Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik dan partisipasi politik. Secara ringkas, budaya politik adalah cara hidup politik suatu negara yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut masyarakat dalam kegiatan politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik melalui berbagai bentuk aktif dan pasif, baik secara individual maupun kolektif.
2. PENGERTIAN POLITIK
Joyce Mitchell:
…politik adalah keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan publik
untuk masyarakat seluruhnya.
(…Politics is collective decision making or the making of public politicies entire
society.)
Karl W. Deutch:
…politik sebagai pengambilan keputusan melalui sarana umum.
(…politics is the making of decisions by public means.)
Ramlan Surbakti:
…politik ialah interaksi antara pemerintah dengan masyarakat
dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang
mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam
suatu wilayah tertentu.
Beranda
6. Tipe-tipe Budaya Politik
Budaya Politik Parokial ( Parochial Political Cultural ):
Pada Budaya Politik Parokial, masyarakat belum memiliki kesadaran untuk
berpolitik. Hal ini dikarenakan faktor kognisi, pemahaman, dan kesadaran
mereka terhadap politik masih rendah.
Budaya Politik Kaula ( Subject Political Culture ):
Pada Budaya Politik Kaula, masyarakat sudah memiliki kesadaran terhadap
sistem politik, namun tidak berdaya dan tidak mampu berpartisipasi.
Dibandingkan dengan budaya politik parokial, masyarakat budaya politik
kaula sudah lebih relatif maju baik kehidupan sosial maupun ekonominya,
tetapi masih bersifat pasif.
Beranda
Budaya Politik Partisipan ( Participation Political Culture ):
Pada Budaya Politik Partisipan, masyarakat sudah memiliki kesadaran
politik yang tinggi. Mereka berorientasi terhadap proses dan pelaksanaan
pembuatan keputusan politik. Sehingga mereka tidak menerima begitu saja
terhadap keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintah,
karena mereka menyadari betapapun kecilnya peran mereka tetap memiliki
arti bagi keberlangsungan kehidupan negara.
7. PENGERTIAN SOSIALISASI.
Yang dimaksud dengan sosialisasi adalah suatu proses
seorang individu mulai mengenal dan belajar untuk
menyesuaikan
diri
dengan
budaya
kelompoknya
( adat-istiadat, perilaku dan bahasa ) yang dimulai
dari lingkungan keluarga, kemudian lingkungan
masyarakat sekitarnya yang pada akhirnya individu
tersebut diterima oleh kelompok tersebut dan
dianggap sebagai bagian dari anggota kelompoknya.
Beranda
8. TIPE-TIPE SOSIALISASI
Tipe Sosialisasi Formal:
Sosialisasi Formal berlangsung melalui lembaga-lembaga formal
seperti sekolah atau kursus-kursus, karena sekolah/kursus
adalah lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mendidik dan
membimbing pederta didik agar dapat hidup mandiri dan
bertanggung jawab serta dapat memanfaatkan ilmu
pengetahuan yang berguna di masyarakat.
Tipe Sosialisasi Informal:
Sosialisasi Informal berlangsung dalam lingkungan melalui
interaksi antar-teman, sahabat, kelompok bermain, serta
keluarga, karena seorang anak akan menghabiskan sebagian
besar waktunya di lingkungan ini.
Beranda
10. Derajat Partisipasi Politik dapat
dilihat dalam spectrum berikut:
Rezim Otoriter
: warga negara tidak tahu mengenai
pembuatan Keputusan.
Rezim Patrimonial : warga negara hanya diberitahu tentang
keputusan yang telah dibuat oleh para
pemimpin, tanpa bisa mempengaruhinya.
Rezim Partisipatif : warga negara dapat mempengaruhi
keputusan yang akan dan/atau telah
dibuat oleh para pemimpinnya.
Rezim Demokratis : warga negara baik langsung atau tidak
langsung melalui lembaga perwakilan,
merupakan aktor utama pembuat
keputusan politik.
Beranda
12. Bentuk partisipasi Politik
Partisipasi Aktif:
Warga negara mengajukan usul mengenai suatu kebijakan umum.
Warga negara mengajukan alternatif kebijakan umum yang
berbeda dengan kebijakan pemerintah.
Warga negara mengajukan kritik dan saran perbaikan untuk
meluruskan kebijaksanaan pemerintah.
Warga negara ikut serta dalam Pemilihan Umum.
Warga negara membayar pajak.
Partisipasi Pasif: Warga negara hanya mentaati, menerima, dan
melaksanakan begitu saja setiap keputusan pemerintah.
Beranda
13. Jenis PartisiPasi Politik
Partisipasi Individual, yaitu kegiatan warga negara yang
dilakukan secara perorangan seperti menulis surat yang
berisi tuntutan atau keluhan kepada pemerintah baik
langsung maupun tidak langsung melalui Surat Kabar.
Partisipasi Kolektif, yaitu kegiatan warga negara secara
serentak atau berkelompok yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi pemerintah seperti kegiatan dalam
Pemilihan Umum atau diskusi politik.
Beranda
14. Partisipasi Kolektif dibedakan
menjadi dua,
yaitu:
KONVENSIONAL
oPemberian suara ( votting )
oDiskusi politik.
oKegiatan Kampanye.
oMembentuk dan bergabung
dengan kelompok
kepentingan
oKomunikasi individuan atau
lobbying dengan pejabat
politik/pemerintah.
Beranda
NONKONVENSIONAL
oPengajuan Petisi.
oBerdemonstrasi.
oKonfrontasi.
oMelakukan pemogokan.
oPerang Gerilya.
oRevolusi.