SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 37
ZAMAN MEGALITHIKUM
Anggota Kelompok
 Herdiningrum Kurnia Rizqi (08)
 Lidya Khanza Desita       (10)
 Rossa Hening W.           (20)
 Salsabila Wijdan Mafaza       (21)
 Zaneta Attalia Nugraha      (29)
MENU
   Megalithikum      Artefak


                    Sosial
       Ciri ciri
                    Budaya

     Latar
                     IPTEK
    Belakang


   Kepercayaan     Penyebaran
Apa itu zaman Megalithikum?
   Kata Megalithikum berasal dari
    Megalitik yang berasal dari kata mega
    yang berarti besar, dan lithos yang
    berarti batu.

   Zaman Megalitikum biasa disebut
    dengan zaman batu besar, karena
    pada zaman ini manusia sudah dapat
    membuat      dan      meningkatkan
    kebudayaan yang terbuat dari batu-
Ciri-ciri
-   Manusia sudah dapat menghasilkan
    kebudayaan yang terbuat dari batu-
    batu besar

- Manusia        sudah      mengenal
  kepercayaan      utamanya     yaitu
  animisme
Latar belakang munculnya
kebudayaan megalitikum
 Pemahaman tentang kehidupan
  sesudah mati dan pemujaan roh
 Anggapan benda-benda atau
  peralatan diyakini sebagai bekal
  seseorang setelah mati, sehingga
  dikubur bersama jenazah dalam kubur
  batu
 Upacara kematian yang kompleks dan
  hubungan antara manusia di dunia
  dengan leluhur yang sudah mati
Kepercayaan yang dianut pada
zaman Megalithikum

   Dinamisme
    Kepercayaan kepada kekuatan gaib
    yang terdapat pada benda-benda
    tertentu, misalnya pada pohon, batu
    besar, gunung, gua, azimat dan
    benda-benda lain yang dianggap
    keramat.
Contoh dinamisme : Menyembah batu
   Animisme
    Kepercayaan kepada roh nenek
    moyang     atau    leluhur.    Mereka
    percaya, manusia setelah meninggal
    rohnya tetap ada dan tinggal ditempat-
    tempat tertentu dan harus diberi
    sesajen pada waktu-waktu tertentu.
Contoh Animisme : ritual
memanggil roh
Artefak peninggalan zaman
megalithikum
1.Menhir
  Menhir adalah bangunan
  yang berupa tugu batu
  yang didirikan untuk
  upacara menghormati
  roh nenek moyang.
  Lokasi tempat
  ditemukannya menhir di
  Indonesia adalah
  Pasemah (Sumatera
  Selatan), Sulawesi
  Tengah dan Kalimantan.
   Fungsi Menhir adalah sebagai berikut
    :
     Sarana pemujaan terhadap arwah nenek
      moyang
     Tempat memperingati seseorang (kepala
      suku) yang telah meninggal
     Tempat menampung kedatangan roh
2.   Punden Berundak-undak
     Punden berundak-undak adalah
     bangunan dari batu yang bertingkat-
     tingkat dan fungsinya sebagai
     tempat pemujaan terhadap roh
     nenek moyang yang telah
     meninggal.
     Lokasi tempat penemuannya adalah
     Lebak Sibedug/Banten Selatan dan
     Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur
Punden Berundak
3.Dolmen
  Dolmen merupakan
  meja dari batu yang
  berfungsi sebagai
  tempat meletakkan
  saji-sajian untuk
  pemujaan.
  Lokasi penemuan
  dolmen antara lain
  Cupari Kuningan /
  Jawa
  Barat, Bondowoso /
  Jawa
  Timur, Merawan, Jemb
Dolmen
4.Sarkofagus
  Sarkofagus adalah
  keranda batu atau peti
  mayat yang terbuat dari
  batu. Bentuknya
  menyerupai lesung dari
  batu utuh yang diberi
  tutup. Daerah tempat
  ditemukannya sarkofagus
  adalah Bali.
Proses penguburan di zaman
Megalithikum
5.Peti kubur
  Peti kubur adalah peti mayat yang
  terbuat dari batu-batu besar. Kubur
  batu dibuat dari lempengan/papan
  batu yang disusun persegi empat
  berbentuk peti mayat yang dilengkapi
  dengan alas dan bidang atasnya juga
  berasal dari papan batu.
  Daerah penemuan peti kubur adalah
  Cepari Kuningan, Cirebon (Jawa
  Barat), Wonosari (Yogyakarta) dan
  Cepu (Jawa Timur).
Peti Kubur
6.Arca batu
  Arca / patung-patung dari batu yang
  berbentuk binatang atau manusia. Bentuk
  binatang yang digambarkan adalah
  gajah, kerbau, harimau dan moyet.
  Sedangkan bentuk arca manusia yang
  ditemukan bersifat dinamis.
  Maksudnya, wujudnya manusia dengan
  penampilan yang dinamis seperti arca batu
  gajah. Fungsi untuk Penghormatan terhadap
  tokoh yang disukai.

 Daerah-daerah sebagai tempat penemuan
 arca batu antara lain Lampung, Jawa Tengah
 dan Jawa Timur. Arca batu juga di temukan
 di Sumatra Selatan dan di teliti oleh Von
 Heine Geldern.
Arca Batu
7.Waruga
  Waruga adalah peti
  jenazah kecil yg
  berbentuk kubus dan
  ditutup dengan batu
  lain yg berbentuk atap
  rumah dan merupakan
  peninggalan budaya
  minahasa. Banyak
  ditemukan di
  Minahasa.
      Fungsi utama waruga adalah sebagai
    kuburan. Di samping tulang belulang
    atau mayat, alat-alat perang seperti
    wengkow (tombak), kelung (parang dan
    perisai) disimpan juga di dalam waruga.

      Yang menempati waruga biasanya
    adalah tokoh, panglima perang atau para
    dotu-dotu, pemimpin (yang merintis
    pemukiman baru). Jadi mereka yang
    dituakan atau dihormati sebagai tokoh di
    negeri tersebut. Jadi tidak semua orang
    bisa dikuburkan di dalam waruga.
    Menurut sejarah Minahasa, diperkirakan
    bahwa waruga-waruga ini telah ada
    sejak abad ke 4 sampai abad ke 6.
Waruga
Sosial Budaya
    Kebudayaan megalithikum adalah
     kebudayaan yang menghasilkan
     bangunan-bangunan dari batu besar
     yang muncul sejak zaman Neolithikum.

    Kehidupan dalam masyarakat        masa
     perundagian      memperlihatkan    rasa
     solidaritas yang kuat.

    Peranan solidaritas ini tertanam dalam
     hati setiap orang sebagai warisan yang
     telah berlaku sejak nenek moyang.
   Adat    kebiasaan  dan     kepercayaan
    merupakan pengikat yang kuat dalam
    mewujudkan           sifat         itu.
    Akibatnya, kebebasan individu     agak
    terbatas karena adanya aturan-atauran
    yang     apabila    dilanggar     akan
    membahayakan masyarakat.

   Pada masa ini sudah ada kepemimpinan
    dan pemujaan kepada sesuatu yang suci
    diluar diri manusia yang tidak mungkin
    disaingi    serta berada diluar batas
    kemampuan manusia.
Budaya megalitikum di
Indonesia
   Pasemah merupakan wilayah dari
    Propinsi Sumatera Selatan. Tinggalan
    megalitik Pasemah muncul dalam bentuk
    yang begitu unik, patung-patung dipahat
    dengan begitu dinamis dan monumental,
    yang mencirikan kebebasan sang
    seniman dalam memahat.

   Nias. Etnik Nias masih menerapkan
    beberapa elemen megalitik dalam
    kehidupannya. Contohnya Rangkaian
    kegiatan mendirikan batu besar (dolmen)
    untuk memperingati kematian seorang
    penting di Nias.
   Sumba. Etnik Sumba di Nusa
    Tenggara Timur juga masih kental
    menerapkan beberapa elemen
    megalitik dalam kegiatan sehari-hari.
    Kubur batu masih ditemukan di
    sejumlah perkampungan. Meja batu
    juga dipakai sebagai tempat
    pertemuan adat.
IPTEK
   Pada bidang teknologi, di samping
    berusaha menciptakan perkakas untuk
    keperluan      sehari-hari, kemudian
    mengalami kemajuan dengan mulai
    diciptakannya benda-benda yangbernilai
    estitika dan ekonomis.

   Pada teknologi pembuatan gerabah
    misalnya, ternyata di samping membuat
    untuk keperluan sehari-hari, mulai
    dilakukan juga pembuatan gerabah yang
    bernilai seni dan ekonomis.
   Keragaman bentuk dan motif hias
    gerabah Indonesia ini kemudian
    memunculkan beberapa kompleks
    pembuatan gerabah yang sangat
    menonjol, antara lain kompleks
    gerabah Buni, (Bekasi), komplek
    gerabah Gilimanuk (Bali), dan
    kompleks      gerabah Kalumpang
    (Sulawesi Selatan).
Penyebaran Kebudayaan
Megalithikum di Indonesia
   Menurut Von Heine
    Geldern, kebudayaan Megalithikum
    menyebar ke Indonesia melalui 2
    gelombang yaitu :
    ◦ Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada
      zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa
      oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi
      (Proto Melayu). Contoh bangunan
      Megalithikum adalah menhir, punden
      berundak-undak, Arca-arca.
      Ciri-ciri :
      Peninggalannya bersifat monumental
      (bersifat menimbulkan kesan Peringatan
◦ Megalith Muda menyebar keIndonesia
  pada zaman perunggu(1000-100 SM)
  dibawa oleh pendukung Kebudayaan
  Dongson(Deutro Melayu). Contoh
  bangunan megalithnya adalah peti kubur
  batu, dolmen, waruga, Sarkofagus dan
  arca-arca dinamis.
Matur nuwun (^0^)/
   Ritual memanggil roh : menurut kebudayaan
    Nias. Mereka menggunakan sebuah tarian
    yang bernama Mandau Lumelume untuk
    memanggil roh.
        Famadaya Hasijimate (Siulu)
   Adalah sebuah upacara pemakaman bagi
    keturunan raja di Nias Selatan. Di dalam
    upacara ini, tarian Maluaya ditarikan dibawah
    pimpinan desa Shaman, peti mati diukir dari
    batang kayu pohon dan ukiran kepalanya
    dihiasi dengan sebuah batang kayu untuk
    memperlihatkan dasarnya setelah itu jenazah
    tersebut dikuburkan.
   Waruga berfungsi untuk mengubur
    beberapa individu atau sebagai
    kuburan keluarga

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointKerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power point
Siti Nur Khotimah
 
Pembagian zaman-pra-aksara
Pembagian zaman-pra-aksara Pembagian zaman-pra-aksara
Pembagian zaman-pra-aksara
Resa Firmansyah
 
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaSejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Nandang Ary Pangesti
 
Hasil Budaya Masyarakat Praksaara di Indonesia
Hasil Budaya Masyarakat Praksaara di IndonesiaHasil Budaya Masyarakat Praksaara di Indonesia
Hasil Budaya Masyarakat Praksaara di Indonesia
X-MIA5 SMANCIL
 

Mais procurados (20)

Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesia
 
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
 
Kerajaan kerajaan islam di indonesia
Kerajaan kerajaan islam di indonesiaKerajaan kerajaan islam di indonesia
Kerajaan kerajaan islam di indonesia
 
Jaman batu
Jaman batuJaman batu
Jaman batu
 
Bangsa portugis
Bangsa portugisBangsa portugis
Bangsa portugis
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
Sejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori YunanSejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori Yunan
 
Kerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointKerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power point
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
 
Zaman logam
Zaman logamZaman logam
Zaman logam
 
Manusia purba di dunia
Manusia purba di duniaManusia purba di dunia
Manusia purba di dunia
 
Jaman perunggu
Jaman perungguJaman perunggu
Jaman perunggu
 
Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
BAB 4 Perubahan Masyarakat Indonesia
BAB 4 Perubahan Masyarakat IndonesiaBAB 4 Perubahan Masyarakat Indonesia
BAB 4 Perubahan Masyarakat Indonesia
 
Sejarah kerajaan HINDU - BUDDHA di Indonesia
Sejarah kerajaan HINDU - BUDDHA  di Indonesia Sejarah kerajaan HINDU - BUDDHA  di Indonesia
Sejarah kerajaan HINDU - BUDDHA di Indonesia
 
Pembagian zaman-pra-aksara
Pembagian zaman-pra-aksara Pembagian zaman-pra-aksara
Pembagian zaman-pra-aksara
 
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaSejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
 
Hasil Budaya Masyarakat Praksaara di Indonesia
Hasil Budaya Masyarakat Praksaara di IndonesiaHasil Budaya Masyarakat Praksaara di Indonesia
Hasil Budaya Masyarakat Praksaara di Indonesia
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 

Semelhante a Zaman megalithikum

Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Murdani
 
kehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesiakehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesia
abd_
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Rahman Klu
 
kebudayaan megalitik
 kebudayaan megalitik kebudayaan megalitik
kebudayaan megalitik
Atika Nasima
 
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptxBAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
MeliaKhasanah1
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Mentari Arsharanti
 

Semelhante a Zaman megalithikum (20)

ZAMAN PRAAKSARA MEGHALITHIKUM SEJARAH KELAS X
ZAMAN PRAAKSARA MEGHALITHIKUM SEJARAH KELAS XZAMAN PRAAKSARA MEGHALITHIKUM SEJARAH KELAS X
ZAMAN PRAAKSARA MEGHALITHIKUM SEJARAH KELAS X
 
kehidupan_awal_di_indonesia.ppt
kehidupan_awal_di_indonesia.pptkehidupan_awal_di_indonesia.ppt
kehidupan_awal_di_indonesia.ppt
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
kehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesiakehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesia
 
Praaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptxPraaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptx
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
kebudayaan megalitik
 kebudayaan megalitik kebudayaan megalitik
kebudayaan megalitik
 
kebudayaan megalitik
 kebudayaan megalitik kebudayaan megalitik
kebudayaan megalitik
 
Zaman Prasejarah untuk SMA kelas X | Zainul Akmal
Zaman Prasejarah untuk SMA kelas X | Zainul AkmalZaman Prasejarah untuk SMA kelas X | Zainul Akmal
Zaman Prasejarah untuk SMA kelas X | Zainul Akmal
 
A
AA
A
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
 
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptxBAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Pembabakan masa pra aksara
Pembabakan masa pra aksaraPembabakan masa pra aksara
Pembabakan masa pra aksara
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
 
Sejarah Manusia Purba
Sejarah Manusia PurbaSejarah Manusia Purba
Sejarah Manusia Purba
 
Zaman batu
Zaman batuZaman batu
Zaman batu
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
 

Último

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Último (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

Zaman megalithikum

  • 2. Anggota Kelompok  Herdiningrum Kurnia Rizqi (08)  Lidya Khanza Desita (10)  Rossa Hening W. (20)  Salsabila Wijdan Mafaza (21)  Zaneta Attalia Nugraha (29)
  • 3. MENU Megalithikum Artefak Sosial Ciri ciri Budaya Latar IPTEK Belakang Kepercayaan Penyebaran
  • 4. Apa itu zaman Megalithikum?  Kata Megalithikum berasal dari Megalitik yang berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang berarti batu.  Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu-
  • 5. Ciri-ciri - Manusia sudah dapat menghasilkan kebudayaan yang terbuat dari batu- batu besar - Manusia sudah mengenal kepercayaan utamanya yaitu animisme
  • 6. Latar belakang munculnya kebudayaan megalitikum  Pemahaman tentang kehidupan sesudah mati dan pemujaan roh  Anggapan benda-benda atau peralatan diyakini sebagai bekal seseorang setelah mati, sehingga dikubur bersama jenazah dalam kubur batu  Upacara kematian yang kompleks dan hubungan antara manusia di dunia dengan leluhur yang sudah mati
  • 7. Kepercayaan yang dianut pada zaman Megalithikum  Dinamisme Kepercayaan kepada kekuatan gaib yang terdapat pada benda-benda tertentu, misalnya pada pohon, batu besar, gunung, gua, azimat dan benda-benda lain yang dianggap keramat.
  • 8. Contoh dinamisme : Menyembah batu
  • 9. Animisme Kepercayaan kepada roh nenek moyang atau leluhur. Mereka percaya, manusia setelah meninggal rohnya tetap ada dan tinggal ditempat- tempat tertentu dan harus diberi sesajen pada waktu-waktu tertentu.
  • 10. Contoh Animisme : ritual memanggil roh
  • 11. Artefak peninggalan zaman megalithikum 1.Menhir Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
  • 12. Fungsi Menhir adalah sebagai berikut :  Sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang  Tempat memperingati seseorang (kepala suku) yang telah meninggal  Tempat menampung kedatangan roh
  • 13. 2. Punden Berundak-undak Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat- tingkat dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. Lokasi tempat penemuannya adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur
  • 15. 3.Dolmen Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan / Jawa Barat, Bondowoso / Jawa Timur, Merawan, Jemb
  • 17. 4.Sarkofagus Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali.
  • 18. Proses penguburan di zaman Megalithikum
  • 19. 5.Peti kubur Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu. Daerah penemuan peti kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon (Jawa Barat), Wonosari (Yogyakarta) dan Cepu (Jawa Timur).
  • 21. 6.Arca batu Arca / patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan bentuk arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah. Fungsi untuk Penghormatan terhadap tokoh yang disukai. Daerah-daerah sebagai tempat penemuan arca batu antara lain Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arca batu juga di temukan di Sumatra Selatan dan di teliti oleh Von Heine Geldern.
  • 23. 7.Waruga Waruga adalah peti jenazah kecil yg berbentuk kubus dan ditutup dengan batu lain yg berbentuk atap rumah dan merupakan peninggalan budaya minahasa. Banyak ditemukan di Minahasa.
  • 24. Fungsi utama waruga adalah sebagai kuburan. Di samping tulang belulang atau mayat, alat-alat perang seperti wengkow (tombak), kelung (parang dan perisai) disimpan juga di dalam waruga.  Yang menempati waruga biasanya adalah tokoh, panglima perang atau para dotu-dotu, pemimpin (yang merintis pemukiman baru). Jadi mereka yang dituakan atau dihormati sebagai tokoh di negeri tersebut. Jadi tidak semua orang bisa dikuburkan di dalam waruga. Menurut sejarah Minahasa, diperkirakan bahwa waruga-waruga ini telah ada sejak abad ke 4 sampai abad ke 6.
  • 26. Sosial Budaya  Kebudayaan megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar yang muncul sejak zaman Neolithikum.  Kehidupan dalam masyarakat masa perundagian memperlihatkan rasa solidaritas yang kuat.  Peranan solidaritas ini tertanam dalam hati setiap orang sebagai warisan yang telah berlaku sejak nenek moyang.
  • 27. Adat kebiasaan dan kepercayaan merupakan pengikat yang kuat dalam mewujudkan sifat itu. Akibatnya, kebebasan individu agak terbatas karena adanya aturan-atauran yang apabila dilanggar akan membahayakan masyarakat.  Pada masa ini sudah ada kepemimpinan dan pemujaan kepada sesuatu yang suci diluar diri manusia yang tidak mungkin disaingi serta berada diluar batas kemampuan manusia.
  • 28. Budaya megalitikum di Indonesia  Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan. Tinggalan megalitik Pasemah muncul dalam bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat dengan begitu dinamis dan monumental, yang mencirikan kebebasan sang seniman dalam memahat.  Nias. Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kehidupannya. Contohnya Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang penting di Nias.
  • 29. Sumba. Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan. Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.
  • 30. IPTEK  Pada bidang teknologi, di samping berusaha menciptakan perkakas untuk keperluan sehari-hari, kemudian mengalami kemajuan dengan mulai diciptakannya benda-benda yangbernilai estitika dan ekonomis.  Pada teknologi pembuatan gerabah misalnya, ternyata di samping membuat untuk keperluan sehari-hari, mulai dilakukan juga pembuatan gerabah yang bernilai seni dan ekonomis.
  • 31. Keragaman bentuk dan motif hias gerabah Indonesia ini kemudian memunculkan beberapa kompleks pembuatan gerabah yang sangat menonjol, antara lain kompleks gerabah Buni, (Bekasi), komplek gerabah Gilimanuk (Bali), dan kompleks gerabah Kalumpang (Sulawesi Selatan).
  • 32. Penyebaran Kebudayaan Megalithikum di Indonesia  Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu : ◦ Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca. Ciri-ciri : Peninggalannya bersifat monumental (bersifat menimbulkan kesan Peringatan
  • 33. ◦ Megalith Muda menyebar keIndonesia pada zaman perunggu(1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson(Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga, Sarkofagus dan arca-arca dinamis.
  • 35.
  • 36. Ritual memanggil roh : menurut kebudayaan Nias. Mereka menggunakan sebuah tarian yang bernama Mandau Lumelume untuk memanggil roh.  Famadaya Hasijimate (Siulu)  Adalah sebuah upacara pemakaman bagi keturunan raja di Nias Selatan. Di dalam upacara ini, tarian Maluaya ditarikan dibawah pimpinan desa Shaman, peti mati diukir dari batang kayu pohon dan ukiran kepalanya dihiasi dengan sebuah batang kayu untuk memperlihatkan dasarnya setelah itu jenazah tersebut dikuburkan.
  • 37. Waruga berfungsi untuk mengubur beberapa individu atau sebagai kuburan keluarga