SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Pertemuan ke-3


     SISTEM KODE




Tenia Wahyuningrum, S.Kom., MT
APA BEDANYA
   Bit
   Nibble
   Byte
   Word
   Double Word
APA BEDANYA
   Bit = binnary digit (digit pada bilangan biner)
   Nibble = kode biner 4 bit
   Byte = kode biner 8 bit
   Word =kode biner 16 bit
   Double Word = kode biner 32 bit
   1 byte = 8 bit
   1 Kilobyte =1 KB = 1024 byte = 210 byte
Bagaimana cara menyajikan data :
Bilangan negatif?
Simbol ?
Huruf ?
Ke dalam besaran digital?
Keterbatasan penyajian data
menggunakan sistem bilangan.

  Penyajian    Sistem    Sistem
    data      bilangan    kode
   Sistem kode dapat menampilkan berbagai
    jenis data yaitu
     bilangan,

     simbol   maupun
     huruf

     ke   dalam besaran digital
Kode BCD (BCD-8421)
   Tulis dalam bentuk kode BCD-8421, bilangan
    desimal 529 !

  5           2        9       Desimal
0101        0010      1001     BCD-8421
   Dalam sistem kode BCD terdapat 6 buah kode
    yang tidak dapat digunakan (invalid
    code), yaitu
        1010
        1011
        1100
        1101
        1110
        1111
   Coba perhatikan konversi kode BCD ke sistem
    desimal berikut ini !

    0110    1000      0011 1001  BCD
    6       8         3         9    des
0111      1100        0001  BCD
    7         invalid      1  desimal



137(10) =.......................(2)=.......................(BCD)
Kode Excess-3 (XS-3)
   Kode Excess-3  kode yang tiga angka
    lebih besar dari BCD 8421.
   Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu
    bilangan desimal, masing-masing digit
    ditambah dengan 3 desimal, kemudian
    dikonversi seperti cara pada konversi BCD
   Tulis dalam bentuk kode XS-3 bilangan
    desimal 12!

 Jawab :
  1         2
  3 +       3+
  4         5
0100        0101
   Pada XS-3, terdapat 6 kode yang tidak dapat
    diguankan yaitu
       0000
       0001,
       0010,
       1101,
       1110,   dan
       1111
   Ubah kode XS-3 1001 1100 0101 (XS-3) ke
    dalam bilangan desimal !

    1001    1100      0101 (XS-3)
    9       12        5
    3 -     3    -    3   -
    6       9         2
   Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 (XS-3) ke
    sistem desimal !

    0111    0001      1010 (XS-3)
    7       invalid        10
    3 -     3     -   3    -
    4       invalid   7
Kode Gray (Kelabu)
   Kode Gray  kenaikan hitungan
    (penambahan) dilakukan hanya dengan
    pengubahan keadaan satu bit saja.
   Biasanya digunakan sebagai data yang
    menunjukkan posisi dari suatu poros mesin
    yang berputar.
   Ubah 13(10) ke dalam kode Gray!

    13 (desimal)
     + +        +
    1 1      0    1 (biner)
    1 0       1    1
Kode ASCII (American Standard
Code for Information Intercahnge)
Tabel kode ASCII
Parity Bit
   Untuk mendeteksi adanya kemungkinan
    kesalahan pada kode-kode dalam komunikasi
    data, maka ditambahkan 1 bit yang disebut
    parity bit, yang ditempatkan pada MSB.
   Ada 2 metode
     Paritas genap
     Paritas ganjil
   Contoh :
   Kode ASCII untuk karakter C adalah
    1000011, memiliki jumlah bit 1 ganjil yaitu 3
    buah.
   Karena digunakan metode paritas
    genap, maka bit paritas yang ditambahkan
    adalah 1, sehingga kodenya menjadi :
       11000011
       1 = bit paritas genap
Tugas di upload melalui BLOG!
   Carilah informasi mengenai sistem kode
    berikut :
     Kelompok 1 : Kode Seven segment
     Kelompok 2 : Kode Boudot

     Kelompok 3 : Kode Sandi 4 atau 8

     Kelompok 4 : Kode SBDIC

     Kelompok 5 : Kode EBSDIC

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukanisukani
 
Teknik Digital
Teknik Digital Teknik Digital
Teknik Digital Rinanda S
 
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritLatihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritSiti Yuliati
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
Ekuivalensi logika
Ekuivalensi logikaEkuivalensi logika
Ekuivalensi logikarizqitohopi
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelradar radius
 
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 20201 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020AdanJauhary
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1pt.ccc
 
Metode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalMetode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalLelys x'Trezz
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11tahank
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAri Septiawan
 

Mais procurados (20)

16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
 
Teknik Digital
Teknik Digital Teknik Digital
Teknik Digital
 
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritLatihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
 
Array dan Contoh
Array dan ContohArray dan Contoh
Array dan Contoh
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Ekuivalensi logika
Ekuivalensi logikaEkuivalensi logika
Ekuivalensi logika
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Ukuran Keruncingan
Ukuran KeruncinganUkuran Keruncingan
Ukuran Keruncingan
 
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 20201 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Vektor jarak
Vektor jarakVektor jarak
Vektor jarak
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Metode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset OperasionalMetode Simpleks - Riset Operasional
Metode Simpleks - Riset Operasional
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 

Semelhante a Sistem Kode Digital

Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal SitiFauriah
 
Sistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeSistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeayusartika21
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Ismanu Rahadi
 
Edo A.G Kode Biner
Edo A.G   Kode BinerEdo A.G   Kode Biner
Edo A.G Kode BinerEdo A.G
 
Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6mharianto
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasidaru2501
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)personal
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Raflyzon Lie
 
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdf
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdfBAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdf
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdfRohimHermawan
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3adealfarisi
 

Semelhante a Sistem Kode Digital (20)

Ppt tugas teknik digital 2
Ppt tugas teknik digital 2Ppt tugas teknik digital 2
Ppt tugas teknik digital 2
 
Ppt tugas teknik digital 2
Ppt tugas teknik digital 2Ppt tugas teknik digital 2
Ppt tugas teknik digital 2
 
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
 
Sistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeSistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kode
 
Bab 1 siskom
Bab 1 siskomBab 1 siskom
Bab 1 siskom
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
 
Edo A.G Kode Biner
Edo A.G   Kode BinerEdo A.G   Kode Biner
Edo A.G Kode Biner
 
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
 
P5-6
P5-6P5-6
P5-6
 
Presentasi bab 6
Presentasi bab 6Presentasi bab 6
Presentasi bab 6
 
Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6
 
Persentasi bab 6
Persentasi bab 6Persentasi bab 6
Persentasi bab 6
 
Presentation6
Presentation6Presentation6
Presentation6
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasi
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
 
AOK 02
AOK 02AOK 02
AOK 02
 
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)
 
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdf
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdfBAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdf
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdf
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 

Mais de Tenia Wahyuningrum (20)

Measuring User Experience
Measuring User ExperienceMeasuring User Experience
Measuring User Experience
 
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
 
10th heuristic evaluation
10th heuristic evaluation10th heuristic evaluation
10th heuristic evaluation
 
Good vs bad design
Good vs bad designGood vs bad design
Good vs bad design
 
Media sosial untuk pembelajaran
Media sosial untuk pembelajaranMedia sosial untuk pembelajaran
Media sosial untuk pembelajaran
 
4th human factors (2)
4th human factors (2)4th human factors (2)
4th human factors (2)
 
Human factors
Human factorsHuman factors
Human factors
 
Historical Context of HCI
Historical Context of HCIHistorical Context of HCI
Historical Context of HCI
 
Trends in Human Computer Interaction
Trends in Human Computer InteractionTrends in Human Computer Interaction
Trends in Human Computer Interaction
 
Good data, for better life
Good data, for better lifeGood data, for better life
Good data, for better life
 
Teori pnp
Teori pnpTeori pnp
Teori pnp
 
Plagiarisme
PlagiarismePlagiarisme
Plagiarisme
 
Struktur data & computer trends 2015 2016
Struktur data & computer trends 2015 2016Struktur data & computer trends 2015 2016
Struktur data & computer trends 2015 2016
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Research method
Research methodResearch method
Research method
 
Basic research
Basic researchBasic research
Basic research
 
Pengenalan android
Pengenalan androidPengenalan android
Pengenalan android
 
Mobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluanMobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluan
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 

Sistem Kode Digital

  • 1. Pertemuan ke-3 SISTEM KODE Tenia Wahyuningrum, S.Kom., MT
  • 2. APA BEDANYA  Bit  Nibble  Byte  Word  Double Word
  • 3. APA BEDANYA  Bit = binnary digit (digit pada bilangan biner)  Nibble = kode biner 4 bit  Byte = kode biner 8 bit  Word =kode biner 16 bit  Double Word = kode biner 32 bit  1 byte = 8 bit  1 Kilobyte =1 KB = 1024 byte = 210 byte
  • 4. Bagaimana cara menyajikan data : Bilangan negatif? Simbol ? Huruf ? Ke dalam besaran digital?
  • 5. Keterbatasan penyajian data menggunakan sistem bilangan. Penyajian Sistem Sistem data bilangan kode
  • 6. Sistem kode dapat menampilkan berbagai jenis data yaitu  bilangan,  simbol maupun  huruf  ke dalam besaran digital
  • 7. Kode BCD (BCD-8421)  Tulis dalam bentuk kode BCD-8421, bilangan desimal 529 ! 5 2 9  Desimal 0101 0010 1001  BCD-8421
  • 8. Dalam sistem kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (invalid code), yaitu 1010 1011 1100 1101 1110 1111
  • 9. Coba perhatikan konversi kode BCD ke sistem desimal berikut ini ! 0110 1000 0011 1001  BCD 6 8 3 9  des
  • 10. 0111 1100 0001  BCD 7 invalid 1  desimal 137(10) =.......................(2)=.......................(BCD)
  • 11. Kode Excess-3 (XS-3)  Kode Excess-3  kode yang tiga angka lebih besar dari BCD 8421.  Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan desimal, masing-masing digit ditambah dengan 3 desimal, kemudian dikonversi seperti cara pada konversi BCD
  • 12. Tulis dalam bentuk kode XS-3 bilangan desimal 12!  Jawab : 1 2 3 + 3+ 4 5 0100 0101
  • 13. Pada XS-3, terdapat 6 kode yang tidak dapat diguankan yaitu  0000  0001,  0010,  1101,  1110, dan  1111
  • 14. Ubah kode XS-3 1001 1100 0101 (XS-3) ke dalam bilangan desimal ! 1001 1100 0101 (XS-3) 9 12 5 3 - 3 - 3 - 6 9 2
  • 15. Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 (XS-3) ke sistem desimal ! 0111 0001 1010 (XS-3) 7 invalid 10 3 - 3 - 3 - 4 invalid 7
  • 16. Kode Gray (Kelabu)  Kode Gray  kenaikan hitungan (penambahan) dilakukan hanya dengan pengubahan keadaan satu bit saja.  Biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan posisi dari suatu poros mesin yang berputar.
  • 17. Ubah 13(10) ke dalam kode Gray! 13 (desimal) + + + 1 1 0 1 (biner) 1 0 1 1
  • 18. Kode ASCII (American Standard Code for Information Intercahnge)
  • 20. Parity Bit  Untuk mendeteksi adanya kemungkinan kesalahan pada kode-kode dalam komunikasi data, maka ditambahkan 1 bit yang disebut parity bit, yang ditempatkan pada MSB.  Ada 2 metode  Paritas genap  Paritas ganjil
  • 21. Contoh :  Kode ASCII untuk karakter C adalah 1000011, memiliki jumlah bit 1 ganjil yaitu 3 buah.  Karena digunakan metode paritas genap, maka bit paritas yang ditambahkan adalah 1, sehingga kodenya menjadi : 11000011 1 = bit paritas genap
  • 22. Tugas di upload melalui BLOG!  Carilah informasi mengenai sistem kode berikut :  Kelompok 1 : Kode Seven segment  Kelompok 2 : Kode Boudot  Kelompok 3 : Kode Sandi 4 atau 8  Kelompok 4 : Kode SBDIC  Kelompok 5 : Kode EBSDIC