1. PERSIAPAN TES MAARIF
Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari selasa 27 Nopember 2014, tempat di
rumah makan selera, diadakan pertemuan antara pengurus ma’arif dan KKM Cilacap
membahas persiapan test bagi MI/SD dan MTs/SMP Dan MA/SMA/SMK
dilingkungan maarif NU Cilacap
Pertemuan yang dihadiri oleh Mapenda, ketua KKM dan beberapa pengurus Ma’arif
Cilacap tersebut, dilaksanakan ditengah suasana keakraban dan dikemas secara
informal. Dalam pembicaaraan itu telah disepakati, bahwa pelaksanaan tes
khususnya MI/Sd diksanakan secara mandiri dan tetap dikordinasikan oleh Kemeneg
Cilacap.
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Mepanda bahwa “pelaksanaan test ini
haus dapat berjalan secara lancar dan dapat dipertanggung jawabkan” lebih lanjut
beliau menyampaikan. “ppelaksanaan test tersebut harus dapat dirasakan oleh peserta
didik khususnya dan para pengemban kepentingan”. Lebih lanjut bahwa “tes ini
harus dapat dikoordinasikan secara maksimal baik dengan mapenda maupun dengan
KKM yang telah bekerja keras dalam pelaksanaan est tersebut
Dalam pertemuan itu tidak lupa ketua Maarif cilacap Drs Muniriyanto juga mulai dari
awal embuatan test juga harus dijaga integritas elaksanaanya. sehingga peaksanaa test
tersebut dapat dijaga obyektifitasnya. Demkian pula test yang telah mencetak itu juga
harus dijaga kedisiplinannya.
Dilain tempat ketua KKM juga mengingatkan, agar semua bisa menyambut
pelakanaan test tersebut dari proses awal sampai akhir dapat bekerja sama dan dijaga
kelancaranya.
2. Pernyataan Sikap LP. Ma’arif NU Cilacap
Sebagaimana dilansir oleh Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama ,
Dan atas temuan bacaan senyatanya, dari LP Ma’arif Cilacap, terhadap beredarnya buku ajar
Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VII terbitan Kementerian Agama RI, maka dengan ini
kami menyatakan :
1. Kementerian Agama RI, untuk menarik seluruh peredaran buku ajar Sejarah
Kebudayaan Islam MTs Kelas VII yang telah meluas beredar tersebut.
2. Penulisan dan penerbitan tersebut. dianggap telah mencidrai warga NU dan sekaligus
merupakan kecerobohan penulis serta lemahnya pengawasan oleh Kemenag RI
tersebut
3. Buku Pegangan guru pada terbitan perdana itu, secara nyata telah mendiskreditkan
keberadaan warga NU dan telah mengadili secara sepihak penganut umat Hindu dan
Buddha tersebut.
4. Kita bisa menghargai permintaan maaf dan klarifikasi dari Menteri Agama RI, di
media massa dan jejaring media social. Tetapi implementasinya harus dilakukan
lebih nyata dengan melalukan revisi dan menindak lebih tegas pelaku penyelewengan
redaksional buku tersebut.
5. Kejadian tersebut menjadi titik awal sekaligus pelajaran bahwa penulisan itu tidak
bisa dianggap remeh dalam dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan NU.
6. mengintruksikan kepada LP Ma’arif Cilacap, untuk tidak menggunakan buku Ajar
SKI Kelas VII MTs yang diterbitkan Kementerian Agama RI tersebut, sebulum ada
revisi lebih nyata.
7. Menyerukan kepada warga pendidikan LP Ma’arif NU Cilacap, apabila hal tersebut
bukan semata-mata keteledoran dan kecerobohan saja, maka diperlukan kewaspadaan
dibalik semu gerakan tersebut.
8. Menyerukan pada setiap pendidik untuk menjaga tetap kondusif dan mengajarkan
secara professional kepada para anak didikanya
9. Kepada pemangku LP Ma’arif NU Cilacap, apabila dalam buku ajar atau yang
berkaitan dengan pendidikan ditemukan kejanggalan dan dianggap tidak sesuai
3. dengan ajaran NU, untuk tetap berkoordinasi dengan LP. Maarif setempat dan
sekaligus untuk tetap menjaga toleransi terhadap apa yang telah kita ajarkan
Demikian pernyataan ini untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
Cilacap…..
Imbauan ini dikeluarkan secara resmi LP Ma’arif NU menyusul beredarnya buku ajar
tersebut yang memuat isu sentimen SARA yang dikhawatirkan memicu permusuhan. Pada
halaman 13-14 tentang “Perbedaan Antara Kondisi Kepercayaan Masyarakat Makkah
sebelum Islam dengan Masyarakat Sekarang”, buku itu dengan jelas menyebut umat
Buddha dan Hindu sebagai penyembah berhala, dan kuburan wali sebagai berhal
Imbauan ini dikeluarkan secara resmi LP Ma’arif NU menyusul beredarnya buku ajar
tersebut yang memuat isu sentimen SARA yang dikhawatirkan memicu permusuhan. Pada
halaman 13-14 tentang “Perbedaan Antara Kondisi Kepercayaan Masyarakat Makkah
sebelum Islam dengan Masyarakat Sekarang”, buku itu dengan jelas menyebut umat
Buddha dan Hindu sebagai penyembah berhala, dan kuburan wali sebagai berhal
Pelatihan Informasion Technology (IT) LP Ma’arif Cilacap
4. Beberapa hari yang lalu pengurus dan staf LP Ma’arif NU Cilacap, telah mengikuti
Pelatihan pengembangan IT, dilaksanakan pada hari Jum’at (20/9/2014) bertempat di
ruang rapat kantor LP Ma’arif Jl. Masdjid 23 Cilacap
Ketua LP Maarif Muniriyanto MM. M.Pd. dalam hal ini mengatakan, “kegiatan ini
merupakan pengembangan dari Visi dan Misi LP Ma’arif yakni “Melembagakan
Prinsip menejemen efektif yang berbasis IT dan sekaligus merupakan tanggung jawab
sebagai pengurus dan pengelola IT dilembaga ini” imbuhnya
Dalam pelatihan itu Ketua LP Ma’arif tersebut Muniriyanto menyamaikan bahwa
“kemajuan LP Ma’arif, salah satunya didukung oleh kemajuan pengembangan IT
nya. Dari sekian banyak urusan pendidikan NU, yang diserahkan kepada LP maarif,
sehingga dibutuhkan IT untuk pengembangannya. Disamping itu untuk lebih
mengefektifkan dan efisiennya pelaksanaan koordinasi sehingga diperlukan
pengembangan IT yang memadai”. Tandasnya
Dalam kesempatan lain tutor pelatihan IT Agun, mengatakan bahwa “pelatihan ini
dimaksudkan memberi pembeklan teknis dan pemahaman pengelolaan IT di sekitar
lembaga pendidikan LP Ma’arif, khusudnya dibidang IT ini. Sehingga diharapkan
pelatihan menjadi ajang pemahaman dan kemampuan pengelolanya, sekaligus untuk
belajar bersama dalam mengelola IT di lingkungan lembaga Ma’arif ini.
Dalam kesempatan lain salah satu peserta Drs. Bhasor menanyakan “pentingnya
pengelolaan dan kemampuan itu ini pada pengurus LP maarif maupun pada satuan
pendidikanya”.
Pelatihan ini dimulai pada pagi jam 09.00 sampai dengan sore hari selepas isya.
Pelatihan dikuti oleh pengurus LP Ma’arif diantara Muniriyanto, Maryono,
Adibudin, Bhasor beserta dua staf administrasi, Amin dan Noval. dipandu oleh
saudara Drs. Agun, konsultan IT IAIIG dan UNUGA Cilacap.
-----------------
5. Shiaturahim dan Rakor PC. LP. Ma’arif Cilacap
Pengurus LP Ma’arif NU Cilacap, bertempat di SMK diponegoro Majenang, telah
mengadakan Rakor, yang dikemas dalam “Shiaturahim dan Rakor PC. LP. Ma’arif Cilacap
dengan Kepala Madrasah/Sekolah Se ex Distrik Majenang dan karang Pucung”
Rakor dihadiri oleh Syuriah MWC NU dan MWC Ma’arif NU dan Kepala madrasah dibawah
LP Ma’arif NU Se ex Distrik Majenang dan karang Pucung, juga beberapa pengurus Cabang
NU antaranya sadara Drs. Musbihin dan Drs Imam Thobroni MM.
Acara dimulai dengan sambutan dari Panitia oleh… dan sambutan DRs……. serta sambutan
silaturrahin dari pengurus Cabang NU Drs. Imam Thobroni serta penegasan Rakor oleh
ketua LP Ma’arif NU kabupaten Cilacap, Muniriyanto MM. MP.d.
Imam Thoroni mengatakan “pentingnya penanaman ideology aswaja dan sikap
tolerasi dari peserta didik khususnya pada lembaga endidikan NU melalui LP
maarif”. Demikian pula diharapkan “seluruh pendidik dan tenaga kependidikan
mendisiplinkan diri, berjuang dengan sepenuhnya untuk lembaga pendidikan ini”,
Tegasnya sambil mencontohkan perjuangan sesepuh dan pendiri Nu di Cilacap ini.
Agenda rakor LP. Maarif NU Cilacap diantara adalah Penguatan Struktur
Kelembagaan dan ASWAJA NU, Koordinasi dan Konsolidasi dan agenda persiapan
Tes MI dan atribut LP Maarif Cilacap
Dalam Rakor tersebut lain ketua……………………….. Penguatan Struktur
Kelembagaan
dan ASWAJA NU diantara adalah, Aswaja beteng dan doktrinal NU, Aswaja sebagai
pengembangan basis ideologis NU, Aswaja sebagai metodologi berpikir dan
bertindak warga NUdemikian pula “ Lembaga pendidikan Ma’arif NU Memiliki
peran strategis untuk penyemaian dan melaksanakan pengajaran Aswaja tersebut
kepada siswa . LP. Ma’arif NU berkewajiban ikut terlibat secara aktif terhadap
pengajaran dan memasukan kurikulum wajib terhadap LP. Ma’arif NU pada semua
jenjang pendidikan” imbuhnya
Pada sisi lain LP maarif harus dapat melakukan Konsolidasi Visinya dengan ,
Mempertegas Identitas dan Penguatan Kapasitas Ma’arif sebagai Lembaga
Pendidikan NU 2013-2033 yang didukung oleh , Penegasan identitas LP ma’arif NU,
Penguatan kapasitas organisasi, Penguatan Struktur Organisasi dan kelembagaan
Madrasah/sekolah dan Efektifitas koordinasi organisasi
6. Pada kesempatan lain Muniryanto juga menymapiakan agenda rutinya mengenai
agendanya yaitu, khususnya Persipan Tes untuk MI yangdilakukan secara mandiri
danseragam batik siswa dan pengurs dan iuran siswa, serta distribusu Buku-Buku ke
NU an
Pada rakor tersebut ditutup dengan do’a yang dilakukan oleh KH ……selaku Syriah
….kata penutup oleh