SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 2
Filsafat dan Matematika, Siapa Lahir Lebih Dahulu?*


       Di awal peradaban Yunani, filsafat dianggap sebagai induk dari seluruh ilmu pengetahuan yang
ada. Sampai dengan perkembangannya saat ini, filsafat telah menghasilkan berbagai macam cabang ilmu
pengetahuan seperti : fisika, biologi, kedokteran, kimia, ekonomi, sosiologi, hukum, farmasi, dan lain
sebagainya. Hingga kemudian masing-masing cabang pengetahuan tersebut memisahkan diri dari
filsafat dan berdiri sendiri sebagai bidang studi yang terpisah. Seorang tokoh pembaru dari zaman
renaissance, Francis Bacon (1561-1626) menyebut filsafat sebagai “Ibu agung dari ilmu pengetahuan”.
Jadi, semua cabang ilmu yang ada di dunia dianggap sebagai cabang dari filsafat, matematika pun
dianggap termasuk didalamnya.
       Berbagai pendapat muncul mengenai anggapan bahwa matematika lahir juga dari ibu yang
bernama filsafat. Plato, seorang filsuf besar dari Yunani menegaskan hubungan yang amat erat antara
matematika dan filsafat. Ditegaskannya bahwa matematika merupakan pengetahuan ilmiah berdasarkan
akal murni yang menjadi kunci ke arah pengetahuan dan kebenaran filsafati serta bagi pemahaman bagi
sifat alami dari bentuk akhir yang natural. Sejarah juga telah mencatat kehadiran seorang Thales (640-
546 SM) dari Miletus (terletak di pantai barat negara Turki) yang oleh para penulis sejarah filsafat
diakui sebagai “ayah dari filsafat”. Oleh orang-orang Yunani, ia dimasukkan ke dalam golongan Tujuh
Orang Arif Yunani. Dalam sejarah matematika, Thales diakui sebagai penemu geometri abstrak dengan
menemukan cara mengukur ketinggian piramid berdasarkan bayangannya. Ia melakukannya dengan
berdiri di dekat piramid saat siang hari di bawah terik matahari. Saat ia mendapati panjang bayangannya
sama dengan tinggi tubuhnya, seketika ia juga mengukur panjang bayangan piramid yang tentunya juga
sama dengan tinggi piramid pada saat itu. Dari penemuan ini dapat diketahui filsafat tidak mampu
menyelesaikan masalah tersebut, melainkan geometri (matematika) yang dapat menyelesaikannya
melalui bantuan gejala alam.
       Dari uraian tersebut, dapat dipahami kiranya jika matematika bukanlah lahir dari filsafat.
Namun, keduanya sama-sama berkembang dan memberikan persoalan sebagai bahan masuk dan umpan
balik. Hubungan timbal balik antara filsafat dan matematika diperkuat dengan kehadiran Zeno dari Elea.
Dia mengungkapkan paradoks-paradoks yang berkaitan dengan pengertian gerak, waktu, dan ruang yang
sangat membingungkan filsuf dan ahli matematika. Salah satunya adalah argumen Zeno bahwa gerak
tidaklah mungkin terjadi. Untuk menempuh suatu jarak, sebuah benda harus melewati ½ dari jarak
tersebut. Sedangkan untuk menempuk ½ jarak keseluruhan itu, benda tersebut harus menempuh
setengah jarak itu, atau ¼ dari jarak total. Sampai dengan seterusnya, ada ½ jarak yang harus dilewati
secara terus-menerus. Ini berarti jarak yang dapat dibagi ke dalam dikotomi yang jumlahnya tidak
terbatas, maka jarak tersebut tidak akan mungkin ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Dengan
demikian, maka tidak akan terjadi yang dinamakan gerak. Paradoks Zeno ini baru dapat diselesaikan 20
abad kemudian oleh pengertian limit yang diciptakan oleh para ahli matematika. Bila suatu rangkaian
bilangan betapapun banyaknya menjurus pada suatu titik (konvergensi), maka seri itu merupakan sebuah
limit yang merupakan jumlah dari rangkaian tersebut, walaupun banyaknya tak terhingga.
Demikianlah adanya sejak permulaan sampai dengan sekarang, filsafat dan matematika akan
terus saling memengaruhi satu sama lain. Filsafat mendorong perkembangan matematika, begitu juga
dengan sebaliknya. Telah dibuktikan diatas jika Zeno mendorong lahirnya konsep-konsep matematika
seperti limit, seri tak hingga, dan konvergensi. Sebaliknya pula, ahli matematika melalui aljabar, teknik
simbolisme, dan teori himpunan telah membuat logika yang semula dikategorikan ke dalam filsafat,
berkembang pesat dengan memperjelas pengertian-pengertian mengenai kebenaran. Interaksi antara
filsafat dan matematika membuat adanya padanan dari konsep dan problem dari masing-masing bidang.
Filsafat berbicara tentang keabadian, kebetulan, atau kuantitas. Sedangkan matematika berbicara tentang
ketidakberhinggan, probabilitas, dan bilangan. Dapat kita lihat masing-masing bahasan dari filsafat dan
matematika adalah banyak memiliki kesejajaran. Pada hakikatnya kedua entitas tersebut adalah
pengetahuan rasional dan eksperimennya hanya menggunakan akal murni yang tidak memerlukan
laboratorium.
       Disamping beberapa kesamaan, matematika dan filsafat juga memiliki perbedaan yang
menjadikan keduanya mampu bekerja pada ruang lingkupnya masing-masing. Filsafat dalam kinerjanya,
menerapkan berbagai macam metode yang rasional yang bermacam-macam. Maka, seorang filsuf dapat
merenungkan apa saja sepanjang pengalaman itu pernah dialami. Pembuktian dalam filsafat tidaklah
harus mampu dilakukan. Hasil penelaahan terhadap suatu masalah dalam filsafat dilakukan melalui
penalaran yang dikemukakan dalam kegiatan dialogis yang rasional. Oleh karena itu, tak jarang ditemui
ketidakpastian dan ketegasan dalam kegiatan dialogis yang dilakukan oleh filsafat karena memang
filsafat tidak berminat pada sebuah kesimpulan-kesimpulan yang jauh dan detail, melainkan hanya
melakukan sebuah sangkutpaut terhadap sebuah analisis dan penilaian dari premis-premis yang
dibicarakan. Di pihak lain, matematika memfokuskan diri pada segi-segi tertentu dari berbagai hal yang
ada. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah sebuah besaran, bentuk, ruang, struktur, atau hubungan.
Dan corak yang paling menonjol dari matematika adalah penelaahannya akan sebuah masalah yang
senantiasa menggunakan metode deduktif dan kebenaran dari sebuah penelaahan itu harus mampu
dilakukan dengan serangkaian langkah pembuktian yang sistematis. Kemudian, dalam matematika juga
terjadi sebuah kesimpulan-kesimpulan yang bersifat detail dan pasti. Hubungan matematika dan filsafat
yang demikian erat dengan berbagai persamaan dan perbedaannya telah menumbuhkan sebuah usaha
untuk melengkapi satu sama lain dalam lingkup memperkuat pondasi perkembangan ilmu pengetahuan
yang berlangsung di muka bumi ini.




*Gilang “AgungDzeko” Prabowo
 Executive Director Indonesian Nuclear Institute

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaNailul Hasibuan
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Perkembangan Sejarah Matematika
Perkembangan Sejarah MatematikaPerkembangan Sejarah Matematika
Perkembangan Sejarah MatematikaAdelia Ibrahim
 
Menemukan rumus segitiga
Menemukan rumus segitigaMenemukan rumus segitiga
Menemukan rumus segitigaHadi Wahyono
 
Soal latihan kalkulus fungsi
Soal latihan kalkulus fungsiSoal latihan kalkulus fungsi
Soal latihan kalkulus fungsiTika S
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Risna Riany
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiOnggo Wiryawan
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
FIX GAR luasan berderajat 2.pptx
FIX GAR luasan berderajat 2.pptxFIX GAR luasan berderajat 2.pptx
FIX GAR luasan berderajat 2.pptxRestuAdji5
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang EkonomiAplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang EkonomiState University of Medan
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 

Mais procurados (20)

Sejarah Matematika Hindu
Sejarah Matematika HinduSejarah Matematika Hindu
Sejarah Matematika Hindu
 
Makalah sejarah bilangan
Makalah sejarah bilanganMakalah sejarah bilangan
Makalah sejarah bilangan
 
Interpolasi Newton
Interpolasi  NewtonInterpolasi  Newton
Interpolasi Newton
 
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Perkembangan Sejarah Matematika
Perkembangan Sejarah MatematikaPerkembangan Sejarah Matematika
Perkembangan Sejarah Matematika
 
Menemukan rumus segitiga
Menemukan rumus segitigaMenemukan rumus segitiga
Menemukan rumus segitiga
 
Soal latihan kalkulus fungsi
Soal latihan kalkulus fungsiSoal latihan kalkulus fungsi
Soal latihan kalkulus fungsi
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
FIX GAR luasan berderajat 2.pptx
FIX GAR luasan berderajat 2.pptxFIX GAR luasan berderajat 2.pptx
FIX GAR luasan berderajat 2.pptx
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang EkonomiAplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
 

Semelhante a Filsafat dan matematika

Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSuya Yahya
 
TEGAR AP FILSAFAT MATEMATIKA.pptx
TEGAR AP FILSAFAT MATEMATIKA.pptxTEGAR AP FILSAFAT MATEMATIKA.pptx
TEGAR AP FILSAFAT MATEMATIKA.pptxNurWidyaYanti2
 
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...ARIS SETIYANI
 
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...ARIS SETIYANI
 
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismetetty khairani
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah MatematikaArif Abas
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatulfah Nasution
 
Hub. fil dan mat
Hub. fil dan matHub. fil dan mat
Hub. fil dan matifa lutfita
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptxWildanAqier
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasanCindar Tyas
 
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.elia_deardy
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaAcintyaNasywa
 
Filsafat dewasa ini
Filsafat dewasa iniFilsafat dewasa ini
Filsafat dewasa iniresha dwi
 
Matematika dan warisan budaya
Matematika dan warisan budayaMatematika dan warisan budaya
Matematika dan warisan budayaAmeilya P P
 

Semelhante a Filsafat dan matematika (20)

Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
 
TEGAR AP FILSAFAT MATEMATIKA.pptx
TEGAR AP FILSAFAT MATEMATIKA.pptxTEGAR AP FILSAFAT MATEMATIKA.pptx
TEGAR AP FILSAFAT MATEMATIKA.pptx
 
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
 
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
 
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah Matematika
 
Makalah kritisisme
Makalah kritisismeMakalah kritisisme
Makalah kritisisme
 
Filsafat matematika
Filsafat matematikaFilsafat matematika
Filsafat matematika
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
 
Hub. fil dan mat
Hub. fil dan matHub. fil dan mat
Hub. fil dan mat
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
 
Filsafat dewasa ini
Filsafat dewasa iniFilsafat dewasa ini
Filsafat dewasa ini
 
Matematika dan warisan budaya
Matematika dan warisan budayaMatematika dan warisan budaya
Matematika dan warisan budaya
 

Último

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Último (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Filsafat dan matematika

  • 1. Filsafat dan Matematika, Siapa Lahir Lebih Dahulu?* Di awal peradaban Yunani, filsafat dianggap sebagai induk dari seluruh ilmu pengetahuan yang ada. Sampai dengan perkembangannya saat ini, filsafat telah menghasilkan berbagai macam cabang ilmu pengetahuan seperti : fisika, biologi, kedokteran, kimia, ekonomi, sosiologi, hukum, farmasi, dan lain sebagainya. Hingga kemudian masing-masing cabang pengetahuan tersebut memisahkan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sebagai bidang studi yang terpisah. Seorang tokoh pembaru dari zaman renaissance, Francis Bacon (1561-1626) menyebut filsafat sebagai “Ibu agung dari ilmu pengetahuan”. Jadi, semua cabang ilmu yang ada di dunia dianggap sebagai cabang dari filsafat, matematika pun dianggap termasuk didalamnya. Berbagai pendapat muncul mengenai anggapan bahwa matematika lahir juga dari ibu yang bernama filsafat. Plato, seorang filsuf besar dari Yunani menegaskan hubungan yang amat erat antara matematika dan filsafat. Ditegaskannya bahwa matematika merupakan pengetahuan ilmiah berdasarkan akal murni yang menjadi kunci ke arah pengetahuan dan kebenaran filsafati serta bagi pemahaman bagi sifat alami dari bentuk akhir yang natural. Sejarah juga telah mencatat kehadiran seorang Thales (640- 546 SM) dari Miletus (terletak di pantai barat negara Turki) yang oleh para penulis sejarah filsafat diakui sebagai “ayah dari filsafat”. Oleh orang-orang Yunani, ia dimasukkan ke dalam golongan Tujuh Orang Arif Yunani. Dalam sejarah matematika, Thales diakui sebagai penemu geometri abstrak dengan menemukan cara mengukur ketinggian piramid berdasarkan bayangannya. Ia melakukannya dengan berdiri di dekat piramid saat siang hari di bawah terik matahari. Saat ia mendapati panjang bayangannya sama dengan tinggi tubuhnya, seketika ia juga mengukur panjang bayangan piramid yang tentunya juga sama dengan tinggi piramid pada saat itu. Dari penemuan ini dapat diketahui filsafat tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut, melainkan geometri (matematika) yang dapat menyelesaikannya melalui bantuan gejala alam. Dari uraian tersebut, dapat dipahami kiranya jika matematika bukanlah lahir dari filsafat. Namun, keduanya sama-sama berkembang dan memberikan persoalan sebagai bahan masuk dan umpan balik. Hubungan timbal balik antara filsafat dan matematika diperkuat dengan kehadiran Zeno dari Elea. Dia mengungkapkan paradoks-paradoks yang berkaitan dengan pengertian gerak, waktu, dan ruang yang sangat membingungkan filsuf dan ahli matematika. Salah satunya adalah argumen Zeno bahwa gerak tidaklah mungkin terjadi. Untuk menempuh suatu jarak, sebuah benda harus melewati ½ dari jarak tersebut. Sedangkan untuk menempuk ½ jarak keseluruhan itu, benda tersebut harus menempuh setengah jarak itu, atau ¼ dari jarak total. Sampai dengan seterusnya, ada ½ jarak yang harus dilewati secara terus-menerus. Ini berarti jarak yang dapat dibagi ke dalam dikotomi yang jumlahnya tidak terbatas, maka jarak tersebut tidak akan mungkin ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, maka tidak akan terjadi yang dinamakan gerak. Paradoks Zeno ini baru dapat diselesaikan 20 abad kemudian oleh pengertian limit yang diciptakan oleh para ahli matematika. Bila suatu rangkaian bilangan betapapun banyaknya menjurus pada suatu titik (konvergensi), maka seri itu merupakan sebuah limit yang merupakan jumlah dari rangkaian tersebut, walaupun banyaknya tak terhingga.
  • 2. Demikianlah adanya sejak permulaan sampai dengan sekarang, filsafat dan matematika akan terus saling memengaruhi satu sama lain. Filsafat mendorong perkembangan matematika, begitu juga dengan sebaliknya. Telah dibuktikan diatas jika Zeno mendorong lahirnya konsep-konsep matematika seperti limit, seri tak hingga, dan konvergensi. Sebaliknya pula, ahli matematika melalui aljabar, teknik simbolisme, dan teori himpunan telah membuat logika yang semula dikategorikan ke dalam filsafat, berkembang pesat dengan memperjelas pengertian-pengertian mengenai kebenaran. Interaksi antara filsafat dan matematika membuat adanya padanan dari konsep dan problem dari masing-masing bidang. Filsafat berbicara tentang keabadian, kebetulan, atau kuantitas. Sedangkan matematika berbicara tentang ketidakberhinggan, probabilitas, dan bilangan. Dapat kita lihat masing-masing bahasan dari filsafat dan matematika adalah banyak memiliki kesejajaran. Pada hakikatnya kedua entitas tersebut adalah pengetahuan rasional dan eksperimennya hanya menggunakan akal murni yang tidak memerlukan laboratorium. Disamping beberapa kesamaan, matematika dan filsafat juga memiliki perbedaan yang menjadikan keduanya mampu bekerja pada ruang lingkupnya masing-masing. Filsafat dalam kinerjanya, menerapkan berbagai macam metode yang rasional yang bermacam-macam. Maka, seorang filsuf dapat merenungkan apa saja sepanjang pengalaman itu pernah dialami. Pembuktian dalam filsafat tidaklah harus mampu dilakukan. Hasil penelaahan terhadap suatu masalah dalam filsafat dilakukan melalui penalaran yang dikemukakan dalam kegiatan dialogis yang rasional. Oleh karena itu, tak jarang ditemui ketidakpastian dan ketegasan dalam kegiatan dialogis yang dilakukan oleh filsafat karena memang filsafat tidak berminat pada sebuah kesimpulan-kesimpulan yang jauh dan detail, melainkan hanya melakukan sebuah sangkutpaut terhadap sebuah analisis dan penilaian dari premis-premis yang dibicarakan. Di pihak lain, matematika memfokuskan diri pada segi-segi tertentu dari berbagai hal yang ada. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah sebuah besaran, bentuk, ruang, struktur, atau hubungan. Dan corak yang paling menonjol dari matematika adalah penelaahannya akan sebuah masalah yang senantiasa menggunakan metode deduktif dan kebenaran dari sebuah penelaahan itu harus mampu dilakukan dengan serangkaian langkah pembuktian yang sistematis. Kemudian, dalam matematika juga terjadi sebuah kesimpulan-kesimpulan yang bersifat detail dan pasti. Hubungan matematika dan filsafat yang demikian erat dengan berbagai persamaan dan perbedaannya telah menumbuhkan sebuah usaha untuk melengkapi satu sama lain dalam lingkup memperkuat pondasi perkembangan ilmu pengetahuan yang berlangsung di muka bumi ini. *Gilang “AgungDzeko” Prabowo Executive Director Indonesian Nuclear Institute