SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 25
Nama : Julaeha Nopiyani
NIM : 1003097
Jursan : Pendidikan Teknologi Agroindustri
SOAL LATIHAN BAB 4 (Halaman 98)
1. Coba anda definisikan arti manajemen dan manajemen pendidikan?
2. Mengapa mempelajari manajemen pendidikan itu penting?
3. Pendekatan apa saja yang dapat digunakan untuk mempelajari manajemen
pendidikan?
4. Mengapa menajemen pendidikan perlu menganut prinsip berorientasi tujuan?
5. Apa fungsi manajemen pendidikan?
6. Coba anda urutkan proses manajemen pendidikan!
7. Coba anda buat perkembangan teori manajemen dengan menggunakan
ilustrasi dengan matrik!
JAWABAN BAB 4
1. Manajemen adalah rencana serta proses untuk mencapai tujuan dalam suatu
organisasi tertentu yang dilandasi kepemimpinan. Sedangkan Manajemen
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan pendidikan
dengan sumber daya yang ada dan dilandasi kepemimpinan.
2. Dengan mempelajari Manajemen pendidikan kita sebagai pendidik dapat
dengen mdah menjalankan sistem sesuai rencana dan antisipasi pada
manajemen itu sendiri, serta kita dapat melekukan evaluasi dengan akurat
sehingga dapat mencapai yujuan pendidikan yang diinginkan.
3. Pendekatan dapat dilakukan dengan cara:
1) Empirikal atau kasus
2) Perilaku antar pribadi
3) Perilaku kelompok
4) Sistem-sistem sosial kooperatif
5) Sistem-sistem sosio-teknikal
6) Teori keputusan
7) Sistem
8) Matematikal
9) Kontingensi atau Situasional
10) Peranan-peranan manajerial
11) Operasional
4. Orientasi tjuan sangt penting pada manajemen apapun, apalagi Manajemen
pendidikan dengan demikian pendidik dapat memprioritaskan tujuan utama
dan mekanisme kerja, dibandingkan dengan tujuan pribadi.
5. Fungsi manajemen pendidikan adalah membuat kerja organisasi pendidikan
sehingga berjalan lancar dengan fokus pada penerapannya, kemampuan
manajer dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan
rencana, mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan kinerja organisasi.
6. Proses Manajemen:
1) Merencanakan
2) Mengorganisasikan
3) Memimpin
4) Mengendalikan
7. Perkembangan teori manajemen dengan menggunakan ilustrasi dengan matrik
Aliran Periode
Waktu
Penggagas Pengikut/Pengembang Teori Manajemen
Manajemen
Ilmu
(Scientifik)
1890-1930 Fredrick A.
Taylor
Henry L. Gantt, Frank,
Lilian Gillbert, dan
Harington Emerson
Menerangkan
secara ilmiah
metode terbaik
untuk
melaksanakan tugas
apapun dan untuk
menyeleksi,
melatihn dan
memotivasi pekerja.
Organisasi
Klasik (teori
manajemen
operasional
modern)
1900-1940 Henry
Fayol
Jame D. Mooney,
Mary Parker Follett,
Herbert Simon,
Chester I Barnard.
14 prinsip dan
keterampilan yang
mendasari
manajemen yang
efektif.
Hubungan
manusiawi dan
tepri perilaku
(behavior
aciences)
1924-1950 Hawthorne
Study
Elton Mayo, Fritz J.
Roethlisburger, Max
Weber, Vilfredo
Paretpo, Willian J.
Dickson, Hugo
Munsterberg, Abraham
Maslow, Mc Gregor.
Kemungkinan
bahawa pekerja
yang menerima
perhatian khusus
akan bekerja lebih
baik hanya karena
mereka menerima
perhatian tersebut.
Teori Sistem
(system
Aapproach)
1940-
sekarang
Chester I
Barnard
William A. Shorde dan
D. Voich
Organisasi sebagai
sistem yang
dipersatukan dan
diarahkan dari
bagian-bagian yang
saling berkaitan.
Teori
Kontingensi
1950-
sekarang
Hersey
And
Blanchard
Vroom & Yetton,
Charles Kindieberger
Teknik manajemen
yang paling baik
dalam mencapai
tujuan sangat
tergantung pada
situasin dan
lingkungan yang
berbeda.
SOAL LATIHAN BAB 5 (Halaman 120)
1. Sebutkan 8 (delapan) keterampilan dasar dalam mengajar?
2. Sebutkan 2 (dua) dimensi dalam pelaksanaan pengelolaan kelas?
3. Sebutkan 2 (dua) kegiatan dalam pengaturan dalam kegiatan pengelolaan
kelas?
4. Dalam pengelolaan kelas terdapat masalah yang muncul karena adanya
masalah secara individual, sebutkan 4 (empat) masalah yang mungkin muncul
di dalam kelas dari anak?
5. Sebutkan faktor intern dan faktor ekstern yang memberikan pengaruh
terhadap kegiatan belajar siswa?
JAWABAN BAB 5
1) keterampilan pengajar
a) Keterampilan bertanya
b) Keterampilan memberikan penguatan yaitu segala bentuk respon, apakah
bersifat verbal ataupun non verbal, yang menjadi bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, dengan tujuan
memberikan informasi atau umpan balik (feed back) atas perbuatannya
sebagai suatu dorongan atau koreksi
c) Keterampilan mengadakan variasi yaitu suatu kegiatan guru dalam
konteks proses interaksi belajar mengajar yang di tujukan untuk
mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam situasi belajar mengajar
siswa senantiasa menunjukkan ketekunan serta penuh partisipasi
d) Ketrampilan menjelaskan yaitu penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan
yang satu dengan yang lainnya.
e) Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran yaitu usaha atau kegiatan
yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk
menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian
terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan
memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
f) Ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil yaitu proses yang
teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan
kesimpulan, atau pemecahan masalah.
g) Ketrampilan mengelola kelas yaitu ketrampilan guru untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya
bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
h) Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yaitu bentuk
pengajaran berjumlah terbatas berkisar antara 3 - 8 orang untuk
kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok
kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian
terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara
guru dan siswa dengan siswa.
2) Dimensi emosional dan dimensi fisik
3) a. Kegiatan mengatur orang atau kondisi emosional seperti tingkah laku,
kedisiplinan, minat atau perhatian, gairah belajar, dan dinamika kelompok.
b. Kegiatan mengatur fasilitas belajar mengajar atau kondisi fisik seperti
ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk, dan penempatan siswa.
4. a. Konsesntrasi murid terganggu oleh peristiwa di rumah.
b. Murid menggunakan kata atau kalimatyang tidak layak dibicarakan saat
kondisi belajar mengajar.
c. Sikap atau prilaku murid yang seolah-olah menantang gurunya ketika
proses belajar mengajar berlangsung.
d. Murid yang membuat gaduh di kelas sehingga suasana kelas menjadi
ramai tak terkendali.
5. Faktor yang berpengaruh pada kegiatan belajar siswa
1) Faktor intern
a. Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang
diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, dan cacat tubuh.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan yang
meliputi:
c. Faktor intelektual yang terdiri dari faktor potensial yaitu intelegensi atau
bakat dan faktor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi.
d. Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian tertentu
seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri,
penyesuaian diri, dan emosional.
e. Faktor kematangan baik fisik maupun psikis
2) Faktot ekstern
a. Faktor sosial yang terdiri atas faktor lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
kesenian.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.
d. Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.
SOAL LATIHAN BAB 6 (Halaman 152)
Studi Kasus
Berikan rekomendasi yang menguraikan bagaimana bentuk atau model
seorang pemimpin pendidikan yang cocok untuk diterapkan di Negara Indonesia
sehingga dapat meningkatkan proses pembangunan di bidang pendidikan dan
dapat menghasilakn sumber daya manusia yang berkualitas?
JAWABAN BAB 6
Pemimpin yang dapat diterapkan pada pendidikan di Indonesia untuk
meningkatkan proses pembangunan dan menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu adalah pemimpin yang memiliki sikap dan kepribadian yang
teladan, jujur, lembut, kretif, kerja keras, tegas, visioner, adil, berdisiplin tinggi
dan memiliki pikiran untuk yang selanjutnya. Selain baik pada kepribadian
pemimpin yang dibutuhkan Indonesia juga adalah pemimpin yang memperhatikan
kesejahteraan bawahannya, paham akan manajemen, mengerti tentang SWOT dan
fungsi-fungsi manajemen seperti planning, organizating, budgeting, dst.
SOAL LATIHAN BAB 7 (Halaman 180)
1. Jelaskan komponen-komponen dalam pengembangan sisitem informasi
manajemen!
2. Jelaskan perbedaaan antara fakta, data, dan informasi dan berilah contoh
masin-masing istilah tersebut!
3. Gambarkanlah kaitan antara fakta, data statis, dan data dinamis, berikan
contohnya!
4. Jelaskan pebedaan antara data stastis dan data dinamis, berikan contohnya!
5. Bagaimana prosedur / sekuensial dari proses pengubahan data menjadi
informasi?
6. Jelaskan syarat-syarat system informasi yang efektif!
7. Mengapa sebuah organisasi pendidikan perlu ditunjang oleh system informasi
yang baik?
8. Jelaskan 5 karakteristik system informasi!
JAWABAN BAB 7
1.
a. System: seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai
tujuan bersama. Jika suatu system tertentu diidentifikasi, maka sering terdapat
sejumlah system yang lebih kecil, yaitu yang dinamakan subsistem. Bila terus
dianalisis, akan sampai pada elemen-elemen dasarnya.
b. Informasi: merupakan unsur inti dalam system informasi manajemen. Karena
informasi inilah yang dijadikan sebagai system, dan dikelola dengan
pendekatan system. Namun tidak berarti system informasi manajemen berdiri
dengan tanpa unsur system dan unsur manajemen. Ketiganya tetap tidak
dapat dipisahkan.
c. Manajemen: merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data,
hingga menjadi informasi, termasuk proses pentransferan informasi kepada
yang memerlukan.
2. Fakta adalah segala sesuatu yang didasarkan kepada kebenaran dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
- Pendidikan Teknologi Agroindustri merupakan salah satu program Studi
yang terdapat di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas
Pendidikan Indonesia.
Data adalah fakta-fakta yang diperoleh melalui penelitian empiric atau
observasi.
- Terjadi peningkatan jumlah mahasiswa Pendidikan Teknologi
Agroindustri dari Tahun 2010 terdapat 43 mahasiswa, dan tahun 2011
meningkat menjadi 93 mahasiswa.
Informasi adalah stimuli yang terjadi antara pengirim dan penerima, dalam
bentuk tanda atau sandi yang merupakan output dari pengolahan data.
- Data yang mencangkup Nomor Induk Mahasiswa, Nama, Alamat, dan
sebagainya.
3.
Data Statis
Data Dinamis
Fakta Kegiatan:
Pendataan
Pelaporan
Komunikasi
Data Mahasiswa:
NIM
Nama
Alamat
No urut
Tanggal registrasi
Tinggi Badan
Berat Badan
4. Data statis adalah jenis data yang pada umumnya tidak berubah atau jarang
berubah
- identitas mahasiswa (NIM, Nama dan alamat), kode-kode nomor (nomor:
Kartu Tanda Penduduk, rekening, dan nomor Induk Mahasiswa).
Data dinamis adalah jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi
waktu yang singkat maupun agak lama. Data jenis ini biasanya sering
mengalami peremajaan data.
- data tabungan, data gaji, data kepangkatan, data nilai
6. Ada beberapa prosedur yaitu:
1) Pengumpulan data: tindakan pertama sebelum memberikan
informasi adalah pengumpulan data.
2) Pengolahan data: suatu proses kegiatan pikiran dengan bantuan
tangan atau suatu perlaan dengan mengikuti serangkaian langkah-
langkah perumusan atau pola tertentu, untuk mengubah data
tertentu menjadi berbentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih
berguna.
3) Penyimpanan data: penyimpanan data termasuk didalamnya
pengarsipan.
4) Pengeluaran data: pengeluaran data atau informasi disini adalah
memindahkan data atau informasi dari bagian System Informasi
Manajemen ke bagian yang memerlukan, terutama pada
pembuatan kebijakan.
7. Dengan adanya system informasi yang baik dalam dunia pendidikan mutu
pendidikan pun akan meningkat karena dengan adanya system informasi
warga sekolah akan mengetahui informasi terbaru yang berkaitan dengan
dunia pendidikan yang berada di lingkungan pendidikan.
8. Lima karakteristik Sistem Informasi Manajemen
1) Dalam suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai
pengelola SIM
2) SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap
bagian di dalam organisasi yang terpusat dibagian SIM.
3) SIM merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi
melalui satu bagian SIM
4) SIM merupakan segenap proses yang mencakup pengumpulan
data, pengolahan data, penyimpanan data, pengambilan data, dan
penyebaran informasi dengan cepat dan tepat.
5) SIM bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas
dengan baik dan benar serta pemimpin dapat membuat keputusan
dengan cepat dan tepat.
(-) contoh
SOAL LATIHAN BAB 8 (Halaman 194)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan landasan filosofis dalam mengembangkan
kurikulum? Bagaimana implikasinya terhadap guru, kepala sekolah, pengawas
pendidikan dan para pembuat kebijakan pendidikan baik ditingkat pusat
maupun daerah.
2. Jelaskan prinsip demokratis dalam menajemen kurikulum?
3. Apa yang dimaksud dengan prinsip produktivitas dalam manajemen
kurikulum?
4. Jelaskan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam menajemen kurikulum?
5. Jelaskan tahapan pelaksanaan kurikulum pada tingkat persekolahan agar proses
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan?
JAWABAN BAB 8
1. Landasan filosofis adalah suatu landasan atau suatu pondasi dalam membangun
tujuan pendidikan yang sesungguhnya sehingga implikasi untuk para guru,
kepala sekolah, pengawas pendidikan, dan pihak-pihak yang terkait sebagai
bahan untuk dijadikan instrument dalam melakukan pembinaan terhadap
kurikulum disetiap jenis dan jenjang pendidikan.
2. Prinsip demokratis dalam manajemen kurikulum adalah pelaksanaan
menajemen kurikulum harus berdasarkan pada demokrasi yang menempatkan
pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam
melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan
kurikulum.
3. Prinsip produktivitas dalam manajemen kurikulum adalah hail yang akan
diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus
dipertimbangkan dalam menajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar
peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum
harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.
4. Prinsip efektivitas dan efisiensi dalam menajemen kurikulum adalah rangkaian
kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas dan
efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum, sehingga kegiatan manajemen
kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga dan
waktu yang relative singkat.
5. Tahapan pelaksanaan kurikulum pada tingkat persekolahan, yaitu:
1) Tahap perencanaan: pada tahap ini perlu dijabarkan menjadi rencana
pembelajaran (RP). Guru melakukan persiapan yang komprehensif sebelum
melakuakan proses belajar mengajar di kelas. Pada tahap ini guru
melakukan persiapan dari mulai tujuan pembelajaran, materi yang akan
disiapkan, metode yang tepat yang akan digukanan, media dan alat yang
mendukung proses pembelajaran, buku sumber atau referensi, dan alat
evaluasi yang akan diterapkan.
2) Tahap pengorganisasian dan koordinasi: pada tahap ini merupakan tahap
yang perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh kepala sekolah
beserta tim yang dibentuk untuk memudahkan pembagian tugas sesuai
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kepala sekolah berkewajiban
untuk mengelola dan mengatur penyusunan kalender akademik, jadwal
pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta program kegiatan sekolah.
3) Tahap pelaksanaan: pada tahap ini merupakan tahap yang paling
menentukan apakah sekolah dibawah kepemimpinan kepala sekolah dapat
mewujudkan program sekolah atau tidak. Perencanaan, pengorganisasian
dan kordinasi yang telah disusun akan dibuktikan keberhasilannya dalam
tahap pelaksanaan ini.
4) Tahap evaluasi dan pengendalian: pelaksanaan pembelajaran berjalan secara
efektif atau tidak dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi ini
penting dilakukan secara benar karena bertujuan untuk mengetahui apakah
tujuan pembelajaran yang telah dilakukan berjalan atau tidak sesuai dengan
rencana yang ditetapkan.
SOAL LATIHAN BAB 9 (Halaman 219)
1. Jelaskan tujuan dan fungsi manajemen peserta didik?
2. Kemukakan hal-hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam melakukan
rekruitmen peserta didik?
3. Sebutkan beberapa system penerimaan peserta didik baru yang anda ketahui?
Coba anda analisis kekurangan dan kelebihan dari system penerimaan tersebut?
4. Jelaskan menurut pemikiran anda, bagaimana masa orientasi peserta didik yang
ideal itu?
5. Bagaimana pendapat anda dengan adanya kelas unggulan di sebuah sekolah?
Lakukan analisis kekurangan dan kelebihannya.
6. Apa yang anda ketahui tentang disiplin peserta didik? Serta upaya apa yang
perlu ditempuh untuk meningkatkan disiplin peserta didik?
7. Gambarkan bagaimana proses manajemen peserta didik dalam bentuk diagram
alir?
JAWABAN BAB 9
1. - Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di
lembaga pendidikan, lebih lanjut proses pembelajaran di lembaga tersebut
dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan.
- Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik
untuk mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan
dengan segi-segi individualitasnya, sefi social, aspirasi, kebutuhan dan segi-
segi potensi peserta didik.
2. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam rekruitmen peserta didik adalah:
a. Obyektif
b. Transparansi
c. Akuntabilitas
d. Berkeadilan
3. - System penerimaan peserta didik baru dengan system nilai hasil ujian
terakhir atau biasa disebut system menggunakan NEM. Kekurangan dari
system tersebut adalah tidak memungkinkan siswa yang nilainya kecil
tidak dapat masuk ke sekolah tersebut padahal nilai akhir tersebut belum
tentu hasil pemikiran dia sendiri bisa saja hasil mencontek pada saat dia
ujian sehingga alangkah lebih baiknya menggunakan system tes karena
lebih obyektif ketika melakukan tesnya. Kelebihan dari system tersebut
tidak memerlukan waktu karena hanya mengambil nilai akhir tanpa
melakukan tes ulang.
- System penerimaan peserta didik dengan tes. Kekurangan dari system ini
adalah memerukan waktu yang sedikit lama mulai dari menyeleksi
sampai pengumuman, namun kelebihan dari system ini adalah penilaian
lebih obyektif dan memberikan kesempatan kepada semua calon peserta
didik untuk lebih bekerja keras apabila ingin diterima di sekolahan
tersebut serta dengan adanya tes tersebut sekolah dapat mengkatagorikan
siswa-siswa yang berprestasi untuk dibedakan kelasnya.
4. Masa orientasi yang ideal untuk peserta didik adalah memberikan pengenalan
kepada semua peserta didik tentang sekolah mulai dari pengenalan kepala
sekolah, guru dan staf tata usahanya serta pengenalan system pembelajaran
yang akan ditempuh atau yang diterapkan dalam sekolah tersebut sehingga para
peserta didik baru lebih mengenal sekolahnya.
5. Dengan adanya kelas unggulan dalam sebuah sekolah dapat berdamak baik
untuk memotivasi siswa yang lain agar lebih baik lagi. Kekurangan dengan
adanya kelas unggulan adanya terjadi kecemburuan social antar siswa sehingga
dapat merusak kerukunan antar siswa.
6. Disiplin peserta didik adalah merubah ke arah yang lebih baik sifat peserta
didik yang kurang baik menjadi baik sehingga peserta didik dapat menaati
peraturan yang berlaku di dalam sekolah tersebut.
Upaya dalam meningkatkan disiplin peserta didik adalah memberikan
informasi tentang peraturan yang berlaku serta diberikan teguran saat ada
peserta didik yang melanggar peraturan tersebut serta memanfaatkan adanya
bimbingan dan konseling sehingga pihak sekolah tahu sebenarnya masalah apa
yang tengah dihadapi oleh peserta didik sampai dia melanggar peraturan.
7.
Analisis kebutuhan peserta didik
Rekruitmen peserta didik
Seleksi peserta didik
Orientasi
Pembagian Kelas
Pembinaan dan Pengembangan
Pencatatan dan pelaporan
Kelulusan dan alumni
SOAL LATIHAN BAB 10 (Halaman 245)
Berdasarkan teori dan peraturan perundangan yang berlaku, kembangkan secara
skematik langkah-langkah dalam pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan di Indonesia?
JAWABAN BAB 10
Langkah-langkah dalam pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan adalah:
1. Tenaga pendidik dan kependidikan mempunyai kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan
rohani;
2. Mampu menciptakan suasana pendidikan yang kondusif, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis;
3. Pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai komitmen secara
professional untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia;
4. Memberikan contoh yang baik kepada para peserta didik dan menjaga nama
baik lembaga yang dinaunginya serta tetap menjaga amanah yang diberikan
kepadanya.
SOAL LATIHAN BAB 11 (Halaman 266)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendidikan sebagai sector public berikut
karakteristiknya?
2. Mengapa manajemen keuangan penting dilaksanakan dalam lembaga sekolah?
3. Apa yang dimaksud dengan penganggaran dan proses pelaksanaanya?
4. Sebutkan jenis dan bentuk anggaran pendidikan yang biasa diadopsi oleh
sekolah?
5. Sebutkan system pembukuan penting yang mendukung proses pembukuan di
lembaga pendidikan.
6. Mengapa auditing menjadi penting dilaksnakan di sekolah? Berikan argument
saudara!
JAWABAN BAB 11
1. Pendidikan sebagai sector public adalah bahwasannya pendidikan melakukan
transaksi ekonomi dan keuangan, tetapi bukan untuk mencari laba seperti
halnya entitas ekonomi yang lain seperti perusahaan yang mencari laba.
Karakteristiknya:
a. Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial
b. Dimiliki secara kolektif oleh public
c. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham
yang dapat diperjualbelikan
d. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasional
didasarkan pada consensus.
2. Karena dengan adanya manajemen keuangan dalam lembaga sekolah, kegiatan
keuangan yang terjadi di sekolah dapat terkontrol dan akan menghasilkan
lembaga pendidikan yang bersih dari berbagai malfungsi dan malpraktek
pendidikan yang merugikan lembaga. Dengan adanya hal tersebut sekolah
memiliki tahapan perencanaan keuangan dan tahap pelaksanaan serta tahap
penilaian atau auditing dalam bidang keuangan.
3. Penganggaran merupakan proses kegiatan untuk penyusunan anggaran yang
merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam
bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu.
Proses pelaksanaan atau prosedur penganggaran adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode
anggaran.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan
barang.
3. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada
dasarnya merupakan pernyataan finansial.
4. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan
dipergunakan oleh instansi tertentu.
5. Menyusun usulan untuk memperoleh persetujuan dan pihak yang
berwenang.
6. Melakukan revisi usulan anggaran.
7. Persetujuan revisi usulan anggaran.
8. Pengesahan anggaran.
4. Jenis dan bentuk anggaran yang dapat di adopsi oleh sekolah:
a. Anggaran Butir-Per Butir (Line Item Budget)
b. Anggaran Program ( Program Budget System)
c. Anggaran Berdasarkan Kinerja ( Performance-Based Budget)
d. PPBS/SP4
5. Sistem Pembukuan dalam proses pembukuan di sekolah adalah dibedakan
menjadi beberapa komponen yaitu:
a. Bagan Perkiraan/ Akun
b. Buku Besar
c. Jurnal
d. Buku Cek
Dengan adanya auditing di sekolah semua warga sekolah dapat
mengevaluasi serta menjadi bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur
mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan
independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
SOAL LATIHAN BAB 13 (Halaman 295)
1. Mengapa pendidikan persekolahan di Indonesia masih belum mampu
bermutu dilihat dari nilai UN nasional pendidikan saat ini?
2. Apa yang harus dilakukan pada level sekolah, jika anda diposisikan sebagai
seorang guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu lulusan (lulus
100% dengan melebihi standar yang ditetapkan oleh orang tua dan
sekolah)?
JAWABAN BAB 13
1. Mutu pendidikan Indonesia jika dilihat dari nilai UN sangat jauh dari baik,
karena penerapan standar yang tinggi sedangkan penyampaian pendidikan
saja tidak merata antara sekolah perkotaan, daerah dan pedesaan.
Pemerataan pendidikan dapat dilakukan dengan penugasan pendidik yang
sekarang semakin bertambah banyak pada daerah-daerah yang memiliki
tingkat pendidikan yang. Dengan demikian peningkatan mutu akan terasa
menuju ke arah yang diharapkan dengan peningkatan keberhasilan lulus UN
disetiap daerah secara merata.
2. Guna meningkatkan mutu lulusan sebagai kepala sekolah dan guru dengan
melakukan :
1) Mengembangkan potensi akademik peserta didik dengan menciptakan
konsistensi tujuan pendidikan.
2) Memberi kesempatan pada setiap pendidik mengikuti pelatihan dan
diklat agar sekolah mendapatkan pendidik yang dapat dengan
profesional mempersiapkan peserta didik.
3) Koordinasi antar seluruh pihak agar dapat mendukung program-program
yang direncanakan meningkatkan mutu pendidikan serta lulusannya.
4) Apresiasi pada setiap pendidik maupun peserta didik yang meemiliki
prestasi.
5) Evaluasi yang dilakukan pada seluruh aspek untuk mengetaahui
ketercapaian mutu yang diharapkan.
SOAL LATIHAN BAB 14 (Halaman 310)
1. Setelah mengetahui pengertian supervisi, berikan pemahaman anda mengenai
supervisi pendidikan?
2. Siapa saja yang dapat menjadi supervisor dan kompotensi apa saja yang harus
dimiliki oleh supervisor?
3. Dengan mengamati sekolah-sekolah di lingkungan anda, apakah kegiatan
supervisi sudah berjalan baik sesuai dengan tujuan? Berikan alasannya?
4. Coba sebutkan teknik-teknik supervisi yang anda ketahui, berikut
penjelasannya?
5. Apa yang dimaksud dengan supervisi kelompok dan supervisi klinis? Berikan
analisa anda mengenai istilah tersebut?
JAWABAN BAB 14
1. Supervisi adalah suatu bimbingan atau upaya dalam peningkatan guru agar
menjadi professional dimana dengan professional tersebut guru-guru dapat
meningkatkan mutu pendidikan serta peningkatan mutu mengajar dan belajar
pada khususnya.
2. Yang dapat menjadi supervisor adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum.
Kompetensi yang harus dimiliki seorang supervisor yaitu:
a. Sifat yang berhubungan dengan kepribadian
b. Sifat yang berhubungan dengan profesi
c. Sifat-sifat supervisor yang dikehendaki
d. Supervisor yang demokratis
3. Berdasarkan yang telah pengamatan di sekolah-sekolah kegiatan supervisi yang
dijalankan suatu sekolah sudah sesuai tujuan karena supervisor yang berada di
sekolah tersebut menerapkan apabila guru yang akan di supervisi tidak
memberitahukan sebelumnya sehingga para guru-guru yang berada di sekolah
tersebut lebih meningkatkan kemampuannya karena tiba-tiba akan di supervise.
4. Teknik-teknik supervisi yaitu:
a. Kunjungan kelas secara berencana untuk dapat memperoleh gambaran
tentang kegiatan belajar mengajar di kelas.
b. Pertemuan pribadi antara supervisor dengan guru untuk membicarakan
maslah-maslah khusus yang dihadapi guru.
c. Rapat antara supervisor dengan para guru di sekolah, biasanya untuk
membicarakan masalah-masalah umum yang menyangkut perbaikan dan
atau peningkatan mutu pendidikan.
d. Kunjungan antar kelas atau antar sekolah merupakan suatu kegiatan yang
terutama untuk saling menukarkan pengalaman sesame guru atau kepala
sekolah tentang usaha-usaha perbaikan dalam proses belajar mengajar.
e. Pertemuan-pertemuan di kelompok kerja penilik, kelompok kerja kepala
sekolah, serta pertemuan kelompok kerja guru, pusat kegiatan guru dan
sebagainya. Pertemuan-pertemuan tersebut, dapat dilakukan oleh masing-
masing kelompok kerja, atau gabungan yang terutama dimaksudkan untuk
menentukan masalah, mencari alternative penyelesaian, serta menerapkan
alternative masalah yang tepat.
5. - Supervisi kelompok adalah suatu supervisi yang dilakukan secara
berkelompok baik dari guru yang mengajar maupun sisiwanya dibentuk
dalam kelompok dalam suatu pengajaran tertentu sehingga permasalahan
yang ada di salah satu guru atau pun murid dapat terselesaikan dengan
adanya supervisi kelompok.
- Supervisi klinis adalah proses membina guru untuk memperkecil jurang
antara perilaku mengajar nyata dengan perilaku yang mengajar
seharusnya atau yang ideal.
SOAL LATIHAN BAB 15 (Halaman 333)
1. Pemasaran pendidikan menjadi terobosan baru dalam rangka mengelola
pendidikan sehingga peran administrator pendidikan menjadi semakin luas,
tidak hanya mengelola proses pendidikan akan tetapi harus mampu mengelola
pemasaran dari pendidikan tersebut. Berilah pendapat saudara kaitan antara
pemasaran pendidikan dengan pengelolaan pendidikan, kemukakan juga
keuntungan dan kerugiannya.
2. Ketika anda berperan sebagai administrator pendidikan, bagaimana langkah
saudara dalam mengimplementasikan konsep pemasaran pendidikan tersebut,
berikan dengan contohnya.
JAWABAN BAB 15
1. Kaitan antara pemasaran pendidikan dengan pengelolaan pendidikan yaitu
suatu pemasaran pendidikan akan menawarkan mutu pendidikan baik
intelektual maupun watak secara menyeluruh dimana hal tersebut dapat
sejalan dengan adanya pengelolaan pendidikan yang baik namun hal tersebut
akan mendapatkan keuntungan yaitu apabila pengelolaan pendidikannya baik
maka aspek pemasaran pendidikannya pun baik dalam arti peminat atau para
calon peserta didik yang mau mendaftar ke sekolah tersebut akan banyak.
Kerugiannya adalah apabila pengelolaan pendidikannya kurang bagus maka
pemasaran pendidikannya pun akan mengikuti, sehingga peminat yang ingin
masuk ke sekolah tersebut akan berkurang karena pada hakikatnya pemasaran
pendidikan adalah menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan
watak secara menyeluruh.
2. Ketika saya menjadi administrator pendidikan langkah awal saya adalah
membenahi pengelolaan atau meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan
yang ada di sekolah karena apabila pengelolaan pendidikannya bagus maka
pemasaran pendidikannya akan berjalan selaras dengan bagusnya pengelolaan
pendidikan karena aspek yang terpenting dalam pemasaran pendidikan adalah
kepuasan pelanggan pendidikan dalam hal ini para orang tua murid yang
menyekolahkan anaknya ke sekolah yang saya pimpin.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKAUAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKAMETA GUNAWAN
 
Topik 2 ppt ruang kolaborasi prinsip pembelajaran dan asesmen.pptx
Topik 2 ppt ruang kolaborasi prinsip pembelajaran dan asesmen.pptxTopik 2 ppt ruang kolaborasi prinsip pembelajaran dan asesmen.pptx
Topik 2 ppt ruang kolaborasi prinsip pembelajaran dan asesmen.pptxWika Usiana
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKurcaci Kecil
 
Ciri-ciri dan Komponen Evaluasi Program
Ciri-ciri dan Komponen Evaluasi ProgramCiri-ciri dan Komponen Evaluasi Program
Ciri-ciri dan Komponen Evaluasi ProgramHiszbul Bahri
 
Makalah pengembangan profesi kependidikan
Makalah pengembangan profesi kependidikanMakalah pengembangan profesi kependidikan
Makalah pengembangan profesi kependidikanPujiati Puu
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3Ismail Fizh
 
Makalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaMakalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaGita Setiawan
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)An Rachma
 
materi limit kuliah mahasiswa limit
materi limit kuliah mahasiswa limitmateri limit kuliah mahasiswa limit
materi limit kuliah mahasiswa limitchusnaqumillaila
 
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
Bab xiii  fungsi komposisi dan fungsi inversBab xiii  fungsi komposisi dan fungsi invers
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invershimawankvn
 
sumber pendanaan pendidikan
sumber pendanaan pendidikansumber pendanaan pendidikan
sumber pendanaan pendidikanmahfud sirojudin
 
modul matematika pembelajaran trigonometri
modul matematika pembelajaran trigonometrimodul matematika pembelajaran trigonometri
modul matematika pembelajaran trigonometritsurayyaaya
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaYeti Rohayati
 

Mais procurados (20)

Modul 1 9
Modul 1 9Modul 1 9
Modul 1 9
 
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKAUAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
 
Topik 2 ppt ruang kolaborasi prinsip pembelajaran dan asesmen.pptx
Topik 2 ppt ruang kolaborasi prinsip pembelajaran dan asesmen.pptxTopik 2 ppt ruang kolaborasi prinsip pembelajaran dan asesmen.pptx
Topik 2 ppt ruang kolaborasi prinsip pembelajaran dan asesmen.pptx
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
 
Ciri-ciri dan Komponen Evaluasi Program
Ciri-ciri dan Komponen Evaluasi ProgramCiri-ciri dan Komponen Evaluasi Program
Ciri-ciri dan Komponen Evaluasi Program
 
Makalah pengembangan profesi kependidikan
Makalah pengembangan profesi kependidikanMakalah pengembangan profesi kependidikan
Makalah pengembangan profesi kependidikan
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
 
Makalah Refleksi
Makalah RefleksiMakalah Refleksi
Makalah Refleksi
 
Makalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaMakalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran Matematika
 
Isu kurikulum baru
Isu kurikulum baruIsu kurikulum baru
Isu kurikulum baru
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
materi limit kuliah mahasiswa limit
materi limit kuliah mahasiswa limitmateri limit kuliah mahasiswa limit
materi limit kuliah mahasiswa limit
 
12. soal soal suku banyak
12. soal soal suku banyak12. soal soal suku banyak
12. soal soal suku banyak
 
Fungsi linear
Fungsi linearFungsi linear
Fungsi linear
 
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
Bab xiii  fungsi komposisi dan fungsi inversBab xiii  fungsi komposisi dan fungsi invers
Bab xiii fungsi komposisi dan fungsi invers
 
sumber pendanaan pendidikan
sumber pendanaan pendidikansumber pendanaan pendidikan
sumber pendanaan pendidikan
 
modul matematika pembelajaran trigonometri
modul matematika pembelajaran trigonometrimodul matematika pembelajaran trigonometri
modul matematika pembelajaran trigonometri
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
 

Semelhante a Lopen

Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 09
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 09Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 09
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 09eli priyatna laidan
 
Rpp 5 pengertian sistem informasi
Rpp 5 pengertian sistem informasiRpp 5 pengertian sistem informasi
Rpp 5 pengertian sistem informasiArjuna Ahmadi
 
Bab3 pengurusan dan pembelajaran
Bab3 pengurusan dan pembelajaranBab3 pengurusan dan pembelajaran
Bab3 pengurusan dan pembelajaranzuraidanasri
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranRusli Lahiya
 
Rpp 3 data dan informasi
Rpp 3 data dan informasiRpp 3 data dan informasi
Rpp 3 data dan informasiArjuna Ahmadi
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelasAnie01
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranguest11d30d
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
K01947 20180426221417 k3 kajian pengurusan dan pembelajaran
K01947 20180426221417 k3 kajian pengurusan dan pembelajaranK01947 20180426221417 k3 kajian pengurusan dan pembelajaran
K01947 20180426221417 k3 kajian pengurusan dan pembelajaranJANGAN TENGOK
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungRose Lind
 
Tugas administrasi pendidikan mili jumetan
Tugas administrasi pendidikan mili jumetanTugas administrasi pendidikan mili jumetan
Tugas administrasi pendidikan mili jumetanmili_jumetan
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifzikriamri86
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajarannasutionllg
 
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip PembelajaranTeknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip PembelajaranJesicaDinna
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikanlidya_emilinda
 

Semelhante a Lopen (20)

Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 09
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 09Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 09
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 09
 
pengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikanpengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikan
 
Tugas sulastri
Tugas sulastriTugas sulastri
Tugas sulastri
 
Rpp 5 pengertian sistem informasi
Rpp 5 pengertian sistem informasiRpp 5 pengertian sistem informasi
Rpp 5 pengertian sistem informasi
 
Bab3 pengurusan dan pembelajaran
Bab3 pengurusan dan pembelajaranBab3 pengurusan dan pembelajaran
Bab3 pengurusan dan pembelajaran
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaran
 
Tugas Otin
Tugas OtinTugas Otin
Tugas Otin
 
Rpp 3 data dan informasi
Rpp 3 data dan informasiRpp 3 data dan informasi
Rpp 3 data dan informasi
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
K01947 20180426221417 k3 kajian pengurusan dan pembelajaran
K01947 20180426221417 k3 kajian pengurusan dan pembelajaranK01947 20180426221417 k3 kajian pengurusan dan pembelajaran
K01947 20180426221417 k3 kajian pengurusan dan pembelajaran
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Tugas administrasi pendidikan mili jumetan
Tugas administrasi pendidikan mili jumetanTugas administrasi pendidikan mili jumetan
Tugas administrasi pendidikan mili jumetan
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitif
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
 
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip PembelajaranTeknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 

Lopen

  • 1. Nama : Julaeha Nopiyani NIM : 1003097 Jursan : Pendidikan Teknologi Agroindustri SOAL LATIHAN BAB 4 (Halaman 98) 1. Coba anda definisikan arti manajemen dan manajemen pendidikan? 2. Mengapa mempelajari manajemen pendidikan itu penting? 3. Pendekatan apa saja yang dapat digunakan untuk mempelajari manajemen pendidikan? 4. Mengapa menajemen pendidikan perlu menganut prinsip berorientasi tujuan? 5. Apa fungsi manajemen pendidikan? 6. Coba anda urutkan proses manajemen pendidikan! 7. Coba anda buat perkembangan teori manajemen dengan menggunakan ilustrasi dengan matrik! JAWABAN BAB 4 1. Manajemen adalah rencana serta proses untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi tertentu yang dilandasi kepemimpinan. Sedangkan Manajemen Pendidikan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan pendidikan dengan sumber daya yang ada dan dilandasi kepemimpinan. 2. Dengan mempelajari Manajemen pendidikan kita sebagai pendidik dapat dengen mdah menjalankan sistem sesuai rencana dan antisipasi pada manajemen itu sendiri, serta kita dapat melekukan evaluasi dengan akurat sehingga dapat mencapai yujuan pendidikan yang diinginkan. 3. Pendekatan dapat dilakukan dengan cara: 1) Empirikal atau kasus 2) Perilaku antar pribadi 3) Perilaku kelompok 4) Sistem-sistem sosial kooperatif 5) Sistem-sistem sosio-teknikal 6) Teori keputusan
  • 2. 7) Sistem 8) Matematikal 9) Kontingensi atau Situasional 10) Peranan-peranan manajerial 11) Operasional 4. Orientasi tjuan sangt penting pada manajemen apapun, apalagi Manajemen pendidikan dengan demikian pendidik dapat memprioritaskan tujuan utama dan mekanisme kerja, dibandingkan dengan tujuan pribadi. 5. Fungsi manajemen pendidikan adalah membuat kerja organisasi pendidikan sehingga berjalan lancar dengan fokus pada penerapannya, kemampuan manajer dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan rencana, mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan kinerja organisasi. 6. Proses Manajemen: 1) Merencanakan 2) Mengorganisasikan 3) Memimpin 4) Mengendalikan 7. Perkembangan teori manajemen dengan menggunakan ilustrasi dengan matrik Aliran Periode Waktu Penggagas Pengikut/Pengembang Teori Manajemen Manajemen Ilmu (Scientifik) 1890-1930 Fredrick A. Taylor Henry L. Gantt, Frank, Lilian Gillbert, dan Harington Emerson Menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun dan untuk menyeleksi, melatihn dan
  • 3. memotivasi pekerja. Organisasi Klasik (teori manajemen operasional modern) 1900-1940 Henry Fayol Jame D. Mooney, Mary Parker Follett, Herbert Simon, Chester I Barnard. 14 prinsip dan keterampilan yang mendasari manajemen yang efektif. Hubungan manusiawi dan tepri perilaku (behavior aciences) 1924-1950 Hawthorne Study Elton Mayo, Fritz J. Roethlisburger, Max Weber, Vilfredo Paretpo, Willian J. Dickson, Hugo Munsterberg, Abraham Maslow, Mc Gregor. Kemungkinan bahawa pekerja yang menerima perhatian khusus akan bekerja lebih baik hanya karena mereka menerima perhatian tersebut. Teori Sistem (system Aapproach) 1940- sekarang Chester I Barnard William A. Shorde dan D. Voich Organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Teori Kontingensi 1950- sekarang Hersey And Blanchard Vroom & Yetton, Charles Kindieberger Teknik manajemen yang paling baik dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada situasin dan lingkungan yang berbeda.
  • 4. SOAL LATIHAN BAB 5 (Halaman 120) 1. Sebutkan 8 (delapan) keterampilan dasar dalam mengajar? 2. Sebutkan 2 (dua) dimensi dalam pelaksanaan pengelolaan kelas? 3. Sebutkan 2 (dua) kegiatan dalam pengaturan dalam kegiatan pengelolaan kelas? 4. Dalam pengelolaan kelas terdapat masalah yang muncul karena adanya masalah secara individual, sebutkan 4 (empat) masalah yang mungkin muncul di dalam kelas dari anak? 5. Sebutkan faktor intern dan faktor ekstern yang memberikan pengaruh terhadap kegiatan belajar siswa? JAWABAN BAB 5 1) keterampilan pengajar a) Keterampilan bertanya b) Keterampilan memberikan penguatan yaitu segala bentuk respon, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang menjadi bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, dengan tujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi c) Keterampilan mengadakan variasi yaitu suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam situasi belajar mengajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan serta penuh partisipasi d) Ketrampilan menjelaskan yaitu penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. e) Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran yaitu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian
  • 5. terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. f) Ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil yaitu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. g) Ketrampilan mengelola kelas yaitu ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. h) Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yaitu bentuk pengajaran berjumlah terbatas berkisar antara 3 - 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. 2) Dimensi emosional dan dimensi fisik 3) a. Kegiatan mengatur orang atau kondisi emosional seperti tingkah laku, kedisiplinan, minat atau perhatian, gairah belajar, dan dinamika kelompok. b. Kegiatan mengatur fasilitas belajar mengajar atau kondisi fisik seperti ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk, dan penempatan siswa. 4. a. Konsesntrasi murid terganggu oleh peristiwa di rumah. b. Murid menggunakan kata atau kalimatyang tidak layak dibicarakan saat kondisi belajar mengajar. c. Sikap atau prilaku murid yang seolah-olah menantang gurunya ketika proses belajar mengajar berlangsung. d. Murid yang membuat gaduh di kelas sehingga suasana kelas menjadi ramai tak terkendali. 5. Faktor yang berpengaruh pada kegiatan belajar siswa 1) Faktor intern a. Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, dan cacat tubuh.
  • 6. b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan yang meliputi: c. Faktor intelektual yang terdiri dari faktor potensial yaitu intelegensi atau bakat dan faktor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi. d. Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, dan emosional. e. Faktor kematangan baik fisik maupun psikis 2) Faktot ekstern a. Faktor sosial yang terdiri atas faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok. b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kesenian. c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim. d. Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.
  • 7. SOAL LATIHAN BAB 6 (Halaman 152) Studi Kasus Berikan rekomendasi yang menguraikan bagaimana bentuk atau model seorang pemimpin pendidikan yang cocok untuk diterapkan di Negara Indonesia sehingga dapat meningkatkan proses pembangunan di bidang pendidikan dan dapat menghasilakn sumber daya manusia yang berkualitas? JAWABAN BAB 6 Pemimpin yang dapat diterapkan pada pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan proses pembangunan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu adalah pemimpin yang memiliki sikap dan kepribadian yang teladan, jujur, lembut, kretif, kerja keras, tegas, visioner, adil, berdisiplin tinggi dan memiliki pikiran untuk yang selanjutnya. Selain baik pada kepribadian pemimpin yang dibutuhkan Indonesia juga adalah pemimpin yang memperhatikan kesejahteraan bawahannya, paham akan manajemen, mengerti tentang SWOT dan fungsi-fungsi manajemen seperti planning, organizating, budgeting, dst.
  • 8. SOAL LATIHAN BAB 7 (Halaman 180) 1. Jelaskan komponen-komponen dalam pengembangan sisitem informasi manajemen! 2. Jelaskan perbedaaan antara fakta, data, dan informasi dan berilah contoh masin-masing istilah tersebut! 3. Gambarkanlah kaitan antara fakta, data statis, dan data dinamis, berikan contohnya! 4. Jelaskan pebedaan antara data stastis dan data dinamis, berikan contohnya! 5. Bagaimana prosedur / sekuensial dari proses pengubahan data menjadi informasi? 6. Jelaskan syarat-syarat system informasi yang efektif! 7. Mengapa sebuah organisasi pendidikan perlu ditunjang oleh system informasi yang baik? 8. Jelaskan 5 karakteristik system informasi! JAWABAN BAB 7 1. a. System: seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai tujuan bersama. Jika suatu system tertentu diidentifikasi, maka sering terdapat sejumlah system yang lebih kecil, yaitu yang dinamakan subsistem. Bila terus dianalisis, akan sampai pada elemen-elemen dasarnya. b. Informasi: merupakan unsur inti dalam system informasi manajemen. Karena informasi inilah yang dijadikan sebagai system, dan dikelola dengan pendekatan system. Namun tidak berarti system informasi manajemen berdiri dengan tanpa unsur system dan unsur manajemen. Ketiganya tetap tidak dapat dipisahkan. c. Manajemen: merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data, hingga menjadi informasi, termasuk proses pentransferan informasi kepada yang memerlukan.
  • 9. 2. Fakta adalah segala sesuatu yang didasarkan kepada kebenaran dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. - Pendidikan Teknologi Agroindustri merupakan salah satu program Studi yang terdapat di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Data adalah fakta-fakta yang diperoleh melalui penelitian empiric atau observasi. - Terjadi peningkatan jumlah mahasiswa Pendidikan Teknologi Agroindustri dari Tahun 2010 terdapat 43 mahasiswa, dan tahun 2011 meningkat menjadi 93 mahasiswa. Informasi adalah stimuli yang terjadi antara pengirim dan penerima, dalam bentuk tanda atau sandi yang merupakan output dari pengolahan data. - Data yang mencangkup Nomor Induk Mahasiswa, Nama, Alamat, dan sebagainya. 3. Data Statis Data Dinamis Fakta Kegiatan: Pendataan Pelaporan Komunikasi Data Mahasiswa: NIM Nama Alamat No urut Tanggal registrasi Tinggi Badan Berat Badan
  • 10. 4. Data statis adalah jenis data yang pada umumnya tidak berubah atau jarang berubah - identitas mahasiswa (NIM, Nama dan alamat), kode-kode nomor (nomor: Kartu Tanda Penduduk, rekening, dan nomor Induk Mahasiswa). Data dinamis adalah jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi waktu yang singkat maupun agak lama. Data jenis ini biasanya sering mengalami peremajaan data. - data tabungan, data gaji, data kepangkatan, data nilai 6. Ada beberapa prosedur yaitu: 1) Pengumpulan data: tindakan pertama sebelum memberikan informasi adalah pengumpulan data. 2) Pengolahan data: suatu proses kegiatan pikiran dengan bantuan tangan atau suatu perlaan dengan mengikuti serangkaian langkah- langkah perumusan atau pola tertentu, untuk mengubah data tertentu menjadi berbentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih berguna. 3) Penyimpanan data: penyimpanan data termasuk didalamnya pengarsipan. 4) Pengeluaran data: pengeluaran data atau informasi disini adalah memindahkan data atau informasi dari bagian System Informasi Manajemen ke bagian yang memerlukan, terutama pada pembuatan kebijakan. 7. Dengan adanya system informasi yang baik dalam dunia pendidikan mutu pendidikan pun akan meningkat karena dengan adanya system informasi warga sekolah akan mengetahui informasi terbaru yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang berada di lingkungan pendidikan. 8. Lima karakteristik Sistem Informasi Manajemen 1) Dalam suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola SIM 2) SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian di dalam organisasi yang terpusat dibagian SIM.
  • 11. 3) SIM merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian SIM 4) SIM merupakan segenap proses yang mencakup pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, pengambilan data, dan penyebaran informasi dengan cepat dan tepat. 5) SIM bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar serta pemimpin dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat. (-) contoh
  • 12. SOAL LATIHAN BAB 8 (Halaman 194) 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan landasan filosofis dalam mengembangkan kurikulum? Bagaimana implikasinya terhadap guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan dan para pembuat kebijakan pendidikan baik ditingkat pusat maupun daerah. 2. Jelaskan prinsip demokratis dalam menajemen kurikulum? 3. Apa yang dimaksud dengan prinsip produktivitas dalam manajemen kurikulum? 4. Jelaskan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam menajemen kurikulum? 5. Jelaskan tahapan pelaksanaan kurikulum pada tingkat persekolahan agar proses pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan? JAWABAN BAB 8 1. Landasan filosofis adalah suatu landasan atau suatu pondasi dalam membangun tujuan pendidikan yang sesungguhnya sehingga implikasi untuk para guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan, dan pihak-pihak yang terkait sebagai bahan untuk dijadikan instrument dalam melakukan pembinaan terhadap kurikulum disetiap jenis dan jenjang pendidikan. 2. Prinsip demokratis dalam manajemen kurikulum adalah pelaksanaan menajemen kurikulum harus berdasarkan pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum. 3. Prinsip produktivitas dalam manajemen kurikulum adalah hail yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam menajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum. 4. Prinsip efektivitas dan efisiensi dalam menajemen kurikulum adalah rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum, sehingga kegiatan manajemen
  • 13. kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga dan waktu yang relative singkat. 5. Tahapan pelaksanaan kurikulum pada tingkat persekolahan, yaitu: 1) Tahap perencanaan: pada tahap ini perlu dijabarkan menjadi rencana pembelajaran (RP). Guru melakukan persiapan yang komprehensif sebelum melakuakan proses belajar mengajar di kelas. Pada tahap ini guru melakukan persiapan dari mulai tujuan pembelajaran, materi yang akan disiapkan, metode yang tepat yang akan digukanan, media dan alat yang mendukung proses pembelajaran, buku sumber atau referensi, dan alat evaluasi yang akan diterapkan. 2) Tahap pengorganisasian dan koordinasi: pada tahap ini merupakan tahap yang perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh kepala sekolah beserta tim yang dibentuk untuk memudahkan pembagian tugas sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kepala sekolah berkewajiban untuk mengelola dan mengatur penyusunan kalender akademik, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta program kegiatan sekolah. 3) Tahap pelaksanaan: pada tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan apakah sekolah dibawah kepemimpinan kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau tidak. Perencanaan, pengorganisasian dan kordinasi yang telah disusun akan dibuktikan keberhasilannya dalam tahap pelaksanaan ini. 4) Tahap evaluasi dan pengendalian: pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif atau tidak dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi ini penting dilakukan secara benar karena bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah dilakukan berjalan atau tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
  • 14. SOAL LATIHAN BAB 9 (Halaman 219) 1. Jelaskan tujuan dan fungsi manajemen peserta didik? 2. Kemukakan hal-hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam melakukan rekruitmen peserta didik? 3. Sebutkan beberapa system penerimaan peserta didik baru yang anda ketahui? Coba anda analisis kekurangan dan kelebihan dari system penerimaan tersebut? 4. Jelaskan menurut pemikiran anda, bagaimana masa orientasi peserta didik yang ideal itu? 5. Bagaimana pendapat anda dengan adanya kelas unggulan di sebuah sekolah? Lakukan analisis kekurangan dan kelebihannya. 6. Apa yang anda ketahui tentang disiplin peserta didik? Serta upaya apa yang perlu ditempuh untuk meningkatkan disiplin peserta didik? 7. Gambarkan bagaimana proses manajemen peserta didik dalam bentuk diagram alir? JAWABAN BAB 9 1. - Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan, lebih lanjut proses pembelajaran di lembaga tersebut dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. - Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, sefi social, aspirasi, kebutuhan dan segi- segi potensi peserta didik. 2. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam rekruitmen peserta didik adalah: a. Obyektif b. Transparansi c. Akuntabilitas
  • 15. d. Berkeadilan 3. - System penerimaan peserta didik baru dengan system nilai hasil ujian terakhir atau biasa disebut system menggunakan NEM. Kekurangan dari system tersebut adalah tidak memungkinkan siswa yang nilainya kecil tidak dapat masuk ke sekolah tersebut padahal nilai akhir tersebut belum tentu hasil pemikiran dia sendiri bisa saja hasil mencontek pada saat dia ujian sehingga alangkah lebih baiknya menggunakan system tes karena lebih obyektif ketika melakukan tesnya. Kelebihan dari system tersebut tidak memerlukan waktu karena hanya mengambil nilai akhir tanpa melakukan tes ulang. - System penerimaan peserta didik dengan tes. Kekurangan dari system ini adalah memerukan waktu yang sedikit lama mulai dari menyeleksi sampai pengumuman, namun kelebihan dari system ini adalah penilaian lebih obyektif dan memberikan kesempatan kepada semua calon peserta didik untuk lebih bekerja keras apabila ingin diterima di sekolahan tersebut serta dengan adanya tes tersebut sekolah dapat mengkatagorikan siswa-siswa yang berprestasi untuk dibedakan kelasnya. 4. Masa orientasi yang ideal untuk peserta didik adalah memberikan pengenalan kepada semua peserta didik tentang sekolah mulai dari pengenalan kepala sekolah, guru dan staf tata usahanya serta pengenalan system pembelajaran yang akan ditempuh atau yang diterapkan dalam sekolah tersebut sehingga para peserta didik baru lebih mengenal sekolahnya. 5. Dengan adanya kelas unggulan dalam sebuah sekolah dapat berdamak baik untuk memotivasi siswa yang lain agar lebih baik lagi. Kekurangan dengan adanya kelas unggulan adanya terjadi kecemburuan social antar siswa sehingga dapat merusak kerukunan antar siswa. 6. Disiplin peserta didik adalah merubah ke arah yang lebih baik sifat peserta didik yang kurang baik menjadi baik sehingga peserta didik dapat menaati peraturan yang berlaku di dalam sekolah tersebut. Upaya dalam meningkatkan disiplin peserta didik adalah memberikan informasi tentang peraturan yang berlaku serta diberikan teguran saat ada
  • 16. peserta didik yang melanggar peraturan tersebut serta memanfaatkan adanya bimbingan dan konseling sehingga pihak sekolah tahu sebenarnya masalah apa yang tengah dihadapi oleh peserta didik sampai dia melanggar peraturan. 7. Analisis kebutuhan peserta didik Rekruitmen peserta didik Seleksi peserta didik Orientasi Pembagian Kelas Pembinaan dan Pengembangan Pencatatan dan pelaporan Kelulusan dan alumni
  • 17. SOAL LATIHAN BAB 10 (Halaman 245) Berdasarkan teori dan peraturan perundangan yang berlaku, kembangkan secara skematik langkah-langkah dalam pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan di Indonesia? JAWABAN BAB 10 Langkah-langkah dalam pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan adalah: 1. Tenaga pendidik dan kependidikan mempunyai kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani; 2. Mampu menciptakan suasana pendidikan yang kondusif, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; 3. Pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia; 4. Memberikan contoh yang baik kepada para peserta didik dan menjaga nama baik lembaga yang dinaunginya serta tetap menjaga amanah yang diberikan kepadanya.
  • 18. SOAL LATIHAN BAB 11 (Halaman 266) 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendidikan sebagai sector public berikut karakteristiknya? 2. Mengapa manajemen keuangan penting dilaksanakan dalam lembaga sekolah? 3. Apa yang dimaksud dengan penganggaran dan proses pelaksanaanya? 4. Sebutkan jenis dan bentuk anggaran pendidikan yang biasa diadopsi oleh sekolah? 5. Sebutkan system pembukuan penting yang mendukung proses pembukuan di lembaga pendidikan. 6. Mengapa auditing menjadi penting dilaksnakan di sekolah? Berikan argument saudara! JAWABAN BAB 11 1. Pendidikan sebagai sector public adalah bahwasannya pendidikan melakukan transaksi ekonomi dan keuangan, tetapi bukan untuk mencari laba seperti halnya entitas ekonomi yang lain seperti perusahaan yang mencari laba. Karakteristiknya: a. Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial b. Dimiliki secara kolektif oleh public c. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan d. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasional didasarkan pada consensus. 2. Karena dengan adanya manajemen keuangan dalam lembaga sekolah, kegiatan keuangan yang terjadi di sekolah dapat terkontrol dan akan menghasilkan lembaga pendidikan yang bersih dari berbagai malfungsi dan malpraktek pendidikan yang merugikan lembaga. Dengan adanya hal tersebut sekolah memiliki tahapan perencanaan keuangan dan tahap pelaksanaan serta tahap penilaian atau auditing dalam bidang keuangan.
  • 19. 3. Penganggaran merupakan proses kegiatan untuk penyusunan anggaran yang merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Proses pelaksanaan atau prosedur penganggaran adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran. 2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan barang. 3. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial. 4. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu. 5. Menyusun usulan untuk memperoleh persetujuan dan pihak yang berwenang. 6. Melakukan revisi usulan anggaran. 7. Persetujuan revisi usulan anggaran. 8. Pengesahan anggaran. 4. Jenis dan bentuk anggaran yang dapat di adopsi oleh sekolah: a. Anggaran Butir-Per Butir (Line Item Budget) b. Anggaran Program ( Program Budget System) c. Anggaran Berdasarkan Kinerja ( Performance-Based Budget) d. PPBS/SP4 5. Sistem Pembukuan dalam proses pembukuan di sekolah adalah dibedakan menjadi beberapa komponen yaitu: a. Bagan Perkiraan/ Akun b. Buku Besar c. Jurnal d. Buku Cek
  • 20. Dengan adanya auditing di sekolah semua warga sekolah dapat mengevaluasi serta menjadi bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
  • 21. SOAL LATIHAN BAB 13 (Halaman 295) 1. Mengapa pendidikan persekolahan di Indonesia masih belum mampu bermutu dilihat dari nilai UN nasional pendidikan saat ini? 2. Apa yang harus dilakukan pada level sekolah, jika anda diposisikan sebagai seorang guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu lulusan (lulus 100% dengan melebihi standar yang ditetapkan oleh orang tua dan sekolah)? JAWABAN BAB 13 1. Mutu pendidikan Indonesia jika dilihat dari nilai UN sangat jauh dari baik, karena penerapan standar yang tinggi sedangkan penyampaian pendidikan saja tidak merata antara sekolah perkotaan, daerah dan pedesaan. Pemerataan pendidikan dapat dilakukan dengan penugasan pendidik yang sekarang semakin bertambah banyak pada daerah-daerah yang memiliki tingkat pendidikan yang. Dengan demikian peningkatan mutu akan terasa menuju ke arah yang diharapkan dengan peningkatan keberhasilan lulus UN disetiap daerah secara merata. 2. Guna meningkatkan mutu lulusan sebagai kepala sekolah dan guru dengan melakukan : 1) Mengembangkan potensi akademik peserta didik dengan menciptakan konsistensi tujuan pendidikan. 2) Memberi kesempatan pada setiap pendidik mengikuti pelatihan dan diklat agar sekolah mendapatkan pendidik yang dapat dengan profesional mempersiapkan peserta didik. 3) Koordinasi antar seluruh pihak agar dapat mendukung program-program yang direncanakan meningkatkan mutu pendidikan serta lulusannya. 4) Apresiasi pada setiap pendidik maupun peserta didik yang meemiliki prestasi. 5) Evaluasi yang dilakukan pada seluruh aspek untuk mengetaahui ketercapaian mutu yang diharapkan.
  • 22. SOAL LATIHAN BAB 14 (Halaman 310) 1. Setelah mengetahui pengertian supervisi, berikan pemahaman anda mengenai supervisi pendidikan? 2. Siapa saja yang dapat menjadi supervisor dan kompotensi apa saja yang harus dimiliki oleh supervisor? 3. Dengan mengamati sekolah-sekolah di lingkungan anda, apakah kegiatan supervisi sudah berjalan baik sesuai dengan tujuan? Berikan alasannya? 4. Coba sebutkan teknik-teknik supervisi yang anda ketahui, berikut penjelasannya? 5. Apa yang dimaksud dengan supervisi kelompok dan supervisi klinis? Berikan analisa anda mengenai istilah tersebut? JAWABAN BAB 14 1. Supervisi adalah suatu bimbingan atau upaya dalam peningkatan guru agar menjadi professional dimana dengan professional tersebut guru-guru dapat meningkatkan mutu pendidikan serta peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. 2. Yang dapat menjadi supervisor adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kompetensi yang harus dimiliki seorang supervisor yaitu: a. Sifat yang berhubungan dengan kepribadian b. Sifat yang berhubungan dengan profesi c. Sifat-sifat supervisor yang dikehendaki d. Supervisor yang demokratis 3. Berdasarkan yang telah pengamatan di sekolah-sekolah kegiatan supervisi yang dijalankan suatu sekolah sudah sesuai tujuan karena supervisor yang berada di sekolah tersebut menerapkan apabila guru yang akan di supervisi tidak memberitahukan sebelumnya sehingga para guru-guru yang berada di sekolah tersebut lebih meningkatkan kemampuannya karena tiba-tiba akan di supervise. 4. Teknik-teknik supervisi yaitu:
  • 23. a. Kunjungan kelas secara berencana untuk dapat memperoleh gambaran tentang kegiatan belajar mengajar di kelas. b. Pertemuan pribadi antara supervisor dengan guru untuk membicarakan maslah-maslah khusus yang dihadapi guru. c. Rapat antara supervisor dengan para guru di sekolah, biasanya untuk membicarakan masalah-masalah umum yang menyangkut perbaikan dan atau peningkatan mutu pendidikan. d. Kunjungan antar kelas atau antar sekolah merupakan suatu kegiatan yang terutama untuk saling menukarkan pengalaman sesame guru atau kepala sekolah tentang usaha-usaha perbaikan dalam proses belajar mengajar. e. Pertemuan-pertemuan di kelompok kerja penilik, kelompok kerja kepala sekolah, serta pertemuan kelompok kerja guru, pusat kegiatan guru dan sebagainya. Pertemuan-pertemuan tersebut, dapat dilakukan oleh masing- masing kelompok kerja, atau gabungan yang terutama dimaksudkan untuk menentukan masalah, mencari alternative penyelesaian, serta menerapkan alternative masalah yang tepat. 5. - Supervisi kelompok adalah suatu supervisi yang dilakukan secara berkelompok baik dari guru yang mengajar maupun sisiwanya dibentuk dalam kelompok dalam suatu pengajaran tertentu sehingga permasalahan yang ada di salah satu guru atau pun murid dapat terselesaikan dengan adanya supervisi kelompok. - Supervisi klinis adalah proses membina guru untuk memperkecil jurang antara perilaku mengajar nyata dengan perilaku yang mengajar seharusnya atau yang ideal.
  • 24. SOAL LATIHAN BAB 15 (Halaman 333) 1. Pemasaran pendidikan menjadi terobosan baru dalam rangka mengelola pendidikan sehingga peran administrator pendidikan menjadi semakin luas, tidak hanya mengelola proses pendidikan akan tetapi harus mampu mengelola pemasaran dari pendidikan tersebut. Berilah pendapat saudara kaitan antara pemasaran pendidikan dengan pengelolaan pendidikan, kemukakan juga keuntungan dan kerugiannya. 2. Ketika anda berperan sebagai administrator pendidikan, bagaimana langkah saudara dalam mengimplementasikan konsep pemasaran pendidikan tersebut, berikan dengan contohnya. JAWABAN BAB 15 1. Kaitan antara pemasaran pendidikan dengan pengelolaan pendidikan yaitu suatu pemasaran pendidikan akan menawarkan mutu pendidikan baik intelektual maupun watak secara menyeluruh dimana hal tersebut dapat sejalan dengan adanya pengelolaan pendidikan yang baik namun hal tersebut akan mendapatkan keuntungan yaitu apabila pengelolaan pendidikannya baik maka aspek pemasaran pendidikannya pun baik dalam arti peminat atau para calon peserta didik yang mau mendaftar ke sekolah tersebut akan banyak. Kerugiannya adalah apabila pengelolaan pendidikannya kurang bagus maka pemasaran pendidikannya pun akan mengikuti, sehingga peminat yang ingin masuk ke sekolah tersebut akan berkurang karena pada hakikatnya pemasaran pendidikan adalah menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan watak secara menyeluruh. 2. Ketika saya menjadi administrator pendidikan langkah awal saya adalah membenahi pengelolaan atau meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan yang ada di sekolah karena apabila pengelolaan pendidikannya bagus maka pemasaran pendidikannya akan berjalan selaras dengan bagusnya pengelolaan pendidikan karena aspek yang terpenting dalam pemasaran pendidikan adalah
  • 25. kepuasan pelanggan pendidikan dalam hal ini para orang tua murid yang menyekolahkan anaknya ke sekolah yang saya pimpin.