SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Baixar para ler offline
PRAKTIKUM ADMINISTRASI
    JARINGAN KOMPUTER




        Traffic Shapping
      CBQ / HTB / SQUID




                 Oleh :
              Idris Winarno




     JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
               SURABAYA
                 2008
Traffic Shapping
                                             (CBQ)



I. Tujuan Praktikum
     1. Mahasiswa mengetahui jenis daemon untuk traffic shapping.
     2. Mahasiswa memahami kegunaan dari daemon traffic shapping.
     3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi terhadap daemon network
        monitoring.


II. Dasar Teori
         Belakangan ini banyak ISP yang memberikan layanan broadband Internet dengan
bandwidth yang sangat besar mulai dari 512Kbps hingga 2Mbps. Umumnya layanan ini
digunakan oleh Warung Internet dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang
Internet. Sekarang tinggal bagaimana mengatur bandwidth sebesar itu agar dapat
dimanfaatkan bersama secara “adil”. praktikum ini akan membahas mengenai pembuatan
sebuah bandwidth manager yang secara transparan dapat diletakkan pada jaringan yang
telah ada.


Pengenalan QoS
Mungkin Anda semua sudah mengetahuinya, QoS adalah singkatan dari Quality of Service.
Tetapi apa artinya? Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengimplementasikannya?


QoS artinya network yang telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang dibuat oleh
manager-manager network tersebut. Kriteria tersebut termasuk:


1.    Availability, yaitu persentase hidupnya sistem atau layanan yang diberikan. Idealnya,
      availability harus mencapai 100% atau setidaknya 99,9999% (ada 6 buah angka
      sembilan), yang menunjukkan tingkat kerusakan sebesar 2,6 detik per bulan.
2.    Bandwidth Usages, yaitu masing-masing user akan diberikan bandwidth sesuai
      kebutuhan mereka. Selain berdasarkan user, pemakaian bandwidth juga dapat dibagi
      berdasarkan jenis traffic atau jenis protocol. Misalnya, untuk traffic HTTP dialokasikan
      bandwidth sebesar 40%, untuk voice 25%, sisanya untuk ftp dan lain-lain. Yang terakhir
      ini sering disebut dengan “traffic shaper”.
3.    Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps (bit per
      second). Penggunaan sebuah saluran secara bersama-sama akan mengurangi nilai ini.
4.    Latency, adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan.
      Tundaan (delay) ini dapat dipengaruhi oleh jarak (misalnya akibat penggunaan wireless
LAN), atau kongesti (yang memperpanjang antrian), atau bisa juga akibat waktu olah
     yang lama (misalnya proses baca-tulis pada sebuah proxy server).
5.   Packet Loss, yaitu jumlah paket yang hilang. Umumnya perangkat network memiliki
     buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama,
     buffer akan penuh, dan data baru tidak dapat diterima. Paket yang hilang ini harus
     diretransmisi, yang akan membutuhkan waktu tambahan.


Ada banyak kriteria-kriteria lain yang dapat ditentukan oleh seorang manager network
disebuah    perusahaan      Lebih    lengkap     mengenai     QoS       dapat   dilihat   di
http://www.qosforum.com/tech_resources.htm


Pada kasus tertentu, sebuah perusahaan bahkan memilih ISP yang telah memiliki service-
level agreements, atau SLA. Dengan adanya perjanjian ini, perusahaan tersebut dijamin akan
mendapatkan layanan sesuai yang diiklankan oleh ISPnya atau akan mendapat kompensasi
apabila layanan tersebut tidak sesuai yang diharapkan.


Praktikum ini secara khusus akan membahas bagaimana sebuah akses Internet berkecepatan
tinggi (broadband Internet access) dapat dimanfaatkan bersamaan oleh beberapa karyawan
di sebuah perusahaan. Dengan menggunakan sebuah fasilitas bandwidth manager, masing-
masing karyawan akan dialokasikan dengan bandwidth sesuai kebutuhan mereka.




III. Langkah-Langkah Praktikum 1 (Pengaturan bandwidth menggunakan squid)
     1. Lakukan installasi dan konfigurasi proxy (squid) seperti pada prakt.
        sebelumnya.


     2. Edit konfigurasi squid.conf
        # vim /etc/squid/squid.conf


        tambahkan parameter berikut ini:


        acl lambatkan src 10.252.108.0/255.255.255.0
        acl special src 10.252.108.34/255.255.255.255
        delay_pools 2
        delay_class 1 1
        delay_parameters 1 -1/-1
        delay_access 1 allow special
delay_class 2 1
      delay_parameters 2 500/600
      delay_access 2 allow lambatkan


   3. Restart squid
      # /etc/init.d/squid restart


   4. Lakukan pengetesan di client dengan ip 10.252.108.31 dan lainnya
      # export http_proxy=http://idris:idris@10.252.108.2:3128/
      # wget http://galatea.eepis-its.edu/jour


   5. Lihat      transfer    rate    di    client   dengan        menggunakan
      iptraf/bmw/speedometer/nload
      # apt-get install bwm iptraf nload
      # iptraf


III. Langkah-Langkah Praktikum 2 (CBQ)
   1. Install CBQ
      # apt-get install shaper


   2. Membuat konfigurasi
      # touch /etc/shaper/cbq-010.upstreamku /etc/shaper/cbq-1000.downstreamku
      # vim /etc/shaper/cbq-010.upstreamku
      DEVICE=eth0,100Mbit,10Mbit
      RATE=28Mbit
      WEIGHT=2Mbit
      PRIO=5
      RULE=10.252.108.31
      RULE=10.252.108.0/24,


      # vim /etc/shaper/cbq-1000.downstreamku
      DEVICE=eth0,100Mbit,10Mbit
      RATE=128Kbit
      WEIGHT=12Kbit
      PRIO=5
      RULE=10.252.108.31
      RULE=10.252.108.0/24
3. Restart cbq
      # /etc/init.d/shaper restart


   4. Ujicoba di client seperti pada prakt. 1 no. 5


IV. Langkah-Langkah Praktikum 3 (htb)
   1. Download file htb
      # http://galatea.eepis-its.edu/file/HTB-tools-0.3.0a-i486-1.tgz


   2. Ekstrak
      # mkdir /tmp/htb
      # mv HTB-tools* /tmp/htb/
      # cd /tmp/htb
      # tar –zxvf HTB-tools*


   3. Pindahkan semua hasil ekstrak ke semua folder asli
      # cp /tmp/htb/sbin/* /sbin
      # cp /tmp/htb/usr/* /usr
      # cp /tmp/htb/etc/htb/* /etc/htb
      # cp /tmp/htb/etc/rc.d/* /etc/init.d/
      # chmod 755 /etc/init.d/rc.htb


   4. Edit konfigurasi
      # cd /etc/htb/
      # touch eth0-upstream.cfg eth0-downstream.cfg
      # vim eth0-upstream.cfg
      class upstream {
          bandwidth 10000;
          limit 100000;
          burst 32;
          priority 1;


                 client client1 {
                   bandwidth 64;
                   limit 128;
                   burst 2;
                   priority 1;
                        src {
10.252.108.31/32;
                     };
            };


           client client2 {
             bandwidth 512;
             limit 1024;
             burst 32;
             priority 2;
                  src {
                    10.252.108.32/32;
                     };
            };


     };


class default { bandwidth 256; };


# vim eth0-downstream.cfg
class downstream {
    bandwidth 10000;
    limit 100000;
    burst 32;
    priority 1;


           client client1 {
             bandwidth 64;
             limit 128;
             burst 2;
             priority 1;
                  dst {
                    10.252.108.31/32;
                     };
            };


           client client2 {
             bandwidth 512;
             limit 1024;
burst 32;
               priority 2;
                   dst {
                     10.252.108.32/32;
                      };
              };


        };


   class default { bandwidth 256; };


5. Restart htb
   # /etc/init.d/rc.htb start


6. Lakukan perintah seperti pada prakt. 1 no. 5 (atau gunakan rc.htb
   show_eth0)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (10)

(2012) 4.proxy pada ubuntu
(2012) 4.proxy pada ubuntu (2012) 4.proxy pada ubuntu
(2012) 4.proxy pada ubuntu
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Squid apache
Squid apacheSquid apache
Squid apache
 
Proxy
ProxyProxy
Proxy
 
Arisnb proxy-squid-monitoring
Arisnb proxy-squid-monitoringArisnb proxy-squid-monitoring
Arisnb proxy-squid-monitoring
 
Konfigurasi
KonfigurasiKonfigurasi
Konfigurasi
 
11
1111
11
 
Mikrotik feroina
Mikrotik feroinaMikrotik feroina
Mikrotik feroina
 
Algoritma Congestion Control
Algoritma Congestion ControlAlgoritma Congestion Control
Algoritma Congestion Control
 
Authenticated proxy
Authenticated proxyAuthenticated proxy
Authenticated proxy
 

Semelhante a PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER

Workshop Mikrotik
Workshop MikrotikWorkshop Mikrotik
Workshop MikrotikPutra Wanda
 
Tutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepTutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepAsep Asep
 
Tutorial mikrotik-step-by-step(1)
Tutorial mikrotik-step-by-step(1)Tutorial mikrotik-step-by-step(1)
Tutorial mikrotik-step-by-step(1)Rudy Yusdiantoro
 
Tutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepTutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepSidiq Dwi Laksana
 
Mikrotik Router
Mikrotik RouterMikrotik Router
Mikrotik Routerseolangit4
 
Prakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik routerPrakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik routerHairil Rahman
 
Praktik mikrotik router
Praktik mikrotik routerPraktik mikrotik router
Praktik mikrotik routerseolangit
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata caraseolangit7
 
Tutorial Mikrotik
Tutorial  MikrotikTutorial  Mikrotik
Tutorial Mikrotikbambang764
 
Step by step konfigurasi squid server dari berbagai kasus
Step by step konfigurasi squid server dari berbagai kasusStep by step konfigurasi squid server dari berbagai kasus
Step by step konfigurasi squid server dari berbagai kasusfilar
 
Supriyanto squidproxyserver
Supriyanto squidproxyserverSupriyanto squidproxyserver
Supriyanto squidproxyserverHARRY CHAN PUTRA
 
Squidproxyserver
SquidproxyserverSquidproxyserver
Squidproxyserverpuput51
 
Tutorial step by_step_setting_mikrotik
Tutorial step by_step_setting_mikrotikTutorial step by_step_setting_mikrotik
Tutorial step by_step_setting_mikrotikIrwansyah Irwan
 
Modul mikrotik-2.8.26
Modul mikrotik-2.8.26Modul mikrotik-2.8.26
Modul mikrotik-2.8.26dede Purnama
 
Tutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepTutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepandhy darmawan
 
7.1 lab-instalasi dan konfigurasi ntp
7.1 lab-instalasi dan konfigurasi ntp7.1 lab-instalasi dan konfigurasi ntp
7.1 lab-instalasi dan konfigurasi ntpwayan abyong
 

Semelhante a PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER (20)

Workshop Mikrotik
Workshop MikrotikWorkshop Mikrotik
Workshop Mikrotik
 
Tutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepTutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-step
 
Tutorial mikrotik-step-by-step(1)
Tutorial mikrotik-step-by-step(1)Tutorial mikrotik-step-by-step(1)
Tutorial mikrotik-step-by-step(1)
 
Tutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepTutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-step
 
Mikrotik Router
Mikrotik RouterMikrotik Router
Mikrotik Router
 
Prakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik routerPrakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik router
 
Praktik mikrotik router
Praktik mikrotik routerPraktik mikrotik router
Praktik mikrotik router
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata cara
 
Al12
Al12Al12
Al12
 
Tutorial Mikrotik
Tutorial  MikrotikTutorial  Mikrotik
Tutorial Mikrotik
 
Step by step konfigurasi squid server dari berbagai kasus
Step by step konfigurasi squid server dari berbagai kasusStep by step konfigurasi squid server dari berbagai kasus
Step by step konfigurasi squid server dari berbagai kasus
 
Supriyanto squidproxyserver
Supriyanto squidproxyserverSupriyanto squidproxyserver
Supriyanto squidproxyserver
 
Squidproxyserver
SquidproxyserverSquidproxyserver
Squidproxyserver
 
Tutorial step by_step_setting_mikrotik
Tutorial step by_step_setting_mikrotikTutorial step by_step_setting_mikrotik
Tutorial step by_step_setting_mikrotik
 
AT Rapier Usecase Document
AT Rapier Usecase DocumentAT Rapier Usecase Document
AT Rapier Usecase Document
 
Modul mikrotik-2.8.26
Modul mikrotik-2.8.26Modul mikrotik-2.8.26
Modul mikrotik-2.8.26
 
Makalah jarkom
Makalah jarkomMakalah jarkom
Makalah jarkom
 
FreeBSD Installation
FreeBSD InstallationFreeBSD Installation
FreeBSD Installation
 
Tutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepTutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-step
 
7.1 lab-instalasi dan konfigurasi ntp
7.1 lab-instalasi dan konfigurasi ntp7.1 lab-instalasi dan konfigurasi ntp
7.1 lab-instalasi dan konfigurasi ntp
 

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER

  • 1. PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER Traffic Shapping CBQ / HTB / SQUID Oleh : Idris Winarno JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2008
  • 2. Traffic Shapping (CBQ) I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mengetahui jenis daemon untuk traffic shapping. 2. Mahasiswa memahami kegunaan dari daemon traffic shapping. 3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi terhadap daemon network monitoring. II. Dasar Teori Belakangan ini banyak ISP yang memberikan layanan broadband Internet dengan bandwidth yang sangat besar mulai dari 512Kbps hingga 2Mbps. Umumnya layanan ini digunakan oleh Warung Internet dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang Internet. Sekarang tinggal bagaimana mengatur bandwidth sebesar itu agar dapat dimanfaatkan bersama secara “adil”. praktikum ini akan membahas mengenai pembuatan sebuah bandwidth manager yang secara transparan dapat diletakkan pada jaringan yang telah ada. Pengenalan QoS Mungkin Anda semua sudah mengetahuinya, QoS adalah singkatan dari Quality of Service. Tetapi apa artinya? Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengimplementasikannya? QoS artinya network yang telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang dibuat oleh manager-manager network tersebut. Kriteria tersebut termasuk: 1. Availability, yaitu persentase hidupnya sistem atau layanan yang diberikan. Idealnya, availability harus mencapai 100% atau setidaknya 99,9999% (ada 6 buah angka sembilan), yang menunjukkan tingkat kerusakan sebesar 2,6 detik per bulan. 2. Bandwidth Usages, yaitu masing-masing user akan diberikan bandwidth sesuai kebutuhan mereka. Selain berdasarkan user, pemakaian bandwidth juga dapat dibagi berdasarkan jenis traffic atau jenis protocol. Misalnya, untuk traffic HTTP dialokasikan bandwidth sebesar 40%, untuk voice 25%, sisanya untuk ftp dan lain-lain. Yang terakhir ini sering disebut dengan “traffic shaper”. 3. Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps (bit per second). Penggunaan sebuah saluran secara bersama-sama akan mengurangi nilai ini. 4. Latency, adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Tundaan (delay) ini dapat dipengaruhi oleh jarak (misalnya akibat penggunaan wireless
  • 3. LAN), atau kongesti (yang memperpanjang antrian), atau bisa juga akibat waktu olah yang lama (misalnya proses baca-tulis pada sebuah proxy server). 5. Packet Loss, yaitu jumlah paket yang hilang. Umumnya perangkat network memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak dapat diterima. Paket yang hilang ini harus diretransmisi, yang akan membutuhkan waktu tambahan. Ada banyak kriteria-kriteria lain yang dapat ditentukan oleh seorang manager network disebuah perusahaan Lebih lengkap mengenai QoS dapat dilihat di http://www.qosforum.com/tech_resources.htm Pada kasus tertentu, sebuah perusahaan bahkan memilih ISP yang telah memiliki service- level agreements, atau SLA. Dengan adanya perjanjian ini, perusahaan tersebut dijamin akan mendapatkan layanan sesuai yang diiklankan oleh ISPnya atau akan mendapat kompensasi apabila layanan tersebut tidak sesuai yang diharapkan. Praktikum ini secara khusus akan membahas bagaimana sebuah akses Internet berkecepatan tinggi (broadband Internet access) dapat dimanfaatkan bersamaan oleh beberapa karyawan di sebuah perusahaan. Dengan menggunakan sebuah fasilitas bandwidth manager, masing- masing karyawan akan dialokasikan dengan bandwidth sesuai kebutuhan mereka. III. Langkah-Langkah Praktikum 1 (Pengaturan bandwidth menggunakan squid) 1. Lakukan installasi dan konfigurasi proxy (squid) seperti pada prakt. sebelumnya. 2. Edit konfigurasi squid.conf # vim /etc/squid/squid.conf tambahkan parameter berikut ini: acl lambatkan src 10.252.108.0/255.255.255.0 acl special src 10.252.108.34/255.255.255.255 delay_pools 2 delay_class 1 1 delay_parameters 1 -1/-1 delay_access 1 allow special
  • 4. delay_class 2 1 delay_parameters 2 500/600 delay_access 2 allow lambatkan 3. Restart squid # /etc/init.d/squid restart 4. Lakukan pengetesan di client dengan ip 10.252.108.31 dan lainnya # export http_proxy=http://idris:idris@10.252.108.2:3128/ # wget http://galatea.eepis-its.edu/jour 5. Lihat transfer rate di client dengan menggunakan iptraf/bmw/speedometer/nload # apt-get install bwm iptraf nload # iptraf III. Langkah-Langkah Praktikum 2 (CBQ) 1. Install CBQ # apt-get install shaper 2. Membuat konfigurasi # touch /etc/shaper/cbq-010.upstreamku /etc/shaper/cbq-1000.downstreamku # vim /etc/shaper/cbq-010.upstreamku DEVICE=eth0,100Mbit,10Mbit RATE=28Mbit WEIGHT=2Mbit PRIO=5 RULE=10.252.108.31 RULE=10.252.108.0/24, # vim /etc/shaper/cbq-1000.downstreamku DEVICE=eth0,100Mbit,10Mbit RATE=128Kbit WEIGHT=12Kbit PRIO=5 RULE=10.252.108.31 RULE=10.252.108.0/24
  • 5. 3. Restart cbq # /etc/init.d/shaper restart 4. Ujicoba di client seperti pada prakt. 1 no. 5 IV. Langkah-Langkah Praktikum 3 (htb) 1. Download file htb # http://galatea.eepis-its.edu/file/HTB-tools-0.3.0a-i486-1.tgz 2. Ekstrak # mkdir /tmp/htb # mv HTB-tools* /tmp/htb/ # cd /tmp/htb # tar –zxvf HTB-tools* 3. Pindahkan semua hasil ekstrak ke semua folder asli # cp /tmp/htb/sbin/* /sbin # cp /tmp/htb/usr/* /usr # cp /tmp/htb/etc/htb/* /etc/htb # cp /tmp/htb/etc/rc.d/* /etc/init.d/ # chmod 755 /etc/init.d/rc.htb 4. Edit konfigurasi # cd /etc/htb/ # touch eth0-upstream.cfg eth0-downstream.cfg # vim eth0-upstream.cfg class upstream { bandwidth 10000; limit 100000; burst 32; priority 1; client client1 { bandwidth 64; limit 128; burst 2; priority 1; src {
  • 6. 10.252.108.31/32; }; }; client client2 { bandwidth 512; limit 1024; burst 32; priority 2; src { 10.252.108.32/32; }; }; }; class default { bandwidth 256; }; # vim eth0-downstream.cfg class downstream { bandwidth 10000; limit 100000; burst 32; priority 1; client client1 { bandwidth 64; limit 128; burst 2; priority 1; dst { 10.252.108.31/32; }; }; client client2 { bandwidth 512; limit 1024;
  • 7. burst 32; priority 2; dst { 10.252.108.32/32; }; }; }; class default { bandwidth 256; }; 5. Restart htb # /etc/init.d/rc.htb start 6. Lakukan perintah seperti pada prakt. 1 no. 5 (atau gunakan rc.htb show_eth0)