4. Distribusi merupakan perjalanan obat ke seluruh
tubuh.
pengikatan protein
plasma;
kelarutan obat dalam
lipid (yaitu, apakah
obat tersebut larut
dalam jaringan
lemak);
aliran darah ke
dalam organ dan
keadaan sirkulasi;
stadium dalam siklus
kehidupan, misalnya
kehamilan, masa
bayi;
kondisi penyakit,
misalnya
preeklampsia atau
gagal jantung
sifat-keterikatan obat
Proses ini dipengaruhi oleh
:
5. Distribusi obat dapat dibedakan menjadi 2 fase
berdasarkan penyebaran di dalam tubuh, yaitu :
Distribusi fase pertama
terjadi segera setelah
penyerapan, yaitu ke organ
yang perfusinya sangat baik,
seperti jantung, hati, ginjal
dan otak.
Distribusi fase kedua jauh lebih
luas lagi, yaitu mencakup jaringan
yang perfusinya tidak sebaik organ
pada fase pertama, misalnya pada
otot, visera, kulit dan jaringan
lemak.
1
2
6. Faktor-faktor Penting Yang Berhubungan
Dengan Distribusi Obat
Perfusi darah melalui jaringan dan
organ bervariasi sangat luas. Perfusi
yang tinggi adalah pada daerah paru-
paru, hati, ginjal, jantung, otak dan
daerah yang perfusinya rendah adalah
lemak dan tulang. Sedangkan perfusi
pada otot dan kulit adalah sedang.
Perubahan dalam aliran kecepatan
darah (sakit jantung) akan mengubah
perfusi organ seperti hati, ginjal dan
berpengaruh terhadap kecepatan
Perfusi darah melalui jaringan1
7. Penetrasi obat tergantung
pada luasnya kadar gradient,
bentuk yang dapat berdifusi
bebas, factor seperti pH
gradient dan ikatan pada
konstituen intraseluler akan
mempengaruhi akumulasi
dalam jaringan.
Kadar gradien, pH dan ikatan
zat dengan makromolekul
8. Obat yang larut dalam lipid dapat mencapai kosentrasi yang
tinggi dalam jaringan lemak. Obat akan disimpan oleh
larutan fisis dalam lemak netral. Jumlah lemak adalah 15%
dari berat badan dan merupakan tempat penyimpanan untuk
obat. Lemak juga mempunyai peranan dalam membatasi
efek senyawa yang kelarutannya dalam lemak adalah tinggi
dengan bekerja sebagai akseptor obat selama fase
redistribusi.
Partisi ke
dalam lemak
9. Pemasukan ke dalam
Jaring an dapat jugaterjadi
dengan proses transport aktif.
Metadon, propanolol
dan amfetamin diangkut
ke dalam jaringan paru-paru
oleh proses aktif.
Hal ini merupakan
mekanisme yang penting
untuk pemasukan obat tersebut
yang besar dalam paru-paru.
10. Distribusi obat ke susunan syaraf pusat dan janin harus
menembus sawar khusus yaitu sawar darah otak dan
sawar uri. Sawar darah otak, penetrasi obat dari peredaran
darah ke dalam ruang ekstraseluler susunan saraf sentral
dan cairan cerebrospinal dibatasi atau ditentukan oleh
keadaan permukaan absorbsi.
Sawar
11. Factor yang penting dalam
distribusi obat adalah
ikatannya dengan protein
plasma yang merupakan
makromolekul. Banyak obat
terikat dengan protein di dalam
plasma darah dan jaringan lain.
Umumnya ikatannya merupakan
proses reversible dan akan
berpengaruh terhadap
ketersediaan obat.
Protein yang terdapat dalam
plasma dan mengadakan ikatan
dengan obat adalah albumin.
Bentuk persamaan obat dengan
protein dapat dituliskan
sebagai berikut :