SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
Baixar para ler offline
COMPUTER ARITHMETIC

   ISWAHYUDI HIDAYAT
        23204083
PENDAHULUAN
• Empat metoda komputasi dasar yang dilakukan
  oleh ALU komputer : penjumlahan,
  pengurangan, perkalian, dan pembagian.
• Rangkaian ALU dasar terdiri atas gerbang OR,
  AND, dan rangkaian full adder 1 bit.
• Rangkaian full adder 1 bit pada rangkaian ALU
  dasar pada awalnya hanya melakukan
  penjumlahan unsigned number.
• Pengembangan lebih lanjut pada rangkaian ALU
  dasar mampu melakukan operasi pengurangan.
RANGKAIAN ALU DASAR
          KOMPUTER
                       Op                                      Op



A                                  A
                       0                                       0
B



                               C                                    C
                       1                                       1
                                          Binver
                Cin                                     Cin

                                   B         0
            +          2                            +          2
                                             1

                Cout                                    Cout
    Tanpa Fungsi Pengurangan
                                       Dengan Fungsi Pengurangan
Operasi Aritmatika Dasar
• Addition / Penjumlahan
•Complements
•Subtraction / Pengurangan
Penjumlahan Biner
         0    (b)          0
  (a)
        +0                +1
         0                 1

  (c)    1          (d)    1
        +0                +1
         1                10
              Carry Bit
Contoh Penjumlahan Biner
dengan operand lebih dari 1 bit
(a)            (b)           (c)
        1011          1010          1011
      + 1100         + 100         + 101
      10111           1110         10000
(d)
         101          (e) 10011001
      + 1001            +   101100
        1110              11000101
Binary Complement
Operasi (1s Complement)
 1           0
 0           1
Example
     110010110


     001101001
Two’s Complement
Nilai Two’s complement bilangan biner
diperoleh dengan menambahkan nilai ‘1’
pada hasil One’s Complement.
  1001110
  0110001          One’s Complement
  +     1
  0110010          Two’s Complement
Pengurangan Biner
Pengurangan Biner diimplementasikan
dengan menjumlahkan Two’s complement
bilangan yang akan dikurangkan. Two’s
Example                         complement
                                  of 1001
    1101                  1101
   -1001                 +0111
                         10100
Carry yang dihasilkan dapat diabaikan.
Sehingga, hasilnya adalah 0100.
RANGKAIAN PERKALIAN
• Dua Buah bilangan biner dapat dikalikan
  dengan metoda yang sama dengan
  metoda perkalian pada bilangan desimal.
• Sebagai pengantar akan ditunjukkan
  operasi perkalian konvensional dengan
  bilangan tak bertanda (unsigned number).
• Sebagai contoh akan ditunjukkan operasi
  perkalian untuk operand Multiplicand (M) =
  1110 dan Multiplier (Q) = 1011.
Gambaran Proses Perkalian 4 Bit

                        1110 (14)         Multiplicand (M)         1110 (14)
Multiplicand (M)
                                           Multiplier (Q)        x 1011 (11)
 Multiplier (Q)       x 1011 (11)
                                          Partial Product 0        1110
                        1110                                    + 1110
                       1110               Partial Product 1      10101
                      0000                                     + 0000
                   + 1110                 Partial Product 2     01010
 Product (P)        10011010 (154)                            + 1110
                                             Product (P)       10011010 (154)
 Konsep dasar perkalian konvensional
                                       Perkalian Konvensional Implementasi HW
ARRAY MULTIPLIER UNTUK BILANGAN
           UNSIGNED
                                  0         m3      m2            m1                m0
                                                                                         q0




                                                                                         q1
                                                                                         q2


                                                                                         q3




       p7   p6        p5          p4        p3       p2           p1                p0


                                      Struktur Rangkaian




            mk+1           mk                                          Bit of PPi        mk


                            q0
                            q1                                                            qj



     cout                   cin                            cout              FA           cin
                 FA




     Blok Pada Baris Pertama                         Blok Pada Baris Kedua dan Ketiga
Perkalian Bilangan Bertanda

Multiplicand (M)            01110 (+14)   Multiplicand (M)            10010 (-14)
 Multiplier (Q)           x 01011 (+11)    Multiplier (Q)           x 01011 (+11)
Partial Product 0        0001110          Partial Product 0        1110010
                       + 001110                                  + 110010
Partial Product 1       0010101           Partial Product 1       1101011
                     + 000000                                  + 000000
Partial Product 2      0001010            Partial Product 2      1110101
                     + 001110                                  + 110010
Partial Product 3     0010011             Partial Product 3     1101100
                    + 000000                                  + 000000
   Product (P)        0010011010 (+154)      Product (P)        1101100110 (-154)
Critical Delay Path Pada Array Multiplier

                  0     m3   m2    m1      m0
                                                 q0




                                                 q1
                                                 q2


                                                 q3




p7    p6    p5    p4    p3    p2    p1     p0
Masalah & Pemecahan Pada Array
              Multiplier
• Critical Delay Path nya besar
• Untuk meningkatkan performansi multiplier
  digunakan konsep pipelining
• Pipelining mampu mengurangi waktu
  siklus tetapi tidak mengurangi waktu total
  proses perkallian.
• Salah satu algoritma untuk mempercepat
  perkalian ini adalah Booth encoding
  algorithm.
Booth Encoding Algorithm
• Merupakan salah satu algoritma untuk
  meningkatkan kecepatan proses perkalian
• Algoritma ini menggunakan ide dasar bahwa
  proses adder-subtractor secara kecepatan dan
  tingkat kesederhanaan rangkaian hampir sama
  dengan adder sederhana.
• Bentuk umum algoritma ini berhubungan
  dengan 3 bit pengali pada satu waktu yang
  membentuk proses perkalian dua tingkat.
Algoritma Booth
Jika dinyatakan representasi 2’s complement multiplier y :

                     y = -snyn + 2n-1yn-1 +2n-2yn-2 + …

Dengan ide dasar :        2a = 2a+1 – 2a

Dua item awal persamaan pertama dapat dinyatakan sebagai :

                       2n(yn-1 –yn) + 2n-1(yn-2 – yn-1)

Setiap bentuk merupakan satu tahapan pada algoritma perkalian
dasar.
Tabel Recoding Bits
 yi yi-1 yi-2 increment
 0   0   0       0
 0   0   1        x
 0   1   0        x
 0   1   1      2x
 1   0   0      -2x
 1   0   1       -x
 1   1   0       -x
 1   1   1       0
Algoritma Perkalian Multioperand Dengan
  Fungsi Logaritmik dan MSB First BIT Adder

• Salah satu algoritma untuk mengatasi masalah
  waktu proses dalam multiplikasi.
• Merupakan algoritma perkalian paralel yang
  menggabungkan Logarithmic Multiplier dan
  Multioperand MSB first adder.
• Pada algoritma Logaritmik, perkalian dilakukan
  dengan menjumlahkan operand satu sama lain.
• Penjumlahan multioperand dengan metode MSB
  First Adder adalah suatu konsep metoda
  penjumlahan sejumlah bilangan dengan dimulai
  dari bit MSB nya terlebih dahulu.
Algoritma dan Model Arsitektur
  Perkalian Logaritmik 2 Operand
• Ide dasar perkalian dengan metode logaritmik
  dilakukan dalam bentuk penjumlahan sesuai
  dengan persamaan sebagai berikut :
  – Log(AxB) = Log A + Log B
  – Log2(AxB) = Log2A + Log2B
  – AxB = Antilog2 (Log2A + Log2B)
• Yang perlu diperhatikan dalam operasi perkalian
  logaritmik ini adalah error yang dapat muncul
  pada saat konversi ke bentuk logaritmik dan
  antilogaritmik.
Perkalian Logaritmik 2 Operand
         Register A           Register B
         Bilangan A           Bilangan B
              Register D           Register C
          Log2 A               Log2 B



                      Adder


             Log2 A + Log2 B = x


                  Antilog2 x


                       Y
Algoritma Perkalian Logaritmik
       antara 2 buah bilangan
• Berdasarkan persamaan di atas, langkah yang harus
  ditempuh adalah sebagai berikut :
• Ambil 2 buah bilangan biner, masukkan kedua bilangan
  ke dalam register A dan B.
• Konversikan kedua bilangan tersebut dalam nilai
  logaritma basis 2 dan masukkan ke dalam register C dan
  D.
• Lakukan penjumlahan isi register C dan D, simpan
  hasilnya pada Accumulator.
• Konversikan hasil penjumlahan tersebut dengan
  menggunakan antilog2 dan simpan hasilnya pada suatu
  register.
Algoritma dan Model Arsitektur Penjumlahan
Multioperand Dengan MSB First Bit Process
• Diaplikasikan untuk sistem waktu nyata.
• Perbedaan dengan algoritma penjumlahan
  konvensional terletak pada urutan penjumlahan
  yang dilakukan.
• Pada algoritma ini bit yang pertama kali
  dijumlahkan adalah bit MSB  MSB-1  LSB.
  (Tenggat waktu yang ditetapkan dapat
  dipenuhi).
• Dengan algoritma ini, sebelum penjumlahan
  sampai bit LSB, hasil yang tersimpan pada
  accumulator telah dapat digunakan.
Arsitektur Penjumlahan
Multioperand MSB First Bit
                                          16 bit
                          d0
                          d1
                          d2
     Counter                             Register
                          d9
                          d10
                          d11




                                 Counter Pulsa (4 bit
                                                         CLK
     Bit Placer                 synch. Binary counter)
           20 t
             bi




                  Adder
                            20 bit

             Accumulator
      19                             0
Tahapan Algoritma yang dilakukan
• Masukkan semua operand n bit ke dalam N
  register.
• Untuk N operand dengan n bit data, lakukan
  langkah-langkah berikut :
  – Jumlahkan semua MSB dari setiap operand dan
    letakkan hasilnya pada accumulator.
  – Jumlahkan semua MSB-1 dan jumlahkan hasilnya
    dengan yang tersimpan pada accumulator lalu
    simpan hasilnya kembali pada accumulator.
  – Lakukan langkah kedua tersebut sampai bit LSB dari
    setiap operand selesai dijumlahkan.
64 bit                                                                  10 bit
                                                                10 bit
                                                d0                                                      R1
                                                                              R9
                                                d1
                                                d2
                                                                                               Regist
                          Counter                             Register B                        er A
                                                d5
                                                d6
Register      LUT A                             d7                            R16     LUT A             R8
 Hasil       (Antilog2)                                                               (Log2)

                                                      Counter Pulsa (4 bit
                                                                                CLK
                          Bit Placer                 synch. Binary counter)
                                13 it
                                  b




                                        Adder
                                                 13 bit

                                   Accumulator
                           12                             0

           Model Arsitektur Perkalian Multioperand fungsi Logaritmik
Algoritma Perkalian Logaritmik
           Multioperand
• Secara konsep akan melakukan perkalian dengan
  banyak operand dengan cara menjumlahkan nilai
  logaritmik setiap operand.
• Konsep dasar secara matematis :
• Log2(AxBx…xN) = Log2A + Log2B + … + Log2N
• Jadi secara umum CPU hanya melakukan proses
  penjumlahan untuk sejumlah operand. Namun untuk
  mempercepat hasil penjumlahan, digunakan algoritma
  penjumlahan dengan dimulai dari MSB  LSB.
• Untuk mendapatkan hasil logaritma basis 2 dari tiap
  operand, dan mengembalikannya ke bentuk asal,
  digunakan look up table yang digabungkan dengan
  konsep segmentasi.
Lanjutan Algoritma
• Arsitektur sistem ini dibatasi untuk
  operand 8 bit dan jumlah operand
  maksimal yang terlibat dalam operasi
  perkalian sebanyak 8 operand juga.
• Operasi maksimal yang dapat dilakukan
  adalah 2558.
• Berarti bit data maksimum yang dihasilkan
  dari perkalian 8 operand 8 bit dengan look
  up table adalah 13 bit.
Algoritma Perkalian 8 operand 8 bit
             adalah :
• Cocokkan isi register 1 s.d 8 dengan LUT nilai
  logaritmik basis 2.
• Ambil data dari LUT dan masukkan ke dalam
  register 9 s.d 16.
• Lakukan penjumlahan multioperand dengan
  dimulai dari MSB.
• Hasil penjumlahan yang tersimpan pada
  accumulator dicocokkan dengan LUT antilog
  basis 2 untuk mendapatkan nilai sebenarnya.
Tabel 1 : Proses perkalian manual




   Langkah
                        Operand A   Operand B   Hasil Accumulator
    iterasi




     1:8                00000001    00000010        00000010


     2:8                00000010    00000011        00000110


     3:8                00000110    00000100        00011000


     4:8                00011000    00000101        01111000


     5:8                01111000    00000010        11110000


     6:8                11110000    00000001        11110000


     7:8                11110000    00000001        11110000
Tabel 2 :


            Clock        Operand (A dan B)   Accumulator

                    A:    1000000000000
   1                                         1000000000000
                    B:    0000000000000
                    A:    0100000000000
   2                                         1100000000000
                    B:    1000000000000
                    A:    0010000000000
   3                                         1110000000000
                    B:    1100000000000
                    A:    0001000000000
   4                                         1111000000000
                    B:    1110000000000
                    A:    0000100000000
   5                                         1111100000000
                    B:    1111000000000
                    A:    0000010000000
   6                                         1111110000000
                    B:    1111100000000
                    A:    0000001000000
   7                                         1111111000000
                    B:    1111110000000
                    A:    0000000100000
   8                                         1111111100000
                    B:    1111111000000
                    A:    0000000010000
   9                                         1111111110000
                    B:    1111111100000
                    A:    0000000001000
   10                                        1111111111000
                    B:    1111111110000
KESIMPULAN
• Perkalian dengan menggunakan algoritma
  perkalian dengan logaritmik lebih cepat
  dan efisien, karena hanya membutuhkan
  proses penjumlahan.
• Faktor error merupakan ekses yang
  muncul saat terjadi proses konversi nilai
  logaritmik dan antilogaritmik yang
  dilakukan.

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Kartu induk dan daftar isi
Kartu induk dan daftar isi Kartu induk dan daftar isi
Kartu induk dan daftar isi Alfan Fazan Jr.
 
HUMAN RESOURCE MANUAL BOOK - Rev 1
HUMAN RESOURCE MANUAL BOOK - Rev 1HUMAN RESOURCE MANUAL BOOK - Rev 1
HUMAN RESOURCE MANUAL BOOK - Rev 1Joko Susanto
 
Cara menyusun manual book
Cara menyusun manual bookCara menyusun manual book
Cara menyusun manual bookdhoan Evridho
 
Manual book Software aplikasi restoran / rumah makan
Manual book Software aplikasi restoran / rumah makanManual book Software aplikasi restoran / rumah makan
Manual book Software aplikasi restoran / rumah makanItank Js
 
Penelitian untuk Pengembangan Diri dan Institusi
Penelitian untuk Pengembangan Diri dan InstitusiPenelitian untuk Pengembangan Diri dan Institusi
Penelitian untuk Pengembangan Diri dan Institusistiemberau2
 
Sistem komunikasibergerak pendahuluan
Sistem komunikasibergerak pendahuluanSistem komunikasibergerak pendahuluan
Sistem komunikasibergerak pendahuluanMateri Kuliah Online
 
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...Bambang Sugianto
 
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.Febry San
 
53 buku-klapper-siswa
53 buku-klapper-siswa53 buku-klapper-siswa
53 buku-klapper-siswaBeny Murdhani
 
Contoh buku petunjuk operasi-admin-perusahaan
Contoh buku petunjuk operasi-admin-perusahaanContoh buku petunjuk operasi-admin-perusahaan
Contoh buku petunjuk operasi-admin-perusahaandhoan Evridho
 

Destaque (20)

Kartu induk dan daftar isi
Kartu induk dan daftar isi Kartu induk dan daftar isi
Kartu induk dan daftar isi
 
E-education
E-educationE-education
E-education
 
HUMAN RESOURCE MANUAL BOOK - Rev 1
HUMAN RESOURCE MANUAL BOOK - Rev 1HUMAN RESOURCE MANUAL BOOK - Rev 1
HUMAN RESOURCE MANUAL BOOK - Rev 1
 
Cara menyusun manual book
Cara menyusun manual bookCara menyusun manual book
Cara menyusun manual book
 
Manual book Software aplikasi restoran / rumah makan
Manual book Software aplikasi restoran / rumah makanManual book Software aplikasi restoran / rumah makan
Manual book Software aplikasi restoran / rumah makan
 
Buku induk pegawai
Buku induk pegawaiBuku induk pegawai
Buku induk pegawai
 
Buku manual
Buku manualBuku manual
Buku manual
 
Sistem dan model
Sistem dan modelSistem dan model
Sistem dan model
 
Penelitian untuk Pengembangan Diri dan Institusi
Penelitian untuk Pengembangan Diri dan InstitusiPenelitian untuk Pengembangan Diri dan Institusi
Penelitian untuk Pengembangan Diri dan Institusi
 
Web Based UI
Web Based UIWeb Based UI
Web Based UI
 
mobile based ui
mobile based uimobile based ui
mobile based ui
 
Sistem komunikasibergerak pendahuluan
Sistem komunikasibergerak pendahuluanSistem komunikasibergerak pendahuluan
Sistem komunikasibergerak pendahuluan
 
Cilok
CilokCilok
Cilok
 
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
 
Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.
Sistem Basis Data Kepegawaian Supermarket.
 
53 buku-klapper-siswa
53 buku-klapper-siswa53 buku-klapper-siswa
53 buku-klapper-siswa
 
File system
File systemFile system
File system
 
Contoh buku petunjuk operasi-admin-perusahaan
Contoh buku petunjuk operasi-admin-perusahaanContoh buku petunjuk operasi-admin-perusahaan
Contoh buku petunjuk operasi-admin-perusahaan
 
CONTOH SOP SDM Perusahaan (Best Practise)
CONTOH SOP SDM Perusahaan (Best Practise)CONTOH SOP SDM Perusahaan (Best Practise)
CONTOH SOP SDM Perusahaan (Best Practise)
 

Semelhante a Computer arithmatic

Semelhante a Computer arithmatic (9)

Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
operasi arithematik
operasi arithematik operasi arithematik
operasi arithematik
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
RL_20110928
RL_20110928RL_20110928
RL_20110928
 
Information Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryInformation Mathematics Theory
Information Mathematics Theory
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
Ch03 indonesia
Ch03 indonesiaCh03 indonesia
Ch03 indonesia
 
RL_20110921
RL_20110921RL_20110921
RL_20110921
 

Mais de Materi Kuliah Online

Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakMateri Kuliah Online
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Materi Kuliah Online
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDMateri Kuliah Online
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiMateri Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaMateri Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesMateri Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananMateri Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorMateri Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessMateri Kuliah Online
 
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorProses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorMateri Kuliah Online
 

Mais de Materi Kuliah Online (20)

Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
 
Interfacing Number Display
Interfacing Number DisplayInterfacing Number Display
Interfacing Number Display
 
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorProses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
 

Último

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 

Último (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Computer arithmatic

  • 1. COMPUTER ARITHMETIC ISWAHYUDI HIDAYAT 23204083
  • 2. PENDAHULUAN • Empat metoda komputasi dasar yang dilakukan oleh ALU komputer : penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. • Rangkaian ALU dasar terdiri atas gerbang OR, AND, dan rangkaian full adder 1 bit. • Rangkaian full adder 1 bit pada rangkaian ALU dasar pada awalnya hanya melakukan penjumlahan unsigned number. • Pengembangan lebih lanjut pada rangkaian ALU dasar mampu melakukan operasi pengurangan.
  • 3. RANGKAIAN ALU DASAR KOMPUTER Op Op A A 0 0 B C C 1 1 Binver Cin Cin B 0 + 2 + 2 1 Cout Cout Tanpa Fungsi Pengurangan Dengan Fungsi Pengurangan
  • 4. Operasi Aritmatika Dasar • Addition / Penjumlahan •Complements •Subtraction / Pengurangan
  • 5. Penjumlahan Biner 0 (b) 0 (a) +0 +1 0 1 (c) 1 (d) 1 +0 +1 1 10 Carry Bit
  • 6. Contoh Penjumlahan Biner dengan operand lebih dari 1 bit (a) (b) (c) 1011 1010 1011 + 1100 + 100 + 101 10111 1110 10000 (d) 101 (e) 10011001 + 1001 + 101100 1110 11000101
  • 7. Binary Complement Operasi (1s Complement) 1 0 0 1 Example 110010110 001101001
  • 8. Two’s Complement Nilai Two’s complement bilangan biner diperoleh dengan menambahkan nilai ‘1’ pada hasil One’s Complement. 1001110 0110001 One’s Complement + 1 0110010 Two’s Complement
  • 9. Pengurangan Biner Pengurangan Biner diimplementasikan dengan menjumlahkan Two’s complement bilangan yang akan dikurangkan. Two’s Example complement of 1001 1101 1101 -1001 +0111 10100 Carry yang dihasilkan dapat diabaikan. Sehingga, hasilnya adalah 0100.
  • 10. RANGKAIAN PERKALIAN • Dua Buah bilangan biner dapat dikalikan dengan metoda yang sama dengan metoda perkalian pada bilangan desimal. • Sebagai pengantar akan ditunjukkan operasi perkalian konvensional dengan bilangan tak bertanda (unsigned number). • Sebagai contoh akan ditunjukkan operasi perkalian untuk operand Multiplicand (M) = 1110 dan Multiplier (Q) = 1011.
  • 11. Gambaran Proses Perkalian 4 Bit 1110 (14) Multiplicand (M) 1110 (14) Multiplicand (M) Multiplier (Q) x 1011 (11) Multiplier (Q) x 1011 (11) Partial Product 0 1110 1110 + 1110 1110 Partial Product 1 10101 0000 + 0000 + 1110 Partial Product 2 01010 Product (P) 10011010 (154) + 1110 Product (P) 10011010 (154) Konsep dasar perkalian konvensional Perkalian Konvensional Implementasi HW
  • 12. ARRAY MULTIPLIER UNTUK BILANGAN UNSIGNED 0 m3 m2 m1 m0 q0 q1 q2 q3 p7 p6 p5 p4 p3 p2 p1 p0 Struktur Rangkaian mk+1 mk Bit of PPi mk q0 q1 qj cout cin cout FA cin FA Blok Pada Baris Pertama Blok Pada Baris Kedua dan Ketiga
  • 13. Perkalian Bilangan Bertanda Multiplicand (M) 01110 (+14) Multiplicand (M) 10010 (-14) Multiplier (Q) x 01011 (+11) Multiplier (Q) x 01011 (+11) Partial Product 0 0001110 Partial Product 0 1110010 + 001110 + 110010 Partial Product 1 0010101 Partial Product 1 1101011 + 000000 + 000000 Partial Product 2 0001010 Partial Product 2 1110101 + 001110 + 110010 Partial Product 3 0010011 Partial Product 3 1101100 + 000000 + 000000 Product (P) 0010011010 (+154) Product (P) 1101100110 (-154)
  • 14. Critical Delay Path Pada Array Multiplier 0 m3 m2 m1 m0 q0 q1 q2 q3 p7 p6 p5 p4 p3 p2 p1 p0
  • 15. Masalah & Pemecahan Pada Array Multiplier • Critical Delay Path nya besar • Untuk meningkatkan performansi multiplier digunakan konsep pipelining • Pipelining mampu mengurangi waktu siklus tetapi tidak mengurangi waktu total proses perkallian. • Salah satu algoritma untuk mempercepat perkalian ini adalah Booth encoding algorithm.
  • 16. Booth Encoding Algorithm • Merupakan salah satu algoritma untuk meningkatkan kecepatan proses perkalian • Algoritma ini menggunakan ide dasar bahwa proses adder-subtractor secara kecepatan dan tingkat kesederhanaan rangkaian hampir sama dengan adder sederhana. • Bentuk umum algoritma ini berhubungan dengan 3 bit pengali pada satu waktu yang membentuk proses perkalian dua tingkat.
  • 17. Algoritma Booth Jika dinyatakan representasi 2’s complement multiplier y : y = -snyn + 2n-1yn-1 +2n-2yn-2 + … Dengan ide dasar : 2a = 2a+1 – 2a Dua item awal persamaan pertama dapat dinyatakan sebagai : 2n(yn-1 –yn) + 2n-1(yn-2 – yn-1) Setiap bentuk merupakan satu tahapan pada algoritma perkalian dasar.
  • 18. Tabel Recoding Bits yi yi-1 yi-2 increment 0 0 0 0 0 0 1 x 0 1 0 x 0 1 1 2x 1 0 0 -2x 1 0 1 -x 1 1 0 -x 1 1 1 0
  • 19. Algoritma Perkalian Multioperand Dengan Fungsi Logaritmik dan MSB First BIT Adder • Salah satu algoritma untuk mengatasi masalah waktu proses dalam multiplikasi. • Merupakan algoritma perkalian paralel yang menggabungkan Logarithmic Multiplier dan Multioperand MSB first adder. • Pada algoritma Logaritmik, perkalian dilakukan dengan menjumlahkan operand satu sama lain. • Penjumlahan multioperand dengan metode MSB First Adder adalah suatu konsep metoda penjumlahan sejumlah bilangan dengan dimulai dari bit MSB nya terlebih dahulu.
  • 20. Algoritma dan Model Arsitektur Perkalian Logaritmik 2 Operand • Ide dasar perkalian dengan metode logaritmik dilakukan dalam bentuk penjumlahan sesuai dengan persamaan sebagai berikut : – Log(AxB) = Log A + Log B – Log2(AxB) = Log2A + Log2B – AxB = Antilog2 (Log2A + Log2B) • Yang perlu diperhatikan dalam operasi perkalian logaritmik ini adalah error yang dapat muncul pada saat konversi ke bentuk logaritmik dan antilogaritmik.
  • 21. Perkalian Logaritmik 2 Operand Register A Register B Bilangan A Bilangan B Register D Register C Log2 A Log2 B Adder Log2 A + Log2 B = x Antilog2 x Y
  • 22. Algoritma Perkalian Logaritmik antara 2 buah bilangan • Berdasarkan persamaan di atas, langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut : • Ambil 2 buah bilangan biner, masukkan kedua bilangan ke dalam register A dan B. • Konversikan kedua bilangan tersebut dalam nilai logaritma basis 2 dan masukkan ke dalam register C dan D. • Lakukan penjumlahan isi register C dan D, simpan hasilnya pada Accumulator. • Konversikan hasil penjumlahan tersebut dengan menggunakan antilog2 dan simpan hasilnya pada suatu register.
  • 23. Algoritma dan Model Arsitektur Penjumlahan Multioperand Dengan MSB First Bit Process • Diaplikasikan untuk sistem waktu nyata. • Perbedaan dengan algoritma penjumlahan konvensional terletak pada urutan penjumlahan yang dilakukan. • Pada algoritma ini bit yang pertama kali dijumlahkan adalah bit MSB  MSB-1  LSB. (Tenggat waktu yang ditetapkan dapat dipenuhi). • Dengan algoritma ini, sebelum penjumlahan sampai bit LSB, hasil yang tersimpan pada accumulator telah dapat digunakan.
  • 24. Arsitektur Penjumlahan Multioperand MSB First Bit 16 bit d0 d1 d2 Counter Register d9 d10 d11 Counter Pulsa (4 bit CLK Bit Placer synch. Binary counter) 20 t bi Adder 20 bit Accumulator 19 0
  • 25. Tahapan Algoritma yang dilakukan • Masukkan semua operand n bit ke dalam N register. • Untuk N operand dengan n bit data, lakukan langkah-langkah berikut : – Jumlahkan semua MSB dari setiap operand dan letakkan hasilnya pada accumulator. – Jumlahkan semua MSB-1 dan jumlahkan hasilnya dengan yang tersimpan pada accumulator lalu simpan hasilnya kembali pada accumulator. – Lakukan langkah kedua tersebut sampai bit LSB dari setiap operand selesai dijumlahkan.
  • 26. 64 bit 10 bit 10 bit d0 R1 R9 d1 d2 Regist Counter Register B er A d5 d6 Register LUT A d7 R16 LUT A R8 Hasil (Antilog2) (Log2) Counter Pulsa (4 bit CLK Bit Placer synch. Binary counter) 13 it b Adder 13 bit Accumulator 12 0 Model Arsitektur Perkalian Multioperand fungsi Logaritmik
  • 27. Algoritma Perkalian Logaritmik Multioperand • Secara konsep akan melakukan perkalian dengan banyak operand dengan cara menjumlahkan nilai logaritmik setiap operand. • Konsep dasar secara matematis : • Log2(AxBx…xN) = Log2A + Log2B + … + Log2N • Jadi secara umum CPU hanya melakukan proses penjumlahan untuk sejumlah operand. Namun untuk mempercepat hasil penjumlahan, digunakan algoritma penjumlahan dengan dimulai dari MSB  LSB. • Untuk mendapatkan hasil logaritma basis 2 dari tiap operand, dan mengembalikannya ke bentuk asal, digunakan look up table yang digabungkan dengan konsep segmentasi.
  • 28. Lanjutan Algoritma • Arsitektur sistem ini dibatasi untuk operand 8 bit dan jumlah operand maksimal yang terlibat dalam operasi perkalian sebanyak 8 operand juga. • Operasi maksimal yang dapat dilakukan adalah 2558. • Berarti bit data maksimum yang dihasilkan dari perkalian 8 operand 8 bit dengan look up table adalah 13 bit.
  • 29. Algoritma Perkalian 8 operand 8 bit adalah : • Cocokkan isi register 1 s.d 8 dengan LUT nilai logaritmik basis 2. • Ambil data dari LUT dan masukkan ke dalam register 9 s.d 16. • Lakukan penjumlahan multioperand dengan dimulai dari MSB. • Hasil penjumlahan yang tersimpan pada accumulator dicocokkan dengan LUT antilog basis 2 untuk mendapatkan nilai sebenarnya.
  • 30. Tabel 1 : Proses perkalian manual Langkah Operand A Operand B Hasil Accumulator iterasi 1:8 00000001 00000010 00000010 2:8 00000010 00000011 00000110 3:8 00000110 00000100 00011000 4:8 00011000 00000101 01111000 5:8 01111000 00000010 11110000 6:8 11110000 00000001 11110000 7:8 11110000 00000001 11110000
  • 31. Tabel 2 : Clock Operand (A dan B) Accumulator A: 1000000000000 1 1000000000000 B: 0000000000000 A: 0100000000000 2 1100000000000 B: 1000000000000 A: 0010000000000 3 1110000000000 B: 1100000000000 A: 0001000000000 4 1111000000000 B: 1110000000000 A: 0000100000000 5 1111100000000 B: 1111000000000 A: 0000010000000 6 1111110000000 B: 1111100000000 A: 0000001000000 7 1111111000000 B: 1111110000000 A: 0000000100000 8 1111111100000 B: 1111111000000 A: 0000000010000 9 1111111110000 B: 1111111100000 A: 0000000001000 10 1111111111000 B: 1111111110000
  • 32. KESIMPULAN • Perkalian dengan menggunakan algoritma perkalian dengan logaritmik lebih cepat dan efisien, karena hanya membutuhkan proses penjumlahan. • Faktor error merupakan ekses yang muncul saat terjadi proses konversi nilai logaritmik dan antilogaritmik yang dilakukan.