Dokumen tersebut merupakan informasi mengenai kursus Keluarga Prima Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Pemberdayaan Keluarga Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret. Kursus ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta dalam mengelola keluarga yang baik dan bertanggung jawab secara efektif. Kursus ini terdiri dari dua tahap yaitu t
1. ANGKATAN I
PERIODE APRIL – SEPTEMBER 2012
PUSAT STUDI PUSAT STUDI
PEMBERDAYAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN KELUARGA
LEMBAGA PENELITIAN DAN LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN KEPADA PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT UNS MASYARAKAT UNS
YAYASAN
KELUARGA PRIMA INDONESIA
SURAKARTA
2. KURSUS KELUARGA PRIMA
INDONESIA
Pendahuluan
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat terdiri dari suami, istri, dan anak yang berada dalam ikatan perkawinan. Tujuan orang
berkeluarga adalah untuk mendapatkan keturunan dan hidup bahagia. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, keluarga mempunyai tugas, fungsi,
dan peran multi faktor, di antaranya adalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan hukum. Untuk tujuan pertama (mendapat keturunan) relatif
lebih mudah dicapai dibandingkan tujuan kedua (hidup bahagia). Yang dimaksud dengan keluarga prima Indonesia (KPI) adalah keluarga warga
Negara Indonesia yang dapat mewujudkan tujuan keluarga, berperan dan berfungsi secara optimal, dan mendapatkan keturunan unggul, sukses,
bertanggungjawab, bermoral luhur, dan berkarakter positif sesuai dengan harapan bangsa Indonesia.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran sekarang ini, termasuk program keluarga berencana di Indonesia maka
secara relatif keluarga dapat memperoleh dan mengatur kelahiran anak. Yang masih menjadi masalah utama dalam keturunan adalah kualitas.
Sekarang ini oleh karena tidak mengetahui cara menjadi orangtua yang baik dan bertanggungjawab secara efektif maka banyak terjadi perlakuan
salah orangtua terhadap anak, suami terhadap istri (atau sebaliknya), termasuk kekerasan dalam rumahtangga. Tuntutan dan beban kehidupan
sekarang ini berakibat banyaknya stresor psikososial yang berdampak pada pencapaian kebahagiaan keluarga. Sekarang ini banyak masalah keluarga
yang mungkin bersumber pada ketidaktahuan mereka bagaimana melakukan manajemen keluarga yang baik dan benar sehingga dapat mencapai
keluarga yang harmonis, bahagia, sejahtera, mempunyai keturunan yang berkualitas unggul. sesuai dengan harapan bangsa.
Banyak masalah keluarga yang bersumber pada ketidaktahuan bagaimana mengelola keluarga dengan baik dan benar. Masalah tersebut dapat
berdampak pada kehancuran keluarga atau setidaknya menguras tenaga, waktu, dan dana yang besar yang mestinya dapat dihemat atau untuk
kepentingan keluarga yang lebih berguna. Di bidang pendidikan, banyak keluarga yang tidak mengetahui cara dan memilih jenis pendidikan untuk
anaknya sehingga terpaksa putus sekolah atau jadi pengangguran setelah lulus sekolah. Di bidang ekonomi oleh karena tidak mengetahui cara
pengelolaan ekonomi keluarga yang benar sehingga terlilit hutang, boros, dan berpola konsumerisme. Di bidang hukum oleh karena pemahaman
dan kebiasaan tertib hukum belum menjadi pola kehidupan keluarga sehari-hari maka dapat terjadi bermasalah hukum yang menguras pikiran,
waktu dan anggaran keluarga. Di bidang kesehatan oleh karena tidak memahami pola hidup sehat maka banyak anggota keluarga yang sakit
sehingga menghabiskan anggaran keluarga untuk pengobatan. Di bidang sosial, oleh karena pemahaman interaksi sosial yang tidak baik maka dapat
terjebak dalam pergaulan yang merusak, menjadi pecandu narkoba, terlibat kejahatan yang dapat mengancam eksistensi keluarga.
Hampir selalu para orangtua atau kepala keluarga disalahkan setiap ada kegagalan atau masalah keluarga. Tetapi sebenarnya keadaan tersebut tidak
adil karena mereka memang tidak pernah mendapatkan pendidikan yang memadai bagaimana mengelola keluarga yang benar. Ciri-ciri kesuksesan
manajemen keluarga tersebut di depan hanya mungkin dicapai oleh keluarga yang menerapkan manajemen keluarga yang baik dan benar, serta
mampu mengembangkan semua potensi keluarga secara optimal. Untuk mencapai itu perlu sosialisasi pengetahuan dan ketrampilan berkeluarga
yang dapat diperoleh dalam kursus keluarga prima Indonesia (KPI).
3. Tujuan
Tujuan umum kursus KPI adalah adalah agar para
peserta mengetahui dan mampu menyelenggarakan
manajemen keluarga yang baik dan benar, sehat, dan
bertanggung jawab. Tujuan khusus kursus KPI adalah
agar para peserta mampu dalam berbagai hal, sebagai
berikut.
4. Tahap dasar
Mempersiapkan dan membentuk keluarga prima Indonesia (perspektif psikomedikal).
Memahami persiapan dasar orang berkeluarga (perspektif sosiokultural).
Memahami manajemen finansial keluarga.
Mengetahui peraturan dan dasar hukum keluarga.
Mengetahui cara membina keluarga yang harmonis dan bahagia.
Mempersiapkan kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi dalam keluarga.
Memahami proses tumbuh-kembang psikologik anak.
Menjaga dan mengembangkan kesehatan anak dalam keluarga.
Memahami konsep dasar ilmu kedokteran keluarga.
Memahami pola asuh orangtua terhadap anak yang efektif.
Mempersiapkan anak cerdas, unggul, sukses, bermoral luhur, dan berkarakter.
Mendidik anak dalam keluarga.
Memahami komunikasi keluarga yang efektif.
Mengetahui manajemen konflik keluarga.
Memahami konsep keluarga produktif lawan konsumtif.
Memahami fasilitas perbankan, asuransi, dan jasa hukum.
5. Tahap lanjut
Terampil dalam penataan keluarga damai, bebas kekerasan, anti
narkoba dan perjudian.
Terampil dan efektif menjadi orangtua, sahabat, dan konselor anak dan
remaja.
Terampil dalam penyelenggaraan keluarga sadar dan bebas masalah
hukum.
Terampil dalam penatalaksanaan dan pengembangan finansial
keluarga.
Terampil dalam membina kesehatan seksual suami-istri.
Melakukan pendidikan kesehatan seksual anak dan remaja.
Menjadi orangtua efektif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Menjadi orangtua efektif untuk pengembangan potensi anak berbasis
intelegensi ganda
Menerapkan ketrampilan komunikasi efektif dalam keluarga.
Mengelola olahraga dan gizi keluarga secara tepat.
6. Pengajar
1 Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS Rektor, Guru Besar Ilmu Pendidikan, Pakar Sosiologi Pendidikan,Magister Penyuluhan
Pembangunan, FKIP UNS
2 Prof.Dr. Aris Sudiyanto, dr.SpKJ(K) Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa, Konsultan Psikoterapi, Pakar Seksologi, Ketua Pusdi
Pemberdayaan Keluarga, dan Kaprodi Psikiatri FK UNS
3 Prof.Dr. Adi Sulistyono, SH,MH Guru Besar Ilmu Hukum, Magister Hukum Bisnis, FH UNS
4
4 Prof.Dr. Didik Gunawan Sutanto, PAK, MM, M.Kes Guru Besar Kedokteran, Magister Manajemen, Magister Kesehatan, Kaprodi Magister
Kedokteran Keluarga, FK UNS
5 Prof.Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak Guru Besar Ilmu Ekonomi, Magister Akuntansi, FE UNS
6 Prof.Dr. Harsono Salimo, dr.SpA(K) Guru Besar Kedokteran, Dokter Spesialis Anak, Konsultan Pediatri Sosial, FK UNS
7 Paramasari, dr.PhD Dokter, Doktor Ilmu Kedokteran FK UNS
8 Prof.Dr. Tedjo Danudjo, dr.SpOG(K) Guru Besar Ilmu Kandungan dan Kebidanan, FK UNS
9 Ari Probandari, dr. MPh, PhD Doktor dan Master Kesehatan Masyarakat, FK UNS
10 Istar Yuliadi, dr,MPsi Dokter Pakar Seksologi, Magister Psikologi, FK UNS
11 Dra. Suci Murtikarini, MSi Psikolog klinik, Tumbuh kembang anak, FK UNS UNS
12 Maharatih, dr.SpKJ(K) Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Anak dan Remaja FK UNS
13 Prof.Dr. Guntur Hermawan, dr.SpPD (K) Guru Besar Ilmu Kedokteran, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan, Kaprodi S3 FK UNS
14 Prof. Drs. Pawito, PhD Guru Besar Ilmu Komunikasi, Pakar Politik, Demokrasi, Media Masa, FISIP UNS
15 Arsita Prasetyawati, dr.MKes Dokter, Magister Kesehatan, Kedokteran Keluarga
16 Prof. Dr. Muchsin Doewes, MARS Guru Besar Ilmu Kedokteran, Pakar Kedokteran Olahraga FK UNS
17 Balqis, dr.M.FM Dokter, Magister Kedokteran Keluarga, Pengajar Ilmu Faal Kedokteran FK UNS
7. Pendaftaran
Waktu pendaftaran: 12 Februari – 31 Maret 2012.
Beaya kursus: Tanggal 12 Februari 2012
Tahap dasar Rp 4.500.000,-
Tahap lanjut Rp 9.500.000,-
Tahap dasar dan lanjut Rp 13.500.000,-
Tanggal 13-31 Maret 2012
Rp 5.000.000,-
Rp10.000.000,-
Rp14.000.000,-
Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran ke sekretariat KPI
dengan membawa bukti transfer atau tanda terima uang pendaftaran.
8. FORMULIR PENDAFTARAN KURSUS KELUARGA PRIMA
INDONESIA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ------------------------------------------------------------------
Alamat lengkap : --------------------------------------------------------
Telepon rumah/HP : ------------------------------- / ----------------------
E mail : -------------------------------
Mendaftar sebagai peserta kursus Keluarga Prima Indonesia, tahap:
Dasar
Lanjut
Dasar dan lanjut
Bersama ini disertakan bukti pembayaran beaya kursus.