SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA
TIMUR
KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN NGANJUK
NGANJUK, DESEMBER 2014
KPH BOJONEGORO
KPH KEDIRI
KPH JOMBANG
KPH SARADAN
PROFIL KPH NGANJUK- Utara
- Barat
- Selatan
- Timur
:
:
:
:
7°26’60” LS
111°45’12” BT
7°43’14” LS
111°59’24” BT
DAS Brantas dengan Sub DAS Widas, Kedung Pedet, Kuncir Kanan, Kuncir Kiri, Kedung Mancon,
Rejoso, Kedung Padang, Senggowar, Tretes, Kedung Soko, Konang, Tunggak.
LUAS : 21.273,1 Ha; 2 BH; 5 BKPH; 23 RPH
P#9. PEMELIHARAAN HCVF / KBKT
9.1.Penilaian untuk menentukan keberadaan karakter yang
konsisten dengan KBKT akan dilakukan sesuai dengan skala
dan intensitas pengelolaan hutan.
9.2.Konsultasi dalam penentuan KBKT dan pilihan-pilihan upaya
pemeliharaannya.
9.3.Rencana pengelolaan hutan termasuk memuat upaya khusus
untuk memelihara dan meningkatkan KBKT. Upaya ini termuat
dalam ringkasan management plan.
9.4.Pemantauan efektifitas upaya pemeliharaan dan peningkatan
KBKT.
KEPATUHAN TERHADAP STANDARD FSC
Untuk mengetahui apakah di dalam wilayah unit
managemen hutan Perum Perhutani KPH Nganjuk
terdapat KBKT dengan melalui proses konsultasi
(ekologi dan sosial) sebagai pemenuhan prinsip
FSC Kriteria 9.1 dan 9.2.
Membangun strategi pengelolaan KBKT dengan
menggunakan proses PCP (Participotory
Conservation Planning) dan SCP (Site Conservation
Planning) sebagai pemenuhan prinsip FSC
Kriteria 9.3.
Membangun sistem monitoring pengelolaan KBKT
untuk mengetahui apakah strategi yang
dikembangkan sudah tepat atau belum sebagai
pemenuhan prinsip FSC Kriteria 9.4.
(Panduan Identifikasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia, Konsorsium Revisi HCV toolkit Indonesia, 2009)
• Kawasan yang Mempunyai Tingkat Keanekaragaman Hayati
yang Penting (NKT 1)
• Kawasan Bentang Alam yang Penting Bagi Dinamika Ekologi
Secara Alami (NKT 2)
• Kawasan yang Mempunyai Ekosistem Langka atau
Terancam Punah (NKT 3)
• Kawasan Yang Menyediakan Jasa-jasa
Lingkungan Alami (NKT 4)
• Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting untuk
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Lokal (NKT 5)
• Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting Untuk
Identitas Budaya Tradisional Komunitas Lokal (NKT 6)
KAWASAN HCVF HASIL IDENTIFIKASI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
NKT 1.
KEANEKARAGAMAN
HAYATI PENTING
• 1.738,5 HA
• HL, & HAS
NKT 2. BENTANG
ALAM PENTING BAGI
DINAMIKA EKOLOGI
• TIDAK DITEMUKAN
NKT 3. EKOSISTEM
LANGKA ATAU
TERANCAM PUNAH
• 2 Goa : Habitat
Kelelawar di Pt.147b
BKPH Tamanan dan
Pt.227a BKPH
Wengkal
JASA LINGK SOSIAL BUDAYA
NKT 4. JASA LINGKUNGAN
ALAMI
•49 TITIK SUMBER MATA
AIR, 12 Sub Das Brantas
•4 Waduk : S.Suko, Mbah
Irun, Manggarejo,
Omben.
•Luas Total : 1.179,4 Ha
•701,5 Ha Daerah Curam
NKT 5. PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR
MASYARAKAT LOKAL
•49 TITIK SUMBER MATA
AIR
•Sistem Tumpangsari
•Hijauan Makanan Ternak
•Pemenuhan Kayu Bakar
NKT 6. IDENTITAS BUDAYA
KOMUNITAS LOKAL
•10 LOKASI SITUS /
PUNDEN/ KUBURAN/
TEMPAT KERAMAT TOTAL
SELUAS 2,95 HA
TAHAPAN KEGIATAN IDENTIFIKASI HCVF
No Tahapan Kegiatan Pelaksanaan
1 Survey Biodiversity Tahap I 2010
2 DPPL 2010
3 Kajian Studi Dampak Sosial 2010
4 Kajian SDS 2010
5 Kajian HCVF (Ekologi & Konsultasi Sosial)
dan Pengelolaan HCVF dengan
menggunakan metode SCP (Site
Conservation Planning) dan PCP
(Participatory Conservation Planning)
2011
6 FGD SCP 2011
7 Finalisasi Dokumen HCVF 2011
8 Konsultasi Publik Hasil Identifikasi HCVF 2012
8 Tanggapan Tenaga Ahli HCVF 2013
9 Konsultasi Publik Indentifikasi, Hasil
Monev dan Rencana Pengelolaan HCVF
2014
(Panduan Identifikasi Kawasan bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia, Konsorsium Revisi HCV toolkit Indonesia, 2009)
1. Survey Biodiversity
2. Identifikasi Mata Air,
Sungai dan Waduk
3. Identifikasi Situs
4. Studi Dampak Sosial
No. Nama Lokasi Jumlah Lokasi
1 Hutan Lindung 49
2
Hutan Alam Sekunder (HAS : HLT
& HAKL)
22
3 Mata Air 49
4 Sungai 101
5 Waduk 4
6 Goa 2
7 Situs Budaya 23
Jumlah 250
 Bulan Juli 2011
HASIL PENILAIAN KBKT
1. Nilai-Nilai Ekologis (Ecological Values)
NKT1. Kawasan yang Mempunyai
Tingkat Keanekaragaman Hayati
yang Penting
• NKT. 1.1. Unit managemen
berada dalam atau diusulkan
sebagai hutan lindung serta zona
penyangganya. Ya
• Hutan Lindung
1.266,5 ha
• Hutan Alam Sekunder
472,0 ha
NKT 1.2. Unit Managemen Berada Berisi (mungkin) Species Hampir Punah ?
(TIDAK)
HASIL PENILAIAN KBKT
NKT .1.3. Unit Managemen Hutan berisi konsentrasi species endemis, langka,
terancam dan hampir punah? (YA)
NKT .1.3. Spesies Endemik
dan RTE
1. Kijang, 2.046,90 ha
2. Trenggiling, 2.068,40 ha
3. Monyet Ekor Panjang,
1.060,50 ha
4. Merak, 720,70 ha
5. Elang Ular Bido, 907,70 ha
HASIL PENILAIAN KBKT
• NKT 1.4. Unit manajemen Hutan berisi
habitat kritis, jalur atau lokasi tujuan
migrasi, atau konsentrasi spesies
semusim. Ya
• Goa-goa yang terdapat pada
KPH Nganjuk merupakan tempat
berlindung dari beberapa jenis kelelawar.
Kelelawar-kelawar tersebut berada di dalam goa
sepanjang siang hari dan keluar goa pada malam
hari untuk mencari makanan. Makanan kelelawar
adalah serangga, jadi secara tidak langsung
kelelawar juga merupakan isektisida alami yang
membantu petani dalam pembasmian hama
serangga yang menyerang tanamannya Goa bagi
kelelawar atau burung wallet.
1. Goa Gong ptk 147b RPH Balo BKPH Tamanan
2. Goa Margo Tresno Ptk 227a RPH Cabean
BKPH Wengkal
HASIL PENILAIAN KBKT
• NKT 2. Kawasan Bentang Alam yang Penting
Bagi Dinamika Ekologi Secara Alami
NKT 2.3 Species Interest adalah Species yang
memiliki peranan ekosistem tertinggi, sehingga
dengan melindungi species Interest diharapkan
sepecies lain terlindungi
•
1. Elang Ular Bido (Spillornis cheela)
Habitat Pada HL, HAS (total luas 907,70 ha)
2. Trenggiling (Manis javanica)
Habitat berada di HL, HAS seluas 2.068,40 ha
3. Ular Kobra (Ophiophagus hannah)
Habitat berada di Kawasan Produksi RPH Cabean,
BKPH Wengkal seluas 180,5 ha
HASIL PENILAIAN KBKT
• NKT 3. Kawasan yang Mempunyai Ekosistem
Langka atau terancam Punah. Kawasan yang
teridentifikasi adalah Goa Karst, proses
terbentuknya melalui proses alami yang memakan
waktu ratusan tahun. Didalam Goa terdapat
ekosistem khas yang tidak sama dengan ekosistem
daratan lainnya, bentuk batuannya hasil dari
mineralisasi kapur yang bercampur dengan air
hujan yang menetes secara perlahan dengan
waktu yang sangat lama, apabila terjadi kerusakan
maka untuk memulihkannya dapat dikatakan tidak
mungkin dilakukan
Goa Balo dan Goa Margo Tresno
HASIL PENILAIAN KBKT
• NKT 4. Kawasan Yang Menyediakan Jasa-jasa
Lingkungan Alami
4.1. Unit Manajemen Hutan terdapat mata air yang
memiliki fungsi hidrologis bagi kawasan sekitarnya? Ya
Mata Air : 10,2 Ha
Kawasan Waduk
 Sumber Suko : 10,1 Ha
 Mbah Irun : 7,1 Ha
 Manggarejo : 5,8 Ha
 Waduk Omben : 10,3 Ha
Tangkapan Air (DAS Brantas) 1.135,9 Ha
HASIL PENILAIAN KBKT
4.2. Unit Manajemen Hutan memiliki
Kawasan yang Penting bagi Pengendalian
Erosi dan Sedimentasi ? Ya
Daerah Curam seluas 701,5 Ha
HASIL PENILAIAN KBKT
NKT 5. Kawasan Alam yang Mempunyai
Fungsi Penting untuk Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Masyarakat Lokal Ada
(Perencekan, HMT, Tumpangsari, Empon-
Empon)
PEMENUHAN BAHAN BAKAR
Empon - Empon
HASIL PENILAIAN KBKT
NKT 6. Kawasan Hutan yang mempunyai
Fungsi Penting untuk Identitas Budaya
Tradisional Komunitas Lokal
Ada Situs Budaya
NO JENIS KEGIATAN
NKT
VOLUME
KEGIATAN
TATA WAKTU KETERANGAN
1. Sosialisasi dan penyuluhan NKT 1.1 ,NKT 1.3 12 kali Jan – Des Bulanan
2. Pemasangan Papan
Informasi / Peringatan
a. Pelarangan
penggarapan lahan
b. Pelarangan Perburuan
Satwa
c. Larangan merusak
Habitat Satwa
d. Papan Informasi Situs
NKT 1.1, NKT 1.3,
NKT 2.3, NKT . 3,
NKT 4.1, NKT 6
2 kali Februari & Juli Persemester
3. Rehabilitasi / Pengkayaan
a. Hutan Lindung
b. Kawasan Perlindungan
Setempat
NKT 1.1, NKT 1,4 1 kali Tahunan Dengan tanaman jenis
lokal rekomendasi survei
biodiversity
4. Pemeliharaan tanaman NKT 1.1, NKT 1.4 1 kali Tahunan
5 Markir Pal batas All NKT 1 kali Tahunan
6. Patroli Rutin All NKT Harian Jan – Des Rutin
7. Pelatihan Pengelolaan
Kawasan Perlindungan
All NKT 1 kali Tahunan
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perhutanan Sosial.pptx
 Perhutanan Sosial.pptx Perhutanan Sosial.pptx
Perhutanan Sosial.pptxMuhSuyutiHamsi
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasdenotsudiana
 
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariPeningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
 
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adiPpt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adiGuruh Adhi
 
peran perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusiaperan perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusiaPT. SASA
 
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21PemdesKarangtawang
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu ICanny Nainggolan
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananafdal muhammad
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanianushfia
 
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di IndonesiaCIFOR-ICRAF
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpagus_ibnu_hasan
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sdajopiwildani
 
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesia
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesiaPenilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesia
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesiaYayasanBadak
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananabdul gonde
 
Materi konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganMateri konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganJaniarto Paradise
 

Mais procurados (20)

Perhutanan Sosial.pptx
 Perhutanan Sosial.pptx Perhutanan Sosial.pptx
Perhutanan Sosial.pptx
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
 
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariPeningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
 
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adiPpt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
 
peran perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusiaperan perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusia
 
21. hutan desa
21. hutan desa21. hutan desa
21. hutan desa
 
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
Sosialisasi pemberdayaan nelayan 21
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 
Konsep Ekowisata
Konsep EkowisataKonsep Ekowisata
Konsep Ekowisata
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di IndonesiaTantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
Tantangan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
 
Buku hutan kota
Buku hutan kotaBuku hutan kota
Buku hutan kota
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesia
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesiaPenilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesia
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesia
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutanan
 
Materi konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganMateri konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkungan
 

Semelhante a Materi konsultasi publik hcvf KPH Nganjuk

Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxAdiSuriyadin
 
Peran Masyarakat Adat, KKBHL, Jkt 20-23 Okt 2013
Peran Masyarakat Adat, KKBHL, Jkt 20-23 Okt 2013Peran Masyarakat Adat, KKBHL, Jkt 20-23 Okt 2013
Peran Masyarakat Adat, KKBHL, Jkt 20-23 Okt 2013Helmi .
 
Ringkasan identifikasi hcvf KPH Nganjuk
Ringkasan identifikasi hcvf KPH NganjukRingkasan identifikasi hcvf KPH Nganjuk
Ringkasan identifikasi hcvf KPH Nganjukkphnganjuk
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Didi Sadili
 
Kajian implementasi multisistem silvikultur menuju ekosistem gambut berkelanj...
Kajian implementasi multisistem silvikultur menuju ekosistem gambut berkelanj...Kajian implementasi multisistem silvikultur menuju ekosistem gambut berkelanj...
Kajian implementasi multisistem silvikultur menuju ekosistem gambut berkelanj...International Tropical Peatlands Center
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)ridwantobukublogspot
 
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaDidi Sadili
 
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...Aji Sahdi Sutisna
 
Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1Kotjo Negoro
 
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasi
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasiPengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasi
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasiPanji Kharisma Jaya
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...01112015
 
Makalah Ilmiah Fadil Nandila Untuk Konas Vii Ambon 2010 Ver02
Makalah Ilmiah Fadil Nandila Untuk Konas Vii Ambon 2010 Ver02Makalah Ilmiah Fadil Nandila Untuk Konas Vii Ambon 2010 Ver02
Makalah Ilmiah Fadil Nandila Untuk Konas Vii Ambon 2010 Ver02Fadil Nandila
 
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...CIFOR-ICRAF
 
FGD_Demak_23 Nov 22.pptx
FGD_Demak_23 Nov 22.pptxFGD_Demak_23 Nov 22.pptx
FGD_Demak_23 Nov 22.pptxJarwo Darmanto
 
Presentasi HCV 2023.pdf
Presentasi HCV 2023.pdfPresentasi HCV 2023.pdf
Presentasi HCV 2023.pdfSunardi41
 
Paparan kasudin keg, terangi
Paparan kasudin  keg, terangiPaparan kasudin  keg, terangi
Paparan kasudin keg, terangiYayasan TERANGI
 
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di IndonesiaTantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di IndonesiaDidi Sadili
 
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...Repository Ipb
 
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfMIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfDewiSyamsul
 
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.pptherry susanto
 

Semelhante a Materi konsultasi publik hcvf KPH Nganjuk (20)

Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Peran Masyarakat Adat, KKBHL, Jkt 20-23 Okt 2013
Peran Masyarakat Adat, KKBHL, Jkt 20-23 Okt 2013Peran Masyarakat Adat, KKBHL, Jkt 20-23 Okt 2013
Peran Masyarakat Adat, KKBHL, Jkt 20-23 Okt 2013
 
Ringkasan identifikasi hcvf KPH Nganjuk
Ringkasan identifikasi hcvf KPH NganjukRingkasan identifikasi hcvf KPH Nganjuk
Ringkasan identifikasi hcvf KPH Nganjuk
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
 
Kajian implementasi multisistem silvikultur menuju ekosistem gambut berkelanj...
Kajian implementasi multisistem silvikultur menuju ekosistem gambut berkelanj...Kajian implementasi multisistem silvikultur menuju ekosistem gambut berkelanj...
Kajian implementasi multisistem silvikultur menuju ekosistem gambut berkelanj...
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
 
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
 
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
SK KPS Sasaka Patengan tentang Perlindungan Hutan dan Keanekaragaman Hayati d...
 
Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1
 
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasi
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasiPengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasi
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasi
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
 
Makalah Ilmiah Fadil Nandila Untuk Konas Vii Ambon 2010 Ver02
Makalah Ilmiah Fadil Nandila Untuk Konas Vii Ambon 2010 Ver02Makalah Ilmiah Fadil Nandila Untuk Konas Vii Ambon 2010 Ver02
Makalah Ilmiah Fadil Nandila Untuk Konas Vii Ambon 2010 Ver02
 
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
 
FGD_Demak_23 Nov 22.pptx
FGD_Demak_23 Nov 22.pptxFGD_Demak_23 Nov 22.pptx
FGD_Demak_23 Nov 22.pptx
 
Presentasi HCV 2023.pdf
Presentasi HCV 2023.pdfPresentasi HCV 2023.pdf
Presentasi HCV 2023.pdf
 
Paparan kasudin keg, terangi
Paparan kasudin  keg, terangiPaparan kasudin  keg, terangi
Paparan kasudin keg, terangi
 
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di IndonesiaTantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
 
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
 
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfMIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
 
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
 

Materi konsultasi publik hcvf KPH Nganjuk

  • 1. PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TIMUR KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN NGANJUK NGANJUK, DESEMBER 2014
  • 2. KPH BOJONEGORO KPH KEDIRI KPH JOMBANG KPH SARADAN PROFIL KPH NGANJUK- Utara - Barat - Selatan - Timur : : : : 7°26’60” LS 111°45’12” BT 7°43’14” LS 111°59’24” BT DAS Brantas dengan Sub DAS Widas, Kedung Pedet, Kuncir Kanan, Kuncir Kiri, Kedung Mancon, Rejoso, Kedung Padang, Senggowar, Tretes, Kedung Soko, Konang, Tunggak. LUAS : 21.273,1 Ha; 2 BH; 5 BKPH; 23 RPH
  • 3.
  • 4. P#9. PEMELIHARAAN HCVF / KBKT 9.1.Penilaian untuk menentukan keberadaan karakter yang konsisten dengan KBKT akan dilakukan sesuai dengan skala dan intensitas pengelolaan hutan. 9.2.Konsultasi dalam penentuan KBKT dan pilihan-pilihan upaya pemeliharaannya. 9.3.Rencana pengelolaan hutan termasuk memuat upaya khusus untuk memelihara dan meningkatkan KBKT. Upaya ini termuat dalam ringkasan management plan. 9.4.Pemantauan efektifitas upaya pemeliharaan dan peningkatan KBKT. KEPATUHAN TERHADAP STANDARD FSC
  • 5. Untuk mengetahui apakah di dalam wilayah unit managemen hutan Perum Perhutani KPH Nganjuk terdapat KBKT dengan melalui proses konsultasi (ekologi dan sosial) sebagai pemenuhan prinsip FSC Kriteria 9.1 dan 9.2. Membangun strategi pengelolaan KBKT dengan menggunakan proses PCP (Participotory Conservation Planning) dan SCP (Site Conservation Planning) sebagai pemenuhan prinsip FSC Kriteria 9.3. Membangun sistem monitoring pengelolaan KBKT untuk mengetahui apakah strategi yang dikembangkan sudah tepat atau belum sebagai pemenuhan prinsip FSC Kriteria 9.4.
  • 6. (Panduan Identifikasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia, Konsorsium Revisi HCV toolkit Indonesia, 2009) • Kawasan yang Mempunyai Tingkat Keanekaragaman Hayati yang Penting (NKT 1) • Kawasan Bentang Alam yang Penting Bagi Dinamika Ekologi Secara Alami (NKT 2) • Kawasan yang Mempunyai Ekosistem Langka atau Terancam Punah (NKT 3) • Kawasan Yang Menyediakan Jasa-jasa Lingkungan Alami (NKT 4) • Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Lokal (NKT 5) • Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting Untuk Identitas Budaya Tradisional Komunitas Lokal (NKT 6)
  • 7. KAWASAN HCVF HASIL IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAYATI NKT 1. KEANEKARAGAMAN HAYATI PENTING • 1.738,5 HA • HL, & HAS NKT 2. BENTANG ALAM PENTING BAGI DINAMIKA EKOLOGI • TIDAK DITEMUKAN NKT 3. EKOSISTEM LANGKA ATAU TERANCAM PUNAH • 2 Goa : Habitat Kelelawar di Pt.147b BKPH Tamanan dan Pt.227a BKPH Wengkal JASA LINGK SOSIAL BUDAYA NKT 4. JASA LINGKUNGAN ALAMI •49 TITIK SUMBER MATA AIR, 12 Sub Das Brantas •4 Waduk : S.Suko, Mbah Irun, Manggarejo, Omben. •Luas Total : 1.179,4 Ha •701,5 Ha Daerah Curam NKT 5. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT LOKAL •49 TITIK SUMBER MATA AIR •Sistem Tumpangsari •Hijauan Makanan Ternak •Pemenuhan Kayu Bakar NKT 6. IDENTITAS BUDAYA KOMUNITAS LOKAL •10 LOKASI SITUS / PUNDEN/ KUBURAN/ TEMPAT KERAMAT TOTAL SELUAS 2,95 HA
  • 8. TAHAPAN KEGIATAN IDENTIFIKASI HCVF No Tahapan Kegiatan Pelaksanaan 1 Survey Biodiversity Tahap I 2010 2 DPPL 2010 3 Kajian Studi Dampak Sosial 2010 4 Kajian SDS 2010 5 Kajian HCVF (Ekologi & Konsultasi Sosial) dan Pengelolaan HCVF dengan menggunakan metode SCP (Site Conservation Planning) dan PCP (Participatory Conservation Planning) 2011 6 FGD SCP 2011 7 Finalisasi Dokumen HCVF 2011 8 Konsultasi Publik Hasil Identifikasi HCVF 2012 8 Tanggapan Tenaga Ahli HCVF 2013 9 Konsultasi Publik Indentifikasi, Hasil Monev dan Rencana Pengelolaan HCVF 2014
  • 9. (Panduan Identifikasi Kawasan bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia, Konsorsium Revisi HCV toolkit Indonesia, 2009) 1. Survey Biodiversity 2. Identifikasi Mata Air, Sungai dan Waduk 3. Identifikasi Situs 4. Studi Dampak Sosial
  • 10. No. Nama Lokasi Jumlah Lokasi 1 Hutan Lindung 49 2 Hutan Alam Sekunder (HAS : HLT & HAKL) 22 3 Mata Air 49 4 Sungai 101 5 Waduk 4 6 Goa 2 7 Situs Budaya 23 Jumlah 250  Bulan Juli 2011
  • 11. HASIL PENILAIAN KBKT 1. Nilai-Nilai Ekologis (Ecological Values) NKT1. Kawasan yang Mempunyai Tingkat Keanekaragaman Hayati yang Penting • NKT. 1.1. Unit managemen berada dalam atau diusulkan sebagai hutan lindung serta zona penyangganya. Ya • Hutan Lindung 1.266,5 ha • Hutan Alam Sekunder 472,0 ha
  • 12. NKT 1.2. Unit Managemen Berada Berisi (mungkin) Species Hampir Punah ? (TIDAK) HASIL PENILAIAN KBKT NKT .1.3. Unit Managemen Hutan berisi konsentrasi species endemis, langka, terancam dan hampir punah? (YA) NKT .1.3. Spesies Endemik dan RTE 1. Kijang, 2.046,90 ha 2. Trenggiling, 2.068,40 ha 3. Monyet Ekor Panjang, 1.060,50 ha 4. Merak, 720,70 ha 5. Elang Ular Bido, 907,70 ha
  • 13. HASIL PENILAIAN KBKT • NKT 1.4. Unit manajemen Hutan berisi habitat kritis, jalur atau lokasi tujuan migrasi, atau konsentrasi spesies semusim. Ya • Goa-goa yang terdapat pada KPH Nganjuk merupakan tempat berlindung dari beberapa jenis kelelawar. Kelelawar-kelawar tersebut berada di dalam goa sepanjang siang hari dan keluar goa pada malam hari untuk mencari makanan. Makanan kelelawar adalah serangga, jadi secara tidak langsung kelelawar juga merupakan isektisida alami yang membantu petani dalam pembasmian hama serangga yang menyerang tanamannya Goa bagi kelelawar atau burung wallet. 1. Goa Gong ptk 147b RPH Balo BKPH Tamanan 2. Goa Margo Tresno Ptk 227a RPH Cabean BKPH Wengkal
  • 14. HASIL PENILAIAN KBKT • NKT 2. Kawasan Bentang Alam yang Penting Bagi Dinamika Ekologi Secara Alami NKT 2.3 Species Interest adalah Species yang memiliki peranan ekosistem tertinggi, sehingga dengan melindungi species Interest diharapkan sepecies lain terlindungi • 1. Elang Ular Bido (Spillornis cheela) Habitat Pada HL, HAS (total luas 907,70 ha) 2. Trenggiling (Manis javanica) Habitat berada di HL, HAS seluas 2.068,40 ha 3. Ular Kobra (Ophiophagus hannah) Habitat berada di Kawasan Produksi RPH Cabean, BKPH Wengkal seluas 180,5 ha
  • 15. HASIL PENILAIAN KBKT • NKT 3. Kawasan yang Mempunyai Ekosistem Langka atau terancam Punah. Kawasan yang teridentifikasi adalah Goa Karst, proses terbentuknya melalui proses alami yang memakan waktu ratusan tahun. Didalam Goa terdapat ekosistem khas yang tidak sama dengan ekosistem daratan lainnya, bentuk batuannya hasil dari mineralisasi kapur yang bercampur dengan air hujan yang menetes secara perlahan dengan waktu yang sangat lama, apabila terjadi kerusakan maka untuk memulihkannya dapat dikatakan tidak mungkin dilakukan Goa Balo dan Goa Margo Tresno
  • 16. HASIL PENILAIAN KBKT • NKT 4. Kawasan Yang Menyediakan Jasa-jasa Lingkungan Alami 4.1. Unit Manajemen Hutan terdapat mata air yang memiliki fungsi hidrologis bagi kawasan sekitarnya? Ya Mata Air : 10,2 Ha Kawasan Waduk  Sumber Suko : 10,1 Ha  Mbah Irun : 7,1 Ha  Manggarejo : 5,8 Ha  Waduk Omben : 10,3 Ha Tangkapan Air (DAS Brantas) 1.135,9 Ha
  • 17. HASIL PENILAIAN KBKT 4.2. Unit Manajemen Hutan memiliki Kawasan yang Penting bagi Pengendalian Erosi dan Sedimentasi ? Ya Daerah Curam seluas 701,5 Ha
  • 18. HASIL PENILAIAN KBKT NKT 5. Kawasan Alam yang Mempunyai Fungsi Penting untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Lokal Ada (Perencekan, HMT, Tumpangsari, Empon- Empon) PEMENUHAN BAHAN BAKAR Empon - Empon
  • 19. HASIL PENILAIAN KBKT NKT 6. Kawasan Hutan yang mempunyai Fungsi Penting untuk Identitas Budaya Tradisional Komunitas Lokal Ada Situs Budaya
  • 20. NO JENIS KEGIATAN NKT VOLUME KEGIATAN TATA WAKTU KETERANGAN 1. Sosialisasi dan penyuluhan NKT 1.1 ,NKT 1.3 12 kali Jan – Des Bulanan 2. Pemasangan Papan Informasi / Peringatan a. Pelarangan penggarapan lahan b. Pelarangan Perburuan Satwa c. Larangan merusak Habitat Satwa d. Papan Informasi Situs NKT 1.1, NKT 1.3, NKT 2.3, NKT . 3, NKT 4.1, NKT 6 2 kali Februari & Juli Persemester 3. Rehabilitasi / Pengkayaan a. Hutan Lindung b. Kawasan Perlindungan Setempat NKT 1.1, NKT 1,4 1 kali Tahunan Dengan tanaman jenis lokal rekomendasi survei biodiversity 4. Pemeliharaan tanaman NKT 1.1, NKT 1.4 1 kali Tahunan 5 Markir Pal batas All NKT 1 kali Tahunan 6. Patroli Rutin All NKT Harian Jan – Des Rutin 7. Pelatihan Pengelolaan Kawasan Perlindungan All NKT 1 kali Tahunan
  • 21. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA