SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS SENYAWA KIMIA
“PENGUJIAN BORAKS DALAM BAHAN PANGAN”
OLEH :
Nama : Muhammad Labib Ridlo
NIM :12312241015
Kelompok : 2 A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
PENGUJIAN BORAKS DALAM BAHAN PANGAN
A. TUJUAN
 Menentukan adanya asam borat (analisa kualitatif) dalam suatu sampel
B. KAJIAN PUSTAKA
Monografi Natrium Tetraborat
Rumus Kimia : Na2B4O7·10H2O
Pemerian : hablur, transparan, tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau. Larutan bersifat basa terhadap
fenolftalein
Kelarutan : dalam air,mudah larut dalam air mendidih dan dalam
gliserin, tidak larut dalam etanol.
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat (Depkes RI, 1995).
Asam boraks merupakan asam lemah dengan garam alkalinya bersifat basa,
mempunyai bobot molekul 61,83 berbentuk serbuk halus kristal transparan atau granul
putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis. Baik boraks ataupun asam borat
memiliki khasiat antiseptika (zat yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme). Pemakaiannya dalam obat biasanya dalam salep, bedak, larutan
kompres, obat oles mulut, bahkan juga untuk pencuci mata. Boraks juga digunakan
sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu dan antiseptik kayu (Khamid,
2006).
Asam borat dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau klorida pada
boraks. Larutannya dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata yang dikenal sebagai
boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung dan salep luka
kecil. Tetapi bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada bekas luka luas, karena
beracun bila terserap oleh tubuh (Winarno dan Rahayu, 1994).
Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan sebagai
pengawet makanan. Boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai makanan
seperti bakso, mie basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat dan pangsit. Selain
bertujuan untuk mengawetkan, boraks juga dapat membuat tekstur makanan menjadi lebih
kenyal dan memperbaiki penampilan makanan (Vepriati, 2007).
Boraks dapat memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus
serta memiliki kekenyalan yang khas. Dengan kemampuan tersebut boraks sering
disalahgunakan oleh para produsen makanan yaitu digunakan sebagai bahan pengawet
pada makanan yang dijualnya seperti mie basah, bakso, lontong, cilok, dan otak-otak
dengan ciri-cirinya tekstur sangat kenyal, tidak lengket, dan tidak mudah putus pada mie
basah. Namun begitu boraks merupakan bahan tambahan makanan yang sangat berbahaya
bagi manusia karena bersifat racun (Hamdani, 2012).
Boraks beracun terhadap semua sel, bila tertelan boraks dapat mengakibatkan efek
pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Konsentrasi tertinggi dicapai selama ekskresi.
Ginjal merupakan organ paling mengalami kerusakan dibandingkan dengan orang lain.
Dosis fatal untuk dewasa 15-20 g dan untuk anak-anak 3-6 g (Simpus, 2005).
Analisis Kualitatif Boraks
Uji Nyala
Uji nyala adalah salah satu metode pengujian untuk mengetahui apakah dalam
makanan terdapat boraks atau tidak. Disebut uji nyala karena sampel yang digunakan
dibakar, kemudian warna nyala dibandingkan dengan warna nyala boraks asli. Serbuk
boraks murni dibakar menghasilkan nyala api berwarna hijau. Jika sampel yang dibakar
menghasilkan warna hijau maka sampel dinyatakan positif mengandung boraks. Prosedur
dilakukan dengan melarutkan senyawa uji dengan metanol dalam wadah (cawan penguap)
kemudian dibakar, warna api hijau menunjukkan terdapat senyawa boraks (Roth, 1988).
C. METODE PRAKTIKUM
 Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat : Laboratorium Analisis Kimia FMIPA UNY
Waktu : Rabu, 28 Oktober 2015
 Alat dan bahan
• Alat :
 Pipet
 Cawan/mortar
• Bahan :
 Bakso
 Metanol
 H2SO4 pekat
 Korek Api
 Penjepit
D. PROSEDUR KERJA
1. Uji kualitatif secara fisik
Mengamati setiap sampel yaitu aspek kenyal, bau dan warna kemudian
mengisi pada tabel hasil pengamatan
Mengambil sampel Bakso yang telah disiapkan
2. Uji kualitatif secara kimia
E. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Kualitatif secara Fisik
No. Sampel Warna Kekenyalan Bau
Mengambil potongan bakso, sekecil mungkin agar tidak lama dalam proses
pembakaran
Menjepit bakso kemudian dibakar di atas kompor spirtus sampai bakso menjadi arang
Setelah menjadi abu gerus bakso sampai menjadi kecil-kecil
Membakar abu tersebut dan mengamati nyala yang ditimbulkan
Menambahkan H2SO4 Pekat, kemudian menambahkan metanol/spirtus
1. A Putih Kenyal Amis daging
2. B Putih Kenyal Amis daging
2. Uji Kualitatif secara kimia
No. Sampel Warna Nyala Api Keterangan Kesimpulan
1. A Hijau + Mengandung boraks
2. B Kuning - Tidak mengandung
boraks
F. PEMBAHASAN
Praktikum yang berjudul “pengujian boraks dalam bahan pangan” bertujuan untuk
menemukan adanaya asam borat dalam suatu sampel makanan. Praktikum ini praktikan
kerjakan di laboratorium Analisis Kimia FMIPA UNY pada hari Rabu, 28 Oktober 2015.
Dalam melakukan praktkum ini praktikan menggunakan beberapa alat dan bahan,
antara lain boraks, H2SO4, metanol, korek Api, pipet, cawan/krus. Pengujian boraks ini
menggunakan 2 uji kualitatif yaitu secara fisik dan kimiawi. Boraks (Na2B4O7) dengan
nama kimia natrium tetra borat, natrium biborat, natrium piroborat merupakan senyawa
kimia yang berbentuk kristal dan berwarna putih dan jika dilarutkan dalam air menjadi
natrium hidroksida serta asam boraks. Berikut merupakan pembahasan praktikan untuk
masing-masing uji:
a. Uji kualitatif secara Fisik
Pada uji ini langkah pertama yang praktikan lakukan dalam pengujian secara fiisk
yaitu praktikan mengambil sampel bakso kemudian mengamati beberapa aspek seperti
kekenyalan, warna dan bau dibawah ini adalah data hasil pengamatan:
No. Sampel Warna Kekenyalan Bau
1. A Putih Kenyal Amis daging
2. B Putih Kenyal Amis daging
Pada sampel A dan B pengamatan yang praktikan lakukan memperoleh data hasil
yang sama yaitu dari tiap-tiap aspek seperti warna sama sama putih, aspek bau sama-sama
bau amis kemudian pada aspek kekenyalan kedua sampel juga sama-sama memiliki
tingkat kekenyalan yang sama hal ini dikarenakan pada sampel A dan B masih dalam satu
produksi. Berikut adalah gambar hasil pengamatan:
Sampel A Sampel B
Berdasarkan referensi bahwa dalam pasaran ada beberapa macam bahan yang dapat
mengenyalkan makanan atau dalam hal ini bakso yaitu:
1) Karagenan
Karagenan adalah pengenyal bakso yang alami karena terbuat dari bahan rumput laut,
sifatnya bisa mengentalkan adonan,
2) Sodium tri poly phospat food grade
Pengenyal bakso sodium tripolyphospat sering di singkat stpp atau kadang juga
disingkat stp. pengenyal bakso ini berbentuk serbuk putih, merupakan anorganik
material dengan rumus kimia Na5O3O10.
3) Mixphos/phospat blend fg,
Pengenyal bakso ini merupakan sebuah merek dagang yang sangat populer di
kalangan industri perbaksoan. sebenarnya mixphos atau phosmix atau phospat blend
fg adalah percampuran dari berbagai phospat.
4) Mix-karagen
Pengenyal bakso ini agak unik, karena merupakan blending antara pengenyal alami
dan pengenyal sintetis. menghasilkan karakter adonan yang cukup bagus.
mixkaragen dipakai pada adonan bakso dengan prosentase 0.5 - 1% dari berat total
adonan.
Selanjutnya pada warna bakso terlihat lebih putih dimungkinkan ada
penambahan pemutih makanan pada bakso dengan nama Titanium Dioxide, rumus
kimianya TiO2. Produk ini buatan china, produk ini termasuk jenis food grade atau
boleh untuk makanan dengan dosis tertentu yang masih diperbolehkan. Serta
disebutakan pula bakso yang mengandung boraks memiliki warna putih pucat baik
dari luar maupun bagian dalamnya. Senjutnya bau yang amis dikerenakan bakso
tersebut ada kemungkinan ditembahkan dengan daging sapi, namun berdasar
referensi bau bakso yang tidak mengandung boraks tercium bau daging yang cukup
kentara. Sedangkan bakso boraks kurang tercium aroma dagingnya, malah lebih
tercium aroma bahan kimia.
b. Uji kualitatif secara kimiawi
Langkah percobaan pada uji boraks kualitatif secara kimia yaitu mengambil sampel
bakso kemudian membakarnya di atas penangas sampai benar-benar menjadi abu yaitu
terlihat warna hitam. Setelah bakso bena-benar menjadi arang kemudian menghaluskannya
dengan cara menggerus dengan cawan/mortar. Selanjutnya menambahkan H2SO4 pekat,
dan menambahkan metanol. Kemudian membakarnya dan mengamati nyala api yang
ditimbulkannya. Berkut adalah hasil percobaan yang dilakukan:
No. Sampel Warna Nyala Api Keterangan Kesimpulan
1. A Hijau + Mengandung boraks
2. B Kuning - Tidak mengandung
boraks
Berdasarkan percobaan diperoleh hasil pada sampel A yang telah ditambahkan
methanol kemudian dibakar, dan dilihat nyala api sampel. Apabila nyala api menunjukkan
warna hijau, hal tersebut merupakan penanda bahwa terdapat boraks dalam sampel
makanan yang dianalisis. Sampel bakso A yang dianalisis ternyata menunjukkan nyala api
berwarna hijau, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel bakso A tersebut tidak
mengandung boraks. Berikut adalah gambar hasil percobaan:
Sampel A positif yaitu adanya nyala hijau Sampel B negatif yaitu adanya nyala kuning
Selanjutnya pada sampel bakso B yang telah ditambahkan methanol kemudian
dibakar, dan dilihat nyala api sampel. Apabila nyala api menunjukkan warna kuning, hal
tersebut merupakan penanda bahwa tidak terdapat boraks dalam sampel makanan yang
dianalisis. Diluar pernyataan tadi, kemungkinan sampel bakso yang dianalisis
mengandung boraks, akan tetapi dalam konsentrasi yang sangat sedikit, sehingga saat
dianalisis kualitatif, tidak menunjukkan hasil positif, sehingga menunjukkan hasil negative
palsu (false negative).
G. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, praktikan dapat menyimpulkan: Analisis
Kualitatif menunjukkan hasil positif untuk sampel bakso A ditandai dengan adanya nyala
hijau dan hasil negative untuk sampel bakso B yang ditandai dengan adanya nyala kuning.
H. DAFTAR PUSRAKA
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan. Jakarta.
Hamdani, 2012. Boraks. Tersedia di http://catatankimia.com/catatan/ boraks-dalam-
makanan.html [diakses tanggal 29 Oktober 2015]
Khamid. 2006. Pengawetan pangan/makanan dengan teknik alami. (online),
(http://www.himasaifi.com/2010/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_12
html,Diakses tanggal 29 Oktober 2015).
Simpus. 2005. Bahaya Boraks. Tersedia di http://catatankimia.com/catatan/ boraks-dalam-
makanan.html [diakses tanggal tanggal 29 Oktober 2015]
Vepriati, 2007. Dasar teknologi pembuatan dendeng dan bakso. Universitas Sebelasmaret.
Surakarta.
Winarno FG, Rahayu TS. 1994. Bahan Tambahan Untuk Makanan dan Kontaminan.
Pustaka Sinar Harapan; Jakarta.
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Berikut ciri-ciri fisik bakso yang mengandung boraks :
Bakso lebih kenyal. Bakso menjadi lebih awet dan tahan lama meski disimpan hingga
beberapa hari. Memiliki warna putih pucat baik dari luar maupun bagian dalamnya.
Apabila digigit maka bakso kembali ke tekstur semula. Bakso yang mengandung zat
tersebut memiliki bau yang yang tidak seperti bau daging pada umumnya.
2. Fungsi boraks dalam bahan makanan sering disalah gunakan yaitu sebagai bahan
pengawet, membuat tekstur makanan menjadi kenyal serta memperbaiki penampilan
makanan
3. Boraks memberikan efek racun pada manusia, toksitas boraks yang terkandung dalam
makanan tidak langsung dirasakan oleh konsomen. Boraks merupakan bahan beracun
bagi manusia, ia bisa diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati,
otak, usus, atau testis yang berdampak dosisnya dalam tubuh semakin lama semakin
tinggi. Bila konsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan kanker. Boraks
memiliki efek racun berbahaya yang dapat mengganggu sistem metabolisme dalam
tubuh. Namun, bahan ini memiliki tingkat efek keracunan yang berbeda.
4. Ada sebagai contoh Bakso sampel I + AgNO3 kemudian memanaskan sampel yang telah
ditambahkan AgNO3. jika sampel positif mengandung boraks, maka endapan akan
berubah menjadi coklat
LAMPIRAN
Sampel A Sampel B
Bakso dibakar diatas pembakar spirtus Bakso dibakar sampai benar-benar hitam dan
gosong
Bakso yang gosong tersebut di gerus dengan
mortar
Penambahan alkohol dan H2SO4
Sampel A positif yaitu adanya nyala hijau Sampel B negatif yaitu adanya nyala kuning

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Fransiska Puteri
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
aryopuv
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
Ela Afellay
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Annisa Nurul Chaerani
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
wd_amaliah
 

Mais procurados (20)

Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
 
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Vitamin
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif VitaminAnalisis Kualitatif dan Kuantitatif Vitamin
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Vitamin
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM terpenoid
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM  terpenoidKIMIA ORGANIK BAHAN ALAM  terpenoid
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM terpenoid
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 

Destaque (13)

Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
 
Meneliti Kandungan Boraks Pada Makanan
Meneliti Kandungan Boraks Pada MakananMeneliti Kandungan Boraks Pada Makanan
Meneliti Kandungan Boraks Pada Makanan
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
 
Lu 3 hukum ohm
Lu 3 hukum ohmLu 3 hukum ohm
Lu 3 hukum ohm
 
RBTS3183 Hukum OHM
RBTS3183 Hukum OHMRBTS3183 Hukum OHM
RBTS3183 Hukum OHM
 
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diri
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diriLu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diri
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diri
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 

Semelhante a Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan

Uuuuuulllllllllllllllllffffffffffffffffaaaaaaaaaa
UuuuuulllllllllllllllllffffffffffffffffaaaaaaaaaaUuuuuulllllllllllllllllffffffffffffffffaaaaaaaaaa
Uuuuuulllllllllllllllllffffffffffffffffaaaaaaaaaa
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1
Indra Rahmana
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1
Indra Rahmana
 

Semelhante a Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan (20)

Kelompok 3 boraks
Kelompok 3 boraksKelompok 3 boraks
Kelompok 3 boraks
 
Prinsip tes kit
Prinsip tes kitPrinsip tes kit
Prinsip tes kit
 
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPAPRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Kelompok II Presentasi Tugas Kelompok_20230919_232823_0.pptx
Kelompok II Presentasi Tugas Kelompok_20230919_232823_0.pptxKelompok II Presentasi Tugas Kelompok_20230919_232823_0.pptx
Kelompok II Presentasi Tugas Kelompok_20230919_232823_0.pptx
 
Zat Adiktif
Zat AdiktifZat Adiktif
Zat Adiktif
 
Uuuuuulllllllllllllllllffffffffffffffffaaaaaaaaaa
UuuuuulllllllllllllllllffffffffffffffffaaaaaaaaaaUuuuuulllllllllllllllllffffffffffffffffaaaaaaaaaa
Uuuuuulllllllllllllllllffffffffffffffffaaaaaaaaaa
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1
 
Makalah pembuatan antiseptik
Makalah pembuatan antiseptikMakalah pembuatan antiseptik
Makalah pembuatan antiseptik
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makanan
 
Laporan ph
Laporan phLaporan ph
Laporan ph
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Tugas mkp 2 ringkas jurnal
Tugas mkp 2 ringkas jurnalTugas mkp 2 ringkas jurnal
Tugas mkp 2 ringkas jurnal
 
Laporan Amali Biologi: Ujian Pemakanan
Laporan Amali Biologi: Ujian Pemakanan Laporan Amali Biologi: Ujian Pemakanan
Laporan Amali Biologi: Ujian Pemakanan
 
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SENYAWA KIMIA “PENGUJIAN BORAKS DALAM BAHAN PANGAN” OLEH : Nama : Muhammad Labib Ridlo NIM :12312241015 Kelompok : 2 A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
  • 2. PENGUJIAN BORAKS DALAM BAHAN PANGAN A. TUJUAN  Menentukan adanya asam borat (analisa kualitatif) dalam suatu sampel B. KAJIAN PUSTAKA Monografi Natrium Tetraborat Rumus Kimia : Na2B4O7·10H2O Pemerian : hablur, transparan, tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau. Larutan bersifat basa terhadap fenolftalein Kelarutan : dalam air,mudah larut dalam air mendidih dan dalam gliserin, tidak larut dalam etanol. Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat (Depkes RI, 1995). Asam boraks merupakan asam lemah dengan garam alkalinya bersifat basa, mempunyai bobot molekul 61,83 berbentuk serbuk halus kristal transparan atau granul putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis. Baik boraks ataupun asam borat memiliki khasiat antiseptika (zat yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme). Pemakaiannya dalam obat biasanya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut, bahkan juga untuk pencuci mata. Boraks juga digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu dan antiseptik kayu (Khamid, 2006). Asam borat dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau klorida pada boraks. Larutannya dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata yang dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung dan salep luka kecil. Tetapi bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada bekas luka luas, karena beracun bila terserap oleh tubuh (Winarno dan Rahayu, 1994).
  • 3. Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan sebagai pengawet makanan. Boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai makanan seperti bakso, mie basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat dan pangsit. Selain bertujuan untuk mengawetkan, boraks juga dapat membuat tekstur makanan menjadi lebih kenyal dan memperbaiki penampilan makanan (Vepriati, 2007). Boraks dapat memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus serta memiliki kekenyalan yang khas. Dengan kemampuan tersebut boraks sering disalahgunakan oleh para produsen makanan yaitu digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan yang dijualnya seperti mie basah, bakso, lontong, cilok, dan otak-otak dengan ciri-cirinya tekstur sangat kenyal, tidak lengket, dan tidak mudah putus pada mie basah. Namun begitu boraks merupakan bahan tambahan makanan yang sangat berbahaya bagi manusia karena bersifat racun (Hamdani, 2012). Boraks beracun terhadap semua sel, bila tertelan boraks dapat mengakibatkan efek pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Konsentrasi tertinggi dicapai selama ekskresi. Ginjal merupakan organ paling mengalami kerusakan dibandingkan dengan orang lain. Dosis fatal untuk dewasa 15-20 g dan untuk anak-anak 3-6 g (Simpus, 2005). Analisis Kualitatif Boraks Uji Nyala Uji nyala adalah salah satu metode pengujian untuk mengetahui apakah dalam makanan terdapat boraks atau tidak. Disebut uji nyala karena sampel yang digunakan dibakar, kemudian warna nyala dibandingkan dengan warna nyala boraks asli. Serbuk boraks murni dibakar menghasilkan nyala api berwarna hijau. Jika sampel yang dibakar menghasilkan warna hijau maka sampel dinyatakan positif mengandung boraks. Prosedur dilakukan dengan melarutkan senyawa uji dengan metanol dalam wadah (cawan penguap) kemudian dibakar, warna api hijau menunjukkan terdapat senyawa boraks (Roth, 1988). C. METODE PRAKTIKUM  Tempat dan Waktu Praktikum Tempat : Laboratorium Analisis Kimia FMIPA UNY Waktu : Rabu, 28 Oktober 2015  Alat dan bahan
  • 4. • Alat :  Pipet  Cawan/mortar • Bahan :  Bakso  Metanol  H2SO4 pekat  Korek Api  Penjepit D. PROSEDUR KERJA 1. Uji kualitatif secara fisik Mengamati setiap sampel yaitu aspek kenyal, bau dan warna kemudian mengisi pada tabel hasil pengamatan Mengambil sampel Bakso yang telah disiapkan
  • 5. 2. Uji kualitatif secara kimia E. HASIL PENGAMATAN 1. Uji Kualitatif secara Fisik No. Sampel Warna Kekenyalan Bau Mengambil potongan bakso, sekecil mungkin agar tidak lama dalam proses pembakaran Menjepit bakso kemudian dibakar di atas kompor spirtus sampai bakso menjadi arang Setelah menjadi abu gerus bakso sampai menjadi kecil-kecil Membakar abu tersebut dan mengamati nyala yang ditimbulkan Menambahkan H2SO4 Pekat, kemudian menambahkan metanol/spirtus
  • 6. 1. A Putih Kenyal Amis daging 2. B Putih Kenyal Amis daging 2. Uji Kualitatif secara kimia No. Sampel Warna Nyala Api Keterangan Kesimpulan 1. A Hijau + Mengandung boraks 2. B Kuning - Tidak mengandung boraks F. PEMBAHASAN Praktikum yang berjudul “pengujian boraks dalam bahan pangan” bertujuan untuk menemukan adanaya asam borat dalam suatu sampel makanan. Praktikum ini praktikan kerjakan di laboratorium Analisis Kimia FMIPA UNY pada hari Rabu, 28 Oktober 2015. Dalam melakukan praktkum ini praktikan menggunakan beberapa alat dan bahan, antara lain boraks, H2SO4, metanol, korek Api, pipet, cawan/krus. Pengujian boraks ini menggunakan 2 uji kualitatif yaitu secara fisik dan kimiawi. Boraks (Na2B4O7) dengan nama kimia natrium tetra borat, natrium biborat, natrium piroborat merupakan senyawa kimia yang berbentuk kristal dan berwarna putih dan jika dilarutkan dalam air menjadi natrium hidroksida serta asam boraks. Berikut merupakan pembahasan praktikan untuk masing-masing uji: a. Uji kualitatif secara Fisik Pada uji ini langkah pertama yang praktikan lakukan dalam pengujian secara fiisk yaitu praktikan mengambil sampel bakso kemudian mengamati beberapa aspek seperti kekenyalan, warna dan bau dibawah ini adalah data hasil pengamatan: No. Sampel Warna Kekenyalan Bau 1. A Putih Kenyal Amis daging 2. B Putih Kenyal Amis daging
  • 7. Pada sampel A dan B pengamatan yang praktikan lakukan memperoleh data hasil yang sama yaitu dari tiap-tiap aspek seperti warna sama sama putih, aspek bau sama-sama bau amis kemudian pada aspek kekenyalan kedua sampel juga sama-sama memiliki tingkat kekenyalan yang sama hal ini dikarenakan pada sampel A dan B masih dalam satu produksi. Berikut adalah gambar hasil pengamatan: Sampel A Sampel B Berdasarkan referensi bahwa dalam pasaran ada beberapa macam bahan yang dapat mengenyalkan makanan atau dalam hal ini bakso yaitu: 1) Karagenan Karagenan adalah pengenyal bakso yang alami karena terbuat dari bahan rumput laut, sifatnya bisa mengentalkan adonan, 2) Sodium tri poly phospat food grade Pengenyal bakso sodium tripolyphospat sering di singkat stpp atau kadang juga disingkat stp. pengenyal bakso ini berbentuk serbuk putih, merupakan anorganik material dengan rumus kimia Na5O3O10. 3) Mixphos/phospat blend fg, Pengenyal bakso ini merupakan sebuah merek dagang yang sangat populer di kalangan industri perbaksoan. sebenarnya mixphos atau phosmix atau phospat blend fg adalah percampuran dari berbagai phospat. 4) Mix-karagen Pengenyal bakso ini agak unik, karena merupakan blending antara pengenyal alami dan pengenyal sintetis. menghasilkan karakter adonan yang cukup bagus.
  • 8. mixkaragen dipakai pada adonan bakso dengan prosentase 0.5 - 1% dari berat total adonan. Selanjutnya pada warna bakso terlihat lebih putih dimungkinkan ada penambahan pemutih makanan pada bakso dengan nama Titanium Dioxide, rumus kimianya TiO2. Produk ini buatan china, produk ini termasuk jenis food grade atau boleh untuk makanan dengan dosis tertentu yang masih diperbolehkan. Serta disebutakan pula bakso yang mengandung boraks memiliki warna putih pucat baik dari luar maupun bagian dalamnya. Senjutnya bau yang amis dikerenakan bakso tersebut ada kemungkinan ditembahkan dengan daging sapi, namun berdasar referensi bau bakso yang tidak mengandung boraks tercium bau daging yang cukup kentara. Sedangkan bakso boraks kurang tercium aroma dagingnya, malah lebih tercium aroma bahan kimia. b. Uji kualitatif secara kimiawi Langkah percobaan pada uji boraks kualitatif secara kimia yaitu mengambil sampel bakso kemudian membakarnya di atas penangas sampai benar-benar menjadi abu yaitu terlihat warna hitam. Setelah bakso bena-benar menjadi arang kemudian menghaluskannya dengan cara menggerus dengan cawan/mortar. Selanjutnya menambahkan H2SO4 pekat, dan menambahkan metanol. Kemudian membakarnya dan mengamati nyala api yang ditimbulkannya. Berkut adalah hasil percobaan yang dilakukan: No. Sampel Warna Nyala Api Keterangan Kesimpulan 1. A Hijau + Mengandung boraks 2. B Kuning - Tidak mengandung boraks Berdasarkan percobaan diperoleh hasil pada sampel A yang telah ditambahkan methanol kemudian dibakar, dan dilihat nyala api sampel. Apabila nyala api menunjukkan warna hijau, hal tersebut merupakan penanda bahwa terdapat boraks dalam sampel makanan yang dianalisis. Sampel bakso A yang dianalisis ternyata menunjukkan nyala api berwarna hijau, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel bakso A tersebut tidak mengandung boraks. Berikut adalah gambar hasil percobaan:
  • 9. Sampel A positif yaitu adanya nyala hijau Sampel B negatif yaitu adanya nyala kuning Selanjutnya pada sampel bakso B yang telah ditambahkan methanol kemudian dibakar, dan dilihat nyala api sampel. Apabila nyala api menunjukkan warna kuning, hal tersebut merupakan penanda bahwa tidak terdapat boraks dalam sampel makanan yang dianalisis. Diluar pernyataan tadi, kemungkinan sampel bakso yang dianalisis mengandung boraks, akan tetapi dalam konsentrasi yang sangat sedikit, sehingga saat dianalisis kualitatif, tidak menunjukkan hasil positif, sehingga menunjukkan hasil negative palsu (false negative). G. KESIMPULAN Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, praktikan dapat menyimpulkan: Analisis Kualitatif menunjukkan hasil positif untuk sampel bakso A ditandai dengan adanya nyala hijau dan hasil negative untuk sampel bakso B yang ditandai dengan adanya nyala kuning. H. DAFTAR PUSRAKA Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
  • 10. Hamdani, 2012. Boraks. Tersedia di http://catatankimia.com/catatan/ boraks-dalam- makanan.html [diakses tanggal 29 Oktober 2015] Khamid. 2006. Pengawetan pangan/makanan dengan teknik alami. (online), (http://www.himasaifi.com/2010/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_12 html,Diakses tanggal 29 Oktober 2015). Simpus. 2005. Bahaya Boraks. Tersedia di http://catatankimia.com/catatan/ boraks-dalam- makanan.html [diakses tanggal tanggal 29 Oktober 2015] Vepriati, 2007. Dasar teknologi pembuatan dendeng dan bakso. Universitas Sebelasmaret. Surakarta. Winarno FG, Rahayu TS. 1994. Bahan Tambahan Untuk Makanan dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan; Jakarta. I. JAWABAN PERTANYAAN 1. Berikut ciri-ciri fisik bakso yang mengandung boraks : Bakso lebih kenyal. Bakso menjadi lebih awet dan tahan lama meski disimpan hingga beberapa hari. Memiliki warna putih pucat baik dari luar maupun bagian dalamnya. Apabila digigit maka bakso kembali ke tekstur semula. Bakso yang mengandung zat tersebut memiliki bau yang yang tidak seperti bau daging pada umumnya. 2. Fungsi boraks dalam bahan makanan sering disalah gunakan yaitu sebagai bahan pengawet, membuat tekstur makanan menjadi kenyal serta memperbaiki penampilan makanan 3. Boraks memberikan efek racun pada manusia, toksitas boraks yang terkandung dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsomen. Boraks merupakan bahan beracun bagi manusia, ia bisa diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, usus, atau testis yang berdampak dosisnya dalam tubuh semakin lama semakin tinggi. Bila konsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan kanker. Boraks memiliki efek racun berbahaya yang dapat mengganggu sistem metabolisme dalam tubuh. Namun, bahan ini memiliki tingkat efek keracunan yang berbeda.
  • 11. 4. Ada sebagai contoh Bakso sampel I + AgNO3 kemudian memanaskan sampel yang telah ditambahkan AgNO3. jika sampel positif mengandung boraks, maka endapan akan berubah menjadi coklat LAMPIRAN
  • 12. Sampel A Sampel B Bakso dibakar diatas pembakar spirtus Bakso dibakar sampai benar-benar hitam dan gosong
  • 13. Bakso yang gosong tersebut di gerus dengan mortar Penambahan alkohol dan H2SO4 Sampel A positif yaitu adanya nyala hijau Sampel B negatif yaitu adanya nyala kuning