SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
F02-1
GENERATOR LISTRIK TENAGA ANGIN
(A NOVEL DESIGN OF VERTICAL AXIS WIND TURBINE FOR POWER GENERATION)
Tjukup Marnoto
Jurusan Teknik Kimia, Fak. Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Jogjakarta
Jln. SWK 104 lingkar urata, condongcatur, Jogjakarta 55283.
tjukup@gmail.com
Abstract
Wind is an alternative source of energy which is environmental friendly. Wind energy conversion into
electricity involves two stages. First, wind turbine converts wind energy into kinetic energy in form of
rotational energy. Rotational movement of the turbine is then utilized to spin a power generator which
converts kinetic energy into electrical energy. There are two categories of wind turbine which are
horizontal axis wind turbine (HAWT) and vertical axis wind turbine (VAWT). VAWT has several
advantages compared to HAWT besides its main drawback of low efficiency. This novel design of vertical
axis wind turbine is focused on the efficiency improvement by lowering the ratio of the resisting to the
thrusting wind collector area and decreasing the minimum wind speed required to rotate the turbine. The
novel turbine consists of three finned blades that in upwind position the fins will open thus decreasing the
drag and in downwind position it will close and exposing largest area to capture wind energy. Equations
for rotor speed and rotor spinning energy were obtained with mathematical modeling by using
undimensioned array method. Variables in the equations can be obtained by comparing calculated to
experimental data. This novel design improves efficiency and decreases wind start-up speed, therefore it is
suitable to be implemented at various locations with fluctuating wind speed and direction.
Abstrak
Angin adalah merupakan sumber energi alternatif yang bersih dan ramah lingkungan. Konversi energi
angin kepdada energi listrik melalui dua tahapan yaitu kincir angin untuk mengkonversi energi angin
menjadi energi kinetik (rotasi), rotasi yang dihasilkan dipakai untuk memutar generator listrik untuk
mengkonversi energi kinetik menjadi energi listrik. Kincir angin dikenal ada dua kategori yaitu turbin
angin aksis horisontal (HAWT) dan turbin angin aksis vertikal (VAWT). Banyak kelebihan-kelebihan
VAWT dibanding HAWT namun ada juga kekurangan atau kendala yaitu effisiensi lebih rendah.
Prarancangan Turbin Angin Aksis Vertikal Model Baru ini difokuskan pada peningkatan efisiensi, dengan
model yang dapat menurunkan energi darg penghambat dan memperluas kolektor energi drag (pendorong)
sehingga akan meningkatkan efisiensi dan menurunkan kecepatan angin minimum yang dapat memutar
turbin. Turbin angin yang dirancang ini memiliki 3 buah sudu bersirip, sudu ini bila berlawanan dengan
arah angin dan putaran rotor maka sirip-sirip akan terbuka sehingga akan menurunkan energi drag
(penghambat) sebaliknya bila posisi searah dengan arah angin dan putaran rotor sirip-sirip akan menutup
karena dorongan angin itu sendiri sehingga meningkatkan daya dorong. Model matematik dengan metoda
kelompok bilangan tak berdimensi didapat persamaan kecepatan rotor, dan energi putaran rotor. Konstanta
pada persamaan tersebut akan diperoleh dengan pembandingan data hitungan dan data eksperimen.
Dengan rancangan baru ini dapat meningkatkan efisiensi konversi energi dan menurunkan kecepatan
angin minimum untuk memutar turbin, sehingga turbin ini adapat diterapkan di semua lokasi yang
memiliki kecepatan dan arah angin yang ubah-ubah.
Keywoords: VAWT, kincir angin, renewable energy, wind turbine.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” ISSN 1693 – 4393
Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia
Yogyakarta, 26 Januari 2010
PRARANCANGAN KINCIR ANGIN AXIS VERTIKAL TYPE BARU UNTUK
F02-2
I. Pendahuluan
Pengembangan energi alternatif baru dan
terbarukan sedang digalakkan melalui kebijakan-
kebijakan pemerintah untuk mendorong dan
menfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber energi
terbarukan (hydro, matahari, panas bumi, biomassa
dan juga angin). Energi angin merupakan energi
terbarukan yang sangat fleksibel. Lain halnya energi
air, pemanfaatan energi angin dapat dilakukan
dimana-mana, baik di daerah landai maupun dataran
tinggi, bahkan dapat di terapkan di laut. Pemanfaatan
sumber energi angin di Indonesia masih langka, hal
tersebut dimungkinkan teknologi atau pengetahuan
yang belum populer, arah angin di daerah Indonesia
mudah berubah-ubah dan kecepatannya berfluktuasi,
kurang ekonomis, bahkan menurut Daryanto (2007)
selama ini angin dipandang sebagai proses alami
yang kurang memiliki nilai ekonomis bagi kegiatan
produktif masyarakat. Namun daerah-daerah yang
memiliki potensi energi angin yang tinggi perlu
diidentifikasi agar pemanfaatan energi angin ini lebih
kompetitif dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya.
1.1 Kategori dan type kincir angin
Kincir angin dikenal ada dua kategori yaitu
turbin angin dengan aksis horisontal (HAWT) dan
turbin angin aksis vertikal (VAWT). Kendala
penggunaan turbin angin adalah kondisi geografis
pada suatu wilayah dimana kecepatan angin dan arah
angin yang berubah-ubah sepanjang waktu. Oleh
karena itu, turbin angin yang sesuai adalah turbin
yang dapat menerima angin dari segala arah selain itu
juga mampu megimbangi angin dalam kecepatan
yang rendahyaitu turbin angin aksis vertikal
(VAWT). Turbin ini memiliki efisiensi yang lebih
kecil dibandingkan dengan turbin angin sumbu
horizontal. Tetapi ada beberapa kelebihan yang
dimiliki oleh turbin sumbu vertikal, antara lain :
aman, mudah membangunnya, bisa dipasang tidak
jauh dari tanah, dan lebih baik dalam menangani
turbulensi angin, sehingga generator dan gearbox bisa
ditempatkan tidak jauh dari permukaan tanah, dan
juga akan meringankan beban tower dan
memudahkan dalam perawatan. Disamping itu
keuntungan utama dari jenis kincir ini adalah satu
bagian rotor bergerak dimana tidak ada mekanisme
yaw yang diperlukan, yaitu sistem yang mengatur
posisi baling-baling agar tetap menghadap angin
secara frontal sehingga kincir dapat menangkap
energi angin dari berbagai arah dengan demikian
dalam pembuatannya akan lebih sederhana.
Ada berbagai type VAWT yang sering
digunakan diantaranya adalah 1). Tipe Savonius
2).Tipe Darrieus 3). Tipe H-Rotor.
a. Tipe Savonius VAWT seperti yang ditunjukkan
pada gambar 1 dan gambar 2, diciptakan oleh
seorang insinyur Finlandia SJ Savonius pada
tahun 1929. Kincir VAWT ini merupakan jenis
yang paling sederhana dan menjadi versi besar
dari anemometer. Kincir Savonius dapat berputar
karena adanya gaya dorong dari angin, sehingga
putaran rotorpun tidak akan melebihi kecepatan
angin. Meskipun daya koefisien untuk jenis
turbin angin bervariasi antara 30% sampai 45%,
menurut banyak peneliti untuk jenis Savonius
biasanya tidak lebih dari 25%. Jenis turbin ini
cocok untuk aplikasi daya yang rendah dan
biasanya digunakan pada kecepatan angin yang
berbeda. (Savonius SJ. The S-Rotor and its
applications : 1931
Gambar 1. Prinsip kerja type Savonius – VAWT
b. Type Darrieus VAWT ditemukan oleh seorang
insinyur Perancis George Jeans Maria Darrieus
yang dipatenkan pada tahun 1931. Ia memiliki 2
bentuk turbin yang digunakan diantaranya adalah
‘‘Eggbeater/ Curved Bladed’’ dan ‘‘Straight-
bladed’’ VAWT. Sketsa dari kedua variasi
konsep Darrieus ditunjukkan dalam gambar 3, 4
dan 5. Kincir angin Darrieus VAWT mempunyai
bilah sudu yang disusun dalam posisi simetri
dengan sudu bilah yang diatur relatif terhadap
poros. Pengaturan ini cukup efektif untuk
menangkap berbagai arah angin. Berbeda dengan
Savonius, kincir angin Darrieus bergerak dengan
memanfaatkan gaya angkat yang terjadi ketika
angin bertiup. Bilah sudu turbin Darrieus
bergerak berputar mengelilingi sumbu. (Darrieus
GJM. Turbine Having Its Rotating Shaft
Transverse To The Flow Of The Current : 1931)
F02-3
(a) (b)
.Gambar 2. Contoh type-type turbin kategori
Savonius (a) Type tiga-stack Savonius VAWT
(b) Helix S322 VAWT
Gambar 3. Eggbeater/Curved Bladed Darrieus
VAWT.
Gambar 4. Straight-Bladed Darrieus VAWT
Gambar 5. Prinsip kerja type Darrieus VAWT
Gambar 6. H-Rotor - VAWT
c. Type H-rotor ditunjukkan pada gambar 6,
dikembangkan di Inggris melalui penelitian yang
dilakukan selama 1970-1980an, diuraikan bahwa
mekanisme yang digunakan pada pisau berbilah
lurus (Straight-bladed) Darrieus VAWT tidak
diperlukan, ternyata ditemukan bahwa efek
hambatan yang diciptakan oleh sebuah pisau
akan membatasi kecepatan aliran angin. Oleh
karena itu, H-rotor akan mengatur semua
kecepatan angin untuk mencapai kecepatan
putaran optimalnya.
Dibawah ini adalah beberapa contoh turbin type
Darrieus VAWT yang telah digunakan:
F02-4
Gambar 7. A Darrieus VAWT on the Magdalen
Islands
Gambar 8. Windspire VAWTs
Gambar 9. Venco Twister ; Vertikon-H50 & helical
twisted VAWT ‘s
1.2. Teori dan model matematik
Tenaga mekanik ialah tenaga yang terkait
dengan gerak sesuatu benda, yaitu tenaga yang
dimiliki oleh suatu jasad/benda yang disebabkan oleh
pergerakannya disebut tenaga kinetik. Tenaga ini
sesuai dengan kerja yang diperlukan untuk
menghentikan jasad yang sedang bergerak. Jasad
bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v
mempunyai tenaga :
2
.
2
1
vmEk ... (1)
Angin adalah fluida yang bergerak sehingga
mempunyai energi kinetik sebagai energi potensial.
Energi potensial angin yang bergerak dengan
kecepatan V, dan dinyatakan sebagai desitas energi
adalah (Allaire, et al, 1982) sebagai berikut:
3
2
1
V
A
P
U … (2)
Dimana P = energi angin; A = luas normal
kecepatan angin; ρ = densitas udara (sekitar 0.07654
lbm/ft3
atau 1.23 kg/m3
), V = kecepatal angin.
Model matematika berdasarkan analisa
kelompok bilangan tak berdimensi untuk mencari
rotasi rotor (rpm), pada type kincir angin reka bentuk
adalah mengikuti persamaan dibawah ini:
d
s
cba
A
A
r
A
V
rg
g
Vrm
B
V
¸
¹
·
¨
©
§
¸
¹
·
¨
©
§
¸
¹
·
¨
©
§
¸¸
¹
·
¨¨
©
§
¸
¹
·
¨
©
§
..
..
.
.
..
. 22
22
U
Z … (3)
d
s
cba
A
A
r
A
V
rg
g
Vrm
VB ¸
¹
·
¨
©
§
¸
¹
·
¨
©
§
¸
¹
·
¨
©
§
¸¸
¹
·
¨¨
©
§
..
..
.
.
..
.. 22
22
U
Z
…(4)
Persamaan diatas menunjukan rotasi rotor (ω) adalah
tergantung dari massa bilah (m), jari-jari girasi (r),
kecepatan angin (V), densitas angin (ρ), luas bilah (A)
dan luas sirip (As). Apabila rotasi rotor diketahui
maka dapat dihitung energi tang terdapat pada rotor
yang berotasi yaitu :
222
...
2
1
)..(..
2
1
rmnrmnER ZZ … (5)
Energi rotor terdiri dari duaa faktor yang berbeda
yaitu (n.m.r2
) merupkan sifat benda yang berotasi,
tergantung dari massa benda (m) dan jumlah benda
(bilah) yang tersebar pada sekitar sumbu rotor (n) dan
jari-jari girasi (r), yang disebut sebagai moment
Inersia (I) atau momen kedua. Sedangkan (1/2.ω2
)
dapat berubah-ubah sesuai dengan kecepatan rotasi.
22
..
2
1
.. ZIErmnI Ro … (6)
F02-5
II. Metodologi
Rancangan kincir angin VAWT model baru,
sirip-sirip bilah dibuat dari bahan polycarbonat,
dengan kerangka besi atau aluminium. Bilah
dibuat 3 karena lebih seimbang terhadap rotor.
Sirip ini dibuat sedemikian rupa sehingga
apabila bilah berada di posisi berlawanan arah
angin dengan putaran rotor, sirip sirip akan
terbuka oleh dorongan angin itu sendiri
sehingga tidak menghambat putaran kincir,
sebaliknya bila bilah berada pada posisi searah
dengan angin dan putaran rotor, sirip-sirip akan
menutup dan menerima daya dorong angin
untuk memutar rotor. Sehingga luas bilah (sudu)
tidak akan berpengaruh terhadap daya
penghambat, oleh itu luas bilah dapaat dibuat
lebar agar kolektor angin lebih besar.
Perancangan type ini akan meningkatan
efisiensi dan kincir mudah berputar atau
menurunkan keceatan angin minimum untuk
memutar rotor. Kincir angin ini mula-mula dibuat
dengan skala laboratorium, untuk pengamatan
lebih lanjut. Gambar 7 menunjukan kejelasan
rancangan kincir angin ini.
Metoda kajian yang akan dilakukan yaitu:
Kincir dibuat dengan skala laboratorium. Kincir
dimasukan ke dalam kolom angin buatan dengan
ukuran yang disesuaikan, untuk mempermudah
variasi kecepatan angin. Data-data yang diambil
adalah rotasi rotor (rmp) dan kecepatan angin.
Variabel-variabel yang mungkin dilakukan adalah
luas bilah, perbandingan luas sirip dan luas bilah
(jumlah sirip/bilah), jari-jari girasi dan kecepatan
angin. Gambar 8 menunjukan skema rangkaian alat
penelitian. Data-data yang diperoleh dibandingan
dengan data hasil perhitungan persamaan model
matematik untuk mendapatkan konstanta-konstanta
yang sesuai.
Gambar 10. Kincir Angin Bilah Bersirip
Gambar 11: skema alat penelitian
III. Pembahasan
Enegri angin yang diterima tergantung dari luas
kolektor angin atau bilah dari kincir, pada model-
model VAWT sebelumnya dikatakan efisiensi rendah
karena perbandingan daya dorong dan penghambat
relatif kecil, type pada rancangan ini membuat
perbandingan daya dorong jauh besar dari daya
hambat sehingga efisiensi menjadi naik, dan pada
Turbine’s tower
Arah rotasi rotor
Arah angin Tower turbin
Posisi blade berlawanan
Posisis blade searah
Lorong angin
Kipas
Angin
Rotor
Bilah
F02-6
luas kolektor angin yang sama bentuk kincir ini
relatif lebih kecil. Kincir ini lebih mudah berputar
atau kecepatan angin minimum untuk memutar turbin
mudah dapat diturunkan dibanding type yang sudah
ada, sehingga turbin ini dapat diterapkan di semua
lokasi yang memiliki kecepatan dan arah angin yang
berberubah-ubah.
Merujuk dari model matematika yang kami
susun, power atau rotasi rotor dipengaruhi oleh berat
bilah kincir, luas bilah, perbandingan luas sirip dan
luas bilah (jumlah sirip/bilah) serta jari-jari girasi
(jarak bilah ke sumbu rotor) serta kecepatan angin.
Pengaruh yang dominan pada type rancangan ini
akan dilihat pada perbandingan pangkat daripada
kelompok bilangan-bilangan takberdimensi pada
model ini, yang peroleh dari perbandingan data
eksperimen dan data terhitung. Kelengkapan
konstanta-konstanta pada persamaan matamatik
tersebuat akan mempermudah perancangan atau scale
up dari turbin untuk kapasitas yang lebih besar.
Turbin angin rancangan ini dapat diaplikasikan di
lokasi manapun yang mempunyai kecepatan dan arah
angin yang berfluktuasi, sehingga dapat membantu
program pemerintah untuk pemerataan listrik dan
mambantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Teknologi ini adalah teknologi bersih, yang
memanfaatkan sumber tenaga alami dan berwawasan
lingkungan.
IV. Summary
1. Turbin angin aksis vertikal rancangan ini lebih
efisien dan lebih mudah berputar dibanding
dengan type-type yang sudah ada sehingga dapat
diterapkan di semua lokasi yang memiliki
kecepatan dan arah angin yang berubah-ubah.
Rancangan ini mudah dibuat dengan bahan-
bahan yang mudah didapatkan dan relatif murah
sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat
menengah kebawah yang unmumnya belum
menikmati jaringan listrik.
2. Rencana yang akan dilakukan adalah membuat
model kingcir dan mengkajinya pada lorong
angin. Perbandingan data hasil perhitungan
persamaan model matematik dan data-data
eksperimen untuk mendapatkan konstanta-
konstanta yang sesuai, akan mempermudah scale
up untuk membuat turbin dengan kapasitas yang
lebih besar.
3. Teknologi ini adalah teknologi bersih yang
berwawasan lingkungan dan memanfaatkan
sumber tenaga alami yang gratis.
4. Manfaat dari rancangan ini adalah untuk
pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan,
membantu program pemerintah untuk
pemerataan listrik dan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
V. Pustaka
Ackermann, T. 2005, Wind Power in Power Systems.
West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.
Allaire, W.F, Kennedy, W.J. Jr., Spielvogel, L.G,
Witte, L.C., 1982, Energy Managemen
Hand Book,ed. Wayne C. Tunner, John
Wiley & Sons, Canada.
Eriksson, S., Bernhoff, H. & Leijon, M. 2008,
Evaluation of different turbine concepts for
wind power. Renewable and Sustainable
Energy Reviews 12: 1419-1434
Gasch, R. & Twele, J. 2002, Wind Power Plants:
Fundamentals, Design, Construction and
Operation. James and James, London and
Solarpraxis, Berlin.
Ibrahim Al-Bahadly, 2009, Building a wind turbine
for rural home, Energy for Sustainable
Development, 13: 159–165
Islam, M., Ting, D. S. K. & Fartaj, A. 2008,
Aerodynamic models for Darrieus-type
straight-bladed vertical axis wind turbines.
Renewable and Sustainable Energy Reviews
12: 1087-1109.
Joselin Herbert, G.M., Iniyan, S., Sreevalsan E.,
Rajapandian, S., 2007 , A review of wind
energy technologies, Renewable and
Sustainable Energy Reviews,11: 1117–1145
Wikipedia contributor. 2009a, 2009b. Savonius wind
turbine. Wikipedia, The Free Encyclopedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Darrieus_wind_
turbine;http://en.wikipedia.org/wiki/Savoniu
s_wind_turbine ; www.helixwind.com ;
www.mariahpower.com;
www.vencopower.com [02nd
December
2009]

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis generator pembangkit listrik
Analisis  generator pembangkit listrikAnalisis  generator pembangkit listrik
Analisis generator pembangkit listrikYogi Simamora
 
Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9DaniApriyanto
 
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangelaEnergi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangelaFISIKAUKI
 
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaJenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaNur Ilham
 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIARidha Faturachmi
 
Laporan Turbin
Laporan TurbinLaporan Turbin
Laporan TurbinYahya Ynh
 
TURBIN PELTON
TURBIN PELTONTURBIN PELTON
TURBIN PELTONDwi Ratna
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanAdy Purnomo
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin airKhairul Fadli
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTYOHANIS SAHABAT
 
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"555
 

Mais procurados (20)

Analisis generator pembangkit listrik
Analisis  generator pembangkit listrikAnalisis  generator pembangkit listrik
Analisis generator pembangkit listrik
 
Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9
 
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangelaEnergi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangela
 
Bab i vi
Bab i viBab i vi
Bab i vi
 
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaJenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
 
Turbin air
Turbin airTurbin air
Turbin air
 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
 
Laporan Turbin
Laporan TurbinLaporan Turbin
Laporan Turbin
 
TURBIN PELTON
TURBIN PELTONTURBIN PELTON
TURBIN PELTON
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
 
Turbin pelton
Turbin peltonTurbin pelton
Turbin pelton
 
3
33
3
 
Energi pasang surut
Energi pasang surutEnergi pasang surut
Energi pasang surut
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
 
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
 
makalah Prime mover
makalah Prime mover makalah Prime mover
makalah Prime mover
 
Energi gelombang laut
Energi gelombang laut Energi gelombang laut
Energi gelombang laut
 
Poer poin ank sma
Poer poin ank smaPoer poin ank sma
Poer poin ank sma
 

Destaque

2015-2016 MS4 Annual Report
2015-2016 MS4 Annual Report2015-2016 MS4 Annual Report
2015-2016 MS4 Annual ReportLisa Deason
 
The most memorable moments c. rodriguez
The most memorable moments c. rodriguezThe most memorable moments c. rodriguez
The most memorable moments c. rodriguezChristian Rodriguez
 
2015 Smiths Station Alabama Storm Water Management Annual Report
2015 Smiths Station Alabama Storm Water Management Annual Report2015 Smiths Station Alabama Storm Water Management Annual Report
2015 Smiths Station Alabama Storm Water Management Annual ReportLisa Deason
 
EL PETIT UNIVERS . Fins a 3 anys
EL PETIT UNIVERS . Fins a 3 anysEL PETIT UNIVERS . Fins a 3 anys
EL PETIT UNIVERS . Fins a 3 anysEditorial Barcanova
 
behavior just before speaking
behavior just before speakingbehavior just before speaking
behavior just before speakingChristian Suayan
 
What is spray paint art secrets
What is spray paint art secretsWhat is spray paint art secrets
What is spray paint art secretssomerville135
 
Guia d'aula de Llengua catalana. El desenvolupament de les unitats del llibre...
Guia d'aula de Llengua catalana. El desenvolupament de les unitats del llibre...Guia d'aula de Llengua catalana. El desenvolupament de les unitats del llibre...
Guia d'aula de Llengua catalana. El desenvolupament de les unitats del llibre...Editorial Barcanova
 

Destaque (9)

2015-2016 MS4 Annual Report
2015-2016 MS4 Annual Report2015-2016 MS4 Annual Report
2015-2016 MS4 Annual Report
 
The most memorable moments c. rodriguez
The most memorable moments c. rodriguezThe most memorable moments c. rodriguez
The most memorable moments c. rodriguez
 
2015 Smiths Station Alabama Storm Water Management Annual Report
2015 Smiths Station Alabama Storm Water Management Annual Report2015 Smiths Station Alabama Storm Water Management Annual Report
2015 Smiths Station Alabama Storm Water Management Annual Report
 
EL PETIT UNIVERS . Fins a 3 anys
EL PETIT UNIVERS . Fins a 3 anysEL PETIT UNIVERS . Fins a 3 anys
EL PETIT UNIVERS . Fins a 3 anys
 
Ht
HtHt
Ht
 
F150
F150F150
F150
 
behavior just before speaking
behavior just before speakingbehavior just before speaking
behavior just before speaking
 
What is spray paint art secrets
What is spray paint art secretsWhat is spray paint art secrets
What is spray paint art secrets
 
Guia d'aula de Llengua catalana. El desenvolupament de les unitats del llibre...
Guia d'aula de Llengua catalana. El desenvolupament de les unitats del llibre...Guia d'aula de Llengua catalana. El desenvolupament de les unitats del llibre...
Guia d'aula de Llengua catalana. El desenvolupament de les unitats del llibre...
 

Semelhante a 44

Pembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi anginPembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi anginchairini fikry
 
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajukRekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajukVino Valentino Friend
 
Andrew hidayat 99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
 Andrew hidayat   99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe Andrew hidayat   99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
Andrew hidayat 99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-peAndrew Hidayat
 
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...Bagus Surya Premono
 
13981017.ppt
13981017.ppt13981017.ppt
13981017.pptQoriaina4
 
Rekayasa Sistem
Rekayasa SistemRekayasa Sistem
Rekayasa SistemFitriah27
 
Penerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir anginPenerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir anginAgam Real
 
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganPerancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganIgst Putra
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapaltanalialayubi
 
Motor penggerak listrik
Motor penggerak listrikMotor penggerak listrik
Motor penggerak listrikToto Wahid
 
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrikPeran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrikYanu Priandana
 
Divian tugas teknik tenaga listrik generator ac
Divian tugas teknik tenaga listrik generator acDivian tugas teknik tenaga listrik generator ac
Divian tugas teknik tenaga listrik generator acdivianyusi
 
Generator & transfometer
Generator & transfometerGenerator & transfometer
Generator & transfometerAdila Fauziyah
 
Pembangkit tenaga listrik 1.pdf
Pembangkit tenaga listrik 1.pdfPembangkit tenaga listrik 1.pdf
Pembangkit tenaga listrik 1.pdfbudisugiarto2
 

Semelhante a 44 (20)

Pembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi anginPembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi angin
 
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajukRekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
 
Andrew hidayat 99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
 Andrew hidayat   99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe Andrew hidayat   99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
Andrew hidayat 99193-id-sistem-energi-angin-skala-kecil-untuk-pe
 
Pltb
PltbPltb
Pltb
 
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
 
Pltb
PltbPltb
Pltb
 
13981017.ppt
13981017.ppt13981017.ppt
13981017.ppt
 
Rekayasa Sistem
Rekayasa SistemRekayasa Sistem
Rekayasa Sistem
 
Penerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir anginPenerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir angin
 
4614 10053-1-sm
4614 10053-1-sm4614 10053-1-sm
4614 10053-1-sm
 
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganPerancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Laporan analisis
Laporan analisisLaporan analisis
Laporan analisis
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
 
Motor penggerak listrik
Motor penggerak listrikMotor penggerak listrik
Motor penggerak listrik
 
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrikPeran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
 
Divian tugas teknik tenaga listrik generator ac
Divian tugas teknik tenaga listrik generator acDivian tugas teknik tenaga listrik generator ac
Divian tugas teknik tenaga listrik generator ac
 
Turbin air gunawan
Turbin air gunawanTurbin air gunawan
Turbin air gunawan
 
Generator & transfometer
Generator & transfometerGenerator & transfometer
Generator & transfometer
 
Pembangkit tenaga listrik 1.pdf
Pembangkit tenaga listrik 1.pdfPembangkit tenaga listrik 1.pdf
Pembangkit tenaga listrik 1.pdf
 

44

  • 1. F02-1 GENERATOR LISTRIK TENAGA ANGIN (A NOVEL DESIGN OF VERTICAL AXIS WIND TURBINE FOR POWER GENERATION) Tjukup Marnoto Jurusan Teknik Kimia, Fak. Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Jogjakarta Jln. SWK 104 lingkar urata, condongcatur, Jogjakarta 55283. tjukup@gmail.com Abstract Wind is an alternative source of energy which is environmental friendly. Wind energy conversion into electricity involves two stages. First, wind turbine converts wind energy into kinetic energy in form of rotational energy. Rotational movement of the turbine is then utilized to spin a power generator which converts kinetic energy into electrical energy. There are two categories of wind turbine which are horizontal axis wind turbine (HAWT) and vertical axis wind turbine (VAWT). VAWT has several advantages compared to HAWT besides its main drawback of low efficiency. This novel design of vertical axis wind turbine is focused on the efficiency improvement by lowering the ratio of the resisting to the thrusting wind collector area and decreasing the minimum wind speed required to rotate the turbine. The novel turbine consists of three finned blades that in upwind position the fins will open thus decreasing the drag and in downwind position it will close and exposing largest area to capture wind energy. Equations for rotor speed and rotor spinning energy were obtained with mathematical modeling by using undimensioned array method. Variables in the equations can be obtained by comparing calculated to experimental data. This novel design improves efficiency and decreases wind start-up speed, therefore it is suitable to be implemented at various locations with fluctuating wind speed and direction. Abstrak Angin adalah merupakan sumber energi alternatif yang bersih dan ramah lingkungan. Konversi energi angin kepdada energi listrik melalui dua tahapan yaitu kincir angin untuk mengkonversi energi angin menjadi energi kinetik (rotasi), rotasi yang dihasilkan dipakai untuk memutar generator listrik untuk mengkonversi energi kinetik menjadi energi listrik. Kincir angin dikenal ada dua kategori yaitu turbin angin aksis horisontal (HAWT) dan turbin angin aksis vertikal (VAWT). Banyak kelebihan-kelebihan VAWT dibanding HAWT namun ada juga kekurangan atau kendala yaitu effisiensi lebih rendah. Prarancangan Turbin Angin Aksis Vertikal Model Baru ini difokuskan pada peningkatan efisiensi, dengan model yang dapat menurunkan energi darg penghambat dan memperluas kolektor energi drag (pendorong) sehingga akan meningkatkan efisiensi dan menurunkan kecepatan angin minimum yang dapat memutar turbin. Turbin angin yang dirancang ini memiliki 3 buah sudu bersirip, sudu ini bila berlawanan dengan arah angin dan putaran rotor maka sirip-sirip akan terbuka sehingga akan menurunkan energi drag (penghambat) sebaliknya bila posisi searah dengan arah angin dan putaran rotor sirip-sirip akan menutup karena dorongan angin itu sendiri sehingga meningkatkan daya dorong. Model matematik dengan metoda kelompok bilangan tak berdimensi didapat persamaan kecepatan rotor, dan energi putaran rotor. Konstanta pada persamaan tersebut akan diperoleh dengan pembandingan data hitungan dan data eksperimen. Dengan rancangan baru ini dapat meningkatkan efisiensi konversi energi dan menurunkan kecepatan angin minimum untuk memutar turbin, sehingga turbin ini adapat diterapkan di semua lokasi yang memiliki kecepatan dan arah angin yang ubah-ubah. Keywoords: VAWT, kincir angin, renewable energy, wind turbine. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” ISSN 1693 – 4393 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 26 Januari 2010 PRARANCANGAN KINCIR ANGIN AXIS VERTIKAL TYPE BARU UNTUK
  • 2. F02-2 I. Pendahuluan Pengembangan energi alternatif baru dan terbarukan sedang digalakkan melalui kebijakan- kebijakan pemerintah untuk mendorong dan menfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan (hydro, matahari, panas bumi, biomassa dan juga angin). Energi angin merupakan energi terbarukan yang sangat fleksibel. Lain halnya energi air, pemanfaatan energi angin dapat dilakukan dimana-mana, baik di daerah landai maupun dataran tinggi, bahkan dapat di terapkan di laut. Pemanfaatan sumber energi angin di Indonesia masih langka, hal tersebut dimungkinkan teknologi atau pengetahuan yang belum populer, arah angin di daerah Indonesia mudah berubah-ubah dan kecepatannya berfluktuasi, kurang ekonomis, bahkan menurut Daryanto (2007) selama ini angin dipandang sebagai proses alami yang kurang memiliki nilai ekonomis bagi kegiatan produktif masyarakat. Namun daerah-daerah yang memiliki potensi energi angin yang tinggi perlu diidentifikasi agar pemanfaatan energi angin ini lebih kompetitif dibandingkan dengan energi alternatif lainnya. 1.1 Kategori dan type kincir angin Kincir angin dikenal ada dua kategori yaitu turbin angin dengan aksis horisontal (HAWT) dan turbin angin aksis vertikal (VAWT). Kendala penggunaan turbin angin adalah kondisi geografis pada suatu wilayah dimana kecepatan angin dan arah angin yang berubah-ubah sepanjang waktu. Oleh karena itu, turbin angin yang sesuai adalah turbin yang dapat menerima angin dari segala arah selain itu juga mampu megimbangi angin dalam kecepatan yang rendahyaitu turbin angin aksis vertikal (VAWT). Turbin ini memiliki efisiensi yang lebih kecil dibandingkan dengan turbin angin sumbu horizontal. Tetapi ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh turbin sumbu vertikal, antara lain : aman, mudah membangunnya, bisa dipasang tidak jauh dari tanah, dan lebih baik dalam menangani turbulensi angin, sehingga generator dan gearbox bisa ditempatkan tidak jauh dari permukaan tanah, dan juga akan meringankan beban tower dan memudahkan dalam perawatan. Disamping itu keuntungan utama dari jenis kincir ini adalah satu bagian rotor bergerak dimana tidak ada mekanisme yaw yang diperlukan, yaitu sistem yang mengatur posisi baling-baling agar tetap menghadap angin secara frontal sehingga kincir dapat menangkap energi angin dari berbagai arah dengan demikian dalam pembuatannya akan lebih sederhana. Ada berbagai type VAWT yang sering digunakan diantaranya adalah 1). Tipe Savonius 2).Tipe Darrieus 3). Tipe H-Rotor. a. Tipe Savonius VAWT seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2, diciptakan oleh seorang insinyur Finlandia SJ Savonius pada tahun 1929. Kincir VAWT ini merupakan jenis yang paling sederhana dan menjadi versi besar dari anemometer. Kincir Savonius dapat berputar karena adanya gaya dorong dari angin, sehingga putaran rotorpun tidak akan melebihi kecepatan angin. Meskipun daya koefisien untuk jenis turbin angin bervariasi antara 30% sampai 45%, menurut banyak peneliti untuk jenis Savonius biasanya tidak lebih dari 25%. Jenis turbin ini cocok untuk aplikasi daya yang rendah dan biasanya digunakan pada kecepatan angin yang berbeda. (Savonius SJ. The S-Rotor and its applications : 1931 Gambar 1. Prinsip kerja type Savonius – VAWT b. Type Darrieus VAWT ditemukan oleh seorang insinyur Perancis George Jeans Maria Darrieus yang dipatenkan pada tahun 1931. Ia memiliki 2 bentuk turbin yang digunakan diantaranya adalah ‘‘Eggbeater/ Curved Bladed’’ dan ‘‘Straight- bladed’’ VAWT. Sketsa dari kedua variasi konsep Darrieus ditunjukkan dalam gambar 3, 4 dan 5. Kincir angin Darrieus VAWT mempunyai bilah sudu yang disusun dalam posisi simetri dengan sudu bilah yang diatur relatif terhadap poros. Pengaturan ini cukup efektif untuk menangkap berbagai arah angin. Berbeda dengan Savonius, kincir angin Darrieus bergerak dengan memanfaatkan gaya angkat yang terjadi ketika angin bertiup. Bilah sudu turbin Darrieus bergerak berputar mengelilingi sumbu. (Darrieus GJM. Turbine Having Its Rotating Shaft Transverse To The Flow Of The Current : 1931)
  • 3. F02-3 (a) (b) .Gambar 2. Contoh type-type turbin kategori Savonius (a) Type tiga-stack Savonius VAWT (b) Helix S322 VAWT Gambar 3. Eggbeater/Curved Bladed Darrieus VAWT. Gambar 4. Straight-Bladed Darrieus VAWT Gambar 5. Prinsip kerja type Darrieus VAWT Gambar 6. H-Rotor - VAWT c. Type H-rotor ditunjukkan pada gambar 6, dikembangkan di Inggris melalui penelitian yang dilakukan selama 1970-1980an, diuraikan bahwa mekanisme yang digunakan pada pisau berbilah lurus (Straight-bladed) Darrieus VAWT tidak diperlukan, ternyata ditemukan bahwa efek hambatan yang diciptakan oleh sebuah pisau akan membatasi kecepatan aliran angin. Oleh karena itu, H-rotor akan mengatur semua kecepatan angin untuk mencapai kecepatan putaran optimalnya. Dibawah ini adalah beberapa contoh turbin type Darrieus VAWT yang telah digunakan:
  • 4. F02-4 Gambar 7. A Darrieus VAWT on the Magdalen Islands Gambar 8. Windspire VAWTs Gambar 9. Venco Twister ; Vertikon-H50 & helical twisted VAWT ‘s 1.2. Teori dan model matematik Tenaga mekanik ialah tenaga yang terkait dengan gerak sesuatu benda, yaitu tenaga yang dimiliki oleh suatu jasad/benda yang disebabkan oleh pergerakannya disebut tenaga kinetik. Tenaga ini sesuai dengan kerja yang diperlukan untuk menghentikan jasad yang sedang bergerak. Jasad bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v mempunyai tenaga : 2 . 2 1 vmEk ... (1) Angin adalah fluida yang bergerak sehingga mempunyai energi kinetik sebagai energi potensial. Energi potensial angin yang bergerak dengan kecepatan V, dan dinyatakan sebagai desitas energi adalah (Allaire, et al, 1982) sebagai berikut: 3 2 1 V A P U … (2) Dimana P = energi angin; A = luas normal kecepatan angin; ρ = densitas udara (sekitar 0.07654 lbm/ft3 atau 1.23 kg/m3 ), V = kecepatal angin. Model matematika berdasarkan analisa kelompok bilangan tak berdimensi untuk mencari rotasi rotor (rpm), pada type kincir angin reka bentuk adalah mengikuti persamaan dibawah ini: d s cba A A r A V rg g Vrm B V ¸ ¹ · ¨ © § ¸ ¹ · ¨ © § ¸ ¹ · ¨ © § ¸¸ ¹ · ¨¨ © § ¸ ¹ · ¨ © § .. .. . . .. . 22 22 U Z … (3) d s cba A A r A V rg g Vrm VB ¸ ¹ · ¨ © § ¸ ¹ · ¨ © § ¸ ¹ · ¨ © § ¸¸ ¹ · ¨¨ © § .. .. . . .. .. 22 22 U Z …(4) Persamaan diatas menunjukan rotasi rotor (ω) adalah tergantung dari massa bilah (m), jari-jari girasi (r), kecepatan angin (V), densitas angin (ρ), luas bilah (A) dan luas sirip (As). Apabila rotasi rotor diketahui maka dapat dihitung energi tang terdapat pada rotor yang berotasi yaitu : 222 ... 2 1 )..(.. 2 1 rmnrmnER ZZ … (5) Energi rotor terdiri dari duaa faktor yang berbeda yaitu (n.m.r2 ) merupkan sifat benda yang berotasi, tergantung dari massa benda (m) dan jumlah benda (bilah) yang tersebar pada sekitar sumbu rotor (n) dan jari-jari girasi (r), yang disebut sebagai moment Inersia (I) atau momen kedua. Sedangkan (1/2.ω2 ) dapat berubah-ubah sesuai dengan kecepatan rotasi. 22 .. 2 1 .. ZIErmnI Ro … (6)
  • 5. F02-5 II. Metodologi Rancangan kincir angin VAWT model baru, sirip-sirip bilah dibuat dari bahan polycarbonat, dengan kerangka besi atau aluminium. Bilah dibuat 3 karena lebih seimbang terhadap rotor. Sirip ini dibuat sedemikian rupa sehingga apabila bilah berada di posisi berlawanan arah angin dengan putaran rotor, sirip sirip akan terbuka oleh dorongan angin itu sendiri sehingga tidak menghambat putaran kincir, sebaliknya bila bilah berada pada posisi searah dengan angin dan putaran rotor, sirip-sirip akan menutup dan menerima daya dorong angin untuk memutar rotor. Sehingga luas bilah (sudu) tidak akan berpengaruh terhadap daya penghambat, oleh itu luas bilah dapaat dibuat lebar agar kolektor angin lebih besar. Perancangan type ini akan meningkatan efisiensi dan kincir mudah berputar atau menurunkan keceatan angin minimum untuk memutar rotor. Kincir angin ini mula-mula dibuat dengan skala laboratorium, untuk pengamatan lebih lanjut. Gambar 7 menunjukan kejelasan rancangan kincir angin ini. Metoda kajian yang akan dilakukan yaitu: Kincir dibuat dengan skala laboratorium. Kincir dimasukan ke dalam kolom angin buatan dengan ukuran yang disesuaikan, untuk mempermudah variasi kecepatan angin. Data-data yang diambil adalah rotasi rotor (rmp) dan kecepatan angin. Variabel-variabel yang mungkin dilakukan adalah luas bilah, perbandingan luas sirip dan luas bilah (jumlah sirip/bilah), jari-jari girasi dan kecepatan angin. Gambar 8 menunjukan skema rangkaian alat penelitian. Data-data yang diperoleh dibandingan dengan data hasil perhitungan persamaan model matematik untuk mendapatkan konstanta-konstanta yang sesuai. Gambar 10. Kincir Angin Bilah Bersirip Gambar 11: skema alat penelitian III. Pembahasan Enegri angin yang diterima tergantung dari luas kolektor angin atau bilah dari kincir, pada model- model VAWT sebelumnya dikatakan efisiensi rendah karena perbandingan daya dorong dan penghambat relatif kecil, type pada rancangan ini membuat perbandingan daya dorong jauh besar dari daya hambat sehingga efisiensi menjadi naik, dan pada Turbine’s tower Arah rotasi rotor Arah angin Tower turbin Posisi blade berlawanan Posisis blade searah Lorong angin Kipas Angin Rotor Bilah
  • 6. F02-6 luas kolektor angin yang sama bentuk kincir ini relatif lebih kecil. Kincir ini lebih mudah berputar atau kecepatan angin minimum untuk memutar turbin mudah dapat diturunkan dibanding type yang sudah ada, sehingga turbin ini dapat diterapkan di semua lokasi yang memiliki kecepatan dan arah angin yang berberubah-ubah. Merujuk dari model matematika yang kami susun, power atau rotasi rotor dipengaruhi oleh berat bilah kincir, luas bilah, perbandingan luas sirip dan luas bilah (jumlah sirip/bilah) serta jari-jari girasi (jarak bilah ke sumbu rotor) serta kecepatan angin. Pengaruh yang dominan pada type rancangan ini akan dilihat pada perbandingan pangkat daripada kelompok bilangan-bilangan takberdimensi pada model ini, yang peroleh dari perbandingan data eksperimen dan data terhitung. Kelengkapan konstanta-konstanta pada persamaan matamatik tersebuat akan mempermudah perancangan atau scale up dari turbin untuk kapasitas yang lebih besar. Turbin angin rancangan ini dapat diaplikasikan di lokasi manapun yang mempunyai kecepatan dan arah angin yang berfluktuasi, sehingga dapat membantu program pemerintah untuk pemerataan listrik dan mambantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Teknologi ini adalah teknologi bersih, yang memanfaatkan sumber tenaga alami dan berwawasan lingkungan. IV. Summary 1. Turbin angin aksis vertikal rancangan ini lebih efisien dan lebih mudah berputar dibanding dengan type-type yang sudah ada sehingga dapat diterapkan di semua lokasi yang memiliki kecepatan dan arah angin yang berubah-ubah. Rancangan ini mudah dibuat dengan bahan- bahan yang mudah didapatkan dan relatif murah sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah yang unmumnya belum menikmati jaringan listrik. 2. Rencana yang akan dilakukan adalah membuat model kingcir dan mengkajinya pada lorong angin. Perbandingan data hasil perhitungan persamaan model matematik dan data-data eksperimen untuk mendapatkan konstanta- konstanta yang sesuai, akan mempermudah scale up untuk membuat turbin dengan kapasitas yang lebih besar. 3. Teknologi ini adalah teknologi bersih yang berwawasan lingkungan dan memanfaatkan sumber tenaga alami yang gratis. 4. Manfaat dari rancangan ini adalah untuk pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, membantu program pemerintah untuk pemerataan listrik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. V. Pustaka Ackermann, T. 2005, Wind Power in Power Systems. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd. Allaire, W.F, Kennedy, W.J. Jr., Spielvogel, L.G, Witte, L.C., 1982, Energy Managemen Hand Book,ed. Wayne C. Tunner, John Wiley & Sons, Canada. Eriksson, S., Bernhoff, H. & Leijon, M. 2008, Evaluation of different turbine concepts for wind power. Renewable and Sustainable Energy Reviews 12: 1419-1434 Gasch, R. & Twele, J. 2002, Wind Power Plants: Fundamentals, Design, Construction and Operation. James and James, London and Solarpraxis, Berlin. Ibrahim Al-Bahadly, 2009, Building a wind turbine for rural home, Energy for Sustainable Development, 13: 159–165 Islam, M., Ting, D. S. K. & Fartaj, A. 2008, Aerodynamic models for Darrieus-type straight-bladed vertical axis wind turbines. Renewable and Sustainable Energy Reviews 12: 1087-1109. Joselin Herbert, G.M., Iniyan, S., Sreevalsan E., Rajapandian, S., 2007 , A review of wind energy technologies, Renewable and Sustainable Energy Reviews,11: 1117–1145 Wikipedia contributor. 2009a, 2009b. Savonius wind turbine. Wikipedia, The Free Encyclopedia http://en.wikipedia.org/wiki/Darrieus_wind_ turbine;http://en.wikipedia.org/wiki/Savoniu s_wind_turbine ; www.helixwind.com ; www.mariahpower.com; www.vencopower.com [02nd December 2009]