SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
” HUBUNGAN ANTARA PENGANGGURAN SERTA

KEMISKINAN TERHADAP PEREKONOMIAN MAKRO DI
INDONESIA”
Paper ini dibuat untuk tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan Semester
Ganjil tahun pelajaran 2012-2013

Dosen Pembimbing :
Bapak Al Muizzudin Fazaalloh, SE.,ME.

Oleh :
Khairan Luthfi
115020407111016
Keuangan dan Perbankan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di
Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.
Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional,
dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya.
Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal di belahan

dunia, khususnya

Indonesia yang merupakan Negara berkembang. Kemiskinan telah membuat
jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan, kesulitan membiayai kesehatan,
kurangnya tabungan dan investasi, dan masalah lain yang menjurus ke arah
tindakan kekerasan dan kejahatan.

Kemiskinan yang terjadi dalam suatu negara memang perlu dilihat sebagai
suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini kemiskinan, membuat banyak
masyarakat Indonesia

mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih

dipicu karena masih banyaknya

masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja. Pengangguran yang
dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada.
1.2 Tujuan

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah:
1. Mengetahui kondisi kemiskinan di Indonesia
2. Mengetahui factor penyebab terjadinya kemiskinan
3. Mengetahui cara menanggulangi kemiskinan
4. Memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia untuk menghadapi
kemiskinan yang merupakan tantangan global dunia ketiga.
5. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang
muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di Negara Negara
berkembang masalah kemiskinan ini menuntut adanya upaya pemecahan
masalah secara berencana ,terintegrasi dan menyeluruh dalam waktu yang
singkat,

upaya

pemecahan

kemiskinan

tersebut

sebagai

upaya

untuk

mempercepat proses pembangunan yang selama ini sedang di lakukan
Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing dalam
kehidupan kita, kemiskinan yang di maksud disini adalah kemiskinan ditinjau dari
sisi material (ekonomi). Menurut Prof.Dr.Emil Salim yang di maksud dengan
kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan yang di lukiskan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok . Atau
dengan istilah lain kemiskinanitu merupakan ketidak mampuan dalam memenuhi
kebutuhan

pokok

sehingga

mengalami

keresahan

,kesengsaraan

atau

kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya.

2.2 Kerangka Teori dan Tinjauan Pustaka

A. Kerangka Teori
1. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam
upaya atau usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang relatif tidak
terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masingmasing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity
cost). Sehingga masyarakat dapat menekan kebutuhannya dengan
adanya faktor-faktor tertentu.
2. Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu
a. Ilmu Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara
agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain :
pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran,
jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca

pembayaran

internasional.

Serta

memperlajari

adanya

interaksi antara faktor-faktor atau variabel dalam perekonomian
rumah tangga, pasar dan perusahaan.
b. Ilmu Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan dan rumah tangga. Dalam ekonomi
mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber
daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang
optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individuindividu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro.
Serta bagaimana seorang produsen dapat berupaya memenuhi
kebutuhan konsumen yang ada agar nantinya para produsen dapat
memaksimalkan keuntungan.
3. Secara garis besar Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah
ekonomi utama sebagai berikut :
a. Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam
kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan
keadaan ini disebut full employment (penuhnya tenaga kerja).
Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan
berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau
terdapat pengangguran.
b. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya
stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun
dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya jika mata uang
meningkat maka terjadi deflasi.
c. Sejauh

mana

perekonomian

mengalami

pertumbuhan

dan

pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang
membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam
distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu
membaik yang lainnya cenderung memburuk.
4. Pengangguran yakni semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu
pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti
mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan,
dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.
5. Kemiskinan yaitu suatu keadaan dimana masyarakat mengalami
kekurangan pendapatan sehingga sulit dalam memenuhi kebutuhan hidup
mereka.
6. Terdapat hubungan antara tingkat pengganguran yang ada dilingkungan
masyarakt serta kemiskinan (akibat dari pengganguran) terhadap
perekonomian makro di Indonesia.
7. Dengan adanya kenaikan tingkat pengganguran dilingkungan masyarakt
yang menyebabkan makin banyaknya kemiskinan memaksa pemerintah
untuk melakukan beberapa kebijakan, guna mengurangi adanya tingkat
pengganguran dan juga kemiskinan yang ada.

B. Tinjauan Pustaka
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi
secara keseluruhan. Ekonomi makro menjelaskan mengenai perubahan
ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga, perusahaan, dan pasar.
Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk
memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi,
stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang
berkesinambungan.

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara
agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain: pendapatan
nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar,
laju

inflasi,

pertumbuhan

ekonomi,

maupun

neraca

pembayaran

internasional. Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel
ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.

Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi yang disebabkan karena
tidak singkronnya antara program sistem penggandaan komoditi dengan
tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat. Inflasi bukanlah masalah
yang terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh tersedianya komoditi
yang diperlukan secara cukup dan ditimpali dengan naiknya tingkat
pendapatan yang lebih besar. Biaya produksi untuk menghasilkan komoditi
semakin tinggi yang menyebabkan harga jualnya menjadi relatif tinggi, disisi
lain tingkat pendapatan masyarakat relatif tetap bahkan lebih kecil. Maka,
barulah inflasi ini menjadi membahayakan jika berlangsung dalam waktu
yang relatif lama.

Pengangguran terjadi disebabkan karena adanya kesenjangan
antara penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari
pekerjaan. Pengangguran bisa juga terjadi meskipun jumlah kesempatan
kerja tinggi akan tetapi terbatasnya informasi, perbedaan dasar keahlian
yang tersedia dari yang dibutuhkan atau bahkan dengan sengaja memilih
untuk menganggur.

Kemiskinan yakni keadaan dimana seseorag terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan.

2.3 Hubungan Tingkat Kemiskinan Dengan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan dan
merupakan syarat bagi pengurangan tingkat kemiskinan. Syaratnya adalah hasil
dari pertumbuhan ekonomi tersebut menyebar disetiap golongan masyarakat,
termasuk di golongan penduduk miskin.

Riset

menemukan

bahwa

terdapat

hubungan

yang

negatif

antara

pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi
akan menurunkan tingkat kemiskinan. Hubungan ini menunjukkan pentingnya
mempercepat pertumbuhan ekonomi untuk menurunkan tingkat kemiskinan.
2.4 Hubungan Tingkat Kemiskinan Dengan Pengangguran

Efek

buruk

dari

pengangguran

adalah

mengurangi

pendapatan

masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah
dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena
menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam
kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. Apabila pengangguran di suatu
negara sangat buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan
menimbulkan efek yang buruk bagi kepada kesejahteraan masyarakat dan
prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.
2.5 Penyebab Masalah Pengangguran Dan Kemiskinan

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari 2 hari dalam seminggu atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran sering
kali

menjadi

masalah

dalam

perekonomian

karena

dengan

adanya

pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
lainnya.

Dinegara-negara

berkembang

seperti

Indonesia

dikenal

istilah

pengangguran terselubung, dimana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan
dengan

tenaga

sedikit

dilakukan

oleh

lebih

banyak

orang.

Masalah

ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur
yang

besar

pendapatanrelatif

rendah

dan

kurang

merata.

Sebaliknya

pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi
yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan,
menghambat pembangunan dalam jangka panjang.

Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas
sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai
ketrampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang
bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak
sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan, pendidikan anggota
keluarganya.

Pengangguran di Indonesia terjadi disebabkan antara lain yaitu karena
jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari pencari kerja. Juga
kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga karena
efektifnya

informasi

pasar

kerja

bagi

para

pencari

kerja.

Fenomena

pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja
disebabkan antara lain; perusahaan menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang
menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor impor.

2.6 Upaya Pembebasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan

Merujuk pada berbagai konsepsi seperti dijelaskan di atas, maka
pemberdayaan merupakan suatu sistem pembangunan yang berorientasi pada
manusia, dengan mengedepankan azas partisipasi (participatory), jaringan kerja,
kemandirian dan keadilan (equality) yang dalam prosesnya memberikan sesuatu
kemudahan (akses) sehingga pada akhirnya dicapai kemajuan dan kemandirian.
Proses pemberdayaan memerlukan tindakan aktif subyek untuk mengakui daya
yang dimiliki obyek dengan memberinya kesempatan untuk mengembangkan diri
sebelum akhirnya obyek akan beralih fungsi menjadi subyek yang baru. Karena
proses tersebut didukung oleh faktor atau stimulus dari luar, maka subyek
disebut sebagai faktor eksternal. Selain itu, faktor internal yang mementingkan
tindakan aktif obyek atau masyarakat miskin sendiri juga merupakan prasyarat
penting yang dapat mendukung proses pemberdayaan yang efektif.

Proses pemberdayan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok
(kolektif). Tetapi karena proses ini merupakan proses wujud perubahan sosial
atau status hirarkhi lain yang dicirikan dengan adanya polarisasi ekonomi, maka
kemampuan individu “senasib’’ untuk saling berkumpul dalam suatu kelompok
cenderung

dinilai

sebagai

bentuk

pemberdayaan

yang

paling

efektif

(Freidmeann, 1993:3). Di dalam kelompok terjadi suatu dialogical encounter yang
menumbuhkan dan memperkuat kesadaran dan solidaritas kelompok. Anggota
kelompok menumbuhkan identitas seragam dengan mengenali kepentingan
mereka bersama.

Dalam pendekatannya, pemberdayaan terdapat antara lain dua aspek
penting, yaitu partisipatif dan terdesentralisasi. Aspek partisipatif melibatkan
masyarakat, khususnya kelompok sasaran dalam pengambilan keputusan sejak
dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, hingga pemanfaatan hasilhasilnya.

Sedangkan

aspek

terdesentralisasi

mementingkan

penurunan

wewenang pembuatan keputusan perencanaan dan pelaksana pembangunan
kepada pemerintah desa yang terdekat dengan penduduk miskin. Penduduk
miskinlah yang paling mengetahui usaha yang dapat mereka lakukan dan
kebutuhan mana yang paling mendesak. Di samping itu pembentukan kelompok
merupakan fase awal pemberdayaan. Artinya masyarakat miskin diberi
kebebasan untuk membentuk dan beraktivitas dalam kelompok yang diinginkan.

Kebijaksanaan penanggulangan kemiskinan secara umum dapat dipilah dalam 3
(tiga) kelompok , yaitu :
Pertama, kebijaksanaan yang secara tidak langsung mengarah pada sasaran
tetapi memberikan dasar tercapainya suasana yang mendukung kegiatan sosial
ekonomi. Dalam kerangka kebijaksanaan ini pula termasuk penciptaan
ketentraman suasana sosial dan politik, penciptaan iklim usaha dan stabilitas
ekonomi melalui pengelolaan ekonomi makro yang berhati-hati, pengendalian
pertumbuhan penduduk dan pelestarian lingkangan hidup.

Kedua kebijaksanaan yang secara langsung mengarah pada peningkatan
ekonomi

kelompok

sasaran.

Kebijaksanaan

langsung

diarahkan

pada

peningkatan akses terhadap prasarana dan sarana yang mendukung penyediaan
kebutuhan dasar berupa pangan, sandang dan perumahan, kesehatan dan
pendidikan, peningkatan produktivitas dan pendapatan, khususnya masyarakat
berpendapat rendah.

Ketiga kebijaksanaan khusus menjangkau masyarakat miskin melalui upaya
khusus. Kebijaksanaan khusus diutamakan pada penyiapan penduduk miskin
untuk dapat melakukan kegiatan sosial ekonomi sesuai dengan budaya
setempat. Upaya ini pada dasarnya mendorong dan memperlancar proses
transisi dari kehidupan subsisten menjadi kehidupan pasar.
2.7 Program Pemerintah Dalam Mengatasi Kemiskinan Dan Pengangguran

Krisis ekonomi saat ini telah menggugah pemerintah dan berbagai lembaga
pembangunan internasional seperti Bank Dunia dan lain-lain untuk berperan aktif
mengentaskan kemiskinan dan pengagguran rakyat melalui berbagai program
baru seperti padat karya. Jaring pengaman sosial/JPS (Social Safety Net),
proyek

penanggulangan

kemiskinan

diperkotaan

(Urban

Poverty

Crisis

Alleviation), program untuk anak jalanan, dan masih banyak bantuan-bantuan
dari pemerintah kepada rakyat, seperti BLT (bantuan langsung tunai) , BOS
(bantuan operasional sekolah) yang dilakukan untuk mengatasi masalah
pendidikan di Indonesia, karena anak-anak Indonesia diwajibkan mengenyam
pendidikan minimal 9 tahun yang biasanya dikenal sebagai wajib belajar 9 tahun.

Koperasi banyak di dirikan oleh pemerintah di daerah-daerah dengan tujuan
agar rakyat mampu membuat usaha mikro ataupun makro dilingkungan tempat
tinggalnya. Selain itu program yang lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah
dengan memberikan JAMPERSAL (jaminan persalinan) diberbagai puskesmas
dengan tujuan untuk memudahkan proses persalinan pada warga yang kurang
mampu. Pemerintah juga memberlakukan program KB dengan tujuan untuk
mengurangi tingkat kepadatan penduduk di Indonesia. Dan masih banyak
lainnya program yang diberikan pemerintah untuk mengatasi permasalahan
ekonomi terutama mengenai masalah kemiskinan dan pengangguran yang
merupakan masalah yang sulit untuk diberantas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seperti yang kita ketahui di atas, dapat kita tarik benang merah bahwa
kemiskinan

itu

pada

hakikatnya

berkaitan

langsung

dengan

sistem

kemasyrakatan secara menyeluruh. Dan bukan hanya ekonomi atau politik,
social dan budaya. Sehingga penayangannya harus berlangsung secara
menyweluruh dengan suatu strategi yang mengandung semua aspek dan
perilaku kehidupan manusia bisa dimulai dengan resep ekonomi, kemudian di
tunjang oleh tindakan social dan politik yang nyata. Namun demikian, dalam
kenyataannya bahwa mengeluh memerangi kemiskinan seringkali menjadi suatu
masalah perdebatan yang ada kaitannya dengan masalah tersebut, yaitu
berkenaan dengan cara dan sasarannya.

Kesimpulan lain yang dapat dipetik dari masalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Banyak program yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah
perekonomian yakni mengenai masalah kemiskinan dan pengangguran
namun pada kenyataannya hasil yang dicapai tidak sesuai yang
diharapkan.
2. Banyak pengangguran yang ada di Indonesia karena kurangnya lapangan
pekerjaan yang ada dan ketidaksesuaian antara tingkat pendidikan yang
dibutuhkan dan yang tersedia yang menyebabkan bertambahnya
kemiskinan di Indonesia.
3. Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah pada
dewasa ini di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan
pertambangan, hakekatnya ditujukan selain untuk mendorong terjadinya
pertumbuhan

ekonomi,

juga

dimaksudkan

untuk

mengatasi

pengangguran dan kemiskinan.
4. Dampak pengangguran terhadap perekonomian suatu Negara tujuan
akhir pembangunan ekonomi suatu Negara pada dasarnya adalah
meningkatkan kemakmuran masyarakatdan pertumbuhan ekonomi agar
stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran disuatu
Negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
5.

Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai
dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan
mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi
anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu
mendapat penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersamasama dengan masyarakat.

6. Faktor penyebab kemiskinan ada dua, yaitu faktor alami dan faktor
buatan. Selain kedua faktor tersebut ada faktor lain yang menimbulkan
kemiskinan, yaitu:
a. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara
layak.
b. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak
mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak.
c. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai
haknya .
d. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian.
e. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah
untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama.
7.

Keberhasilan program menurunkan kemiskinan tidak akan tercapai tanpa
adanya kerja-sama yang baik dan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat.

3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran antara lain:
1. Program pengentasan kemiskinan dan pengangguran sebaiknya tidak
dikerjakan oleh pemerintah sendiri, namun golongan yang mampu juga
secara sukarela diharapkan dapat berkontribusi mengatasi masalah
kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di negeri ini.
2. Untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, yang perlu dilakukan
adalah memberdayakan masyarakat . ini akan lebih efektif dibandingkan
hanya memberi bantuan yang sifatnya sesaat.
3. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan
bertanggung jawab agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di
Indonesia
4. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua
program pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa
dan negara Indonesia terbebas dari kemiskinan.
5. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu
saudara kita yang masih mengalami kemiskinan.
6. Sebagai Mahasiswa hendaknya kita menganalisa masalah kemiskinan
dari semua aspek.
7. Bagi Pemerintah, hendaknya mengatasai dan memberi solusi dari
masalah-masalah kemiskinan sehingga kemiskinan sedikit demi sedikit
bisa diatasi.
8. Bagi pembaca kami harapkan kritik dan saran konstruktif.

DAFTAR PUSTAKA
5 Jurnal Nasional:
1.

Tuti Widiastuti
KEMISKINAN STRUKTURAL INFORMASI
Jaringan Komunikasi
Volume 8, Nomor 1, Januari - April 2010

2. Sulistiowati
MENGENTASI KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN D INDONESIA
Jurnal Transidisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia
Agustus 2007
3. Puji Hadiyanti
KEMISKINAN & UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
Volume 2, Nomor 1, Juni 2006
4. Adit Agus Prastyo
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMISKINAN
Jurnal Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengentasan Kemiskinan’
11 November 2009.

TINGKAT
5. Afrizal Woyla Saputra Zaini
KEMISKINAN DI INDONESIA
Jurnal Aflikasi Manajemen. Vol. 5 No. 1, April.UPM. Probolinggo, 2007
5 Jurnal Internasional:
1. Godswill Egbe
THE IMPACT OF MACRO ECONOMIC POLICIES AND PROGRAMS
ON POVERTY PROBLEMS
Journal of Economics and Sustainable Development
Vol.2, No.9, 2011
2. Dadang Solihin
POLICY IMPLEMENTATION OF POVERTY ALLEVIATION IN LEBAK
DISTRICT OF BANTEN PROVINCE
Public Policy and Administration Research
Vol.2, No.2, 2012
3. Nweke, Eugene N
INCREASE OF EXTREME POVERTY AND HUNGER IN THE CONTEXT
OF MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)
Developing Country Studies
Vol 2, No.5, 2012
4. Dr. Saidatulakmal1and Madiha Riaz
IMPACT OF HOUSING ENVIRONMENT ON POVERTY
Journal of Economics and Sustainable Development
Vol.3, No.8, 2012

5. Dr Saidatulakmal1 and Madiha Riaz
DEMOGRAPHIC ANALYSIS OF POVERTY: RURAL-URBAN NEXUS
Research on Humanities and Social Sciences
Vol.2, No.6, 2012

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasionalEdo Setiawan
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatanEl Loen
 
Analisis korelasi-berganda
Analisis korelasi-bergandaAnalisis korelasi-berganda
Analisis korelasi-bergandaMitha Viani
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Soal latihan pengantar ekonomi makro
Soal latihan pengantar ekonomi makro Soal latihan pengantar ekonomi makro
Soal latihan pengantar ekonomi makro azelia
 
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanAnalisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanVadhalna Zulkarnaen
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroImo Priyanto
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiR Anggara
 
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiPutri Aisyah
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Riska Yuliatiningsih
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomimsahuleka
 
Pembangunan pertanian 3
Pembangunan pertanian 3Pembangunan pertanian 3
Pembangunan pertanian 3sagantujuh
 

Mais procurados (20)

pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatan
 
Analisis korelasi-berganda
Analisis korelasi-bergandaAnalisis korelasi-berganda
Analisis korelasi-berganda
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Soal latihan pengantar ekonomi makro
Soal latihan pengantar ekonomi makro Soal latihan pengantar ekonomi makro
Soal latihan pengantar ekonomi makro
 
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanAnalisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberalSistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal
 
Pembangunan pertanian 3
Pembangunan pertanian 3Pembangunan pertanian 3
Pembangunan pertanian 3
 

Destaque

Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMari belajar Exact
 
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15agustinvidya
 
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIAEKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIAArini Nurmala Sari
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Vinny Ariva
 
Pengaruh perekonomian indonesia terhadap pengangguran
Pengaruh perekonomian indonesia terhadap pengangguranPengaruh perekonomian indonesia terhadap pengangguran
Pengaruh perekonomian indonesia terhadap pengangguranBernadeta Menur
 
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran
Faktor Faktor yang Mempengaruhi PengangguranFaktor Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran
Faktor Faktor yang Mempengaruhi PengangguranKamarularnizam
 
Karya tulis ilmiah (fix)
Karya tulis ilmiah (fix)Karya tulis ilmiah (fix)
Karya tulis ilmiah (fix)HMK-UB
 
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Ariyadi Prakoso
 
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaDampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaAngga Debby Frayudha
 
Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,bradpull
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitianDorado Sb
 
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)A-ttiitudEd Kuu
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesiadena sundari alief
 
Resume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalResume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalakuayucantik
 
PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial Lutfi Imansari
 

Destaque (20)

Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguran
 
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
 
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIAEKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
 
Presentasi seminar
Presentasi seminarPresentasi seminar
Presentasi seminar
 
Pengaruh perekonomian indonesia terhadap pengangguran
Pengaruh perekonomian indonesia terhadap pengangguranPengaruh perekonomian indonesia terhadap pengangguran
Pengaruh perekonomian indonesia terhadap pengangguran
 
Makro 4
Makro 4Makro 4
Makro 4
 
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran
Faktor Faktor yang Mempengaruhi PengangguranFaktor Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran
 
Karya tulis ilmiah (fix)
Karya tulis ilmiah (fix)Karya tulis ilmiah (fix)
Karya tulis ilmiah (fix)
 
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
Kontribusi unsur unsur perkembangan ekonomi indonesia terhadap kemiskinan di ...
 
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaDampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
 
Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
 
Resume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalResume jurnal internasional
Resume jurnal internasional
 
PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial PPT Peran dan Status Sosial
PPT Peran dan Status Sosial
 

Semelhante a HUBUNGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN

6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026adhi nugraha
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatanAndi Sutandi
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaJoel mabes
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanerlina na
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan Nursyidah alit
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanemi halimi
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxElisabethPanggabeanS
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapataniswah yuni
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemayogadadung
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatbayuajinugraha21
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma Al-ma'arij
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatanDede Ridwan Nurul Falah
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963abdul ajid
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmariatul qibtiyah
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN Dini Sri Rahayu
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraSeptian Muna Barakati
 

Semelhante a HUBUNGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (20)

6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapat
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Makalah ipsKUU
Makalah ipsKUUMakalah ipsKUU
Makalah ipsKUU
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 

Último

PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Último (20)

PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

HUBUNGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN

  • 1. ” HUBUNGAN ANTARA PENGANGGURAN SERTA KEMISKINAN TERHADAP PEREKONOMIAN MAKRO DI INDONESIA” Paper ini dibuat untuk tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan Semester Ganjil tahun pelajaran 2012-2013 Dosen Pembimbing : Bapak Al Muizzudin Fazaalloh, SE.,ME. Oleh : Khairan Luthfi 115020407111016 Keuangan dan Perbankan FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal di belahan dunia, khususnya Indonesia yang merupakan Negara berkembang. Kemiskinan telah membuat jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan investasi, dan masalah lain yang menjurus ke arah tindakan kekerasan dan kejahatan. Kemiskinan yang terjadi dalam suatu negara memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini kemiskinan, membuat banyak masyarakat Indonesia mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja. Pengangguran yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada. 1.2 Tujuan Tujuan penulisan karya tulis ini adalah: 1. Mengetahui kondisi kemiskinan di Indonesia 2. Mengetahui factor penyebab terjadinya kemiskinan 3. Mengetahui cara menanggulangi kemiskinan 4. Memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia untuk menghadapi kemiskinan yang merupakan tantangan global dunia ketiga. 5. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kemiskinan Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di Negara Negara berkembang masalah kemiskinan ini menuntut adanya upaya pemecahan masalah secara berencana ,terintegrasi dan menyeluruh dalam waktu yang singkat, upaya pemecahan kemiskinan tersebut sebagai upaya untuk mempercepat proses pembangunan yang selama ini sedang di lakukan Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing dalam kehidupan kita, kemiskinan yang di maksud disini adalah kemiskinan ditinjau dari sisi material (ekonomi). Menurut Prof.Dr.Emil Salim yang di maksud dengan kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan yang di lukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok . Atau dengan istilah lain kemiskinanitu merupakan ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehingga mengalami keresahan ,kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya. 2.2 Kerangka Teori dan Tinjauan Pustaka A. Kerangka Teori 1. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam upaya atau usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masingmasing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). Sehingga masyarakat dapat menekan kebutuhannya dengan adanya faktor-faktor tertentu. 2. Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu a. Ilmu Ekonomi Makro Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
  • 4. neraca pembayaran internasional. Serta memperlajari adanya interaksi antara faktor-faktor atau variabel dalam perekonomian rumah tangga, pasar dan perusahaan. b. Ilmu Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan dan rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individuindividu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro. Serta bagaimana seorang produsen dapat berupaya memenuhi kebutuhan konsumen yang ada agar nantinya para produsen dapat memaksimalkan keuntungan. 3. Secara garis besar Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut : a. Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment (penuhnya tenaga kerja). Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran. b. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya jika mata uang meningkat maka terjadi deflasi. c. Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk. 4. Pengangguran yakni semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.
  • 5. 5. Kemiskinan yaitu suatu keadaan dimana masyarakat mengalami kekurangan pendapatan sehingga sulit dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. 6. Terdapat hubungan antara tingkat pengganguran yang ada dilingkungan masyarakt serta kemiskinan (akibat dari pengganguran) terhadap perekonomian makro di Indonesia. 7. Dengan adanya kenaikan tingkat pengganguran dilingkungan masyarakt yang menyebabkan makin banyaknya kemiskinan memaksa pemerintah untuk melakukan beberapa kebijakan, guna mengurangi adanya tingkat pengganguran dan juga kemiskinan yang ada. B. Tinjauan Pustaka Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Ekonomi makro menjelaskan mengenai perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi yang disebabkan karena tidak singkronnya antara program sistem penggandaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat. Inflasi bukanlah masalah yang terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh tersedianya komoditi yang diperlukan secara cukup dan ditimpali dengan naiknya tingkat pendapatan yang lebih besar. Biaya produksi untuk menghasilkan komoditi semakin tinggi yang menyebabkan harga jualnya menjadi relatif tinggi, disisi lain tingkat pendapatan masyarakat relatif tetap bahkan lebih kecil. Maka,
  • 6. barulah inflasi ini menjadi membahayakan jika berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Pengangguran terjadi disebabkan karena adanya kesenjangan antara penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Pengangguran bisa juga terjadi meskipun jumlah kesempatan kerja tinggi akan tetapi terbatasnya informasi, perbedaan dasar keahlian yang tersedia dari yang dibutuhkan atau bahkan dengan sengaja memilih untuk menganggur. Kemiskinan yakni keadaan dimana seseorag terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. 2.3 Hubungan Tingkat Kemiskinan Dengan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan dan merupakan syarat bagi pengurangan tingkat kemiskinan. Syaratnya adalah hasil dari pertumbuhan ekonomi tersebut menyebar disetiap golongan masyarakat, termasuk di golongan penduduk miskin. Riset menemukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi akan menurunkan tingkat kemiskinan. Hubungan ini menunjukkan pentingnya mempercepat pertumbuhan ekonomi untuk menurunkan tingkat kemiskinan. 2.4 Hubungan Tingkat Kemiskinan Dengan Pengangguran Efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. Apabila pengangguran di suatu
  • 7. negara sangat buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk bagi kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang. 2.5 Penyebab Masalah Pengangguran Dan Kemiskinan Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali sedang mencari kerja, bekerja kurang dari 2 hari dalam seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah lainnya. Dinegara-negara berkembang seperti Indonesia dikenal istilah pengangguran terselubung, dimana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga sedikit dilakukan oleh lebih banyak orang. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar pendapatanrelatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan, pendidikan anggota keluarganya. Pengangguran di Indonesia terjadi disebabkan antara lain yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari pencari kerja. Juga
  • 8. kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga karena efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja disebabkan antara lain; perusahaan menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor impor. 2.6 Upaya Pembebasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Merujuk pada berbagai konsepsi seperti dijelaskan di atas, maka pemberdayaan merupakan suatu sistem pembangunan yang berorientasi pada manusia, dengan mengedepankan azas partisipasi (participatory), jaringan kerja, kemandirian dan keadilan (equality) yang dalam prosesnya memberikan sesuatu kemudahan (akses) sehingga pada akhirnya dicapai kemajuan dan kemandirian. Proses pemberdayaan memerlukan tindakan aktif subyek untuk mengakui daya yang dimiliki obyek dengan memberinya kesempatan untuk mengembangkan diri sebelum akhirnya obyek akan beralih fungsi menjadi subyek yang baru. Karena proses tersebut didukung oleh faktor atau stimulus dari luar, maka subyek disebut sebagai faktor eksternal. Selain itu, faktor internal yang mementingkan tindakan aktif obyek atau masyarakat miskin sendiri juga merupakan prasyarat penting yang dapat mendukung proses pemberdayaan yang efektif. Proses pemberdayan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok (kolektif). Tetapi karena proses ini merupakan proses wujud perubahan sosial atau status hirarkhi lain yang dicirikan dengan adanya polarisasi ekonomi, maka kemampuan individu “senasib’’ untuk saling berkumpul dalam suatu kelompok cenderung dinilai sebagai bentuk pemberdayaan yang paling efektif (Freidmeann, 1993:3). Di dalam kelompok terjadi suatu dialogical encounter yang menumbuhkan dan memperkuat kesadaran dan solidaritas kelompok. Anggota kelompok menumbuhkan identitas seragam dengan mengenali kepentingan mereka bersama. Dalam pendekatannya, pemberdayaan terdapat antara lain dua aspek penting, yaitu partisipatif dan terdesentralisasi. Aspek partisipatif melibatkan masyarakat, khususnya kelompok sasaran dalam pengambilan keputusan sejak
  • 9. dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, hingga pemanfaatan hasilhasilnya. Sedangkan aspek terdesentralisasi mementingkan penurunan wewenang pembuatan keputusan perencanaan dan pelaksana pembangunan kepada pemerintah desa yang terdekat dengan penduduk miskin. Penduduk miskinlah yang paling mengetahui usaha yang dapat mereka lakukan dan kebutuhan mana yang paling mendesak. Di samping itu pembentukan kelompok merupakan fase awal pemberdayaan. Artinya masyarakat miskin diberi kebebasan untuk membentuk dan beraktivitas dalam kelompok yang diinginkan. Kebijaksanaan penanggulangan kemiskinan secara umum dapat dipilah dalam 3 (tiga) kelompok , yaitu : Pertama, kebijaksanaan yang secara tidak langsung mengarah pada sasaran tetapi memberikan dasar tercapainya suasana yang mendukung kegiatan sosial ekonomi. Dalam kerangka kebijaksanaan ini pula termasuk penciptaan ketentraman suasana sosial dan politik, penciptaan iklim usaha dan stabilitas ekonomi melalui pengelolaan ekonomi makro yang berhati-hati, pengendalian pertumbuhan penduduk dan pelestarian lingkangan hidup. Kedua kebijaksanaan yang secara langsung mengarah pada peningkatan ekonomi kelompok sasaran. Kebijaksanaan langsung diarahkan pada peningkatan akses terhadap prasarana dan sarana yang mendukung penyediaan kebutuhan dasar berupa pangan, sandang dan perumahan, kesehatan dan pendidikan, peningkatan produktivitas dan pendapatan, khususnya masyarakat berpendapat rendah. Ketiga kebijaksanaan khusus menjangkau masyarakat miskin melalui upaya khusus. Kebijaksanaan khusus diutamakan pada penyiapan penduduk miskin untuk dapat melakukan kegiatan sosial ekonomi sesuai dengan budaya setempat. Upaya ini pada dasarnya mendorong dan memperlancar proses transisi dari kehidupan subsisten menjadi kehidupan pasar. 2.7 Program Pemerintah Dalam Mengatasi Kemiskinan Dan Pengangguran Krisis ekonomi saat ini telah menggugah pemerintah dan berbagai lembaga pembangunan internasional seperti Bank Dunia dan lain-lain untuk berperan aktif
  • 10. mengentaskan kemiskinan dan pengagguran rakyat melalui berbagai program baru seperti padat karya. Jaring pengaman sosial/JPS (Social Safety Net), proyek penanggulangan kemiskinan diperkotaan (Urban Poverty Crisis Alleviation), program untuk anak jalanan, dan masih banyak bantuan-bantuan dari pemerintah kepada rakyat, seperti BLT (bantuan langsung tunai) , BOS (bantuan operasional sekolah) yang dilakukan untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia, karena anak-anak Indonesia diwajibkan mengenyam pendidikan minimal 9 tahun yang biasanya dikenal sebagai wajib belajar 9 tahun. Koperasi banyak di dirikan oleh pemerintah di daerah-daerah dengan tujuan agar rakyat mampu membuat usaha mikro ataupun makro dilingkungan tempat tinggalnya. Selain itu program yang lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan JAMPERSAL (jaminan persalinan) diberbagai puskesmas dengan tujuan untuk memudahkan proses persalinan pada warga yang kurang mampu. Pemerintah juga memberlakukan program KB dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kepadatan penduduk di Indonesia. Dan masih banyak lainnya program yang diberikan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi terutama mengenai masalah kemiskinan dan pengangguran yang merupakan masalah yang sulit untuk diberantas.
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Seperti yang kita ketahui di atas, dapat kita tarik benang merah bahwa kemiskinan itu pada hakikatnya berkaitan langsung dengan sistem kemasyrakatan secara menyeluruh. Dan bukan hanya ekonomi atau politik, social dan budaya. Sehingga penayangannya harus berlangsung secara menyweluruh dengan suatu strategi yang mengandung semua aspek dan perilaku kehidupan manusia bisa dimulai dengan resep ekonomi, kemudian di tunjang oleh tindakan social dan politik yang nyata. Namun demikian, dalam kenyataannya bahwa mengeluh memerangi kemiskinan seringkali menjadi suatu masalah perdebatan yang ada kaitannya dengan masalah tersebut, yaitu berkenaan dengan cara dan sasarannya. Kesimpulan lain yang dapat dipetik dari masalah diatas adalah sebagai berikut: 1. Banyak program yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah perekonomian yakni mengenai masalah kemiskinan dan pengangguran namun pada kenyataannya hasil yang dicapai tidak sesuai yang diharapkan. 2. Banyak pengangguran yang ada di Indonesia karena kurangnya lapangan pekerjaan yang ada dan ketidaksesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia yang menyebabkan bertambahnya kemiskinan di Indonesia. 3. Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah pada dewasa ini di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan pertambangan, hakekatnya ditujukan selain untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, juga dimaksudkan untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan. 4. Dampak pengangguran terhadap perekonomian suatu Negara tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu Negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakatdan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran disuatu
  • 12. Negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. 5. Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersamasama dengan masyarakat. 6. Faktor penyebab kemiskinan ada dua, yaitu faktor alami dan faktor buatan. Selain kedua faktor tersebut ada faktor lain yang menimbulkan kemiskinan, yaitu: a. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak. b. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak. c. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya . d. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian. e. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. 7. Keberhasilan program menurunkan kemiskinan tidak akan tercapai tanpa adanya kerja-sama yang baik dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. 3.2 Saran Dari kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran antara lain: 1. Program pengentasan kemiskinan dan pengangguran sebaiknya tidak dikerjakan oleh pemerintah sendiri, namun golongan yang mampu juga secara sukarela diharapkan dapat berkontribusi mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di negeri ini. 2. Untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, yang perlu dilakukan adalah memberdayakan masyarakat . ini akan lebih efektif dibandingkan hanya memberi bantuan yang sifatnya sesaat.
  • 13. 3. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia 4. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari kemiskinan. 5. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang masih mengalami kemiskinan. 6. Sebagai Mahasiswa hendaknya kita menganalisa masalah kemiskinan dari semua aspek. 7. Bagi Pemerintah, hendaknya mengatasai dan memberi solusi dari masalah-masalah kemiskinan sehingga kemiskinan sedikit demi sedikit bisa diatasi. 8. Bagi pembaca kami harapkan kritik dan saran konstruktif. DAFTAR PUSTAKA 5 Jurnal Nasional: 1. Tuti Widiastuti KEMISKINAN STRUKTURAL INFORMASI Jaringan Komunikasi Volume 8, Nomor 1, Januari - April 2010 2. Sulistiowati MENGENTASI KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN D INDONESIA Jurnal Transidisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia Agustus 2007 3. Puji Hadiyanti KEMISKINAN & UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume 2, Nomor 1, Juni 2006 4. Adit Agus Prastyo ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN Jurnal Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengentasan Kemiskinan’ 11 November 2009. TINGKAT
  • 14. 5. Afrizal Woyla Saputra Zaini KEMISKINAN DI INDONESIA Jurnal Aflikasi Manajemen. Vol. 5 No. 1, April.UPM. Probolinggo, 2007 5 Jurnal Internasional: 1. Godswill Egbe THE IMPACT OF MACRO ECONOMIC POLICIES AND PROGRAMS ON POVERTY PROBLEMS Journal of Economics and Sustainable Development Vol.2, No.9, 2011 2. Dadang Solihin POLICY IMPLEMENTATION OF POVERTY ALLEVIATION IN LEBAK DISTRICT OF BANTEN PROVINCE Public Policy and Administration Research Vol.2, No.2, 2012 3. Nweke, Eugene N INCREASE OF EXTREME POVERTY AND HUNGER IN THE CONTEXT OF MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS) Developing Country Studies Vol 2, No.5, 2012 4. Dr. Saidatulakmal1and Madiha Riaz IMPACT OF HOUSING ENVIRONMENT ON POVERTY Journal of Economics and Sustainable Development Vol.3, No.8, 2012 5. Dr Saidatulakmal1 and Madiha Riaz DEMOGRAPHIC ANALYSIS OF POVERTY: RURAL-URBAN NEXUS Research on Humanities and Social Sciences Vol.2, No.6, 2012