SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK
Judul :SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
TujuanPercobaan :Studi sintesis orange II dari asam p-aminobensenasulfonat (asam
sulfanilat) dengan β-naftol melalui reaksi coupling diazo.
Pendahuluan
Garam diazonium adalah senyawa antara sistesis yangbermanfaat, salah satunya dalam
reaksi kupling diazonium. Nitrogen ujung pada kation diozonium digunakan sebagai suatu
elektrofil dalam suatu reaksi substitusi elektrofilik pada aromatik. Sebagian besar produk tipe
reaksi kupling diazonium berwarna cerah, dikenal dengan “azo-dyes”. Sintesis kombinatorial
dibutuhkan untuk menyediakan beragam jenis senyawa dengan beragam fungsi dalam
serangkaian reaksi yang dilakukan bersamaan. Dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu
sintesisi parallel dan sintesis split. Sistem parallel, tiap senyawa dibuat secara individu dan
beragam uji dilakukan secara terpisah untuk tiap senyawa, sedangkan sintesis split hasil
ujinya memerlukan proses deconvolution (pemisahan campuran) (Anonim, 2014).
Metil jingga disebut juga zat warna azo disusun oleh substitusi elektrofilik dengan
garamarene-diazonium (coupling diazo). Metil jingga merupakan indikator pH dan karena
mengubahwarna yang jelas dan sangat sering digunakan dalam titrasi. Metil jingga berubah
warna pada pHasam lemah dan biasanya digunakan dalam titrasi untuk asam. Tidak seperti
indikator universalyang disebut, metil jingga tidak memiliki spektrum penuh perubahan
warna, namun memilikititik akhir tajam.Metil oranye dibuat dari asam sulfanilat dan N, N-
dimetilalanin. Produk pertamadiperoleh dari kopling adalah bentuk asam terang merah jingga
metil, yang disebuthelianthin. Di dasar, helianthin dikonversi menjadi garam natrium jeruk,
disebut metil jeruk. Meskipun asam sulfanilat tidak larut dalam larutan asam, maka tetap
diperlukan untuk membawa keluar reaksi diazotization dalam asam nitrit (HNO2). Reaksi ini
dapatdigantikan oleh pengendapan asam sulfanilat dari larutan di mana ia awalnya larut.
Endapan yang terbentuk adalah suspensi halus dan bereaksi langsung dengan asam nitrat.
Langkah pertama adalah untuk melarutkan asam sulfanilat dalam larutan dasar. Pembentukan
ion nitrosonium, dalam proses untuk mendapatkan ion nitrosonium (NO+), natrium nitrit
harus ditambahkan dengan hidroklorida asam. Selama penambahan asam, asam sulfanilat
diendapkankeluar dari solusi sebagai padat halus dibagi, yang segera mengalami diazotisasi
ParafAsisten
(Anonim, 2014).
Garam diazonium dapat dibuat dengan mereaksikan aniline, NaNO2, dan HCl dalam
suhu 5 oC. Garam diazonium tersebut dapat dikupling dengan bantuan naftol sebagai
pengupling dandapat dibuat menjadi pewarna (terutama tekstil) karena memiliki warna-warna
yang cerah.Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina
dapat diubahmenjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida. Metil
jingga merupakan pewarna yang digunakan untuk memberikan warna pada zat,terutama kain.
Chromopohores, fungsional kelompok yang menyerap sinar, memberi warna zatpewarna.
Bahan yang paling umum adalah chromophores azo, nitro, dan kelompok karbonil
Auxochromes, fungsional kelompok yang meningkatkan intensitas warna, juga bagian
pentingdari pewarna. Dasar yang paling umum chromophores adalah hidroksil, amino,
sulfonat, dan karboksilat kelompok. Pewarna Azo memiliki ikatan nitrogen nitrogen untuk
ganda sebagaikromofor mereka. Zat pewarna yang dibuat dengan mengambil garam
diazonium danmenambahkannya ke sistem aromatik yang sangat diaktifkan. Metil jingga,
suatu zat warna azo,oleh diazonium mengalami kopling reaksi dengan asam sulfanilat
diazotized dan N, N-dimetilalanin (Keenan, 1991) .
Metil jingga sering digunakan sebagai indikator asam-basa. Larutan pH 4.4, jingga
metil ada hampir seluruhnya sebagai ion negatif kuning. Larutan yang lebih asam makapH
3.2, ia terprotonasi untuk membentuk ion dipol merah. Karena sifat ini, jingga metil
dapatdigunakan sebagai indikator untuk titrasi yang titik akhirnya di daerah pH 3,2-4,4.
Berikut senyawa metal jingga:
(Nurjaya, 2011).
Mekanisme Reaksi
a. Pembentukan N-nitrosamina
S
O
O
OH NH2
Na2CO3
2 S
O
O
O
-
NH2
Na
+
+ CO2 + H2O
S
O
O
O
-
NH2
NH O S
O
O
O
-
N
+
N O
H
H
H Cl
S
O
O
O
-
N N
H
O
Na
+
Na
+
Na
+
S
O
O
O
-
N N
H
O
+ H Cl
S
O
O
O
-
N N O
+
H
H
Cl
-
S
O
O
O
-
N N OH
H Cl
S
O
O
O
-
N N OH2
+
S
O
O
O
-
N
+
N
a. Pembentukan orange 2
S
O
O
O
-
N
+
N +
C
+
OH
S
O
O
O
-
N N
C
+
OH
H
Na OH
S
O
O
OH N N
OH
Alat
Pipet mohr 25 ml, beaker glass 150 ml, beaker glass 250 ml, erlenmeyer 100 mL,
pengadukkaca, kertassaring, corongbuchner, hot plate, oven, desikator, cawan (pancipanas),
botolsemprot, dan ball pipet.
Bahan
Asamsulfanilat, β-naftol, Na2CO3, NaNO2, HClpekat, NaOH 10%, NaCl, etanol 70 %
danNaCljenuh.
ProsedurKerja
a. Skema kerja
- dilarutkan dalam 25 ml larutan 25% natrium karbonat (0,65 g Na2CO3
anhidrat dan 25 ml air) dengan cara pendidihan.
- dinginkan larutan tersebut dengan air kran.
- ditambahkan 0,95 g natrium nitrit dan diaduk sampai larut.
- dituang larutan dalam beker yang berisi 12,5 g es dan 2,5 ml HCl pekat
sampai berbentuk endapan putih yang akan memisah dan siap dipakai.
Hasil ini tidak disaring melainkan dipakai dalam bentuk suspensi.
- dilarutkan 1,8 g β-naftol dalam 10 ml larutan NaOH 10% dingin dan
dituang kedalam larutan suspensi asam sulfanilat yang sudah dibuat
disertai pengadukan
- diaduk pasta kristal baik-baik supaya terjadipercampuran yang sempurna,
- dipanaskancampuranitusetelah 5-10 menitsampaizatpadatnyamelarut.
- ditambahkan 5 g NaCl dan dilarutan semuanya dengan pemanasan dan
pengadukan.
- dimasukkan gelas beker ke dalam cawan yang berisi air dan es dan
dibiarkan larutan menjadi dingin sampai temperatur kamar. maka
- disaring hasilnya dengan pengadukan pada corong buncher dan dipakai
NaCl jenuh untuk mencuci endapan orange II diatas corong Buchner
berlangsung agak lambat. Hasilnya mengering secara perlahan-lahan dan
masih mengandung NaCl. Namun jangan dikeringkan terlebih dahulu.
- direkristalisasi dengan larutan etanol dalam air ( atau etanol 70% sebanyak
50 mL), dipindahkan larutan ke dalam gelas beker dan dicuci kertas
saringnya dengan air mendidih dan tidak lebih dari 25 mL.
- disaring melalui corong Buchner yang telah dihangatkan, dituangkan
filtratnya ke dalam elenmeyer jika lebih dari 30 ml maka diuapkan dengan
mendidihkan, dinginkan dengan air es sewaktu mengumpulkan endapan.
- dibilas gelas beker induk dengan sedikit etanol.
- dikeringkan kristal yang diperoleh didalam eksikator, ditimbang, dan
ditentukan titik leburnya.
2,4 g
kristalasamsulfanilat
Hasil
b. Prosedur kerja
Larutkan 2,4 g kristal asam sulfanilat (monohidrat) dalam 25 ml laruran 25% natrium
karbonat (0,65 g Na2CO3 anhidrat dan 25 ml air) dengan cara pendidihan. Dinginkan larutan
tersebut dengan air kran. Tambahkan 0,95 g natrium nitrit dan aduk sampai larut. Tuang
larutan dalam beker yang berisi 12,5 g es dan 2,5 ml HCl pekat sampai berbentuk endapan
putih yang akan memisah dan siap dipakai. Hasil ini tidak disaring melainkan dipakai dalam
bentuk suspensi.
Larutkan 1,8 g β-naftol dalam 10 ml larutan NaOH 10% dingin dan tuanglah kedalam
larutan suspensi asam sulfanilat yang sudah dibuat disertai pengadukan. Aduklah pasta kristal
baik-baik supaya terjadi percampuran yang sempurna, setelah 5-10 menit panaskan campuran
itu sampai zat padatnya melarut. Tambahkan 5 g NaCl dan larutankan semuanya dengan
pemanasan dan pengadukan. Masukkan gelas beker ke dalam cawan yang berisi air dan es
dan biarkan larutan menjadi dingin sampai temperatur kamar.
Akhirnya dengan pengadukan maka disaring hasilnya pada corong buncher dan pakai
NaCl jenuh untuk mencuci endapan orange II diatas corong Buchner berlangsung agak
lambat. Hasilnya mengering secara perlahan-lahan dan masih mengandung NaCl. Namun
jangan dikeringkan terlebih dahulu.
Rekristalisasi dengan larutan etanol dalam air ( atau etanol 70% sebanyak 50 mL).
Pindahkan larutan ke dalam gelas beker dan cucilah kertas saringnya dengan air mendidih
dan tidak lebih dari 25 mL. Saring melalui corong Buchner yang telah dihangatkan.
Tuangkan filtratnya ke dalam elenmeyer jika lebih dari 30 ml maka uapkan dengan
mendidihkan. Dinginkan dengan air es sewaktu mengumpulkan endapan. Bilas gelas beker
induk dengan sedikit etanol. Keringkan kristal yang diperoleh didalam eksikator, timbang,
dan tentukan titik leburnya.
Waktu yang dibutuhkan
No. Perlakuan Waktu
1. Pencampuran bahan dengan pendidihan 10menit
2. Pendinginan larutan 10 menit
3. Penambahan natrium nitrit dan pengadukan 10 menit
4. Kristalisasi dan penyaringan 20menit
5. Pengadukan dan penyaringan 10menit
6. Rekristalisasi 7 menit
7. Penyaringan Buchner 5 menit
8. Pendinginan dengan air es 15 menit
9. Pengeringan kristal 20 menit
10. Penentuan titik lebur 15 menit
Total 122menit
Data dan Perhitungan
Bahan Perlakuan Hasil
2,4 gram kristal asam
sulfonilat (putih)
Dilarutkan dalam 25 ml
larutan 25% Na2CO3 dengan
pendidihan
Endapan larut membentuk
larutan endapan larut
membentuk larutan jernih
tak berwarna
Larutan tidak berwarna Didinginkan kemudian
ditambah 0,95 gram NaNO3
Diaduk erbentuk larutan
berwarna putih
Larutan putih dituang dalam
beaker
Beaker berisi 12,5 gram es
dan 2,5 mL HCl pekat
Larutan berwarna orange
(suhu dijaga =5oC) endapan
putih
1,8 gram β-naftol Dilarutkan dengan NaOH
10% dingin dan diaduk
Endapan larut terbentuk
larutan hijau kecoklatan
yang segera berubah
menjadi suspense berwarna
hijau tua
Larutan β-naftol Dituang dalam larutan
berwarna orange
Terbentuk 2 fase seperti
karang berwarna orange
merah, setelah diaduk fase
menyatu membentuk larutan
orange kemerahan
Larutan orange Dipanaskan 5-10 menit
kemudian ditambah 5 gram
NaCl sambil tetap
dipanaskan. Didinginkan
dalam ice bath
NaCl larut. Larutan tetap
berupa suspense orange
Larutan orange Disaring menggunakan
Buchner dengan NaCl jenuh
Endapan berbentuk pasta
berwarna orange
Endapan Direkristalisasi dengan
etanol 70% sebanyak 50 ml
Endapan larut menjadi
larutan orange jernih
Larutan orange jernih Disaring dengan kertas
saring yang telah dicuci
dengan air panas
Filtrat berwarna orange
jernih
Filtrat di rekristalisasi Ditambahkan es Massa endapan + kertas
saring = 0,71 gram
Hasil filtrat yang
dikeringkan
Uji titik leleh 160 oC
Perhitungan :
n Asam Sulfat =
2,4 𝑔
173 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,01 mol
n NaNO2 =
0,95 𝑔
69 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,014 mol
n -naftol =
1 ,8 𝑔
144 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,0125 mol
n Na2CO3 =
0,65 𝑔
105 ,99 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,006 mol
 HCl =
𝑚
𝑉
m =  x V
m HCl = 1,1 g/mL x 2,5 Ml = 2,75 g
n HCl =
2,75 g
36,4609 g/mol
= 0,08 mol
Asam Sulfanilat + Na2CO3 2NaC6H4NH2SO3 + CO2 + H2O
M 0,01 mol 0,006 mol - - -
R 0,006 mol 0,006 mol 0,012 mol 0,006 mol 0,006 mol
S 0,004 mol 0 mol 0,012 mol 0,006 mol 0,006 mol
2NaC6H4NH2SO3 + 2 HCl + 2 NaNO2 2 Ion besenasulfonatdiazzoium
M 0,012 mol 0,08 mol 0,014 mol -
R 0,012 mol 0,012 mol 0,012 mol 0,012 mol
S 0 mol 0,068 mol 0,002 mol 0,012 mol
Ion besenasulfonatdiazzoium +  −naftol Orange II
M 0,012 mol 0,0125 mol -
R 0,012 mol 0,012 mol 0,012 mol
S 0 mol 0,0005 mol 0,012 mol
Jadi orange II yang dihasilkan = 0,012 mol x 328 g/mol = 3,936 g
% Rendemen =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
=
0,21
3,936 g
X 100% = 5,3%
Hasil
Hasil yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan yaitu pencampuran bahan-bahan
diperoleh hasil berwarna orange. Setelah dilakukan rekristalisasi hasil kristal yang diperoleh
berwarna orange. Massa kristal yaitu 0,72 gram dengan rendemen 5,3 %. Hasil uji titik leleh
dari kristal tersebut yaitu 160oC. Nilai yang diperoleh tidak sesuai literatur, pada literatur
yaitu 164oC. Diduga kristal yang dihasilkan belum murni, dan masih ada pengotor lainnya.
Asam sulfanilat + Na2CO3
(erlenmeyer A)
Ditambahkan Natrium
nitrit
Sampel β-naftol + NaOH
(erlenmeyer B)
HCl + es
(erlenmeyer C)
Erlenmeyer A + C
+ NaCl
Setelah pemanasan
Disaring pada corong
buchner
+ etanol panas Proses rekristalisasi
Kristal yang dihasilkan
Uji titik leleh
Pembahasan Hasil
Percobaan yang telah dilakukan tentang sintesis orange II dengan reaksi kopling
diazo. Percobaan ini bertujuan untuk sintesis orange II dari asam p-amino bensenasulfonat
(asam sulfanilat) dengan β-naftol melalui reaksi coupling diazo. Garam diazonium adalah
senyawa antara sistesis yang bermanfaat, salah satunya dalam reaksi kupling diazonium.
Percobaan sistesis Orange II ini akan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu didiazosiasi,
sintesis dan kristalisasi.
Percobaan pertama yang dilakukan yaitu tahapan didiazosiasi dimulai dengan
melarutkan 2,4 g kristal asam sulfanilat (monohidrat) dalam 25 ml laruran 25% natrium
karbonat. Hasil pengamatan yang diperoleh kedua larutan larut dan larutan tidak berwarna.
Reaksi yang dihasilkan sebagai berikut:
NH2S
O
O
OH
Na2CO3
NH2S
O
O
O
-
Na
+
2
Selanjutnya ditambahkan 0,95 g natrium nitrit larutan menjadi keruh. Fungsi dari
penambahan dari natrium nitrit yaitu untuk pembentukan garam diazonium. Garam
diazonium tersebut dapat dikupling dengan bantuan naftol sebagai pengupling dan dapat
dibuat menjadi pewarna (terutama tekstil) karena memiliki warna-warna yang cerah. Setelah
larutan dingin ditambahkan 0,95 g natrium nitrit dan diaduk sampai larut yang kemudian
larutan dituangkan dalam beker yang berisi 12,5 g es aquadest dan 2,5 ml HCl pekat untuk
membentuk ion diazonium dengan cepat. Reaksi yang dihasilkan sebagai berikut:
NH2S
O
O
O
-
Na
+
2 HCl
NaNO2
N
+
NS
O
O
O
-
Cl
-CO2
H2O
HCl pekat akan menghidrolisis natrium nitrit sehingga terbentuk asam yang akan
dihidrolisis oleh larutan HCl pekat menjadi asam nitrit. Asam nitrit ini akan berkontribusi
memberikan gugus N-nya pada 3-nitroanilin untuk membentuk suatu garam diazonium.
Gugus N pada ujung kation diazonium inilah yang akan berperan sebagai elektrofil yang akan
menyerang reagen pengupling.
Tahapan berikutnya adalah tahapan sintesis yang dimulai dengan melarutkan 1,8 g β-
naftol dalam 10 ml larutan NaOH 10% untuk membuat dalam suasana basa. Larutan ini
dituangkan dalam suspensi yang didapat dari tahapan didiazosiasi dengan pengadukan agar
terjadi percampuran yang sempurna. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
N
+
NS
O
O
O
-
Cl
-
N
N
S
O
O
OH
OH
Orange II
OH
NaOH
Selanjutnya dilakukan proses pemanasan dengan menambahakan NaCl. Fungsi dari
NaCl yaitu untuk membantu pemisahan padatan dari campuran. Proses pemanasan yang
dilakukan bertujuan untuk melarutkan asam sulfanilat dengan natrium karbonat dapat
berjalan dengan cepat. Hasil yang diperoleh berbentuk pasta berwarna orange. Setelah proses
pemanasan dilakukan proses pendinginan larutan.
Tahapan yang terakhir adalah tahapan kristalisasi. Tahap ini dimulai dengan
memanaskan campuran dari tahap sintesis yang telah didiamkan selama 5-10 menit sampai
endapan larut. Kemudian menambahkan 5 g NaCl dengan pemanasan dan pengadukan.
Kemudian dilakukan penyaringan pada corong buchner dan cuci dengan NaCl jenuh. Hasil
yang diperoleh endapan berupa orange keruh. Residu yang dihasilkan ditambahkan larutan
etanol panas. Terlihat bahwa filtrat menjadi 2 fase yaitu bagian atas berwarna orange
kecoklatan dan bagian bawah berwarna orange muda. Diduga pada bagian bawah tersebut
yaitu kristal orange II. Kemudian filtrat dilakukan rekristalisasi dengan menggunakan kertas
saring. Kristal yang dihasilkan dikeringkan dengan menggunakan oven dan ditimbang
massanya. Hasil kristal yang dihasilkan sebesar 0,21 gram dengan rendemen 5,3%. Uji titik
leleh yang dihasilkan yaitu sebesar 160oC. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur
karena perbedaan yang sangat jauh. Pada literatur titik lebur orange II yaitu 164°C. Hal ini
mungkin disebabkan masih adanya pengotor lain, sehingga hasil yang diperoleh tidak murni
kristal orange II.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini yaitu:
1. Pewarna orange II merupakan salah satu pewarna senyawa diazonium yang disintesis dari
asam sulfanilat dan β-naftol.
2. Kristal yang dihasilkan berwarna orange dan massanya 0,21 gram engan rendemen 5,3%.
3. Uji titik leleh yang dihasilkan dalam percobaan yaitu 160o
C.
Referensi
Anonim. 2014. http://scienia.files.wordpress.com/2012/03/ko012011-1.pdf [diakses 5
November 2014].
Anonim. 2014. https://www.scribd.com/doc/112544527/Dasar-Teori-Metil-Jingga [diakses 5
November 2014].
Keenan,C. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi Ke enam,The University Of Tenese
Knoxvill. Jakarta: Erlangga.
Nurjaya. 2011. Kimia Organik. Jakarta: Yudhistira.
Saran
Sebaiknya suhu endapan yang terbentuk selalu dijaga agar dapat membentuk Kristal pada
saat proses rekristalisasi. Ketelitian dalam menjalankan praktikum juga harus lebih
ditingkatkan agar hasil yang dihasilkan optimal dan sesuai.
NamaPraktikan
Kania Setianti (121810301006)
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO

More Related Content

What's hot

identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianRuci Rushiana
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin CarlosEnvious
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
 

What's hot (20)

identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
 
Identifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan ketonIdentifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan keton
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 

Viewers also liked

Konfirmasi pemesanan dari pegipegi
Konfirmasi pemesanan   dari pegipegiKonfirmasi pemesanan   dari pegipegi
Konfirmasi pemesanan dari pegipegiAyu Krispitaloka
 
Ipal zat warna azo reaktif secara an&aerob
Ipal zat warna azo reaktif secara an&aerobIpal zat warna azo reaktif secara an&aerob
Ipal zat warna azo reaktif secara an&aerobAgus Witono
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonFirda Shabrina
 
Nuevo paradigma de la síntesis orgánica f cl
Nuevo paradigma de la síntesis orgánica f clNuevo paradigma de la síntesis orgánica f cl
Nuevo paradigma de la síntesis orgánica f clWilbert Rivera
 
Makalah lengkap-dimetil-eter-docx
Makalah lengkap-dimetil-eter-docxMakalah lengkap-dimetil-eter-docx
Makalah lengkap-dimetil-eter-docxTry Sutrisno
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunanoname8371
 

Viewers also liked (9)

Konfirmasi pemesanan dari pegipegi
Konfirmasi pemesanan   dari pegipegiKonfirmasi pemesanan   dari pegipegi
Konfirmasi pemesanan dari pegipegi
 
Ipal zat warna azo reaktif secara an&aerob
Ipal zat warna azo reaktif secara an&aerobIpal zat warna azo reaktif secara an&aerob
Ipal zat warna azo reaktif secara an&aerob
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbon
 
Nuevo paradigma de la síntesis orgánica f cl
Nuevo paradigma de la síntesis orgánica f clNuevo paradigma de la síntesis orgánica f cl
Nuevo paradigma de la síntesis orgánica f cl
 
Makalah lengkap-dimetil-eter-docx
Makalah lengkap-dimetil-eter-docxMakalah lengkap-dimetil-eter-docx
Makalah lengkap-dimetil-eter-docx
 
Soal olimpiadekimiakab 2008
Soal olimpiadekimiakab 2008Soal olimpiadekimiakab 2008
Soal olimpiadekimiakab 2008
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Biokimia lipid
Biokimia lipidBiokimia lipid
Biokimia lipid
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkuna
 

Similar to SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO

dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfLarasPutri35
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatRidwan Ajipradana
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftolqlp
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatIrham Maladi
 
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakanPPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakandessyratnasari13
 
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonlaporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3aprijal_99
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)Mutiara Nanda
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHeraChem96
 
220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdfYoedha Syasongkho
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaMiftah Annur
 

Similar to SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO (20)

Lap 4.cap naftol
Lap 4.cap naftolLap 4.cap naftol
Lap 4.cap naftol
 
Lap 4.cap naftol
Lap 4.cap naftolLap 4.cap naftol
Lap 4.cap naftol
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
 
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
 
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakanPPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
 
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonlaporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Lks titik beku
Lks titik bekuLks titik beku
Lks titik beku
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
 

Recently uploaded

PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 

Recently uploaded (20)

PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK Judul :SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO TujuanPercobaan :Studi sintesis orange II dari asam p-aminobensenasulfonat (asam sulfanilat) dengan β-naftol melalui reaksi coupling diazo. Pendahuluan Garam diazonium adalah senyawa antara sistesis yangbermanfaat, salah satunya dalam reaksi kupling diazonium. Nitrogen ujung pada kation diozonium digunakan sebagai suatu elektrofil dalam suatu reaksi substitusi elektrofilik pada aromatik. Sebagian besar produk tipe reaksi kupling diazonium berwarna cerah, dikenal dengan “azo-dyes”. Sintesis kombinatorial dibutuhkan untuk menyediakan beragam jenis senyawa dengan beragam fungsi dalam serangkaian reaksi yang dilakukan bersamaan. Dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu sintesisi parallel dan sintesis split. Sistem parallel, tiap senyawa dibuat secara individu dan beragam uji dilakukan secara terpisah untuk tiap senyawa, sedangkan sintesis split hasil ujinya memerlukan proses deconvolution (pemisahan campuran) (Anonim, 2014). Metil jingga disebut juga zat warna azo disusun oleh substitusi elektrofilik dengan garamarene-diazonium (coupling diazo). Metil jingga merupakan indikator pH dan karena mengubahwarna yang jelas dan sangat sering digunakan dalam titrasi. Metil jingga berubah warna pada pHasam lemah dan biasanya digunakan dalam titrasi untuk asam. Tidak seperti indikator universalyang disebut, metil jingga tidak memiliki spektrum penuh perubahan warna, namun memilikititik akhir tajam.Metil oranye dibuat dari asam sulfanilat dan N, N- dimetilalanin. Produk pertamadiperoleh dari kopling adalah bentuk asam terang merah jingga metil, yang disebuthelianthin. Di dasar, helianthin dikonversi menjadi garam natrium jeruk, disebut metil jeruk. Meskipun asam sulfanilat tidak larut dalam larutan asam, maka tetap diperlukan untuk membawa keluar reaksi diazotization dalam asam nitrit (HNO2). Reaksi ini dapatdigantikan oleh pengendapan asam sulfanilat dari larutan di mana ia awalnya larut. Endapan yang terbentuk adalah suspensi halus dan bereaksi langsung dengan asam nitrat. Langkah pertama adalah untuk melarutkan asam sulfanilat dalam larutan dasar. Pembentukan ion nitrosonium, dalam proses untuk mendapatkan ion nitrosonium (NO+), natrium nitrit harus ditambahkan dengan hidroklorida asam. Selama penambahan asam, asam sulfanilat diendapkankeluar dari solusi sebagai padat halus dibagi, yang segera mengalami diazotisasi ParafAsisten
  • 2. (Anonim, 2014). Garam diazonium dapat dibuat dengan mereaksikan aniline, NaNO2, dan HCl dalam suhu 5 oC. Garam diazonium tersebut dapat dikupling dengan bantuan naftol sebagai pengupling dandapat dibuat menjadi pewarna (terutama tekstil) karena memiliki warna-warna yang cerah.Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubahmenjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida. Metil jingga merupakan pewarna yang digunakan untuk memberikan warna pada zat,terutama kain. Chromopohores, fungsional kelompok yang menyerap sinar, memberi warna zatpewarna. Bahan yang paling umum adalah chromophores azo, nitro, dan kelompok karbonil Auxochromes, fungsional kelompok yang meningkatkan intensitas warna, juga bagian pentingdari pewarna. Dasar yang paling umum chromophores adalah hidroksil, amino, sulfonat, dan karboksilat kelompok. Pewarna Azo memiliki ikatan nitrogen nitrogen untuk ganda sebagaikromofor mereka. Zat pewarna yang dibuat dengan mengambil garam diazonium danmenambahkannya ke sistem aromatik yang sangat diaktifkan. Metil jingga, suatu zat warna azo,oleh diazonium mengalami kopling reaksi dengan asam sulfanilat diazotized dan N, N-dimetilalanin (Keenan, 1991) . Metil jingga sering digunakan sebagai indikator asam-basa. Larutan pH 4.4, jingga metil ada hampir seluruhnya sebagai ion negatif kuning. Larutan yang lebih asam makapH 3.2, ia terprotonasi untuk membentuk ion dipol merah. Karena sifat ini, jingga metil dapatdigunakan sebagai indikator untuk titrasi yang titik akhirnya di daerah pH 3,2-4,4. Berikut senyawa metal jingga: (Nurjaya, 2011). Mekanisme Reaksi a. Pembentukan N-nitrosamina
  • 3. S O O OH NH2 Na2CO3 2 S O O O - NH2 Na + + CO2 + H2O S O O O - NH2 NH O S O O O - N + N O H H H Cl S O O O - N N H O Na + Na + Na + S O O O - N N H O + H Cl S O O O - N N O + H H Cl - S O O O - N N OH H Cl S O O O - N N OH2 + S O O O - N + N a. Pembentukan orange 2
  • 4. S O O O - N + N + C + OH S O O O - N N C + OH H Na OH S O O OH N N OH Alat Pipet mohr 25 ml, beaker glass 150 ml, beaker glass 250 ml, erlenmeyer 100 mL, pengadukkaca, kertassaring, corongbuchner, hot plate, oven, desikator, cawan (pancipanas), botolsemprot, dan ball pipet. Bahan Asamsulfanilat, β-naftol, Na2CO3, NaNO2, HClpekat, NaOH 10%, NaCl, etanol 70 % danNaCljenuh.
  • 5. ProsedurKerja a. Skema kerja - dilarutkan dalam 25 ml larutan 25% natrium karbonat (0,65 g Na2CO3 anhidrat dan 25 ml air) dengan cara pendidihan. - dinginkan larutan tersebut dengan air kran. - ditambahkan 0,95 g natrium nitrit dan diaduk sampai larut. - dituang larutan dalam beker yang berisi 12,5 g es dan 2,5 ml HCl pekat sampai berbentuk endapan putih yang akan memisah dan siap dipakai. Hasil ini tidak disaring melainkan dipakai dalam bentuk suspensi. - dilarutkan 1,8 g β-naftol dalam 10 ml larutan NaOH 10% dingin dan dituang kedalam larutan suspensi asam sulfanilat yang sudah dibuat disertai pengadukan - diaduk pasta kristal baik-baik supaya terjadipercampuran yang sempurna, - dipanaskancampuranitusetelah 5-10 menitsampaizatpadatnyamelarut. - ditambahkan 5 g NaCl dan dilarutan semuanya dengan pemanasan dan pengadukan. - dimasukkan gelas beker ke dalam cawan yang berisi air dan es dan dibiarkan larutan menjadi dingin sampai temperatur kamar. maka - disaring hasilnya dengan pengadukan pada corong buncher dan dipakai NaCl jenuh untuk mencuci endapan orange II diatas corong Buchner berlangsung agak lambat. Hasilnya mengering secara perlahan-lahan dan masih mengandung NaCl. Namun jangan dikeringkan terlebih dahulu. - direkristalisasi dengan larutan etanol dalam air ( atau etanol 70% sebanyak 50 mL), dipindahkan larutan ke dalam gelas beker dan dicuci kertas saringnya dengan air mendidih dan tidak lebih dari 25 mL. - disaring melalui corong Buchner yang telah dihangatkan, dituangkan filtratnya ke dalam elenmeyer jika lebih dari 30 ml maka diuapkan dengan mendidihkan, dinginkan dengan air es sewaktu mengumpulkan endapan. - dibilas gelas beker induk dengan sedikit etanol. - dikeringkan kristal yang diperoleh didalam eksikator, ditimbang, dan ditentukan titik leburnya. 2,4 g kristalasamsulfanilat Hasil
  • 6. b. Prosedur kerja Larutkan 2,4 g kristal asam sulfanilat (monohidrat) dalam 25 ml laruran 25% natrium karbonat (0,65 g Na2CO3 anhidrat dan 25 ml air) dengan cara pendidihan. Dinginkan larutan tersebut dengan air kran. Tambahkan 0,95 g natrium nitrit dan aduk sampai larut. Tuang larutan dalam beker yang berisi 12,5 g es dan 2,5 ml HCl pekat sampai berbentuk endapan putih yang akan memisah dan siap dipakai. Hasil ini tidak disaring melainkan dipakai dalam bentuk suspensi. Larutkan 1,8 g β-naftol dalam 10 ml larutan NaOH 10% dingin dan tuanglah kedalam larutan suspensi asam sulfanilat yang sudah dibuat disertai pengadukan. Aduklah pasta kristal baik-baik supaya terjadi percampuran yang sempurna, setelah 5-10 menit panaskan campuran itu sampai zat padatnya melarut. Tambahkan 5 g NaCl dan larutankan semuanya dengan pemanasan dan pengadukan. Masukkan gelas beker ke dalam cawan yang berisi air dan es dan biarkan larutan menjadi dingin sampai temperatur kamar. Akhirnya dengan pengadukan maka disaring hasilnya pada corong buncher dan pakai NaCl jenuh untuk mencuci endapan orange II diatas corong Buchner berlangsung agak lambat. Hasilnya mengering secara perlahan-lahan dan masih mengandung NaCl. Namun jangan dikeringkan terlebih dahulu. Rekristalisasi dengan larutan etanol dalam air ( atau etanol 70% sebanyak 50 mL). Pindahkan larutan ke dalam gelas beker dan cucilah kertas saringnya dengan air mendidih dan tidak lebih dari 25 mL. Saring melalui corong Buchner yang telah dihangatkan. Tuangkan filtratnya ke dalam elenmeyer jika lebih dari 30 ml maka uapkan dengan mendidihkan. Dinginkan dengan air es sewaktu mengumpulkan endapan. Bilas gelas beker induk dengan sedikit etanol. Keringkan kristal yang diperoleh didalam eksikator, timbang, dan tentukan titik leburnya.
  • 7. Waktu yang dibutuhkan No. Perlakuan Waktu 1. Pencampuran bahan dengan pendidihan 10menit 2. Pendinginan larutan 10 menit 3. Penambahan natrium nitrit dan pengadukan 10 menit 4. Kristalisasi dan penyaringan 20menit 5. Pengadukan dan penyaringan 10menit 6. Rekristalisasi 7 menit 7. Penyaringan Buchner 5 menit 8. Pendinginan dengan air es 15 menit 9. Pengeringan kristal 20 menit 10. Penentuan titik lebur 15 menit Total 122menit Data dan Perhitungan Bahan Perlakuan Hasil 2,4 gram kristal asam sulfonilat (putih) Dilarutkan dalam 25 ml larutan 25% Na2CO3 dengan pendidihan Endapan larut membentuk larutan endapan larut membentuk larutan jernih tak berwarna Larutan tidak berwarna Didinginkan kemudian ditambah 0,95 gram NaNO3 Diaduk erbentuk larutan berwarna putih Larutan putih dituang dalam beaker Beaker berisi 12,5 gram es dan 2,5 mL HCl pekat Larutan berwarna orange (suhu dijaga =5oC) endapan putih 1,8 gram β-naftol Dilarutkan dengan NaOH 10% dingin dan diaduk Endapan larut terbentuk larutan hijau kecoklatan yang segera berubah menjadi suspense berwarna hijau tua Larutan β-naftol Dituang dalam larutan berwarna orange Terbentuk 2 fase seperti karang berwarna orange
  • 8. merah, setelah diaduk fase menyatu membentuk larutan orange kemerahan Larutan orange Dipanaskan 5-10 menit kemudian ditambah 5 gram NaCl sambil tetap dipanaskan. Didinginkan dalam ice bath NaCl larut. Larutan tetap berupa suspense orange Larutan orange Disaring menggunakan Buchner dengan NaCl jenuh Endapan berbentuk pasta berwarna orange Endapan Direkristalisasi dengan etanol 70% sebanyak 50 ml Endapan larut menjadi larutan orange jernih Larutan orange jernih Disaring dengan kertas saring yang telah dicuci dengan air panas Filtrat berwarna orange jernih Filtrat di rekristalisasi Ditambahkan es Massa endapan + kertas saring = 0,71 gram Hasil filtrat yang dikeringkan Uji titik leleh 160 oC Perhitungan : n Asam Sulfat = 2,4 𝑔 173 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,01 mol n NaNO2 = 0,95 𝑔 69 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,014 mol n -naftol = 1 ,8 𝑔 144 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,0125 mol n Na2CO3 = 0,65 𝑔 105 ,99 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,006 mol  HCl = 𝑚 𝑉 m =  x V m HCl = 1,1 g/mL x 2,5 Ml = 2,75 g n HCl = 2,75 g 36,4609 g/mol = 0,08 mol
  • 9. Asam Sulfanilat + Na2CO3 2NaC6H4NH2SO3 + CO2 + H2O M 0,01 mol 0,006 mol - - - R 0,006 mol 0,006 mol 0,012 mol 0,006 mol 0,006 mol S 0,004 mol 0 mol 0,012 mol 0,006 mol 0,006 mol 2NaC6H4NH2SO3 + 2 HCl + 2 NaNO2 2 Ion besenasulfonatdiazzoium M 0,012 mol 0,08 mol 0,014 mol - R 0,012 mol 0,012 mol 0,012 mol 0,012 mol S 0 mol 0,068 mol 0,002 mol 0,012 mol Ion besenasulfonatdiazzoium +  −naftol Orange II M 0,012 mol 0,0125 mol - R 0,012 mol 0,012 mol 0,012 mol S 0 mol 0,0005 mol 0,012 mol Jadi orange II yang dihasilkan = 0,012 mol x 328 g/mol = 3,936 g % Rendemen = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,21 3,936 g X 100% = 5,3% Hasil Hasil yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan yaitu pencampuran bahan-bahan diperoleh hasil berwarna orange. Setelah dilakukan rekristalisasi hasil kristal yang diperoleh berwarna orange. Massa kristal yaitu 0,72 gram dengan rendemen 5,3 %. Hasil uji titik leleh dari kristal tersebut yaitu 160oC. Nilai yang diperoleh tidak sesuai literatur, pada literatur yaitu 164oC. Diduga kristal yang dihasilkan belum murni, dan masih ada pengotor lainnya.
  • 10. Asam sulfanilat + Na2CO3 (erlenmeyer A) Ditambahkan Natrium nitrit Sampel β-naftol + NaOH (erlenmeyer B) HCl + es (erlenmeyer C) Erlenmeyer A + C + NaCl Setelah pemanasan Disaring pada corong buchner + etanol panas Proses rekristalisasi Kristal yang dihasilkan
  • 11. Uji titik leleh Pembahasan Hasil Percobaan yang telah dilakukan tentang sintesis orange II dengan reaksi kopling diazo. Percobaan ini bertujuan untuk sintesis orange II dari asam p-amino bensenasulfonat (asam sulfanilat) dengan β-naftol melalui reaksi coupling diazo. Garam diazonium adalah senyawa antara sistesis yang bermanfaat, salah satunya dalam reaksi kupling diazonium. Percobaan sistesis Orange II ini akan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu didiazosiasi, sintesis dan kristalisasi. Percobaan pertama yang dilakukan yaitu tahapan didiazosiasi dimulai dengan melarutkan 2,4 g kristal asam sulfanilat (monohidrat) dalam 25 ml laruran 25% natrium karbonat. Hasil pengamatan yang diperoleh kedua larutan larut dan larutan tidak berwarna. Reaksi yang dihasilkan sebagai berikut: NH2S O O OH Na2CO3 NH2S O O O - Na + 2 Selanjutnya ditambahkan 0,95 g natrium nitrit larutan menjadi keruh. Fungsi dari penambahan dari natrium nitrit yaitu untuk pembentukan garam diazonium. Garam diazonium tersebut dapat dikupling dengan bantuan naftol sebagai pengupling dan dapat dibuat menjadi pewarna (terutama tekstil) karena memiliki warna-warna yang cerah. Setelah larutan dingin ditambahkan 0,95 g natrium nitrit dan diaduk sampai larut yang kemudian larutan dituangkan dalam beker yang berisi 12,5 g es aquadest dan 2,5 ml HCl pekat untuk membentuk ion diazonium dengan cepat. Reaksi yang dihasilkan sebagai berikut: NH2S O O O - Na + 2 HCl NaNO2 N + NS O O O - Cl -CO2 H2O HCl pekat akan menghidrolisis natrium nitrit sehingga terbentuk asam yang akan dihidrolisis oleh larutan HCl pekat menjadi asam nitrit. Asam nitrit ini akan berkontribusi memberikan gugus N-nya pada 3-nitroanilin untuk membentuk suatu garam diazonium. Gugus N pada ujung kation diazonium inilah yang akan berperan sebagai elektrofil yang akan menyerang reagen pengupling. Tahapan berikutnya adalah tahapan sintesis yang dimulai dengan melarutkan 1,8 g β- naftol dalam 10 ml larutan NaOH 10% untuk membuat dalam suasana basa. Larutan ini
  • 12. dituangkan dalam suspensi yang didapat dari tahapan didiazosiasi dengan pengadukan agar terjadi percampuran yang sempurna. Reaksi yang terjadi sebagai berikut : N + NS O O O - Cl - N N S O O OH OH Orange II OH NaOH Selanjutnya dilakukan proses pemanasan dengan menambahakan NaCl. Fungsi dari NaCl yaitu untuk membantu pemisahan padatan dari campuran. Proses pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk melarutkan asam sulfanilat dengan natrium karbonat dapat berjalan dengan cepat. Hasil yang diperoleh berbentuk pasta berwarna orange. Setelah proses pemanasan dilakukan proses pendinginan larutan. Tahapan yang terakhir adalah tahapan kristalisasi. Tahap ini dimulai dengan memanaskan campuran dari tahap sintesis yang telah didiamkan selama 5-10 menit sampai endapan larut. Kemudian menambahkan 5 g NaCl dengan pemanasan dan pengadukan. Kemudian dilakukan penyaringan pada corong buchner dan cuci dengan NaCl jenuh. Hasil yang diperoleh endapan berupa orange keruh. Residu yang dihasilkan ditambahkan larutan etanol panas. Terlihat bahwa filtrat menjadi 2 fase yaitu bagian atas berwarna orange kecoklatan dan bagian bawah berwarna orange muda. Diduga pada bagian bawah tersebut yaitu kristal orange II. Kemudian filtrat dilakukan rekristalisasi dengan menggunakan kertas saring. Kristal yang dihasilkan dikeringkan dengan menggunakan oven dan ditimbang massanya. Hasil kristal yang dihasilkan sebesar 0,21 gram dengan rendemen 5,3%. Uji titik leleh yang dihasilkan yaitu sebesar 160oC. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur karena perbedaan yang sangat jauh. Pada literatur titik lebur orange II yaitu 164°C. Hal ini mungkin disebabkan masih adanya pengotor lain, sehingga hasil yang diperoleh tidak murni kristal orange II. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini yaitu: 1. Pewarna orange II merupakan salah satu pewarna senyawa diazonium yang disintesis dari asam sulfanilat dan β-naftol. 2. Kristal yang dihasilkan berwarna orange dan massanya 0,21 gram engan rendemen 5,3%. 3. Uji titik leleh yang dihasilkan dalam percobaan yaitu 160o C.
  • 13. Referensi Anonim. 2014. http://scienia.files.wordpress.com/2012/03/ko012011-1.pdf [diakses 5 November 2014]. Anonim. 2014. https://www.scribd.com/doc/112544527/Dasar-Teori-Metil-Jingga [diakses 5 November 2014]. Keenan,C. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi Ke enam,The University Of Tenese Knoxvill. Jakarta: Erlangga. Nurjaya. 2011. Kimia Organik. Jakarta: Yudhistira. Saran Sebaiknya suhu endapan yang terbentuk selalu dijaga agar dapat membentuk Kristal pada saat proses rekristalisasi. Ketelitian dalam menjalankan praktikum juga harus lebih ditingkatkan agar hasil yang dihasilkan optimal dan sesuai. NamaPraktikan Kania Setianti (121810301006)