan memberikan kesimpulan, penguatan dan memberikan tugas.
  • 162. MEMBUAT KESIMPULAN • Merupakan komponen strategi yang memuat semua bagian isi pelajaran yang penting yang berupa pengertian singkat dari konsep, prosedur atau prinsip yang baru dipelajari.
  • 163. PEMBERIAN KESIMPULAN • Agar siswa lebih mudah mencerna ide pokok dari isi mata pelajaran yang diajarkan. • Penguatan yang diberikan untuk memperjelas materi yang telah diberikan dan memberikan kesan yang mendalam kepada peserta didik.
  • 164. PEMBERIAN TUGAS • Merupakan suatu metode dalam proses belajar mengajar sebagai bentuk pengalaman belajar.
  • 165. METODE TUGAS • cara mengajar dengan pemberian tugas kepada siswa dalam bentuk pekerjaan rumah, dan membuat tugas keterampilan tertentu.
  • 166. KESIAPAN MENGAJAR DILIHAT DARI RENCANA PEMBELAJARAN • Melalui sebuah perencanaan pembelajaran seorang guru dapat memperkirakan hal apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan pembelajaran.
  • 167. PERENCANAAN PEMBELAJARAN a. Tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai b. Penyampian materi akan lebih mudah dan berurutan. c. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien d. Pengukuran akan hasil pembelajaran akan lebih jelas dan mudah.
  • 168. KEUNTUNGAN PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN • Pembuatan perencanaan pembelajaran tersebut menunjukan bahwa perencanaan menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran yang baik. • Perencanaan yang dapat mengantarkan ke proses pembelajaran.
  • 169. TUJUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN • Rencana pembelajaran harus memenuhi aspek-aspek tertentu. • Guru yang membuat perencanaan dengan benar sesuai dengan kajian teori yang telah dikemukakan, maka akan semakin mudah pula guru tersebut untuk pencapai proses pembelajaran yang berkualitas. • Perencanaan yang dibuat oleh guru maka akan semakin jelas pula untuk mencapai tujuan pembelajaran atau guru yang memiliki perencanaan yang baik akan memiliki kesiapan akan mengajar yang baik pula.
  • 170. ASPEK PERENCANAAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN • Bahan pelajaran, • Pengelolaan kelas, • Alat/media pembelajaran, • Penilaian.
  • 171. KESUAIAN RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN • Guru yang memiliki perencanaan yang baik akan memiliki pula kesiapan yang lebih tinggi. • pelaksanaan pembelajaran akan lebih baik pula. • Guru dapat melaksanakan proses pembuatan perencanaan sendiri.
  • 172. PEMBUATAN PERENCANAAN SENDIRI • Guru yang tidak menggunakan perencanaan milik guru ataupun sekolah lain. • Perencanaan yang dibuat khusus akan sesuai dengan karakteristik siswa yang akan diampunya.
  • 173. PEMBUATAN PERENCANAAN GURU • Perlu di cocokan antara perencanaan yang digunakan untuk menentukan apakah guru tersebut benar membuat perencanaannya sendiri. • Guru yang perencanaan dan pelaksanaan sesuai, maka sudah pasti proses pembelajaran sesuai tujuan dan dapat di simpulkan bahwa perencanaan tersebut di buat oleh guru itu sendiri. • Perencanaan yang sudah baik akan membawa hasil belajar yang baik bila pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan.
  • 174. PENGALAMAN SEORANG GURU • Semakin banyak pengetahuan berarti semakin memiliki kesiapan untuk mengajar dari seorang guru. tersebut. • Faktor pengalaman adalah hal yang mempengaruhi dalam keberhasilan melaksanakan pembelajaran. • Pengalaman seorang guru akan mendapatkan apa yang akan dilakukan di proses pembelajran selanjutnya di kemudian hari.
  • 175. PROSES PEMBELAJARAN • Proses interaksi antara sistem instruksional di mana guru memegang peranan yang utama.
  • 176. ANTISIPASI DALAM MENGAJAR • Guru tidak akan mengulangi kegagalan dalam mengajar yang kedua kalinya baik dalam menyusun satuan pelajaran, memilih media, memilih bahan ajaran, menggunakan metode dan alat evaluasi yang digunakannya. • Penataran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu para tenaga pendidik di bidang pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan. • Kepribadian agar lebih mampu dan mantap dalam menjalankan tugas sesuai dengan fungsi dan jabatannnya. • Penataran juga bertujuan mengembangkan sikap pada para guru agar dapat menyesuaikan sistem pengajaran terhadap perkembangan zaman.
  • 177. KESIMPULAN • Perbedaan kesiapan mengajar praktik harus didasarkan pada latar belakang pendidikan guru. • Latar belakang guru tersebut dapat berupa pengalaman dalam mengajar, • Pengalaman dalam mengikuti pelatihan dan pengalaman selama pendidikan.
  • 178. Slide Master • Your Text here • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipisc ing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tati on ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. • Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accu msan et iusto odio dignissim qui blandit praese nt lupta tum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi
  • 179. Print Master • Your Text here • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipisc ing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tati on ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. • Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accu msan et iusto odio dignissim qui blandit praese nt lupta tum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi
  • 180. Thank You Kingsoft Office published by www.Kingsoftstore.com @Kingsoft_Office kingsoftstore