MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
1. Kata Pengantar
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa,
kemurahan-Nya
naskahPendukung
pembelajaran
Kurikulum
karena berkat
2013
ini
dapat
diselesaikan.Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata
Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum
2013 yang
menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan
penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini
disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru
secara
individual
dan
kelompok
dalam
mengembangkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran
Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
2
C. Ruang Lingkup
2
D. Landasan Hukum
BAB II
1
3
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik
B. Penilaian Autentik
BAB III
5
8
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
B. Hasil Analisis
BAB IV
10
16
PENUTUP
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Lampiran Contoh RPP
37
3. BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka
mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar
Proses
berkewajiban
dan
disebutkan
menyusun
sistematis
agar
bahwa
setiap
pendidik
pada
satuan
pendidikan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap
pembelajaran
berlangsung
secara interaktif,
inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi
yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa
Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh
kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang
seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara
bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan
Strategi
penilaian
disiapkan
untuk
memfasilitasi
guru
dalam
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan
4. pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan
program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program
pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270
SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk
kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah
telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan
buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah.
Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku
yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum
2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk
menyiapkan
kemampuan
guru
dalam
merancang
dan
melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus
sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan
materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan
melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan
dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B.
Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang
ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar
(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata
pelajaran
(2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
(3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
(4) Merancang penilaian otentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
(1)
Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
(2)
Langkah-langkah analisis kompetensi;
5. (3)
Penilaian otentik; dan
(4)
Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi
Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
6. BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat
proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui
pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam
mengamati,
menanya,
mencoba/mengumpulkan
data,
mengasosiasi/menalar,
dan
mengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar
Kompetensi
Lulusan
dan
Standar
Isi.
Standar
Kompetensi
Lulusan memberikan
kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai
dengan
Standar
Kompetensi
Lulusan,
sasaran
pembelajaran
mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk
setiap satuan pendidikan. Ketiga
perolehan
(proses psikologis)
ranah
yang
kompetensi
berbeda.
Sikap
tersebut
memiliki
lintasan
diperoleh
melalui
aktivitas
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh
melalui
aktivitas
mengevaluasi, dan mencipta.
menanya,
mencoba,
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
Keterampilan
menalar,
menyaji,
diperoleh melalui aktivitas
mengamati,
dan mencipta. Karaktersitik
kompetensi
beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar
proses.
Penguatan pendekatan
penyingkapan/penelitian
saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis
(discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong kemampuan
peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka
sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta
didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual
menjadi pendekatan
proses
pembelajaran
berbasis
pembelajaran
parsial
menekankan
jawaban
sebagai
konten
menjadi
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4)
menjadi
pembelajaran
pembelajaran
tunggal
terpadu;
berbasis kompetensi; (5)
(6)
pembelajaran
yang
menjadi pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif;
7. (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan
fisikal
(hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran
yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang
berlangsung
di
rumah,
di
sekolah,
dan
di masyarakat; (12) pembelajaran
yang
menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa,
serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input
– proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta
didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa
(Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu
menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni,
2000; &Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran
saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis
peningkatan
keterampilan
proses
sains
adalah
model
pembelajaran
yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara
terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari
pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
8. dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator
yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta
didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi
pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para
ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan
demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus
proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep,
dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide
atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan
dan
melakukan
penelitian.
Pembelajaran
berbasis
keterampilan
proses
sains
menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover)
pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip
dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik
lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu
informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator
dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun
kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap
ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains
pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu
kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam
mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran
fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan
kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati,
menanya,
mencoba/mengumpulkan
data/informasi,
mengasosiasi,
dan
mengomunikasikan.
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks
situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta
atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan
atau menyimak.
9. (2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan
siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir
metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi
(critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya
dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik
diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan
bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk
memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan
data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini
mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta
memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar
termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan
hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui
situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas
antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan,
dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau
praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir
kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.
(5) Kegiatan
mengomunikasikan
adalah
sarana
untuk
menyampaikan
hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik.
Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan,
keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat
laporan, dan/ atau unjuk karya.
Kelima pengalaman belajar (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi
dan menkomunikasikan) merupakan standar minimal yang harus dibelajarkan kepada
siswa melalui model model pembelajaran yang sesuai dengan materi biologi.
Pengalaman belajar tersebut bisa terlaksana pada berbagai model-model pembelajaran
antara lain pada pembelajaran kolaboratif:
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi
informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media
sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
10. Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh
yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang
memiliki kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri
kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan
dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif
Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di
antaranya dijelaskan berikut ini:
JP = Jigsaw Proscedure.
Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok
diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masingmasing peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes
diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari
pada rata-rata skor
tes kelompok.
STAD = Student Team Achievement Divisions.
Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggotaanggota dalam setiap kelompok bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah
keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan
demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan
individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil belajar
individual maupun kelompok peserta didik
CI = Complex Instruction
Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada
penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan
sosial. Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta
didiksebagai anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya
digunakan dalam pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa)
dan di antara para peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada
proses dan hasil kerja kelompok.
TAI = Team Accelerated Instruction.
Metodeini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif
dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai
11. anggota kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih
dulu. Setelah itu dilakspesertaan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika
soal tahap pertama telah diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik
mengerjakan soal-soal berikutnya. Namun jika seorang peserta didik belum dapat
menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain
pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran
soal. Penilaian didasari pada hasil belajar individual maupun kelompok.
CLS = Cooperative Learning Stuctures.
Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok dibentuk dengan
anggota dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik bertindak sebagai
tutor dan yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus
dijawab oleh tutee. Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang
telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan
sebelumnya, kedua peserta didik yang saling berpasangan itu berganti peran.
LT = Learning Together.
Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta didik yang beragam
kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set
lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.
TGT = Teams-Games-Tournament.
Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota
suatu kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan
tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang
diperoleh kelompok peserta didik.
GI = Group Investigation.
Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencpesertaan suatu
penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok
menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan
melakspesertaannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan
forum kelas. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.
AC = Academic-Constructive Controversy.
Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada
dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar
masing-masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota
kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan
pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan,
12. hubungan antarpribadi, kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan
pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang
dipilihnya.
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode pembelajaran ini
menekankan
pembelajaran
membaca,
menulis
dan
tata
bahasa.
Dalam
pembelajaran ini, para peserta didik saling menilai kemampuan membaca,
menulis dan tata bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya
Peserta didikdapat membentuk jejaring yang lebih luas dengan menginformasikan/
berbagi tentang hasil penugasan, proyek atau makalah melalui berbagai media.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana
tertulis
dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut: (1) American Library Association mendefinisikan
sebagai proses evaluasi
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan
penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian
autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan
prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran,
seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral
terhadap
peristiwa,
berkolaborasi
dengan antar
sesama
melalui debat,
dan
sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,
baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lainlain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan
dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni yang memberikan
kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan
13. meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio
dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu
metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri
khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan
minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai
bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi
utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar
teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.
Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan
di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat
memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria
penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
14. Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja.
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik
penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan
curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik
diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh
dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah
pengetahuan Misalnya,
peserta
didik
diminta
untuk
menilai
penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata
pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari
kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik
berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju
secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang
peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau
rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih
peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik.Instrumen sesuai dengan
kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah
sbb:
•
Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
•
Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
•
Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
•
Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik
•
Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran
makna ganda/berbeda
•
Indikator menunjukkan
sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya
•
Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
•
memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu
kompetensi peserta didik
15. •
Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
•
Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah
sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri
dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari
pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat.
Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami,
mengorganisasikan,
menerapkan,
menganalisis,
mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua
jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban
terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang
diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau
kompleks.
3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan.
Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi
jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
4. Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus
dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan
karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:
16. Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian
dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara
kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.
Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
5. Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium,
praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013).
Kriteria Tes Praktik adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugasbersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut
harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
6. Penilaian Proyek
17. Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik,
mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan
dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan
perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan
data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang
diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau
dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek.
Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi
penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data,
dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar
cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk
poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan
bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi
penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara
analitik merujuk pada semua kriteria
yang harus dipenuhi untuk menghasilkan
produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara
keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio
bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi
secara
berkelompok,
memerlukan
berdasarkan beberapa dimensi.
refleksi
peserta
didik,
dan
dievaluasi
18. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau
informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu
periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat
karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/
literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru
dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan
pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti
berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan
guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
19. BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran
adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian
yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Dimensi
Sikap
Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Pengetahuan
Memiliki
pengetahuan
metakognitif
dalam
faktual,
ilmu
konseptual,
pengetahuan,
prosedural, dan
teknologi,seni,
dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan
peradaban
terkait penyebab serta dampak fenomena dan
kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas
XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
20. Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.
Kompetensi
Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial
2. Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan
3.
Memahami,
faktual,
menerapkan,
konseptual,
dan
menganalisis
prosedural,
dan
pengetahuan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan,
dan
peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai
dengan
bakat
dan
minatnya
untuk
memecahkan
masalah
Keterampilan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah
abstrak
terkait
dengan
pengembangan
dari
yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah
sebagai berikut.
21. Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok
seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar
(KI 3)
3.1 Memahami
tentang ruang
lingkup biologi
(permasalahan pada
berbagai obyek
biologi dan tingkat
organisasi
kehidupan), metode
ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja
berdasarkan
pengamatan dalam
kehidupan seharihari.
Kompetensi Dasar
(KI 4)
4.1 Menyajikan data
tentang objek dan
permasalahan biologi
pada berbagai
tingkatan organisasi
kehidupan sesuai
dengan metode ilmiah
dan memperhatikan
aspek keselamatan
kerja serta
menyajikannya dalam
bentuk laporan
tertulis.
.
Materi Pokok (Dalam Silabus)
Permasalahan biologi pada
berbagai objek biologi, dan
tingkat organisasi kehidupan
Cabang-cabang ilmu dalam
biologi dan kaitannya dengan
pengembangan karir di masa
depan
Manfaat mempelajari biologi
bagi diri sendiri dan
lingkungan, serta masa depan
peradapan bangsa
Metode Ilmiah:
mengidektifikasi masalah,
membuat hipotesis,
merancang percobaan,
menentukan variabel,
mengolah data,
mengkomunikasikan
Keselamatan Kerja
Dan seterusnya cara
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi
materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
22. (3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator
dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mencoba,
mengasosiasi,
dan
mengomunikasikan
yang
diperlukan
untuk
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
(6) Merancang penilaian sikap.
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
Materi Pokok
(Silabus)
Materi
Pembelajara
n
Fakta,
Konsep,
Prinsip, dan
Prosedur
Penillaian
(Silabus)
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamati,
Menanya,
Mencoba,
Mengasosiasi,
dan
Mengomunikasi
kan
Indikator
Sikap,
Pengethuan,
dan
Keterampilan
untuk
Penilaian
Lulusan yang :
Cerdas,
Kreatif,
Produktif, dan
Bertanggung
jawab
Pembelajaran
(Silabus)
1. Pengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan
kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam
penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan
kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori,
yaitu:
(1) Fakta, merupakankejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,
disentuh, atau diamati atau materi yang berupa nama-nama objek, nama
tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen
suatu benda dan lain sebagainya
23. (2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain
konsep
merupakan
suatu
penghubung
antara
fakta-fakta
yang
saling
berhubungan. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakikat, inti isi. Contoh
konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol,
bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah
sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu
tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih
rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang
telah didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaiatan atau lebih dikenal berupa dalil, rumus, postulat, adagium dan
paradigma. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif
yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah jika air
dipanaskan maka akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep
air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip
adalah hukum, teori, dan azas.
(4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi
pada aspek keterampilan. Pada pembelajaran biologi contohnya misalnya adalah
proses pembuatan telur asin, langkah-langkah membuat sayatan preparat dan
lain sebagainya.
Untuk melakukan identifikasi pada materi yang akan diajarkan apakah termasuk
fakta, konsep, prinsip, prosedur atau gabungan beberapa diantaranya. Dengan
mengetahui jenis materi yang akan dipelajari peserta didik, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya.
Setiap jenis materi memerlukan pendekatan, strategi pengajaran atau model
pembelajaran, metode, media dan sistem penilaiannya yang berbeda-beda.Misalkan
untuk hanya mengajarkan fakta atau hafalan maka teknik “jembatan keledai” lebih
mudah untuk digunakan namun untuk materi prosedural tentu saja demonstrasi atau
praktikum pilihan yang lebih tepat.
Cara mudah untuk menentukan materi itu berupa fakta, konsep, prinisp atau
prosedur adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik :
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa mengingat
nama suatu objek, simbol atau peristiwa? Jika jawabannya Ya, maka materi
24. tersebut merupakan “fakta” Contoh : Nama-nama organ tubuh manusia, macammacam jenis organel sel.
Apakah kompetensi dasar yang dikuasai peserta didik berupa konsep yang
menyatakan suatu definisi, menulis ciri khas sesuatu, mengklasifikasi atau
mengelompokkan, beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi? Kalau
jawabannya Ya, maka materi yang diajarkan adalah “konsep”. Contoh : Seorang
guru Biologi menunjukkan beberapa tumbuh-tumbuhan kemudian peserta didik
diminta mengelompokkan mana yang berakar serabut dan mana yang berakar
tunggang.
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik merupakan hubungan
antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antar berbagai macam
konsep, bila jawabannya “Ya”, maka materi yang diajarkan merupakan
prinsip.Contoh dalam pembelajaran biologi adalah tentang adanya saling
mempengaruhi populasi pada perubahan lingkungan; tikus yang memakan
tanaman padi akan semakin banyak karena populasi ular dan burung elang
pemangsanya semakin sedikit
sedangkan bila kompetensi yang diajarkan harus berupa langkah-langkah atau
prosedur secara urut maka materi tersebut merupakan materi prosedur. Contoh
: Seorang guru mengajarkan bagaimana cara mencangkok batang yang baik dan
benar
Untuk lebih membantu memudahkan memahami keempat jenis materi tersebut bisa
diamati tabel berikut :
Fakta
Konsep
Prinsip
Prosedur
menyebutkan
definisi,
penerapan dalil,
diagram alir
kapan, nama dan
identifikasi,
hukum atau
(flowchart) langkah
dimana
klasifikasi, ciri-ciri
rumus; hipotesis,
langkah
hubungan antar
mengerjakan urut
variabel ( jika ....,
maka ....)
2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran
dikembangkan
dengan
pendekatan
saintifik
yaitu
mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan
mengomunikasikan.
3. Merumuskan indikator pencapaian
Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini
25. (1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya
terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan
keterampilan)
(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus
(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang
tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat
dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target
pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah
dan lingkungannya
(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan
(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi
(6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta
(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi
dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan
4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya, dan/atau
jurnal. Penilaian sikap melalui pengematan menggunakan lembar pengamatan
atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati.
Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan
dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap
dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam
rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian sikap dalam
tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan peserta didik.
b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Pemilihan
bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi aspek-aspek yang
digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam
mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran.
c. Aspek keterampilan melalui tes praktik,proyek dan penilaian portofolio. Penilaian
keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai
dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan
ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspek
26. penilaian yang dilakukan dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan peserta didik.
B. Hasil Analisis Kompetensi
1. Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
(KI 3)
3.1 Memahami
tentang ruang lingkup
biologi (permasalahan
pada berbagai obyek
biologi dan tingkat
organisasi kehidupan),
metode ilmiah dan
prinsip keselamatan
kerja berdasarkan
pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
(KI 4)
4.1 Menyajikan data
tentang objek dan
permasalahan biologi pada
berbagai tingkatan
organisasi kehidupan
sesuai dengan metode
ilmiah dan memperhatikan
aspek keselamatan kerja
serta menyajikannya
dalam bentuk laporan
tertulis.
.
3.2 Menganalisis data
hasil obervasi tentang
berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di
Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil
identifikasi usulan upaya
pelestarian
keanekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan
hasil analisis data
ancaman kelestarian
berbagai keanekaragaman
hewan dan tumbuhan khas
Indonesia yang
dikomunikasikan dalam
berbagai bentuk media
informasi
3.3 Menerapkan
4.3 Menyajikan data
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Permasalahan biologi pada
berbagai objek biologi,
dan tingkat organisasi
kehidupan
Cabang-cabang ilmu dalam
biologi dan kaitannya
dengan pengembangan
karir di masa depan
Manfaat mempelajari
biologi bagi diri sendiri
dan lingkungan, serta
masa depan peradapan
bangsa
Metode Ilmiah:
mengidektifikasi masalah,
membuat hipotesis,
merancang percobaan,
menentukan variabel,
mengolah data,
mengkomunikasikan
Keselamatan Kerja
Konsep keanekaragaman
gen, jenis, ekosistem
Keanekaragaman hayati
Indonesia(gen, jenis,
ekosistem), flora, fauna,
mikroorganisme.
Sistem klasifikasi makhluk
hidup: taksan, klasifikasi
binomial
Garis Wallace, Garis
Weber.
Keunikan hutan hujan
tropis, pesisir dan laut
Indonesia
Upaya pelestarian kehati
Indonesia secara in-situ
dan ex-situ
Manfaat kehati (ekonomi,
pendidikan, dan ekologis)
untuk pembangunan
berkelanjutan
Virus
27. Kompetensi Dasar
(KI 3)
pemahaman tentang
virus berkaitan
tentang ciri, replikasi,
dan peran virus dalam
aspek kesehatan
masyarakat.
Kompetensi Dasar
(KI 4)
tentang ciri, replikasi, dan
peran virus dalam aspek
kesehatan dalam bentuk
model/charta
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Ciri-ciri virus: struktur
dan reproduksi
Kasus-kasus penyakit yang
disebabkan virus
Peran virus dalam
kehidupan
Jenis-jenis partisipasi
remaja dalam
menanggulangi
persebaran virus HIV dan
lainnya
Kingdom monera
Ciri Archaebacteria dan
Eubacteria,
Penanaman bakteri/pour
plate/streak plate
Pengamatan Koloni
bakteri
Pengecatan gram
Pengamatan sel bakteri
Pengamatan koloni
Pengecatan bakteri
Bentuk sel bakteri
Peranan bakteri dalam
kehidupan
Protista
Ciri-ciri umum protista.
Ciri-ciri umum Protista
mirip jamur (jamur lendir/
Slime Mold.
Ciri-ciri umum Protista
mirip tumbuhan (Alga)
Ciri-ciri umum Protista
mirip hewan (Protozoa)
Peran Protista dalam
kehidupan
3.4 Menerapkan
prinsip klasifikasi
untuk menggolongkan
archaebacteria dan
eubacteria
berdasarkan ciri-ciri
dan bentuk melalui
pengamatan secara
teliti dan sistematis.
4.4 Menyajikan data
tentang ciri-ciri dan peran
archaebacteria dan
eubacteria dalam
kehidupan berdasarkan
hasil pengamatan dalam
bentuk laporan tertulis
3.5 Menerapkan
prinsip klasifikasi
untuk menggolongkan
protista berdasarkan
ciri-ciri umum kelas
dan peranya dalam
kehidupan melalui
pengamatan secara
teliti dan sistematis.
4.5 Merencanakan dan
melaksanan pengamatan
tentang ciri-ciri dan peran
protista dalam kehidupan
dan menyajikan hasil
pengamatan dalam bentuk
model/charta/gambar.
3.6 Menerapkan
prinsip klasifikasi
untuk menggolongkan
jamur berdasarkan
ciri-ciri dan cara
reproduksinya melalui
pengamatan secara
teliti dan sistematis.
4.6 Menyajikan data hasil
pengamatan ciri-ciri dan
peran jamur dalam
kehidupan dan lingkungan
dalam bentuk laporan
tertulis.
Fungi/Jamur
Ciri-ciri kelompok jamur .
dalam hal morfologi, cara
memperoleh nutrisi,
reproduksi
Pengelompokan jamur
Peran jamur secara
ekologis, ekonomis,
medis, dan pengembangan
iptek
3.7 Menerapkan
prinsip klasifikasi
untuk menggolongkan
4.7 Menyajikan data
tentang morfologi dan
peran tumbuhan pada
Plantae
Ciri-ciri umum plantae.
Tumbuhan lumut.
28. Kompetensi Dasar
(KI 3)
tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan
pengamatan morfologi
dan metagenesis
tumbuhan serta
mengaitkan
peranannya dalam
kelangsungan
kehidupan di bumi.
Kompetensi Dasar
(KI 4)
berbagai aspek kehidupan
dalam bentuk laporan
tertulis
3.8 Menerapkan
prinsip klasifikasi
untuk menggolongkan
hewan ke dalam filum
berdasarkan
pengamatan anatomi
dan morfologi serta
mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan.
4.8 Menyajikan data
tentang perbandingan
kompleksitas jaringan
penyusun tubuh hewan
dan perannya pada
berbagai aspek kehidupan
dalam bentuk laporan
tertulis.
Animalia Invertebrata
Ciri-ciri umum Animalia.
Ciri dan klasifikasi hewan
Invertebrata
Ciri dan klasifikasi Hewan
Vertebrata.
Peranan hewan
Invertebrata dan
Vertebrata dalam
kehidupan
3.9 Menganalisis
informasi/data dari
berbagai sumber
tentang ekosistem dan
semua interaksi yang
berlangsung
didalamnya.
4.9 Mendesain bagan
tentang interaksi antar
komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang
berlangsung dalam
ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam berbagai
bentuk
media
4.10 Memecahkan masalah
lingkungan dengan
membuat desain produk
daur ulang limbah dan
upaya pelestarian
lingkungan.
Ekologi
Komponen ekosistem
Aliran energi.
Interaksi dalam ekosistem
Daur biogeokimia
3.10 Menganalisis data
perubahan lingkungan
dan dampak dari
perubahan perubahan
tersebut bagi
kehidupan
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Tumbuhan paku
Tumbuhan biji
(Spermatophyta)
Manfaat dan peran
tumbuhan dalam
ekosistem, manfaat
ekonomi, dan dampak
turunnya keanekaragaman
tumbuhan bagi ekosistem
Keseimbangan lingkungan
Kerusakan
lingkungan/pencemaran
lingkungan.
Pelestarian lingkungan
Limbah dan daur ulang.
Jenis-jenis limbah.
Proses daur ulang
29. 2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
Kompetensi
Dasar
3.1 Memahami
tentang ruang
lingkup biologi
(permasalahan
pada berbagai
obyek biologi
dan tingkat
organisasi
kehidupan),
metode ilmiah
dan prinsip
keselamatan
kerja
berdasarkan
pengamatan
dalam
kehidupan
sehari-hari.
4.1
Menyajikan
data tentang
objek dan
permasalahan
biologi pada
berbagai
tingkatan
organisasi
kehidupan
sesuai dengan
metode ilmiah
dan
memperhatika
n aspek
Materi
Pokok
Permas
alahan
biologi
pada
berbaga
i objek
biologi,
dan
tingkat
organis
asi
kehidup
an
Cabangcabang
ilmu
dalam
biologi
dan
kaitann
ya
dengan
pengem
bangan
karir di
masa
depan
Manfaat
mempel
ajari
biologi
bagi
diri
Materi
Pembelajaran
Fakta
artikel tentang
berbagai
permasalahan
biologi
Konsep
cabang-cabang
ilmu dalam
biologi dan
kaitannya dengan
pengembangan
karir di masa
depan
Manfaat
mempelajari
biologi bagi diri
sendiri dan
lingkungan, serta
masa depan
peradapan
bangsa.
Metode ilmiah
Prinsip :
- Langkah
metode ilmiah
Prinsip
Keselamatan
Kerja di
laboratorium
Prosedur
Desain percobaan
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Alternatif
Pembelajaran
Mengamati
1.
Mengamati atau
mendiskusikan
kehidupan masa
kini yang
berkaitan
dengan biologi
seperti
kedokteran, gizi,
lingkungan,
makanan,
penyakit, serta
karir dll yang
berhubungan
dengan biologi
Mengident
ifikasi
permasala
han
biologi
pada
berbagai
objek
biologi,
dan
tingkat
organisasi
kehidupan
.
2.
Menanya:
Menjelask
Peserta didik
an
dimotivasi untuk
permasala
membuat
han
pertanyaan tentang:
biologi
Kaitan
pada
kedokteran, gizi,
berbagai
lingkungan,
objek
makanan,
biologi,
penyakit, serta
dan
karir dll yang
tingkat
berhubungan
organisasi
dengan biologi.
kehidupan
Yang akan
.
dipelajarinya
8.
tentangkarakteri
Menjelask
stik, cara
an
Tes
Tertulis :
PG
Essai
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
1. Meranc
ang
desain
percob
aan
sederh
ana
sesuai
urutan
kerja
ilmiah
2. Melaku
kan
percob
aan
sederh
ana
sesuai
desain
yang
telah
diranc
ang
sebelu
mnya
3. Mengk
omunik
asikan
hasil
percob
aan
sederh
ana
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
1.
1. Melaksan
Penugasa
akan
n:
percobaa
menilaian
n dengan
kemampu
menerap
an
kan
peserta
prosedur
didik
keselama
dalamme
tan kerja
mbuat
dengan
laporan
penuh
ilmiah
tanggung
dengan
jawab
mengguna
kan rubrik
penilian
laporan
ilmiah
2.
Penugasa
n
menyusun 2. menunju
makalahr
kkan
uang
sikap
lingkup
ilmiah
biologi,
saat
kerja
mengama
ilmiah
ti,
dan
melapork
keselamat
an secara
an kerja,
lisan dan
serta
saat
rencana
diskusi
Observasi
dengan
menggunak
an skala
Sikap
1. Jujur
2. Teliti
3. Disiplin
4. Saling
menghar
gai
5. Rasa
ingin
tahu
6. Kerjasa
ma
7. Demokr
atis
(dilaksanak
an pada
saat
mengamati
,
melaporka
n secara
lisan dan
saat diskusi
30. Kompetensi
Dasar
keselamatan
kerja serta
menyajikanny
a dalam
bentuk
laporan
tertulis
Materi
Pokok
sendiri
dan
lingkun
gan,
serta
masa
depan
peradap
an
bangsa
Metode
Ilmiah:
mengid
ektifika
si
masalah
,
membu
at
hipotesi
s,
meranc
ang
percoba
an,
menent
ukan
variabel
,
mengol
ah
data,
mengko
munikas
ikan
Kesela
Materi
Pembelajaran
sesuai langkah
kerja ilmiah
Alternatif
Pembelajaran
mempelajari
Biologi , metode
ilmiah dan
keselamatan
kerja,serta karir
berbasis biologi?
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
cabangcabang
ilmu
dalam
biologi
dan
kaitannya
Mengumpulkan
dengan
data(Eksperimen/Ek
pengemba
splorasi)
ngan karir
di masa
Membaca teks
depan.
atau melihat
4.
video tentang
Menjelask
kasus-kasus pada
an
kedokteran, gizi,
manfaat
lingkungan,
mempelaj
makanan,
ari biologi
penyakit, serta
bagi diri
karir dll yang
sendiri
berhubungan
dan
dengan biologi
lingkungan
dan
, serta
mendiskusikan
masa
kaitannya
depan
dengan biologi
peradapan
Melakukan studi
bangsa.
literatur
5.
tentangcabangMenganalis
cabang biologi,
is
obyek biologi,
komponen
permasalahan
komponen
biologi dan
metode
profesi yang
ilmiah
berbasis biologi
dalam
(distimulir
permasala
dengan contoh-
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
berkait
an
yang
mengg
ambar
kan
urutan
kerja
ilmiah
Membua
t
laporan
hasil
peneliti
an
dengan
format
laporan
ilmiah
sederha
nameny
usun
makalah
yang
berisi
tentang
ruang
lingkup
biologi,
kerja
ilmiah
dan
keselam
atan
kerja,
pengemb
angan
karir
masa
depan
berbasis
biologi
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
dengan
menggun
akan
lembar
pengama
tan
disertai
rubrik
penilaian
31. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
matan
Kerja
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
contoh dan
diperdalam
dengan tugas
mandiri)
Membaca karya
tulis ilmiah
biologi sebagai
bahan analisis
tentang kerja
seorang peneliti
biologi dan
menganalisis
komponenkomponen dalam
karya tulis ilmiah
dikaitkan dengan
metode ilmiah
dalam biologi
Diskusi aspekaspek
keselamatan
kerja
laboratorium
biologi dan
menyepakati
komitmen
bersama untuk
melaksanakan
secara tanggung
jawab aspek
keselamatan
kerja di lab
Mendesai
kegiatan
percobaan
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
han
biologi.
6.
Menjelask
an aspekaspek
keselamat
an kerja
laboratori
um
biologi.
7.
Melaksana
kan secara
tanggung
jawab
aspek
keselamat
an kerja di
laboratori
um.
1. Membu
at
desain
kegiata
n
percob
aan
sederh
ana
untuk
mempe
lajari
kerja
ilmiah.
2. Melaku
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
serta
rencana
pengem
bangan
karir
masa
depan
berbasis
biologi
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
32. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
sederhana untuk
mempelajari
kerja ilmiah
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
kan
percob
aan
sederh
ana
dengan
menggu
nakan
kerja
ilmiah.
Mencoba
Melakukan
percobaan
sederhana untuk
memahami kerja
ilmiah dengan
menentukan
9.
permasalahan,
Mengkomun
membuat
ikasikan
hipotesis,
hasil
merencanakan
percobaan
percobaan
sederhana
dengan
berkaitan
menentukan
dengan
variabel
kerja
percobaan,
ilmiah
mengolah data
10.
pengamatan dan
Membuat
percobaan dan
laporan
menampilkannya hasil
dalam
penelitian
tabel/grafik/ske
dengan
ma.
menggunak
Mengkomunikasik an format
annya secara
laporan
tertulis dengan
ilmiah
membuat
sederhana(
laporan hasil
tugas
penelitian
mandiri)
dengan format 11.
laporan ilmiah
3. Menjel
sederhana(tugas
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
33. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
mandiri)
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
hasil-hasil
pengamatan dan
kegiatan tentang
ruang lingkup
biologi, cabangcabang biologi,
pengembangan
karir dalam
biologi, kerja
ilmiah dan
keselamatan
kerja untuk
membentuk/me
mperbaiki
pemahaman
tentang ruang
lingkup biologi
Mengkomunikasikan
Mengkomunikasik
an secara lisan
tentang ruang
lingkup biologi,
kerja ilmiah dan
keselamatan
kerja, serta
rencana
pengembangan
karir masa depan
berbasis biologi
Melaporkan
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
askan
tentang
ruang
lingkup
biologi,
kerja
ilmiah
dan
kesela
matan
kerja,
serta
rencan
a
penge
mbanga
n karir
masa
depan
berbasi
s
biologi.
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
34. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
secara tertulis
hasil penelitian
3.2
Menganalisis
data hasil
obervasi
tentang
berbagai
tingkat
keanekaragam
an hayati
(gen, jenis dan
ekosistem) di
Indonesia
4.2
Menyajikan
hasil
identifikasi
usulan upaya
pelestarian
keanekaragam
an hayati
Indonesia
berdasarkan
hasil analisis
data ancaman
kelestarian
berbagai
keanekaragam
an hewan dan
tumbuhan
khas Indonesia
yang
dikomunikasik
an dalam
Konsep
keanek
aragam
an gen,
jenis,
ekosist
em
Keanek
aragam
an
hayati
Indones
ia(gen,
jenis,
ekosist
em),
flora,
fauna,
mikroor
ganism
e.
Sistem
klasifik
asi
makhlu
k
hidup:
taksan,
klasifik
asi
binomi
al
Fakta
gambar tentang
berbagai
keanekaragaman
Konsep
keanekaragaman
gen, jenis,
ekosistem
Keanekaragaman
hayati Indonesia.
Sistem klasifikasi
makhluk hidup:
taksan, klasifikasi
binomial
Mengamati
Mengamati
gambar berbagai
tingkatan
keanekaragaman
(gen, jenis dan
ekosistem)
Indonesia untuk
memahami
konsep tingkat
keanekaragaman
hayati
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Berbagai macam
keanekaragaman
hayati
Indonesia(gen,
jenis, ekosistem)
dan cara
mempelajarinya
Cara
pengelompokkan
keanekaragaman
hayati
Megabiodiversitas
Indonesia
1.Mengelom
pokkan
berbagai
jenis
makhluk
hidup pada
tingkat gen
dan jenis
berdasarkan
hasil
pengamatan
2.
Mendeskripsi
kan berbagai
jenis
ekosistem
darat dan air
di Indonesia
melalui
tayangan
video
tentang
ekosistem.3.
Mendeskripsi
kan
tingkatan
keanekaraga
man hayati
gen, jenis
dan
ekosistem
berdasarkan
hasil diskusi.
Tes
Tertulis :
PG
Essai
19.
Me
nentukan
langkahlangkah
pengelom
pokkan
dalam
sekelomp
ok objek
yang
diamati
20.
Me
nyusun
bagan
berdasark
an
2
kategori
dari
kelompok
kelompok
yang
telah
dihasilka
n
pada
tahapan
sebelumn
ya
dimulai
dari
kategori
yang
paling
Rubrik
1. Melaksan Observasi
penilaian
akan
dengan
praktikum
menggunak
dengan
penuhtan an skala
ggung
Sikap
jawab
1.Jujur
dalam
2. Teliti
melaksan
1. Disipl
akan
in
kegiatan
2. Saling
dengan
menghar
memperh
gai
atikan
3. Rasa
aspek
ingin
keselama
tahu
tan kerja 4. Kerjasa
menunju
ma
kkan ikap 5. Demokr
ilmiah
atis
saat
(dilaksanak
mengama an pada
ti,
saat
melapork
mengamati
an secara ,
lisan dan
melaporka
saat
n secara
diskusi
lisan dan
saat
diskusi)
35. Kompetensi
Dasar
berbagai
bentuk media
informasi
Materi
Pokok
Garis
Wallac
e, Garis
Weber.
Keunik
an
hutan
hujan
tropis,
pesisir
dan
laut
Indones
ia
Upaya
pelesta
rian
kehati
Indones
ia
secara
in-situ
dan exsitu
Manfaa
t
kehati
(ekono
mi,
pendidi
kan,
dan
ekologi
s)
untuk
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Mengumpulkan data
(Eksperimen/Eksplo
rasi)
Mengamati dan
berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati Indonesia
dengan contoh
berbagai
tumbuhan, bijibijian, kerangkerangan,
insekta, dll sesuai
lingkungan
sekolah yang
dibawa peserta
didik
Mengelompokkan
berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati Indonesia
dengan contohcontohnya yang
dibawa peserta
didik
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati Indonesia
dan memberi
contohnya,
memahami garis
Wallace dan
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
4.Mencontoh
kan
keanekaraga
man hayati
tingkat
gen,jenis,da
n ekosistem.
5.
Menyebutka
n ciri-ciri
morfologi
pada sampel
daun.
6.
Mengelompo
kkan daun
berdasarkan
persamaan
dan
perbedaan
ciri.
7.
Menentukan
dasar-dasar
pengelompo
kkan yang
telah
dilakukan.
8. Menjelas
kan
langkahlangkah
dalam
pengelom
pokkan
makhluk
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
umum
hingga
kategori
yang
paling
spesifik
21.
Me
mberi
nama
pada
setiap
kelompok
yang
didapat
22.
Me
nganalisis
berbagai
kunci
dikotomu
s
dari
masingmasing
kelompok
objek
yang
diamati
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
36. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
pemba
ngunan
berkela
njutan
Alternatif
Pembelajaran
Weber
Mendiskusikan
untuk memahami
tentang takson
dalam klasifikasi
dan kunci
determinasi dari
contoh organisme
yang dibawa
peserta didik
Prinsip :
Prosedur
Desain percobaan
berkaitan dengan
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
hidup.
9. Menjelas
kan
pengertia
n
klasifikasi
.
10.
Me
nentukan
langkahlangkah
pengelom
Mengkomunikasikan
pokkan
Mempresentasika
dalam
n secara lisan
sekelomp
tentang
ok objek
keanekaragaman
yang
hayati Indonesia
diamati.
berdasarkan
11.
Me
tingkat
nyusun
keanekaragamann
bagan
ya.
berdasark
Mempresentasika
an 2
n takson-takson
kategori
dalam klasifikasi
dari
dan kunci
kelompok
determinasi
kelompok
yang
telah
dihasilka
n pada
tahapan
sebelumn
ya,
dimulai
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
39. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
yang
diamati
Fakta
Peta garis
wallace dan
weber
Konsep
Garis Wallace,
Garis Weber
Ciri hutan
hujan tropis,
pesisir, dan
laut.
Keterkaitan
antara garis
Wallace dan
Keunikan hutan
hujan tropis,
pesisir dan laut
Indonesia
Prosedur
Cara membaca
peta garis
Wlalace dan
Weber
Mengamati
Mengamati peta
garis Wallace dan
Weber tentang
keanekaragaman
hayati Indonesia
Membaca teks
pemanfaatan
keanekaragaman
hayati
Mengamati
film/gambar
hutan hujan
tropis Indonesia,
pesisir dan laut
Indonesia untuk
mengenal
megabiodiversita
s Indonesia
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Persebaran
keanekaragaman
hayati Indonesia
Hutan hujan
tropis, pesisr dan
laut
Megabiodiversitas
Indonesia
1. Mengidenti
fikasi
wilayah
penyebara
n
keanekara
gaman
hayati di
Indonesia
berdasarka
n garis
Walllace
dan garis
Weber.
2. Mengidenti
fikasi
fauna
pada
setiap
wilayah
penyebara
n di
Indonesia.
3. Mengidenti
fikasi
penyebara
n fauna di
Indonesia.
4. Mengidenti
fikasi
wilayah
penyebara
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
40. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
n
Mengumpulkan data
keanekara
(Eksperimen/Eksplo
gaman
rasi)
flora di
Indonesia.
Menganalisis
film/gambar
5. Menganalis
untuk memahami
is
lebih lanjut
penyebara
megabiodiversitas
n flora dan
Indonesia mulai
fauna khas
dari hutan hujan
di wilayah
tropis, pesisir,
Indonesi
dan laut.
6. Mendeskri
psikan
Mengasosiasikan
keunikan
Mendiskusikan
hutan
hubungan antara
hujan
garis Wallace dan
tropis,pesi
Weber dengan
sir,dan
keanekaragaman
laut
hayati Indonesia
Indonesia
Mengaitkan garis
Weber dan Wallace
posisi geografis
Indonesia di garis
katulistiawa dengan
megabiodiversitas.
Mendiskusikan
manfaat dari
keanekaragaman
hayati Indonesia dari
segi ekonomi,
pendidikan, dan
ekologis untuk
pembangunan
berkelanjutan.
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
41. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
Berdiskusi tentang
kemelimpahan
keanekaraaman
hayati Indonesia
untuk menumbuhkan
rasa bangga kepada
tanah air dan syukur
terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
Fakta :
film tentang
penangkaran
berbagai satwa
asli Indonesia
Konsep
Upaya
pelestarian
kehati
Indonesia
secara in-situ
dan ex-situ
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
secara lisan tentang
keanekaragaman
hayati Indonesia
mulai dari hutan
hujan tropis, pesisir,
dan laut.
Mempresentasikan
secara lisan manfaat
keanekaragaman
hayati Indosia
Mengamati
Menonton film
tentang
penangkaran
berbagai satwa
asli Indonesia
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Tujuan dari
1. Indonesi
a.
2. Menjela
skan
konsep
pelestar
ian insitu dan
ex-situ.
3. Mengide
ntifikasi
jenisjenis
Tes
tertulis :
PG
essai
Penugasan
mencari
data
tentang
flora dan
fauna yang
sudah
langka
yang ada di
Indonesia.
Rubrik
penilaian
tugas
1. Melaksa Observasi
nakan
dengan
tugas
menggunak
mencari an skala
Sikap
data
tentang1. Jujur
flora 2. Teliti
dan
1. Disipl
fauna
in
yang
2. Saling
sudah
menghar
langka
gai
yang
3. Rasa
ada di
ingin
42. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Manfaat
kehatiuntuk
pembangunan
berkelanjutan
Alternatif
Pembelajaran
kegiatan
penangkaran
satwa
Kegiatan lainnya
yang berkaitan
dengan usaha
perlindungan dan
pelestarian flora
dan fauna
Indonesia
Tempat-tempat
perlindungan dan
pelestarian flora
dan fauna
Indonesia
Mengumpulkan data
(Eksperimen/Eksplo
rasi)
Menganalisis
penangkaran
berbagai satwa
asli
Indonesiauntuk
memahami
tujuan
pelestarian
keanekaragaman
hayati Indonesia
Mengidentifikasi
berbagai jenis
kegiatan upaya
perlindungan dan
pelestarian
biodiversitas
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
pelestar
ian insitu dan
ex-situ.
4. Membe
dakan
karakte
r dari
masingmasing
contoh
jenis
konserv
asi
secara
in-situ
dan exsitu.
5. Mengide
ntifikasi
tempattempat
konserv
asi di
Indonesi
a.
6. Menjela
skan
peranan
kehati
bagi
kehidup
an
manusia
dan
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
Indonesi
a
dengan
penuh
tangung
jawab
2. menunj
ukkan
sikap
ilmiah
saat
menga
mati,
melapor
kan
secara
lisan
dan
saat
diskusi
tahu
4. Kerjasa
ma
5. Demokr
atis
(dilaksanak
an pada
saat
mengamati
,
melaporkan
secara lisan
dan saat
diskusi)
43. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Indonesia secara
in-situ dan ekssitu
Mengasosiasikan
1. Mendiskusikan
pentingnya upaya
perlindungan dan
pelestarian
biodiversitas
Indonesia
2. Diskusi tentang
upaya
perlindungan dan
pelestarian
biodiversitas
Indonesia secara
in-situ dan ekssitu
Mengkomunikasikan
Mempresentasika
n secara lisan
tentang
perlindungan dan
pelestarian
biodiversitas
Indonesia secara
in-situ dan ekssitu
Membuat laporan
rancangan
terobosan
baru/ide kreatif
tentang upaya
pelestarian
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
sikap
manusia
terhada
pan
keberad
aan
kehati.
7. Mendes
kripsika
n
manfaat
kehati
(ekono
mi,
pendidi
kan,
dan
ekologis
) dalam
konteks
pemban
gunan
berkela
njutan.
8. Menjela
skan
dampak
negatif
berupa
hilangn
ya
kehati
akibat
ulah
manusia
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
44. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Alternatif
Pembelajaran
biodiversitas
Indonesia (tugas
mandiri individu)
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
.
9. Membua
t
program
upaya
pelestar
ian
kehati
tertent
u
berdasa
rkan
permas
alahan
yang
diberika
n oleh
guru.
10.Mendat
a
flora
dan
fauna
langka
yang
ada di
Indone
sia
..
3.3
Menerapkan
pemahaman
tentang virus
Virus
Ciri-ciri
virus:
struktu
Fakta
Gambar Kasuskasus penyakit
yang
Mengamati
Membaca
berbagai kasus
penyakit yang
1.
Menjela
skan
sejarah
penemu
Tes
Tertulis
Essay
bagan
1.
Me
mbuat
model
tiga
Rubrik
Penilaian
pembuata
n model
1. menunj
ukkan
sikap
ilmiah
Observasi
dengan
menggunak
an skala
45. Kompetensi
Dasar
berkaitan
tentang ciri,
replikasi, dan
peran virus
dalam aspek
kesehatan
masyarakat.
4.3
Menyajikan
data tentang
ciri, replikasi,
dan peran
virus dalam
aspek
kesehatan
dalam bentuk
model/charta
Materi
Pokok
r dan
reprod
uksi
Kasuskasus
penyaki
t yang
disebab
kan
virus
Peran
virus
dalam
kehidu
pan
Jenisjenis
partisip
asi
remaja
dalam
menang
gulangi
perseb
aran
virus
HIV dan
lainnya
Materi
Pembelajaran
disebabkan
virus
Konsep
Ciri-ciri virus:
struktur dan
reproduksi
Prinsip :
Prosedur
Alternatif
Pembelajaran
merebak saat ini
yang disebabkan
oleh virus seperti 2.
influenza, HIV
Aids, dan flue
burung
Menanya
3.
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang: 4.
Penyebab
berbagai penyakit
pada kasus yang
dibaca
Mekanisme
penularan
Mengumpulkan
Data(Eksperimen/Ek
5.
splorasi)
Mengamati
karakteristik virus
danstruktur virus
6.
dari charta
Mengamati proses
perkembangbiaka
n virus pada
organisme hidup
Mendiskusikan
penyebaran virus
HIV dikaitkan
dengan ciri
perkembangbiaka
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
an
virus.
Mengga
mbarka
n
struktur
virus.
Mengide
ntifikasi
ciri-ciri
virus.
Menjela
skan
replikas
i virus
setelah
menga
mati(
Charta
atau
Video ).
Mengkla
sifikasik
an
virus.
Memba
ndingka
n
struktur
tubuh
virus
satu
dengan
virus
yang
lain
replik
asi
virus
penye
baran
virus
HIV
pemah
aman
istilah
istilah
ilmiah
yang
diguna
kan
berkai
tan
denga
n virus
sepert
i
kapsid
, DNA,
RNA,
viroid,
tail/e
kor,
fase
litik
dan
lisoge
nik,
dll
Essay
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
dimensi
Virus HIV
atau virus
jenis lain
virrus
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
saat
Sikap
menga 1. 1. Jujur
mati, 2. 2. Teliti
melapor Disiplin
3.
kan
1. Saling
secara
mengha
lisan
rgai
dan
2. Rasa
saat
ingin
diskusi
tahu
dengan
3. Kerjasa
lembar
ma
pengam 4. Demokr
atan
atis
(dilaksanak
an pada
saat
mengamati
,
melaporkan
secara lisan
dan saat
diskusi)
46. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
nnya
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
kaitan antara
7.
struktur dan
reproduksi virus
dengan
penyebaran
penyakit dan
mengaitkan
perilaku yang
harus
dilakukannya
untuk membentuk
sikap positif pada
generasi muda
Indonesia
Fakta :
berbagai
gambar tentang
hasil aktivitas
virus pada
hewan,
tumbuhan, dan
manusia
Konsep :
Mengkomunikasikan
Menjelaskan secara
lisan: ciri dan
karakter virus,
perkembangbiakan
dan cara penularan
HIV
Mengamati
Mengamati
berbagai gambar
tentang hasil
aktivitas virus
pada hewan,
tumbuhan, dan
manusia
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
berdasa
rkan
gambar
tubuh
virus.
Memba
ndingka
n
struktur
tubuh
virus
dengan
organis
me
lainnya,
misalny
a
bakteri
Tes
Tertulis
Essay
dampa
k
ekono
mi dan
sosial
Tertuli
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
dampa
k
ekono
mi dan
sosial
Tertuli
s
tentan
g
peran
virus
bagi
kehidu
pan
Menjelas
kan
kasuskasus
dalam
kehidupa
n sebagai
dampak
negatif
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
1. Membua
t karya
untuk
memperb
anyak
hidup
sehat
untuk
menghind
ari
Rubrik
penilaian
makalah
Observasi
1. Menunj
ukkansi
dengan
kap
menggunak
an skala
ilmiah
saat
Sikap
menga 1. 1. Jujur
mati, 2. 2. Teliti
3.
melapor isiplin4. 4.
kan
Saling
secara
menghargai
47. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Peran virus
dalam
kehidupan
Jenis-jenis
partisipasi
remaja dalam
menanggulangi
persebaran
virus HIV dan
lainnya
Prinsip:
Aktivitas virus
pada hewan
hewan,
tumbuhan, dan
manusia.
Prosedur:
Proses
persebaran HIV
dan virus
lainnya.
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Dampak dari
aktivitas virus
terhadap makhluk
hidup
Cara menghindari
dan mencegah
Mengumpulkan
Data(Eksperimen/Ek
splorasi)
Mendiskusikan
dampak ekonomi
dan sosial akibat
serangan virus
Mendiskusikan
hubungan antara
cara reproduksi
virus dengan
penyebaran
dalam tubuh dan
penularan
terhadap
organisme lain.
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
tentang ciri virus
dengan dampak
yang ditimbulkan
antara lain
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
dari
virus.
Mengiden
tifikasi
ciri
orang
yang
telah
terinfeksi
HIV.
Menjelas
kan
dampak
HIV
terhadap
kekebala
n tubuh
manusia.
Menjelas
kan cara
menghind
ari
infeksi
HIV.
Mendisku
sikan
dampak
ekonomi
dan sosial
akibat
serangan
virus,
termasuk
HIV.
s
tentan
g
peran
virus
bagi
kehidu
pan
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
infeksi
virus
(dapat
berupa
lagu,
poster,
cerita,
komik,
puisi, dll)
atau
tergantun
g minat
anak dan
kerja
sama
lintas
mata
pelajaran
, antara
Bahasa
Indonesia
dan seni
budaya
2. menyus
un
makalah
mengenai
dampak
positif
dan
negatif
virus
terhadap
bidang
sosial dan
ekonomi
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
lisan
dan
saat
diskusi
1. Ras
a
ingi
n
tah
u
2. Kerjasa
ma
3. Demokr
atis
(dilaksanak
an pada
saat
mengamati
,
melaporkan
secara lisan
dan saat
diskusi)
1.
48. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
dampak ekonomi Membuat
dan sosial
slogan di
Mengkomunikasikan
lingkunga
n sekolah
Menjelaskan
tentang
dampak positif
dampak
dan negatif
terinfeksi
secara ekonomi
nya HIV..
dan sosial dengan
terjangkitnya
virus
3.4
Menerapkan
prinsip
klasifikasi
untuk
menggolongka
n
archaebacteri
a dan
eubacteria
berdasarkan
ciri-ciri dan
bentuk
melalui
pengamatan
secara teliti
dan
sistematis.
4.4
Menyajikan
data tentang
ciri-ciri dan
peran
Kingdom
monera
Ciri
Archae
bacteri
a dan
Eubact
eria
Penana
man
bakteri
/pour
plate/s
treak
plate
Penga
matan
Koloni
bakteri
Pengec
atan
gram
Fakta
Gambar Kasuskasus penyakit
yang disebabkan
bakteri
Konsep
Ciri
Archaebacteria
dan Eubacteria
Penanaman
bakteri/pour
plate/streak
plate
Bentuk sel
bakteri
Prinsip :
Mengamati
Mengamati
berbagai
foto/gambar/fil
m tentang
berbagai bentuk
sel bakteri dan
koloni bakteri
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Organisme apa
yang terlihat
dalam
foto/gambar/fil
m.
Cara membuat
atau
menghasilkan
Menjelask
an ciri-ciri
Archaebac
teria dan
Eubacteria
.
Membuat/
menginoku
lasi
bakteri
pada
media
agar
secara
sederhana
.
1.
Tes
Tertulis :
Ciri
Archaeba
cteria dan
Eubacteri
a, bentuk
koloni
bakteri,
bentuk
sel
bakteri,
jenisjenis
bakteri
berdasrak
an
pewarnaa
n gram,
dan
peranan
bakteri
dalam
1. Menana
m/inok
ulasi
bakteri
pada
medium
agar
2. menyus
un
laporan
kegiata
n mulai
dari
sterilisa
si,
pemuat
an
medium
agar
Penilaian
praktikum
inokulasi
bakteri
pada
medium
agar
menunjukk Observasi
ansikap
dengan
ilmiah dan
menggunak
keselamata an skala
n kerja di
Sikap
laboratoriu 1. 1. Jujur
m tentang 2. 2. Teliti
ketelitian,
3. disipli4.
tanggung
4. Saling
jawab,
menghargai
jujur, kerja
5. Rasa ingin tahu
sama
6.
Kerjasa
ma
1. Demo
kratis
(dilaksanak
an pada
saat
mengamati
,
melaporkan
50. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
bakteri misalnya
dari bentuk
koloni,
pewarnaan
gram, dan
bentuk sel
Mendiskusikan
struktur dan
karakteristik
bakteri
archaebacteria
dan eubacteria
dari gambar
Scanning
Electron
Micrograph/mikr
oskop elektron
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
cara mengenal
bakteri dengan
mengamati
koloni,
pengecatan
gram, dan
bentuk sel
bakteri
Menyimpulkan
perbedaan
archaebacteria
dan
eubacteriadari
referensi
Mengkomunikasikan
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
51. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
Melaporkan tentang
sterilisasi dan
prosedur penanaman
bakteri,pengecatan
gram, dan bentuk sel
bakteri
Fakta :
contoh-contoh
bentuk koloni
bakteri dan
bentuk bakteri
Prosedur
Pengecatan gram
Pengamatan sel
bakteri
Pengamatan
koloni
Mengamati
contoh-contoh
bentuk koloni
bakteri dan
bentuk bakteri
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Pembentukan
koloni bakteri
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplo
rasi?
Melakukan
pengamatan
koloni bakteri
dari kegiatan
minggu pertama
Mencatat data
hasil
pengamatan
dengan
menggambar
Menjelask
an hasil
kegiatan
penanama
n bakteri.
Menjelask
an bentuk
koloni
yang
ditemukan
pada
medium
agar.
Menjelask
an proses
pengecata
n gram.
Membedak
an bakteri
gram
positif dan
gram
negatif.
Membedak
an bentukbentuk sel
Tes Lisan
:
Bentuk
koloni
bakteri
2. penga
matan
koloni
bakteri
Penilaian
Lapor
an
hasil
penga
mata
n
koloni
bakte
ri
Menunj Observasi
dengan
ukkan
menggunak
sikap
an skala
ilmiah
Sikap
dan
melaks 1. 1. Jujur
anakan 2. 2. Teliti
3. disipli
prosed
4. Saling
ur
menghargai
kesela
5. Ras5. ingin tahu
matan
kerja di 6.
Kerjasa
laborat
ma
orium
3. Demokra
tis
(dilaksanak
an pada
saat
mengamati
,
melaporkan
secara lisan
dan saat
diskusi)
1.
52. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
dalam buku
kerja/log book
Mendiskusikan
sifat
pertumbuhan
bakteri dengan
hasil
pengamatan
koloni bakteri
Menerapkan
keselamatan
kerja (prosedur
pengamatan
koloni bakteri)
dalam
pengamatan
bakteri
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
hasil
pengamatan dan
ciri pertumbuhan
dan
perkembangbiak
an bakteri
Mengkomunikasikan
Melaporkan hasil
pengamatan secara
tertulis
menggunakan format
laporan sesuai
kaidah
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
bakteri
Menjelask
an
klasifikasi
bakteri.
Mengidenti
fikasi
makanan/
minuman
yang
pembuata
nnya
melibatka
n bakteri.
Mengidenti
fikasi
macammacam
penyakit
pada
manusia
yang
disebabka
n oleh
bakteri.
Menjelask
an cara
penanggul
angan
penyakit
yang
disebabka
n oleh
bakteri.
Menjelask
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
54. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
lan
hasil
kegiata
n
Prosedur
Cara pengecatan
gram
Pengamatan
bentuk sel
bakteri
Mengamati
Mengamati
gambar foto
mikrograph
berbagai bentuk
sel bakteri
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Bagaimana
menghasilkan
gambar/ foto sel
bakteri
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplo
rasi?
Melakukan
pengecatan gram
pada sel bakteri
atau
mendiskusikan
cara mengamati
bakteri karena
ukuran bakteri
yang sangat kecil
Mengamati sel
1. Menjela
skan
bentuk
koloni
yang
ditemuk
an
2. Mengko
munikas
ikan
hasil
pengam
atan
koloni
bakteri
3. menjela
skan
proses
pengec
atan
gram
4. Membe
dakan
bakteri
gram
positive
dan
gram
negativ
e
5. Membe
Tes
proses
pengecat
an bakteri
serta
membeda
kan
bakteri
gram
positif
dan
negatif
1. Melaks
anakan
kegiata
n
pengec
atan
gram
2. Mengam
ati
bentuk
sel
bakteri
3. menyus
un
laporan
hasil
pengam
atan
bentuk
sel
bakteri
Rubrik
penilaian
Lapor
an
pelak
sanaa
n
kegiat
an
penge
catan
bakte
ri dan
penga
mata
n
bentu
k sel
bakte
ri s
Melakukan
Observasi
prosedur
dengan
pengecatan menggunak
bakteri dan an skala
pengamata Sikap
n bentuk 1. 1. Jujur
sel bakteri 2. 2. Teliti
dengan
3. disipli
benar dan
4. Saling
runtut
menghargai
5. Ras5. ingin tahu
6.
Kerjasa
ma
23.Demokra
tis
1. (dilaksa
nakan
pada
saat
menga
mati,
melapor
kan
secara
lisan
dan
saat
diskusi.
55. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
bakteri hasil
pengecatan gram
dan menentukan
sifat bakteri
(gram + dan
gram -) atau
mendiskusikan
ciri bakteri dari
gambar/foto
bakteri
Menerapkan
prosedur ilmiah
dan keselamatan
kerja dalam
pengecatan gram
bakteri
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
hubungan antara
kegiatan
pengecatan gram
dengan sifat dan
ciri bakteri serta
kegiatan ilmiah
seorang peneliti
biologi
Mengkomunikasikan
Melaporkan hasil
pengamatan secara
tertulis
menggunakan format
laporan sesuai
kaidah
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
dakan
bentuk
bentuk
sel
bakteri
6. Mendes
kripsika
n
klasifika
si
bakteri
secara
tertulis
7. Menghu
bungka
n
antara
ragam,
bentuk
bakteri
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
56. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Fakta :
- Berbagai
makanan hasil
fermentsi bakteri
mis : Nata de
coco
Konsep :
Peranan bakteri
dalam kehidupan
Alternatif
Pembelajaran
Mengamati
Makan bersama
nata de coco
yang dibawanya
dari rumah
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Bahan dari nata
de coco
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplo
rasi?
Mendiskusikan
cara pembuatan
nata de coco
Mendiskusikan
bahwa nata de
coco berasal dari
dinding sel
bakteri
Mendiskusikan
makanan lain
dan produkproduk lain yang
memanfaatkan
bakteri
Mendiskusikan
jenis-jenis
penyakit yang
disebabkan oleh
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
1. Mengide
ntifikasi
makana
n/minu
man
yang
pembua
tannya
melibat
kan
bakteri
2. Mengide
ntifikasi
macam
macam
penyaki
t pada
manusia
yang
disebab
kan
oleh
bakteri
3. Menjela
skan
cara
penang
gulanga
n
penyaki
t yang
disebab
kan
oleh
bakteri
4. Menjela
Tes
Tertulis :
Manfaat
dan peran
bakteri
dalam
kehidupa
n
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
1. Meranc
ang
percoba
an
pembua
tan
yoghurt
.
2. Melakuk
an
percoba
an
Rubrik
penilaian
:
Praktikum
dan
penilaian
hasil
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
Mengemba
ngkan kerja
ilmiah dan
melakukan
prosedur
yang benar
dan runtut
Sikap
ilmiah :
1. Teliti
2. Jujur
3. Disiplin.
57. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
bakteri dan cara
penanggulangan
nya
Mendiskusikan
peranan bakteri
dalam
lingkungan
seperti
pembusukan
sampah,
pengolahan
limbah
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
peranan bakteri
dalam kehidupan
Mendiskusikan
manfaat dari
bakteri bagi
kelangsungan
hidup di bumi
Mendiskusikan
kemungkinan
peristiwa dapat
terjadi
seandainya tidak
adanya bakteri
dalam kehidupan
untuk
menumbuhkan
spiritualitas yang
tinggi terhadap
ciptaan Tuhan
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
5.
6.
7.
8.
9.
skan
peranan
bakteri
yang
mengun
tungkan
Menjela
skan
peranan
bakteri
yang
merugik
an
Meranc
ang
percoba
an
pembua
tan
yoghurt
.
Melakuk
an
percoba
an
pembua
tan
yoghurt
.
Mengan
alisis
hasil
percoba
an
Mengko
munikas
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
58. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Mengkomunikasikan
Melaporkan secara
lisan manfaat
bakteri
3.5
Menerapkan
prinsip
klasifikasi
untuk
menggolongka
n protista
berdasarkan
ciri-ciri umum
kelas dan
peranya dalam
kehidupan
melalui
pengamatan
secara teliti
dan
sistematis.
4.5
Merencanakan
dan
melaksanan
pengamatan
tentang ciriciri dan peran
protista dalam
Protista
Ciri-ciri
umum
protista.
Ciri-ciri
umum
Protista
mirip
jamur
(jamur
lendir/
Slime
Mold.
Ciri-ciri
umum
Protista
mirip
tumbuha
n (Alga)
Ciri-ciri
umum
Protista
mirip
hewan
Fakta
Berbagai organisme
protistaKonsep
Ciri umum
protista.
Ciri-ciri umum
Protista mirip
jamur (jamur
lendir/ Slime
Mold.
Ciri-ciri umum
Protista mirip
tumbuhan (Alga)
Ciri-ciri umum
Protista mirip
hewan (Protozoai
Prinsip :
Perbedaan
antara protista
mirip jamur,
mirip
tumbuhan, dan
mirip hewan
Mengamati
Mengamati suatu
foto
berwarna/gambar
/ animasi
berbagai macam
protista
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Organisme
protista
padagambar
Nama kelompok
organisme
Habitat protista
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Menge
ksplorasi)
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
ikan
hasil
analisis
masingmasing
kelomp
ok.
10. Membu
at
kesimpu
lan
1 Mengiden
tifikasi
macammacam
protista
dari
gambar
2 Mengelo
mpokan
macammacam
protista
berdasark
an
karakteri
stik (alat
gerak,
cara
mencari
makanan)
3 Melakuka
n
pengama
tan
struktur
Tes
Tertuli
s
untuk
menila
i
pemah
aman
dan
kedala
man
konsep
ciri
dan
dasar
klasifik
asi
protist
a Hasil
charta
yang
digam
barnya
untuk
meliha
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Laporan
pengam
atan
berbent
uk
gambar
dan
ulasan
Hasil
menulis
laporan
praktiku
m
Rubrik
penilaian
:
Lapra
n
penga
matan
Kerja
prakti
kum
Lapor
an
Prakti
kum
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
Observasi
Perform
a saat
melakuk
an
pengam
atan
Sikap
Ilmiah :
kerja
keras
tanggun
g jawab
disiplin
tolerans
i
59. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
kehidupan dan
menyajikan
hasil
pengamatan
dalam bentuk
model/charta/
gambar.
(Protozo
a)
Peran
Protista
dalam
kehidup
an
Prosedur
Pembuatan
medium untuk
menumbuhkan
paramaecium
Pengamatan
mikroskopis air
kolam, air
rendaman jerami
dll
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
jamur air
Membuat kultur
dan
Paramecium dari
jamur
rendaman air
lendir
jerami (tugas
4 Menggam
mandiri)
bar hasil
Melakukan
pengama
pengamatan
tan
mikroskopis air
5 Mendisku
kolam, air
sikan
rendaman
hasil
jerami dll
pengama
Menggambar
tan dan
hasil
mengiden
pengamatan.
tifikasi
jenis
protista
Mengasosiasikan
yang
Mendiskusikan
ditemuka
hasil
n
pengamatan dan
berdasark
mengidentifikasi
an
jenis protista
pengama
yang ditemukan
tan
berdasarkanliter
6 Memband
atur.
ingkan
Mendiskusikan
hasil
ciri umum
pengama
protista mirip
tan
jamur, protista
antara
mirip alga,
jamur air
protista mirip
dan
hewan
jamur
menggunakan
lendir
gambar/charta/
7 Membuat
animasi /film
kesimpul
t
pemah
aman
tentan
g
protist
a
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
62. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
14 Mengkom
unikasika
n
hasil
pengama
tan
dalam
bentuk
laporan
praktiku
m
15 Mengiden
tifikasi
protista
mirip
hewan
berdasark
an
gambar.
16 Menjelas
kan ciriciri
protista
mirip
hewan
berdasark
an
gambar.
17 Mendisku
sikan ciriciri
protista
mirip
hewan
berdasark
an hasil
pengama
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
63. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Fakta :
teks peran
Alternatif
Pembelajaran
Mengamati
teks di berbagai
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
tan.
18 Mengklasi
fikasikan
protista
mirip
hewan
berdasark
an hasil
pengama
tan
mikrosko
pis.
19 Menyimp
ulkan
ciri-ciri
protista
mirip
hewan
berdasark
an hasil
pengama
tan
mikrosko
pis.
20 Mengkom
unikasika
n
hasil
pengama
tan
dalam
bentuk
laporan
praktiku
m
1. Mengide
ntifikasi
Tes
Tertulis :
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Membua
t bahan
Rubrik
penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
Observasi:
Aktivitas
Sikap
ilmiah :
64. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
berbagai
protista
Konsep :
Peranan bakteri
dalam
kehidupan
Alternatif
Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
literatur tentang
peran berbagai
protista
Menanya
Peserta didik
dimotivasi untuk
membuat
pertanyaan tentang:
Apa saja peran
protista dalam
kehidupan,
menguntungkan
atau merugikan
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Menge
ksplorasi)
Menganalisis
berbagai artikel
yang
berhubungan
dengan peran
protista dalam
kehidupan baik
yang
menguntungkan
maupun
merugikan bagi
manusia dan
lingkungan
Mengasosiasikan
Mengaitkan
2.
3.
4.
5.
peran
protista
berdasa
rkan
tayanga
n
Mengelo
mpokka
n peran
protista
yang
mengun
tungkan
dan
merugik
an
Memba
ndingka
n peran
berbaga
i
protista
dari
berbaga
i artikel
Membu
at
kesimpu
lan
tentang
peran
protista
Mempre
sentasik
an
peran
Peran
protista
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
presenta
si
Laporan
presentas
i
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
dalam
diskusi dan
presentasi
1.
san
tun,
2.
tol
eransi,
3.
me
nghargai
pendapat
orang lain,
4.
me
nerima
kritik,
5.
kre
atif
65. Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
berbagai
penyakitdan
fenomena alam
seperti malaria,
penyakit tidur,
fosil minyak
bumi, bahan
granit dengan
peran berbagai
jenis protista
Membuat
kesimpulan
tentang peran
protista
3.6
Menerapkan
prinsip
klasifikasi
untuk
menggolongka
n jamur
berdasarkan
ciri-ciri dan
cara
reproduksinya
melalui
pengamatan
Fungi/Jam
ur
Ciri-ciri
kelomp
ok
jamur .
dalam
hal
morfolo
gi, cara
mempe
roleh
nutrisi,
reprodu
Fakta
berbagai jenis
jamur, produk
makanan dan
minumanserta
obat-obatanyang
berhubungan
dengan jamur.
Konsep
Ciri-ciri
kelompok
jamur . dalam
hal morfologi,
cara
Mengkomunikasikan
Menyusun laporan
tertulis hasil diskusi
dan
mempresentasikan di
depan kelas
Mengamati
Mengamati
berbagai jenis
jamur, produk
makanan dan
minumanserta
obat-obatanyang
berhubungan
dengan jamur.
Membaca
literatur tentang
syarat hidup
jamur
Aspek Pengetahuan
Indikator Penilaian
Aspek Ketrampilan
Indikator Penilaian
Aspek Sikap
Indikator
Penilaian
protista
1. Mengide
ntifikasi
ciri-ciri
umum
divisio
Jamur
2. Mendes
kripsika
n
perbeda
an dari
macammacam
jamur
3. Mengelo
Tes
tertulis
pemaha
man
konsep
dan
kosa
kata
ilmiah
tentang
dunia
jamur
Gambar
an
1. Melakuk
an
pengam
atan
berbaga
i
macam
jenis
jamur
secara
makrosk
opis dan
mikrosk
opis
2. Melapor
Perfor
ma/pr
oses
ilmiah
saat
pesert
a didik
melak
ukan
penga
matan
denga
n
mikros
4. Mampu
menge
mbangk
an
kejujur
an,
kedisipli
nan,
keteliti
an,
kerjasa
ma dan
demokr
asi
Sikap
ilmiah :
1. kejujura
n
2. kedisipli
nan
3. kerjasa
ma
4. demokra
si