SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
Perilaku Menyimpang , Sikap Anti Sosial , dan
                            Pengendalian Sosial
                     By : LIANANDA INDRI PUTRI
                          SMAN 2 KAYUAGUNG



Proses Sosialisasi yang dibangun melalui interaksi sosial tidak selamanya menghasilkan
pola-pola prilaku yang sesuai dengan yang dikehendaki masyarakat . Apabila terjadi
perilaku yang tidak sesuai dengan tuntunan masyarakat maka akan terjadi suatu
penyimpangan.
Tidak semua prilaku yang menyimpang merupakan perbuatan negative ada juga prilaku
menyimpang , menghasilkan nilai-nilai dan norma yang baru yang berguna bagi
masyarakat dalam upaya memenuhi tuntunan perubahan. Oleh karena itu , diperlukan
adanya pengendalian sosial untuk mengarahkan masyarakat kearah keteraturan dan
ketertiban , sedangkan prilaku yang menyimpang yang bisa menimbulkan dampak
buruk bagi masyarakat dapat dicegah dan diluruskan.




A. Perilaku Menyimpang


Dalam rangka menciptakan kehidupan yang selaras , setiap masyarakat selalu
menerapkan berbagai hal untuk mengatur anggota-anggotanya. Aturan ini banyak
berupa nilai dan norma yang disosialisasikan dari generasi ke generasi demi
keberlangsungan masyarakat itu sendiri , Namun ada saja . Anggota-anggota
masyarakat yang bertingkah berlainan dengan apa yang diharapkan .
Perlu diketahui pula bahwa penyimpangan dari suatu masyarakat , Tidak berarti
merupakan penyimpangan dalam masyarakat lain karena , adanya perbedaan norma dan
nilai-nilai .


1. Pengertian Prilaku Menyimpang


Ada Beberapa Definisi Penyimpangan Sosial yang diajukan para Sosiolog


James Vander Zander


Perilaku meyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal yang tercela dan
diluar batas-batas toleransi oleh sejumlah orang besar


Robert M.Z . Lawang


Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma
yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut


Bruce J. Cohen


Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri
dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.


Paul B. Horton


Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap
norma – norma kelompok atau masyarakat .




        Dari-Dari   definisi   diatas   ,   pengertian   perilaku   penyimpangan   dapat
disederhanakan menjadi setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang
ada dalam masyarakat . Perilaku ini terjadi karena orang mengabaikan norma atau tidak
mematuhi patokan baku dalam masyarakat sehingga sering dikaitkan dengan istilah
negatif .


2. CIRI-CIRI PERILAKU PENYIMPANGAN


        Menurut Paul B. Horton , penyimpangan sosial memiliki 6 ciri sebagai berikut :


a. Penyimpangan harus dapat didefinisikan
Tidak ada satu pun perbuatan yang begitu saja dinilai menyimpang. Suatu
perbuatan        yang      dikatakan        menyimpang   jika   memang   didefinisikan   sebagai
menyimpang. Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata ciri-ciri tindakan yang
dilakukan orang melainkan akibat dari adanya peraturan dan penerapan saksi yang
dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut , singkatnya , penilaian
menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui
penyebabnya.




Berpakaian dengan menganut gaya hidup sebagai funk



b. Penyimpangan bisa diterima atau bisa juga ditolak


          Perilaku menyimpang tidak selalu merupakan hal yang negatif . Ada beberapa
penyimpangan yang diterima bahkan dipuji dan dihormati , seperti orang jenius yang
mengemukakan pendapat baru yang kadang-kadang bertentangan dengan pendapat
umum atau pahlawan yang gagah berani dan sering terlibat peperangan . Sedangkan
perampokkan , pembunuhan terhadap etnis tertentu termasuk penyimpangan yang
ditolak oleh masyarakat.


c. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak


          Pada kebanyakkan masyarakat modern , tidak ada seorangpun yang masuk
kategori sepenuhnya penurut ( konformois ) ataupun sepenuhnya menyimpang .
Alasannya , orang yang termasuk kedua kategori ini justru akan mengalami kesulitan
dalam kehdiupannya . Oleh sebab itu , pada dasarnya semua orang normal pun sesekali
mengalami penyimpangan , tetapi pada batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk
semua orang. Perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangannya saja.
Orang yang tadinya penyimpangan mutlak lambat laun juga harus berkompromi dengan
lingkungannya.


d. Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal


          Budaya ideal disini adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu
kelompok masyarakat . Tetapi dalam kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh
terhadap segenap peraturan resmi tersebut. Antara budaya nyata dengan budaya ideal
selalu terjadi kesenjangan. Artinya , peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum
dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.


e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan


          Apabila pada suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu
perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang , maka akan muncul ” norma-
norma penghindaran ”. Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan oleh
orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus menentang nilai-nilai tata
kelakuan secara terbuka. Jadi , merupakan penyimpangan perilaku yang bersifat
setengah ( semi – institutionalized ).




Setiap orang pada dasarnya pernah mencotek , yaitu merupakan tindakan yang melakukan penyimpangan




3. Sebab terjadinya Perilaku Menyimpang


a. Sudut Pandang sosiologi
Proses interaksi sosial , internalisasi nilai dan kontrol sosial , tidak selalu
sempurna. Selalu ada hal-hal yang bisa mengakibatkan perilaku sosial seseorang tidak
sesuai dengan tuntutan masyarakat . Akibatnya , terjadilah perilaku menyimpang


1. Perilaku menyimpang karena sosialisasi


          Dalam sosialisasi , individu menyerap normadan nilai . Perilaku menyimpang
disebabkan oleh adanya gangguan pada proses penyerapan dan pengalaman nilai-nilai
tersebut


Contoh : Jika seorang remaja bergaul dengan teman-temannya yang berpakaian kurang
sopan dimata masyarakat , lambat laun ia akan terpengaruh melakukan hal serupa.




Pengaruh lingkungan dari teman bermain.




2. ) Perilaku menyimpang karena anomie


           Secara sederhana , anomie diartikan sebagai suatu keadaan dimasyarakat tanpa
norma . Menurut Emile Durkheim , anomie adalah suatu situasi tanpa norma dan arah ,
sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dengan kenyataan
sosial yang ada. Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan adanya ketidak
harmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara legal yang disepakati masyarakat
untuk mencapai tujuan budaya tersebut. Menurut Merton terdapat 5 cara untuk
mencapai tujuan budaya yaitu :


a.) Konformitas yaitu sikap menerima tujuan budaya yang telah disepakati masyarakat
dan berusaha mencapai tujuan tersebut secara legal dan disepakati masyarakat.


Contoh : Seseorang yang ingin kaya berusaha untuk mewujudkannya dengan cara
meraih pendidikan tinggi serta bekerja secara keras dan halal.
b.) Inovasi , yaitu sikap menerima tujuan budaya yang telah disepakati namun menolak
untuk memakai cara legal dan telah disepakati guna mencapainya. Biasanya cara ini
dipakai oleh mereka yang memiliki keterbatasan untuk mencapai tujuan budaya secara
legal.


Contoh      :      Seseorang ingin menjadi kaya namun posisinya dikantor tidak
memungkinkan untuk mendapat gaji besar . Akibatnya , dia mencari jalan dengan
korupsi.


c.) Ritualisme , yaitu sikap menolak tujuan budaya namun tetap mempegunakan cara-
cara legal dan telah disepakati untuk mecapai tujuan.


Contoh : Seseorang yang bekerja bukan untuk memperoleh kekayaan , melainkan
hanya memperoleh rasa aman semata.


d.) Retratisme , yaitu sikap menolak tujuan budaya dan cara legal yang telah disepakati
masyarakat untuk mencapainya . Sebagai solusi , pelakunya memilih untuk berhenti
maju dan mencoba.


Contoh :        Para peminum alcohol dan pemakai narkoba seolah-olah berupaya untuk
melarikan diri dari masyarakat dan lingkungannya.


e.) Pemberontakkan , yaitu sikap menolak tujuan budaya dan cara legal untuk
mencapainya , lalu mencoba untuk menciptakan tujuan dan budaya yang baru.


Contoh : Kaum pemberontak yang mencoba gigih untuk memperjuangkan suatu
ideologi melaui perlawanan bersenjata.


3. ) Perilaku menyimpang karena diffrential association


         Menurut Edwin H. Sutherland , penyimpangan terjadi akibat adanya
differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap kejahatan . Semakin tinggi
derajat interaksi dengan orang yang berprilaku menyimpang , semakin tinggi pula
kemungkinan sesorang bertingkah laku menyimpang.


Contoh : Seorang anak yang tinggal di lingkungan pencopet akan memiliki
kecenderungan tertinggi untuk mempelajari cara-cara melakukan pencopetan.


4.) Perilaku menyimpang karena pemberian julukan ( labelling )
Teori ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang lahir karena adanya batasan
, cap , julukan , sebutan atas suatu perbuatan yang disebut menyimpang . Bila kita
memberikan cap terhadap seseorang sebagai orang yang menyimpang , maka cap
tersebut akan mendorong orang itu berprilaku yang menyimpang . Pendapat ini
dikemukakan oleh Edwin H. Lemert.


Contoh : Seseorang remaja tertangkap basah saat mencoba menghisap ganja. Ia
mendapat label ” pemakai narkoba ” . Walau masih mencoba-coba , ia tertangkap basah
lagi . Maka , masyarakat akan memeberinya label sebagai pecandu narkoba. Akibatnya
ia mengindentifikasi diri dan terlibat dalam kehidupan pecandu narkoba


b. Sudut Pandang Biologi


       Sebagian besar ilmuwan abad ke – 19 berpandangan bahwa kebanyakkan
perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor biologis , seperti tipe sel-sel tubuh .
Sejumlah ilmuwan seperti Lombroso , Kretchschmer Hooton , Vaoon Hetig dan
Sehledon. Melakukan berbagai studi yang menyatakan bahwa orang yang mempunyai
tipe tubuh tertentu lebih cenderung melakukan penyimpangan. Shelodn menidentifikasi
tipe tubuh , endo morph ( bundar , halus , gemuk ) , mesomorph ( berotot , atletis ) dan
ectomorphs ( tipis , kurus ) yang kecenderungan sifat dan kepribadian masing-masing ,
misalnya : para pecandu alkohol dan penjahat umumnya mempunyai tipe tubuh
mesomorphs .




c. Sudut Pandang Psikologi


       Teori psikologi berpandangan bahwa penyakit mental dan gangguan kepribadian
berkaitan erat dengan beberapa bentuk perilaku menyimpang . Perilaku menyimpang
sering kali dianggap sebagi gejala penyakit mental . Ilmuwan yang terkenal di bidang in
adalah Sigmund Freud . Dia membagi diri manusia menjadi 3 bagian penting sebagai
berikut .
    •   Id , bagian diri yang tidak sadar , naluriah , dan implusif .
    •   Ego adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional ( penjaga pintu
        kepribadian )
    •   Superego adalah bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kultural dan
        berfungsi sebagai suara hati.


d. Sudut pandang Kronologi


1. ) Teori Konflik
        Dalam teori ini terdapat dua macam konflik , yaitu :
a.) Konflik budaya
        Terjadi apabila dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus ,
masing-masing cenderung tertutup sehingga mengurangi kemingkinan timbulnya
kesepakatan nilai.


b.) Konflik kelas sosial
        Terjadi akibat suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi
kepentingannya. Pada kondisi ini , terjadinya eksploitasi kelas atas terhadap kelas
bawah . Mereka yang menentang hak istimewa kelas atas dianggap mempunyai perilaku
menyimpang sehingga dicap sebagai penjahat.


2.) Teori pengendalian .
        Kebanyakkan orang meneysuaikan diri dengan nilai dominan karena adanya
pengendalian dari dalam maupun luar. Pengendalian diri dalam berupa norma yang
dihayati dan nilai yang dipelajari seseorang . Pengendalian dari luar berupa imbalan
sosial terhadap konformitas dan sanksi hukuman terhadap tindakan penyimpangan .
Dalam masyarakat konvensional , terdapat 4 hal yaitu :
a.) kepercayaan mengacu pada norma yang dihayati .
b.) ketanggapan , yakni sikap tanggap seseorang , terhadap pendapat orang lain , berupa
sejauh mana kepekaan seseorang terhadap kadar penerimaan orang konformis.
c.) Keterikatan ( komitmen ) , berhubungan dengan berupa banyak imbalan yang
diterima seseorang atas perilakunya yang konformis .
d.) Keterlibatan , mengacu pada kegiatan seseorang dalam berbagai lembaga
masyarakat , seperti majelis ta`lim , sekolah dan organisasi setempat.


4. Jenis-Jenis perilaku menyimpang


a. Berdasarkan kekerapannya
Sebagai makhluk social dan makhluk yang berpikir manusia mempunyai pola-
pola perilaku yang tidak tetap . Ada kalanya manusia berprilaku sesuai kehendak umum
, tetapi di lain kesempatan ia bertindak menentangnya . Oleh karena itu , dikenal dua
penyimpangan yaitu :


1.) Penyimpangan social primer
       Penyimpangan social primer adalah       penyimpangan yang bersifat sementara
( temporer ) . Orang yang melakukannya masih tetap dapat diterima oleh kelompok
socialnya karena tidak terus-menerus melanggar peraturan . Misalnya beberapa kali
melanggar rambu lalu lintas.


2.) Penyimpangan social sekunder
       Penyimpangan social sekunder adalah penyimpangan sosial yang dialkukan oleh
pelakunya secara terus-menerus meskipun telah diberikan sanksi-sanksi . oleh karen situ
, pelakunya secara umum dikenal sebagai orang yang berprilaku penuyimpangan .
Misalnya , seseorang yang tiap hari meminum –minuman keras dimanapun ia berada
atau seorang siswa SMA yang terus-menerus mencotek pekerjaan teman sekelasnya.


b. Berdasarkan Jumlah orang yang terlibat


1. ) Penyimpangan individu


       Penyimpangan dilakukan sendiri tanpa orang lain. Hanya satu individu yang
melakukan sesuatu hal yang bertentangan dengan norma-norma umum yang berlaku .


2.) Penyimpangan Kelompok
       Penyimpangan kelompok terjadi apabila perilaku menyimpang tersebut
dilakukan bersama-sama dalam suatu kelompok tertentu . individu yang termasuk
dalam situasi ini bertidak sesuai dalam situasi seperti ini bertindak sesuai dengan norma
sub kebudayaannya yaitu ” kebudayaan kelompok ” yang jelas –jelas bertentangan atau
bahkan tidak mau menerima norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat
sekitanya.
Terjadi di kota Mardid Spanyol , menyebabkan teror yang merupakan perbuatan
menyimpang.
Contoh :


   •   Kelompok ( gang ) kejahatan terorganisir yang melakukan penyelundupan dan
       perampokkan
   •   Kelompok pengacau keamanan dengan tujuan –tujuan tertentu ( teroris )


5. Bentuk –Bentuk Perilaku penyimpangan


a. Penyalahgunaan Narkoba


       Pada awalnya , sebagian narkotika dan obat-obatan terlarang dipergunakan oleh
kalangan dokter sebagai usaha –usaha untuk mengurangi rasa sakit berlebihan yang
dialami oleh pasien-pasiennya . Akan tetapi , obat tersebut akhirnya mrnjadi ”obat
terlarang ” karena digunakan oleh orang-orang yang sehat secara jasmani untuk
mengurangi tingkat kesadaran dan memperoleh perasaan nikmat meskipun sesaat. Obat
terlarang seperti extasy pada mulanya dimaksudkan untuk merangsang gerak-gerak
orang penyakit lumpuh , tetapi kemudian dipakai untuk merangsang daya tahan tubuh .
b. Perkelahian terpelajar
       Perkelahian antar pelajar , seiring disebut pula tawuran antar pelajar , pada
mulanya hanya menjadi fenomena yang terdapat pada pelajar dikawasan perkotaan .
Sekarang ini gejala tawuran ini telah pula menjadi mode bagi pelajar-pelajar yang jauh
dari perkotaan . Perkelahian , baik antara dua pelajar maupun antara kelompok-
kelompok pelajar , merupakan salah satu bentuk prilaku menyimpang.


c. Perilaku Seksual di luar Nikah


       Naluri seksual yang dimiliki oleh manusia merupakan           anugrah Tuhan .
Keberadaaan manusia dibumi ini beralngsung-langsung dan terus menerus karena
dilanjutkan oleh keturunan-keturunan baru. Akan tetapi , naluri seksual yang tidak
terkendali atau dilakukan tanpa aturan akan mendatangkan kekacauan didalam
masyarakat , antara lain adalah berjangkitnya penyakit




                                       kelamin, perkelahian , gangguan jiwa , dan
emosional pada anak hasil hubungan itu , serta menurunkan kualitas manusia karena
ketidakmampuan memberikan pendidikan yang layak akibat kehamilan tak terencana.
Selain itupula , terjadi nya ancaman serius terhadap bayi-bayi yang dilahirkan sehingga
berdampak pada pelanggaran hak asasi Manusia , seperti aborsi dan pembunuhan bayi-
bayi yang lahir dari hubungan yang bebas tersebut.
• KATA PENGANTAR
                 Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas karunia
dan nikmatnya yang telah dilimpahkan kepada kita semua . Shalawat dan salam
semuga tercurah keharibaan baginda Rasullullah S.AW , yang menjadi rahmat bagi
alam semesta..
                 Perubahan yang cepat didunia ini menyebabkan ilmu sosiologi terasa
memiliki peran penting . Agar ilmu sosiologi lebih dikenal khalayak umum ,
khususnya siswa SMA dan MA ,Kami mencuba menulis makalah mengenai “ Ilmu
Sosiologi “, Dalam makalah ini , kami mencoba membahas pokok bahasan secara
sederhana agar konsep yang ada mudah dipahami .
                 Kami menyadari bahwa salah satu factor pendukung keberhasilan
pengajaran sosiologi adalah mengacu pada prinsip belajar bermakna dengan
mengutamakan pengertian dan pemahaman konsep-konsep sosiologi , Maka dari itu
kami berusaha untuk mengenalkan kepada pembaca mengenai ilmu sosiologi
tersebut.
                 Saya akan menerima dengan senang hati segala saran yang bersifat
positif dan kritik yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini
. Dengan mengirimkan email ke alamat : lianandaindriputri@yahoo.co.id . Akhirnya
, saya berharap semoga Makalah Sejarah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan
menambahkan khazanah kepustakaan . Amin .


                 Nasrun minallahi wafathun qarrib wabasyiril mukminin


                                                           Kayuagung     ,   Januari
2011




                                                            Penulis
SEBAB TERJADINYA PERILAKU MENYIMPANG

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTransformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Bab 5 pengendalian sosial
Bab 5 pengendalian sosialBab 5 pengendalian sosial
Bab 5 pengendalian sosialRobbie AkaChopa
 
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernTokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernKhaisar Deri
 
C. Lembaga Sosial.pptx
C. Lembaga Sosial.pptxC. Lembaga Sosial.pptx
C. Lembaga Sosial.pptxppsgununglurah
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3Joel mabes
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosialFarra Diba
 
Masalah sosial pengangguran
Masalah sosial pengangguranMasalah sosial pengangguran
Masalah sosial pengangguranNoor Fitriyanti
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDheea Resta
 
Sejarah masuknya islam thailand dan filipina
Sejarah masuknya islam thailand dan filipinaSejarah masuknya islam thailand dan filipina
Sejarah masuknya islam thailand dan filipinaMAN SIDOARJO
 
Makalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahMakalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahRus Mala
 
Sejarah Perkembangan Islam di Thailand
Sejarah Perkembangan Islam di ThailandSejarah Perkembangan Islam di Thailand
Sejarah Perkembangan Islam di Thailandbulan purnama
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiRizky Erliyandi
 
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuanMuhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuanDwi Kamal
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan symons120
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)anggerio
 
Makalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialMakalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialsatya arum
 
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di PersiaPPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persiakacangtom
 

Mais procurados (20)

Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTransformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di Kalimantan
 
Bab 5 pengendalian sosial
Bab 5 pengendalian sosialBab 5 pengendalian sosial
Bab 5 pengendalian sosial
 
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernTokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
C. Lembaga Sosial.pptx
C. Lembaga Sosial.pptxC. Lembaga Sosial.pptx
C. Lembaga Sosial.pptx
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Masalah sosial pengangguran
Masalah sosial pengangguranMasalah sosial pengangguran
Masalah sosial pengangguran
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPT
 
Sejarah masuknya islam thailand dan filipina
Sejarah masuknya islam thailand dan filipinaSejarah masuknya islam thailand dan filipina
Sejarah masuknya islam thailand dan filipina
 
Makalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi SekolahMakalah Koperasi Sekolah
Makalah Koperasi Sekolah
 
Sejarah Perkembangan Islam di Thailand
Sejarah Perkembangan Islam di ThailandSejarah Perkembangan Islam di Thailand
Sejarah Perkembangan Islam di Thailand
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuanMuhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
 
Makalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialMakalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosial
 
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di PersiaPPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 

Destaque

Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPerilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialCornelia Riasdita
 
Soal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpangSoal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpangMutiarafah Rafa
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialYuca Siahaan
 
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Listya Angreni
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMRirisya
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka Nur Fitriyani
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Farel Santoso
 
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatifInteraksi sosial yang bersifat disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatifYutta Putri
 
Bentuk bentuk hubungan sosial
Bentuk bentuk hubungan sosialBentuk bentuk hubungan sosial
Bentuk bentuk hubungan sosialAsep Hidayat
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
 
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaDokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaMujahid Vanquisher
 
Rizky yulianti ( xii ips 3)
Rizky yulianti ( xii ips 3)Rizky yulianti ( xii ips 3)
Rizky yulianti ( xii ips 3)Paarief Udin
 

Destaque (20)

Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPerilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Soal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpangSoal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpang
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
 
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
 
Sosiologi xi; silabus
Sosiologi xi; silabusSosiologi xi; silabus
Sosiologi xi; silabus
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Askep keluarga ispa
Askep keluarga ispaAskep keluarga ispa
Askep keluarga ispa
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Presentasi sosiologi
Presentasi sosiologiPresentasi sosiologi
Presentasi sosiologi
 
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatifInteraksi sosial yang bersifat disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
 
Bentuk bentuk hubungan sosial
Bentuk bentuk hubungan sosialBentuk bentuk hubungan sosial
Bentuk bentuk hubungan sosial
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
 
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaDokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
 
Rizky yulianti ( xii ips 3)
Rizky yulianti ( xii ips 3)Rizky yulianti ( xii ips 3)
Rizky yulianti ( xii ips 3)
 

Semelhante a SEBAB TERJADINYA PERILAKU MENYIMPANG

Semelhante a SEBAB TERJADINYA PERILAKU MENYIMPANG (20)

Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Tugas sosiologi x3 sandra
Tugas sosiologi x3 sandraTugas sosiologi x3 sandra
Tugas sosiologi x3 sandra
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
 
Penyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XPenyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas X
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
5. skl prlk_mympg
5. skl prlk_mympg5. skl prlk_mympg
5. skl prlk_mympg
 
Pengertian norma kelompok 1 ips
Pengertian norma kelompok 1  ipsPengertian norma kelompok 1  ips
Pengertian norma kelompok 1 ips
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxPPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
 
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosial
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosialBab 5 penyimpangan dan peradilan sosial
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosial
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
 
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosialPerilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
 

Mais de Liananda Indri Putri

Mais de Liananda Indri Putri (13)

Kelompok 5 kdm 2
Kelompok 5 kdm 2Kelompok 5 kdm 2
Kelompok 5 kdm 2
 
Kelompok 5 kdm 1
Kelompok 5 kdm 1Kelompok 5 kdm 1
Kelompok 5 kdm 1
 
Mahir menghadapi un fisika sma
Mahir menghadapi un fisika smaMahir menghadapi un fisika sma
Mahir menghadapi un fisika sma
 
Un b. inggris sma 2012
Un b. inggris sma 2012Un b. inggris sma 2012
Un b. inggris sma 2012
 
Cd un bahasa indonesia sma ipa
Cd un bahasa indonesia sma ipaCd un bahasa indonesia sma ipa
Cd un bahasa indonesia sma ipa
 
How to use crayon etching
How to use crayon etchingHow to use crayon etching
How to use crayon etching
 
Un biologi sma ok
Un biologi sma okUn biologi sma ok
Un biologi sma ok
 
How to make fried rice
How to make fried riceHow to make fried rice
How to make fried rice
 
Dinamika budaya dan masyarakat
Dinamika budaya dan masyarakatDinamika budaya dan masyarakat
Dinamika budaya dan masyarakat
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Karya tulis kesultanan palembang
Karya tulis kesultanan palembang Karya tulis kesultanan palembang
Karya tulis kesultanan palembang
 
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokohBagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
 

SEBAB TERJADINYA PERILAKU MENYIMPANG

  • 1. Perilaku Menyimpang , Sikap Anti Sosial , dan Pengendalian Sosial By : LIANANDA INDRI PUTRI SMAN 2 KAYUAGUNG Proses Sosialisasi yang dibangun melalui interaksi sosial tidak selamanya menghasilkan pola-pola prilaku yang sesuai dengan yang dikehendaki masyarakat . Apabila terjadi perilaku yang tidak sesuai dengan tuntunan masyarakat maka akan terjadi suatu penyimpangan. Tidak semua prilaku yang menyimpang merupakan perbuatan negative ada juga prilaku menyimpang , menghasilkan nilai-nilai dan norma yang baru yang berguna bagi masyarakat dalam upaya memenuhi tuntunan perubahan. Oleh karena itu , diperlukan adanya pengendalian sosial untuk mengarahkan masyarakat kearah keteraturan dan ketertiban , sedangkan prilaku yang menyimpang yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat dapat dicegah dan diluruskan. A. Perilaku Menyimpang Dalam rangka menciptakan kehidupan yang selaras , setiap masyarakat selalu menerapkan berbagai hal untuk mengatur anggota-anggotanya. Aturan ini banyak berupa nilai dan norma yang disosialisasikan dari generasi ke generasi demi keberlangsungan masyarakat itu sendiri , Namun ada saja . Anggota-anggota masyarakat yang bertingkah berlainan dengan apa yang diharapkan .
  • 2. Perlu diketahui pula bahwa penyimpangan dari suatu masyarakat , Tidak berarti merupakan penyimpangan dalam masyarakat lain karena , adanya perbedaan norma dan nilai-nilai . 1. Pengertian Prilaku Menyimpang Ada Beberapa Definisi Penyimpangan Sosial yang diajukan para Sosiolog James Vander Zander Perilaku meyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas-batas toleransi oleh sejumlah orang besar Robert M.Z . Lawang Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut Bruce J. Cohen Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Paul B. Horton Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma – norma kelompok atau masyarakat . Dari-Dari definisi diatas , pengertian perilaku penyimpangan dapat disederhanakan menjadi setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat . Perilaku ini terjadi karena orang mengabaikan norma atau tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat sehingga sering dikaitkan dengan istilah negatif . 2. CIRI-CIRI PERILAKU PENYIMPANGAN Menurut Paul B. Horton , penyimpangan sosial memiliki 6 ciri sebagai berikut : a. Penyimpangan harus dapat didefinisikan
  • 3. Tidak ada satu pun perbuatan yang begitu saja dinilai menyimpang. Suatu perbuatan yang dikatakan menyimpang jika memang didefinisikan sebagai menyimpang. Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata ciri-ciri tindakan yang dilakukan orang melainkan akibat dari adanya peraturan dan penerapan saksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut , singkatnya , penilaian menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya. Berpakaian dengan menganut gaya hidup sebagai funk b. Penyimpangan bisa diterima atau bisa juga ditolak Perilaku menyimpang tidak selalu merupakan hal yang negatif . Ada beberapa penyimpangan yang diterima bahkan dipuji dan dihormati , seperti orang jenius yang mengemukakan pendapat baru yang kadang-kadang bertentangan dengan pendapat umum atau pahlawan yang gagah berani dan sering terlibat peperangan . Sedangkan perampokkan , pembunuhan terhadap etnis tertentu termasuk penyimpangan yang ditolak oleh masyarakat. c. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak Pada kebanyakkan masyarakat modern , tidak ada seorangpun yang masuk kategori sepenuhnya penurut ( konformois ) ataupun sepenuhnya menyimpang . Alasannya , orang yang termasuk kedua kategori ini justru akan mengalami kesulitan dalam kehdiupannya . Oleh sebab itu , pada dasarnya semua orang normal pun sesekali mengalami penyimpangan , tetapi pada batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk
  • 4. semua orang. Perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangannya saja. Orang yang tadinya penyimpangan mutlak lambat laun juga harus berkompromi dengan lingkungannya. d. Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal Budaya ideal disini adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat . Tetapi dalam kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan resmi tersebut. Antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Artinya , peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar. e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan Apabila pada suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang , maka akan muncul ” norma- norma penghindaran ”. Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan oleh orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka. Jadi , merupakan penyimpangan perilaku yang bersifat setengah ( semi – institutionalized ). Setiap orang pada dasarnya pernah mencotek , yaitu merupakan tindakan yang melakukan penyimpangan 3. Sebab terjadinya Perilaku Menyimpang a. Sudut Pandang sosiologi
  • 5. Proses interaksi sosial , internalisasi nilai dan kontrol sosial , tidak selalu sempurna. Selalu ada hal-hal yang bisa mengakibatkan perilaku sosial seseorang tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat . Akibatnya , terjadilah perilaku menyimpang 1. Perilaku menyimpang karena sosialisasi Dalam sosialisasi , individu menyerap normadan nilai . Perilaku menyimpang disebabkan oleh adanya gangguan pada proses penyerapan dan pengalaman nilai-nilai tersebut Contoh : Jika seorang remaja bergaul dengan teman-temannya yang berpakaian kurang sopan dimata masyarakat , lambat laun ia akan terpengaruh melakukan hal serupa. Pengaruh lingkungan dari teman bermain. 2. ) Perilaku menyimpang karena anomie Secara sederhana , anomie diartikan sebagai suatu keadaan dimasyarakat tanpa norma . Menurut Emile Durkheim , anomie adalah suatu situasi tanpa norma dan arah , sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dengan kenyataan sosial yang ada. Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan adanya ketidak harmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara legal yang disepakati masyarakat untuk mencapai tujuan budaya tersebut. Menurut Merton terdapat 5 cara untuk mencapai tujuan budaya yaitu : a.) Konformitas yaitu sikap menerima tujuan budaya yang telah disepakati masyarakat dan berusaha mencapai tujuan tersebut secara legal dan disepakati masyarakat. Contoh : Seseorang yang ingin kaya berusaha untuk mewujudkannya dengan cara meraih pendidikan tinggi serta bekerja secara keras dan halal.
  • 6. b.) Inovasi , yaitu sikap menerima tujuan budaya yang telah disepakati namun menolak untuk memakai cara legal dan telah disepakati guna mencapainya. Biasanya cara ini dipakai oleh mereka yang memiliki keterbatasan untuk mencapai tujuan budaya secara legal. Contoh : Seseorang ingin menjadi kaya namun posisinya dikantor tidak memungkinkan untuk mendapat gaji besar . Akibatnya , dia mencari jalan dengan korupsi. c.) Ritualisme , yaitu sikap menolak tujuan budaya namun tetap mempegunakan cara- cara legal dan telah disepakati untuk mecapai tujuan. Contoh : Seseorang yang bekerja bukan untuk memperoleh kekayaan , melainkan hanya memperoleh rasa aman semata. d.) Retratisme , yaitu sikap menolak tujuan budaya dan cara legal yang telah disepakati masyarakat untuk mencapainya . Sebagai solusi , pelakunya memilih untuk berhenti maju dan mencoba. Contoh : Para peminum alcohol dan pemakai narkoba seolah-olah berupaya untuk melarikan diri dari masyarakat dan lingkungannya. e.) Pemberontakkan , yaitu sikap menolak tujuan budaya dan cara legal untuk mencapainya , lalu mencoba untuk menciptakan tujuan dan budaya yang baru. Contoh : Kaum pemberontak yang mencoba gigih untuk memperjuangkan suatu ideologi melaui perlawanan bersenjata. 3. ) Perilaku menyimpang karena diffrential association Menurut Edwin H. Sutherland , penyimpangan terjadi akibat adanya differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap kejahatan . Semakin tinggi derajat interaksi dengan orang yang berprilaku menyimpang , semakin tinggi pula kemungkinan sesorang bertingkah laku menyimpang. Contoh : Seorang anak yang tinggal di lingkungan pencopet akan memiliki kecenderungan tertinggi untuk mempelajari cara-cara melakukan pencopetan. 4.) Perilaku menyimpang karena pemberian julukan ( labelling )
  • 7. Teori ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang lahir karena adanya batasan , cap , julukan , sebutan atas suatu perbuatan yang disebut menyimpang . Bila kita memberikan cap terhadap seseorang sebagai orang yang menyimpang , maka cap tersebut akan mendorong orang itu berprilaku yang menyimpang . Pendapat ini dikemukakan oleh Edwin H. Lemert. Contoh : Seseorang remaja tertangkap basah saat mencoba menghisap ganja. Ia mendapat label ” pemakai narkoba ” . Walau masih mencoba-coba , ia tertangkap basah lagi . Maka , masyarakat akan memeberinya label sebagai pecandu narkoba. Akibatnya ia mengindentifikasi diri dan terlibat dalam kehidupan pecandu narkoba b. Sudut Pandang Biologi Sebagian besar ilmuwan abad ke – 19 berpandangan bahwa kebanyakkan perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor biologis , seperti tipe sel-sel tubuh . Sejumlah ilmuwan seperti Lombroso , Kretchschmer Hooton , Vaoon Hetig dan Sehledon. Melakukan berbagai studi yang menyatakan bahwa orang yang mempunyai tipe tubuh tertentu lebih cenderung melakukan penyimpangan. Shelodn menidentifikasi tipe tubuh , endo morph ( bundar , halus , gemuk ) , mesomorph ( berotot , atletis ) dan ectomorphs ( tipis , kurus ) yang kecenderungan sifat dan kepribadian masing-masing , misalnya : para pecandu alkohol dan penjahat umumnya mempunyai tipe tubuh mesomorphs . c. Sudut Pandang Psikologi Teori psikologi berpandangan bahwa penyakit mental dan gangguan kepribadian berkaitan erat dengan beberapa bentuk perilaku menyimpang . Perilaku menyimpang sering kali dianggap sebagi gejala penyakit mental . Ilmuwan yang terkenal di bidang in
  • 8. adalah Sigmund Freud . Dia membagi diri manusia menjadi 3 bagian penting sebagai berikut . • Id , bagian diri yang tidak sadar , naluriah , dan implusif . • Ego adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional ( penjaga pintu kepribadian ) • Superego adalah bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kultural dan berfungsi sebagai suara hati. d. Sudut pandang Kronologi 1. ) Teori Konflik Dalam teori ini terdapat dua macam konflik , yaitu : a.) Konflik budaya Terjadi apabila dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus , masing-masing cenderung tertutup sehingga mengurangi kemingkinan timbulnya kesepakatan nilai. b.) Konflik kelas sosial Terjadi akibat suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi kepentingannya. Pada kondisi ini , terjadinya eksploitasi kelas atas terhadap kelas bawah . Mereka yang menentang hak istimewa kelas atas dianggap mempunyai perilaku menyimpang sehingga dicap sebagai penjahat. 2.) Teori pengendalian . Kebanyakkan orang meneysuaikan diri dengan nilai dominan karena adanya pengendalian dari dalam maupun luar. Pengendalian diri dalam berupa norma yang dihayati dan nilai yang dipelajari seseorang . Pengendalian dari luar berupa imbalan sosial terhadap konformitas dan sanksi hukuman terhadap tindakan penyimpangan . Dalam masyarakat konvensional , terdapat 4 hal yaitu : a.) kepercayaan mengacu pada norma yang dihayati . b.) ketanggapan , yakni sikap tanggap seseorang , terhadap pendapat orang lain , berupa sejauh mana kepekaan seseorang terhadap kadar penerimaan orang konformis. c.) Keterikatan ( komitmen ) , berhubungan dengan berupa banyak imbalan yang diterima seseorang atas perilakunya yang konformis . d.) Keterlibatan , mengacu pada kegiatan seseorang dalam berbagai lembaga masyarakat , seperti majelis ta`lim , sekolah dan organisasi setempat. 4. Jenis-Jenis perilaku menyimpang a. Berdasarkan kekerapannya
  • 9. Sebagai makhluk social dan makhluk yang berpikir manusia mempunyai pola- pola perilaku yang tidak tetap . Ada kalanya manusia berprilaku sesuai kehendak umum , tetapi di lain kesempatan ia bertindak menentangnya . Oleh karena itu , dikenal dua penyimpangan yaitu : 1.) Penyimpangan social primer Penyimpangan social primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara ( temporer ) . Orang yang melakukannya masih tetap dapat diterima oleh kelompok socialnya karena tidak terus-menerus melanggar peraturan . Misalnya beberapa kali melanggar rambu lalu lintas. 2.) Penyimpangan social sekunder Penyimpangan social sekunder adalah penyimpangan sosial yang dialkukan oleh pelakunya secara terus-menerus meskipun telah diberikan sanksi-sanksi . oleh karen situ , pelakunya secara umum dikenal sebagai orang yang berprilaku penuyimpangan . Misalnya , seseorang yang tiap hari meminum –minuman keras dimanapun ia berada atau seorang siswa SMA yang terus-menerus mencotek pekerjaan teman sekelasnya. b. Berdasarkan Jumlah orang yang terlibat 1. ) Penyimpangan individu Penyimpangan dilakukan sendiri tanpa orang lain. Hanya satu individu yang melakukan sesuatu hal yang bertentangan dengan norma-norma umum yang berlaku . 2.) Penyimpangan Kelompok Penyimpangan kelompok terjadi apabila perilaku menyimpang tersebut dilakukan bersama-sama dalam suatu kelompok tertentu . individu yang termasuk dalam situasi ini bertidak sesuai dalam situasi seperti ini bertindak sesuai dengan norma sub kebudayaannya yaitu ” kebudayaan kelompok ” yang jelas –jelas bertentangan atau bahkan tidak mau menerima norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat sekitanya.
  • 10. Terjadi di kota Mardid Spanyol , menyebabkan teror yang merupakan perbuatan menyimpang. Contoh : • Kelompok ( gang ) kejahatan terorganisir yang melakukan penyelundupan dan perampokkan • Kelompok pengacau keamanan dengan tujuan –tujuan tertentu ( teroris ) 5. Bentuk –Bentuk Perilaku penyimpangan a. Penyalahgunaan Narkoba Pada awalnya , sebagian narkotika dan obat-obatan terlarang dipergunakan oleh kalangan dokter sebagai usaha –usaha untuk mengurangi rasa sakit berlebihan yang dialami oleh pasien-pasiennya . Akan tetapi , obat tersebut akhirnya mrnjadi ”obat terlarang ” karena digunakan oleh orang-orang yang sehat secara jasmani untuk mengurangi tingkat kesadaran dan memperoleh perasaan nikmat meskipun sesaat. Obat terlarang seperti extasy pada mulanya dimaksudkan untuk merangsang gerak-gerak orang penyakit lumpuh , tetapi kemudian dipakai untuk merangsang daya tahan tubuh .
  • 11. b. Perkelahian terpelajar Perkelahian antar pelajar , seiring disebut pula tawuran antar pelajar , pada mulanya hanya menjadi fenomena yang terdapat pada pelajar dikawasan perkotaan . Sekarang ini gejala tawuran ini telah pula menjadi mode bagi pelajar-pelajar yang jauh dari perkotaan . Perkelahian , baik antara dua pelajar maupun antara kelompok- kelompok pelajar , merupakan salah satu bentuk prilaku menyimpang. c. Perilaku Seksual di luar Nikah Naluri seksual yang dimiliki oleh manusia merupakan anugrah Tuhan . Keberadaaan manusia dibumi ini beralngsung-langsung dan terus menerus karena dilanjutkan oleh keturunan-keturunan baru. Akan tetapi , naluri seksual yang tidak terkendali atau dilakukan tanpa aturan akan mendatangkan kekacauan didalam masyarakat , antara lain adalah berjangkitnya penyakit kelamin, perkelahian , gangguan jiwa , dan emosional pada anak hasil hubungan itu , serta menurunkan kualitas manusia karena ketidakmampuan memberikan pendidikan yang layak akibat kehamilan tak terencana. Selain itupula , terjadi nya ancaman serius terhadap bayi-bayi yang dilahirkan sehingga berdampak pada pelanggaran hak asasi Manusia , seperti aborsi dan pembunuhan bayi- bayi yang lahir dari hubungan yang bebas tersebut.
  • 12. • KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas karunia dan nikmatnya yang telah dilimpahkan kepada kita semua . Shalawat dan salam semuga tercurah keharibaan baginda Rasullullah S.AW , yang menjadi rahmat bagi alam semesta.. Perubahan yang cepat didunia ini menyebabkan ilmu sosiologi terasa memiliki peran penting . Agar ilmu sosiologi lebih dikenal khalayak umum , khususnya siswa SMA dan MA ,Kami mencuba menulis makalah mengenai “ Ilmu Sosiologi “, Dalam makalah ini , kami mencoba membahas pokok bahasan secara sederhana agar konsep yang ada mudah dipahami . Kami menyadari bahwa salah satu factor pendukung keberhasilan pengajaran sosiologi adalah mengacu pada prinsip belajar bermakna dengan mengutamakan pengertian dan pemahaman konsep-konsep sosiologi , Maka dari itu kami berusaha untuk mengenalkan kepada pembaca mengenai ilmu sosiologi tersebut. Saya akan menerima dengan senang hati segala saran yang bersifat positif dan kritik yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini . Dengan mengirimkan email ke alamat : lianandaindriputri@yahoo.co.id . Akhirnya , saya berharap semoga Makalah Sejarah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan menambahkan khazanah kepustakaan . Amin . Nasrun minallahi wafathun qarrib wabasyiril mukminin Kayuagung , Januari 2011 Penulis