SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Baixar para ler offline
mengalah pada mataku, teringat dari 3 hari yang lalu aku tidak

  Hadiah 3 bidadari                                             tidur, karena menyelesaikan deadline novelku. Sebenarnya

                                                                aku lebih senang menulis soft news seperti waktu kuliah dulu.

                                                                Karena itu, aku sangat suka travelling, meliput kegiatan dan

                                                                banyak hal, tapi apa daya, aku harus bisa menulis apapun yang
“Dear 3 bidadari”
                                                                bisa kukerjakan di tempat tidur, kursi roda, tidak boleh jauh-
Aku tak sabar ingin bertemu kalian
                                                                jauh.
Aku ingin cubit pipimu satu persatu
                                                                Tok tok tok, assalamu’alaikum mar’ah “ibu memanggilku sambil
Bercanda bersama, bahagia bersama dan berjuang bersama
                                                                membuka pintu”
Kurasa jika ada kalian otot-otot wajahku tak akan berhenti
                                                                Wa’alaikumussalam “ucapku dalam hati”
bergerak untuk menciptakan senyuman
                                                                Ya, hanya dalam hati. Maklum saja karena sejak 2 tahun yang
Jika ada kalian lelah ini tak akan terasa”
                                                                lalu aku bisu, setelah kedua kaki ku diamputasi. Kecelakaan




T
                                                                tertabrak truk 2 tahun yang lalu, memberikan aku kehidupan
          anganku seakan tak mau berhenti untuk menulis
                                                                yang harus luar biasa kujalani. Ah, aku jadi ingat sahabat-
          surat ini, tapi malam ini, begitu cepat kurasakan
                                                                sahabat dakwahku, sahabat yang bernaung dalam forum
          signal lelah dari mataku, padahal aku kan insomnia,
                                                                Alumni Rohis.
apa malam ini malah jadi handsomnia..hussst hentikan..tak
                                                                “Ayo, mar’ah tidur segera, besok bang dani dari Al-Banna
ada waktu untuk memikirkan yang handsome, tidur lebih baik
                                                                Publishing, mau ke rumah, mau ngurus royalti menulis kamu”
bagimu.. ya begitulah batinku sering sekali berdialog. Kucoba
                                                                ucap ibu sambil tersenyum dan mengecup keningku
seduh secangkir capucino untuk menguatkan kembali otot

mataku. Nyatanya tidak mempan, baiklah hari ini aku akan
Aku hanya bisa tersenyum, sambil membayangkan wajah bapak       kudapat 6 tahun lamanya, dan hari itu juga aku mendapatkan

di syurga, dulu pasca kecelakaan bapak benar-benar marah,       Beasiswa Unggulan DIKTI berupa uang tunai, setelah

dan mencaci maki semua aktivitas organisasiku. Bapakku          beberapa bulan sebelumnya aku apply beasiswa tersebut

bilang aku aktivis bodoh yang percaya dengan ayat-ayat yang     melalui seleksi jalur penulis nasional. Aku sudah lama incar

hakikat. Itu karena aku selalu bilang, bahwa Allah pasti akan   beasiswa ini, karena jarang penulis-penulis nasional yang

menolong aku sesuai dengan janjiNya surat Muhammad ayat         memanfaatkan kesempatan ini. Ya begitulah, aku selalu

7. Bapakku seorang dosen filsafat, bapak meraih gelar           memanfaatkan hal yang peluangnya besar untukku, karena

Doktornya pada jurusan Filsafat di UK, London. Bapak            aku juga memahami kemampuan diriku. Uangnya akan aku

sangat mengagumi senior-seniornya seperti pak Azumardi          kumpulkan untuk membeli kaki palsu yang kualitasnya terbaik.

Azra, Komarudin Hidayat, juga Quraisy Syihab dan juga           Banyak sahabat yang ingin berfoto denganku saat itu, tanpa

mengidolakan Aristoteles dan Socrates, pelopor filsafat dari    menghiraukan kaki dan suaraku, yang bapakku sering bilang

Yunani. Tentu bertentangan dengan pemikiranku. Aku lebih        seperti mayat hidup. Disinilah bapak medekapku erat dan

menyukai   ulama-ulama yang mengedepankan hati         untuk    membisikkan permintaan maaf, atas kekerasan sikapnya

menyelesaikan berbagai masalah umat seperti Imam Ghazali,       selama ini. Lalu, aku tulis di selembar kertas:

Ibnu Athailah, Ibnu Taimiyah, Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb      “Sekarang bapak percaya kan? Muhammad ayat 7?
dsb.                                                            Bapak   mengangguk      dan   meneteskan     air   mata,   sambil

Meski bapak sering kesal, bapak sempat bangga padaku, 3 hari    mengucapkan terjemahan Muhammad ayat 7:

sebelum bapak kembali ke syurga karena usianya yang semakin     “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama
lanjut, aku dinobatkan menjadi mahasiswa terbaik saat           Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
wisuda dengan predikat skripsi terbaik, meskipun gelar itu      kedudukanmu”
Katanya bapak kagum dengan kegigihanku yang sama dengan        saat ini, dia yang tengah menempuh studi sarjana nya di

Socrates saat diberi hukuman meminum racun, karena             Leiden University, Den Hag, masih sering mengirim pesan

mempertahankan keyakinan dan pemikirannya. Alhamdulillah       singkat padaku. Pesan-pesan singkat yang dikirimkan juga

bapak mulai suka membaca novel dan kumpulan cerpen yang        kepada wanita-wanitanya. Kalau bukan karena bapak, aku

kutulis, katanya mirip Imam Ghazali dengan karyanya Ihya       mungkin tak akan kenal dengan lelaki ini, sms nya terkadang

Ulumuddin tapi versi fiksi karena bahasanya yang ringan,       cuma menjadi debu, diantara sms-sms mutiara yang lain.

melalui karya Ihya Ulumiddin,   yang berarti “Menghidupkan     Seumur hidupku baru dia lelaki yang berani sekali sms aku

Kembali Pengetahuan Agama” ia ingin meluruskan aqidah          dengan bahasanya, kadang kalau aku balas dengan tegas, dia

yang tercoreng oleh pemikiran-pemikiran barat dikarenakan      bilang aku tidak memanusiakan manusia. Seperti sms yang ini,

filsafat. Aku tertegun, sejak kapan bapak membaca kitab ihya   kadang    aku   membacanya    dari   ujung   sedotan,   sambil

Ulumiddin. Bapak bilang, dia tidak akan pernah menuhankan      kuperlihatkan pada ibuku.. ini lho bu lelaki pilihan bapak,

pemikirannya lagi, dan tidak memaksaku untuk menikah           tidak memuliakan aku sebagai wanita yang belum jadi istrinya,

dengan Rusydi. Rusydi yang semenjak semester 5 dijodohkan      lihat saja sms nya:

denganku,   karena   dia   sudah   menjadi   CEO   disebuah    “aku mencintaimu lebih tenang dari angin yang mengarungi
perusahaan, dan keduanya (bapak dan Rusydi) sama-sama          musim
alumni   sebuah organisasi yang didalamnya banyak pejabat,     lebih panjang dari nafas yang membatasi usia...
cendikiawan dll yang sangat mengagunggkan prima prinsipa.      ya...tenang dan sangat tenang!”
Dulu bapak bilang, Cuma Rusydi yang cocok denganku,            “Lho itu mah namanya romantis, ibu juga dulu sama bapak
bahkan bapakku bangga karena dia tetap mau menikah             begitu, jangan berlebihan ah kamu “jawab ibu
denganku meski kaki dan suaraku sudah tak berdaya. Sampai
“Bu, romantis sebelum menikah itu gak berkah lho, gak           setiap pekan dengan ustadz di Bekasi, dan dia memahami

bernilai ibadah. kita itu belum mahram, dia yang tiap minggu    semua   pemahaman       dan   aktivitasku,   jadi   aku   hampir

ngaji di Bekasi engga sepantasnya ngirim sms kayak gitu sama    mengiyakan kemauan bapak, karena kupikir kita satu visi. Dan

Mar’ah, kalo hati Mar’ah lagi kotor juga pasti Mar’ah bisa      ternyata itu semua hanya gombal, setampan apapun tidak

kena virus ini” aku membela diri                                akan mau aku menikah dengannya. Tingkahnya seperti Ajo

“yaudah biar bapak kamu seneng, udah bales aja sms nya”         Sidi, si pembual yang membuat haji Shaleh penunggu Surau

pinta ibu                                                       jadi menghabisi hidupnya, dia pandai membuat orang percaya

Saat itu aku balas seperti ini, karena aku tak bisa membalas    dengan dalih-dalih Tuhan, persis sekali kisah Robohnya surau

dengan sastra jenis begitu:                                     Kami karya AA Navis. Meski dimata bapakku dia tetap lelaki

“ya..tapi sayangnya saat ini musim kekeringan, musim kemarau,   shaleh. Bapakku selalu membanding-bandingkannya dengan

disertai panas yang bertubi-tubi..ketenangan angin pun tak      teman-temanku. Kata bapakku, Rusydi tak perlu ada di

kian dirasa oleh semua manusia yang kufur, sekalipun para       masjid-masjid, tidak aktif kegiatan atas nama dakwah yang

pecinta..bahkan nikmat nafas yang setiap hari kita hembuskan    kamu agung-agungkan itu, tapi dia hafal Al-Qur’an 13 Juz,

saja..semua seolah lupa..karena mengutuk Takdir Tuhan, akan     suaranya bagus, dia kaya dan gayanya tetap keren tidak cupu

musim ini...begitulah kisah jiwa-jiwa yang pada akhirnya tak    seperti teman-teman lelakimu. Dan dulu ketika aku masih bisa

akan pernah tenang”                                             bersuara,   aku pasti    membalas   bapak dengan mengutip

Aku sengaja memantaunya lewat berbagai media sosial,            perkataan Imam Mujahid bin Jabr

karena aku harus tahu banyak perihal lelaki yang dijodohkan     “Orang yang faqih adalah orang yang takut kepada Allah
denganku. Meski dari awal aku sudah menolak, tapi karena        meski ilmunya sedikit, dan orang yang bodoh adalah orang
suatu waktu ia terlihat seperti ikhwan, dia bilang mengaji      yang berbuat durhaka kepada Allah meski ilmunya banyak ”.
Tapi itu saat aku belum jadi orang sukses seperti yang bapak    bahwa barangkali yang bercadar itu lebih “wara’” karena

mau, setelah aku di wisuda itu, bapakku menyerahkan pilihan     kehati-hatiannya. Dan dari situlah bapak mulai merenung atas

jodoh terserah padaku dan bapak jadi sering menceritakan        yang ia lakukan selama ini, yang memanusiakan manusia, tapi

kekagumannya dengan ulama sekaliber “Yusuf Qardhawi”,           kadang mengkritik ayat-ayat Tuhan, yang selalu menjudge

bapakku bilang fatwa-fatwa dan jawaban-jawabannya selalu        bahwa orang berhijab lebar sepertiku adalah teroris, yang

membuat orang lain menghindari perdebatan, meski tetap ada      selalu membanggakan bahwa dirinya adalah kaum yang berfikir

saja yang mendebatnya, bahkan mencelanya, tapi beliau selalu    seperti yang selalu Tuhan sebut-sebutkan dalam ayatNya.

berhati-hati dalam menjawab, karena tidak menginginkan          Dan sambil meneteskan air matanya didepan kursi rodaku

perpecahan, selalu moderat dan menjadi pertengahan dalam        bapak berkata dengan mendalam

menjawab hal-hal yang khilafiyah (permasalahan yang masih       “Orang yang beriman adalah orang yang taat pada perintah
diperselisihkan para ulama). Bapak bercerita, pada sebuah       Allah. Dan mau seperti apa menjalankannya yang penting
konsultasi yang ada pada kitab fatwa kontemporer karya          masih sesuai syari’at, karena kita tidak tahu masing-masing
Yusuf Qardhawi, ada yang menyebutkan bahwa ada celaan           manusia punya penjagaan, kenyamanan sendiri dalam mentaati
terhadap orang-orang yang berhijab biasa juga kepada Yusuf      perintah RabbNya termasuk wanita-wanita bercadar atau
Qardhawi sendiri karena lebih membela hijab daripada cadar.     berhijab lebar sepertimu, selama ini bapak berdosa karena
Padahal dalam konsultasi tersebut ada bab yang menyatakan       sering melontarkan fitnah terhadapmu anakku, maafkan
bahwa    yusuf   qardhawi    membela    cadar    tapi   tidak   bapak”
mewajibkannya, menurutnya cadar itu sangat baik dibanding       Aku yang hanya bisa mendengarkan, saat itu, tersenyum lebar

wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang berlenggak   sambil mataku berkaca-kaca. Aku sujud syukur dalam posisi

lenggok untuk memikat lelaki. Bahkan beliau menegaskan          duduk ini. Dan rasanya kebahagiaan ini pupus setelah
esoknya, bapak ditemui di kamarnya sudah tak bernyawa lagi,      merupakan kabar bohong dari saudara-saudara Nabi Yusuf

dalam posisi sujud usai sholat Dhuha, padahal malamnya           as:

sehat-sehat saja. Kata ibu saat itu aku langsung pingsan tak     “....dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia diam-
sadarkan diri, tapi aku yakin di syurga sana bapak benar-benar   diam menahan amarah terhadap anak-anaknya”
dijaga oleh Allah dan diberikan tempat terbaik. Saat secara      Ya itulah sepenggal cerita tentang aku dan bapakku,

medis dichek semua kondisi tubuhnya untuk memastikan apa         sedangkan ingatanku tentang kecelakaan yang menimpa diriku

yang memicu semua ini, selain karena kondisinya yang sudah       sangat menguji keikhlasanku sebagai seorang aktivis dakwah.

lanjut usia ternyata pada mata nya kekuatan penglihatannya       Aku yakin ini adalah jawaban atas do’a-do’aku, karena Allah

mulai hilang disebabkan katarak, dan kekuatan penglihatan        Maha Tahu apa yang terbaik untuk diriku dan keluargaku.

yang hilang itu kata dokter diduga karena bapak sering sekali    Sama   seperti   Allah   mengijabah   do’aku   untuk      kakak

menangis selama 3 hari itu. Selain itu, memang semenjak          perempuanku. Aku selalu berdoa agar kakaku bisa kembali

pensiun, bapak lebih sering mengurusi usaha bengkelnya, dan      seperti dahulu, berhijab yang rapi, dan tetap berprestasi,

sering mengawasi saat anak buah nya menggunakan las, karena      kagum dengan muslimah-muslimah yang hanya karena Allah

kata dokter katarak itu bisa dipicu karena berbagai sinar yang   dia mempersembahkan dirinya, tidak terlena dengan tabarruj

menyilaukan salahsatunya api las. Dan soal menangis itu aku      (berhias diri) untuk yang bukan mahram nya. Dan ternyata

yang bercerita pada dokter yang juga ustadz muda itu melalui     benar, Allah mengijabah dari arah yang lebih baik dari yang

secarik kertas, lalu dokter mengutip Surat Yusuf ayat 84         kupinta, Allah memberikannya pangeran yang sekarang jadi

tentang Nabi Yakub a.s yang sangat sedih akibat kehilangan       suaminya,   shaleh,   penggiat   Sunnah,   berhati-hati    dan

Nabi Yusuf a.s yang ternyata meninggalnya Yusuf juga             menyarankan kakaku untuk berhijab dengan rapi, longgar

                                                                 menutupi dada, menggunakan rok, dan lain sebagainya.
Semoga Allah memberkahi keduanya yang kini sedang meniti          selalu berhusnudzhan. Semua itu aku lakukan sendiri bukan

keluarga kecilnya di Seoul. Ingat kakaku aku jadi ingat           karena aku individualis, tapi karena semua sahabat-sahabatku

kecelakaan   itu,   karena   saat   itu   kakaku   sedang   sms   cuti, alias izin untuk tidak mengurusi dakwah sekolah dulu,

menyemangati aku:                                                 diantaranya karena PPL, skripsi, bekerja, persiapan menikah,

“ayoo semangat skripsi!!! ada ikhwan aktivis masjid di Seoul      keluar negeri dsb. Padahal aku juga merasakan hal yang sama.

nih yang cocok buat kamu..uhuuuuy”. Ah, kakaku memang             Tapi aku senang, karena kerja dakwahku semakin banyak, dan

paling bisa membuat wajahku merona.                               Allah pasti akan menolong hambaNya yang menolong agama

Saat kecelakaan itu, aku sedang buru-buru untuk menyiapkan        Allah. Rohis sekolahku ini baru berdiri, birokrasi dengan

acara penyambutan siswa baru Rohis di SMA 20 Jakarta,             sekolahpun belum baik, anggotanya pun baru 5 orang. 3 orang

setelah sebelumnya aku bimbingan skripsi terlebih dahulu di       siswi kupegang dalam mentoring. 2 orang siswa kadang

kampusku. Aku memaksa diriku menggunakan motor baru               kugabungkan dalam mentoring, karena belum ada alumni laki-

yang kudapat dari PLN writing competition sebagai hadiah          laki yang mau terjun membimbing mereka.Jadi, memang butuh

utama lomba menulis esai. Karena jika kuhitung-hitung waktu,      kerja keras, dan tidak membebankan pada adik-adik rohis,

tidak akan sempat untuk mengurusi semuanya jika naik patas        biar mereka fokus pada publikasi saja, dan menarik calon

biasa, sedangkan aku harus mengurusi banyak hal, sewa LCD         anggota Rohis yang baru. Usai kecelakaan itu, aku kagum

yang harus kuambil di Pulogadung, mengambil pesanan               mendengar    kabar     lewat   pesan   singkat,   dari   3   adik

konsumsi, menjemput pembicara kedua, karena pembicaranya          mentoringku, dan ibuku yang membacakannya. Saat itu aku
wanita, mengantarkan kamera segera untuk dokumentasi.             sudah sedikit sadar.

Belum lagi aku kepikiran soal skripsi yang terus menerus di       “kaka, Alhamdulillah ada 75 orang anggota Rohis yang
revisi, karena buah cinta dosen pembimbingku padaku, ya aku       mendaftar dan hadir, pembicara mau membantu Rohis kita”
Tapi saat itu mereka belum tahu, kalau aku sedang terkapar       Satu hari setelah acara penyambutan anggota baru Rohis itu,

di ruang ICU, bahkan kaki sudah tak jelas bentuk dan rupa        anggota Rohis, alumni Rohis, guru-guru, bahkan 2 pembicara

nya. Tiba- tiba bapak, merenggut HP itu dari ibu, dan            itu akhirnya tahu kalau kondisiku parah. Mba Eva, seorang

membantingnya kearah dinding.                                    mahasiswa pascasarjana jurusan terapan psikologi anak usia

“Rohis, Rohis, Rohis...hidupmu Cuma untuk Rohis?, sekarang       dini di UI yang mau aku jemput beberapa menit sebelum acara

kamu sudah tidak berdaya, kamu tidak bisa jadi apa2, kamu        itu, merasa sangat bersalah, karena dirinya merasa terlalu

hanya jadi manusia sampah      yang hanya bisa berbaring..ini    manja untuk minta jemput. Memang kecelakaan itu terjadi

semua karena Rohis, Rohis, Rohis ” bapak menyentak               saat aku mau belok ke arah Depok, untuk menjemputnya,

“Pak, sudahlah..mar’ah sedang butuh istirahat, dia baru sadar    setelah 2 jam sebelumnya aku mengantarkan LCD, Konsumsi,

lho ini, dan dia harus segera baik psikisnya dan bersiap untuk   kamera,    kemudian   bantu-bantu   urus   perlengkapan   dan

amputasi” ujar ibu menenangkan                                   memastikan kehadiran pembicara pertama di SMA 20.

Sejak awal, aku sudah diberitahu ibu perihal kaki yang hancur    Semuanya meminta maaf padaku, dan mereka semua termasuk

ini dan harus diamputasi. Dzikir-dzikir sore menguatkanku,       2 pembicara itu berkomitmen untuk memajukan Rohis SMAN

dan membuatku cepat sadar. Lagipula, aku harus menerima          20. Aku tak bisa menahan tangisku saat itu, karena entah

kenyataan ini. Dan bersiap memulai hidupku yang baru dan         knapa aku merasa pundakku jadi tak ada beban. Mungkin

membahagiakan kedua orangtua lewat pintu yang lain..             karena kondisinya aku sedang sangat lemah.

tenang.. aku masih punya akal dan hati. Einstein saja yang       “Mar’ah ayo mandi dulu, bang Dani 1 jam lagi akan datang”,
begitu   geniusnya   baru   menggunakan   3%   otaknya,   jadi   ujar ibu

sebenarnya otak itu luar biasa. Aku selalu mengagumi karunia     Ternyata sudah pukul 06.00. Tak terasa tadi malam aku tidak

berupa otak yang Allah beri.                                     tidur, padahal tadinya aku berusaha mengalah pada mataku,
tiba-tiba aku teringat point-point SPP (Surat Perjanjian         malam aku hanya sejenak istirahat dari aktivitas dunia, dan

Penerbit) yang harus aku pelajari dahulu untuk hari ini          menyegerakan tubuhku untuk shalat malam, dan membaca Al-

tentang hak kewajiban penulis dan penerbit, karena ada 1         Quran. Disepertigamalam itu, saat aku bermanja dengan

novel terbaruku yang berjudul “Cinta dua warna” lolos dan        Rabb-Ku, mengadukan semua kerinduan bahkan permasalahan

layak untuk diterbitkan. Jadi saat bertemu bang Dani aku         yang   kurasakan.   Kenanganku      akan     kejadian      ini    selalu

tidak usah berfikir lama, dan menulis lama,tentang hal-hal       menghiasi malam-malam istirahatku.

terkait waktu terbit, spesifikasi buku (tebal, jenis kertas,     “Assalamu’alaikum       “Suara     seorang     laki-laki         lembut

sampul dan jilidnya), perkiraan harga jual, dan DP royaltinya,   memecahkan keheningan

kalau soal royalti dan cara pembayaran, aku samakan              “Wa’alaikumussalam,oalah nak Dani ayo masuk” ujar ibu
sistemnya dengan yang biasanya, karena sudah lebih dari 5        Semenjak kecelakaan itu, rasanya laki-laki baik yang ku kenal

novelku dan 3 buku remaja Islami yang diterbitkan Al-Banna       dekat hanya bang Dani. Aku mengenalnya dari temanku yang

Publishing, ya Alhamdulillah dari puluhan karya yang pernah      memberikan rekomendasi trainer untuk menjadi pembicra

aku buat ada juga yang lolos cetak. Aku bangga dengan            saat penyambutan anggota baru Rohis di SMA 20. Ya, dialah

kepiawaian bang Dani dalam mengelola perusahaan penerbit         bang Dani, pembicara pertama, yang juga menjengukku waktu

itu, karena semua sistemnya sangat baik, menguntungkan satu      aku terkapar. Dan dia juga, yang sekarang membantu

sama lain, dan jika terjadi hambatan yang menyebabkan buku       memajukan rohis di SMA 20, 2 orang siswa yang dahulu

tidak jadi diterbitkan, bang Dani sebagai Publishing Senior      kupegang, sekarang dipegang oleh bang Dani, sedangkan tiga

Manager    turun   langsung   untuk   berkomunikasi   dengan     siswi yang dulu kupegang juga, dipegang oleh mba Eva. Aku

penulis, dan DP yang sudah diberikan tidak diminta ataupun       kadang   iri   dengan    mereka,     karena    dakwahku           tidak

diungkit kembali. Karena memikirkan itu semua, akhirnya tadi     seproduktif mereka, aku hanya menulis menulis dan menulis,
karena aku berharap jika aku sudah tidak ada nanti, tulisan-           Ah, ibu bisa saja, mar’ah saja dluan bu, pasti akan
tulisanku tetap ada untuk mengubah dunia. Seperti Chairil              mendapatkan lelaki yang luar biasa “bang dani mengelak
Anwar yang terkenal dengan karyanya “Aku ingin hidup seribu            dengan gaya leluconnya tapi malu-malu”

tahun lagi”, meskipun sudah tak ada, benarlah bahwa dia                Aku   sebenarnya   kesal,   berasa   diledek,   wanita   dengan

seperti hidup seperti 1000 tahun, karena karyanya tidak habis          keterbatasan kayak aku ini, dapat teman saja sudah sangat

dimakan waktu.                                                         senang, apalagi mendapat suami yang shaleh, jika tidak

“Ana   semakin    kagum    dengan       tulisan   mar’ah,    bahkan    mendapatkannya di dunia, aku sudah siap mendapatkannya di

penerbitpun mempercayakan novel baru lagi dari mar’ah, jika            akhirat.

mar’ah tidak keberatan, dan novel cinta dua warna ini ana              Dan akupun menulis
yakin akan jadi best seller “ ujar bang Dani sambil membaca            Aaamiin, nunggu tabungan terkumpul dulu buat beli kaki
komentarku tentang SPP (Surat Perjanjian Penerbitan) sambil            palsu yang berkualitas..hehe 
terus menunduk”                                                        Setelah selesai MoU, bang Dani kembali ke kantornya. Dan

Aku hanya tersenyum dan menulis di kertas                              aku merasa sangat rindu dengan suasana dakwah sekolah.

“aamiin...tentu   saja   bang   dani,     saya    akan      berusaha   Aku ingin seperti eva, yang sukses dengan gelar magisternya,

memberikan yang terbaik ”                                             dan punya adik2 mentor yang banyak, aku ingin kembali lagi.

Tiba-tiba ibu ikut berbincang disela-sela obrolan kami                 Tiba-tiba ada 3 pesan masuk

“Dani, ditunggu ya undangan pernikahannya, kayaknya cocok              “kaka...buka chat deh aku mau curhat, kondisinya gawat nih”
sama eva “ibuku tiba-tiba nyeletuk sambil tertawa”                     fu’ah mengirim SMS

                                                                       “kaka...aku kangen kaka, kaka masih sibuk nulis ya..terus
                                                                       kapan kita bisa ketemu?” Rara mengirim SMS
“kaka...aku beneran udah siap nih pake jilbab, ajarin aku ya    Aku : Hai adik-adiku saya...gimana kabar-kabar?  miss

pake yang syar’i, tapi aku masih tetep cinta suju..g apa2 ya    you..ayo..apa yang mau diceritain 

kak..hehe” Viona mengirim SMS                                   Fu’ah: Kaka..aku terpilih jadi kaput di Rohis SMA ku, tapi

Tiga adik yang kukenal lewat chat sejak 6 bulan yang lalu,      aku merasa sendiri disini, hanya abangku yang selama ini
mereka mungkin belum tahu kondisiku yang sebenarnya, tapi       mensupport aku. Abangku minta aku mengaji tiap pekan nya,
mereka bilang sangat nyaman denganku. Kamipun sering            untuk menjaga semangat aku di Rohis, aduuuuuh...bingung,
chatting bertiga, mereka adalah siswi dari 3 SMA yang           aku disuruh cari guru ngajinya...aku mau ketemu kaka banget
berbeda, ada Raisya silmi kaffah, biasa dipanggil rara. Ada     Viona: Kak..miss u too.. aku sekarang sudah berjilbab lho..

Tho’ati marfu’ah biasa dipanggil fu’ah. Ada Viona Schmleider    pacarku mutusin aku, karena aku di bilang gak gaul gara-gara
yang biasa dipanggil viona. Entah bagaimana, mungkin ini        jilbab, gak sexy katanya, tapi seperti yang kaka bilang, lelaki
bagian dari rencana Allah, kita seperti keluarga. Meskipun      yang baik, pasti tak akan pernah melarang kita untuk ta’at
aku tidak menjadi kaka mentor yang membuat lingkaran            pada Allah. Aku butuh kaka banget.
cahaya di masjid-masjid, tapi aku merasa, mereka adalah adik-   Rara: Kaka, udah liat berita belum? Dua orang korban

adik yang Allah sengaja pertemukan untukku, aku jadi sangat     tawuran itu berasal dari sekolahku. Sebagai ketua osis aku
senang. Usai shalat Dzuhur, aku langsung online, setelah        harus bertindak tegas nih, kaka tau kan di sekolahku gak ada
sebelumnya aku membalas pesan singkat mereka                    pembinaan keagamaan, ini yang miskin dari sekolahku..selama
“baiklah,      segera        meluncur        ke        dunia    ini aku hanya berusaha pasang di mading tulisan dan artikel-
maya..cihhhhuuuuy..kangen kalian semua..luph u lillah“ aku      artikel kaka, tapi rasanya itu belum maksimal kaka..pada
membalas pesan mereka                                           punya ide gak aku harus gimana? Aku juga butuh kaka banget
Aku: :’) Subhanallah adik-adikku...kalau lewat chat saja tidak   Rara: Inget kutipan ayat yang ada di novelnya kak mar’ah

cukup ya? Kaka khawatir kalian tidak senag ketika bertemu        tentang Odi yang mau nyelametin anaknya abah Supri
kaka, tapi kaka sangat ingin bertemu dan membantu kalian.        “Berangkatlah dalam keadaan berat maupun ringan!”
Kaka berharap kalian saja yang menghampiri kaka..                Viona: Ia abang Fu’ah..hehe.. pantes juga.. oke ustadzah

Viona: Kenapa kaka sakit ya? Kaka tumben jawabnya gak            rara..wuih pantes juga.. iya donk.. neng geulis muts viona
ceria?                                                           getoh ..hahay
Rara: Kaka sayang  kita tunggu sampai kaka sembuh ya            Aku: Tepok jidat..hehe.. keren kalian keren 

Fu’ah: Betul kak, untuk sementara, kami cukup kok dapat          Chat ini rasanya menarikku pada kondisi beberapa tahun

masukan dari kaka.. cepet sembuh ya kaka sayang..apa kak         silam, saat aku masih sehat, bercanda tawa langsung dengan

bahasa arabnya? Syafakillah ya ?                                 anak-anak disela-sela rapat. Aku merasa pundak ini kembali

Aku: Hehe, kaka ceria kok..iya betul syafakillah..hehe..Saran    terisi, tapi tak seimbang. Karena aku tidak terjun langsung

kaka, lebih baik kalian bertiga yang bertemu, saling membantu.   mengurusi ini semua. Ah, aku rindu.

Viona, di sekolahmu baik2 saja kan? Nah sepertinya kamu          Dua kali seminggu, rapat tentang training “Pemuda, Agent of

butuh kesibukan untuk melupakan masa lalumu, bantuin rara        Change” dilaksanakan melalui chat, kini semuanya sudah

ya. Fu’ah, kaka mengerti apa yang kamu rasa, bulan ini bikin     lengkap, perlengkapan, konsumsi, pembicara, dokumentasi,

acara yang gak bentrok sama acaranya rara, jadi kalian bisa      dan semuanya, mereka benar-benar berusaha keras untuk

saling membantu                                                  mendapatkannya. Mereka tangguh.

Viona: Oke kak, tapi rumahku kan di Bekasi                       “empat yang kuat berjumlah 400” Rara mengirim pesan satu
Fu’ah: Eh, gak ada alasan..untuk kebaikan kita harus selalu      hari sebelum acara

siap..tenang neng viona geulis! abang jemput ya..hehe            “Alhamdulillah  Lho kok empat?”balas aku
“Kan tambah kaka satu..jadi empat ” rara membalas              kaka pun, Rara dan teman-teman dibantu abangnya Fu’ah
Beberapa jam sebelum kegiatan itu dilaksanakan tiba-tiba rara   sudah mendirikan Rohis, kaka tak perlu chat kami lagi ” Rara
meminta aku untuk sambutan, sedangkan kaki palsu yang aku       membalas via chat

tunggu dari rumah sakit belum datang juga, harusnya             Aku jadi ingat bapakku dan benar-benar merasa menjadi

kemarin. Akhirnya aku hanya bilang minta maaf, karena tidak     bangkai hidup, dan seketika tubuhku lunglai, aku melepas

bisa membantu langsung. Tapi rasanya mereka semua marah         kedua kaki palsuku, rasanya tak berarti lagi, tiba-tiba teman

terutama rara, aku bingung menjelaskannya.                      satu lingkaran cahayaku, ya begitulah ku sebut. Teman

Selama hampir tiga bulan chat maupun sms ku tidak direspon,     mentoring yang masih terjaga silaturrahimnya meski dia study

aku sedih karena telah melemahkan semangat mereka, tapi         di luar mengirimkan pesan yang menguatkanku:

aku tetap menulis untuk mereka, di setiap catatan facebook      “Allah will never leave you empty, Allah will replace
mereka. Padahal aku sudah menawarkan untuk bertemu              everything you have lost. If Allah ask you to put something
kembali, karena kali ini sepupuku bisa mengantarkan dan kaki    down, it is because the OMNISCIENT wants you to pick up
palsu sudah kugunakan. Tapi aku cuma memberitahu mereka         something GREATER!”
aku   akan diantar   sepupuku kali    ini.   Aku   tak berani   Batinku benar-benar terasa lemah, rasanya air mataku sudah

menjelaskan kondisiku yang sebenarnya.                          terlalu   sulit   untuk mengalir.   Saat   itu aku   merasakan

“oh jadi Cuma karena sepupu, kaka itu masih di Jakarta, naik    kegersangan yang luar biasa, ada rutinitas yang hilang dari

angkot kan bisa..katanya berangkat dalam keadaan berat          kehidupanku. Ya..aku rindu, aku rindu pertemuan mentoring

maupun ringan..gimana sih? Kami kecewa.. meski kami             yang rutin sepekan sekali seperti dahulu, keterbatasanku

akhirnya mendapatkan pengganti kaka yaitu abangnya Fu’ah,       membuat aku tidak rutin menjalaninya. Aku menyesal karena

dia menolong kami secara nyata. Sekarang tanpa bantuan          tidak menjadi seorang pencari ilmu yang haus seperti Hasan
Al-Banna, imam syafi’i, mungkin inilah teguran untukku. Inilah   “Hai, aku sudah dapat gelarku disini, aku mau menunaikan
teguran untukku, disaat anak-anak itu haus ilmu, maka wajar      amanah bapakmu untuk segera menikahimu duhai embun,
mereka jauh dariku, karena akupun tak memiliki itu.              kupikir kamu sudah lupa padaku, juga lupa pada amanah
Saat aku merasa lemah seperti ini, ternyata banyak tawaran       bapakmu..ik houd van jou”
dari berbagai penerbit, agar aku menulis kembali, karena         Aku yang sedang selemah ini membaca itu dengan rasa kesal,

ternyata penjualan novel Cinta Dua Warna sangat laku             kenapa masih saja dia menggodaku, tiba-tiba mata ini basah

dipasaran, bahkan best seller hingga ke Australia, ribuan        dengan penuh harap memohon agar Allah selalu menjaga

eksemplar dikirim sebagai pesanan buruh migran di Hongkong,      kesucian jiwaku, agar Allah selalu menjaga niatku, Agar Allah

dan Al-Banna publishing pun semakin dikenal, bang Dani           selalu menjaga hatiku, mesti aku tidak tertarik dengan Rusydi,

sangat berterimakasih padaku, dan Bang Dani bilang owner         tapi   aku   tetap   khawatir,   setan   menyusup    ditengah

Al-Banna publishing akan mengadakan malam penganugerahan         kekhawatiranku ini, buktinya tanganku inginku membalas sms

dan akan menghampiri langsung ke rumahku. Aku tahu ini           nya tapi izzah dan iffahku menahannya, aku beristighfar

cara Allah menghiburku.                                          sebanyak-banyaknya, kubaringkan tubuhku, dan perlahan aku

Tapi, itu tidak mengobati kegersanganku, sedikitpun. Bahkan      pejamkan mataku, dan tak lupa aku berucap syahadat, itu

ibu, jujur padaku, bingung harus bagaimana membuat aku           yang kulakukan setiap kali mau tidur.

tersenyum. Hingga aku merasakan kelelahan yang sangat, dan       Tiba-tiba gelap, air langit turun perlahan membasahai bumi,

aku punya kekhawatiran tak dapat bangun lagi. Jadi aku           disertai gemuruh yang memekakkan telinga, nyatanya aku

mengirimkan sms minta maaf pada semua teman-temanku,             sudah tak dikamarku lagi, dari kejauhan ada tiga remaja

bahkan pada Rusydi. Beberapa membalas, termasuk Rusydi:          dengan payung hitamnya, yang berjalan menuju arahku,

                                                                 mereka menunduk seolah menunjukkan kesedihan yang luar
biasa. Saudara-saudaraku dari Ciamis, bahkan kakaku dan         “Subhanallah,   kamu   sudah    bisa   bicara   lagi   Nak”   ibu

suaminya serta putri kecilnya datang ingin menghampiriku,       mendekapku erat

tapi semuanya berpakaian gelap, ada lelaki gagah, berjanggut,   Kemudian aku melihat ibu, sujud sebagai tanda syukur.

yang sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana..dia         Aku sadar, tertanya pemakaman tadi hanya mimpi, dan aku

memayungiku, mengantarku ketempat kerumunan orang yang          berkaca di cerminku.. ya Rabb.. yang sekarang nyata adalah,

tadi kupikir akan datang padaku. Dia tak menatapku, tapi dia    aku bisa berbicara kembali. Engkau menghiburku kembali,

menunjukkan aku tempat yang menakutkan, tempat yang             suaraku sudah pulih, aku bisa berbicara lagi,

didalamnya ada makam di tengah lapang luas, dan aku lihat       “Tapi apakah rara, viona dan fu’ah, masih mau menemuiku?”
nisan yang sedang dikerumuni keluargaku “Mar’atus Shalihah      tanyaku dalam hati

binti Gunawan lahir Jakarta, 17 Oktober 1989, dimakamkan di     Taman depan rumah yang daun-daunnya semakin rimbun,

Jakarta, 17 Oktober 2015”. Aku menjerit, tubuhku lunglai,       bunga bunganya bermekaran, udara sejuk merasuk kedalam

lemah, aku menangis sekencang-kencangnya.                       rongga, seolah mendukung kebahagiaanku pagi ini.

“Mar’ah...Mar’ah...Mar’ah”                                      Aku duduk di kursi roda, ibu menyuapiku di halaman depan

Aku mendengar suara ibu memanggilku                             rumah, ibu tersenyum, karena baru ibu yang tahu, soal

“Mar’ah kamu bisa berteriak nak?” Tanya ibu sambil berkaca-     kesembuhan ini.

kaca                                                            “Mar’ah, ada yang memintamu untuk ta’aruf melalui umi
Sedangkan aku masih belum terlalu sadar akan suasana ini.       Nana, sejak 3 hari yang lalu. Dan hari ini Umi Nana, mau
“Aku dimana”? tanyaku                                           menjadi pendamping ta’aruf kamu, karena kamu dari kemarin
“Kamu di kamarmu nak” jawab ibu                                 lemah sekali, jadi ibu yang menyiapkan semuanya, tapi dari
pihak ikhwannya, tidak memerlukan biodatamu lagi, karena               kesepakatan aku dan ibu, biar menjadi surprise. Saat mereka

dia sudah mengenalmu” ujar ibu                                         memelukku aku merasa bahagia.

“Apa? Hari ini bu? Dia tau aku bisu tadinya bu?” selidik aku           Lalu kuambil kertas dan ku tulis:

“Ya, dia tau semuanya, dia tau aktivitasmu, dia tau                    “adik-adik manis, kalian siapa? Apakah kalian rara, fu’ah dan
kekurangan anggota tubuhmu, aktivitasmupun dia tau” jawab              viona” tebak aku
ibu                                                                    Mereka mengenalkan diri satu persatu sambi menangis dan

“Lho, aneh ya, kok ada yang mau sama aku ya bu, ibu ada-ada            meminta maaf

saja membuatkan aku biodata” aku ragu sambil menggoda ibu              “Kakak, aku viona,anak kecil yang sangat mengagumi kakak,
“Kamu     harusnya   bersyukur        Mar’ah,   Ibu     ingin   kamu   aku kangen kaka, kenapa kaka gak menceritakan kondisi kaka
berkeluarga nak, dan doa ibu dikabulkan, kamu sembuh” ucap             sebelumnya, maafkan kami sudah jahat sama kaka”
ibu sambil tersenyum                                                   “Kaka aku Fu’ah, akhwat muda yang ketangguhannya
Lalu    dihalaman,   aku    belajar   berjalan....ibu   benar-benar    ditularkan dari kaka..bukankah kaka dulu pernah bercerita
menemaniku, rasanya ku tak ingin meninggalkannya, jika                 tentang syekh Ahmad Yasin lewat tulisan kaka, meski kakinya
proses ta’arufnya nanti lancar.                                        lumpuh, matanya setengah buta, tapi dia tetap memiliki
“Assalamu’alaikum”                                                     pengaruh kuat pada anak-anak didikannya, bahkan dia mampu
Suara tiga remaja yang serentak, menghentikkan aktivitasku.            mendirikan universitas di Gaza”
Tiba-tiba tiga remaja itu berlari kearahku, dan memelukku              “Kaka, aku Rara..harusnya kaka tidak perlu malu-malu pada
erat, seperti sudah kenal lama denganku, mereka meneteskan             kami, betul yang fu’ah katakan, Bahkan kaka bilang anak-anak
air mata. Sebelum ta’aruf nanti dimulai sampai selesai, aku            didikannya selalu yang terdepan dalam menghadapi zionis,
masih    harus   bertahan    dengan     kebisuanku,     karena   itu   terutama saat intifadhah”
Tiba-tiba ada mas-mas yang membawa kue ulang tahun... dan         Umi Nana, langsung memintaku untuk segera ke Mushalla

anak-anak itu membawakannya untukku:                              yang tak jauh dari rumahku, tiga bidadari itu ikut ke

“Barakallahu fii umrik ya kak.. kita sayang kaka karena Allah”    mushalla, umi nana juga mendampingiku

Mereka mendekapku erat, sambil memberikan bungkusan yang          Saat itu proses ta’arufnya dimulai, para pendamping meminta

dikeluarkan dari tas viona..                                      untuk membaca Basmallah dan selalu meluruskan niat karena

“ayo kaka dibuka”..ujar viona                                     Allah, Alhamdulillah semua terjaga, dia dan pendamping

Aku buka perlahan bungkus kado bermotif love ini, dan             ta’arufnya ada di balik kain putih pembatas wanita dan pria,

boneka hello kitty yang sangat lucu ada dibalik bungkusan         begitupun aku. Karena dia pikir aku masih bisu, jadi dia saja

kertas itu. Aku baru sadar kalau hari ini ulang tahunku yang      yang memperkenalkan dirinya memperjelas apa yang ada dalam

ke 25, aku jadi ingat batu Nisan itu. Rasanya kegersangan itu     biodata

tersiram oleh air mata cinta, aku merasa segar kembali,           Namanya oryza sativa, dipanggil riza, dia 9 tahun lebih tua

bahkan lebih dari saat aku tak bisu lagi. Aku mendekap            dariku, pekerjaannya adalah dokter dan owner disebuah

mereka dan menulis:                                               penerbit

“Terimakasih, kaka juga sayang kalian karena Allah, tapi kalian   Dia bercerita punya satu adik yang centil, menyebalkan,

tau dari mana semua tentang kaka?                                 adiknya seorang akhwat yang juga ketua keputrian, makanya

“Ada deh” ujar fu’ah, rara dan viona                              salah satu alasan dia memilihku adalah, berharap bisa menjaga

“Assalamu’alaikum” salam dari wanita lembut mewarnai              adiknya juga

suasana ini                                                       Tapi aku heran, ekspresi fu’ah dan teman-temannya aneh..

“Bun, Mar’ah ditunggu di Mushalla“ Umi Nana meminta izin
pada ibuku
Fuah   menggenggamkan     tangannya   seperti    orang   kesal,    3. Program penjagaan ibadah bersama, Pembinaan keluarga
sedangkan yang lainnya, tertawa ambil ditahan. Mereka                 termasuk pola asuh anak
memang lucu.                                                      Aku sengaja bertanya, karena aku yakin dia bisa menjawabnya,

Dari belakang, aku dengar adik-adik bisik, mempertanyakan         agar aku lebih memahaminya, apapun jawabannya itu tidak

soal nama yang ilmiah                                             penting bagiku, karena kalau tidak sesuai, nanti bisa kita

“aih, namanya ilmiah banget sumpah” ujar viona                    rundingkan bersama.

“maknanya keren kalee..itu kan nama latin dari padi” rara         Selesai menjawab semua, dia meminta untuk melihat wajahku,

membela                                                           untuk meyakinkan katanya

“ya g apa-apa selagi maknanya baik.. , tau gak Hanzhalah yang     “ayo mar’ah, nadzor itu bagian dari sunnah Rasul” umi nana
jadi syuhada’ pas malam pertama pernikahannya itu juga            meyakinkan

namanya berasal dari nama tumbuhan tau.” Fu’ah menjelaskan        “umi aku minder, aku cacat umi” tulis aku di selembar kertas
dengan pengetahuannya                                             Kemudian     umi   mengajakku   ke   pojok   Mushalla,    Umi

Lalu tiba saatnya saling melontarkan pertanyaan, katanya aku      menatapku dan berkata:

saja yang bertanya, dia sudah yakin semuanya. Aku bertanya        “yakinkan dalam dirimu, katakan aku seorang pejuang,
di selembar kertas tentang beberapa hal:                          akuseorang mujahidah, aku umat terbaik yang Allah ciptakan,
 1. Terkait prioritas yaitu Prioritas Dakwah, prioritas           aku patut dibanggakan karena dalam diriku mengalir berbagai
    pengeluaran                                                   potensi dan prestasi, aku ingin Allah bangga melihatku”
 2. Perencanaan keuangan, pemanfaatan uang, bagaimana             Aku tak kuasa menahan mutiara dari sudut mata, hampir saja

    menaikan nilai uang, dan pendapat jika istri kelak tidak      aku kufur, ya betul aku tak boleh minder.

    bekerja
Saat tabir dibuka, Aku menunduk tak mau melihat, aku yakin      Lalu perlahan aku ajak mataku untuk melihatnya, aku pernah

pasti dia tua sekali, tapi karena dia dengan tawadhu mau        melihatnya, tapi dimana, aku kaget sambil mengingatnya, tak

menerimaku, bagaimanapun fisiknya ku terima                     sengaja aku bicara

“Fu’ah ngapain kamu disini? Ujar kak Ryza                       “Ustadz dokter?”
Ternyata dia kenal fu’ah dan fu’ah yang pertama ia tatap        Ternyata itu ustadz yang memeriksa bapakku sebelum

karena Fu’ah ada di pojok tembok, sejajar dengan tabir yang     dikuburkan

sedang dibuka                                                   Semuanya melihat kearahku, mereka kaget, aku sudah bisa

“cie bang Ryza” ujar Fu’ah                                      bicara, lalu pas sekali ibu datang ke mushalla sambil bawa

“Afwan, Fu’ah itu adik ana, Dani yang memberi tahu lokasi       minum.

dimana anti tinggal” dia berbicara sambil menunduk kembali      “iya anakku, sudah sembuh dari bisunya tadi pagi, dia mau
Aku hampir tak percaya sedemikiankan skenario yang Allah        memberikan surprise untuk calon suaminya” ujar ibu
buat.                                                           Iya, ana ustadz dokter, yang dahulu pernah bertemu anti
Kemudian proses nadzor dilanjutkan lagi:                        sambil menyelami surat yusuf ayat 84 “kak Ryza meyakinkan
aku hanya bisa menunduk, takut untuk melihatnya, tapi           Aku merasa sangat malu saat itu karena kekagetanku, adik-

semakin bangga juga, karena ternyata yang tempo hari dibilang   adik mendekapku dan mengucapkan selamat sambil berurai air

penggantiku itu adalah kak Ryza, dan ternyata pendamping        mata, begitupun umi Nana, umi di lingkaran cahayaku.

ta’aruf itu adalah Bang Dani.                                   Tabirnya ditutup kembali, dan aku lihat bayang-bayang lelaki

Tafadhal, anti juga boleh melihat calon..ujar bang Dani         yang sedang bersujud... Alhamdulillah..

kamu tidak mau melihat calonmu, tidak menyesal? Ujar Umi        Semua pertanyaan sudah saling dilontarkan, dan aku sudah

membisik                                                        merasa cocok, begitupun dia, tinggal senin besok, dia dan
keluarganya akan datang ke rumahku untuk menetapkan             Usai pertemuan itu, aku dan tiga bidadari menjadi rutin

tanggal walimah. Hari ini aku bahagia sekali.                   bertemu sepekan sekali, berganti-ganti tempat mengaji, saling

Dari balik tabir mushalla, ada dua undangan yang diselipkan,    mengunjungi.

yang satu dari bang Dani, ternyata dia akan menikah dengan      Dan akhirnya usai malam penganugerahan itu, ditetapkanlah

sahabatku yang sekarang masih di Jerman, yang tempo hari        tanggal pernikahan kami, aku dan mas Ryza, Ya kurasa lebih

sms aku.                                                        cocok dipanggil mas.

“Wah, aku bahagia dia akan menikah dengan asmah” ucapku         Hingga 3 minggu kemudian

dalam hati                                                      “saya terima nikahnya mar’atus Shalihah binti Gunawan
Undangan     yang    satu   lagi,    yaitu   undangan   malam   dengan mas kawin villa Cisarua dan perpustakaan tarbiyah
penganugerahan, tapi malam selasa, agak mepet waktunya          dibayar tunai”
“kalau pertemuan keluarganya diundur bagaimana?” tanyaku        Aku tak menyangka mas kawin yang diberikan sangat

“kita dan keluarga bertemu saat malam penganugerahan saja       berharga, waktu itu mas Ryza bertanya melalui fu’ah, lalu

ya” jawab Ryza                                                  kujawab, kalau memang itu bagian dari sunnah dan tidak

“Lho kok bisa gitu? “ Aku bertanya                              memberatkan, berikan apapun yang bermanfaat untuk kita

“Iya mar’ah, owner al-Banna Publishing itu Ryza” Bang Dani      dan aktivitas kita, dan ternyata mas kawin yang diberikan

meyakinkan                                                      adalah impianku 4 tahun yang lalu.

“Subhanallah semuanya memang rencana Allah” jawab aku           Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian hadiah dari mas

“Mulai dari sekarang, adik-adik yang ada disitu dijagain,       Ryza berupa tasmi’ atau hafalan surat Ali Imran 50 ayat, 150

sepertinya sudah cocok dengan anti, dibuat satu kelompok        ayatnya lagi nanti dilanjutkan selesai resepsi, di waktu yang

mentoring saja” kak Riza meminta dengan serius                  tepat, karena harus bersegera untuk persiapan resepsi.
Semua berjalan lancar, akad dan resepsinya, banyak dihadiri        Tibalah waktu yang lelah kurindu
oleh keluarga, rekan kerja dan teman-teman.                        Tuk selalu bersama denganmu
Empat bulan sudah aku dan mas Ryza dan aku hidup bersama,          Telah terbuka pintu itu
sudah banyak impian-impian yang kita list bersama, yang utama      Akad tlah teucap sudah
untuk     dakwah    sekolah    selain    mengelola   villa   dan   Dinda marilah melangkah
perpustakaan tarbiyah:                                             Dinda temanilah aku
1.      Bikin sekertariat alumni Rohis                             Disetiap detikku dengan doamu
2.      Membuka Lembaga Tahsin, tahfidz untuk siswa dan            Bila terpisahkan waktu tetaplah disini didalam hatiku
        guru-guru, terutama di SMA 20 dan SMA nya Rara             Ya Rabbi izinkanlah kami muntuk terjaga selalu dijalanMu
3.      Membuka lembaga jurnalistik Islam                          Dinda doamu laksana pelepas dahaga di lelahnya jiwa
4.      Mengelola usaha untuk alumni Rohis                         Lelahnya jiwa.........
Mas Ryza selalu bilang, kita menikah karena dakwah

“kalau aku terlihat lalai, kamu harus ingatkan, kalau ada          Adalah engkau dia yang ku rindu
perkara yang membuat rumahtangga ini melemah, kita harus           Tuk selalu hadir dihidupku
ingat tujuan besar kita bersatu itu apa” tegas mas Riza            Mengiringi setiap langkah saat menuju acuan hidup ini
“Iya mas, aku cinta mas Ryza karena Allah” jawab aku               Dinda temanilah aku disetiap detikku dengan doamu
Diapun tetap romantis, sambil menyanyikan lagu Seismic:            Bila terpisahkan waktu tetaplah disini dalam hatiku
Adalah engkau                                                      Ya Rabbi izinkanlah kami untuk terjaga selalu di jalan Mu
“Adalah engkau dia yang ku rindu tuk menjadi bunga dihatiku        Dinda doamu laksana pelepas dahaga di lelahnya jiwa
Menjadi peneduh kalbu di perjalananku, diperjalananku
Tiga bidadari yang kurasa merupakan perantara Allah untuk

mewujudkan      semua     keinginanku.   Mereka   kini    sedang

berusaha agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi yang

mereka impikan, dan sekolah dambakan. Mereka sudah

berjanji untuk kembali aktif mengurusi Rohis meski sudah

alumni, bahkan itu kutegaskan dan kuarahkan. Ini pesan

dalam    chat   sebelum    mereka   benar-benar   fokus    pada

impiannya

Fu’ah: “kalau UAN ku dapat nilai terbaik, pasti setiap aku ke
sekolah nanti untuk mengurusi Rohis, guru-guru akan
menyambutku dengan istimewa”
Rara: “kalau aku masuk di Akuntansi UI, pasti derajatku
sebagai murid IPS dimata guru akan naik, dan akan ngaruh ke
Rohis”
Viona: “kalau aku masuk STIS, pasti aku akan langsung
bekerja di BPS dan uangnya untuk bantu-bantu Rohis, aku
harus kaya”

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Novels "Sepucuk Surat Cinta untuk Rauzatul Zahra"
Novels "Sepucuk Surat Cinta untuk Rauzatul Zahra"Novels "Sepucuk Surat Cinta untuk Rauzatul Zahra"
Novels "Sepucuk Surat Cinta untuk Rauzatul Zahra"Muklis Bat'Rock
 
Thermodinamika Cinta Boarkim'09
Thermodinamika Cinta Boarkim'09Thermodinamika Cinta Boarkim'09
Thermodinamika Cinta Boarkim'09ZainulHasan13
 
Ebook tuhan maha romantis bab 1
Ebook tuhan maha romantis   bab 1Ebook tuhan maha romantis   bab 1
Ebook tuhan maha romantis bab 1ElviraYunita2
 
Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji tammi prastowo
 
Kado buat elisa
Kado buat elisaKado buat elisa
Kado buat elisabubud75
 
Ketika mas gagah pergi
Ketika mas gagah pergiKetika mas gagah pergi
Ketika mas gagah pergiyoza fitriadi
 
Bunga Mawar Kuning Tercinta
Bunga Mawar Kuning TercintaBunga Mawar Kuning Tercinta
Bunga Mawar Kuning TercintaNur Agustinus
 
Habiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaHabiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaRobby Angryawan
 
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.comKarena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.comonessfee
 
Praktis android a z(1)
Praktis android a z(1)Praktis android a z(1)
Praktis android a z(1)Mdeno Akbar
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupkuHeni Handayani
 
Trip to prambanan berbuah manis
Trip to prambanan berbuah manisTrip to prambanan berbuah manis
Trip to prambanan berbuah manisPP. Inayatullah
 
Kisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafKisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafErsan Sabiyl
 
Ketika mas gagah pergi helvy tiana rosa
Ketika mas gagah pergi   helvy tiana rosaKetika mas gagah pergi   helvy tiana rosa
Ketika mas gagah pergi helvy tiana rosatengkiu
 

Mais procurados (18)

Sampai jumpa di surga
Sampai jumpa di surgaSampai jumpa di surga
Sampai jumpa di surga
 
Novels "Sepucuk Surat Cinta untuk Rauzatul Zahra"
Novels "Sepucuk Surat Cinta untuk Rauzatul Zahra"Novels "Sepucuk Surat Cinta untuk Rauzatul Zahra"
Novels "Sepucuk Surat Cinta untuk Rauzatul Zahra"
 
HaPPy16rd
HaPPy16rdHaPPy16rd
HaPPy16rd
 
Thermodinamika Cinta Boarkim'09
Thermodinamika Cinta Boarkim'09Thermodinamika Cinta Boarkim'09
Thermodinamika Cinta Boarkim'09
 
Ebook tuhan maha romantis bab 1
Ebook tuhan maha romantis   bab 1Ebook tuhan maha romantis   bab 1
Ebook tuhan maha romantis bab 1
 
Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji
 
Kado buat elisa
Kado buat elisaKado buat elisa
Kado buat elisa
 
Ketika mas gagah pergi
Ketika mas gagah pergiKetika mas gagah pergi
Ketika mas gagah pergi
 
Bunga Mawar Kuning Tercinta
Bunga Mawar Kuning TercintaBunga Mawar Kuning Tercinta
Bunga Mawar Kuning Tercinta
 
Cerpen 1 pop
Cerpen 1 popCerpen 1 pop
Cerpen 1 pop
 
Habiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaHabiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cinta
 
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.comKarena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
Karena aku mencintai manusia setengah dewa onessfee.blogspot.com
 
Kliping cerpen
Kliping cerpenKliping cerpen
Kliping cerpen
 
Praktis android a z(1)
Praktis android a z(1)Praktis android a z(1)
Praktis android a z(1)
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupku
 
Trip to prambanan berbuah manis
Trip to prambanan berbuah manisTrip to prambanan berbuah manis
Trip to prambanan berbuah manis
 
Kisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafKisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallaf
 
Ketika mas gagah pergi helvy tiana rosa
Ketika mas gagah pergi   helvy tiana rosaKetika mas gagah pergi   helvy tiana rosa
Ketika mas gagah pergi helvy tiana rosa
 

Destaque

Alia zalea miss pesimis
Alia zalea   miss pesimisAlia zalea   miss pesimis
Alia zalea miss pesimisFirli Isnaeni
 
The Art of Blogging: A Guide to Becoming a Serious Blogger
The Art of Blogging: A Guide to Becoming a Serious BloggerThe Art of Blogging: A Guide to Becoming a Serious Blogger
The Art of Blogging: A Guide to Becoming a Serious BloggerNikki Little
 
The Ebbs and Flows of PR Agency Life
The Ebbs and Flows of PR Agency LifeThe Ebbs and Flows of PR Agency Life
The Ebbs and Flows of PR Agency LifeNikki Little
 
An Entrepreneur's Guide to Public Relations
An Entrepreneur's Guide to Public RelationsAn Entrepreneur's Guide to Public Relations
An Entrepreneur's Guide to Public RelationsNikki Little
 
Supercharge Your Small Business Blog:
Supercharge Your Small Business Blog: Supercharge Your Small Business Blog:
Supercharge Your Small Business Blog: Nikki Little
 
Introduction to Social Media Marketing
Introduction to Social Media MarketingIntroduction to Social Media Marketing
Introduction to Social Media MarketingNikki Little
 
Blogging For Business: A Beginner's Guide to Successful Blogging
Blogging For Business: A Beginner's Guide to Successful BloggingBlogging For Business: A Beginner's Guide to Successful Blogging
Blogging For Business: A Beginner's Guide to Successful BloggingNikki Little
 
Profile-Sandeep Ramesh Gupta and Acepayxpress
Profile-Sandeep Ramesh Gupta and AcepayxpressProfile-Sandeep Ramesh Gupta and Acepayxpress
Profile-Sandeep Ramesh Gupta and AcepayxpressAcepayxpress
 
Figuras planas
Figuras planasFiguras planas
Figuras planasCarmen
 
The Rise of Social Media & the Fall of Old School PR
The Rise of Social Media & the Fall of Old School PRThe Rise of Social Media & the Fall of Old School PR
The Rise of Social Media & the Fall of Old School PRNikki Little
 
PR Bootcamp: Building Media Relationships & Maximizing Coverage
PR Bootcamp: Building Media Relationships & Maximizing CoveragePR Bootcamp: Building Media Relationships & Maximizing Coverage
PR Bootcamp: Building Media Relationships & Maximizing CoverageNikki Little
 
How to Fully Take Advantage of LinkedIn
How to Fully Take Advantage of LinkedInHow to Fully Take Advantage of LinkedIn
How to Fully Take Advantage of LinkedInNikki Little
 
Relationships & Social Media: Connecting With Media & Bloggers
Relationships & Social Media: Connecting With Media & BloggersRelationships & Social Media: Connecting With Media & Bloggers
Relationships & Social Media: Connecting With Media & BloggersNikki Little
 
The Past, Present & Future of Social Media: How to Propel Your Program Forward
The Past, Present & Future of Social Media: How to Propel Your Program ForwardThe Past, Present & Future of Social Media: How to Propel Your Program Forward
The Past, Present & Future of Social Media: How to Propel Your Program ForwardNikki Little
 
Mastering PR & Social Media Measurement: Choosing the Right Metrics to Prove ...
Mastering PR & Social Media Measurement: Choosing the Right Metrics to Prove ...Mastering PR & Social Media Measurement: Choosing the Right Metrics to Prove ...
Mastering PR & Social Media Measurement: Choosing the Right Metrics to Prove ...Nikki Little
 
10 Insightful Quotes On Designing A Better Customer Experience
10 Insightful Quotes On Designing A Better Customer Experience10 Insightful Quotes On Designing A Better Customer Experience
10 Insightful Quotes On Designing A Better Customer ExperienceYuan Wang
 
Learn BEM: CSS Naming Convention
Learn BEM: CSS Naming ConventionLearn BEM: CSS Naming Convention
Learn BEM: CSS Naming ConventionIn a Rocket
 

Destaque (20)

Alia zalea miss pesimis
Alia zalea   miss pesimisAlia zalea   miss pesimis
Alia zalea miss pesimis
 
The Art of Blogging: A Guide to Becoming a Serious Blogger
The Art of Blogging: A Guide to Becoming a Serious BloggerThe Art of Blogging: A Guide to Becoming a Serious Blogger
The Art of Blogging: A Guide to Becoming a Serious Blogger
 
Cv Acc
Cv AccCv Acc
Cv Acc
 
The Ebbs and Flows of PR Agency Life
The Ebbs and Flows of PR Agency LifeThe Ebbs and Flows of PR Agency Life
The Ebbs and Flows of PR Agency Life
 
An Entrepreneur's Guide to Public Relations
An Entrepreneur's Guide to Public RelationsAn Entrepreneur's Guide to Public Relations
An Entrepreneur's Guide to Public Relations
 
Supercharge Your Small Business Blog:
Supercharge Your Small Business Blog: Supercharge Your Small Business Blog:
Supercharge Your Small Business Blog:
 
Introduction to Social Media Marketing
Introduction to Social Media MarketingIntroduction to Social Media Marketing
Introduction to Social Media Marketing
 
Gezond En Vitaal(Blijven) Werken
Gezond En Vitaal(Blijven) WerkenGezond En Vitaal(Blijven) Werken
Gezond En Vitaal(Blijven) Werken
 
Blogging For Business: A Beginner's Guide to Successful Blogging
Blogging For Business: A Beginner's Guide to Successful BloggingBlogging For Business: A Beginner's Guide to Successful Blogging
Blogging For Business: A Beginner's Guide to Successful Blogging
 
Profile-Sandeep Ramesh Gupta and Acepayxpress
Profile-Sandeep Ramesh Gupta and AcepayxpressProfile-Sandeep Ramesh Gupta and Acepayxpress
Profile-Sandeep Ramesh Gupta and Acepayxpress
 
Figuras planas
Figuras planasFiguras planas
Figuras planas
 
The Rise of Social Media & the Fall of Old School PR
The Rise of Social Media & the Fall of Old School PRThe Rise of Social Media & the Fall of Old School PR
The Rise of Social Media & the Fall of Old School PR
 
Novel Nafas Nafas Cinta
Novel Nafas Nafas CintaNovel Nafas Nafas Cinta
Novel Nafas Nafas Cinta
 
PR Bootcamp: Building Media Relationships & Maximizing Coverage
PR Bootcamp: Building Media Relationships & Maximizing CoveragePR Bootcamp: Building Media Relationships & Maximizing Coverage
PR Bootcamp: Building Media Relationships & Maximizing Coverage
 
How to Fully Take Advantage of LinkedIn
How to Fully Take Advantage of LinkedInHow to Fully Take Advantage of LinkedIn
How to Fully Take Advantage of LinkedIn
 
Relationships & Social Media: Connecting With Media & Bloggers
Relationships & Social Media: Connecting With Media & BloggersRelationships & Social Media: Connecting With Media & Bloggers
Relationships & Social Media: Connecting With Media & Bloggers
 
The Past, Present & Future of Social Media: How to Propel Your Program Forward
The Past, Present & Future of Social Media: How to Propel Your Program ForwardThe Past, Present & Future of Social Media: How to Propel Your Program Forward
The Past, Present & Future of Social Media: How to Propel Your Program Forward
 
Mastering PR & Social Media Measurement: Choosing the Right Metrics to Prove ...
Mastering PR & Social Media Measurement: Choosing the Right Metrics to Prove ...Mastering PR & Social Media Measurement: Choosing the Right Metrics to Prove ...
Mastering PR & Social Media Measurement: Choosing the Right Metrics to Prove ...
 
10 Insightful Quotes On Designing A Better Customer Experience
10 Insightful Quotes On Designing A Better Customer Experience10 Insightful Quotes On Designing A Better Customer Experience
10 Insightful Quotes On Designing A Better Customer Experience
 
Learn BEM: CSS Naming Convention
Learn BEM: CSS Naming ConventionLearn BEM: CSS Naming Convention
Learn BEM: CSS Naming Convention
 

Semelhante a Hadiah 3 bidadari fix

Lilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagaLilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagadesmin
 
Impian seorang mahasiswi
Impian seorang mahasiswiImpian seorang mahasiswi
Impian seorang mahasiswiPT. SASA
 
Cinta brontosauruscdfhgjgj
Cinta brontosauruscdfhgjgjCinta brontosauruscdfhgjgj
Cinta brontosauruscdfhgjgjelannn1
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Andri Goodwood
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)arvin2014
 
Jika Cukup dan Untukmu Perempuanku
Jika Cukup dan Untukmu PerempuankuJika Cukup dan Untukmu Perempuanku
Jika Cukup dan Untukmu PerempuankuKhadijah Rohmaani
 
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi ) Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi ) menambahberatbadanotot
 
173533428 cerpen
173533428 cerpen173533428 cerpen
173533428 cerpenWarnet Raha
 
Berhijab Dalam Penantian.docx
Berhijab Dalam Penantian.docxBerhijab Dalam Penantian.docx
Berhijab Dalam Penantian.docxabdus samad
 
Workshop tewe damae untuk m2net
Workshop tewe damae untuk m2netWorkshop tewe damae untuk m2net
Workshop tewe damae untuk m2netdamae53
 
Presentation1 ( cerpen , novel, roman)
Presentation1 ( cerpen , novel,  roman) Presentation1 ( cerpen , novel,  roman)
Presentation1 ( cerpen , novel, roman) Ardabellaviescha
 
buku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendek
buku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendekbuku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendek
buku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendekSuyaAstaman
 

Semelhante a Hadiah 3 bidadari fix (20)

Lilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagaLilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujaga
 
Impian seorang mahasiswi
Impian seorang mahasiswiImpian seorang mahasiswi
Impian seorang mahasiswi
 
Menata kembali hidupku
Menata kembali hidupkuMenata kembali hidupku
Menata kembali hidupku
 
Cinta brontosauruscdfhgjgj
Cinta brontosauruscdfhgjgjCinta brontosauruscdfhgjgj
Cinta brontosauruscdfhgjgj
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)
 
2
22
2
 
Jika Cukup dan Untukmu Perempuanku
Jika Cukup dan Untukmu PerempuankuJika Cukup dan Untukmu Perempuanku
Jika Cukup dan Untukmu Perempuanku
 
Kelompok borobudur
Kelompok  borobudurKelompok  borobudur
Kelompok borobudur
 
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi ) Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
Cara berhenti kecanduan miskin Jilid 1 ( By : Maris Al Fahmi )
 
173533428 cerpen
173533428 cerpen173533428 cerpen
173533428 cerpen
 
Berhijab dalam hati
Berhijab dalam hatiBerhijab dalam hati
Berhijab dalam hati
 
Nagels (indonesia)
Nagels (indonesia)Nagels (indonesia)
Nagels (indonesia)
 
Berhijab Dalam Penantian.docx
Berhijab Dalam Penantian.docxBerhijab Dalam Penantian.docx
Berhijab Dalam Penantian.docx
 
Workshop tewe damae untuk m2net
Workshop tewe damae untuk m2netWorkshop tewe damae untuk m2net
Workshop tewe damae untuk m2net
 
Presentation1 ( cerpen , novel, roman)
Presentation1 ( cerpen , novel,  roman) Presentation1 ( cerpen , novel,  roman)
Presentation1 ( cerpen , novel, roman)
 
Seluruh coretanku
Seluruh coretankuSeluruh coretanku
Seluruh coretanku
 
buku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendek
buku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendekbuku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendek
buku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendek
 
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
 

Hadiah 3 bidadari fix

  • 1. mengalah pada mataku, teringat dari 3 hari yang lalu aku tidak Hadiah 3 bidadari tidur, karena menyelesaikan deadline novelku. Sebenarnya aku lebih senang menulis soft news seperti waktu kuliah dulu. Karena itu, aku sangat suka travelling, meliput kegiatan dan banyak hal, tapi apa daya, aku harus bisa menulis apapun yang “Dear 3 bidadari” bisa kukerjakan di tempat tidur, kursi roda, tidak boleh jauh- Aku tak sabar ingin bertemu kalian jauh. Aku ingin cubit pipimu satu persatu Tok tok tok, assalamu’alaikum mar’ah “ibu memanggilku sambil Bercanda bersama, bahagia bersama dan berjuang bersama membuka pintu” Kurasa jika ada kalian otot-otot wajahku tak akan berhenti Wa’alaikumussalam “ucapku dalam hati” bergerak untuk menciptakan senyuman Ya, hanya dalam hati. Maklum saja karena sejak 2 tahun yang Jika ada kalian lelah ini tak akan terasa” lalu aku bisu, setelah kedua kaki ku diamputasi. Kecelakaan T tertabrak truk 2 tahun yang lalu, memberikan aku kehidupan anganku seakan tak mau berhenti untuk menulis yang harus luar biasa kujalani. Ah, aku jadi ingat sahabat- surat ini, tapi malam ini, begitu cepat kurasakan sahabat dakwahku, sahabat yang bernaung dalam forum signal lelah dari mataku, padahal aku kan insomnia, Alumni Rohis. apa malam ini malah jadi handsomnia..hussst hentikan..tak “Ayo, mar’ah tidur segera, besok bang dani dari Al-Banna ada waktu untuk memikirkan yang handsome, tidur lebih baik Publishing, mau ke rumah, mau ngurus royalti menulis kamu” bagimu.. ya begitulah batinku sering sekali berdialog. Kucoba ucap ibu sambil tersenyum dan mengecup keningku seduh secangkir capucino untuk menguatkan kembali otot mataku. Nyatanya tidak mempan, baiklah hari ini aku akan
  • 2. Aku hanya bisa tersenyum, sambil membayangkan wajah bapak kudapat 6 tahun lamanya, dan hari itu juga aku mendapatkan di syurga, dulu pasca kecelakaan bapak benar-benar marah, Beasiswa Unggulan DIKTI berupa uang tunai, setelah dan mencaci maki semua aktivitas organisasiku. Bapakku beberapa bulan sebelumnya aku apply beasiswa tersebut bilang aku aktivis bodoh yang percaya dengan ayat-ayat yang melalui seleksi jalur penulis nasional. Aku sudah lama incar hakikat. Itu karena aku selalu bilang, bahwa Allah pasti akan beasiswa ini, karena jarang penulis-penulis nasional yang menolong aku sesuai dengan janjiNya surat Muhammad ayat memanfaatkan kesempatan ini. Ya begitulah, aku selalu 7. Bapakku seorang dosen filsafat, bapak meraih gelar memanfaatkan hal yang peluangnya besar untukku, karena Doktornya pada jurusan Filsafat di UK, London. Bapak aku juga memahami kemampuan diriku. Uangnya akan aku sangat mengagumi senior-seniornya seperti pak Azumardi kumpulkan untuk membeli kaki palsu yang kualitasnya terbaik. Azra, Komarudin Hidayat, juga Quraisy Syihab dan juga Banyak sahabat yang ingin berfoto denganku saat itu, tanpa mengidolakan Aristoteles dan Socrates, pelopor filsafat dari menghiraukan kaki dan suaraku, yang bapakku sering bilang Yunani. Tentu bertentangan dengan pemikiranku. Aku lebih seperti mayat hidup. Disinilah bapak medekapku erat dan menyukai ulama-ulama yang mengedepankan hati untuk membisikkan permintaan maaf, atas kekerasan sikapnya menyelesaikan berbagai masalah umat seperti Imam Ghazali, selama ini. Lalu, aku tulis di selembar kertas: Ibnu Athailah, Ibnu Taimiyah, Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb “Sekarang bapak percaya kan? Muhammad ayat 7? dsb. Bapak mengangguk dan meneteskan air mata, sambil Meski bapak sering kesal, bapak sempat bangga padaku, 3 hari mengucapkan terjemahan Muhammad ayat 7: sebelum bapak kembali ke syurga karena usianya yang semakin “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama lanjut, aku dinobatkan menjadi mahasiswa terbaik saat Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan wisuda dengan predikat skripsi terbaik, meskipun gelar itu kedudukanmu”
  • 3. Katanya bapak kagum dengan kegigihanku yang sama dengan saat ini, dia yang tengah menempuh studi sarjana nya di Socrates saat diberi hukuman meminum racun, karena Leiden University, Den Hag, masih sering mengirim pesan mempertahankan keyakinan dan pemikirannya. Alhamdulillah singkat padaku. Pesan-pesan singkat yang dikirimkan juga bapak mulai suka membaca novel dan kumpulan cerpen yang kepada wanita-wanitanya. Kalau bukan karena bapak, aku kutulis, katanya mirip Imam Ghazali dengan karyanya Ihya mungkin tak akan kenal dengan lelaki ini, sms nya terkadang Ulumuddin tapi versi fiksi karena bahasanya yang ringan, cuma menjadi debu, diantara sms-sms mutiara yang lain. melalui karya Ihya Ulumiddin, yang berarti “Menghidupkan Seumur hidupku baru dia lelaki yang berani sekali sms aku Kembali Pengetahuan Agama” ia ingin meluruskan aqidah dengan bahasanya, kadang kalau aku balas dengan tegas, dia yang tercoreng oleh pemikiran-pemikiran barat dikarenakan bilang aku tidak memanusiakan manusia. Seperti sms yang ini, filsafat. Aku tertegun, sejak kapan bapak membaca kitab ihya kadang aku membacanya dari ujung sedotan, sambil Ulumiddin. Bapak bilang, dia tidak akan pernah menuhankan kuperlihatkan pada ibuku.. ini lho bu lelaki pilihan bapak, pemikirannya lagi, dan tidak memaksaku untuk menikah tidak memuliakan aku sebagai wanita yang belum jadi istrinya, dengan Rusydi. Rusydi yang semenjak semester 5 dijodohkan lihat saja sms nya: denganku, karena dia sudah menjadi CEO disebuah “aku mencintaimu lebih tenang dari angin yang mengarungi perusahaan, dan keduanya (bapak dan Rusydi) sama-sama musim alumni sebuah organisasi yang didalamnya banyak pejabat, lebih panjang dari nafas yang membatasi usia... cendikiawan dll yang sangat mengagunggkan prima prinsipa. ya...tenang dan sangat tenang!” Dulu bapak bilang, Cuma Rusydi yang cocok denganku, “Lho itu mah namanya romantis, ibu juga dulu sama bapak bahkan bapakku bangga karena dia tetap mau menikah begitu, jangan berlebihan ah kamu “jawab ibu denganku meski kaki dan suaraku sudah tak berdaya. Sampai
  • 4. “Bu, romantis sebelum menikah itu gak berkah lho, gak setiap pekan dengan ustadz di Bekasi, dan dia memahami bernilai ibadah. kita itu belum mahram, dia yang tiap minggu semua pemahaman dan aktivitasku, jadi aku hampir ngaji di Bekasi engga sepantasnya ngirim sms kayak gitu sama mengiyakan kemauan bapak, karena kupikir kita satu visi. Dan Mar’ah, kalo hati Mar’ah lagi kotor juga pasti Mar’ah bisa ternyata itu semua hanya gombal, setampan apapun tidak kena virus ini” aku membela diri akan mau aku menikah dengannya. Tingkahnya seperti Ajo “yaudah biar bapak kamu seneng, udah bales aja sms nya” Sidi, si pembual yang membuat haji Shaleh penunggu Surau pinta ibu jadi menghabisi hidupnya, dia pandai membuat orang percaya Saat itu aku balas seperti ini, karena aku tak bisa membalas dengan dalih-dalih Tuhan, persis sekali kisah Robohnya surau dengan sastra jenis begitu: Kami karya AA Navis. Meski dimata bapakku dia tetap lelaki “ya..tapi sayangnya saat ini musim kekeringan, musim kemarau, shaleh. Bapakku selalu membanding-bandingkannya dengan disertai panas yang bertubi-tubi..ketenangan angin pun tak teman-temanku. Kata bapakku, Rusydi tak perlu ada di kian dirasa oleh semua manusia yang kufur, sekalipun para masjid-masjid, tidak aktif kegiatan atas nama dakwah yang pecinta..bahkan nikmat nafas yang setiap hari kita hembuskan kamu agung-agungkan itu, tapi dia hafal Al-Qur’an 13 Juz, saja..semua seolah lupa..karena mengutuk Takdir Tuhan, akan suaranya bagus, dia kaya dan gayanya tetap keren tidak cupu musim ini...begitulah kisah jiwa-jiwa yang pada akhirnya tak seperti teman-teman lelakimu. Dan dulu ketika aku masih bisa akan pernah tenang” bersuara, aku pasti membalas bapak dengan mengutip Aku sengaja memantaunya lewat berbagai media sosial, perkataan Imam Mujahid bin Jabr karena aku harus tahu banyak perihal lelaki yang dijodohkan “Orang yang faqih adalah orang yang takut kepada Allah denganku. Meski dari awal aku sudah menolak, tapi karena meski ilmunya sedikit, dan orang yang bodoh adalah orang suatu waktu ia terlihat seperti ikhwan, dia bilang mengaji yang berbuat durhaka kepada Allah meski ilmunya banyak ”.
  • 5. Tapi itu saat aku belum jadi orang sukses seperti yang bapak bahwa barangkali yang bercadar itu lebih “wara’” karena mau, setelah aku di wisuda itu, bapakku menyerahkan pilihan kehati-hatiannya. Dan dari situlah bapak mulai merenung atas jodoh terserah padaku dan bapak jadi sering menceritakan yang ia lakukan selama ini, yang memanusiakan manusia, tapi kekagumannya dengan ulama sekaliber “Yusuf Qardhawi”, kadang mengkritik ayat-ayat Tuhan, yang selalu menjudge bapakku bilang fatwa-fatwa dan jawaban-jawabannya selalu bahwa orang berhijab lebar sepertiku adalah teroris, yang membuat orang lain menghindari perdebatan, meski tetap ada selalu membanggakan bahwa dirinya adalah kaum yang berfikir saja yang mendebatnya, bahkan mencelanya, tapi beliau selalu seperti yang selalu Tuhan sebut-sebutkan dalam ayatNya. berhati-hati dalam menjawab, karena tidak menginginkan Dan sambil meneteskan air matanya didepan kursi rodaku perpecahan, selalu moderat dan menjadi pertengahan dalam bapak berkata dengan mendalam menjawab hal-hal yang khilafiyah (permasalahan yang masih “Orang yang beriman adalah orang yang taat pada perintah diperselisihkan para ulama). Bapak bercerita, pada sebuah Allah. Dan mau seperti apa menjalankannya yang penting konsultasi yang ada pada kitab fatwa kontemporer karya masih sesuai syari’at, karena kita tidak tahu masing-masing Yusuf Qardhawi, ada yang menyebutkan bahwa ada celaan manusia punya penjagaan, kenyamanan sendiri dalam mentaati terhadap orang-orang yang berhijab biasa juga kepada Yusuf perintah RabbNya termasuk wanita-wanita bercadar atau Qardhawi sendiri karena lebih membela hijab daripada cadar. berhijab lebar sepertimu, selama ini bapak berdosa karena Padahal dalam konsultasi tersebut ada bab yang menyatakan sering melontarkan fitnah terhadapmu anakku, maafkan bahwa yusuf qardhawi membela cadar tapi tidak bapak” mewajibkannya, menurutnya cadar itu sangat baik dibanding Aku yang hanya bisa mendengarkan, saat itu, tersenyum lebar wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang berlenggak sambil mataku berkaca-kaca. Aku sujud syukur dalam posisi lenggok untuk memikat lelaki. Bahkan beliau menegaskan duduk ini. Dan rasanya kebahagiaan ini pupus setelah
  • 6. esoknya, bapak ditemui di kamarnya sudah tak bernyawa lagi, merupakan kabar bohong dari saudara-saudara Nabi Yusuf dalam posisi sujud usai sholat Dhuha, padahal malamnya as: sehat-sehat saja. Kata ibu saat itu aku langsung pingsan tak “....dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia diam- sadarkan diri, tapi aku yakin di syurga sana bapak benar-benar diam menahan amarah terhadap anak-anaknya” dijaga oleh Allah dan diberikan tempat terbaik. Saat secara Ya itulah sepenggal cerita tentang aku dan bapakku, medis dichek semua kondisi tubuhnya untuk memastikan apa sedangkan ingatanku tentang kecelakaan yang menimpa diriku yang memicu semua ini, selain karena kondisinya yang sudah sangat menguji keikhlasanku sebagai seorang aktivis dakwah. lanjut usia ternyata pada mata nya kekuatan penglihatannya Aku yakin ini adalah jawaban atas do’a-do’aku, karena Allah mulai hilang disebabkan katarak, dan kekuatan penglihatan Maha Tahu apa yang terbaik untuk diriku dan keluargaku. yang hilang itu kata dokter diduga karena bapak sering sekali Sama seperti Allah mengijabah do’aku untuk kakak menangis selama 3 hari itu. Selain itu, memang semenjak perempuanku. Aku selalu berdoa agar kakaku bisa kembali pensiun, bapak lebih sering mengurusi usaha bengkelnya, dan seperti dahulu, berhijab yang rapi, dan tetap berprestasi, sering mengawasi saat anak buah nya menggunakan las, karena kagum dengan muslimah-muslimah yang hanya karena Allah kata dokter katarak itu bisa dipicu karena berbagai sinar yang dia mempersembahkan dirinya, tidak terlena dengan tabarruj menyilaukan salahsatunya api las. Dan soal menangis itu aku (berhias diri) untuk yang bukan mahram nya. Dan ternyata yang bercerita pada dokter yang juga ustadz muda itu melalui benar, Allah mengijabah dari arah yang lebih baik dari yang secarik kertas, lalu dokter mengutip Surat Yusuf ayat 84 kupinta, Allah memberikannya pangeran yang sekarang jadi tentang Nabi Yakub a.s yang sangat sedih akibat kehilangan suaminya, shaleh, penggiat Sunnah, berhati-hati dan Nabi Yusuf a.s yang ternyata meninggalnya Yusuf juga menyarankan kakaku untuk berhijab dengan rapi, longgar menutupi dada, menggunakan rok, dan lain sebagainya.
  • 7. Semoga Allah memberkahi keduanya yang kini sedang meniti selalu berhusnudzhan. Semua itu aku lakukan sendiri bukan keluarga kecilnya di Seoul. Ingat kakaku aku jadi ingat karena aku individualis, tapi karena semua sahabat-sahabatku kecelakaan itu, karena saat itu kakaku sedang sms cuti, alias izin untuk tidak mengurusi dakwah sekolah dulu, menyemangati aku: diantaranya karena PPL, skripsi, bekerja, persiapan menikah, “ayoo semangat skripsi!!! ada ikhwan aktivis masjid di Seoul keluar negeri dsb. Padahal aku juga merasakan hal yang sama. nih yang cocok buat kamu..uhuuuuy”. Ah, kakaku memang Tapi aku senang, karena kerja dakwahku semakin banyak, dan paling bisa membuat wajahku merona. Allah pasti akan menolong hambaNya yang menolong agama Saat kecelakaan itu, aku sedang buru-buru untuk menyiapkan Allah. Rohis sekolahku ini baru berdiri, birokrasi dengan acara penyambutan siswa baru Rohis di SMA 20 Jakarta, sekolahpun belum baik, anggotanya pun baru 5 orang. 3 orang setelah sebelumnya aku bimbingan skripsi terlebih dahulu di siswi kupegang dalam mentoring. 2 orang siswa kadang kampusku. Aku memaksa diriku menggunakan motor baru kugabungkan dalam mentoring, karena belum ada alumni laki- yang kudapat dari PLN writing competition sebagai hadiah laki yang mau terjun membimbing mereka.Jadi, memang butuh utama lomba menulis esai. Karena jika kuhitung-hitung waktu, kerja keras, dan tidak membebankan pada adik-adik rohis, tidak akan sempat untuk mengurusi semuanya jika naik patas biar mereka fokus pada publikasi saja, dan menarik calon biasa, sedangkan aku harus mengurusi banyak hal, sewa LCD anggota Rohis yang baru. Usai kecelakaan itu, aku kagum yang harus kuambil di Pulogadung, mengambil pesanan mendengar kabar lewat pesan singkat, dari 3 adik konsumsi, menjemput pembicara kedua, karena pembicaranya mentoringku, dan ibuku yang membacakannya. Saat itu aku wanita, mengantarkan kamera segera untuk dokumentasi. sudah sedikit sadar. Belum lagi aku kepikiran soal skripsi yang terus menerus di “kaka, Alhamdulillah ada 75 orang anggota Rohis yang revisi, karena buah cinta dosen pembimbingku padaku, ya aku mendaftar dan hadir, pembicara mau membantu Rohis kita”
  • 8. Tapi saat itu mereka belum tahu, kalau aku sedang terkapar Satu hari setelah acara penyambutan anggota baru Rohis itu, di ruang ICU, bahkan kaki sudah tak jelas bentuk dan rupa anggota Rohis, alumni Rohis, guru-guru, bahkan 2 pembicara nya. Tiba- tiba bapak, merenggut HP itu dari ibu, dan itu akhirnya tahu kalau kondisiku parah. Mba Eva, seorang membantingnya kearah dinding. mahasiswa pascasarjana jurusan terapan psikologi anak usia “Rohis, Rohis, Rohis...hidupmu Cuma untuk Rohis?, sekarang dini di UI yang mau aku jemput beberapa menit sebelum acara kamu sudah tidak berdaya, kamu tidak bisa jadi apa2, kamu itu, merasa sangat bersalah, karena dirinya merasa terlalu hanya jadi manusia sampah yang hanya bisa berbaring..ini manja untuk minta jemput. Memang kecelakaan itu terjadi semua karena Rohis, Rohis, Rohis ” bapak menyentak saat aku mau belok ke arah Depok, untuk menjemputnya, “Pak, sudahlah..mar’ah sedang butuh istirahat, dia baru sadar setelah 2 jam sebelumnya aku mengantarkan LCD, Konsumsi, lho ini, dan dia harus segera baik psikisnya dan bersiap untuk kamera, kemudian bantu-bantu urus perlengkapan dan amputasi” ujar ibu menenangkan memastikan kehadiran pembicara pertama di SMA 20. Sejak awal, aku sudah diberitahu ibu perihal kaki yang hancur Semuanya meminta maaf padaku, dan mereka semua termasuk ini dan harus diamputasi. Dzikir-dzikir sore menguatkanku, 2 pembicara itu berkomitmen untuk memajukan Rohis SMAN dan membuatku cepat sadar. Lagipula, aku harus menerima 20. Aku tak bisa menahan tangisku saat itu, karena entah kenyataan ini. Dan bersiap memulai hidupku yang baru dan knapa aku merasa pundakku jadi tak ada beban. Mungkin membahagiakan kedua orangtua lewat pintu yang lain.. karena kondisinya aku sedang sangat lemah. tenang.. aku masih punya akal dan hati. Einstein saja yang “Mar’ah ayo mandi dulu, bang Dani 1 jam lagi akan datang”, begitu geniusnya baru menggunakan 3% otaknya, jadi ujar ibu sebenarnya otak itu luar biasa. Aku selalu mengagumi karunia Ternyata sudah pukul 06.00. Tak terasa tadi malam aku tidak berupa otak yang Allah beri. tidur, padahal tadinya aku berusaha mengalah pada mataku,
  • 9. tiba-tiba aku teringat point-point SPP (Surat Perjanjian malam aku hanya sejenak istirahat dari aktivitas dunia, dan Penerbit) yang harus aku pelajari dahulu untuk hari ini menyegerakan tubuhku untuk shalat malam, dan membaca Al- tentang hak kewajiban penulis dan penerbit, karena ada 1 Quran. Disepertigamalam itu, saat aku bermanja dengan novel terbaruku yang berjudul “Cinta dua warna” lolos dan Rabb-Ku, mengadukan semua kerinduan bahkan permasalahan layak untuk diterbitkan. Jadi saat bertemu bang Dani aku yang kurasakan. Kenanganku akan kejadian ini selalu tidak usah berfikir lama, dan menulis lama,tentang hal-hal menghiasi malam-malam istirahatku. terkait waktu terbit, spesifikasi buku (tebal, jenis kertas, “Assalamu’alaikum “Suara seorang laki-laki lembut sampul dan jilidnya), perkiraan harga jual, dan DP royaltinya, memecahkan keheningan kalau soal royalti dan cara pembayaran, aku samakan “Wa’alaikumussalam,oalah nak Dani ayo masuk” ujar ibu sistemnya dengan yang biasanya, karena sudah lebih dari 5 Semenjak kecelakaan itu, rasanya laki-laki baik yang ku kenal novelku dan 3 buku remaja Islami yang diterbitkan Al-Banna dekat hanya bang Dani. Aku mengenalnya dari temanku yang Publishing, ya Alhamdulillah dari puluhan karya yang pernah memberikan rekomendasi trainer untuk menjadi pembicra aku buat ada juga yang lolos cetak. Aku bangga dengan saat penyambutan anggota baru Rohis di SMA 20. Ya, dialah kepiawaian bang Dani dalam mengelola perusahaan penerbit bang Dani, pembicara pertama, yang juga menjengukku waktu itu, karena semua sistemnya sangat baik, menguntungkan satu aku terkapar. Dan dia juga, yang sekarang membantu sama lain, dan jika terjadi hambatan yang menyebabkan buku memajukan rohis di SMA 20, 2 orang siswa yang dahulu tidak jadi diterbitkan, bang Dani sebagai Publishing Senior kupegang, sekarang dipegang oleh bang Dani, sedangkan tiga Manager turun langsung untuk berkomunikasi dengan siswi yang dulu kupegang juga, dipegang oleh mba Eva. Aku penulis, dan DP yang sudah diberikan tidak diminta ataupun kadang iri dengan mereka, karena dakwahku tidak diungkit kembali. Karena memikirkan itu semua, akhirnya tadi seproduktif mereka, aku hanya menulis menulis dan menulis,
  • 10. karena aku berharap jika aku sudah tidak ada nanti, tulisan- Ah, ibu bisa saja, mar’ah saja dluan bu, pasti akan tulisanku tetap ada untuk mengubah dunia. Seperti Chairil mendapatkan lelaki yang luar biasa “bang dani mengelak Anwar yang terkenal dengan karyanya “Aku ingin hidup seribu dengan gaya leluconnya tapi malu-malu” tahun lagi”, meskipun sudah tak ada, benarlah bahwa dia Aku sebenarnya kesal, berasa diledek, wanita dengan seperti hidup seperti 1000 tahun, karena karyanya tidak habis keterbatasan kayak aku ini, dapat teman saja sudah sangat dimakan waktu. senang, apalagi mendapat suami yang shaleh, jika tidak “Ana semakin kagum dengan tulisan mar’ah, bahkan mendapatkannya di dunia, aku sudah siap mendapatkannya di penerbitpun mempercayakan novel baru lagi dari mar’ah, jika akhirat. mar’ah tidak keberatan, dan novel cinta dua warna ini ana Dan akupun menulis yakin akan jadi best seller “ ujar bang Dani sambil membaca Aaamiin, nunggu tabungan terkumpul dulu buat beli kaki komentarku tentang SPP (Surat Perjanjian Penerbitan) sambil palsu yang berkualitas..hehe  terus menunduk” Setelah selesai MoU, bang Dani kembali ke kantornya. Dan Aku hanya tersenyum dan menulis di kertas aku merasa sangat rindu dengan suasana dakwah sekolah. “aamiin...tentu saja bang dani, saya akan berusaha Aku ingin seperti eva, yang sukses dengan gelar magisternya, memberikan yang terbaik ” dan punya adik2 mentor yang banyak, aku ingin kembali lagi. Tiba-tiba ibu ikut berbincang disela-sela obrolan kami Tiba-tiba ada 3 pesan masuk “Dani, ditunggu ya undangan pernikahannya, kayaknya cocok “kaka...buka chat deh aku mau curhat, kondisinya gawat nih” sama eva “ibuku tiba-tiba nyeletuk sambil tertawa” fu’ah mengirim SMS “kaka...aku kangen kaka, kaka masih sibuk nulis ya..terus kapan kita bisa ketemu?” Rara mengirim SMS
  • 11. “kaka...aku beneran udah siap nih pake jilbab, ajarin aku ya Aku : Hai adik-adiku saya...gimana kabar-kabar?  miss pake yang syar’i, tapi aku masih tetep cinta suju..g apa2 ya you..ayo..apa yang mau diceritain  kak..hehe” Viona mengirim SMS Fu’ah: Kaka..aku terpilih jadi kaput di Rohis SMA ku, tapi Tiga adik yang kukenal lewat chat sejak 6 bulan yang lalu, aku merasa sendiri disini, hanya abangku yang selama ini mereka mungkin belum tahu kondisiku yang sebenarnya, tapi mensupport aku. Abangku minta aku mengaji tiap pekan nya, mereka bilang sangat nyaman denganku. Kamipun sering untuk menjaga semangat aku di Rohis, aduuuuuh...bingung, chatting bertiga, mereka adalah siswi dari 3 SMA yang aku disuruh cari guru ngajinya...aku mau ketemu kaka banget berbeda, ada Raisya silmi kaffah, biasa dipanggil rara. Ada Viona: Kak..miss u too.. aku sekarang sudah berjilbab lho.. Tho’ati marfu’ah biasa dipanggil fu’ah. Ada Viona Schmleider pacarku mutusin aku, karena aku di bilang gak gaul gara-gara yang biasa dipanggil viona. Entah bagaimana, mungkin ini jilbab, gak sexy katanya, tapi seperti yang kaka bilang, lelaki bagian dari rencana Allah, kita seperti keluarga. Meskipun yang baik, pasti tak akan pernah melarang kita untuk ta’at aku tidak menjadi kaka mentor yang membuat lingkaran pada Allah. Aku butuh kaka banget. cahaya di masjid-masjid, tapi aku merasa, mereka adalah adik- Rara: Kaka, udah liat berita belum? Dua orang korban adik yang Allah sengaja pertemukan untukku, aku jadi sangat tawuran itu berasal dari sekolahku. Sebagai ketua osis aku senang. Usai shalat Dzuhur, aku langsung online, setelah harus bertindak tegas nih, kaka tau kan di sekolahku gak ada sebelumnya aku membalas pesan singkat mereka pembinaan keagamaan, ini yang miskin dari sekolahku..selama “baiklah, segera meluncur ke dunia ini aku hanya berusaha pasang di mading tulisan dan artikel- maya..cihhhhuuuuy..kangen kalian semua..luph u lillah“ aku artikel kaka, tapi rasanya itu belum maksimal kaka..pada membalas pesan mereka punya ide gak aku harus gimana? Aku juga butuh kaka banget
  • 12. Aku: :’) Subhanallah adik-adikku...kalau lewat chat saja tidak Rara: Inget kutipan ayat yang ada di novelnya kak mar’ah cukup ya? Kaka khawatir kalian tidak senag ketika bertemu tentang Odi yang mau nyelametin anaknya abah Supri kaka, tapi kaka sangat ingin bertemu dan membantu kalian. “Berangkatlah dalam keadaan berat maupun ringan!” Kaka berharap kalian saja yang menghampiri kaka.. Viona: Ia abang Fu’ah..hehe.. pantes juga.. oke ustadzah Viona: Kenapa kaka sakit ya? Kaka tumben jawabnya gak rara..wuih pantes juga.. iya donk.. neng geulis muts viona ceria? getoh ..hahay Rara: Kaka sayang  kita tunggu sampai kaka sembuh ya Aku: Tepok jidat..hehe.. keren kalian keren  Fu’ah: Betul kak, untuk sementara, kami cukup kok dapat Chat ini rasanya menarikku pada kondisi beberapa tahun masukan dari kaka.. cepet sembuh ya kaka sayang..apa kak silam, saat aku masih sehat, bercanda tawa langsung dengan bahasa arabnya? Syafakillah ya ? anak-anak disela-sela rapat. Aku merasa pundak ini kembali Aku: Hehe, kaka ceria kok..iya betul syafakillah..hehe..Saran terisi, tapi tak seimbang. Karena aku tidak terjun langsung kaka, lebih baik kalian bertiga yang bertemu, saling membantu. mengurusi ini semua. Ah, aku rindu. Viona, di sekolahmu baik2 saja kan? Nah sepertinya kamu Dua kali seminggu, rapat tentang training “Pemuda, Agent of butuh kesibukan untuk melupakan masa lalumu, bantuin rara Change” dilaksanakan melalui chat, kini semuanya sudah ya. Fu’ah, kaka mengerti apa yang kamu rasa, bulan ini bikin lengkap, perlengkapan, konsumsi, pembicara, dokumentasi, acara yang gak bentrok sama acaranya rara, jadi kalian bisa dan semuanya, mereka benar-benar berusaha keras untuk saling membantu mendapatkannya. Mereka tangguh. Viona: Oke kak, tapi rumahku kan di Bekasi “empat yang kuat berjumlah 400” Rara mengirim pesan satu Fu’ah: Eh, gak ada alasan..untuk kebaikan kita harus selalu hari sebelum acara siap..tenang neng viona geulis! abang jemput ya..hehe “Alhamdulillah  Lho kok empat?”balas aku
  • 13. “Kan tambah kaka satu..jadi empat ” rara membalas kaka pun, Rara dan teman-teman dibantu abangnya Fu’ah Beberapa jam sebelum kegiatan itu dilaksanakan tiba-tiba rara sudah mendirikan Rohis, kaka tak perlu chat kami lagi ” Rara meminta aku untuk sambutan, sedangkan kaki palsu yang aku membalas via chat tunggu dari rumah sakit belum datang juga, harusnya Aku jadi ingat bapakku dan benar-benar merasa menjadi kemarin. Akhirnya aku hanya bilang minta maaf, karena tidak bangkai hidup, dan seketika tubuhku lunglai, aku melepas bisa membantu langsung. Tapi rasanya mereka semua marah kedua kaki palsuku, rasanya tak berarti lagi, tiba-tiba teman terutama rara, aku bingung menjelaskannya. satu lingkaran cahayaku, ya begitulah ku sebut. Teman Selama hampir tiga bulan chat maupun sms ku tidak direspon, mentoring yang masih terjaga silaturrahimnya meski dia study aku sedih karena telah melemahkan semangat mereka, tapi di luar mengirimkan pesan yang menguatkanku: aku tetap menulis untuk mereka, di setiap catatan facebook “Allah will never leave you empty, Allah will replace mereka. Padahal aku sudah menawarkan untuk bertemu everything you have lost. If Allah ask you to put something kembali, karena kali ini sepupuku bisa mengantarkan dan kaki down, it is because the OMNISCIENT wants you to pick up palsu sudah kugunakan. Tapi aku cuma memberitahu mereka something GREATER!” aku akan diantar sepupuku kali ini. Aku tak berani Batinku benar-benar terasa lemah, rasanya air mataku sudah menjelaskan kondisiku yang sebenarnya. terlalu sulit untuk mengalir. Saat itu aku merasakan “oh jadi Cuma karena sepupu, kaka itu masih di Jakarta, naik kegersangan yang luar biasa, ada rutinitas yang hilang dari angkot kan bisa..katanya berangkat dalam keadaan berat kehidupanku. Ya..aku rindu, aku rindu pertemuan mentoring maupun ringan..gimana sih? Kami kecewa.. meski kami yang rutin sepekan sekali seperti dahulu, keterbatasanku akhirnya mendapatkan pengganti kaka yaitu abangnya Fu’ah, membuat aku tidak rutin menjalaninya. Aku menyesal karena dia menolong kami secara nyata. Sekarang tanpa bantuan tidak menjadi seorang pencari ilmu yang haus seperti Hasan
  • 14. Al-Banna, imam syafi’i, mungkin inilah teguran untukku. Inilah “Hai, aku sudah dapat gelarku disini, aku mau menunaikan teguran untukku, disaat anak-anak itu haus ilmu, maka wajar amanah bapakmu untuk segera menikahimu duhai embun, mereka jauh dariku, karena akupun tak memiliki itu. kupikir kamu sudah lupa padaku, juga lupa pada amanah Saat aku merasa lemah seperti ini, ternyata banyak tawaran bapakmu..ik houd van jou” dari berbagai penerbit, agar aku menulis kembali, karena Aku yang sedang selemah ini membaca itu dengan rasa kesal, ternyata penjualan novel Cinta Dua Warna sangat laku kenapa masih saja dia menggodaku, tiba-tiba mata ini basah dipasaran, bahkan best seller hingga ke Australia, ribuan dengan penuh harap memohon agar Allah selalu menjaga eksemplar dikirim sebagai pesanan buruh migran di Hongkong, kesucian jiwaku, agar Allah selalu menjaga niatku, Agar Allah dan Al-Banna publishing pun semakin dikenal, bang Dani selalu menjaga hatiku, mesti aku tidak tertarik dengan Rusydi, sangat berterimakasih padaku, dan Bang Dani bilang owner tapi aku tetap khawatir, setan menyusup ditengah Al-Banna publishing akan mengadakan malam penganugerahan kekhawatiranku ini, buktinya tanganku inginku membalas sms dan akan menghampiri langsung ke rumahku. Aku tahu ini nya tapi izzah dan iffahku menahannya, aku beristighfar cara Allah menghiburku. sebanyak-banyaknya, kubaringkan tubuhku, dan perlahan aku Tapi, itu tidak mengobati kegersanganku, sedikitpun. Bahkan pejamkan mataku, dan tak lupa aku berucap syahadat, itu ibu, jujur padaku, bingung harus bagaimana membuat aku yang kulakukan setiap kali mau tidur. tersenyum. Hingga aku merasakan kelelahan yang sangat, dan Tiba-tiba gelap, air langit turun perlahan membasahai bumi, aku punya kekhawatiran tak dapat bangun lagi. Jadi aku disertai gemuruh yang memekakkan telinga, nyatanya aku mengirimkan sms minta maaf pada semua teman-temanku, sudah tak dikamarku lagi, dari kejauhan ada tiga remaja bahkan pada Rusydi. Beberapa membalas, termasuk Rusydi: dengan payung hitamnya, yang berjalan menuju arahku, mereka menunduk seolah menunjukkan kesedihan yang luar
  • 15. biasa. Saudara-saudaraku dari Ciamis, bahkan kakaku dan “Subhanallah, kamu sudah bisa bicara lagi Nak” ibu suaminya serta putri kecilnya datang ingin menghampiriku, mendekapku erat tapi semuanya berpakaian gelap, ada lelaki gagah, berjanggut, Kemudian aku melihat ibu, sujud sebagai tanda syukur. yang sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana..dia Aku sadar, tertanya pemakaman tadi hanya mimpi, dan aku memayungiku, mengantarku ketempat kerumunan orang yang berkaca di cerminku.. ya Rabb.. yang sekarang nyata adalah, tadi kupikir akan datang padaku. Dia tak menatapku, tapi dia aku bisa berbicara kembali. Engkau menghiburku kembali, menunjukkan aku tempat yang menakutkan, tempat yang suaraku sudah pulih, aku bisa berbicara lagi, didalamnya ada makam di tengah lapang luas, dan aku lihat “Tapi apakah rara, viona dan fu’ah, masih mau menemuiku?” nisan yang sedang dikerumuni keluargaku “Mar’atus Shalihah tanyaku dalam hati binti Gunawan lahir Jakarta, 17 Oktober 1989, dimakamkan di Taman depan rumah yang daun-daunnya semakin rimbun, Jakarta, 17 Oktober 2015”. Aku menjerit, tubuhku lunglai, bunga bunganya bermekaran, udara sejuk merasuk kedalam lemah, aku menangis sekencang-kencangnya. rongga, seolah mendukung kebahagiaanku pagi ini. “Mar’ah...Mar’ah...Mar’ah” Aku duduk di kursi roda, ibu menyuapiku di halaman depan Aku mendengar suara ibu memanggilku rumah, ibu tersenyum, karena baru ibu yang tahu, soal “Mar’ah kamu bisa berteriak nak?” Tanya ibu sambil berkaca- kesembuhan ini. kaca “Mar’ah, ada yang memintamu untuk ta’aruf melalui umi Sedangkan aku masih belum terlalu sadar akan suasana ini. Nana, sejak 3 hari yang lalu. Dan hari ini Umi Nana, mau “Aku dimana”? tanyaku menjadi pendamping ta’aruf kamu, karena kamu dari kemarin “Kamu di kamarmu nak” jawab ibu lemah sekali, jadi ibu yang menyiapkan semuanya, tapi dari
  • 16. pihak ikhwannya, tidak memerlukan biodatamu lagi, karena kesepakatan aku dan ibu, biar menjadi surprise. Saat mereka dia sudah mengenalmu” ujar ibu memelukku aku merasa bahagia. “Apa? Hari ini bu? Dia tau aku bisu tadinya bu?” selidik aku Lalu kuambil kertas dan ku tulis: “Ya, dia tau semuanya, dia tau aktivitasmu, dia tau “adik-adik manis, kalian siapa? Apakah kalian rara, fu’ah dan kekurangan anggota tubuhmu, aktivitasmupun dia tau” jawab viona” tebak aku ibu Mereka mengenalkan diri satu persatu sambi menangis dan “Lho, aneh ya, kok ada yang mau sama aku ya bu, ibu ada-ada meminta maaf saja membuatkan aku biodata” aku ragu sambil menggoda ibu “Kakak, aku viona,anak kecil yang sangat mengagumi kakak, “Kamu harusnya bersyukur Mar’ah, Ibu ingin kamu aku kangen kaka, kenapa kaka gak menceritakan kondisi kaka berkeluarga nak, dan doa ibu dikabulkan, kamu sembuh” ucap sebelumnya, maafkan kami sudah jahat sama kaka” ibu sambil tersenyum “Kaka aku Fu’ah, akhwat muda yang ketangguhannya Lalu dihalaman, aku belajar berjalan....ibu benar-benar ditularkan dari kaka..bukankah kaka dulu pernah bercerita menemaniku, rasanya ku tak ingin meninggalkannya, jika tentang syekh Ahmad Yasin lewat tulisan kaka, meski kakinya proses ta’arufnya nanti lancar. lumpuh, matanya setengah buta, tapi dia tetap memiliki “Assalamu’alaikum” pengaruh kuat pada anak-anak didikannya, bahkan dia mampu Suara tiga remaja yang serentak, menghentikkan aktivitasku. mendirikan universitas di Gaza” Tiba-tiba tiga remaja itu berlari kearahku, dan memelukku “Kaka, aku Rara..harusnya kaka tidak perlu malu-malu pada erat, seperti sudah kenal lama denganku, mereka meneteskan kami, betul yang fu’ah katakan, Bahkan kaka bilang anak-anak air mata. Sebelum ta’aruf nanti dimulai sampai selesai, aku didikannya selalu yang terdepan dalam menghadapi zionis, masih harus bertahan dengan kebisuanku, karena itu terutama saat intifadhah”
  • 17. Tiba-tiba ada mas-mas yang membawa kue ulang tahun... dan Umi Nana, langsung memintaku untuk segera ke Mushalla anak-anak itu membawakannya untukku: yang tak jauh dari rumahku, tiga bidadari itu ikut ke “Barakallahu fii umrik ya kak.. kita sayang kaka karena Allah” mushalla, umi nana juga mendampingiku Mereka mendekapku erat, sambil memberikan bungkusan yang Saat itu proses ta’arufnya dimulai, para pendamping meminta dikeluarkan dari tas viona.. untuk membaca Basmallah dan selalu meluruskan niat karena “ayo kaka dibuka”..ujar viona Allah, Alhamdulillah semua terjaga, dia dan pendamping Aku buka perlahan bungkus kado bermotif love ini, dan ta’arufnya ada di balik kain putih pembatas wanita dan pria, boneka hello kitty yang sangat lucu ada dibalik bungkusan begitupun aku. Karena dia pikir aku masih bisu, jadi dia saja kertas itu. Aku baru sadar kalau hari ini ulang tahunku yang yang memperkenalkan dirinya memperjelas apa yang ada dalam ke 25, aku jadi ingat batu Nisan itu. Rasanya kegersangan itu biodata tersiram oleh air mata cinta, aku merasa segar kembali, Namanya oryza sativa, dipanggil riza, dia 9 tahun lebih tua bahkan lebih dari saat aku tak bisu lagi. Aku mendekap dariku, pekerjaannya adalah dokter dan owner disebuah mereka dan menulis: penerbit “Terimakasih, kaka juga sayang kalian karena Allah, tapi kalian Dia bercerita punya satu adik yang centil, menyebalkan, tau dari mana semua tentang kaka? adiknya seorang akhwat yang juga ketua keputrian, makanya “Ada deh” ujar fu’ah, rara dan viona salah satu alasan dia memilihku adalah, berharap bisa menjaga “Assalamu’alaikum” salam dari wanita lembut mewarnai adiknya juga suasana ini Tapi aku heran, ekspresi fu’ah dan teman-temannya aneh.. “Bun, Mar’ah ditunggu di Mushalla“ Umi Nana meminta izin pada ibuku
  • 18. Fuah menggenggamkan tangannya seperti orang kesal, 3. Program penjagaan ibadah bersama, Pembinaan keluarga sedangkan yang lainnya, tertawa ambil ditahan. Mereka termasuk pola asuh anak memang lucu. Aku sengaja bertanya, karena aku yakin dia bisa menjawabnya, Dari belakang, aku dengar adik-adik bisik, mempertanyakan agar aku lebih memahaminya, apapun jawabannya itu tidak soal nama yang ilmiah penting bagiku, karena kalau tidak sesuai, nanti bisa kita “aih, namanya ilmiah banget sumpah” ujar viona rundingkan bersama. “maknanya keren kalee..itu kan nama latin dari padi” rara Selesai menjawab semua, dia meminta untuk melihat wajahku, membela untuk meyakinkan katanya “ya g apa-apa selagi maknanya baik.. , tau gak Hanzhalah yang “ayo mar’ah, nadzor itu bagian dari sunnah Rasul” umi nana jadi syuhada’ pas malam pertama pernikahannya itu juga meyakinkan namanya berasal dari nama tumbuhan tau.” Fu’ah menjelaskan “umi aku minder, aku cacat umi” tulis aku di selembar kertas dengan pengetahuannya Kemudian umi mengajakku ke pojok Mushalla, Umi Lalu tiba saatnya saling melontarkan pertanyaan, katanya aku menatapku dan berkata: saja yang bertanya, dia sudah yakin semuanya. Aku bertanya “yakinkan dalam dirimu, katakan aku seorang pejuang, di selembar kertas tentang beberapa hal: akuseorang mujahidah, aku umat terbaik yang Allah ciptakan, 1. Terkait prioritas yaitu Prioritas Dakwah, prioritas aku patut dibanggakan karena dalam diriku mengalir berbagai pengeluaran potensi dan prestasi, aku ingin Allah bangga melihatku” 2. Perencanaan keuangan, pemanfaatan uang, bagaimana Aku tak kuasa menahan mutiara dari sudut mata, hampir saja menaikan nilai uang, dan pendapat jika istri kelak tidak aku kufur, ya betul aku tak boleh minder. bekerja
  • 19. Saat tabir dibuka, Aku menunduk tak mau melihat, aku yakin Lalu perlahan aku ajak mataku untuk melihatnya, aku pernah pasti dia tua sekali, tapi karena dia dengan tawadhu mau melihatnya, tapi dimana, aku kaget sambil mengingatnya, tak menerimaku, bagaimanapun fisiknya ku terima sengaja aku bicara “Fu’ah ngapain kamu disini? Ujar kak Ryza “Ustadz dokter?” Ternyata dia kenal fu’ah dan fu’ah yang pertama ia tatap Ternyata itu ustadz yang memeriksa bapakku sebelum karena Fu’ah ada di pojok tembok, sejajar dengan tabir yang dikuburkan sedang dibuka Semuanya melihat kearahku, mereka kaget, aku sudah bisa “cie bang Ryza” ujar Fu’ah bicara, lalu pas sekali ibu datang ke mushalla sambil bawa “Afwan, Fu’ah itu adik ana, Dani yang memberi tahu lokasi minum. dimana anti tinggal” dia berbicara sambil menunduk kembali “iya anakku, sudah sembuh dari bisunya tadi pagi, dia mau Aku hampir tak percaya sedemikiankan skenario yang Allah memberikan surprise untuk calon suaminya” ujar ibu buat. Iya, ana ustadz dokter, yang dahulu pernah bertemu anti Kemudian proses nadzor dilanjutkan lagi: sambil menyelami surat yusuf ayat 84 “kak Ryza meyakinkan aku hanya bisa menunduk, takut untuk melihatnya, tapi Aku merasa sangat malu saat itu karena kekagetanku, adik- semakin bangga juga, karena ternyata yang tempo hari dibilang adik mendekapku dan mengucapkan selamat sambil berurai air penggantiku itu adalah kak Ryza, dan ternyata pendamping mata, begitupun umi Nana, umi di lingkaran cahayaku. ta’aruf itu adalah Bang Dani. Tabirnya ditutup kembali, dan aku lihat bayang-bayang lelaki Tafadhal, anti juga boleh melihat calon..ujar bang Dani yang sedang bersujud... Alhamdulillah.. kamu tidak mau melihat calonmu, tidak menyesal? Ujar Umi Semua pertanyaan sudah saling dilontarkan, dan aku sudah membisik merasa cocok, begitupun dia, tinggal senin besok, dia dan
  • 20. keluarganya akan datang ke rumahku untuk menetapkan Usai pertemuan itu, aku dan tiga bidadari menjadi rutin tanggal walimah. Hari ini aku bahagia sekali. bertemu sepekan sekali, berganti-ganti tempat mengaji, saling Dari balik tabir mushalla, ada dua undangan yang diselipkan, mengunjungi. yang satu dari bang Dani, ternyata dia akan menikah dengan Dan akhirnya usai malam penganugerahan itu, ditetapkanlah sahabatku yang sekarang masih di Jerman, yang tempo hari tanggal pernikahan kami, aku dan mas Ryza, Ya kurasa lebih sms aku. cocok dipanggil mas. “Wah, aku bahagia dia akan menikah dengan asmah” ucapku Hingga 3 minggu kemudian dalam hati “saya terima nikahnya mar’atus Shalihah binti Gunawan Undangan yang satu lagi, yaitu undangan malam dengan mas kawin villa Cisarua dan perpustakaan tarbiyah penganugerahan, tapi malam selasa, agak mepet waktunya dibayar tunai” “kalau pertemuan keluarganya diundur bagaimana?” tanyaku Aku tak menyangka mas kawin yang diberikan sangat “kita dan keluarga bertemu saat malam penganugerahan saja berharga, waktu itu mas Ryza bertanya melalui fu’ah, lalu ya” jawab Ryza kujawab, kalau memang itu bagian dari sunnah dan tidak “Lho kok bisa gitu? “ Aku bertanya memberatkan, berikan apapun yang bermanfaat untuk kita “Iya mar’ah, owner al-Banna Publishing itu Ryza” Bang Dani dan aktivitas kita, dan ternyata mas kawin yang diberikan meyakinkan adalah impianku 4 tahun yang lalu. “Subhanallah semuanya memang rencana Allah” jawab aku Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian hadiah dari mas “Mulai dari sekarang, adik-adik yang ada disitu dijagain, Ryza berupa tasmi’ atau hafalan surat Ali Imran 50 ayat, 150 sepertinya sudah cocok dengan anti, dibuat satu kelompok ayatnya lagi nanti dilanjutkan selesai resepsi, di waktu yang mentoring saja” kak Riza meminta dengan serius tepat, karena harus bersegera untuk persiapan resepsi.
  • 21. Semua berjalan lancar, akad dan resepsinya, banyak dihadiri Tibalah waktu yang lelah kurindu oleh keluarga, rekan kerja dan teman-teman. Tuk selalu bersama denganmu Empat bulan sudah aku dan mas Ryza dan aku hidup bersama, Telah terbuka pintu itu sudah banyak impian-impian yang kita list bersama, yang utama Akad tlah teucap sudah untuk dakwah sekolah selain mengelola villa dan Dinda marilah melangkah perpustakaan tarbiyah: Dinda temanilah aku 1. Bikin sekertariat alumni Rohis Disetiap detikku dengan doamu 2. Membuka Lembaga Tahsin, tahfidz untuk siswa dan Bila terpisahkan waktu tetaplah disini didalam hatiku guru-guru, terutama di SMA 20 dan SMA nya Rara Ya Rabbi izinkanlah kami muntuk terjaga selalu dijalanMu 3. Membuka lembaga jurnalistik Islam Dinda doamu laksana pelepas dahaga di lelahnya jiwa 4. Mengelola usaha untuk alumni Rohis Lelahnya jiwa......... Mas Ryza selalu bilang, kita menikah karena dakwah “kalau aku terlihat lalai, kamu harus ingatkan, kalau ada Adalah engkau dia yang ku rindu perkara yang membuat rumahtangga ini melemah, kita harus Tuk selalu hadir dihidupku ingat tujuan besar kita bersatu itu apa” tegas mas Riza Mengiringi setiap langkah saat menuju acuan hidup ini “Iya mas, aku cinta mas Ryza karena Allah” jawab aku Dinda temanilah aku disetiap detikku dengan doamu Diapun tetap romantis, sambil menyanyikan lagu Seismic: Bila terpisahkan waktu tetaplah disini dalam hatiku Adalah engkau Ya Rabbi izinkanlah kami untuk terjaga selalu di jalan Mu “Adalah engkau dia yang ku rindu tuk menjadi bunga dihatiku Dinda doamu laksana pelepas dahaga di lelahnya jiwa Menjadi peneduh kalbu di perjalananku, diperjalananku
  • 22. Tiga bidadari yang kurasa merupakan perantara Allah untuk mewujudkan semua keinginanku. Mereka kini sedang berusaha agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi yang mereka impikan, dan sekolah dambakan. Mereka sudah berjanji untuk kembali aktif mengurusi Rohis meski sudah alumni, bahkan itu kutegaskan dan kuarahkan. Ini pesan dalam chat sebelum mereka benar-benar fokus pada impiannya Fu’ah: “kalau UAN ku dapat nilai terbaik, pasti setiap aku ke sekolah nanti untuk mengurusi Rohis, guru-guru akan menyambutku dengan istimewa” Rara: “kalau aku masuk di Akuntansi UI, pasti derajatku sebagai murid IPS dimata guru akan naik, dan akan ngaruh ke Rohis” Viona: “kalau aku masuk STIS, pasti aku akan langsung bekerja di BPS dan uangnya untuk bantu-bantu Rohis, aku harus kaya”