SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
Baixar para ler offline
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas : II (Dua)
Nomor Modul : Sos.II.01
Judul
PENYIMPANGAN
SOSIAL
Penulis: Drs. Arief Herdiyanto C.
Penyunting Materi: Drs. Eko Triraharjo, M.Pd.
Penyunting Media: Dra. Indrayanti Christanto, M.Pd.
DAFTAR ISI
IDENTITAS
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Kegiatan Belajar 1: PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL ................... 5
Petunjuk .......................................................................... 5
Uraian Materi .................................................................. 5
1. Pengertian Penyimpangan Sosial.............................. 5
2. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial .......................... 7
3. Penyimpangan Individual .......................................... 8
4. Kategori Penyimpangan ............................................ 8
5. Penyimpangan Kolektif ............................................ 10
TUGAS KEGIATAN 1 ....................................................... 12
Kegiatan Belajar 2: DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL ............................ 15
Petunjuk .......................................................................... 15
Uraian Materi .................................................................. 15
1. Dampak Penyimpangan Sosial terhadap
Diri Sendiri/Individu .................................................. 15
2. Dampak Penyimpangan Sosial terhadap
Masyarakat/Kelompok ............................................. 16
TUGAS KEGIATAN 2 ....................................................... 18
Kegiatan Belajar 3: USAHA ANTISIPASI DAN MENGATASI
PENYIMPANGAN SOSIAL ............................................ 19
Petunjuk .......................................................................... 19
Uraian Materi .................................................................. 19
1. Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan
Sosial ......................................................................... 19
2. Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial......... 20
3. Sikap yang cocok dalam Menghadapi
Penyimpangan Sosial ................................................ 21
TUGAS KEGIATAN 3 ....................................................... 23
PENUTUP ........................................................................................................ 27
KUNCI KEGIATAN ........................................................................................... 30
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 33
PENDAHULUAN
Salam jumpa! Kita bertemu kembali dengan mata pelajaran Sosiologi. Bagaimana
keadaan Anda? Baik-baik saja bukan? Semoga Anda selalu dalam keadaan sehat
walafiat! Dengan demikian Anda bisa mulai belajar.
Pernahkah Anda sadari dalam kehidupan ini pasti kita pernah berkawan atau
berteman? Dengan kata lain kita mesti bermasyarakat? Dalam mata pelajaran
Sosiologi ini kita akan mendapatkan pengetahuan untuk berkawan dengan baik
dan menjadi anggota masyarakat yang menyadari akan kewajiban, hak, status dan
peranan yang kita miliki.
Dalam bermasyarakat kita sering menemukan suatu keadaan atau kondisi dimana
seseorang atau sekelompok orang mulai tidak patuh pada aturan, tata tertib dan
mengabaikan nilai dan norma. Itulah suatu keadaan atau kondisi yang disebut dengan
istilah Penyimpangan Sosial.
Sebagai warga masyarakat sudah selayaknya kalau kita punya niat untuk tidak
berbuat hal seperti itu dan mau berusaha untuk turun tangan mengatasinya.
KemampuanAnda untuk dapat mengantisipasi dan mengatasi Penyimpangan Sosial
dalam masyarakat, merupakan tujuan pencapaian hasil pembelajaran Anda dalam
Modul ini.
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan.
1. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Penyimpangan Sosial.
2. Kegiatan Belajar 2 : Dampak Penyimpangan Sosial.
3. Kegiatan Belajar 3 : Usaha Antisipasi dan Mengatasi Penyimpangan Sosial.
Modul ini hendaknya dapat Anda selesaikan dalam waktu 4 jam pelajaran atau 4 x
45 menit termasuk penyelesaian tugas-tugasnya. Namun tidak tertutup kemungkinan
apabila Anda dapat menyelesaikan kurang dari waktu tersebut. Pahamilah tujuan
sebelum membaca uraian. Catat bagian-bagian yang belum paham sebagai bahan
diskusi dengan teman, guru.
Pada akhir setiap kegiatan belajar Anda, terdapat soal-soal latihan dan tugas yang
harus Anda kerjakan. Pada akhir modul ini disediakan kunci jawaban. Pergunakan
kunci tersebut setelahAnda selesai mengerjakan latihan dan tugasAnda. Diharapkan
Anda mampu mengukur atau menilai sendiri kemajuan belajar Anda melalui kunci
jawaban tersebut.
Dengan cara belajar berurutan, kegiatan demi kegiatan, Anda pasti mampu
menguasai dengan baik semua materi pelajaran dalam Modul ini. Apabila masih
kurang paham, bacalah kembali kalimat demi kalimat lebih cermat dan penuh
konsentrasi. Bisa juga Anda melakukan diskusi dengan teman atau bertanya pada
guru bina Anda, bilamana menemukan kesulitan dalam memahami materi modul
ini. Bacaan-bacaan lain yang menunjang seperti koran, majalah dan sebagainya
dapat pula Anda gunakan untuk referensi Anda.
Selamat belajar, semoga Anda sukses!
5
PENYIMPANGAN SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini Anda diharapkan dapat:
1. menyimpulkan penyimpangan sosial menurut beberapa ahli;
2. menjelaskan faktor-faktor penyimpangan sosial;
3. mendefinisikan penyimpangan individual;
4. mengkategorikan penyimpangan individual; dan
5. menguraikan pengertian penyimpangan kolektif.
1. Pengertian Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak
sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat
terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan
itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat
terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat.
Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain
penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
Bagaimana, apakah Anda dapat memahami?
Atau belum, marilah kita pelajari beberapa definisi para ahli, untuk memperjelas
pengertian penyimpangan sosial.
Definisi-definisi penyimpangan sosial:
a. James W. Van Der Zanden:
Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
b. Robert M. Z. Lawang:
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma
yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
Kegiatan Belajar 1
6
c. Lemert (1951):
Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk:
1). Penyimpangan Primer (Primary Deviation)
Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih
dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau
sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat
ditolerir oleh masyarakat.
Contohnya: - menunggak iuran listrik, telepon, BTN dsb.
- melanggar rambu-rambu lalu lintas.
- ngebut di jalanan.
2). Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)
Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang
secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Pelaku didominasi
oleh tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan
pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak
bisa ditolerir oleh masyarakat.
Contohnya: - pemabuk, pengguna obat-obatan terlarang.
- pemerkosa, pelacuran.
- pembunuh, perampok, penjudi.
Untuk lebih memperjelas pengertian Anda tentang Penyimpangan Sosial,
amatilah gambar berikut ini:
Gambar 1.
Perilaku menyimpang di
masyarakat
Dari gambar no. 1 s/d no. 5 diatas coba Anda jawab di kertas jawaban tersendiri,
mengapa termasuk sebagai perilaku menyimpang. Diskusikan jawaban Anda
dengan teman-temanmu!
Madat/candu/ngganja
Judi Pelacur/WTS Pencuri
Mabuk
7
2. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial
a. Menurut James W. Van Der Zanden
Faktor-faktor penyimpangan sosial adalah sebagai berikut:
1). Longgar/tidaknya nilai dan norma.
Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar
salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar
tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Norma dan nilai sosial
masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat
yang lain. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan,
di masyarakat barat merupakan hal yang biasa dan wajar.
2). Sosialisasi yang tidak sempurna.
Di masyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna,
sehingga menimbulkan perilaku menyimpang. Contoh: di masyarakat
seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan atau pedoman,
menjadi teladan namun kadangkala terjadi pemimpin justru memberi
contoh yang salah, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir
tindakan tersebut maka terjadilah tindak perilaku menyimpang.
3). Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang.
Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai
sub kebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang
normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan/
pada umumnya. Contoh: Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh,
masalah etika dan estetika kurang diperhatikan, karena umumnya mereka
sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup yang pokok (makan),
sering cekcok, mengeluarkan kata-kata kotor, buang sampah
sembarangan dsb. Hal itu oleh masyarakat umum dianggap perilaku
menyimpang.
b. Menurut Casare Lombroso
Perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor-faktor:
1). Biologis
Misalnya orang yang lahir sebagai pencopet atau pembangkang. Ia
membuat penjelasan mengenai “si penjahat yang sejak lahir”. Berdasarkan
ciri-ciri tertentu orang bisa diidentifikasi menjadi penjahat atau tidak. Ciri-
ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung
menjadi satu dan sebagainya.
2). Psikologis
Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan
kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman traumatis yang
dialami seseorang.
8
3). Sosiologis
Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan
sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma
kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar
bagaimana melakukan penyimpangan.
3. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
Penyimpangan individual merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh
seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan
yang telah mapan. Penyimpangan ini disebabkan oleh kelainan jiwa seseorang
atau karena perilaku yang jahat/tindak kriminalitas.
Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya
dapat dibagi menjadi beberapa hal, antara lain:
a. Tidak patuh nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang baik,
penyimpangannya disebut pembandel.
b. Tidak taat kepada peringatan orang-orang yang berwenang di lingkungannya,
penyimpangannya disebut pembangkang.
c. Melanggar norma-norma umum yang berlaku, penyimpangannya disebut
pelanggar.
d. Mengabaikan norma-norma umum, menimbulkan rasa tidak aman/tertib,
kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya, penyimpangannya disebut
perusuh atau penjahat.
Apakah Anda pernah melakukan penyimpangan individual? Semoga tidak!
Namun kadangkala karena kekhilafan kita sebagai manusia biasa penyimpangan
individual itu pernah kita lakukan. Bagaimana kalau hal itu terjadi? Tentu Anda
akan minta maaf pada lingkungan Anda dan berjanji untuk tidak mengulangi
kembali perbuatan itu, bukan?
Marilah kita lanjutkan kembali belajarnya!
4. Kategori Penyimpangan Individual
Yang termasuk dalam tindak penyimpangan individual antara lain:
a. Penyalahgunaan narkoba
Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama.
Contoh pemakaian obat terlarang/narkoba antara lain:
- Narkotika (candu, ganja, putau)
- Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin)
- Alkoholisme.
b. Proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Apabila seseorang dalam kehidupannya mengalami sosialisasi yang tidak
sempurna, maka akan muncul penyimpangan pada perilakunya.
Contohnya: seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya
yang banyak melakukan tidak ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian dan
sebagainya.
9
c. Pelacuran
Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan menyerahkan diri kepada
umum untuk dapat melakukan perbuatan sexual dengan mendapatkan upah.
Pelacuran lebih disebabkan oleh tidak masaknya jiwa seseorang atau pola
kepribadiannya yang tidak seimbang. Contoh: seseorang menjadi pelacur
karena mengalami masalah (ekonomi, keluarga dsb.)
Gambar 2.
Obat-obatan psikotropika
d. Penyimpangan seksual
Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan seseorang. Beberapa
jenis penyimpangan seksual:
- Lesbianisme dan Homosexual
- Sodomi
- Transvestitisme
- Sadisme
- Pedophilia
- Perzinahan
- Kumpul kebo
e. Tindak kejahatan/kriminal
Tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, sosial dan agama. Yang
termasuk ke dalam tindak kriminal antara lain: pencurian, penipuan,
penganiayaan, pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan.
f. Gaya hidup
Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau
biasanya. Penyimpangan ini antara lain:
- Sikap arogansi
Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian,
kekuasaan, kekayaan dsb.
10
- Sikap eksentrik
Perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh,
misalnya laki-laki beranting di telinga, rambut gondrong dsb.
Bagaimana, apakah Anda telah paham seluruh kategori penyimpangan
individual? Semoga. Namun bila ada yang sulit catatlah hal-hal yang belum Anda
pahami tersebut sebagai bahan diskusi atau pertanyaan pada saat tatap muka.
Dengan demikian kita bisa melanjutkan belajarnya dengan bahasan
penyimpangan kolektif berikut ini:
5. Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)
Penyimpangan kolektif yaitu: penyimpangan yang dilakukan secara bersama-
sama atau secara berkelompok.
Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara
bersama-sama (kolektif). Mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan
biasanya bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan
yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman.
Kesatuan dan persatuan dalam kelompok dapat memaksa seseorang ikut dalam
kejahatan kelompok, supaya jangan disingkirkan dari kelompoknya.
Penyimpangan yang dilakukan secara kelompok/kolektif antara lain:
a. Kenakalan remaja
Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang
dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan
menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan, membentuk geng-geng yang
membuat onar dsb.
b. Tawuran/perkelahian pelajar
Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada
umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan di
kota besar. Demikian juga tawuran yang terjadi antar kelompok/etnis/warga
yang akhir-akhir ini sering muncul. Tujuan perkelahian bukan untuk mencapai
nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas dendam atau pamer
kekuatan/unjuk kemampuan.
11
Gambar 3. Perkelahian/tawuran pelajar
c. Penyimpangan kebudayaan
Karena ketidakmampuan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam
kepribadian masing-masing individu dalam kelompok maka dapat terjadi
pelanggaran terhadap norma-norma budayanya. Contoh: tradisi yang
mewajibkan mas kawin yang tinggi dalam masyarakat tradisional banyak
ditentang karena tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman.
Kegiatan belajar 1 telah kita akhiri disini. Sebelum mengerjakan latihan/tugas,
bacalah kembali materi pelajaran sekali lagi. Untuk lebih memahami dan
memperkaya khasanah pengetahuan Anda tentang penyimpangan sosial,
kerjakanlah tugas-tugas berikut ini:
12
KEGIATAN 1 (A)
Baca dengan seksama artikel di bawah ini:
Sumber: Pos Kota, 10 Oktober 2002
Dari artikel tersebut Anda akan mendapatkan beberapa penyimpangan sosial yang
bakal terjadi atau tengah terjadi. Jelaskan masing-masing penyimpangan sosial yang
terjadi dalam lembar kerja Anda. Masukkan masing-masing dalam kategorinya!
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234
BOGOR (Pos Kota).
Domingus Menar, 20,
seorang pedagang asongan
yang tinggal di Jl. Pepaya,
Kota Baru, Ciapus, Bogor
ditangkap petugas karena
membawa narkotika jenis
Ganja seberat 0,9 gram.
Saat diringkus di tempat
tawuran Jl. IR Juanda
kemarin, tersangka tidak
melakukan perlawanan.
Menurut Kapolresta Bogor,
AKBP Drs Setyo Wasisto SH,
saat ditangkap, tersangka
berada sekitar lokasi tawuran
pelajar.
Asongan merangkap jual ganja
Saat itu para petugas sedang
menghalau para pelajar yang
sedang tawuran. Berhasil
mengusir pelajar yang
tawuran, tersangka yang
berada disekitar
menunjukkan gelagat yang
mencurigakan.
Semula petugas mencurigai
tersangka sebagai
provokator aksi tawuran itu.
Namun setelah didekati
petugas tersangka berusaha
menghindar. Sehingga
petugas segera menangkap
dan menggeledah isi tas
yang dibawa tersangka dan
menemukan ganja itu. (rm)
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
12345678901234567890123456789012123456789
Miras disita dari
gudang
DEPOK (Pos Kota). Sekitar 500
botol minuman keras (Miras)
disita Polsek Pancoranmas dari
tempat berbeda dalam operasi
kepolisian, Selasa malam. Yaitu
sebanyak 180 botol dari gudang
rumah warga di jalan Kartini,
sekitar 300 botol dari gudang
rumah warga Kampung Lio, dan
sisanya dari rumah warga Jalan
Cagar Alam, dengan berbagai
jenis miras berupa topi miring,
Mansion house dan arak
orangtua. “Operasi ini merupakan
langkah antisipasi, karena miras
menjadi sumber awal kejahatan,”
kata Kapolsek Pancoran mas
AKP Antonius Sudjito didampingi
Kanit Resintel Iptu Momo
Supandi. (rr)
13
KEGIATAN 1 (B)
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang benar.
1. Perilaku menyimpang merupakan perbuatan yang ….
a. menuruti dorongan hati
b. mematuhi tata tertib
c. melarang berbuat baik
d. mengabaikan nilai dan norma
e. memenuhi harapan jiwa.
2. Menurut Cesare Lombrosso “si penjahat yang sejak lahir”, merupakan
penyimpangan melalui faktor:
a. biologis
b. psikologis
c. sosiologis
d. fisiologis
e. sosialisasi.
3. Penyimpangan ini biasanya disebabkan oleh kelainan jiwa atau karena perilaku
jahat:
a. penyimpangan individual
b. penyimpangan kolektif
c. penyimpangan primer
d. kenakalan remaja
e. tawuran warga.
4. Yang bukan termasuk kategori penyimpangan individual adalah….
a. penyalahgunaan narkoba
b. penyimpangan seksual
c. kriminalitas
d. gaya hidup
e. tawuran pelajar.
5. Penyimpangan ini sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman, adalah
penyimpangan ….
a. pribadi
b. individual
c. kolektif
d. campuran
e. kebersamaan.
14
15
DAMPAK
PENYIMPANGAN SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat:
1. menunjukkan dampak penyimpangan terhadap diri sendiri;
2. mengidentifikasi dampak penyimpangan sosial terhadap masyarakat/
kelompok.
1. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/
Individu
Seseorang yang melakukan tindak penyimpangan oleh masyarakat
akan dicap sebagai penyimpang (devian). Sebagai tolok ukur menyim-
pang atau tidaknya suatu perilaku ditentukan oleh norma-norma atau nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat. Setiap tindakan yang bertentangan dengan
norma yang berlaku dalam masyarakat akan dianggap sebagai penyimpangan
dan harus ditolak.
Akibat tidak diterimanya/ditolak perilaku individu yang bertentangan dengan nilai
dan norma masyarakat, maka berdampaklah bagi si individu tersebut hal-hal
sebagai berikut:
a. Terkucil
Umumnya dialami oleh pelaku penyimpangan individual, antara lain pelaku
penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal.
Pengucilan kepada pelaku penyimpangan dilakukan oleh masyarakat dengan
tujuan supaya pelaku penyimpangan menyadari kesalahannya dan tindak
penyimpangannya tidak menulari anggota masyarakat yang lain. Pengucilan
dalam berbagai bidang, antara lain: hukum, adat/budaya dan agama.
Pengucilan secara hukum, melalui penjara, kurungan, dsb. Pengucilan melalui
agama, pada agama tertentu (contohnya: Katolik) ada hak-hak tertentu yang
tidak boleh diterima oleh si pelaku penyimpangan, misalnya tidak boleh
menerima sakramen tertentu bilamana seseorang melakukan tindakan
penyimpangan (berdosa).
b. Terganggunya perkembangan jiwa
Secara umum pelaku penyimpangan sosial akan tertekan secara psikologis
karena ditolak oleh masyarakat. Baik penyimpangan ringan maupun
penyimpangan berat akan berdampak pada terganggunya perkembangan
Kegiatan Belajar 2
16
mental atau jiwanya, terlebih-lebih pada penyimpangan yang memang
diakibatkan dan yang mempunyai sasaran pada jaringan otaknya, misalnya
pada pelaku penyalahgunaan narkoba dan kelainan seksual.
c. Rasa bersalah
Sebagai manusia yang merupakan mahluk yang berakal budi, mustahil
seorang pelaku tindak penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa
bersalah bahkan merasa menyesal telah melanggar nilai-nilai dan norma
masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan muncul karena
tindak penyimpangan tersebut telah merugikan orang lain, hilangnya harta
benda bahkan nyawa.
Gambar 4.
Suasana persidangan
2. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok
Seorang pelaku penyimpangan senantiasa berusaha mencari kawan yang sama
untuk bergaul bersama, dengan tujuan supaya mendapatkan ‘teman’. Lama-
kelamaan berkumpullah berbagai individu pelaku penyimpangan menjadi
penyimpangan kelompok, akhirnya bermuara kepada penentangan terhadap
norma masyarakat. Dampak yang ditimbulkan selain terhadap individu juga
terhadap kelompok/masyarakat.
Dampak apa saja yang muncul akibat adanya tindak penyimpangan terhadap
kelompok masyarakat? Marilah kita bahas:
a. Kriminalitas
Tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan
seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok
dalam masyarakat. Contoh: seorang residivis dalam penjara akan
mendapatkan kawan sesama penjahat, sehingga sekeluarnya dari penjara
akan membentuk ‘kelompok penjahat’, sehingga dalam masyarakat muncullah
kriminalitas-kriminalitas baru.
17
b. Terganggunya keseimbangan sosial
Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku
menyimpang itu merupakan penyimpangan melalui struktur sosial. Karena
masyarakat merupakan struktur sosial, maka tindak penyimpangan pasti akan
berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu keseimbangan
sosialnya.
Contoh: pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk dsb.
c. Pudarnya nilai dan norma
Karena pelaku penyimpangan tidak mendapatkan sangsi yang tegas dan
jelas, maka muncullah sikap apatis pada pelaksanaan nilai-nilai dan norma
dalam masyarakat. Sehingga nilai dan norma menjadi pudar kewibawaannya
untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat. Juga karena pengaruh
globalisasi di bidang informasi dan hiburan memudahkan masuknya pengaruh
asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia mampu memudarkan nilai
dan norma, karena tindak penyimpangan sebagai eksesnya. Contoh: karena
pengaruh film-film luar yang mempertontonkan tindak penyimpangan yang
dianggap hal yang wajar disana, akan mampu menimbulkan orang yang tidak
percaya lagi pada nilai dan norma di Indonesia.
Nah… kegiatan belajar ke 2 telah Anda selesaikan. Selamat.
Cobalah Anda baca sekali lagi. Dan bilamana ada yang Anda belum mengerti
betul, catatlah lalu diskusikan dengan teman, atau bertanyalah kepada guru bina
Anda. Selamat sekali lagi! Sekarang, kerjakan tugas-tugas berikut ini:
18
KEGIATAN 2 (A)
Amatilah keadaan masyarakat di lingkungan Anda berada. Catat, adakah:
1. terjadi pengucilan pada pelaku penyimpangan.
2. pasien penyakit jiwa yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba.
3. mulai pudarnya nilai dan norma dalam masyarakat.
KEGIATAN 2 (B)
Lengkapilah kalimat-kalimat di bawah ini dengan pernyataan yang betul/cocok
1. Setiap penyimpangan bertentangan dengan kehendak masyarakat dan harus….
2. Pengucilan melalui jalur hukum diselesaikan lewat lembaga ….
3. Sanksinya (soal no. 2) berupa pengucilan di dalam ….
4. Pemakai obat terlarang dapat menimbulkan rusaknya jaringan ….
5. Pengaruh globalisasi bisa menimbulkan pudarnya …. Dan ….
6. Masyarakat dapat mengalami keadaan yang labil, tanpa aturan atau anomie,
yaitu bila …. dianggap biasa.
7. Obat terlarang ialah obat yang dapat menimbulkan ….
8. Penyimpangan melalui struktur sosial adalah pendapat ….
9. Krisis kewibawaan adalah salah satu dampak pudarnya …. dan ….
10.Andi dibuang dari keluarganya karena selalu melakukan penyimpangan termasuk
pengucilan melalui lembaga ….
Selamat Anda telah bekerja dengan baik! Marilah kita lanjutkan dengan kegiatan
belajar berikutnya!
19
USAHA MENGANTISIPASI DAN MENGATASI
PENYIMPANGAN SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda diharapkan dapat:
1. menunjukkan upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial,
2. menunjukkan contoh upaya-upaya mengatasi penyimpangan sosial,
3. menentukan sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan
sosial.
1. Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial
Antisipasi adala usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan
yang dilakukan seseorang melaui langkah-langkah tertentu untuk
menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi.
Jadi sebelum tindak penyimpangan terjadi atau akan terjadi seseorang telah
siap dengan berbagai ‘perisai’ untuk menghadapinya.
Upaya mengantisipasi tersebut melalui:
a. Penanaman nilai dan norma yang kuat
Penanaman nilai dan norma pada seseorang individu melalui proses
sosialisasi. Adapun tujuan proses sosialisasi antara lain sebagai berikut:
- pembentukan konsep diri
- pengembangan keterampilan
- pengendalian diri
- pelatihan komunikasi
- pembiasaan aturan.
Dengan melihat tujuan sosialisasi tersebut jelas ada penanaman nilai dan
norma.Apabila tujuan sosialisasi tersebut terpenuhi pada seseorang individu
dengan ideal, niscaya tindak penyimpangan tidak akan dilakukan oleh si
individu tersebut.
b. Pelaksanaan Peraturan Yang Konsisten
Segala bentuk peraturan yang dikeluarkan pada hakekatnya adalah usaha
mencegah adanya tindak penyimpangan, sekaligus juga sebagai sarana/alat
penindak laku penyimpangan. Namun apabila peraturan-peraturan yang
dikeluarkan tidak konsisten justru akan dapat menimbulkan tindak
Kegiatan Belajar 3
20
penyimpangan. Apa yang dimaksud dengan konsisten? Konsisten adalah:
satu dan lainnya saling berhubungan dan tidak bertentangan atau apa yang
disebut dengan ajeg.
c. Berkepribadian Kuat dan Teguh
Apa yang dimaksud dengan Kepribadian? Menurut Theodore M. Newcomb
kepribadian adalah: Kebiasaan, sikap-sikap dan lain-lain, sifat yang khas yang
dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan
orang lain. Seseorang disebut berkepribadian, apabila seseorang tersebut
siap memberi jawaban dan tanggapan (positif) atas suatu keadaan. Apabila
seseorang berkepribadian teguh ia akan mempunyai sikap yang
melatarbelakangi semua tindakannya. Dengan demikian ia akan mempunyai
pola pikir, pola perilaku, pola interaksi yang sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku di masyarakatnya.
2. Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial
Sebelum kita menemui penyimpangan sosial terjadi dalam masyarakat, secara
pribadi individu hendaklah sudah berupaya mengantisipasinya. Namun, apabila
penyimpangan sosial terjadi juga, kita masing-masing berusaha untuk
mengatasinya.
Langkah-langkah apa yang dapat kita lakukan?
a. Sanksi yang tegas
Apa itu sanksi? Sanksi yaitu persetujuan atau penolakan terhadap perilaku
tertentu. Persetujuan adalah sanksi positif, sedangkan penolakan adalah
sanksi negatif yang mencakup pemulihan keadaan, pemenuhan keadaan
dan hukuman. Sanksi diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan
dipatuhinya norma-norma. Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya
mendapatkan sanksi yang tegas, yang berupa hukuman yang tegas sesuai
dengan undang-undang yang berlaku demi pemulihan keadaan masyarakat
untuk tertib dan teratur kembali.
b. Penyuluhan-penyuluhan
Melalui jalur penyuluhan, penataran ataupun diskusi-diskusi dapat
disampaikan kepada masyarakat penyadaran kembali pelaksanaan nilai,
norma dan peraturan yang berlaku. Kepada pelaku penyimpangan sosial
kesadaran kembali untuk berlaku sesuai dengan nilai, norma dan peraturan
yang berlaku yang telah dilanggarnya, harus melalui penyuluhan secara terus
menerus dan berkesinambungan. Terlebih-lebih pada pelaku tindak kejahatan/
kriminal. Peran lembaga-lembaga agama, kepolisian, pengadilan, Lembaga
Permasyarakatan (LP) sangat diharapkan untuk mengadakan penyuluhan-
penyuluhan tersebut.
21
Gambar 5.
Suasana Seminar/
penyuluhan/diskusi
c. Rehabilitasi sosial
Untuk mengembalikan peranan dan status pelaku penyimpangan ke dalam
masyarakat kembali seperti keadaan sebelum penyimpangan terjadi, itulah
yang dimaksud dengan Rehabilitasi. Panti-panti rehabilitasi sosial sangat
dibutuhkan untuk pelaku penyimpangan tertentu, misalnya Panti Rehabilitasi
Anak Nakal, Pecandu Narkoba, Wanita Tuna Susila dsb.
3. Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial
Dalam menghadapi baik sebelum maupun sesudah terjadinya penyimpangan
sosial kita perlu bersikap. Sikap-sikap apa saja yang dapat kita perbuat?
a. Tidak mudah terpengaruh
Masih ingat dengan kepribadian? Asal kita punya kepribadian yang kuat dan
teguh niscaya kita tidak mudah atau gampang terpengaruh pada hal-hal yang
tidak baik atau menyimpang. Seandainya setiap insan/individu masing-masing
mempunyai kepribadian yang matang, maka pengaruh buruk tidak akan bisa
membuatnya berperilaku menyimpang, dunia ini akan damai, tenang dan
tentram. Semoga!
b. Berpikir positif (Positive Thinking)
egala sesuatu yang kita pikirkan hendaknya mengenai hal-hal yang baik-
baik saja (positif). Dengan berpikir positif maka kita akan berperilaku dan
berbuat hal yang positif pula. Penyimpangan sosial tidak akan muncul dari
individu-individu yang berpikir positif (positive thinking). Kepada pelaku tindak
penyimpangan kita juga harus mampu menunjukkan sikap positive thinking,
sehingga pelaku penyimpangan tersebut akan mampu dan mau meneladani
kita, yang pada akhirnya dia akan tidak lagi berperilaku menyimpang.
22
c. Mengurangi Arogansi dan Sikap Eksentrik
Tanpa adanya kesombongan dan menonjolkan sifat unik/eksentrik kita, maka
tindakan/pelaku penyimpangan tidak akan muncul.
Kenapa? Karena apabila kita memiliki dua sikap tersebut akan menimbulkan
tindakan penyimpangan serta pelaku penyimpang yang lain akan merasa
dirinya tersaingi sehingga ia akan berbuat lagi penyimpangan demi
penyimpangan.
Pemahaman usaha mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial telah
berakhir. Kami harap Anda sudah mengerti dan paham betul. Guna lebih
memperdalam pemahaman Anda, marilah kita cari contoh-contoh konkritnya,
dari masing-masing upaya mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial
dari dalam tabel berikut ini sebelum Anda mengerjakan tugas-tugas.
TABEL CONTOH DAN BENTUK PENYIMPANGAN DALAM MENGANTISIPASI
DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL
UPAYA HAL CONTOH NYATA BENTUK PENYIMPANGAN
1. Penanaman a. dilarang merokok a. penyalahgunaan narkoba
nilai dan norma b. pendidikan seks b. seks pra nikah
c. pendidikan agama c. tindak kejahatan/kriminal
2. Pelaksanaan a. aturan keluarga a. kenakalan remaja, kriminal
peraturan yang b. tata tertib sekolah
konsisten c. undang-undang yg b. kenakalan remaja, perkela-
berlaku (mis, UU hian pelajar, bolos
no.9 tahun 1976 c. penyalahgunaan narkoba
3. Berkepribadian a. kebiasaan baik a. kriminal, penyimpangan
kuat dan teguh b. sikap terpuji perilaku
c. mandiri b. kenakalan remaja, tawuran
c. mabuk-mabukan, phobia
1. Sanksi yang tegas a. dibuang dari adat/ a. gaya hidup, sosialisasi
keluarga tidak sempurna
b. dikeluarkan dari b. kenakalan remaja, tawuran
sekolah c. kriminal
c. penjara/kurungan
2. Penyuluhan- a. penyuluhan narkoba a. penyalahgunaan narkoba
penyuluhan b. pembinaan di LP b. kriminal
(rutan)
c. diskusi kenakalan c. kenakalan remaja, tawuran,
remaja mabuk-mabukan
3. Rehabilitasi sosial a. Parmadisiwi, RSKO a. penyalahgunaan narkoba
b. Panti wanita nakal b. pelacuran
c. Panti rehabilitasi c. kenakalan remaja
anak nakal
MengantisipasiMengatasi
23
KEGIATAN 3A
Buatlah jaringan penyebab dan jaringan pemecahan masalah seperti contoh di bawah
ini:
Jaringan Penyebab
1. Banyak waktu 2. Solidaritas
luang dengan teman
Tawuran Pelajar
3. Menunjukkan 4. Takut dikatakan
keberanian, banci, pengecut dsb
harga diri
Jaringan Solusi (pemecahan masalah)
1. Memperbanyak 2. Penanaman
kegiatan sekolah kedisiplinan,
solidaritas
yang positif
Tawuran Pelajar
3. Mempunyai 4. Mempunyai
kebanggaan kepribadian yang
yang positif, positif, kuat dan teguh
keluarga harmonis
Buatlah jaringan seperti contoh dengan masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan obat terlarang.
2. Penyimpangan seksual.
24
KEGIATAN 3 (B)
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar.
1. Penyimpangan terhadap nilai dan norma dinamakan:
a. Deviation
b. Anomie
c. Normatif
d. Abnormal
e. Brutalisme.
2. Contoh perilaku menyimpang primer adalah ….
a. korupsi pejabat pemerintah
b. penjarahan terhadap gudang beras
c. pengrusakan dan pembakaran dalam bentrok massa
d. pengendara mobil menabrak pejalan kaki karena mabuk
e. poligami dilakukan tanpa seizin istri pertama.
3. Akibat buruk yang dapat timbul dari perkelahian pelajar adalah ….
a. semakin ketatnya disiplin sekolah
b. pembatasan kegiatan ekstrakurikuler
c. terganggunya suasana belajar
d. terbatasnya kebebasan siswa
e. meningkatnya pengawasan guru.
4. Perilaku menyimpang yang termasuk tindak kriminal adalah ….
a. kumpul kebo, narkotik, pembunuhan
b. penganiayaan, kumpul kebo, korupsi
c. penipuan, pemerkosaan, penganiayaan
d. penipuan, kolusi, narkoba
e. korupsi, arogansi, eksentrik.
5. Berikut ini termasuk contoh dari penyimpangan sebagai hasil sosialisasi yang
tidak sempurna:
a. seorang yang tinggal di tempat pelacuran
b. anak perempuan yang suka berpakaian laki-laki
c. persaingan yang dilakukan di dalam suatu organisasi
d. minum minuman keras hingga mabuk di diskotik
e. penyelundup memberi uang pada petugas yang korup.
6. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial antara lain:
a. sanksi yang tegas, penyuluhan, rehabilitasi sosial
b. penanaman nilai dan norma yang kuat, peraturan konsisten, kepribadian kuat
c. sikap yang tegas, sanksi yang tegas, peraturan konsisten
d. penanaman nilai dan norma, rehabilitasi sosial, berkepribadian kuat
e. sanksi yang tegas, peraturan yang konsisten, percaya diri.
25
7. Salah satu contoh upaya mengatasi penyimpangan sosial adalah ….
a. panti rehabilitasi korban narkoba
b. positive thinking
c. mengurangi arogansi
d. berkepribadian kuat
e. pelatihan komunikasi.
8. Sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial:
a. toleransi
b. akomodatif
c. organis
d. antisipatif
e. positive thinking.
9. Pelaku dari penyimpangan primer mempunyai hubungan dengan masyarakat
sekitarnya yang ditandai dengan ….
a. keengganan masyarakat untuk menerimanya kembali
b. ketidakmampuan pelaku bergaul kembali
c. adanya upaya persaingan dari masyarakat sekitarnya
d. keinginan masyarakat untuk melenyapkan pelakunya
e. tidak ada halangan untuk menjadi anggota masyarakat lagi.
10. Perhatikan pernyataan berikut:
1. kecurigaan materi.
2. cacat fisik.
3. hilangnya nyawa seseorang.
4. terganggunya ketertiban dan keamanan.
5. toleransi masyarakat.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut, perilaku menyimpang dapat membuat
akibat negatif baik bagi individu sendiri maupun bagi kelompoknya, yaitu nomor….
a. 1, 2, 3 dan 4
b. 1, 2, 3 dan 5
c. 1, 2, 4 dan 5
d. 1, 3, 4 dan 5
e. 2, 3, 4 dan 5.
26
27
PENUTUP
Anda telah menyelesaikan modul ini dengan baik. Selamat! Semoga Anda telah
paham benar dengan bahasan Penyimpangan Sosial ini. Kalau sekiranyaAnda masih
merasa kurang paham, maka lebih baik Anda membacanya berulang-ulang dan
penuh konsentrasi. Anda bisa juga membaca rangkuman di bawah ini, sehingga
menjadi benar-benar paham.
RANGKUMAN
1. Pengertian Penyimpangan Sosial
Segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity)
terhadap kehendak masyarakat.
2. Definisi Penyimpangan Sosial menurut:
a. James W. Van Der Zanden
Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
b. Robert M. Z. Lawang
Semua tindakan menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial
dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk
memperbaiki perilaku menyimpang.
c. Lemert (1951)
- Penyimpangan primer
Dilakukan seseorang tetapi pelaku masih dapat diterima masyarakat.
- Penyimpangan sekunder
Perbuatan yang dilakukan secara umum dikenal sebagai pelaku
penyimpangan.
3. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial
a. Menurut James W. Van Der Zenden
- nilai dan norma
- sosialisasi yang tidak sempurna
- sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang
b. Menurut Casare Lombrosso
- biologis
- psikologis
- sosiologis.
28
4. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
Penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran
terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Menurut kadar
penyimpangan dibagi antara lain:
- pembandel : tidak patuh nasihat
- pembangkang : tidak taat peringatan
- pelanggar : melanggar norma umum
- perusuh/penjahat : mengabaikan norma umum, melanggar ketertiban,
kerugian harta benda dan nyawa.
5. Kategori Penyimpangan Individual
a. penyalahgunaan narkotika
b. proses sosialisasi yang tidak sempurna
c. pelacuran
d. penyimpangan seksual
e. tindak kejahatan/kriminal
f. gaya hidup
6. Penyimpangan Kolektif (group deviation)
Penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara
bersama-sama (kolektif) yang patuh pada adanya norma kelompoknya yang kuat
dan bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan
kolektif antara lain:
a. kenakalan remaja
b. tawuran/perkelahian pelajar
c. penyimpangan kebudayaan
7. Dampak Penyimpangan Terhadap Diri Sendiri/Individu
a. terkucil
Dialami oleh pelaku penyimpangan: narkoba, penyimpangan seksual, tindak
kejahatan/kriminal.
b. Terganggunya perkembangan jiwa
Dialami oleh pelaku penyimpangan penyalahgunaan narkoba dan kelainan
seksual.
c. Rasa bersalah
Dialami hampir semua pelaku penyimpangan.
8. Dampak penyimpangan terhadap masyarakat/kelompok
a. Kriminalitas
Munculnya kelompok baru penjahat akibat sosialisasi menyimpang kaum
residivis.
b. Terganggunya keseimbangan sosial
Karena pelaku penyimpangan adalah bagian dari struktur sosial, maka
penyimpangan yang dilakukan akan mengganggu keseimbangan sosial.
29
9. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial
Usaha/langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi.
Usaha itu antara lain:
a. Penanaman nilai dan norma yang kuat
Melalui proses sosialisasi ditanamkan nilai-norma pada setiap individu secara
baik dan kuat.
b. Pelaksanaan peraturan yang konsisten
Usaha mencegah penyimpangan dengan memberlakukan peraturan yang
konsisten.
c. Berkepribadian yang kuat dan teguh
ikap dan sifat yang dimiliki secara khas dari seorang individu yang siap
memberi jawaban/tanggapan (positif) atas suatu keadaan sehingga mampu
berpikir, berperilaku yang baik, kuat dan teguh.
10. Usaha-usaha mengatasi penyimpangan sosial
a. Sanksi yang tegas
Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya mendapatkan sanksi yang
berupa hukuman yang tegas, sesuai hukum yang berlaku.
b. Penyuluhan-penyuluhan
Kepada pelaku penyimpangan kita ajak untuk kembali sadar hukum,
berperilaku sesuai dengan nilai dan norma melalui penyuluhan-penyuluhan.
c. Rehabilitasi sosial
Mengembalikan diri seperti keadaan sebelum terjadi penyimpangan.
11.Sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial
a. Tidak mudah terpengaruh
Dengan kepribadian yang kuat dan teguh.
b. Positive thinking (berpikir positif)
Kepada pelaku tindak kejahatan kita tunjukkan sikap positif thinking.
c. Mengurangi arogansi dan sikap eksentrik
Mengurangi kesombongan dan sikap eksentrik/unik yang dimiliki individu.
Kalau sekiranya Anda masih kurang paham tidak ada jeleknya kalauAnda berusaha
untuk lebih memahami dengan bertanya kepada teman, diskusi atau mencari sumber-
sumber lain, bisa juga bertanya kepada guru bina Anda. Anda pasti berhasil!
30
KEGIATAN 1(A)
Penyimpangan sosial yang terjadi:
1. Kategori penyimpangan sosial individual, yaitu:
- Penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari:
1. Narkotika (ganja)
2. Alkoholisme
2. Kategori penyimpangan sosial kolektif, yaitu:
- Tawuran pelajar.
KEGIATAN 1(B)
1. d
2. a
3. a
4. e
5. c
KEGIATAN 2 (A)
Hasil pengamatan:
1. Terjadi/tidak pengucilan.
2. Ada/tidak pasien penyakit jiwa akibat narkoba.
3. Ada/tidak pudarnya nilai dan norma.
KEGIATAN 2 (B)
1. ditolak
2. pengadilan
3. penjara/kurungan
4. otak
5. nilai dan norma
6. penyimpangan
7. ketergantungan/ketagihan/kecanduan
8. Robert K. Merton
9. Nilai dan norma
10.Adat
31
KEGIATAN 3 (A)
1. Jaringan penyebab
1. kurangnya pena- 2. pengaruh lingkungan,
naman nilai-nilai teman bermain,
agama sejak dini teman sekolah
3. ikut-ikutan, 4. mencari jalan pintas
takut dikatakan dalam menghadapi
pengecut masalah
Jaringan solusi (pemecahan masalah)
1. penanaman nilai- 2. mampu memilih
nilai agama sejak teman yang baik di
dini dalam keluarga lingkungan, teman
bermain, kelompok
3. mempunyai rasa 4. mampu memecahkan
percaya diri, masalah yang dihadapi
prinsip yang kuat secara rasional
2. Jaringan penyebab
1. kurangnya penanaman 2. pengaruh pergaulan
nilai-nilai agama teman bermain dan
dan pendidikan lain-lain
seks sejak dini
3. diperkosa, dipaksa 4. faktor psikologis,
berbuat, terpaksa kepribadian retak,
kepribadian ganda
Penyimpangan
seksual
Penggunaan obat
terlarang
Penggunaan obat
terlarang
32
Jaringan solusi (pemecahan masalah)
1. perlunya penanaman 2. mampu memilih
nilai agama dan teman bermain dan
pendidikan seks teman bergaul
sejak dini
3. mempunyai prinsip/ 4. melakukan terapi
kepribadian yang kepribadian, pengo-
kuat batan, dan sebagainya.
KEGIATAN 3 (B)
1. a
2. d
3. c
4. c
5. a
6. b
7. a
8. e
9. e
10.a
Penggunaan obat
terlarang
33
Conformity: Kecenderungan menyesuaikan diri pada norma-norma dan
nilai-nilai dalam suatu masyarakat.
Psikotropika: Zat/obat yang mempunyai efek dalam fungsi berpikir yang
menimbulkan ketagihan dan ketergantungan.
Sodomi: Hubungan kelamin melalui anus.
Transvestitisme: Kecenderungan menggunakan, memakai alat-alat lawan je-
nisnya, misalnya laki-laki pakai pakaian wanita.
Sadisme: Kecenderungan untuk berbuat kasar, menyakiti.
Pedophilia: Pelampiasan nafsu seksual kepada anak-anak kecil.
Residivis: terpidana, orang yang pernah dijatuhi hukuman (penjara).
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati S.Pd., Sosiologi jilid I untuk SMU kelas 2,
Esis, Jakarta, 2001.
Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk
SMU, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1996.
Drs. Lukman Hakim & Dra. E. J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas
2, PT. Grafindo Media Pratama, Jakarta, 1997.
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta, 1984.
Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung,
1999.
M. Sitorus, Berkenalan Dengan Sosiologi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000.
Kusmono Hadi, Sudjarwati, Andi Mulya, Sosiologi Suatu Pendekatan-Baru,
Piranti, Jakarta, 2002.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PPT MASALAH KEBERAGAMAN & SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PPT MASALAH KEBERAGAMAN & SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKATPPT MASALAH KEBERAGAMAN & SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PPT MASALAH KEBERAGAMAN & SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKATGhina Rusdiana Firdaus
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptSeptiaRini14
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945guruppkn11
 
Konflik Yugoslavia
Konflik YugoslaviaKonflik Yugoslavia
Konflik YugoslaviaRMadjid
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaWarnet Raha
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxFaisalAkbar680461
 
Memaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
Memaknai Nilai-Nilai KeindonesiaanMemaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
Memaknai Nilai-Nilai KeindonesiaanLestari Moerdijat
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalTutikDaryatni
 
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesiasejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesiaJohan Setiawan
 
Ppt globalisasi
Ppt globalisasiPpt globalisasi
Ppt globalisasihalilibun
 
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASKEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASSekar Lukinanti
 
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraProses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraAna Fitrotunnisa
 

Mais procurados (20)

PPT MASALAH KEBERAGAMAN & SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PPT MASALAH KEBERAGAMAN & SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKATPPT MASALAH KEBERAGAMAN & SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PPT MASALAH KEBERAGAMAN & SOLUSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
 
Presentasi globalisasi
Presentasi globalisasiPresentasi globalisasi
Presentasi globalisasi
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
 
Konflik Yugoslavia
Konflik YugoslaviaKonflik Yugoslavia
Konflik Yugoslavia
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budaya
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesiaMakalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
 
Memaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
Memaknai Nilai-Nilai KeindonesiaanMemaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
Memaknai Nilai-Nilai Keindonesiaan
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
 
Kewaspadaan Nasional
Kewaspadaan NasionalKewaspadaan Nasional
Kewaspadaan Nasional
 
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesiasejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
 
Ppt globalisasi
Ppt globalisasiPpt globalisasi
Ppt globalisasi
 
Dinamika Konflik Asia Selatan
Dinamika Konflik Asia SelatanDinamika Konflik Asia Selatan
Dinamika Konflik Asia Selatan
 
Ppt globalisasi
Ppt globalisasiPpt globalisasi
Ppt globalisasi
 
IDEOLOGI
IDEOLOGIIDEOLOGI
IDEOLOGI
 
Presentasi pkn.pptx
Presentasi pkn.pptxPresentasi pkn.pptx
Presentasi pkn.pptx
 
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASKEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
 
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraProses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
 

Destaque

Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3Paarief Udin
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosialjanida
 
Perilaku menyimpang Anak remaja
Perilaku menyimpang Anak remajaPerilaku menyimpang Anak remaja
Perilaku menyimpang Anak remajaFerdiB
 
Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialKhairun Najmi
 
Pengertian Seni Rupa Tradisional + Gambar
Pengertian Seni Rupa Tradisional + GambarPengertian Seni Rupa Tradisional + Gambar
Pengertian Seni Rupa Tradisional + GambarAriefiandra Ariefiandra
 
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Dewi Kartika
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosial Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosial Jeung Titiez
 
Soal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpangSoal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpangMutiarafah Rafa
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialDheea Resta
 
Bank soal sosiologi x ukk 2015
Bank soal sosiologi x ukk 2015Bank soal sosiologi x ukk 2015
Bank soal sosiologi x ukk 2015MTS al-hidayah
 

Destaque (16)

Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Perilaku menyimpang Anak remaja
Perilaku menyimpang Anak remajaPerilaku menyimpang Anak remaja
Perilaku menyimpang Anak remaja
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosial
 
Pengertian Seni Rupa Tradisional + Gambar
Pengertian Seni Rupa Tradisional + GambarPengertian Seni Rupa Tradisional + Gambar
Pengertian Seni Rupa Tradisional + Gambar
 
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
 
ips kelas 8
ips kelas 8ips kelas 8
ips kelas 8
 
Contoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosialContoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosial Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Soal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpangSoal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpang
 
penyimpangan sosial
penyimpangan sosialpenyimpangan sosial
penyimpangan sosial
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Bank soal sosiologi x ukk 2015
Bank soal sosiologi x ukk 2015Bank soal sosiologi x ukk 2015
Bank soal sosiologi x ukk 2015
 

Semelhante a Penyimpangan sosial

Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiEsti Dyah
 
RAGAM GEJALA SOSIAL Kelas X.pdf
RAGAM GEJALA SOSIAL Kelas X.pdfRAGAM GEJALA SOSIAL Kelas X.pdf
RAGAM GEJALA SOSIAL Kelas X.pdfbrianadi85
 
Perilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaPerilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaAris Pratama
 
Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)Paarief Udin
 
Perilaku menyimpang dalam kesehatan
Perilaku menyimpang dalam kesehatanPerilaku menyimpang dalam kesehatan
Perilaku menyimpang dalam kesehatan66601
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialdionadya p
 
Materi Sosiologi - Teori dan Contoh Perilaku Menyimpang
Materi Sosiologi - Teori dan Contoh Perilaku MenyimpangMateri Sosiologi - Teori dan Contoh Perilaku Menyimpang
Materi Sosiologi - Teori dan Contoh Perilaku Menyimpangroyadi14
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpangFathur Marah
 
Modul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XModul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XStefani Ardiana
 
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 1.pptx
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 1.pptxBab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 1.pptx
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 1.pptxagus644999
 
Makalah ketrampilan dan masalah sosial
Makalah ketrampilan dan masalah sosialMakalah ketrampilan dan masalah sosial
Makalah ketrampilan dan masalah sosialAgoesdwybima Salim
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Warnet Raha
 
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillMakalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillReyhan Abi
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat.pptx
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat.pptxBab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat.pptx
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat.pptxssuser12f1d9
 

Semelhante a Penyimpangan sosial (20)

Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah Sosialisasi
 
RAGAM GEJALA SOSIAL Kelas X.pdf
RAGAM GEJALA SOSIAL Kelas X.pdfRAGAM GEJALA SOSIAL Kelas X.pdf
RAGAM GEJALA SOSIAL Kelas X.pdf
 
Perilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaPerilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remaja
 
Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)
 
Perilaku menyimpang dalam kesehatan
Perilaku menyimpang dalam kesehatanPerilaku menyimpang dalam kesehatan
Perilaku menyimpang dalam kesehatan
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Materi Sosiologi - Teori dan Contoh Perilaku Menyimpang
Materi Sosiologi - Teori dan Contoh Perilaku MenyimpangMateri Sosiologi - Teori dan Contoh Perilaku Menyimpang
Materi Sosiologi - Teori dan Contoh Perilaku Menyimpang
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Modul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XModul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas X
 
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 1.pptx
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 1.pptxBab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 1.pptx
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat 1.pptx
 
Makalah ketrampilan dan masalah sosial
Makalah ketrampilan dan masalah sosialMakalah ketrampilan dan masalah sosial
Makalah ketrampilan dan masalah sosial
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillMakalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
 
F 20025 3o
F 20025 3oF 20025 3o
F 20025 3o
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat.pptx
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat.pptxBab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat.pptx
Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat.pptx
 

Mais de SMA Negeri 9 KERINCI (20)

Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93
 
Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94
 
Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95
 
Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96
 
Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97
 
Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98
 
Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99
 
Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100
 
2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)
 
2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)
 
2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)
 
2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)
 
2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)
 
2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)
 
2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)
 
2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)
 
2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)
 
2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)
 
2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)
 
2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)
 

Último

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Último (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Penyimpangan sosial

  • 1. Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Sos.II.01 Judul PENYIMPANGAN SOSIAL Penulis: Drs. Arief Herdiyanto C. Penyunting Materi: Drs. Eko Triraharjo, M.Pd. Penyunting Media: Dra. Indrayanti Christanto, M.Pd.
  • 2. DAFTAR ISI IDENTITAS DAFTAR ISI PENDAHULUAN Kegiatan Belajar 1: PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL ................... 5 Petunjuk .......................................................................... 5 Uraian Materi .................................................................. 5 1. Pengertian Penyimpangan Sosial.............................. 5 2. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial .......................... 7 3. Penyimpangan Individual .......................................... 8 4. Kategori Penyimpangan ............................................ 8 5. Penyimpangan Kolektif ............................................ 10 TUGAS KEGIATAN 1 ....................................................... 12 Kegiatan Belajar 2: DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL ............................ 15 Petunjuk .......................................................................... 15 Uraian Materi .................................................................. 15 1. Dampak Penyimpangan Sosial terhadap Diri Sendiri/Individu .................................................. 15 2. Dampak Penyimpangan Sosial terhadap Masyarakat/Kelompok ............................................. 16 TUGAS KEGIATAN 2 ....................................................... 18 Kegiatan Belajar 3: USAHA ANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL ............................................ 19 Petunjuk .......................................................................... 19 Uraian Materi .................................................................. 19 1. Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial ......................................................................... 19 2. Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial......... 20 3. Sikap yang cocok dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial ................................................ 21 TUGAS KEGIATAN 3 ....................................................... 23 PENUTUP ........................................................................................................ 27 KUNCI KEGIATAN ........................................................................................... 30 DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 33
  • 3. PENDAHULUAN Salam jumpa! Kita bertemu kembali dengan mata pelajaran Sosiologi. Bagaimana keadaan Anda? Baik-baik saja bukan? Semoga Anda selalu dalam keadaan sehat walafiat! Dengan demikian Anda bisa mulai belajar. Pernahkah Anda sadari dalam kehidupan ini pasti kita pernah berkawan atau berteman? Dengan kata lain kita mesti bermasyarakat? Dalam mata pelajaran Sosiologi ini kita akan mendapatkan pengetahuan untuk berkawan dengan baik dan menjadi anggota masyarakat yang menyadari akan kewajiban, hak, status dan peranan yang kita miliki. Dalam bermasyarakat kita sering menemukan suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang mulai tidak patuh pada aturan, tata tertib dan mengabaikan nilai dan norma. Itulah suatu keadaan atau kondisi yang disebut dengan istilah Penyimpangan Sosial. Sebagai warga masyarakat sudah selayaknya kalau kita punya niat untuk tidak berbuat hal seperti itu dan mau berusaha untuk turun tangan mengatasinya. KemampuanAnda untuk dapat mengantisipasi dan mengatasi Penyimpangan Sosial dalam masyarakat, merupakan tujuan pencapaian hasil pembelajaran Anda dalam Modul ini. Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan. 1. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Penyimpangan Sosial. 2. Kegiatan Belajar 2 : Dampak Penyimpangan Sosial. 3. Kegiatan Belajar 3 : Usaha Antisipasi dan Mengatasi Penyimpangan Sosial. Modul ini hendaknya dapat Anda selesaikan dalam waktu 4 jam pelajaran atau 4 x 45 menit termasuk penyelesaian tugas-tugasnya. Namun tidak tertutup kemungkinan apabila Anda dapat menyelesaikan kurang dari waktu tersebut. Pahamilah tujuan sebelum membaca uraian. Catat bagian-bagian yang belum paham sebagai bahan diskusi dengan teman, guru. Pada akhir setiap kegiatan belajar Anda, terdapat soal-soal latihan dan tugas yang harus Anda kerjakan. Pada akhir modul ini disediakan kunci jawaban. Pergunakan kunci tersebut setelahAnda selesai mengerjakan latihan dan tugasAnda. Diharapkan Anda mampu mengukur atau menilai sendiri kemajuan belajar Anda melalui kunci jawaban tersebut.
  • 4. Dengan cara belajar berurutan, kegiatan demi kegiatan, Anda pasti mampu menguasai dengan baik semua materi pelajaran dalam Modul ini. Apabila masih kurang paham, bacalah kembali kalimat demi kalimat lebih cermat dan penuh konsentrasi. Bisa juga Anda melakukan diskusi dengan teman atau bertanya pada guru bina Anda, bilamana menemukan kesulitan dalam memahami materi modul ini. Bacaan-bacaan lain yang menunjang seperti koran, majalah dan sebagainya dapat pula Anda gunakan untuk referensi Anda. Selamat belajar, semoga Anda sukses!
  • 5. 5 PENYIMPANGAN SOSIAL Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini Anda diharapkan dapat: 1. menyimpulkan penyimpangan sosial menurut beberapa ahli; 2. menjelaskan faktor-faktor penyimpangan sosial; 3. mendefinisikan penyimpangan individual; 4. mengkategorikan penyimpangan individual; dan 5. menguraikan pengertian penyimpangan kolektif. 1. Pengertian Penyimpangan Sosial Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat. Bagaimana, apakah Anda dapat memahami? Atau belum, marilah kita pelajari beberapa definisi para ahli, untuk memperjelas pengertian penyimpangan sosial. Definisi-definisi penyimpangan sosial: a. James W. Van Der Zanden: Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi. b. Robert M. Z. Lawang: Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. Kegiatan Belajar 1
  • 6. 6 c. Lemert (1951): Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk: 1). Penyimpangan Primer (Primary Deviation) Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: - menunggak iuran listrik, telepon, BTN dsb. - melanggar rambu-rambu lalu lintas. - ngebut di jalanan. 2). Penyimpangan Sekunder (secondary deviation) Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Pelaku didominasi oleh tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: - pemabuk, pengguna obat-obatan terlarang. - pemerkosa, pelacuran. - pembunuh, perampok, penjudi. Untuk lebih memperjelas pengertian Anda tentang Penyimpangan Sosial, amatilah gambar berikut ini: Gambar 1. Perilaku menyimpang di masyarakat Dari gambar no. 1 s/d no. 5 diatas coba Anda jawab di kertas jawaban tersendiri, mengapa termasuk sebagai perilaku menyimpang. Diskusikan jawaban Anda dengan teman-temanmu! Madat/candu/ngganja Judi Pelacur/WTS Pencuri Mabuk
  • 7. 7 2. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial a. Menurut James W. Van Der Zanden Faktor-faktor penyimpangan sosial adalah sebagai berikut: 1). Longgar/tidaknya nilai dan norma. Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Norma dan nilai sosial masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat yang lain. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan, di masyarakat barat merupakan hal yang biasa dan wajar. 2). Sosialisasi yang tidak sempurna. Di masyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan perilaku menyimpang. Contoh: di masyarakat seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan atau pedoman, menjadi teladan namun kadangkala terjadi pemimpin justru memberi contoh yang salah, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir tindakan tersebut maka terjadilah tindak perilaku menyimpang. 3). Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang. Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai sub kebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan/ pada umumnya. Contoh: Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh, masalah etika dan estetika kurang diperhatikan, karena umumnya mereka sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup yang pokok (makan), sering cekcok, mengeluarkan kata-kata kotor, buang sampah sembarangan dsb. Hal itu oleh masyarakat umum dianggap perilaku menyimpang. b. Menurut Casare Lombroso Perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor-faktor: 1). Biologis Misalnya orang yang lahir sebagai pencopet atau pembangkang. Ia membuat penjelasan mengenai “si penjahat yang sejak lahir”. Berdasarkan ciri-ciri tertentu orang bisa diidentifikasi menjadi penjahat atau tidak. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dan sebagainya. 2). Psikologis Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman traumatis yang dialami seseorang.
  • 8. 8 3). Sosiologis Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan. 3. Penyimpangan Individual (Individual Deviation) Penyimpangan individual merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Penyimpangan ini disebabkan oleh kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku yang jahat/tindak kriminalitas. Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dapat dibagi menjadi beberapa hal, antara lain: a. Tidak patuh nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang baik, penyimpangannya disebut pembandel. b. Tidak taat kepada peringatan orang-orang yang berwenang di lingkungannya, penyimpangannya disebut pembangkang. c. Melanggar norma-norma umum yang berlaku, penyimpangannya disebut pelanggar. d. Mengabaikan norma-norma umum, menimbulkan rasa tidak aman/tertib, kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya, penyimpangannya disebut perusuh atau penjahat. Apakah Anda pernah melakukan penyimpangan individual? Semoga tidak! Namun kadangkala karena kekhilafan kita sebagai manusia biasa penyimpangan individual itu pernah kita lakukan. Bagaimana kalau hal itu terjadi? Tentu Anda akan minta maaf pada lingkungan Anda dan berjanji untuk tidak mengulangi kembali perbuatan itu, bukan? Marilah kita lanjutkan kembali belajarnya! 4. Kategori Penyimpangan Individual Yang termasuk dalam tindak penyimpangan individual antara lain: a. Penyalahgunaan narkoba Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama. Contoh pemakaian obat terlarang/narkoba antara lain: - Narkotika (candu, ganja, putau) - Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin) - Alkoholisme. b. Proses sosialisasi yang tidak sempurna. Apabila seseorang dalam kehidupannya mengalami sosialisasi yang tidak sempurna, maka akan muncul penyimpangan pada perilakunya. Contohnya: seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya yang banyak melakukan tidak ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian dan sebagainya.
  • 9. 9 c. Pelacuran Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan menyerahkan diri kepada umum untuk dapat melakukan perbuatan sexual dengan mendapatkan upah. Pelacuran lebih disebabkan oleh tidak masaknya jiwa seseorang atau pola kepribadiannya yang tidak seimbang. Contoh: seseorang menjadi pelacur karena mengalami masalah (ekonomi, keluarga dsb.) Gambar 2. Obat-obatan psikotropika d. Penyimpangan seksual Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan seseorang. Beberapa jenis penyimpangan seksual: - Lesbianisme dan Homosexual - Sodomi - Transvestitisme - Sadisme - Pedophilia - Perzinahan - Kumpul kebo e. Tindak kejahatan/kriminal Tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, sosial dan agama. Yang termasuk ke dalam tindak kriminal antara lain: pencurian, penipuan, penganiayaan, pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan. f. Gaya hidup Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau biasanya. Penyimpangan ini antara lain: - Sikap arogansi Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian, kekuasaan, kekayaan dsb.
  • 10. 10 - Sikap eksentrik Perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh, misalnya laki-laki beranting di telinga, rambut gondrong dsb. Bagaimana, apakah Anda telah paham seluruh kategori penyimpangan individual? Semoga. Namun bila ada yang sulit catatlah hal-hal yang belum Anda pahami tersebut sebagai bahan diskusi atau pertanyaan pada saat tatap muka. Dengan demikian kita bisa melanjutkan belajarnya dengan bahasan penyimpangan kolektif berikut ini: 5. Penyimpangan Kolektif (Group Deviation) Penyimpangan kolektif yaitu: penyimpangan yang dilakukan secara bersama- sama atau secara berkelompok. Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara bersama-sama (kolektif). Mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman. Kesatuan dan persatuan dalam kelompok dapat memaksa seseorang ikut dalam kejahatan kelompok, supaya jangan disingkirkan dari kelompoknya. Penyimpangan yang dilakukan secara kelompok/kolektif antara lain: a. Kenakalan remaja Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan, membentuk geng-geng yang membuat onar dsb. b. Tawuran/perkelahian pelajar Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan di kota besar. Demikian juga tawuran yang terjadi antar kelompok/etnis/warga yang akhir-akhir ini sering muncul. Tujuan perkelahian bukan untuk mencapai nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas dendam atau pamer kekuatan/unjuk kemampuan.
  • 11. 11 Gambar 3. Perkelahian/tawuran pelajar c. Penyimpangan kebudayaan Karena ketidakmampuan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam kepribadian masing-masing individu dalam kelompok maka dapat terjadi pelanggaran terhadap norma-norma budayanya. Contoh: tradisi yang mewajibkan mas kawin yang tinggi dalam masyarakat tradisional banyak ditentang karena tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman. Kegiatan belajar 1 telah kita akhiri disini. Sebelum mengerjakan latihan/tugas, bacalah kembali materi pelajaran sekali lagi. Untuk lebih memahami dan memperkaya khasanah pengetahuan Anda tentang penyimpangan sosial, kerjakanlah tugas-tugas berikut ini:
  • 12. 12 KEGIATAN 1 (A) Baca dengan seksama artikel di bawah ini: Sumber: Pos Kota, 10 Oktober 2002 Dari artikel tersebut Anda akan mendapatkan beberapa penyimpangan sosial yang bakal terjadi atau tengah terjadi. Jelaskan masing-masing penyimpangan sosial yang terjadi dalam lembar kerja Anda. Masukkan masing-masing dalam kategorinya! 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234 BOGOR (Pos Kota). Domingus Menar, 20, seorang pedagang asongan yang tinggal di Jl. Pepaya, Kota Baru, Ciapus, Bogor ditangkap petugas karena membawa narkotika jenis Ganja seberat 0,9 gram. Saat diringkus di tempat tawuran Jl. IR Juanda kemarin, tersangka tidak melakukan perlawanan. Menurut Kapolresta Bogor, AKBP Drs Setyo Wasisto SH, saat ditangkap, tersangka berada sekitar lokasi tawuran pelajar. Asongan merangkap jual ganja Saat itu para petugas sedang menghalau para pelajar yang sedang tawuran. Berhasil mengusir pelajar yang tawuran, tersangka yang berada disekitar menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Semula petugas mencurigai tersangka sebagai provokator aksi tawuran itu. Namun setelah didekati petugas tersangka berusaha menghindar. Sehingga petugas segera menangkap dan menggeledah isi tas yang dibawa tersangka dan menemukan ganja itu. (rm) 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 12345678901234567890123456789012123456789 Miras disita dari gudang DEPOK (Pos Kota). Sekitar 500 botol minuman keras (Miras) disita Polsek Pancoranmas dari tempat berbeda dalam operasi kepolisian, Selasa malam. Yaitu sebanyak 180 botol dari gudang rumah warga di jalan Kartini, sekitar 300 botol dari gudang rumah warga Kampung Lio, dan sisanya dari rumah warga Jalan Cagar Alam, dengan berbagai jenis miras berupa topi miring, Mansion house dan arak orangtua. “Operasi ini merupakan langkah antisipasi, karena miras menjadi sumber awal kejahatan,” kata Kapolsek Pancoran mas AKP Antonius Sudjito didampingi Kanit Resintel Iptu Momo Supandi. (rr)
  • 13. 13 KEGIATAN 1 (B) Beri tanda silang (X) pada jawaban yang benar. 1. Perilaku menyimpang merupakan perbuatan yang …. a. menuruti dorongan hati b. mematuhi tata tertib c. melarang berbuat baik d. mengabaikan nilai dan norma e. memenuhi harapan jiwa. 2. Menurut Cesare Lombrosso “si penjahat yang sejak lahir”, merupakan penyimpangan melalui faktor: a. biologis b. psikologis c. sosiologis d. fisiologis e. sosialisasi. 3. Penyimpangan ini biasanya disebabkan oleh kelainan jiwa atau karena perilaku jahat: a. penyimpangan individual b. penyimpangan kolektif c. penyimpangan primer d. kenakalan remaja e. tawuran warga. 4. Yang bukan termasuk kategori penyimpangan individual adalah…. a. penyalahgunaan narkoba b. penyimpangan seksual c. kriminalitas d. gaya hidup e. tawuran pelajar. 5. Penyimpangan ini sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman, adalah penyimpangan …. a. pribadi b. individual c. kolektif d. campuran e. kebersamaan.
  • 14. 14
  • 15. 15 DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat: 1. menunjukkan dampak penyimpangan terhadap diri sendiri; 2. mengidentifikasi dampak penyimpangan sosial terhadap masyarakat/ kelompok. 1. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu Seseorang yang melakukan tindak penyimpangan oleh masyarakat akan dicap sebagai penyimpang (devian). Sebagai tolok ukur menyim- pang atau tidaknya suatu perilaku ditentukan oleh norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Setiap tindakan yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat akan dianggap sebagai penyimpangan dan harus ditolak. Akibat tidak diterimanya/ditolak perilaku individu yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat, maka berdampaklah bagi si individu tersebut hal-hal sebagai berikut: a. Terkucil Umumnya dialami oleh pelaku penyimpangan individual, antara lain pelaku penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal. Pengucilan kepada pelaku penyimpangan dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan supaya pelaku penyimpangan menyadari kesalahannya dan tindak penyimpangannya tidak menulari anggota masyarakat yang lain. Pengucilan dalam berbagai bidang, antara lain: hukum, adat/budaya dan agama. Pengucilan secara hukum, melalui penjara, kurungan, dsb. Pengucilan melalui agama, pada agama tertentu (contohnya: Katolik) ada hak-hak tertentu yang tidak boleh diterima oleh si pelaku penyimpangan, misalnya tidak boleh menerima sakramen tertentu bilamana seseorang melakukan tindakan penyimpangan (berdosa). b. Terganggunya perkembangan jiwa Secara umum pelaku penyimpangan sosial akan tertekan secara psikologis karena ditolak oleh masyarakat. Baik penyimpangan ringan maupun penyimpangan berat akan berdampak pada terganggunya perkembangan Kegiatan Belajar 2
  • 16. 16 mental atau jiwanya, terlebih-lebih pada penyimpangan yang memang diakibatkan dan yang mempunyai sasaran pada jaringan otaknya, misalnya pada pelaku penyalahgunaan narkoba dan kelainan seksual. c. Rasa bersalah Sebagai manusia yang merupakan mahluk yang berakal budi, mustahil seorang pelaku tindak penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa bersalah bahkan merasa menyesal telah melanggar nilai-nilai dan norma masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan muncul karena tindak penyimpangan tersebut telah merugikan orang lain, hilangnya harta benda bahkan nyawa. Gambar 4. Suasana persidangan 2. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok Seorang pelaku penyimpangan senantiasa berusaha mencari kawan yang sama untuk bergaul bersama, dengan tujuan supaya mendapatkan ‘teman’. Lama- kelamaan berkumpullah berbagai individu pelaku penyimpangan menjadi penyimpangan kelompok, akhirnya bermuara kepada penentangan terhadap norma masyarakat. Dampak yang ditimbulkan selain terhadap individu juga terhadap kelompok/masyarakat. Dampak apa saja yang muncul akibat adanya tindak penyimpangan terhadap kelompok masyarakat? Marilah kita bahas: a. Kriminalitas Tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat. Contoh: seorang residivis dalam penjara akan mendapatkan kawan sesama penjahat, sehingga sekeluarnya dari penjara akan membentuk ‘kelompok penjahat’, sehingga dalam masyarakat muncullah kriminalitas-kriminalitas baru.
  • 17. 17 b. Terganggunya keseimbangan sosial Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku menyimpang itu merupakan penyimpangan melalui struktur sosial. Karena masyarakat merupakan struktur sosial, maka tindak penyimpangan pasti akan berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu keseimbangan sosialnya. Contoh: pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk dsb. c. Pudarnya nilai dan norma Karena pelaku penyimpangan tidak mendapatkan sangsi yang tegas dan jelas, maka muncullah sikap apatis pada pelaksanaan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat. Sehingga nilai dan norma menjadi pudar kewibawaannya untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat. Juga karena pengaruh globalisasi di bidang informasi dan hiburan memudahkan masuknya pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia mampu memudarkan nilai dan norma, karena tindak penyimpangan sebagai eksesnya. Contoh: karena pengaruh film-film luar yang mempertontonkan tindak penyimpangan yang dianggap hal yang wajar disana, akan mampu menimbulkan orang yang tidak percaya lagi pada nilai dan norma di Indonesia. Nah… kegiatan belajar ke 2 telah Anda selesaikan. Selamat. Cobalah Anda baca sekali lagi. Dan bilamana ada yang Anda belum mengerti betul, catatlah lalu diskusikan dengan teman, atau bertanyalah kepada guru bina Anda. Selamat sekali lagi! Sekarang, kerjakan tugas-tugas berikut ini:
  • 18. 18 KEGIATAN 2 (A) Amatilah keadaan masyarakat di lingkungan Anda berada. Catat, adakah: 1. terjadi pengucilan pada pelaku penyimpangan. 2. pasien penyakit jiwa yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba. 3. mulai pudarnya nilai dan norma dalam masyarakat. KEGIATAN 2 (B) Lengkapilah kalimat-kalimat di bawah ini dengan pernyataan yang betul/cocok 1. Setiap penyimpangan bertentangan dengan kehendak masyarakat dan harus…. 2. Pengucilan melalui jalur hukum diselesaikan lewat lembaga …. 3. Sanksinya (soal no. 2) berupa pengucilan di dalam …. 4. Pemakai obat terlarang dapat menimbulkan rusaknya jaringan …. 5. Pengaruh globalisasi bisa menimbulkan pudarnya …. Dan …. 6. Masyarakat dapat mengalami keadaan yang labil, tanpa aturan atau anomie, yaitu bila …. dianggap biasa. 7. Obat terlarang ialah obat yang dapat menimbulkan …. 8. Penyimpangan melalui struktur sosial adalah pendapat …. 9. Krisis kewibawaan adalah salah satu dampak pudarnya …. dan …. 10.Andi dibuang dari keluarganya karena selalu melakukan penyimpangan termasuk pengucilan melalui lembaga …. Selamat Anda telah bekerja dengan baik! Marilah kita lanjutkan dengan kegiatan belajar berikutnya!
  • 19. 19 USAHA MENGANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda diharapkan dapat: 1. menunjukkan upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial, 2. menunjukkan contoh upaya-upaya mengatasi penyimpangan sosial, 3. menentukan sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial. 1. Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial Antisipasi adala usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melaui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi. Jadi sebelum tindak penyimpangan terjadi atau akan terjadi seseorang telah siap dengan berbagai ‘perisai’ untuk menghadapinya. Upaya mengantisipasi tersebut melalui: a. Penanaman nilai dan norma yang kuat Penanaman nilai dan norma pada seseorang individu melalui proses sosialisasi. Adapun tujuan proses sosialisasi antara lain sebagai berikut: - pembentukan konsep diri - pengembangan keterampilan - pengendalian diri - pelatihan komunikasi - pembiasaan aturan. Dengan melihat tujuan sosialisasi tersebut jelas ada penanaman nilai dan norma.Apabila tujuan sosialisasi tersebut terpenuhi pada seseorang individu dengan ideal, niscaya tindak penyimpangan tidak akan dilakukan oleh si individu tersebut. b. Pelaksanaan Peraturan Yang Konsisten Segala bentuk peraturan yang dikeluarkan pada hakekatnya adalah usaha mencegah adanya tindak penyimpangan, sekaligus juga sebagai sarana/alat penindak laku penyimpangan. Namun apabila peraturan-peraturan yang dikeluarkan tidak konsisten justru akan dapat menimbulkan tindak Kegiatan Belajar 3
  • 20. 20 penyimpangan. Apa yang dimaksud dengan konsisten? Konsisten adalah: satu dan lainnya saling berhubungan dan tidak bertentangan atau apa yang disebut dengan ajeg. c. Berkepribadian Kuat dan Teguh Apa yang dimaksud dengan Kepribadian? Menurut Theodore M. Newcomb kepribadian adalah: Kebiasaan, sikap-sikap dan lain-lain, sifat yang khas yang dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Seseorang disebut berkepribadian, apabila seseorang tersebut siap memberi jawaban dan tanggapan (positif) atas suatu keadaan. Apabila seseorang berkepribadian teguh ia akan mempunyai sikap yang melatarbelakangi semua tindakannya. Dengan demikian ia akan mempunyai pola pikir, pola perilaku, pola interaksi yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya. 2. Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial Sebelum kita menemui penyimpangan sosial terjadi dalam masyarakat, secara pribadi individu hendaklah sudah berupaya mengantisipasinya. Namun, apabila penyimpangan sosial terjadi juga, kita masing-masing berusaha untuk mengatasinya. Langkah-langkah apa yang dapat kita lakukan? a. Sanksi yang tegas Apa itu sanksi? Sanksi yaitu persetujuan atau penolakan terhadap perilaku tertentu. Persetujuan adalah sanksi positif, sedangkan penolakan adalah sanksi negatif yang mencakup pemulihan keadaan, pemenuhan keadaan dan hukuman. Sanksi diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan dipatuhinya norma-norma. Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya mendapatkan sanksi yang tegas, yang berupa hukuman yang tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku demi pemulihan keadaan masyarakat untuk tertib dan teratur kembali. b. Penyuluhan-penyuluhan Melalui jalur penyuluhan, penataran ataupun diskusi-diskusi dapat disampaikan kepada masyarakat penyadaran kembali pelaksanaan nilai, norma dan peraturan yang berlaku. Kepada pelaku penyimpangan sosial kesadaran kembali untuk berlaku sesuai dengan nilai, norma dan peraturan yang berlaku yang telah dilanggarnya, harus melalui penyuluhan secara terus menerus dan berkesinambungan. Terlebih-lebih pada pelaku tindak kejahatan/ kriminal. Peran lembaga-lembaga agama, kepolisian, pengadilan, Lembaga Permasyarakatan (LP) sangat diharapkan untuk mengadakan penyuluhan- penyuluhan tersebut.
  • 21. 21 Gambar 5. Suasana Seminar/ penyuluhan/diskusi c. Rehabilitasi sosial Untuk mengembalikan peranan dan status pelaku penyimpangan ke dalam masyarakat kembali seperti keadaan sebelum penyimpangan terjadi, itulah yang dimaksud dengan Rehabilitasi. Panti-panti rehabilitasi sosial sangat dibutuhkan untuk pelaku penyimpangan tertentu, misalnya Panti Rehabilitasi Anak Nakal, Pecandu Narkoba, Wanita Tuna Susila dsb. 3. Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial Dalam menghadapi baik sebelum maupun sesudah terjadinya penyimpangan sosial kita perlu bersikap. Sikap-sikap apa saja yang dapat kita perbuat? a. Tidak mudah terpengaruh Masih ingat dengan kepribadian? Asal kita punya kepribadian yang kuat dan teguh niscaya kita tidak mudah atau gampang terpengaruh pada hal-hal yang tidak baik atau menyimpang. Seandainya setiap insan/individu masing-masing mempunyai kepribadian yang matang, maka pengaruh buruk tidak akan bisa membuatnya berperilaku menyimpang, dunia ini akan damai, tenang dan tentram. Semoga! b. Berpikir positif (Positive Thinking) egala sesuatu yang kita pikirkan hendaknya mengenai hal-hal yang baik- baik saja (positif). Dengan berpikir positif maka kita akan berperilaku dan berbuat hal yang positif pula. Penyimpangan sosial tidak akan muncul dari individu-individu yang berpikir positif (positive thinking). Kepada pelaku tindak penyimpangan kita juga harus mampu menunjukkan sikap positive thinking, sehingga pelaku penyimpangan tersebut akan mampu dan mau meneladani kita, yang pada akhirnya dia akan tidak lagi berperilaku menyimpang.
  • 22. 22 c. Mengurangi Arogansi dan Sikap Eksentrik Tanpa adanya kesombongan dan menonjolkan sifat unik/eksentrik kita, maka tindakan/pelaku penyimpangan tidak akan muncul. Kenapa? Karena apabila kita memiliki dua sikap tersebut akan menimbulkan tindakan penyimpangan serta pelaku penyimpang yang lain akan merasa dirinya tersaingi sehingga ia akan berbuat lagi penyimpangan demi penyimpangan. Pemahaman usaha mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial telah berakhir. Kami harap Anda sudah mengerti dan paham betul. Guna lebih memperdalam pemahaman Anda, marilah kita cari contoh-contoh konkritnya, dari masing-masing upaya mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial dari dalam tabel berikut ini sebelum Anda mengerjakan tugas-tugas. TABEL CONTOH DAN BENTUK PENYIMPANGAN DALAM MENGANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL UPAYA HAL CONTOH NYATA BENTUK PENYIMPANGAN 1. Penanaman a. dilarang merokok a. penyalahgunaan narkoba nilai dan norma b. pendidikan seks b. seks pra nikah c. pendidikan agama c. tindak kejahatan/kriminal 2. Pelaksanaan a. aturan keluarga a. kenakalan remaja, kriminal peraturan yang b. tata tertib sekolah konsisten c. undang-undang yg b. kenakalan remaja, perkela- berlaku (mis, UU hian pelajar, bolos no.9 tahun 1976 c. penyalahgunaan narkoba 3. Berkepribadian a. kebiasaan baik a. kriminal, penyimpangan kuat dan teguh b. sikap terpuji perilaku c. mandiri b. kenakalan remaja, tawuran c. mabuk-mabukan, phobia 1. Sanksi yang tegas a. dibuang dari adat/ a. gaya hidup, sosialisasi keluarga tidak sempurna b. dikeluarkan dari b. kenakalan remaja, tawuran sekolah c. kriminal c. penjara/kurungan 2. Penyuluhan- a. penyuluhan narkoba a. penyalahgunaan narkoba penyuluhan b. pembinaan di LP b. kriminal (rutan) c. diskusi kenakalan c. kenakalan remaja, tawuran, remaja mabuk-mabukan 3. Rehabilitasi sosial a. Parmadisiwi, RSKO a. penyalahgunaan narkoba b. Panti wanita nakal b. pelacuran c. Panti rehabilitasi c. kenakalan remaja anak nakal MengantisipasiMengatasi
  • 23. 23 KEGIATAN 3A Buatlah jaringan penyebab dan jaringan pemecahan masalah seperti contoh di bawah ini: Jaringan Penyebab 1. Banyak waktu 2. Solidaritas luang dengan teman Tawuran Pelajar 3. Menunjukkan 4. Takut dikatakan keberanian, banci, pengecut dsb harga diri Jaringan Solusi (pemecahan masalah) 1. Memperbanyak 2. Penanaman kegiatan sekolah kedisiplinan, solidaritas yang positif Tawuran Pelajar 3. Mempunyai 4. Mempunyai kebanggaan kepribadian yang yang positif, positif, kuat dan teguh keluarga harmonis Buatlah jaringan seperti contoh dengan masalah sebagai berikut: 1. Penggunaan obat terlarang. 2. Penyimpangan seksual.
  • 24. 24 KEGIATAN 3 (B) Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar. 1. Penyimpangan terhadap nilai dan norma dinamakan: a. Deviation b. Anomie c. Normatif d. Abnormal e. Brutalisme. 2. Contoh perilaku menyimpang primer adalah …. a. korupsi pejabat pemerintah b. penjarahan terhadap gudang beras c. pengrusakan dan pembakaran dalam bentrok massa d. pengendara mobil menabrak pejalan kaki karena mabuk e. poligami dilakukan tanpa seizin istri pertama. 3. Akibat buruk yang dapat timbul dari perkelahian pelajar adalah …. a. semakin ketatnya disiplin sekolah b. pembatasan kegiatan ekstrakurikuler c. terganggunya suasana belajar d. terbatasnya kebebasan siswa e. meningkatnya pengawasan guru. 4. Perilaku menyimpang yang termasuk tindak kriminal adalah …. a. kumpul kebo, narkotik, pembunuhan b. penganiayaan, kumpul kebo, korupsi c. penipuan, pemerkosaan, penganiayaan d. penipuan, kolusi, narkoba e. korupsi, arogansi, eksentrik. 5. Berikut ini termasuk contoh dari penyimpangan sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna: a. seorang yang tinggal di tempat pelacuran b. anak perempuan yang suka berpakaian laki-laki c. persaingan yang dilakukan di dalam suatu organisasi d. minum minuman keras hingga mabuk di diskotik e. penyelundup memberi uang pada petugas yang korup. 6. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial antara lain: a. sanksi yang tegas, penyuluhan, rehabilitasi sosial b. penanaman nilai dan norma yang kuat, peraturan konsisten, kepribadian kuat c. sikap yang tegas, sanksi yang tegas, peraturan konsisten d. penanaman nilai dan norma, rehabilitasi sosial, berkepribadian kuat e. sanksi yang tegas, peraturan yang konsisten, percaya diri.
  • 25. 25 7. Salah satu contoh upaya mengatasi penyimpangan sosial adalah …. a. panti rehabilitasi korban narkoba b. positive thinking c. mengurangi arogansi d. berkepribadian kuat e. pelatihan komunikasi. 8. Sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial: a. toleransi b. akomodatif c. organis d. antisipatif e. positive thinking. 9. Pelaku dari penyimpangan primer mempunyai hubungan dengan masyarakat sekitarnya yang ditandai dengan …. a. keengganan masyarakat untuk menerimanya kembali b. ketidakmampuan pelaku bergaul kembali c. adanya upaya persaingan dari masyarakat sekitarnya d. keinginan masyarakat untuk melenyapkan pelakunya e. tidak ada halangan untuk menjadi anggota masyarakat lagi. 10. Perhatikan pernyataan berikut: 1. kecurigaan materi. 2. cacat fisik. 3. hilangnya nyawa seseorang. 4. terganggunya ketertiban dan keamanan. 5. toleransi masyarakat. Dari pernyataan-pernyataan tersebut, perilaku menyimpang dapat membuat akibat negatif baik bagi individu sendiri maupun bagi kelompoknya, yaitu nomor…. a. 1, 2, 3 dan 4 b. 1, 2, 3 dan 5 c. 1, 2, 4 dan 5 d. 1, 3, 4 dan 5 e. 2, 3, 4 dan 5.
  • 26. 26
  • 27. 27 PENUTUP Anda telah menyelesaikan modul ini dengan baik. Selamat! Semoga Anda telah paham benar dengan bahasan Penyimpangan Sosial ini. Kalau sekiranyaAnda masih merasa kurang paham, maka lebih baik Anda membacanya berulang-ulang dan penuh konsentrasi. Anda bisa juga membaca rangkuman di bawah ini, sehingga menjadi benar-benar paham. RANGKUMAN 1. Pengertian Penyimpangan Sosial Segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat. 2. Definisi Penyimpangan Sosial menurut: a. James W. Van Der Zanden Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi. b. Robert M. Z. Lawang Semua tindakan menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. c. Lemert (1951) - Penyimpangan primer Dilakukan seseorang tetapi pelaku masih dapat diterima masyarakat. - Penyimpangan sekunder Perbuatan yang dilakukan secara umum dikenal sebagai pelaku penyimpangan. 3. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial a. Menurut James W. Van Der Zenden - nilai dan norma - sosialisasi yang tidak sempurna - sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang b. Menurut Casare Lombrosso - biologis - psikologis - sosiologis.
  • 28. 28 4. Penyimpangan Individual (Individual Deviation) Penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Menurut kadar penyimpangan dibagi antara lain: - pembandel : tidak patuh nasihat - pembangkang : tidak taat peringatan - pelanggar : melanggar norma umum - perusuh/penjahat : mengabaikan norma umum, melanggar ketertiban, kerugian harta benda dan nyawa. 5. Kategori Penyimpangan Individual a. penyalahgunaan narkotika b. proses sosialisasi yang tidak sempurna c. pelacuran d. penyimpangan seksual e. tindak kejahatan/kriminal f. gaya hidup 6. Penyimpangan Kolektif (group deviation) Penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara bersama-sama (kolektif) yang patuh pada adanya norma kelompoknya yang kuat dan bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan kolektif antara lain: a. kenakalan remaja b. tawuran/perkelahian pelajar c. penyimpangan kebudayaan 7. Dampak Penyimpangan Terhadap Diri Sendiri/Individu a. terkucil Dialami oleh pelaku penyimpangan: narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal. b. Terganggunya perkembangan jiwa Dialami oleh pelaku penyimpangan penyalahgunaan narkoba dan kelainan seksual. c. Rasa bersalah Dialami hampir semua pelaku penyimpangan. 8. Dampak penyimpangan terhadap masyarakat/kelompok a. Kriminalitas Munculnya kelompok baru penjahat akibat sosialisasi menyimpang kaum residivis. b. Terganggunya keseimbangan sosial Karena pelaku penyimpangan adalah bagian dari struktur sosial, maka penyimpangan yang dilakukan akan mengganggu keseimbangan sosial.
  • 29. 29 9. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial Usaha/langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi. Usaha itu antara lain: a. Penanaman nilai dan norma yang kuat Melalui proses sosialisasi ditanamkan nilai-norma pada setiap individu secara baik dan kuat. b. Pelaksanaan peraturan yang konsisten Usaha mencegah penyimpangan dengan memberlakukan peraturan yang konsisten. c. Berkepribadian yang kuat dan teguh ikap dan sifat yang dimiliki secara khas dari seorang individu yang siap memberi jawaban/tanggapan (positif) atas suatu keadaan sehingga mampu berpikir, berperilaku yang baik, kuat dan teguh. 10. Usaha-usaha mengatasi penyimpangan sosial a. Sanksi yang tegas Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya mendapatkan sanksi yang berupa hukuman yang tegas, sesuai hukum yang berlaku. b. Penyuluhan-penyuluhan Kepada pelaku penyimpangan kita ajak untuk kembali sadar hukum, berperilaku sesuai dengan nilai dan norma melalui penyuluhan-penyuluhan. c. Rehabilitasi sosial Mengembalikan diri seperti keadaan sebelum terjadi penyimpangan. 11.Sikap yang cocok dalam menghadapi penyimpangan sosial a. Tidak mudah terpengaruh Dengan kepribadian yang kuat dan teguh. b. Positive thinking (berpikir positif) Kepada pelaku tindak kejahatan kita tunjukkan sikap positif thinking. c. Mengurangi arogansi dan sikap eksentrik Mengurangi kesombongan dan sikap eksentrik/unik yang dimiliki individu. Kalau sekiranya Anda masih kurang paham tidak ada jeleknya kalauAnda berusaha untuk lebih memahami dengan bertanya kepada teman, diskusi atau mencari sumber- sumber lain, bisa juga bertanya kepada guru bina Anda. Anda pasti berhasil!
  • 30. 30 KEGIATAN 1(A) Penyimpangan sosial yang terjadi: 1. Kategori penyimpangan sosial individual, yaitu: - Penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari: 1. Narkotika (ganja) 2. Alkoholisme 2. Kategori penyimpangan sosial kolektif, yaitu: - Tawuran pelajar. KEGIATAN 1(B) 1. d 2. a 3. a 4. e 5. c KEGIATAN 2 (A) Hasil pengamatan: 1. Terjadi/tidak pengucilan. 2. Ada/tidak pasien penyakit jiwa akibat narkoba. 3. Ada/tidak pudarnya nilai dan norma. KEGIATAN 2 (B) 1. ditolak 2. pengadilan 3. penjara/kurungan 4. otak 5. nilai dan norma 6. penyimpangan 7. ketergantungan/ketagihan/kecanduan 8. Robert K. Merton 9. Nilai dan norma 10.Adat
  • 31. 31 KEGIATAN 3 (A) 1. Jaringan penyebab 1. kurangnya pena- 2. pengaruh lingkungan, naman nilai-nilai teman bermain, agama sejak dini teman sekolah 3. ikut-ikutan, 4. mencari jalan pintas takut dikatakan dalam menghadapi pengecut masalah Jaringan solusi (pemecahan masalah) 1. penanaman nilai- 2. mampu memilih nilai agama sejak teman yang baik di dini dalam keluarga lingkungan, teman bermain, kelompok 3. mempunyai rasa 4. mampu memecahkan percaya diri, masalah yang dihadapi prinsip yang kuat secara rasional 2. Jaringan penyebab 1. kurangnya penanaman 2. pengaruh pergaulan nilai-nilai agama teman bermain dan dan pendidikan lain-lain seks sejak dini 3. diperkosa, dipaksa 4. faktor psikologis, berbuat, terpaksa kepribadian retak, kepribadian ganda Penyimpangan seksual Penggunaan obat terlarang Penggunaan obat terlarang
  • 32. 32 Jaringan solusi (pemecahan masalah) 1. perlunya penanaman 2. mampu memilih nilai agama dan teman bermain dan pendidikan seks teman bergaul sejak dini 3. mempunyai prinsip/ 4. melakukan terapi kepribadian yang kepribadian, pengo- kuat batan, dan sebagainya. KEGIATAN 3 (B) 1. a 2. d 3. c 4. c 5. a 6. b 7. a 8. e 9. e 10.a Penggunaan obat terlarang
  • 33. 33 Conformity: Kecenderungan menyesuaikan diri pada norma-norma dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Psikotropika: Zat/obat yang mempunyai efek dalam fungsi berpikir yang menimbulkan ketagihan dan ketergantungan. Sodomi: Hubungan kelamin melalui anus. Transvestitisme: Kecenderungan menggunakan, memakai alat-alat lawan je- nisnya, misalnya laki-laki pakai pakaian wanita. Sadisme: Kecenderungan untuk berbuat kasar, menyakiti. Pedophilia: Pelampiasan nafsu seksual kepada anak-anak kecil. Residivis: terpidana, orang yang pernah dijatuhi hukuman (penjara). DAFTAR PUSTAKA Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati S.Pd., Sosiologi jilid I untuk SMU kelas 2, Esis, Jakarta, 2001. Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk SMU, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1996. Drs. Lukman Hakim & Dra. E. J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas 2, PT. Grafindo Media Pratama, Jakarta, 1997. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta, 1984. Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung, 1999. M. Sitorus, Berkenalan Dengan Sosiologi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000. Kusmono Hadi, Sudjarwati, Andi Mulya, Sosiologi Suatu Pendekatan-Baru, Piranti, Jakarta, 2002.