SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
PERANCANGAN DAN PENGKAJIAN
                       UHF SPREAD SPECTRUM ETHERNET RADIO
                   UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI

                                          Tunggul Arif Nugroho1), Suhardi2)
         1)                                                                  2)
              Departemen Teknik Elektro dan Sistem                                Laboratorium Sinyal dan Sistem
                           Komputer                                                Departemen Teknik Elektro
                Institut Teknologi Harapan Bangsa                                  Institut Teknologi Bandung
                  Jl. Dipati Ukur 80-84 Bandung                                      suhardi@lss.ee.itb.ac.id
                          nomi@ithb.ac.id

                                                         ABSTRAK

    Telekomunikasi sudah merupakan kebutuhan dasar dan hak warga negara untuk mendapatkan layanannya.
    Sementara kondisi di Indonesia masih banyak daerah yang belum mendapatkan layanan komunikasi. Hal
    ini bisa disebabkan alasan geografis atau alasan ekonomis. Teknik Spread Spectrum yang terdapat pada
    WLAN dan beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz sudah banyak digunakan di perkotaan untuk akses Internet.
    Karena pengaturan dan kerja sama yang kurang baik maka sekarang ini banyak WarNet yang tidak bisa
    beroperasi atau terganggu karena saling Interferensi. Hal ini juga disebabkan karena penggunaan Kode
    Penebar yang tetap dan tidak bisa dirubah pada perangkat WLAN tersebut. Dengan menggunakan teknik
    yang sama akan tetapi dengan disain yang dilakukan sendiri banyak hal yang bisa dikembangkan atau
    disesuaikan dengan kondisi. Penggunaan frekuensi UHF yang lebih rendah dari 2.4 GHz akan menambah
    jangkauan. Dan pemakaian kode penebar ( spreading code ) yang berbeda dari WLAN standar, akan
    menambah tingkat multiple access utnuk pembagian kanal. Interface yang didisain menggunkan Ethernet
    Bridge sehingga dengan demikian perangkat ini bisa fleksible untuk menangani berbagai layanan
    ( multimedia).
    Kata kunci : spread spectrum, UHF, kode penebar


    1.   PENDAHULUAN                                                    Pada penelitian ini telah dilakukan
                                                                   perancangan, pembuatan, pengukuran dan
    1.1. Latar Belakang                                            analisa kinerja Sistem Spread Spectrum Direct
                                                                   Sequence. Dan Pengkajian sistem tersebut untuk
             Teknologi Spread Spectrum adalah                      aplikasi sistem komunikasi.
    sistem komunikasi yang menggunakan lebar pita                       Perancangan dilakukan berdasarkan teori
    transmisi yang lebih lebar dari kebutuhan                      kemudian dilakukan sistem disain berdasarkan
    minimum lebar pita yang dibutuhkan untuk                       teori dan komponen yang digunakan. Pembuatan
    mengirimkan informasi. Dan lebar pita yang                     dilakukan dengan menggunakan komponen
    ditransmisikan ditentukan oleh suatu fungsi atu                ASICs yang tersedia di pasaran. Realisasi
    kode tertentu ( spreading code ) yang                          perangkat keras dilakukan dengan PCB dan
    independent dengan sinyal informasi dan yang                   perangkat lunak dengan bahasa mesin pada
    hanya bisa diketahui/dideteksi oleh Penerima                   Microcontroller.
    yang mempunyai fungsi atau kode yang sama.                          Hasil model diuji coba dengan fokus pada
    Sistem Spektral Tersebar mempunyai beberapa                    kinerja sistem yang terdapat interferensi. Ukuran
    kelebihan antara lain :                                        kinerja yang digunakan adalah: Sensitivitas
         1. Anti Jamming                                           sistem terhadap nominal BER, Pengaruh
         2. Bisa menekan interferensi                              interferensi antar Kode, BER vs Eb/No dan BER
         3. Memungkinkan        untuk     dilakukan                pada saat terjadi Interferensi.
             pembagian kanal     berdasarkan Kode
             sehingga dapat digunakan dalam sistem                 1.2 Topologi Jaringan
             mutiple access
         4. Komunikasi yang anti sadap ( secure                         Aplikasi sistem Radio Ethernet ini sebagai
             communications )                                      infrastruktur jaringan komunikasi, maka topologi
    Terdapat beberapa jenis Teknik Modulasi yang                   yang diusulkan adalah “multiple star”. Bagan
    digunakan pada sistem Spektral Tersebar, yaitu :               jaringan yang diusulkan adalah sebagai berikut :
             1. Direct Sequence
             2. Frequency Hopping
             3. Time Hopping
             4. Hybrid

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia
ITB, 3-4 Mei 2005                                           408
Gambar 1.1 Topologi Jaringan                                                                                                               Fungsi dari masing-masing blok tersebut
                                                                                                                                                                                                              adalah:
                                                                                                                       1 2     3
                                                                                                                       4 5     6
                                                                                                                       7 8     9
                                                                                                                       *   8   #

                                                                                                                                                    1   2 3
                                                                                                                                                    4   5 6
                                                                                                                                                    7   8 9
                                                                               1   2 3
                                                                                                                                                    *   8 #
                                                                               4   5 6
                                                                               7   8 9
                                                                               *   8 #




                                                                                                                                                                                                                   1. Spread Spectrum Modem : adalah modem
                                    Ethernet
                                                                                                   UHF 70 km

                                                                                                                                                                                                                      untuk men-convert sinyal-sinyal data
      SWITCH
                                                                                                                                                                                                                      digital dalam bentuk sinkronous NRZ
                                                                                                                                                                                                                      menjadi sinyal IF yang sudah termodulasi
                                                            1   2 3
                                                            4   5 6
                                                            7   8 9
                                                            *   8 #




                                               IP Phone


                                                                                                                                                                              1 2 3
                                                                                                                                                                                                                      spread spectrum
                                                                                                                                                                                                                   2. Transceiver : Adalah untuk merubah
                                                                                                                                                                              4 5 6
                                                                                                                                                                              7 8 9
                                                                                                                                                                              *   8 #




           1 2 3
           4 5 6




                                                                                                                                                                                                                      frekuensi IF menjadi frekeunsi kerja atau
           7 8 9
           *   8 #                                                                       1   2 3
                                                                                         4   5 6
                                                                                         7   8 9
                                                                                         *   8 #




                                                                                                                                                                                                                      frekeunsi yang akan dipancarkan ke udara.
                                    IP UHF 70 km
                                                                                                       IP UHF 70 km

                                                                                                                                                                                        1 2
                                                                                                                                                                                        4 5
                                                                                                                                                                                                3
                                                                                                                                                                                                6
                                                                                                                                                                                                                      Dalam hal ini digunakan frekuensi kerja
                                                                                                                                                                                                                      350 MHz.
                                                                                                                                                                                        7 8     9
                                                                                                                                                                                        *   8   #




                                                  1   2 3
                                                  4   5 6
                                                  7   8 9
                                                  *   8 #                                                      1   2   3
                                                                                                               4   5   6
                                                                                                               7   8   9
                                                                                                               *   8   #




         iMac
                                                                               iMac
                                                                                                                                                                                                                   3. Ethernet Bridge : sebagai interface antara
                                                                             WIRELESS BRIDGE
                                                                                                                                                                                                                      Modem        Spread    Spectrum      yang
                                                                                                                                                                                                                      mempunyai interface NRZ ke LAN 802.3
                                                                                                                                                                                                                      / 10 Base T.
    Dengan konfigurasi “multiple star” tersebut
    maka diharapkan semua titik yang secara
    geografis tersebar seperti umumnya kondisi di
                                                                                                                                                                                                              1.4 Spesifikasi
    Indonesia bisa terhubung. Dan apabila terdapat
                                                                                                                                                                                                                  Spesifikasi perangkat adalah sbb:
    sebuah jalur link yang terputus maka data dapat
    mengalir melalui jalur link lainnya. Ini sebuah                                                                                                                                                                             Tabel 1.1 Spesifikasi perangkat
    kelebihan yang disebut “self healing”.
                                                                                                                                                                                                              No    Parameter      Spesifikasi              Alasan
    1.3 Konfigurasi Sistem                                                                                                                                                                                    1     Data Rate      256-512           Akses internet
                                                                                                                                                                                                                                   kbps              cukup memadai
         Dalam penggunaannya untuk infrastruktur                                                                                                                                                              2     Mode           Continuous        Fleksible dan Bisa
    telekomunikasi, maka sistem yang lengkap                                                                                                                                                                        Operasi                          dipakai untuk voice
    mempunyai konfigurasi sbb:                                                                                                                                                                                3     BER            < 10-5            Memadai untuk data
                                                                                                                                                                                                                                                     maupun voice
                                                                         Gambar 1.2 Konfigurasi sistem
                                                                                                                                                                                                              5     Jenis Kode     Code              mempunyai tingkat
                                                                                                                                                                                                                    PN             Baker,            autokorelasi yang
                                                                                                   UHF 70 km
                                                                                                                                                                                                                                   Walsh             tinggi
                                                                                                                                                                                                              6     Modulasi       QPSK              Efisien dalam
                                                                                                                                                                                                                                                     penggunaan lebar
                                                                                                                                                                                                                                                     pita.
      RADIO BRIDGE                                    RADIO BRIDGE                                                                 RADIO BRIDGE                          RADIO BRIDGE
                                                                                                                                                                                                              7     Power          +30 dBm           Untuk mencapai
                                    Ethernet
                                                                                                                                                              Ethernet
                                                                                                                                                                                                                    Output         (min)             jarak minimal 30
                                                                                                                                                                                                                                                     km
                                                                                                                                                                                                              8     Frekuensi      350 MHz           Mudah
                                                                                                                                                                                                                    RF                               diimplementasikan
                     1   2 3
                     4   5 6
                     7   8 9                                                                                                              1   2 3
                     *   8 #                                                                                                              4   5 6
                                                                                                                                          7   8 9
                                                                                                                                          *   8 #




                                                                                                                                                                                                                                                     dan mempunyai
         Sistem tersebut terdiri dari perangkat Radio                                                                                                                                                                                                jangkauan yang
    Spread Spectrum, Ethernet Bridge, Tower dan                                                                                                                                                                                                      lebih jauh.
                                                                                                                                                                                                              9     Interface      RJ45              Fleksible
    Antenna.                                                                                                                                                                                                                       Ethernet
         Dari konfigurasi sistem tersebut , maka blok                                                                                                                                                                              10 BaseT
    diagram dari perangkat Radio Bridge nya adalah
    sbb:
                                                                                                                                                                                                              2    SISTEM DISAIN

                                                                      Gambar 1.3 Blok diagram sistem                                                                                                          2.1 Arsitektur Perangkat Keras
                                                                                                                                                                                                    ANTENNA
                                                                                                                                                                                                                  Data input/informasi akan yang berupa
                         Ethernet




                                                                                                      SPREAD
                                                ETHERNET BRIDGE                                      SPECTRUM                            TRANSCEIVER
                                                                                                      MODEM
                                                                                                                                                                                                              deretan NRZ serial yang akan diubah menjadi
                                                                                                                                                                                                              pararel (I dan Q) dan masing-masingnya
     SERVER
                                                                                                                                                                                                              dikalikan/di”xor”kan dengan suatu Kode PN
                                                                                                                                                                                                              yang dibangkitkan dari Generator Kode PN.
                                                                                                                                                                                                              Selanjutnya data I dan Q diumpankan pada suatu
                                                                                                                                                                                                              Modulator QPSK untuk dimodulasi dengan
                                                                                                                                                                                                              frekuensi pembawa yang dibangkitkan dari
                                                                                                                                                                                                              Osilator Lokal sebesar 350 MHz.

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia
ITB, 3-4 Mei 2005                                           409
Pada bagian Penerima sinyal RF akan                                    b.   sebagai penghubung antara
    dikuatkan terlebih dulu oleh suatu penguat                                       Komputer dan DSSS
    dengan noise figure yang rendah. Selanjutnya                            Blok ini menggunakan komponen
    sinyal di-demodulasi dengan suatu QPSK                                  Microcontroller dari Atmel : AT89C51
    demodulator. Output nya yang berupa deretan I                           yang        merupakan         keluarga
    dan Q akan di filter dan disinkronkan dengan                            mircocontroller MCS51.
    Kode PN lokal dan diubah kembali menjadi                            4. Lokal Osilator atau Signal Generator
    serial NRZ.                                                             Untuk     membangkitkan      Frekuensi
     Blok diagram dapat digambarkan sbb:                                    Carrier yang digunakan untuk Modulasi
                                                                            dan Demodulasi.
                Gambar 2.1 Blok diagram Modem                               Blok ini dimplementasikan dengan
                                                                            Signal generator
                                                                        5. Data Interface
                                                                            Untuk menghubungkan antara DSSS
                                                                        dengan user/pemakai.

                                                                   Keluaran dari DSSS masih berupa sinyal NRZ
                                                                   untuk Data Input,           Data Output, Clock
    2.2 Modem DSSS
                                                                   input dan clock output. Sehingga supaya
                                                                            sinyal-sinyal tersebut sesuai dengan
    Dari spesifikasi dan data sheet maka disain blok
                                                                   kebutuhan pemakai perlu dilakukan interfacing.
    dari sistem yang akan dibuat dengan kedua
    komponen ini adalah sbb:
                                                                   2.3 RF Transceiver

                                                                   1.   PA = Power Amplifier
                                                                        Sinyal RF keluaran dari Modem masih
                                                                   terlalu lemah, sehingga untuk mencapai daya
                                                                   output sekitar 0 dBm diperlukan penguat
                                                                        (power amplifier).
                                                                   2. Amplifier = AMP
                                                                        Sinyal yang diterima dari antenna
                                                                   mempunyai daya yang sangat      lemah karena
              Gambar 3.3 Blok diagram sistem DSSS                  sudah melewati udara. Sehingga diperlukan
                                                                        penguat yang mempunyai noise figure yang
    Fungsi masing-masing Blok adalah sbb:                          rendah untuk menguatkan sinyal.
       1. DSSS Base Band Processor (Direct
            Sequence Spread Spectrum )                             3    PROTOYPING
            Adalah merupakan jantung (core) dari
            Sistem Komunikasi Spektral Tersebar.                   3.1 Skematik Diagram
            Didalam blok ini terdapat dua bagian                            Dari Blok Diagram dan Spesifikasi hasil
            utama yaitu : Pemancar dan Penerima.                   dari proses Perancangan maka langkah
            Blok ini akan diimplementasikan                        selanjutnya adalah menuangkan hasil tersebut
            dengan komponen HFA3824AIV.                            kedalam skematik diagram. Penggambaran
       2. BPSK/QPSK Modulator Demodulator                          skematik menggunakan perangkat lunak dari
            (Modem)                                                Protel. Skematik ini dibuat berdasarkan data dan
            Digunakan untuk memodulasi sinyal                      manual komponen tersebut. Daftar komponen
            pita-dasar keluaran DSSS menjadi                       lengkap terdapat pada lampiran 2.
            sinyal RF dengan frekuensi pembawa
            yang dibangkitkan oleh Osilator Lokal
            Blok ini akan dimplementasikan dengan
            komponen RF2938
       3. Microcontroller
            Didalam komponen HFA3824AIV
       terdiri dari banyak register   yang harus
       diisi untuk parameter kerjanya. Untuk
       melakukan pengisian tersebut diperlukan
       microcontroller.                      Fungsi
            microcontroller adalah:
                 a. melakukakan           download
                      parameter ke komponen DSSS


Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia
ITB, 3-4 Mei 2005                                           410
A. Skema DSSS dan Microcontroller                              meletakkan     seluruh   komponen.      Proses
                                                                   pembuatan dipermudah dengan bantuan CAD
                                                                   Protel. Dengan memasukkan skematik file secara
                                                                   semi automatis PCB akan terbentuk.
                                                                   Dibawah ini adalah hasil rancangan PCB (top
                                                                   layer) untuk DSSS.




                    Gambar 3.9 Skema DSSS

    Penjelasan:
       Untuk       memprogram/mengisi      register
    HFA3824 dengan microcontroller AT89C51
    menggunakan PIN control SD, SCLK, AS, CS                                     Gambar 3.13 PCB DSSS
    dan R/W.
       Magnitude Autokorelasi dari hasil proses                             PCB menggunakan double layer dengan
    Matched Filter terdapat pada TEST7~TEST0 dan                   bahan FR4 ( Woven glass, Flameretardant epoxy
    diubah menjadi sinyal analog oleh DAC0808.                     resin ) yang mempunyai konstanta dielektrik
       Isi register HFA3824 bisa secara manual                     bahan ( εr ) = 4 dan tebal h =1.6 mm.
    diprogram/diubah dengan menggunakan PC                                  Untuk PCB IQ Modem karena sudah
    melewati AT89C51 Pin 11 (TXD) dan Pin 10                       melibatkan frekuensi tinggi ( 350 MHz ) maka
    (RXD)                                                          perlu dilakukan penentuan lebar jalur PCB
                                                                   supaya didapatkan kondisi impedansi yang match
    B. Skema IQ Modem                                              untuk frekuensi 350 MHz. Impedansi saluran
                                                                   pada bagian frekuensi tinggi diusahakan 50 ohm.
                                                                   Hal ini mengingat bahwa konektor, kabel dan
                                                                   Antenna mempunyai impedansi 50 Ohm.
                                                                   Dibawah ini hasil rancangan PCB IQ Modem :




                 Gambar 3.10 Skema IQ Modem
    Penjelasan:
       -Output/Input RF dan Lokal Osilator
    menggunakan konektor SMA
       -Komponen pasif ( Inductor, Capacitor dan
    Resistor ) menggunakan jenis SMD ( Surface
    Mount Devices )
       -Perlu dipasang de-coupling capasitor setiap
    input VCC
       -Tegangan yang digunakan adalah 3.3 Volt

    3.2 Perancangan Software di Microcontroller
                                                                               Gambar 3.14 PCB IQ Modem
             Untuk merubah parameter-parameter
    yang terdapat pada Base band Processor maka                            File PCB tersebut kemudian dikirimkan
    diperlukan Software. Perangkat lunak ini                       ke pembuat PCB. Hasilnya adalah PCB double
    diimplementasikan     pada    Microcontroller                  layer yang langkah selanjutnya melakukan
    AT89C51 keluaran Atmel yang sangat popular.                    penyolderan komponen. Proses penyolderan
             Tugas utama dari Microcontroller ini                  dilakukan dengan hati-hati karena kebanyakan
    untuk melakukan pengisian register dalam                       komponen adalah sensitive terhadap listrik statis.
    HFA3824 sesuai dengan hasil rancangan dan
    berkomunikasi dengan PC.                                       Hasil pembuatan model dapat dilihat di gambar
                                                                   berikut:
    3.3 Realisasi Model/Prototipe
             Proses selanjutnya setelah Desain
    skematik selesai adalah membuat PCB ( Printed
    Circuit Board ) yaitu suatu papan tercetak untuk

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia
ITB, 3-4 Mei 2005                                           411
Filter yang berupa sinyal dengan kuantisasi 8 bit
                                                                   akan dirubah menjadi sinyal analog dengan suatu
                                                                   Digital to Analog Converter 8 bit.
                                                                   4.1.1.1 Konfigurasi Pengukuran Autokorelasi




                                                                     Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran Autokorelasi

                                                                   4.1.2 Sensitivitas dan BER vs Eb/No
                                                                            Sensitivitas dalam Penerima Spektral
                                                                   Tersebar adalah daya minimum yang dibutuhkan
                                                                   oleh Penerima untuk mendapatkan minimum S/N
    4    UJI COBA                                                  untuk mendapatkan BER tertentu. Misalnya kita
                                                                   definisikan bahwa BER yang masih bisa diterima
    Pada tahap ini akan dilakukan pengujian dan                    adalah 10-5, maka kebutuhan daya minimum
    analisa kinerja sistem dari perangkat yang                     untuk BER 10-5 adalah sensitivitas dari penerima.
    diimplementasikan. Penekanan pada pengukuran                                                BER vs Eb/No dalam
    ini adalah kinerja sistem yang diukur dalam                    Penerima merupakan besaran yang penting dan
    besaran BER ( bit error rate ) terhadap beberapa               selalu menjadi ukuran kinerja dari suatu
    kondisi. Dalam bab ini akan dibahas mengenai                   perangkat transmisi radio. Untuk mengukur BER
    metoda pengukuran, hasil pengukuran dan                        digunakan       BER Meter, sedangkan untuk
    analisa dari hasil pengukuran.                                 mengukur Eb/No digunakan Spectrum Analyzer
                                                                   dengan metoda khusus. Secara langsung
    4.1 Alat ukur yang digunakan                                   Spectrum Analyzer hanya bisa mengukur
                                                                   (Co+No)/No yaitu rapat spektral sinyal dan derau
            Sebelum digunakan seluruh alat ukur                    berbanding dengan rapat spektral derau. Untuk
    sudah dikalibrasi terlebih dahulu. Dalam proses                mendapatkan Eb/No dari (Co+No)/No terukur
    pengujian ini diperlukan alat ukur dan alat bantu              dengan menggunakan metoda sesuai dengan
    sbb:                                                           Annex 6 dan Annex 7 dari SSOG(13). Langkah-
         1. Digital      Osiloskop     100      MHz,               langkahnya adalah sbb:
            tipe:54601B                                            1. Ukur (Co+No)/No sesuai dengan display pada
         2. Spectrum Analyzer, Anvantest, tipe                     Spectrum Analyzer
            R3365                                                  2. Koreksi (Co+No)/No ke Co/No dengan rumus
         3. BER meter, HP, tipe : 3784A                            sbb:
         4. Noise Source                                                              Co
                                                                                          = 10 log (10((Co+No/No)/10) – 1)
         5. Attenuator : 10-50 dB                                                     No
         6. Printer / Plotter XY                                                                [dB]                (4.1 )
         7. Personal Computer (PC)                                 3. Hitung C/No (perbandingan antara carrier
                                                                   dengan rapat
    4.2 Metoda Pengukuran dan Perhitungan                                      spektral derau ) untuk QPSK dengan
    4.1.1 Autokorelasi ( Output Matched Filter )                   rumus :
             Output Matched Filter menunjukkan                                 C      C
    besarnya autokorelasi yang terjadi antara Kode                                 = o - 3 + 10 log (R) [dB-Hz]
                                                                               No     No
    PN ( pnt ) yang diterima dengan Kode PN lokal
                                                                                                                     (4.2)
    ( pnr). Besarnya autokorelasi dua deret PN bisa
                                                                                      dimana R = kecepatan
    ditunjukkan dari persamaan 2.12.
                                                                   transmisi (bits/detik)
             Dalam bagian ini akan dilakukan
                                                                            4. Hitung Eb/No dengan
    pengukuran secara fisik dari besarnya
    autokorelasi dua deret Kode Barker yang identik                                Eb     C
                                                                                      =       - 10 log ( R )         [dB]
    yang berasal dari Pemancar dan Penerima. Dari                                  No     No
    bab 3 sudah dijelaskan bahwa output Matched                                                                      (4.3)


Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia
ITB, 3-4 Mei 2005                                           412
[2] Peterson, Roger L, Ziemer, Rodger E,
    4.1.2 Konfigurasi Pengukuran Sensitivitas dan                  Introduction      to     Spread     Spectrum
    BER vs Eb/No                                                   Communications, Prentice Hall 1995
                                                                   [3] Sklar, Bernard, Digital Communication
                                                                   Fundamentals and Applications, Prentice Hall,
                                                                   New Jersey, 1988.
                                                                   [4] Cooper, George R, McGillem, Clare D,
                                                                   Modern Communication and Spread Spectrum,
                                                                   McGraw-Hill, 1986
                                                                   [5] Torrieri D.J, Principles of Secure
                                                                   Communication System, ed.2, Artech House,
                                                                   1992
                                                                   [6] Freeman, Roger L, Radio System Design for
                                                                   telecommunications    (1-100    GHz),    John
                                                                   Wiley&Sons,1987
                                                                   [7] RF Micro Devices, Designer Handbook, RF
                                                                   Micro Devices 1998
      Gambar 4.2 Konfigurasi pengukuran Sensitivitas dan BER       [8]     Harris     Semiconductor,     Wireless
                             vs Eb/No                              Communication Design Seminar, Harris
                                                                   Semiconductor, 1996
    5   KESIMPULAN
                                                                   [9] Harris Semiconductor, Technical
        Dari hasil pengukuran dan analisa pada Bab
    4 maka dapat diambil kesimpulan sbb:                           Information, Harris Semiconductor,
      1. Terdapat perbedaan dari teori terhadap                           1997
          pengukuran BER vs Eb/No sebesar 3 dB.
          Analisa hal ini disebabkan oleh : Phase
          Noise Lokal Osilator,          phase and
          amplitude offset dari Modem dan sistem
          shielding dan pentanahan yang kurang
          baik.
      2. Sistem masih bekerja dengan normal pada
          kondisi terdapat Interferensi Pita sempit
          dengan J/S sampai dengan 7 dB.
          Penambahan daya interferensi sampai
          dengan J/S = 22 dB mengakibatkan sistem
          menurun kinerjanya.
      3. Pada interferensi pita lebar ( dengan Kode
          PN yang berbeda ) dengan J/S= 0 dB
          ( atau daya sinyal interferensi sama besar
          dengan sinyal DSSS ) dengan offset 4
          MHz sistem bekerja dengan normal BER
          < 10-5 .Sedangkan pada offset 0 MHz
          ( atau kedua sinyal berhimpit ) dengan J/S
          = - 5 dB sistem masih bekerja dengan
          cukup baik.
      4. Sehingga disimpulkan bahwa bila terdapat
          Interferensi dari pemakai sistem DSSS
          lain dengan Kode PN yang berbeda sistem
          masih bekerja dengan cukup baik dengan
          BER < 10-4

    6    REFERENSI

    [1] Dixon, Robert C, Spread Spectrum System
    with
         Commercial Application, John Wiley and
    Son
         1994




Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia
ITB, 3-4 Mei 2005                                           413

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Evaluation 1
Evaluation 1Evaluation 1
Evaluation 1
 
K-10714 ABHISHEK(TQM )
K-10714 ABHISHEK(TQM )K-10714 ABHISHEK(TQM )
K-10714 ABHISHEK(TQM )
 
6th Wave member Cross-border Living Lab on Territorial Marketing
6th Wave member Cross-border Living Lab on Territorial Marketing6th Wave member Cross-border Living Lab on Territorial Marketing
6th Wave member Cross-border Living Lab on Territorial Marketing
 
Presentation 2
Presentation 2Presentation 2
Presentation 2
 
CI350 PBL
CI350 PBLCI350 PBL
CI350 PBL
 
Framlar.sem.001e.pd fadapt
Framlar.sem.001e.pd fadaptFramlar.sem.001e.pd fadapt
Framlar.sem.001e.pd fadapt
 
Copyright_Carroll_2016
Copyright_Carroll_2016Copyright_Carroll_2016
Copyright_Carroll_2016
 
赛马会官方网址 SlideShare
赛马会官方网址 SlideShare赛马会官方网址 SlideShare
赛马会官方网址 SlideShare
 

Similar to Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio

Resume fpga implementation of area eficient
Resume fpga implementation of area eficientResume fpga implementation of area eficient
Resume fpga implementation of area eficientAkbar Muslim
 
Teknik Sistem Instrumentasi Komunikasi
Teknik Sistem Instrumentasi KomunikasiTeknik Sistem Instrumentasi Komunikasi
Teknik Sistem Instrumentasi KomunikasiS N M P Simamora
 
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Mochamad Sirodjudin
 
Ringkasan artikel - implementasi fpga pembatas kompleks ieee 754 yang efisien
Ringkasan artikel - implementasi fpga pembatas kompleks ieee 754 yang efisienRingkasan artikel - implementasi fpga pembatas kompleks ieee 754 yang efisien
Ringkasan artikel - implementasi fpga pembatas kompleks ieee 754 yang efisienAbdul Lathifudin Ghafur
 
Protokol komunikasi data & physical layer
Protokol komunikasi data & physical layerProtokol komunikasi data & physical layer
Protokol komunikasi data & physical layerMuhammad Syarif
 
Installasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) (merancang jaringan lokal, mensimul...
Installasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) (merancang jaringan lokal, mensimul...Installasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) (merancang jaringan lokal, mensimul...
Installasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) (merancang jaringan lokal, mensimul...Anca Septiawan
 
ATP Dasar-Dasar TJKT.docx
ATP Dasar-Dasar TJKT.docxATP Dasar-Dasar TJKT.docx
ATP Dasar-Dasar TJKT.docxMesrinBondar1
 
Modul dua teori tentang referensi osi dan TCP/ip.pdf
Modul dua teori tentang referensi osi dan TCP/ip.pdfModul dua teori tentang referensi osi dan TCP/ip.pdf
Modul dua teori tentang referensi osi dan TCP/ip.pdf5AnjasPranitaChandra
 
KELOMPOK 8-INFORMATIKA-1.pptx
KELOMPOK 8-INFORMATIKA-1.pptxKELOMPOK 8-INFORMATIKA-1.pptx
KELOMPOK 8-INFORMATIKA-1.pptxRifaldoVatoni
 
Penyelarasan pertumbuhan Teknologi IoT dengan Pendidikan Tinggi
Penyelarasan pertumbuhan Teknologi IoT dengan Pendidikan TinggiPenyelarasan pertumbuhan Teknologi IoT dengan Pendidikan Tinggi
Penyelarasan pertumbuhan Teknologi IoT dengan Pendidikan TinggiYeffry Handoko
 
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1eli priyatna laidan
 
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1eli priyatna laidan
 
Buku jaringan-komputer-data-link-network-dan-issue-12-2000
Buku jaringan-komputer-data-link-network-dan-issue-12-2000Buku jaringan-komputer-data-link-network-dan-issue-12-2000
Buku jaringan-komputer-data-link-network-dan-issue-12-2000Jeblax Al-buchori
 
Proposal utama (popi)
Proposal utama (popi)Proposal utama (popi)
Proposal utama (popi)Fadjrianah BA
 

Similar to Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio (20)

Administrasi Jaringan
Administrasi JaringanAdministrasi Jaringan
Administrasi Jaringan
 
Kerja Praktek
Kerja PraktekKerja Praktek
Kerja Praktek
 
Resume fpga implementation of area eficient
Resume fpga implementation of area eficientResume fpga implementation of area eficient
Resume fpga implementation of area eficient
 
Teknik Sistem Instrumentasi Komunikasi
Teknik Sistem Instrumentasi KomunikasiTeknik Sistem Instrumentasi Komunikasi
Teknik Sistem Instrumentasi Komunikasi
 
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...Modul SMK TKJ K2013   c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
Modul SMK TKJ K2013 c3.5.xi-rancang bangun jaringan 1-terminologi dasar jar...
 
Ringkasan artikel - implementasi fpga pembatas kompleks ieee 754 yang efisien
Ringkasan artikel - implementasi fpga pembatas kompleks ieee 754 yang efisienRingkasan artikel - implementasi fpga pembatas kompleks ieee 754 yang efisien
Ringkasan artikel - implementasi fpga pembatas kompleks ieee 754 yang efisien
 
Makalah jaringan lan komputer
Makalah jaringan lan komputerMakalah jaringan lan komputer
Makalah jaringan lan komputer
 
Makalah jaringan lan komputer
Makalah jaringan lan komputerMakalah jaringan lan komputer
Makalah jaringan lan komputer
 
Protokol komunikasi data & physical layer
Protokol komunikasi data & physical layerProtokol komunikasi data & physical layer
Protokol komunikasi data & physical layer
 
Installasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) (merancang jaringan lokal, mensimul...
Installasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) (merancang jaringan lokal, mensimul...Installasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) (merancang jaringan lokal, mensimul...
Installasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) (merancang jaringan lokal, mensimul...
 
ATP Dasar-Dasar TJKT.docx
ATP Dasar-Dasar TJKT.docxATP Dasar-Dasar TJKT.docx
ATP Dasar-Dasar TJKT.docx
 
Networks day #1
Networks day #1Networks day #1
Networks day #1
 
Modul dua teori tentang referensi osi dan TCP/ip.pdf
Modul dua teori tentang referensi osi dan TCP/ip.pdfModul dua teori tentang referensi osi dan TCP/ip.pdf
Modul dua teori tentang referensi osi dan TCP/ip.pdf
 
KELOMPOK 8-INFORMATIKA-1.pptx
KELOMPOK 8-INFORMATIKA-1.pptxKELOMPOK 8-INFORMATIKA-1.pptx
KELOMPOK 8-INFORMATIKA-1.pptx
 
Penyelarasan pertumbuhan Teknologi IoT dengan Pendidikan Tinggi
Penyelarasan pertumbuhan Teknologi IoT dengan Pendidikan TinggiPenyelarasan pertumbuhan Teknologi IoT dengan Pendidikan Tinggi
Penyelarasan pertumbuhan Teknologi IoT dengan Pendidikan Tinggi
 
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
 
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester-1
 
Osi lyaer
Osi lyaerOsi lyaer
Osi lyaer
 
Buku jaringan-komputer-data-link-network-dan-issue-12-2000
Buku jaringan-komputer-data-link-network-dan-issue-12-2000Buku jaringan-komputer-data-link-network-dan-issue-12-2000
Buku jaringan-komputer-data-link-network-dan-issue-12-2000
 
Proposal utama (popi)
Proposal utama (popi)Proposal utama (popi)
Proposal utama (popi)
 

More from Materi Kuliah Online

Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakMateri Kuliah Online
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Materi Kuliah Online
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDMateri Kuliah Online
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiMateri Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaMateri Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesMateri Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananMateri Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorMateri Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessMateri Kuliah Online
 

More from Materi Kuliah Online (20)

Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
 
Interfacing Number Display
Interfacing Number DisplayInterfacing Number Display
Interfacing Number Display
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio

  • 1. PERANCANGAN DAN PENGKAJIAN UHF SPREAD SPECTRUM ETHERNET RADIO UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Tunggul Arif Nugroho1), Suhardi2) 1) 2) Departemen Teknik Elektro dan Sistem Laboratorium Sinyal dan Sistem Komputer Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Harapan Bangsa Institut Teknologi Bandung Jl. Dipati Ukur 80-84 Bandung suhardi@lss.ee.itb.ac.id nomi@ithb.ac.id ABSTRAK Telekomunikasi sudah merupakan kebutuhan dasar dan hak warga negara untuk mendapatkan layanannya. Sementara kondisi di Indonesia masih banyak daerah yang belum mendapatkan layanan komunikasi. Hal ini bisa disebabkan alasan geografis atau alasan ekonomis. Teknik Spread Spectrum yang terdapat pada WLAN dan beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz sudah banyak digunakan di perkotaan untuk akses Internet. Karena pengaturan dan kerja sama yang kurang baik maka sekarang ini banyak WarNet yang tidak bisa beroperasi atau terganggu karena saling Interferensi. Hal ini juga disebabkan karena penggunaan Kode Penebar yang tetap dan tidak bisa dirubah pada perangkat WLAN tersebut. Dengan menggunakan teknik yang sama akan tetapi dengan disain yang dilakukan sendiri banyak hal yang bisa dikembangkan atau disesuaikan dengan kondisi. Penggunaan frekuensi UHF yang lebih rendah dari 2.4 GHz akan menambah jangkauan. Dan pemakaian kode penebar ( spreading code ) yang berbeda dari WLAN standar, akan menambah tingkat multiple access utnuk pembagian kanal. Interface yang didisain menggunkan Ethernet Bridge sehingga dengan demikian perangkat ini bisa fleksible untuk menangani berbagai layanan ( multimedia). Kata kunci : spread spectrum, UHF, kode penebar 1. PENDAHULUAN Pada penelitian ini telah dilakukan perancangan, pembuatan, pengukuran dan 1.1. Latar Belakang analisa kinerja Sistem Spread Spectrum Direct Sequence. Dan Pengkajian sistem tersebut untuk Teknologi Spread Spectrum adalah aplikasi sistem komunikasi. sistem komunikasi yang menggunakan lebar pita Perancangan dilakukan berdasarkan teori transmisi yang lebih lebar dari kebutuhan kemudian dilakukan sistem disain berdasarkan minimum lebar pita yang dibutuhkan untuk teori dan komponen yang digunakan. Pembuatan mengirimkan informasi. Dan lebar pita yang dilakukan dengan menggunakan komponen ditransmisikan ditentukan oleh suatu fungsi atu ASICs yang tersedia di pasaran. Realisasi kode tertentu ( spreading code ) yang perangkat keras dilakukan dengan PCB dan independent dengan sinyal informasi dan yang perangkat lunak dengan bahasa mesin pada hanya bisa diketahui/dideteksi oleh Penerima Microcontroller. yang mempunyai fungsi atau kode yang sama. Hasil model diuji coba dengan fokus pada Sistem Spektral Tersebar mempunyai beberapa kinerja sistem yang terdapat interferensi. Ukuran kelebihan antara lain : kinerja yang digunakan adalah: Sensitivitas 1. Anti Jamming sistem terhadap nominal BER, Pengaruh 2. Bisa menekan interferensi interferensi antar Kode, BER vs Eb/No dan BER 3. Memungkinkan untuk dilakukan pada saat terjadi Interferensi. pembagian kanal berdasarkan Kode sehingga dapat digunakan dalam sistem 1.2 Topologi Jaringan mutiple access 4. Komunikasi yang anti sadap ( secure Aplikasi sistem Radio Ethernet ini sebagai communications ) infrastruktur jaringan komunikasi, maka topologi Terdapat beberapa jenis Teknik Modulasi yang yang diusulkan adalah “multiple star”. Bagan digunakan pada sistem Spektral Tersebar, yaitu : jaringan yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Direct Sequence 2. Frequency Hopping 3. Time Hopping 4. Hybrid Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005 408
  • 2. Gambar 1.1 Topologi Jaringan Fungsi dari masing-masing blok tersebut adalah: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 8 # 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 * 8 # 4 5 6 7 8 9 * 8 # 1. Spread Spectrum Modem : adalah modem Ethernet UHF 70 km untuk men-convert sinyal-sinyal data SWITCH digital dalam bentuk sinkronous NRZ menjadi sinyal IF yang sudah termodulasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 8 # IP Phone 1 2 3 spread spectrum 2. Transceiver : Adalah untuk merubah 4 5 6 7 8 9 * 8 # 1 2 3 4 5 6 frekuensi IF menjadi frekeunsi kerja atau 7 8 9 * 8 # 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 8 # frekeunsi yang akan dipancarkan ke udara. IP UHF 70 km IP UHF 70 km 1 2 4 5 3 6 Dalam hal ini digunakan frekuensi kerja 350 MHz. 7 8 9 * 8 # 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 8 # 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 8 # iMac iMac 3. Ethernet Bridge : sebagai interface antara WIRELESS BRIDGE Modem Spread Spectrum yang mempunyai interface NRZ ke LAN 802.3 / 10 Base T. Dengan konfigurasi “multiple star” tersebut maka diharapkan semua titik yang secara geografis tersebar seperti umumnya kondisi di 1.4 Spesifikasi Indonesia bisa terhubung. Dan apabila terdapat Spesifikasi perangkat adalah sbb: sebuah jalur link yang terputus maka data dapat mengalir melalui jalur link lainnya. Ini sebuah Tabel 1.1 Spesifikasi perangkat kelebihan yang disebut “self healing”. No Parameter Spesifikasi Alasan 1.3 Konfigurasi Sistem 1 Data Rate 256-512 Akses internet kbps cukup memadai Dalam penggunaannya untuk infrastruktur 2 Mode Continuous Fleksible dan Bisa telekomunikasi, maka sistem yang lengkap Operasi dipakai untuk voice mempunyai konfigurasi sbb: 3 BER < 10-5 Memadai untuk data maupun voice Gambar 1.2 Konfigurasi sistem 5 Jenis Kode Code mempunyai tingkat PN Baker, autokorelasi yang UHF 70 km Walsh tinggi 6 Modulasi QPSK Efisien dalam penggunaan lebar pita. RADIO BRIDGE RADIO BRIDGE RADIO BRIDGE RADIO BRIDGE 7 Power +30 dBm Untuk mencapai Ethernet Ethernet Output (min) jarak minimal 30 km 8 Frekuensi 350 MHz Mudah RF diimplementasikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 * 8 # 4 5 6 7 8 9 * 8 # dan mempunyai Sistem tersebut terdiri dari perangkat Radio jangkauan yang Spread Spectrum, Ethernet Bridge, Tower dan lebih jauh. 9 Interface RJ45 Fleksible Antenna. Ethernet Dari konfigurasi sistem tersebut , maka blok 10 BaseT diagram dari perangkat Radio Bridge nya adalah sbb: 2 SISTEM DISAIN Gambar 1.3 Blok diagram sistem 2.1 Arsitektur Perangkat Keras ANTENNA Data input/informasi akan yang berupa Ethernet SPREAD ETHERNET BRIDGE SPECTRUM TRANSCEIVER MODEM deretan NRZ serial yang akan diubah menjadi pararel (I dan Q) dan masing-masingnya SERVER dikalikan/di”xor”kan dengan suatu Kode PN yang dibangkitkan dari Generator Kode PN. Selanjutnya data I dan Q diumpankan pada suatu Modulator QPSK untuk dimodulasi dengan frekuensi pembawa yang dibangkitkan dari Osilator Lokal sebesar 350 MHz. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005 409
  • 3. Pada bagian Penerima sinyal RF akan b. sebagai penghubung antara dikuatkan terlebih dulu oleh suatu penguat Komputer dan DSSS dengan noise figure yang rendah. Selanjutnya Blok ini menggunakan komponen sinyal di-demodulasi dengan suatu QPSK Microcontroller dari Atmel : AT89C51 demodulator. Output nya yang berupa deretan I yang merupakan keluarga dan Q akan di filter dan disinkronkan dengan mircocontroller MCS51. Kode PN lokal dan diubah kembali menjadi 4. Lokal Osilator atau Signal Generator serial NRZ. Untuk membangkitkan Frekuensi Blok diagram dapat digambarkan sbb: Carrier yang digunakan untuk Modulasi dan Demodulasi. Gambar 2.1 Blok diagram Modem Blok ini dimplementasikan dengan Signal generator 5. Data Interface Untuk menghubungkan antara DSSS dengan user/pemakai. Keluaran dari DSSS masih berupa sinyal NRZ untuk Data Input, Data Output, Clock 2.2 Modem DSSS input dan clock output. Sehingga supaya sinyal-sinyal tersebut sesuai dengan Dari spesifikasi dan data sheet maka disain blok kebutuhan pemakai perlu dilakukan interfacing. dari sistem yang akan dibuat dengan kedua komponen ini adalah sbb: 2.3 RF Transceiver 1. PA = Power Amplifier Sinyal RF keluaran dari Modem masih terlalu lemah, sehingga untuk mencapai daya output sekitar 0 dBm diperlukan penguat (power amplifier). 2. Amplifier = AMP Sinyal yang diterima dari antenna mempunyai daya yang sangat lemah karena Gambar 3.3 Blok diagram sistem DSSS sudah melewati udara. Sehingga diperlukan penguat yang mempunyai noise figure yang Fungsi masing-masing Blok adalah sbb: rendah untuk menguatkan sinyal. 1. DSSS Base Band Processor (Direct Sequence Spread Spectrum ) 3 PROTOYPING Adalah merupakan jantung (core) dari Sistem Komunikasi Spektral Tersebar. 3.1 Skematik Diagram Didalam blok ini terdapat dua bagian Dari Blok Diagram dan Spesifikasi hasil utama yaitu : Pemancar dan Penerima. dari proses Perancangan maka langkah Blok ini akan diimplementasikan selanjutnya adalah menuangkan hasil tersebut dengan komponen HFA3824AIV. kedalam skematik diagram. Penggambaran 2. BPSK/QPSK Modulator Demodulator skematik menggunakan perangkat lunak dari (Modem) Protel. Skematik ini dibuat berdasarkan data dan Digunakan untuk memodulasi sinyal manual komponen tersebut. Daftar komponen pita-dasar keluaran DSSS menjadi lengkap terdapat pada lampiran 2. sinyal RF dengan frekuensi pembawa yang dibangkitkan oleh Osilator Lokal Blok ini akan dimplementasikan dengan komponen RF2938 3. Microcontroller Didalam komponen HFA3824AIV terdiri dari banyak register yang harus diisi untuk parameter kerjanya. Untuk melakukan pengisian tersebut diperlukan microcontroller. Fungsi microcontroller adalah: a. melakukakan download parameter ke komponen DSSS Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005 410
  • 4. A. Skema DSSS dan Microcontroller meletakkan seluruh komponen. Proses pembuatan dipermudah dengan bantuan CAD Protel. Dengan memasukkan skematik file secara semi automatis PCB akan terbentuk. Dibawah ini adalah hasil rancangan PCB (top layer) untuk DSSS. Gambar 3.9 Skema DSSS Penjelasan: Untuk memprogram/mengisi register HFA3824 dengan microcontroller AT89C51 menggunakan PIN control SD, SCLK, AS, CS Gambar 3.13 PCB DSSS dan R/W. Magnitude Autokorelasi dari hasil proses PCB menggunakan double layer dengan Matched Filter terdapat pada TEST7~TEST0 dan bahan FR4 ( Woven glass, Flameretardant epoxy diubah menjadi sinyal analog oleh DAC0808. resin ) yang mempunyai konstanta dielektrik Isi register HFA3824 bisa secara manual bahan ( εr ) = 4 dan tebal h =1.6 mm. diprogram/diubah dengan menggunakan PC Untuk PCB IQ Modem karena sudah melewati AT89C51 Pin 11 (TXD) dan Pin 10 melibatkan frekuensi tinggi ( 350 MHz ) maka (RXD) perlu dilakukan penentuan lebar jalur PCB supaya didapatkan kondisi impedansi yang match B. Skema IQ Modem untuk frekuensi 350 MHz. Impedansi saluran pada bagian frekuensi tinggi diusahakan 50 ohm. Hal ini mengingat bahwa konektor, kabel dan Antenna mempunyai impedansi 50 Ohm. Dibawah ini hasil rancangan PCB IQ Modem : Gambar 3.10 Skema IQ Modem Penjelasan: -Output/Input RF dan Lokal Osilator menggunakan konektor SMA -Komponen pasif ( Inductor, Capacitor dan Resistor ) menggunakan jenis SMD ( Surface Mount Devices ) -Perlu dipasang de-coupling capasitor setiap input VCC -Tegangan yang digunakan adalah 3.3 Volt 3.2 Perancangan Software di Microcontroller Gambar 3.14 PCB IQ Modem Untuk merubah parameter-parameter yang terdapat pada Base band Processor maka File PCB tersebut kemudian dikirimkan diperlukan Software. Perangkat lunak ini ke pembuat PCB. Hasilnya adalah PCB double diimplementasikan pada Microcontroller layer yang langkah selanjutnya melakukan AT89C51 keluaran Atmel yang sangat popular. penyolderan komponen. Proses penyolderan Tugas utama dari Microcontroller ini dilakukan dengan hati-hati karena kebanyakan untuk melakukan pengisian register dalam komponen adalah sensitive terhadap listrik statis. HFA3824 sesuai dengan hasil rancangan dan berkomunikasi dengan PC. Hasil pembuatan model dapat dilihat di gambar berikut: 3.3 Realisasi Model/Prototipe Proses selanjutnya setelah Desain skematik selesai adalah membuat PCB ( Printed Circuit Board ) yaitu suatu papan tercetak untuk Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005 411
  • 5. Filter yang berupa sinyal dengan kuantisasi 8 bit akan dirubah menjadi sinyal analog dengan suatu Digital to Analog Converter 8 bit. 4.1.1.1 Konfigurasi Pengukuran Autokorelasi Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran Autokorelasi 4.1.2 Sensitivitas dan BER vs Eb/No Sensitivitas dalam Penerima Spektral Tersebar adalah daya minimum yang dibutuhkan oleh Penerima untuk mendapatkan minimum S/N 4 UJI COBA untuk mendapatkan BER tertentu. Misalnya kita definisikan bahwa BER yang masih bisa diterima Pada tahap ini akan dilakukan pengujian dan adalah 10-5, maka kebutuhan daya minimum analisa kinerja sistem dari perangkat yang untuk BER 10-5 adalah sensitivitas dari penerima. diimplementasikan. Penekanan pada pengukuran BER vs Eb/No dalam ini adalah kinerja sistem yang diukur dalam Penerima merupakan besaran yang penting dan besaran BER ( bit error rate ) terhadap beberapa selalu menjadi ukuran kinerja dari suatu kondisi. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perangkat transmisi radio. Untuk mengukur BER metoda pengukuran, hasil pengukuran dan digunakan BER Meter, sedangkan untuk analisa dari hasil pengukuran. mengukur Eb/No digunakan Spectrum Analyzer dengan metoda khusus. Secara langsung 4.1 Alat ukur yang digunakan Spectrum Analyzer hanya bisa mengukur (Co+No)/No yaitu rapat spektral sinyal dan derau Sebelum digunakan seluruh alat ukur berbanding dengan rapat spektral derau. Untuk sudah dikalibrasi terlebih dahulu. Dalam proses mendapatkan Eb/No dari (Co+No)/No terukur pengujian ini diperlukan alat ukur dan alat bantu dengan menggunakan metoda sesuai dengan sbb: Annex 6 dan Annex 7 dari SSOG(13). Langkah- 1. Digital Osiloskop 100 MHz, langkahnya adalah sbb: tipe:54601B 1. Ukur (Co+No)/No sesuai dengan display pada 2. Spectrum Analyzer, Anvantest, tipe Spectrum Analyzer R3365 2. Koreksi (Co+No)/No ke Co/No dengan rumus 3. BER meter, HP, tipe : 3784A sbb: 4. Noise Source Co = 10 log (10((Co+No/No)/10) – 1) 5. Attenuator : 10-50 dB No 6. Printer / Plotter XY [dB] (4.1 ) 7. Personal Computer (PC) 3. Hitung C/No (perbandingan antara carrier dengan rapat 4.2 Metoda Pengukuran dan Perhitungan spektral derau ) untuk QPSK dengan 4.1.1 Autokorelasi ( Output Matched Filter ) rumus : Output Matched Filter menunjukkan C C besarnya autokorelasi yang terjadi antara Kode = o - 3 + 10 log (R) [dB-Hz] No No PN ( pnt ) yang diterima dengan Kode PN lokal (4.2) ( pnr). Besarnya autokorelasi dua deret PN bisa dimana R = kecepatan ditunjukkan dari persamaan 2.12. transmisi (bits/detik) Dalam bagian ini akan dilakukan 4. Hitung Eb/No dengan pengukuran secara fisik dari besarnya autokorelasi dua deret Kode Barker yang identik Eb C = - 10 log ( R ) [dB] yang berasal dari Pemancar dan Penerima. Dari No No bab 3 sudah dijelaskan bahwa output Matched (4.3) Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005 412
  • 6. [2] Peterson, Roger L, Ziemer, Rodger E, 4.1.2 Konfigurasi Pengukuran Sensitivitas dan Introduction to Spread Spectrum BER vs Eb/No Communications, Prentice Hall 1995 [3] Sklar, Bernard, Digital Communication Fundamentals and Applications, Prentice Hall, New Jersey, 1988. [4] Cooper, George R, McGillem, Clare D, Modern Communication and Spread Spectrum, McGraw-Hill, 1986 [5] Torrieri D.J, Principles of Secure Communication System, ed.2, Artech House, 1992 [6] Freeman, Roger L, Radio System Design for telecommunications (1-100 GHz), John Wiley&Sons,1987 [7] RF Micro Devices, Designer Handbook, RF Micro Devices 1998 Gambar 4.2 Konfigurasi pengukuran Sensitivitas dan BER [8] Harris Semiconductor, Wireless vs Eb/No Communication Design Seminar, Harris Semiconductor, 1996 5 KESIMPULAN [9] Harris Semiconductor, Technical Dari hasil pengukuran dan analisa pada Bab 4 maka dapat diambil kesimpulan sbb: Information, Harris Semiconductor, 1. Terdapat perbedaan dari teori terhadap 1997 pengukuran BER vs Eb/No sebesar 3 dB. Analisa hal ini disebabkan oleh : Phase Noise Lokal Osilator, phase and amplitude offset dari Modem dan sistem shielding dan pentanahan yang kurang baik. 2. Sistem masih bekerja dengan normal pada kondisi terdapat Interferensi Pita sempit dengan J/S sampai dengan 7 dB. Penambahan daya interferensi sampai dengan J/S = 22 dB mengakibatkan sistem menurun kinerjanya. 3. Pada interferensi pita lebar ( dengan Kode PN yang berbeda ) dengan J/S= 0 dB ( atau daya sinyal interferensi sama besar dengan sinyal DSSS ) dengan offset 4 MHz sistem bekerja dengan normal BER < 10-5 .Sedangkan pada offset 0 MHz ( atau kedua sinyal berhimpit ) dengan J/S = - 5 dB sistem masih bekerja dengan cukup baik. 4. Sehingga disimpulkan bahwa bila terdapat Interferensi dari pemakai sistem DSSS lain dengan Kode PN yang berbeda sistem masih bekerja dengan cukup baik dengan BER < 10-4 6 REFERENSI [1] Dixon, Robert C, Spread Spectrum System with Commercial Application, John Wiley and Son 1994 Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005 413