Dokumen tersebut membahas tentang masalah-masalah yang sering ditemukan di Posyandu seperti balita kurang gizi dan anemia pada ibu hamil, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menangani masalah-masalah tersebut seperti kegiatan gizi dan kesehatan oleh masyarakat maupun Posyandu, atau rujukan ke fasilitas kesehatan.
2. TUJUAN BELAJAR
• Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah
kebutuhan
• Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah
yang sering ditemukan di Posyandu
• Peserta dapat menyebutkan potensi/kemampuan
yang dimiliki
• Peserta dapat menentukan kegiatan untuk
menangani masalah yang ada
• Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah
yang perlu dirujuk ke sarana kesehatan
3. DISKUSI
• Apa yang dimaksud dengan istilah
"masalah".
• Masalah-masalah apa yang sering
dijumpai di Posyandu dan apa
upaya yang telah dilakukan
4. PENGERTIAN MASALAH/KEBUTUHAN
• Masalah / kebutuhan adalah keadaan-keadaan yang dianggap
mengganggu, menghambat atau mengurangi kesejahteraan
hidup masyarakat.
• Masalah / kebutuhan yang menjadi perhatian kader posyandu
antara lain :
• Masalah dari kelompok sasaran umum : antara lain ibu hamil,
ibu menyusui / ibu nifas, bayi, balita dan pasangan usia subur.
• Masalah dari kelompok sasaran yang perlu perhatian segera,
antara lain :
– Ibu hamil / menyusui / nifas : ibu hamil risiko tinggi, ibu
hamil kurang gizi dan anemia, ibu hamil berisiko.
– Bayi / balita : bayi berat lahir rendah, balita kurang gizi,
balita yang belum di imunisasi, balita yang mengalami
rabun ayam (kekurangan vitamin A), balita di daerah
gondok, balita yang mengalami batuk dengan nafas sesak
(gejala radang paru-paru), balita yang sering sakit diare.
• Pada saat ini, kader sebaiknya mengutamakan untuk
memperhatikan masalah gizi masyarakat, khususnya gizi ibu
hamil, ibu menyusui, bayi dan balita
5. DISKUSI
Coba anda
perhatikan gambar-
gambar berikut :
Masalah yang mana
paling sering anda
temukan di wilayah
kerja anda
6. DISKUSI (lanjut)
Coba anda
perhatikan gambar-
gambar berikut :
Masalah yang mana
paling sering anda
temukan di wilayah
kerja anda
7. DISKUSI (lanjut)
Coba anda
perhatikan gambar-
gambar berikut :
Masalah yang mana
paling sering anda
temukan di wilayah
kerja anda
8. DISKUSI (lanjut)
Coba anda
perhatikan gambar-
gambar berikut :
Masalah yang mana
paling sering anda
temukan di wilayah
kerja anda
9. DISKUSI (lanjut)
MENGAPA KADER
PERLU MEMAHAMI
SEBAB-SEBAB DAN
AKIBAT DARI SUATU
MASALAH?
10. PEMBAHASAN MASALAH
• Yang dimaksud dengan pembahasan masalah
adalah mendiskusikan masalah-masalah yang
berhasil ditemukan oleh kader di Posyandu untuk
melihat apa penyebab dan akibat suatu masalah.
• Manfaat pembahasan masalah antara lain adalah
– Kader bisa menentukan masalah yang paling mendesak
untuk segera ditangani.
– Kader bisa menentukan kegiatan yang tepat untuk
menangani suatu masalah.
• Perlu diingat, kader Posyandu bukanlah satu-
satunya orang yang mampu memecahkan
masalah masyarakat, tetapi masyarakat sendiri
yang harus didorong agar berusaha memecahkan
masalah-masalahnya sendiri, dan sebaiknya
mencegahnya agar tidak terjadi
11. KAPAN KADER MELAKUKAN PENILAIAN
MASALAH
• Kegiatan buka Posyandu atau pelayanan 5
langkah kegiatan karena pada saat itu biasanya
ditemukan sejumlah masalah Posyandu.
• Kegiatan evaluasi bulanan bersama petugas
sektor atau Puskesmas untuk merencanakan
kegiatan Posyandu bulan berikutnya.
• Bahan-bahan yang bisa dipergunakan untuk
melihat masalah yaitu :
– Data KMS / SIP dan catatan kegiatan Posyandu lainnya.
– SKDN
– SIP / buku catatan lain.
– Buku Bantu Kader
12. DISKUSI (20 menit)
• KAMI AKAN MEMBAGI PESERTA MENJADI 4
KELOMPOK.
• TUGAS ANDA ADALAH :
– Pilihlah 3 kartu (masalah) dari kartu masalah yang kami
bagikan. yang menurut kelompok merupakan masalah
yang paling sering terjadi di lapangan. Apabila masalah
belum ada pada kartu tersebut anda bisa tuliskan pada
kartu / kertas kosong.
– Selanjutnya pilihlah kartu-kartu dari kegiatan-kegiatan
yang perlu dan bisa dilakukan untuk mengatasi 3
masalah tersebut. Apabila kegiatan belum ada pada
kartu tersebut. tuliskan pada kartu / kertas kosong.
– Tempelkan kartu-kartu masalah dan kegiatannya diatas
kertas plano yang telah disediakan.
13. PLENO (20 menit)
Kami persilahkan
masing-masing wakil
dari setiap kelompok
menyampaikan hasil
kelompoknya
14. PLENO (LANJUT)
• Dari hasil presentasi masing-masing
kelompok tadi, kita diskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut :
– Apakah kegiatan-kegiatan yang dipilih oleh
kelompok untuk menangani suatu masalah
sudah tepat ?
– Kegiatan-kegiatan mana yang bisa ditangani
oleh masyarakat sendiri dan mana yang perlu
dibantu oleh Posyandu ?
– Mengapa kader harus mendorong masyarakat
agar mampu memecahkan masalahnya sendiri
?
15. UPAYA PEMECAHAN MASALAH
Dalam upaya menentukan pemecahan
masalah yang ditemukan di Posyandu,
kader sebaiknya mengutamakan
kegiatan yang bisa ditangani oleh
masyarakat sendiri, kegiatan yang
perlu dikenal oleh kader antara lain,
yaitu :
16. UPAYA PEMECAHAN MASALAH (lanjut)
1. KEGIATAN OLEH MASYARAKAT
– Melaksanakan kebiasaan perilaku hidup bersih
dan sehat dalam keluarga (kebersihan diri,
lingkungan rumah, melaksanakan pola hidup
sehat, memanfaatkan pekarangan untuk
menyediakan bahan makanan bergizi bagi
keluarga, dan sebagainya).
– Menggunakan pelayanan kesehatan yang
terjamin untuk ibu hamil, bayi serta balita yang
sakit, dan sebagainya.
– Melaksanakan anjuran-anjuran dari kader
Posyandu maupun petugas lainnya, seperti
memeriksakan kehamilan secara rutin,
membawa anak untuk imunisasi, membawa
anak yang sakit ke Puskesmas atau petugas
kesehatan lain, dsb
17. UPAYA PEMECAHAN MASALAH (lanjut)
2. KEGIATAN OLEH POSYANDU
– Kegiatan-kegiatan Posyandu yang paling dasar
disebut sebagai Kegiatan Pelayanan Minimal
Posyandu, yang terdiri dari : kegiatan perbaikan
gizi (termasuk paket PMT), kesehatan ibu dan
anak, Keluarga Berencana, imunisasi,
penanggulangan diare.
– Kegiatan-kegiatan di luar paket minimal disebut
Paket Pelayanan Pilihan Posyandu yaitu kegiatan
di luar paket minimal berdasarkan masalah /
kebutuhan yang dirasakan di wilayah masing-
masing, sehingga berbeda pada setiap wilayah.
Kegiatan-kegiatan yang bisa dipilih antara lain :
kesehatan lingkungan, perkembangan anak
(termasuk BKB, PAUD), penanggulangan penyakit
menetap (demam berdarah, malaria, gondok, dll).
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
Daerah(UKGMD), dan sebagainya
18. UPAYA PEMECAHAN MASALAH (lanjut)
3. RUJUKAN OLEH KADER
– Apabila kader tidak bisa membantu
masyarakat untuk menangani suatu masalah
kader perlu memberikan rujukan ke
Puskesmas agar orang tersebut segera
ditangani oleh petugas kesehatan.
– Kader posyandu melakukan rujukan ke
Puskesmas pada hari buka Posyandu tetapi
bisa juga melakukan rujukan di luar hari buka
Posyandu bila kader menemukan masalah
19. DISKUSI
• Siapa yang bisa menyebutkan
pengertian dari rujukan ?
• Masalah-masalah apa saja yang bila
ditemukan kader di Posyandu perlu
diberikan rujukan?
20. PENGERTIAN RUJUKAN
• Rujukan adalah pemberian surat pengantar
kepada orang yang dianggap memiliki tanda-
tanda masalah. Surat itu biasanya ditujukan
kepada Puskesmas.
• Meskipun memberi rujukan merupakan tugas
utama dari petugas kesehatan yang bertugas di
langkah-5 pada hari buka Posyandu, tetapi kader
perlu juga memberi rujukan apabila diperlukan.
• Biasanya, kader memberikan rujukan di kegiatan
4, pada saat bertugas memberikan penyuluhan.
Tetapi bisa juga memberikan rujukan di luar hari
Posyandu, ketika kader menemukan suatu
masalah
21. ORANG-ORANG YANG PERLU DIRUJUK
• Balita yang berat badannya berada di BAWAH GARIS
MERAH (BGM) atau kurus
• Balita yang berat badannya 2 kali berturut-turut TIDAK NAIK
• Balita yang terlalu gemuk
• Balita yang tampak sakit, dengan tanda-tanda sebagai
berikut :
– Keadaan anak lemah, lesu, dan tidak bergairah
– Badannya panas tinggi
– Rewel dan tidak mau makan
– Tidak mau menetek
– Memiliki bercak putih pada matanya
– Badan berbercak-bercak merah
– Buang air terus menerus (diare) lebih dari 1 hari
– Muntah-muntah
– Tidak bisa kencing lebih dari ½ hari
– Batuk lebih dari 100 hari
– Batuk cepat disertai nafas sesak
– Kelihatan kena penyakit kulit
22. ORANG-ORANG YANG PERLU DIRUJUK
(lanjut)
• Ibu hamil yang mengalami tanda-tanda sebagai berikut :
– Lingkar Lengan Atas (LILA)-nya kurang dari 23,5 cm
atau kurus
– Kepala sering pusing
– Penglihatan berkunang-kunang
– Muntah terus menerus
– Nafsu makan kurang
– Kakinya bengkak
– Sesak nafas
– Mengalami perdarahan pada usia kehamilan muda
– Lesu, lemah, mudah capek dan mudah mengantuk
– Kelopak mata bagian dalam pucat
– Mencret Lebih dari sehari semalam
– Mencretnya mengandung darah
• Orang sakit yang minta pertolongan kepada Kader
23. PENUTUP
Sebelum kita mengakhiri materi
ini, apakah masih terdapat
penjelasan yang belum
dimengerti, kalau masih ada
kami persilahkan untuk
bertanya.