SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 25
1




                                           BAB I


                                   PENDAHULUAN


1.1 Teori Dasar

       Local Area Network merupakan sekumpulan komputer                   yang saling

dihubungkan dalam suatu area tertentu yang tidak begitu luas, seperti pada kantor

atau   gedung.    Secara   garis   besar    terdapat   dua   tipe jaringan / LAN, yaitu

jaringan Peer to Peer (P2P) dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer,

setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak sebagai server ataupun

workstation. Sedangkan pada jaringan Server-client, hanya satu komputer           yang

bertindak sebagai server sedangkan lainnya sebagai workstation.



1.1.1 Cisco Paket Traker

       1. Gambaran Umum Cisco Paket Traker

            Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering

       digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang

       penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems

       dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi

       di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk

       menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip

       jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.
2




     Packet Tracer terbaru yaitu versi 5.3.3. Dalam versi ini dapat

mensimulasikan Application Layer protocols, Routing dasar RIP, OSPF, and

EIGRP, sampai tingkat yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA (Cisco

Certified Network Associate) yang berlaku, sehingga bila dilihat sekilas

software ini bertujuan untuk kelas CCNA. Taget Packet Tracer yaitu

menyediakan simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan

berupa penghilangan beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu

pengurangan command pada Cisco IOS. Dan juga Packet Tracer tidak bisa

digunakan untuk memodelkan jaringan produktif/aktif. Dengan keluarnya versi

5.3, beberapa fitur ditambahkan, termasuk fitur BGP. BGP memang bukan

termasuk kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk kurikulum CCNP.


     Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai

simulator untuk merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan

(network). Sama halnya dengan simulator–simulator jaringan lainnya seperti

GNS3, Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang khusus digunakan pada

Simulasi jaringan.


     Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan

yang kita inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan

dibutuhkan pada suatu area network misal router, switch, hub maupun

perangkat lainnya. Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut akan

memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita
3




gunakan pada topologi kita inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat

diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah sehingga tidak

tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun.


     Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya

ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana

bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram. Jenis-jenis kabel

penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :


Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-

through :


 Router – Switch

 Router – Hub

 PC – Switch

 PC – Hub

Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :

 Router – Router

 Router – PC

 Switch – Switch

 Switch – Hub

     Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan.

Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan
4




fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address

dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun

Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan

sebagainya.

       Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada

kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2

mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode

CLI (Command Line Interface).

2. Komponen-Komponen Pada Paket Traker

  1. Router

       Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah

jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal

sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan

seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis

OSI.


       Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:


       static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel

       routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator

       jaringan.
5




      dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan

      membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan

      dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.


   2. Bridge

      Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk

memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan

beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat

digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda,

seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel

serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda. Bridge berfungsi

untuk membagi sebuah jaringan hingga menjadi dua buah jaringan. Bridge

mengatur informasi diantara kedua sisi network agar dapat berjalan dengan

teratur .



   3. Switch

      Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan

(penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan

alamat MAC).

    Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router

pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara
6




kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port

sehingga sering dinamakan multi-port bridge.



  4. Repeater

     Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal

WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal

WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server

(CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint)

 Fungsi Repeater

     Untuk mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)

     Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)

     Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server



  5. Hub

     Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical

Layer. Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau

concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tdk

Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa memilah

data yg harus ditransmisikan shingga collision tdk bisa dihindari dari

penggunaan HUB ini.

     Fungsi HUB
7




    Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation

    Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )

    Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda (

    Ethernet, Toket ring, FDDI )

    Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )

    Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi,

    diagnostic)



  6. Coaxial Splitter

     Coaxial Splitter adalah sebagian kecil dari perangkat keras elektronik

yang dirancang harus terpasang ke kabel koaksial untuk tujuan pemisahan

sinyal. Orang menggunakan splitter koaksial sehingga mereka dapat

menyambungkan beberapa perangkat ke dalam kabel koaksial yang sama,

seperti misalnya ketika orang memiliki Internet kabel dan televisi

berlangganan, dan ingin dapat menghubungkan televisi dan komputer ke

saluran koaksial masuk. Banyak elektronik dan perangkat keras stok toko

koaksial splitter, dan mereka juga dapat dipesan dari perusahaan elektronik.



  7. Access Point

     Dalam ilmu jaringan komputer, pengertian Wireless Access Point

perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop,
8




        ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau

        perangkat standar lainnya. Wireless Access point umumnya dihubungkan ke

        router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan

        dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti

        laptop, printer yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.

             Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga

        memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Sebagai

        Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan

        jaringan wireless/nirkabel, Access point dapat memancarkan atau mengirim

        koneksi data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga

        mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan

        sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.




1.1.2    Jaringan Peer To Peer

             Jaringan komputer Peer to Peer (PC to PC) adalah jaringan komputer

        yang hanya menghubungkan dua komputer dimana kedua komputer bisa

        menjadi server maupun client, jadi tidak ada perbedaan antara client dan server.

        Dalam pemasangan Jaringan Peer to Peer anda tidak perlu memakai hub karena

        dalam tipe jaringan dua komputer (PC to PC) ini dapat langsung dihubungkan

        dengan 1 kabel UTP.
9




     Pada jaringan tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan

dapat saling berkomunikasi dengan komputer lainnya secara langsung tanpa

perantara. Bukan hanya komunikasi langsung tetapi juga sumber daya

komputer dapat digunakan oleh komputer lainnya tanpa ada pengendali dan

pembagian hak akses.

     Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu berdiri sendiri

sekalipun komputer yang tidak bekerja atau beroperasi. Masing-masing

Komputer tidak terikat dan tidak tergantung pada komputer lainnya. Komputer

yang digunakan pun bisa beragam dan tidak harus setara, karena fungsi

komputer dan keamanannya diatur dan dikelola sendiri oleh masing-masing

komputer.

     Tipe jaringan ini cocok digunakan untuk membangun jaringan komputer

skala kecil seperti di rumah, di dalam sebuah ruangan kerja, lab komputer

sekolah dan lain-lain. Peer to Peer ini umumnya dipakai dalam membangun

jaringan berbasis workgroup yang menerapkan fungsi sharing atau bagi pakai

penggunaan hardware dan software, karena pada tipe ini biasanya tidak

memerlukan pengaturan keamanan dan kendali antara masing-masing

komputer.

     Beberapa hal dari jaringan Peer to Peer ini adalah :

    Tidak perlu spesifikasi yang setara untuk setiap komputer (bisa beragam)

   Biasanya tidak ada komputer pusat yang dijadikan sentral jaringan
10




   Biasanya juga tidak ada kontrol atau kendali terhadap pengaturan keamanan

   jaringan

   Tidak memerlukan Operating System khusus seperti untuk server

   Jika ada 1 atau lebih komputer yang rusak atau tidak bekerja, komputer lain

   tetap dapat berfungsi normal


     Sebagai catatan untuk membuat jaringan komputer peer to peer kabel

UTP yang dibuat harus dengan Crossover / Crossline karena jika menggunakan

Straight Through kabel LAN dianggap tidak terkoneksi (a network cable is

unplugged) kecuali jika Ethernet atau LAN Card yang anda gunakan sudah

support dengan straight through.


     Perlu ketahui bahwa kabel UTP memiliki 4 pasang kabel kecil di

dalamnya yang memiliki warna berbeda. 4 pasang kabel itu adalah :

Pasangan 1 : Putih/Biru dan Biru,


Pasangan 2 : Putih/Oranye dan Orange,


Pasangan 3 : Putih/Hijau dan Hijau,


Pasangan 4 : Putih/Coklat dan Coklat


     Salah satu sisi kabel dibuat sesuai dengan standar “Straight Through”,

sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, yaitu :


   Pin 1 : Putih/Hijau                        Pin 2 : Hijau
11




   Pin 3 : Putih/Oranye                        Pin 4 : Biru

   Pin 5 : Putih/Biru                          Pin 6 : Oranye

   Pin 7 : Putih/Coklat                        Pin 8 : Coklat


     Keuntungan dan Kelemahan Jaringan Peer to Peer. Bila ditinjau dari

peran server di kedua tipe jaringan tersebut,maka server di jaringan tipe peer to

peer diistilahkan nondedicated server,karena server tidak berperan sebagai

server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.


KEUNGGULAN


   Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang

   dimilikinya seperti : harddisk, drive, fax / modem, printer.

   Biaya operasional relatif lebih murah dibanding dengan tipe jaringan client-

   server,salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki

   kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas

   jaringan.

   Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, Sehingga

   bila salah satu komputer mati atau rusak,jaringan secara keseluruhan tidak

   akan mengalami gangguan.
12




        KELEMAHAN


               Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit,karena pada jaringan tipe ini

               setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang

               ada.Di jaringan client-server komunikasi adalah antara server dengan

               workstation.

               Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server,

               karena setiap komputer /peer disamping harus mengelola pemakaian

               fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

               Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan

               mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

               Karena data jaringan tersebar dimasing-masing komputer dalam

               jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer

               tersebut.




1.1.3    IP Address

             Secara sederhana IP merupakan standar komunikasi data yang digunakan

        oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke

        komputer lain di dalam jaringan internet. Agar jaringan intrenet ini berlaku

        semestinya harus ada aturan standard yang mengaturnya karena itu diperlukan

        suatu protokol internet. Namun secara lebih complicated definisi Internet
13




Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference

Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA

Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan

pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer

berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang

didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan

digantikan oleh IP versi 6. Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di

dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual

yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang

digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan

memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin

penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang

lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar

host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control

Protocol (TCP).

     IP Address (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah

bilangan yang digunakan sebagai pengenal bagi tiap-tiap mesin yang berada

pada jaringan IP. IP Address berfungsi untuk mengetahui lokasi dari device

dalam sebuah jaringan(network). IP Address merupakan logical addressing

bukan hardware addressing. IP Address di desain agar dapat mengizinkan

sebuah host berkomunikasi dengan host lain tanpa memperdulikan jenis

teknologi LAN yang digunakan.
14




      Adapun terminology dari IP address terdiri dari :

    Bit, terdiri dari bilangan 0 atau 1.

    Byte, terdiri dari 7 atau 8 bit tergantung apakah menggunakan bit parity

    atau tidak, yang lebih sering digunakan ada asumsi 1 byte sama dengan 8

    bit.

    Alamat Network, alamat yang menandai satu kelompok jaringan. Network

    address digunakan dalam proses routing guna mengirimkan paket ke

    jaringan lain.

    Broadcast Address, alamat yang digunakan untuk mengirimkan data ke

    semua host dalam sebuah jaringan. Contohnya 255.255.255.255, alamat

    tersebut akan menyebabkan sebuah host mengirimkan data ke seluruh host

    yang termasuk dalam satu kelompok jaringan.

      Sebuah alamat IP terdiri dari 32 bit. Dari 32 bit tersebut dibagi menjadi 4

bagian, masing-masing bagian terdiri dari satu byte (8 bit).

      Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

   IP versi 4 (IPv4)

   IP versi 6 (IPv6)


Pembagian Kelas IP Address

      Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP

Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. IP

Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan
15




bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari

network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam

suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama

memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address

merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis

pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas

network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C,

kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.

Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang

dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan

secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk

keperluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan

pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP

Address.


     IP address kelas A

     IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang

sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214

(16juta) IP address pada tiap kelas A Pada IP address kelas A , network ID

adalah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan

demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah :
16




Network ID = 113 dan Host ID       = 45.5.6. Sehingga IP address diatas berarti

host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

      IP address kelas B

     IP address kelas B mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil

seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas B selalu diset 111. Network ID

terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2

juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.

     IP address kelas C

     IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama

IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara

224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group

yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah

network ID dan host ID.

     IP address kelas D dan E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4

bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar

antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang

digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network

prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan

panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas

B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan

panjang bit untuk network prefix kelas B.
17




1.1.4    Subnet Mask

             Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang

         mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan

         network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di

         jaringan lokal atau jaringan luar. RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah

         subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah

         nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host

         identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan,

         adalah sebagai berikut:

              Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke

              nilai 1.

              Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke

              nilai 0.


             Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP

        membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan

        dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika

        memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang

        dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet)

        harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
18




    Kelas           Format                 Subnet Mask Default
     A              N.H.H.H                      255.0.0.0
     B              N.N.H.H                     255.255.0.0
     C              N.N.N.H                    255.255.255.0
                          Tabel 1.1 Subnet Mask

Keterangan : N = alamat jaringan,      H = alamat host



     Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah

sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda

dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan

kelas E. Disebut juga sebagai supernetting.

     CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan

dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam

kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah

bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak

digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung

hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang

sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini

jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak

sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan.

     CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-

alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan

cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat
19




tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya

hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.


        CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar

lebih    ringkas       dibandingkan   penulisan   notasi   subnet   mask   yang

sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address

pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan

/23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32

tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata. Berikut adalah table dari CIDR:


        Subnet mask                   CIDR                  Jumlah Host

          0. 0. 0. 0                    /0                   4294967296

         128.0.0. 0                     /1                   2147483648

         192.0.0. 0                     /2                   1073741824

         224.0.0. 0                     /3                   536870912

         240.0.0. 0                     /4                   268435456

         248.0.0. 0                     /5                   134217728

         252.0.0. 0                     /6                    67108864

         254.0.0. 0                     /7                    33554432

          255.0.0.0                     /8                    16777216

         255.128.0.0                    /9                     8388608

         255.192.0.0                   /10                     4194304
20




  255.224.0.0     /11   2097152

  255.240.0.0     /12   1048576

  255.248.0.0     /13   524288

  255.252.0.0     /14   262144

  255.254.0.0     /15   131072

  255.255.0.0     /16    65536

 255.255.128.0    /17    32768

 255.255.192.0    /18    16384

 255.255.224.0    /19    8192

 255.255.240.0    /20    4096

 255.255.248.0    /21    2048

 255.255.252.0    /22    1024

 255.255.254.0    /23     512

 255.255.255.0    /24     256

255.255.255.128   /25     128

255.255.255.192   /26     164

255.255.255.224   /27     32

255.255.255.240   /28     16

255.255.255.252   /29      8

255.255.255.248   /30      4
21




1.1.5    OSI Layer

             Untuk    menyelenggarakan      komunikasi     berbagai   macam     vendor

        komputer, diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai

        pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan          bangsa, maka      untuk

        berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang

        dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia computer dan telekomunikasi,

        interpreter identic dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang

        menangani      masalah   standardisasi   ISO (International Standardization

        Organization) pada akhir 70an, membuat aturan baku yang dikenal dengan

        nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian

        diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi harus berpedoman pada

        model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.

             Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik hingga

        aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN

        saja, tetapi juga sangat diperlukan dalam membangun jaringan Internet. OSI

        menjelaskan bagaimana data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah

        aplikasi pada sebuah komputer berjalan melalui jaringan, menuju ke aplikasi di

        komputer lain. OSI menjelaskan melalui pendekatan pemecahan menjadi

        lapisan-lapisan (layer). Analogi konsep layer adalah seperti dalam departemen

        / bidang dalam sebuah perusahaan, setiap departemen memiliki tugas yang

        berbeda, dan hanya terfokus padahal tertentu sesuai pembagian tugas.
22




Model OSI tersebut terbagi atas 7 Layer dan Layer tersebut sebagai berikut :

1.) Layer Physical

      Ini adalah layer yang paling sederhana, yang berkaitan dengan electrical

koneksi antar perlatan. Data biner di kodekan dalam bentuk yang dapat di

transmisikan melalui media jaringan, sebagai kabel, transceiver dan konektor

yang berkaitan dengan layer physical. peralatan seperti reapeater, hub dan

network card adalah berada pada layer.



2.) Layer data link

      layer in sedikit lebih cerdas di bandingkan dengan layer physical, karena

menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media

network dan layer protocol yang lebih high level, ;ayer data link bertanggung

jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi

ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari

data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan

Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.



3.) Layer Network

      Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing

sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan

yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya

digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet
23




eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa,

seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol).

Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang

mungkin dilakukan oleh Layer Network

   Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu

   Mendeteksi Error

   Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak

   Mengendalikan aliran



4.) Layer Transport

     Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau

SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi

khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari

mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara

kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan

pemeriksaan error serta memperbaikinya.



5.) Layer Session

     Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai

prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini

menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi
24




komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer

ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM,

yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application.

NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari

NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti

Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol).

PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk

akses pada jaringan AppleTalk.



6.) Layer Presentation

      Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi

tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu

koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC

character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu

dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh

layer ini.



7.) Layer Application

      Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini.

Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada

perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara

aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang
25




membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan

beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada

pada layer Application.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi jaringan komputer
Materi jaringan komputerMateri jaringan komputer
Materi jaringan komputerc_hidayah
 
Job Sheet komputer dan jaringan
Job Sheet komputer dan jaringanJob Sheet komputer dan jaringan
Job Sheet komputer dan jaringanBayu Chendoel's
 
Perangkat untuk membangun jaringan LAN di perpustakaan
Perangkat untuk membangun jaringan LAN di perpustakaanPerangkat untuk membangun jaringan LAN di perpustakaan
Perangkat untuk membangun jaringan LAN di perpustakaanDwi Fajar Saputra
 
ISTILAH-ISTILAH DALAM JARINGAN WIFI
ISTILAH-ISTILAH DALAM JARINGAN WIFIISTILAH-ISTILAH DALAM JARINGAN WIFI
ISTILAH-ISTILAH DALAM JARINGAN WIFIGuntur Dwi
 
Dasar dasar jaringan
Dasar dasar jaringanDasar dasar jaringan
Dasar dasar jaringanDedy Wardana
 
Network device.doc
Network device.docNetwork device.doc
Network device.docFadil Rahman
 
Jobsheet 3 ad hoc
Jobsheet 3 ad hocJobsheet 3 ad hoc
Jobsheet 3 ad hocfmraihan
 
Bab iv Konfigurasi Freeradius2
Bab iv Konfigurasi Freeradius2Bab iv Konfigurasi Freeradius2
Bab iv Konfigurasi Freeradius2Maulani Legowo
 
Mempersiapkan perbaikan system jaringan komputer
Mempersiapkan perbaikan system jaringan komputerMempersiapkan perbaikan system jaringan komputer
Mempersiapkan perbaikan system jaringan komputerAmiroh S.Kom
 
Jaringan wired dan wireless
Jaringan wired dan wirelessJaringan wired dan wireless
Jaringan wired dan wirelessNita NTD
 
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)Amiroh S.Kom
 
Jaringan komputer tm-12_-_13_internet
Jaringan komputer tm-12_-_13_internetJaringan komputer tm-12_-_13_internet
Jaringan komputer tm-12_-_13_internetAbi Habib Al Husain
 
20 jaringan komputer
20 jaringan komputer20 jaringan komputer
20 jaringan komputerIrfan Ybomber
 

Mais procurados (20)

Materi jaringan komputer
Materi jaringan komputerMateri jaringan komputer
Materi jaringan komputer
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Job Sheet komputer dan jaringan
Job Sheet komputer dan jaringanJob Sheet komputer dan jaringan
Job Sheet komputer dan jaringan
 
01 tk 1073 menjelajahi jaringan
01   tk 1073 menjelajahi jaringan01   tk 1073 menjelajahi jaringan
01 tk 1073 menjelajahi jaringan
 
Perangkat untuk membangun jaringan LAN di perpustakaan
Perangkat untuk membangun jaringan LAN di perpustakaanPerangkat untuk membangun jaringan LAN di perpustakaan
Perangkat untuk membangun jaringan LAN di perpustakaan
 
ISTILAH-ISTILAH DALAM JARINGAN WIFI
ISTILAH-ISTILAH DALAM JARINGAN WIFIISTILAH-ISTILAH DALAM JARINGAN WIFI
ISTILAH-ISTILAH DALAM JARINGAN WIFI
 
Makalah jaringan lan komputer
Makalah jaringan lan komputerMakalah jaringan lan komputer
Makalah jaringan lan komputer
 
Bab i (pendahuluan)
Bab i (pendahuluan)Bab i (pendahuluan)
Bab i (pendahuluan)
 
Dasar dasar jaringan
Dasar dasar jaringanDasar dasar jaringan
Dasar dasar jaringan
 
Network device.doc
Network device.docNetwork device.doc
Network device.doc
 
Jobsheet 3 ad hoc
Jobsheet 3 ad hocJobsheet 3 ad hoc
Jobsheet 3 ad hoc
 
Bab iv Konfigurasi Freeradius2
Bab iv Konfigurasi Freeradius2Bab iv Konfigurasi Freeradius2
Bab iv Konfigurasi Freeradius2
 
Mempersiapkan perbaikan system jaringan komputer
Mempersiapkan perbaikan system jaringan komputerMempersiapkan perbaikan system jaringan komputer
Mempersiapkan perbaikan system jaringan komputer
 
Perangkat jaringan
Perangkat jaringanPerangkat jaringan
Perangkat jaringan
 
Jaringan wired dan wireless
Jaringan wired dan wirelessJaringan wired dan wireless
Jaringan wired dan wireless
 
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
Mendiagnosis permasalahan jaringan (1)
 
Tugas Jarkom
Tugas JarkomTugas Jarkom
Tugas Jarkom
 
Jaringan komputer tm-12_-_13_internet
Jaringan komputer tm-12_-_13_internetJaringan komputer tm-12_-_13_internet
Jaringan komputer tm-12_-_13_internet
 
Presentasi perangkat jaringan
Presentasi perangkat jaringanPresentasi perangkat jaringan
Presentasi perangkat jaringan
 
20 jaringan komputer
20 jaringan komputer20 jaringan komputer
20 jaringan komputer
 

Semelhante a JARINGAN KOMPUTER

Perangkat Keras Jaringan Komputer dan Web Browser
Perangkat Keras Jaringan Komputer dan Web BrowserPerangkat Keras Jaringan Komputer dan Web Browser
Perangkat Keras Jaringan Komputer dan Web BrowserSyafiqoh Affifah
 
Perankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerPerankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerFirdika Arini
 
7_OSI_Layer.pdf
7_OSI_Layer.pdf7_OSI_Layer.pdf
7_OSI_Layer.pdfweweuhe
 
Jaringan Komputer
Jaringan KomputerJaringan Komputer
Jaringan KomputerAdy Nopaldi
 
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANMerancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANChyka Shandy
 
Perangkat perangkat jaringan
Perangkat perangkat jaringanPerangkat perangkat jaringan
Perangkat perangkat jaringanAzier Nadhir
 
Konsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanKonsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanHajiRahman1
 
Powerpoint santini
Powerpoint santiniPowerpoint santini
Powerpoint santinisantini san
 
tugas power point
tugas power pointtugas power point
tugas power pointdiotangguh
 
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)Abdullah Azzam Al Haqqoni
 
Pengenalan Jaringan Komputer
Pengenalan Jaringan KomputerPengenalan Jaringan Komputer
Pengenalan Jaringan Komputer5uryo
 
Hardware jaringan general
Hardware jaringan generalHardware jaringan general
Hardware jaringan generalJust Azaz
 

Semelhante a JARINGAN KOMPUTER (20)

Perangkat Keras Jaringan Komputer dan Web Browser
Perangkat Keras Jaringan Komputer dan Web BrowserPerangkat Keras Jaringan Komputer dan Web Browser
Perangkat Keras Jaringan Komputer dan Web Browser
 
Perangkat Jaringan
Perangkat JaringanPerangkat Jaringan
Perangkat Jaringan
 
Dasar jaringan
Dasar jaringanDasar jaringan
Dasar jaringan
 
Presentationtik perangkat keras
Presentationtik  perangkat kerasPresentationtik  perangkat keras
Presentationtik perangkat keras
 
Perankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerPerankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan Komputer
 
7_OSI_Layer.pdf
7_OSI_Layer.pdf7_OSI_Layer.pdf
7_OSI_Layer.pdf
 
7 osi layer
7 osi layer7 osi layer
7 osi layer
 
Jaringan Komputer
Jaringan KomputerJaringan Komputer
Jaringan Komputer
 
4072066.ppt
4072066.ppt4072066.ppt
4072066.ppt
 
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANMerancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
 
Perangkat perangkat jaringan
Perangkat perangkat jaringanPerangkat perangkat jaringan
Perangkat perangkat jaringan
 
materi jaringan
materi jaringanmateri jaringan
materi jaringan
 
Komponen jaringan
Komponen jaringanKomponen jaringan
Komponen jaringan
 
Konsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanKonsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringan
 
Fundamental_network.ppt
Fundamental_network.pptFundamental_network.ppt
Fundamental_network.ppt
 
Powerpoint santini
Powerpoint santiniPowerpoint santini
Powerpoint santini
 
tugas power point
tugas power pointtugas power point
tugas power point
 
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
 
Pengenalan Jaringan Komputer
Pengenalan Jaringan KomputerPengenalan Jaringan Komputer
Pengenalan Jaringan Komputer
 
Hardware jaringan general
Hardware jaringan generalHardware jaringan general
Hardware jaringan general
 

JARINGAN KOMPUTER

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Teori Dasar Local Area Network merupakan sekumpulan komputer yang saling dihubungkan dalam suatu area tertentu yang tidak begitu luas, seperti pada kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan / LAN, yaitu jaringan Peer to Peer (P2P) dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak sebagai server ataupun workstation. Sedangkan pada jaringan Server-client, hanya satu komputer yang bertindak sebagai server sedangkan lainnya sebagai workstation. 1.1.1 Cisco Paket Traker 1. Gambaran Umum Cisco Paket Traker Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.
  • 2. 2 Packet Tracer terbaru yaitu versi 5.3.3. Dalam versi ini dapat mensimulasikan Application Layer protocols, Routing dasar RIP, OSPF, and EIGRP, sampai tingkat yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA (Cisco Certified Network Associate) yang berlaku, sehingga bila dilihat sekilas software ini bertujuan untuk kelas CCNA. Taget Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada Cisco IOS. Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan produktif/aktif. Dengan keluarnya versi 5.3, beberapa fitur ditambahkan, termasuk fitur BGP. BGP memang bukan termasuk kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk kurikulum CCNP. Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator untuk merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama halnya dengan simulator–simulator jaringan lainnya seperti GNS3, Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang khusus digunakan pada Simulasi jaringan. Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada suatu area network misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya. Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita
  • 3. 3 gunakan pada topologi kita inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah sehingga tidak tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun. Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram. Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut : Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight- through : Router – Switch Router – Hub PC – Switch PC – Hub Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over : Router – Router Router – PC Switch – Switch Switch – Hub Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan
  • 4. 4 fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya. Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line Interface). 2. Komponen-Komponen Pada Paket Traker 1. Router Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI. Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni: static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
  • 5. 5 dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya. 2. Bridge Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda. Bridge berfungsi untuk membagi sebuah jaringan hingga menjadi dua buah jaringan. Bridge mengatur informasi diantara kedua sisi network agar dapat berjalan dengan teratur . 3. Switch Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC). Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara
  • 6. 6 kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge. 4. Repeater Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint) Fungsi Repeater Untuk mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar) Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar) Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server 5. Hub Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tdk Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa memilah data yg harus ditransmisikan shingga collision tdk bisa dihindari dari penggunaan HUB ini. Fungsi HUB
  • 7. 7 Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater ) Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI ) Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan ) Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic) 6. Coaxial Splitter Coaxial Splitter adalah sebagian kecil dari perangkat keras elektronik yang dirancang harus terpasang ke kabel koaksial untuk tujuan pemisahan sinyal. Orang menggunakan splitter koaksial sehingga mereka dapat menyambungkan beberapa perangkat ke dalam kabel koaksial yang sama, seperti misalnya ketika orang memiliki Internet kabel dan televisi berlangganan, dan ingin dapat menghubungkan televisi dan komputer ke saluran koaksial masuk. Banyak elektronik dan perangkat keras stok toko koaksial splitter, dan mereka juga dapat dipesan dari perusahaan elektronik. 7. Access Point Dalam ilmu jaringan komputer, pengertian Wireless Access Point perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop,
  • 8. 8 ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar lainnya. Wireless Access point umumnya dihubungkan ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, printer yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. 1.1.2 Jaringan Peer To Peer Jaringan komputer Peer to Peer (PC to PC) adalah jaringan komputer yang hanya menghubungkan dua komputer dimana kedua komputer bisa menjadi server maupun client, jadi tidak ada perbedaan antara client dan server. Dalam pemasangan Jaringan Peer to Peer anda tidak perlu memakai hub karena dalam tipe jaringan dua komputer (PC to PC) ini dapat langsung dihubungkan dengan 1 kabel UTP.
  • 9. 9 Pada jaringan tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya komunikasi langsung tetapi juga sumber daya komputer dapat digunakan oleh komputer lainnya tanpa ada pengendali dan pembagian hak akses. Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu berdiri sendiri sekalipun komputer yang tidak bekerja atau beroperasi. Masing-masing Komputer tidak terikat dan tidak tergantung pada komputer lainnya. Komputer yang digunakan pun bisa beragam dan tidak harus setara, karena fungsi komputer dan keamanannya diatur dan dikelola sendiri oleh masing-masing komputer. Tipe jaringan ini cocok digunakan untuk membangun jaringan komputer skala kecil seperti di rumah, di dalam sebuah ruangan kerja, lab komputer sekolah dan lain-lain. Peer to Peer ini umumnya dipakai dalam membangun jaringan berbasis workgroup yang menerapkan fungsi sharing atau bagi pakai penggunaan hardware dan software, karena pada tipe ini biasanya tidak memerlukan pengaturan keamanan dan kendali antara masing-masing komputer. Beberapa hal dari jaringan Peer to Peer ini adalah : Tidak perlu spesifikasi yang setara untuk setiap komputer (bisa beragam) Biasanya tidak ada komputer pusat yang dijadikan sentral jaringan
  • 10. 10 Biasanya juga tidak ada kontrol atau kendali terhadap pengaturan keamanan jaringan Tidak memerlukan Operating System khusus seperti untuk server Jika ada 1 atau lebih komputer yang rusak atau tidak bekerja, komputer lain tetap dapat berfungsi normal Sebagai catatan untuk membuat jaringan komputer peer to peer kabel UTP yang dibuat harus dengan Crossover / Crossline karena jika menggunakan Straight Through kabel LAN dianggap tidak terkoneksi (a network cable is unplugged) kecuali jika Ethernet atau LAN Card yang anda gunakan sudah support dengan straight through. Perlu ketahui bahwa kabel UTP memiliki 4 pasang kabel kecil di dalamnya yang memiliki warna berbeda. 4 pasang kabel itu adalah : Pasangan 1 : Putih/Biru dan Biru, Pasangan 2 : Putih/Oranye dan Orange, Pasangan 3 : Putih/Hijau dan Hijau, Pasangan 4 : Putih/Coklat dan Coklat Salah satu sisi kabel dibuat sesuai dengan standar “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, yaitu : Pin 1 : Putih/Hijau Pin 2 : Hijau
  • 11. 11 Pin 3 : Putih/Oranye Pin 4 : Biru Pin 5 : Putih/Biru Pin 6 : Oranye Pin 7 : Putih/Coklat Pin 8 : Coklat Keuntungan dan Kelemahan Jaringan Peer to Peer. Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut,maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan nondedicated server,karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation. KEUNGGULAN Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, fax / modem, printer. Biaya operasional relatif lebih murah dibanding dengan tipe jaringan client- server,salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, Sehingga bila salah satu komputer mati atau rusak,jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
  • 12. 12 KELEMAHAN Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit,karena pada jaringan tipe ini setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.Di jaringan client-server komunikasi adalah antara server dengan workstation. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer /peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki. Karena data jaringan tersebar dimasing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut. 1.1.3 IP Address Secara sederhana IP merupakan standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet. Agar jaringan intrenet ini berlaku semestinya harus ada aturan standard yang mengaturnya karena itu diperlukan suatu protokol internet. Namun secara lebih complicated definisi Internet
  • 13. 13 Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6. Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP). IP Address (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah bilangan yang digunakan sebagai pengenal bagi tiap-tiap mesin yang berada pada jaringan IP. IP Address berfungsi untuk mengetahui lokasi dari device dalam sebuah jaringan(network). IP Address merupakan logical addressing bukan hardware addressing. IP Address di desain agar dapat mengizinkan sebuah host berkomunikasi dengan host lain tanpa memperdulikan jenis teknologi LAN yang digunakan.
  • 14. 14 Adapun terminology dari IP address terdiri dari : Bit, terdiri dari bilangan 0 atau 1. Byte, terdiri dari 7 atau 8 bit tergantung apakah menggunakan bit parity atau tidak, yang lebih sering digunakan ada asumsi 1 byte sama dengan 8 bit. Alamat Network, alamat yang menandai satu kelompok jaringan. Network address digunakan dalam proses routing guna mengirimkan paket ke jaringan lain. Broadcast Address, alamat yang digunakan untuk mengirimkan data ke semua host dalam sebuah jaringan. Contohnya 255.255.255.255, alamat tersebut akan menyebabkan sebuah host mengirimkan data ke seluruh host yang termasuk dalam satu kelompok jaringan. Sebuah alamat IP terdiri dari 32 bit. Dari 32 bit tersebut dibagi menjadi 4 bagian, masing-masing bagian terdiri dari satu byte (8 bit). Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni: IP versi 4 (IPv4) IP versi 6 (IPv6) Pembagian Kelas IP Address Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan
  • 15. 15 bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. IP address kelas A IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16juta) IP address pada tiap kelas A Pada IP address kelas A , network ID adalah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah :
  • 16. 16 Network ID = 113 dan Host ID = 45.5.6. Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address kelas B IP address kelas B mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas B selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP address kelas C IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas D dan E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
  • 17. 17 1.1.4 Subnet Mask Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut: Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0. Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
  • 18. 18 Kelas Format Subnet Mask Default A N.H.H.H 255.0.0.0 B N.N.H.H 255.255.0.0 C N.N.N.H 255.255.255.0 Tabel 1.1 Subnet Mask Keterangan : N = alamat jaringan, H = alamat host Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat- alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat
  • 19. 19 tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B. CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata. Berikut adalah table dari CIDR: Subnet mask CIDR Jumlah Host 0. 0. 0. 0 /0 4294967296 128.0.0. 0 /1 2147483648 192.0.0. 0 /2 1073741824 224.0.0. 0 /3 536870912 240.0.0. 0 /4 268435456 248.0.0. 0 /5 134217728 252.0.0. 0 /6 67108864 254.0.0. 0 /7 33554432 255.0.0.0 /8 16777216 255.128.0.0 /9 8388608 255.192.0.0 /10 4194304
  • 20. 20 255.224.0.0 /11 2097152 255.240.0.0 /12 1048576 255.248.0.0 /13 524288 255.252.0.0 /14 262144 255.254.0.0 /15 131072 255.255.0.0 /16 65536 255.255.128.0 /17 32768 255.255.192.0 /18 16384 255.255.224.0 /19 8192 255.255.240.0 /20 4096 255.255.248.0 /21 2048 255.255.252.0 /22 1024 255.255.254.0 /23 512 255.255.255.0 /24 256 255.255.255.128 /25 128 255.255.255.192 /26 164 255.255.255.224 /27 32 255.255.255.240 /28 16 255.255.255.252 /29 8 255.255.255.248 /30 4
  • 21. 21 1.1.5 OSI Layer Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer, diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia computer dan telekomunikasi, interpreter identic dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standardisasi ISO (International Standardization Organization) pada akhir 70an, membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi harus berpedoman pada model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik hingga aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi juga sangat diperlukan dalam membangun jaringan Internet. OSI menjelaskan bagaimana data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah komputer berjalan melalui jaringan, menuju ke aplikasi di komputer lain. OSI menjelaskan melalui pendekatan pemecahan menjadi lapisan-lapisan (layer). Analogi konsep layer adalah seperti dalam departemen / bidang dalam sebuah perusahaan, setiap departemen memiliki tugas yang berbeda, dan hanya terfokus padahal tertentu sesuai pembagian tugas.
  • 22. 22 Model OSI tersebut terbagi atas 7 Layer dan Layer tersebut sebagai berikut : 1.) Layer Physical Ini adalah layer yang paling sederhana, yang berkaitan dengan electrical koneksi antar perlatan. Data biner di kodekan dalam bentuk yang dapat di transmisikan melalui media jaringan, sebagai kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer physical. peralatan seperti reapeater, hub dan network card adalah berada pada layer. 2.) Layer data link layer in sedikit lebih cerdas di bandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high level, ;ayer data link bertanggung jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link. 3.) Layer Network Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet
  • 23. 23 eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu Mendeteksi Error Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak Mengendalikan aliran 4.) Layer Transport Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya. 5.) Layer Session Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi
  • 24. 24 komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk. 6.) Layer Presentation Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini. 7.) Layer Application Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang
  • 25. 25 membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.