1. Pertemuan ke-3
SISTEM KODE
Tenia Wahyuningrum, S.Kom., MT
2. APA BEDANYA
Bit
Nibble
Byte
Word
Double Word
3. APA BEDANYA
Bit = binnary digit (digit pada bilangan biner)
Nibble = kode biner 4 bit
Byte = kode biner 8 bit
Word =kode biner 16 bit
Double Word = kode biner 32 bit
1 byte = 8 bit
1 Kilobyte =1 KB = 1024 byte = 210 byte
11. Kode Excess-3 (XS-3)
Kode Excess-3 kode yang tiga angka
lebih besar dari BCD 8421.
Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu
bilangan desimal, masing-masing digit
ditambah dengan 3 desimal, kemudian
dikonversi seperti cara pada konversi BCD
12. Tulis dalam bentuk kode XS-3 bilangan
desimal 12!
Jawab :
1 2
3 + 3+
4 5
0100 0101
13. Pada XS-3, terdapat 6 kode yang tidak dapat
diguankan yaitu
0000
0001,
0010,
1101,
1110, dan
1111
14. Ubah kode XS-3 1001 1100 0101 (XS-3) ke
dalam bilangan desimal !
1001 1100 0101 (XS-3)
9 12 5
3 - 3 - 3 -
6 9 2
15. Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 (XS-3) ke
sistem desimal !
0111 0001 1010 (XS-3)
7 invalid 10
3 - 3 - 3 -
4 invalid 7
16. Kode Gray (Kelabu)
Kode Gray kenaikan hitungan
(penambahan) dilakukan hanya dengan
pengubahan keadaan satu bit saja.
Biasanya digunakan sebagai data yang
menunjukkan posisi dari suatu poros mesin
yang berputar.
17. Ubah 13(10) ke dalam kode Gray!
13 (desimal)
+ + +
1 1 0 1 (biner)
1 0 1 1
20. Parity Bit
Untuk mendeteksi adanya kemungkinan
kesalahan pada kode-kode dalam komunikasi
data, maka ditambahkan 1 bit yang disebut
parity bit, yang ditempatkan pada MSB.
Ada 2 metode
Paritas genap
Paritas ganjil
21. Contoh :
Kode ASCII untuk karakter C adalah
1000011, memiliki jumlah bit 1 ganjil yaitu 3
buah.
Karena digunakan metode paritas
genap, maka bit paritas yang ditambahkan
adalah 1, sehingga kodenya menjadi :
11000011
1 = bit paritas genap
22. Tugas di upload melalui BLOG!
Carilah informasi mengenai sistem kode
berikut :
Kelompok 1 : Kode Seven segment
Kelompok 2 : Kode Boudot
Kelompok 3 : Kode Sandi 4 atau 8
Kelompok 4 : Kode SBDIC
Kelompok 5 : Kode EBSDIC