1. PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PROFIT MARGIN PADA BANK SYARIAH Pendahuluan Jika dalam mekanisme ekonomi knvensional menggunakan instrument bunga maka dalam mekanisme ekonomi islam mengunakan sistem bagi hasil. Salah satu bentuk instrument kelembagaan yang merapkan sistem bagi hasil adalah bisnis dalam lembaga keuangan syariah. Mekanisme lembaga keuangan syariah dengan menggunakan sistem bagi hasil, nampaknya menjadi salah satu alternative bagi masyarakat basinis.
2. Barangkali timbul pertanyaan dalam pikiran kita, apakah yang dimaksud dengan bagi hasil atau profit sharing. Secara terminologi yang dimaksud dengan bagi hasil adalah pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan distribusi dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Selanjutnya ini bisa berbentuk bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang dieroleh pada taun-taun sebelumnya atau bisa juga berbentuk biaya bulanan atau mingguan. PENGERTIAN PROFIT SHARING
3.
4. Berdasarkan prinsip mudharabah bank syariah akan berfungsi sebagai mitra baik dengan pihak penabung atau pihak pengusaha yang meminjam dana. Dengan penabung bank akan bertindak sebagai mudharib (pengelola) sementara penabung sebagai penyandang dana ( shahibul mal) . Antara keduanya diadakan akad mudharabah yang menyatakan pembagian keuntungan masing-masing pihak. KONTRAK MUDHARABAH
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12. Dinamakan sistem bagi hasil karena sesungguhnya lembaga ini memperoleh keuntungan dari apa yang dihasilkan dari mengelola dana pihak ketiga atau lainnya. Bagi sebagian orang berasumsi bahwa sistem bagi hasil hanya merupakan pengganti nama bunga yang sebenarnya substansinya adalah sama. Hal ini salah besar karena bungan dan bagi hasil merupakan sesuatu yang sangat bebeda meskipun nanti nominal riilnya bisa jadi sama, tetapi ini sangat kecil kemungkinannya KENAPA INI DINAMAKAN SISTEM BAGI HASIL ?
13.
14.
15. MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN a. Menentukan tanggal dimana keuntungan yang diperoleh dai penempatan dana akan dibagi hasilkan. b. Jumlah hari yang dihitung dalam satu bulan adalah sesuai dengan hitungan kaender. c. Cara perhitungan ini juga dipakai dalam perhitungan simpanan lainnya seperti rekening deposito berjangka dan giro. d. Untuk menghitung simpanan yang ditutup maka sald rata-rata yang dihitung adalah sejak tanggal 27 sampai dengan tangal penutupan rekening-rekening ( tabungan, giro dan deposito berjangka) tersebut. Perhitungan saldo rata-rata harian perbulan adalah untuk setiap jenis simpanan, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
16. Pendapatan bagi hasil yang diperoleh bank yang berasal dari hasil penempatan dana pihak ketiga melalui pembiayaan yang berakad jual beli, syirkah dan atau murabahah/jasa. Apabila jumlah pembiayaan lebih kecil dari total dana masyarakat, maka pendapatan seluruhnya dibagihasilkan antara nasabah dan bank. Sebliknya jika pembiayaan jumlahnya lebih besar dari total dana masyarakat, maka modal bank juga harus pembagian pendapatan. MENGHITUNG PENDAPATAN YANG AKAN DIBAGIHASILKAN
17. Penghitungan Bagi Hasil untuk Penempatan Dana Penempatan dana dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan berakad jual beli maupun syirkah. Jika pembiayaan menggunakan akad jual beli (murabahah, istishna’ dan salam), maka bank akan mendapatkan margin keuntungan, dan pembagiannya tidak begitu rumit. Namun jika pembiayaan berupa akad syirkah (musyarakah dan mudharabah) maka pembiayaan ini membutuhkan perhitungan yang lebih lanjut.
18.
19. PENENTUAN PROFIT MARGIN UNTUK PEMBIAYAAN JUAL BELI Pembiayaan berdasarkan transaksi murabahah yang harus dilunasi pada jangka waktu tertentu, memang secara sepintas tidak jauh berbeda dengan pembiayaan dengan sistem kongsi berdasarkan suku bunga. Sebab pembiayaan seperti ini dapat disamakan dengan hutang, namun sebenarnya berbeda secara signifikan dan perbedaan yang paling penting adalah jika peminjam tidak melunasi hutangnya pada waktu yang telah ditentukan. Pada sistem konvensional pinjaman dengan bunga akan berdampak pada munculnya sanksi berupa tambahan bunga, dengan tidak memerdulikan apakah pihak nasabah mampu membayarnya ataukah tidak.
20. Hal ini berbeda dengan bank syariah, yang mana nasabah harus diberi toleransi waktu untuk melunasi hutangnya, ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 20, yakni “ jika debitur mempunyai kesulitan maka berilah penundaan sampai ia memperoleh kemudahan”. Akan tetapi penundaan semacam ini harus dberikan oleh bank tanpa menambahkan beban kepada debitur atas waktu yang diberikan kepadanya. Sehingga dalam penyelesaian hutang pun bank syariah menggunakan cara-cara untuk menjamin agar hutang dilunasi tepat waktu dan jika tidak, maka kerugian bank ditanggung oleh nasabah.
21. METODE PENENTUAN PROFIT MARGIN DALAM JUAL BELI 1. Mark-up pricing adalah penentuan tingkat harga dengan melakkan mark-up terhadap biaya produksi komoditas yang bersangkutan. 2. Target-return pricing adalah penentuan harga jual produk yang bertujuan mendapatkan tingkat return atas besarnya modal yang diinvestasikan (Return on Investment/RoI). Perusahaan akan menetukan berapa return yang akan diharapkan atas modalyang diinvestasikan. 3. Perceived-value pricing adalah penentuan harga dengan tidak menggunakan varabel harga sebagai dasar harga jual. 4. Value pricing adalah kebijakan harga kompetitif atas barang yang berkualitas tinggi. Ada empat metode penentuan profit margin yang diterapkan pada bank atau bisnis secara konvensional, yaitu :