SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Baixar para ler offline
Material
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 199
PENGARUH POLYPROPYLENE TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARSHALL
LASTON
(205)
JF Soandrijanie L1
dan Wahyu Ari Purnomo2
1
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl Babarsari 44 Yogyakarta
Email: jose@staff.uajy.ac.id
2
Alumni Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
ABSTRAK
Pemanfaatan limbah plastik jenis polypropylene sebagai bahan tambah pada suatu perkerasan
lentur, disamping dapat mengurangi volume limbah juga dapat memperkaya variasi bahan tambah
pada campuran perkerasan lentur. Polypropylene adalah polymer termoplastik yang mempunyai
karakteristik transparan tapi tidak jernih, ketahanan dan kelenturan baik, serta stabil pada suhu
tinggi. Variasi polypropylene yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan
2% terhadap jumlah masing-masing kadar aspal dengan kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%.
Dengan menggunakan metode Marshall berdasarkan spesifikasi SKBI-2.4.26.1987, hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase polypropylene dalam campuran beton aspal
memberikan pengaruh yang makin baik terhadap kinerja suatu perkerasan lentur. Penambahan
polypropylene dalam campuran beton aspal dapat menurunkan viscositas aspal yang berpengaruh
pada peningkatan nilai VFWA dan turunnya nilai VITM sehingga berpengaruh positif terhadap nilai
stabilitas dan nilai Marshall Laston. Kadar aspal optimum diperoleh pada variasi campuran 1%
polypropylene dengan kadar aspal 7%, 1,5% dan 2% polypropylene dengan kadar aspal 6%-7%.
Kata kunci : Beton aspal, karakteristik Marshall, Polypropylene
1. PENDAHULUAN
Jalan raya adalah salah satu prasarana transportasi darat yang memiliki peran sangat penting dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Seiring dengan meningkatnya volume pengguna jalan raya yang melewati suatu titik,
menyebabkan banyak permasalahan yang akan timbul pada jalan raya tersebut.
Cuaca yang tidak menentu ditambah beban lalu lintas yang berlebihan dapat mempercepat turunnya kemampuan
suatu perkerasan jalan atau dengan kata lain akan timbul retak-retak ataupun gelombang, sehingga dapat
mengurangi umur masa layan perkerasan lentur tersebut.
Keretakan yang terjadi pada permukaan jalan jika tidak segera diatai dapat berkembang menjadi lebih parah. Air
akan masuk ke lapisan di bawahnya yang selanjutnya akan melemahkan ikatan antara bahan batuan dengan aspal
yang berakibat lepasnya butiran batuan sehingga timbul lubang-lubang pada permukaan jalan.
Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dilakukan peningkatan kualitas campuran perkerasan lentur, salah satunya
adalah dengan memberikan bahan tambah pada campuran tersebut.
Banyaknya limbah plastik yang sulit terurai, makin lama akan semakin menumpuk yang akhirnya akan
menimbulkan masalah baru jika tidak ada solusi untuk memanfaatkan limbah plastik tersebut ataupun kurangnya
variasi dalam memanfaatkan limbah tersebut. Salah satu limbah plastik yang masih jarang dimanfaatkan adalah
sedotan minuman. Dengan memanfaatkan limbah plastik yang berupa sedotan bekas sebagai bahan tambah pada
aspal beton, selain mengurangi jumlah timbulan sampah diharapkan juga dapat meningkatkat kualitas perkerasan
lentur dari aspal beton.
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Di Indonesia terdapat berbagai macam jenis beton aspal campuran panas yang digunakan untuk lapisan perkerasan
jalan. Perbedaannya terletak pada jenis gradasi agregat dan kadar aspal yang digunakan. Pemilihan jenis beton aspal
yang akan digunakan di suatu lokasi, sangat ditentukan oleh jenis karakteristik beton aspal yang lebih diutamakan.
Sebagai contoh, jika perkerasan jalan direncanakan akan digunakan untuk melayani lalu lintas kendaran berat, maka
sifat stabilitas lebih diutamakan. Ini berarti jenis beton aspal yang paling sesui adalah beton aspal yang memiliki
agregat campuran bergradasi baik. (Sukirman, 2003)
Material
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
M - 200 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Laston (Lapis Aspal Beton), adalah beton aspal bergradasi menerus yang umum digunakan untuk jalan-jalan
dengan beban lalu lintas berat. Laston dikenal pula dengan nama AC (Asphalt Concrete). Karakteritik beton aspal
yang terpenting pada campuran ini adalah stabilitas. Stabilitas adalah kemampuan perkerasan jalan menerima beban
lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap seperti gelombang, alur, dan bleeding. (Sukirman, 2003)
Menurut Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya, SKBI – 2.4.26.1987, Lapis Aspal
Beton adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan raya, yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang
bergradasi menerus, dicampur, dihampar, dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Syarat yang
harus dipenuhi dalam campuran lapis aspal beton untuk lalu lintas berat dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Persyaratan Campuran Lapis Aspal Beton.
Sifat Campuran
L. L. Berat
( 2 x 75 tumb )
Min Maks
Stabilitas (kg) 550 -
Kelelehan (mm) 2,0 4,0
Stabilitas/Kelelahan (kg.mm) 200 350
Rongga dalam campuran (%) 3 5
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-3,4.26.1987
Polypropylene merupakan bahan dasar plastik yang mempunyai rumus C3H6. Polypropylene merupakan salah satu
dari thermoplastic polymers yaitu bahan-bahan yang akan menjadi lembek pada suhu tinggi dan menjadi keras pada
suhu yang rendah . Sifat-sifat dari polypropylene adalah ringan, kuat, dan tahan terhadap sinar ultraviolet, pelapukan
kelembaban, bahan pelarut ( acid dan alkali) dan tahan karat serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan mata.
(P.T Sika Nusa Pratama).
Puslitbang Prasarana Tranportasi (2001) menyatakan bahwa suatu alasan mengapa digunakan polymer untuk
modifikasi aspal, karena aspal mempunyai keterbatasan sedangkan modifikasi dengan polymer menaikkan sifat-sifat
secara nyata antara lain:
a. Dapat digunakan dalam kondisi lalu lintas tinggi sehingga dapat mengurangi deformasi pada suhu tinggi, karena
aspal+polymer mempunyai titik leleh lebih tinggi dari aspal biasa.
b. Tahan terhadap gaya geser karena aspal plus polymer akan menaikkan ketahanan gaya geser, ini terutama pada
penempatan atau tikungan.
c. Dapat menaikkan umur pakai karena aspal makin tinggi kekentalan maka lapian akan makin tebal.
d. Tahan pada suhu tinggi, karena aspal+polymer mempunyai titik leleh yang tinggi lebih dari 500
C sehingga
polymer+aspal dapat menahan bleeding (tidak meleleh).
3. METODE PENELITIAN
Cara memperoleh data penelitian ini melalui pengujian dengan menggunakan Marshall Test sehingga didapatkan
data-data berupa nilai stabilitas, flow, density, VFWA, VITM, dan Marshall Quotient. Sebelum melakukan Marshall
Test, terlebih dahulu dilakukan serangkaian pengujian terhadap bahan yang akan digunakan untuk benda uji.
Penelitian ini hanya terbatas pada sifat fisik tanpa membahas unsur kimia ataupun sifat lain yang terkandung dalam
sedotan. Seluruh kegiatan penelitan dilaksanakan di Laboratorium Transportasi, Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Dalam penelitian ini, bahan-bahan dan ukuran yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi rapat yang berupa batu pecah beraal dari Clereng, Wates.
b. Bahan additive yang digunakan adalah jenis plastic polypropylene yang berupa sedotan booble tanpa
memperhatikan merek dan warna tapi masih yang berwarna cerah, dengan variasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%
terhadap kadar aspal.
c. Ukuran sedotan booble 2 mm-4mm.
d. Aspal yang digunakan adalah jenis penetrasi 60/70 produksi Pertamina dengan variasi kadar aspal 5%, 5.5%,
6%, 6.5% dan 7% terhadap berat total campuran.
Tabel 2. Rancangan Benda Uji
Kadar
Aspal
Kadar Additive
Total0% 0,5% 1% 1,5% 2%
5% 2 2 2 2 2 10
5,5% 2 2 2 2 2 10
6% 2 2 2 2 2 10
6,5% 2 2 2 2 2 10
7% 2 2 2 2 2 10
Total 10 10 10 10 10 50
Material
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 201
Langkah-langkah pembuatan benda uji adalah sebagai berikut :
a. Campuran agregat dipanaskan di atas kompor listrik hingga mencapai temperatur 165˚C bersamaan dengan aspal
yang dipanaskan juga di atas kompor listrik hingga mencapai temperatur 150˚C,
b. Plastik yang telah dipotong-potong dicampurkan ke dalam campuran agregat.
c. Campuran agregat panas dan plastik dicampur dengan aspal cair sesuai dengan persentase yang telah ditentukan
sampai temperatur campuran mencapai 170˚C,
d. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan/mold yang bagian dalamnya diolesi oli dan di bagian bawah
mold telah dialasi dengan kertas lingkaran seukuran mold. Selanjutnya campuran ditusuk-tusuk dengan spatula
sebanyak 15 kali pada bagian tepi dan sebanyak 10 kali pada bagian tengah,
e. Campuran dalam mold didiamkan sampai temperatur yang dihasilkan mencapai 140˚C,
f. Setelah temperatur campuran berada pada 140˚C, dilakukan pemadatan dengan compactor manual, masing-
masing sebanyak 75 kali untuk sisi bagian atas dan sisi bagian bawah silinder benda uji,
g. Benda uji hasil pemadatan didinginkan di ruang AC dengan temperatur 25˚C,
h. Benda uji dikeluarkan dari mold dengan menggunakan ejector dan diberi kode di salah satu sisi permukaan
benda uji agar tidak tertukar dengan benda uji lainnya.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian disajikan dalam gambar berikut.
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Laboratorium
Penyediaan
aspal 60-70
Penyediaan
Polypropylene
Penyediaan agregat kasar,
halus
Pengujian aspal :
1. Penetrasi Aspal
2. Kehilangan berat
3. Titik nyala dan titik bakar
4. Titik lembek
5. Daktilitas
6. Berat jenis Aspal
7. Kelarutan
8. Penetrasi setelah
kehilangan berat
Pengujian agregat Kasar dan Halus :
1. Berat jenis agregat kasar
2. Berat jenis agregat halus
3. Sand equivalend
4. Keausan dengan mesin LAA
5. Penyerapan terhadap air
6. Kelekatan terhadap aspal
Memenuhi
Spesifikasi Memenuhi
Spesifikasi
Pengujian Marshall Test
MULAI
Sedotan booble dipotong
kecil-kecil (0,2cm-0,4cm)
Penyediaan
filler
Lolos ayakan 200
(0,074mm)
Pembuatan Campuran Aspal Beton
Dengan kadar aspal
(Variasi kadar aspal : 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%)
(Variasi sedotan 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%)
SELESAI
Material
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
M - 202 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari pengujian hasil pengujian laboratorium didapat hasil pemerikaan agregat, pemerikaan aspal, dan hasil
pengujian campuran beton aspal dengan metode Marshall. Adapun hasil-hasil tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Pemeriksaan Agregat Kasar
No Jenis pemeriksaan Syarat Hasil Satuan Keterangan
1.
2.
3.
4.
Keausan dengan mesin Los Angeles
Kelekatan dengan aspal
Penyerapan terhadap air
Berat jenis
Max 40
> 95
< 3
Min 2,5
22,64
97
0,92688
2,762
%
%
%
%
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-2.4.26. 1987
Tabel 4.Pemeriksaan Agregat Halus
No Jenis Pengujian Syarat Hasil Satuan Keterangan
1 Sand Equivalent Min 50 97.56 % % Memenuhi
2 Berat jenis semu > 2,5 2.76 % Memenuhi
3 Peresapan terhadap air < 3 1.01 % Memenuhi
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-2.4.26. 1987
Tabel 5. Persyaratan dan Hasil Pemeriksaan Aspal Penetrasi 60/70
No Jenis Pengujian Syarat Hasil Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penetrasi (25 °C, 5 detik ) (0,1 mm)
Titik lembek (°C)
Titik nyala (°C)
Kehilangan berat (%)
Kelarutan dalam CCl4(%)
Daktilitas (cm)
Penetrasi setelah kehilangan berat (%)
Berat jenis (gr/cc)
60 – 79
48 – 58
min. 200
maks. 0,8
min. 99
min. 100
min. 54
min. 1
64,6
51
315
0,1058
99
100
64,1
1,0100
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-2.4.26. 1987
Tabel 6. Hasil Pengujian Marshall
Kadar polypropyline
Karakteristik
(satuan)
Kadar
Aspal (%)
0% 0,5% 1% 1,5% 2%
5.0 2.19 2.28 2.31 2.37 2.39
5.5 2.19 2.30 2.32 2.36 2.38
Density 6.0 2.19 2.28 2.33 2.37 2.38
(gr/ml) 6.5 2.20 2.30 2.33 2.37 2.39
7.0 2.20 2.31 2.34 2.36 2.38
5.0 43.75 53.41 56.86 64.75 67.92
5.5 47.26 59.62 62.20 67.45 70.74
VFWA 6.0 50.89 60.61 68.38 73.45 76.18
(%) 6.5 54.82 67.03 71.11 78.34 81.58
7.0 57.94 72.87 76.68 81.12 83.90
5.0 13.25 9.39 8.27 6.07 5.31
5.5 12.60 8.04 7.28 5.87 5.07
VITM 6.0 11.85 8.30 6.05 4.71 4.17
(%) 6.5 10.94 6.83 5.71 3.96 3.26
7.0 10.33 5.58 4.61 3.56 2.96
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24
5.0
5.5
Stabilitas 6.0
(kg) 6.5
7.0
5.0
5.5
Flow 6.0
(mm) 6.5
7.0
5.0
5.5
QM 6.0
(kg/mm) 6.5
7.0
Catatan : nilai yang tulisannya diarsir hitam merupakan nilai yang memenuhi persyaratan
Pembahasan
Gambar 2. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Stabilitas untuk Berbagai Variasi Kadar
Penambahan polypropylene dalam campuran beton aspal berakibat
VITM sehingga memberikan pengaruh positif terhadap nilai stabilitas yang dihasilkan. Nampak bahwa semakin
banyak penambahan polypropylene pada campuran beton aspal semakin meningkat nilai stabilitas yang dihasilkan.
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan
kemampuan perkerasan lentur dalam menahan deformasi akibat beban lalu lintas di atasnya. Penambahan kadar
aspal pada campuran beton aspal dapat meningkatkan nilai stabilitas campuran, tapi bila berlebihan perker
mudah berdeformasi, akibatmya nilai stabilitasnya akan turun. Nilai stabilitas mencapai optimum pada campuran
dengan kadar aspal 6%-6,5%.
(KoNTekS 7)
Surakarta, 24-26 Oktober 2013
5.0 923.92 994.05 1074.66 1245.93
5.5 1030.29 1065.74 1141.00 1259.92
6.0 977.10 1012.42 1214.48 1289.39
6.5 1001.54 994.05 1109.72 1245.93
7.0 1001.54 1067.53 1159.37 1245.93
5.0 3.30 3.40 3.50 3.75
5.5 3.13 3.25 3.55 3.65
6.0 3.35 3.40 3.65 3.90
6.5 3.45 3.45 3.75 3.90
7.0 3.50 3.65 3.70 3.95
5.0 279.98 292.37 307.05 332.25
5.5 329.17 327.92 321.41 341.35
6.0 291.67 297.77 332.73 330.61
6.5 288.13 288.13 295.92 319.47
7.0 286.15 292.47 313.34 315.43
Catatan : nilai yang tulisannya diarsir hitam merupakan nilai yang memenuhi persyaratan
Gambar 2. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Stabilitas untuk Berbagai Variasi Kadar
dalam campuran beton aspal berakibat meningkatan nilai VFWA dan turunnya nilai
memberikan pengaruh positif terhadap nilai stabilitas yang dihasilkan. Nampak bahwa semakin
polypropylene pada campuran beton aspal semakin meningkat nilai stabilitas yang dihasilkan.
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan polypropylene pada campuran beton aspal dapat meningkatkan
kemampuan perkerasan lentur dalam menahan deformasi akibat beban lalu lintas di atasnya. Penambahan kadar
aspal pada campuran beton aspal dapat meningkatkan nilai stabilitas campuran, tapi bila berlebihan perker
mudah berdeformasi, akibatmya nilai stabilitasnya akan turun. Nilai stabilitas mencapai optimum pada campuran
Material
M - 203
1245.93 1252.79
1259.92 1361.79
1289.39 1380.45
1245.93 1271.70
1245.93 1271.70
3.75
3.90
4.00
3.85
4.00
332.25 334.08
341.35 349.18
330.61 345.11
319.47 330.31
315.43 317.92
Gambar 2. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Stabilitas untuk Berbagai Variasi Kadar Polypropylene
meningkatan nilai VFWA dan turunnya nilai
memberikan pengaruh positif terhadap nilai stabilitas yang dihasilkan. Nampak bahwa semakin
pada campuran beton aspal semakin meningkat nilai stabilitas yang dihasilkan.
ada campuran beton aspal dapat meningkatkan
kemampuan perkerasan lentur dalam menahan deformasi akibat beban lalu lintas di atasnya. Penambahan kadar
aspal pada campuran beton aspal dapat meningkatkan nilai stabilitas campuran, tapi bila berlebihan perkerasan akan
mudah berdeformasi, akibatmya nilai stabilitasnya akan turun. Nilai stabilitas mencapai optimum pada campuran
Material
M - 204
Gambar 3. Hubungan Kadar Aspal
Nampak bahwa penambahan polypropylene
akibatnya semakin banyak kadar polypropylene
campurannya, sehingga nilai flow yang dihasilkan akan semakin meningkat. Demikian juga dengan penambahan
kadar aspal dalam campuran, semakin banyak kadar aspal dalam campuran beton aspal, nilai kelelehan/
cenderung meningkat.
Gambar 4. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Marshall (QM) untuk Berbagai Variasi Kadar
Nilai Marshall (QM) yang dihasilkan oleh campuran beton apal dengan penambahan
daripada campuran beton aspal normal, artinya lapis perkerasan lentur yang dihasilkan oleh campuran beton aspal
dengan penambahan polypropylene lebih kaku daripada campuran beton aspal normal. Kekakuan ini diakibatkan
oleh sifat polypropylene yang lembek pada suhu tinggi dan akan mengeras pada suhu rendah. Namun demikian
penambahan kadar aspal ke dalam campuran dapat menurunkan nilai kekakuan perkerasan tersebut
5. KESIMPULAN
Penggunaan polypropylene sebagai bahan tambah pada beton aspal
turunnya nilai VITM yang berakibat dapat meningkatkan nilai stabilitas perkerasan lentur, bahkan dapat mencapai
lebih dari 2 kali lipat. Hal ini membuktikan bahwa penambahan
menghasilkan geseran antar butir, penguncian antar partikel dalam campuran, dan daya ikat yang baik dari
campuran tersebut.
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta
Gambar 3. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Flow untuk Berbagai Variasi Kadar
polypropylene ke dalam campuran beton aspal akan menurunkan viskositas campuran,
polypropylene dalam campuran beton aspal semakin rendah vi
yang dihasilkan akan semakin meningkat. Demikian juga dengan penambahan
kadar aspal dalam campuran, semakin banyak kadar aspal dalam campuran beton aspal, nilai kelelehan/
Gambar 4. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Marshall (QM) untuk Berbagai Variasi Kadar
Nilai Marshall (QM) yang dihasilkan oleh campuran beton apal dengan penambahan polypropylene
daripada campuran beton aspal normal, artinya lapis perkerasan lentur yang dihasilkan oleh campuran beton aspal
lebih kaku daripada campuran beton aspal normal. Kekakuan ini diakibatkan
ng lembek pada suhu tinggi dan akan mengeras pada suhu rendah. Namun demikian
penambahan kadar aspal ke dalam campuran dapat menurunkan nilai kekakuan perkerasan tersebut
sebagai bahan tambah pada beton aspal berpengaruh pada peningkatan nilai VFWA dan
yang berakibat dapat meningkatkan nilai stabilitas perkerasan lentur, bahkan dapat mencapai
lebih dari 2 kali lipat. Hal ini membuktikan bahwa penambahan polypropylene pada campuran beton aspal dapat
nghasilkan geseran antar butir, penguncian antar partikel dalam campuran, dan daya ikat yang baik dari
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
untuk Berbagai Variasi Kadar Polypropylene
ke dalam campuran beton aspal akan menurunkan viskositas campuran,
dalam campuran beton aspal semakin rendah viskositas
yang dihasilkan akan semakin meningkat. Demikian juga dengan penambahan
kadar aspal dalam campuran, semakin banyak kadar aspal dalam campuran beton aspal, nilai kelelehan/flownya juga
Gambar 4. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Marshall (QM) untuk Berbagai Variasi Kadar Polypropylene
polypropylene lebih besar
daripada campuran beton aspal normal, artinya lapis perkerasan lentur yang dihasilkan oleh campuran beton aspal
lebih kaku daripada campuran beton aspal normal. Kekakuan ini diakibatkan
ng lembek pada suhu tinggi dan akan mengeras pada suhu rendah. Namun demikian
penambahan kadar aspal ke dalam campuran dapat menurunkan nilai kekakuan perkerasan tersebut
pada peningkatan nilai VFWA dan
yang berakibat dapat meningkatkan nilai stabilitas perkerasan lentur, bahkan dapat mencapai
pada campuran beton aspal dapat
nghasilkan geseran antar butir, penguncian antar partikel dalam campuran, dan daya ikat yang baik dari
Material
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 205
Fleksibilitas perkerasan lentur yang dihasilkan dari campuran beton aspal dengan penambahan polypropylene
memenuhi syarat yang ditentukan SKBI-2.4.26.1987. Stabilitas yang tinggi diimbangi dengan nilai kelelehan plastik
yang memenuhi syarat, akan menghasilkan nilai Marshall yang sesuai ketentuan. Semua nilai Marshall dari
campuran beton aspal dengan penambahan berbagai variasi polypropylene memenuhi syarat.
Kadar aspal optimum diperoleh pada variasi campuran 1% polypropylene dengan kadar aspal 7%, 1,5% dan 2%
polypropylene dengan kadar aspal 6%-7%.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya SKBI-
2.4.26.1987, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Puslitbang Prasarana Transportasi, (2001)
PT. Sika Nusa Pratama
Sukirman,Silvia (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova, Bandung.
Sukirman,S, (2003), Beton Aspal Campuran Panas, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Totomihardjo, (1994), Bahan dan Struktur Jalan Raya, Biro penerbit KMTS Fakultas Tehnik Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta
www.google id.wikipedia.org/wiki/polypropylene

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betonRiky Rida
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton Intan Kusuma
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan IIE Sanjani
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran betonindah0330
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuGenteng Beton Pelita Mas
 
LOMBA KUAT TEKAN BETON ITN MALANG
LOMBA KUAT TEKAN BETON ITN MALANGLOMBA KUAT TEKAN BETON ITN MALANG
LOMBA KUAT TEKAN BETON ITN MALANGVorata Alvorata
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaAdita Utami
 
3250 3577-1-pb
3250 3577-1-pb3250 3577-1-pb
3250 3577-1-pbraranteza
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalMira Pemayun
 
Tinjauan sifat-sifat-agregat-untuk-campuran-aspal-panas-studi-kasus-beberapa-...
Tinjauan sifat-sifat-agregat-untuk-campuran-aspal-panas-studi-kasus-beberapa-...Tinjauan sifat-sifat-agregat-untuk-campuran-aspal-panas-studi-kasus-beberapa-...
Tinjauan sifat-sifat-agregat-untuk-campuran-aspal-panas-studi-kasus-beberapa-...wandi rusfiandi
 
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIPerhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIArnas Aidil
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurherewith sofian
 

Mais procurados (20)

tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan beton
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
 
Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3
 
25496553
2549655325496553
25496553
 
Kejuruteraan struktur
Kejuruteraan strukturKejuruteraan struktur
Kejuruteraan struktur
 
LOMBA KUAT TEKAN BETON ITN MALANG
LOMBA KUAT TEKAN BETON ITN MALANGLOMBA KUAT TEKAN BETON ITN MALANG
LOMBA KUAT TEKAN BETON ITN MALANG
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
 
3250 3577-1-pb
3250 3577-1-pb3250 3577-1-pb
3250 3577-1-pb
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
Tinjauan sifat-sifat-agregat-untuk-campuran-aspal-panas-studi-kasus-beberapa-...
Tinjauan sifat-sifat-agregat-untuk-campuran-aspal-panas-studi-kasus-beberapa-...Tinjauan sifat-sifat-agregat-untuk-campuran-aspal-panas-studi-kasus-beberapa-...
Tinjauan sifat-sifat-agregat-untuk-campuran-aspal-panas-studi-kasus-beberapa-...
 
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIPerhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
semen
semensemen
semen
 

Semelhante a 205 m

Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxAlifLamra
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiIndah Samad
 
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxTeknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxhabibi479535
 
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...Sumarno Feriyal
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfNizarTarmidzi
 
fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggidewi shinta
 
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdfAnalisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdfMas S2
 
Cover UNS pada lapis tipis campuran aspal.pdf
Cover UNS pada lapis tipis campuran aspal.pdfCover UNS pada lapis tipis campuran aspal.pdf
Cover UNS pada lapis tipis campuran aspal.pdfmuhammadsabil22
 
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian kompositpemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian kompositRama Prangeta
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan hycal farist
 
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptxPER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptxdevanopurwono
 
Proposal skripsi annike
Proposal skripsi annikeProposal skripsi annike
Proposal skripsi annikeal azhar
 
pertemuan-10-perencanaan-campuran-beraspal.pdf
pertemuan-10-perencanaan-campuran-beraspal.pdfpertemuan-10-perencanaan-campuran-beraspal.pdf
pertemuan-10-perencanaan-campuran-beraspal.pdfAgusTriyono78
 
SEMPRO_BAYU_PRATAMA__1803010145[1].pptx
SEMPRO_BAYU_PRATAMA__1803010145[1].pptxSEMPRO_BAYU_PRATAMA__1803010145[1].pptx
SEMPRO_BAYU_PRATAMA__1803010145[1].pptxSkuzy1
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteOky Ruslan Wijaya
 
pertemuan 10.pdf
pertemuan 10.pdfpertemuan 10.pdf
pertemuan 10.pdfSiAnjing1
 

Semelhante a 205 m (20)

PPT SEMHAS DEBBY.pptx
PPT SEMHAS DEBBY.pptxPPT SEMHAS DEBBY.pptx
PPT SEMHAS DEBBY.pptx
 
Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptx
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggi
 
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxTeknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
 
Beton mutu tinggi dg admixture
Beton mutu tinggi dg admixtureBeton mutu tinggi dg admixture
Beton mutu tinggi dg admixture
 
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
 
fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggi
 
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdfAnalisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
Analisis Syngas Gasifikasi Batubara.pdf
 
Cover UNS pada lapis tipis campuran aspal.pdf
Cover UNS pada lapis tipis campuran aspal.pdfCover UNS pada lapis tipis campuran aspal.pdf
Cover UNS pada lapis tipis campuran aspal.pdf
 
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian kompositpemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan
 
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptxPER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
 
Proposal skripsi annike
Proposal skripsi annikeProposal skripsi annike
Proposal skripsi annike
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
pertemuan-10-perencanaan-campuran-beraspal.pdf
pertemuan-10-perencanaan-campuran-beraspal.pdfpertemuan-10-perencanaan-campuran-beraspal.pdf
pertemuan-10-perencanaan-campuran-beraspal.pdf
 
2344-5120-1-SP (1).docx
2344-5120-1-SP (1).docx2344-5120-1-SP (1).docx
2344-5120-1-SP (1).docx
 
SEMPRO_BAYU_PRATAMA__1803010145[1].pptx
SEMPRO_BAYU_PRATAMA__1803010145[1].pptxSEMPRO_BAYU_PRATAMA__1803010145[1].pptx
SEMPRO_BAYU_PRATAMA__1803010145[1].pptx
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and Crete
 
pertemuan 10.pdf
pertemuan 10.pdfpertemuan 10.pdf
pertemuan 10.pdf
 

Mais de kusmira

Perkerasan jalan sihare hare
Perkerasan jalan sihare harePerkerasan jalan sihare hare
Perkerasan jalan sihare harekusmira
 
3. proposal rph
3. proposal rph3. proposal rph
3. proposal rphkusmira
 
4. proposal gapura
4. proposal gapura4. proposal gapura
4. proposal gapurakusmira
 
Maria tingkat pengembangan_tanah_ekspansif
Maria tingkat pengembangan_tanah_ekspansifMaria tingkat pengembangan_tanah_ekspansif
Maria tingkat pengembangan_tanah_ekspansifkusmira
 
3. garam organik-2004
3. garam organik-20043. garam organik-2004
3. garam organik-2004kusmira
 
4. annual dan gradien value
4. annual dan gradien value4. annual dan gradien value
4. annual dan gradien valuekusmira
 
Ekonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktatEkonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktatkusmira
 
Its undergraduate-22785-2508100027-chapter1 semen
Its undergraduate-22785-2508100027-chapter1  semenIts undergraduate-22785-2508100027-chapter1  semen
Its undergraduate-22785-2508100027-chapter1 semenkusmira
 
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturkusmira
 

Mais de kusmira (10)

Perkerasan jalan sihare hare
Perkerasan jalan sihare harePerkerasan jalan sihare hare
Perkerasan jalan sihare hare
 
3. proposal rph
3. proposal rph3. proposal rph
3. proposal rph
 
4. proposal gapura
4. proposal gapura4. proposal gapura
4. proposal gapura
 
Maria tingkat pengembangan_tanah_ekspansif
Maria tingkat pengembangan_tanah_ekspansifMaria tingkat pengembangan_tanah_ekspansif
Maria tingkat pengembangan_tanah_ekspansif
 
3. garam organik-2004
3. garam organik-20043. garam organik-2004
3. garam organik-2004
 
4. annual dan gradien value
4. annual dan gradien value4. annual dan gradien value
4. annual dan gradien value
 
Ekonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktatEkonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktat
 
Its undergraduate-22785-2508100027-chapter1 semen
Its undergraduate-22785-2508100027-chapter1  semenIts undergraduate-22785-2508100027-chapter1  semen
Its undergraduate-22785-2508100027-chapter1 semen
 
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturDigital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literatur
 
File1
File1File1
File1
 

Último

397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 

Último (19)

397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 

205 m

  • 1. Material Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 199 PENGARUH POLYPROPYLENE TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARSHALL LASTON (205) JF Soandrijanie L1 dan Wahyu Ari Purnomo2 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl Babarsari 44 Yogyakarta Email: jose@staff.uajy.ac.id 2 Alumni Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta ABSTRAK Pemanfaatan limbah plastik jenis polypropylene sebagai bahan tambah pada suatu perkerasan lentur, disamping dapat mengurangi volume limbah juga dapat memperkaya variasi bahan tambah pada campuran perkerasan lentur. Polypropylene adalah polymer termoplastik yang mempunyai karakteristik transparan tapi tidak jernih, ketahanan dan kelenturan baik, serta stabil pada suhu tinggi. Variasi polypropylene yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% terhadap jumlah masing-masing kadar aspal dengan kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%. Dengan menggunakan metode Marshall berdasarkan spesifikasi SKBI-2.4.26.1987, hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase polypropylene dalam campuran beton aspal memberikan pengaruh yang makin baik terhadap kinerja suatu perkerasan lentur. Penambahan polypropylene dalam campuran beton aspal dapat menurunkan viscositas aspal yang berpengaruh pada peningkatan nilai VFWA dan turunnya nilai VITM sehingga berpengaruh positif terhadap nilai stabilitas dan nilai Marshall Laston. Kadar aspal optimum diperoleh pada variasi campuran 1% polypropylene dengan kadar aspal 7%, 1,5% dan 2% polypropylene dengan kadar aspal 6%-7%. Kata kunci : Beton aspal, karakteristik Marshall, Polypropylene 1. PENDAHULUAN Jalan raya adalah salah satu prasarana transportasi darat yang memiliki peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Seiring dengan meningkatnya volume pengguna jalan raya yang melewati suatu titik, menyebabkan banyak permasalahan yang akan timbul pada jalan raya tersebut. Cuaca yang tidak menentu ditambah beban lalu lintas yang berlebihan dapat mempercepat turunnya kemampuan suatu perkerasan jalan atau dengan kata lain akan timbul retak-retak ataupun gelombang, sehingga dapat mengurangi umur masa layan perkerasan lentur tersebut. Keretakan yang terjadi pada permukaan jalan jika tidak segera diatai dapat berkembang menjadi lebih parah. Air akan masuk ke lapisan di bawahnya yang selanjutnya akan melemahkan ikatan antara bahan batuan dengan aspal yang berakibat lepasnya butiran batuan sehingga timbul lubang-lubang pada permukaan jalan. Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dilakukan peningkatan kualitas campuran perkerasan lentur, salah satunya adalah dengan memberikan bahan tambah pada campuran tersebut. Banyaknya limbah plastik yang sulit terurai, makin lama akan semakin menumpuk yang akhirnya akan menimbulkan masalah baru jika tidak ada solusi untuk memanfaatkan limbah plastik tersebut ataupun kurangnya variasi dalam memanfaatkan limbah tersebut. Salah satu limbah plastik yang masih jarang dimanfaatkan adalah sedotan minuman. Dengan memanfaatkan limbah plastik yang berupa sedotan bekas sebagai bahan tambah pada aspal beton, selain mengurangi jumlah timbulan sampah diharapkan juga dapat meningkatkat kualitas perkerasan lentur dari aspal beton. 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Di Indonesia terdapat berbagai macam jenis beton aspal campuran panas yang digunakan untuk lapisan perkerasan jalan. Perbedaannya terletak pada jenis gradasi agregat dan kadar aspal yang digunakan. Pemilihan jenis beton aspal yang akan digunakan di suatu lokasi, sangat ditentukan oleh jenis karakteristik beton aspal yang lebih diutamakan. Sebagai contoh, jika perkerasan jalan direncanakan akan digunakan untuk melayani lalu lintas kendaran berat, maka sifat stabilitas lebih diutamakan. Ini berarti jenis beton aspal yang paling sesui adalah beton aspal yang memiliki agregat campuran bergradasi baik. (Sukirman, 2003)
  • 2. Material Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) M - 200 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 Laston (Lapis Aspal Beton), adalah beton aspal bergradasi menerus yang umum digunakan untuk jalan-jalan dengan beban lalu lintas berat. Laston dikenal pula dengan nama AC (Asphalt Concrete). Karakteritik beton aspal yang terpenting pada campuran ini adalah stabilitas. Stabilitas adalah kemampuan perkerasan jalan menerima beban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap seperti gelombang, alur, dan bleeding. (Sukirman, 2003) Menurut Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya, SKBI – 2.4.26.1987, Lapis Aspal Beton adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan raya, yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar, dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Syarat yang harus dipenuhi dalam campuran lapis aspal beton untuk lalu lintas berat dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Persyaratan Campuran Lapis Aspal Beton. Sifat Campuran L. L. Berat ( 2 x 75 tumb ) Min Maks Stabilitas (kg) 550 - Kelelehan (mm) 2,0 4,0 Stabilitas/Kelelahan (kg.mm) 200 350 Rongga dalam campuran (%) 3 5 Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-3,4.26.1987 Polypropylene merupakan bahan dasar plastik yang mempunyai rumus C3H6. Polypropylene merupakan salah satu dari thermoplastic polymers yaitu bahan-bahan yang akan menjadi lembek pada suhu tinggi dan menjadi keras pada suhu yang rendah . Sifat-sifat dari polypropylene adalah ringan, kuat, dan tahan terhadap sinar ultraviolet, pelapukan kelembaban, bahan pelarut ( acid dan alkali) dan tahan karat serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan mata. (P.T Sika Nusa Pratama). Puslitbang Prasarana Tranportasi (2001) menyatakan bahwa suatu alasan mengapa digunakan polymer untuk modifikasi aspal, karena aspal mempunyai keterbatasan sedangkan modifikasi dengan polymer menaikkan sifat-sifat secara nyata antara lain: a. Dapat digunakan dalam kondisi lalu lintas tinggi sehingga dapat mengurangi deformasi pada suhu tinggi, karena aspal+polymer mempunyai titik leleh lebih tinggi dari aspal biasa. b. Tahan terhadap gaya geser karena aspal plus polymer akan menaikkan ketahanan gaya geser, ini terutama pada penempatan atau tikungan. c. Dapat menaikkan umur pakai karena aspal makin tinggi kekentalan maka lapian akan makin tebal. d. Tahan pada suhu tinggi, karena aspal+polymer mempunyai titik leleh yang tinggi lebih dari 500 C sehingga polymer+aspal dapat menahan bleeding (tidak meleleh). 3. METODE PENELITIAN Cara memperoleh data penelitian ini melalui pengujian dengan menggunakan Marshall Test sehingga didapatkan data-data berupa nilai stabilitas, flow, density, VFWA, VITM, dan Marshall Quotient. Sebelum melakukan Marshall Test, terlebih dahulu dilakukan serangkaian pengujian terhadap bahan yang akan digunakan untuk benda uji. Penelitian ini hanya terbatas pada sifat fisik tanpa membahas unsur kimia ataupun sifat lain yang terkandung dalam sedotan. Seluruh kegiatan penelitan dilaksanakan di Laboratorium Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dalam penelitian ini, bahan-bahan dan ukuran yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi rapat yang berupa batu pecah beraal dari Clereng, Wates. b. Bahan additive yang digunakan adalah jenis plastic polypropylene yang berupa sedotan booble tanpa memperhatikan merek dan warna tapi masih yang berwarna cerah, dengan variasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2% terhadap kadar aspal. c. Ukuran sedotan booble 2 mm-4mm. d. Aspal yang digunakan adalah jenis penetrasi 60/70 produksi Pertamina dengan variasi kadar aspal 5%, 5.5%, 6%, 6.5% dan 7% terhadap berat total campuran. Tabel 2. Rancangan Benda Uji Kadar Aspal Kadar Additive Total0% 0,5% 1% 1,5% 2% 5% 2 2 2 2 2 10 5,5% 2 2 2 2 2 10 6% 2 2 2 2 2 10 6,5% 2 2 2 2 2 10 7% 2 2 2 2 2 10 Total 10 10 10 10 10 50
  • 3. Material Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 201 Langkah-langkah pembuatan benda uji adalah sebagai berikut : a. Campuran agregat dipanaskan di atas kompor listrik hingga mencapai temperatur 165˚C bersamaan dengan aspal yang dipanaskan juga di atas kompor listrik hingga mencapai temperatur 150˚C, b. Plastik yang telah dipotong-potong dicampurkan ke dalam campuran agregat. c. Campuran agregat panas dan plastik dicampur dengan aspal cair sesuai dengan persentase yang telah ditentukan sampai temperatur campuran mencapai 170˚C, d. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan/mold yang bagian dalamnya diolesi oli dan di bagian bawah mold telah dialasi dengan kertas lingkaran seukuran mold. Selanjutnya campuran ditusuk-tusuk dengan spatula sebanyak 15 kali pada bagian tepi dan sebanyak 10 kali pada bagian tengah, e. Campuran dalam mold didiamkan sampai temperatur yang dihasilkan mencapai 140˚C, f. Setelah temperatur campuran berada pada 140˚C, dilakukan pemadatan dengan compactor manual, masing- masing sebanyak 75 kali untuk sisi bagian atas dan sisi bagian bawah silinder benda uji, g. Benda uji hasil pemadatan didinginkan di ruang AC dengan temperatur 25˚C, h. Benda uji dikeluarkan dari mold dengan menggunakan ejector dan diberi kode di salah satu sisi permukaan benda uji agar tidak tertukar dengan benda uji lainnya. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian disajikan dalam gambar berikut. Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Laboratorium Penyediaan aspal 60-70 Penyediaan Polypropylene Penyediaan agregat kasar, halus Pengujian aspal : 1. Penetrasi Aspal 2. Kehilangan berat 3. Titik nyala dan titik bakar 4. Titik lembek 5. Daktilitas 6. Berat jenis Aspal 7. Kelarutan 8. Penetrasi setelah kehilangan berat Pengujian agregat Kasar dan Halus : 1. Berat jenis agregat kasar 2. Berat jenis agregat halus 3. Sand equivalend 4. Keausan dengan mesin LAA 5. Penyerapan terhadap air 6. Kelekatan terhadap aspal Memenuhi Spesifikasi Memenuhi Spesifikasi Pengujian Marshall Test MULAI Sedotan booble dipotong kecil-kecil (0,2cm-0,4cm) Penyediaan filler Lolos ayakan 200 (0,074mm) Pembuatan Campuran Aspal Beton Dengan kadar aspal (Variasi kadar aspal : 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%) (Variasi sedotan 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%) SELESAI
  • 4. Material Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) M - 202 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dari pengujian hasil pengujian laboratorium didapat hasil pemerikaan agregat, pemerikaan aspal, dan hasil pengujian campuran beton aspal dengan metode Marshall. Adapun hasil-hasil tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3. Pemeriksaan Agregat Kasar No Jenis pemeriksaan Syarat Hasil Satuan Keterangan 1. 2. 3. 4. Keausan dengan mesin Los Angeles Kelekatan dengan aspal Penyerapan terhadap air Berat jenis Max 40 > 95 < 3 Min 2,5 22,64 97 0,92688 2,762 % % % % Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-2.4.26. 1987 Tabel 4.Pemeriksaan Agregat Halus No Jenis Pengujian Syarat Hasil Satuan Keterangan 1 Sand Equivalent Min 50 97.56 % % Memenuhi 2 Berat jenis semu > 2,5 2.76 % Memenuhi 3 Peresapan terhadap air < 3 1.01 % Memenuhi Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-2.4.26. 1987 Tabel 5. Persyaratan dan Hasil Pemeriksaan Aspal Penetrasi 60/70 No Jenis Pengujian Syarat Hasil Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penetrasi (25 °C, 5 detik ) (0,1 mm) Titik lembek (°C) Titik nyala (°C) Kehilangan berat (%) Kelarutan dalam CCl4(%) Daktilitas (cm) Penetrasi setelah kehilangan berat (%) Berat jenis (gr/cc) 60 – 79 48 – 58 min. 200 maks. 0,8 min. 99 min. 100 min. 54 min. 1 64,6 51 315 0,1058 99 100 64,1 1,0100 Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-2.4.26. 1987 Tabel 6. Hasil Pengujian Marshall Kadar polypropyline Karakteristik (satuan) Kadar Aspal (%) 0% 0,5% 1% 1,5% 2% 5.0 2.19 2.28 2.31 2.37 2.39 5.5 2.19 2.30 2.32 2.36 2.38 Density 6.0 2.19 2.28 2.33 2.37 2.38 (gr/ml) 6.5 2.20 2.30 2.33 2.37 2.39 7.0 2.20 2.31 2.34 2.36 2.38 5.0 43.75 53.41 56.86 64.75 67.92 5.5 47.26 59.62 62.20 67.45 70.74 VFWA 6.0 50.89 60.61 68.38 73.45 76.18 (%) 6.5 54.82 67.03 71.11 78.34 81.58 7.0 57.94 72.87 76.68 81.12 83.90 5.0 13.25 9.39 8.27 6.07 5.31 5.5 12.60 8.04 7.28 5.87 5.07 VITM 6.0 11.85 8.30 6.05 4.71 4.17 (%) 6.5 10.94 6.83 5.71 3.96 3.26 7.0 10.33 5.58 4.61 3.56 2.96
  • 5. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24 5.0 5.5 Stabilitas 6.0 (kg) 6.5 7.0 5.0 5.5 Flow 6.0 (mm) 6.5 7.0 5.0 5.5 QM 6.0 (kg/mm) 6.5 7.0 Catatan : nilai yang tulisannya diarsir hitam merupakan nilai yang memenuhi persyaratan Pembahasan Gambar 2. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Stabilitas untuk Berbagai Variasi Kadar Penambahan polypropylene dalam campuran beton aspal berakibat VITM sehingga memberikan pengaruh positif terhadap nilai stabilitas yang dihasilkan. Nampak bahwa semakin banyak penambahan polypropylene pada campuran beton aspal semakin meningkat nilai stabilitas yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan kemampuan perkerasan lentur dalam menahan deformasi akibat beban lalu lintas di atasnya. Penambahan kadar aspal pada campuran beton aspal dapat meningkatkan nilai stabilitas campuran, tapi bila berlebihan perker mudah berdeformasi, akibatmya nilai stabilitasnya akan turun. Nilai stabilitas mencapai optimum pada campuran dengan kadar aspal 6%-6,5%. (KoNTekS 7) Surakarta, 24-26 Oktober 2013 5.0 923.92 994.05 1074.66 1245.93 5.5 1030.29 1065.74 1141.00 1259.92 6.0 977.10 1012.42 1214.48 1289.39 6.5 1001.54 994.05 1109.72 1245.93 7.0 1001.54 1067.53 1159.37 1245.93 5.0 3.30 3.40 3.50 3.75 5.5 3.13 3.25 3.55 3.65 6.0 3.35 3.40 3.65 3.90 6.5 3.45 3.45 3.75 3.90 7.0 3.50 3.65 3.70 3.95 5.0 279.98 292.37 307.05 332.25 5.5 329.17 327.92 321.41 341.35 6.0 291.67 297.77 332.73 330.61 6.5 288.13 288.13 295.92 319.47 7.0 286.15 292.47 313.34 315.43 Catatan : nilai yang tulisannya diarsir hitam merupakan nilai yang memenuhi persyaratan Gambar 2. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Stabilitas untuk Berbagai Variasi Kadar dalam campuran beton aspal berakibat meningkatan nilai VFWA dan turunnya nilai memberikan pengaruh positif terhadap nilai stabilitas yang dihasilkan. Nampak bahwa semakin polypropylene pada campuran beton aspal semakin meningkat nilai stabilitas yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan polypropylene pada campuran beton aspal dapat meningkatkan kemampuan perkerasan lentur dalam menahan deformasi akibat beban lalu lintas di atasnya. Penambahan kadar aspal pada campuran beton aspal dapat meningkatkan nilai stabilitas campuran, tapi bila berlebihan perker mudah berdeformasi, akibatmya nilai stabilitasnya akan turun. Nilai stabilitas mencapai optimum pada campuran Material M - 203 1245.93 1252.79 1259.92 1361.79 1289.39 1380.45 1245.93 1271.70 1245.93 1271.70 3.75 3.90 4.00 3.85 4.00 332.25 334.08 341.35 349.18 330.61 345.11 319.47 330.31 315.43 317.92 Gambar 2. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Stabilitas untuk Berbagai Variasi Kadar Polypropylene meningkatan nilai VFWA dan turunnya nilai memberikan pengaruh positif terhadap nilai stabilitas yang dihasilkan. Nampak bahwa semakin pada campuran beton aspal semakin meningkat nilai stabilitas yang dihasilkan. ada campuran beton aspal dapat meningkatkan kemampuan perkerasan lentur dalam menahan deformasi akibat beban lalu lintas di atasnya. Penambahan kadar aspal pada campuran beton aspal dapat meningkatkan nilai stabilitas campuran, tapi bila berlebihan perkerasan akan mudah berdeformasi, akibatmya nilai stabilitasnya akan turun. Nilai stabilitas mencapai optimum pada campuran
  • 6. Material M - 204 Gambar 3. Hubungan Kadar Aspal Nampak bahwa penambahan polypropylene akibatnya semakin banyak kadar polypropylene campurannya, sehingga nilai flow yang dihasilkan akan semakin meningkat. Demikian juga dengan penambahan kadar aspal dalam campuran, semakin banyak kadar aspal dalam campuran beton aspal, nilai kelelehan/ cenderung meningkat. Gambar 4. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Marshall (QM) untuk Berbagai Variasi Kadar Nilai Marshall (QM) yang dihasilkan oleh campuran beton apal dengan penambahan daripada campuran beton aspal normal, artinya lapis perkerasan lentur yang dihasilkan oleh campuran beton aspal dengan penambahan polypropylene lebih kaku daripada campuran beton aspal normal. Kekakuan ini diakibatkan oleh sifat polypropylene yang lembek pada suhu tinggi dan akan mengeras pada suhu rendah. Namun demikian penambahan kadar aspal ke dalam campuran dapat menurunkan nilai kekakuan perkerasan tersebut 5. KESIMPULAN Penggunaan polypropylene sebagai bahan tambah pada beton aspal turunnya nilai VITM yang berakibat dapat meningkatkan nilai stabilitas perkerasan lentur, bahkan dapat mencapai lebih dari 2 kali lipat. Hal ini membuktikan bahwa penambahan menghasilkan geseran antar butir, penguncian antar partikel dalam campuran, dan daya ikat yang baik dari campuran tersebut. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta Gambar 3. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Flow untuk Berbagai Variasi Kadar polypropylene ke dalam campuran beton aspal akan menurunkan viskositas campuran, polypropylene dalam campuran beton aspal semakin rendah vi yang dihasilkan akan semakin meningkat. Demikian juga dengan penambahan kadar aspal dalam campuran, semakin banyak kadar aspal dalam campuran beton aspal, nilai kelelehan/ Gambar 4. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Marshall (QM) untuk Berbagai Variasi Kadar Nilai Marshall (QM) yang dihasilkan oleh campuran beton apal dengan penambahan polypropylene daripada campuran beton aspal normal, artinya lapis perkerasan lentur yang dihasilkan oleh campuran beton aspal lebih kaku daripada campuran beton aspal normal. Kekakuan ini diakibatkan ng lembek pada suhu tinggi dan akan mengeras pada suhu rendah. Namun demikian penambahan kadar aspal ke dalam campuran dapat menurunkan nilai kekakuan perkerasan tersebut sebagai bahan tambah pada beton aspal berpengaruh pada peningkatan nilai VFWA dan yang berakibat dapat meningkatkan nilai stabilitas perkerasan lentur, bahkan dapat mencapai lebih dari 2 kali lipat. Hal ini membuktikan bahwa penambahan polypropylene pada campuran beton aspal dapat nghasilkan geseran antar butir, penguncian antar partikel dalam campuran, dan daya ikat yang baik dari Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 untuk Berbagai Variasi Kadar Polypropylene ke dalam campuran beton aspal akan menurunkan viskositas campuran, dalam campuran beton aspal semakin rendah viskositas yang dihasilkan akan semakin meningkat. Demikian juga dengan penambahan kadar aspal dalam campuran, semakin banyak kadar aspal dalam campuran beton aspal, nilai kelelehan/flownya juga Gambar 4. Hubungan Kadar Aspal dengan Nilai Marshall (QM) untuk Berbagai Variasi Kadar Polypropylene polypropylene lebih besar daripada campuran beton aspal normal, artinya lapis perkerasan lentur yang dihasilkan oleh campuran beton aspal lebih kaku daripada campuran beton aspal normal. Kekakuan ini diakibatkan ng lembek pada suhu tinggi dan akan mengeras pada suhu rendah. Namun demikian penambahan kadar aspal ke dalam campuran dapat menurunkan nilai kekakuan perkerasan tersebut pada peningkatan nilai VFWA dan yang berakibat dapat meningkatkan nilai stabilitas perkerasan lentur, bahkan dapat mencapai pada campuran beton aspal dapat nghasilkan geseran antar butir, penguncian antar partikel dalam campuran, dan daya ikat yang baik dari
  • 7. Material Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 205 Fleksibilitas perkerasan lentur yang dihasilkan dari campuran beton aspal dengan penambahan polypropylene memenuhi syarat yang ditentukan SKBI-2.4.26.1987. Stabilitas yang tinggi diimbangi dengan nilai kelelehan plastik yang memenuhi syarat, akan menghasilkan nilai Marshall yang sesuai ketentuan. Semua nilai Marshall dari campuran beton aspal dengan penambahan berbagai variasi polypropylene memenuhi syarat. Kadar aspal optimum diperoleh pada variasi campuran 1% polypropylene dengan kadar aspal 7%, 1,5% dan 2% polypropylene dengan kadar aspal 6%-7%. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya SKBI- 2.4.26.1987, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta. Puslitbang Prasarana Transportasi, (2001) PT. Sika Nusa Pratama Sukirman,Silvia (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova, Bandung. Sukirman,S, (2003), Beton Aspal Campuran Panas, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Totomihardjo, (1994), Bahan dan Struktur Jalan Raya, Biro penerbit KMTS Fakultas Tehnik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta www.google id.wikipedia.org/wiki/polypropylene