1. Kelompok Biologi X2 :
1. Andreas Dio Ciputra
2. Garin Nurani Dian Pitaloka
3. Ilham Dharmawan
4. Monica Natasha Almapangesti
5. Risa Amelia
2. Protista berasal dari bahasa Yunani,
yaitu protos = pertama/mula-mula, dan
ktistos = menyusun/membuat. Jadi bisa
disimpulkan bahwa protista adalah
“susunan pertama”. Kingdom yang satu ini
merupakan kingdom yang telah ada lama
sekali (sekitar 1-2 miliar tahun yang
lalu) di bumi, bahkan sebelum adanya
organisme tingkat tinggi. Protista
merupakan kingdom yang terdiri atas
organisme eukariota yang masih sangat
sederhana. Meskipun demikian, jika
dibandingkan dengan bakteri, Protista
sudah jauh lebih maju karena sel-selnya
sudah memiliki membran inti sel sehingga
termasuk organisme eukariota. Organisme
Protista seringkali membuat bingung para
ahli taksonomi karena ada yang mirip
hewan, ada yang mirip tumbuhan, dan ada
juga yang mirip jamur.
Sebagian besar anggota kingdom
Protista merupakan organisme bersel
tunggal (uniseluler), beberapa membentuk
koloni, dan hanya sedikit yang bersel
banyak (multiseluler). Hampir semua
3. Protista meruapakan organisme akuatik,
baik di air tawar maupun di air laut, dan
beberapa jenis hidup di dalam jaringan
organisme lain. Meski demikian, ada juga
yang hidup di tanah lembab. Anggota
Protista ada sudah menunjukkan adanya
organisasi sel, pola pembelahan sel, dan
siklus hidup yang bervariasi. Kebutuhan
makanan Protista bergantung pada keadaan;
pada saat ada cahaya mereka merupakan
organisme fotoautrof, sedangkan saat
gelap mereka merupakan organisme
heterotrof. Protista bereproduksi secara
seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan cara pembelahan biner,
sementara reproduksi seksual dilakukan
dengan cara isogami, anisogami, dan
oogami. Isogami adalah perkawinan dua
gamet motil (dapat bergerak) yang sama
bentuk dan ukurannya. Anisogami adalah
perkawinan dua gamet motil yang berbeda
bentuk dan ukurannya. Sementara oogami
adalah perkawinan antara gamet jantan
kecil yang motil dan gamet betina besar
yang immotil (tidak dapat bergerak).
4. Disini akan disebutkan contoh-contoh
Protista mulai dari Protozoa, Ganggang
sampai Jamur Lendir.
1. Filum Sarcodina atau Rhizopoda
Amoeba proteus, Arcella vulgaris
(rangka luar dari kitin),
Heliozoa/Actinophrys sol (rangka luar
dari kersik), Heliozoa/Actinophrys sol
(rangka luar dari kersik),
Foraminifera/Globierina bulloiders dan
Radiolaria/Lichnapsis giltochii
(cangkangnya dapat digunakan sebagai
penentu umur lapisan bumi dan
indikator adanya sumber minyak bumi),
Entamoeba coli (hidup di dalam perut
ruminansia yang membantu
pencernaannya), Entamoeba gingivalis,
Entamoeba histolityca (menyebabkan
penyakit amebiasis/disentri amoeba).
2. Filum Flagellata (Mastigophora)
Giardia lamblia (penyebab penyakit
giardiasis/penyakit pada usus),
Trichomonas vaginalis (penyebab
penyakit Trikomoniasis
vagina/keputihan pada wanita dan
penyakit Prostatitis pada pria),
5. Leishmania donovani (penyebab penyakit
leismaniasis viseral/kala-azar),
Trypanosoma gambiense (penyebab
penyakit tidur afrika barat), T.
Rhodiense (penyebab penyakit tidur
afrika timur), T. Cruzi (penyebab
penyakit chagas).
3. Filum Ciliophora (Ciliata)
Paramecium, Stentor, Vorticella,
Didinium (pemangsa Paramecium),
Balantidium coli (menyebabkan penyakit
balantidiasis, mirip dengan amebiasis
yaitu diare berdarah).
4. Filum Sporozoa (Apicomplexa)
Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale
(penyebab penyakit malaria tertiana),
Plasmodium malariae (penyebab penyakit
malaria kuartana), Plasmodium
falciparum (penyebab penyakit malaria
tropika), Toxoplasma gondii (penyebab
penyakit toksoplasmosis).
6. 1. Filum Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Chlamydomonas, Chlorella, Volvox,
Spirogyra, Ulva, Hydrodiction,
Oedogonium, Ulothrix, Pediastrum,
Scenesdesmus.
2. Filum Rhodophyta (Ganggang Merah)
Polysiphonia (ganggang yang tidak
berwarna merah), Eucheuma sp. dan
Gelidium latifolium dan Gracilaria
salicornia (dapat dijadikan agar-
agar), Prophyra, Chondrus.
3. Filum Phaeophyta (Ganggang Cokelat)
Macrocytis (kelp raksasa), Laminaria
(ganggang yang bereproduksi seksual),
Ectocarpus (ganggang yang berproduksi
aseksual), Fucus dan Sargassum
(ganggang yang memiliki gelembung
udara agar dapat mengapung dan berdiri
tegak dalam air).
4. Filum Euglenophyta
Euglena viridis (memiliki flagelum,
bintik mata, dan sensor cahaya, mirip
7. hewan, namun jika ada cahaya melakukan
fotosintesis sehingga memiliki
klorofil a dan b.
5. Filum Pyrophyta (Dinoflagellata/Ganggang Api)
Ceratium, Peridinium, Gonyaulax,
Gymnodinium (ganggang yang tidak
memiliki dinding sel), Noctiluca
(ganggang yang mampu membentuk
bioluminensens yang menjadikan
permukaan laut tampak berkilau pada
malam hari).
6. Filum Bacillariophyta (Diatom)
Skeletonema costatum (mampu tumbuh
pada kisaran suhu 3° - 30° C).
7. Filum Chrysophyta (Ganggang Pirang/Ganggang Emas)
Dinobryon (ganggang yang membentuk
koloni) dan Synura (menyebabkan air
berasa tidak enak).
1. Filum Myxomycota (Jamur Lendir)
Physarum polycephalum (jamur lendir
tidak bersekat), Dictyostelium
discoideum (jamur lendir bersekat).
8. 2. Filum Oomycota (Jamur Air)
Saprolegnia (menguraikan sisa-sisa
makhluk hidup di dalam air), Pythium
(penyebab penyakit rebah semai pada
bibit tanaman), Pythophthora infestans
(penyebab penyakit pada tanaman
kentang).
Kelompok kami melakukan percobaan di
laboratorium biologi di sekolah kami
dengan bahan-bahan sebagai berikut :
1. Air kolam
2. Air selokan
3. Air kembang
4. Mikroskop
5. Suntikan
6. Meja preparat cekung
7. Bahan tambahan seperti kamera,
tisu, dan jas lab
1. Pertama, ambil sedikit tetesan air
kolam dengan suntikan. Lalu teteskan
di atas cekungan meja preparat. Jika
air terlalu menyebar, lap dengan tisu
dan ulangi proses.
9. 2. Kedua, letakkan meja preparat pada
mikroskop. Atur cahaya dan fokusnya
sehingga permukaan air dapat terlihat
melalui lensa okuler.
3. Ketiga, amati permukaan air dan
aktivitas Protista yang nampak pada
lensa okuler.
4. Ulangi ketiga proses tersebut pada
air selokan dan air kembang.
Percobaan yang kami lakukan cukup
membuahkan hasil, namun kami tidak dapat
menemukan sesuatu dalam air kembang.
Kemungkinan air kembang yang kami bawa
sudah terlalu lama disimpan sehingga
Protistanya telah mati dan tidak terlihat
akvitas Protistanya. Berikut adalah foto-
foto dari percobaan yang telah kami
lakukan :
10. Protista pada air
kolam yang kami
temukan ditandai
dengan tanda
lingkaran merah.
Protista pada air selokan yang kami
temukan ditandai dengan tanda lingkaran
merah.