SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN SEBAGAI SARANA
STRATEGI PEMASARAN PRODUK “FRESH TEA”

Oleh :
Muhammad Harry Supriyadi (1710022)
Winda Putri Hanesti (1710044)
Afrina Larasati (1710081)
Desti Mutia (1710014)
Sekar Hanum (1710047)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK
INDONESIA
JAKARTA

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun sampaikan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas rahmat, kasih, dan anugerahNya serta segala kenikmatan kekuatan
lahir dan batin yang masih diberikan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan tugas penelitian ini dengan baik.
Tugas Penelitian Pemasaran yang berjudul “Efektifitas Iklan Sebagai
Strategi Pemasaran Produk Fresh Tea” ini bertujuan untuk menganalisa dan
mengukur keefektifan iklan sebagai strategi pemsaran produk Fresh Tea, dalam
hal peningkatan volume penjualan produk.
Penyusun sangat menyadari atas segala keterbatasan dan kekurangan
dalam laporan tugas penelitian ini, yang mana masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Terimakasih

Jakarta, Desember 2011

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Batasan Masalah..............................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................3
1.5 Metodologi Penelitian.....................................................................................3
1.6 Populasi & Sample..........................................................................................5
1.7 Hipotesis..........................................................................................................5
Bab II Tinjauan Teori & Pembahasan
2.1 Profil Perusahaan.............................................................................................6
2.2 Sejarah PT. Coca Cola.....................................................................................7
2.3 Perkembangan PT. Coca Cola Bottling Indonesia..........................................8
2.4 Strategi Pemasaran PT. Coca Cola..................................................................9
Bab III Analisis & Pembahasan
3.1 Hasil Penelitian................................................................................................9
3.2 Pembahasan.....................................................................................................13
3.2.1 Efektifitas Iklan.....................................................................................14
3.2.2 Efektifitas Iklan produk Fresh Tea diukur menggunakan
metode EPIC..........................................................................................14
Bab IV Kesimpulan & Saran
4.1 Kesimpulan......................................................................................................20
4.2 Saran................................................................................................................20
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Periklanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi
bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu
mempengaruhi kecendrungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang
efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan
karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat
dipengaruhi aktivitas periklanan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
anggaran iklan berpengaruh positif terhadap penjualan dan market share,
sebaliknya peningkatan anggaran iklan pesaing berpengaruh negatif terhadap
tingkat penjualan dan market share pesaingnya Darmadi Durianto,(2003).
Dampak iklan ternyata bervariasi tergantung efektivitasnya, dengan
demikian anggaran iklan yang lebih besar tidak selalu mampu mengubah
penjualan dan market share dalam tataran yang lebih besar pula.
Di Indonesia minuman ringan mudah diperoleh baik di warung kecil
hingga pusat perbelanjaan di kota besar. Industri minuman ringan memiliki
potensi pasar yang amat besar untuk dikembangkan dengan jumlah konsumsi per
kapita yang masih rendah penduduk berusia muda yang sangat besar. Kondisi saat
ini di Indonesia menunjukkan bahwa konsumsi minuman ringan masih cukup
rendah berkisar 13 porsi per tahun bila dibandingkan dengan negara tetangga kita.
Perusahaan-perusahaan minuman ringan bersaing ketat dalam merebut pangsa
pasar yang ada.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai pemegang lisensi merek cocacola di Indonesia pada tabun 2003 mampu mendominasi pangsa pasar produk
minuman ringan berkarbonasi dengan menguasai 99.7 % pasar. Melihat beluin
adanya saingan yang berarti untuk produk minuman berkarbonaSi maka PT.
CocaCola Amatil Indonesia mencoba untuk merambah pasar produk minuman
ringan tidak berkarbonasi yang masih didominasi oleh PT. Sosro Indonesia
dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Frestea pada awal tahun 2003 untuk
menggantikan produk sebelumnya yaitu Hi-C yang kurang mampu bersaing di
pasaran.
Pada tahun 2002 Sosro menguasai sekitar 91.6 % pangsa pasar minuman
ringan tidak berkarbonasi di Indonesia. Tahun 2003, produk-produk Sosro
menguasai sekitar 92 % pangsa pasar minuman ringan tidak berkarbonasi atau
me;galami peningkatan sebanyak 0.4 %, sedangkan PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia yang meluncurkan produk terbarunya yaitu Frestea hanya mampu
merebut 3 % pangsa pasar. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar untuk produk
minuman ringan tidak berkarbonasi.
Frestea sebagai salah satu merek minuman ringan tidak berkarbonasi
yang bersaing di pasaran ingin mengetahui sejauh mana tingkat kompetitifnya
terhadap kompetitor-kompetitornya dalam meraih pangsa pasar dan ekuitas
mereknya. Ini disebabkan karena semakin kuat ekuitas suatu merek maka semakin
kuat daya tariknya bagi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Aktivitas periklanan berkorelasi erat dengan biaya, dan biaya yang besar
diperlukan untuk beriklan dalam hal ini PT. Coca Cola mengeluarkan belanja
iklan rata-rata 200 juta rupiah per tahun dengan omzet penjualan rata-rata 16
milyar rupiah per tahun, maka dari itu efektivitas periklanan memperoleh
perhatian yang serius, strategi dan program yang handal diperlukan untuk
mencapai dampak iklan yang diinginkan.
Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa strategi iklan
yang tepat sangatlah diperlukan perusahaan agar kegiatan perusahaan dapat
berjalan dengan lancar, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap strategi promosi dalam hal ini iklan yang sudah dilakukan oleh
Produk Fresh tea yang diharapkan akan mampu mengatasi kurang optimalnya
periklanan yang dilakukan Perusahaan ini.

1.2.

Perumusan Masalah
Apakah iklan yang digunakan oleh PT. Coca Cola untuk produk Fresh
Tea sudah cukup efektif dipandang dari tingkat empathy (empati), persuasion
(persuasi), impact (dampak) serta communication (komunikasi) di masyarakat?.
1.3.

Batasan Masalah
Agar pembahasan pada penelitian ini lebih fokus, maka perlu dibatasi

sebagai berikut :


Objek penelitian adalah Produk Fresh Tea



Analisa efektivitas iklan yang digunakan PT. Coca Cola untuk produk
Fresh Tea yang di pandang dari tingkat Empati, Persuasi, Dampak serta
Komunikasi.

1.4.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektifitas iklan yang sudah digunakan oleh PT Coca Cola untuk produk fresh Tea
sebagai sarana strategi pemasaran yang sudah dilakukan.
1.5.

Metodologi Penelitian
Pada penyusunan Tugas Penelitian ini maka penulis membutuhkan

beberapa informasi pendukung atau informasi pokok yang dibutuhkan dalam
penyusunan tugas penelitian ini.
Metode yang digunakan penulis dalam rangka memperoleh data kuisioner
adalah menggunakan cara atau teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Teknik Observasi
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung
terhadap obyek yang diteliti.

2. Teknik Interview
Penulis mengadakan wawancara dan tanya jawab langsung dengan pihakpihak yang mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti untuk mendapatkan data.
3. Analisis Tabulasi Silang
Dalam menganalisis efektifitas iklan pada permasalahan ini, penulis
menggunakan Analisis Tabulasi sederhana dan Perhitungan Rata- rata
Terbobot, Darmadi Durianto (2003:95) sebagai berikut :
Dalam Analisis Tabulasi Sederhana, data yang yang diperoleh diolah
kebentuk prosentase.

P=
Dimana :
P

= prosentase responden yang memilih kategori tertentu

fi

=jumlah responden yang memilih kategori tertentu
=banyaknya jumlah responden

4. Skor Rata-rata
Setiap jawaban respoden dari pertanyaan yang diberikan, diberi bobot.
Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai
masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.
X=

Dimana :

x

= Rata-rata berbobot

fi

=Frekkuensi

wi

=Bobot
1.6.

Populasi & Sampel
Pengambilan Sampel
1. Unit Pengambilan Sampel
Sample dari penelitian ini adalah responden (konsumen) dikampus
Sekolah Tinggi Manajemen Industri.
2. Ukuran Sampel
Banyaknya sampel yang dijadikan responden adalah 20-30 orang.
3. Prosedur Pengambilan Sampel
Sampel/responden diambil secara acak, siapapun konsumen yang ada
dipasar terutama mahasiswa, mempunyai peluang besar untuk dijadikan
responden.

1.7.

Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian kali ini adalah :
“Terdapat kesimpulan sementara bahwa strategi pemasaran untuk produk
Fresh Tea melalui iklan cukup efektif, terhadap minat konsumen untuk
membeli produk tersebut sehingga memacu peningkatan penjualan”.
BAB II
TINJAUAN TEORI & PERUSAHAAN
2.1.

Profil Perusahaan
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan

salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia.
Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The
Coca-Cola

Company.

Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih
dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan
lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola
Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar
produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun
1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga
adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik
yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar
10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan
mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun
1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna
memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company.
Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut
mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan
tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca
Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang,
jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai
eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.
2.2.

Sejarah PT. Coca Cola
Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8

Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta,
Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel
yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus
akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua
huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan
nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling
terkenal di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di
apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang
dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut
ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton
menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan
perusahaan Coca-Cola pada 1892.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara
membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Bendabenda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang
berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni
untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti
kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan
mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola
dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap;
nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain".
Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941,
perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke
memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun
1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
2.3.

Perkembangan PT. Coca Cola Bottling Indonesia
Hampir tidak ada perusahaan yang dapat luput dari pengaruh kemajuan

teknologi dan munculnya produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua
produk yang ada sekarang akan hilang dari pasar dan digantikan dengan produkproduk lain sehingga pertumbuhan dan keuntungan perusahaan dalam jangka
panjang akan tergantung dari kebijaksanaan produk yang didefinisikannya. Dalam
kondisi saat ini, dimana perkembangan pasar sangat dinamis dan penuh
persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankan eksistensinya jika hanya
bertahan pada produknya yang sekarang. Oleh karena itu, pengembangan produk
baru merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan. Pengembangan tersebut
meliputi pembuatan produk yang baru atau penyempurnaan dari produk yang
sudah ada.
Proses pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagai resiko
kegagalan. Untuk memperkecil resiko kegagalan, produk baru perlu dibuat
berdasarkan konsep produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen serta dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen.
Inovasi pada perusahaan minuman ringan Coca-cola dimana inovasi
adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia
semakin besar dan dikenal luas. Melalui riset dan pengembangan (Research &
Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan,
strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas,
kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Pada tahun 2002, Coca-Cola
Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga
melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah,
orange dan mango, yang disebut "Fanta Oranggo", setelah pada tahun sebelumnya
sukses meluncurkan Fanta Nanas. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa
produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di
Indonesia.
Pada

proses

inovasi

ini,

khususnya

pada

tahap

inisiasi

perlu

dipertimbangkan bahwa inovasi yang dihasilkan dapat diterima oleh perusahaan
maupun masyarakat. Jelas bahwa inovasi sangat diperlukan dalam pengembangan
produk baru untuk memunculkan ide dan kreatifitas munculnya produk atau jasa
baru yang dapat dimanfaatkan oleh para konsumennya.
2.4.

Strategi Pemasaran PT. Coca Cola
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik

dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang
berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol,
hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi
Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret
versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan
momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan
event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan
strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran;
perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik.
Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru
yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara CocaCola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian
minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan CocaCola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.
BAB III
ANALISIS & PEMBAHASAN

3.1.

Hasil Penelitian
Tabel analisis data riset pengaruh iklan terhadap produk Fresh Tea
1. Apakah Anda tahu produk Fresh Tea?
Jumlah Jawaban
Tahu

Tidak Tahu

Abstain

29

1

-

Prosentase 96,6%

Prosentase 3,33%

-

2. Pernahkah anda pernah membeli produk Fresh Tea?
Jumlah Jawaban
Pernah

Tidak Pernah

Abstain

29

1

-

Prosentase 96,6%

Prosentase 3,33%

-
3.

Seberapa sering Anda membeli produk “Fresh Tea”?
Jumlah Jawaban
Jarang

Sering

Sering

Abstain

Sekali
22

8

0

-

Prosentase

Prosentase

Prosentase

-

73,3%

26,6%

0%

4. Disaat seperti apa Anda membeli produk “Fesh Tea”/
Jumlah Jawaban
Jika Ingin

Jika Punya

Jika ada

Abstain

uang lebih

hadiah

21

9

0

-

Prosentase

Prosentase

Prosentase

-

70%

30%

0%

5. Apakah iklan Fresh Tea cukup menarik?
Jumlah Jawaban
Ya

Abstain

25

5

-

Prosentase 83,3%

6.

Tidak

Prosentase 16,7%

-

Apakah setelah Anda melihat Iklan Fresh Tea, Anda tertarik ingin
membelinya?
Jumlah Jawaban
Ya

Tidak

Abstain
18

-

Prosentase 60%

7.

12
Prosentase 40%

-

Apakah iklan Fresh Tea lebih menarik perhatian konsumen
dibandingkan dengan iklan produk lainnya yang sejenis?
Jumlah Jawaban
Ya

Tidak

Abstain

11

19

-

Prosentase 36,6%

Prosentase 64,4%

-

8. Apakah strategi pemasaran Produk Fresh Tea melalui iklan sudah
dianggap efektif?
Jumlah Jawaban
Sudah

Belum

Abstain

13

17

-

Prosentase 43,3%

Prosentase 57,7%

-

Sumber : Jawaban kuisioner

3.2.

Pembahasan
Pemasaran merupakan kegiatan tukar menukar atau jual beli barang dan

jasa baik dilakukan oleh individu atau kelompok dalam waktu dan di tempat
tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan. Riset pemasaran merupakan
kegiatan sistematis dalam rangka pengumpulan informasi, pencarian dan analisa
data untuk mengidentifikasi suatu masalah yang ada dalam perusahaan guna
membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan langkah selanjutnya
dalam rangka meningkatkan pangsa pasar melalui perbaikan kualitas baik dari
tingkat bahan baku, proses, pengendalian mutu, manajemen sampai produk akhir.
Dalam kegiatan ini dilakukan riset pemasaran tentang pemberian pengaruh
iklan terhadap keefektifan strategi pemasaran produk Fresh Tea yang merupakan
salah satu produk dari PT. Coca-cola Company terhadap pangsa pasar atau nilai
jual dari produk itu sendiri, apakah mendongkrak nilai jual atau sebaliknya.
Instrument yang digunakan dalam riset ini adalah menggunakan kuesioner,
dimana satu kuesioner berisi 8 pertanyaan yang disebarkan kepada responden
yang diambil secara acak sejumlah 30 orang yang mewakili konsumen di kampus
Sekolah Tinggi Manajemen Industri. Analisa data yang digunakan adalah analisa
manual.
Berdasarkan tabel, diperoleh hasil analisa data riset pemasaran produk
Fresh Tea. Dari hasil tersebut diketahui bahwa 100% responden menyatakan tahu
tentang produk PT. Coca-cola Company terutama Fresh Tea. Dari 100% tersebut,
96,6% responden mengaku tahu tentang produk Fresh Tea dari Coca-Cola , 3,3%
Mengakui bahwa tidak tahu tentang produk Fresh Tea. Berdasarkan hasil tersebut
maka dapat dikatakan bahwa Fresh Tea merupakan produk yang sudah familiar di
masyarakat, Khususnya lingkungan perguruan tinggi.
Dari pertanyaan tentang “Pernahkah anda membeli produk Fresh Tea?”
diperoleh sebanyak 96,6% responden menjawab Pernah ketika ingin, haus,
suasana agak panas dan lain-lain, sisanya 3,3% menjawab belum pernah.
Dari pertanyaan tentang “Seberapa seringkah anda membeli produk Fresh Tea?”,
diperoleh sebanyak 73,3% responden menjawab jarang, sisanya 26,6% menjawab
sering dan 0% mengaku sering sekali membeli Produk Fresh Tea. Dari pertanyaan
tentang “Disaat seperti apakah anda membeli produk Fresh Tea?”, diperoleh
sebanyak 70% responden menjawab ketika ingin, sisanya 30% menjawab jika
punya uang lebih dan 0% mengaku jika ada penawaran hadiah dari produk Fresh
Tea. Sedangkan untuk strategi pemasaran nya, kami bertanya “Apakah Iklan
produk Fresh Tea cukup menarik?” diperoleh sebanyak 83,3% responden
mengaku iklan Fresh Tea cukup menarik, dan selebihnya menjawab belum cukup
menarik. Dari pertanyaan “Apakah setelah melihat iklan Fresh Tea Anda langsung
tertarik untuk membelinya?” dan diperoleh sebanyak 60% “Ya”, dan 40% nya
menjawab “Tidak”. Dan dari pertanyaan terakhir yang kami ajukan yaitu “
Apakah Strategi pemasaran Prduk fresh Tea melalui iklan sudah efektif?”, 43,3%
responden menjawab “Sudah” dan 57,7% responden menjawab “Belum”.

3.2.1. Efektifitas Iklan
Efektifitas merupakan suatu pengukuran dalam arti tercapainya tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya, maka efektifitas dapat didefinisikan dengan
melakukan pekerjaan yang benar. ( Drucker dan Al Fansusu, 1989:14 ).
Menurut Fredy Rangkuty (1997:136) efektifitas iklan adalah pengukuran
iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

3.2.2. Efektifitas iklan produk “Fresh Tea” diukur menggunakan metode
EPIC
Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan Epic model, Darmadi
Durianto (2003). Epic model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu
perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia, Epic Model dan mencakup
empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy,
Persuasion, Impact and communications – EPIC) berikut akan dipaparkan dimensi
– dimensi dalam Epic model, yang juga digunakan oleh PT. Coca Cola untuk
mengukur efektivitas iklan pada Produk Fresh Tea.
A. Dimensi Empati
Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik
suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang
mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau
fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain, Kamus besar bahasa
Indonesia, (1988:228).
Tabel 3.1 Faktor Emphaty Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea”
Atribut
Sangat Jelek
Jelek
Cukup
Bagus
Sangat Bagus

Bobot
1
2
3
4
5

Jumlah Responden
0
0
7
19
4
30

Total
Sumber : Diolah dari data primer
= 3,9

=

Hasil analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan produk Fresh Tea di
media cetak dan elektronik berdasarkan EPIC model diketahui dimensi empathy
iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang skala efektif, karena lebih dari 50%
responden menyatakan bagus. Dan dengan perhitungan rata-rata pembobotan 3,9
yang mengarahkan penilaian atribut diantara CUKUP dengan BAGUS Hal ini
menginformasikan bahwa responden cukup menyukai iklan Produk Fresh Tea,
sehingga iklan tersebut cukup dapat memberikan informasi yang berharga tentang
daya tarik produk dan jasa produk Fresh Tea bagi konsumen.

B. Dimensi Persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan
untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan
memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen
untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan
daya tarik suatu merek. Persuasi (persuasion) adalah perubahan kepercayaan,
sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi.
Komunikasi promosi, seperti periklanan, yang dapat mempengaruhi konsumen
dapat menggunakan dua proses kognitif, yaitu : “jalur sentral” dan “Jalur
periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan
tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk . (Peter dan Olson 1996).
Tabel 3.2 Faktor Persuasi Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea”
Atribut
Sangat Tidak Tertarik
Tidak Tertarik
Biasa-biasa saja
Tertarik
Sangat Tertarik

Bobot
1
2
3
4
5

Jumlah Responden
1
4
17
6
2
30

Total
Sumber : Diolah dari data primer

=

= 3,133
Dimensi persuasion iklan produk Fresh Tea masuk dalam tentang skala

cukup efektif, yang menunjukkan bahwa iklan produk Fresh Tea di media cetak
elektronik dan cukup dapat memberikan peningkatan penjualan produk Fresh Tea.
Iklan tersebut cukup mempunyai dampak terhadap keinginan konsumen untuk
membeli produk tersebut dengan melihat hasil dari rata-rata pembobotan dengan
nilai 3,133 yang mengarah dari Biasa-biasa saja menuju Tertarik.

C. Dimensi Impact (Dampak)
Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol
dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan
mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di sampaikan. Dampak (impact)
yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product
knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement)
konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. Konsumen memiliki tingkat
pengetahuan produk (levels of product knowledge) yang berbeda-beda, yang dapat
digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian.
Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas
produk, bentuk produk, merek, dan model.
Tabel 3.2 Faktor Impact Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea”
Atribut
Sangat Tidak Setuju

Bobot
1

Jumlah Responden
4
Tidak Setuju
Biasa-biasa saja
Setuju
Sangat Setuju

2
3
4
5

4
6
13
3
30

Total
Sumber : Diolah dari data primer

=

= 3,233
Dimensi impact iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang skala

efektif, karena 13 responden menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa produk
Fresh Tea cukup menonjol dibandingkan perusahaan lainnya. Dan, iklan tersebut
cukup melibatkan konsumen untuk mengetahui produk Fresh Tea dengan rata-rata
nilai pembobotan 3,233.

D. Dimensi Comunication (Komunikasi)
Dimensi

komunikasi

memberikan

informasi

tentang

kemampuan

konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman
konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif
pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang
berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber
komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan,
kemudian meng-enkoding pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling
tepat (menggunakan kata, gambar, atau tindakan). Penerima atau konsumen, jika
digiring ke suatu promosi, harus men-dekoding atau menerjemahkan maknanya.
Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko atau
melakukan pembelian. Dua tahapan model komunikasi sangat dibutuhkan,
khususnya demi keberhasilan penerapan strategi promosi. Tahapan pertama
terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk meng-enkoding
suatu makna. Tahap kedua adalah pen-dekoding-an, yaitu konsumen masuk dan
memahami

informasi

dalam

komunikasi

promosi

dan

interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap.

mengembangkan
Tabel 3.3 Faktor Comunication Responden Terhadap Iklan produk
“Fresh Tea”
Atribut
Sangat Tidak Jelas
Tidak Jelas
Cukup Jelas
Jelas
Sangat Jelas

Bobot
1
2
3
4
5

Jumlah Responden
0
3
9
15
3
30

Total
Sumber : Diolah dari data primer

=

= 3,6

Dimensi Communication iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang
skala efektif, yang menginformasikan bahwa konsumen dapat mengingat pesan
utama yang disampaikan. Pesan tersebut meninggalkan kesan yang kuat dan
pemahaman konsumen akan produk Fresh Tea juga dengan melihat rata-rata nilai
pembobotan 3,6 yang mengindikasikan komunikasi antara cukup jelas dengan
jelas.
Secara keseluruhan EPIC rate, mencapai lebih dari 50% adalah cukup efektif saja
tetapi kinerjanya belum maksimal.
Empathy
6
5

3,9

4
3

3,23
3

cukup efektif

cukup efektif
3,13
33

2

Impact

cukup efektif

1
6

5

4

3

2

1

Persuation
1

2

3

1
2
3,6

4

5

6
3

cukup efektif

4
5
6
Communication
Gambar EPIC Model iklan PT. Coca-Cola untuk produk Fresh Tea

BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1.

Kesimpulan
Dalam bab ini penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yang

dianggap penting, terhadap perusahaan khususnya periklanan yang diharapkan
berguna bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan volume penjualan.
Efektifitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan cukup
efektif karena berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya.
Ternyata Faktor Communication menjadi faktor yang paling dominan diantara
faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan
mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas
iklan. Namun dalam kenyataan nya, produk Fresh Tea harus meningkatkan mutu
dan keunikan dari promosi produk. Karena, persaingan merk untuk produk teh
botol sangat ketat, dan sulit bagi perusahaan yang mengeluarkan lini produk baru,
untuk bersaing dan mengubah kecintaan konsumen terhadap produk yag sudah
memiliki nama di hati konsumen. Dan pengukurun efektifitas iklan melalui
Metode Epic ini, sudah cukup efektif mekipun dalam kenyataan nya kinerja nya
belum maksimal.
4.2.

Saran
Untuk lebih dapat meningkatkan efektifitas iklan, sebaiknya PT. Coca

Cola tersebut menyusun perancangan program periklanan yang efektif dalam
upaya meningkatkan volume penjualan untuk produk Fresh Tea.
Adapun langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1.

Memberikan informasi yang jelas dan mempengaaruhi khalayak untuk
membeli. Dengan catatan informasi yang ada benar-benar ada pada produk
Fresh Tea. Menetapkaan tujuan periklanan yang lebih tepat, antara lain :
melakukan iklan persuasive.

2.

Keputusan tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya anggaran iklan
yang diperlukan. Sebab kenaikan volume penjualan tersebut tidak terlalu
tinggi dan banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

3.

Keputusan mengenai pesan efektif haruslah menarik, spesifik, mudah
dimengerti, singkat dapat dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca dan
persuasive.
Tahap-tahap yang harus dilalui untuk pembuatan pesan yang efektif antara
lain :
1. Perencanaan pesan
Dengan caara induktif yaitu melalui pendapat konsumen atau dengan
cara deduktif, yaitu melihat keputusan yang dirasakan konsumen.
Diharapkan pesan yang disajikan tersebut ditingkatkan.
2. Evaluasi dan Seleksi Pesan
Pesan iklan haruslah masuk akal dan membangkitkan daya tarik
keinginan para calon konsumen.

4.

Penentuan Media
Dalam menentukan media haruslah dipilih dan memperhatikan aspek
aspek antara lain :
1. Tiras yaitu banyaknya unit fisik penyampaian iklan.
2. Harus diperluas media yang dipakai, seperti : melalui media
elektronik (Audio Visual).
5.

Mengukur Efektifitas Iklan
Dalam pengukuran efektifitas iklan tersebut perusahaan haruslah dapat
mengetahui apakah program perancangan periklanan dan anggaran iklan
yang dikeluarkan tidak sia-sia. Banyak cara agar konsumen lebih tertarik
terhadap Produk Frsh Tea misalnya dengan cara perusahaan harus
memperbaiki kebijaksanaan promosi, khususnya iklan yang telah disajikan
selama ini, sehingga didalam melakukan suatu perencanaan promosi dapat
memberikan hasil yang memuaskan terhadap pendapatan yang diperoleh
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi Durianto,Sugiarto,Anton.W.Widajaj,Hendrawan.S. Inovasi Pasar
Dengan Iklan
Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi Kedua
Penerbit Andi,
Yogyakarta.
J. Supranto, 1998. Metode Penelitian Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan
(UPP)
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
J. Paul Peter dan Jerry C.Olson, 1996, Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran, Jakarta

More Related Content

What's hot

Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )Fenti Anita Sari
 
analisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaanalisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaElsa Rahmi Husin
 
Bisnis minuman boba
Bisnis minuman bobaBisnis minuman boba
Bisnis minuman bobaPutriIlmiyah
 
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenPembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenReni Kurniati
 
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasarancontoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
contoh soal PG untuk Manajemen PemasaranLisca Ardiwinata
 
Perancangan database penjualan indomaret
Perancangan database penjualan indomaretPerancangan database penjualan indomaret
Perancangan database penjualan indomaretRut Kristina
 
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...Brassindo Persada
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalSigit Sanjaya
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaMaitsa Anggraini
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 
Makalah manajemen operasional
Makalah manajemen operasionalMakalah manajemen operasional
Makalah manajemen operasionalNikky Ningsih
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Tika Nafisah
 
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenContoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenIkhsan Bz
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 

What's hot (20)

Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
 
analisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaanalisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesia
 
Ppt jurnal mr
Ppt jurnal   mrPpt jurnal   mr
Ppt jurnal mr
 
Bisnis minuman boba
Bisnis minuman bobaBisnis minuman boba
Bisnis minuman boba
 
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenPembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
 
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasarancontoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
 
Perancangan database penjualan indomaret
Perancangan database penjualan indomaretPerancangan database penjualan indomaret
Perancangan database penjualan indomaret
 
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
EXECUTIVE SUMMARY - JASA LAYANAN PEMASARAN INDUSTRI UKM (sme marketing outsou...
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks global
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 
Makalah manajemen operasional
Makalah manajemen operasionalMakalah manajemen operasional
Makalah manajemen operasional
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
 
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenContoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
 
Makalah_21 Makalah marketing plan kel 4
Makalah_21 Makalah marketing plan kel 4Makalah_21 Makalah marketing plan kel 4
Makalah_21 Makalah marketing plan kel 4
 
Mengelola jasa
Mengelola jasaMengelola jasa
Mengelola jasa
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
 
Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 

Viewers also liked

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...indriaminati
 
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian KonsumenAnalisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian KonsumenUniversitas Intersional Batam
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaIswi Haniffah
 
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Dadik Hardian
 
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...Universitas Intersional Batam
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...Uofa_Unsada
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...Uofa_Unsada
 
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Harsono Ahmad
 
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...Uofa_Unsada
 

Viewers also liked (9)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
 
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian KonsumenAnalisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
 
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
 
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
 
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
 
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
 

Similar to Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

PENERAPAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA MERINTIS COFFEE SEBAGAI UPA...
PENERAPAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA MERINTIS COFFEE SEBAGAI UPA...PENERAPAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA MERINTIS COFFEE SEBAGAI UPA...
PENERAPAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA MERINTIS COFFEE SEBAGAI UPA...GharinAlif
 
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendyLaporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendybillyapriadi
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...Nurlaila latupono
 
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi LelaTugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi Lelalela monika
 
Strategi Integrated Marketing Communication Sebagai Upaya Meningkatkan Brand ...
Strategi Integrated Marketing Communication Sebagai Upaya Meningkatkan Brand ...Strategi Integrated Marketing Communication Sebagai Upaya Meningkatkan Brand ...
Strategi Integrated Marketing Communication Sebagai Upaya Meningkatkan Brand ...Nadhirsyah
 
Jurnal strategi IMC Bearrito.docx
Jurnal strategi IMC Bearrito.docxJurnal strategi IMC Bearrito.docx
Jurnal strategi IMC Bearrito.docxLubnaRahmi
 
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...Wina Winarsih
 
11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdfARRYWIDODO1
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila latupono
 
Sistem riset pemasaran
Sistem riset pemasaranSistem riset pemasaran
Sistem riset pemasaransoki leonardi
 
Proposal PKM Bannice
Proposal PKM BanniceProposal PKM Bannice
Proposal PKM BanniceNovi Ariani
 
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 1)
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 1)Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 1)
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 1)Novia Widya Utami
 
Penerapan Integrated Marketing Communication Dengan Upaya Meningkatkan Brand ...
Penerapan Integrated Marketing Communication Dengan Upaya Meningkatkan Brand ...Penerapan Integrated Marketing Communication Dengan Upaya Meningkatkan Brand ...
Penerapan Integrated Marketing Communication Dengan Upaya Meningkatkan Brand ...RimaRamadhaniNurHani
 

Similar to Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea (20)

PENERAPAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA MERINTIS COFFEE SEBAGAI UPA...
PENERAPAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA MERINTIS COFFEE SEBAGAI UPA...PENERAPAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA MERINTIS COFFEE SEBAGAI UPA...
PENERAPAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION PADA MERINTIS COFFEE SEBAGAI UPA...
 
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendyLaporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
 
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi LelaTugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
 
Jurnal asep
Jurnal asepJurnal asep
Jurnal asep
 
Strategi Integrated Marketing Communication Sebagai Upaya Meningkatkan Brand ...
Strategi Integrated Marketing Communication Sebagai Upaya Meningkatkan Brand ...Strategi Integrated Marketing Communication Sebagai Upaya Meningkatkan Brand ...
Strategi Integrated Marketing Communication Sebagai Upaya Meningkatkan Brand ...
 
Jurnal strategi IMC Bearrito.docx
Jurnal strategi IMC Bearrito.docxJurnal strategi IMC Bearrito.docx
Jurnal strategi IMC Bearrito.docx
 
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
 
11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf
 
Bab i rispem
Bab i rispem Bab i rispem
Bab i rispem
 
150616480 jurnal-pemasaran
150616480 jurnal-pemasaran150616480 jurnal-pemasaran
150616480 jurnal-pemasaran
 
150616480 jurnal-pemasaran
150616480 jurnal-pemasaran150616480 jurnal-pemasaran
150616480 jurnal-pemasaran
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
 
Sistem riset pemasaran
Sistem riset pemasaranSistem riset pemasaran
Sistem riset pemasaran
 
Proposal PKM Bannice
Proposal PKM BanniceProposal PKM Bannice
Proposal PKM Bannice
 
2011 2-00360-ak bab1001
2011 2-00360-ak bab10012011 2-00360-ak bab1001
2011 2-00360-ak bab1001
 
2011 2-00360-ak bab1001
2011 2-00360-ak bab10012011 2-00360-ak bab1001
2011 2-00360-ak bab1001
 
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 1)
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 1)Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 1)
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 1)
 
Bsc aje group
Bsc aje groupBsc aje group
Bsc aje group
 
Penerapan Integrated Marketing Communication Dengan Upaya Meningkatkan Brand ...
Penerapan Integrated Marketing Communication Dengan Upaya Meningkatkan Brand ...Penerapan Integrated Marketing Communication Dengan Upaya Meningkatkan Brand ...
Penerapan Integrated Marketing Communication Dengan Upaya Meningkatkan Brand ...
 

Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea

  • 1. ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN SEBAGAI SARANA STRATEGI PEMASARAN PRODUK “FRESH TEA” Oleh : Muhammad Harry Supriyadi (1710022) Winda Putri Hanesti (1710044) Afrina Larasati (1710081) Desti Mutia (1710014) Sekar Hanum (1710047) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA KATA PENGANTAR
  • 2. Puji dan syukur penyusun sampaikan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat, kasih, dan anugerahNya serta segala kenikmatan kekuatan lahir dan batin yang masih diberikan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas penelitian ini dengan baik. Tugas Penelitian Pemasaran yang berjudul “Efektifitas Iklan Sebagai Strategi Pemasaran Produk Fresh Tea” ini bertujuan untuk menganalisa dan mengukur keefektifan iklan sebagai strategi pemsaran produk Fresh Tea, dalam hal peningkatan volume penjualan produk. Penyusun sangat menyadari atas segala keterbatasan dan kekurangan dalam laporan tugas penelitian ini, yang mana masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Terimakasih Jakarta, Desember 2011 Penyusun DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar....................................................................................................i Daftar Isi...............................................................................................................ii
  • 3. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang.................................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................3 1.3 Batasan Masalah..............................................................................................3 1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................3 1.5 Metodologi Penelitian.....................................................................................3 1.6 Populasi & Sample..........................................................................................5 1.7 Hipotesis..........................................................................................................5 Bab II Tinjauan Teori & Pembahasan 2.1 Profil Perusahaan.............................................................................................6 2.2 Sejarah PT. Coca Cola.....................................................................................7 2.3 Perkembangan PT. Coca Cola Bottling Indonesia..........................................8 2.4 Strategi Pemasaran PT. Coca Cola..................................................................9 Bab III Analisis & Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian................................................................................................9 3.2 Pembahasan.....................................................................................................13 3.2.1 Efektifitas Iklan.....................................................................................14 3.2.2 Efektifitas Iklan produk Fresh Tea diukur menggunakan metode EPIC..........................................................................................14 Bab IV Kesimpulan & Saran 4.1 Kesimpulan......................................................................................................20 4.2 Saran................................................................................................................20 Daftar Pustaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
  • 4. Periklanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecendrungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat dipengaruhi aktivitas periklanan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran iklan berpengaruh positif terhadap penjualan dan market share, sebaliknya peningkatan anggaran iklan pesaing berpengaruh negatif terhadap tingkat penjualan dan market share pesaingnya Darmadi Durianto,(2003). Dampak iklan ternyata bervariasi tergantung efektivitasnya, dengan demikian anggaran iklan yang lebih besar tidak selalu mampu mengubah penjualan dan market share dalam tataran yang lebih besar pula. Di Indonesia minuman ringan mudah diperoleh baik di warung kecil hingga pusat perbelanjaan di kota besar. Industri minuman ringan memiliki potensi pasar yang amat besar untuk dikembangkan dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih rendah penduduk berusia muda yang sangat besar. Kondisi saat ini di Indonesia menunjukkan bahwa konsumsi minuman ringan masih cukup rendah berkisar 13 porsi per tahun bila dibandingkan dengan negara tetangga kita. Perusahaan-perusahaan minuman ringan bersaing ketat dalam merebut pangsa pasar yang ada. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai pemegang lisensi merek cocacola di Indonesia pada tabun 2003 mampu mendominasi pangsa pasar produk minuman ringan berkarbonasi dengan menguasai 99.7 % pasar. Melihat beluin adanya saingan yang berarti untuk produk minuman berkarbonaSi maka PT. CocaCola Amatil Indonesia mencoba untuk merambah pasar produk minuman ringan tidak berkarbonasi yang masih didominasi oleh PT. Sosro Indonesia dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Frestea pada awal tahun 2003 untuk menggantikan produk sebelumnya yaitu Hi-C yang kurang mampu bersaing di pasaran.
  • 5. Pada tahun 2002 Sosro menguasai sekitar 91.6 % pangsa pasar minuman ringan tidak berkarbonasi di Indonesia. Tahun 2003, produk-produk Sosro menguasai sekitar 92 % pangsa pasar minuman ringan tidak berkarbonasi atau me;galami peningkatan sebanyak 0.4 %, sedangkan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yang meluncurkan produk terbarunya yaitu Frestea hanya mampu merebut 3 % pangsa pasar. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar untuk produk minuman ringan tidak berkarbonasi. Frestea sebagai salah satu merek minuman ringan tidak berkarbonasi yang bersaing di pasaran ingin mengetahui sejauh mana tingkat kompetitifnya terhadap kompetitor-kompetitornya dalam meraih pangsa pasar dan ekuitas mereknya. Ini disebabkan karena semakin kuat ekuitas suatu merek maka semakin kuat daya tariknya bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Aktivitas periklanan berkorelasi erat dengan biaya, dan biaya yang besar diperlukan untuk beriklan dalam hal ini PT. Coca Cola mengeluarkan belanja iklan rata-rata 200 juta rupiah per tahun dengan omzet penjualan rata-rata 16 milyar rupiah per tahun, maka dari itu efektivitas periklanan memperoleh perhatian yang serius, strategi dan program yang handal diperlukan untuk mencapai dampak iklan yang diinginkan. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa strategi iklan yang tepat sangatlah diperlukan perusahaan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap strategi promosi dalam hal ini iklan yang sudah dilakukan oleh Produk Fresh tea yang diharapkan akan mampu mengatasi kurang optimalnya periklanan yang dilakukan Perusahaan ini. 1.2. Perumusan Masalah
  • 6. Apakah iklan yang digunakan oleh PT. Coca Cola untuk produk Fresh Tea sudah cukup efektif dipandang dari tingkat empathy (empati), persuasion (persuasi), impact (dampak) serta communication (komunikasi) di masyarakat?. 1.3. Batasan Masalah Agar pembahasan pada penelitian ini lebih fokus, maka perlu dibatasi sebagai berikut :  Objek penelitian adalah Produk Fresh Tea  Analisa efektivitas iklan yang digunakan PT. Coca Cola untuk produk Fresh Tea yang di pandang dari tingkat Empati, Persuasi, Dampak serta Komunikasi. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas iklan yang sudah digunakan oleh PT Coca Cola untuk produk fresh Tea sebagai sarana strategi pemasaran yang sudah dilakukan. 1.5. Metodologi Penelitian Pada penyusunan Tugas Penelitian ini maka penulis membutuhkan beberapa informasi pendukung atau informasi pokok yang dibutuhkan dalam penyusunan tugas penelitian ini. Metode yang digunakan penulis dalam rangka memperoleh data kuisioner adalah menggunakan cara atau teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Teknik Observasi Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. 2. Teknik Interview
  • 7. Penulis mengadakan wawancara dan tanya jawab langsung dengan pihakpihak yang mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendapatkan data. 3. Analisis Tabulasi Silang Dalam menganalisis efektifitas iklan pada permasalahan ini, penulis menggunakan Analisis Tabulasi sederhana dan Perhitungan Rata- rata Terbobot, Darmadi Durianto (2003:95) sebagai berikut : Dalam Analisis Tabulasi Sederhana, data yang yang diperoleh diolah kebentuk prosentase. P= Dimana : P = prosentase responden yang memilih kategori tertentu fi =jumlah responden yang memilih kategori tertentu =banyaknya jumlah responden 4. Skor Rata-rata Setiap jawaban respoden dari pertanyaan yang diberikan, diberi bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi. X= Dimana : x = Rata-rata berbobot fi =Frekkuensi wi =Bobot
  • 8. 1.6. Populasi & Sampel Pengambilan Sampel 1. Unit Pengambilan Sampel Sample dari penelitian ini adalah responden (konsumen) dikampus Sekolah Tinggi Manajemen Industri. 2. Ukuran Sampel Banyaknya sampel yang dijadikan responden adalah 20-30 orang. 3. Prosedur Pengambilan Sampel Sampel/responden diambil secara acak, siapapun konsumen yang ada dipasar terutama mahasiswa, mempunyai peluang besar untuk dijadikan responden. 1.7. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian kali ini adalah : “Terdapat kesimpulan sementara bahwa strategi pemasaran untuk produk Fresh Tea melalui iklan cukup efektif, terhadap minat konsumen untuk membeli produk tersebut sehingga memacu peningkatan penjualan”.
  • 9. BAB II TINJAUAN TEORI & PERUSAHAAN 2.1. Profil Perusahaan Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
  • 10. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia. 2.2. Sejarah PT. Coca Cola Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Bendabenda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola
  • 11. dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. 2.3. Perkembangan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Hampir tidak ada perusahaan yang dapat luput dari pengaruh kemajuan teknologi dan munculnya produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua produk yang ada sekarang akan hilang dari pasar dan digantikan dengan produkproduk lain sehingga pertumbuhan dan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang akan tergantung dari kebijaksanaan produk yang didefinisikannya. Dalam kondisi saat ini, dimana perkembangan pasar sangat dinamis dan penuh persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankan eksistensinya jika hanya bertahan pada produknya yang sekarang. Oleh karena itu, pengembangan produk baru merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan. Pengembangan tersebut meliputi pembuatan produk yang baru atau penyempurnaan dari produk yang sudah ada. Proses pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagai resiko kegagalan. Untuk memperkecil resiko kegagalan, produk baru perlu dibuat berdasarkan konsep produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen. Inovasi pada perusahaan minuman ringan Coca-cola dimana inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar dan dikenal luas. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Pada tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut "Fanta Oranggo", setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa
  • 12. produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia. Pada proses inovasi ini, khususnya pada tahap inisiasi perlu dipertimbangkan bahwa inovasi yang dihasilkan dapat diterima oleh perusahaan maupun masyarakat. Jelas bahwa inovasi sangat diperlukan dalam pengembangan produk baru untuk memunculkan ide dan kreatifitas munculnya produk atau jasa baru yang dapat dimanfaatkan oleh para konsumennya. 2.4. Strategi Pemasaran PT. Coca Cola Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat. Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara CocaCola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan CocaCola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.
  • 13. BAB III ANALISIS & PEMBAHASAN 3.1. Hasil Penelitian Tabel analisis data riset pengaruh iklan terhadap produk Fresh Tea 1. Apakah Anda tahu produk Fresh Tea? Jumlah Jawaban Tahu Tidak Tahu Abstain 29 1 - Prosentase 96,6% Prosentase 3,33% - 2. Pernahkah anda pernah membeli produk Fresh Tea? Jumlah Jawaban Pernah Tidak Pernah Abstain 29 1 - Prosentase 96,6% Prosentase 3,33% -
  • 14. 3. Seberapa sering Anda membeli produk “Fresh Tea”? Jumlah Jawaban Jarang Sering Sering Abstain Sekali 22 8 0 - Prosentase Prosentase Prosentase - 73,3% 26,6% 0% 4. Disaat seperti apa Anda membeli produk “Fesh Tea”/ Jumlah Jawaban Jika Ingin Jika Punya Jika ada Abstain uang lebih hadiah 21 9 0 - Prosentase Prosentase Prosentase - 70% 30% 0% 5. Apakah iklan Fresh Tea cukup menarik? Jumlah Jawaban Ya Abstain 25 5 - Prosentase 83,3% 6. Tidak Prosentase 16,7% - Apakah setelah Anda melihat Iklan Fresh Tea, Anda tertarik ingin membelinya? Jumlah Jawaban Ya Tidak Abstain
  • 15. 18 - Prosentase 60% 7. 12 Prosentase 40% - Apakah iklan Fresh Tea lebih menarik perhatian konsumen dibandingkan dengan iklan produk lainnya yang sejenis? Jumlah Jawaban Ya Tidak Abstain 11 19 - Prosentase 36,6% Prosentase 64,4% - 8. Apakah strategi pemasaran Produk Fresh Tea melalui iklan sudah dianggap efektif? Jumlah Jawaban Sudah Belum Abstain 13 17 - Prosentase 43,3% Prosentase 57,7% - Sumber : Jawaban kuisioner 3.2. Pembahasan Pemasaran merupakan kegiatan tukar menukar atau jual beli barang dan jasa baik dilakukan oleh individu atau kelompok dalam waktu dan di tempat tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan. Riset pemasaran merupakan kegiatan sistematis dalam rangka pengumpulan informasi, pencarian dan analisa data untuk mengidentifikasi suatu masalah yang ada dalam perusahaan guna
  • 16. membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan langkah selanjutnya dalam rangka meningkatkan pangsa pasar melalui perbaikan kualitas baik dari tingkat bahan baku, proses, pengendalian mutu, manajemen sampai produk akhir. Dalam kegiatan ini dilakukan riset pemasaran tentang pemberian pengaruh iklan terhadap keefektifan strategi pemasaran produk Fresh Tea yang merupakan salah satu produk dari PT. Coca-cola Company terhadap pangsa pasar atau nilai jual dari produk itu sendiri, apakah mendongkrak nilai jual atau sebaliknya. Instrument yang digunakan dalam riset ini adalah menggunakan kuesioner, dimana satu kuesioner berisi 8 pertanyaan yang disebarkan kepada responden yang diambil secara acak sejumlah 30 orang yang mewakili konsumen di kampus Sekolah Tinggi Manajemen Industri. Analisa data yang digunakan adalah analisa manual. Berdasarkan tabel, diperoleh hasil analisa data riset pemasaran produk Fresh Tea. Dari hasil tersebut diketahui bahwa 100% responden menyatakan tahu tentang produk PT. Coca-cola Company terutama Fresh Tea. Dari 100% tersebut, 96,6% responden mengaku tahu tentang produk Fresh Tea dari Coca-Cola , 3,3% Mengakui bahwa tidak tahu tentang produk Fresh Tea. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa Fresh Tea merupakan produk yang sudah familiar di masyarakat, Khususnya lingkungan perguruan tinggi. Dari pertanyaan tentang “Pernahkah anda membeli produk Fresh Tea?” diperoleh sebanyak 96,6% responden menjawab Pernah ketika ingin, haus, suasana agak panas dan lain-lain, sisanya 3,3% menjawab belum pernah. Dari pertanyaan tentang “Seberapa seringkah anda membeli produk Fresh Tea?”, diperoleh sebanyak 73,3% responden menjawab jarang, sisanya 26,6% menjawab sering dan 0% mengaku sering sekali membeli Produk Fresh Tea. Dari pertanyaan tentang “Disaat seperti apakah anda membeli produk Fresh Tea?”, diperoleh sebanyak 70% responden menjawab ketika ingin, sisanya 30% menjawab jika punya uang lebih dan 0% mengaku jika ada penawaran hadiah dari produk Fresh Tea. Sedangkan untuk strategi pemasaran nya, kami bertanya “Apakah Iklan produk Fresh Tea cukup menarik?” diperoleh sebanyak 83,3% responden mengaku iklan Fresh Tea cukup menarik, dan selebihnya menjawab belum cukup menarik. Dari pertanyaan “Apakah setelah melihat iklan Fresh Tea Anda langsung
  • 17. tertarik untuk membelinya?” dan diperoleh sebanyak 60% “Ya”, dan 40% nya menjawab “Tidak”. Dan dari pertanyaan terakhir yang kami ajukan yaitu “ Apakah Strategi pemasaran Prduk fresh Tea melalui iklan sudah efektif?”, 43,3% responden menjawab “Sudah” dan 57,7% responden menjawab “Belum”. 3.2.1. Efektifitas Iklan Efektifitas merupakan suatu pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, maka efektifitas dapat didefinisikan dengan melakukan pekerjaan yang benar. ( Drucker dan Al Fansusu, 1989:14 ). Menurut Fredy Rangkuty (1997:136) efektifitas iklan adalah pengukuran iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. 3.2.2. Efektifitas iklan produk “Fresh Tea” diukur menggunakan metode EPIC Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan Epic model, Darmadi Durianto (2003). Epic model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia, Epic Model dan mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuasion, Impact and communications – EPIC) berikut akan dipaparkan dimensi – dimensi dalam Epic model, yang juga digunakan oleh PT. Coca Cola untuk mengukur efektivitas iklan pada Produk Fresh Tea. A. Dimensi Empati Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain, Kamus besar bahasa Indonesia, (1988:228).
  • 18. Tabel 3.1 Faktor Emphaty Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea” Atribut Sangat Jelek Jelek Cukup Bagus Sangat Bagus Bobot 1 2 3 4 5 Jumlah Responden 0 0 7 19 4 30 Total Sumber : Diolah dari data primer = 3,9 = Hasil analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan produk Fresh Tea di media cetak dan elektronik berdasarkan EPIC model diketahui dimensi empathy iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang skala efektif, karena lebih dari 50% responden menyatakan bagus. Dan dengan perhitungan rata-rata pembobotan 3,9 yang mengarahkan penilaian atribut diantara CUKUP dengan BAGUS Hal ini menginformasikan bahwa responden cukup menyukai iklan Produk Fresh Tea, sehingga iklan tersebut cukup dapat memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik produk dan jasa produk Fresh Tea bagi konsumen. B. Dimensi Persuasi Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi (persuasion) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Komunikasi promosi, seperti periklanan, yang dapat mempengaruhi konsumen dapat menggunakan dua proses kognitif, yaitu : “jalur sentral” dan “Jalur periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk . (Peter dan Olson 1996).
  • 19. Tabel 3.2 Faktor Persuasi Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea” Atribut Sangat Tidak Tertarik Tidak Tertarik Biasa-biasa saja Tertarik Sangat Tertarik Bobot 1 2 3 4 5 Jumlah Responden 1 4 17 6 2 30 Total Sumber : Diolah dari data primer = = 3,133 Dimensi persuasion iklan produk Fresh Tea masuk dalam tentang skala cukup efektif, yang menunjukkan bahwa iklan produk Fresh Tea di media cetak elektronik dan cukup dapat memberikan peningkatan penjualan produk Fresh Tea. Iklan tersebut cukup mempunyai dampak terhadap keinginan konsumen untuk membeli produk tersebut dengan melihat hasil dari rata-rata pembobotan dengan nilai 3,133 yang mengarah dari Biasa-biasa saja menuju Tertarik. C. Dimensi Impact (Dampak) Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di sampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (levels of product knowledge) yang berbeda-beda, yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas produk, bentuk produk, merek, dan model. Tabel 3.2 Faktor Impact Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea” Atribut Sangat Tidak Setuju Bobot 1 Jumlah Responden 4
  • 20. Tidak Setuju Biasa-biasa saja Setuju Sangat Setuju 2 3 4 5 4 6 13 3 30 Total Sumber : Diolah dari data primer = = 3,233 Dimensi impact iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang skala efektif, karena 13 responden menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa produk Fresh Tea cukup menonjol dibandingkan perusahaan lainnya. Dan, iklan tersebut cukup melibatkan konsumen untuk mengetahui produk Fresh Tea dengan rata-rata nilai pembobotan 3,233. D. Dimensi Comunication (Komunikasi) Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-enkoding pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan kata, gambar, atau tindakan). Penerima atau konsumen, jika digiring ke suatu promosi, harus men-dekoding atau menerjemahkan maknanya. Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko atau melakukan pembelian. Dua tahapan model komunikasi sangat dibutuhkan, khususnya demi keberhasilan penerapan strategi promosi. Tahapan pertama terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk meng-enkoding suatu makna. Tahap kedua adalah pen-dekoding-an, yaitu konsumen masuk dan memahami informasi dalam komunikasi promosi dan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap. mengembangkan
  • 21. Tabel 3.3 Faktor Comunication Responden Terhadap Iklan produk “Fresh Tea” Atribut Sangat Tidak Jelas Tidak Jelas Cukup Jelas Jelas Sangat Jelas Bobot 1 2 3 4 5 Jumlah Responden 0 3 9 15 3 30 Total Sumber : Diolah dari data primer = = 3,6 Dimensi Communication iklan produk Fresh Tea masuk dalam rentang skala efektif, yang menginformasikan bahwa konsumen dapat mengingat pesan utama yang disampaikan. Pesan tersebut meninggalkan kesan yang kuat dan pemahaman konsumen akan produk Fresh Tea juga dengan melihat rata-rata nilai pembobotan 3,6 yang mengindikasikan komunikasi antara cukup jelas dengan jelas. Secara keseluruhan EPIC rate, mencapai lebih dari 50% adalah cukup efektif saja tetapi kinerjanya belum maksimal. Empathy 6 5 3,9 4 3 3,23 3 cukup efektif cukup efektif 3,13 33 2 Impact cukup efektif 1 6 5 4 3 2 1 Persuation 1 2 3 1 2 3,6 4 5 6
  • 22. 3 cukup efektif 4 5 6 Communication Gambar EPIC Model iklan PT. Coca-Cola untuk produk Fresh Tea BAB IV KESIMPULAN & SARAN 4.1. Kesimpulan Dalam bab ini penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal yang dianggap penting, terhadap perusahaan khususnya periklanan yang diharapkan berguna bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan volume penjualan. Efektifitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan cukup efektif karena berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya. Ternyata Faktor Communication menjadi faktor yang paling dominan diantara faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas iklan. Namun dalam kenyataan nya, produk Fresh Tea harus meningkatkan mutu
  • 23. dan keunikan dari promosi produk. Karena, persaingan merk untuk produk teh botol sangat ketat, dan sulit bagi perusahaan yang mengeluarkan lini produk baru, untuk bersaing dan mengubah kecintaan konsumen terhadap produk yag sudah memiliki nama di hati konsumen. Dan pengukurun efektifitas iklan melalui Metode Epic ini, sudah cukup efektif mekipun dalam kenyataan nya kinerja nya belum maksimal. 4.2. Saran Untuk lebih dapat meningkatkan efektifitas iklan, sebaiknya PT. Coca Cola tersebut menyusun perancangan program periklanan yang efektif dalam upaya meningkatkan volume penjualan untuk produk Fresh Tea. Adapun langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan informasi yang jelas dan mempengaaruhi khalayak untuk membeli. Dengan catatan informasi yang ada benar-benar ada pada produk Fresh Tea. Menetapkaan tujuan periklanan yang lebih tepat, antara lain : melakukan iklan persuasive. 2. Keputusan tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya anggaran iklan yang diperlukan. Sebab kenaikan volume penjualan tersebut tidak terlalu tinggi dan banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. 3. Keputusan mengenai pesan efektif haruslah menarik, spesifik, mudah dimengerti, singkat dapat dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca dan persuasive. Tahap-tahap yang harus dilalui untuk pembuatan pesan yang efektif antara lain : 1. Perencanaan pesan Dengan caara induktif yaitu melalui pendapat konsumen atau dengan cara deduktif, yaitu melihat keputusan yang dirasakan konsumen. Diharapkan pesan yang disajikan tersebut ditingkatkan. 2. Evaluasi dan Seleksi Pesan Pesan iklan haruslah masuk akal dan membangkitkan daya tarik keinginan para calon konsumen. 4. Penentuan Media
  • 24. Dalam menentukan media haruslah dipilih dan memperhatikan aspek aspek antara lain : 1. Tiras yaitu banyaknya unit fisik penyampaian iklan. 2. Harus diperluas media yang dipakai, seperti : melalui media elektronik (Audio Visual). 5. Mengukur Efektifitas Iklan Dalam pengukuran efektifitas iklan tersebut perusahaan haruslah dapat mengetahui apakah program perancangan periklanan dan anggaran iklan yang dikeluarkan tidak sia-sia. Banyak cara agar konsumen lebih tertarik terhadap Produk Frsh Tea misalnya dengan cara perusahaan harus memperbaiki kebijaksanaan promosi, khususnya iklan yang telah disajikan selama ini, sehingga didalam melakukan suatu perencanaan promosi dapat memberikan hasil yang memuaskan terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Darmadi Durianto,Sugiarto,Anton.W.Widajaj,Hendrawan.S. Inovasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003 Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi Kedua Penerbit Andi, Yogyakarta. J. Supranto, 1998. Metode Penelitian Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
  • 25. J. Paul Peter dan Jerry C.Olson, 1996, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Jakarta