Dokumen ini membahas dampak kekalahan Perang Dunia 2 bagi Jepang, mulai dari pidato penyerahan Kaisar Hirohito, kerusakan besar kota dan jumlah korban jiwa, hingga kondisi para korban perang seperti pengungsi, veteran, dan yatim piatu yang mendapat perlakuan buruk dari masyarakat. Dokumen ini juga menyinggung upacara penyerahan di atas kapal Missouri serta masalah pengembalian para pengungsi Jepang.
3. Pidato Kaisar (15 Agustus 1945)
“to endure the unendurable and bear the
unbearable”
Menerima tuntutan Sekutu membuka jalan
untuk perdamaian yang lebih besar bagi generasi
mendatang.
Tanggapan warga…
Malu dan berasa bersalah
sedih, marah, senang, lega,…
4. Upacara di atas kapal Missouri
2 September 1945
Jendral Douglas MacArthur: SCAP
Perwakilan Jepang: Jend. UmezuYoshijirou &
diplomat Shingemitsu Mamoru
Kaisar tidak hadir: lepas dari tanggung jawab
perang
5. Korban jiwa (yang Kota:
terhitung): Hiroshima & Nagasaki: 40%
Tentara: 1,74 jiwa area kota hancur. 30%
Prajurit dan warga sipil: 2,7 populasi tunawisma
juta Osaka: 57% hancur
Materi: Nagoya: 89% hancur.
¼ dari total kekayaan negara. Tokyo: 65% perumahan
(kapal, mesin industri, kereta hancur.
api, mesin motor… ) Hirarki keberuntungan (?)
6. ± 6,5 juta warga Jepang terdampar di Asia,
Siberia, Samudera Pasifik.
Terhalang penyakit epidemik di Cina, Korea,
Manchuria, Indochina
Perlakuan buruk tentara Sekutu.
September 1946, ± 2 juta warga Jepang
belum dipulangkan. 540.000 lainnya tidak
jelas rimbanya.
Petisi dari keluarga orang hilang
7. Mengorbankan Okinawa: “kemah repatriasi”
Kamoi Repatriation Center, Uraga.
Hikawa Maru: 7000 boks abu tanpa nama
Mencari orang hilang: Returnee News, Missing
Person (1946-1962), “Who Am I?”
8. Pembunuhan atasan: “oleh-oleh ke neraka”
Pulang tidak disambut..
Menjarah barang-barang militer
“living war dead”
Sampah masyarakat
9. Warga Jepang korban perang orang terbuang
“improper” people:
Korban selamat Hiroshima & Nagasaki (efek radiasi)
Yatim piatu korban perang
Anak jalanan (ippiki, nihiki, …)
Janda perang
Mantan prajurit tunawisma
Veteran perang yang cacat