SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 81
1
= BIO DATA =
 Nama                 : Ir. Abdul Hamid, M.Si
 Tempat/Tgl Lahir   : Tabing/ 10 Nopember 1965
 Jabatan              : Widyaiswara Madya
 Alamat Kantor       : Jl. Raya Indarung – Pdg.
                     Besi
 Pendidikan terakhir : Strata II STIA – LAN
                     Bandung
 Bidang Studi         : Administrasi Publik
 Alamat Rumah        : Komplek Perumdam III/4
                     Blok K/8 Padang  
 Telp / HP KERJA
   PENGALAMAN
                                 :   0751-463615 /
                     081535214448
 Email                                            :
                     hamid.abdulwi@yahoo.co.id        2
MENU FASILITASI HARI INI
   “SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN            DALAM NKRI”


 I   POKOK BAHASAN
     A.       SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
             - Pengertian Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

        B.    PENYELENGGARAAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG
 BAIK
                (GOOD GOVERNANCE)
             - Pengertian dan Pemahaman Tata Kepemerintahan Yang
 Baik
             - Upaya mewujudkan Tata kepemerintahan yan g baik
             - Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
             - Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN)

                                                                   3
C. PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANGAN-
UNDANGAN
     - Asas Peraturan Perundang-Undangan
        - Jenis dan Hirarki Peraturan Perundangan
        - Tata Cara Mepersiapkan Rancangan UU

   D. LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH
      - Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
           Pemerintah
      - Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Daerah
      - Lembaga Pemerintah Tingkat Pusat
         - Lembaga Pemerintah Tingkat Daerah
         - Lembaga Perekonomian Negara




                                                           4
E. HUBUNGAN PRESIDEN DG LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA
      LAINNYA DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN
      PEMERINTAHAN NEGARA
    - Hub. Presiden dg MPR, DPR, DPD, MA MK dan BI .

  F. PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN
   - Perencanaan,
    - Pengorganisasian,
    - Pelaksanaan
    - Pengawasan

II DISKUSI KELOMPOK
III. PENUTUP




                                                       5
POSISI PEMBELAJARAN
ANDRAGOGI FASILITATOR

                      P
       P
                      E
       E
                      S
       S
                      E
       E
                      R
       R
                      T
       T
                      A
       A




            PESERTA




                          6
TULISKAN HARAPAN-
  HARAPAN ANDA
TERHADAP MATERI INI




                      7
KOMPETENSI                        INDIKATOR
     DASAR                         KEBERHASILAN
                          A. Menjelaskan sistem
Setelah mengikuti pembe      penyelenggaraan pemerintahan
lajaran ini peserta          negara
Diharap kan mampu         B. Menjelaskan tata pemerintahan yg
memahami hal ihwal           baik
tentang Pemerintahan      C. Menjelaskan pembentukan
                             peraturan perundang-undangan
negara RI
                          D. Menjelaskan lembaga-lembaga
                             pemerintah
                          E. Menjelaskan hubungan Presiden
                             dengan lembaga negara lainnya
                          F. Menjelaskan proses manajemen
                             pemerintahan



                                                                8
SANRI   SANKRI
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SISTEM


PENGERTIAN SISTEM :
                  Kamus Webster:
                  Suatu kesatuan (unity) yang komplek
                  dibentuk oleh bagian yang
                  berbeda(diverse), masing-masing
                  terikat pada(subjected to) rencana
                  yang sama atau kontribusi (serving)
                  untuk mencapai tujuan yang sama

 KBBI :
 Seperangkat unsur yang teratur saling berkaitan
 membentuk totalitas


                                                        10
Pengertian Sistem
Seperangkat komponen, elemen, unsur, atau subsistem
 dengan segala atributnya yang satu sama lain saling
     berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling
    tergantung sehingga keseluruhannya merupakan
   suatu kesatuan yang terintegrasi dan mempunyai
             peranan atau tujuan tertentu
ADMINISTRASI


L.D. WHITE :
Suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha
kelompok, negara ataupun swasta,sipil ataupun militer ,
berskala kecil maupun besar.

DIMOCK AND DIMOCK

Pada dasarnya administrasi merupakan aktivitas kerja sama
kelompok.




                                                            12
ADMINISTRASI NEGARA

PFIFFNER AND PRESTHUS :
Koordinasi upaya-upaya kelompok untuk melaksanakan
kebijakan negara




    ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS:
    Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka
    mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA

    ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT:
    Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka
    mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN
    INTERAKSI ADMINISTRASI NEGARA :
     Dengan faktor EKOLOGI/LINGKUNGAN Yaitu ALAMI/SOSIAL
     Saling mempengaruhi



                                                           13
UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI NEGARA

1. MANUSIA   - Pejabat kenegaraan/pemerintahan
                       - Masyarakat yang dilibatkan

2.TUJUAN               - Wujudkan kebijakan negara
                                - Pecahkan permasalahan
                                - Penuhi kebutuhan masyarakat
                                - Layani masyarakat

3.TUGAS               - Kegiatan mencakup semua sektor/bidang


4. KERJA SAMA         - Berbagai mekanisme dan cara ( rencana,

                        program, prosedur, briefing, rapat, dst.)
5. SARANA             - Dana, gedung kantor, perabotan, peralatan,
                        kendaraan,dst.


                                                                     14
Berdásarkan UUD 1945 dikenal adànya istilah yang erat
  kaitannya dengan administrasi Negara sebagai sistem yang
  dipraktekkan. - Penyelenggara Negara
                 - Penyelenggaraan Pemerintahan Negara


                    (Soeharyo dan Efendi: 2005)



Intermezo
                                                             15
SISTEM PENYELENGGARAAN
         PEMERINTAHAN NEGARA

Pengertian   ooooo


SISTIM BEKERJANYA PEMERINTAH SEBAGAI
FUNGSI YANG ADA PADA PRESIDEN SEBAGAI
PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN
NEGARA
“ MEKANISME BEKERJANYA LEMBAGA EKSEKUTIF
YANG DIPIMPIN OLEH PRESIDEN SELAKU KEPALA
PEMER INTAHAN MAUPUN SEBAGAI KEPALA NEGARA”


F US
 OK
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara, bukan Sistem penyelenggaraan
Negara oleh Lembaga-Lembaga Negara
                                              16
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
                                   1945
  Tuntutan Reformasi                    Sebelum                        Latar Belakang                  Tujuan Perubahan
                                       Perubahan                         Perubahan
                                                                                                      Menyempurnakan aturan
 Antara lain:                  • Pembukaan                        •   Kekuasaan tertinggi di
                                                                                                       dasar, mengenai:
                               • Batang Tubuh                         tangan MPR
 • Amandemen UUD 1945                                             •   Kekuasaan yang sangat          • Tatanan negara
                                 - 16 bab
 • Penghapusan doktrin                                                besar pada Presiden            • Kedaulatan Rakyat
                                 - 37 pasal                                                          • HAM
   Dwi Fungsi ABRI                                                •   Pasal-pasal yang terlalu
                                 - 49 ayat                            “luwes” sehingga dapat         • Pembagian kekuasaan
 • Penegakan hukum,              - 4 pasal Aturan Peralihan           menimbulkan multitafsir        • Kesejahteraan Sosial
   HAM, dan                      - 2 ayat Aturan Tambahan         •   Kewenangan pada                • Eksistensi negara
   pemberantasan KKN           • Penjelasan                           Presiden untuk mengatur          demokrasi dan negara
                                                                      hal-hal penting dengan           hukum
 • Otonomi Daerah                                                     undang-undang
                                                                                                     • Hal-hal lain sesuai dengan
 • Kebebasan Pers                                                 •   Rumusan UUD 1945
                                                                                                       perkembangan aspirasi
                                                                      tentang semangat
 • Mewujudkan kehidupan                                               penyelenggara negara             dan kebutuhan bangsa
   demokrasi                                                          belum cukup didukung
                                                                      ketentuan konstitusi


    Hasil Perubahan                  Sidang MPR                       Kesepakatan Dasar                   Dasar Yuridis

• Pembukaan                                                   • Tidak mengubah
                               • Sidang Umum MPR 1999             Pembukaan UUD 1945             •   Pasal 3 UUD 1945
• Pasal-pasal:
                                Tanggal 14-21 Okt 1999        •   Tetap mempertahankan           •   Pasal 37 UUD 1945
  - 21 bab                                                        Negara Kesatuan
  - 73 pasal                   • Sidang Tahunan MPR               Republik Indonesia             •   TAP MPR No.IX/MPR/1999
  - 170 ayat                    2000                          •   Mempertegas sistem
                                                                                                 •   TAP MPR No.IX/MPR/2000
  - 3 pasal Aturan Peralihan    Tanggal 7-18 Agt 2000             presidensiil
  - 2 pasal Aturan Tambahan                                   •   Penjelasan UUD 1945            •   TAP MPR No.XI/MPR/2001
                               • Sidang Tahunan MPR               yang memuat hal-hal
                                2001                              normatif akan dimasukan
                                                                  ke dalam pasal-pasal
                                Tanggal 1-9 Nov 2001          •   Perubahan dilakukan                       Angsa              17
                               • Sidang Tahunan MPR               dengan cara “adendum”
                                2002
PENYELENGGARAAN KEKUASAAN
           PEMERINTAHAN NEGARA



                 Presiden adalah sebagai
UUD 1945         penyelenggara atau pemegang
                 kekuasaan Pemerintahan Negara



                            Dibantu
               oleh satu orang Wakil Presiden

Dibantu oleh
  Menteri-
  Menteri           Dalam menjalankan
                        fungsinya
  Negara

                                                 18
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
               Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan




                Presiden




                                 dibantu
                         menteri-menteri negara
 membentuk suatu                                         Pembentukan,
                              [Pasal 17 (1)]
dewan pertimbangan                                     pengubahan, dan
   yang bertugas             yang diangkat dan            pembubaran
                        diberhentikan oleh Presiden   kementerian negara
memberikan nasihat              [Pasal 17 (2)*]
 dan pertimbangan                                         diatur dalam
  kepada Presiden       membidangi urusan tertentu      undang-undang
    (Pasal 16) ****        dalam pemerintahan            [Pasal 17 (4) ***]
                               [Pasal 17 (3)*]



                                                                              19
Lembaga-lembaga Negara yang memegang
               kekuasaan menurut UUD

   DPR           Presiden


                                       Pasal 24 (1)***
                  Pasal 4 (1)      Kekuasaan kehakiman
 Pasal 20 (1)*
                  Memegang        merupakan kekuasaan
  Memegang
                  kekuasaan         yang merdeka untuk
  kekuasaan
                 pemerintahan        menyelenggarakan
membentuk UU
                                peradilan guna menegakkan
                                    hukum dan keadilan




                                                       20
PENYELENGGARAAN TATA
 KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
       (GOOD GOVERNANCE)

DILATAR BELAKANGI OLEH T ERDAPAT CIRI BAD GOVERNANCE               :




   (1)Tidak adaya pemisahan yang jelas antara kekayaan dan
   sumber milik rakyat dan milik pribadi;
   (2)Tidak adanya aturan hukum Kepolisian Negara
                                          yang jelas dan sikap
   pemerintah yang tidak kondusif untuk ABAB XIX
                                          pembangunan;
   (3)Adanya regulasi yang berlebihan (over regulation) sehingga
   menyebabkan “ekonomi biaya tinggi”;
   (4)Prioritas pembangunan yang tidak konsisten; dan
   (5)Tidak adanya transparansi dalam pengambilan keputusan.

                     Thompson (dalam Imawan. 2002:49)




                                                                   21
Tiga fenomena global yang berpengaruh terhadap lahirnya
paradigma good governance , yakni;

1. Munculnya fenomena yang sebagai gelombang ketiga
   demokratisasi berskala global . Gelombang ini mula-mula
     muncul di Korea Selatan dan beberapa negara di kawasan Amerika
     Latin, yang kemudian secara dahsyat menenggelamkan sistem politik
     birokratik otoriter pada dasawarsa 1980-an dan berlanjut terus hingga
     menyapu bersih sosialisme otoriter di Eropa Timur awal dasawarsa 1990-
     an.
                                                 Negara
                                                Kepolisian
2.   Terakumulasinya kegagalan penyesuaian struktural
                                                ABAB XIX
     (structural adjustmen program) yang diprakarsai oleh
     IMF dan Bank Dunia. Program ini memiliki dan menganut asumsi
     dasar bahwa negara merupakan satu-satunya lembaga penghambat bagi
     proses terjadinya globalisasi ekonomi.

3.   Terjadinya kehancuran secara sistematik berbagai dasar
     institusional bagi proses pengelolaan maupun distribusi sumber-
     sumber ekonomi pada sebagian besar masyarakat Dunia Ketiga.

                                                                              22
KOMITMEN TENTANG GOOD GOVERNANCE TELAH
DISAMPAIKAN DALAM DUA PIDATO PENTING PEMERINTAH
                   INDONESIA


1.Pidato presiden di Gedung MPR 16 Agustus 2000, dikatakan
bahwa pembangunan kembali perekonomian untuk mencapai cita-
cita kemerdekaan dilaksanakan dalam lingkup global yang terus
berubah. Globalisasi ekonomi menghendaki diterapkannya
prinsip-prinsip universal seperti pengelolaan yang baik (good
governance), penerapan dan perlindungan hak asasi manusia
serta perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup.

2. Pidato tertulis presiden di Gedung PBB tanggal 8 September
2000, rnenegaskan bahwa kami mendukung pemikiran good
governance untuk menerapkan keadilan, meningkatkan
kesejahteraan, mengelola lingkungan, dan penegakkan HAM
serta memperkuat lembaga-lembaga demokrasi.


                  (   Tjokroamidjojo, 2000:98).
                                                                23
ESCAP
Mengartikan governance sbg proses pengambilan keputusan dan
proses dimplementasikan atau tidak diimplementasikannya
keputusan.
 tersebut

OSBORNE DAN GAEBLER
Mendefenisikan governance sebagai proses dimana kita
memecahkan masalah kita bersama dan memenuhi kebutuhan
masyarakat

MEUTIA GANI DAN RAHMAN
mendefenisikan Governance sbg pengelolaan sumber daya
ekonomi dan sosial yg melibatkan negara dan sektor non
pemerintah dlm suatu usaha kolektif.


                                                              24
GOOD GOVERNANCE MELIBATKAN BERBAGAI
          SEKTOR DAN INDIKATOR



             PEMNEG
                                                                      INDIKATOR GG:
                                        - TERINTEGRASI                   - ANTI KKN
                                                            GOOD        - YAN PRIMA
                                       - SEIMBANG        GOVERNANCE
    MASY.
MASY.                 SWASTA/                                             - EFISIEN,
     CIVIL
 PEMNEG                             - SALING KETER-          (GG)
MADANI                 BISNIS SWASTA/ GANTUNGAN                             EFEKTIF
                               BISNIS                                   & PRODUKTIF




                                                                                       3




     ngamu
       k
KARATERISTIK GOOD GOVERNANCE
                       Menurut UNDP

 (1)   Participation.
 (2)   Rule of law,
 (3)   Transparency,
 (4)   Responsivenees,
 (5)   Concensus orientation,
 (6)   Equity,
 (7)   Effectivenees and efficiency,
 (8)   Accuntabllity.
 (9)   Strategic vision.


                                       POLITIKAL




                                                   26
CIRI-CIRI GOOD GOVERNANCE
1. PARTISIPASI = Setiap warga negara baik langsung atau
   tidak melalui perwakilan mempunyai suara dalam pembuatan
   keputusan dalam pemerintahan
2. ATURAN HUKUM = kerangka hukum hrs adil tanpa pandang
   bulu
3. TRANSPARANSI = Informasi dpt diperoleh oleh mrk yg
   membutuhkan serta dpt dipahami dan dimonitor
4. KETANGGAPAN = berbagai lembaga dan prosedur hrs
   berupaya utk melayani setiap stakeholder dg baik dan aspiratif
5. ORIENTASI PADA KONSESUS = Governance yg baik
   menjadi peratara kepentingan yg berbeda utk memperoleh
   pilihan terbaik
6. KESETARAAN = setiap warga memp. kepentingan yg sama
   utk meningkatkan kesejahteraan
7. EFEKTIFITAS & EFISIEN =Penggunaan sumber2 scr
   berhasil guna dan berdaya guna
                                                                27
Yang Mana Aku ya…?
                28
Ini Aku, disuatu ketika…




                           29
G A M E
Bagilah persegi di lembaran puzzle menjadi empat bagian sama
 besar, masing-masing bagian berisi angka 1-4.




               3                2                     1                  1


               3                1                     4                  3


               4                3                     2                  4


               2                2                     1                  4


Poin diskusi
1.   Apakah anggota kelompok melihat jenis peran yang lain selama latihan?
2.   Apakah peran-peran ini dapat diprediksikan oleh masing-masing orang?
3.   Mungkinkah peran ini terlihat di lingkungan pekerjaan?
4.   Dapatkah kita memodifikasi peran untuk menyesuaikan dengan keadaan?
UPAYA MEWUJUDKAN TATA
KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

1. Membutuhkan komitment yg kuat, daya tahan dan
   waktu yg tidak singkat  Pemahaman dan
   pembelajaran serta implementasi nilai tata
   kepemerintahan yang baik

2. Perlu rasa optimistik yang tinggi dari seluruh
   komponen bangsa

3. Perlu diperhatikan prinsip-prinsip tata
   kepemerintahan yang baik dengan indikator minimal
   dan perangkat pendukung indikator (Bappenas)



                                                       32
PRINSIPNYA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
              (GOOD GOVERNANCE )


    Ditandai dengan tiga pilar elemen dasar yang saling berkaitan
    satu dengan yang lainnya. Ketiga pilar elemen dasar itu adalah,
    transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.

    Menurut Davis dan Keating (2000:2), pertanyaan pokok dari
    good governance adalah pemerintah tahu apa yang harus
    dikerjakannya dan apakah mereka mengerjakannya dengan
    efesien.

    Tidak jauh berbeda dengan pendapat Davis dan Keating,
    Nugroho (2003:222), juga mengatakan bahwa sebenarnya good
    governance berkenaan dengan masalah bagaimana suatu
    organisasi ditata dan bagaimana tatanan tersebut berproses.
                                                                 33
PRINSIP PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YG BAIK MENURUT OSBORNE DAN
GAEBLER DALAM BUKUNYA REINVENTING GOVERNMENT YG ORIENTASINYA LEBIH KONTEKTUAL
                                       DAN AKTUAL :


 1. Pemerintah berperan sbg pengendali dan bukan sbg pendayung
 2. Pemerintah lebih berperan dlm memberdayakan masy. Dari pada
     melayani
 3. Pemerintah menciptakan iklim persaingan yg sehat terutama dlm
     pelaksanaan kpd masyarakat.
 4. Pemerintah lebih berorientasi kpd misi dan bukan kpd aturan
     pelaksanaan “tugas yg kaku
 5. Pemerintah lebih berorientasi pada hasil
 6. Pemerintah lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat
     bukan kepentingan birokrasi itu sendiri
 7. Pemerintah yg menerapkan prinsip perusahaan memperoleh
     ketimbang mengeluarkan uang
 8. Pemerintah memiliki daya tanggap dan mampu mengantisipasi semua
     tantangan yg terjadi
 9. Pemerintah yg didesentralisasikan : meningkatkan partisipasi dan
     kerjasama
 10. Pemerintah harus berorientasi pada pasar/pelayanan dlm memenuhi
     tuntutan permintaan/kebutuhan masyarakat


                                                                                34
PENGERTIAN


AKUNTABILITAS adalah kewajiban utuk memberikan pertanggung
jawaban atau menjawab dan menerapkan kinerja dan tindakan sese
orang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yg memiliki
hak atau berkewenangan untuk meminta pertanggung jawaban

AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu instansi suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dlm mencapai tujuan dan sasaran yg telah
ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.


                                                                  35
PRINSIP-PRINSIP AKUNTABILITAS


1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf
   instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi
   agar akuntabel
2. Harus mrpkan suatu sistem yg dapat menjamin
   penggunaan sumber daya secara konsisten dg peraturan
   perundangan yg berlaku
3. Harus dpt menunjukkan tk pencapaian tujuan dan sasaran
   yg telah ditetapkan.
4. Harus berorientasi pada pencapaian Visi, Misi serta hasil
   dan manfaat yg diperoleh
5. Harus jujur,objektif,transparan dan inovatif sbg katalisator
   perubahan manajemen instansi pemerintah dlm bentuk
   pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan
   penyusunan laporan akuntabilitas


                                                                  36
KINERJA              PENGUKURAN KINERJA             Evaluasi kinerja


                                                          Kegiatan untuk
 Gambaran mengenai        Metode yang digunakan        Menilai atau melihat
  tingkat pencapaian        Untuk mengadakan             Keberhasilan dan
Pelaksanaan kegiatan/          Penilaiaan atas           Kegagalan suatu
program/kebijaksanaan     Keberhasilan/kegagalan       Organisasi atau unit
  sesuai sasaran dan       Pelaksanaan kegiatan/           Kerja dalam
tujuan yang ditetapkan    Program/kebijaksanaan        Melaksanakan tugas
  dalam mewujudkan        Sesuai dengan sasaran          Dan fungsi yang
  sasaran, tujuan dan    Dan tujuan yang ditetapkan   Dibebankan kepadanya
     visi organisasi     Dalam rangka mewujudkan          Sesuai dengan
                          Visi dan misi organisasi     Misi organisasi atau
                                                        Unit kerja tersebut
BAGAIMANA SUATU INSTANSI
      PEMERINTAH DAPAT DIKATAKAN
              BERHASIL ?


Jika terdapat bukti-bukti atau indikator” atau ukuran” capaian
     yg mengarah pada pencapaian misi. Tanpa adanya
 pengukuran kinerja sangat sulit pencapaian misi organisasi
                            instansi

                      SEBALIKNYA

    Dengan disusunya perencanaan strategik yg jelas,
perencanaan operasional yg terukur, maka dapat diharapkan
tersedia pembenaran yg logis dan argumentasi yg memadai

  SKTETSA
                                                                 38
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
                  (PTUN)
               UU No. 9 Tahun 2004 t entang PTUN


Pemerintah diharuskan berperan aktif dan positif dan wajib scr terus
menerus membina, menyempurnakan dan menertibkan aparatur yg
efesien, efektif, bersih dan berwibawa yg dlm melaksanakan tugasnya
selalu berdasarkan hukum


Pemerintah telah mempersiapkan langkah” untuk menghadapi
timbulnya benturan kepentingan, perselisihan/sangketa antara
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara dg warga masyarakat.




                                                                   39
       PERSPEKTIF
PERATURAN PERUNDANG-
                UNDANGAN
                    40


Keseluruhan aspek penyelenggaraan pemerintahan negara diatur
dg berdasarkan peraturan perundang-undangan

 TUJUANNYA
 ADALAH
1. Menjamin kepastian hukum, karena Indonesia adalah
   negara hukum
2. Melindungi masy. dari tindakan aparatur dan pihal lain yg
   sewenang-wenang
3. Melindungi aparatur dari tindakan masy. melawan hukum
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003
                              Pasal 4
              TAP MPR Nomor III /MPR/ 2000 T entang
             Sumber Hukum dan Tata Urutan Peratura n
                      Perundang- u ndangan

Substansi:                                                  Hasil Kajian
                    Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:


TAP MPR RI No. III/MPR/2000             UU No. 10 Tahun 2004
                       UUD 1945          UUD 1945
                    TAP MPR
                     UU                     UU/PERPU
               PERPU                                 PP
               PP
                                                     PERPRES
        KEPRES
      PERDA                                               PERDA
PERATURAN / KEPUTUSAN MA, BPK, BI, BADAN,
LEMBAGA ATAU KOMISI SETINGKAT TIDAK BOLEH
BERTENTANGAN DG KETENTUAN YG DLM ATURAN
     PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

                           &
            SETIAP ATURAN HUKUM YG LEBIH
                 RENDAH TIDAK BOLEH
            BERTENTANGAN DG ATURAN YANG
                     LEBIH TINGGI



                           e am
                           s n


                                             42
TATA CARA MEMPERSIAPKAN RUU

Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR,
pembuatan RUU didasarkan pada Kepres No. 188 tahun
1998 dan diperbaharui dg No. 44 tahun 1999.

              KEPPRES ITU MENGATUR    :




               Prakarsa Penyusunan RUU
           Panitia Antar Departemen/lembaga
                     Konsultasi RUU
             Penyampaian RUU kepada DPR
    Tata Cara Pembahasan RUU yg disusun oleh DPR
                      Pengesahan
                     Pengundangan                     43
                   Penyebarluasan UU
Pimpinan Lembaga (Menteri/Pimpinan LPND) dpt mengambil
    1        prakarsa penyusunan RUU untuk mengatur masalah yg menyangkut
             bidang tugas masing-masing. Prakarsa tsb hrs dimintakan
 Prakarsa    persetujuan terlebih dahulu kpd Presiden dg disertai penjelasan
Penyusunan   selengkapnya yg meliputi :
   RUU       a.     Latar Belakang dan tujuan penyusunannya
             b.     Sasaran yang ingin diwujudkan
             c.     Pokok-pokok pikiran, lingkup atau objek yg akan di atur
             d.     Jangkauan dan arah pengaturan
             Menteri/Pimpinan lembaga pemrakarsa penyusunan RUU wajib
             mengkonsultasikan terlebih dahulu konsepsi RUU-nya dg MENTERI
             KEHAKIMAN & HAM dan pimpinan lembaga lainnya yg terkait

                          Keharmonisan, pembulatan dan pemantapan



                                                       Tidak
                              Ya
                  Menteri Pemrakarsa secara         Menteri Kehakiman dan
                  resmi mengajukan Permintaan       Menteri Pemrakarsa bersama-
                  persetujuan prakarsa              sama dg Mensesneg
                  penyusunan RUU kpd                melaporkan kpd Presiden utk
                  Presiden                          mendapatkan Keputusan 44
2           Berdasarkan persetujuan Presiden thd prakarsa penyusunan
 Panitia antar   RUU, menteri atau pimpinan lembaga pemrakarsa
departemen dan   membentuk panitia antar departemen dan lembaga yg
   lembaga       diketuai pejabat yg ditunjuk untuk menyusun RUU

                 Permintaan keanggotaan panitia ini dilakukan langsung oleh
                 menteri atau pimpinan lembaga pemrakarsa RUU kpd
                 sekneg, menteri kehakiman dan Ham, menteri / pimpinan
                 lembaga yg terkait dg materi yg diatur, dlm waktu 30 hari
                 kerja setelah diterimanya surat Messekneg mengenai
                 pemberitahuan persetujuan prakarsa

         3
                 Penyampaian RUU kepada Menteri Kehakiman dan HAM
Konsultasi RUU   dan Menteri atau pimpinan lembaga lainnya yg terkait, utk
                 memperoleh pendapat dan pertimbangan terlebih dahulu.

                 Penyampaian pendapat dan pertimbangan tsb dilakukan paling
                 lambat 30 hr kerja sejak tanggal diterimanya permintaan
                 pendapat dan pertimbangan. Pendapat tsb dpt pula
                 dimintakan kepada Perguruan Tinggi, Organisasi sosial, 45
                 Politik, Profesi atau kemasyarakatan lainnya sesuai dg
                 kebutuhan
Apabila RUU tsb memperoleh kesepakatan, maka Menteri/pimpinan lembaga
  pemraksa mengajukan RUU kepada Presiden  dan sekaligus
  mempersiapkan amanat Presiden bagi penyampaian RUU kepada pimpinan
  DPR
       4              Penyampaian RUU disertai amanat Presiden . Apabila
                      dlm pembahasan masalah yg bersifat prinsipil arah
 Penyampaian          pembahasannya akan mengubah isi satu arah RUU
 RUU kepada
     DPR              Menteri mewakili Presiden waji b terlebih dahulu
                      melaporkan nya kpd Presiden dg disertai saran
        5             pemecahannya yg diperlukan utk memperoleh keputusan
Tata Cara
                       RUU yg disusun dan disampaikan kepada Presiden
Pembahasan RUU
                       dilaporkan oleh Mensesneg disertai saran mengenai
yg disusun dan
                       Menteri yg akan ditugasi utk mengkoordinasikan
disampaikan oleh
                       pembahasannya dg Menteri / lembaga terkait
DPR
      6              MeSesneg menyiapkan naskah” RUU yg tlh disetujui DPR
Pengesahan,          & selanjutnya mengajukannya kpd Presiden guna
pengundangan         memperoleh pengesahan & Sekneg mengundangkan
dan                  RUU ke dalam lembaran Negara. Penyebarluasan jiwa
                                                                      46
penyebarluasan       dan substansi UU kpd masy. Menjadi kewajiban pimpina
                     lembaga pemrakarsa.
EKSEKUTIF               LEGISLATIF




            YUDIKATIF
                             47
BENTUKLAH PENGURUS KELOMPOK
-KETUA, DAN JURU BICARA
SUSUNLAH LEMBAGA-LEMBAGA DIBAWAH INI
1.LEMBAGA TINGGI NEGARA                    DISKUSI
2.LEMBAGA NEGARA                          KELOMPOK
3.LEMBAGA DAERAH PROPINSI
4.LEMBAGA DAERAH KABUPATEN/
5.LEMBAGA DAERAH KOTA……!!!!


  1. MAHKAMAH KONSTITUSI       16. PEMDA KABUPATEN
  2. MAHKAMAH AGUNG            17. PEMDA KOTA
  3. PRESIDEN DAN WAPRES       18.BPKP
  4. KOMISI YUDISIAL           19.KEJAKSAAN AGUNG
  5. KPK                       20.KEJAKSAAN TINGGI
  6. DPR                       21.KEJAKSAAN NEGERI
  7. DPRD KABUPATEN            22.PTUN
  8. DPRD KOTA                 23.BUMN
  9. GUBERNUR                  24.BUMD
  10. BUPATI                   25.MENTERI NEGARA
  11. WALIKOTA                 26.KPU
  12. DPD                      27.BANK CENTRAL
  13. TNI                      28.DPRD PROP
  14. KEPOLISIAN               29. MPR
  15. BPK                                     48
MANA YANG
   ANDA
INGINKAN ?



             49
Gabungkan ke 16 titik dengan 6 buah garis tanpa terputus




                                                           50
51
LEMBAGA-LEMBAGA
              PEMERINTAH
Dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, Pemerintah membentuk
lembaga-lembaga Pemerintahan :
•Departemen
•Lembaga Pemerintah Non Departemen
•Lembaga-lembaga lainnya
                                  Tugas pemeirntahan untuk memenuhi
Tugas Umum Pemerintahan           kebutuhan dan kepentingan masyarakat
                                  spt : Kamtib, peny. Pendidikan dan
                                  Yankes. dll

                                  Pelaksanaan tugas /urusan dlm rangka
  Tugas Pembangunan               pelaksanaan program-program
                                  pembangunan

Dg adanya lembaga” penyelenggaraan pemerintahan ini, maka tugas
pemerintahan akan terbagi habis kpd lembaga” penyelenggaraan pemerintahan
yg ada
                                                                         52
URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI
      KEWENANGAN PEMERINTAH


Urusan yang menyangkut terjaminnya kelangsungan hidup
bangsa dan negara secara keseluruhan,


•Politik luar negeri
•Pertahanan dan keamanan
•Peradilan
•Moneter dan fiskal
•Kewenangan bidang agama serta kewenangan lainnya seperti
 kebijakan tentang perencanaan nasional dan perimbangan
 keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian
 negara, pembinaan dan pemberdayaan SDM, pendayagunaan
 SDA serta teknologi yg strategis, konservasi dan standarisasi
 nasional
                                                             53
URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI
               KEWENANGAN DAERAH
                            Kewenangan Daerah




       Urusan Wajib                                  Urusan Pilihan
Urusan yg berkaitan dg pelayanan dasar      Urusan yg terkait erat dg
Dianataranya adalah                          potensi unggulan dan
Perencanaan dan Pengendalian pembangunan       kekhasan daerah
Penyeduaan Sarana dan Prasarana Umujj
                                           Urusan pemerintahan secara nyata
Pengelolaan lingkungan hidup
                                           ada dan berpotensi utk
Pelayanan Adminisrasi Umum Pemerintahan
                                           meninkgatkan kesra sesuai dg
dll
                                           kondisi



                                                                      54
KEWENANGAN PROPINSI DIKATEGORIKAN
      KEDALAM KRITERIA SBB :


a. Kewenangan dlm bidang pemerintahan yg bersifat lintas
   Kab/Kota serta kewenangan dlm bidang pemerintahan
   tertentu lainnya
b. Kewenangan yg tidak atau belum dpt dilaksanakan daerah
   Kab/Kota
c. Kewenangan dlm bidang pemerintahan yg dilimpahkan kpd
   Gubernur selaku wakil pemerintah
d. Kewenangan melaksanakan fungsi-fungsi yg berkaitan dg
   tugas yg menyangkut penyediaan pelayanan umum,
   pengaturan dan pembangunan bersifat lintas batas Kab/
   Kota.
e. Kewenangan melaksanakan tugas yg dilakukan oleh satu
   Kab/Kota tertentu yg dpt merugikan Kab/Kota lainnya
   (pertentangan kepentingan antar Kab/Kota)
                                                        55
KEWENANGAN
             KABUPATEN/KOTA
• Kewenangan daerah Kab/Kota mencakup kewenangan
  dlm seluruh bidang pemerintahan selain kewenangan
  pemerintahan pusat dan kewenangan pemerintahan
  propinsi.
• Kewenangan yg wajib dilaksanakan oleh daerah
  Kab/Kota meliputi : Pekerjaan Umun, Kesehatan,
  pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan,
  perindustrian dan perdagangan, penanaman modal,
  lingkungan hidup, pertanahan dan koperasi dan tenaga
  kerja.




                                                         56
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
           menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
                                                                                                 PUSAT
                                                      UUD 1945




       BPK                     Presiden             DPR   MPR   DPD             MA          MK
KPU
                    bank
                   sentral
                                  kementerian
                                      negara
                                                                      badan-badan lain                   KY
                                                                       yang fungsinya
                                          dewan                       berkaitan dengan
                                   pertimbangan
                                                                         kekuasaan
                                        TNI/POLRI                        kehakiman



      Perwakilan    Pemerintahan Daerah                                         Lingkungan
         BPK              Provinsi
       Provinsi                                                               Peradilan Umum
                   Gubernur      DPRD
                                                                                    Lingkungan
                                                                                 Peradilan Agama
                                                                                      Lingkungan
                                                                                    Peradilan Militer
                    Pemerintahan Daerah
                      Kabupaten/Kota                                                      Lingkungan
                    Bupati/                                                              Peradilan TUN
                                 DPRD
                    Walikota



                                                                                                         57
                                                                                                 DAERA
LEMBAGA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN


                         PUSAT
LEMBAGA TINGGI NEGARA                  LEMBAGA NEGARA

1.   PRESIDEN DAN
     WAPRES                      1.   MENTERI NEGARA
2.   DPR                         2.   TNI
3.   DPD                         3.   KEPOLISIAN NEGARA
4.   MPR                         4.   KOMISI YUDISIAL
5.   MK                          5.   KPU
                                 6.   BANK SENTRAL
6.   MA
7.   BPK




                        DAERAH             KABUPATEN /KOTA
       PROPINSI

     PEMDA PROP                           PEMDA
     GUBERNUR                             KAB/KOTA
     DPRD PROP
                                          BUPATI/WAKO
                                          DPRD KAB/KOTA      58
LEMBAGA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN
              DAERAH
  PEMERINTAH DAERAH ADALAH KEPALA DAERAH BESERTA
 PERANGKAT DAERAH OTONOM LAIN SBG BADAN EKSEKUTIF
    DAERAH, DPRD ADALAH BADAN LEGISLATIF DAERAH


Perangkat daerah adalah organisasi/lembaga pada pemerintah
daerah yg bertanggung jawab kepada dan membantu kepala daerah
dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Perangkat pemerintah
daerah terdiri dari sekda, dinas, lembaga teknis daerah dan bagi
kabupaten/kota mencakup pula kecamatan dan kelurahan


     APARATUR PEREKONOMIAN NEGARA

• BUMN  UU No. 19 tahun 2003
• BUMD  Inmendagri No. 5 thn 1990 ttg perubahan
  bentuk BUMD kedalam dua bentuk : Perumda dan
  Perseroda                                                        59
1. Propinsi
 –   Gubernur
 –   Perangkat Propinsi ( Dinas instansi terkait)


2. Kabupaten / Kota
 –   Bupati / Walikota
 –   Perangkat Kabupaten/Kota
Bupati/Walikota + Wakil
                                                              DPRD
                                            Sekda

                                                             Sekwan
                                                             Sekwan

Ka Badan                 Ka Dinas               Ka Kantor
                                                Ka Kantor
                                                            Sekcam/TU
                                                            Sekcam/TU
           Sekret/TU
           Sekret/TU                Ka TU
                                    Ka TU
Ka Bid
Ka Bid                                              Kasi
                                                    Kasi    Kaur
                                                            Kaur
                       Ka Subdin
                       Ka Subdin
                                      Kasubag
                                      Kasubag
 Kasubid
 Kasubid
                          Kasi
                          Kasi
Presiden



Menteri           Mendagri                    Menteri                Menteri


                      Gubernur                            Gubernur
                                                                      Sekda
                                   Sekda

 Dinas        Badan       Kantor             Dinas      Badan   Kantor



     Bupati           Bupati        Bupati       Bupati         Bupati    Bupati

                           Sekda                                  Sekda


Dinas                                        Dinas   Badan Kantor
          Badan         Kantor
URUSAN PEMERINTAHAN


                            CONCURRENT
 ABSOLUT
                           (Urusan bersama
Mutlak Urusan
                           Prop & Kab/Kota
 Pem. Pusat




    1. Politik LN       WAJIB         PILIHAN
   2. Pertahanan      (Obligatory)   (Optional)
3. Moneter & Fiskal
     4. Yustisi;
     5. Agama
HUBUNGAN PRESIDEN DG LEMBAGA-LEMBAGA
    NEGARA LAINNYA DALAM RANGKA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA

HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DENGAN MPR
    • Presiden dan wapres dilantik oleh MPR
    • Dlm hal kekosongan Wapres selambat2nya dlm waktu 60
      hari MPR menyelenggarakan sidang utk memilih Wapres
      dari dua calon yg diusulkan Presiden
    • Presiden dan Wapres dpt diberhentikan oleh MPR
      sebelum habis masa jabatannya, atas usul DPR setelah
      disetujui oleh Mahkamah Kontitusi
    • Sblm memangku jabatannya, bersumpah atau berjanji dg
      sungguh2 dihadapan MPR atau DPR. Jika MPR dan
      DPR tidak dpt mengadakan sidang. Presiden dan
      Wapres bersumpah dihadapan MPR disaksikan oleh
      Pimpinan DPA
                                                             64
HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG DPR antara lain
:

1. Presiden tdk bertanggungjawab kepada DPR dan tidak
   dapat membubarkan DPR, sebaliknya DPR tidak dapat
   memberhentikan Presiden
2. DPR memiliki fungsi legislatif, fungsi anggaran dan fungsi
   pengawasan
3. Sebelum masa jabatan Presiden dan wapres berakhir,
   DPR dpt mengajukan usul pemberhentian Presiden dan
   Wapres kepada MPR setelah disetujui oleh Mahkaman
   Kontitusi
4. Sebelum memangku jabatan Presiden dan Wapres
   bersumpath menurut agama dengan sungguh2 dihadapan
   MPR atau DPR
5. DPR bersama Presiden menjalankan fungsi legislatif

                                                                65
HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG
DPD :
 DPD Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan
 undang-undang sepanjang menyangkut daerah, pengelolaan
 sumber daya dan ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak
 pendidikan dan agama


 HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG
 BPK
1. BPK memeriksi semua pelaksanaan anggaran pendapatan
   dan belanja negara
2. Presiden meresmikan Anggota BPK yang dipilih oleh DPR




                                                            66
HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG MA

1. MA dapat memberikan pertimbangan2 hukum kepada
   Presiden, baik diminta maupun tidak
2. MA memberikan nasehat hukum kpd Presiden utk
   pemberian/penolakan grasi dan rehabilitasi
3. MA mempunyai wewenang menguji secara material hanya
   terhadap peraturan perundangan dibawah UU
4. Hakim Agung ditetapkan oleh Presiden dan calon yang
   diusulkan oleh Komite Yudisial dan disetujui oleh DPR
5. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan dberhentikan oleh
   Presiden dg persetujuan DPR.




                                                            67
HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG MK

  1. MK memberikan putusan atas pendapat DPR tentang
     dugaan pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden
     menurut UUD
  2. Pengangkatan dan pemberhentikan hakim konttitusi
     ditetapkan oleh Presiden


HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DENGAN BANK
INDONESIA a.l
  1. BI bertindak sebagai pemegang KAS pemerintah
  2. Untuk dan atas nama Pemerintah, BI dpt menerima pinajaman
     luar negeri, menatausahaan serta menyelesaikan tagihan dan
     kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri
  3. Disamping wajib berkonsultasi dg DPR, dlm hal Pemerintah
     akan menerbitkan surat-surat utang negara, pemerintah wajib
     terlebih dahulu berkonsultasi dg BI
                                                             68
ADA 4 ASPEK SEBAGAI BERIKUT :

 1. PERENCANAAN
  UUD No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
  Pembangunan Nasional (SPPN)
  SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
  pembangunan untuk menghasilkan RPJP, RPJM dan tahunan
  yg diselenggarakan oleh unsur penyelenggaraan
  pemerintahan di Pusat dan daerah dg melibatkan masyarakat

Tujuannya adala :
   1. Mendukung koordinasi antar stakeholder
   2. Menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi dan sinergitas
   3. Menjamin keterkaitan dann konstitusi antara perencanaan,
      penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
   4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
      efektif, berkeadilan dan berkelanjutan                         69
PERENCANAAN




                   Penyusunan Rencana


                    Penetapan Rencana
  Tahap-
  Tahap
             Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Perencanaa
    n
               Evaluasi Pelaksanaan Rencana
PENGORGANISASIAN




I
S
A
N
G
R
O
E
P
                N
                A

          e
          P
          n
          o
          g
          r
          a
          i
          s
          d
          p
          t
          k
    e
    s
    b
    g
    a
    i
    p
    n
    t
    k
    j
    r
    -
                a
                y
                n
                g
                h
                r
                s
                u
                i
                d
                l
                k
                ,
            e
            p
            n
            g
            o
            l
            m
            k
            a
            t
            u
            s
            -
            d
        e
        p
        m
        b
        g
        a
        i
        n
        k
        r
        j
        d
        s
        t
          e
          p
          g
          w
          a
          i
          d
          n
          t
          h
          b
          u
          -
                    u
                    h
                    b
                    n
                    g
                    a
                    e
                    k
                    r
                    j
                    .
n
              a
              i
              s
              g
              r
              o
              e
              P
              p
              n
              i



1.   Prinsip Pembagian Habis Tugas
2.   Prinsip Perumusan Tugas
     Pokok Dan Fungsi Yang Jelas
3.   Prinsip Fungsionalisasi
4.   Prinsip Koordinasi, Integrasi,
     dan Sinkronisasi
5.   Prinsip Kontinuitas
6.   Prinsip Lini dan Staf        7. Prinsip Kesederhanaan
                                  8. Prinsip Fleksibilitas
                                  9. Prinsip Pendelegasian
                                     Wewenang Yang Jelas
                                  10. Prinsip Pengelompokkan Yang
                                     Homogen
                                  11. Prinsip Rentang / Jenjang
                                     Pengendalian
                                  12. Prinsip Akordion
N
A
S
K
L
E
P




      Pelaksanaan tugas umum
         pemerintahan dan
    pembangunan pada dasarnya
     terbagi habis kepada setiap
       aparat pemerintah atau
          lembaga-lembaga
            pemerintah.
N
                     A
                     S
                     K
                     L
                     E
                     P


1. Jenis Koordinasi
   a. Koordinasi Hierarkis
   b. Koordinasi Fungsional
       - Fungsional Horizontal
       - Fungsional Diagonal
       - Fungsional Teritorial
                                       4. Pelaksanaan Koordinasi Dalam Sistem
2. Pedoman Koordinasi                     Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
                                          a. Sidang Kabinet (Paripurna dan Terbatas)
3. Sarana Atau Mekanisme Koordinasi
                                          b. Rapat di Lingkungan Menko
   a. Kebijakan
                                          c. Koordinasi Antar Departemen / Instansi
   b. Rencana                                Pemerintah Pusat
   c. Prosedur dan Tata Kerja             d. Koordinasi Aparatur Pemerintah Pusat
   d. Rapat                                  Di Luar Negeri
   e. SKB / SEB                           e. Koordinasi Pemerintah Pusat Terhadap
   f. Tim, Panitia, Gugus Tugas atau         Pemerintah Daerah
      Satuan Tugas                        f. Koordinasi Tingkat Daerah
   g. Dewan atau Badan
   h. SAMSAT dan Sistem Pelayanan      5. Koordinasi dan Hubungan Kerja
       Satu Pintu
PENGAWASAN     Pengawasan adalah
                salah satu fungsi
              organik manajemen,
             yang merupakan proses
               kegiatan pimpinan
             untuk memastikan dan
                menjamin bahwa
               tujuan dan sasaran
                serta tugas-tugas
               organisasi akan dan
                 telah terlaksana
               dengan baik sesuai
                dengan rencana,
             kebijakan, instruksi dan
PENGAWASAN


  Jenis
Pengawasan

                . t
                1 )
                  a
                  k
                  s
                  W
                  (
                  e
                  l
                  M
                  n
                  w
                  g
                  P
                . lF
                2 )
                  a
                  n
                  s
                  W
                  (o
                   iP
                   g
                   uw
                    e
                . a
                3 lT
                  n
                  o
                  iw
                  s
                  gu
                   F
                   k
                   e
                   P
                . a
                4 u
                  t
                  )
                  g
                  e
                  ln
                  s
                  W
                  (
                  f
                  ia
                   L
                   w
                   e
                   P
                  )
                  ln
                  o
                  p
                  s
                  a
                  W
                  (k
                   ie
                   t
                   Pw
                    g
                . s
                5 )
                  a
                  m
                  W
                  (
                  t
                  k
                  r
                  y
                  M
                  n
                  w
                  g
                  e
                  P
                . ig
                6 f
                  t
                  a
                  k
                  d
                  u
                  Yn
                   s
                   w
                   e
                   P
TUGAS
          KELOMPOK
Bentuklah Pengurus Kelompok tdd : Ketua /Moderator, Pembicara dan
Sekretaris/Notulen
-Diskusikanlah secara kelompok tentang Thema berikut ini      :
                                      KEL II                        KEL III
          KEL 1



                                     MENTERI
       PRESIDEN                                               GUBERNUR
                                    KEPOLISIAN
         MPR                                                  WALIKOTA
          MK                           KPK                      DPRD




            1. Sebutkan 2( dua) permasalahan yang sering dihadapi
            2. Apa Faktor penyebabnya
            3. Dampak negatif thd pembangunan
            4. Bagaimana solusi yang dlaksanakan
            5. Bagaimana kondisi ideal dlm penyelenggaraan pemerintahan
                                                                              77
PENGAWASAN
Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen yg
merupakan proses kegiatan pimpinan utk memastikan dan
menjamin bhw tujuan dan sasaran serta tugas2 organisasi akan
dan telah terlaksana dg baik sesuai dg rencana, kebijaksanaan,
instruksi dan ketentuan2 yg telah ditetapkan dan yang berlaku.

                                         Itjen
      PENGAWASAN                     Inspektorat
        INTERNAL
                                     Bawasprop
                                    Bawaskab/ko
       PENGAWASAN
        EKSTERNAL

                          BPKP
                                                                 78
BERBAGAI PENGAWASAN THD SUATU INSTANSI
             PEMERINTAH
                        Pemerintah dlm arti luas
             5
                                                        5
                               eksekutif
                                1

                                                             5
                 4


                                                    2
                             Instansi
                                                                       7

        3a                                                  3b

                                                                 Masyarakat


1.     WASKAT                   6
                                                   4. WASTEKNAL INTERN INSTANSI
2.. WASNAL INTERN INSTANSI                             MENPAN, LAN, BKN
         ITJEN,
       BAWASDA                                     5. WASTEKNAL EKTERN INSTANSI
      PROP/KAB/KO
                                                       WASLEG, WASBAPEKA,WASYUD
 3. WASNAL EKSTERN INSTANSI                        6. WASMAS

     BPKP, IRJENBANG                                                              79
                                                   7. KOM PEMERIKSA
80
SEMOGA BERMANFAAT DAN
         SUKSES SELALU
         “SAMPAI JUMPA”




                          81

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
Nina Ruspina
 
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13 MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
Shintia S P Dewi
 
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaraPertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
tondy lbh
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
Andani Abayz
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Cha-cha Taulanys
 

Mais procurados (20)

Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
 
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraPkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara
Sistem penyelenggaraan pemerintah negaraSistem penyelenggaraan pemerintah negara
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara
 
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
 
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Kekuasaan lembaga negara
Kekuasaan lembaga negaraKekuasaan lembaga negara
Kekuasaan lembaga negara
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Bab 4 kls xi k 13
Bab 4 kls xi k 13Bab 4 kls xi k 13
Bab 4 kls xi k 13
 
Ppt meeting 11 bagian 1..
Ppt meeting 11 bagian 1..Ppt meeting 11 bagian 1..
Ppt meeting 11 bagian 1..
 
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13 MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
 
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaraPertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
 
Ketatanegaraan
KetatanegaraanKetatanegaraan
Ketatanegaraan
 

Destaque

Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiPeran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Ahmad Dahlan University
 
Presentase Percepatan Pemberatantas Korupsi
Presentase Percepatan Pemberatantas KorupsiPresentase Percepatan Pemberatantas Korupsi
Presentase Percepatan Pemberatantas Korupsi
abdul Hamid
 
Seminar gratifikasi
Seminar gratifikasiSeminar gratifikasi
Seminar gratifikasi
Adiebm
 

Destaque (20)

Sistem peny. pemerintahan gol ii
Sistem peny. pemerintahan gol iiSistem peny. pemerintahan gol ii
Sistem peny. pemerintahan gol ii
 
Sejarah ketatanegaraan indonesia
Sejarah ketatanegaraan indonesiaSejarah ketatanegaraan indonesia
Sejarah ketatanegaraan indonesia
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
 
Bahantayang UUD 1945
Bahantayang UUD 1945Bahantayang UUD 1945
Bahantayang UUD 1945
 
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiPeran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
 
UU No 20 tahun 2001 ttg Pemberantasan Tipikor
UU No 20 tahun 2001  ttg Pemberantasan TipikorUU No 20 tahun 2001  ttg Pemberantasan Tipikor
UU No 20 tahun 2001 ttg Pemberantasan Tipikor
 
Presentase Percepatan Pemberatantas Korupsi
Presentase Percepatan Pemberatantas KorupsiPresentase Percepatan Pemberatantas Korupsi
Presentase Percepatan Pemberatantas Korupsi
 
Kepres no.59 tahun 2002
Kepres no.59 tahun 2002Kepres no.59 tahun 2002
Kepres no.59 tahun 2002
 
SK Unit Pengendali Gratifikasi Ditjen P2P
SK Unit Pengendali Gratifikasi Ditjen P2PSK Unit Pengendali Gratifikasi Ditjen P2P
SK Unit Pengendali Gratifikasi Ditjen P2P
 
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkriSistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
 
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasiSosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
 
Seminar gratifikasi
Seminar gratifikasiSeminar gratifikasi
Seminar gratifikasi
 
GRATIFIKASI
GRATIFIKASIGRATIFIKASI
GRATIFIKASI
 
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
 
Percepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsiPercepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsi
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
saber pungli
saber punglisaber pungli
saber pungli
 
Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas
 
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERALDINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
 

Semelhante a Sistem pemerintahan NKRI

sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
suaeb1
 
PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)
Eko Budi
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
wowwwwwiii
 
Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan RakyatPengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
Adi Sudradjat
 
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndjPkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
CoinBlack
 
Semester 2 sma kls x p kn
Semester 2 sma kls x p knSemester 2 sma kls x p kn
Semester 2 sma kls x p kn
Dzikri Fauzi
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
sunnysidemochi
 

Semelhante a Sistem pemerintahan NKRI (20)

kebangsaan dan nkri (materi prajabatan 2013)
kebangsaan dan nkri (materi prajabatan 2013)kebangsaan dan nkri (materi prajabatan 2013)
kebangsaan dan nkri (materi prajabatan 2013)
 
SANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.pptSANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.ppt
 
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
 
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-indSankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusi
 
PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)
 
Pengertian Sistem dan Negara.ppt
Pengertian Sistem dan Negara.pptPengertian Sistem dan Negara.ppt
Pengertian Sistem dan Negara.ppt
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
Rimawati - Analisis Regulasi JKN
Rimawati - Analisis Regulasi JKNRimawati - Analisis Regulasi JKN
Rimawati - Analisis Regulasi JKN
 
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
 
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiPengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
 
Quo Vadis Pusat Kajian HAN?
Quo Vadis Pusat Kajian HAN?Quo Vadis Pusat Kajian HAN?
Quo Vadis Pusat Kajian HAN?
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
 
Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan RakyatPengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat
 
Sanri2
Sanri2Sanri2
Sanri2
 
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndjPkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Semester 2 sma kls x p kn
Semester 2 sma kls x p knSemester 2 sma kls x p kn
Semester 2 sma kls x p kn
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Sistem pemerintahan NKRI

  • 1. 1
  • 2. = BIO DATA = Nama : Ir. Abdul Hamid, M.Si Tempat/Tgl Lahir : Tabing/ 10 Nopember 1965 Jabatan : Widyaiswara Madya Alamat Kantor : Jl. Raya Indarung – Pdg. Besi Pendidikan terakhir : Strata II STIA – LAN Bandung Bidang Studi : Administrasi Publik Alamat Rumah : Komplek Perumdam III/4 Blok K/8 Padang   Telp / HP KERJA PENGALAMAN : 0751-463615 / 081535214448 Email : hamid.abdulwi@yahoo.co.id 2
  • 3. MENU FASILITASI HARI INI “SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DALAM NKRI” I POKOK BAHASAN A. SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA - Pengertian Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara B. PENYELENGGARAAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) - Pengertian dan Pemahaman Tata Kepemerintahan Yang Baik - Upaya mewujudkan Tata kepemerintahan yan g baik - Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) - Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) 3
  • 4. C. PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANGAN- UNDANGAN - Asas Peraturan Perundang-Undangan - Jenis dan Hirarki Peraturan Perundangan - Tata Cara Mepersiapkan Rancangan UU D. LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH - Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah - Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Daerah - Lembaga Pemerintah Tingkat Pusat - Lembaga Pemerintah Tingkat Daerah - Lembaga Perekonomian Negara 4
  • 5. E. HUBUNGAN PRESIDEN DG LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA LAINNYA DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA - Hub. Presiden dg MPR, DPR, DPD, MA MK dan BI . F. PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN - Perencanaan, - Pengorganisasian, - Pelaksanaan - Pengawasan II DISKUSI KELOMPOK III. PENUTUP 5
  • 6. POSISI PEMBELAJARAN ANDRAGOGI FASILITATOR P P E E S S E E R R T T A A PESERTA 6
  • 7. TULISKAN HARAPAN- HARAPAN ANDA TERHADAP MATERI INI 7
  • 8. KOMPETENSI INDIKATOR DASAR KEBERHASILAN A. Menjelaskan sistem Setelah mengikuti pembe penyelenggaraan pemerintahan lajaran ini peserta negara Diharap kan mampu B. Menjelaskan tata pemerintahan yg memahami hal ihwal baik tentang Pemerintahan C. Menjelaskan pembentukan peraturan perundang-undangan negara RI D. Menjelaskan lembaga-lembaga pemerintah E. Menjelaskan hubungan Presiden dengan lembaga negara lainnya F. Menjelaskan proses manajemen pemerintahan 8
  • 9. SANRI SANKRI
  • 10. ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SISTEM PENGERTIAN SISTEM : Kamus Webster: Suatu kesatuan (unity) yang komplek dibentuk oleh bagian yang berbeda(diverse), masing-masing terikat pada(subjected to) rencana yang sama atau kontribusi (serving) untuk mencapai tujuan yang sama KBBI : Seperangkat unsur yang teratur saling berkaitan membentuk totalitas 10
  • 11. Pengertian Sistem Seperangkat komponen, elemen, unsur, atau subsistem dengan segala atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling tergantung sehingga keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi dan mempunyai peranan atau tujuan tertentu
  • 12. ADMINISTRASI L.D. WHITE : Suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara ataupun swasta,sipil ataupun militer , berskala kecil maupun besar. DIMOCK AND DIMOCK Pada dasarnya administrasi merupakan aktivitas kerja sama kelompok. 12
  • 13. ADMINISTRASI NEGARA PFIFFNER AND PRESTHUS : Koordinasi upaya-upaya kelompok untuk melaksanakan kebijakan negara ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN INTERAKSI ADMINISTRASI NEGARA : Dengan faktor EKOLOGI/LINGKUNGAN Yaitu ALAMI/SOSIAL Saling mempengaruhi 13
  • 14. UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI NEGARA 1. MANUSIA - Pejabat kenegaraan/pemerintahan - Masyarakat yang dilibatkan 2.TUJUAN - Wujudkan kebijakan negara - Pecahkan permasalahan - Penuhi kebutuhan masyarakat - Layani masyarakat 3.TUGAS - Kegiatan mencakup semua sektor/bidang 4. KERJA SAMA - Berbagai mekanisme dan cara ( rencana, program, prosedur, briefing, rapat, dst.) 5. SARANA - Dana, gedung kantor, perabotan, peralatan, kendaraan,dst. 14
  • 15. Berdásarkan UUD 1945 dikenal adànya istilah yang erat kaitannya dengan administrasi Negara sebagai sistem yang dipraktekkan. - Penyelenggara Negara - Penyelenggaraan Pemerintahan Negara (Soeharyo dan Efendi: 2005) Intermezo 15
  • 16. SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pengertian ooooo SISTIM BEKERJANYA PEMERINTAH SEBAGAI FUNGSI YANG ADA PADA PRESIDEN SEBAGAI PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA “ MEKANISME BEKERJANYA LEMBAGA EKSEKUTIF YANG DIPIMPIN OLEH PRESIDEN SELAKU KEPALA PEMER INTAHAN MAUPUN SEBAGAI KEPALA NEGARA” F US OK Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara, bukan Sistem penyelenggaraan Negara oleh Lembaga-Lembaga Negara 16
  • 17. PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Tuntutan Reformasi Sebelum Latar Belakang Tujuan Perubahan Perubahan Perubahan Menyempurnakan aturan Antara lain: • Pembukaan • Kekuasaan tertinggi di dasar, mengenai: • Batang Tubuh tangan MPR • Amandemen UUD 1945 • Kekuasaan yang sangat • Tatanan negara - 16 bab • Penghapusan doktrin besar pada Presiden • Kedaulatan Rakyat - 37 pasal • HAM Dwi Fungsi ABRI • Pasal-pasal yang terlalu - 49 ayat “luwes” sehingga dapat • Pembagian kekuasaan • Penegakan hukum, - 4 pasal Aturan Peralihan menimbulkan multitafsir • Kesejahteraan Sosial HAM, dan - 2 ayat Aturan Tambahan • Kewenangan pada • Eksistensi negara pemberantasan KKN • Penjelasan Presiden untuk mengatur demokrasi dan negara hal-hal penting dengan hukum • Otonomi Daerah undang-undang • Hal-hal lain sesuai dengan • Kebebasan Pers • Rumusan UUD 1945 perkembangan aspirasi tentang semangat • Mewujudkan kehidupan penyelenggara negara dan kebutuhan bangsa demokrasi belum cukup didukung ketentuan konstitusi Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis • Pembukaan • Tidak mengubah • Sidang Umum MPR 1999 Pembukaan UUD 1945 • Pasal 3 UUD 1945 • Pasal-pasal: Tanggal 14-21 Okt 1999 • Tetap mempertahankan • Pasal 37 UUD 1945 - 21 bab Negara Kesatuan - 73 pasal • Sidang Tahunan MPR Republik Indonesia • TAP MPR No.IX/MPR/1999 - 170 ayat 2000 • Mempertegas sistem • TAP MPR No.IX/MPR/2000 - 3 pasal Aturan Peralihan Tanggal 7-18 Agt 2000 presidensiil - 2 pasal Aturan Tambahan • Penjelasan UUD 1945 • TAP MPR No.XI/MPR/2001 • Sidang Tahunan MPR yang memuat hal-hal 2001 normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal Tanggal 1-9 Nov 2001 • Perubahan dilakukan Angsa 17 • Sidang Tahunan MPR dengan cara “adendum” 2002
  • 18. PENYELENGGARAAN KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Presiden adalah sebagai UUD 1945 penyelenggara atau pemegang kekuasaan Pemerintahan Negara Dibantu oleh satu orang Wakil Presiden Dibantu oleh Menteri- Menteri Dalam menjalankan fungsinya Negara 18
  • 19. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan Presiden dibantu menteri-menteri negara membentuk suatu Pembentukan, [Pasal 17 (1)] dewan pertimbangan pengubahan, dan yang bertugas yang diangkat dan pembubaran diberhentikan oleh Presiden kementerian negara memberikan nasihat [Pasal 17 (2)*] dan pertimbangan diatur dalam kepada Presiden membidangi urusan tertentu undang-undang (Pasal 16) **** dalam pemerintahan [Pasal 17 (4) ***] [Pasal 17 (3)*] 19
  • 20. Lembaga-lembaga Negara yang memegang kekuasaan menurut UUD DPR Presiden Pasal 24 (1)*** Pasal 4 (1) Kekuasaan kehakiman Pasal 20 (1)* Memegang merupakan kekuasaan Memegang kekuasaan yang merdeka untuk kekuasaan pemerintahan menyelenggarakan membentuk UU peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan 20
  • 21. PENYELENGGARAAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DILATAR BELAKANGI OLEH T ERDAPAT CIRI BAD GOVERNANCE : (1)Tidak adaya pemisahan yang jelas antara kekayaan dan sumber milik rakyat dan milik pribadi; (2)Tidak adanya aturan hukum Kepolisian Negara yang jelas dan sikap pemerintah yang tidak kondusif untuk ABAB XIX pembangunan; (3)Adanya regulasi yang berlebihan (over regulation) sehingga menyebabkan “ekonomi biaya tinggi”; (4)Prioritas pembangunan yang tidak konsisten; dan (5)Tidak adanya transparansi dalam pengambilan keputusan. Thompson (dalam Imawan. 2002:49) 21
  • 22. Tiga fenomena global yang berpengaruh terhadap lahirnya paradigma good governance , yakni; 1. Munculnya fenomena yang sebagai gelombang ketiga demokratisasi berskala global . Gelombang ini mula-mula muncul di Korea Selatan dan beberapa negara di kawasan Amerika Latin, yang kemudian secara dahsyat menenggelamkan sistem politik birokratik otoriter pada dasawarsa 1980-an dan berlanjut terus hingga menyapu bersih sosialisme otoriter di Eropa Timur awal dasawarsa 1990- an. Negara Kepolisian 2. Terakumulasinya kegagalan penyesuaian struktural ABAB XIX (structural adjustmen program) yang diprakarsai oleh IMF dan Bank Dunia. Program ini memiliki dan menganut asumsi dasar bahwa negara merupakan satu-satunya lembaga penghambat bagi proses terjadinya globalisasi ekonomi. 3. Terjadinya kehancuran secara sistematik berbagai dasar institusional bagi proses pengelolaan maupun distribusi sumber- sumber ekonomi pada sebagian besar masyarakat Dunia Ketiga. 22
  • 23. KOMITMEN TENTANG GOOD GOVERNANCE TELAH DISAMPAIKAN DALAM DUA PIDATO PENTING PEMERINTAH INDONESIA 1.Pidato presiden di Gedung MPR 16 Agustus 2000, dikatakan bahwa pembangunan kembali perekonomian untuk mencapai cita- cita kemerdekaan dilaksanakan dalam lingkup global yang terus berubah. Globalisasi ekonomi menghendaki diterapkannya prinsip-prinsip universal seperti pengelolaan yang baik (good governance), penerapan dan perlindungan hak asasi manusia serta perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup. 2. Pidato tertulis presiden di Gedung PBB tanggal 8 September 2000, rnenegaskan bahwa kami mendukung pemikiran good governance untuk menerapkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan, mengelola lingkungan, dan penegakkan HAM serta memperkuat lembaga-lembaga demokrasi. ( Tjokroamidjojo, 2000:98). 23
  • 24. ESCAP Mengartikan governance sbg proses pengambilan keputusan dan proses dimplementasikan atau tidak diimplementasikannya keputusan. tersebut OSBORNE DAN GAEBLER Mendefenisikan governance sebagai proses dimana kita memecahkan masalah kita bersama dan memenuhi kebutuhan masyarakat MEUTIA GANI DAN RAHMAN mendefenisikan Governance sbg pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yg melibatkan negara dan sektor non pemerintah dlm suatu usaha kolektif. 24
  • 25. GOOD GOVERNANCE MELIBATKAN BERBAGAI SEKTOR DAN INDIKATOR PEMNEG INDIKATOR GG: - TERINTEGRASI - ANTI KKN GOOD - YAN PRIMA - SEIMBANG GOVERNANCE MASY. MASY. SWASTA/ - EFISIEN, CIVIL PEMNEG - SALING KETER- (GG) MADANI BISNIS SWASTA/ GANTUNGAN EFEKTIF BISNIS & PRODUKTIF 3 ngamu k
  • 26. KARATERISTIK GOOD GOVERNANCE Menurut UNDP (1) Participation. (2) Rule of law, (3) Transparency, (4) Responsivenees, (5) Concensus orientation, (6) Equity, (7) Effectivenees and efficiency, (8) Accuntabllity. (9) Strategic vision. POLITIKAL 26
  • 27. CIRI-CIRI GOOD GOVERNANCE 1. PARTISIPASI = Setiap warga negara baik langsung atau tidak melalui perwakilan mempunyai suara dalam pembuatan keputusan dalam pemerintahan 2. ATURAN HUKUM = kerangka hukum hrs adil tanpa pandang bulu 3. TRANSPARANSI = Informasi dpt diperoleh oleh mrk yg membutuhkan serta dpt dipahami dan dimonitor 4. KETANGGAPAN = berbagai lembaga dan prosedur hrs berupaya utk melayani setiap stakeholder dg baik dan aspiratif 5. ORIENTASI PADA KONSESUS = Governance yg baik menjadi peratara kepentingan yg berbeda utk memperoleh pilihan terbaik 6. KESETARAAN = setiap warga memp. kepentingan yg sama utk meningkatkan kesejahteraan 7. EFEKTIFITAS & EFISIEN =Penggunaan sumber2 scr berhasil guna dan berdaya guna 27
  • 28. Yang Mana Aku ya…? 28
  • 29. Ini Aku, disuatu ketika… 29
  • 30. G A M E
  • 31. Bagilah persegi di lembaran puzzle menjadi empat bagian sama besar, masing-masing bagian berisi angka 1-4. 3 2 1 1 3 1 4 3 4 3 2 4 2 2 1 4 Poin diskusi 1. Apakah anggota kelompok melihat jenis peran yang lain selama latihan? 2. Apakah peran-peran ini dapat diprediksikan oleh masing-masing orang? 3. Mungkinkah peran ini terlihat di lingkungan pekerjaan? 4. Dapatkah kita memodifikasi peran untuk menyesuaikan dengan keadaan?
  • 32. UPAYA MEWUJUDKAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK 1. Membutuhkan komitment yg kuat, daya tahan dan waktu yg tidak singkat  Pemahaman dan pembelajaran serta implementasi nilai tata kepemerintahan yang baik 2. Perlu rasa optimistik yang tinggi dari seluruh komponen bangsa 3. Perlu diperhatikan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dengan indikator minimal dan perangkat pendukung indikator (Bappenas) 32
  • 33. PRINSIPNYA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE ) Ditandai dengan tiga pilar elemen dasar yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Ketiga pilar elemen dasar itu adalah, transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Menurut Davis dan Keating (2000:2), pertanyaan pokok dari good governance adalah pemerintah tahu apa yang harus dikerjakannya dan apakah mereka mengerjakannya dengan efesien. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Davis dan Keating, Nugroho (2003:222), juga mengatakan bahwa sebenarnya good governance berkenaan dengan masalah bagaimana suatu organisasi ditata dan bagaimana tatanan tersebut berproses. 33
  • 34. PRINSIP PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YG BAIK MENURUT OSBORNE DAN GAEBLER DALAM BUKUNYA REINVENTING GOVERNMENT YG ORIENTASINYA LEBIH KONTEKTUAL DAN AKTUAL : 1. Pemerintah berperan sbg pengendali dan bukan sbg pendayung 2. Pemerintah lebih berperan dlm memberdayakan masy. Dari pada melayani 3. Pemerintah menciptakan iklim persaingan yg sehat terutama dlm pelaksanaan kpd masyarakat. 4. Pemerintah lebih berorientasi kpd misi dan bukan kpd aturan pelaksanaan “tugas yg kaku 5. Pemerintah lebih berorientasi pada hasil 6. Pemerintah lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat bukan kepentingan birokrasi itu sendiri 7. Pemerintah yg menerapkan prinsip perusahaan memperoleh ketimbang mengeluarkan uang 8. Pemerintah memiliki daya tanggap dan mampu mengantisipasi semua tantangan yg terjadi 9. Pemerintah yg didesentralisasikan : meningkatkan partisipasi dan kerjasama 10. Pemerintah harus berorientasi pada pasar/pelayanan dlm memenuhi tuntutan permintaan/kebutuhan masyarakat 34
  • 35. PENGERTIAN AKUNTABILITAS adalah kewajiban utuk memberikan pertanggung jawaban atau menjawab dan menerapkan kinerja dan tindakan sese orang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yg memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta pertanggung jawaban AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu instansi suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dlm mencapai tujuan dan sasaran yg telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. 35
  • 36. PRINSIP-PRINSIP AKUNTABILITAS 1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel 2. Harus mrpkan suatu sistem yg dapat menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten dg peraturan perundangan yg berlaku 3. Harus dpt menunjukkan tk pencapaian tujuan dan sasaran yg telah ditetapkan. 4. Harus berorientasi pada pencapaian Visi, Misi serta hasil dan manfaat yg diperoleh 5. Harus jujur,objektif,transparan dan inovatif sbg katalisator perubahan manajemen instansi pemerintah dlm bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas 36
  • 37. KINERJA PENGUKURAN KINERJA Evaluasi kinerja Kegiatan untuk Gambaran mengenai Metode yang digunakan Menilai atau melihat tingkat pencapaian Untuk mengadakan Keberhasilan dan Pelaksanaan kegiatan/ Penilaiaan atas Kegagalan suatu program/kebijaksanaan Keberhasilan/kegagalan Organisasi atau unit sesuai sasaran dan Pelaksanaan kegiatan/ Kerja dalam tujuan yang ditetapkan Program/kebijaksanaan Melaksanakan tugas dalam mewujudkan Sesuai dengan sasaran Dan fungsi yang sasaran, tujuan dan Dan tujuan yang ditetapkan Dibebankan kepadanya visi organisasi Dalam rangka mewujudkan Sesuai dengan Visi dan misi organisasi Misi organisasi atau Unit kerja tersebut
  • 38. BAGAIMANA SUATU INSTANSI PEMERINTAH DAPAT DIKATAKAN BERHASIL ? Jika terdapat bukti-bukti atau indikator” atau ukuran” capaian yg mengarah pada pencapaian misi. Tanpa adanya pengukuran kinerja sangat sulit pencapaian misi organisasi instansi SEBALIKNYA Dengan disusunya perencanaan strategik yg jelas, perencanaan operasional yg terukur, maka dapat diharapkan tersedia pembenaran yg logis dan argumentasi yg memadai SKTETSA 38
  • 39. PERADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN) UU No. 9 Tahun 2004 t entang PTUN Pemerintah diharuskan berperan aktif dan positif dan wajib scr terus menerus membina, menyempurnakan dan menertibkan aparatur yg efesien, efektif, bersih dan berwibawa yg dlm melaksanakan tugasnya selalu berdasarkan hukum Pemerintah telah mempersiapkan langkah” untuk menghadapi timbulnya benturan kepentingan, perselisihan/sangketa antara Badan/Pejabat Tata Usaha Negara dg warga masyarakat. 39 PERSPEKTIF
  • 40. PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN 40 Keseluruhan aspek penyelenggaraan pemerintahan negara diatur dg berdasarkan peraturan perundang-undangan TUJUANNYA ADALAH 1. Menjamin kepastian hukum, karena Indonesia adalah negara hukum 2. Melindungi masy. dari tindakan aparatur dan pihal lain yg sewenang-wenang 3. Melindungi aparatur dari tindakan masy. melawan hukum
  • 41. Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 Pasal 4 TAP MPR Nomor III /MPR/ 2000 T entang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peratura n Perundang- u ndangan Substansi: Hasil Kajian Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003: TAP MPR RI No. III/MPR/2000 UU No. 10 Tahun 2004 UUD 1945 UUD 1945 TAP MPR UU UU/PERPU PERPU PP PP PERPRES KEPRES PERDA PERDA
  • 42. PERATURAN / KEPUTUSAN MA, BPK, BI, BADAN, LEMBAGA ATAU KOMISI SETINGKAT TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DG KETENTUAN YG DLM ATURAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN & SETIAP ATURAN HUKUM YG LEBIH RENDAH TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DG ATURAN YANG LEBIH TINGGI e am s n 42
  • 43. TATA CARA MEMPERSIAPKAN RUU Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR, pembuatan RUU didasarkan pada Kepres No. 188 tahun 1998 dan diperbaharui dg No. 44 tahun 1999. KEPPRES ITU MENGATUR : Prakarsa Penyusunan RUU Panitia Antar Departemen/lembaga Konsultasi RUU Penyampaian RUU kepada DPR Tata Cara Pembahasan RUU yg disusun oleh DPR Pengesahan Pengundangan 43 Penyebarluasan UU
  • 44. Pimpinan Lembaga (Menteri/Pimpinan LPND) dpt mengambil 1 prakarsa penyusunan RUU untuk mengatur masalah yg menyangkut bidang tugas masing-masing. Prakarsa tsb hrs dimintakan Prakarsa persetujuan terlebih dahulu kpd Presiden dg disertai penjelasan Penyusunan selengkapnya yg meliputi : RUU a. Latar Belakang dan tujuan penyusunannya b. Sasaran yang ingin diwujudkan c. Pokok-pokok pikiran, lingkup atau objek yg akan di atur d. Jangkauan dan arah pengaturan Menteri/Pimpinan lembaga pemrakarsa penyusunan RUU wajib mengkonsultasikan terlebih dahulu konsepsi RUU-nya dg MENTERI KEHAKIMAN & HAM dan pimpinan lembaga lainnya yg terkait Keharmonisan, pembulatan dan pemantapan Tidak Ya Menteri Pemrakarsa secara Menteri Kehakiman dan resmi mengajukan Permintaan Menteri Pemrakarsa bersama- persetujuan prakarsa sama dg Mensesneg penyusunan RUU kpd melaporkan kpd Presiden utk Presiden mendapatkan Keputusan 44
  • 45. 2 Berdasarkan persetujuan Presiden thd prakarsa penyusunan Panitia antar RUU, menteri atau pimpinan lembaga pemrakarsa departemen dan membentuk panitia antar departemen dan lembaga yg lembaga diketuai pejabat yg ditunjuk untuk menyusun RUU Permintaan keanggotaan panitia ini dilakukan langsung oleh menteri atau pimpinan lembaga pemrakarsa RUU kpd sekneg, menteri kehakiman dan Ham, menteri / pimpinan lembaga yg terkait dg materi yg diatur, dlm waktu 30 hari kerja setelah diterimanya surat Messekneg mengenai pemberitahuan persetujuan prakarsa 3 Penyampaian RUU kepada Menteri Kehakiman dan HAM Konsultasi RUU dan Menteri atau pimpinan lembaga lainnya yg terkait, utk memperoleh pendapat dan pertimbangan terlebih dahulu. Penyampaian pendapat dan pertimbangan tsb dilakukan paling lambat 30 hr kerja sejak tanggal diterimanya permintaan pendapat dan pertimbangan. Pendapat tsb dpt pula dimintakan kepada Perguruan Tinggi, Organisasi sosial, 45 Politik, Profesi atau kemasyarakatan lainnya sesuai dg kebutuhan
  • 46. Apabila RUU tsb memperoleh kesepakatan, maka Menteri/pimpinan lembaga pemraksa mengajukan RUU kepada Presiden  dan sekaligus mempersiapkan amanat Presiden bagi penyampaian RUU kepada pimpinan DPR 4 Penyampaian RUU disertai amanat Presiden . Apabila dlm pembahasan masalah yg bersifat prinsipil arah Penyampaian pembahasannya akan mengubah isi satu arah RUU RUU kepada DPR Menteri mewakili Presiden waji b terlebih dahulu melaporkan nya kpd Presiden dg disertai saran 5 pemecahannya yg diperlukan utk memperoleh keputusan Tata Cara RUU yg disusun dan disampaikan kepada Presiden Pembahasan RUU dilaporkan oleh Mensesneg disertai saran mengenai yg disusun dan Menteri yg akan ditugasi utk mengkoordinasikan disampaikan oleh pembahasannya dg Menteri / lembaga terkait DPR 6 MeSesneg menyiapkan naskah” RUU yg tlh disetujui DPR Pengesahan, & selanjutnya mengajukannya kpd Presiden guna pengundangan memperoleh pengesahan & Sekneg mengundangkan dan RUU ke dalam lembaran Negara. Penyebarluasan jiwa 46 penyebarluasan dan substansi UU kpd masy. Menjadi kewajiban pimpina lembaga pemrakarsa.
  • 47. EKSEKUTIF LEGISLATIF YUDIKATIF 47
  • 48. BENTUKLAH PENGURUS KELOMPOK -KETUA, DAN JURU BICARA SUSUNLAH LEMBAGA-LEMBAGA DIBAWAH INI 1.LEMBAGA TINGGI NEGARA DISKUSI 2.LEMBAGA NEGARA KELOMPOK 3.LEMBAGA DAERAH PROPINSI 4.LEMBAGA DAERAH KABUPATEN/ 5.LEMBAGA DAERAH KOTA……!!!! 1. MAHKAMAH KONSTITUSI 16. PEMDA KABUPATEN 2. MAHKAMAH AGUNG 17. PEMDA KOTA 3. PRESIDEN DAN WAPRES 18.BPKP 4. KOMISI YUDISIAL 19.KEJAKSAAN AGUNG 5. KPK 20.KEJAKSAAN TINGGI 6. DPR 21.KEJAKSAAN NEGERI 7. DPRD KABUPATEN 22.PTUN 8. DPRD KOTA 23.BUMN 9. GUBERNUR 24.BUMD 10. BUPATI 25.MENTERI NEGARA 11. WALIKOTA 26.KPU 12. DPD 27.BANK CENTRAL 13. TNI 28.DPRD PROP 14. KEPOLISIAN 29. MPR 15. BPK 48
  • 49. MANA YANG ANDA INGINKAN ? 49
  • 50. Gabungkan ke 16 titik dengan 6 buah garis tanpa terputus 50
  • 51. 51
  • 52. LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, Pemerintah membentuk lembaga-lembaga Pemerintahan : •Departemen •Lembaga Pemerintah Non Departemen •Lembaga-lembaga lainnya Tugas pemeirntahan untuk memenuhi Tugas Umum Pemerintahan kebutuhan dan kepentingan masyarakat spt : Kamtib, peny. Pendidikan dan Yankes. dll Pelaksanaan tugas /urusan dlm rangka Tugas Pembangunan pelaksanaan program-program pembangunan Dg adanya lembaga” penyelenggaraan pemerintahan ini, maka tugas pemerintahan akan terbagi habis kpd lembaga” penyelenggaraan pemerintahan yg ada 52
  • 53. URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH Urusan yang menyangkut terjaminnya kelangsungan hidup bangsa dan negara secara keseluruhan, •Politik luar negeri •Pertahanan dan keamanan •Peradilan •Moneter dan fiskal •Kewenangan bidang agama serta kewenangan lainnya seperti kebijakan tentang perencanaan nasional dan perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan SDM, pendayagunaan SDA serta teknologi yg strategis, konservasi dan standarisasi nasional 53
  • 54. URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH Kewenangan Daerah Urusan Wajib Urusan Pilihan Urusan yg berkaitan dg pelayanan dasar Urusan yg terkait erat dg Dianataranya adalah potensi unggulan dan Perencanaan dan Pengendalian pembangunan kekhasan daerah Penyeduaan Sarana dan Prasarana Umujj Urusan pemerintahan secara nyata Pengelolaan lingkungan hidup ada dan berpotensi utk Pelayanan Adminisrasi Umum Pemerintahan meninkgatkan kesra sesuai dg dll kondisi 54
  • 55. KEWENANGAN PROPINSI DIKATEGORIKAN KEDALAM KRITERIA SBB : a. Kewenangan dlm bidang pemerintahan yg bersifat lintas Kab/Kota serta kewenangan dlm bidang pemerintahan tertentu lainnya b. Kewenangan yg tidak atau belum dpt dilaksanakan daerah Kab/Kota c. Kewenangan dlm bidang pemerintahan yg dilimpahkan kpd Gubernur selaku wakil pemerintah d. Kewenangan melaksanakan fungsi-fungsi yg berkaitan dg tugas yg menyangkut penyediaan pelayanan umum, pengaturan dan pembangunan bersifat lintas batas Kab/ Kota. e. Kewenangan melaksanakan tugas yg dilakukan oleh satu Kab/Kota tertentu yg dpt merugikan Kab/Kota lainnya (pertentangan kepentingan antar Kab/Kota) 55
  • 56. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA • Kewenangan daerah Kab/Kota mencakup kewenangan dlm seluruh bidang pemerintahan selain kewenangan pemerintahan pusat dan kewenangan pemerintahan propinsi. • Kewenangan yg wajib dilaksanakan oleh daerah Kab/Kota meliputi : Pekerjaan Umun, Kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan dan koperasi dan tenaga kerja. 56
  • 57. LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PUSAT UUD 1945 BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK KPU bank sentral kementerian negara badan-badan lain KY yang fungsinya dewan berkaitan dengan pertimbangan kekuasaan TNI/POLRI kehakiman Perwakilan Pemerintahan Daerah Lingkungan BPK Provinsi Provinsi Peradilan Umum Gubernur DPRD Lingkungan Peradilan Agama Lingkungan Peradilan Militer Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Lingkungan Bupati/ Peradilan TUN DPRD Walikota 57 DAERA
  • 58. LEMBAGA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN PUSAT LEMBAGA TINGGI NEGARA LEMBAGA NEGARA 1. PRESIDEN DAN WAPRES 1. MENTERI NEGARA 2. DPR 2. TNI 3. DPD 3. KEPOLISIAN NEGARA 4. MPR 4. KOMISI YUDISIAL 5. MK 5. KPU 6. BANK SENTRAL 6. MA 7. BPK DAERAH KABUPATEN /KOTA PROPINSI PEMDA PROP PEMDA GUBERNUR KAB/KOTA DPRD PROP BUPATI/WAKO DPRD KAB/KOTA 58
  • 59. LEMBAGA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAH DAERAH ADALAH KEPALA DAERAH BESERTA PERANGKAT DAERAH OTONOM LAIN SBG BADAN EKSEKUTIF DAERAH, DPRD ADALAH BADAN LEGISLATIF DAERAH Perangkat daerah adalah organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yg bertanggung jawab kepada dan membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Perangkat pemerintah daerah terdiri dari sekda, dinas, lembaga teknis daerah dan bagi kabupaten/kota mencakup pula kecamatan dan kelurahan APARATUR PEREKONOMIAN NEGARA • BUMN  UU No. 19 tahun 2003 • BUMD  Inmendagri No. 5 thn 1990 ttg perubahan bentuk BUMD kedalam dua bentuk : Perumda dan Perseroda 59
  • 60. 1. Propinsi – Gubernur – Perangkat Propinsi ( Dinas instansi terkait) 2. Kabupaten / Kota – Bupati / Walikota – Perangkat Kabupaten/Kota
  • 61. Bupati/Walikota + Wakil DPRD Sekda Sekwan Sekwan Ka Badan Ka Dinas Ka Kantor Ka Kantor Sekcam/TU Sekcam/TU Sekret/TU Sekret/TU Ka TU Ka TU Ka Bid Ka Bid Kasi Kasi Kaur Kaur Ka Subdin Ka Subdin Kasubag Kasubag Kasubid Kasubid Kasi Kasi
  • 62. Presiden Menteri Mendagri Menteri Menteri Gubernur Gubernur Sekda Sekda Dinas Badan Kantor Dinas Badan Kantor Bupati Bupati Bupati Bupati Bupati Bupati Sekda Sekda Dinas Dinas Badan Kantor Badan Kantor
  • 63. URUSAN PEMERINTAHAN CONCURRENT ABSOLUT (Urusan bersama Mutlak Urusan Prop & Kab/Kota Pem. Pusat 1. Politik LN WAJIB PILIHAN 2. Pertahanan (Obligatory) (Optional) 3. Moneter & Fiskal 4. Yustisi; 5. Agama
  • 64. HUBUNGAN PRESIDEN DG LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA LAINNYA DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DENGAN MPR • Presiden dan wapres dilantik oleh MPR • Dlm hal kekosongan Wapres selambat2nya dlm waktu 60 hari MPR menyelenggarakan sidang utk memilih Wapres dari dua calon yg diusulkan Presiden • Presiden dan Wapres dpt diberhentikan oleh MPR sebelum habis masa jabatannya, atas usul DPR setelah disetujui oleh Mahkamah Kontitusi • Sblm memangku jabatannya, bersumpah atau berjanji dg sungguh2 dihadapan MPR atau DPR. Jika MPR dan DPR tidak dpt mengadakan sidang. Presiden dan Wapres bersumpah dihadapan MPR disaksikan oleh Pimpinan DPA 64
  • 65. HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG DPR antara lain : 1. Presiden tdk bertanggungjawab kepada DPR dan tidak dapat membubarkan DPR, sebaliknya DPR tidak dapat memberhentikan Presiden 2. DPR memiliki fungsi legislatif, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan 3. Sebelum masa jabatan Presiden dan wapres berakhir, DPR dpt mengajukan usul pemberhentian Presiden dan Wapres kepada MPR setelah disetujui oleh Mahkaman Kontitusi 4. Sebelum memangku jabatan Presiden dan Wapres bersumpath menurut agama dengan sungguh2 dihadapan MPR atau DPR 5. DPR bersama Presiden menjalankan fungsi legislatif 65
  • 66. HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG DPD : DPD Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang sepanjang menyangkut daerah, pengelolaan sumber daya dan ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak pendidikan dan agama HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG BPK 1. BPK memeriksi semua pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara 2. Presiden meresmikan Anggota BPK yang dipilih oleh DPR 66
  • 67. HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG MA 1. MA dapat memberikan pertimbangan2 hukum kepada Presiden, baik diminta maupun tidak 2. MA memberikan nasehat hukum kpd Presiden utk pemberian/penolakan grasi dan rehabilitasi 3. MA mempunyai wewenang menguji secara material hanya terhadap peraturan perundangan dibawah UU 4. Hakim Agung ditetapkan oleh Presiden dan calon yang diusulkan oleh Komite Yudisial dan disetujui oleh DPR 5. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan dberhentikan oleh Presiden dg persetujuan DPR. 67
  • 68. HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DG MK 1. MK memberikan putusan atas pendapat DPR tentang dugaan pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden menurut UUD 2. Pengangkatan dan pemberhentikan hakim konttitusi ditetapkan oleh Presiden HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DENGAN BANK INDONESIA a.l 1. BI bertindak sebagai pemegang KAS pemerintah 2. Untuk dan atas nama Pemerintah, BI dpt menerima pinajaman luar negeri, menatausahaan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri 3. Disamping wajib berkonsultasi dg DPR, dlm hal Pemerintah akan menerbitkan surat-surat utang negara, pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi dg BI 68
  • 69. ADA 4 ASPEK SEBAGAI BERIKUT : 1. PERENCANAAN UUD No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan RPJP, RPJM dan tahunan yg diselenggarakan oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di Pusat dan daerah dg melibatkan masyarakat Tujuannya adala : 1. Mendukung koordinasi antar stakeholder 2. Menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi dan sinergitas 3. Menjamin keterkaitan dann konstitusi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan 4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan 69
  • 70. PERENCANAAN Penyusunan Rencana Penetapan Rencana Tahap- Tahap Pengendalian Pelaksanaan Rencana Perencanaa n Evaluasi Pelaksanaan Rencana
  • 71. PENGORGANISASIAN I S A N G R O E P N A e P n o g r a i s d p t k e s b g a i p n t k j r - a y n g h r s u i d l k , e p n g o l m k a t u s - d e p m b g a i n k r j d s t e p g w a i d n t h b u - u h b n g a e k r j .
  • 72. n a i s g r o e P p n i 1. Prinsip Pembagian Habis Tugas 2. Prinsip Perumusan Tugas Pokok Dan Fungsi Yang Jelas 3. Prinsip Fungsionalisasi 4. Prinsip Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi 5. Prinsip Kontinuitas 6. Prinsip Lini dan Staf 7. Prinsip Kesederhanaan 8. Prinsip Fleksibilitas 9. Prinsip Pendelegasian Wewenang Yang Jelas 10. Prinsip Pengelompokkan Yang Homogen 11. Prinsip Rentang / Jenjang Pengendalian 12. Prinsip Akordion
  • 73. N A S K L E P Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan pada dasarnya terbagi habis kepada setiap aparat pemerintah atau lembaga-lembaga pemerintah.
  • 74. N A S K L E P 1. Jenis Koordinasi a. Koordinasi Hierarkis b. Koordinasi Fungsional - Fungsional Horizontal - Fungsional Diagonal - Fungsional Teritorial 4. Pelaksanaan Koordinasi Dalam Sistem 2. Pedoman Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Negara a. Sidang Kabinet (Paripurna dan Terbatas) 3. Sarana Atau Mekanisme Koordinasi b. Rapat di Lingkungan Menko a. Kebijakan c. Koordinasi Antar Departemen / Instansi b. Rencana Pemerintah Pusat c. Prosedur dan Tata Kerja d. Koordinasi Aparatur Pemerintah Pusat d. Rapat Di Luar Negeri e. SKB / SEB e. Koordinasi Pemerintah Pusat Terhadap f. Tim, Panitia, Gugus Tugas atau Pemerintah Daerah Satuan Tugas f. Koordinasi Tingkat Daerah g. Dewan atau Badan h. SAMSAT dan Sistem Pelayanan 5. Koordinasi dan Hubungan Kerja Satu Pintu
  • 75. PENGAWASAN Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen, yang merupakan proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi dan
  • 76. PENGAWASAN Jenis Pengawasan . t 1 ) a k s W ( e l M n w g P . lF 2 ) a n s W (o iP g uw e . a 3 lT n o iw s gu F k e P . a 4 u t ) g e ln s W ( f ia L w e P ) ln o p s a W (k ie t Pw g . s 5 ) a m W ( t k r y M n w g e P . ig 6 f t a k d u Yn s w e P
  • 77. TUGAS KELOMPOK Bentuklah Pengurus Kelompok tdd : Ketua /Moderator, Pembicara dan Sekretaris/Notulen -Diskusikanlah secara kelompok tentang Thema berikut ini : KEL II KEL III KEL 1 MENTERI PRESIDEN GUBERNUR KEPOLISIAN MPR WALIKOTA MK KPK DPRD 1. Sebutkan 2( dua) permasalahan yang sering dihadapi 2. Apa Faktor penyebabnya 3. Dampak negatif thd pembangunan 4. Bagaimana solusi yang dlaksanakan 5. Bagaimana kondisi ideal dlm penyelenggaraan pemerintahan 77
  • 78. PENGAWASAN Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen yg merupakan proses kegiatan pimpinan utk memastikan dan menjamin bhw tujuan dan sasaran serta tugas2 organisasi akan dan telah terlaksana dg baik sesuai dg rencana, kebijaksanaan, instruksi dan ketentuan2 yg telah ditetapkan dan yang berlaku. Itjen PENGAWASAN Inspektorat INTERNAL Bawasprop Bawaskab/ko PENGAWASAN EKSTERNAL BPKP 78
  • 79. BERBAGAI PENGAWASAN THD SUATU INSTANSI PEMERINTAH Pemerintah dlm arti luas 5 5 eksekutif 1 5 4 2 Instansi 7 3a 3b Masyarakat 1. WASKAT 6 4. WASTEKNAL INTERN INSTANSI 2.. WASNAL INTERN INSTANSI MENPAN, LAN, BKN ITJEN, BAWASDA 5. WASTEKNAL EKTERN INSTANSI PROP/KAB/KO WASLEG, WASBAPEKA,WASYUD 3. WASNAL EKSTERN INSTANSI 6. WASMAS BPKP, IRJENBANG 79 7. KOM PEMERIKSA
  • 80. 80
  • 81. SEMOGA BERMANFAAT DAN SUKSES SELALU “SAMPAI JUMPA” 81