Laporan menyoroti kegiatan Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) pada Maret-Mei 2010, termasuk registrasi anggota baru, koordinasi pertemuan, pelatihan teknis, dan pengukuran stasiun radio oleh otoritas untuk memperoleh izin penyiaran. Laporan ini menggambarkan upaya JRKY dalam memperkuat kerjasama dan menata organisasi menuju tujuan bersama.
1. LAPORAN KEGIATAN
PERKEMBANGAN JRKY
MARET - MEI 2010
Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) sebagai wadah radio komunitas di Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam mencapai visi-misinya di butuhkan jalinan kerjasama yang lebih kokoh dan progresif.
Guna mencapai tujuannya maka pengurus JRKY periode 2009-2012 akan melaporkan kegiatan bulan
Maret sampai Mei 2010.
A. Kegiatan Bulan Maret 2010
1. Pengiriman Surat Peminjaman Tempat kegiatan Pertemuan Radio Komunitas, 2
Maret 2010. Pelaksanaan pertemuan radio komunitas se DIY akan diselenggarakan pada
hari senin, 15 Maret 2010 di Aula Balai Desa Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta.
Untuk mendukung proses kelancaran pelaksanaan pertemuan tersebut, sekretariat JRKY
memohon peminjaman tempat dana kelengkapannya kepada radio KARISMA FM
sebagai tempat kegiatan dan selanjutnya untuk pemindahan lokasi pertemuan di
serahkan kepada radio yang bersangkutan. Surat dengan nomer 030/SK/JRKY/III/2010
yang ditanda tangani oleh ketua JRKY dimaksud sebagai pendukung administrasi
kegiatan. Surat sudah di kirim ke radio KARISMA FM oleh bendahara II JRKY (Fidarini
Devi W) yang sekaligus menyerahkan subsidi JRKY sebesar Rp 100.000,-. Surat telah
diterima oleh Bung We mewakili KARISMA FM dan juga di dampingi oleh Bung SB selaku
kooordinator kegiatan. Surat telah diterima sekitar pukul 11.00 Wib di lokasi radio komplek
PKBM Kradenan Banyuraden Gamping Sleman.
2. Radio Agricia mergistrasi diri, 03 Maret 2010. Radio Agricia FM yang beralamat di Lab.
Komunikasi Pertanian Lt. 3 Sayap Utara Gedung Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas
Pertanian UGM Sleman Yogyakarta, yang diwakili oleh Mbak Fidarini Devi W selaku
Humas, meregistrasikan diri untuk di daftar menjadi anggota JRKY dan mendapat Nomer
Induk Anggota (NIA) 019.7.03.2010 . Persyaratan yang telah dikumpulkan seperti Profil
radio, Surat pernyataan menjadi anggota serta FC Badan Hukum. Untuk FC Badan
Hukum, radio Agricia membuat pernyataan untuk meminta waktu 2 (dua) bulan untuk
mengumpulkannya. Sekitar bulan Mei 2010, radio Agricia akan berbadan hukum. JRKY
mendorong niat setiap radio komunitas untuk segera berbadan hukum. Untuk
mendapatkan Nomer Induk Anggota (NIA), JRKY memberi kelonggaran kepada radio
komunitas sampai Desember 2011. Hal ini mendorong agar anggota JRKY memiliki
legalitas minimal Badan Hukum selanjutnya melalui divisi advokasi dan perijinan akan
mendorong untuk melakukan proses izin. Radio Agricia FM saat ini bergerak di frekwensi
107.8 Mhz atau kanal 203. Salah satu radio komunitas berbasis kampus dan konsen
dengan isu pertanian dan pengembangannya.
3. Divisi Pelatihan dan Pengembangan melakukan Perbaikan/Pengecek Pemancar
BBM, 5 Maret 2010. Divisi Litbang JRKY kembali melakukan pengecekan terhadap radio
BBM FM. Kegiatan tersebut tertunda karena adanya kegiatan yang bersamaan.
Koordinator Litbang Kokoh Handoko menyampaikan hal tersebut Kepada pengurus BBM
FM. Pengecekan dan pengukuran spektrum frekwensi pemancar BBM dilakukan di lain
hari. Keluhan yang dirasakan BBM FM adalah daya pancar yang mengalami penurunan
serta power yang tidak stabil.
2. 4. Koordinasi Pertemuan Rakom se DIY, Sleasa, 9 Maret 2010 di Karisma. Rencana
pertemuan radio komunitas se DIY akan diselenggarakan pada tanggal 15 Marte 2010.
Koordinator kegiatan bersama JRKY pada hari Selasa, 9 Maret 2010 melakukan
koordinasi akhir untuk menetukan segala sesuatu yang menyangkut pelaksanaan
penyelenggaraan pertemuan. Koordinasi yang di hadiri oleh Bapak Samuel Bahari
(koordinator kegiatan/karisma fm), Bung Wisnu (MC/karisma), Bapak Haribawa (Litbang
JRKY, Kuncoro (Advokazin JRKY), Fidarini Devi (Bendahara II), Wied Sunan Widodo
(litbang JRKY) dan Mardiyono (ketua). Koordinasi bertempat di Aula Karisma di mulai dari
pukul 13.30 -17.00 Wib. Sangat di sayangkan sekretaris JRKY tidak bisa hadir. Hasil
koordinasi diantaranya :
1. Undangan yang di distribusikan lewat temen-temen pelaksana :
a. Karisma (7 eks)
b. Haribawa (15 eks)
c. Fidarini (7 eksp)
d. Kuncoro (7 eksp)
e. Andri S (10 eksp)
f. Wied Sunan ( 10 eksp)
g. Irwan S (7 eksp)
h. Mardi (20 eksp)
2. Undangn juga dilakukan lewat email,SMS, dan web site
3. Jumlah undangan yang di buat sebanyak 80 eksemplar
4. Untuk hiburan, konsumsi dan kelengkapan pertemuan akan disiapkan karisma fm.
5. Surat menyurat disiapkan sekretariat JRKY
6. Undangan di buat atas pertisipasi radio KOMPAK FM
7. JRKY hanya bisa mensubsidi Rp 100.000,-
8. Diharapkan undangan bisa tersebar dan sampai ke lokasi radio yang dituju
9. Jumlah peserta diharapkan sesuai target yaitu 100 peserta.
10. Peseta petemuan bisa konfirmasi ke Bung Wisnu karisma.
Koordinasi yang dilakukan dengan santai dan mendiskusikan tentang apa dan bagaimana
JRKY kedepan serta banyak usulan yang disampaikan menjadi perbendaharaan JRKY.
Ususlan sepert :
a. Pembuatan ILM bersama yang di koordinir JRKY
b. Pelibatan anggota JRKY dalam program kedepan
c. Pengangkatan radio komunitas lewat event
d. JRKY harus kompak dulu
e. Logo JRKY yang didukung rakom anggota (backdrop)
Usulan dan saran akan menjadi agenda dan rencana kerja kedepan, JRKY menyadari,
nama besar namun isi keropos. Pengurus berusaha memperbaiki dan menata secara
internal dan terukur sehingga semua program dapat di list untuk dapat dilaksanakan satu
persatu.
5. Bapak Suatmaji (Balmon DIY) koordinasi dengan JRKY Menginformasikan bahwa
tgl 15/17/18 Maret 2010 akan melakukan pengukuran di 3 rakom yaitu : Pamor FM,
BBM FM, dan Rasida FM. Pengukuran radio komunitas yang telah melalui tahapan EDP,
RK dan FRB untuk segera mendapat perintah pengukuran dari dirjen postel Jakarta
3. memalui Balmon di daerah. Untuk bulan maret 2010 ini 3 radio komunitas akan
dilaksanankan pengukuran. Radio BBM, Rasida dan Pamor adalah 3 rakom yang terakhir
setelah melalui tahapan EDP. Pihak Balmon berharap saat dilakukan pengukuran, pihak
radio bisa mempersiapkan tehnisinya untuk mengetahui kondisi stasiun radio bila
mengalami gangguan dan segera di perbaiki. Tahapan ini sangat penting untuk
mengetahui kelayakan pemberian IPP (Izin Penyelenggaraan Penyiaran) bagi radio
komunitas. Pelaksanaan pengukuran untuk radio Pamor Kretek Bantul telah dilakukan
pada tanggal 15 Maret 2010 oleh tim monitoring Balmon yang di awaki oleh Bapak Amir
Syariffudin beserta tim. Pelaksanaan pengukuran meliputi diferensiasi frekwensi,
katepatan frekwensi, jarak layanan,standarisasi pemancar, ketinggian tower,ketepatan
antene, daya pancar, resonansi gelombang yang dipakai. Akan menjadi catatan bagi
balmon untuk radio komunitas yang masih tidak sesuai aturan yang berlaku. Pada tanggal
17 Maret 2010, radio BBMFM juga dilakukan pengukuran. Divisi Litbang JRKY Kokoh
Handoko turut serta dalam pengukuran ini. Balmon melakukan pengukuran dari struktur
pemancar sampai gelombang yang dihasiilkan setelah melewati antene. Pengecekan dan
pengukuran untuk radio BBM FM ini berlangsung hampir 4 jam yang juga dihadiri oleh
pengurus dan tehnisi radio setempat. Sedangkan untuk radio Rasida FM, pelaksanaan
pengukuran dilakukan paa hari Kamis, 18 Maret 2010. General Manajer Arie telah di
hubungi oleh JRKY dan Balmon untuk mempersiapkan tehnisi dan pengurus radio saat
pengukuran, sehingga diharapkan rekomendasi Balmon dalam hal pengecekan dan
pengukuran dapat segera diatasi oleh tehnisi. Pengukuran yang berlangsung lancar dan
sesuai prosedur yang berlaku telah dilakukan oleh pihak Balmon DIY untuk radio
komunitas.
6. Pertemuan Radio Komunitas, 15 Maret 2010 di Balai Desa Banyuraden Gamping
Sleman. Kegiatan Pertemuan radio komunitas se DIY dilaksanakan pada hari senin, di
Aula Gedung Pertemuan Balai Desa Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta.
Koordinator kegiatan pertemuan, Samuel Agung Bahari dalam siaran persnya
mengatakan bahwa acara ini akan di hadiri oleh semua radio komunitas di DIY baik yang
sudah kedaftar maupun yang belum juga yang sudah menjadi anggota maupun yang
belum. Acara yang bekerjasama dengan JRKY selain pertemuan radio komunitas juga
akan disampaikan Laporan Tahunan Ketua JRKY. Kegiatan ini juga dihibur oleh BM Plus
dan Organ Tunggal Bapak Teguh DKK. Acara yang dipandu oleh Bung Wisnu dan Bung
Raka Karisma ini juga merupakan ajang keakraban radio komunitas. Kegiatan ini juga
mengundang JPRK (Jaringan Pendukung Radio Komunitas), Tokoh Media, LOS DIY,
KPID DIY, Dishubkominfo, Balmon serta pihak pihak yang peduli dengan JRKY.
Penyerahan secara simbolik papan nama untuk radio komunitas atas kerjasama dengan
LOS DIY di wakili dari Radio Murakabi FM Sermo Kokap Kulon Progo. Acara yang
dipandu oleh Bung WE dan Bung Raka dimulai pukul 14.30 Wib. Dalam laporannya
tahunan, ketua JRKY menegaskan kembali bagaimana mengembalikan rasa bangga bagi
pengurus JRKY dan radio komunitas untuk merasa handarbeni menjadi bagian dari
JRKY. Dalam kesempatan ini juga disampaikan langkah dan program JRKY ke depan
dalam menata organisasi ke arah yang semakin baik dan tertata. Selanjutnya juga
disampaikan 3 agenda untuk 1 Windu JRKY seperti kegiatan Pelatihan Tehnis Tehnisi
bersama Akprind, Sarasehan dan refleksi 8 tahun JRKY serta aksi sosial sunatan massal.
Kegiatan akan dilaksanakan sekitar Mei 2010. Dalam acara rembug dan pertemuan radio
komunitas se DIY, persoalan izin dan standarisasi menjadi topik yang ditanyakan kepada
KPID dan Balmon DIY. Persoalan lain seperti Nomer Induk Anggota, kekosongan
pengurus JRKY. Pertanyaan lain menyangkut prosedural perizinan serta apa kompensasi
kalau menjadi anggota JRKY dan manfaatnya apa saja.
7. Radio Suara Malioboro FM, meregistrasi diri menjadi Anggota JRKY, 15 Maret 2010.
Keberadaan JRKY melalui divisi pendataan dan jaringan melakukan penataan ulang radio
4. komunitas dengan memberikan Nomer Induk Anggota (NIA) untuk radio komunitas yang
menjadi anggota JRKY. Melalui email yang dikirim ke sekeratriat JRKY pada tanggal 12
Maret 2010 dengan melampirkan 3 data yang seperti Surat pernyataan, profil dan need
assesment serta logo suara malioboro, untuk foto copy badan hukum akan diserahkan
saat pertemuan radio komunitas tgl 15 maret 2010. Sekretariat JRKY meregistrasi Suara
Malioboro dengan mendapatkan Nomer Induk Anggota (NIA) 020.7.03.2010. Surat
pernyataan di tandatangani oleh M. Ibnu Sumarno atas nama radio suara malioboro.
Dengan pendataan seperti ini, ke depan JRKY bisa mengangkat radio komunitas melalui
web JRKY dan segala aktivitas radio komunitas bisa diangkat dengan segala aktivitasnya.
8. Radio Magenta FM, meregistrasi diri menjadi Anggota JRKY, 16 Maret 2010. Dua
perwakilan personil radio Magenta FM, Mbak Noviana Ayu dan Mbak Vina menyerahkan
berkas untuk di daftar menjadi anggota JRKY. Berkas yang telah diserahkan adalah FC
Badan Hukum dan Surat Pernyataan kesanggupan, sedang untuk profil dan logo radio
akan di kirim lewat email. Sekretariat telah mencatat dan meregistrasi radio Magenta UNY
dan mendapat Nomer Induk Anggota (NIA) : 021.7.03.2010. Inisiatif untuk menjadi
anggota JRKY telah tumbuh atas kesadaran radio komunitas akan manfaat berjaringan.
JRKY akan mereposisi keberadaan anggota dan memperjelas peran dan fungsinya serta
mempertegas akan hak dan kewajiban.
9. Undangan Diskusi Media Penyiaran Komunitas di UAJY, 17 Maret 2010.
Membicarakan penyiaran komunitas hingga sekarang masih tidak pernah jelas. UU
Penyiaran 32 Tahun 2002 atau 8 tahun setelah di undangkan, keberadaan Lembaga
Penyiaran Komunitas masih menjadi polemik di antara pemangku kebijakan. PP nomer
51 Th 2005 semakin membelenggu radio komunitas. Diskusi tentang media Penyiaran
Komunitas yang diselenggarakan oleh Jurusan Komunikasi FISIPOL UAJY yang dihadiri
oleh praktisi, asosiasi dan pelaku serta pengamat begitu menarik. Kegiatan yang
direncanakan di mulai pukul 16.00 Wib mulur setengah jam. Kehadiran peserta seperti
Mas Imeng (mantan direktur CRI), A Darmanto (BPPKI), Lucas (dekan Fisip UAJY), Dina
Listyorini (Staff Pengajar Fiip UAJY), Anton Birowo (Dosen UAJY), Haribaowo (Diorama),
Adelia (MMTC), Mardi (JRKY), Masduki (Staff Pengajar UII), Adam Agus (pengamat),
juga pelaku TV Komunitas Grabag TV. Diskusi berjalan lancar diawali dari lontaran Mas
Imeng tentang keberadaan Isu Lembaga Penyiaran Komunitas yang telah masuk
prolegnas. Namun demikian keberadaan asosiasi sperti JRKI yang saat ini sedang mati
suri menjadikan gambaran nyata kalau advokasi yang belum berjalan. Selain masalah izin
yang menjadi momok bagi radio komunitas juga perlu adanya komunikasi JRK-JRK
daerah untuk mendorong asosiasi seperti JRKI untuk lebih berperan. Selain itu JRKY
melihat bahwa persoalan izin masih menjadi kendala bagi radio komunitas karena proses
yang panjang dan lama serta rumit dan keperpihakan KPID belum maksimal serta karena
masalah internal rakom yang tidak pernah beres dan selesai. Hal tersebut menjadi
masalah utama karena radio komunitas wajib di lindungi namun harus ada sikap yang
kongkrit. Asosiasi di daerah sepert JRKY tetap jalan dan mereposisikan keberadaannya
untuk bisa menjadi sarana mediasi, advokasi dan fasilitasi bagi radio komunitas. JRKY
telah bergerak dan siap untuk melakukan aksi nyata dalam membantu radio komunitas
untuk membantu proses izin. Persolan internal rakom menjadi tanggungjawab radio itu
sendiri. JRKY memandang perlu adanya pembagian yang jelas dan kongkrit untuk tidak
terjadi tumpang tindih dan asal asalan, mana wilayah radio komunitas dan mana wilayah
jaringan. Persoalan lain juga dihadapi oleh ATVKI yang masih berkutat dengan masalah
internal dan jumlah yang tidak pernah bertambah. Bapak Darmanto melihat bahwa
persolan revisi UUPenyiaran harus segera ditangkap dan ditindaklanjuti oleh asosiasi di
daerah maupun di pusat untuk melakukan aksi nyata. Selain persolan internal rakom
serta profesional rakom yang sampai saat ini tidak ada kemajuan, sehingga belum ada
yang bisa dibanggakan untuk sebuah radio komunitas.
5. 10. Undangan EDP Rakom Wijaya, 18 Maret 2010. Kegiatan pelaksanaan Evaluasi Dengar
Pendapat (EDP) untuk radio Komunitas Karangtaruna Parikesit atau lebih dikenal Radio
Widjaya ini berlangsung pada hari Kamis, 18 Maret 2010 bertempat di Pendopo Balai
Desa Wedomartani ,Pokoh Wedomartani Ngemplak Sleman. Kehadiran pihak Muspika
seperti Lurah Desa, Camat Ngemplak, Polda DIY, Koramil, Polsek serta humas Pemkab
Sleman serta radio komunitas di wilayah Sleman. Pada sesi pemaparan yang diklakukan
oleh pemohon di sampaikan bahwa keberadaan radio komunitas Widjaya ini di inisiatori
oleh kalangan muda karang taruna. Keberadaa radio Widjaya ini diharapkan bisa menjadi
sarana dan alat komunikasi serta pembelajaran bagi warga sekitar Desa Wedomartani
Ngemplak Sleman. Melihat dinamisasi masyarakat yang semakin berkembang serta
tayangan televisi yang semakin menghegemoni masyarakat sekitar Wedomartani,
karangtaruna Parikesit berusaha hadir untuk turut serta dalam mencerdaskan dan
menginformasikan perkembangan sekitar desa. Diharapkan peran serta dan dukungan
masyarakat sekitar Desa Wedomartani lebih kongkrit dan jelas. Proses perizinan melalui
tahapan verifikasi administrasi dan faktual yang dilanjutkan dengan EDP adalah tahapan
penting namun demikian yang perlu digaris bawahi adalah dinamisasi internal pengurus
radio untuk tetap solid dan saling mendukung. Program acara yang dihasilkan diharapkan
bisa menjadi representasi dari keinginan masyrakat sekitar jangkuan yang dilayani
sehingga keterlibatan elemen masyarakat yang beragam dapat diwadahi di radio ini.
JRKY melihat, bahwa kehadiran radio Widjaya ini menambah semarak semakin
beragamnya radio komunitas dalam berkompetisi dengan lingkungannya yang semakin
dinamis. Keberlangsungan radio Widjaya tidak bisa lepasa dari dukungan warga sekitar.
JRKY sebagai wadah radio komunitas, berharap agar radio Widjaya segera bergabung
dan mendaftarkan diri menjadi anggota JRKY, sehingga peran dan fungsi radio komunitas
melalui jaringan semakin terarah. Acara yang diakhiri dengan penandatanganan berita
acara oleh Komisioner KPID DIY seperti Rahmat S Ariffin, Tri Suparyanto, Teguh
Raiffianto,Ki Gunawan dan Igusti Ngurah Putra. Dua Komisioner tidak hadir yaitu Iswandi
Syahputra dan Ibu Surach Winarni. Akhir dari acara ini adalah penutupan yang dilakukan
oleh ketua Sidang yaitu Teguh Ariffianto.
11. Rapat Koordinasi Pengurus, Minggu, 21 Maret 2010 tempat di philanos. Bertempat di
Jl. C Simanjutak 80 Yogykarta atau utara salon larissa, rapat koordinasi pengurus JRKY.
Kegiatan di mlaui pukul 14.30 sampai 17.30 Wib. 3 Agenda yang dilakukan adalah :1.
Rapat bulanan pengurus JRKY, 2. Pembentukan panitia sarasehan 8 tahun JRKY, 3.
Mempersiapkan tim koordinasi radio komunitas, 4. Mempersiapkan agenda pembahasan
permasalahan radio komunitas. Kehadiran pengurus adalah modal penting bagi
keberlanjutan program jrky. Bapak Haribawa (diorama), Sri Kuncoro (BBM),Fuad Fauzi
(Sadewo), M. Adib (Sadewo),Adelia (MMTC), Fidarini (Agricia) dan Mardiyono (ketua).
Acara d di buka dengan berdoa, selanjutnya beberapa keputusan yang telah disepakati
dalam rapat koordinasi:
1. Agenda rapat bulanan di mohon kepada pengurus untuk bisa menyempatkan datang
(3 jam untuk JRKY dalam sebulan)
2. Kepada pengurus yang tidak hadir harus mematuhi keputusan rapat yang telah di
sepakati.
3. Untuk berbicara keluar hanya satu pintu yaitu Ketua. Ketua bisa menunjuk untuk
diwakili atas nama ketua.
4. Panitia sarasehan telah dibentuk dengan koordinator kegiatan Bapak Haribawa
(Diorama) daftar panitia terlampir.
5. JRKY membuka pendaftaran untuk mendapatkan NIA sampai Desember 2011 atau 3
bulan menjelang musang IV 2012.
6. JRKY mengeluarkan tentang status radio komunitas yang dapat dilihat di web JRKY.
6. 7. Pembentukan tim koordinasi radio komunitas akan dilakukan segera untuk
mengetahui masalah yang dihadapi oleh rakom anggota JRKY.
8. Tempat sarasehan ditetapkan di MMTC, rabu 6 Mei 2010. Proposal segera dibuat
dan segera di kordinasikan.
9. Akan di buat angket/blanko sederhana untuk mengetahui penilaian radio komunitas
terhadap kwalitas pertemuan. Isi menyangkut pertemuan (harapan dan saran) lebih
baik, masalah radio komunitas yang dihadapi, harapan terhadap pengurus JRKY.
10. Selasa, 23 Maret 2010 panitia sarasehan akan bertemu dengan direktur TV dan
Radio MMTC untuk silaturahmi dan mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan.
11. 3 agenda (Pelatihan tehnik Tehnisi, Sarasehan dan aksi sosial sunatan masaal)
akan dijadikan satu dalam publikasi undangan.
12. Logo radio komunitas anggota JRKY akan di pajang dalam Backdrop, spanduk dan
publikasi undangan.
13. Bagi pengurus JRKY, wajib hadir dalam rapat bulanan yang diselenggarakan setiap
bulan.
14. Semua divisi di mohon merencanakan agenda kegiatan 1 tahun kedepan bentuk
kegiatan yang akan dilaksanakan.
15.
Keputusan ini telah ditetapkan sebagai agenda kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
mengangkat radio komunitas dan JRKY
12. MMTC RADIO meregistrasi diri menjadi anggota JRKY, 22 Maret 2010. Keberadaan
radio MMTC sebagai radio komunitas telah ditegaskan oleh direktur MMTC Radio dan TV
Kusumo. Hal tersebut di buktikan dengan pembuatan badan hukum atas nama MMTC
Radio sebagai Lemabag Perkumpulan Penyiaran Radio Komunitas. Akte dengan Nomer
4 Tahun 2010. Keberadaan MMTC sebagai pencetak broadcaster handal dengan fasilitas
labolaturium yang sangat lengkap menjadikan bukti bahwa keberadaan radio MMTC.
Diwakili oleh Andi Irvan Mastulen sebagai stasion Manager mewakili MMTC Radio
meencatatkan diri sebagai anggota JRKY dengan mendapat Nomer Induk Anggota (NIA):
022.7.03.2010. Dengan fasilitas yang sangat lengkap dan sangat layak sebagai radio
komunitas karena keberadaannya di kampus diklat MMTC, maka sumberdaya yang
dimiliki tidak pernah kehabisan. Sarana dan prasarana yang sangat lengkap sebagai bukti
kalau MMTC Radio memposisikan sebagai radio labolaturium pendidikan. Pengajuan izin
ke KPID DIY sebagai salah satu syarat penting akan segera dilakukan untuk segera
dilakukan verifikasi administrasi dan faktual serta EDP. Sebagai anggota JRKY tentunya
MMTC Radio yang bergerak di 107.7 Mhz harus bisa bertoleransi dengan radio komunitas
lainnya. JRKY melihat keberadaan MMTC sebagai mitra pengembangan pelatihan
managemen radio. Sebagai bentuk kegiatan lanjutan, untuk hari jadi ke 8 JRKY acara
sarasehan yang direncanakan pada tanggal 6 Mei 2010 bertempat di MMTC Radio.
Sebagai rangkaian 3 kegiatan yaitu sarasehan, pelatihan dan aksi sunatan massal.
13. Undangan Sosialisasi SP3SPS, Kamis, 25 Maret 2010 di Aula Dishubkominfo DIY.
Perubahan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)
Peraturan KPI Nomor: 02/P/KPI/12/2009. KPID DIY melakukan sosialisasi untuk lembaga
penyiaran radio dan televisi baik Publik,Komersial dan berlangganan, sedangkan untuk
penyiaran komunitas di wakili oleh Jaringan. Dalam pemaparannya dari 2 komisioner
yaitu Bapak Teguh Ariffianto dan Ibu Surach Winarni menyoroti bahwa sangat banyak
perubahan untuk P3SPS saat ini. Sebagai perbandingan P3SPS perubahan memuat 31
bab dan 57 pasal. Ketentuan Umum Bab I
a. Aturan yang dipakai untuk menjadi panduan tentang batasan apa yang
diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam penyelenggaraan penyiaran
b. Mengawasi sistem penyiaran di Indonesia
7. Dasar dan Tujuan Pedoman Prilaku Penyiaran Bab II
DASAR
• Peraturan Perundang-undangan
• Nilai nilai Luhur Agama
• Norma sosial yang berlaku di masyarakat
TUJUANYA
• Agar lembaga penyiaran menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan
• Ketaatan, kesadaran hukum
• Mengindahkan nilai-nilai agama, harkat dan martabat manusia
• Menegakkan Perinsip demokrasi dan perinsip jurnalistik
Isi Pedoman Prilaku Penyiaran Bab III
1. Penghormatan thd suku, agama, ras, antar golongan
2. Norma kesopanan, kesusilaan
3. Hak privasi dan pribadi
4. Perlindungan anak remaja dan perempuan
5. kelompok minoritas dan marginal
6. Kepentingan publik
7. Pembatasan program siaran terkait seksualitas
8. Kekerasan dan sadisme
9. NAPZA dan perjudian
10. Mistik dan supranatural
11. Penggolongan program siaran
12. Perinsip jurnalistik
13. Bahasa, bendera, lambang negara, lagu kebangsaan
14. Sensor dalam program siaran
15. Lembaga penyiaran berlangganan
16. Siaran iklan
17. Siaran asing
18. Siaran lokal dan SSJ
19. Siaran langsung
20. Siaran kuis, undian berhadiah, penggalangan dana
21. Peliputan bencana alam
22. Siaran PEMILU dan PEMILUKADA
23. Narasumber
24. Privasi
25. Pembawa acara
26. Siaran pembuka dan penutup
27. Pengawasan, pengaduan dan penanggungjawab
1. Bab IV ps. 6,7 Lembaga penyiaran wajib menghormati suku, agama, ras, antar
golongan Dan dilarang merendahkan suku agama, ras, antar golongan dan atau
melecehkan perbedaan individu dan kelompok mencakup keragaman budaya,
gender usia dan kehidupan sosial ekonomi
2. Bab V Ps. 8 Lembaga penyiaran wajib menghormati norma kesopanan, kesusilaan,
berhati-hati agar tidak menimbulkan efek negatif terhadap keanekaragaman
khalayak
8. 3. Bab VI Ps. 9 Penghormatan terhadap Hak privasi dan pribadi
4. Bab VII Ps. 10 Perlindungan terhadap anak-anak remaja dan perempuan
5. Bab VIII. Ps .11 Perlindungan terhadap kelompok minoritas dan marginal
a. Pekerja
b. Penyimpangan orientasi seksual
c. Ukuran Fisik tidak normal
d. Cacat fisik
e. Keterbelakangan mental
f. Penderita penyakit tertentu
6. Bab IX. Ps. 12 Perlindungan terhadap Kepentingan publik
7. Bab X. Ps. 13 Pembatasan Materi program siaran terkait seksualitas (pembatasan
adegan seksualitas sesui golongan program siaran )
8. Bab XI Ps. 14 Pembatasan materi program siaran Kekerasan dan sadisme
9. Bab XII. Ps. 15 Pembatasan materi program siaran NAPZA , alkohol dan perjudian
10. Bab XIII. Ps. 16 Pembatasan Materi Program siaran Mistik dan supranatural
11. Bab XIV. Ps. 17 Penggolongan program siaran
Lembaga penyiaran wajib memperhatikan penggolongan program siaran
berdasarkan usiadan kedewasaan Khalayak
* Kode Klasifikasi A. utk anak-anak dibawah 12 tahun
* R. Remaja , usia 12-18 tahun
* D. Dewasa, usia diatas 18 tahun atau sudah menikah
* S.U. semua umur
* B.O. Bimbingan Orangtua, himbauan tambahan bagi klasifikasi
Adan R
12. Bab XV. Ps. 18 . Perinsip-Perinsip Jurnalistik
Lembaga penyiaran wajib menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalistik
1. Akurat , Berimbang, Adil
2. Tidak beritikat buruk
3. Tidak menghasut dan menyesatkan
4. Tidak mencampuradukkan fakta dan opini
5. Tidak menonjolkan unsur sadistis
6. Tidak mempertentangan suku, agama, RAS dan antar golongan
7. Tidak membuat berita bohong, fitnah atau cabul
8. Lembaga penyiaran wajib tunduk pada kode etik jurnalistik yang ditetapkan oleh
dewan pers
9. PS. 19. Pencegatan narasumber dilakukan sesuai norma yang berlaku
10. Ps. 20. Peliputan tentang terorisme wajib memperhatikan kepentingan umum,
keamanan dan rahasia negara
13. Bab XVI Ps. 21 . Bahasa, bendera, lambang negara dan lagu kebangsaan
1. Lembaga penyiaran wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, kecuali program lokal dan asing
9. 2. Lembaga penyiaran yang memakai bahasa asing hanya boleh menyiarakan
30% dari total jam siaran
3. Ps 22 jika memakai Bendera, lambang negara, harus sesuai ketentuan
petrundang-undangan yang berlaku
14. Bab XVII. Ps 23. Sensor rogram siaran
1. Ps.23 Sebelum menyiarkan film atau iklan wajib memperoleh ijin lulus
sensor dari lembaga yang berwenang
2. Lembaga penyiaran TV wajib mempunyai sensor internal dalam siaran non
berita, seperti drama komedi, musik, dokumenter
15. Bab XVIII. Ps.24. Lembaga penyiaran berlangganan
1. Wajib melakukan sensor internal terhadap materi siarannya
2. Ps 25, memeliki kunci parental dan buku panduan , menerbitkan buku
panduan secara berkala
3. Ps 26. diharuskan membuat terjemahan bagi siaran asing
4. Ps. 27. Saluran program siaran, setiap LPB wajib membuat paling sedikit 10
% dari kapasitas saluran untuk menyalurkan produksi dalam negeri
5. Ps. 28 LPB dapat menyiarkan program acara sesui waktu penyiaran tempat
asal
16. Bab XIX. Ps 29 . Siaran Iklan
1. Lembaga penyiaran wajib berpedoman pada etika pariwara indonesia
2. Siaran iklan, atau ILm wajib memenuhi presentase waktu siar sesui aturan
yang berlaku
17. Bab XX. Ps 30 . Lembaga penyiaran dapat menyiarkan program siaran asing sesui
ketentuan undang-undang yang berlaku
18. Bab XXI Ps. 31 .Siaran lokal dan SSJ, wajib menyiarkan program siaran lokal dalam
sistem SSJ sesuai ketentuan perundang-undangan
19. Bab. XXII. Ps. 32 Siaran langsung, wajib berpedoman pada penggolongan program
siaran , durasi, dan waktu siar sesuai usia khalayak penonton
20. Bab. XXIII. Ps. 33 Siaran kuis, undian berhadiah, penggalangan dana, wajib
mendapatkan izin dari lembaga yang berwenang
21. Bab XXIV. Ps. 34 Peliputan bencana alam
1. Melakukan peliputan harus mempertimbangkan proses pemulihan korban
dan keluarganya
2. Tidak menambah penderitaan atau trauma korban bencana
3. Gambar korban, penderitaan harus sesui dengan konteks mendukung
tayangan
22. Bab XXV Ps. 35 Siaran PEMILU dan PEMILUKADA
1. Memberi waktu yang cukup, Bersikap adil, proporsional
2. Netral, tidak memihak, dilarang menyiarkan program yang dibiayai oleh
Kontestan
23. Bab XXVI Ps. 36 Narasumber
1. Menjelaskan keterlibatan narasumber dalam sebuah program siaran
10. 1. Lembaga penyiaran wajib memberitahukan tujuan, topik dan para
pihak yang telibat dalam sebuah program acara serta kontribusi
yang bisa diberikan, menjelaskan apakah siaran itu langsung atau
tidak langsung skaligus pengeditan, dan kepastian penayangannya
2. Wajib memberlakukan narasumber dengan hormat dan santun
2. Ps. 37 persetujuan narasumber,
1. dilarang menyiarkan tanpa persetujuan dari nara sumber
2. Dilarang melakukan intimidasi terhadap narasumber
3. Menghormati hak narasumber yang ingin identitasnya tidak
diketahui dei keselamatan diri dan keluarganya
3. Ps. 38 Ank dan remaja sebagai narasumber
1. Dilarang mewawancarai anak atau remaja dibawah usia 18 tahun
mengenai hal diluar kapasitasnya, mis perceraian dll
2. Mempertimbangan masadepan anak yang menjadi narasumber
3. Menyamarkan identitas jika berhubungan dengan polisi atau
peradilan atau tindak kejahatan seksual
4. PS 39. Narasumber menolak partisipasi
1. Setiap orang berhak menolak partisipasi dalam sebuah
program acara
2. Memberikan penjelasan yang proporsional jika ada
narasumber yang berhalangan hadir
3. Dilarang menyiarkan pernyataan yang bersifat penafsiran dan
penolakan terhadap kealpaanya
5. Ps. 40 Wawancara Telepon dan rekaman telepon
1. Meperkenalkan diri, dan menyampaikan tujuan acara
2. Memberitahukan siaran langsung atau gtidak langsung
3. Memberitahukan penyuntingan sebagi acara yang tidak langsung
4. Ps 41 . Percakapan langsung dg penelpon
5. Memperoleh identitas lengkap sebelum wawancara disiarkan
6. Pembawa acara mengigatkan langsung pada narasumber bila
menyampaikan hal yang tidak layak pada pemirsa
6. Pasal 42 perekaman tersembunyi
1. Memiliki nilai kepentingan publik yng tinggi
2. Dilakukan diruang publik
3. Digunakan untuk pembuktian isu atau pelanggaran
4. Usaha pendekatan terbuka tidak berhasil
5. Jika perekeman diketahui oleh obyek , maka rekaman
dihentikan sesui permintaan
6. Tidak disiarkan secara langsung
7. Tidak melanggar privasi orang yang kebetulan terekam
8. Tidak disiarkan bila obyek yang dituju menolak hasil
24. Bab XXVII Privasi,ps. 43 menghargai privasi dalam pembuatan program siaran
24. Bab XXVIII Pembawa acara
1. Bersikap netral, tidak beropini pribadi tidak menyudutkan narasumber
2. Tidak memprovokasi dan menghasut atau tidak merangkap sebagi
narasumber
11. 25. Bab XXIX. Ps. 45 Siaran pembuka dan penutup, wajib membuka dan menutup
siaran dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya
26. Bab XXX. Ps 46 - 54Pengawasan, pengaduan dan penanggungjawab
1. Ps. 46. Pengawasan
2. Ps. 47. Sosialisasi
3. Ps. 48-50,Pengaduan
4. Ps. 51, Hak jawab
5. Ps. 52, Materi siaran dan keputusan
6. Ps. 53, Penanggungjawab
7. Ps. 54. Pencatatan Pelanggaran
27. Bab XXXI Ps. 55-57Ketentuan penutup
Acara yang berlangsung di Aula Gedung UPDT Dishubkominfo Plasa Informasi di hadiri oleh
pimpinan lembaga penyiaran yang ada dfi Yogyakarta. Pada kesempatan yang sama, ketua
KPID DIY Rahmad S Ariffin mengatakan bahwa P3SPS ini bisa disosialisasikan kepada
penyiar dan tim kreatif untuk tetap menjaga citra siaran yang sesuai dengan P3SPS.
14. RN Linda (Radja FM) dan Ngadiyar (Poworo) mengundurkan diri dari pengurus
JRKY karena tidak bisa aktiv. 29 Maret 2010. Karena kesibukan yang sangat padat
serta tidak bisa membagi waktu untuk bisa berperan lebih aktiv, 2 (dua) personil pengurus
JRKY menyatakan mundur dari kepengurusan. Dari catatan sekretariat, selama 1 tahun
terakhir dalam buku daftar hadir pengurus dan daftar hadir rapat bulanan pengurus,
kedua personil tersebut memang sering absen. Mempertimbangkan hal tersebut,
sekretariat mengirimkan SMS tentang komitmen, apakah masih bisa aktiv dalam
kepengurusan JRKY. Dalam jawaban via sms, kedua personil menyatakan tidak bisa aktiv
dan mengundurkan diri untuk di ganti dengan personil lain. Kebijakan tersebut selanjutnya
menjadi kewenangan Ketua. Dalam keputusan rapat bulan Maret 2010.
15. Divisi Pelatihan dan Pengembangan melakukan pengecekan di Rasida FM, 31 Maret
2010. Koordinator Divisi Litbang JRKY, Kokoh Handoko melakukan pengecekan dan
pemantauan keberadaan radio Rasida FM 107.7 Mhz. Contak person Rasida sdr Ronny
Yahya menghubungi koordinator Divisi Litbang atas rekomendasi Balmon tentang hasil
pengukuran yang telah dilaksanakan. Balmon memandang perlu untuk memberikan
informasi sebenarnya kepada JRKY. Dalam pengecekan yang dilakukan pada hari Rabu
sekitar pukul 14:20 Wib beberapa catatan telah dikumpulkan untuk menjadi rekomendasi
radio Rasida fm. Beberapa hasil catatan khusus seperti :
a. Tentang kabel yang terlalu panjang (40 meter) tetapi tidak dimanfaatkan
secara baik sehingga perlu di lakukan penyesuaian untuk mendapatkan hasil
yang sesuai aturan. Misalnya kabel yang uwel-uwelan.
b. Pemancar yang besar (L-3000 watt) sudah sangat melebihi ketentuan
sehingga perlu dilakukan penyesuaian dan perbaikan sesuai ketentuan yang
berlaku.
c. Keberadaan pemancar yang dirasa tidak aman dan nyaman bila mengalami
gangguan atau kerusakan karena tempatnya yang tinggi sehingga sangat
beresiko sehingga perlu dilakukan penempatan yang dirasa mudah dan aman
baik perbaikan maupun perawatan.
d. Ketiadaan tehnisi tetap yang bisa diajak untuk koordinasi bila pemancar
mengalami kerusakan sehingga direkomendasikan untuk tetap berkomunikasi
dengan tehnisi rujukan yang mengerjakan selama ini.
12. Hal tersebut di rasa perlu untuk segera dilakukan perubahan sehingga proses pengukuran
Balmon segera bisa dilakukan kembali. Divisi litbang hanya bisa merekomendasikan kepada
pimpinan Rasida untuk selanjutnya menunggu kabar berikutnya. Birokrasi yang berbelit dan
rumit menjadi persoalan bagi pengelola Rasida dalam melakukan sikap dan tindakan yang
cepat.
.
B. Kegiatan Bulan April
1. Kemitraan JRKY dengan Depkominfo, 6 April 2010 di Saphir Hotel. Tawaran dari
Depkominfo untuk menyelenggarakan kegiatan pertemuan radio komunitas di Yogyakarta
di batalkan. Adalah Bapak Denny dari Depkominfo menghubungi sekeratriat untuk
menjalin kerjasama dengan JRKY. Rencana yang telah di sepakti dan di rancang oleh
Depkominfo di batalkan karena alasan pimpinan ada kegiatan di Amerika. Pemberitahuan
melalui sms dan di tujukan kepada ketua JRKY di sampaikan mendadak dari rencana
yang telah di sepakati. Istilah dalam lagu ”kau dulu yang berjanji dan kau yang
mengingkari” menjadi perbincangan yang menarik di radio komunitas.
2. Logo Radio Komunitas Anggota JRKY di tampilkan di Web JRKY, 7 April 2010.
Melalui perencanaan panjang yang dipersiapkan oleh sekretariat JRKY, penayangan
logo anggota JRKY dapat terwujud. Divisi Pelatihan dan Pengembangan beserta tim
tehnisnya yang di komandani Bapak Widodo segera meluncurkan logo rakom anggota
JRKY. Untuk tahap pertama ada 22 logo yang selanjutnya akan dilengkapi profil masing-
masing radio. Melalui web JRKY di: www.jrky.org anda bisa klik di profil anggota yang
selanjutnya akan terpampang profil dan keberadaan radio komunitas yang di maksud.
Salah satu fungsi dan peran JRKY memberikan fasilitasi untuk anggotanya agar di kenal
dan di ketahui pihak mitra sudah di lakukan. Diharapkan penayangan logo ini bisa
memberikan nilai dan manfaat yang positif untukberkembangnya radio komunitas di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Radio komunitas yang belum menjadi anggota masih di
beri kesempatan untuk meregistrasi dan mendaftarkan diri ke sekretariat. Upaya ini
dilakukan untuk memperjelas keberadaan radio komunitas agar mudah dalam
pemantauan dan advokasi bila menghadapi masalah.
3. Pembekalan radio komunitas penerima papan nama kerjasama JRKY dengan LOS
DIY, 8 April 2010. Pertemuan pengelola radio komunitas dengan Lembaga Ombusman
Swasta DIY sebagai tindaklanjut kerjasama yang di jalin selama ini. Bertempat di Ruang
Bawah Lembaga Ombusman Daerah DIY yang di hadiri oleh 13 utusan dari 20 radio
komunitas yang di undang. Acara yang di awali dengan pembekalan tentang apa dan
siapa LOS DIY itu oleh Ketua LOS Bapak Ananta Heru Pramono yang di pandu oleh
Bapak Bambang Farid Siswantoro. Pertemuan yang di lakukan secara santai juga terjadi
dialog antar pengelola rakom dengan komisioner LOS lainnya. Kehadiran Bapak
Supriyono dan Ibu Pilkeska juga memberikan penjelasan yang lebih lengkap apa dan
bagaimana tugas LOS serta peran yang harus dilakukan radio komunitas dalam
kerjasama ini. Radio komunitas yang hadir adalah
:RAG,KOMPAK,SWARAKOTA,DIORAMA,SUAKA,MENTARI,AJR,SADEWO,SWARADE
SA,KARISMA,RASIDA,BBM, LIMA CEMARA. Kegiatan ini diteruskan dengan pembagian
13. papan nama untuk 20 radio komunitas yang telah menjadi anggota JRKY. Kedepan
diharapkan banyak program-program yang dapat di fasilitasi oleh LOS. Pembuatan ILM
bersama atas nama JRKY akan di tindaklanjuti dengan pihak LOS. Agar ILM yang
diluncurkan ke radio anggota atas nama JRKY saja.
4. RADDEKA meregistrasi diri menjadi anggota JRKY, 8 April 2010. Satu lagi radio
komunitas yang terdaftar di JRKY meregistrasi menjadi anggota JRKY. Radio yang
terletak di dusun Salak Kawasan Konservasi Desa Semoyo Patuk Gunung Kidul
Yogyakarta. Nama RADDEKA sebagai nama trend bagi masyarakat kawasan konservasi
sudah sangat familiar. Menurut pengelola sekaligus penanggungjawab RADDEKA,
Bapak Suratimin bahwa badan hukum sedang dalam proses pembuatan dalam waktu 2
bulan,FC akan segera di kirim ke sekretariat JRKY. Aji sebagai kontak person RADDEKA
juga menegaskan bahwa proses badan hukum sedang berlangsung dalam pembuatan di
Notaris. Persyaratan untuk menjadi anggota dan mendapat Nomer Induk Anggota (NIA)
JRKY selan FC Badan Hukum, Profil dan Surat Pernyataan. Untuk RADDEKA
kekurangan FC Badan Hukum akan di serahkan 2 bulan berikutnya. RADDEKA mendapat
Nomer Induk Anggota (NIA) : 023.7.04.2010. RADDEKA merupakan radio yang ke 23
yang menjadi anggota JRKY. Dalam perkembangan selanjutnya, radio komunitas
anggota JRKY akan ditampilkan di web JRKY dalam profil anggota. Diharapkan hal ini
menjadi media publikasi anggota JRKY untuk di ketahui oleh mitra dan relasi JRKY.
Status RADDEKA saat ini aktiv bersiaran.
5. Undangan Seminar Nasional ” Menyelamatan TVRI, Menyelamatkan Ruang Publik
Pluralisme” Sabtu, 10 April 2010 di TBY. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik TVRI
saat ini seperti dalam dilema, satu sisi membutuhkan dana operasional yang besar
sedangkan satu sisi harus menjadi media publik profesional yang tidak memihak.
Wacana penggabungan dua lembaga penyiaran publik (TVRI dan RRI) terus
mengelinding bak bola salju. Secara tehnis akan sangat efisien dan dalam tataran
managemen akan efisien namun dalam konten dan sejarah keduanya memiliki latar
belakang yang jauh berbeda. Bila di bandingkan dengan lembaga penyiaran di luar negeri
seperti di Jepang maupun Korea akan sangat beda jauh. Seminar Nasional yang di
selenggarakan oleh MPM (Masyarakat Peduli Media) dengan Yaysan SET serta
dukungan USAID,TVRI dan SETARA. Acara ini di pandu oleh A. Darmanto (MPM)
dengan 4 (empat) Narasumber yaitu Garin Nugroho (Sineas/Yayasan SET). Roy Suryo
(Pakar dan Komisi I DPRRI), Prof. MusA As`arie (Dewan Pengawas TVRI dan Rektor UIN
Suka) dan Amir Effendi Siregar (Praktisi Media). Menurut Garin persoalan
menyelamatkan TVRI sebagai media publik yang plural harus dilakukan dari tangan
kekuasaan pemerintah, ini penting karena TVRI bukan sebagai corong pemerintah.
Namun yang lebih penting adalah bagaimana membangun image yang lebih kreatif dan
bisa memberikan tayangan yang lebih berkwalitas dan hanya sekedar siaran.Masa lalu
TVRI adalah satu-satunya lembaga yang sangat di nanti kehadirannya karena lembaga
ini menjadi bagian hidup masyarakat. TVRI Jogja pada masa kepemimpinan Bapak Ishadi
SK menjadi satu-satunya lembaga penyiaran yang banyak menghasilkan produk yang
berkwalitas dan bermuatan nilai budaya plural namun saat ini TVRI mengalami stagnasi
dari kungkungan TV Swasta. Roy Suryo menilai bahwa penyelamatan TVRI dari wacana
pengabungan harus diperjelas dan di pertegas. Dalam pembagian kanal digital nantinya,
peluang untuk berkembangnya TVRI semakin terbuka. Peran KPI dan KPID harus
menjadi lembaga yang struktural satu atap. Persoalan ini manjadi kendala manakala
anggaran KPID masih nebeng di pemerintahan propinsi sehingga KPID belum memiliki
daya tawar yang kuat terhadap pelanggaran di daerah. Pendanaan KPI dan KPID harus
dari APBN. Pendramatisasian di lembaga TV masih terjadi apalagi di TV swasta. Prof
14. Musa mengatakan bahwa penyelamatan TVRI harus di upayakan secara internal
menagemen. Membangun kreativitas yang lebih......Amir Efendi Siregar.... Seminar
Nasional yang di hadiri oleh kaum muda seperti dari BEM ,Ngo,Praktisi, Tokoh
masyarakat,Asosiasi,Radio dall.
6. Rapat Koordinasi panitia HUT 8 JRKY, Sabtu 10 April 2010 di Philanos. Rapat
koordinasi untuk mendengar perkembangan kegiatan panitia HUT 8 JRKY di hadiri oleh
Adelia, Haribawa, Wied Widodo dan Mardiyono sedangkan Fuad Fauzi dan Fidarini izin
tidak hadir. Beberapa keputusan yang di hasilkan :
a. Untuk rencana sarasehan pada tanggal 6 Mei 2010. Tempat di Join Lecture
MMTC, sound lainnya siap, Bacdruop pakai LCD untuk segera di disaind logo
yang akan di tampilkan . Konsumsi akan di support MMTC (Rp.1.000.000) di
usahakan snak dan makan siang. Adelia yang bertanggungjawab
b. Undangan akan di disaind sekertariat. Senin akan diambil Pak Haribawa
untuk ditawarkan di percetakan. Cari sponsor untuk undangan.
c. Konsumsi untuk pelatihan 7 Mei 2010 dan bacdroup sedang di usahakan,
kembali koordinasi dengan mas Kokoh posisi saat ini.
d. Undangan harus di distribusikan mulai 25 April 2010. Selain undangan juga
akan di tampilkan di Web, email dan SMS.
e. Untuk acara tanggal 9 Mei 2010, aksi sosial semua sudah siap tinggal peserta
sunat yang belum terpenuhi jumlahnya, masih menunggu sampai tanggal 15
April 2010.
7. Undangan yayasan Lesman Boyolali untuk pertemuan dengan radio komunitas di
DIY dan Jateng. Kegiatan lokakarya untuk radio komunitas dampingan Yayasan Letari
Mandiri (lesman) Boyolali. 7 radio komunitas yang berbasis pertanian atau lebih di kenal
dengan nama RKP (Radio Komunitas Petani) seperti Trisna Alami Sentolo Kulon Progo,
Intan Playen Gunung Kidul, Tanjungharjo Nanggulan Kulon progo, RJPH Jatiwangi
Boyolali, Petani Merapi, Petani Mandiri Tras Cluntang, Suara manunggal Semanu
Gunung Kidul. Bersama ketua JRK Jateng Renaldi berkodinasi untuk memberikan
perkembangan radio komunitas melalui legislasi undang-undang dan peraturan
pemerintah. Dalam diskusi yang di pandu oleh Narang (lesman) dan samsul sebagai
fasilitator menegaskan bahwa radio komunitas hadir dari persolan pengakuan radio
komunitas di UUP nomer 32 tahun 2002. Pengakuan telah di dapat namun dalam PP no.
51 tahun 2004 radio komunitas kembali di kungkung dengan persolan izin yang di anggap
memberatkan. Belum selesai dengan masalah satu telah muncul masalah berikutnya,
badan hukum menjadi persoalan urgen yang harus di slesaikan oleh setiap radio
komunitas belum bagaimana dapat siaran secara rutin dan berkelanjutan. Proses izin
yang panjang dan melelahkan menjadi kendala bagi pengelola. Masalah internal yang
tidak pernah selesai. Radio Komunitas tidak boleh siaran iklan namun hanya ILM. JRKY
sebagai wadah radio komunitas di DIY melihat pentingnya membangun jaringan dengan
semua pihak yang peduli dengan radio komunitas. Dalam penaataan organisasi, JRKY
masih harus banyak belajar dalam peran dan fungsinya sebagai organiasi jaringan radio
komunitas. Secara struktural, penataan organisasi mulai berjalan dan terlihat peran yang
di lakukan.
Dalam kegiatan lokakarya yang di hadiri oleh 25 personel pengelola radio komunitas
dampingan LESMAN terbaca bahwa sikap dewasa radio komunitas belum terbangun dan
terukur. Segala sesuatunya akan di kembalikan kepada LSM yang mendampingi namun
hal ini juga merupakan bukti bahwa LSM pendamping belum memahami karakter
komunitas dampingan dan masih menjadi sinterklas juga belum terbangun kemitraan
15. yang baik. Persolan badan hukum, operasional, izin, kendala tehnik (pemancar rusak),
tidak boleh iklan, masih tegantung tehnisi order menjadi perbincangan menarik dalam
lokakarya. Acara selama 2 (dua) hari dari tanggal 14-15 April 2010 bertempat di kantor
Lesman l. Regulo 79B Boyolali ini akan menggali segala persolan yang terjadi di radio
komunitas dampingan.
8. Panitia HUT 8 JRKY bertemu dengan Bapak Samuel Kristiyana di Kampus IST
Akprind, 15 April 2010.Rencana pelaksanaan Workshop Tehnik bagi radio komunitas
akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Mei 2010. Sebagai rangkaian kegiatan dari HUT 8
tahun JRKY. Workshop ini akan di fasilitasi oleh Aprind sebagai penyedia tempat dan
narasumber bersama Balmon dan divisi Litbang JRKY. Pada pertemuan tersebut hadir
Kokoh handoko selaku koordinator litbang,Haribawa koordinator kegiatan dan Mardiyono
ketua panitia. Dalam pembahasan rencana workshop tehnisi radio komunitas, Akprind
tidak bisa membantu konsumsi karena anggaran telah habis, namun rencana kerjasama
berkelanjutan dapat dirancang berikutnya. Radio komunitas harus dipersiapkan dalam
pengelolaan tehnik yang selama ini menjadi kendala utama. Diharapkan setiap semester
dapat dilakukan kegiatan rutin dalam bentuk pelatihan setelah workshop kali ini.
Dukungan dari berbagai pihak dapat di lakukan agar panitia bisa lebih maksimal bekerja.
Panitia melihat masih ada peluang untuk bekerjasama dengn pihak-pihak lain dalam
mendukung acar workshop kali ini.
9. Undangan EDP Radio PATAS FM, Kamis 22 April 2010. Evaluasi Dengar Pendapat
(EDP) PATAS 107.9 FM di laksanakan pada hari Kamis, 22 April 2010. Acara yang di
pandu oleh Ketua sidang Bapak Ngurah Putra dengan anggota Rahmat S Arifin,Tri
Suparyanto,Teguh Ariffianto dan Ki Gunawan. Kegiatan yang diawali dengan pemaparan
dari pemohon (PATAS FM) yang di wakili oleh Bapak Sudiman dan Dwi dialkukan secara
rapi dan tertata. Pada pelaksanaan tanya jawab dan dengar pendapat dengan komisioner
dan masyarakat pendukung dilakukan dengan lancar dan tertib, Dari balmon yang di
wakili Bapak Amir Suatmaji langsung melakukan pengecekan pemancar dan ruang siar.
Komisioner KPID berharap kegiatan EDP ini hanya satu langkah awal untuk menghadapi
tahap berikutnya sehingga pemohon (Radio Patas Fm) untuk melengkapi kekeurangan
dan menjalankan tahap berikutnya sebelim di terbitkan IPP. Ki Gunawan menyoroti agar
muatan lokal dan daerah setempat di tambahh jam siarnya dan lebih mementingkan
kegiatan sosial kemasyarakatann. Sedang Teguh Ariffianto lebih menekankan bagaimana
radio Patas FM bisa menjalankan siaran, bagaimana cara mendapatkan dana
operasional. Tri Suparyanto lebih menitikberatkan pada kelengkapan administrasi yang
harus di penuhi dan meminta ada pengganti Bapak Puji Prayitno dan siapa kontak
personnya. Dari masyarakat pendukung radio PATAS tidak banyak komentar dan tidak
ada pendapat, sehingga acara ini berjalan lancar dan dilanjutkan dengan
penandatanganan berita acara EDP yang disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat.
JRKY mendukung proses EDP ini sebagai bagian tahapan yang harus di jalani oleh
PATAS FM sebagai Lembaga Penyiaran Komunitas.
10. Pertemuan pembahasan pembuatan spot,adlip dan ilm. 22 April 2010. Bertempat di
Radio Persatuan Bantul 94,2 FM, anggota tim panitia seleksi penerimaan komisioner
Keterbukaan Informasi Daerah (KID) Bapak Farid Bambang Siswantoro (LOS) bersama
Bapak Arfan Faisal (Persatuan Bantu) sedang JRKY di wakili Bapak Mardiyono (Ketua)
dan Bapak Haribawa (Sekretaris). Agenda yang di mulai pukul 13.30 Wib di awali dengan
pemaparan anggota tim. Menjalankan amanat UU nomer 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP) . Propinsi DIY melalui dishubkominfo akan melakukan
penjaringan calon KIB di Daerah. Dalam melakukan kegiatan sosialisasi panitia adhoc
telah bekerjasama dengan semua institusi media masa baik cetak mapun elektronik.
16. Kegiatan ini lebih berfungsi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat untuk ikut
berpartisipasi dalam pemilihan komisioner KID DIY. Media Penyiaran yang akan di
gunakan adalah RRI,Retjo Buntung dan Persatuan Bantul. Untuk radio persatuan Bantul
di dalamnya telah inklud dengan JRKY karena yang memiliki administrasi secara resmi.
Dalam kerjasama ini panitia telah memberikan perbandingan JRKY 1:2 untuk persatuan.
Selanjutnya kontrak kegiatan dan Mou akan di tangani oleh radio Persatuan. Dalam
diskusi antara JRKY dan Radio Persatuan telah disepakati beberapa klausul :
a. Pembuatan iklan, adclip, dan ilm di produksi radio persatuan
b. Spot, Adclip dan Ilm akan menggunakan nama JRKY untuk radio komunitas
c. JRKY meminta sejumlah 23 radio komunitas untuk mendapatkan kompensasi
siaran.
d. Penayangan siaran untuk spot,adclip dan ilm disesuaikan dengan kondisi
radio masing-masing
e. Hanya radio komunitas anggota JRKY yang aktiv dan siaran yang akan di
berikan kerjasama sedang untuk rakom yang of air dan kadang-kadang siaran
akan diatur selanjutnya.
f. Semua proses administrasi akan di tangani oleh bendahara 2.
g. Besaran dana yang di peroleh JRKY sebesar Rp 1.150.000,-
h. Untuk pembagian dan distribusi di serahkan JRKY.
i. Pendistribusian akan dilakukan melalui email sedang pemberitahuan lewat
web dan sms.
j. JRKY tidak mendapatkan hasil dari kegiatan penyiaran ini.
k. JRKY akan memotong Rp 5000 sebagai bentuk iuran untuk semua rakom
yang mendapatkan program ini.
l. Bentuk laporan siaran akan disediakan JRKY
Hasil kesepakatan ini akan segera ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada tim seleksi
dengan menandatangani Mou yang di wakili radio Persatuan.
11. Menghadiri pembentukan pengurus RAG FM dan sosialisai LOS DIY. 24 April 2010.
Bertempat di Balai Sido Rukun Kecamatan Ngawen Gunung Kidul, perwakilan 6 Desa
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kecamatan Ngawen berkumpul dan
mendengarkan sosialisasi dari LOS DIY. Bapak Bambang Farid Siswantoro beserta
Bapak Andang beserta dua staff yaitu Mas Bagus dan Mas Sugeng hadir mewakili LOS
DIY. Kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi LOS DIY yang bekerjasama dengan
JRKY melelaui radio komunitas RAG FM. Koordinator kegiatan Bapak Wied Widodo yang
juga selaku wakil ketua JRKY berharap bisa membangkitkan kembali radio RAG yang
telah 2 tahun vakum tidak mengudara. Pergantian nama dan pengurus radio diharapkan
bisa memberikan nuansa lain untuk radio RAG. Pada kesempatan tersebut Ketua JRKY
juga berharap agar para pengurus yang terbentuk nanti harus bekerja keras untuk bisa
mewujudkan visi misinya dan harus komitmen dan loyal terhadap dinamika radio. Gelem
penake yo kudu gelem rekasane. Banyak radio komunitas yang muncul karena
kepentingan proyek semata, sehingga setelah proyek berakhir maka matilah radio
tersebut. Kejadian ini harus menjadi motivasi bagi pengurus RAG untuk berkaca,
mengelola radio komunitas itu gampang-gampang susah. Untuk persoalan perizinan radio
di lakukan sambil jalan tapi pasti, salah satu tugas pengurus adalah kembali memproses
izin yang telah lama terbengkelai.
12. Koordinasi dengan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) DIY, 26 April 2010.
Bertempat di Aula KPID DIY koordinasi antara JRKY dengan KPA DIY di laksanakan.
Pada pertemuan awal ini pihak KPA DIY yang hadir adalah mbak Dian ( project
manager) bersama mbak nana sedang JRKY di wakili ketua dan sekretaris. Pembicaraan
awal adalah mengetahui keberadaan dan informasi JRKY. Konsep kerjasama akan
17. dibicarakan lebih lanjut. KPA DIY akan mengandeng JRKY dalam program-program
penanggulangan AIDS di DIY dengan melibatkan radio komunitas anggota JRKY.
Kegiatan ini akan di susun dan di bicarakan pada pertemuan berikutnya.
13. Rapat koordinasi pantia dan pertemuan bulanan pengurus, selasa, 27 April 2010.
Bertempat di kediaman Fidarini devi (Bendahara) kegiatan koordinasi panitia HUT 8 JRKY
di laksnanakan. Hasil keputusan dan tindaklanjut dilapangan adalah :
1. Pembagian tugas distribusi undangan (28/4-4/5)
2. Persiapan pelaksanaan dan pembagian tugas di lapangan (2/5)
3. Pembuatan surat untuk narasumber (1/5)
4. Pengecekan kesiapan tempat dan kelengkapannya (5/5)
5. Konsumsi (snak berat) Sarasehan siap (adelia), konsumsi(snak berat)
workshop siap (KPID)
6. Materi sarasehan dan workshop disiapkan narasumber.
7. MC sarasehan MMTC, MC workshop Fidarini
8. Moderator disiapkan ketua
9.
Guna menjalankan tugas dan fungsinya, diharapkan semua panitia siap pada tanggal
pelaksanaan.
C. Kegiatan Mei 2010
1. Proposal kerjasama dengan KPA DIY dikirim, 3 Mei 2010. Pengiriman proposal
kerjasama ke sekretriat JRKY lewat email di lakukan oleh KPA DIY. Menjalankan salah
satu tugas dan fungsi KPA Provinsi DIY untuk mengkoordinasi penanggulangan HIV di
Provinsi DIY, memberikan informasi pada seluruh lapisan masyarakat, sangat penting
bagi KPA dan jaringannya untuk bekerjasama dengan media-media lokal yang menjadi
kunci bagi penyebaran informasi untuk masyarakat setempat. Untuk itulah KPA Provinsi
DIY bermaksud menjalin kerja sama dengan Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta
dalam rangka penyebaran informasi pada masyarakat di setempat.
Adapun bentuk kerjasama yang di tawarkan adalah ketersediaan jam siar di radio
komunitas termaksud. Adapun nara sumber dan materi yang akan dibahas di acara
tersebut akan disediakan oleh KPA Prov DIY.
Waktu dan kelengkapan siaran akan disediakan oleh JRKY, dengan koordinasi secara
komprehensif dengan pihak KPA. Materi dan ketersediaan nara sumber akan
dikoordinasikan bersama antara pihak KPA dengan JRKY. Kerja sama yang di jalin
dengan Radio Komunitas se-DIY ini bertujuan untuk membina dan memelihara
keberlanjutan penyebaran informasi dari KPA ke masyarakat luas. KPA juga berharap
bahwa setiap radio komunitas secara pro aktif menjadi semacam media center untuk
masyarakat pendengarnya, dengan menampung pertanyaan dari mereka untuk kemudian
meneruskannya pada KPA atau organisasi lain yang berhubungan langsung dengan
pertanyaan tersebut. Waktu pelaksanaan adalah 24 kali siaran di 24 radio komunitas di
DIY dalam rentang waktu Juni-Desember 2010.
2. Sarasehan : Refleksi 8 Tahun JRKY, 6 Mei 2010.
Bertempat di Auditorium MMTC Yogyakarta, HUT JRKY ke 8 terselenggarakan. Acara
yang di hadiri oleh perwakilan instansi seperti Bappeda, Dinsos,LSM,Ormas, Radio
Komunitas dan Tokoh Masyarakat. Acara sareshan yang di buka oleh Rektor STMM
18. MMTC Bapak DR. Ir. Sasongko Pramono Hadi,DEA. Dalam sambutannya Rektor STMM
MMTC berharap kegiatan yang dilaksananakan di MMTC ini menjadi kehormatan
tersendiri karena MMTC memeliki radio komunitas yang telah menjadi anggota JRKY.
Kedepan meminta agar JRKY bisa lebih berperan dan bisa memanfaatkan fasilitas MMTC
untuk kegiatan yang lebih produktiv dan bermanfaat bagi radio komunitas.Ketua JRKY
yang sekaligus ketua panitia mengatakan Rangkaian kegiatan HUT 8 JRKY akan
dilanjutkan dengan kegiatan workshop tehnik: bagi tehnisi radio komunitas yang akan
dilaksanakan pada hari sabtu,8 Mei 2010 di Kampus IST Akprint Yogyakarta sedangkan
kegiatan aksi sosial berupa khitanan massal akan di laksanakan pada hari Minggu,9 Mei
2010 di Plasa Informasi Aula Dishubkominfo Komplek KPID DIY. Usia 8 tahun bagi JRKY
adalah usia yang masih belia, usia yang masih akan tumbuh kembang menuju
kedewasaan dalam berorganisasi. Tantangan kedepan pasti akan lebih banyak dan
sangat berat. JRKY sebagai wadah radio komunitas di DIY saat ini sedang menata diri ke
arah yang lebih baik. Tidak bisa di pungkiri, sarana pendukung dan infrastruktur yang
masih minim dan sangat terbatas menjadi kendala utama untuk berkembang, selain SDM
yang terbatas. Keberadaan radio komunitas yang tumbuh dan berkembang sangat cepat
belum diimbangi dengan kepemilikan izin. Baru sekitar 12 radio komunitas yang telah
memasuki tahap EDP dan 5 menunggu IPP. Memasuki satu dasawarsa, banyak
tantangan yang akan dihadapi oleh JRKY. Oleh karena itu JRKY di harapkan mampu
mempercepat proses kemandirian dan profesionalitas radio komunitas di tengah karut-
marutnya persoalan penyiaran. Refleksi 8 tahun JRKY menjadi tonggak awal memulai
perubahan. Mampukah JRKY memainkan peran tersebut? Bagaimanakah peran dan
fungsi jaringan dalam memberdayakan radio komunitas.Bagaimanakah kepengurusan
ideal yang dipilih menjawabnya. Serta gerakan sosial seperti apakah kedepan. Diantara
tarikan konservatif dan progresif di tubuh JRKY? Kegiatan sarasehan ini mengundang
semua unsur stakeholder baik dari pemerintah, Ngo, ormas, lembaga independent, radio
komunitas dan media baik cetak maupun elektronik serta tokoh masyarakat. Harapannya
agar acara sarasehan HUT JRKY ke 8 lebih memiliki makna dan arti yang lebih kongkrit
dalam pemberdayaan radio komunitas di kemudian hari. Keberadaan JRKY lebih memiliki
makna dalam mengangkat dan memberdayakan radio komunitas ke depan. 3
Narasumber yang hadir adalah Bapak M Rahmad S Ariffin, Ketua KPID DIY mengambil
tema : Radio Komunitas dan Birokrasi Perizinan,Bapak Anton M Birowo Dosen Fisipol
UAJY mengambil tema : Radio Komunitas diantara tarikan konsevatif dan progresif di
tubuh JRKY dan Bapak A. Darmanto Peneliti BPPKI Kentrian Kominfo
membawakan materi : :Mempercepat proses kemandirian dan profesionalitas radio
komunitas di tengah karut-marutnya persoalan penyiaran. Acara yang di mulai pukul
09.45 sampai 13.00 Wib di pandu oleh ketua JRKY. 80 peserta undangan hadir. Persolan
radio komunita selalu menjadi masalah klasik, seperti izin, operasional dan regenerasi.
3. Workshop tehnik : Membangun tehnisi yang handal dan profesional, 8 Mei 2010.
Bertempat di Auditorium IST Akprind Yogyakarta workshop tehnik dilaksanakan. Dalam
rangkaian HUT ke 8 JRKY kegiatan ini menjadi momentum untuk bangkitnya radio
komunitas dalam menghadapi kendala tehnik yang seringkali menjadi momok utama.
Dalam sambutannya, Ketua BAT IST Akprind Yogyakarta Bapak Ir. Syaiful Huda,MT
menegaskan, IST Akprind sangat bangga di gandeng oleh JRKY dalam bidang tehnik
untuk pengembangan mutu radio komunitas dalam peningkatan kwalitas tehnisi radio
komunitas. IST Akprind sebagai lembaga tinggi pendidikan mempunyai tugas dan
tanggungjawab dalam partisipasi dengan masyarakat melalui pengabdian khususnya di
bidang pengembangan tehnik. Menyadari radio komunitas lahir dari masyarakat, maka
peran dan fungsinya harus jelas yaitu memberdayakan masyarakat komunitasnya melalui
media penyiaran radio. Kalau di ceritakan, radio komunitas itu ibarat daerah kumuh yang
19. di huni oleh orang-orang pinggiran dengan bedeng-bedeng yang sangat sempit dan
umpel-umpelan sedangkan radio swasta ibarat rumah gedong yang mewah dan luas
halamannya. Kedepan, BAT IST AKprind mengajak JRKY untuk bisa membuat skema
kegiatan yang lebih kongkrit dan maju dalam pengembangan rekayasa tehnologi ke
radioan. Sementara Kepal Seksi Penindakan Pelanggaran Frekwensi, Ibu Sri Anom
mengatakan, peran JRKY dalam memberdayakan radio komunitas harus mendapat
apresiasi karena Balmon DIY mempunyai tugas dan tanggungjawab dalam membina
radio komunitas menuju arah legalitas formal sesuai aturan yang ada. Balmon mengajak
JRKY dalam pelaksanaan pemantauan di lapangan untuk bisa mengkampanyekan dan
mensosialisaikan tentang pentingnya penggunaan frekwensi yang legal. Keberadaan
radio komunitas yang sangat berarti bagi komunitasnya harus di dorong menuju kearah
yang lebih baik melalui perizinan dan legalitas resmi. Balmon DIY sangat terbuka untuk di
ajak bekerjasama dengan JRKY dalam kegiatan tehnik melalui workshop maupun
pelatihan. Dalamsambutannya Ketua JRKY, mengatakan usia 8 tahun bagi JRKY adalah
usia yang masih belia, usia yang masih akan tumbuh kembang menuju kedewasaan
dalam berorganisasi. Tantangan kedepan pasti akan lebih banyak dan sangat berat.
JRKY sebagai wadah radio komunitas di DIY saat ini sedang menata diri ke arah yang
lebih baik. Tidak bisa di pungkiri, sarana pendukung dan infrastruktur yang masih minim
dan sangat terbatas menjadi kendala utama untuk berkembang, selain SDM yang
terbatas. Keberadaan radio komunitas yang tumbuh dan berkembang sangat cepat belum
diimbangi dengan kepemilikan izin dan tehnologi rekayasa yang masih senderhana selain
beberapa radio komunitas yang telah memiliki sarana standart, namun semua itu belum di
imbangi oleh tehnisi yang profesional. Untuk mempercepat proses pematangan radio
komunitas khususnya di bidang tehnik, workshop kali ini menjadi momentum bagi tehnisi
radio komunitas untuk belajar kepada ahlinya. Workshop tehnik ini menjadi momentum
dan tonggak awal memulai perubahan. Mampukah tehnisi radio komunitas memainkan
peran dalam keberlangsungan siaran tersebut? Bagaimanakah peran dan fungsi tehnisi
dalam mengatasi kendala tehnik, apa yang harus di lakukan?.Bagaimanakah tehnik
mengampu dan merawat sarana dan prasarana pemancar dan kelengkapannya yang
benar. Serta pengetahuan seperti apakah yang di butuhkan para tehnisi radio komunitas
kedepan? Workshop tehnik bagi tehnisi radio komunitas di buka oleh Bapak Ir,.Syaiful
Huda,MT Ketua BAT IST Akprind Yogyakarta. 3 pemateri adalah : Bapak Amir Suatmaji
(Balmon DIY), Bapak Samuel Kristiyana,ST,MT (BAT IST Akprind) dan Kokoh
Handoko,ST (Litbang JRKY). Bapak Amir Suatmaji lebih menekankan tentang proses
pengukuran frekwensi radio komunitas. Banyak pelanggaran yang dialakukan oleh radio
komunits seperti RASIDA FM, MMTC Radio dan radio di Klaten Jawa Tengah seperti 3M
dan Radione wong dndeso. Pola pemikiran pengelola radio komunitas yang harus bisa di
dengar jauh dari komunitas menjadi gambaran radio komunitas belum banyak memahami
tentang arti dan makna komunitas sebenarnya. Jarak 2,5 km melingkar, penggunaan
antene, ERP 50 watt dari antene, losis kabel dan daya pancar yang melebihi ERP serta
ketinggian antene yang banyak dilanggar. Radio komunitas harusdipahamkan, 50 watt
ERP adalah 50 watt keluaran dari antene setelah di kurangi losis kabel.Balmon sangat
terbuka dan menjadi mitra bagi semua pelaku penyiaran. Manfaatkan sarana dan
prasarana Balmon untuk menunjang secara tehnis bagi radio komunitas. Standarisasi alat
merupakan sebuah proses ketentuan yang harus di upayakan untuk peningkatan mutu
siaran radio komunitas agar tidak mengganggu frekwensi lain baik penerbangan maupun
telekomunikasi lainnya. Bapak Samuel Kristiyana lebih menekankan tentang tehnik
pengetahuan radio komunitas secara akademik, keberadaan radio komunitas harus
mengetahui pemahaman secara utuh dan standart pengelolaannya.Pengetahuan tentang
radio komunitas dalam arti sesungguhnya harus digali dari para tehnisi yang ingin maju
dan mengembangkan kemampuannya melalui workshop dan pelatihan. Koordinator divisi
20. Litbang JRKY lebih mengarah ke praktek secara tehnis di lapangan, seperti SWR itu
untuk apa, spektrum frewkwensi untuk mengetahu frekwensi yang baik dan benar.
Frekwensi yang runcing tidak menggangu frekwensilainnya. Damilod bisa di buat seperti
apa, bagiamana cara membuat osilator, pemanfaatkan tehnologi yang telah berkembang
dan tehnik-tehnik pembuatan antene. Acara yang di hadiri olah tehnisi, pengelola dan
aktivis rakom ini diharapkan bisa mewujudkan kegiatan yang lebih kongkrit untuk
pengetahuan tehnisi radio komunitas. Workshop menjadi awal untuk menuju kegiatan
berikutnya seperti pelatihan spesifik dan khusus serta fokus seperti pelatihan pembuatan
skema osilator, pemancar,antene, damilod, mpx,pengukuran kabel (dip),pengukuran
frekwensi dan lain-lain.
4. Aksi Sosial JRKY: khitanan Masssal, 9 Mei 2010. Bertempat di Aula UPTD
Dishubkominfo Komplek Plasa Informasi kegiatan aksi sosial dalam rangka HUT ke 8
JRKY di selenggarakan. Tujuan dari dipilihnya khitanan masal ini karena wujud
kongkritnya nyata dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat umum yang
membutuhkan. JRKY sebagai wadah radio komunitas di DIY memandang perlu dan
peduli akan peningkatan kesehatan masyarakat memalui khitan. Peserta yang hadir
sebanyak 25 anak khitan yang tersebar di 4 kabupaten dan i kota. Dalam sambutannya
ketua JRKY mengatakan usia 8 tahun bagi JRKY adalah usia yang masih belia, usia yang
masih akan tumbuh kembang menuju kedewasaan dalam berorganisasi. Tantangan
kedepan pasti akan lebih banyak dan sangat berat. JRKY sebagai wadah radio komunitas
di DIY saat ini sedang menata diri ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan kegiatan sosial
seperti khitanan Massal merupakan salah satu kiprah nyata yang dilakukan oleh radio
komunitas. Selain sebagai penyebar informasi, radio komunitas juga sebagai media
sambung nalar bagi warga komunitasnya untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi.
Peran ini menjadi sangat penting saat radio komunitas harus berkiprah nyata selain
menghibur bagi pendengar komunitasnya. Acara yang didukung oleh pemerintah Prov.
DIY dan dinas Sosial Kab. Bantul ini juga bekerjasama dengan pihak swasta lainnya yang
peduli dengan JRKY. Kegiatan ini semoga bisa berjalan setiap tahun dan dapat dirasakan
secara langsung oleh masyarakat luas yang membutuhkan.
5. Koordinasi dengan KPA DIY, 12 Mei 2010. Bertempat di Famale radio Jl. Yos Sudarso
Kota Baru Yogyakarta, koordinasi lanjutan program penanggulangan HIV/AIDS antaar
KPA dan JRKY. Mbak Dian wakil KPA selaku Project Manager berdiskusi untuk
mematangkan rencana kegiatan yang akan di mulai Juni 2010. Selama 24 kali di 24 radio
komunitas anggota JRKY atau selama 6 bulan. Setiap minggu akan dilakukan talkshow
secara roadshow. Hasil kesepakatan antara lain adalah :
1. Pelaksanaan program siaran talkshow akan di mulai awal Juni
2010
2. Tema besar telah ditentukan oleh KPA
3. Narasumber akan disediakan KPA
4. Pendanaan didukung penuh oleh KPA sedang
pendistribusiannya di serahkan JRKY
5. Jadwal talkshow di radio komunitas akan di tetapkan setelah
pertemuan radio komunitas anggota JRKY pada hari sabtu, 15
Mei 2010 di BBM
6. Pelaksanaan jadwal talkshow di usahakan siang-sore antara
senin sampai jum`at untuk rakom yang sulit dan jauh
jangkauannya, sedang untuk rakom di dalam kota bisa malam
atau sesuai kesepakatan dengan narasumber.
21. 7. JRKY diberi kewenangan penuh dalam mengelola pendanaan
program KPA. Rincian pendanaan program adalah : Setiap
radio komunitas mendapat jatah :Rp 500.000,- sudah
termasuk untuk tranport 3 narsumber+penyiar, iuran 1 tahun,
ilm dan operasional. Untuk radio komunitas Rp.200.000,-
Transport 3 Narasumber+Penyiar Rp.200.000,-. Iuran 1 tahun
Rp.60.000. Pembuatan ILM+Operasional : Rp.40.000,-
8. Akan ada penilaian bagi radio komunitas yang talkshownya
menarik dan akan ada hadiah dari KPA.
9. Akan dibuatkan stiker untuk radio komunitas yang telah
melakukan kampanye penanggulangani HIV/AIDS yang di
tempel di studio.
10. Undangan via sms koordinasi untuk 23 radio komunitas
anggota JRKY untuk membahas program talkshow dengan
KPA akan dikirim 13 Mei 2010 untuk pertemuan 15 Mei 2010
di lakukan oleh JRKY.
11. JRKY akan mengawal dan mendampingi kegiatan talkshow
selama program di radio komunitas.
Demikian hasil kesepakatan yang selanjutnya akan di tindaklanjuti dengan pertemuan
radio komunitas untuk shariing waktu dan kesiapan pelaksanaan.
6. Pertemuan Radio Komunitas Anggota JRKY untuk membahas program kerjasama
dengan KPA, Sabtu, 15 Mei 2010. Pertemuan radio komunitas anggota JRKY untuk
menyusun program dengan KPA DIY di laksanakan pada hari Sabtu, 15 Mei 2010 di
Radio Agricia FM, Komplek Fakultas Pertanian UGM Gedung perpustakaan sayap utara
lantai 3. Sebanyak 12 radio komunitas hadir dari 23 yang di undang. Undangan telah
disampaikan via SMS pada hari Rabu, 12 Mei 2010 dan email pada hari kamis, 13 Mei
2010 serta SMS pengingat pada hari jum1at, 14 Mei 2010. Pertemuan dilakukan di ruang
kuliah dengan di hadiri 27 peserta undangan. Pada penjelasannya: kegiatan program ini
hanya diberikan untuk radio komunitas anggota JRKY. Program ini di danai oleh KPA DIY
selama 24 kali di 24 radio komunitas. Rincian anggarannya adalah : Rp.
500.000/siaran/radio
1. Untuk Radio Komunitas Rp. 200.000,-
2. Transport untuk 3 Narasumber+1 penyiar Rp. 200.000,- atau @Rp.50.000/orang
3. Sisa Rp.100.000 dengan rincian : Rp.60.000 untuk iuran selama 12 bulan/radio. Rp.
40.000 untuk pembuatan ILM+Operasional.
4. Tema talkshow telah di tentukan oleh KPA DIY
5. Radio komunitas bebas memilih tema sesuai dengan karakter komunita yang
dilayaninya. Ada 3 tema yang ditawarkan.
6. Jadwal kegiatan terlampir dan telah disepakati bersama dalam forum:
7. Kegiatan talkshow ini akan dimulai Juni-Desember 2010
Keputusan tersebut telah ditentukan dalam forum bersama antar radio komunitas yang
hadir, bagi radio komunitas yang tidak hadir wajib mematuhi keputusan tersebut.
Perubahan harus di sampaikan ke koordinasi kegiatan 1 bulan sebelum pelaksanaan
talkshow di laksanakan.
7. Ucapan Selamat HUT 94 Kab. SLEMAN dari JRKY, 15 Mei 2010 di hal.4 Koran
MERAPI. JRKY melalui koran MERAPI edisi Sabtu, 15 Mei 2010 turut serta dalam
22. ucapan HUT 94 Kabupaten Sleman Propinsi DIY. Kegiatan ini sebagai upaya pengenalan
JRKY dan membuka jaringan serta mempromosikan keberadaan JRKY. Dokumentasi
koran ucapan telah di kliping oleh sekretariat sebagai bukti kegiatan. JRKY sebagai
wadah radio komunitas di DIY. Menjalankan amanat musang dan penataan internal JRKY
terus dilakukan menuju organisasi yang sehat dan tertata. Posisi JRKY dalam ucapan
selamat HUT 94 Kab. Sleman berada di kiri atas.
8. Undangan Koordinasi AKMS, Kamis 20 Mei 2010. Undangan pertemuan kader AKMS
(Advokasi,Komunikasi, Mobilisasi,Sosialisasi) terhadap program pemberantasan
Tubercolusis (TB) oleh SR PW Aisyiyah DIY berlangsung di Gedung Lt 2 PW
Muhammadiyah DIY. Utusan peserta dari berbagia elemen masyarakat dan instansi
terkait diharapkan bisa mengkampanyekan dan menemukan ”suspec” atau”diduga”
penderita TB di daerah layanannya. Project Manager TB PWA DIY,Dra Mahmumidah
Firdiana N dalam sambutannya mengatakan bahwa TB untuk di dunia Indonesia
peringkat 3 sedang yang banyak diserang dari kalangan usia produktiv usia 25-35 tahun.
Penyakait TB bukan penyakit kutukan dan turunan tapi akibat virus tubercolusis yang
hanya bisa di matikan lewat sinar matahari langsung. Rumah yang tidak ada ventilasi
udara dan lembab adalah tempat yang baik untuk berkembangnya virus ini. Menurut S
Akhadi,Skes dari Dinas Kesehatan DIY yang diwakili Rini seksi penanggulangan TB
mengatakan bahwa TB di DIY kalangan yang banyak diserang adalah laki-laki. Target
penemuan suspec baru terpenuhi 52% dari terget 70% sehingga masih jauh dari
capaian.Secara nasional persediaan obat sangat menyukupi, untuk DIY hanya Kab.
Bantul dan Kota Yogyakarta yang telah menyediakan anggaran obat untuk penderita TB.
Sistem DOTs telah diterapkan di hampir semua RS negeri dan swasta yang telah
bergabung. Obat TB gratis bagi penderita, efek samping yang diakibatkan dari minum
obat TB ini seperti mual-mual,pusing,nafsu makan berkurang menjadi banyak penderita
enggan berobat. Pengobatan selama 6 bulan rutin dan harus mendapatkan pengawasaan
dari kader terlatih. TB ini saudara sepupu HIV/AIDs sehingga penanggulangannya harus
serentak dan berkelanjutan. Dr.Agus Taufiqurahman,Mkes,Sps dari RSU PKU
Muhammadiyah Bantul menegaskan, TB ini sangat berbahaya karena selain menyerang
paru juga menyerang kelenjar. Program ini jangan hanya dijadikan project semata namun
harus dijadikan program berkelanjutan untuk membasmi TB secara total. Sistem
pemberantasannya harus bersinergi dengan semua unsur, sehingga peran dan fungsinya
masing-masing pelaksana dapat menjalankan tugas dengan baik, selama masih ada
funding program berjalan. Banyak kasus di puskesmas, dokter senior lebih sering
menjalankan TB ini sebagai project sehingga melupakan program TB di puskesmas
karena alasan dana funding sehingga target hanya sekedar laporan yang di manipulatif,
pembohongan hatinurani. TB sudah lama diberantas di Indonesia, karena semua hanya
project dan project sampai sekarang target tidak pernah terpenuhi. Pertemuan ini diakhiri
dengan diskusi dan pembuatan RTL untuk masing-masing peserta. Apa yang bisa
difasilitasi untuk program TB ini.
9. Undangan Diskusi bedah buku ”Jurnalisme Bencana, Bencana jurnalisme” 21 Mei
2010. Bertempat di ruang seminar Lt 3 gedung Perpustakaan Fisipol UAJY berlangsung
diskusi dan bedah buku karya Ahmad Arif wartawan Kompas. Dalam diskusi yang
dipandu oleh Yohanes Widodo(staf pengajar fisipol UAJY) juga menghadirkan
narasumber Mario Anton Birowo dosesn fisipol UAJY dan philipus SMS parere wartawan
tempo. Dalam diskusi yang berlangsung hangat terpapar bahwa bagaimana menjadi
wartawan saat terjadi bencana, menolong dulu atau mengabadikan lebih dahulu. Dua hal
yang menjadi persoalan pelik karena tuntutan profesionalisme kadang harus
meninggalkan empati. Buku itu juga merupakan sebagai otokritik terhdap pekerja media
yang terlalu di dramatisir untuk mendapatkan kisah yang goodnews. Namun demikian
banyak juga wartawan yang main asal comot dan tidak pernah berkonfirmasi dengan
23. narsumber yang berkompeten. Buku ini juga membedah tentang otokritik bagi wartawan
itu sendiri dalam bersikap yang lebih manusiawi dalam pemberitaan. Jurnalisme bencana
akan menjadi bencana bagi jurnalis itu sendiri saat sumber tidak akurat.
10. Pembubaran Panitia HUT 8 JRKY, 22 Mei 2010. Bertempat di Goebug Resto Jl.
Wonosari Ketandan Banguntapan, perempatan Ringroads Timur pembubaran panitia
HUT 8 JRKY di laksanakan. 8 personil pengurus yang aktiv dalam panitia berkumpul
dalam acara tersebut. Ketua panitia sekaligus ketua JRKY dalam sambutannya
mengatakan bahwa kegiatan HUT 8 JRKY telah terlaksana dengan baik, namun dmikian
perlu evaluasi dan koreksi untuk kegiatan kedepan. Jalan telahdi buka, komunikasi
dengan pihak luar telah di jalin, sekarang tergantung pengurus untuk menindaklanjuti. 3
agenda kegiatan yang telah terlaksana dari sarasehan:Refleksi 8 tahun JRKY (6/5)
dilanjutkan dengan Workshop Tehnik: Tehnisi Rakom(8/5) dan Aksi Sosial: Khitana Masal
(9/5). Kegiatan yang dilakukan merupakan satu rangkaian yang tersusun dan terlembaga
sesuai harapan organisasi. Pembangunan secara capaistas building dengan mengkoreksi
diri dengan refleksi adalah wujud nyata untuk kemajuan organisasi. Fasilitasi dengan
workshop: untuk tehnisi rakom yang bekerjasama dengan Perguruna Tinggi IST Akprind
menjadi wujud nyata peran dan fungsi jaringan ke depan. Kegiatan khitanan massal
menjadi aksi sosial yang lebih nyata peran jaringan dalam turut meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui khitanan massal. Evaluasi ini menjadi penting agar dalam kegiatan
berikutnya lebih baik dan meningkat kualitasnya. Momentum tersebut juga mengawali
kebangkitan JRKY dengan partisipasi pengurus untuk membuat jaket JRKY. Jaket yang
berwarna crem dengan bertuliskan logo dan tulisan Jaringan Radio Komunitas
Yogyakarta dan alamat web:www.jrky.org di belakang serta logo JRKY di depan. Dalam
acara yang juga dilanjutkan dengan diskusi terkomunikasikan beberapa masalah seperti
terwacanakan Badan Hukum JRKY,peluang dan masalah yang akan timbul.perlu di
diskusikan lagi yang lebih intensif. JRKY harus tetap memfasilitasi radio komunitas yang
ada di DIY namun untuk program harus diutamakan anggotanya. Keberadaan personel
JRKY dalam berkompetisi untuk berpartisipasi dalam pemilihan komisioner KPID menjadi
bahasan yang menarik dan perlu di diskusikan kembali.
11. Radio Trisna Alami FM, meregistrasi mejadi anggota JRKY, 22 Mei 2010. Atas nama
radio Trisna Alami FM, Bapak Giyana menyerahkan berkas permohonan pengajuan diri
untuk didaftar menjadi anggota JRKY dan meminta untuk diterbitkan Nomer Induk
Anggota. Kelengkapan persyaratan seperti FC akte badan hukum radio komunitas, profil
radio dan surat pernyataan telah diserahkan di sekretariat. Mendapatkan Nomer Induk
Anggota (NIA): 024.8.05.2010. Selanjutnya radio Trisna Alami FM yang bergerak di
frekwensi 107.7 atau kanal 202 akan dilibatkan dalam program kegiatan dengan KPA
(Komisi Penanggulangan AIDS) DIY. Jadwal kegiatan akan segera disusulkan. Penataan
organisasi JRKY melalui pemberian NIA semakin mempertegas keberadaan jaringan
sebagai wadah yang harus bisa menata anggotanya dengan kegiatan kongkrit. JRKY
segera menerbitkan radio Trisna Alami FM di web JRKY. Di mohon kepada pengurus
Radio Trisna Alami FM untuk segera menyerahkan logo dan profil berbentuk softcopy
untuk diterbitkan di web JRKY. Radio yang beralamat di Dusun Ngrandu, Kaliagung
Sentolo Kulon Progo Yogyakarta, awal berdirinya atas inisiasi dari Lembaga Lestari
Mandiri Boyolali Jawa Tengah. Basis petani warga pengarap lahan tidur dan pertanian
organik menjadi daya unggul dalam penyebaran informasi melalui media penyiaran
komunitas. Awal berdirinya sudah cukup lama, sejak tahun 2004 telah menjadi binaan
Lesman dan baru tahun 2010 tepatnya di bulan April keberadaan perkumpulan radio
komunitas Trisna Alami di lembagakan dengan badan hukum.
12. Koordinasi dengan KPA DIY 24 Mei 2010. Bertempat di sekretariat KPA DIY yang
beralamat di Jl. Sriti 20F Demangan Baru Yogyakarta di laksanakan koordinasi program
talkshow kampaye HIV/AIDs di radio komunitas anggota JRKY. Dalam koordniasi yang di
24. hadiri Koordinator program Mbak Aan dan Project Manager Mbak Dian Purnomo
memperkuat palnning yang telah disepakati dan ketentuan lainnya. Pada prinsipnya KPA
DIY mendukung kebijakan yang dilakukan JRKY dan telah disharringkan dengan radio
komunitas anggotanya. Jadwal kegiatan telah disepakati dan akan diinformasikan untuk
narasumber setiap bulan. Program ini berjalan awal Juni sampai Desember 2010.
Operasional didukung oleh KPA. Beberapa hasil kesepakatan diantaranya :
a. Dibutuhkan kwitansi untuk narasumber, penyiar dan sewa radio
b. Setiap kegiatan talkshow harus ada bukti rekaman berupa kaset maupun CD
c. Daftar hadir kegiatan talkshow harus ada sebagai lampiran
d. Proses pembayaran akan dilakukan oleh Bendahara KPA via Bendahara
JRKY atau yang di tunjuk untuk pelaksanaannya
e. Semua bukti kwitansi, rekaman hasil talkshow harus dilaporkan segera.
f. KPA DIY hanya berkomunikasi dengan JRKY dalam program ini hanya melalui
ketua JRKY.
g. Keputusan yang telah di tetapkan JRKY merupakan kebijakan yang telah di
ketahui oleh anggotanya.
Hasil sharing dan koordinasi dengan KPA selanjutnya di tindaklanjuti di tingkat pengurus
untuk menjadi jukllak dan juknis untuk menjalankan program.
13. Lounching Jurnal dan buku komunikasi UII, 26 Mei 2010. Bertempat di Grand Quality
Jl. Solo Yogyakarta yang bertepatan dengan Milad ke 6 prodi Komunikasi UII
diselenggarakan peluncuran labolaturium komunikasi UII. Acara yang dikemas dengan
orasi dan Ruwatan « Budaya membagun Komunkasi karakter Bangsa » bersama Garin
Nugroho (sineas dan Budayawan). Dalam sambutannya Masduki,MSi prodi Komunikasi
UII mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi titik awal untuk memperkenalkan jurusan
komunkasi UII di Dunia Internasional. Pembangunan sumberdaya manusia dan
membangun komunkasi menjadi dua arah yang harus seimbang. Haji Garin Nugraoho
dalam orasinya mengatakan saat ini bangsa indonesia harus hijrah total dalam penataan
komunikasi yang beradab. Bangsa ini telah kehilangan karakter sejati dalam berbangsa,
Pikiran paradok telah mewarnai kehidupan manusia Indonesia dalam menyikapi tekno
Kapitalis. Pemahaman tentang berbudaya dan berkomunikasi sudah tidak melihat norma
yang berlaku. Pola pragmatisme dan asal gampang tidak mau berproses dalam hidup
menjadi panutan yang saat ini berlaku di kalangan strata masyarakat. Haji Garin juga
prihatin melihat pola hidup masyarakat yang bergaya hidonis. Prilaku alami sebagai
manusia secara dasar sudah tidak berlaku lagi. Dunia hiburan yang saat ini sudah tidak
memiliki etika dalam mencapai tujuan, Politikus, pemain sinetron,koruptor adalah sebuah
profesi yang semua ingin menjadi terkenal. Ketua panitia lounching Muhzayin Nazaruddin
dalam sambutannya, bahwa labolaturium komunikasi UII saat ini sedang berbenah dan
penataan untuk menuju kwalitas yang lebih baik. Kegiatan ini sekaligus meluncurkan blog
penulisan alternatif bagi mahasiswa jurusan ilmu komunikasi UII sebagai ajang kreativitas.
14. Undangan EDP MMTC Radio dan TV, 27 Mei 2010. Selamat dan sukses atas
terselenggaranya pelaksanaan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) untuk MMTC Radio dan
TV. Bertempat di aula dishubkominfo DIY Jl. Brigjend Katamso Yogyakarta kegiatan EDP
berlangsung. Pimpinan sidang EDP yang juga Ketua KPID DIY M Rahmad S Ariffin
didampingi oleh Ki Gunawan,Igusti Ngurah Putra, Tri Suparyanto dan Teguh Ariffianto.
Pemohon dari MMTC Radio adalah Utjuk Raharjo sebagai DPK MMTC Radio yang di
dampingi oleh Kusumo sebagai Manager MMTC Radio.Dalam pemaparannya, MMTC
Radio sebagai labolaturium pendidikan dan ketrampilan memilih radio komunitas sebagai
wadah kreativitas bagi mahasiswanya karena tidak adanya tambahan alokasi bagi
frekwensi radio di DIY. Sebagai lembaga pendidikan tinggi (STMM) MMTC Radio merasa
perlu diperkuat dengan hasil kreativitas yang unggul di bidang broadcasting. MMTC Radio
25. di awaki oleh para mahasiswa yang belajar dan magang di MMTC. EDP kali ini
merupakan salah satu wujud kongkrit MMTC Radio sebagai lembaga penyiaran
komunitas yang harus taat aturan main. Banyak kritik,saran dan masukkan bagi MMTC
Radio untuk lebih mematuhi aturan main yang berlaku dan bisa menjalankan amanat
komunitasnya. Acara ini juga di hadiri Pimpinan STMM MMTC Bapak DR. Sasongko Hadi
Pramono, DEA. Sebagai anggota JRKY, MMTC Radio harus lebih peduli dengan sesama
radio komunitas lainnya dalam memberdayakan masyarakat di sekitarnya.
15. Pengiriman surat Usulan konsultasi KM 15. 28 Maret 2010. Sehubungan menuju
tertibnya para pengaju permohonan izin Radio Komunitas di DIY, sudah 13 radio
komunitas yang lolos EDP serta mendapatkan RK dan 8 radio komunitas
telahdiukur/analisa Balmon SF dan OS DIY atas perintah Dir.Peng.Spekfrekrad
Depkominfo Jakarta. aringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) sebagai wadah radio
komunitas di DIY memohon dengan sangat agar , Radio ber ISR Global FM yang
dialokasikan pada frekuensi 107.600 atau kanal 201 ditinjau untuk di-realokasikan ke
kanal yang lain, kerena sangat tidak memberikan ruang bagi calon radio komunitas yang
dijatah di kanal 202 ; 203 ; dan 204. Mengingat keberadaan radio komunitas di DIY yang
mulai tertib dan taat aturan sesuai dengan peraturan yang berlaku menjadi pertimbangan
yang mendesak untuk di perhatikan sebagai usulan dalam konsultasi KM 15.Demikian
yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan terimakasih.
Surat tersebut sudah di kirim via email pada hari Jum`at, 28 Mei 2010 ke dirjen postel
Depkominfo Jakarta. Upaya ini merupakan bagian dari advokasi JRKY untuk mendorong
peran dan fungsi jaringan dalam memberdayakan radio komunitas.
Laporan Keuangan
Dana yang tersimpan di rekening JRKY ( 3587.01.010073.5.9 BRI unit Niten Bantul) sampai akhir 28
Februari 2010 sebesar Rp. 350.000,- (Tiga ratus lima puluh ribu rupiah). Untuk laporan keuangan (kas)
yang di bawa Bendahara 2 untuk operasional kegiatan JRKY sampai akhir Mei 2010 sebesar Rp.525.300,-
Demikian laporan ini di sampaikan kepada Radio Komunitas sebagai pemberitahuan atas kerja Pengurus
JRKY. Atas perhatiannya di ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 31 Mei 2010
Mardiyono
Ketua