4. Persyaratan
Penyiraman
Pendangiran dan penyiangan
Pemangkasan
Pemupukan
Pencegahan dan pemberantasan hama/
penyakit
Pergantian tanaman
5. Penyiraman
Tujuan : agar tanaman tak
kekeringan
Dilakukan merata seluruh
tanaman
Dilakukan rutin terutama
musin kemarau :
pagi hari (pukul 06.00-
09.00)
sore hari (pukul 15.00-
18.00)
6. Pendangiran dan penyiangan
Untuk
menggemburkan
tanah
Membersihkan
tanaman liar
Dilakukan minimal 1
bulan sekali
7. Pemangkasan
a. Pemangkasan dan pemeliharaan pasca tanam :
Memangkas daun/ ranting yang patah atau mati
Memangkas dan membuang ranting yang
terkena penyakit
Membentuk pohon / tanaman
b. Waktu pemangkasan :
Setelah musim buah
Pada akhir musim hujan
9. Pemupukan
Fungsi :
Mempercepat pertumbuhan akar dan organ
vegetatif
Menambah kesuburan tanah
Memperbaiki keadaan kimia tanah
Memperbaiki keadaan biologis tanah
10. Pemupukan
Macam pupuk :
Pupuk organik :
dari hewan ternak
Pupuk anorganik :
NPK / TSP
Dosisnya 25 gr/
pohon.
11. Tata cara pemupukan
Pupuk kandang / NPK diberikan dengan ditaburkan
di tanah kemudian dicampur dengan tanah subur
(top soil)
Diberi dengan cara menabur pada tanah yang telah
didangir sedalam 15 -20 cm disekeliling batang
selebar diameter tajuk
Pemupukan dilaksanakan :
Pada umur 1 bulan diberi 100 gram pupuk/pohon
Selanjutnya 2 kali setahun (akhir musim hujan) dan
(awal musim hujan)
13. Pergantian tanaman
Tanaman yang mati / rusak dicabut kemudian
disiapkan lubang
Ukuran : 1m X 1 m x 1m
Mengisi lubang tanaman dengan komposisi
tanah subur dan pupuk kandang 3:2
Memasukkan tanaman secara berhati-hati
Media tanam dipadatkan
bila perlu diberi penyangga biar kuat
Melakukan penyiraman dan pemeliharaan rutin
15. Pemberantasan dan pencegahan
hama/penyakit
Pemberantasan
hama dilakukan
dengan insektisida
secara rutin, 1
minggu sekali
Untuk
pemberantasan
penyakit tanaman,
digunakan fungisida
tiap 1 minggu sekali
Dosis : tergantung
hama apa yang
menyerang
16. Contoh Hama pada tanaman
Adanya semut
(Componotus sp) dan
rayap (Coptotermes sp)
yang membuat sarang
pada bagian dalam
kayu
Pestisida : Meriam 50
EC
dosis 0,5-1ml / liter air.
18. Tanaman hias memiliki keindahan, baik pada
bunga, daun maupun pada keseluruhan
bagian tanaman
Salah satu tanaman yang hias yang sangat
diminati yaitu anggrek bulan.
19. Pemeliharaan tanaman anggrek
bulan
Penempatan tanaman
Penempatan tanaman anggrek bulan harus
disesuaikan dengan lingkungan tumbuh yang
dibutuhkan oleh tanaman tersebut
Pada usaha secara komersial, tanaman anggrek
bulan ditata rapi secara berjajar di atas rak-rak
berdasarkan pengelompokan jenis atau spesies dan
ukuran tanaman anggrek. Di samping itu, tata ruang
penempatan dalam bangunan green house atau
rumah plastik, biasanya dilengkapi dengan alat
pengatur kelembaban, suhu, sirkulasi udara, bahkan
pengukur intensitas sinar matahari.
20. Penyiraman
Tanman anggrek bulan membutuhkan
keadaan lingkungan yang lembab, namun
tidak banyak air. Air yang terlalu banyak
menyebabkan membusuknya akar serta
mengeriputnya daun-daun tanaman anggrek
bulan tersebut.
21. Fungsi air pada tanaman
Sebagai sumber unsur H dan O yang
penting untuk tanaman.
Sebagai pelarut untuk persenyawaan-
persenyawaan lain.
Sebagai pengisi sel.
Sebagai pengatur tekanan sel.
Sebagai pengangkut persenyawaan-
persenyawaan dalam tubuh tanaman.
22. Pelaksanaan penyiraman yang ideal adalah
dengan memperhatikan stadium
pertumbuhan dan keadaan medium
tanamnya. Pada fase seeding (tanaman
muda, kecil), penyiraman cukup dilakukan
sebanyak 2 kali dalam seminggu.
Sementara pada tanaman yang berukuran
sedang, penyiraman cukup dilakukan 2 hari
sekali, sedangkan pada tanaman dewasa
(berbunga), 3-7 hari sekali (Rukmana,
2000).
23. Pemupukan
Agar setiap tanaman dapat tumbuh dengan sehat
dan normal, dibutuhkan paling sedikit 16 macam
unsur hara. Dari 16 macam unsur hara tersebut,
13 macam diantaranya di ambil tanaman dari
dalam tanah dan 3 macam yang lain (C, H, O)
diambil dari udara.
Unsur hara yang diambil dari dalam tanah
dibedakan menjadi 3 golongan sebagai berikut.
Unsur hara makro (primer), merupakan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif besar,
miaslnya Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K).
24. Unsur hara sekunder, merupakan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif cukup
besar, misalnya Kalsium (Ca), Magnesium (Mg),
dan Belerang (S).
Unsur hara mikro (tersier), merupakan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif
sedikit (kecil), misalnya Khlor (Cl), Besi (Fe),
Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Borium
(Bo), dan Molibdenum (Mo).
Beberapa unsur hara makro (N, P, K) harus
terdapat dalam pupuk. Pada bebrapa jenis pupuk,
sudah dilengkapi pula dengan unsur hara mikro
25. Pedoman umum pemupukan anggrek bulan dapat
mengacu stadium pertumbuhan tanaman, seperti disajikan
pada Tabel 1.
Perbandingan dosis
Stadium
No. pemupukan (%)
pertumbuhan
N P K
1 Bibit (seeding) 60 30 10
2 Ukuran sedang 30 30 30
3 (mid-size) 10 60 10
Ukuran
berbunga
(flowering-size)
Sumber: Sutami M Soeryowinoto, (1985)
26. Pengendalian Hama dan
Penyakit.
Untuk mendapatkan hasil pertanaman yang
baik, pengendalian hama dan penyakit
merupakan aspek budidaya anggrek yang
tidak kalah pentingnya
Seperti pada manusia, demikian pun dalam
anggrek, bahwa tindakan pencegahan atau
pengobatan pada tahap ini lebih baik daripada
pengobatan. Untuk itu, perlu diperhatikan
beberapa hal:
27. Kebersihan tempat. Sedapat mungkin dihindarkan
tanaman pengganggu (gulma) yang tumbuh di
sekeliling tanaman. Daun-daun sakit dan yang
gugur sebaiknya dibakar, jangan dibiarkan
menumpuk. Daun gugur yang bertumpuk
merupakan sarang keong dan sumber penularan
penyakit.
Hindarkan pemberian air yang berlebih-lebihan
terutama di musim hujan, sehingga tidak terjadi
genangan air dalam media.
Ganti media tumbuh, terutama bila terlihat lumut
tebal telah menutupi seluruh permukaan media
tumbuh.
Semprotkan fungisida dan insektisida secara teratur
tanpa menunggu out-break hama/penyakit,
minimum satu bulan sekali. Pada musim hujan,
fungisida dapat diberikan 10-14 hari sekali.
28. Pakailah fungisida dan insektisida sesuai
dengan petunjuk pada label, dan semprotkan
pestisida pada pagi hari.
Jangan selalu memakai satu jenis insektisida
terus-menerus selama beberapa tahun,
karena dapat menimbulkan kekebalan.
Potonglah bagian-bagian yang sakit dengan
pisau steril, yaitu pisau yang dicelupkan dalam
alkohol 95% dan dibakar dengan lampu
spiritus. Setiap selesai memotong, pisau harus
dibakar kembali.
29. Beberapa hama tanaman anggrek antara lain.
Semut
Belalang
Keong
Trips
Red spider
Kutu babi
Kumbang
Ulat
Kepik
30. Untuk mengendalikan ulat, kepik, kumbang,
belalang, dan trips biasanya menggunakan
Orthene, Diazinon, Malathion, Bayrusil, dan
Folidol. Dalam keadaan banyak serangga,
insektisida itu dapat diberikan seminggu
sampai 10 hari sekali. Sedangkan untuk
pemeliharaan rutin satu bulan sekali. Khusus
untuk tungau dapat digunakan Kelthane atau
Malathion yang diberikan seminggu sekali
sampai beberapa kali, untuk menghilangkan
jala-jala sarangnya dengan cara mencuci daun
yang terserang hama tersebut
31. Ada 2 cara untuk mengendalikan hama keong.
Cara pertama dengan obat Metadeks dicampurkan
dedak halus dan dibasahi air. Campuran ini di taruh
di beberapa tempat di antara pot-pot anggrek.
Keong akan tertarik dan makan dedak tersebut
kemudian lama-kelamaan keong akan mati
Cara kedua dengan merendam pot pada larutan
yang dibuat dari 1 cc Dieldrin 50% 25P dicampur
dengan 1 liter air. Atau dengan 6-8 cc Folidol E 605
dalam 10 liter air.
34. Pemasangan ajir
Berfungsi :
menegakkan
tanaman
mencegah tanaman
roboh karena beban
buah dan tiupan
angin
mengoptimalkan
sinar matahari ke
tanaman
mempermudah
penyiangan,penyem
35. Pemasangan ajir dilakukan segera setelah
tanaman tomat selesai ditanam dibedengan
Ajir bambu yang digunakan sepanjang 100 cm
sampai 225 cm
Ajir dipasang dengan jarak 10-20 cm dari
tanaman tomat
Tanaman tomat yang sudah tumbuh diikatkan
pada ajir secara berkala mengikuti
pertumbuhan tanaman
36. Ada dua macam pemasangan ajir yang umum
dilakukan, yakni :
sistem segitiga
Pemasangan ajir sistem segitiga adalah
menggabungkan empat ajir menjadi satu
dengan cara mengikat bagian atas bambu.
sistem tunggal
Hanya digunakan satu buah ajir yang
dihubungkan satu sama lain dengan bambu
supaya tidak gampang roboh.
37. Pemupukan
bertujuan untuk menambah unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman sebab unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman sebab unsur
hara yang terdapat dalam tanah tidak bisa
diandalkan untuk memacu pertumbuhan
tanaman tomat secara optimal, terutama pada
penanaman sistem intensif
38. Unsur Hara
Unsur Hara Makro Unsur Hara Mikro
diperlukan tanaman dalam
diperlukan tanaman
jumlah yang sangat kecil,
dalam jumlah relatif besar, tetapi fungsinya tetap
diantaranya : penting dan tidak terganti,
nitrogen (N)
diantaranya :
besi (Fe)
phosphor (P)
seng (Zn)
kalium (K) tembaga (Cu)
kalsium (Ca) mangan (Mg)
boron (B)
magnesium (Mg)
molibdenum (Mo)
sulfur (S)
khlor (Cl).
39. Aplikasi pemupukan pada tanaman tomat bisa
menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik.
Bahan baku dari pupuk organik berasal dari kotoran
sapi, kotoran ayam, dan kotoran kambing atau
domba. Setiap jenis kotoran hewan tersebut
memiliki kandungan unsur hara yang berbeda-beda.
Sementara itu pupuk anorganik yang digunakan bisa
berasal dari pupuk tunggal, seperti urea (nitrogen),
Za (nitrogen), KCL (kalium), dan TSP (phospor)
42. Pengairan
Tujuan pengairan
adalah
mengganti air yang
hilang akibat diserap
tanaman atau
penguapan
juga berguna dalam
proses
pembentukan bunga
dan buah
43. Perendaman
Disiramkan langsung diatas
bedengan
Lahan bukan sawah, bisa
dilakukan secara manual
dengan menggunakan ember
atau selang yang disiramkan
langsung satu persatu ke
tanaman
44. Pemangkasan
Pemangkasan tanaman
tomat
dilakukan terhadap :
daun tua
daun yang terserang
penyakit
buah yang cacat,
rusak, atau terserang
hama dan penyakit
46. Menurut Pracaya (2001) kegiatan
pemeliharaan tanaman kol di lapangan
meliputi:
a. penyiraman,
b. penyulaman,
c. penyiangan,
d. pemupukan,
e. pengendalian hama penyakit.
47. Penyiraman dan penyulaman
Penyiraman dilakukan setiap sore hari.
Apabila temperatur udara tinggi dan matahari
bersinar terik, penyiraman dilakukan dua kali
sehari pada pagi dan sore hari.
Penyulaman merupakan mengganti bibit yang
mati atau pertumbuhannya kurang baik.
Penyulaman pada kol tidak boleh lebih dari 10
hari. Bila lebih maka pertumbuhannya menjadi
kurang seragam.
48. Pemupukan
Pemupukan kol dilakukan melalui tanah dan
diberikan secara bertahap sebanyak 3 kali.
Pemupukan pertama ketika kol yang ditanam
sudah mulai hijau berarti hidup. Jenis pupuk
yang dipaaki adalah pupuk urea atau NPK
dengan dosis 1 gram per tanaman. Pupuk
ditabur melingkar mengelilingi tanaman
kemudian ditutup dengan tanah. Setelah
pemupukan tanaman harus segera disiram.
49. Pemupukan kedua dilakukan setelah kol
berumur 10-14 hari setelah tanam. Dosis yang
diberikan, yakni 3-5 gram per tanaman.
Jika pertumbuhan tanaman belum baik maka
dapat dilakukan pemupukan pada tahap
ketiga, yakni saat kol berumur 3-4 minggu.
50. Penyiangan dan Pengendalian
Hama Penyakit
Penyiangan dilakukan bila pertumbuhan
gulma sudah kelihatan banyak melebihi
tanaman pokok.
Jika hama yang muncul berupa hama ulat
tritip dapat dilakukan dengan 4 cara, yakni
mekanis, kimia, biologis, dan pergiliran
tanaman.
51. Pengendalian secara mekanis, yakni dengan
membunuh langsung ulat yang muncul
ataupun kupu-kupunya.
Pengendalian secara kimia, yakni dengan
pemakaian insektisida.
Pengendalian secara biologis, yakni dengan
memanfaatkan musuh alami dari hama
bersangkutan. Musuh dari ular triprip adalah
serangga Angitia cerophaga Grav dari New
Zealand.
Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus
rantai hidup hama, sehingga populasinya
terkendali atau seimbang.