SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
KEJAHATAN LINGKUNGAN (ILLEGAL LOGGING DAN PERAMBAHAN) Disampaikanoleh : DirekturPenyidikandanPengamananHutan PadaLokalatihPeningkatanKapasitas SDM UPT Ditjen PHKA danMasyarakatDesaPenyanggaDalamRangkaPengamananKawasanKonservasi Samarinda, 18 – 19 Juli 2011
DEFINISI KEJAHATAN LINGKUNGAN Kejahatanlingkunganadalahsetiappelanggarandarihukumlingkungannasionalatauinternasionalataupelanggaranterhadapaturan yang menjaminkonservasidankeberlanjutandarilingkunganhidupdunia, keanekaragamanhayati, atausumberdayaalam (INTERPOL) Kejahatanterhadaplingkunganmerupakanmasalahinternasional yang serius yang dapatberpengaruhbaiklangsungmaupuntidaklangsungterhadapperekonomiannegara, keamanan, ataukelangsunganhidup. Dampaknyadapatdirasakandalambanyakhal, mulaidarimenipisnyasumberdayaalamsampaikerusakan habitat dandarikepunahanspesiessampaikematianmanusia.
HUKUM INTERNASIONAL Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) 23 1.2 Convention against Transnational Organised Crime 26 1.3 Convention against Corruption 27 1.4 Non-enforceable International Conventions 28 1.5 Bilateral Agreements
4 KAWASANHUTANBERDASARKAN FUNGSI Luas : 132.397.729 ha (71% daridaratan Indonesia)
POTENSI INDONESIA  Indonesia : ,[object Object]
Teritorial membentang spjg ± 5.000 km & ± 2.000 km melbr diatas grs khatulistiwa
Panjang pantai ± 81.791 km
Luas laut ± 7,1 juta km2.Potensi sumberdaya alam tidak kurang dari : ,[object Object]
400.000 jenis fauna Jenis-jenis flora& fauna al : ,[object Object]
515 jenis mamalia,
2.500 jenis moluska,
214 jenis krustacea,
2.000 jenis reptil,
1.000 jenis amfibia,
3.000 jenis ikan,
6 jenis penyu,
25 jenis Mamalia laut,
450 jenis Terumbu karang,
27.500 jenis tumbuhan berbunga,
10.000 jenis pohon,
5.000 jenis anggrek,
500 jenis paku-pakuan,.,[object Object]
TINDAK PIDANA KEHUTANAN (TIPIHUT) ILLEGAL LOGGING PERAMBAHAN KAWASAN HUTAN PEREDARAN ILEGAL TUMBUHAN DAN SATWA LIAR (TSL) PENAMBANGAN ILEGAL KEBAKARAN HUTAN
MENGAPA TIPIHUT MENJADI ISU UTAMA ? ASPEK EKONOMI KehilanganDevisa Hargakayurendah RestrukturisasiIndustriKehutanantidakterbangun ASPEK EKOLOGI Degragasihutandanmemperluaslahankritis Kualitasekosistemturundankehilangankeanekaragamanhayati Menyebabkanbanjir, kebakaranhutan, longsordangersang ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA Merubahnilai-nilaisosial (konsumtif, skeptis, anarkis, dll) Kepedulianmasyarakatpadafungsihutanrendah (Economy oriented) Kearifanmasyarakatlokalhilang Kesenjangansosial Kehilanganketertarikanpadaalamdanlingkungan
BENTUK PERBUATAN TIPIHUT PENYERTAAN & PEMBANTUAN PEMANFAATAN LANJUTAN Penebanganpohontanpaizinygsah PerambahanHutan & mendudukikawasanhutan Pembakarankawasanhutan Penambangan liar Konversikawasanhutantidakmengikutiketentuan Perburuan liar/ pengumpulan TSL secarailegal  Penerbitan Surat/Dokumen/Izin tdk sah Pengangkutan HH tanpaizin Penguasaan  HH tdksah Membawaalatberattanpaizinygsah TINDAKAN DILAPANGAN Penyedia Dana Pengatur Lapangan Pendukung/Pelindung BELUM TERJANGKAU UU KEHUTANAN  KUHP Pengolahan Perdagangan Produksi Lanjutan SL Loundrying  Percobaan (53 & 54) Penyertaan (55) Pembantuan (56)
ILLEGAL LOGGING
ILLEGAL  LOGGING adalah suatu praktik eksploitasi hasil hutan berupa kayu dari kawasan hutan negaramelalui aktifitas  penebangan pohon atau  pemanfaatan dan peredaran  kayu atau olahannya yang berasal dari hasil tebangan secara tidak sah PENGERTIAN ILLEGAL LOGGING BERDASARKAN TERMINOLOGI BAHASA Aspek simplikasi sematik Praktik penebangan liar ILLEGAL :Praktiktidaksah ILLEGAL  LOGGING LOGGING :Pembalakan/ pemanenankayu Praktiklpemanenankybeserta proses secrtdksah (tdkmengikutiprosdratautatacaraygtelahditetapkan) ->perencn, perizinan, modal, pemanenanhinggapascapemanenan ->angkut, tataniaga, pengolahanhinggapenyelundupan) Aspek integratif

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

HAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit TerpaduHAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit TerpaduAbu Tholib
 
Tindak Pidana dalam KUHP
Tindak Pidana dalam KUHPTindak Pidana dalam KUHP
Tindak Pidana dalam KUHPMuhaiminL
 
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)Vallen Hoven
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Andrie Irawan
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapElanda Harviyata
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan TanahLeks&Co
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Penataan Ruang
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunLeks&Co
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukumMeehawk
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKsayidmuhfaldy
 
P. 6 tipologi korban
P. 6 tipologi korbanP. 6 tipologi korban
P. 6 tipologi korbanyudikrismen1
 
Penanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
Penanganan Pertama Tindak Pidana KehutananPenanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
Penanganan Pertama Tindak Pidana KehutananSudirman Sultan
 
Tindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluTindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluAhmad Solihin
 
Pertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanaPertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanayudikrismen1
 

Mais procurados (20)

Hukum lingkungan
Hukum lingkunganHukum lingkungan
Hukum lingkungan
 
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit TerpaduHAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HAKI Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
 
Tindak Pidana dalam KUHP
Tindak Pidana dalam KUHPTindak Pidana dalam KUHP
Tindak Pidana dalam KUHP
 
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah Susun
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
 
P. 6 tipologi korban
P. 6 tipologi korbanP. 6 tipologi korban
P. 6 tipologi korban
 
Penanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
Penanganan Pertama Tindak Pidana KehutananPenanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
Penanganan Pertama Tindak Pidana Kehutanan
 
Tindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluTindak pidana pemilu
Tindak pidana pemilu
 
Pertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanaPertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidana
 

Destaque

Kejahatan kehutanan kontemporer: studi kasus Riau
Kejahatan kehutanan kontemporer: studi kasus RiauKejahatan kehutanan kontemporer: studi kasus Riau
Kejahatan kehutanan kontemporer: studi kasus RiauCIFOR-ICRAF
 
Lingkungan
LingkunganLingkungan
Lingkungansindu_57
 
FP Horak Wedding Presentation
FP Horak Wedding Presentation FP Horak Wedding Presentation
FP Horak Wedding Presentation dehavenproductions
 
Hedge Funds: Trends and Insight From the Industry and Investors
Hedge Funds: Trends and Insight From the Industry and InvestorsHedge Funds: Trends and Insight From the Industry and Investors
Hedge Funds: Trends and Insight From the Industry and InvestorsManagedFunds
 
Bedrijfspresentatie Trimension
Bedrijfspresentatie TrimensionBedrijfspresentatie Trimension
Bedrijfspresentatie Trimensionmhuibers
 
Kate Stephens - Slides
Kate Stephens - SlidesKate Stephens - Slides
Kate Stephens - SlidesKate Stephens
 
Sales Assist Group Presentation
Sales Assist Group PresentationSales Assist Group Presentation
Sales Assist Group PresentationVeno30472 Veno
 
4. list of figure
4. list of figure4. list of figure
4. list of figureIzzah Noah
 
Symfony簡介
Symfony簡介Symfony簡介
Symfony簡介Ricky Su
 
2014: The Year Ahead for Hedge Funds
2014: The Year Ahead for Hedge Funds2014: The Year Ahead for Hedge Funds
2014: The Year Ahead for Hedge FundsManagedFunds
 
Who Invests in Hedge Funds in My State?
Who Invests in Hedge Funds in My State?Who Invests in Hedge Funds in My State?
Who Invests in Hedge Funds in My State?ManagedFunds
 
Research Paper by Dr Everett Ehrlich
Research Paper by Dr Everett EhrlichResearch Paper by Dr Everett Ehrlich
Research Paper by Dr Everett EhrlichManagedFunds
 
resume draft sheet
resume draft sheetresume draft sheet
resume draft sheetIzzah Noah
 
How Passage of the JOBS Act Impacts Regulation D: Private Placement and Gene...
How Passage of the JOBS Act Impacts Regulation D:  Private Placement and Gene...How Passage of the JOBS Act Impacts Regulation D:  Private Placement and Gene...
How Passage of the JOBS Act Impacts Regulation D: Private Placement and Gene...ManagedFunds
 
Officejet 100 mobile printer
Officejet 100 mobile printerOfficejet 100 mobile printer
Officejet 100 mobile printerR. T. Creager
 

Destaque (20)

Kejahatan kehutanan kontemporer: studi kasus Riau
Kejahatan kehutanan kontemporer: studi kasus RiauKejahatan kehutanan kontemporer: studi kasus Riau
Kejahatan kehutanan kontemporer: studi kasus Riau
 
Lingkungan
LingkunganLingkungan
Lingkungan
 
FP Horak Wedding Presentation
FP Horak Wedding Presentation FP Horak Wedding Presentation
FP Horak Wedding Presentation
 
Hedge Funds: Trends and Insight From the Industry and Investors
Hedge Funds: Trends and Insight From the Industry and InvestorsHedge Funds: Trends and Insight From the Industry and Investors
Hedge Funds: Trends and Insight From the Industry and Investors
 
Assessment 2
Assessment 2Assessment 2
Assessment 2
 
T-Rex
T-RexT-Rex
T-Rex
 
Bedrijfspresentatie Trimension
Bedrijfspresentatie TrimensionBedrijfspresentatie Trimension
Bedrijfspresentatie Trimension
 
Kate Stephens - Slides
Kate Stephens - SlidesKate Stephens - Slides
Kate Stephens - Slides
 
Sales Assist Group Presentation
Sales Assist Group PresentationSales Assist Group Presentation
Sales Assist Group Presentation
 
4. list of figure
4. list of figure4. list of figure
4. list of figure
 
The art of seo
The art of seoThe art of seo
The art of seo
 
My Passion
My PassionMy Passion
My Passion
 
Symfony簡介
Symfony簡介Symfony簡介
Symfony簡介
 
2014: The Year Ahead for Hedge Funds
2014: The Year Ahead for Hedge Funds2014: The Year Ahead for Hedge Funds
2014: The Year Ahead for Hedge Funds
 
Who Invests in Hedge Funds in My State?
Who Invests in Hedge Funds in My State?Who Invests in Hedge Funds in My State?
Who Invests in Hedge Funds in My State?
 
Research Paper by Dr Everett Ehrlich
Research Paper by Dr Everett EhrlichResearch Paper by Dr Everett Ehrlich
Research Paper by Dr Everett Ehrlich
 
resume draft sheet
resume draft sheetresume draft sheet
resume draft sheet
 
From their Perspective
From their PerspectiveFrom their Perspective
From their Perspective
 
How Passage of the JOBS Act Impacts Regulation D: Private Placement and Gene...
How Passage of the JOBS Act Impacts Regulation D:  Private Placement and Gene...How Passage of the JOBS Act Impacts Regulation D:  Private Placement and Gene...
How Passage of the JOBS Act Impacts Regulation D: Private Placement and Gene...
 
Officejet 100 mobile printer
Officejet 100 mobile printerOfficejet 100 mobile printer
Officejet 100 mobile printer
 

Semelhante a Kejahatan lingkungan

Strategi Kebijakan Penanganan Illegal Logging di Wilayah Kalimantan
Strategi Kebijakan Penanganan Illegal Logging di Wilayah KalimantanStrategi Kebijakan Penanganan Illegal Logging di Wilayah Kalimantan
Strategi Kebijakan Penanganan Illegal Logging di Wilayah KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan IPHPS.pdf
Pengelolaan IPHPS.pdfPengelolaan IPHPS.pdf
Pengelolaan IPHPS.pdfRizaAlristyan
 
SLIDE TIPIN KEHUTANAN.ppt
SLIDE TIPIN KEHUTANAN.pptSLIDE TIPIN KEHUTANAN.ppt
SLIDE TIPIN KEHUTANAN.pptkirnohadi
 
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalKorps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalBima Hermastho
 
Upaya pemajuan, penghormatan & perlindungan ham
Upaya pemajuan, penghormatan & perlindungan hamUpaya pemajuan, penghormatan & perlindungan ham
Upaya pemajuan, penghormatan & perlindungan hamRochimudin
 

Semelhante a Kejahatan lingkungan (7)

Strategi Kebijakan Penanganan Illegal Logging di Wilayah Kalimantan
Strategi Kebijakan Penanganan Illegal Logging di Wilayah KalimantanStrategi Kebijakan Penanganan Illegal Logging di Wilayah Kalimantan
Strategi Kebijakan Penanganan Illegal Logging di Wilayah Kalimantan
 
Pengelolaan IPHPS.pdf
Pengelolaan IPHPS.pdfPengelolaan IPHPS.pdf
Pengelolaan IPHPS.pdf
 
SLIDE TIPIN KEHUTANAN.ppt
SLIDE TIPIN KEHUTANAN.pptSLIDE TIPIN KEHUTANAN.ppt
SLIDE TIPIN KEHUTANAN.ppt
 
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalKorps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
 
Skripsi fn
Skripsi fnSkripsi fn
Skripsi fn
 
ANTI KORUPSI .pdf
ANTI KORUPSI .pdfANTI KORUPSI .pdf
ANTI KORUPSI .pdf
 
Upaya pemajuan, penghormatan & perlindungan ham
Upaya pemajuan, penghormatan & perlindungan hamUpaya pemajuan, penghormatan & perlindungan ham
Upaya pemajuan, penghormatan & perlindungan ham
 

Kejahatan lingkungan

  • 1. KEJAHATAN LINGKUNGAN (ILLEGAL LOGGING DAN PERAMBAHAN) Disampaikanoleh : DirekturPenyidikandanPengamananHutan PadaLokalatihPeningkatanKapasitas SDM UPT Ditjen PHKA danMasyarakatDesaPenyanggaDalamRangkaPengamananKawasanKonservasi Samarinda, 18 – 19 Juli 2011
  • 2. DEFINISI KEJAHATAN LINGKUNGAN Kejahatanlingkunganadalahsetiappelanggarandarihukumlingkungannasionalatauinternasionalataupelanggaranterhadapaturan yang menjaminkonservasidankeberlanjutandarilingkunganhidupdunia, keanekaragamanhayati, atausumberdayaalam (INTERPOL) Kejahatanterhadaplingkunganmerupakanmasalahinternasional yang serius yang dapatberpengaruhbaiklangsungmaupuntidaklangsungterhadapperekonomiannegara, keamanan, ataukelangsunganhidup. Dampaknyadapatdirasakandalambanyakhal, mulaidarimenipisnyasumberdayaalamsampaikerusakan habitat dandarikepunahanspesiessampaikematianmanusia.
  • 3. HUKUM INTERNASIONAL Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) 23 1.2 Convention against Transnational Organised Crime 26 1.3 Convention against Corruption 27 1.4 Non-enforceable International Conventions 28 1.5 Bilateral Agreements
  • 4. 4 KAWASANHUTANBERDASARKAN FUNGSI Luas : 132.397.729 ha (71% daridaratan Indonesia)
  • 5.
  • 6. Teritorial membentang spjg ± 5.000 km & ± 2.000 km melbr diatas grs khatulistiwa
  • 7. Panjang pantai ± 81.791 km
  • 8.
  • 9.
  • 22.
  • 23. TINDAK PIDANA KEHUTANAN (TIPIHUT) ILLEGAL LOGGING PERAMBAHAN KAWASAN HUTAN PEREDARAN ILEGAL TUMBUHAN DAN SATWA LIAR (TSL) PENAMBANGAN ILEGAL KEBAKARAN HUTAN
  • 24. MENGAPA TIPIHUT MENJADI ISU UTAMA ? ASPEK EKONOMI KehilanganDevisa Hargakayurendah RestrukturisasiIndustriKehutanantidakterbangun ASPEK EKOLOGI Degragasihutandanmemperluaslahankritis Kualitasekosistemturundankehilangankeanekaragamanhayati Menyebabkanbanjir, kebakaranhutan, longsordangersang ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA Merubahnilai-nilaisosial (konsumtif, skeptis, anarkis, dll) Kepedulianmasyarakatpadafungsihutanrendah (Economy oriented) Kearifanmasyarakatlokalhilang Kesenjangansosial Kehilanganketertarikanpadaalamdanlingkungan
  • 25. BENTUK PERBUATAN TIPIHUT PENYERTAAN & PEMBANTUAN PEMANFAATAN LANJUTAN Penebanganpohontanpaizinygsah PerambahanHutan & mendudukikawasanhutan Pembakarankawasanhutan Penambangan liar Konversikawasanhutantidakmengikutiketentuan Perburuan liar/ pengumpulan TSL secarailegal Penerbitan Surat/Dokumen/Izin tdk sah Pengangkutan HH tanpaizin Penguasaan HH tdksah Membawaalatberattanpaizinygsah TINDAKAN DILAPANGAN Penyedia Dana Pengatur Lapangan Pendukung/Pelindung BELUM TERJANGKAU UU KEHUTANAN KUHP Pengolahan Perdagangan Produksi Lanjutan SL Loundrying Percobaan (53 & 54) Penyertaan (55) Pembantuan (56)
  • 27. ILLEGAL LOGGING adalah suatu praktik eksploitasi hasil hutan berupa kayu dari kawasan hutan negaramelalui aktifitas penebangan pohon atau pemanfaatan dan peredaran kayu atau olahannya yang berasal dari hasil tebangan secara tidak sah PENGERTIAN ILLEGAL LOGGING BERDASARKAN TERMINOLOGI BAHASA Aspek simplikasi sematik Praktik penebangan liar ILLEGAL :Praktiktidaksah ILLEGAL LOGGING LOGGING :Pembalakan/ pemanenankayu Praktiklpemanenankybeserta proses secrtdksah (tdkmengikutiprosdratautatacaraygtelahditetapkan) ->perencn, perizinan, modal, pemanenanhinggapascapemanenan ->angkut, tataniaga, pengolahanhinggapenyelundupan) Aspek integratif
  • 28.
  • 29. Menerima, membeli, menjual, menerimatukar, menerimatitipan, menyimpan, memilikiataumenggunakan HHK ygdidugadipungutsecaratidaksah;
  • 30. Mengangkut,menguasaiataumemiliki HHK tdkdilengkapibersamasama SKSHH (SuratKeteranganSahnyaHasilHutan);
  • 31. Membawa alat berat & alatlainnyayglazimataupatutdidugaakandigunakanutkmengangkut/mengambil HHK didlmkwshutantanpaizindari yang berwenang;
  • 33. ILLEGAL LOGGING = BIOTERORISME Kejahatan pidana Lintas negara Terorganisir scr sistemtis Memiliki jaringan Mengancam kehidupan ILLEGAL LOGGING = BIOTERORISME Dg mempertimbangkan intensitas & dampak mengancam kelestarian lingk & kehidupan umat manusia secara lintas teritorial dan lintas generasi, maka berkembang wacana yg menempatkan IL sebagi bentuk kejahatan TERORISME LINGKUNGAN (BIOTERORISME) Terorisme bentuk kejahatan lintas negara, terorganisir, termasuk tindak pidana internasional, mempunyai jaringan luas  mengancam perdamaian dan keamanan nasional/ Internasional teror : Ancaman Paham atau aliran yg menggunakan mekanisme ancaman utk rasa ketakutan sebagai salah satu strategi ILLOG TERORISME (entimologi) UU.No. 15/2003 isme : Paham
  • 34. 14 MODUS OPERANDI IL & IT PENYUAPAN Memberi uang/hadiah kpd oknum aparat Membiayai backing dan pengawal oknum aparat Membiayai massa utk pembenaran/unjuk rasa PENYALAHGUNAAN WEWENANG Kolusi penerbitan IUPHHK, ijin HPH 100 Ha,IPK & ISL Kolusi penerbitan dan perpanjangan ijin dan SKSHH Kolusi/Manipulasi asal usul kayu dan produksi(LHP) Kolusi/Manipulasi ijin alat berat/angkut PENYALAHGUNAAN DOKUMEN Dokumen SKSHH palsu/aspal/terbang Penggunaan SKSHH untuk mendukung penyelundupan Surat Keterangan Asal Usul Kayu (SKAU) PENYELUNDUPAN Melalui laut antar pulau dan ke LN Melalui darat(daerah perbatasan di Kalimantan) Manfaatkan sistem pasar antar negara (penyimpangan Barter trade pada Free Trade Zone sebagai legalisasi kayu curian) TEBANGAN & PENGANGKUTAN TANPA IJIN Penebangan dan pengangkutan tanpa ada dokumen (Perambahan, penebangan dan pengangkutan liar) 14
  • 35. 15 PELAKU PEMBALAKAN LIAR 1. Dilakukanoleh operator yang legal (HPH/HPH-HTI/ perkebunan)  prakteknyamelanggarpersyaratandalam HPH karenakelebihanmenebangataumengambilkayupada areal konservasi yang dilindungi. Operator-operator inidiberikanijinuntukmenebangpohonsecaraselektif. 2. Dilakukanberdasarkanijin HPH yang diperolehsecaratidaksahyang diterbitkanolehpejabatpemerintahandaerahdanbiasanyaberlakuselama 1 (satu) tahun. Praktekinitelahdisahkanpadatahun 1999, namundicabutkembalimelaluiPeraturanPemerintahNomor 34 Tahun 2002. 3. Dilakukanolehorangsetempat yang dikoordinircukongdanpedagangperantarauntuksecaraselektifmenebangpohon-pohon yang memilikinilaiekonomistinggi. Orang-oranginitidakmemilikihakijin yang sahdaripemerintahuntukmenebangpohon. 15
  • 36. 16 KENAPA PEMBALAKAN LIAR SULIT DIBRANTAS Pembalakan liar merupakan tindak pidana di bidang kehutanan yang terorganisir, melibatkan banyak pihak, baik skala nasional maupun internasional. Hal ini terbukti dari ketidak mampuan hukum menjerat aktor ilegal loging. Pembalakan liar tidak lagi murni berdiri sendiri namun telah terbangun kerjasama yang merambah ke praktek perdagangan kayu illegal (illegal timber trade) yang melibatkan komunitas negara luar.  Struktur organisasi dan modus operandi pembalakan liar terorganisir dengan rapi dan profesional seluruh pelaksanaan di lapangan sehingga sering kali sulit bagi perangkat hukum untuk dapat menangkap para ”cukong” sebagai akibat dari sistem serta pranata hukum positif yang ada. 16
  • 37. PERATURAN PERUNDANGAN SAAT INI Pemidanaan Pembalakan Liar dalam UU No. 41 Tahun 1999 Pasal 78 jo Pasal 50 ayat (1), (2) dan (3) Pelaku utama (dader) Belum Menjangkau tindak : Percobaan Penyertaan Pembantuan Ancaman Pidana : Minimal Umum – Maksimal Khusus Pasal 53, 54,55, dan 56 KUHP
  • 38. PENERAPAN PIDANA IL BERLAPIS Pasal 78 jo Pasal 50 ayat (1), (2) dan (3) LEX SPECIALIS Pemidanaan IL dlm UU No. 41/1999 SIDIK/ LIDIK Split kasus X Belum Menjangkau tindak : Percobaan Penyertaan Pembantuan Pejabat menerbitkan alas hak tdk prosedur Pasal 53, 54,55, dan 56 KUHP LAPORAN KEHUTANAN KEJAKSAAN POLRI KPK UU KORUPSI SIDIK/LIDIK (Keterangan/ BAP)
  • 40. 20 PENGGUNAAN KAWASAN PASAL 38 UU NO.41 TAHUN 1999: (1) PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN HANYA DAPAT DILAKUKAN DI DALAM KAWASAN HUTAN PRODUKSI DAN KAWASAN HUTAN LINDUNG. (2) PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN TERSEBUT DAPAT DILAKUKAN TANPA MENGUBAH FUNGSI POKOK KAWASAN HUTAN. (3) PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK PERTAMBANGAN DILAKUKAN MELALUI IJIN PINJAM PAKAI OLEH MENHUT. PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG DILARANG MELAKUKAN PENAMBANGAN DENGAN POLA PERTAMBANGAN TERBUKA. (4) PEMBERIAN IZIN PINJAM PAKAI YANG BERDAMPAK PENTING DAN CAKUPAN LUAS SERTA BERNILAI STRATEGIS DILAKUKAN OLEH MENTERI ATAS PERSETUJUAN DPR. 20
  • 41. PENGERTIAN & MODUS PERAMBAHAN MengerjakankawasanhutanMengolah tanah dalam kawasan hutan tanpa mendapat izin dari pejabat yg berwenang (Perladangan untuk pertanian, atau usaha lainnya) MenggunakankawasanhutanMemanfaatkan kawasan hutan tanpa mendapat izin dari pejabat yang berwenang (wisata, pengembalaan, perkemahan/penggunaan kawasan hutan tdk sesuai dg izin yg diberikan APA PERAMBAH Melakukan pembukaan kawasan hutan tanpa mendapat izin dari pejabat yg berwenang MendudukikawasanhutanMenguasai kawasan hutan tanpa mendapat izin dari pejabat yang berwenang (membangun tempat pemukiman, gedung & bangunan lainnya Sumber psl 50 ayat (3) huruf a dan huruf b UU No. 41/99
  • 42. STRATEGI PENANGANAN PERAMBAHAN HUTAN Membangunsikap mental danperilakumasydanunsurkelembagaandanintrumenhukumygada, agar peduliterhdpkelestarian & kemanfaatanhutanutkkesejahteraanmasy. Melakukanresolusikonflik, dgnmengidentifikasiberbagaipotensikonflikataskawasanhutan dg memperhatikankepentinganmasy, sektorswastadanpemerintah. Mengembangkanmekanismepenyelesaiankonflikygberorientasikonsensussecaraadil, salingmenguntungkan, transparan, bertanggunggugat, Pemantapan penataan ruang melalui koordinasi dengan sektor terkait (BKTRN, BKPRD) & Pemda.
  • 43. ……..lanjutan Penataan/rekonstruksi batas kawasan hutan. Meningkatkan lapangan kerja melalui : Hutan Tanaman Rakyat, Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat, Hutan Kemasyarakatan dan Pembangunan Model Desa Konservasi. Meningkatkan akses masy. setempat terhadap pemanfaatan hutan Memperkuatkelembagaan, padatingkatlokal, regional dannasionaluntukmenjaminketertiban & kepastianhukumdlmpengelolaanhutanygadil, bertanggungjawab, bertanggunggugat, & berkelanjutan. Law enforcement terhadappelaku, aktorintelektualperambah(Penyedia Dana, PengaturLapangan & Pendukung/Pelindung)
  • 44. SANKSI PERAMBAHAN & PENEBANGAN HUTAN UU No. 41/1999 TTG KEHUTANAN Psl 50 ayat (3) Setiap orang dilarang : Mengerjakandan ataumenggunakandan ataumendudukikawasan hutan secara tidak sah. Merambahkawasan hutan. Melakukanpenebangan pohondalam kawasan hutan denganradius atau jaraksampai dengan : 500 m dari tepi waduk atau danau; 200 m dr tepi mata air & kiri kanan sungai di daerah rawa; 100 m dr kiri kanan tepi anaksungai; 2 kali kedalaman jurang dari tepi jurang; 130 kali selisih pasang tertinggi & pasang terrendah dr tepi pantai. Psl 78 ayat (2)Barang siapa dg sengaja melanggar ketentuan dlmpsl 50 ayat (3).Hurufa, b,ataucdiancam dg pidanapenjara paling lama 10th&dendapaling banyakRp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).
  • 45.
  • 48.
  • 50.
  • 51.