2. Setelah mempelajari materi ini peserta didik
diharapkan dapat :
◦ Mengamalkan Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup
◦ Memahami dan menjelaskan Al-Qur‟an, Hadits dan
ijtihad sebagai sumber hokum Islam
◦ Berperilaku sesuai dengan hokum Islam
3. Hokum disebut syari‟at yaitu peraturan yang
telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta‟ala
untuk umat Islam yang bersumber dari AlQur‟an dan Hadits.
4. Adalah dalil-dalil hokum yang dijadikan
rujukan penentuan suatu hokum dari
permasalahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat Islam
9. “Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua
perkara yang kalian tidak akan sesat selama
kalian berpegang teguh dengan keduanya,
kitabullah dan sunnah Nabi-Nya.”
(H.R. Malik).
13. Al-Qur‟an berarti kitab suci yang berisi
firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang
disampaikan melalui malaikat Jibril kepada
Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa
Sallam sebagai pedoman hidup bagi umat
Islam.
(Qs. Al-Baqarah/2:39 dan
Qs. Al-A‟raaf/7:179).
41. Menurut istilah hadits berarti
segala sesuatu yang datang dari
Nabi Muhammad Shallallahu
„alaihi wa Sallam, baik berupa
perkataan, perbuatan maupun
dan ketetapan (taqrir) .
43. Matan
Yaitu materi (isi) hadits yang disampaikan
Rawi
Yaitu orang yang meriwayatkan
Sanad
Yaitu orang-orang yang menjadi perantara
dari Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi wa
Sallam kepada perawi.
44. “Imam Muslim berkata, meriwayatkan kepada
kami Sahl bin Usman Al Askari, Sahl
menerima dari Yahya bin Zakaria, Yahya
menerima dari Sa‟ad bin Thariq, Sa‟ad
menerima dari Sa‟ad bin Ubaidillah, Sa‟ad bin
Ubaidillah menerima dari Ibnu Umar dan Ibnu
Umar menerima dari Nabi Muhammad
Shallallahu „alaihi wa Sallam, beliau
bersabda,”Asas Islam ada lima yakni
syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji.”
45. a. Matan-nya yaitu perkataan “Asas Islam ada
lima,….”
b. Rawi atau perawinya adalah Imam Muslim
c. Sanadnya ialah Sahl bin Usman Al Askari,
Yahya bin Zakaria, Sa‟ad bin Thariq,
Sa‟ad bin Ubaidillah, dan Ibnu Umar
47.
(Qs. Al-Maidah/5:48, Qs. Al-Hasyr/59:32, Qs. Ali
Imran/3:32, Qs. An-Nisa/4:80, Qs. An-Najm/53:34).
Hadits Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa
Sallam
“Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara
yang kalian tidak akan sesat selama kalian
berpegang teguh dengan keduanya kitabullah dan
sunnah Nabi-Nya.” (HR. Malik).
50. Memperkuat hokum yang telah ditetapkan
Al-Qur‟an (Bayan Taqrir)
-
Qs. Al-Hajj/22:30, Qs. An-Nisa/4:48.
- Hadits Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa
Sallam
“Diantara dosa besar adalah menyekutukan Allah,
durhaka kepada orang tua.”
(HR. Bukhari)
51. Penjelasan atau perincian ayat-ayat
Al-Qur‟an yang masih bersifat umum
(Bayan Tafsir).
QS. An-Nur/24:56 dan Qs. An-Nahl/16:44
52. Menetapkan hokum-hukum yang tidak terdapat
dalam Al-Qur‟an (Bayan Tasyri‟)
Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa Sallam
bersabda:
“Seorang wanita tidak boleh dimadu dengan
bibinya baik dari dari jalur ibu atau ayah.”
(HR. Bukhari).
56. Segala ucapan/perkataan nabi Shallallahu alaihi
wa sallam yang di dengar oleh sahabatsahabatnya kemudian disampaikan kepada
orang lain.
57. “ Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:
“Sesungguhnya amalan itu
hanyalah tergantung niatnya, dan
setiap orang hanya mendapatkan
apa yang diniatkannya.”
(H.R. Bukhari)
58. Hadits atas dasar perilaku
Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam yang dilihat oleh sahabatsahabatnya kemudian
disampaikan kepada orang lain.
59. “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
shalat di atas tunggangannya
menghadap ke mana arah
tunggangannya menghadap. Jika
beliau hendak melaksanakan shalat
yang fardhu, maka beliau turun lalu
shalat menghadap kiblat.”
(H.R. Bukhari)
60. Hadits atas dasar persetujuan
Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam terhadap apa yang
dilakukan oleh para sahabatnya.
61. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melihat
seorang sahabat memakan daging dhab
(sejenis biawak) di hadapannya. Beliau tidak
memberi komentar tentang apa yang
dilakukan sahabatnya itu. Hal ini
menunjukkan bahwa beliau membolehkan
(tidak haram) memakan daging sejenis
biawak itu.
63. Hadits yang memiliki banyak sanad,
banyak orang yang meriwayatkan
sehingga mustahil perawinya berdusta
64. Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam
bersabda :
“Barangsiapa yang berdusta atas namaku
dengan sengaja, maka tempatnya dalam
neraka.”
(HR. Bukhari, Muslim,Ad-Darimi, Abu Daud,
Ibnu Majah, Tirmidzi, Abu Hanifah, Tabrani
dan HAkim).
65. Yaitu Hadits yang diriwayatkan dari tiga sanad
yang berlainan dan tingkat kualitas
keontetikannya satu tingkat di bawah
hadits mutawatir.
66. Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam
bersabda,
“Orang Islam ialah orang-orang yang tidak
mengganggu orang lainnya dengan lidah dan
tangannya.”
(H.R. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).
67. Yaitu hadits yang diriwayatkanoleh
seorang, dua orang atau lebih perawi
yang tidak memenuhi persyaratan
hadits mutawatir.
71. Yaitu hadits yang memiliki semua persyaratan
hadits sahih tetapi dari segi hafalannya tidak
sebagus hadits sahih.
Contoh :
Kitab hadits yang ditulis oleh An-Nasa‟I,
At-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah dan
Ahmad bin Hambal
72. Hadits yang tidak bersambung sanad-nya
atau diantara sanad-nya ada orang yang
cacat.
Cacat di sini maksudnya adalah, rawinya
bukan orang Islam atau belum baligh atau
tidak dikenal orang atau
pelupa/pendusta/fasik/dan suka berbuat
dosa.
73. Pembukuan hadits pertama kali dilakukan pada
masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Kitab hadits pertama disusun oleh
Imam Malik yaitu kitab
“Al-Muwaththa”.
Pada masa ini lahir kitab-kitab hadits shahih
yang disebut
“Kutub As-Sittah”
74. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kitab “Al Jami‟ As-Shahih” Karya Imam Bukhari
Kitab “Al Jami‟ As-Shahih” Karya Imam Muslim
Kitab “Sunan An-Nasa‟i” Karya Imam An-Nasa‟i
Kitab “Sunan Abi Daud” Karya Imam Abu Daud
Kitab “Sunan At-Tirmidzi” Karya Imam AtTirmidzi
Kitab “Sunan Ibnu Majah” Karya Imam Ibnu
Majah
75. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Membaca dan mempelajari hadits, khususnya
hadits sahih untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
Menghafal hadits-hadits pendek
Menghindari hadits-hadits palsu agar tidak salah
dalam beribadah dan bermal saleh
Mengetahui sejarah hadits
Memiliki beberapa buku hadits
Menjauhi sikap ingkar terhadap kedudukan
hadits sebagai sumber hukum Islam.
76. 1.
Faktor apa saja yang membuat munculnya
hadits dhaif dan hadits palsu?
2. Apa dampaknya bagi kehidupan
masyarakat Islam dengan munculnya
banyak hadits dhaif atau hadits palsu?
Jelaskan !
77. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Abu Hurairah meriwayatkan 5.374 hadits
Abdullah bin Umar meriwayatkan 2.630 hadits
Anas bin Malik meriwayatkan 2.286 hadits
Abdullah bin Abbas meriwayatkan 1.160 hadits
Aisyah Ummul Mukmini meriwayatkan 2.210
hadits
Ja‟far bin Abdillah meriwayatkan 1.540 hadits
Abu Said Al-Hudri meriwayatkan 1.170 hadits
78.
79.
80. Ijtihad berasal dari bahasa
Arab yang artinya telah
bersungguh-sungguh
mencurahkan tenaga,
menggunakan fikiran dan
bekerja seoptimal mungkin.
81. Menurut istilah,
Ijtihad adalah kegiatan para ulama
mencurahkan fikirannya dalam
mencari dan menetukan hokum syara‟
yang bersifat amaliyah (praktis) dari
dalil-dalilnya yang terperinci, penuh
kehati-hatian dan tetap merujuk
kepada Al-Qur‟an dan Hadits.
83. “Dari Mu‟adz bahwa Nabi Shallallahu „alaihi wa Sallam
ketika mengutusnya ke Yaman, beliau berkata, “Jika ada
suatu permasalahan disodorkan kepadamu,
bagaimanakah kamu memutuskannya?”, ia menjawab,
“Kuputuskan dengan kitabullah”, beliau bertanya, “Maka
bagaimana jika tidak ada dalam kitabullah?”, ia
menjawab, “Kuputuskan dengan Sunnah Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa Sallam”, beliau bertanya lagi,
“Bagaimana jika tidak ada dalam sunnah Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa Sallam?”, ia menjawab, “Aku akan
berijtihad dengan pendapatku tidak lebih”. Ia berkata,
“Waktu itu beliau menepuk dadanya, kemudian beliau
berkata, “Segala puji bagi Allahyang member taufik
kepada utusan Rasul-Nya dengan sesuatu yang
disenangi oleh Rasul-Nya.” (HR. Ad- Darimy).
86.
Menguasai Al-Qur‟an dan asbabun nuzulnya
Menguasai Hadits dan asbabulwurudz-nya
Faham bahasa Arab (nahwu, saraf, mantiq
danbalaghah).
Menguasai ijmak, qiyas dan semua yang
berkaitan dengan wawasan hokum
Mengetahui ilmu pengetahuan dan
berwawasan global
Bertaqwa dan gemar berbuat baik.
87.
Ijma, yaitu kesepakatan para ulama
dalam menetapkan suatu masalah
dengan cara musyawarah.
Qiyas, yaitu menganalogikan
masalah tertentu dengan masalah
yang lain karena memiliki kesamaan
sifat.
88. Dalam
hokum fiqh ada empat
orang yang sangat terkenal
hasil ijtihadnya yang dijadikan
pedoman dalam
pemangamalan ibadah.
Mereka adalah:
90. Malik bin Anas Al-Asbahi
(93-170H/713-795M),
terkenal dengan sebutan
Imam Malik.
Hasil ijtihadnya disebut
MAzhab Maliki.
Beliau adalah ahli hadits yang pertama
menghimpun 5.000 hadits dalam
kitabnya “Al-Muwaththa”.
91. Muhammad bin Idris bin Syafi‟I
(150-204 H/767-865 M)
terkenal dengan nama Imam Syafi‟i.
hasil ijtihadnya dinamai Mazhab
Syafi‟i. Kitab-kitab Imam Syafi‟i antara
lain:
1). Ar-Risalah membahas ilmu
UshulFiqh
2). Al-Umm membahas ilmu Fiqh
3). Ikhtifatul Al-Hadits
4). Al-Musnad
92. Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal
(164-241 H/788-865 M) terkenal dengan
sebutan Imam Hambali. Hasil ijtihadnya
dikenal dengan nama Mazhab Hambali.
Beberapa karya Imam Hambali, antara lain:
1). Tafsir Al-Qur‟an
2). Kitab An-Nasikh wal Mansukh
3). Kitab Al-Muqaddam wal Muakhir fil
Qur‟an
4). Kitab Al-Manasikul Kabir
5). Kitab Al-Musnad berisi 4.000 hadits.
93.
94. Mempelajari dan mengenal
para mujtahid baik mujtahid
pada zaman Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa Sallam ,
sahabat maupun mujtahid
pembaharuan.