SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
KALI MAT
Bahasa Indonesia 1
Pertemuan 6
Lapisan Bahasa
Wacana
Kalimat
Klausa
Bentuk
Bahasa

Frase
Makna
Kata
Morfem
Kalimat
 Kalimat dengan satu kata:

Ah!

Kemarin!
Kalimat dengan dua kata:
Itu toko.
Ia mahasiswa
Kalimat dengan tiga kata:
Mereka akan pulang.
 Kalimat bukan ditentukan oleh banyaknya kata

yang menjadi unsurnya, melainkan intonasinya.
 Satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang
yang disertai dengan nada akhir turun atau naik.
 Makna mengacu pada informasi yang secara

lengkap memenuhi formulasi 5W+1H
(what, where, when, who, dan why, serta how)
 Bentuk mengacu kepada pernyataan verbal
berupa deretan kata dalam strukur tertentu yang
mewadahi informasi yang hendak disampaikan.
 Kalimat bermakna (berinformasi lengkap) minimal
mengandung unsur pelaku (who) dan tindakan
(why)
S+P
 Kalimat mencakup dua unsur: intonasi dan klausa
 Intonasi signifikan dalam menentukan jenis

kalimat
 Klausa adalah satuan bahasa yang terdiri atas P
(predikat) dan kadang disertai S (subjek), O
(objek), K (keterangan), atau Pel (pelengkap).
 Dalam ragam resmi kalimat sekurang-kurangnya
harus memiliki unsur S (subjek) dan P (predikat).
(1) Lembaga itu menerbitkan jurnal ilmiah.
(2) Peserta lomba akan berangkat ke Jakarta
malam ini
(3) Negara Indonesia bedasarkan Pancasila.
Kalimat dengan Dua Klausa atau
Lebih
(1) Perasaan ini timbul dengan tiba-tiba saat pesawat

mulai lepas landas.
(2) Semua itu adalah miliknya, bahkan aku pun menjadi
miliknya bila aku turun ke darat.
(3) Saat Isma menangis menghadap tembok, Surmi
masuk diantar dokter.

Kalimat Tidak Berklausa
(1) Astaga!
(2) Dari toko.

(3) Selamat siang!
(4) Medi.
(5) Peranan Guru Agama Buddha dalam Pelestarian
Buddha Dhamma
kalimat judul
Jenis-Jenis Kalimat
 Bagan Jenis-Jenis Kalimat

Cermat Menulis dalam Bahasa Indonesia, hlm.
69
Kalimat langsung
- Plato berkata, “Terima kasih kepadamu dan untuk
temuanmu, murid-muridmu akan leluasa
membaca tanpa keuntungan memperoleh
pengaran seorang guru.”
Kalimat tidak langsung
- Socrates berpendapat bahwa tulisan seperti
halnya lukisan yang menggeneralisasikan
makhluk hidup menjadi makhluk-makhluk yang
tidak hidup karena mereka akan tetap diam kalau
kita tanya.
Jenis-Jenis Kalimat
Kalimat tunggal
- Usman sedang belajar

Kalimat majemuk setara biasa
-

Supriadi menanam bunga dan Sardi menyirami halaman.

Kalimat majemuk setara rapatan
-

Mereka makan dan minum di sini dengan tenang

-

Yunita berdendang dan bernyayi sepanjang jalan.

Kalimat majemuk tak setara
- Dosen mau memberikan nilai yang bagus asalkan mahasiswa belajar
dengan sungguh-sungguh.
- Saya tidak mengikuti seminar tersebut karena tidak dapat membayar
uang pendaftarannya.
Kalimat majemuk campuran
-

Akhirnya, kami berhasil menang setelah banyak berlatih dan
bertanding.

-

Karena terlalu kenyang dan mengantuk, dia tidak bisa berkonsentrasi
Kalimat Efektif
 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat

menimbulkan kembali gagasan pada pikiran
pendengar/penulis seperti apa yang ada dalam
pikiran pembicara/penulis.
 Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Lihat bagan Cermat Menulis dalam Bahasa
Indonesia hlm. 76.
Ciri kesepadanan
 Keseimbangan antara pikiran atau gagasan dan

struktur bahasa yang digunakan.
 Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan
jelas → menghindari subjek berkata depan
di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, meng
enai, menurut, dsb.
(1) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi itu harus
membayar uang kuliah.
(2) Semua mahasiswa perguruan tinggi itu harus
membayar uang kuliah.
 Tidak terdapat sbjek yang ganda.
(1) Pertanyaan itu saya kurang jelas.
(2) Pertanyaan itu kurang jelas untuk saya.
Ciri kesepadanan
 Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada

kalimat tunggal.
(1) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami
tidak dapat mengikuti acara pertama.
(2) Kami datang agak terlambat. Oleh karena
itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
(1) Kakaknya membeli sepeda motor Honda.
Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
(2) Kakaknya membeli sepeda motor
Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Ciri kesepadanan
 Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
(1) Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa

Melayu.
(2) Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
(1) Kampus kami yang terletak di samping vihara.
(2) Kampus kami terletak di samping vihara.
Ciri kecermatan
 Kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.

(1) Kemarin kucing Pak Ali makan tikus mati.
(2) Kemarin kucing Pak Ali makan tikus lalu mati.
(3) Kemarin kucing Pak Ali makan tikus yang telah mati.
(1) Sampo itu mengandung formula yang dapat

membuat ketombe rambut rontok.
(2) Sampo itu mengandung formula yang dapat
membuat ketombe di rambut menjadi rontok.
(3) Sampo itu mengandung formula untuk
membersihkan ketombe khusus untuk jenis rambut
rontok.
Ciri kesejajaran bentuk/paralelisme
 Penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama

atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai
dalam susunan serial.
(1) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah

kegiatan pengecatan tembok, memasang
penerangan, pengujian sistem pembagian
air, dan pengaturan tata ruang.
(2) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah
kegiatan pengecatan tembok, pemasangan
penerangan, pengujian sistem pembagian
air, dan pengaturan tata ruang.
Ciri Ketegasan
 Beberapa cara untuk membentuk penekanan

pada kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan
kalimat.
Presiden mengharapkan agar rakyat
membangun bangsa dan negara ini dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan presiden ialah agar rakyat
membangun bangsa dan negaranya.
2. Membuat urutan yang bertahap.
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar.
Ciri Ketegasan
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi)
- Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka
akan kelembutan mereka.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang
ditonjolkan.
- Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan
jujur.
5. Mempergunakan partikel penekanan.
- Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
Ciri Kehematan
 Hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk

lain yang dianggap tidak perlu.
1. Menghilangkan pengulangan subjek
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke
rapat itu.
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke
rapat itu.
2. Menghindarkan pemakaian superordinat pada
hiponimi kata.
Silacaro dan silacarini memakai baju warna
putih.
Silacaro dan silacarini memakai baju putih.
3. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Ciri Kepaduan
 Kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga

informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
1) Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak
mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
Contoh:
Kita harus mengembalikan kepada kepribadian kita
orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan
rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar
bertindak ke luar kepribadian manusia Indonesia
dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Kalimat yang padu dapat dibentuk dengan
mengubah kalimat pasif biasa menjadi kalimat pasif
persona.
Udang itu dicari oleh saya. (kalimat pasif biasa)
Udang itu saya cari.
(kalimat pasif persona)
 Jika dalam kalimat aktif itu terdapat aspek atau

modalitas, aspek atau modalitas itu harus selalu
berada di depan predikat.
Mereka telah mendatangi DPR (aktif)
DPR telah didatangi oleh mereka (pasif biasa)
DPR telah mereka datangi (pasif persona)
Ciri Kelogisan
 Ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan dan

penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
1) Waktu dan tempat kami persilakan.
Salah
2) Saudara Pujiono kami persilakan.
Salah
1) Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan

acara ini.
2) Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara
ini.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (19)

Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
KALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIFKALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIF
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat EfektifMKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kata adjektif
Kata adjektifKata adjektif
Kata adjektif
 
3. tatabahasa
3. tatabahasa3. tatabahasa
3. tatabahasa
 
KLAUSA
KLAUSAKLAUSA
KLAUSA
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
 
Bab tentang kalimat
Bab tentang kalimatBab tentang kalimat
Bab tentang kalimat
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Ayat majmuk pancangan ii
Ayat majmuk pancangan iiAyat majmuk pancangan ii
Ayat majmuk pancangan ii
 
Terampil menulis kalimat efektif
Terampil menulis kalimat efektif Terampil menulis kalimat efektif
Terampil menulis kalimat efektif
 
Bab 2 kata tugas
Bab 2 kata tugas Bab 2 kata tugas
Bab 2 kata tugas
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMAT
 

Destaque

Al ghaza li dan pandangannya tentang ma'rifat
Al ghaza li dan pandangannya tentang ma'rifatAl ghaza li dan pandangannya tentang ma'rifat
Al ghaza li dan pandangannya tentang ma'rifatarnisusi
 
Sebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalatSebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalatAlfie_zaini
 
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnyaAnak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnyaSulaiman Zuhdi Manik
 
Kepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaKepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaDwika Marbun
 
RUKUN IMAN-VOL.2 (PDF)
RUKUN IMAN-VOL.2 (PDF)RUKUN IMAN-VOL.2 (PDF)
RUKUN IMAN-VOL.2 (PDF)Anum Aksan
 
25 rasul
25 rasul25 rasul
25 rasulfdmk13
 
BBM - Rukun Islam
BBM - Rukun IslamBBM - Rukun Islam
BBM - Rukun IslamAnum Aksan
 

Destaque (12)

Al ghaza li dan pandangannya tentang ma'rifat
Al ghaza li dan pandangannya tentang ma'rifatAl ghaza li dan pandangannya tentang ma'rifat
Al ghaza li dan pandangannya tentang ma'rifat
 
Sebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalatSebuah renungan tentang shalat
Sebuah renungan tentang shalat
 
Karakter
KarakterKarakter
Karakter
 
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnyaAnak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
 
Kepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaKepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanya
 
Tauhid 1
Tauhid 1Tauhid 1
Tauhid 1
 
Sebuah Renungan Tentangshalat
Sebuah Renungan TentangshalatSebuah Renungan Tentangshalat
Sebuah Renungan Tentangshalat
 
RUKUN IMAN-VOL.2 (PDF)
RUKUN IMAN-VOL.2 (PDF)RUKUN IMAN-VOL.2 (PDF)
RUKUN IMAN-VOL.2 (PDF)
 
RUKUN IMAN
RUKUN IMANRUKUN IMAN
RUKUN IMAN
 
25 rasul
25 rasul25 rasul
25 rasul
 
Nama malaikat
Nama malaikatNama malaikat
Nama malaikat
 
BBM - Rukun Islam
BBM - Rukun IslamBBM - Rukun Islam
BBM - Rukun Islam
 

Semelhante a K a l i m a t

Kalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKevin893649
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Vania Aqil
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifTitikbudiarti
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxZukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfZukét Printing
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Aldon Samosir
 
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptxKALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptxAltatiga
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 

Semelhante a K a l i m a t (20)

Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docxPraktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
 
Kalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptx
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektif
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
 
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptxKALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Kalimat efektif
Kalimat efektif Kalimat efektif
Kalimat efektif
 

K a l i m a t

  • 3. Kalimat  Kalimat dengan satu kata: Ah! Kemarin! Kalimat dengan dua kata: Itu toko. Ia mahasiswa Kalimat dengan tiga kata: Mereka akan pulang.  Kalimat bukan ditentukan oleh banyaknya kata yang menjadi unsurnya, melainkan intonasinya.  Satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai dengan nada akhir turun atau naik.
  • 4.  Makna mengacu pada informasi yang secara lengkap memenuhi formulasi 5W+1H (what, where, when, who, dan why, serta how)  Bentuk mengacu kepada pernyataan verbal berupa deretan kata dalam strukur tertentu yang mewadahi informasi yang hendak disampaikan.  Kalimat bermakna (berinformasi lengkap) minimal mengandung unsur pelaku (who) dan tindakan (why) S+P
  • 5.  Kalimat mencakup dua unsur: intonasi dan klausa  Intonasi signifikan dalam menentukan jenis kalimat  Klausa adalah satuan bahasa yang terdiri atas P (predikat) dan kadang disertai S (subjek), O (objek), K (keterangan), atau Pel (pelengkap).  Dalam ragam resmi kalimat sekurang-kurangnya harus memiliki unsur S (subjek) dan P (predikat). (1) Lembaga itu menerbitkan jurnal ilmiah. (2) Peserta lomba akan berangkat ke Jakarta malam ini (3) Negara Indonesia bedasarkan Pancasila.
  • 6. Kalimat dengan Dua Klausa atau Lebih (1) Perasaan ini timbul dengan tiba-tiba saat pesawat mulai lepas landas. (2) Semua itu adalah miliknya, bahkan aku pun menjadi miliknya bila aku turun ke darat. (3) Saat Isma menangis menghadap tembok, Surmi masuk diantar dokter. Kalimat Tidak Berklausa (1) Astaga! (2) Dari toko. (3) Selamat siang! (4) Medi. (5) Peranan Guru Agama Buddha dalam Pelestarian Buddha Dhamma kalimat judul
  • 7. Jenis-Jenis Kalimat  Bagan Jenis-Jenis Kalimat Cermat Menulis dalam Bahasa Indonesia, hlm. 69 Kalimat langsung - Plato berkata, “Terima kasih kepadamu dan untuk temuanmu, murid-muridmu akan leluasa membaca tanpa keuntungan memperoleh pengaran seorang guru.” Kalimat tidak langsung - Socrates berpendapat bahwa tulisan seperti halnya lukisan yang menggeneralisasikan makhluk hidup menjadi makhluk-makhluk yang tidak hidup karena mereka akan tetap diam kalau kita tanya.
  • 8. Jenis-Jenis Kalimat Kalimat tunggal - Usman sedang belajar Kalimat majemuk setara biasa - Supriadi menanam bunga dan Sardi menyirami halaman. Kalimat majemuk setara rapatan - Mereka makan dan minum di sini dengan tenang - Yunita berdendang dan bernyayi sepanjang jalan. Kalimat majemuk tak setara - Dosen mau memberikan nilai yang bagus asalkan mahasiswa belajar dengan sungguh-sungguh. - Saya tidak mengikuti seminar tersebut karena tidak dapat membayar uang pendaftarannya. Kalimat majemuk campuran - Akhirnya, kami berhasil menang setelah banyak berlatih dan bertanding. - Karena terlalu kenyang dan mengantuk, dia tidak bisa berkonsentrasi
  • 9. Kalimat Efektif  Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar/penulis seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara/penulis.  Ciri-Ciri Kalimat Efektif Lihat bagan Cermat Menulis dalam Bahasa Indonesia hlm. 76.
  • 10. Ciri kesepadanan  Keseimbangan antara pikiran atau gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.  Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas → menghindari subjek berkata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, meng enai, menurut, dsb. (1) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi itu harus membayar uang kuliah. (2) Semua mahasiswa perguruan tinggi itu harus membayar uang kuliah.  Tidak terdapat sbjek yang ganda. (1) Pertanyaan itu saya kurang jelas. (2) Pertanyaan itu kurang jelas untuk saya.
  • 11. Ciri kesepadanan  Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. (1) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (2) Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (1) Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki. (2) Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
  • 12. Ciri kesepadanan  Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang. (1) Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. (2) Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (1) Kampus kami yang terletak di samping vihara. (2) Kampus kami terletak di samping vihara.
  • 13. Ciri kecermatan  Kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda. (1) Kemarin kucing Pak Ali makan tikus mati. (2) Kemarin kucing Pak Ali makan tikus lalu mati. (3) Kemarin kucing Pak Ali makan tikus yang telah mati. (1) Sampo itu mengandung formula yang dapat membuat ketombe rambut rontok. (2) Sampo itu mengandung formula yang dapat membuat ketombe di rambut menjadi rontok. (3) Sampo itu mengandung formula untuk membersihkan ketombe khusus untuk jenis rambut rontok.
  • 14. Ciri kesejajaran bentuk/paralelisme  Penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. (1) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. (2) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
  • 15. Ciri Ketegasan  Beberapa cara untuk membentuk penekanan pada kalimat: 1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat. Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. 2. Membuat urutan yang bertahap. Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
  • 16. Ciri Ketegasan 3. Melakukan pengulangan kata (repetisi) - Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. 4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. - Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. 5. Mempergunakan partikel penekanan. - Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
  • 17. Ciri Kehematan  Hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. 1. Menghilangkan pengulangan subjek Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke rapat itu. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke rapat itu. 2. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. Silacaro dan silacarini memakai baju warna putih. Silacaro dan silacarini memakai baju putih. 3. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
  • 18. Ciri Kepaduan  Kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. 1) Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Contoh: Kita harus mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke luar kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. 2) Kalimat yang padu dapat dibentuk dengan mengubah kalimat pasif biasa menjadi kalimat pasif persona. Udang itu dicari oleh saya. (kalimat pasif biasa) Udang itu saya cari. (kalimat pasif persona)
  • 19.  Jika dalam kalimat aktif itu terdapat aspek atau modalitas, aspek atau modalitas itu harus selalu berada di depan predikat. Mereka telah mendatangi DPR (aktif) DPR telah didatangi oleh mereka (pasif biasa) DPR telah mereka datangi (pasif persona)
  • 20. Ciri Kelogisan  Ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. 1) Waktu dan tempat kami persilakan. Salah 2) Saudara Pujiono kami persilakan. Salah 1) Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini. 2) Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini.