SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
RODA GIGI

            KHAIRUL FADLI
TATA NAMA RODA GIGI (NOMENKLATUR)
KLASIFIKASI RODA GIGI

 Klasifikasi roda gigi dapat ditentukan berdasarkan posisi sumbu
 pada penghubung sepasang roda gigi.
 Macam sumbu :
                     - Sumbu Sejajar
                     - Sumbu Berpotongan
                     - Sumbu Bersilangan




  Sejajar sumbu      Sumbu berpotongan       Sumbu bersilangan
GAMBAR JENIS RODA GIGI




Gbr.roda gigi lurus   Gbr. Roda gigi miring Gbr. Roda gigi payung Gbr. Roda gigi cacing
Selain roda gigi berdasarkan posisi
sumbunya. Jenis-jenis roda gigi dapat di
bedakan pula dari keadaan konstruksi
alur bentuk gigi serta berdasarkan bentuk
fungsi konstruksinya.
Jenis-jenis Roda gigi:
   1. Roda Gigi Lurus
   2. Roda Gigi Miring
   3. Roda Gigi Payung
   4. Roda Gigi Cacing
SYARAT KERJA SAMA RODA GIGI
Beberapa hal yang cukup penting pada kerjasama roda
gigi , apabila dua roda gigi atau lebih bekerja sama maka :
1. Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll)
2. Modul gigi harus sama ( modul gigi adalah salah satu
    dimensi khusus roda gigi)
3. Sudut tekanan harus sama
    ( sudut perpin dahan daya antar gigi)
Modul gigi
adalah besaran/dimensi roda gigi, yang dapat
menyatakan besar dan kecilnya gigi .Bilangan modul
biasanya bilangan utuh, kecuali untuk gigi yang kecil.
(Bilangan yang ditulis tak berdimensi, walaupun dalam arti
yang sesungguhnya dalam satuan mm )
Sudut tekanan
adalah sudut yang dibentuk antara garis singgung dua
roda gigi dan garis perpindahan gaya antar dua gigi yang
bekerja sama.
PROFIL GIGI PADA RODA GIGI
Untuk mendapatkan keadaan transmisi gerak dan daya yang baik,maka profil gigi
     harus
mempunyai bentuk yang teratur sehingga kontak gigi dapat berlangsung dengan
     mulus.Oleh
karena itu profil gigi di buat denga bentuk geometris tertentu ,agar perbandingan
     kecepatan
sudut antara pasangan roda gigi harus selalu sama.
1.   Profil gigi sikloida ( Cycloide):
     Struktur gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola sikloida .
     Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik , dapat
     meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan, juga keausannya
     dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya pembuatanya
     lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat digunakan
     sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal .
2.   Profil gigi evolvente :
     Struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti pola evolvente.
     Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih mudah,
   tidak sangat
     presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih murah , baik ekali digunakan
   untuk roda
     gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai sebagai profil gigi standard
   untuk semua
     keperluan transmisi.
3.   Profil Equidistanta
     Profil ini di pakai konstruksi pasangan antara roda gigi profil dengan roda
GAMBAR PROFIL GIGI



Gbr. Profil gigi evolvente dan
cycloid
                                 Gbr. Profil gigi Cycloide




   Gbr. Profil Gigi evolvente    Gbr. Profil Gigi equidistante
TABEL KLASIFIKASI RODA GIGI
MODUL RODA GIGI
Perbedaan modul menyebabkan bentuk sama tetapi
  ukurannya diperkecil, sedang perbedaan sudut tekanan
  menyebabkan tinggi gigi sama tetapi dapat lebih ramping.
Modul gigi (M) :
        M = t / (π)
    T = jarak bagi gigi (pitch)
   M = ditulis tanpa satuan ( diartikan dalam: mm)
Diameter roda gigi : (ada empat macam diameter gigi)
   1. diameter lingkaran jarak bagi (pitch = d )
   2. diameter lingkaran dasar (base)
   3. diameter lingkaran kepala (adendum/max)
   4. diameter lingkaran kaki (didendum/min)
diamater lingkaran jarak(bagi) :
         d = M . z ------ (mm)
   z = jumlah gigi
   sehingga :
        d = ( t . z )/ p ----- (mm)
SUDUT TEKANAN (A ) SUDUT YANG DIBENTUK
DARI GARIS HORISONTAL DENGAN GARIS
NORMAL DIPERSINGGUNGAN ANTAR GIGI.
SUDUT TEKANAN SUDAH DI STANDARKAN
YAITU :
A = 20 0 .
AKIBAT ADANYA SUDUT TEKANAN INI, MAKA
GAYA YANG DIPINDAHKAN DARI RODA GIGI
PENGGERAK (PINION) KE RODA GIGI YANG
DIGERAKKAN (WHEEL), AKAN DIURAIKAN
MENJADI DUA GAYA YANG SALING TEGAK
LURUS (VEKTOR GAYA),
GAYA YANG SEJAJAR DENGAN GARIS
SINGGUNG DISEBUT : GAYA TANGENSIAL,
SEDANG GAYA YANG TEGAK LURUS GARIS
SINGGUNG ( MENUJU TITIK PUSAT RODA GIGI)
DISEBUT GAYA RADIAL.
TRANSMISI RODA GIGI
1. Transmisi daya ( Power transmission)
   Transmisi daya adalah upaya untuk
   menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya
   (motor diesel,bensin,turbin gas, motor listrik dll) ke mesin
   yang membutuhkan daya ( mesin bubut, pumpa,
   kompresor, mesin produksi dll).
   Ada dua klasifikasi pada transmisi daya :
   a. Transmisi daya dengan gesekan ( transmission of
       friction) :
       a. Direct transmission: roda gesek dll.
       b.Indirect transmission : belt (ban mesin)
  b. Transmisi dengan gerigi ( transmission of mesh) :
      a. Direct transmission : gear
      b. Indirect transmission : rantai, timing belt dll.
RATIO RODA GIGI
Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan,
diantaranya tidak terjadi slip yang menyebabkan speed ratio
tetap, tetapi sering adanya slip juga menguntungkan,
misalnya pada ban mesin (belt) , karena slip merupakan
pengaman agar motor penggerak tidak rusak.

Apabila putaran keluaran (output) lebih rendah dari masukan
(input) maka transmisi disebut : reduksi ( reduction gear),
tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada masukan maka
disebut : inkrisi ( increaser gear).

Perbadingan input dan output disebut : perbandingan
putaran transmisi (speed ratio), dinyatakan dalam notasi : i .
    Speed ratio : i = n1 / n2 = d2 / d1 = z2 / z1
    Apabila: i < 1 = transmisi roda gigi inkrisi
            i > 1 = transmisi roda gigi reduksi
RODA GIGI BERDASARKAN LETAKNYA
1.   Roda gigi dalam (internal gear),      (planitary gear) dan roda gigi
     yang mana gigi terletak pada          cyclo.
     bagian dalam dari lingkaran           Apabila dua rodagigi dengan gigi
     jarak bagi.                           luar maka putaran output akan
                                           berla wanan arah dengan putaran
                                           inputnya, tetapi bila salah satu
                                           rodagigi dengan gigi dalam maka
                                           arah putaran output akan sama
                                           dengan arah putaran input.


2. Roda gigi luar ( external gear),
   yang mana gigi terletak dibagian
   luar dari lingkaran jarak, jenis roda
   gigi ini paling banyak dijumpai.
   Roda gigi dalam- banyak dijumpai
   pada transmisi roda gigi planit
RODA GIGI KERETA API
Disebut sebagai Transmisi kereta api Bila kerjasama lebih dari dua roda gigi.
Speed ratio total :     i T = i 1 x i 2 = n1 /n2 x n2 /n3 = n1 / n3
Jadi pada roda gigi kereta api, speed ratio hanya tergantung roda gigi pertama dan yang
terakhir, sedang roda gigi diantaranya hanya sebagai makelar saja.
Speed ratio total : i T = n1 / n3 = d3 / d1 = z3 / z1 .

Sedang arah putaran tergantung jumlah roda gigi, apabila jumlahnya genap ( 8, 10, 20
   dll)
pasti arah putaran output berlawanan arah Tetapi bila jumlah roda gigi gasal (3, 9, 15 dll)
maka arah putaran output sama dengan arah inputnya.

Untuk roda gigi lurus (spur) dan penggunaan normal maka batas speed ratio adalah 6 ,
apabila speed ratio lebih dari enam harus dibuat dengan dua tingkat (stage).
SPEED RATIO MAKSIMAL : I MAKS < 6
Apabila speed ratio lebih dari enam maka dilakukan sebagai berikut :




                         Gbr. Transmisi Roda gigi 2 Tingkat

Speed ratio total : i T = n1 / n2 x n3 / n4 = (n1 . n3) / (n2 . n4)

   Pada gambar sket di atas terlihat bahwa fungsi roda gigi , selain
   yang pertama (pinion) dan yang terakhir (wheel), yaitu roda gigi 2
   dan roda gigi 3 diperhitungkan dalam menghitung speed ratio total.
Dalam aplikasi, speed ratio roda gigi mempu nyai nilai tidak
bilangan utuh, misalnya : 2,4, 6 dll, tetapi berupa bilangan
tertentu, misal: 2,9991 ; 1,666 dll.
Hal tersebut terjadi karena perancang transmisi roda gigi
menginginkan , bahwa setiap gigi diharap kan bertemu dengan
setiap gigi dari roda gigi yang lain, misalnya: design : i = 2 maka
jumlah gigi pinion= 20 (min) dan rodagigi wheel= 40 , maka gigi
nomor satu akan selalu bertemu dengan gigi nomor satu roda gigi
lain, apabila terjadi ketidak homogenan material maka bagian
tersebut mungkin akan aus tidak merata, oleh sebab itu dicari cara
yang mudah, yaitu dengan menambah satu gigi pada wheel
misalnya.
Jadi : i = 41 / 20 = 2,0500 dll
GAMBAR RODA GIGI BERTINGKAT
RUMUS PERHITUNGAN RODA GIGI
GAMBAR APLIKASI RODA GIGI
RODA GIGI
RODA GIGI

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Ilham Al-Buwuly
 
Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5LAZY MAGICIAN
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriAndri Santoso
 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKhairul Fadli
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Dewi Izza
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingDewi Izza
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)e pai
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahRock Sandy
 
Roda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses PerancanganRoda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses PerancanganNatalino Fonseca
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubutDidi sudiprayitna
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxZwingCADAcademy
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosDewi Izza
 

Mais procurados (20)

Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andri
 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
 
pompa
pompapompa
pompa
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkah
 
Roda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses PerancanganRoda gigi dan Proses Perancangan
Roda gigi dan Proses Perancangan
 
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
131223466 perhitungan-waktu-pemesinan-bubut
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Poros dan Pasak
Poros dan PasakPoros dan Pasak
Poros dan Pasak
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Kompressor
Kompressor Kompressor
Kompressor
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 

Destaque

Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusIndra Cecen
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinlombkTBK
 
Rpp dkk01. teknik las Adiwiyata
Rpp dkk01. teknik las AdiwiyataRpp dkk01. teknik las Adiwiyata
Rpp dkk01. teknik las Adiwiyatasapto pranoto
 
Gangguan pada sistem pendingin
Gangguan pada sistem pendinginGangguan pada sistem pendingin
Gangguan pada sistem pendinginAziz Borned
 
Pengertian bearing,seal&amp;gasket
Pengertian bearing,seal&amp;gasketPengertian bearing,seal&amp;gasket
Pengertian bearing,seal&amp;gasketAndhika Adjie
 
Tugas elmes ii roda gigi salman cs
Tugas elmes ii roda gigi salman csTugas elmes ii roda gigi salman cs
Tugas elmes ii roda gigi salman csmuhammadkamalw
 
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary sta...
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary sta...Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary sta...
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary sta...Rahmad Noviali
 
PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiFirdika Arini
 
Valves presentation
Valves presentationValves presentation
Valves presentationmohdalaamri
 
Bearing Description about basic, types, failure causes
Bearing Description about basic, types, failure causesBearing Description about basic, types, failure causes
Bearing Description about basic, types, failure causesPankaj
 

Destaque (15)

Ok transmisi roda gigi
Ok transmisi roda gigiOk transmisi roda gigi
Ok transmisi roda gigi
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
 
13012 8-368214845111
13012 8-36821484511113012 8-368214845111
13012 8-368214845111
 
Rpp dkk01. teknik las Adiwiyata
Rpp dkk01. teknik las AdiwiyataRpp dkk01. teknik las Adiwiyata
Rpp dkk01. teknik las Adiwiyata
 
Gangguan pada sistem pendingin
Gangguan pada sistem pendinginGangguan pada sistem pendingin
Gangguan pada sistem pendingin
 
Pengertian bearing,seal&amp;gasket
Pengertian bearing,seal&amp;gasketPengertian bearing,seal&amp;gasket
Pengertian bearing,seal&amp;gasket
 
Tugas elmes ii roda gigi salman cs
Tugas elmes ii roda gigi salman csTugas elmes ii roda gigi salman cs
Tugas elmes ii roda gigi salman cs
 
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary sta...
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary sta...Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary sta...
Hmi dan pengontrolan labview menggunakan sistem pid pada prototipe rotary sta...
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem Transmisi
 
Control valve ppt
Control valve pptControl valve ppt
Control valve ppt
 
Valves presentation
Valves presentationValves presentation
Valves presentation
 
Bearing Description about basic, types, failure causes
Bearing Description about basic, types, failure causesBearing Description about basic, types, failure causes
Bearing Description about basic, types, failure causes
 

Semelhante a RODA GIGI

Gear Transmission.ppt
Gear Transmission.pptGear Transmission.ppt
Gear Transmission.pptRajuRastogi50
 
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Swardi Sibarani
 
Galih satya dharma, tab ,0420120055
Galih satya dharma, tab ,0420120055Galih satya dharma, tab ,0420120055
Galih satya dharma, tab ,0420120055galihsatyadharma
 
Teori dasar-rodagigi
Teori dasar-rodagigiTeori dasar-rodagigi
Teori dasar-rodagigidhikaian
 
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptxKELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptxfarhanhandika1
 
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inchAushafNurIlham
 
roda gigi rack dan pinion.pdf
roda gigi rack dan pinion.pdfroda gigi rack dan pinion.pdf
roda gigi rack dan pinion.pdfozi ramadhan
 
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdfDIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdfNikoKautsar1
 
Transmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanTransmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanjunita asih
 
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power TrainPemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Trainalfian hariyadi
 
Klasifikasi rg
Klasifikasi rgKlasifikasi rg
Klasifikasi rgAlen Pepa
 
bahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxbahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxJakaPutra8
 
Differential
DifferentialDifferential
DifferentialEKO DOK
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiFathan Rosidi
 
materi-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxmateri-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxssuser0bb0d21
 

Semelhante a RODA GIGI (20)

transmisi gear
transmisi geartransmisi gear
transmisi gear
 
Gear Transmission.ppt
Gear Transmission.pptGear Transmission.ppt
Gear Transmission.ppt
 
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
 
Galih satya dharma, tab ,0420120055
Galih satya dharma, tab ,0420120055Galih satya dharma, tab ,0420120055
Galih satya dharma, tab ,0420120055
 
Teori dasar-rodagigi
Teori dasar-rodagigiTeori dasar-rodagigi
Teori dasar-rodagigi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptxKELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
KELOMPOK 5 MERANCANG ULANG TRANSMISI RODA GIGI MIRING-1.pptx
 
79949784 gear-box
79949784 gear-box79949784 gear-box
79949784 gear-box
 
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
 
roda gigi rack dan pinion.pdf
roda gigi rack dan pinion.pdfroda gigi rack dan pinion.pdf
roda gigi rack dan pinion.pdf
 
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdfDIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
DIKTAT ELEMEN MESIN III.pdf
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
Transmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanTransmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraan
 
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power TrainPemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
 
TRANSMISI.pptx
TRANSMISI.pptxTRANSMISI.pptx
TRANSMISI.pptx
 
Klasifikasi rg
Klasifikasi rgKlasifikasi rg
Klasifikasi rg
 
bahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxbahan transmisi.docx
bahan transmisi.docx
 
Differential
DifferentialDifferential
Differential
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
materi-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptxmateri-transmisi-manualppt.pptx
materi-transmisi-manualppt.pptx
 

Mais de Khairul Fadli

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganKhairul Fadli
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasKhairul Fadli
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehKhairul Fadli
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Khairul Fadli
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanKhairul Fadli
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisKhairul Fadli
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Khairul Fadli
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin airKhairul Fadli
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasiKhairul Fadli
 

Mais de Khairul Fadli (20)

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emas
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla aceh
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
 
Feed mill
Feed millFeed mill
Feed mill
 
Milling
MillingMilling
Milling
 
Grinding mill
Grinding millGrinding mill
Grinding mill
 
Kudaan5
Kudaan5Kudaan5
Kudaan5
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajar
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
 
Atap baja ringan
Atap baja ringanAtap baja ringan
Atap baja ringan
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasi
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 

RODA GIGI

  • 1. RODA GIGI KHAIRUL FADLI
  • 2. TATA NAMA RODA GIGI (NOMENKLATUR)
  • 3. KLASIFIKASI RODA GIGI Klasifikasi roda gigi dapat ditentukan berdasarkan posisi sumbu pada penghubung sepasang roda gigi. Macam sumbu : - Sumbu Sejajar - Sumbu Berpotongan - Sumbu Bersilangan Sejajar sumbu Sumbu berpotongan Sumbu bersilangan
  • 4. GAMBAR JENIS RODA GIGI Gbr.roda gigi lurus Gbr. Roda gigi miring Gbr. Roda gigi payung Gbr. Roda gigi cacing
  • 5. Selain roda gigi berdasarkan posisi sumbunya. Jenis-jenis roda gigi dapat di bedakan pula dari keadaan konstruksi alur bentuk gigi serta berdasarkan bentuk fungsi konstruksinya. Jenis-jenis Roda gigi: 1. Roda Gigi Lurus 2. Roda Gigi Miring 3. Roda Gigi Payung 4. Roda Gigi Cacing
  • 6.
  • 7. SYARAT KERJA SAMA RODA GIGI Beberapa hal yang cukup penting pada kerjasama roda gigi , apabila dua roda gigi atau lebih bekerja sama maka : 1. Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll) 2. Modul gigi harus sama ( modul gigi adalah salah satu dimensi khusus roda gigi) 3. Sudut tekanan harus sama ( sudut perpin dahan daya antar gigi) Modul gigi adalah besaran/dimensi roda gigi, yang dapat menyatakan besar dan kecilnya gigi .Bilangan modul biasanya bilangan utuh, kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang ditulis tak berdimensi, walaupun dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm ) Sudut tekanan adalah sudut yang dibentuk antara garis singgung dua roda gigi dan garis perpindahan gaya antar dua gigi yang bekerja sama.
  • 8. PROFIL GIGI PADA RODA GIGI Untuk mendapatkan keadaan transmisi gerak dan daya yang baik,maka profil gigi harus mempunyai bentuk yang teratur sehingga kontak gigi dapat berlangsung dengan mulus.Oleh karena itu profil gigi di buat denga bentuk geometris tertentu ,agar perbandingan kecepatan sudut antara pasangan roda gigi harus selalu sama. 1. Profil gigi sikloida ( Cycloide): Struktur gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola sikloida . Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik , dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan, juga keausannya dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya pembuatanya lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal . 2. Profil gigi evolvente : Struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti pola evolvente. Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih murah , baik ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi. 3. Profil Equidistanta Profil ini di pakai konstruksi pasangan antara roda gigi profil dengan roda
  • 9. GAMBAR PROFIL GIGI Gbr. Profil gigi evolvente dan cycloid Gbr. Profil gigi Cycloide Gbr. Profil Gigi evolvente Gbr. Profil Gigi equidistante
  • 12. Perbedaan modul menyebabkan bentuk sama tetapi ukurannya diperkecil, sedang perbedaan sudut tekanan menyebabkan tinggi gigi sama tetapi dapat lebih ramping. Modul gigi (M) : M = t / (π) T = jarak bagi gigi (pitch) M = ditulis tanpa satuan ( diartikan dalam: mm) Diameter roda gigi : (ada empat macam diameter gigi) 1. diameter lingkaran jarak bagi (pitch = d ) 2. diameter lingkaran dasar (base) 3. diameter lingkaran kepala (adendum/max) 4. diameter lingkaran kaki (didendum/min) diamater lingkaran jarak(bagi) : d = M . z ------ (mm) z = jumlah gigi sehingga : d = ( t . z )/ p ----- (mm)
  • 13. SUDUT TEKANAN (A ) SUDUT YANG DIBENTUK DARI GARIS HORISONTAL DENGAN GARIS NORMAL DIPERSINGGUNGAN ANTAR GIGI. SUDUT TEKANAN SUDAH DI STANDARKAN YAITU : A = 20 0 . AKIBAT ADANYA SUDUT TEKANAN INI, MAKA GAYA YANG DIPINDAHKAN DARI RODA GIGI PENGGERAK (PINION) KE RODA GIGI YANG DIGERAKKAN (WHEEL), AKAN DIURAIKAN MENJADI DUA GAYA YANG SALING TEGAK LURUS (VEKTOR GAYA), GAYA YANG SEJAJAR DENGAN GARIS SINGGUNG DISEBUT : GAYA TANGENSIAL, SEDANG GAYA YANG TEGAK LURUS GARIS SINGGUNG ( MENUJU TITIK PUSAT RODA GIGI) DISEBUT GAYA RADIAL.
  • 14. TRANSMISI RODA GIGI 1. Transmisi daya ( Power transmission) Transmisi daya adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya (motor diesel,bensin,turbin gas, motor listrik dll) ke mesin yang membutuhkan daya ( mesin bubut, pumpa, kompresor, mesin produksi dll). Ada dua klasifikasi pada transmisi daya : a. Transmisi daya dengan gesekan ( transmission of friction) : a. Direct transmission: roda gesek dll. b.Indirect transmission : belt (ban mesin) b. Transmisi dengan gerigi ( transmission of mesh) : a. Direct transmission : gear b. Indirect transmission : rantai, timing belt dll.
  • 15. RATIO RODA GIGI Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan, diantaranya tidak terjadi slip yang menyebabkan speed ratio tetap, tetapi sering adanya slip juga menguntungkan, misalnya pada ban mesin (belt) , karena slip merupakan pengaman agar motor penggerak tidak rusak. Apabila putaran keluaran (output) lebih rendah dari masukan (input) maka transmisi disebut : reduksi ( reduction gear), tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada masukan maka disebut : inkrisi ( increaser gear). Perbadingan input dan output disebut : perbandingan putaran transmisi (speed ratio), dinyatakan dalam notasi : i . Speed ratio : i = n1 / n2 = d2 / d1 = z2 / z1 Apabila: i < 1 = transmisi roda gigi inkrisi i > 1 = transmisi roda gigi reduksi
  • 16. RODA GIGI BERDASARKAN LETAKNYA 1. Roda gigi dalam (internal gear), (planitary gear) dan roda gigi yang mana gigi terletak pada cyclo. bagian dalam dari lingkaran Apabila dua rodagigi dengan gigi jarak bagi. luar maka putaran output akan berla wanan arah dengan putaran inputnya, tetapi bila salah satu rodagigi dengan gigi dalam maka arah putaran output akan sama dengan arah putaran input. 2. Roda gigi luar ( external gear), yang mana gigi terletak dibagian luar dari lingkaran jarak, jenis roda gigi ini paling banyak dijumpai. Roda gigi dalam- banyak dijumpai pada transmisi roda gigi planit
  • 17. RODA GIGI KERETA API Disebut sebagai Transmisi kereta api Bila kerjasama lebih dari dua roda gigi. Speed ratio total : i T = i 1 x i 2 = n1 /n2 x n2 /n3 = n1 / n3 Jadi pada roda gigi kereta api, speed ratio hanya tergantung roda gigi pertama dan yang terakhir, sedang roda gigi diantaranya hanya sebagai makelar saja. Speed ratio total : i T = n1 / n3 = d3 / d1 = z3 / z1 . Sedang arah putaran tergantung jumlah roda gigi, apabila jumlahnya genap ( 8, 10, 20 dll) pasti arah putaran output berlawanan arah Tetapi bila jumlah roda gigi gasal (3, 9, 15 dll) maka arah putaran output sama dengan arah inputnya. Untuk roda gigi lurus (spur) dan penggunaan normal maka batas speed ratio adalah 6 , apabila speed ratio lebih dari enam harus dibuat dengan dua tingkat (stage).
  • 18. SPEED RATIO MAKSIMAL : I MAKS < 6 Apabila speed ratio lebih dari enam maka dilakukan sebagai berikut : Gbr. Transmisi Roda gigi 2 Tingkat Speed ratio total : i T = n1 / n2 x n3 / n4 = (n1 . n3) / (n2 . n4) Pada gambar sket di atas terlihat bahwa fungsi roda gigi , selain yang pertama (pinion) dan yang terakhir (wheel), yaitu roda gigi 2 dan roda gigi 3 diperhitungkan dalam menghitung speed ratio total.
  • 19. Dalam aplikasi, speed ratio roda gigi mempu nyai nilai tidak bilangan utuh, misalnya : 2,4, 6 dll, tetapi berupa bilangan tertentu, misal: 2,9991 ; 1,666 dll. Hal tersebut terjadi karena perancang transmisi roda gigi menginginkan , bahwa setiap gigi diharap kan bertemu dengan setiap gigi dari roda gigi yang lain, misalnya: design : i = 2 maka jumlah gigi pinion= 20 (min) dan rodagigi wheel= 40 , maka gigi nomor satu akan selalu bertemu dengan gigi nomor satu roda gigi lain, apabila terjadi ketidak homogenan material maka bagian tersebut mungkin akan aus tidak merata, oleh sebab itu dicari cara yang mudah, yaitu dengan menambah satu gigi pada wheel misalnya. Jadi : i = 41 / 20 = 2,0500 dll
  • 20. GAMBAR RODA GIGI BERTINGKAT