Dokumen tersebut membahas tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan akibat hukumnya. Narkotika dapat merusak kesehatan dan memiliki sanksi hukum berupa denda atau hukuman penjara berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Tindakan kriminal lain seperti pencurian, penganiayaan, pembunuhan, dan kejahatan seksual terhadap anak-anak juga dijelaskan sanksi hukumnya.
4. PENGERTIAN DAN HAKIKAT
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Narkotika dan psikotropika pada dasarnya merupakan
zat atau obat yang bermanfaat untuk pengobatan
penyakit tertentu dan ilmu pengetahuan, namun disisi
lain dapat pula menimbulkan akibat yang sangat
merugikan apabila disalahgunakan.
5. DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA BAGI
KESEHATAN
Dari segi kesehatan menyebabkan:
1. Rusaknya susunan saraf pusat;
2. Rusaknya hati dan ginjal.
3. Gangguan pada otak.
4. Kulit dan kemaluan
5. HIV AIDS.
6. Hepatitis
7. Kerusakan fungsi jantung, mulai dari detak jantung
yang abnormal sampai dengan serangan jantung.
8. Pembuluh Darah.
9. Penyakit Gangguan Pernapasan.
6. 10.Merokok terbukti merupakan penyebab penyakit
bronkhitis, emphysema, dan kanker paru-paru.
11. Penyakit Nyeri Lambung.
12. Penyakit Kelumpuhan Otot.
13. Mengakibatkan pertumbuhan tulang terhenti.
lebih cepat dibanding saat normal. Sehingga
tinggi badan tidak maksimal, bahkan cenderung
pendek.
14. Stroke.
15. Paranoia, depresi, agresi, clan halusinasi.
16. Kemandulan.
17.Mengombang-ambingkan perasaan, kepenatan
mendalam, perubahan selera makan, nyeri pada
otot dan tulang, hilang ingatan, diare, keringat
dingin, dan muntah-muntah.
7. AKIBAT HUKUM
Penyalahgunaan narkoba selain berdampak
terhadap kesehatan juga memilki akibat
hukum bagi para pelakunya. Penyalahgunaan
narkotika diatur didalam Undang-undang
Nomor 35 Tahun 2009 diancam sanksi mulai
dari denda sampai dengan pidana yang
tingkatan hukumannya tidak dapat dikatakan
sebagai katagori hukuman ringan namun
berupa kejahatan.
8. SKEMA HUKUMAN
Undang-undang menentukan hukuman bagi
penyalah gunaan narkotika dengan skema:
1. Rehabilitasi bagi korban;
2. Penjara disertai dengan denda bagi pelaku tindak
pidana;
3. Orang tua atau wali juga di ancam hukuman
kurungan dan denda apabila tidak melaporkan
anaknya yang menjadi pecandu narkotika;
4. Orang lain yang tidak melaporkan adanya tindak
pidana penyalahgunaan narkotika di ancam
hukuman penjara dan denda
9. PENYALAH GUNA BAGI DIRI SENDIRI
Bagi setiap penyalah guna yang
menggunakan narkotika untuk diri
sendiri rentang hukuman nya
Pidana Penjara paling singkat 1
tahun dan paling lama 4 tahun
10. PELAKU TINDAK PIDANA
1. Memiliki (menanam, memelihara, menyimpan,
menguasai);
Pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling
lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp.
400.000.000,- (Empat Ratus Juta) dan paling
banyak Rp. 8.000.000.000,- (Delapan Miliar).
2. Memproduksi (mengimpor, mengekspor, atau
menyalurkan);
Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling
lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp.
600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling
banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar).
11. 3.Menjual (menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam
jual beli, menukar, atau menyerahkan);
Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling
lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp.
600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling
banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar).
4. Membawa/Kurir (mengirim, mengangkut, atau
mentransito);
Pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling
lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp.
400.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling
banyak Rp. 8.000.000.000,- (Delapan Miliar).
12. 5. Memberikan untuk digunakan orang lain.
Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling
lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp.
600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling
banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar).
13.
14. PENCURIAN
Pasal 362 KUHP:
Barang siapa mengambil barang, yang sama sekali
atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain,
dengan maksud akan memiliki barang itu dengan
melawan hak, dihukum karena pencurian selama-
lamanya 5 tahun atau denda sebanyak-banyaknya
Rp. 900,-
15. PENGANIAYAAN
Pasal 351 KUHP:
1. Penganiayaan dihukum dengan hukuman penjara
selama-lamanya 2 tahun 8 bulan atau denda
sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-
2. jika perbuatan itu menjadikan luka berat,
sitersalah dihukum penjara selama-lamanya lima
tahun
3. Jika perbuatan itu menjadikan mati orangnya,
dihukum penjara selama-lamanya tujuh tahun
16. KEJAHATAN TERHADAP JIWA ORANG LAIN
Pasal 338 KUHP:
Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa
orang lain, dihukum, karena makar mati, dengan
hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun.
Pasal 340 KUHP:
Barang siapa dengan sengaja dan dengan
direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa
orang lain, dihukum karena pembunuhan
direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau
penjara seumur hidup atau penjara selama-lama 20
tahun
17. PERBUATAN ASUSILA DAN CABUL
Pasal 81 UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
1.Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan
orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama
15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun
dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam
puluh juta rupiah).
2. Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) berlaku pula bagi setiap orang yang dengan sengaja
melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya
atau dengan orang lain. h).
18. Pasal 82 Pasal 81 UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa,
melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
atau membujuk anak untuk melakukan atau
membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam
puluh juta rupiah)