SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 42
Baixar para ler offline
Metoda Simulasi

      Hendrawan
hend@telecom.ee.itb.ac.id
Outline

•   Motivasi ………. Mengapa simulasi?
•   Teknik-teknik simulasi
•   Operasi dasar suatu simulasi
•   Pseudo-random number generator
•   Stochastic nature dari simulasi
•   Steady-state behaviour
    – Confidence intervals
    – Langkah-langkah simulasi
• Mempercepat (speeding up) simulasi
Teknik Evaluasi (Ulangan)
Mengapa Simulasi (1) ?

• Asumsi-asumsi diperlukan pada model analitis
  supaya mudah ditangani (tractable) …
   –   Simple job scheduling
   –   Buffer tak hingga
   –   Single resource digunakan untuk satu job
   –   Timing dan sinkronisasi sederhana
   –   Macam-macam resource berbeda independent
   –   Waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan independen
   –   Proses kedatangan
   –   Distribusi waktu pelayanan (panjang paket)
Mengapa Simulasi (2) ?

• Tidak begitu abstrak dibandingkan model analitis,
  shg mungkin memerlukan waktu pengembangan
  lebih sedikit

• Model dp dibangun untuk level detail yg diinginkan

• Tetapi …
   – Model simulasi masih dp menyita waktu
   – Waktu eksekusi simulasi dp sangat besar
   – Simulasi adalah, secara esensial, suatu proses eksperimen
     yg memerlukan perencanaan yg hati-hati
Simulasi vs Komputasi

• Utk tujuan kita, otomatisasi code utk menentukan
  solusi numerik utk model analitis adalah bukan
  simulasi

• Utk tujuan kita, simulasi meniru kelakuan sistem,
  tetapi dlm cara stochastic
   – Functional simulation: memverifikasi kelakuan fungsional
     dari suatu sistem (mis. menggunakan VHDL)
   – Stochastic simulation: menentukan performansi suatu
     sistem berdasarkan eksperimen dg event “random”
   – Dimungkinkan utk mempunyai model hybrid yg melakukan
     keduanya
Stochastic Discrete Event
            Simulation
  A simulation is the imitation of the operation of a
  real-world process or system over time. Whether
  done by hand or on a computer, simulation involves
  the generation of an articial history of a system
  [...] to draw inferences concerning the operation
  characteristics ofthe real system."

• Simulasi dijalankan pada komputer
• Simulasi adalah model dari suatu sistem, dengan
  software memodelkan sistem, dan ukuran numerik
  performansi diturunkan dari output simulasi
Tipe-Tipe Sistem
• statis vs. dinamis: pada sistem statis output hanya
  tergantung input saat ini dan tidak pada input-
  input sebelumnya
• discrete-state vs. continuous-state: pada suatu
  sistem continuous-state paling sedikit satu
  komponen (input, state) mempunyai rentang
  uncountable
• stochastic vs. deterministic: pada suatu sistem
  stochastic paling sedikit satu komponen dari input
  atau state sistem adalah random
• komputer dan sistem komunikasi umumnya dinamis
  dan stochastic discrete state  stochastic
  discrete event simulation
Stochastic Discrete Event
       Simulation - Generalities
• Beberapa bagian dari beban/workload atau internal
  state adalah “random", diperlukan:
    – Metoda utk karakteristisasi statistik dari korespondensi
      proses real-world, utk membangung model stochastic
      darinya
    – Metoda utk membangkitkan bilangan/proses random (mis
      sbg workload)
    – Metoda untuk intepretasi output simulasi (random)
•   Simulasi adalah suatu program komputer:
    – Ditulis dalam suatu bahasa pemrograman (general purpose
      atau dedicated)
    – memerlukan runtime – kadang besar
Teknik-Teknik Simulasi (1)

• State Space …
  – Continuous space: state pada simulasi adalah kontinyu
    (mis. arus melalui suatu resistor)
  – Discrete state: state pada simulasi adalah diskrit (mis.
    jumlah paket dlm antrian)

• Events …
  – Continuous time: event-event sistem dp terjadi pd
    sembarang waktu (mis. kedatangan adalah Poisson)
  – Discrete time: event-event sistem dp terjadi hanya pd
    waktu-waktu tertentu (mis. kedatangan merupakan
    Bernoulli process)
Teknik-Teknik Simulasi (2)

• Bagaimana simulasi berjalan …
   – Time-driven: simulasi berjalan pd interval waktu
     tertentu/fixed (mis. state ditentukan pada saat t, t + t,
     t + 2 t, …)
   – Event-driven: simulasi berjalan dari event-ke-event (mis.
     state ditentukan pd titik waktu dari event berikutnya)

• Biasanya simulasi jaringan …
   – Discrete state
   – Discrete time atau continuous tetapi “quantized” time
   – Event-driven
Events dan Efisiensi (1)
• Suatu event adalah sembarang aktivitas dlm
  jaringan yg dp, secara potensial, menuju ke
  perubahan state atau ke event lain yg menuju ke
  perubahan state
   – Kedatangan paket pd suatu antrian
   – Penyelesaian transmisi
   – Kegagalan (failure) suatu link

• Utk setiap event, simulator harus meniru operasi
  sistem utk …
   – Update state sistem
   – Update statistics
   – Menentukan event kedepan yg baru
Events dan Efisiensi (2)

• Time-driven simulation harus menentukan jika
  suatu event baru muncul pd setiap langkah waktu
  diskrit, dan jika suatu event telah terjadi, proses
  event tsb.

• Event-driven simulation hanya perlu proses event
  pd titik waktu dimana suatu event terjadi

• Simulasi event-driven dp secara substansial lebih
  efisien secara komputasi dibandingkan dg simulasi
  time-driven
Contoh Sederhana

• Perhatikan simulasi dari sistem antrian tunggal

• Mungkin tdk dp ditangani secara analitis (mis,. Krn
  trafik, waktu pelayanan dan/atau waktu pelayanan)

• State sistem adalah jumlah dlm sistem, N(t)

• Ukuran performansi adalah waktu rata-rata
  pelanggan dlm sistem dan jumlah rata-rata
  pelanggan dlm sistem
Simulasi dari State Sistem

• State sistem dp disimulasikan berdasarkan pd
  waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan
   – Waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan dp
     berharga sembarang
   – Urutan pelayanan dp lain selain FIFO
   – Tdk dibatasi pd kedatangan Poisson dan waktu pelayanan
     eksponensial atau asumsi serupa utk model analitis

• Events adalah
   – Kedatangan
   – Kepergian (penyelesaian pelayanan)
State Sistem

• State sistem sbg fungsi waktu …
Ukuran Performansi (1)

• Jumlah rata-rata dlm sistem adalah waktu rata-
  rata dari N(t)
   – Area dari t = 0 ke t = T dibagi dg T
Ukuran Performansi (2)

• Waktu rata-rata dlm sistem
  – Area dari t = 0 sampai t = T dibagi dg n, jumlah total
    pelanggan
Algoritma Simulasi (1)
Algoritma Simulasi (2)
Algoritma Simulasi (3)
Isue-Isue Implementasi

• Waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan
   – Pseudo-random number generator

• Next event queue
   – Harus efisien dlm hal ukuran dan waktu pencarian
   – Diurut shg event berikutnya mudah diidentifikasi
   – Tergantung pd berbagai usulan utk struktur data yg
     efisien

• Waktu awal dan akhir
   – more later

• Tambahan statistik kadang diinginkan
Pseudo-Random Number
              Generation (1)
• Deretan angka pseudo-random digunakan utk
  menentukan kelakuan „stochastic‟ dari sistem, spt ..
   –   Waktu antar kedatangan
   –   Waktu pelayanan
   –   Level prioritas
   –   Routing
   –   Packet loss
   –   Bit Error
   –   Link failure
Pseudo-Random Number
            Generation (2)
• Algoritman pseudo-random number generation yg
  umum membangkitkan uniform random variables,
  asumsi dlm interval [0, 1)
   – U[0,1)

• Kadang menginginkan distribusi lain F(s), mis.
  Binomial atau Eksponensial

• Perlu menggunakan inverse function utk
  menentukan F(s) diberikan U[0,1)
Inverse Functions (1)

• Mis. Random variables X terdistribusi eksponensial
  …
Inverse Functions (2)

• Kita memp. Y ~ U[0,1) dan memerlukan FX(x)
Inverse Functions (3)

• Shg, ambil Y bilangan pseudo-random dari U[0,1)

• Ambil x = -ln(1-Y)/, maka x adalah bilangan
  pseudo-random eksponensial
Inverse Functions (4)

• Mis. Kedatangan terjadi dg probabilitas a dan tidak
  terjadi dg probabilitas 1-a

• Ambil Y sbg bilangan pseudo-random dari U[0,1)

• Tentukan bilangan pseudo random Z …
   – Ambil Z = 1, jika ada dlm interval
   – Ambil Z = 0, jika tdk ada dlm interval

• Algoritma
   – Z = 1, jika Y < a
   – Z = 0, lainnya
Stochastic Nature dari Simulasi

• Krn bilangan pseudo-random digunakan dlm model,
  hasilnya juga random
• Hasil akan bervariasi dari run ke run, mis.
  Bergantung pada panjang dari run simulasi
• Hasil adalah suatu statistical experiment!
• Isue …
   – Bagaimana kita tahu sistem dlm steady-state?
   – Bagaimana kita tahu sistem sdh dlm steady-state cukup
     lama utk mengeliminasi efek dari kelakuan initial
     transient?
   – Bagaimana kita tahu hasil dari sample (eksperimen) ini
     valid?
Transient vs Steady-State

• Ukuran performansi yg tergantung pd initial state
  dari simulasi adalah ukuran transient
   – kadang yg menjadi titik perhatian, mis. bagaimana respon
     sistem thd link failure

• Jika perhatian adalah performansi steady-state
  atau jangka panjang
   – Simulasi hrs cukup lama shg efek initial state pd ukuran
     performansi dp diabaikan
   – Buang hasil dari perioda initial transient (tapi perlu
     identifikasi akhir dari durasi perioda ini)
Transient/Steady State

• Transient/Steady State
     – Transient behavior : Suatu tipikal kelakuan sistem yg
       tergantung pd kondisi inisial (mis. booting up atau
       recovering dari suatu kegagalan komponen)
     – Steady state behavior : kelakuan operasi normal dari
       sistem independent terhadap kondisi inisial



Simulasi packet loss
pd suatu antrian
router
Confidence Intervals

• X% confidence interval (a,b) dari pengukuran Y
  berarti jika simulasi sistem bbrp kali, hasil Y akan
  jatuh antara a dan b X% dari waktu

• Membangun confidence intervals memerlukan,
  secara efektif, multiple samples
   – Memperhitungkan variabilitas
   – Bagaimana kita mendpkan multiple samples?
Teknik-Teknik Utk Confidence
          Intervals (1)
• Pengulangan Independen
  – Jalankan simulasi n kali utk mendpkan n sample
    independen
  – Komputasi utk transien period adalah “wasted” utk n run

• Batch berarti
  – Satu single run dibagi kedlm N perioda sama panjang,
    memberikan N sample
  – Phase initial transient hanya dibuang satu kali
  – Sulit utk menentukan harga yg pas utk N utk secara
    efektif mengeliminasi korelasi antar batch
Teknik-Teknik Utk Confidence
          Intervals (2)
• Simulasi Regenerative
   – Regeneration point dari suatu simulasi adalah titik dimana
     distribusi dari event kedepan adalah independen dari
     state saat ini
   – Ukuran dari tiap perioda diantara regeneration points
     membentuk samples independen
   – Kesulitan dlm identifikasi regeneration points yg terjadi
     secara sering
In-Class Exercise (1)

• Perhatikan sistem antrian tunggal yg didiskusikan
  seblmnya. Di bawah kondisi apa indikasi waktu
  dibawah adalah regeneration points (Usulan
  regeneration points adalah dimana suatu paket
  departs dan meninggalkan sistem kosong)
Workload: Traffic Models

• Model trafik sangat penting terhadap hasil
  simulasi

• Contoh:
   – Waktu antar kedatangan
   – Ukuran paket (waktu transmisi)

• Berbagai model trafik dikembangkan
Langkah-Langkah Simulasi (1)

• Pahami persyaratn simulasi dan batas-batas sistem

• Identifikasi
   – Faktor-faktor
   – Parameter-parameter
   – Ukuran-ukuran

• Bangun model
   – Sistem
   – Workload

• Implementasi
Lankah-Langkah Simulasi (2)

• V&V
   – Validasi: apakah sistem secara akurat menangkap
     performansi sistem yg menjadi perhatian? Apakah model
     ini valid?
   – Verifikasi: apakah implementasi secara akurat
     mengimplementasikan model
• Perencanaan eksperimen initial
   – Tentukan bagaimana faktor-faktor akan divariasikan,
     termasuk relasi satu dg lainnya
• Analisa sensitivitas
   – Tentukan faktor-faktor yg memp efek terbesar
• Perbaiki disain eksperimen
Langkah-Langkah Simulasi (3)

• Koleksi data simulasi
• Analisa data dan interprestasi
• Presentasi hasil
Tools (1)

• Standar high-level programming language spt Java,
  C, C++, FORTRAN
   – Simulasi diprogram spt aplikasi standar
   – Biasanya memerlukan waktu pengembangan yg paling lama

• Bahasa simulasi, spt SIMSCRIPT
   – Bahasa sdh dirancang utk memudahkan pemrograman utk
     simulasi mis., libraries utk event queuing
   – Tujuan pengurangan waktu pengembangan
Tools (2)

• Paket simulasi jaringan yg fleksibel, spt OPNET
  Modeler
   – Memungkinkan programming utk membangun modul-modul
   – Modul-modul di-assembly menggunakan graphical user
     interface
   – Domain specific

• Rigid network simulation, spt OPNET‟s IT Decision
  Guru
Speeding-Up Simulation

• Hierarchical Decomposition dan Teknik Hybrid
   – Dekompoisisi sistem kedlm suatu hierarki
   – Gunakan agregated, low fidelity dan/atau submodul
     analitis
   – Sbg contoh, analisa suatu LAN dan gantikan dg sumber
     trafik tunggal utk simulasi suatu WAN

• Reduksi Variansi
   – Gunakan properties dari sistem utk mengurangi variasi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

01 slide rn - posisi kurikulum informatika dalam acmieee-cs computing curri...
01 slide   rn - posisi kurikulum informatika dalam acmieee-cs computing curri...01 slide   rn - posisi kurikulum informatika dalam acmieee-cs computing curri...
01 slide rn - posisi kurikulum informatika dalam acmieee-cs computing curri...
Ainul Yaqin
 
Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111
Aula Ayubi
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
gdengurah
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
cofry
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
guestb7aaaf1e
 
Forward Backward Chaining
Forward Backward ChainingForward Backward Chaining
Forward Backward Chaining
Herman Tolle
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Cliquerz Javaneze
 

Mais procurados (20)

01 slide rn - posisi kurikulum informatika dalam acmieee-cs computing curri...
01 slide   rn - posisi kurikulum informatika dalam acmieee-cs computing curri...01 slide   rn - posisi kurikulum informatika dalam acmieee-cs computing curri...
01 slide rn - posisi kurikulum informatika dalam acmieee-cs computing curri...
 
Sistem pakar
Sistem pakarSistem pakar
Sistem pakar
 
02. apsi pertemuan II
02. apsi pertemuan II02. apsi pertemuan II
02. apsi pertemuan II
 
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi KlasikUji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik
 
Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111
 
Tahapan pengembangan perangkat lunak
Tahapan pengembangan perangkat lunakTahapan pengembangan perangkat lunak
Tahapan pengembangan perangkat lunak
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 
6 sinkronisasi aplod
6 sinkronisasi aplod6 sinkronisasi aplod
6 sinkronisasi aplod
 
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Teknik Pengujian Perangkat LunakTeknik Pengujian Perangkat Lunak
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
 
Sistem Waktu Nyata (Real Time System)
Sistem Waktu Nyata (Real Time System)Sistem Waktu Nyata (Real Time System)
Sistem Waktu Nyata (Real Time System)
 
5 penjadwalan aplod
5 penjadwalan aplod5 penjadwalan aplod
5 penjadwalan aplod
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
 
04 Testing Perangkat Lunak
04 Testing Perangkat Lunak04 Testing Perangkat Lunak
04 Testing Perangkat Lunak
 
8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
 
Forward Backward Chaining
Forward Backward ChainingForward Backward Chaining
Forward Backward Chaining
 
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan PenerapannyaMakalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Simulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareSimulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel Software
 

Semelhante a Teknik Simulasi

Pemodelandan simulasi
Pemodelandan simulasiPemodelandan simulasi
Pemodelandan simulasi
Su Wendri
 
Kuliah 1 pemodelan simulasi introduction
Kuliah 1 pemodelan simulasi   introductionKuliah 1 pemodelan simulasi   introduction
Kuliah 1 pemodelan simulasi introduction
Haifa Khairunisa
 
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelanMakalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Nayla Tsauraya
 
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
farizky berian
 

Semelhante a Teknik Simulasi (20)

Pemodelandan simulasi
Pemodelandan simulasiPemodelandan simulasi
Pemodelandan simulasi
 
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...
STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oktavari Budi Arief 21030150...
 
konsep dasar mat simulasi statistik.pptx
konsep dasar mat simulasi statistik.pptxkonsep dasar mat simulasi statistik.pptx
konsep dasar mat simulasi statistik.pptx
 
Tugas 5 - Studi Pemodelan Dan Simulasi.pptx
Tugas 5 - Studi Pemodelan Dan Simulasi.pptxTugas 5 - Studi Pemodelan Dan Simulasi.pptx
Tugas 5 - Studi Pemodelan Dan Simulasi.pptx
 
Hubungan simulasi dan pemodelan dalam sebuah sistem Oktavari Budi Arief 21030...
Hubungan simulasi dan pemodelan dalam sebuah sistem Oktavari Budi Arief 21030...Hubungan simulasi dan pemodelan dalam sebuah sistem Oktavari Budi Arief 21030...
Hubungan simulasi dan pemodelan dalam sebuah sistem Oktavari Budi Arief 21030...
 
Tugas 6 - Langkah Dasar Simulasi Antrian.pptx
Tugas 6 - Langkah Dasar Simulasi Antrian.pptxTugas 6 - Langkah Dasar Simulasi Antrian.pptx
Tugas 6 - Langkah Dasar Simulasi Antrian.pptx
 
Proyek upgrade teknologi informasi ke Simulasib.pptx
Proyek upgrade teknologi informasi ke Simulasib.pptxProyek upgrade teknologi informasi ke Simulasib.pptx
Proyek upgrade teknologi informasi ke Simulasib.pptx
 
T simulasi slide
T simulasi slideT simulasi slide
T simulasi slide
 
Kuliah 1 pemodelan simulasi introduction
Kuliah 1 pemodelan simulasi   introductionKuliah 1 pemodelan simulasi   introduction
Kuliah 1 pemodelan simulasi introduction
 
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptxMateri 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
 
04. MTE - Pemodelan Sistem.pptx
04. MTE - Pemodelan Sistem.pptx04. MTE - Pemodelan Sistem.pptx
04. MTE - Pemodelan Sistem.pptx
 
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelanMakalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
 
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
Makalahtekniksimulasidanpemodelan 130614114836-phpapp02
 
Cnc 1
Cnc 1Cnc 1
Cnc 1
 
Cnc 1
Cnc 1Cnc 1
Cnc 1
 
SISTEM KONTROL
SISTEM KONTROLSISTEM KONTROL
SISTEM KONTROL
 
2_PEMODELAN_SIMULASI.pdf
2_PEMODELAN_SIMULASI.pdf2_PEMODELAN_SIMULASI.pdf
2_PEMODELAN_SIMULASI.pdf
 
4 PROMODEL.pdf
4 PROMODEL.pdf4 PROMODEL.pdf
4 PROMODEL.pdf
 
Pertemuan14
Pertemuan14Pertemuan14
Pertemuan14
 
Pemodelan dan Simulasi_Oktavari Budi Arief 2103015068.pptx
Pemodelan dan Simulasi_Oktavari Budi Arief 2103015068.pptxPemodelan dan Simulasi_Oktavari Budi Arief 2103015068.pptx
Pemodelan dan Simulasi_Oktavari Budi Arief 2103015068.pptx
 

Mais de Materi Kuliah Online

Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Materi Kuliah Online
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Materi Kuliah Online
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Materi Kuliah Online
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Materi Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Materi Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
Materi Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Materi Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Materi Kuliah Online
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Materi Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Materi Kuliah Online
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Materi Kuliah Online
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Materi Kuliah Online
 

Mais de Materi Kuliah Online (20)

Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
 
Interfacing Number Display
Interfacing Number DisplayInterfacing Number Display
Interfacing Number Display
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 

Teknik Simulasi

  • 1. Metoda Simulasi Hendrawan hend@telecom.ee.itb.ac.id
  • 2. Outline • Motivasi ………. Mengapa simulasi? • Teknik-teknik simulasi • Operasi dasar suatu simulasi • Pseudo-random number generator • Stochastic nature dari simulasi • Steady-state behaviour – Confidence intervals – Langkah-langkah simulasi • Mempercepat (speeding up) simulasi
  • 4. Mengapa Simulasi (1) ? • Asumsi-asumsi diperlukan pada model analitis supaya mudah ditangani (tractable) … – Simple job scheduling – Buffer tak hingga – Single resource digunakan untuk satu job – Timing dan sinkronisasi sederhana – Macam-macam resource berbeda independent – Waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan independen – Proses kedatangan – Distribusi waktu pelayanan (panjang paket)
  • 5. Mengapa Simulasi (2) ? • Tidak begitu abstrak dibandingkan model analitis, shg mungkin memerlukan waktu pengembangan lebih sedikit • Model dp dibangun untuk level detail yg diinginkan • Tetapi … – Model simulasi masih dp menyita waktu – Waktu eksekusi simulasi dp sangat besar – Simulasi adalah, secara esensial, suatu proses eksperimen yg memerlukan perencanaan yg hati-hati
  • 6. Simulasi vs Komputasi • Utk tujuan kita, otomatisasi code utk menentukan solusi numerik utk model analitis adalah bukan simulasi • Utk tujuan kita, simulasi meniru kelakuan sistem, tetapi dlm cara stochastic – Functional simulation: memverifikasi kelakuan fungsional dari suatu sistem (mis. menggunakan VHDL) – Stochastic simulation: menentukan performansi suatu sistem berdasarkan eksperimen dg event “random” – Dimungkinkan utk mempunyai model hybrid yg melakukan keduanya
  • 7. Stochastic Discrete Event Simulation A simulation is the imitation of the operation of a real-world process or system over time. Whether done by hand or on a computer, simulation involves the generation of an articial history of a system [...] to draw inferences concerning the operation characteristics ofthe real system." • Simulasi dijalankan pada komputer • Simulasi adalah model dari suatu sistem, dengan software memodelkan sistem, dan ukuran numerik performansi diturunkan dari output simulasi
  • 8. Tipe-Tipe Sistem • statis vs. dinamis: pada sistem statis output hanya tergantung input saat ini dan tidak pada input- input sebelumnya • discrete-state vs. continuous-state: pada suatu sistem continuous-state paling sedikit satu komponen (input, state) mempunyai rentang uncountable • stochastic vs. deterministic: pada suatu sistem stochastic paling sedikit satu komponen dari input atau state sistem adalah random • komputer dan sistem komunikasi umumnya dinamis dan stochastic discrete state  stochastic discrete event simulation
  • 9. Stochastic Discrete Event Simulation - Generalities • Beberapa bagian dari beban/workload atau internal state adalah “random", diperlukan: – Metoda utk karakteristisasi statistik dari korespondensi proses real-world, utk membangung model stochastic darinya – Metoda utk membangkitkan bilangan/proses random (mis sbg workload) – Metoda untuk intepretasi output simulasi (random) • Simulasi adalah suatu program komputer: – Ditulis dalam suatu bahasa pemrograman (general purpose atau dedicated) – memerlukan runtime – kadang besar
  • 10. Teknik-Teknik Simulasi (1) • State Space … – Continuous space: state pada simulasi adalah kontinyu (mis. arus melalui suatu resistor) – Discrete state: state pada simulasi adalah diskrit (mis. jumlah paket dlm antrian) • Events … – Continuous time: event-event sistem dp terjadi pd sembarang waktu (mis. kedatangan adalah Poisson) – Discrete time: event-event sistem dp terjadi hanya pd waktu-waktu tertentu (mis. kedatangan merupakan Bernoulli process)
  • 11. Teknik-Teknik Simulasi (2) • Bagaimana simulasi berjalan … – Time-driven: simulasi berjalan pd interval waktu tertentu/fixed (mis. state ditentukan pada saat t, t + t, t + 2 t, …) – Event-driven: simulasi berjalan dari event-ke-event (mis. state ditentukan pd titik waktu dari event berikutnya) • Biasanya simulasi jaringan … – Discrete state – Discrete time atau continuous tetapi “quantized” time – Event-driven
  • 12. Events dan Efisiensi (1) • Suatu event adalah sembarang aktivitas dlm jaringan yg dp, secara potensial, menuju ke perubahan state atau ke event lain yg menuju ke perubahan state – Kedatangan paket pd suatu antrian – Penyelesaian transmisi – Kegagalan (failure) suatu link • Utk setiap event, simulator harus meniru operasi sistem utk … – Update state sistem – Update statistics – Menentukan event kedepan yg baru
  • 13. Events dan Efisiensi (2) • Time-driven simulation harus menentukan jika suatu event baru muncul pd setiap langkah waktu diskrit, dan jika suatu event telah terjadi, proses event tsb. • Event-driven simulation hanya perlu proses event pd titik waktu dimana suatu event terjadi • Simulasi event-driven dp secara substansial lebih efisien secara komputasi dibandingkan dg simulasi time-driven
  • 14. Contoh Sederhana • Perhatikan simulasi dari sistem antrian tunggal • Mungkin tdk dp ditangani secara analitis (mis,. Krn trafik, waktu pelayanan dan/atau waktu pelayanan) • State sistem adalah jumlah dlm sistem, N(t) • Ukuran performansi adalah waktu rata-rata pelanggan dlm sistem dan jumlah rata-rata pelanggan dlm sistem
  • 15. Simulasi dari State Sistem • State sistem dp disimulasikan berdasarkan pd waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan – Waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan dp berharga sembarang – Urutan pelayanan dp lain selain FIFO – Tdk dibatasi pd kedatangan Poisson dan waktu pelayanan eksponensial atau asumsi serupa utk model analitis • Events adalah – Kedatangan – Kepergian (penyelesaian pelayanan)
  • 16. State Sistem • State sistem sbg fungsi waktu …
  • 17. Ukuran Performansi (1) • Jumlah rata-rata dlm sistem adalah waktu rata- rata dari N(t) – Area dari t = 0 ke t = T dibagi dg T
  • 18. Ukuran Performansi (2) • Waktu rata-rata dlm sistem – Area dari t = 0 sampai t = T dibagi dg n, jumlah total pelanggan
  • 22. Isue-Isue Implementasi • Waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan – Pseudo-random number generator • Next event queue – Harus efisien dlm hal ukuran dan waktu pencarian – Diurut shg event berikutnya mudah diidentifikasi – Tergantung pd berbagai usulan utk struktur data yg efisien • Waktu awal dan akhir – more later • Tambahan statistik kadang diinginkan
  • 23. Pseudo-Random Number Generation (1) • Deretan angka pseudo-random digunakan utk menentukan kelakuan „stochastic‟ dari sistem, spt .. – Waktu antar kedatangan – Waktu pelayanan – Level prioritas – Routing – Packet loss – Bit Error – Link failure
  • 24. Pseudo-Random Number Generation (2) • Algoritman pseudo-random number generation yg umum membangkitkan uniform random variables, asumsi dlm interval [0, 1) – U[0,1) • Kadang menginginkan distribusi lain F(s), mis. Binomial atau Eksponensial • Perlu menggunakan inverse function utk menentukan F(s) diberikan U[0,1)
  • 25. Inverse Functions (1) • Mis. Random variables X terdistribusi eksponensial …
  • 26. Inverse Functions (2) • Kita memp. Y ~ U[0,1) dan memerlukan FX(x)
  • 27. Inverse Functions (3) • Shg, ambil Y bilangan pseudo-random dari U[0,1) • Ambil x = -ln(1-Y)/, maka x adalah bilangan pseudo-random eksponensial
  • 28. Inverse Functions (4) • Mis. Kedatangan terjadi dg probabilitas a dan tidak terjadi dg probabilitas 1-a • Ambil Y sbg bilangan pseudo-random dari U[0,1) • Tentukan bilangan pseudo random Z … – Ambil Z = 1, jika ada dlm interval – Ambil Z = 0, jika tdk ada dlm interval • Algoritma – Z = 1, jika Y < a – Z = 0, lainnya
  • 29. Stochastic Nature dari Simulasi • Krn bilangan pseudo-random digunakan dlm model, hasilnya juga random • Hasil akan bervariasi dari run ke run, mis. Bergantung pada panjang dari run simulasi • Hasil adalah suatu statistical experiment! • Isue … – Bagaimana kita tahu sistem dlm steady-state? – Bagaimana kita tahu sistem sdh dlm steady-state cukup lama utk mengeliminasi efek dari kelakuan initial transient? – Bagaimana kita tahu hasil dari sample (eksperimen) ini valid?
  • 30. Transient vs Steady-State • Ukuran performansi yg tergantung pd initial state dari simulasi adalah ukuran transient – kadang yg menjadi titik perhatian, mis. bagaimana respon sistem thd link failure • Jika perhatian adalah performansi steady-state atau jangka panjang – Simulasi hrs cukup lama shg efek initial state pd ukuran performansi dp diabaikan – Buang hasil dari perioda initial transient (tapi perlu identifikasi akhir dari durasi perioda ini)
  • 31. Transient/Steady State • Transient/Steady State – Transient behavior : Suatu tipikal kelakuan sistem yg tergantung pd kondisi inisial (mis. booting up atau recovering dari suatu kegagalan komponen) – Steady state behavior : kelakuan operasi normal dari sistem independent terhadap kondisi inisial Simulasi packet loss pd suatu antrian router
  • 32. Confidence Intervals • X% confidence interval (a,b) dari pengukuran Y berarti jika simulasi sistem bbrp kali, hasil Y akan jatuh antara a dan b X% dari waktu • Membangun confidence intervals memerlukan, secara efektif, multiple samples – Memperhitungkan variabilitas – Bagaimana kita mendpkan multiple samples?
  • 33. Teknik-Teknik Utk Confidence Intervals (1) • Pengulangan Independen – Jalankan simulasi n kali utk mendpkan n sample independen – Komputasi utk transien period adalah “wasted” utk n run • Batch berarti – Satu single run dibagi kedlm N perioda sama panjang, memberikan N sample – Phase initial transient hanya dibuang satu kali – Sulit utk menentukan harga yg pas utk N utk secara efektif mengeliminasi korelasi antar batch
  • 34. Teknik-Teknik Utk Confidence Intervals (2) • Simulasi Regenerative – Regeneration point dari suatu simulasi adalah titik dimana distribusi dari event kedepan adalah independen dari state saat ini – Ukuran dari tiap perioda diantara regeneration points membentuk samples independen – Kesulitan dlm identifikasi regeneration points yg terjadi secara sering
  • 35. In-Class Exercise (1) • Perhatikan sistem antrian tunggal yg didiskusikan seblmnya. Di bawah kondisi apa indikasi waktu dibawah adalah regeneration points (Usulan regeneration points adalah dimana suatu paket departs dan meninggalkan sistem kosong)
  • 36. Workload: Traffic Models • Model trafik sangat penting terhadap hasil simulasi • Contoh: – Waktu antar kedatangan – Ukuran paket (waktu transmisi) • Berbagai model trafik dikembangkan
  • 37. Langkah-Langkah Simulasi (1) • Pahami persyaratn simulasi dan batas-batas sistem • Identifikasi – Faktor-faktor – Parameter-parameter – Ukuran-ukuran • Bangun model – Sistem – Workload • Implementasi
  • 38. Lankah-Langkah Simulasi (2) • V&V – Validasi: apakah sistem secara akurat menangkap performansi sistem yg menjadi perhatian? Apakah model ini valid? – Verifikasi: apakah implementasi secara akurat mengimplementasikan model • Perencanaan eksperimen initial – Tentukan bagaimana faktor-faktor akan divariasikan, termasuk relasi satu dg lainnya • Analisa sensitivitas – Tentukan faktor-faktor yg memp efek terbesar • Perbaiki disain eksperimen
  • 39. Langkah-Langkah Simulasi (3) • Koleksi data simulasi • Analisa data dan interprestasi • Presentasi hasil
  • 40. Tools (1) • Standar high-level programming language spt Java, C, C++, FORTRAN – Simulasi diprogram spt aplikasi standar – Biasanya memerlukan waktu pengembangan yg paling lama • Bahasa simulasi, spt SIMSCRIPT – Bahasa sdh dirancang utk memudahkan pemrograman utk simulasi mis., libraries utk event queuing – Tujuan pengurangan waktu pengembangan
  • 41. Tools (2) • Paket simulasi jaringan yg fleksibel, spt OPNET Modeler – Memungkinkan programming utk membangun modul-modul – Modul-modul di-assembly menggunakan graphical user interface – Domain specific • Rigid network simulation, spt OPNET‟s IT Decision Guru
  • 42. Speeding-Up Simulation • Hierarchical Decomposition dan Teknik Hybrid – Dekompoisisi sistem kedlm suatu hierarki – Gunakan agregated, low fidelity dan/atau submodul analitis – Sbg contoh, analisa suatu LAN dan gantikan dg sumber trafik tunggal utk simulasi suatu WAN • Reduksi Variansi – Gunakan properties dari sistem utk mengurangi variasi